8. obat-hepatobilier

32
Dr. Handayani, dr, MKes Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 01/16/22 1

description

obat

Transcript of 8. obat-hepatobilier

  • Dr. Handayani, dr, MKesBagian FarmakologiFakultas Kedokteran Universitas Andalas2013**

  • **

  • PENYAKIT HEPATOBILIERINFEKSI : Hepatitis, kolesistitis, abses hepar, leptospirosis, dllNon INFEKSI :Sirosis hepatis, hepatoma, koletitiasis, pakreatitis dll

    **

  • TERAPI PENYAKIT HEPATOBILIERTerapi Non FarmakologisDiet seimbang, sesuai penyakitTujuan : menghindari kerusakan hati yang permanen, meningkatkan regenerasi jaringan hati, mencegah komplikasi asites, varises esofagus dan ensefalopati hepatik yang berlanjut ke komplikasi hepatik hebat. **

  • Terapi FarmakologisHepatoprotektorAntivirus: ImunomodulatorAntibiotika: penisillin, doksisiklin dll Antiamuba: metronidazol, dihydroemetin, emetin Antimalaria: kloroquin fosfat Diuretik: spironolakton, furosemid Kolagogum : ekskresi cairan empeduKoletitolitik : menghancurkan batu**

  • Hepatitis akut Sembuh (90%) B Kronik (10%) Hepatitis kronik Hepatitis Sirosis hatiAkut Kanker hati C Kronik (90%) Sembuh (10 % )**

  • PENCEGAHAN**1. Vaksinasi hepatitis - Hepatitis A - Hepatitis BImunoglobulinHIGIENE & SANITASI

  • PENGOBATAN1. Istirahat2. Diet : DH1 DH43. Obat-obatan : - hepatoprotektor**

  • HEPATITIS KRONIK**Penatalaksanaan : Istirahat pada fase aktif (HKA)Obat obatan : 1. Hepatoprotektor 2. Imunomodulator 3. Anti viralEvaluasi / monitoring reguler

  • HEPATITIS KARENA OBAT ?obat-obat penyebab hepatitis akut :acetaminophen (Tylenol), phenytoin (Dilantin), aspirin, isoniazid (Nydrazid, Laniazid), diclofenac (Voltaren), dan amoxicillin/clavulanic acid (Augmentin). obat-obat penyebab hepatitis kronis : minocycline (Minocin), nitrofurantoin (Furadantin, Macrodantin), phenytoin (Dilantin), propylthiouracil, fenofibrate (Tricor), dan methamphetamine ("ecstasy").

    **

  • HEPATOPROTEKTOR Hepatoprotektor :melindungi, meringankan atau menghilangkan gangguan fungsi hati karena adanya bahan kimia, penyakit kuning atau gangguan dalam penyaringan lemak oleh hati. **

  • HepatoprotektorMengandung asam-asam amino, kandungan dari tanaman kurkuma (kurkumin) dan zat-zat lipotropik seperti methionin dan cholin. Methionin memiliki peranan penting dalam metabolisme hati sehingga digunakan untuk melawan keracunan yang disebabkan oleh hepatotoksin. Sedangkan cholin adalah suatu zat yang dapat mencegah dan menghilangkan perembesan lemak kedalam hati dan juga bekerja melawan keracunan.**

  • INDIKASIPenyakit hepatitis, kanker hati/sirosis hati, batu empedu, insufisiensi hati, radang kandung empedu, penyakit kuning atau ikterik, dan hati yang berlemak.**

  • Mekanisme KerjaAntiinflamasiImmunomodulator, suspensi imunitas sel, supresi sintesis RNA/DNA, merangsang RES, fagositosisAntioksidanEfek koleretik dan kolekinetik **

  • Mekanisme kerjaMeningkatkan regenerasi sel-sel hati dengan meningkatkan sintesis protein, dan menjaga integritas membran sel, menghambat pembentukan kolagenDetoksifikasi senyawa racun endogen maupun eksogen dengan: mengikat senyawa radikal bebas, mereduksi senyawa racun, menghambat kerja lipid peroksidase

