Tor Masterplan Rs
-
Upload
indra-yuwono -
Category
Documents
-
view
602 -
download
79
description
Transcript of Tor Masterplan Rs
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) ”PENYUSUNAN DOKUMEN STUDI KELAYAKAN,
MASTER PLAN, DAN UKL/UPL RS ……………………….”.
3.1 UMUM
Dalam rangka perencanaan pembangunan rumah sakit, diperlukan pedoman dasar yang disepakti dan ditaati bersama. Pedoman yang dimaksud adalah untuk pengembangan sarana, prasarana, dan peralatan serta pelayanan yang memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan suatu daerah./ wilayah.
Untuk mendukung pembangunan rumah sakit diperlukan langkah-langkah yang benar-benar sistematis dan teliti karena rumah sakit merupakan gabungan dari berbagai macam kegiatan yang saling mengait dan diperlukan penyelesaian khusus. Pengembangan rumah sakit harus dapat mewujudkan hasil karya gabungan secara paripurna.
Di samping itu pelayanan rumah sakit berkaitan erat dengan aspek pendidikan, ekonomi, kependudukan, sosial, budaya dan harus berwawasan lingkungan. Semakin tinggi kelas rumah sakit, semakin rumit kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan yang tentunya akan melibatkan tenaga-tenaga proffesional dari berbagai disiplin ilmu.
Kabupten Berau saat ini terus berusaha untuk mendorong upaya-upaya kesehatan, termasuk peningkatan kualitas pelayanan pelayanan, keterjangkauan pelayanan, kesinambungan pelayanan dan kenyamanan pelayanan serta faktor kmpentensi lainnya yang sesuai dengan standar mutupelayanan akan terus ditingkatkan. Untuk itu diperlukannya kondisi untuk mendukung upaya-upaya tersebut, khususnya penyediaan sarana dan prasarana kesehatan seperti rumah sakit.
Untuk itu dalam rangka pembangunan RS……………. diperlukan adanya Studi Kelayakan, Rencana Induk (Master Plan) dan UKL/UPL sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan/ pengembangan RS…………..
Dengan upaya demikian diharapkan pengembangan kegiatan Rumah Sakit dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kemajuan teknologi, serta kebijaksanaan pemerintah.
1.1. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 1
1.1.1.Maksud dan Tujuan Studi kelayakan ini adalah untuk memberikan gambaran upaya
pembangunan, penetapan kebutuhan fisik, peralatan, fasilitas penunjang dan sumber daya manusia bagi pengadaan pelayanan kesehatan agar lebih optimal. Adapun tujuan dilakukan studi ini adalah untuk mendapatkan proyeksi kebutuhan (needs) maupun permintaan (demand), serta layak atau tidak layaknya rumah sakit didirikan dilihat dari aspek-aspek pasar, ekonomi & keuangan, regulasi Pemerintah dan lingkungan. Dengan demikian akan diketahui jumlah pelayanan dan jenis pelayanan medik dalam jangka waktu tertentu termasuk sarana dan prasarana sehingga alokasi proyeksi pembiayaan akan lebih terencana
Master Plan ini adalah agar dalam pelaksanaan penataan bangunan rumah sakit serta pengembangan pelayanan nantinya bisa betul-betul sesuai dengan standar-standar pelayanan kesehatan serta sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan hubungan fungsional di setiap unitnya.
Sedangkan penyusunan UKL/UPL mempunyai maksud dan bertujuan sebagai berikut :
- Mengidentifikasi rencana usaha dan/ atau kegiatan yang akan dilaksanakan, terutama yang enimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup;
- Mengidentifikasikan rona lingkungan hidup terutama yang akan terkena dampak besar dan penting;
- Memprakirakan dan mengevaluasi dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup;
- Merumuskan Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL).
