KASUS 8 pbl

34
KASUS 8 KELOMPOK PBL KOMUNITAS 6 ANGGOTA : RATIH SEKAR (1308062271) LIS INDRAWATI (1308062273) FINA KUSUMA WATI (1308062274) HENI KRISTIANENGSIH (13080622) LINA HANIFA (13080622) RATIH IRMA (13080622) DEWI ARMI ALWI (13080622) NUR MAHDI (1308062286) DERY ALUL AZMI (1308062289)

description

farmasi

Transcript of KASUS 8 pbl

Slide 1

Labetalol

Gangguan irama jantung dapat di bagi dua:Gangguan irama fibrilasi(tidak kuncup)pada serambi beresiko strokeGangguan irama fibrilasi (tidak kuncup) pada bilik jantung berakibat langsung fatal.

Berbagai keadaan dapat menimbulkan kelainan pada sistem listrik jantung. Pada umumnya gangguan sistem listrik jantung akan menimbulkan perubahan irama jantung menjadi terlalu lambat (Bradiaritmia, jantung berdenyut kurang dari 60 kali permenit) atau terlalu cepat (Takiaritmia, jantung berdenyut lebih dari 100 kali permenit)

POTENSIAL AKSI

Patofisiologi AritmiaI. Aritmia Karena Gangguan Pembentukan Impulsa.Automatisitas Normal Berubahbisa terjadi pada SA, AV dan His Purkinyeb.Pembentukan Impuls Abnormal yang dpt dibagi 2 :1. Automatisitas abnormal terjadinya depolarisasi diastolik spontan pada nilai Vm yang lebih (+).

2. Aktivitas terpicu ( Triggered Activity ) pembentukan impuls pada fase repolarisasi yang sudah mencapai ambang.

II. Aritmia yang disebabkan oleh karena kelainan konduksi impuls :

Aritmia arus balik (Re-entrant arhytmia)

EtiologiPeradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi)Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard.Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti aritmia lainnyaGangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia)Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantungGanggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis)Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme)Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantungGangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung)

Faktor resikoPenyakit Arteri Koroner Tekanan Darah TinggiPenyakit Jantung BawaanMasalah pada TiroidObat dan SuplemenObesitasDiabetesObstructive Sleep ApneaKetidakseimbangan ElektrolitTerlalu Banyak Minum AlkoholKonsumsi Kafein atau Nikotin

Ada beberapa tipe-tipe aritmiaPremature atrial contractionsPremature venticular contractions (PVCs)Atrial fibrilasi (AF)Atrial flutterParoxysmal supraventricular tachycardia (PSVTAccessory pathway tachicardiaAV nodal reentrant tachycardiaVentricular tachycardia (V-tach)Ventricular fibrilasiLong QT syndromeBradiaritmiaSinus node dysfunctionBlok jantung

Pemeriksaan Gangguan Irama JantungEKG: menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung.

Monitor Holter: Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia.

Foto dada: Dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel atau katup

Skan pencitraan miokardia: dapat menunjukkan aea iskemik/kerusakan miokard yang dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa.

Tes stres latihan: dapat dilakukan utnnuk mendemonstrasikan latihan yang menyebabkan disritmia.

Elektrolit: Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat mnenyebabkan disritmiaAntidisritmiaDiklasifikasikan menjadi 4 kategori :(berdasarkan the vaughan williams classification)1. Penghambat saluran (natrium) cepat IA dan IB MK : Penyekat kanal Na+ dan juga mempunyai efek anestetik lokal.2. Penghambat beta (ll)3. Obat-obat yg memperpanjang repolarisasi (lll)4. penghambat saluran kalsium (lV)Tabel Klasifikasi AntidisritmiaOBATDOSISPEMAKAIAN DAN PERTIMBANGANIA: Penghambat Rantai (Natrium) Cepat IQuinidin Sulfat (Cin-Quin)D: PO: 200-400 mg, t.i.d.A: PO: 30 mg/kg atau 900 mg/m dlm dosis terbagi5Untuk disritmia atrium, ventrikel, dan supraventrikel. Kategori kehamilan C. Kadar terapeutik serum: 2-6 g/mL. Interaksi obat: meningkatkan kerja digoksin; t1/2: 8 jam.Prokainamid (Pronestyl, Procan)D: O: 250-500 mg. setiap 4-6 jamSR: 250 mg-1 g, setiap 6 jam atau 50 mg/kg dlm dosis terbagi 4

