KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

98
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN NYERI AKUT PADA DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI DESA SIDOGIRI KRATON KABUPATEN PASURUAN Oleh : SAFRIN ZUHROIDAH NIM. 1801129 PROGRAM DIII KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KERTA CENDEKIA SIDOARJO 2021

Transcript of KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN NYERI

AKUT PADA DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI DESA

SIDOGIRI KRATON KABUPATEN PASURUAN

Oleh :

SAFRIN ZUHROIDAH

NIM. 1801129

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2021

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

ii

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN NYERI

AKUT PADA DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI DESA

SIDOGIRI KRATON KABUPATEN PASURUAN

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

(Amd.Kep) di Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo

Oleh :

SAFRIN ZUHROIDAH

NIM. 1801129

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KERTA CENDEKIA

SIDOARJO

2021

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Safrin Zuhroidah

NIM : 1801129

Tempat, Tanggal Lahir : Pasuruan, 13 Februari 2000

Institusi : Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “ASUHAN

KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN NYERI AKUT PADA

DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI DESA SIDOGIRI KRATON

KABUPATEN PASURUAN” adalah bukan Karya Tulis Ilmiah orang lain baik

sebagian atau keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan

sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa

ad`anya tekanan dan paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi

akademik jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Pasuruan, 27 Mei 2021

Yang Menyatakan,

Safrin Zuhroidah.

NIM. 1801129

Mengetahui,

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ns. Kusuma Wijaya Ridi Putra, S.Kep.,MNS Ns. Nurul Huda, S.Kep.,S.Psi.,M.Si

NIDN. 0731108603 NIDN. 342097001

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

iv

LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH

Nama : Safrin Zuhroidah

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN NYERI

AKUT PADA DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI DESA

SIDOGIRI KRATON KABUPATEN PASURUAN

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah pada

tanggal : 27 Mei 2021

Oleh :

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ns. Kusuma Wijaya Ridi Putra, S.Kep.,MNS Ns. Nurul Huda, S.Kep.,S.Psi.,M.Si

NIDN. 0731108603 NIDN. 342097001

Mengetahui,

Direktur

Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo

Agus Sulistyowati, S.Kep., M.Kes

NIDN. 0703087801

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

v

HALAMAN PENGESAHAN

Telah di uji dan di setujui oleh Tim Penguji pada sidang Karya Tulis Ilmiah di

Program DIII Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo.

Tanggal : 27 Mei 2021

TIM PENGUJI

Tanda Tangan

Ketua : Ns. Agus Sulistyowati, S. Kep., M.Kes …………………….

Anggota : 1. Ns. Nurul Huda, S.Kep, S.Psi., M.Si ………………….

2. Ns. Kusuma Wijaya Ridi Putra, S.Kep.,MNS ………………….

Mengetahui,

Direktur

Akademi Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo

Agus Sulistyowati, S.Kep., M.Kes

NIDN. 0703087801222

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

vi

MOTTO

Terkadang kita sering tertukar untuk menentukan sebuah

batas.

Menggunakan batas maksimal nikmat untuk bersyukur, dan

menggunakan batas minimal musibah untuk bersabar.

Kita baru bersyukur ketika mendapatkan nikmat yang sangat

besar, tetapi mengeluh ketika mendapa-t musibah yang begitu

kecil.

Padahal selayaknya, kita harus selalu bersyukur atas nikmat

sekecil apapun, dan berusaha selalu bersabar untuk musibah

sekbesar apapun.

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir ini

dapat terselesaiakan.

Isi pikiran yang tersampikan dalam karya ini saya persembahkan untuk :

1. Kedua orang tua saya, terima kasih kalian selalu memberikan saya

kekuatan dalam menjalani studi ini dan selalu mendoakan saya dalam

segala hal urusan Dunia dan Akhirat saya.

2. Kepada Mas Ali terimakasih telah membantu dan mensupport agar saya

selalu berusaha untuk tidak menyerah menyelesaikan tugas kuliah maupun

tugas akhir ini.

3. Terima kasih kepada bapak ibu dosen yang selalu membimbing saya

dalam penyelesaian tugas akhir dan masukan serta saran yang dapat

membangun untuk penyelesaian tugas akhir saya

4. Terima kasih kepada teman saya dan sahabat saya ( Elisah, Pipit, Salasa,

Firliana, Rikha, Tiya,Yenny, Evi) kalian yang selalu memberikan

semangat serta dukungan dan semoga dilancarkan semua yang kalian

inginkan, Aamiin.

5. Teman seperjuangan seangkatan saya terimakasih kalian telah melalui hal

yang sama dan kita bersama – sama menjalani studi, penyelesaian tugas

akhir sehingga berada di titik ini semoga ilmu yang kita dapatkan selama

kita menjalani studi ini menjadi ilmu yang barokah dan di ridhoi Allah

SWT.

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

viii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M

DENGAN NYERI AKUT PADA DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI

DESA SIDOGIRI KRATON KABUPATEN PASURUAN” ingin dengan tepat

waktu sebagai sebagai persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program DIII

Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga

Karya Tulis Ilmiah ini selesai dengan baik

2. Ayah, Ibu, dan saudara tercinta yang telah memberi semangat dan motivasi

dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah

3. Ibu Agus Sulistyowati,S.Kep., M.Kes selaku Direktur Program DIII

Keperawatan Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo

4. Bapak Ns. Nurul Huda,S.Kep,S.Psi.,M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing dan memberikan motivasi selama

pelaksanaan studi

5. Ibu Ns. Ida Zuhroidah,S.Kep.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing dan memberikan motivasi selama

pelaksanaan studi

6. Bapak dan Ibu responden yang telah membantu saya dalam penyusunan

Laporan Tugas Akhir ini

7. Teman-teman mahasiswa program studi DIII Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo dan seluruh pihak yang telah

membantu kelancaran penelitian ini

8. Pihak-pihak yang turut berjasa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis sadar bahwa Karya Tulis

Ilmiah ini belum mencapai kesempurnaan, sebagai bekal perbaikan,

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

ix

penulis akan berterima kasih apabila para pembaca berkenan memberikan

masukan, baik dalam bentuk kritikan maupun saran demi kesempurnaan

Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi

keperawatan

Pasuruan, 27 Mei 2021

Penulis,

Safrin Zuhroidah

NIM. 1801129

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

x

DAFTAR ISI

Sampul Depan .................................................................................................. i

Lembar Judul .................................................................................................... ii

Lembar Pernyataan........................................................................................... iii

Lembar Persetujuan .......................................................................................... iv

Halaman Pengesahan ...................................................................................... v

Halaman Motto................................................................................................. vi

Halaman Persembahan ..................................................................................... vii

Kata Pengantar ................................................................................................. viii

Daftar Isi........................................................................................................... x

Daftar Tabel .................................................................................................... xii

Daftar Gambar ................................................................................................. xiii

Daftar Lampiran ............................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................. 3

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 4

1.5 Metode Penulisan ...................................................................................... 5

1.5.1 Metode ........................................................................................... 5

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 5

1.5.3 Sumber Data .................................................................................... 5

1.5.4 Studi Kepustakaan ........................................................................... 6

1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8

2.1 Konsep Penyakit Hipertensi ...................................................................... 8

2.1.1 Definisi Hipertensi ........................................................................... 8

2.1.2 Anatomi Jantung .............................................................................. 9

2.1.3 Etiologi Hipertensi ........................................................................... 10

2.1.4 Klasifikasi Hipertensi ...................................................................... 10

2.1.5 Manifestasi Klinis Hipertensi .......................................................... 12

2.1.6 Patofisiologi Hipertensi ................................................................... 13

2.1.7 Komplikasi Hipertensi ..................................................................... 14

2.1.8 Pemeriksaan Penunjang Hipertensi ................................................. 15

2.1.9 Penatalaksanaan Hipertensi ............................................................. 16

2.2 Konsep Dasar Lansia ................................................................................ 17 2.2.1 Definisi Lansia ................................................................................. 17

2.2.2 Kelompok Lansia ............................................................................. 19

2.2.3 Klasifikasi Lansia ............................................................................ 19

2.2.4 Karakteristik Lansia ......................................................................... 19

2.3 Asuhan Keperawatan ................................................................................ 20

2.3.1 Pengkajian ....................................................................................... 20

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

xi

2.2.3.1 Pengumpulan Data ........................................................................ 20

2.2.3.2 Analisa Data .................................................................................. 24

2.3.2 Diagnosa Keperawatan .................................................................... 24

2.3.3 Intervensi Keperawatan ................................................................... 28

2.3.4 Implementasi ................................................................................... 39

2.3.5 Evaluasi ........................................................................................... 39

2.4 Kerangka Masalah..................................................................................... 40

BAB 3 TINJAUAN KASUS ................................................................................ 41 3.1 Pengkajian .................................................................................................. 41

3.1.1 Data Umum .................................................................................................... 41

3.1.2 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga ................................. 43

3.1.3 Data Lingkungan .............................................................................. 44

3.1.4 Struktur Keluarga ............................................................................. 45

3.1.5 Fungsi Keluarga ............................................................................... 47

3.1.6 Stres dan Koping Keluarga .............................................................. 48

3.1.7 Pemeriksaan Fisik ............................................................................ 49

3.2 Analisa Data ............................................................................................... 51 3.3 Diagnosa Keperawatan .......................................................................... 52 3.4 Prioritas Masalah ....................................................................................... 52

3.5 Intervensi Keperawatan .............................................................................. 54

3.6 Implementasi Keperawatan ....................................................................... 56

3.7 Evaluasi Keperawatan ............................................................................... 60

BAB 4 PEMBAHASAN ................................................................................. 66 4.1 Pengkajian .................................................................................................. 66

4.2 Diagnosa Keperawatan............................................................................... 67

4.3 Intervensi Keperawatan ............................................................................. 68

4.4 Implementasi Keperawatan .............................................................. 70

4.5 Evaluasi Keperawatan ................................................................................ 70

BAB 5 PENUTUP ........................................................................................... 74 5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 74

5.2 Saran ........................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 77

LAMPIRAN 1 ........................................................................................... 79

LAMPIRAN 2 ........................................................................................... 82

LAMPIRAN 3 ........................................................................................... 83

LAMPIRAN 4 ........................................................................................... 84

LAMPIRAN 5 ........................................................................................... 85

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

xii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 2.1.Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik ........................... 11

Tabel 2.3 Intervensi Keperawatan ................................................................. 29

Tabel 3.1 Komposisi Keluarga ................................................................. 41

Tabel 3.2 Pemeriksaan Fisik Ny. M ................................................................. 51

Tabel 3.3 Analisa Data ................................................................. 53

Tabel 3.4 Daftar Diagnosa Keperawatan ......................................................... 54

Tabel 3.5 Intervensi Keperawatan ................................................................. 56

Tabel 3.6 Implementasi Keperawatan .............................................................. 59

Tabel 3.7 Evaluasi Keperawatan ................................................................. 64

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

xiii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1. Anatomi Jantung normal 9

Gambar 3.1 Genogram Keluarga Ny. M 42

Gambar 3.2 Denah Rumah Keluarga Ny. M 45

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1. Satuan Acara Penyuluhan ........................................................... 79

Lampiran 2. Lembar Permohonan Izin Penelitian .......................................... 82

Lampiran 3. Lembar Informed Consent ........................................................... 83

Lampiran 4 Lembar Konsultasi Bimbingan (Pembimbing 1) .......................... 84

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Bimbingan (Pembimbing 2) .......................... 85

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di

atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Hipertensi

merupakan masalah global yang menjadi penyebab utama gagal jantung,

stroke, dan gagal ginjal (Brunner dan Suddarth, 2014). Penyakit hipertensi

biasanya disebabkan karena tekanan sistolik dan diastoliknya diatas batas

normal dan gaya hidup yang tidak sehat. Seorang yang menderita hipertensi

biasanya menimbulkan masalah keperawatan nyeri akut, dan apabila masalah

tersebut tidak di tangani dengan baik bisa menimbulkan penyakit stroke,

gagal ginjal dan jantung.

Berdasarkan Data World Health Organization (WHO) 2015 mengatakan

bahwa prefalensi hipertensi di dunia mencapai sekitar 1,13 miliyar individu,

artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penderita

hipertensi di perkirakan akan terus meningkat mencapai 1,5 miliyar individu

pada tahun 2025 dengan mencapai kematian 9,4 juta induvidu. Menurut Data

Riset Kesehatan Dasar (2018), pravalensi kejadian hipertensi adalah 34,1%

hasil tersebut merupakan kejadian hipertensi berdasarkan hasil pengukuran

tekanan darah pada masyarakat Indonesia berusia 18 tahun keatas

(Kementrian Kesehatan RI, 2018). Dan diprovinsi Jawa Timur sebesar

37,4%. Data di RSUD Bangil Pasuruan mencatat jumlah pasien dengan

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

2

2

Hipertensi mulai bulan januari 2017 sampai dengan bulan desember 2017

mencapai 789 pasien yang mengalami hipertensi.

Data tersebut akan semakin bertambah jika tidak adanya identifikasi faktor

risiko terjadinya hipertensi tersebut sehingga tidak ada tindakan preventif untuk

mencegah terjadinya angka prevalensi hipertensi yang cukup tinggi (Suharto,

2020). Orang lanjut usia pada pada umumnya mempunyai potensi terjadinya

tekanan darah tinggi. Selain itu, kondisi ini juga terjadi karena dinding arteri

lansia telah menebal dan kaku karena arteriosclerosis sehingga darah dipaksa

untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan

naiknya tekanan. Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi tersebut kini

semakin sering dijumpai pada orang lanjut usia, sejalan dengan itu lansia

penderita hipertensi sering mengurangi aktivitas fisiknya karena penurunan fungsi

degenerative (Aktifitas et al., 2017). Peneltian yang dilakukan oleh Kartikasari,

A.N bahwa terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian

hipertensi di mana nilai Pvalue 0,010; OR=9,537 dan CI 95% 1,728-52,63.

