Kartu Identitas Kontaminan Hg Fix

27
TUGAS KIMIA LINGKUNGAN KARTU IDENTITAS KONTAMINAN POLUTAN AIR: Hg Oleh: NURIL JADIDAH 12030234002/ KB 2012 MEITA RAHMAWATI 12030234017/ KB 2012 AULIA CITA SISWANTI 12030234222/ KA 2012 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

description

polutan air

Transcript of Kartu Identitas Kontaminan Hg Fix

PAGE

TUGAS KIMIA LINGKUNGAN

KARTU IDENTITAS KONTAMINAN POLUTAN AIR: Hg

Oleh:

NURIL JADIDAH

12030234002/ KB 2012MEITA RAHMAWATI12030234017/ KB 2012AULIA CITA SISWANTI12030234222/ KA 2012

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

PRODI KIMIA

2015

KARTU IDENTITAS KONTAMINAN/POLUTANNama Kontaminan/Polutan: Hydragyrum/ Merkuri/ HgAlamat

: Periode: 6 Golongan: II B1.Karakter (sifat-sifat Fisik)

Keterangan Umum Unsur: Nama unsur, lambang, no.atom: Merkuri, Hg, 80

Deret kimia: Logam transisi

Golongan, periode, blok: II B, 6, d

Berat atom: 200.59 g/ mol

Konfigurasi elektronik: [54Xe] 4f14 5d10 6s2 Jumlah elektron tiap kulit: 2, 8, 18, 32, 18, 2 Logam merkuri: Ciri-ciri Atom: Jari-jari atom: 151 pm. 1.44 Struktur kristal: Rhombohedral

Ciri-ciri Fisik:

Fase: cair

Logam cair keperakan Logam mulia

Titik leleh: -39oC

Titik didih: 357oC

Densitas/ g.cm-3: 13.534 g/ cm-3 Kalor peleburan: 2.29 kJ/ mol Kalor penguapan: 59.11 kJ/ mol Kapasitas kalor: 27.983 J/ mol.K Kelimpahan/ ppm: 0.08 ppm

Bilangan oksidasi: 0, +I, +II Bilangan oksidasi yang stabil: +II

Elektronegativitas: 1.9 (skala pauling)

Energi ionisasi: ke-1=1007 kJ/ mol

ke-2=1810 kJ/ mol

ke-3= 3302 kJ/ mol

Logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan logam-logam yang lain. Dapat larut dalam cairan polar maupun nonpolar. Cairan berat dan tidak larut dalam asam hidroklorit. Larut dalam asam sulfat dengan pendidihan. Larut dalam asam nitrat, air, alkohol, dan eter. Sifat kemagnetan: diamagnetik. Daya hantar listrik tinggi. Mempunyai sifat yang mengikat protein, sehingga mudah terjadi biokonsentrasi pada tubuh organisme air melalui rantai makanan.

Daftar PustakaAnonim. _____. Merkuri. (online). http://wikipedia.org.

Diakses pada tanggal 1 maret 2015 pukul 21:05 WIB.Lee, J. D. 1991. Concise Inorganic Chemistry. Fourth edition. New York: Chapman and Hall.Redaksi chemistry. 2009. Merkuri. (online). http://www.

chem-is-try.org. Diakses pada tanggal 1 maret 2015 pukul 22:25 WIB.

2.Sumber (Asal kontaminan/polutan)

Limbah pabrik semen Limbah penambangan emas Limbah industri produksi minyak dan gas Industri pembakaran batu bara

Industri lampu, kosmetik, dan alat kesehatan

Daftar PustakaHeriyanto, N. M., dan Endro Subiandono. 2011. Penyerapan Polutan Logam Berat (Hg, Pb dan Cu) Oleh Jenis-Jenis Mangrove. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Volume 8. Nomor 2:177-188.Hidayati, Nur, dkk. 2013. Penggunaan Merkuri Terbesar Di

Dunia. (online). http://balifokus.asia. Diakses pada

tanggal 3 Maret 2015 pukul 21:42 WIB.Hilamuhu, Fendrawati, dkk. 2013. Kandungan Merkuri (Hg) Pada Tumbuhan Di Kawasan Penambangan Emas Desa Ilangata Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.