    **

  • Hepatoprotektor**

    No Generik Dagang1Methionin-vitaminMethicolMethioson 2CurcumaCurcumaCursonCurlivCursilHeparvitonHepasilHepatinHepa QLanagogumLesicholLetrosil3Asam amino Aminofusin heparTutofusin LC

  • Herbal hepatoprotektorSambiloto (Andrographis paniculata Nees),Kunyit (Curcuma domestica), Temulawak (Curcuma xanthorrizha)Mengkudu (Morinda citrofilia)MeniranMahkota Dewa**

  • OBAT KOLAGOGUM(peluruh batu empedu/stimulasi aliran empedu1. Asam Ursodeoksikolat Efek cytoprotektif langsung, efek pada siklus enterohepatik, efek korelatif potensial asam empedu dan efek imunomodulator. Diberikan dalam terapi tunggal dalam dosis 8 -10 mg per kg berat badan. Meningkatkan efek interferon - alpha pada terapi kombinasi.

    **

  • KOLAGOGUM2. AARC (asam amino rantai cabang), Merupakan asam amino esensialTerdiri dari asam amino Valin, Leusin, & Isoleusin. Pada penderita penyakit hati kronis atau sirosis hati kadar AARC ini akan menurun.Dalam sediaannya biasanya dikombinasi dengan asam amino lainnya atau vitamin dan mineral.

    **

  • KOLAGOGUM3. Chenodeoxycholic Chenodeoxycholic acid adalah asam empeduDiproduksi oleh hati, disintesa dari kolesterol. Indikasi untuk batu empedu kolesterol, khususnya pada pasien yang beresiko tinggi untuk pembedahan, atau yang menolak kolesistektomi

    **

  • KOLAGOGUM4. Zat aktif lainnya Banyak zat yang berasal dari alam seperti silymarin, lecitin, dan ekstrak tanaman lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan hati. Sediaan dikombinasi dengan multivitamin atau zat lainnya dengan komposisi khusus untuk penderita penyakit hati.Sediaan kombinasi sering disebut multivitamin atau suplemen untuk hati masuk dalam kategori obat bebas tetapi penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter dan petunjuk pemakainnya dalam kemasan.

    **

  • Interferon (IFN)Definisi InterferonInterferon adalah keluarga dari protein-protein yang terjadi secara alami yang dibuat dan dikeluarkan oleh sel-sel sistim imun (sel darah putih, sel pembunuh alami (NK), fibroblast, dan sel epithelial). Tiga kelompok dari interferon-interferon telah diidentifikasi: alpha, beta, dan gamma. **

  • MEKANISME KERJA Interferon dibuat menggunakan teknologi recombinant DNA manusia. Mekanisme kerja kompleks : imunomodulator, antiproliferatif, dan antiviral, antikanker.Berikatan dengan reseptor pada membran sel, menghasilkan protein yang berfungsi sebagai pertahanan sel terhadap virus hepatitis B. Aktivasi makrofag, sel natural killer (NK), sel sitokin dan limfosit T sitotoksik, pembentukan antibody, meningkatkan respon imun thd virus, bakteri, sel kanker, dan senyawa asing lain yang menyerang tubuh. Menghambat pertumbuhan dari sel kanker ,mengatur beberapa gen pengontrol pengeluaran protein cellular yang mempengaruhi pertumbuhan.

    **Interferon (IFN)

  • INDIKASI :interferon alfa-2a (Roferon-A) : hairy cell leukemia, AIDS-related Kaposi's sarcoma, dan chronic myelogenous leukemia. Interferon alfa-2b : hairy cell leukemia, malignant melanoma, condylomata acuminata, AIDS-related Kaposi's sarcoma, hepatitis C kronis, dan hepatitis B kronis. Ribavirin dikombinasikan dengan interferon alfa-2b, interferon alfacon-1 (Infergen), pegylated interferon alfa-2b, atau pegylated interferon alpha-2a, untuk perawatan hepatitis C kronis. Interferon beta-1b (Betaseron) dan interferon beta-1a (Avonex) untuk perawatan multiple sclerosis. Interferon alfa-n3 (Alferon-N) untuk perawatan kutil-kutil genital dan perianal yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Interferon gamma-1B (Actimmune) untuk perawatan penyakit granulomatous kronis, dan osteopetrosis yang parah dan berbahaya.