Penelitian tersebut menunjukkan lansia yang berperilaku merokok 9 kali lebih

beresiko daripada yang tidak merokok. Tembakau memiliki efek yang sangat

besar dalam meningkatakan tekanan darah, hal ini karena adanya kandungan zat

kimia dalam tembakau seperti nikotin dapat meningkatkan tekanan darah pada

seseorang hanya dengan sekali hisap. Pola aktivitas atau olahraga dalam

kehidupan sehari-hari turut berperan untuk menjaga kesehatan tubuh. Orang yang

jarang berolahraga akan mengalami risiko terkena hipertensi sebesar 4,7 kali

dibandingkan orang yang sering melakukan olahraga. Hal ini berhubungan dengan

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

3

kelenturan pembuluh darah dan berkaitan dengan kerja otot jantung (Morawa,

2020)

Mengatasi nyeri kepala pada hipertensi dapat dilakukan untuk pasien

merasa aman dan nyaman, yaitu dengan terapi non farmakologi dan terapi

farmakologi. Memberikan terapi nonfarmakologis, seperti mengatur diet, teknik

distraksi dan relaksasi dan perlu adanya kontrol lingkungan yang memperberat

rasa nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, dan kebisingan serta istirahat dan

tidur yang cukup atau berkualitas. Beberapa terapi farmakologi antara lain obat

analgesik seperti amlodipine. Upaya yang dilakukan secara komprehensif dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan antara lain dengan memberikan

pendidikan kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan klien dengan cara

memberikan penyuluhan-penyuluhan mengenai penyakit hipertensi.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit ini maka penulis

akan melakukan kajian lebih lanjut dengan melakukan asuhan keperawatan

hipertensi dengan membuat rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah

Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan nyeri akut pada diagnosa medis

hipertensi di Desa Sidogiri Kraton Kabupaten Pasuruan?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu mengidentifikasi asuhan keperawatan pada Ny. M

dengan nyeri akut pada diagnosa medis hipertensi di Desa Sidogiri Kraton

Kabupaten Pasuruan.

1.3.2 Tujuan Khusus

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

4

1.3.1 Melakukan pengkajian pada Ny. M dengan nyeri akut pada diagnosa medis

hipertensi di Desa Sidogiri Kraton Kabupaten Pasuruan.

1.3.2 Merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. M dengan nyeri akut pada

diagnosa medis hipertensi di Desa Sidogiri Kraton Kabupaten Pasuruan.

1.3.3 Merencanakan asuhan keperawatan pada Ny. M dengan nyeri akut pada

diagnosa medis hipertensi di Desa Sidogiri Kraton Kabupaten Pasuruan.

1.3.4 Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan pada Ny. M dengan nyeri

akut pada diagnosa medis hipertensi di Desa Sidogiri Kraton Kabupaten

Pasuruan.

1.3.5 Mengevaluasi asuhan keperawatan pada Ny. M dengan nyeri akut pada

diagnosa medis hipertensi di Desa Sidogiri Kraton Kabupaten Pasuruan.

1.4 Manfaat Penelitian

Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberi

manfaat:

1.4.1 Akademis

Hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya

dalam hal asuhan keperawatan pada pasien hipertensi.

1.4.2 Secara praktis, tugas akhir ini akan bermanfaat bagi.

1.4.3 Bagi pelayanan keperawatan di rumah sakit

Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanan di Desa

Sidogiri Kraton Kabupaten Pasuruan agar dapat melakukan asuhan

keperawatan pada pasien hipertensi dengan baik

1.4.4 Bagi peneliti,

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

5

berikutnya, yang akan melakukan studi kasus pada asuhan keperawatan pada

pasien dengan diagnosa hipertensi.

1.4.5 Bagi profesi kesehatan

Sebagai tambahan ilmu bagi profesi keperawatan dan memberikan

pemahaman yang lebih baik tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan

hipertensi.

1.5 Metode Penulisan

1.5.1 Metode

Metode deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan peristiwa

atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi kepustakaan

yang mempelajari, mengumpulkan, membahas data dengan studi pendekatan

proses keperawatan dengan langkah-langkah pengkajian, diagnosis, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data

1.5.2.1 Wawancara

Data diambil/diperoleh melalui percakapan baik dengan klien,

keluarga maupun tim kesehatan lain.

1.5.2.2 Observasi

Data yang diambil melalui pengamatan kepada klien

1.5.2.3 Pemeriksaan

Meliputi pemeriksaan fisik dan laboraturium yang dapat

menunjang menegakkan diagnose dan penanganan selanjutnya.

1.5.3 Sumber Data

1.5.3.1 Data primer

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

6

Data primer adalah data yang diperoleh dari klien

1.5.3.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang

terdekat klien, catatan medik perawat, hasil-hasil pemeriksaan dan tim

kesehatan lain

1.5.4 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu mempelajari buku sumber yang berhubungan

dengan judul studi kasus dan masalah yang dibahas.

1.6 Sistematika Penulisan

Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami

studi kasus ini, secara keseluruhan di bagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1.6.1 Bagian awal

Memuat halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan,

motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi.

1.6.2 Bagian inti

Terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub bab berikut

ini :

Bab I : pendahuluan, berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat

penelitian, sistematika penulisan studi kasus.

Bab II : Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut

pandang medis dan asuhan keperawatan klien dengan diagnosa hipertensi

serta kerangka masalah.

Bab III : Tinjauan kasus berisi tentang diskripsi data hasil pengkajian,

diagnose, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

7

Bab IV : Pembahasan berisi tentang perbandingan antara teori dengan

kenyataan yang ada di lapangan.

Bab V : Penutup, berisi tentang simpulan dan saran.

1.6.3 Bagian akhir, teridiri dari daftar pustaka dan lampiran.

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

8

8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep dan

asuhan keperawatan komplikasi hipertensi. Konsep ini akan diuraikan definisi,

etiologi, dan cara penanganan secara medis. Asuhan keperawatan akan diuraikan

masalah-masalah yang muncul pada komplikasi hipertensi dengan melakukan

asuhan keperawatan terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksaaan,

evaluasi.

2.1 Konsep Penyakit Hipertensi

2.1.1 Definisi

Tekanan darah merupakan kekuatan atau tekanan sirkulasi darah yang

diberikan terhadap dinding pembuluh darah utama tubuh yakni arteri. Hipertensi

adalah kondisi ketika tekanan sirkulasi darah terlalu tinggi (Priajaya & Sirait,

2019). Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi meningkatnya tekanan

darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg

dalam dua kali pengukuran yang dilakukan pada selang waktu lima menit dalam

keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang tidak terdeteksi

sedini mungkin dan berlangsung dalam jangka waktu lama serta tidak

memperoleh pengobatan yang optimal dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal

(gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (stroke) (Kemenkes

2017).

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

9

2.1.2 Anatomi Jantung

Jantung (bahasa Latin: cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot

yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang

berulang. Darah menyuplai okisgen dan nutrisi pada tubuh, juga membantu

menghilangkan sisa-sisa metabolisme. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan

jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ

manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah, terletak di rongga dada

agak sebelah kiri.

Gambar 1. Jantung normal.

Jantung mempunyai empat ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri,

ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium adalah ruangan sebelah atas jantung

dan berdinding tipis, sedangkan ventrikel adalah ruangan sebelah bawah jantung.

dan mempunyai dinding lebih tebal karena harus memompa darah ke seluruh

tubuh.

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

10

Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari

seluruh tubuh. Atrium kiri berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari

paru-paru dan mengalirkan darah tersebut ke paru-paru. Ventrikel kanan berfungsi

menerima darah dari atrium kanan dan memompakannya ke paru-paru.ventrikel

kiri berfungsi untuk memompakan darah yang kaya oksigen keseluruh tubuh.

Jantung juga terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan terluar yang merupakan

selaput pembungkus disebut epikardium, lapisan tengah merupakan lapisan inti

dari jantung terdiri dari otot-otot jantung disebut miokardium dan lapisan terluar

yang terdiri jaringan endotel disebut endocardium.

2.1.3 Etiologi Hipertensi

Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi 2 golongan :

2.1.3.1 Hipertensi esensial atau primer

Penyebab pasti dari hipertensi esensial belum dapat diketahui,sementara

penyebab sekunder dari hipertensi esensial jugatidak ditemukan. Pada

hipertensi esensial tidak ditemukan penyakit renivaskuler, gagal ginjal

maupun penyakit lainnya, genetik serta ras menjadi bagian dari penyebab

timbulnya hipertensi esensial termasuk stress, intake alkohol moderat,

merokok, lingkungan dan gaya hidup (Triyanto, 2014).

2.1.3.2 Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder penyebabnya dapat diketahui seperti kelainan

pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), hiperal

dosteronisme, penyakit parenkimal (Buss dan Labus, 2013).

2.1.4 Klasifikasi Hipertensi

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

11

Klasifikasi hipertensi berdasarkan tekanan darah sistolik dan tekanan

darah diastolik dibagi menjadi empat klasifikasi, klasifikasi tersebut dapat

dilihat pada tabel 2.1.4.1

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik

Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa Sebagai

Patokan dan Diagnosis Hipertensi (mmHg)

Kategori Tekanan darah Sistolik Diastolik

Normal < 120 mmHg <80 mmHg

Prehipertensi 120-129 mmHg <80 mmHg

Hipertensi stadium I 130-139 mmHg 80-89 mmHg

Hipertensi stadium II ≥140 mmHg ≥90 mmHg

(Sumber : Smeltzer, et al, 2012)

Hipertensi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tekanan darah pada orang

dewasa menurut Triyanto (2014), adapun klasifikasi tersebut dapat dilihat pada

tabel 2.1.4.2

Tabel 2.2 Klasifikasi berdasarkan tekanan darah pada orang dewasa

Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa Sebagai

Patokan dan Diagnosis Hipertensi (mmHg)

Kategori Tekanan darah Sistolik Diastolik

Normal < 130 mmHg <90 mmHg

Normal Tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg

Stadium 1 (ringan) 140-159 mmHg 90-99 mmHg

Stadium 2 (sedang) 160-179 mmHg 100-109 mmHg

Stadium 3 (berat) 180-209 mmHg 110-119 mmHg

Stadium 4 (maligna) >210 mmHg >120 mmHg

Sumber :(Triyanto, 2014)

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

12

2.1.5 Manifestasi Klinis Hipertensi

Manisfestasi klinik menurutArdiansyah (2012) muncul setelah penderita

mengalami hipertensi selama bertahun-tahun, gejalanya antara lain:

2.1.5.1 Terjadi kerusakan susunan saraf pusat yang menyebabkan ayunan

langkah tidak mantap.

2.1.5.2 Nyeri kepala oksipital yang terjadi saat bangun dipagi hari karena

peningkatan tekanan intrakranial yang disertai mual dan muntah.

2.1.5.3 Epistaksis karena kelainan vaskuler akibat hipertensi yang diderita.

2.1.5.4 Sakit kepala, pusing dan keletihan disebabkan oleh penurunan perfusi

darah akibat vasokonstriksi pembuluh darah.

2.1.5.5 Penglihatan kabur akibat kerusakan pada retina sebagai dampak

hipertensi.

2.1.5.6 Nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) akibat dari peningkatan

aliran darah ke ginjal dan peningkatan filtrasi oleh glomerulus.

Hipertensi sering ditemukan tanpa gejala (asimptomatik), namun tanda-

tanda klinis seperti tekanan darah yang menunjukkan kenaikan pada dua kali

pengukuran tekanan darah secara berturutan dan bruits (bising pembuluh

darah yang terdengar di daerah aorta abdominalis atau arteri karotis, arteri

renalis dan femoralis disebabkan oleh stenosis atau aneurisma) dapat terjadi.

Jika terjadi hipertensi sekunder, tanda maupun gejalanya dapat berhubungan

dengan keadaan yang menyebabkannya. Salah satu contoh penyebab adalah

sindrom cushing yang menyebabkan obesitas batang tubuh dan striae

berwarna kebiruan, sedangkan pasien feokromositoma mengalami sakit

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

13

kepala, mual, muntah,palpitasi, pucat dan perspirasi yang sangat banyak

(Kowalak, Weish, &Mayer, 2011).

2.1.6 Patofisiologi Hipertensi

Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah

terletak dipusat vasomotor medulla otak. Rangsangan pusat vasomotor yang

dihantarkan dalam bentuk impuls bergerak menuju ganglia simpatis melalui saraf

simpatis. Saraf simpatis bergerak melanjutkan ke neuron preganglion untuk

melepaskan asetilkolin sehingga merangsang saraf pascaganglion bergerak ke

pembuluh darah untuk melepaskan norepineprin yang mengakibatkan kontriksi

pembuluh darah. Mekanisme hormonal sama halnya dengan mekanisme saraf

yang juga ikut bekerja mengatur tekanan pembuluh darah(Smeltzer &Bare, 2008).

Mekanisme ini antara lain :

2.1.6.1 Mekanisme vasokonstriktor norepineprin-epineprin

Perangsangan susunan saraf simpatis selain menyebabkan eksitasi

pembuluh darah juga menyebabkan pelepasan norepineprin dan epineprin

oleh medulla adrenal ke dalam darah. Hormon norepineprin dan epineprin

yang berada di dalam sirkulasi darahakan merangsang pembuluh darah

untuk vasokonstriksi. Faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat

mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriktor

(Saferi &Mariza, 2013).

2.1.6.2 Mekanisme vasokonstriktor renin-angiotensin

Renin yang dilepaskan oleh ginjal akan memecah plasma menjadi substrat

renin untuk melepaskan angiotensin I, kemudian dirubah menjadi

angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor kuat. Peningkatan tekanan

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

14

darah dapat terjadi selama hormon ini masih menetap didalam darah

(Guyton, 2012).

Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer

memiliki pengaruh pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut usia

(Smeltzer & Bare, 2008). Perubahan struktural danfungsional meliputi

aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan kemampuan

relaksasi otot polos pembuluh darah akan menurunkan kemampuan distensi dan

daya regang pembuluh darah, sehingga menurunkan kemampuan aorta dan arteri

besar dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume

sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan

perifer (Saferi & Mariza, 2013).