3.2 LINGKUP PEKERJAAN STUDI KELAYAKAN
Secara umum kami telah dapat memahami maksud dan tujuan kegiatan
serta lingkup pekerjaan yang merupakan tanggung jawab konsultan
dalam melaksanakan pekerjaan ”PENYUSUNAN DOKUMEN STUDI
KELAYAKAN (FEASIBILITY STUDY), RS ……………………….”. Dalam
KAK tercantum pekerjaan Studi Kelayakan, sehingga untuk ini kiranya
perlu kami sampaikan pemahaman kami terhadap pekerjaan yang akan
kami kerjakan.
a. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari pembuatan studi kelayakan ini adalah
diperolehnya proyeksi kebutuhan dan permintaan terhadap jumlah
dan jenis pelayanan rumah sakit, jumlah dan jenis sarana, prasarana
dan penunjang medis dan kemampuan pembiayaannya.
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 2
b. Lingkup Proyek :
1. Menyusun Dokumen Studi Kelayakan, RS ................, sehubungan
dengan akan didirikannya rumah sakit tersebut
di ................................
Sebagaimana disyaratkan dalam Panduan Perencanaan dan
Pengembangan Rumah Sakit Kabupaten, bahwa pembangunan
rumah sakit harus didahului oleh Studi Kelayakan terlebih dahulu.
Studi tersebut akan mengkaji berbagai aspek, diantaranya aspek
kebutuhan pelayanan, aspek pasar dan pemasaran, aspek
regulasi, aspek sarana dan prasarana, aspek organisasi dan
manajemen, serta aspek dampak lingkungan.
2. Pelayanan Rumah Sakit lebih difokuskan pada pelayanan kuratif
dan rehabilitatif dengan tetap melakukan upaya promotif dan
preventif. Sehingga untuk dapat mendukung pelayanan sistem
rujukan (reveral system) dimana rumah sakit merupakan sarana
pelayanan kesehatan rujukan (tingkat ke-dua) diharapkan peran
dan fungsi rumah sakit dapat menurunkan angka kematian
(mortalitas) dan kesakitan (morbiditas).
3. Lingkup pekerjaan Studi Kelayakan (Feasibility Study) yang akan
dilakukan meliputi beberapa kajian yaitu :
Aspek Pasar/ Demand; memiliki tingkat kebutuhan
masyarakat terhadap fasilitas kesehatan dengan mengkaji
variabel demografi, sosiobudaya, epidemiologi (penyebaran
penyakit), serta kapasitas pelayanan kesehatan (existing
capacity);
Aspek Lingkungan; (diuraikan lebih lanjut dan terinci dalam
uraian pelaksanaan kegiatan Ukl – UPL di halaman berikut)
Secara garis besar dimaksudkan untuk mengetahui kondisi
zona lingkungan awal serta perhitungan potensi dampak yang
terjadi dengan upaya penanggulangannya;
Aspek Ekonomi; secara langsung ataupun tidak langsung
pembangunan dan pengoperasian rumah sakit (termasuk
dalam konteks RS............. , terkait dengan peningkatan Index
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 3
Pembangunan Manusia (Human Development Index),
perluasan lapangan kerja (baik formal maupun non formal),
dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru serta
sederetan efek majemuk yang berkaitan dengan lingkup
kegiatan;
Aspek Regulasi; terkait dengan kebijakan pengembangan
perijinan pembangunan serta pengoperasian kegiatan
tersebut itu nantinya;
Aspek Pelayanan; dalam hal kelayakan pengelolaan dengan
memperhatikan jenis dan jumlah sumber daya manusia (SDM)
dikaitkan dengan kebutuhan pengembangan pelayanannya ke
depan;
Aspek sarana/ prasarana dan peralatan; terkait dengan
infrastruktur bangunan, tinjauan dari sisi technical
engineering dengan memperhatikan variabel lignkungan fisik
termasuk luas lahan, luas bangunan, jenis dan jumlah ruang
serta kondisi bangunannya;
Aspek kemampuan pembiayaan; adalah untuk menghitung
variabel NPV (Net Present Value) IRR (Internal Rate Return),
serta parameter atau tolok ukur pengembangan investasi
lainnya dalam rangka penyusunan kerangka pengembangan
kegiatan usaha yang menjadi profit centre kegiatan;
Aspek organisasi dan manajemen; dalam upaya menilai
tingkat kelayakan pengelolaan di rumah sakit dengan
memperhatikan jenis dan jumlah SDM serta perangkat
struktur pengelolaan kegiatan dengan kebutuhan
pengembangannya.