3.Reaksi-reaksi yang Relevan (Karakter Kimia)

Logam Hg merupakan logam yang langka. Logam ini banyak ditemukan di alam dalam bentuk HgS pada bijih Cinnabar yang berwarna merah terang. Hg dapat dihasilkan dengan memanaskan bijihnya pada suhu 600oC. Uap Hg yang terbentuk kental, dan SO2 yang dihasilkan digunakan untuk membuat H2SO4. Reaksinya sebagai berikut:HgS + O2 Hg + SO2 Bijihnya dapat dipanaskan dengan potongan besi atau kapur. Reaksinya sebagai berikut:HgS + Fe ( Hg + FeS

4HgS + CaO ( 4Hg + CaSO4 + 3CaS Pada pemanasan kuat, HgO terdekomposisi dan menghasilkan O2. Reaksinya sebagai berikut:Hg + O2 ( HgO ( Hg + O2 Logam merkuri mudah bereaksi dengan asam nitrat. Asam nitrat yang dingin dan kepekatannya sedang (8M) dengan merkurium berlebih menghasilkan ion merkurium (I) dengan reaksi sebagai berikut:

6Hg + 8HNO3 ( 3Hg22+ + 2NO + 6NO3- + 4H2O

Dengan asam nitrat pekat panas yang berlebihan akan terbentuk ion merkurium (II). Reaksinya sebagai berikut:

3Hg + 8HNO3 ( 3Hg2+ + 2NO + 6NO3- + 4H2O

Apabila masuk ke dalam perairan, merkuri mudah berikatan dengan klor yang ada di dalam air laut dan membentuk ikatan HgCl dan menimbulkan pencemaran. Reaksinya adalah sebagai berikut:Hg+ + Cl- ( HgCl (bersifat kurang toksik)

Hg2+ + Cl- ( HgCl2 (bersifat lebih toksik)

Di alam, merkuri juga bereaksi dengan oksigen membentuk HgO:

2Hg+ + O2 ( 2HgO

Apabila ion merkuri bereaksi dengan H2S, reaksinya sebagai berikut:

Hg22+ + H2S ( Hg + HgS + 2H+ (endapan hitam)

3Hg2+ + 2Cl- + 2H2S ( Hg3S2Cl2 + 4H+ (endapan putih)

Apabila bereaksi dengan natrium hidroksida, reaksinya sebagai berikut :

Hg22+ + 2OH- ( Hg2O + H2O (endapan hitam)

Hg2+ + 2OH- ( HgO + H2O (endapan merah kecoklatan)

Apabila bereaksi dengan Kobal (II) Tiosiananat, reaksinya sebagai berikut:Hg2+ + Co2+ + 4SCN- ( Co[Hg(SCN)4] Logam merkuri tidak dapat bereaksi dengan air.

Daftar PustakaLee, J. D. 1991. Concise Inorganic Chemistry. Fourth edition. New York: Chapman and Hall.Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima Bagian I. Terjemahan oleh L. Setiono dan A. Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: PT Kalman Media Pusaka.

4.Perubahan-perubahan Spesies (Karakter Kimia)

Di alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam bentuk unsur merkuri (Hg), merkuri monovalen (Hg+), dan bivalen (Hg2+). Hg2+ lebih reaktif dibandingkan dengan Hg+. Unsur Hg apabila bereaksi dengan asam nitrat pekat dan dingin menghasilkan Hg+, sedangkan apabila bereaksi dengan asam nitrat pekat dan panas membentuk Hg2+. Merkuri dengan konsentrasi tinggi kadang kala didapatkan di perairan dan pada jaringan ikan yang berasal dari pembentukan ion monoetil merkuri yang larut, CH3Hg+dan (CH3)2Hg, oleh bakteri anaerobik di dalam sedimen. Merkuri dari senyawa-senyawa ini menjadi pekat di dalam lemak pada jaringan ikan (penguat biologis) yang kepekatannya dapat mencapai 103.

