KAK Masterplan Pertanian

13
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KOTA BALIKPAPAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015

description

Masterplan Pertanian

Transcript of KAK Masterplan Pertanian

Page 1: KAK Masterplan Pertanian

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

KEGIATAN

PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN

KOTA BALIKPAPAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(BAPPEDA)

KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015

Page 2: KAK Masterplan Pertanian

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN MASTERPLAN PERTANIAN KOTA BALIKPAPAN

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pangan merupakan hal yang sangat penting dan strategis bagi keberlangsungan

hidup umat manusia. Kebutuhan manusia akan pangan ialah hal yang sangat

mendasar, sebab konsumsi pangan adalah salah satu syarat utama penunjang

kehidupan. Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pangan Sedunia tahun 1996 di

Roma –Italia, para pemimpin negara dan pemerintahan telah mengikrarkan

komitmen bersama untuk mencapai ketahanan pangan sebagai upaya melawan

kelaparan. Kini pangan ditetapkan sebagai bagian dari hak asasi manusia yang

penyelenggaraannya wajib dijamin oleh Negara. Penyelenggaraan urusan pangan di

Indonesia diatur melalui Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 pengganti

Undang-Undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996, yang dibangun berlandaskan

kedaulatan dan kemandirian pangan. Hal ini menggambarkan bahwa apabila suatu

negara tidak mandiri dalam pemenuhan pangan, maka kedaulatan negara bisa

terancam.

Kebijakan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan memberi

arahan bahwa untuk memenuhi pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi

seimbang dan aman; mengembangkan usaha pangan dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dilakukan antara lain melalui penetapan kaidah

penganekaragaman pangan, pengoptimalan pangan lokal, pengembangan teknologi

dan sistem insentif bagi usaha pengolahan pangan lokal, pengenalan jenis pangan

baru termasuk pangan lokal yang belum dimanfaatkan, pengembangan diversifikasi

usaha tani dan perikanan, peningkatan ketersediaan dan akses benih dan bibit

tanaman, ternak, dan ikan; pengoptimalan pemanfaatan lahan termasuk lahan

pekarangan; penguatan usaha mikro, kecil dan menengah di bidang pangan; serta

pengembangan industri pangan yang berbasis pangan lokal.

Page 3: KAK Masterplan Pertanian

Dalam Undang-Undang Pangan ini menekankan pada pemenuhan kebutuhan

pangan di tingkat perorangan, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam,

manusia, sosial, ekonomi dan kearifan lokal secara bermanfaat. Beberapa hasil

kajian menunjukan ketersediaan pangan yang cukup secara nasional terbukti tidak

menjamin perwujudan ketahanan pangan pada tingkat wilayah (regional), rumah

tangga dan individu. Data menunjukkan bahwa jumlah proporsi rumah tangga

yang kekurangan gizi di setiap provinsi masih tinggi. Hal ini disebabkan masih

rendahnya konsumsi pangan hewani serta sayur dan buah, bahkan konsumsi

kelompok padi-padian masih sangat besar dengan proporsi sebesar 61,8 persen.

Situasi seperti ini terjadi karena pola konsumsi pangan masyarakat yang kurang

beragam, bergizi seimbang serta diikuti dengan semakin meningkatnya konsumsi

terhadap produk impor, antara lain gandum dan terigu. Sementara itu, konsumsi

bahan pangan lainnya dinilai masih belum memenuhi komposisi ideal yang

dianjurkan, seperti pada kelompok umbi, pangan hewani, sayuran dan aneka buah.

Berkaitan dengan hal tersebut, penganekaragaman pangan menjadi salah satu

pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan menuju kemandirian dan

kedaulatan pangan. Secara umum upaya penganekaragaman pangan sangat penting

untuk dilaksanakan secara massal, mengingat trend permintaan terhadap beras kian

meningkat seiring dengan derasnya pertumbuhan penduduk, semakin terasanya

dampak perubahan iklim, adanya efek pemberian beras bagi keluarga miskin

(Raskin) sehingga semakin mendorong masyarakat yang sebelumnya mengonsumsi

pangan pokok selain beras menjadi mengonsumsi beras (padi), serta belum

optimalnya pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber pangan pokok bagi

masyarakat setempat.