4. Kebutuhan Data
Penyusunan Studi Kelayakan ini membutuhkan beberapa data
yang akan mendukung terhadap kegiatan pengkajian. Adapun
data yang dibutuhkan antara lain :
Data demografi :
a. Luas wilayah;
b. Jumlah penduduk;
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 4
c. Kepadatan penduduk;
d. Laju pertambahan penduduk;
e. Angka kelahiran;
f. Proyeksi jumlah penduduk (10 tahun yang akan datang);
g. Distribusi penduduk menurut :
Jenis kelamin;
Agama;
Umur;
Status perkawinan;
Pendidikan;
Angkatan kerja/ bukan angkatan kerja;
Lapangan pekerjaan utama;
Status pekerjaan;
Pendapatan keluarga.
Data Sosial Ekonomi dan Budaya
Prediksi tingkat perekonomian daerah (PDRB)
Prediksi PDRB per kapita
Prediksi inflansi
Prediksi laju pertumbuhan ekonomi
Prediksi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Anggaran Kesehatan
Prediksi jumlah pendapatan menurut sumber penerimaan;
Jumlah industri/perusahaan berdasarkan sektor
Jumlah perusahaan menurut kepemilikan;
Prediksi jumlah penduduk Garut berdasarkan tingkat pendidikan;
Jumlah sarana pendidikan formal
Jumlah murid sarana pendidikan formal;
Jumlah guru sarana pendidikan formal;
Prediksi angka melek huruf
Data Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Prediksi indeks pembangunan manusia
Prediksi kemampuan daya beli masyarakat
Prediksi jumlah persalinan
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 5
Prediksi jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan;
Prediksi jumlah kematian ibu (maternal)
Prediksi angka kematian bayi
Prediksi Angka Harapan Hidup
Data Morbiditas dan Mortalitas
Angka kesakitan 10 penyakit besar rawat jalan Puskesmas dan
Rumah Sakit;
Angka kesakitan 10 penyakit rawat inap di Puskesmas DTP dan
Rumah Sakit;
Angka pasien rujukan;
Angka kematian ibu dan bayi;
Angka Infeksi Nosokomial;
Kejadian Luar Biasa (KLB).
Data Penampilan Kerja Rumah Sakit (Diambil dari data rumah
sakit/ pelayanan kesehatan lainnya di sekitar rencana penbangunan
RS...........)
Data asal penderita rawat jalan, gawat darurat, rawat nginap;
Jumlah penderita rawat jalan rumah sakit;
Jumlah penderita rawat nginap rumah sakit;
BOR/ LOS/ TOI/ NDR/ GDR rumah sakit
Jumlah kunjungan rawat jalan rumah sakit
Jumlah kunjungan rawat inap rumah sakit
Jumlah rujukan rumah sakit
Prediksi jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas;
Perbandingan jenis layanan pada sarana kesehatan;
Perbandingan tarif rata-rata pada sarana kesehatan.