Dalam konsentrasi rendah ion Hg+ sudah mampu menghambat kerja 50 enzim yang menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Bakteri yang mensintesis metana menghasilkan metil kobalamin sebagai senyawa intermediet dalam sintesis. Produksi metil merkuri terjadi di dalam air dan sedimen-sedimen saat pembusukan anaerobik berlangsung. Pembentukan dimetil merkuri berlengsung baik saat di perairan netral atau basa. Senyawa ini mudah menguap dan terlepas di atmosfer. Dikenal 3 bentuk merkuri, yaitu:1. Merkuri elemental (Hg): terdapat di dalam termometer, tensimeter air raksa, amalgam gigi, alat elektrik, batu baterai dan cat. Juga digunakan sebagai katalisator dalam produksi soda kaustik dan desinfektan serta untuk produksi klorin dari sodium klorida.

2. Merkuri anorganik: dalam bentuk Hg2+ (Mercuric) dan Hg+ (Mercurous) Misalnya:

- Merkuri klorida (HgCl2) termasuk bentuk Hg anorganik yang sangat toksik, kaustik dan digunakan sebagai desinfektan.- Mercurous chloride (Hg2Cl2) yang digunakan untuk teething powder dan laksansia (calomel).- Mercury fulminate (Hg(CNO)2) yang bersifat mudah terbakar.

3. Merkuri organik: terdapat dalam beberapa bentuk:- Metil merkuri dan etil merkuri yang keduanya termasuk bentuk alkil rantai pendek yang dijumpai sebagai kontaminan logam di lingkungan. Misalnya memakan ikan yang tercemar zat tersebut dapat menyebabkan gangguan neurologis dan kongenital. Merkuri dalam bentuk alkil dan aril rantai panjang dijumpai sebagai antiseptik dan fungisida.

Daftar PustakaRedaksi kimia dahsyat. 2009. Merkuri. http://kimiadahsyat.

blogspot.com /2009/08/merkuri-air-raksa.html. Diakses pada tanggal 1 Maret 2015 pukul 23:33 WIB.Vogel, A.I. 1979. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan semimikro edisi ke lima. London: Longman Group Limited.

5.Perpindahan (Jejak di Sistem & Lingkungan air, udara, atau tanah)

Merkuri mengalami siklus biogeokimia secara terus menerus di lingkungan. Siklus ini memiliki enam langkah utama yaitu:

1. Polutan merkuri dari batu, tanah, dan air permukaan, atau emisi dari gunung berapi dan dari aktivitas manusia.2. Gerakan merkuri dalam bentuk gas melalui atmosfer.3. Pengendapan merkuri di perairan tanah dan permukaan.4. Perubahan dari elemen merkuri menjadi sulfida merkuri yang larut.

5. Biokonversi menjadi bentuk yang lebih mudah menguap atau larut seperti metil merkuri.6. Masuk kembali ke atmosfer atau bioakumulasi dalam rantai makanan.

Terjadinya siklus merkuri di lingkungan diakibatkan oleh pencemaran merkuri dari alam (misal: aktivitas panas bumi) dan dari aktivitas manusia. Aktivitas manusia yang menyebabkan pencemaran berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan kegiatan pertambangan. Aktivitas alam dan manusia melepaskan uap merkuri (HgO) ke atmosfer. Setelah di atmosfer, uap merkuri dapat beredar selama satu tahun, dan karena itu uap merkuri tersebar luas di atmosfer. Uap merkuri kemudian mengalami oksidasi fotokimia menjadi merkuri anorganik yang selanjutnya bergabung dengan uap air dan kembali ke permukaan bumi sebagai hujan. Air hujan yang mengandung merkuri disimpan dalam tanah dan badan air. Setelah berada di dalam tanah, merkuri terakumulasi yang menyebabkan merkuri harus dilepaskan lagi. Dalam air, merkuri anorganik dapat diubah menjadi HgS larut yang mengendap keluar dari air dan dalam sedimen, atau dapat ditranformasi menjadi metil merkuri oleh bakteri. Kondisi danau seperti kedalaman yang dangkal, pH rendah (asam), suhu hangat, dan salinitas yang rendah, antara faktor-faktor lainnya, mendukung produksi metil merkuri. Jumlah bahan organik dalam sedimen, seperti tanaman dan hewan yang telah membusuk sangat penting karena berfungsi sebagai sumber makanan bagi bakteri. Metil merkuri hasil dari pengolahan bakteri dapat dikonsumsi oleh organisme yang lebih tinggi berikutnya dalam rantai makanan, atau bakteri dapat melepaskan metil merkuri ke dalam air dimana ia dapat dimakan plankton, dan plankton dapat dikonsumsi oleh organisme yang lebih tinggi berikutnya dalam rantai makanan seperti ikan kecil. Kemudian ikan kecil dimakan oleh ikan besar sampai ikan besar akhirnya dimakan oleh manusia atau hewan lain. Unsur merkuri organik seperti metil merkuri dapat menguap dan kembali memasuki atmosfer dan siklus melalui lingkungan.