2.1.7 Komplikasi Hipertensi

Komplikasi pada penderita hipertensi menurut Corwin (2009) menyerang

organ-organ vital antar lain :

2.1.7.1 Jantung

Hipertensi kronis akan menyebabkan infark miokard, infarkmiokard

menyebabkan kebutuhan oksigen pada miokardium tidak terpenuhi

kemudian menyebabkan iskemia jantung serta terjadilah infark

2.1.7.2 Ginjal

Tekanan tinggi kapiler glomerulus ginjal akan mengakibatkan kerusakan

progresif sehingga gagal ginjal. Kerusakan pada glomerulus menyebabkan

aliran darah ke unit fungsional juga ikut terganggu sehingga tekanan

osmotik menurun kemudian hilangnya kemampuan pemekatan urin yang

menimbulkan nokturia.

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

15

2.1.7.3 Otak

Tekanan tinggi di otak disebabkan oleh embolus yang terlepas dari

pembuluh darah di otak, sehingga terjadi stroke.Stroke dapat terjadi

apabila terdapat penebalan pada arteri yang memperdarahi otak, hal ini

menyebabkan aliran darah yang diperdarahi otak berkurang.

2.1.8 Pemeriksaan Penunjang Hipertensi

Pemeriksaan penunjang pada klien hipertensi adalah sebagai berikut :

2.1.8.1 Hematokrit

Pada penderita hipertensi kadar hematokrit dalam darah meningkat seiring

dengan meningkatnya kadar natrium dalam darah. Pemeriksaan hematokrit

diperlukan juga untuk mengikuti perkembangan pengobatan hipertensi.

2.1.8.2 Kalium serum

Peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan hipertensi.

2.1.8.3 Kreatinin serum

Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan kreatinin adalah kadar kreatinin

dalam darah meningkat sehingga berdampak pada fungsi ginjal.

2.1.8.4 Urinalisa

Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan / adanya

diabetes.

2.1.8.5 Elektrokardiogram

Peambesaran ventrikel kiri dan gambaran kardiomegali dapat dideteksi

dengan pemeriksaan ini. Dapat juga menggambarkan apakah hipertensi

telah lama berlangsung. (Tom Smith, 1991)

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

16

2.1.9 Penatalaksanaan Hipertensi

Penatalaksanaan ataupun penanganan pada klien dengan hipertensi

secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis penatalaksanaan yaitu :

2.1.9.1 Penatalaksanaan farmakologis (Isserbacher, 1999)

a) Diuretik seperti : tiazid, furosemia, spironokiktan, triamteren,

anillorid.

b) Obat antiadrinergik seperti klonidin, guonabenz, guanfasin,

trimetafan, reserpin, guantidin, fentolamin prapanol, timololol

dan lain-lain.

c) Vasodilator seperti hidralazin, minaksidil, dianoksid,

nitropusid. Pada hipertensi penggunaan dosis dibatasi sampai

300mg/hari.

d) Inhibitor enzim pengubah angiotisin, seperti : kaptoril,

Benezebril, ramipril, enalapril, dan lain-lain.

e) Antagonis saluran kalsium seperti : nifedemin, diltiazom,

verapamil, dan lain-lain.

2.1.9.2 Penatalaksanaan non-farmalogis

a) Perubahan gaya hidup.

Gaya hidup yang baik dan sehat merupakan upaya untuk

menghindari terjangkitnya hipertensi ataupun timbulya

komplikasi. Pada hipertensi ringan dan sedang, seperti

menghentikan merokok, olah raga secara teratur dan dinamik

(yang tidak memerlukan tenaga terlalu banyak), misalnya

berenang, jogging, jalan kaki cepat, naik sepeda. Hipertensi

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

17

berat seperti berhenti merokok, minum alkohol, menurunkan

asupan garam perhari. (Purwati, 1998)

b) Diet

Hipertensi ringan ( diit rendah garam 1) Mengkonsumsi garam

½ sendok makan perhari, konsumsi kecap, MSG ½ sendok

makan perhari.

Hipertensi sedang (diit rendah garam II) Mengkosumsi

garam¼ sendok makan perhari, Konsumsi kecap, MSG

¼sendok makan perhari

Hipertensi barat (diit rendah garam III) tidak boleh

menkonsumsi garam, kecap MSG. (Isselbacher,1999)

c) Upaya menghilangkan atau menghindari stress dapat

dalakukan seperti : meditasi, yoga, hipnotis yang dapat

mengontrol sistem saraf otonom dan menurunkan hipertensi.

(Soeparman,1999)

d) Berat badan yang berlebihan atau obesitas merupakan faktor

resiko terjadinya hipertensi, sehingga upaya peurunan BB pada

obesitas sangat penting. (Purwati, 1998) Disamping itu upaya

menurunkan BB juga dapat meningkatkan efektivitas

pengobatan farmakologis. (Soeparman, 1999)

2.2 Konsep Dasar Lansia

2.2.1 Definisi Lansia

Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah memasuki tahapan akhir

dari fase kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan mengalami

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

18

suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaaan. (Wahyudi, 2008).

Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses

menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu

tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses

alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan yaitu anak,

dewasa dan tua (Nugroho, 2006 dalam Kholifah, 2016).

Lansia merupakan tahap akhir dari proses penuaan. Proses menjadi tua

akan dialami oleh setiap orang. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang

terakhir, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami kemunduran fisik,

mental dan social secara bertahap sehingga tidak dapat melakukan tugasnya

sehari-hari (tahap penurunan). Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada

makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan sel, yang mengalami penurunan

kapasitas fungsional. Pada manusia, penuaan dihubungkan dengan perubahan

degeneratif pada kulit, tulang, jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan

jaringan tubuh lainnya. Dengan kemampuan regeneratif yang terbatas, mereka

lebih rentan terkena berbagai penyakit, sindroma dan kesakitan dibandingkan

dengan orang dewasa lain (Kholifah, 2016).

Pada lansia akan mengalami proses hilangnya kemampuan jaringan untuk

memperbaiki diri secara perlahan sehingga tidak dapat mempertahankan tubuh

dari infeksi dan tidak mampu memperbaiki jaringan yang rusak (Constantinides,

1994 dalam Sunaryo, et.al, 2106)

2.2.2 Kelompok Lansia

Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Aziz (1994) (dalam

Linda, 2011) menjadi tiga kelompok yakni:

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

19

2.2.2.1 Kelompok lansia dini (55-64 tahun), merupakan kelompok baru memasuki

lansia.

2.2.2.2 Kelompok lansia (65 tahun ke atas)

2.2.2.3 Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70

tahun.

2.2.3 Klasifikasi Lansia

Menurut WHO (2013), klasifikasi lansia adalah sebagai berikut :

2.2.3.1 Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45-54 tahun.

2.2.3.2 Lansia (elderly), yaitu kelompok usia 55-65 tahun.

2.2.3.3 Lansia muda (young old), yaitu kelompok usia 66-74 tahun.

2.2.3.4 Lansia tua (old), yaitu kelompok usia 75-90 tahun.

2.2.3.5 Lansia sangat tua (very old), yaitu kelompok usia lebih dari 90 tahun

2.2.3 Karakteristik Lansia

2.2.4 Karakteristik lansia menurut Ratnawati (2017); Darmojo & Martono

(2006) yaitu :

2.2.4.1 Usia

Menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, lansia

adalah seseorang yang telah mencapai usia diatas 60 tahun (Ratnawati,

2017).

2.2.4.2 Jenis Kelamin

Data Kemenkes RI (2015), lansia didominasi oleh jenis kelamin

perempuan. Artinya, ini menunjukkan bahwa harapan hidup yang paling

tinggi adalah perempuan (Ratnawati, 2017)

2.2.4.3 Status pernikahan

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

20

Berdasarkan Badan Pusat Statistik RI SUPAS 2015, penduduk lansia

ditilik dari status perkawinannya sebagian besar berstatus kawin (60 %)

dan cerai mati (37 %). Adapun perinciannya yaitu lansia perempuan yang

berstatus cerai mati sekitar 56,04 % dari keseluruhan yang cerai mati, dan

lansia laki-laki yang berstatus kawin ada 82,84 %. Hal ini disebabkan usia

harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan usia harapan

hidup laki-laki, sehingga presentase lansia perempuan yang berstatus cerai

mati lebih banyak dan lansia laki-laki yang bercerai umumnya kawin lagi

(Ratnawati, 2017).

2.3 Asuhan Keperawatan

2.3.1 Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Pada tahap ini

semua data dikumpulkan secara sistematis guna menentukan kesehatan klien.

Adapun pengkajian pada pasien hipertensi menurut Doengoes, et al (2001) adalah:

2.3.1 Pengumpulan data.

a. Identitas klien

Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis

kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa.

b. Keluhan utama

Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan

adalah pusing, sakit kepala dan penurunan tingkat kesadaran

c. Riwayat kesehatan

1) Riwayat kesehatan dahulu

Apakah klien pernah mengalami sakit yang sangat berat.

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

21

2) Riwayat kesehatan sekarang

Beberapa hal yang harus di ungkapkan pada setiap gejala yaitu

sakit kepala, kelelahan, pundak terasa berat.

3.) Riwayat kesehatan keluarga

Apakah keluarga pernah mengalami penyakit yang sama.

d. Aktivitas istirahat

1) Gejala : Kelelahan umum, kelemahan, letih, nafas pendek, gaya

hidup monoton.

2) Tanda : Frekuensi jantung meningkat Perubahan irama jantung

Takipnea

e. Sirkulasi

1) Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung

coroner/katup dan penyakit serebro vaskuler. Episode palpitasi,

perspirasi.

2) Tanda : Kenaikan TD (pengukuran serial dari kenaikan

tekanan darah diperlukan untuk menegakkan diagnosis).

Hipotensi postural (mungkin berhubungan dengan regimen obat).

Frekuensi/irama: Takikardia, berbagai disritmia.

f. Integritas ego

1) Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi,

euphoria atau marah kronik (dapat mengindikasikan kerusakan

serebral). Faktor-faktor stress multiple (hubungan, keuangan,

yang berkaitan dengan pekerjaan).

2) Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontiniu

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

22

perhatian, tangisan yang meledak. Gerak tagan empati, otot muka

tegang (khususnya sekitar mata), gerakan fisik cepat, pernapasan

menghela, peningkatan pola bicara.

g. Eliminasi

1) Gejala : Gangguan ginjal sakit ini atau yang lalu (seperti

infeksi/obstruksi atau riwayat penyakit ginjal masa yang lalu).

h. Makanan/Cairan

1) Gejala : Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan

tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolestrol, kandungan tinggi

kalori. Mual, muntah, perubahan berat badan akhir akhir ini

(meningkatkan/menurun) Riwayat pengguna diuretik.

2) Tanda : Berat badan normal atau obesitas, adanya edema

(mungkin umum atau tertentu), kongesti vena, DVJ, glikosuria

(hampir 10% hipertensi adalah diabetik).

i. Neurosensori

1) Gejala : Keluhan pening/pusing, berdenyut, sakit kepala

suboksipital (terjadi saat bangun dan menghilang secara spontan

setelah beberapa jam), episode kebas atau kelemahan pada satu

sisi tubuh, gangguan penglihatan (diplopia, penglihatan kabur),

episode epistaksis.

2) Tanda :

Status mental: perubahan keterjagaan, orientasi, pola isi bicara,

afek, proses fikir atau memori (ingatan). Respon motorik:

Penurunan kekuatan genggaman tangan dan/atau reflek tendon

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

23

dalam.

j. Nyeri/Ketidak nyamanan

1) Gejala : Angina (penyakit arteri coroner, keterlibatan jantung),

nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudikasi (indikasi

arteriosclerosis pada arteri ekstremitas bawah), sakit kepala

oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya, nyeri

abdomen/massa (feokromositoma).

k. Pernapasan

1) Gejala : Dispenea yang berkaitan dengan aktivitas/kerja,

takipnea, ortopnea, dyspnea nocturnal paroksimal, batuk

dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.

2) Tanda : Distres respirasi/penggunaan otot aksesori

pernapasan, bunyi nafas tambahan (krakles/mengi), sianosis.

l. Keamanan

1) Gejala : Gangguan koordinas/cara berjalan.

2) Tanda : Episode parastesia unilateral transien, hipotensi

postural.

m. Pembelajaran/Penyuluhan

1) Gejala :

Faktor resiko keluarga : hipertensi, aterosporosis, penyakit

jantung, diabetes mellitus, penyakit serebrovaskuler/ginjal.

Faktor-faktor resiko etnik, penggunaan pil KB atau hormon lain,

penggunaan obat/alkohol.

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

24

2.3.2 Analisa Data

Analisis data merupakan kemampuan kognitif dalam pengembangan daya

berfikir dan penalaran yang di pengaruhi oleh latar belakang ilmu dan

pengetahuan, pengalaman, dan pengertian keperawatan. Analisa data adalah

kemampuan dalam mengembangkan kemampuan berfikir rasional sesuai dengan

latar belakang ilmu pengetahuan. Dalam melakukan analisis data, di perlukan

kemampuan mengaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep,

teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan

masalah kesehatan dan keperawatan klien.

2.3.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosis keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons manusia

terhadap gangguan kesehatan/proses kehidupan, atau kerentanan respons dari

seorangindividu, keluarga, kelompok, atau komunitas (Hardman, 2015).

Diagnosis keperawatan berfungsi untuk mengidentifikasi, memfokuskan dan

memecahkan masalah keperawatan klien secara spesifik.

2.3.2.1 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis.

Definisi : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan

kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau

lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan, yang

berlangsung kurang dari 3 bulan.

Gejala dan tanda mayor :

Subjektif :

1. Mengeluh nyeri

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

25

Objektif :

1. Tampak meringis

2. Bersikap protektif

3. Gelisah

4. Frekuensi nadi meningkat

5. Sulit tidur

Gejala dan tanda minor

Subjektif :

(tidak tersedia)

Objektif :

1. Tekanan darah meningkat

2. Pola nafas berubah

3. Nafsu makan berubah

4. Proses berfikir terganggu

5. Menarik diri

6. Berfokus pada diri sendiri

7. Diaphoresis

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

Definisi : Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Gejala dan tanda mayor

Subjektif :

1. Mengeluh lelah

Objektif :

1. Frekuensi jantung meningkat > 20% dari kondisi istirahat

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

26

Gejala dan tanda minor

Subjektif :

1. Dyspnea saat/setelah aktivitas

2. Merasa tidak nyaman setelah aktivitas

3. Merasa lelah

Objektif :

1. Tekanan darah berubah > 20% dari kondisi istirahat

2. Gambaran ECG menunjukkan aritmia saat/setelah aktivitas

3. Gambaran ECG menunjukkan iskemia

4. Sianosis

3. Gangguan pola tidur b.d kurangnya kontrol tidur.

Definisi :

Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal.