Data Sarana dan Prasarana
Jumlah Puskesmas, Puskesmas DTP, Puskesmas Keliling,
Puskesmas Pembantu di wilayah kerja;
Jarak rata-rata Puskesmas (tanpa dan dengan TT) dengan rumah
sakit di wilayah kerja;
Jumlah rumah sakit pemerintah dan swasta di wilayah kerja;
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 6
Jarak antara rumah sakit di wilayah kerja;
Jumlah TT Puskesmas DTP di wilayah kerja;
Jumlah TT rumah sakit di rumah sakit di wilayah kerja;
Jumlah dan jenis tenaga dokter umum dan spesialis di wilayah
kerja;
Jumlah tenaga dokter gigi di wilayah kerja;
Jumlah tenaga paramedik perawatan non perawatan dan tenaga
non medik di wilayah kerja;
Jumlah dan jenis tenaga dokter rumah sakit di wilayah kerja;
Jumlah tenaga paramedik perawatan non perawatan dan tenaga
non medik di rumah sakit di wilayah kerja;
Jumlah dan jenis pelayanan spesialistik di rumah sakit di wilayah
kerja;
Jumlah BP, Klinik, RB (sarana pelayanan kesehatan dasar swasta)
di wilayah kerja;
Data prasarana dan alat/jenis perhubungan;
Dan data pendukung lain;
Studi Kelayakan (Feasibilty Study) rumah sakit pada dasarnya adalah
suatu kegiatan pengkajian mengenai layak atau tidaknya
pembangunan sebuah rumah sakit ditinjau dari berbagai aspek yang
mendukungnya seperti kajian terhadap kebutuhan akan pelayanan
rumah sakit, kajian terhadap sarana/ fasilitas dan peralatan, dana,
tenaga yang dibutuhkan untuk pelayanan yang akan diberikan, serta
kajian terhadap kemampuan pembiayaan.
Tujuan pembuatan Studi Kelayakan adalah untuk:
a. Mendapatkan proyeksi kebutuhan (needs) dan permintaan
(demand) terhadap jumlah dan jenis pelayanan medik di rumah
sakit untuk jangka waktu tertentu;
b. Mendapatkan proyeksi kebutuhan akan jumlah dan jenis sarana/
faslitas dan peralatan, tenaga dan dana yang diperlukan untuk
jangka waktu tertentu;
c. Mendapatkan proyeksi secara umum kemampuan pembiayaan
yang ada untuk meleksanakan rencana.
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 7
Setelah Pembuatan Studi Kelayakan selesai, maka tahap selanjutnya
adalah pembuatan Master Plan Rumah Sakit. Hasil dari kegiatan
Pembuatan Studi Kelayakan semisal bahasan pelayanan, SDM serta
dukungan sarana dan prasarana seperti peralatan, perlengkapan
rumah sakit dan lain-lain, akan digunakan dalam penyusunan Master
Plan.
c. Kebutuhan Jenis dan Jumlah Tenaga Ahli
Guna mencapai sasaran pekerjaan sesuai dengan lingkup pekerjaan
yang ditawarkan, maka tenaga pelaksana pekerjaan ini akan terdiri
dari beberapa Tenaga Ahli dari berbagai disiplin ilmu yang tergabung
dalam satu kelompok kerja. (data personil yang diperlukan dapat
dilihat pada Tabel 3.1)
Adapun susunan tenaga pelaksana pembuatan dokumen Penyusunan
Dokumen Studi Kelayakan RS....................yang kami ajukan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Personalia Kelompok Kerja Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan RS...........................
No. Jabatan Tenaga Ahli Pendidikan
Pengalaman
Jumlah
1 Tim Leader (Hospital Planner)
S2 MARS 8 tahun 1 orang
2 Tenaga Ahli Arsitektur S1 6 tahun 1 orang3 Tenaga Ahli Sipil/Struktur S1 6 tahun 1 orang4 Tenaga Ahli
Akuntansi/EkonomiS1 6 tahun 1 orang
5 Tenaga Ahli Sosekbud S1 6 tahun 1 orang
Organisasi
Agar pekerjaan Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan RS.............. ini
dapat berjalan lancar, terarah, dan terkoordinasi maka perlu adanya
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 8
organisasi kerja yang baik dan tergabung dalam suatu kelompok
kerja terpadu.
d. Jenis dan Subtansi Laporan
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam pekerjaan
“Pembuatan Dokumen Studi Kelayakan RS.................” keluaran yang
merupakan produk pekerjaan ini terdiri dari :
Laporan Pendahuluan (5 eksemplar);
Laporan Akhir (5 eksemplar).