Daftar PustakaAnonim. 2011. The Mercury Cycle. http://people.uwec.edu/

piercech/Hg/mercury_water/cycling.htm. Diakses pada

tanggal 2 Maret 2015 pukul 22:00 WIB

6.Efek Toksikologi

Toksisitas merkuri berbeda sesuai bentuk kimianya, misalnya merkuri anorganik bersifat toksik pada ginjal, sedangkan merkuri organik seperti metil merkuri bersifat toksi pada sistem syaraf pusat. 3 bentuk toksisitas merkuri:

1. Merkuri elemental (Hg) ( yang terdapat dalam gelas termometer, alat elektrik, batu baterai dan cat.

Inhalasi : Paling sering menyebabkan keracunan. Merkuri uap yang terhirup akan diabsorpsi oleh alveoli paru-paru kemuadian akan masuk dalam sistem peredaran darah manusia dan dengan bantuan hidrogen peroksidase merkuri metalik akan dikonversi menjadi merkuri anorganik. Merkuri dapat menyebabkan luka bakar pada saluran pernapasan. Menghirup asap merkuri dapat menyebabkan demam uap logam, yang ditandai dengan gejala seperti flu dengan tanda demam, menggigil, batuk, lemah, nyeri dada, nyeri otot dan peningkatan jumlah sel darah putih. Dapat menyebabkan efek pada sistem saraf pusat termasuk vertigo, kecemasan, depresi, inkoordinasi otot, dan ketidakstabilan emosional. Penghisapan merkuri dapat menyebabkan edema paru-paru, dapat menyebabkan efek sistemik dan dapat menyebabkan saluran pernapasan menjadi lebih sensitif. Apabila tertelan ternyata tidak menyebabkan efek toksik karena absorpsinya yang rendah kecuali jika ada fistula atau penyakit inflamasi gastrointestinal atau jika merkuri tersimpan untuk waktu lama di saluran gastrointestinal. Merkuri metalik dalam saluran gastrointestinal akan dikonversi menjadi merkuri sulfida dan diekskresikan melalui feces.Parapeneliti dariUniversitas Of Calgarimelaporkan bahwa 10 % merkuri yang berasal dari amalgam pada akhirnya terakumulasi di dalam organ-organ tubuh.2. Merkuri anorganik

Sering diabsorpsi melalui gastrointestinal, paru-paru dan kulit. Pemaparan akut dengan kadar tinggi dapat menyebabkan gagal ginjal sedangkan pada pemaparan kronis dengan dosis rendah dapat menyebabkan proteinuri, sindroma nefrotik dan nefropati yang berhubungan dengan gangguan imunologis.3. Merkuri organikTerutama bentuk rantai pendek alkil (metil merkuri) dapat menimbulkan degenerasi neuron di korteks cerebrum dan cerebellum dan mengakibatkan parestesi distal, ataksia, disartria, tuli dan berkurangnya fungsi kerja mata sebagai indra penglihatan. Metil merkuri mudah pula melalui plasenta dan berakumulasi dalam fetus yang mengakibatkan kematian dalam kandungan dancerebral palsy.Apabila pada mata maka tidak mengganggu penglihatan. Namun menyebabkan gangguan mata dan kemungkinan luka bakar. Kontak dengan air raksa atau senyawa merkuri dapat menyebabkan ulserasi kornea dan konjungtiva.Pada Kulit dapat menyebabkan kulit lebih sensitif, reaksi alergi. Juga kemungkinan luka bakar. Dapat menyebabkan kulit ruam (dalam kasus ringan), dan kulit dingin dan lembap dengan sianosis atau warna pucat. Dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Paparan kronis merkuri dapat menyebabkan kerusakan permanen sistem saraf pusat, kelelahan, penurunan berat badan, tremor, perubahan kepribadian. Konsumsi kronis dapat menyebabkan akumulasi merkuri dalam jaringan tubuh. Paparan berulang dapat menyebabkan peradangan pada mulut dan gusi, air liur berlebihan, dan melonggarnya gigi.