Gejala dan tanda mayor :

Subjektif :

1. Mengeluh sulit tidur

2. Mengeluh sering terjaga

3. Mengeluh tidak puas tidur

4. Mengeluh pola tidur berubah

5. Mengeluh istirahat tidak cukup

Objektif :

(tidak tersedia)

Gejala dan tanda minor

Subjektif :

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

27

1. Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun

Objektif :

(tidak tersedia)

4. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload.

Gejala dan tanda mayor

(tidak tersedia)

Gejala dan tanda minor

(tidak tersedia)

.

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

28

2.4.3 Intervensi Keperawatan

Tabel 2.3 Intervensi Keperawatan pada Pasien Hipertensi menurut TIM POKJA DPP PPNI (2017)

NO DX KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TIDAKAN KEPERAWATAN TTD

1 Nyeri akut berhubungan

dengan agen pencedera

fisiologis

Setelah dilakukan perawatan 2x24 jam di harapkan

nyeri berkurang

Luaran Utama

1. Tingkat Nyeri

a. Ekspresi wajah dari grimace menjadi tidak

grimmace

b. Pola istirahat dari yang terganggu menjadi

tidak terganggu

c. Skala nyeri dari skala 4 diturunkan menjadi

2

Luaran tambahan

1. Kontrol Gejala

a. Kemampuan memonitor munculnya gejala

secara mandiri dari yang tidak bisa menjadi

bisa

b. Kemampuan memonitor lama bertahannya

gejala dari yang tidak tau menjadi tau

2. Kontrol Nyeri

a. Mengenali kapan nyeri yang terjadi dari

tidak pernah tau menjadi tau

b. Menggunakan analgesik yang di

rekomendasikan dari yang tidak pernah

menggunakan menjadi menggunakan

c. Mengenali apa yang terkait dengan gejala

nyeri dari yang tidak pernah mengenali

menjadi tau

3. Tingkat Ansietas

Intervensi Utama

1. Manajemen Nyeri

Tindakan

Observasi :

a. Identifikasi lokasi, karakterisik, durasi,

frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

b. Identifikasi skala nyeri

c. Identifikasi respons nyeri non verbal

d. Identifikasi faktor yang memperberat dan

memperingan nyeri

e. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan

tentang nyeri

f. Identifikasi Pengaruh nyeri pada kualitas

hidup

g. Monitor keberhasilan terapi komplementer

h. Monitor efek samping penggunaan analgetik

Teraupetik

a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk

mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis,

akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi

pijat, aroma terapi, teknik imajinasi

terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi

bermain)

b. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa

nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,

kebisingan )

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

29

a. Keluhan pusing dari yang sering mengeluh

pusing menjadi tidak

b. Tekanan darah yang tinggi menjadi normal

c. Fasilitasi Istirahat dan tidur

d. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam

pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi

a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu

nyeri

b. Jelaskan strategi meredakan nyeri

c. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

d. Anjurkan menggunakan analgetik secara

tepat

e. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk

mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Intervensi Pendukung

1. Edukasi manajemen nyeri

Tindakan Observasi

a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan

menerima informasi

Teraupetik

a. Sediakan materi dan media pendidikan

kesehatan

b. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai

kesepakatan

c. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

a. Jelaskan penyebab, periode, dan strategi

meredakan nyeri

b. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

c. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

d. Ajarkan tekniknonfarmakologis untuk

mengurangi rasa nyeri

Terapi Relaksasi

1. Pemberian obat oral

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

30

Tindakan Observasi

a. Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi,

dan kontra indikasi obat (mis. Gangguan

menelan, nausea/muntah, inflamasi usus,

peristaltik menurun, kesadaran menurun,

program usaha)

b. Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi

c. Periksa tanggal kadaluwarsa obat

d. Monitor efek teraupetik obat

e. Monitor efek lokal, efek sistemik dan efek

samping obat

f. Monitor risiko aspirasi, jika perlu

Teraupetik

a. Lakukan prinsip enam benar( pasien, obat,

dosis, waktu, rute, dokumentasi)

b. Berikan obat sebelum makan dan setelah

maka, sesuai kebutuhan

c. Campurkan obat dengan sirup, jika perlu

d. Taruh obat sublingual di bawah lidah pasien

Edukasi

a. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian,

tindakan yang diharapkan, dan efek samping

sebelum pemberian

b. Anjurkan tidak menelan obat sublingual

c. Anjurkan tidak makan/minum hingga seluruh

obat sublingual larut

d. Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara

pemberian obat secara mandiri

2 Intoleransi aktifitas b.d

kelemahan

Setelah dilakukan perawatan 2x24 jam di

harapkan nyeri berkurang

Luaran utama

1. Toleransi aktivitas

a. Dari yang sulit melakukan aktivitas sehari-

hari menjadi bias melakukan aktivitas seperti

Intervensi utama

1. Manajemen energi

Tindakan Observasi

a. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang

mengakibatkan kelelahan

b. Monitor kelelahan fisik dan emosional

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

31

biasa

Luaran tambahan

1. Ambulasi

a. Dapat menopang berat badannya dan dapat

berjalan dengan langkah yang efektif

2. Curah Jantung

a. Tekanan darah dari yang 180/100 menjadi

140/90

3. Konservasi Energi

a. Dapat melakukan aktivitas fisik yang di

rekomendasikan

b. Mekanika tubuh yang menurun menjadi

meningkat

4. Tingkat Keletihan

a. Kemampuan melakukan aktivitas rutin dari

yang jarang menjadi sering (mis, senam

lansia)

c. Memonitor pola dan jam tidur

d. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan

selama melakukan aktivitas

Teraupetik

a. Sediakan lingkungan yang nyaman dan

rendah stimulus (mis. Cahaya, suara,

kunjungan )

b. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan

aktif

c. Berikan aktivitas distraksi yang

menenangkan

d. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika

tidak dapat berpindah atau berjalan

Edukasi

a. Anjurkan tirah baring

b. Ajurkan melakukan aktivitas secara

bertahap

c. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda

dan gejala kelelahan tidak berkurang

d. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi

kelelahan

Kolaborasi

a. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara

meningkatkan asupan makanan

Intervensi Pendukung

1. Dukungan Tidur

Tindakan Observasi

a. Identifikasi pola aktivitas dan tidur

b. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik

dan psikologis)

c. Identifikasi makanan dan minuman yang

mengganggu tidur (mis. Kopi, the, alkohol,

makanan mendekati waktu tidur siang, jika

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

32

perlu

d. Identifikasi obat tidur yang di konsumsi

Teraupetik

a. Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan,

kebisingan,suhu, matras, dan tempat tidur)

b. Batasi waktu tidur siang, jika perlu

c. Batasi menghilangkan stress sebelum tidur

d. Tetapkan jadwal tidur rutin

e. Lakukan prosedur untuk meningkatkan

kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi,

terapi akupresur)

f. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan

tindakan untuk menunjang siklus tidur

terjaga

Edukasi

a. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama

sakit

b. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur

c. Anjurkan menghindari makanan atau

minuman yang mengganggu tidur

d. Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak

mengandung suppressor terhadap tidur

REM

e. Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi

terhadap gangguan pola tidur(mis.

Psikologis, gaya hidup, sering berubah shift

bekerja)

a. Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara

nonfarmakologi lainnya

Terapi Relaksasi

1. Pemberian Obat Oral

Tindakan Observasi

a. Identifikasi kemungkinan alergi, interaksi,

dan kontra indikasi obat (mis. Gangguan

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

33

menelan, nausea/muntah, inflamasi usus,

peristaltik menurun, kesadaran menurun,

program usaha)

b. Verifikasi order obat sesuai dengan indikasi

c. Periksa tanggal kadaluwarsa obat

d. Monitor efek teraupetik obat

e. Monitor efek lokal, efek sistemik dan efek

samping obat

f. Monitor risiko aspirasi, jika perlu

Teraupetik

a. Lakukan prinsip enam benar( pasien, obat,

dosis, waktu, rute, dokumentasi)

b. Berikan obat sebelum makan dan setelah

maka, sesuai kebutuhan

c. Campurkan obat dengan sirup, jika perlu

d. Taruh obat sublingual di bawah lidah pasien

Edukasi

a. Jelaskan jenis obat, alasan pemberian,

tindakan yang diharapkan, dan efek samping

sebelum pemberian

b. Anjurkan tidak menelan obat sublingual

c. Anjurkan tidak makan/minum hingga

seluruh obat sublingual larut

d. Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara

pemberian obat secara mandiri

3 Gangguan pola tidur b.d

kurangnya kontrol tidur

Luaran Utama

1. Pola Tidur

a. Keluhan dari yang sulit tidur menjadi tidur

dengan teratur

b. Keluhan dari yang tidak puas saat tidur

menjadi puas

c. Keluhan pola tidur yang berubah-ubah

menjadi pola tidur yang teratur

Luaran Tambahan

Intervensi Utama

1. Dukungan Tidur

Tindakan Observasi

a. Identifikasi pola aktivitas dan tidur

b. Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik

dan psikologis)

c. Identifikasi makanan dan minuman yang

mengganggu tidur (mis. Kopi, the, alkohol,

makanan mendekati waktu tidur siang, jika

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

34

1. Status Kenyamanan

a. Kesejahteraan fisik dari yang menurun

menjadi normal

b. Dari yang tidak ada dukungan sosial

dari keluarga menjadi ada

c. Keluhan sulit tidur menjadi tidur

dengan teratur

2. Tingkat Depresi

a. Dari yang merasa tidak berharga

menjadi berharga

b. Kemampuan beraktivitas sehari-hari

meningkat

3. Tingkat Keletihan

a. Dari yang sering merasa sakit kepala

menjadi berkurang

b. Mampu melakukan aktivitas rutin

perlu

d. Identifikasi obat tidur yang di konsumsi

Teraupetik

a. Modifikasi lingkungan (mis. Pencahayaan,

kebisingan,suhu, matras, dan tempat tidur)

b. Batasi waktu tidur siang, jika perlu

c. Batasi menghilangkan stress sebelum tidur

d. Tetapkan jadwal tidur rutin

e. Lakukan prosedur untuk meningkatkan

kenyamanan (mis. Pijat, pengaturan posisi,

terapi akupresur)

f. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan

tindakan untuk menunjang siklus tidur

terjaga

Edukasi

a. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama

sakit

b. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur

c. Anjurkan menghindari makanan atau

minuman yang mengganggu tidur

d. Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak

mengandung suppressor terhadap tidur

REM

e. Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi

terhadap gangguan pola tidur(mis.

Psikologis, gaya hidup, sering berubah shift

bekerja)

f. Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara

nonfarmakologi lainnya

Intervensi Pendukung

1. Manajemen Energi

TindakanObservasi

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

35

a. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang

mengakibatkan kelelahan

b. Monitor kelelahan fisik dan emosional

c. Memonitor pola dan jam tidur

d. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan

selama melakukan aktivitas

Teraupetik

a. Sediakan lingkungan yang nyaman dan

rendah stimulus (mis. Cahaya, suara,

kunjungan )

b. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan

aktif

c. Berikan aktivitas distraksi yang

menenangkan

d. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika

tidak dapat berpindah atau berjalan

Edukasi

a. Anjurkan tirah baring

b. Ajurkan melakukan aktivitas secara

bertahap

c. Anjurkan menghubungi perawat jika

tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang

d. Ajarkan strategi koping untuk

mengurangi kelelahan

Kolaborasi

Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara

meningkatkan asupan makanan.

4 Resiko penurunan curah

jantung b.d perubahan

afterload

Luaran Utama

1. Curah Jantung

a. Tekanan darah dari yang 180/100mmHg

menjadi 140/90mmHg

Luaran Tambahan

1. Perfusi Miokard

a. Dari yang sering timbul nyeri dada menjadi

Intervensi Utama

1. Perawatan Jantung

Tindakan Observasi

a. Identifikasi tanda dan gejala primer

penurunan curah jantung (meliputi dispnea,

kelelahan, edema, ortopnea, paroxysmal,

nocturnal dyspnea, peningkatan CVP)

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

36

jarang timbul

b. Dari yang sering merasakan mual dan

muntah menjadi berkurang

c. Tekanan darah dari yang 180/100mmHg

menjadi 140/90mmHg

f. Perfusi Perifer

a. Denyut nadi perifer dari yang tidak normal

menjadi normal 60-100x/menit

g. Status Cairan

a. Intake cairan dari yang tidak normal

menjadi normal

b. Frekuensi nadi menjadi normal

c. Tekanan darah dari yang 180/100mmHg

menjadi 140/90mmHg

b. Identifikasi tanda atau gejala sekunder

penurunan curah jantug (meliputi

peningkatan berat badan, hepatomegali,

distensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi

basah, oliguria, batuk, kulit pucat)

c. Monitor tekanan darah (termasuk

tekanan darah ortostatik, jika perlu)

d. Monitor intake dan output cairan

e. Monitor berat badan setiap hari pada

waktu yang sama

f. Monitor saturasi oksigen

g. Monitor keluhan nyeri dada (mis.

Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi

yang mengurangi nyeri)

h. Monitor ekg 12 sadapan

i. Monitor aritmia (kelainan irama dan

frekuensi)

j. Monitor nilai laboratorium jantung (mis.