Laporan Pendahuluan (5 Eksemplar)
Laporan ini ini berintikan pemahaman atau apresiasi konsultan
terhadap pekerjaan proyek, persepsi dasar lingkup pekerjaan
proyek, cara-cara penanganan proyek dan rencana kerja, masalah
yang dihadapi dan rekomendasi usaha-usaha penunjang.
Laporan Akhir/ Final Report (5 Eksemplar)
Adapun rekapitulasi hasil pekerjaan yang akan kami serahkan
adalah sebagai berikut :
No.
Produk UkuranBentuk Laporan
Jumlah
1 Laporan Pendahuluan
HVS – A 4 Jilid Soft Cover
5 eksemplar
2 Laporan Antara HVS – A 4 Jilid Soft Cover
5 eksemplar
3 Laporan Akhir HVS – A 4 Jilid Hard Cover
5 eksemplar
4 CD 80min/700mb
1 buah
Semua dokumen yang menjadi laporan hasil pekerjaan diproses
dengan sistem komputerisasi. Sistem ini memiliki beberapa
keuntungan antara lain :
Lebih cepat pembuatannya;
Mempermudah koreksi apabila terjadi penyesuaian;
Ukuran dan skala lebih akurat;
Mempermudah pencetakan apabila diperlukan;
Mempermudah penyimpanan arsip.
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 9
Sistem penyampaian laporan disesuaikan dengan tahapan
pelaksanaan pekerjaan setelah mendapatkan persetujuan dari
instansi terkait (khususnya pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Garut).
3.3 LINGKUP PEKERJAAN MASTER PLAN
Dengan mempelajari kembali RKS, KAK dan Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan, maka secara umum kami telah dapat memahami maksud dan
tujuan kegiatan serta lingkup pekerjaan yang merupakan tanggung jawab
konsultan dalam melaksanakan pekerjaan ”PENYUSUNAN DOKUMEN
MASTER PLAN RS........................”. Dalam KAK tercantum pekerjaan
Master Plan sehingga untuk ini kiranya perlu kami sampaikan
pemahaman kami terhadap pekerjaan yang akan kami kerjakan.
Setelah Pembuatan Studi Kelayakan, tahap selanjutnya adalah
pembuatan Master Plan Rumah Sakit, yang sebenarnya baru dihasilkan
dari bahasan pelayanan, SDM serta dukungan sarana dan prasarana
seperti peralatan, perlengkapan rumah sakit dan lain-lain. Master Plan ini
merupakan dokumen tersendiri yang secara garis besar memuat hasil
survei, analisa kecenderungan, master program/ program fungsi,
perencanaan pengembangan fisik bangunan (Block Plan), rencana
pengembangan utilitas, rencana pentahapan pembangunan/
pengembangan fisik dan pentahapan pembiayaan.
Tujuan pembuatan Master Plan adalah :
a. Memperoleh gambaran mengenai prospek RS............ kedepan;
b. Memprediksi kemampuan kapasitas dari RS............ selama 5 tahun
kedepan.
a. Sasaran
Keterkaitan antara perencanaan strategis dengan perencanaan
fisik agar tercapai sinergisme peran;
Optimalisasi fungsi, baik masa kini maupun yang direncanakan
mendatang;
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 10
Optimalisasi sirkulasi dengan upaya menghubungkan secara lebih
efektif dan efisien fungsi-fungsi yang terkait dalam lingkungan
RS............;
Menanggapi konteks dan lingkungan secara positif baik dari sisi
fungsional-higine, maupun secara estetika-perancangan kawasan;
b. Lingkup Proyek
1. Menyusun Dokumen Master Plan RS............, sehubungan dengan
akan didirikannya rumah sakit tersebut di Desa............,
Kecamatan .................
Sebagaimana disyaratkan dalam Panduan Perencanaan dan
Pengembangan Rumah Sakit Kabupaten, bahwa pembangunan
rumah sakit harus didahului oleh Studi Kelayakan terlebih dahulu.
Studi tersebut akan mengkaji berbagai aspek, diantaranya aspek
kebutuhan pelayanan, aspek pasar dan pemasaran, aspek
regulasi, aspek sarana dan prasarana, aspek organisasi dan
manajemen, serta aspek dampak lingkungan.