Pemerintah bertekad mencapai ketahanan pangan dengan peningkatan produksi

pangan, melalui perluasan areal atau ekstensifikasi dan optimalisasi lahan,

intensifikasi, penyediaan sarana pertanian, peningkatan kualitas pasca panen dan

peningkatan akses pangan masyarakat melalui divesifikasi konsumsi dan stabilitas

harga pangan. Arah kebijakan ketahanan pangan selanjutnya adalah peningkatan

kualitas konsumsi melalui peningkatan mutu pangan dengan pengolahan hasil dan

Page 4: KAK Masterplan Pertanian

peningkatan ketersediaan sumber protein. Sasaran yang ingin dicapai pemerintah

antara lain meningkatkan pencapaian swasembada bahan pangan pokok, stabilitas

harga dalam negeri, penyaluran subsidi pangan bagi masyarakat miskin dan

peningkatan lahan pertanian pangan.

Untuk mencapai sasaran tersebut Pemerintah Kota Balikpapan perlu

melakukan Penyusunan Masterplan Pertanian Kota Balikpapan yang dapat

digunakan sebagai acuan bagi pemerintah untuk menyusun program dan kegiatan

rencana induk pengembangan pertanian di Kota Balikpapan sebagai upaya untuk

meningkatkan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta

distribusi dan pengelolaan akses juga potensi, geografis wilayah, dan Sumber daya

Manusia melalui penciptaan kegiatan ekonomis yang terintegrasi dan sinergis

dalam sektor pertanian di Kota Balikpapan.

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud.

Penyusunan Masterplan Pertanian di Kota Balikpapan dimaksudkan untuk

merumuskan rencana dan program pemerintah kota Balikpapan yang sistematis

dan terstruktur berdasarkan potensi sumber daya yang ada serta faktor-faktor

pendukung dan penghambatnya dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di

kota Balikpapan, serta sebagai buku pedoman yang dapat digunakan untuk

referensi dan pegangan bagi penyusunan rencana aksi yang aplikatif baik dalam

jangka menengah maupun jangka panjang. Diharapkan masterplan ini selanjutnya

dapat dijadikan dasar dalam menyusun kebijakan pembangunan dan

pengembangan pertanian dalam arti luas meliputi peternakan dan perkebunan di

Kota Balikpapan.

Tujuan.

Secara khusus Penelitian ini bertujuan:

1) Mengetahui potensi, permasalahan dan tipologi pembangunan pertanian di

Kota Balikpapan;

Page 5: KAK Masterplan Pertanian

2) Menetapkan kawasan dan areal pusat produksi komoditas unggulan kota

Balikpapan yang spesifik;

3) Memformulasi sistem kemitraan dan jaringan produksi, pengolahan, prosessing

dan pemasaran dengan dukungan perbankan, infrastruktur dan sarana yang

relevan;

4) Merumuskan strategi pengembangan kawasan pertanian dalam 20 (dua

puluh) tahun mendatang (2015-2025) secara partisipatif.

1.3. Sasaran

Sasaran dari kegiatan penyusunan Masterplan Pertanian adalah ini adalah

tersusunnya instrumen Perencanaan Pembangunan Kawasan Pertanian di Kota

Balikpapan yang meliputi :

1) Rencana dasar pengembangan kawasan Pertanian;

2) Rencana pengembangan Komoditas Unggulan di masing-masing

kawasan Pertanian;

3) Rencana sarana prasarana / Infrastruktur penunjang kawasan Pertanian;

4) Rencana manajemen dan pengusahaan pengembangan kawasan

Pertanian.

redit Kota Balikpapan.

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Lingkup kegiatan pekerjaan penyusunan Masterplan Pertanian adalah sebagai

berikut :

2.1 Ruang Lingkup Wilayah

Lokasi kegiatan penyusunan Masterplan Pertanian Kota Balikpapan adalah :1. Kawasan Balikpapan Utara2. Kawasan Balikpapan Barat3. Kawasan Balikpapan Kota4. Kawasan Balikpapan Tengah5. Kawasan Balikpapan Selatan6. Kawasan Balikpapan Timur

2.2 Ruang Lingkup Kegiatan

a. Kegiatan Teknis, meliputi :

Page 6: KAK Masterplan Pertanian

Studi Literatur

Perumusan Metode Pendekatan

Identifikasi Potensi dan Permasalahan

Kajian potensi dan permasalahan kawasan ditinjau dari :