Elektrolit, enzim jantung, BNP, NT pro-

BNP)

k. Monitor fungsi alat pacu jantung

Teraupetik

a. Posisikan pasien semi-Fowler atau

Fowler dengan kaki ke bawah atau posisi

nyaman

b. Berikan diet jantung yang sesuai

c. Gunakan stocking elastic

d. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk

modifikasi gaya hidup sehat

e. Berikan terapi relaksasi untuk

mengurangi stress, jika perlu

f. Berikan dukungan emosional dan

spiritual

g. Berikan oksigen untuk mempertahankan

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

37

saturasi oksigen >94%

Edukasi

a. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai

toleransi

b. Anjurkan beraktivitas fisik secara

bertahap

c. Anjurkan berhenti merokok

d. Ajarkan pasien dan keluarga mengukur

berat badan harian

e. Ajarkan pasien dan keluarga mengukut

intake dan output cairan harian

Kolaborasi

a. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika

perlu

b. Rujuk ke program rehabilitasi jantung

Intervensi Pendukung

1. Edukasi Pengukuran Nadi Radialis

TindakanObservasi

a. Identifikasi kesiapan dan kemampuan

menerima informasi

Teraupetik

a. Sediakan materi dan media pendidikan

kesehatan

b. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai

kesepakatan

c. Berikan kesempatan untuk bertanya

d. Pastikan pasien merasa nyaman dan

rileks

e. Dokumentasikan hasil pengukuran nadi

radialis

Edukasi

a. Jelaskan prosedur pengukuran nadi

radialis

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

38

b. Anjurkan dalam posisi duduk atau

terlentang

c. Ajarkan cara memeriksa pulsasi radial

d. Ajarkan menghitung denyutan selama 60

detik, atau hitung selama 30 detik dan

kalikan 2

e. Ajarkan menghitung frekuensi, irama,

dan volume denyut nadi dengan mencatat

pola dan kekuatan denyutan

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

39

2.4.4 Implementasi Keperawatan

Menurut Nursalam (2013) adapun sebagai berikut: Implementasi adalah

pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai tujuan yang pesifik. Tahap

Implementasi dimulai setelah rencana intervensi disusun dan ditujukan pada

nursing order untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh

karena iturencana intervensi yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi

faktor -faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien.

Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan. pencegahan

penyakit, pemulihan kesehatan,dan memfasilitasi koping perencanaan asuhan

keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik, jika klien mempunyai

keinginan untuk berpartisipasi dalam implementasi keperawatan. Selama tahap

implementasi,perawat melakukan pengumpulan data dan memilih asuhan

keperawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan klien.

2.4.5 Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan

yang menandakan keberhasilan dari diagnosis keperawatan, rencana

intervensi,dan implementasi. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan

klien dalam mencapai tujuan. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat respon klien

terhadap asuhan keperawatan yang diberikan sehingga perawat dapat mengambil

keputusan (Nursalam, 2013).

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

40

Kerangka Masalah

Umur Jenis Kelamin Gaya Hidup Obesitas

Elastisitas pembuluh

darah

HIPERTENSI

Perubahan situasi

Ketidak tahuan menemukan sumber

informasi Ketidak normalan profil darah

Resistensi pembuluh darah otak

meningkat

Kurang terpapar informasi Spasme arteriol

Resiko cedera

Nyeri

Agen pencedera fisiologis (mis,

inflamasi, iskemia, neoplasma)

Defisit pengetahuan

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

41

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

3.1.1 Data Umum

1. Kepala Keluarga (KK) : Tn. S

2. Alamat dan telepon : Sidogiri, Kraton Pasuruan

3. Pekerjaan KK : Wiraswasta

4. Pendidikan KK : SMP

5. Komposisi keluarga :

Tabel 3.1 Komposisi Keluarga

N

o

Nam

a

J

K

Hub.k

eluarg

a

Umur Pend

idika

n

Status Imunisasi

BC

G

Polio DPT Hepatitis Camp

ak

Ket

1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

1 Tn. S L Suami 56 Thn SMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat

2 Ny.

M

P Istri 55 Thn SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat

3 An. I P Anak 23 Thn MTS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

42

Genogram :

Gambar 3.1 Genogram keluarga Ny. M

Ket :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Kepala Keluarga

: Garis perkawinan

: Garis keturunan

: Serumah

6. Tipe keluarga

Tipe extended family yaitu dalam keluarga terdiri dari bapak, ibu, dan

anak.

7. Suku bangsa

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

43

Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan yang

dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari

yang digunakan yaitu bahasa Jawa.

8. Agama

Seluruh anggota keluarga beragama islam dan taat beribadah dan sering

mengikuti pengajian.

9. Status sosial ekonomi keluarga

Sumber pendapatan keluarga dari hasil usaha mebel di rumahnya jika ada

pemesanan. Pendapatan Tn. S dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-

hari.

10. Aktivitas rekreasi keluarga

Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton

televisi bersama dirumah, rekreasi di luar rumah kadang-kadang tidak

pernah dilakukan

3.1.2 Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

11. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Ny. M sebagai klien sering merasakan sakit kepala, dan mempunyai

penyakit hipertensi sejak 3 tahun yang lalu, rutin kontrol kepuskesmas 1

bulan sekali untuk periksa dan mengambil obat rutin, tidak mempunyai

masalah dengan istirahat, makan maupun kebutuhan dasar lainnya

mempunyai penyakit hipertensi pada saat pengkajian:

TD : 160/90 mmHg

S: 37,0 ̊ C

N : 89 x/menit

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

44

RR : 23 x/menit

TB : 153 cm

BB : 60 Kg

Ny. M sudah sering sekali mengalami sakit dan mempunyai riwayat

penyakit gagal ginjal sejak 3 tahun yang lalu.

Tn. S jarang sakit tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan,

maupun kebutuhan dasar yang lainnya.

An. I jarang sakit, tidak mempunyai masalah kesehatan, imunisasi sudah

lengkap.

12. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan.

13. Riwayat kesehatan keluarga inti

Tn. S : Hingga saat ini mengatakan tidak ada keluhan.

Ny. M : Mengalami sakit kepala, pusing, mual, nyeri di bagian belakang

tengkuk leher, tekanan darahnya tinggi.

An. I : Tidak ada keluhan hingga saat ini.

14. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Ny. M menderita hipertensi, pernah dirawat di rumah sakit karena

tekanan darah tinggi dan mengalami gagal ginjal tapi keluarganya Ny. M

dari pihak bapak atau ibu tidak ada yang mengalami hipertensi.

3.1.3 Data Lingkungan

15. Karakteristik Rumah

Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang baik, dan

memiliki sistem penerangan ruang yang baik

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

45

Gambar 3.1 Deenah Rumah Keluarga Ny. M

16. Karakteristik tetangga dan komunitasnya

Hubungan antar tetangga Tn. S saling membantu apabila ada

tetangga minta pertolongan, Tn. S membantu dengan ikhlas.

17. Mobilitas geografis keluarga

Tn. S belum pernah pindah rumah, dan tinggal menetap

dirumahnya yang sekarang.

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dalam masyarakat

Tn. S melakukan gotong royong apabila diadakan gotong royong

didaerahnya.

Ny. M mengikuti tahlilan setiap hari jum’at

An. I suka menolong jika ada yang butuh pertolongan

19. System pendukung social keluarga

Apabila ada salah satu anggota kelarga yang sakit maka anggota

keluarga yang lain memberi dorongan dan mengantar untuk

berobat.

3.1.4 Struktur Keluarga

20. Struktur Peran

Tn. S : Sebagai kepala rumah tangga, suami, bapak, dan pencari

nafkah

Kamar mandi

R.Dapur

Ruang tengah

Kamar

Kamar

Ruang

tamu

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

46

Ny. M : Sebagai ibu rumah tangga, istri, dan mengatur kebutuhan

keluarganya

An. I : Sebagai anak dan adik

21. Pola komunikasi keluarga

Anggota keluarga menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi

sehari-harinya dan mendapatkan informasi kesehatan dari petugas

kesehatan dan televisi.

22. Nilai atau norma keluarga

Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian

pula dengan sehat dan sakit, keluarga juga percaya bahwa tiap sakit

ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit dibawa ke rumah sakit

atau petugas kesehatan yang terdekat.

23. Pola komunikasi keluarga

Anggota keluarga menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi

sehari-harinya dan mendapatkan informasi kesehatan dari petugas

kesehatan dan televisi.

24. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Tn. S saling menghargai satu sama lain. Saling membantu

dalam mengatasi masalah keluarga. Apabila ada masalah Tn.

S selalu mendiskusikan dengan keluarga. sanak saudara Tn. S

saling mengunjungi atau bersilaturahmi.

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

47

3.1.5 Fungsi Keluarga

25. Fungsi Ekonomi

Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian

untuk anak dan biaya untuk berobat.

26. Fungsi mendapatkan status social

Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam

keluarga baik dan selalu menaati norma yang baik.

27. Fungsi Pendidikan

Keluarga selalu menasehati dan mendukung apa yang di lakukan

anak dengan baik dan benar.

28. Fungsi Sosialisasi

Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam

keluarga baik dan selalu mentaati norma yang baik.

29. Fungsi pemenuhan kesehatan

Mendukung bila ada yang sakit langsung dibawa ke petugas

kesehatan atau rumah sakit.

30. Fungsi Religius

Menaati dan selalu beribadah bersama keluarga.

31. Fungsi Rekreasi

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

48

Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan

menonton televisi bersama dirumah, rekreasi di luar rumah kadang

kadang tidak pernah dilakukan sama sekali.

32. Fungsi Reproduksi

Tn. S memiliki 2 orang anak, anak pertama sudah menikiah dan

kedua sudah bekerja

33. Fungsi perawatan kesehatan

Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri. Komposisi nasi, lauk, sayur

dengan frekuensi 3x sehari dan bila ada anggota keluarga yang sakit

keluarga merawat dan memeriksakan kesehatannya ke pelayanan

kesehatan terdekat.

3.1.6 Stres dan Koping Keluarga

34. Stressor jangka pendek dan panjang

Stresor jangka pendek :Ny. M sering mengeluh pusing

Stresor jangka panjang :Ny. M khawatir karena tekanan darahnya

tinggi

35. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Keluarga selalu memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke

puskesmas dan petugas kesehatan

36. Strategi koping yang dugunakan

Anggota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan

masalah yang ada

37. Strategi adaptasi disfungsional

Ny. M bila sedang sakit pusing maka dibuat tidur atau istirahat

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

49

3.1.7 Pemeriksaan kesehatan Ny. M

Tabel 3.2 Pemeriksaan kesehatan Ny. M

Pemeriksaan Fisik Ny. M

Kepala 1. Bentuk : Simetris, tidak ada Kelainan

2. Wajah : tampak meringis menahan nyeri

Rambut Hitam bersih

Kulit Sawo matang, turgor baik

Mata Simetris, konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik,

penglihatan baik

Hidung Bersih, fungsi penghidung baik

Mulut dan tenggorokan Bersih tidak berbau, gigi bersih, tidak ada nyeri telan

Telinga Simetris, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Dada Tidak ada wheezing

Perut Tidak kembung, tdak tambak adanya benjolan, tidak ada nyeri

tekan

Ektremitas Tidak ada kelainan bentuk

Ekstermitas Atas : Tidak Ada Keluhan

Ektermitas Bawah : Pasien tidak mampu berdiri sendiri karna

pusing

Kekuatan otot

5 5

4 4

Eliminasi BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari

3.1.8 Harapan Keluarga

Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu

pelayanan dan membantu masalah Ny. M

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

50

3.2 Analisa Data

Tabel 3.3 Analisa Data keperawatan pada Ny. M dengan Hipertensi

Data Etiologi Masalah

DS :

Klien mengatakan sering mengeluh

nyeri kepala dan pusing

P :Saat tekanan darahnya

naik

Q :Seperti ditusuk-tusuk

R:Dibagian kepala dan

tengkuk leher

T :Sewaktu-waktu

DO :

GCS: 4,5,6 (Composmentis)

Klien tampak memegangi

kepala dan kesakitan

Klien tampak meringis

menahan nyeri

Skala nyeri : 5

TTV

TD : 160/90mmHg

N : 89x/menit

S : 37,0x/menit

RR : 23x/menit

Agen pencedera

fisiologis

Nyeri akut

DS :

1) Klien mengatakan mudah

kelelahan

2) Klien mengatakan tidak mampu

untuk berdiri sendiri karena

pusing

3) Keluarga Tn. S mengatakan jika

kambuh, Ny. M tidak mampu

melakukan aktivitas secara

mandiri karena nyeri

4) Kekuatan otot

5 5

4 4

DO :

1) Keadaan umum : lemah

2) Klien tampak hanya berbaring di

tempat tidur

3) Mobilitas klien dibantu oleh

keluarga

Kelemahan

Intoleransi aktivitas

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

51

3.3 Daftar Diagnosa Keperawatan

Tabel 3.4 Daftar diagnosa keperawatan pada Ny. M dengan Hipertensi

NO TGL MUNCUL DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL TERATASI TT

1 13-03-2021 Nyeri akut berhubungan dengan agen

pencedera fisiologis dibuktikan

dengan pasien mengeluh sering nyeri

kepala dibagian tengkuk leher saat

tekanan darahnya naik

15-03-2021

2 13-03-2021 Intoleransi aktivitas berhubungan

dengan kelemahan dibuktikan dengan

pasien mengeluh mudah kelelahan sat

beraktivitas

15-03-2021

3.4 Prioritas Masalah

1. Masalah keperawatan 1 : Nyeri akut

Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran

Sifat masalah :

1.Aktual: 3

2.Resiko : 2

3.Tinggi : 1

3 1 3/3x1 = 1 Nyeri kepala yang dirasakan

karena peningkatan tekanan

vaskuler serebral

Kemungkinan masalah dapat

diubah skala :

1. Mudah : 2

2. Sebagan : 1

3. Tidak dapat : 0

1 2 1/2x2 = 1 Masalah ini sebagian dapat

diubah dengan mengontrol

secara teratur dapat

menurunkan tekanan darah

Potensi masalah untuk

dicegah skala :

1.Tinggi : 3

2.Cukup : 2

3.Rendah : 1

2 1 2/3x1 = 0,67 Rasa nyeri dapat dikurangi

melalui pengobatan dan

perawatan yang tepat

Menonjolnya masalah skala :

1. Segera : 2

2. Tidak perlu segera : 1

3. Tidak dirasakan : 0

2 1 2/2x1 = 1 Keluarga menyadari Ny. M

mempunyai masalah dampak

dari hipertensi maka segera

mengatasi masalah tersebut

Jumlah skor 3,67

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

52

Masalah keperawatan 2 : Intoleransi aktivitas

Sifat masalah :