2. Pelayanan Rumah Sakit lebih difokuskan pada pelayanan kuratif
dan rehabilitatif dengan tetap melakukan upaya promotif dan
preventif. Sehingga untuk dapat mendukung pelayanan sistem
rujukan (reveral system) dimana rumah sakit merupakan sarana
pelayanan kesehatan rujukan (tingkat ke-dua) diharapkan peran
dan fungsi rumah sakit dapat menurunkan angka kematian dan
kesakitan.
Master Plan rumah sakit pada dasarnya adalah suatu kegiatan
perencanaan rumah sakit secara fisik dan non-fisik agar dapat
berfungsi secara optimal pada kurun waktu tertentu;
Perencanaan rumah sakit pada dasarnya adalah suatu upaya dalam
menetapkan fasilitas fisik, peralatan, tenaga dan sumber dana yang
diperlukan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam melakukan hal tersebut
diperlukan beberapa pendekatan dasar yang mengacu kepada:
demand (permintaan) masyarakat, need (kebutuhan) masyarakat,
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 11
rasio fasilitas – populasi dan analisis faktor penentu pemanfaatan
rumah sakit umum.
Adapun lingkup kegiatan Penyusunan Dokumen Master Plan
RS............ yang terangkum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
meliputi :
I. Perencanaan fisik (Master Plan)
Arahan programatik;
Arahan tata massa;
Arahan tata sirkulasi;
Arahan sistem infrastruktur;
Arahan sistem pentahapan.
Adapun lingkup realisasi pelaksanaan pekerjaan Penyusunan
Dokumen Master Plan, RS............ melalui beberapa tahapan
sebagai berikut :
Survai lapangan dan pengumpulan data;
Analisis kecenderungan;
Penyusunan dokumen :
Perencanaan fisik (Master Plan).
II. Survai Lapangan Dan Pengumpulan Data
Dari kegiatan survai lapangan dan pengumpulan data akan
diperoleh data primer dan sekunder. Data primer adalah data
yang diambil dari sumber data primer atau sumber pertama di
lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh
dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder ini
dikategorikan menjadi dua:
Internal data yaitu data tertulis pada sumber data sekunder.
Misalnya berupa kondisi lahan yang ada, kondisi lingkungan,
dan kesesuaian dengan Tata Ruang.
Eksternal data, yaitu data yang diperoleh dari sumber luar
RS............. Misalnya data sensus dan data register penduduk,
serta data yang diperoleh dari badan atau lembaga yang
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 12
aktivitasnya mengumpulkan data atau keterangan yang
relevan dengan/dalam berbagai masalah.
Data-data yang dibutuhkan dalam Penyusunan Dokumen Master
Plan RS............ adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kebutuhan Data Dalam Penyusunan Dokumen Master Plan RS............