Daftar PustakaAnonim. Efek Toksisitas Logam Berat. https://pianhervian.wordpress.com/2010/12/27/efek toksisitas-logam-berat-timbal-pb-merkuri-hg kadmium-cd/. Diakses tanggal 3 Maret 2014.

Material Safety Data Sheet. 2009. Mercury. United State: Fisher Scientific.

7.Identifikasi (Kualitatif / prinsip)

Uji bercak

Sepotong kertas saring dijenuhkan dengan reagensia yang baru saja dibuat. Ditambahkan 1 tetes asam nitrat 0,4 M, dan diatas asam nitrat ini dibubuhkan satu tetes larutan uji. Jika ada merkurium, akan terlihat warna lembayung. Uji ini paling efektif jika kertas saring dibiarkan mengering pada suhu kamar.

Setetes larutan uji ditaruh diatas lempeng bercak, ditambahkan sebutir kristal kecil ammonium tiosianat, diikuti dengan sedikit kobalt (II) asetat padat. Terjadi warna biru apabila ada ion merkurium (II).

Uji kering

Semua senyawa-senyawa merkurium apabila dipanaskan dengan natrium karbonat anhidrat yang sangat berlebih dalam tabung uji kecil, akan menghasilkan cermin abu-abu yang terdiri dari tetesan-tetesan halus merkurium. Butiran-butiran ini menggumpal bila digosok dengan batang kaca.

Daftar PustakaRonah, Siti Mundi. 2014. Analisa Kualitatif dan Kuantitatif Merkuri pada Krim Pemutih Wajah. Palangkaraya: FMIPA Universitas palangkaraya.

Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

8.Identifikasi (Kuantitatif, termasuk prinsip dasar reaksi dan kerja instrumen/alat)

Analisa kuantitatif merkuri menggunakan mercury analyzer untuk mengetahi konsentrasi merkuri dalam sampel.

Analisis kuantitatif Hg biasanya digunakan untuk mengidentifikasi pencemaran Hg di suatu lingkungan. Jika sampel berupa makhluk hidup, misalnya kerang maka sampel tersebut harus dihancurkan terlebih dahulu lalu dilarutkan. Untuk mengukur kadar Hg dapat menggunakan instrumen Atomic Atom Spectroscopy (AAS). Prinsip kerja SSA pada dasarnya adalah absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Atom dari suatu unsur pada keadaan dasar akan dikenai radiasi maka atom tersebut akan menyerap energi dan mengakibatkan elektron pada kulit terluar naik ke tingkat energi yang lebih tinggi atau tereksitasi. Jika suatu atom diberi energi, maka energi tersebut akan mempercepat gerakan elektron sehingga elektron tersebut akan tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi dan dapat kembali ke keadaan semula. Atom-atom dari sampel akan menyerap sebagian sinar yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Penyerapan energi oleh atom terjadi pada panjang gelombang tertentu sesuai dengan energi yang dibutuhkan oleh atom tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh parengkuan (2013) yaitu dengan membuat kurva kalibrasi. Kurva kalibrasi merupakan metode yang banyak digunakan untuk penentuan konsentrasi analit serta menunjukkan kelinearan pengukuran, yaitu dari persamaan regresi kurva, yang ditunjukan dengan nilai koefisien korelasi (R2) dari persamaan regresi kurva yang mendekati nilai 1. Inrtersep yang dihasilkan pada persamaan regresi menunjukkan akurasi dari metode pengukuran yang digunakan. Jika persamaan regresi linier menghasilkan intersep dengan nilai mendekati nol, maka dapat dikatakan metode pengukuran akurat. Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional. Hasil kalibrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar dibawah merupakan kurva kalibrasi pada konsentrasi 0.1 ppm, 0.2 ppm, 0.3 ppm, 0.7 ppm, 1 ppm, yang menghasilkan persamaan y = 0.263x + 0.0009 dengan nilai linearitas r = 0.998 dan menunjukkan kurva yang terbentuk linear.