1. Kondisi fisik dasar kawasan yang meliputi keadaan topografi /

kemiringan tanah,geologi / struktur batuan / tanah,hidrologi / sumber-

sumber air dan iklim. Informasi tersebut dilengkapi peta dengan

kedalaman skala 1 : 10.000

2. Tata guna lahan eksisting yang meliputi pola pemanfaatan lahan (lahan

budidaya dan non budidaya) yang disajikan dalam peta dengan

kedalaman 1 : 10.000

3. Fasilitas pelayanan lainnya untuk mendukung kegiatan di kawasan

pertanian yang meliputi kondisi fisik (topografi, tata guna lahan, iklim,

hidrologi), kondisi sosial (meliputi : jumlah penduduk 5 tahun terakhir,

distribusi penduduk, data penduduk berdasarkan usia kerja /jenis

struktur pekerjaan) dan ekonomi kawasan (kegiatan pertanian dan non

pertanian, kegiatan industri dan jasa), prasarana dan sarana kawasan

(sistem jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, sistem

jaringan irigasi dan air bersih, permukiman, sarana perdagangan dan jasa,

keuangan dan sebagainya).

Perumusan konsep pengembangan dan peningkatan produksi kawasan

pertanian di Kota Balikpapan.

b. Kegiatan Diskusi, meliputi :

Diskusi Internal, merupakan diskusi pembahasan tiap tahapan pekerjaansebelum dilakukan diskusi umum.

III. HASIL YANG DIHARAPKAN

Dokumen Masterplan Pertanian Kota Balikpapan berupa kajian-kajian yang

komprehensif yang mengakomodir segenap aspek pertanian seperti potensi

sumberdaya lahan, kelayakan usahatani, sosial budaya masyarakat, aksesibilitas

Page 7: KAK Masterplan Pertanian

yang ada dan lain-lain, sehingga Masterplan Pertanian yang tersusun bersifat

kondisional dan efisien serta efektif dalam aplikasinya. Penyusunan Masterplan

Pertanian Kota Balikpapan juga menetapkan suatu arahan alokasi pemanfaatan

ruang yang sesuai dengan RTRW Kota Balikpapan untuk pengembangan

komoditas unggulan sehingga tercipta sistem pertanian yang lebih produktif dan

berkelanjutan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di kota Balikpapan.

Diharapkan masterplan ini selanjutnya dapat dijadikan dasar dalam menyusun

kebijakan pembangunan dan pengembangan pertanian dalam arti luas meliputi

peternakan dan perkebunan di Kota Balikpapan.

IV.METODOLOGI DAN PENDEKATAN

Penyusunan Masterplan Pertanian Kota Balikpapan dibagi dalam dua kelompok

kegiatan utama, yaitu pengumpulan data dan analisis data. Data yang dikumpulkan

meliputi data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan

secara langsung, baik di lapangan maupun di laboratorium sedangkan data

sekunder adalah data yang dikumpulkan dari instansi-instansi terkait. Teknik

analisis data merupakan penilaian terhadap berbagai keadaan yang dilakukan

berdasarkan pendekatan dan metode analisis data yang meliputi antara lain :

A. analisis kesesuaian lahan;

B. analisis kelayakan usahatani;

C. analisis pengembangan kawasan budidaya.

V. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk tahun anggaran 2015 dan akan

dilaksanakan selama 5 (lima) bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

Page 8: KAK Masterplan Pertanian

VI.TENAGA AHLI

POSISI KUALIFIKASI JUMLAH

TENAGA AHLITeam LeaderAhli Pertanian Ahli pertanian,pendidikan S2 Pertanian 1 (satu) orang

Pengalaman 5 tahun dibidangnya

AnggotaAhli Ilmu Tanah Ahli ilmu tanah,pendidikan S1/S2

ilmu tanah,pengalaman 8 tahundibidangnya untuk S1 dan 3 tahundibidangnya untuk S2

Ahli Planologi Ahli Planologi,pendidikan S1/S2 Teknik 1 (satu) orangPerencana Wilayah dan Kota/teknikPengembangan wilayah,pengalaman8 tahun dibidangnya untuk S1dan 3 tahun dibidangnya untuk S2Memiliki SKA Muda Perencanaan Wilayah dan Kota

Ahli Ekonomi Ahli ekonomi,pendidikan S1/S2 Bidang 1 (satu) orangperekonomian,pengalaman 8 tahundibidangnya untuk S1 dan 3 tahundibidangnya untuk S2