    **Interferon (IFN)

  • EFEK SAMPING kelelahan, diare, nyeri perut, Mual, muntah, sakit-sakit persendian, nyeri tulang belakang, dan dizziness. Anorexia, congestion, denyut jantung yang meningkat, kebingungan, jumlah sel darah putih yang rendah, jumlah platelet yang rendah (thrombocytopenia), jumlah sel darah merah yang rendah, dan peningkatan pada enzim-enzim hati, peningkatan pada triglycerides, ruam-ruam kulit, rambut rontok yang ringan atau penipisan rambut, pembengkakan (edema), batuk, atau kesulitan bernapas telah dilaporkan.**Interferon (IFN)

  • INTERAKSIInterferon alfa-2a, interferon alfa-2b dan interferon beta-1b mungkin meningkatkan kadar zidovudine (AZT, Retrovir), meningkatkan efek zidovudine,meningkatkan risiko keracunan---> dosis zidovudine perlu dikurangi sebanyak 75%. Interferon alfa-2a dan interferon alfa-2b mungkin meningkatkan waktu paruh theophylline (contohnya, THEO-DUR) -->dosis theophylline perlu dikurangi.

    **Interferon (IFN)

  • SIROSIS Penatalaksanaan :Istirahat, Diet, DH/RG, Obat-obatan (sesuai gejala/keluhan), Tindakan khusus, Bedah pintas (shunt), TIPS ( Transjugularis intrahepatic portosystemic shunt), Transplantasi hati

    **

  • Abses HatiAbses hati amobik (Entamoba histolitica)Abses hati pyogenik (bacterial abcess)Dx : USG, CT scan, MRITest serologi : IHA (imunoaglutination) bermakna jika titer 1:128Penatalaksanaan : bed restdiet TKTPMetronidazol 3-4x 500 mg/hari, 7-10 hrKloroquin fosfat 1 gram/hari-2 hari, 500 mg/hari-20 hariDihidroemetin 1-1,5 mg/kg BB selama 10 hariAntibiotika spektrum luas (bacterial abcess)**

  • Kolesistitis Stasis cairan empedu, batu empedu, infeksi kumanDP : ??Lab : lekositosis, SGOT/SGPT, bilirubin, alkali fosfatase, amilase/lipase, Urin : DD pielonefritisFoto abdomen tanpa kontrasKolesistografi oral, kolangiografi, endoscopic retrograde cholangio pancreatography (ERCP)Terapi : bedrest, nutrisi parenteral, diet ringan, antinyeri (petidin), antispasmodik, antibiotika (ampicillin, sepalosporin, metronidazol), kolesistektomi.

    **

  • Pancreatitis Waktu serangan :~ Bed rest,Puasa istirahat usus / k.empedu~ IV fluids, Elektrolit /Dekstrosa muntah / dehidrasi~ Pain:Buscopan dan Pethidine (demerol)~ Antibiotik ,Septicemia, cegah peritonitis danempyemaMild: Ampisilin , CephalosporineSevere:Komb.Aminoglikosida,Ureidopenisillin danMetronidazole~ operasi**

  • Leptospirosis Reaksi toksin/imun thd LeptospiraAnamnesa: riwayat hubungan dg darah hewan, kencing tikusDP : ??Lab : lekositosis, urin: proteinuri, lekosituri, leptosiruri(dg mikroskop 10x, 40x), dengan mikroskop lap gelap terlihat gerakan leptospira, kultur cara KorthofTerapi : Penicillin 3x 3-6 juta unitDoksisiklin 2x100 mg/hrhati-hati pada ggn ginjal

    **

  • **

    *