Tabel diatas menunjukkan sampel yang diperiksa memiliki kandungan merkuri yang bervariasi. Dapat dilihat pada sampel D mempunyai kadar merkuri yang paling tinggi yaitu 0,06 ppm dan sampel C mempunyai kadar merkuri paling rendah yaitu 0,03 ppm. Berdasarkan PERMENKES RI No.445/MENKES/PER/1998 tentang daftar bahan, zat warna, substratum, zat pengawet dan tabir surya pada kosmetik, menyatakan bahwa raksa dan senyawanya dilarang digunakan dalam kosmetik. Penentuan kandungan merkuri dalam beberapa kosmetik krim pemutih dilakukan dengan metode Spektrofotometer Serapan Atom Uap Dingin (CVAAS). Hasil pengukuran

kandungan merkuri (Hg) pada kosmetik krim pemutih adalah dalam satuan ppm.

Daftar Pustakahttp://www.teguhsantoso.net/2012/10/analisis-kualitatif-dan-kuantitatif_24.html. (Online) Diakses pada tanggal 3 Maret 2015.

http://chemistryandkpopforever.blogspot.com/2014/04/analisa-kualitatif-dan-kuantitatif.html. (Online) Diakses pada tanggal 3 Maret 2015.

Parengkuhan, Kissi, dkk. 2013. Analisis Kandungan Merkuri

pada Krim Pemutih yang Beredar di Kota Manado.

Pharmacon. Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 02 No. 01.

Manado: UNSRAT

9.Perundang-undangan yang Terkait dan Tuntutan yang diberlakukan

1. Peredaran (perdagangan) merkuri juga telah diatur dalam Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menyatakan: Barang siapa yang dengan melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sengaja melepaskan atau membuang zat, energi, dan/atau komponen lain yang berbahaya atau beracun masuk di atas atau ke dalam tanah, ke dalam udara atau ke dalam air permukaan, melakukan impor, ekspor, memperdagangkan, mengangkut, menyimpan bahan tersebut, menjalankan instalasi yang berbahaya, padahal mengetahui atau sangat beralasan untuk menduga bahwa perbuatan tersebut dapat menimbulkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan umum atau nyawa orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

2. Pengaturan pengelolaan B3 sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 bertujuan untuk mencegah dan atau mengurangi risiko dampak B3 terhadap lingkungan hidup, kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dalam Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Nomor 254 Tahun 2000 dinyatakan bahwa Bahan Berbahaya disingkat B2 adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi. Sedangkan Importir Produsen Bahan Berbahaya (IP-B2) adalah Importir Produsen Bahan Berbahaya yang diakui oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan disetujui untuk mengimpor sendiri bahan berbahaya yang diperuntukkan semata-mata hanya untuk kebutuhan produksinya sendiri.3. Semua merkuri yang dipakai dilndonesia diperoleh dari luar negeri melalui mekanisme impor. Karena sifatnya yang berbahaya, maka pemerintah mengatur tataniaga impor merkuri melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor:44/M-DAG/PER/9 l2OO9 tentang Pengadaan, Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan nomor 23/M-DAG/PER/9/2011 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan nomor:44/M-DAG/ PER/9/2OO9 tentang Pengadaan, Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya.4. KEPMEN KLH No. 02/1988 yang menyatakan bahwa baku mutu lingkungan untuk Merkuri (Hg) adalah sebesar 0.003 ppm.5. Karena sifatnya yang sangat beracun, maka U.S. Food and Administration (FDA) menentukan pembakuan atau Nilai Ambang Batas (NAB) kadar merkuri yang ada dalam air sungai, yaitu sebesar 0,005 ppm. Beberapa kadar Hg yang diperbolehkan menurut peraturan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:

Daftar PustakaLestarisa, Trilianty. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keracunan Merkuri (Hg) Pada Penambang Emas Tanpa Ijin (Peti) Di Kecamatan Kurun,Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Semarang: Universitas Diponegoro.