TENAGA PENDUKUNG

Administrasi SLTA/sederajat 5 tahun 1 (satu) orangD3/S1 3 Tahun

Drafter STM Bangunan 5 tahun 1 (satu) orang

Surveyor STM Bangunan 5 tahun 6 (enam) orangD3 sipil 3 Tahun

Operator Komputer SLTA/Sederajat 3 tahun 2 (dua) orang

Page 9: KAK Masterplan Pertanian

VII. PELAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan oleh konsultan kepada pengguna jasa

terdiri dari:

1. Laporan Pendahuluan

Merupakan laporan awal yang dibuat dalam rangka persiapan pelaksanaan

pekerjaan yang berisikan rencana kerja, ketersediaan data, metode

kerja/pendekatan, mobilisasi tenaga ahli/pendukung, jadwal kegiatan, serta

langkah-langkah lainnya yang akan dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan di

lapangan. Laporan Pendahuluan diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 5

(lima) buku dan diserahkan paling lambat 45 (empat puluh lima) hari kalender

setelah penandatanganan kontrak.

2. Laporan antara

Laporan ini mengandung laporan kemajuan pekerjaan, laporan ini berisi data-

data hasil survey lapangan maupun hasil studi dokumentasi, serta hasil analisa

data dan pembahasan pelaksanaan kegiatan studi yang akan menyempurnakan

hasil studi sebanyak 5 (lima) buku dan diserahkan paling lambat 90 (Sembilan

puluh) hari kalender setelah penandatanganan kontrak.

3. Laporan Draft Akhir

Laporan ini memuat hasil analisis pelaksanaan kegiatan sebagai bahan untuk

didiskusikan sebelum penyusunan laporan akhir sebanyak 5 (lima) buku dan

diserahkan paling lambat 110 (seratus sepuluh) hari kalender setelah

penandatanganan kontrak.

Page 10: KAK Masterplan Pertanian

4. Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan hasil perbaikan dari Laporan Draft Final yang telah

dipresentasikan dan memuat hasil akhir pelaksanaan. Laporan ini diserahkan

dalam bentuk buku sebanyak 5 (Lima) buku dan disertai digital (Soft Copy) yang

disimpan dalam CD (Compact Disc) sebanyak 10 (sepuluh) dan diserahkan paling

lambat 150 (seratus lima puluh) hari kalender setelah penandatanganan kontrak.

5. Executive Summary

Laporan ini merupakan ringkasan dari laporan akhir yang memuat pokok-

pokok dari hasil pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 (lima) buku dan diserahkan

bersamaan dengan penyerahan laporan akhir.

6. Album Peta/ Gambar

Album peta/gambar ini diserahkan bersamaan dengan penyerahan laporan

akhir. Jumlah album peta yang wajib diserahkan adalah sebanyak 5 (lima)

Eksemplar.

VIII. BIAYA

Penyusunan Masterplan Pertanian Kota balikpapan dibiayai oleh APBD Kota

Balikpapan Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 343.422.100,00 ( Tiga ratus empat

puluh tiga juta empat ratus dua puluh dua ribu seratus rupiah ).

Page 11: KAK Masterplan Pertanian

IX. JADWAL

No

I

1 Persiapan & mobilisasi tenaga ahli

2 Pemilihan Metode Kerja

3 Rencana pelaksanaan pekerjaan

4 Penyusunan laporan pendahuluan

5 Diskusi pembahasan

6 Revisi

II

1 Identifikasi permasalahan

2 Pengumpulan data primer dan sekunder

3 Penyusunan laporan antara

4 Diskusi pembahasan

5 Revisi

III

1 Analisa data dan formulasi

2 Penyusunan executive summary

3 Penyusunan draft laporan akhir

4 Diskusi pembahasan

5 Revisi

6 Penyerahan Laporan akhir

Bulan -4KEGIATAN

TAHAP PERSIAPAN

TAHAP PENYELESAIAN PEKERJAAN

TAHAP PELAKSANAAN

Bulan -1 Bulan -2 Bulan -3

Page 12: KAK Masterplan Pertanian

X. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai

salah satu pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Masterplan Pertanian

Kota Balikpapan.

POKJA V

Mengetahui,KEPALA BIDANG EKONOMI

BAPPEDA KOTA BALIKPAPAN

BERTHA TEKKONIP. 19580206 198703 2 003

Balikpapan, Januari 2015

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

DICKY CHANDRA MUSTAMANNIP. 19760722 200604 1 013

Menyetujui,KEPALA BAPPEDA KOTA BALIKPAPAN

NINING SURTININGSIHNIP. 19590404 198302 2 005

Page 13: KAK Masterplan Pertanian