1.Aktual : 3

2.Resiko : 2

3.Tinggi : 1

3 1 3/3x1 = 1 Keluarga mengatakan jika

hipertensinya kambuh, Ny. M

tidak dapat melakukan

aktifitas secara mandiri

Kemungkinan masalah dapat

diubah skala :

1. Mudah : 2

2. Segera : 1

3. Tidak dapat : 0

1 2 1/2x2 = 1 Keluarga membantu untuk

memenuhi kebutuhan Ny. M

jika mengalami kekambuhan

Potensi masalah untuk

dicegah skala :

1.Tinggi : 3

2.Cukup : 2

3.Rendah : 1

2 1 2/3x1 = 0,67 Keluarga mampu memberikan

kebutuhan yang dibutuhkan

oleh Ny. M

Menonjolnya masalah skala :

1. Segera : 2

2. Tidak perlu segera : 1

3. Tidak dirasakan : 0

0 1 0/2x1 = 0 Keluarga masih mampu

memenuhi kebutuhan Ny. M

tapi tidak begitu tahu cara

merawatnya

Jumlah skor 2,67

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

54

3.5 Intervensi Keperawatan

Tabel 3.5 Intervensi keperawatan pada Ny. M dengan diagnosa Hipertensi

NO DX KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN TTD

1 Nyeri akut berhubungan

dengan agen pencedera

fisiologis

Setelah dilakukan perawatan 2x24 jam di harapkan

nyeri berkurang

Luaran Utama

2. Tingkat Nyeri

d. Ekspresi wajah dari grimace menjadi tidak

grimmace

e. Pola istirahat dari yang terganggu menjadi

tidak terganggu

f. Skala nyeri dari skala 4 diturunkan menjadi

2

Luaran tambahan

4. Kontrol Gejala

c. Kemampuan memonitor munculnya gejala

secara mandiri dari yang tidak bisa menjadi

bisa

d. Kemampuan memonitor lama bertahannya

gejala dari yang tidak tau menjadi tau

5. Kontrol Nyeri

d. Mengenali kapan nyeri yang terjadi dari

tidak pernah tau menjadi tau

e. Menggunakan analgesik yang di

rekomendasikan dari yang tidak pernah

menggunakan menjadi menggunakan

f. Mengenali apa yang terkait dengan gejala

nyeri dari yang tidak pernah mengenali

menjadi tau

6. Tingkat Ansietas

c. Keluhan pusing dari yang sering mengeluh

pusing menjadi tidak

d. Tekanan darah yang tinggi menjadi normal

Intervensi Utama

2. Manajemen Nyeri

Tindakan

Observasi :

a. Identifikasi lokasi, karakterisik, durasi,

frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

b. Identifikasi skala nyeri

c. Identifikasi respons nyeri non verbal

d. Identifikasi faktor yang memperberat dan

memperingan nyeri

e. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan

tentang nyeri

f. Identifikasi Pengaruh nyeri pada kualitas

hidup

g. Monitor keberhasilan terapi komplementer

h. Monitor efek samping penggunaan analgetik

Teraupetik

a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk

mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,

hipnosis, akupresur, terapi musik,

biofeedback, terapi pijat, aroma terapi,

teknik imajinasi terbimbing, kompres

hangat/dingin, terapi bermain)

b. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa

nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,

kebisingan )

Edukasi

a. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu

nyeri

b. Jelaskan strategi meredakan nyeri

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

55

c. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

d. Anjurkan menggunakan analgetik secara

tepat

e. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk

mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

2 Intoleransi aktifitas b.d

kelemahan

Setelah dilakukan perawatan 2x24 jam di

harapkan nyeri berkurang

Luaran utama

2. Toleransi aktivitas

a. Dari yang sulit melakukan aktivitas sehari-

hari menjadi bias melakukan aktivitas seperti

biasa

Luaran tambahan

5. Ambulasi

a. Dapat menopang berat badannya dan dapat

berjalan dengan langkah yang efektif

6. Curah Jantung

a. Tekanan darah dari yang 160/90 menjadi

140/90

7. Konservasi Energi

a. Dapat melakukan aktivitas fisik yang di

rekomendasikan

b. Mekanika tubuh yang menurun menjadi

meningkat

8. Tingkat Keletihan

a. Kemampuan melakukan aktivitas rutin dari

yang jarang menjadi sering (mis, senam

lansia)

Intervensi utama

2. Manajemen energi

Tindakan Observasi

a. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang

mengakibatkan kelelahan

b. Monitor kelelahan fisik dan emosional

c. Memonitor pola dan jam tidur

d. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan

selama melakukan aktivitas

Teraupetik

a. Sediakan lingkungan yang nyaman dan

rendah stimulus (mis. Cahaya, suara,

kunjungan )

b. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan

aktif

c. Berikan aktivitas distraksi yang

menenangkan

d. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika

tidak dapat berpindah atau berjalan

Edukasi

a. Anjurkan tirah baring

b. Ajurkan melakukan aktivitas secara

bertahap

c. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda

dan gejala kelelahan tidak berkurang

d. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi

kelelahan

Kolaborasi

b. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara

meningkatkan asupan makanan

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

56

3.6 Implementasi Keperawatan

Tabel 3.6 Implementasi keperawatan pada Ny. M dengan diagnosa Hiprtensi

NO TGL/JAM NO.DX.KEP TINDAKAN TTD

1 13-03-2021

09.00 WIB

09.15 WIB

09.30 WIB

09.45 WIB

I 1. Melakukan BHSP dengan klien dan keluarga

a. Memperkenalkan diri

Respon : Keluarga dan klien memperhatikan dan mendengarkan dengan baik

2. Menjelaskan tujuan dan kontrak waktu kepada klien dan keluarga

Respon : Keluarga dan klien mendengarkan dengan baik

3. Mengukur TTV kilen

TD : 160/90 mmHg

N : 89x/menit

S : 37,0̊ C

RR : 23x/menit

4. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda gejala,

serta penatalaksanaan hipertensi.

Respon : Keluarga dan klien merespon dengan baik

5. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitasdan intensitas nyeri

P : Saat tekanan darahnya naik

Q : Seperti di tusuk-tusuk dan cekot-cekot

R : Dibagian kepala dan tengkuk leher

S : 5

T : Sewaktu-waktu

6. Memonitor tindakan pengurangan nyeri

a. Memberikan posisi yang nyaman, misal posisi supinasi

b. Mengajarkan teknik nafas dalam, menarik nafas lewat hidung ditahan dan keluarkan lewat

mulut

Respon : Klien mengatakan nyaman dengan posisinya dan nyeri sedikit berkurang

7. Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang diet yang sesuai dengan hipertensi pada

makanan yang diberikan Ny. M harus benar-benar rendah garam dan mengurangi makanan

berlemak

Respon : Keluarga mampu menghindarkan klien dari faktor-faktor yang memicu kambuhnya

hipertensi

8. Menganjurkan pada keluarga untuk mengatur pola tidur pada siang hari sebaiknya digunakan

untuk istirahat

Respon : Klien merasa lebih baik setelah bisa mengatur pola tidurnya

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

57

2 13-03-2021

10.00 WIB

10.15 WIB

10.40 WIB

II 1. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang manfaat olahraga bagi penderita

hipertensi

Respon : Keluarga dan klien merespon dengan baik dan bisa menerapkan olahraga setiap hari

2. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pentingnya latihan tirah baring

Respon : Keluarga dan klien mendengarkan dan merespon dengan baik

3. Memotifasi kilen dan keluarga untuk hidup sehat

a. Menganjurkan makanan yangsehat seperti ikan, sayur-sayuran dan buah

Respon : Keluarga bisa menghindarkan klien dari makanan yang mengandung banyak garam

dan lemak

4. Memberikan dukungan spiritual kepada klien dan keluarga

Respon : Keluarga dan klien selalu melaksanakan ibadah dengan baik

3 14-03-2021

09.15 WIB

09.20 WIB

09.50 WIB

I 1. Memonitor tindakan pengurangan nyeri

a. Memberikan posisi yang nyaman, misal posisi supinasi

b. Mengajarkan teknik nafas dalam, menarik nafas dari hidung ditahan dan keluargan lewat

mulut

Respon : Klien mengatakan nyaman dengan posisinya dan nyeri sedikit berkurang

2. Kolaborasi pemberian obat

a. Memberikan Captopril 1x25mg

Respon : Keluarga mampu memberikan obat kepada pasien secara teratur

3. Mengukur TTV kilen

TD : 150/90 mmHg

N : 85x/menit

S : 37,0̊ C

RR : 23x/menit

4. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitasdan intensitas nyeri

P : Saat tekanan darahnya naik

Q : Seperti di tusuk-tusuk dan cekot-cekot

R : Dibagian kepala dan tengkuk leher

S : 3

T : Sewaktu-waktu

5. Menganjurkan pada keluarga untuk mengatur pola tidur pada siang hari sebaiknya digunakan

untuk istirahat

a. Tidur siang 3 jam dan malam selama 8 jam

Respon : Klien merasa lebih baik setelah bisa mengatur pola tidurnya

4 14-03-2021

16.00 WIB

II 1.4.6 Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pentingnya latihan tirah

baring

Respon : Keluarga dan klien merespon dengan baik

1.4.7 Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang manfaat olahraga bagi

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

58

16.20 WIB

16.40 WIB

penderita hipertensi

Respon : Keluarga dan klien merespon dengan baik dan bisa menerapkan olahraga setiap hari

1.4.8 Memotifasi kilen dan keluarga untuk hidup sehat

a. Menganjurkan makanan yang sehat seperti ikan, sayur-sayuran dan buah

Respon : Keluarga bisa menghindarkan klien dari makanan yang mengandung banyak garam

dan lemak

1.4.9 Memberikan dukungan spiritual kepada klien dan keluarga

Respon : Keluarga dan klien selalu melaksanakan ibadah dengan baik

5 15-03-2021

10.20 WIB

11.00 WIB

11.10 WIB

11.40 WIB

I 1. Menganjurkan pada keluarga untuk mengatur pola tidur pada siang hari sebaiknya digunakan

untuk istirahat

a. Tidur siang 3 jam dan malam selama 8 jam

Respon : Klien merasa lebih baik setelah bisa mengatur pola tidurnya

2. Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang diet yang sesuai dengan hipertensi pada

makanan yang diberikan Ny.M harus benar-benar rendah garam dan mengurangi makanan

berlemak

Respon : Keluarga mampu menghindarkan klien dari faktor-faktor yang memicu kambuhnya

hipertensi

3. Mengukur TTV kilen

TD : 130/80 mmHg

N : 89x/menit

S : 36,9̊ C

RR : 23x/menit

4. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitasdan intensitas nyeri

P : Saat tekanan darahnya naik

Q : Seperti di tusuk-tusuk dan cekot-cekot

R : Dibagian kepala dan tengkuk leher

S : 2

T : Sewaktu-waktu

5. Kolabrasi pemberian obat

a. Memberikan Captopril 1x25mg

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

59

6 15-03-2021

15.30 WIB

15.45 WIB

15.55 WIB

II 1. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pentingnya latihan tirah baring

Respon : Keluarga dan klien merespon dengan baik

2. Memberikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang manfaat olahraga bagi penderita

hipertensi

Respon : Keluarga dan klien merespon dengan baik dan bisa menerapkan olahraga setiap hari

3. Memotifasi kilen dan keluarga untuk hidup sehat

1.6.4 Menganjurkan makanan yang sehat seperti ikan, sayur-sayuran dan buah

Respon : Keluarga bisa menghindarkan klien dari makanan yang mengandung banyak garam

dan lemak

4. Memberikan dukungan spiritual kepada klien dan keluarga

Respon : Keluarga dan klien selalu melaksanakan ibadah dengan baik

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

60

3.7 Evaluasi

Tabel 3.7 Evaluasi Keperawatan pada Ny. M dengan Diagnosa Hipertensi

TANGGAL DIAGNOSA KEPRAWATAN EVALUASI

Sabtu, 13 Maret 2021

Pukul 08.00 WIB

Nyeri akut b.d agen pencedera

fisiologis: peningkatan tekanan

vaskuler serebral

DS:

1.Klien mengatakan merasa sakit kepala, pusing, dan nyeri dibagian tengkuk leher

P : Saat tekanan darahnya naik

Q : Seperti di tusuk-tusuk dan cekot-cekot

R : Dibagian kepala dan tengkuk leher

T : Sewaktu-waktu

2.Durasi nyeri setiap 1 jam sekali

3.Ny. M mengatakan masih mengkonsumsi ikan asin dan daging

4.Keluarga mengatakan kurang memahami cara merawat Ny. M

DO:

1.GCS : Composmentis

2.Klien tampak memegangi kepala dan kesakitan

3.Wajah klien tampak meringis menahan nyeri

4.Skala nyeri : 5

5.TTV

TD : 160/90 mmHg

N : 89x/mnit

S : 37,0̊ C

RR : 23x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

Menganjurkan klien untuk diit rendah garam dan mengurangi makanan berlemak

yaitu menjauhkam makanan yang mengandung banyak garam dan makanan berlemak

seperti ikan asin dan daging

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

61

Sabtu, 13 Maret 2021

Pukl 08.00 WIB

Intoleansi aktivitas b.d kelemahan DS :

1. Klien mengatakan cepat kelelahan

2. Klien mengatakan tidak mampu untuk berdiri sendiri

3. Keluarga Tn. S mengatakan jika kambuh, Ny. M tidak mampu melakukan aktivitas

secara mandiri karena nyeri

DO:

1. Kesadaran umum : lemah

2. Klien tampak hanya berbaring di tempat tidur 3. Mobilitas klien dibantu oleh keluarga

4. TTV

TD : 160/90 mmHg

N : 89x/mnit

S : 37,0̊ C

RR : 23x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

1. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman

2. Mendorong klien melakukan aktivitas yang ringan dan menguangi aktivitas yang

berat

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

62

Minggu, 14 Maret 2021

Pukul 09.00 WIB

Nyei akut b.d agen pencedera

fisiologis: peningkatan tekanan

vaskuler serebral

DS:

1.Klien mengatakan masih sedikit merasa sakit kepala, pusing, dan nyeri dibagian

tengkuk leher

P : Saat tekanan darahnya naik

Q : Seperti di tusuk-tusuk dan cekot-cekot

R : Dibagian kepala dan tengkuk leher

T : Sewaktu-waktu

2.Durasi nyeri mulai jarang muncul

3.Ny. M megatakan sudah mengurangi mengkonsumsi ikan asin dan daging

4.Keluarga mengatakan sedikit memahami cara merawat Ny. M

DO:

1.GCS : Composmentis

2.Klien sudah tidak sering memegangi kepala karena masih sedikit merasa sakit

3.Wajah klien sedikit meringis menahan nyeri

4.Skala nyeri : 3

5.TTV

TD : 150/90 mmHg

N : 85x/mnit

S : 37,0̊ C

RR : 23x/menit

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

Menganjurkan klien untuk diit rendah garam dan mengurangi makanan berlemak

yaitu menjauhkam makanan yang mengandung banyak garam dan makanan

berlemak seperti ikan asin dan daging

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

63

Minggu, 14 Maret 2021

Pukul 09.00 WIB

Intoleransi aktivitas b.d kelemahan DS :

9. Klien mengatakan sedikit masih merasa kelelahan

10. Klien mengatakan sudah sedikit mampu untuk berdiri sendiri

11. Keluarga Tn. S mengatakan, jika Ny. M sedikit mampu melakukan aktivitas secara

mandiri

DO:

1. Kesadaran umum : cukup

2. Klien tampak sudah sedikit bisa bergerak di tempat tidur 3. Mobilitas klien masih dibantu oleh keluarga

4. TTV

TD : 150/90 mmHg

N : 85x/mnit

S : 37,0̊ C

RR : 23x/menit

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

1. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman

2. Mendorong klien melakukan aktivitas yang ringan dan menguangi aktivitas yang

berat

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

64

Senin, 15 Maret 2021

Pukul 08.00 WIB

Nyeri akut b.d agen pencedera

fisiologis: peningkatan tekanan

vaskule serebral

DS:

1.Klien mengatakan sudah tidak merasa sakit kepala, pusing, dan nyeri dibagian

tengkuk leher

P : Saat tekanan darahnya naik

Q : Seperti di tusuk-tusuk dan cekot-cekot

R : Dibagian kepala dan tengkuk leher

T : Sewaktu-waktu

2.Durasi nyeri sudah tidak muncul

3.Ny. M mengatakan sudah tidak mengkonsumsi ikan asin dan daging

4.Keluarga mengatakan sudah bisa memahami cara merawat Ny. M

DO:

1. GCS : Composmentis

2. Klien sudah tidak memegangi kepala dan tidak merasa sakit

3. Wajah klien sudah tidak nampak meringis karena menahan nyeri

4. Skala nyeri : 2

5. TTV

TD : 130/80 mmHg

N : 89x/mnit

S : 36,9̊ C

RR : 23x/menit

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dhentikan

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

65

Senin, 15 Maret 2021

Pukul 08.00 WIB

Intoleransi aktivitas b.d kelemahan DS :

1. Klien mengatakan sudah tidak merasa kelelahan

2. Klien mengatakan sudah mampu untuk berdiri sendiri

3. Keluarga Tn. S mengatakan, jika Ny. M mampu melakukan aktivitas secara

mandiri

DO:

1. Keadaan umum : cukup

2. Klien tampak sudah bisa duduk di samping tempat tidur 3. Mobilitas klien sudah tidak dibantu oleh keluarga

4. TTV

TD : 130/80 mmHg

N : 89x/mnit

S : 36,9̊ C

RR : 23x/menit

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

66

BAB 4

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini penulis akan menguraikan tentang kesenjangan

yang terjadi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperwatan

pada Ny. M dengan nyeri akut pada diagnosa medis Hipertensi di Desa Sidogiri

Kraton Pasuruan yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi.

4.1 Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah sekumpulan tindakan yang di gunakan

perawat untuk mengukur keadaan klien maupun keluarga dengan menggunakan

standart norma kesehatan peribadi maupun sosial serta integritas dan kesanggupan

untuk mngatasi msalah (ali, 2010)

Pada pengkajian Ny. M pasien sering merasa pusing, nyeri kepala

menjalar ke tengkuk belakang dengan P: saat tekanan darah tinggi, Q: terasa

cekot-cekot, R: bagian kepala menjalar ke tengkuk belakang, T: Hilang timbul,

tekanan darah 160/90, skala nyeri 4, frekuensi nadi meningkat dan ekspresi wajah

Nampak menyeringai dan keluarga tidak mengenal masalah atau gangguan

kesehatan pasien.

Menurut NANDA (2012) nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan

emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang

aktual atau potensial atau di gambarkan dalam hal kerusakan jaringan yang tiba-

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

67

tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat di

antisipasi atau di prediksi dan berlangsung < 6 bulan.

Pada kasus ini didapatkan bahwa pada klien Ny.M tidak ada kesenjangan

antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus, dimana dari hasil yang di dapatkan

melalui tinjauan kasus yaitu, merasa pusing, mengeluh nyeri, tampak meringis,

frekuensi nadi meningkat, tekanan darah meningkat sehingga timbul masalah

gangguan Nyeri akut.

4.2 Diagnosa Keperawatan

Pada tinjauan kasus penulis mengambil 2 diagnosa yaitu, Nyeri akut b.d agen

pencedera fisiologis., dan Intoleransi aktifitas b.d kelemahan. Karena dari hasil

pengkajian pada klien, penulis menemukan data yang mengarah pada 2 diagnosa

tersebut dengan hasil data :

4.2.1 Diagnosa 1 : nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis

Masalah keperawatan ini ditegakkan berdasarkan data subjektif dan

data objektif dimana data subjektif, klien mengatakan nyeri pada bagian

kepala sampai tengkuk leher, nyeri terasa ditusuk-tusuk, nyeri yang

dirasakan hilang timbul dengan skala nyeri 4. Data objektif, klien tampak

menyeringai, tekanan darah : 160/ 90 mmHg, suhu : 37°C, nadi :

89x/menit, dan RR : 20x/menit.

Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik atau emosional yang

berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

68

mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan,

yang berlangsung kurang dari 3 bulan.

Penulis memilih nyeri akut menjadi diagnosa keperawatan dengan

high priority (prioritas pertama) yang harus diselesaikan dikarenakan pada

tahap skoring prioritas masalah nyeri akut memiliki nilai 3,67 lebih tinggi

daripada intoleransi aktivitas dengan nilai 2,67.

4.2.2 intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan

Masalah keperawatan ini ditegakkan berdasarkan data subjektif dan

data objektif dimana data subjektif, klien mengatakan mudah kelelahan

dan tidak mampu berdiri sendiri. Data objektif didapatkan klien tampak

berbaring lemas.

Intoleransi aktivitas adalah ketidakcukupan energy untuk

melakukan aktivitas sehari-hari.

Penulis memilih intoleransi aktifitas menjadi diagnosa keperawatan

yang kedua dikarenakan nilai skoring prioritas masalah intoleransi

aktifitas 2,67 lebih rendah dari nilai skoring prioritas masalah nyeri akut

dengan nilai 3,67.

Sedangkan 2 diagnosa yang tidak muncul penulis tidak

menemukan adanya kriteria pada pengkajian yanng menuju pada diagnosa

gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur dan

resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload.

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

69

4.3 Rencana Tindakan Keperawatan

Intervensi keperawatan adalah suatu proses merumuskan tujuan yang di

harapkan sesuai prioritas masalah keperawatan keluarga, memiliki strategi

keperawatan yang tepat, dan mengembangkan rencana asuhan keperawatan

keluarga kesuai dengan kebutuhan klien. Perawat perlu menyeleksi sumber-

sumber dalam keluarga yang dapat di manfaatkan, serta memprioritaskan

(Sudiharto, 2007)

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menyusun intervensi

berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar

Inervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).

Intervensi keperawatan disesuaikan dengan masalah yang dialami oleh

pasien sehingga kebutuhan pasien dapat terpenuhi. Rencana asuhan keperawatan

pada Ny.S diambil dalam tinjauan pustaka berdasarkan teori asuhan keperawatan

keluarga dengan Hipertensi dalam asuhan keperawatan Ny. S terdapat intervensi

keperawatan dalam masing-masing diagnosa keperawatan.

1. Nyeri akut

Fakta yang ditemukan pada pasien Ny.S dilakukan intervensi keperawatan

yang disarankan untuk menyelesaikan masalah. Terdapat intervensi: 1)

Identifikasi lokasi, karakteristik, intestas nyeri, 2) Identifikasi skala nyeri 3)

Observasi tanda-tanda vital, 3) Libatkan keluarga untuk membantu pasien

dalam mengontrol nyeri, 4) Berikan Teknik non farmakologi untuk mengurangi

dan mengontrol rasa nyeri (relaksasi nafas dalam dan kompres hangat), 5)

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

70

Jelaskan penyebab nyeri, 6) Jelaskan strategi meredahkan. Intervensi tersebut

telah penulis lakukan pada saat kunjungan ke rumah pasien Ny. S .

Intervensi menurut tinjauan pustaka yaitu: Intervensi Utama: 1)

Identifikasi karakteristik nyeri (mi. pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas,

frekuensi, durasi), 2) Identifikasi riwayat alergi obat, 3) Monitor tanda-tanda vital

sebelum dan sesudah pemberian analgesic, 4) Monitor efektivitas analgesic. 5)

Diskusikan jenis analgesik yang disukai untuk mencapai analgesic optimal, 6)

Dokumentasikan respons terhadap efek analgesik dan efek yang tidak di inginkan,

7) Jelskan efek terapi dan efek samping obat, 8) Kolaborasi pemberian dosis dan

jenis analgesic

Pada diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen

pencedera fisiologis ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus di

mana di tinjauan kasus tidak di rencanakan tindakan keperawatan 1) identifikasi

riwayat alergi obat 2) monitor efektifitas analgesic 5) Diskusikan jenis analgesik

yang disukai untuk mencapai analgesic optimal, 6) Dokumentasikan respons

terhadap efek analgesik dan efek yang tidak di inginkan, 7) Jelaskan efek terapi

dan efek samping obat.

2. Intoleransi aktifitas

Fakta yang ditemukan pada Ny.S dilakukan intervensi : 1)Identifikasi

gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan, 2)Monitor kelelahan

fisik dan emosional, 3)Memonitor pola dan jam tidur, 3)Monitor lokasi dan

ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas.

Page 84: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

71

Pada intervensi tidak ada kesenjangan, karena rencana tindakan yang akan

dilakukan sesuai dengan tinjauan pustaka berdasarkan SIKI PPNI, 2018.

4.4 Pelaksanaan tindakan keperawatan

Pada pelaksanaan tindakan keperawatan telah dilaksanakan dengan rencana

yang telah di tetapkan oleh penulis. Pada diagnosa Nyeri akut b.d agen pencedera

fisiologis di butuhkan pelaksanaan selama 3 hari. Pada diagnosa Intoleransi

aktifitas b.d kelemahan di butuhkan selama 3 hari.

Pada pelaksanaan tindakan keperawatan tidak ditemukan hambatan dikarenakan

klien dan keluarga kooperatif dengan perawat, sehingga rencana tindakan dapat

dilakukan.

4.5 Evaluasi keperawatan

Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan yang membandingkan antara

hasil implementasi dengan kriteria dan standart yang telah di tetapkan untuk

melihat keberhasilannya (Suprajitno, 2004).

Evaluasi keperawatan keluarga adalah proses untuk menilai keberhasilan

keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatannya sehingga memiliki produktifitas

yang tinggi dalam mengembangkan setiap anggota keluarga nya (Sudiharto,

2007).

Menurut faisaldo (2014) evaluasi dapat di bagi menjadi 2 jenis yaitu : 1)

Evaluasi berjalan (evaluasi formatif) evaluasi yang di kerjakan dalam bentuk

pengisian catatan perkembangan berorientasi pada masalah yang di alami klien,

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

72

format yang di gunakan dalam bentuk evaluasi formatif adalah SOAP 2) Evalusi

akhir (sumatif) evaluasi yang di kerjakan dengan membandingkan antara tindakan

yang telah di kerjaan dengan tujuan yang ingin di capai. Jika terjadi kesenjangan,

maka proses keperawatan dapat di tinjau kembali untuk mendapatkan data guna

memodifikasi perencanaan. Format yang di gunakan dalam evaluasi sumatif

adalah SOAPIER.

Pada tinjauan pustaka evaluasi keperawatan belum dapat dilaksanakan

karena merupakan kasus semu sedangkan pada tindakan kasus evaluasi

keperawatan dapat dilaksanakan karena dapat diketahui keadaan pasien dan

masalahnya secara langsung.

Setelah melakukan implementasi diatas selama 3 kali kunjungan

rumah,didapatkan catatan perkembangan pada evaluasi hari terakhir sebagai

berikut :

4.5.1 Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis

Pada akhir evaluasi keperawatan diagnosa nyeri akut berhunbungan

dengan agen pencedera fisiologis dapat disimpulkan bahwa masalah keperawatan

pasien teratasi karena sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh perawat

yaitu perkembangan yang muncul pada saat evaluasi pada Tn.J terdapat data

subjektif : 1). Klien mengatakan nyeri kepala sampai tengkuk sudah berkurang

dengan skala nyeri 2. Data objektif : 1). Klien tampak rileks, 2). Klien dan

keluarga keluarga mampu mempraktekan kembali cara mengontrol dan

mengurangi nyeri. Keluarga mampu merawat klien agar nyeri berkurang dengan

Page 86: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

73

kriteria : 1) Nyeri klien dapat terkontrol, 2) Skala nyeri 0, 3) Frekuensi nadi

normal, 4) Wajah menyeringai menjadi rileks, 5) Tekanan darah menurun.