Untuk disritmia atrium, ventrikel. Mempunyai efek hipotensi yg lbh ringan daripada quinidin. Pengikatan pd protein sebanyak 20%; t1/2: 3,5 jam. Kadar terapeutik serum: 4-8 g/mL.Disopiramid (Norpace)D: PO: 100-200 mg setiap 6jam.A (4-12 thn): PO: 10-15 mg/kg dlm dosis terbagiUntuk disritmia ventrikel. Kategori kehamilan C. Dapat menyebabkan gejala-gejala antikolinergik; t1/2: 8 jam. Kadar terapeutik serum: 3-8 g/mL.IB: Penghambat Rantai (Natrium) Cepat IILidokain (Xylocaine)D: IV: dosis bervariasiUntuk disritmia ventrikel pada keadaan gawat. Kategori kehamilan B; t1/2: 1,5 jam. Batas terapeutik serum: 1,5-6 g/mL.Fenitoin (Dilantin)D: IV: 100 mg, setiap 5-10 menit sampai disritma berhenti; dosis max adlh 1000 mgUntuk disritmia ventrikel akibat digitalis. Tidak disetujui oleh FDA sebagai obat disritma. Kadar serum < 20 mikrogram/mL.Tokainid (Tonocard)D: PO: 400 mg, setiap 8 jamUntuk disritmia ventrikel, terutama (KVP) kontraksi ventrikel prematur. Serupa dengan lidokain kecuali dlm bentuk oral. Kadar serum terapeutik: 4 g/mL.Meksiletin (Mexitil)D: PO: 200-400 mg, setiap 8 jam

Untuk disritmia ventrikel, tetapi dpt menimbulkan disritmia ventrikel baru. Kategori kehamilan B. Disetujui oleh FDA pd keadaan yg mengancam nyawa.OBATDOSISPEMAKAIAN DAN PERTIMBANGANEnkandin (Enkaid)D: PO: 2 mg, setiap 8 jam; dapat ditingkatkan sampai 50-75 mg setiap 8 jamUntuk disritmia ventrikel, tapi dapat menyebabkan disritmia ventikular baru. Kategori kehamilan B. Disetujui FDA untuk situasi yg mengancam jiwa.II: Penghambat BetaPropranolol (Inderal)D: PO: 10-30 mg, t.i.d., q.i.d (setiap 6-8 jam)Bolus IV: 0,5-3 mg pd 1 mg.menitUntuk disrtimia ventrikel, takikardia atrial paroksismal, denyut ektopik atrium dan ventrikelAsebutolol (Sectral)

D: PO: 200 mg, b.i.d., dosis dpt dinaikkan secara bertahap.Terutama untuk kontraksi ventrikel prematur. Penghamabat beta yg baru yg mempengaruhi reseptor beta1 pd jantung. Kategori kehamilan B. Dpt menyebabkan bradikardia dan menurunkan curah jantung. Metoprolol (selektif)

Labetalol (non seletif dan alfa reseptor blokers)Dewasa; PO: 25mg, 50mg 100 mg tiap 12 jam

Dewasa: 5-20mg slow iv setiap 2 menit. PO : 100mg; 200mg; 300mg tiap 12 jam pemakaian 2-3 kali sehariUntuk acut takikardi, atrial fibrasi, dan supraventricular takikardi

Labetalol menurunkan tekanan darah pada hipertensi krisis ,menurunkan hipetensi tanpa refleks takikardi dan resistensi perifer total menurun tanpa perubahan signifikan dalam output jantung.III: Obat-obat yg memperpanjang RepolarisasiBretilium (Bretylol)

D: IM: 5-10 mg/kg, setiap 6-8 jamIV: 5-10 mg/kg, ulangi dlm 15 menit, tetes IV atau Bolus IVUntuk takikardia dan fibrilasi ventrikel (untuk mengubah menjadi ritme sinus yg normal). Dipakai jika lidokain dan prokainamid tidak efektifAmiodaron (Cordarone)D: PO: DP: 400-1600 mg/hari dlm dosis terbagiR: 200-600 mg/hariUntuk distrimia ventrikel yg mengancam nyawa. Mula2 dosis lbh besar dan kmudian diturunkan. Kadar serum: 1-2,5 g/mL.IV: Penghambat Rantai (Kalsium) LambatVerapamil (Calan)D: PO: 240-480 mg/hari dl dosis terbagi 3-4IV: 5-10 mg IV yg didorongUntuk distrimia supraventrikel. Kategori kehamilan C. Kadar terapeutik serum: 80-300 g/mL atau 0,08-0,3 g/mLKasus 8(Aritmia + Hipertensi + Dislipidemia)Mr. GD (50yo) have had irregular heart beat and pain on his chest. The doctor gave him amiodarone 800mg/day for amont. Next, the dosage will be reduced into 400mg/day atovastatin tab 20mg for night time, and labetalol 2x/day 100mgDATA KLINISDATA SUBJEKTIFIrama jantung yang tidak beraturanNyeri dada