Nimitch, Mosyan. Penerapan Unsur Penyalahgunaan Dan Peredaran Merkuri Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup Berdasarkan Undang-Undang Lingkungan Hidup Dan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 4 Tahun2007 (Studi Terhadap Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bengkayang. Nomor:26/PTS.Pid.B/2010/PN.BKY). (Online) Diakses tanggal 3 Maret 2015.

Sihite, Thamrin. 2013. Penghapusan Penggunaan Merkuri Pada Pengolahan emas. Jakarta: Tim Teknis Penyusunan Rencana Aksi Nasional Penghapusan Penggunaan Merkuri Pada Pengoiahan Emas.

10.Ide-ide Penanganan (preventif dan kuratif)

a. Preventif

1. Pelaksanaan AMDAL terhadap suatu perusahaan yang menggunakan air raksa harus dilakukan dengan benar dan adanya sanksi yang tegas apabila AMDALnya membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

2. Setiap pabrik / kegiatan industri sebaiknya memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), untuk mengolah limbah yang dihasilkannya sebelum dibuang ke lingkungan sekitar. Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisasi limbah yang dihasilkan atau mengubahnya menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan. 3. Mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam kegiatan pertambangan atau menggantinya dengan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan. Atau diharuskan membangun instalasi pengolahan air limbah pertambangan, sehingga limbah bisa diolah terlebih dahulu menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan, sebelum dibuang keluar daerah pertambangan.4. Fotoremediasi oleh tanaman eceng gondokTanaman menyerap logam-logam yang larut dalam air melalui akar-akarnya. Di dalam akar tanaman melakukan perubahan pH oleh akar dan membentuk suatu zat khelat yang disebut fitosoderofor. Fitosiderofor yang terbentuk akan mengikat logam Hg dan membawanya ke dalam sel akar melalui transport aktif. Setelah logam dibawa masuk ke dalam sel akar, selanjutnya logam diangkut melalui jaringan pengangkut xilem dan floem ke bagian tumbuhan lain yaitu tangkai dan daun. Untuk mencegah keracunan terhadap sel tanaman mempunyai mekanisme detoksifikasi dengan menimbun logam di dalam organ tertentu. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi logam Hg dan Zn pada bagian akar lebih tinggi dibandingkan yang terdapat pada bagian tangkai dan daun. Logam Hg yang hanya menumpuk pada bagian akar tanaman, hal ini dikarenakan tanaman melakukan lokalisasi unsur logam dengan menimbun pada bagian akar sebagai langkah antisipasi keracunan oleh unsur logam terhadap sel tumbuhan. Mekanisme detoksifikasi ini bertujuan agar tidak menghambat proses metabolisme tumbuhan.b. Kuratif

Menyadari ancaman yang begitu besar dari pencemaran logam berat, maka berbagai metode alternatif telah banyak digunakan seperti dengan cara mengurangi konsentrasi logam berat, beberapa metode tersebut antara lain :a. Reverse Osmosis Merupakan proses pemisahan logam berat oleh membran semipermeabel dengan menggunakan perbedaan tekanan luar dengan tekanan osmotik dari limbah, kerugian sistem ini adalah biaya yang mahal sehingga sulit terjangkau oleh industri di Indonesia.b. Teknik Elektrodialisis Dalam teknik ini digunakan membran ion selektif permeabel berdasarkan perbedaan potensial antara 2 elektroda yang menyebabkan perpindahan kation dan anion. Kerugian dari teknik ini yaitu terbentuknya senyawa logam-hidroksi yang menutupi membran.