Diagnosa keperawatan intoleransi aktifitas berhubungan dengan

kelemahan disimpulkan bahwa masalah teratasi karena sudah sesuai dengan

tujuan yang ditetapkan oleh perawat yaitu dengan kriteria : 1) Dapat menopang

berat badannya dan dapat berjalan dengan langkah yang efektif 2) Dapat

melakukan aktivitas fisik yang di rekomendasikan 3) Kemampuan melakukan

aktivitas rutin dari yang jarang menjadi sering (mis, senam lansia).

Pada akhir evaluasi semua tujuan dan kriteria hasil dapat dicapai, karena

adanya kerjasama yang baik antara keluarga dan klien. Hasil evaluasi pada Tn.J

sudah sesuai dengan harapan, masalah teratasi dan intervensi dapat di hentikan.

Page 87: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

74

BAB 5

PENUTUP

Setelah penulis melakukan pengamatan dan melaksanakan asuhan

keperawatan secara langsung pada Klien dengan diagnosa medis Hipertensi di

Desa Sidogiri Kraton Pasuruan, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan

sekaligus saran yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu asuhan

keperawatan pada Klien dengan diagnosa medis Hipertensi.

5.1 Simpulan

Dari hasil uraian yang telah menguraikan tentang asuhan keperawatan pada Klien

dengan diagnosa medis Hipertensi, maka penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut:

5.1.1 Pengkajian

Berdasarkan hasil pengkajian di temukan data Ny. M tampak menyeringai

karena terjadi nyeri kepala, nyeri cekot-cekot pada tengkuk seperti tertusuk-tusuk

dan hilang timbul dengan skala nyeri 5 terjadi secara mendadak., klien juga sulit

untuk berpindah saat nyeri itu muncul.

5.1.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang didapat yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera

fisiologis, dan intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.

5.1.3 Intervensi Keperawatan

Page 88: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

75

Ajarkan klien untuk melakukan teknik relaksasi karena Teknik relaksasi

dapat menurunkan rasa nyeri, Kaji skala nyeri klien (0-10) karena Skala nyeri

dapat menunjukan kualitas nyeri yang dapat di rasakan klien, Perhatikan

isyarat verbal dan non verbal seperti: meringis, kaku, gerakan melindungi

sebab Klien mungkin tidak secara verbal melaporkan nyeri dan ketidak

nyamanan secara langsung, Kaji tanda-tanda vital (tekanan

darah,respirasi,Nadi, Suhu di karenakan Pada klien dengan gangguan nyeri

menyebabkan gelisah serta tekanan darah dan nadi meningkat, untuk

intervensi yang terakhir Kolaborasi pemberian analgesik sesuai dengan advice

dokter karena Pemberian analgesik dapat mengurangi nyeri. Pada rencana

tindakan tidak ada kesenjangan, semua rencana tindakan tinjauan kasus sama

seperti tinjauan pustaka.

5.1.4 Implementasi Keperawatan

Beberapa tindakan mandiri pada klien dengan diagnosa Hipertensi

menganjurkan keluarga untuk tetap menjaga dan memperhatikan kondisi klien

terutama dalam pola makan dan gaya hidup contoh: olahraga rutin dan diet rendah

garam. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, penulis melibatkan keluarga dan

klien secara aktif dalam pelaksanaan asuhan keperawatan karena banyak tindakan

keperawatan yang memerlukan kerjasama antara perawat, klien dan keluarga.

5.1.5 Pada akhir evaluasi semua tujuan dapat tercapai karena adanya kerjasama

yang baik antara klien, keluarga dan tim kesehatan. Hasil evaluasi pada Ny.

Page 89: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

76

M sesuai dengan harapan karena masalah teratasi sebagian dan

intervensi dihentikan.

5.2 Saran

Penulis memberikan saran sebagai berikut:

5.2.1 Untuk pencapaian hasil keperawatan yang diharapkan, diperlukan

hubungan yang baik dan keterlibatan klien, keluarga dan tim kesehatan

lainnya.

5.2.2 Perawat sebagai petugas pelayanan kesehatan hendaknya mempunyai

pengetahuan, keterampilan yang cukup serta dapat bekerjasama dengan tim

kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan pada Klien

dengan Hipertensi.

5.2.3 Dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang profesional

alangkah baiknya diadakan suatu seminar atau suatu pertemuan yang

membahas tentang masalah kesehatan yang ada pada klien.

5.2.4 Pendidikan dan pengetahuan perawat secara berkelanjutan perlu

ditingkatkan baik secara formal dan informal.

5.2.5 Kembangkan dan tingkatkan pemahaman perawat terhadap konsep

manusia secara komprehensif sehingga mampu menerapkan asuhan

keperawatan dengan baik

Page 90: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

77

DAFTAR PUSTAKA

Aktifitas, A. et al. (2017). Pada Lansia The Relantionship Between Phisical

Activities And Hipertension Sri Iswahyuni. 14, 5–8.

Aspiani Yuli Reny, 2018, Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan

Gangguan Kardiovaskuler Aplikasi NIC & NOC. Jakarta : EGC Dinas

Kesehatan Provinsi KalimantanTimur, 2018

Aspiani, 2017, Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta Timur : Cv.

Trans Info Media.

Batticaca, F. B. 2008. Asuhan Keperawatan Dengan Sistem Persarafan. Jakarta:

Salemba

Medika.

Brunner dan Suddarth, 2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. EGC. Jakarta

Divine, J.G. 2012. Tekanan Darah Tinggi Panduan Untuk Mengatur

Olahraga dan Medikasi Mengobati Hipertensi. Yogyakarta: PT Citra Aji

Prama

Depkes, R. I. (2009). Profil kesehatan Indonesia tahun 2008. Jakarta: Depkes RI.

Gunawan, Lany, 2018, Hipertensi. Yogjakarta : Kanisius

Morawa, K. T. (2020). Faktor Risiko Hipertensi Pada Lansia Di Desa Limau

Manis Kecamatan Tanjung Morawa Risk Factor of Hipertension for Elderly

in Desa Limau Manis Tanjung Morawa 1,2,3. 3(1), 41–46.

Nursalam, 2013, Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika.

Pudiastuti, 2018, Penyakit Pemicu Stroke. Yogjakarta : Nuha Medika

PPNI, T. P. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi

dan Indikator

Diagnostik ((cetakan III) I ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI, T. P. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan

Tindakan

Keperawatan ((cetakan II) I ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI, T. P. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan

Kriteria

Hasil Keperawatan ((cetakan II) I ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Page 91: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

78

Ruhyanudin, 2017, Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan System

Kardiovaskuler. Yogjakarta : Mitra.

Redaksi Agromedia. (2009) Solusi Sehat mengatasi hipertensi. Jakarta :

AgromediaPustaka

Riskesdas (2018). Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Badan

Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI

Roslandari, L. M. W. (2020). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan

Tingkat Kepatuhan Pengobatan Pasien Hipertensi Rawat Jalan Pada

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Studi Dilakukan Di Puskesmas Kota

Malang) The Relationship between Family Support and The Level Of

Adherence To T. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 5(2), 131–139.

RI, kementerian K. (2019). Riskesdas 2018. In Journal of Chemical Information

and Modeling.

Smaltzer, 2018, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Smeltzer C Suzanne dan Bare G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah

ed.8 vol 3.

Jakarta: Penerbit buku kedokteran : EGC

Stockslager .L Jaime, dkk. (2007) Buku Saku Asuhan Keperawatan Geriatrik.

Jakarta : EGC

SDKI. (2018). Standar Diagnosis Keperawatan Definisi dan Indikator

Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI

Tagor, 2017, Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Gaya Baru.

Wahidin Sudirihusodo Makasar. Artikel Penelitian Makasar : Universitas

Hasanuddin.

Widagdo, Wahyu dkk. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan

Gangguan Sistem Persarafan.Jakarta: Trans Info Media.

Page 92: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

79

Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG HIPERTENSI

Topik : Hipertensi

Hari, tanggal : Senin, 15-Maret-2021

Waktu : 20 menit

Tempat : Rumah Ny. M

Sasaran : Keluarga Ny. M

Tujuan :

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, audiens mampu memahami dan

mengaplikasi kan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari hari.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 20 menit audiens akan dapat:

a. Menjelaskan kembali pengertian hipertensi dengan bahasanya sendiri

dengan benar

b. Menyebutkan 3 penyebab hipertensi denganbaik

c. Menyebutkan 3 tanda dan gejala hipertensi denganbaik

d. Menyebutkan 3 komplikasi terhadap komplikasi

e. Menyebutkan minimal 2 contoh makanan yang dianjurkan untuk penderita

hipertensi

f. Menjelaskan cara mencegah dan mengatasi hipertensi dengan baik

3. Materi

a. Pengertian hipertensi

b. Penyebab hipertensi

c. Klasifikasi hipertensi

d. Tanda dan gejala hipertensi

e. Komplikasi hipertensi

f. Cara mengatasi dan mencegah hipertensi

Page 93: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

80

4. Metode

Ceramah, tanyajawab

5. Media

Brosur/ leaflet.

6. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Keg. Penyuluhan Keg.Audien Est. Waktu

1. Perkenalan Mengucapkan salam

Memperkenalkan diri

Apersepsi

Menjawab

salam

menjawab

3 menit

2. Kerja Menjelaskan materi

penyuluhan

Mengajukan

Pertanyaan

Mendengarkan,

menjawab

pertanyaan

15 menit

3. Terminasi Menyimpulkan

Menutup

Mengucapkan salam

Mendengarkan,

Menjawab

salam

3 menit

7. Evaluasi

a. Bagaimana pengertian hipertensi

b. Apa saja penyebab hipertensi

c. Menyebutkan klasifikasi hipertensi

d. Bagaimana tanda dan gejala hipertensi

e. Apa saja komplikasi hipertensi

f. Bagaimana cara mengatasi dan mencegah hipertensi

Page 94: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

81

Page 95: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

82

Lampiran 2

YAYASAN KERTA CENDEKIA POLITEKNIK KESEHATAN KERTA CENDEKIA

Jalan Lingkar Timur, Rangkah Kidul, Sidoarjo 61232

Telepon: 031-8961496; Faximile : 031-8961497

Email : [email protected]

Sidoarjo, 19 Maret 2021

No. Surat : 194/BAAK/III/2021

Perihal : Surat Pengantar Studi Penelitian

Kepada Yth.

Bapak/Ibu Kepala Desa Jeruk Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan

di

Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan kegiatan penyusunan Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Politeknik Kesehatan Kerta

Cendekia Sidoarjo Tahun Akademik 2020/2021. Bersama surat ini kami mohon Kepala Desa Jeruk

Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan mengijinkan mahasiswa kami untuk megambil data dasar di

tempat tersebut. Berikut adalah informasi mahasiswa kami.

Nama Mahasiswa : Safrin Zuhroidah

NIM : 1801129

Alamat : Dusun Jeruk RT. 03 RW. 03, Sidogiri Kecamatan Kraton Kabupaten

Pasuruan

Tempat Tanggal Lahir : Pasuruan, 13 Februari 2000

No. Hp : 082132190784

Judul KTI : Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan Nyeri Akut pada Diagnosa

Medis Hipertensi di desa Sidogiri Kraton Kabupaten Pasuruan

Demikian surat permohonan ini kami sampaikan semoga sudi kiranya memperhatikan untuk

dipertimbangkan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.

Mengetahui,

Page 96: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

83

Lampiran 3 INFORMED CONSENT

Judul: “ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN NYERI

AKUT PADA DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI DESA SIDOGIRI

KRATON KABUPATEN PASURUAN”.

Tanggal pengambilan studi kasus 10 bulan Maret tahun 2021

Sebelum tanda tangan dibawah, saya telah mendapatkan informasi tentang

tugas pengambilan studi kasus ini dengan jelas dari mahasiswa yang bernama

Safrin Zuhroidah proses pengambilan studi kasus ini dan saya mengerti semua

yang telah dijelaskan tersebut.

Saya setuju untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan studi kasus ini

dan saya telah menerima salinan dari form ini.

Saya Ny. M dengan ini saya memberikan kesediaan setelah mengerti

semua yang telah dijelaskan oleh peneliti terkait dengan proses pengambilan studi

kasus ini dengan baik. Semua data dan informasi dari saya sebagai partisipan

hanya akan digunakan untuk tujuan dari studi kasus ini.

Tanda tangan Partisipan Tanda Tangan Peneliti

(Ny. M) ( Safrin Zuhroidah)

Page 97: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

84

Lampiran 4

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN

NAMA : Safrin Zuhroidah

NIM : 1801129

PEMBIMBING 1 : Ns. Kusuma Wijaya Ridi Putra, S.Kep.,MNS

JUDUL STUDI KASUS : “Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Nyeri Akut

Pada Diagnosa Medis Hipertensi Di Desa Sidogiri Kraton Kabupaten Pasuruan”

HARI-TANGGAL KETERANGAN KONSUL PARAF

21 Januari 2021 Konsul Judul + Acc Judul

09 Februari 2021 Konsul BAB 1, 2, 3

10 Februari 2021 Revisi Judul, BAB 1, 2 Daftar Pustaka

15 Februari 2021 Konsul Revisi BAB 1,2 Daftar Pustaka

25 Februari 2021 Ujian Proposal

25 Februari 2021 Revisisi Judul, BAB 1, 2 Daftar Pustaka

08 Maret 2021 Konsul Revisi Judul, BAB 1, 2 Daftar

Pustaka

21 Mei 2021 Konsul KTI (BAB 1-5)

22 Mei 2021 Konsul Revisian BAB 3 (Penulisan), BAB

4 (Pembahasan)

25 Mei 2021 ACC Ujian

Page 98: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M …

85

Lampiran 5

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN

NAMA : Safrin Zuhroidah

NIM : 1801129

PEMBIMBING 2 : Ns. Nurul Huda, S.Kep, S.Psi.,M.Si

JUDUL STUDI KASUS : “Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Nyeri Akut

Pada Diagnosa Medis Hipertensi Di Desa Sidogiri Kraton Kabupaten Pasuruan”

HARI-TANGGAL KETERANGAN KONSUL PARAF

21 Januari 2021 Konsul Judul + Acc Judul

22 Februari 2021 Konsul BAB 1-3

24 Februari 2021 Revisi BAB 1 (Latar Belakang)

25 Februari 2021 ACC Ujian

22 Mei 2021 Konsul BAB 3-5

24 Mei 2021 ACC Ujian