DATA OBJEKTIFTD = 140/95 mmhgBB = 80 kg; TB = 170 cmLDL = 80Trigliserida = 310GD = 210Suhu tubuh = 37,2 CEKG = premature ventricular compleks

ANALISIS TERAPInoNama obat Dosis Efek terapiADR1.Amiodaron800mg/hari selama 1 bulan pertama kemudian diturunkan 400mg/hari untuk 1 bulan selanjutnyaSebagai antiaritmia golongan IIITidak ada2.Labetalol100mg/hariGol. Beta blocker non selektive dan alfa reseptor bloker yang berfungsi sebagai penurun tekanan darah, nenurunkan beban kerja jantung dan kekuatan kontraksi otot jantungTidak ada3.atorvastatin20mg/ hariGolongan statin yg berfungsi sebagai antikolesterolKurang efektif untuk orang yang memilik kadar trigliserid terlalu tinggi dan dapat menyebabkan kadar LDL semakin turunRekomendasiUntuk amidarone dikombinasikan dengan beta blocker sudah sesuai karena dengan mengkombinasikan kedua obat tersebut lebih efektif dan dapat memperbaiki fungsi mortalitas dan mobilitas ventrikel jantung. beta blocker bekerja dengan mengurangi beban kerja jantung, mengurangi permintaan oksigen oleh jantung dan mengurangi resiko kerusakan pada otot jantung, penggunakan beta blocker yang lama dapat meningkatkan kelangsungan hidup yang lama dan mengurangi resiko serangan jantung masa depan, dan mengurangi resiko terjadinya irama-irama jantung abnormal yang bisa mengancam nyawa.

Labetalol berbeda dengan beta blocker yang lain, labetalol tidak mempengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida darah atau urat (obat-obat penting, ed 6 2007) sehingga sesuai untuk pasien dalam kasus ini.

Untuk obat atorvastatin diturunkan dosisnya dan dikombinasikan dengan antikolesterol golongan fibrat penofibrat agar lebih efektif dalam menurunkan kadar trigliserida yang tinggi.ventricular and supraventricular arrhythmias, among them ventricular tachycardia (VT) was 19.2%, ventricular fibrillation 2.2%, and PVCs 47.4%. Incidence of mortality increases in hypertensive patients especially if they are affected with silent ischemia and/or ventricular arrhythmias.21,22 While global mortality of LVH increases if there is complex or frequent ventricular extra systole, and increase left ventricular mass index even in asymptomatic patients.23,24 Beta-blockers and amiodarone are considered as the drugs of choice in ventricular arrhythmia although calcium-channel blockers, angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitors and angiotensin receptor blockers (ARBs) appear to have a specific effect for hypertensive patients with LVH have been shown to be effective against arrhythmias by virtue of their action against LVH. Cardiac Arrhythmias And Left Ventricular Hypertrophy In Systemic HypertensionKarachi Institute Of Heart Diseases, Karachi, PakistanJ Ayub Med Coll Abbottabad 2010;22(4)Multiclinic comparison of labetalol to metoprolol in treatment of mild to moderate systemic hypertension.Frishman WH, Michelson EL, Johnson BF, Poland MP. Am J Med.1983 Oct 17;75(4A):54-67.

Metoprolol was titrated from 50 mg to 200 mg twice daily. An eight-week maintenance period followed during which hydrochlorothiazide could be added. At the end of the maintenance phase, the doses of labetalol and metoprolol were tapered over a two to four day period after which patients received a placebo for one week. Blood pressure in the supine and standing position was measured at each visit. Labetalol and metoprolol both significantly (p less than 0.01) lowered the supine and standing blood pressure from baseline with no significant difference found between the two treatment groups. Both drugs lowered the heart rate; however, the rate-lowering effect was significantly greater with metoprolol (p less than 0.01). There were no significant effects of either drug on plasma lipids or lipoprotein fractions. Fatigue was the most frequently reported complaint with both drugs. Dizziness, dyspepsia, and nausea were more common with labetalol; bradycardia was more common with metoprolol. There was no blood pressure "overshoot" after withdrawing drug treatment; however, a heart rate "overshoot" was seen after metoprolol was tapered off and stopped. Labetalol is as safe and effective as metoprolol in the treatment of patients with mild to moderate hypertension.

amiodarone

Terima kasih