c. Ultrafiltrasi Yaitu penyaringan dengan tekanan tinggi melalui membran berpori, juga merugikan karena menimbulkan banyak sludge (lumpur).d. Resin Penukar Ion Berprinsip pada gaya elektrostatik di mana ion yang terdapat pada resin ditukar oleh ion logam dari limbah, kerugian metode ini adalah biaya yang besar dan menimbulkan ion yang ter-remove sebagian.e. Bioremoval dan bioabsorpsi

Bioremoval dapat diartikan sebagai terkonsentrasi dan terakumulasinya bahan penyebab polusi atau polutan dalam suatu perairan oleh material biologi, yang mana material biologi tersebut dapat me-recovery polutan sehingga dapat dibuang dan ramah terhadap lingkungan. Prinsip dari metode bioremoval ini yaitu penggunaan mikroorganisme untuk mengabsorpsi logam berat. Istilah bioabsorpsi tidak dapat dilepaskan dari istilah bioremoval karena bioabsorpsi merupakan bagian dari bioremoval. Bioabsorpsi merupakan kemampuan material biologi untuk mengakumulasikan logam berat melalui media metabolisme atau jalur psiko-kimia. Proses bioabsorpsi ini dapat terjadi karena adanya material biologi yang disebut biosorben dan adanya larutan yang mengandung logam berat (dengan afinitas yang tinggi) sehingga mudah terikat pada biosorben. Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bioabsorpsi terutama adalah dari golongan alga yakni alga dari divisi Phaeophyta, Rhodophyta dan Chlorophyta. Logam-logam yang dapat diabsorbsi/di-remove adalah logam berat beracun, logam esensial dan radionuklida. Mikroorganisme yang dapat mengabsorbsi logam Hg adalah Pseudomonas syringae.

Daftar Pustakahttp://akubernapas.blogspot.com/2009/07/blog-post.html. (Online) Diakses pada tanggal 3 Maret 2014.

Anonim. Makalah Pencemaran. (Online) Diakses pada tanggal 3 Maret 2014.

Astuti, Ayun Dwi. 2013. Cemaran Logam Berat. Makassar: Universitas Hasanudin.

Pertanyaan:1. Mengapa Hg2+ lebih reaktif daripada Hg+? Jawab:

Karena Hg2+ dapat membentuk kompleks dengan ligan organik. Contohnya HgCl2 yang sangat larut dalam air dan sangat toksik, sebaliknya HgCl tidak larut dan kurang toksik. Bentuk divalen lebih mudah larut daripada bentuk monovalen.2. Apa peran Hg sebagai kalomel pada gigi ?Jawab:

Kalomel (HgCl) digunakan sebagai pembersih luka.3. Bagaimana mekanisme bahwa merkuri dapat berakibat pada janin ?

Jawab:

Merkuri masuk ke dalam tubuh terutama melalui paru - paru dalam bentuk uap atau debu. Sekitar 80 % uap merkuri yang terinhalasi akan diabsorbsi. Absorbsi merkuri logam yang tertelan dari saluran cerna hanya dalam jumlah kecil yang dapat diabaikan, sedangkan senyawa merkuri larut air mudah diabsorbsi. Beberapa senyawa merkuri (II) organik dan anorganik dapat diabsorbsi melalui kulit. Masukan merkuri harian melalui makanan berkisar beberapa mikrogram.Keracunan pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadi mental retardasi pada bayi atau kebodohan, kekakuan (spastik), karena zat metil merkuri yang masuk ke dalam tubuh perempuan hamil tersebut tidak hanya mencemari organ tubuhnya sendiri, tetapi juga janin yang dikandungnya melalui tali pusat. Oleh karena itu merkuri sangat rentan terhadap ibu hamil, ibu menyusui dan mereka yang menderita gangguan neurologis dan mental organik atau fungsional, penyakit parenkim ginjal dan hati, hipertiroidisme atau alkoholisme kronis.

Sumber: Alfian, Zul. 2006. Merkuri: Antara Manfaat dan Efek Penggunaannya Bagi Kesehatan Manusia Dan Lingkungan. Medan: USU e-Repository.Rianto, Sugeng. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keracunan Merkuri Pada Penambang Emas Tradisional Di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri. Semarang: Program Paca Sarjana, Universitas Diponegoro.