NO KEBUTUHAN DATA KETERANGANEksternal RS............1 Kebijakan Kebijakan yang berlaku di Pemerintah Daerah
dan Pemerintah Pusat2. Demografi Letak geografis
Luas wilayahJumlah pendudukKepadatan pendudukStruktur usia dan jenis kelamin
3. Sosial Budaya AgamaTingkat pendidikanAngkatan kerjaJenis mata pencaharian
4. Ekonomi Jenis lapangan usaha Produk Domestik Bruto Tingkat inflasi Tingkat suku bunga Laju pertumbuhan ekonomi Pengeluaran per kapita
5. Epidemiologi Frekuensi masalah kesehatan Penyebaran masalah kesehatan Faktor-faktor yang mempengaruhi
6. Kesehatan Angka Kelahiran Bayi Angka Kematian Bayi dan Ibu Angka Kesakitan Pola Penyakit Penderita rujukan
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 13
NO KEBUTUHAN DATA KETERANGAN Asal penderita rawat jalan dan rawat inap Penderita rawat jalan Jumlah hari perawatan Angka rata-rata hari rawat secara
keseluruhan Jumlah dan jenis pelayanan kesehatan
rumah sakit Jumlah dan jenis tenaga dokter Jumlah tenaga paramedik perawat Jumlah tenaga non paramedik Jumlah dan pelayanan spesialistik Jumlah dan jenis layanan penunjang medik
7. Tata Kota Peruntukan Lahan (Land Use) Peraturan/Ketentuan Kerja Rumah Sakit
8. Fasilitas Kota Jaringan jalan Jaringan listrik Jaringan air bersih Drainase Jaringan air limbah Jaringan telekomunikasi Pemadam kebakaran Jaringan gas
Internal RS............1. Kontur lahan lokasi -2. Gambar/peta/denah
lokasi-
3. Keadaan lahan Peletakan tapak Bentuk dan luasan bangunan Kondisi lingkungan menurut ketentuan
planologi kota dan peruntukan tanah di lingkungan sekitarnya
Perbatasan lokasi (batas sebelah utara, selatan, timur dan barat)
Aksesbilitas dan utilitas Cuaca (pengaruh iklim) Peraturan teknis yang berlaku
4. Bangunan 5. Pelayanan Medis
6. Pelayanan Penunjang Medis
7. Pelayanan Non Medis 8. Keuangan 9. Pelayanan Administrasi
Wawancara Wawancara dilakukan kepada eksternal fasilitas layanan kesehatan dan masyarakat di sekitar lokasi area cakupan (captive market) RS............ yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik, persepsi dan preferensi responden.
III. Analisis Kecenderungan
Lingkungan rumah sakit dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Lingkungan Eksternal :
Analisis Lingkungan Jauh;
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 14
Analisis Lingkungan Dekat.
b. Lingkungan Internal :
1. Sumber daya yang terbagi menjadi 2 :
a. Berwujud;
b. Tak berwujud.
2. Kemampuan (kumpulan sumber daya);
3. Kompentensi Inti (sumber keunggulan bersaing).
Dalam analisis kecenderungan ini dibedakan menjadi 3(tiga) yaitu
:
1. Analisis Situasi
Pengkajian kondisi eksisting merupakan proses pengamatan
dan pengumpulan data yang diperoleh pada objek studi.
Pengkajian kondisi tersebut dibedakan menjadi :
Kondisi lingkungan eksternal saat ini;
Kondisi lingkungan internal saat ini.
2. Analisis Kinerja
Lingkup analisis kinerja meliputi :
Peralatan yang akan digunakan;
Ruangan yang akan disediakan;
Land Use Site;
Manajemen;
Pelayanan Medis dan Perawatan yang ada;
Penunjang lainnya
3. Analisis SWOT
Analsis SWOT berfungsi untuk menggabungkan semua aspek
yang ada sehingga kekuatan (Strength), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threat)
dapat diukur dan diperoleh keputusan yang tepat apakah
usaha tersebut layak atau tidak untuk dibangun atau
dikembangkan.
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 15
IV. Master Plan (Rencana Induk Fisik)
Master Program
Dalam rangka memproyeksikan program induk, dikemukakan
analisis utama yang memperhitungkan :
a. Perkembangan rumah sakit dimasa yang akan datang,
meliputi:
1. Jumlah dan jenis rawat jalan;
2. Jumlah dan jenis rawat inap;
3. Jumlah dan jenis rawat darurat;
4. Jumlah kebutuhan tempat tidur;
5. Penetapan BOR optimal;
6. Klasifikasi tempat tidur;
7. Penetapan jumlah unit pelayanan rumah sakit sesuai
dengan kelasnya;
8. Kebutuhan ruang keseluruhan rumah sakit secara
umum.
b. Perkiraan Kuantitatif
1. Pola penyakit
Kajian dilakukan terhadap jumlah data pasien yang
diperoleh dari RS............. . Dari kompilasi data yang
ada, akan dianalisis kecenderungan pola penyakitnya.
Hasil proyeksi tersebut diharapkan dapat diselaraskan
dengan pemakaian tenaga dan peralatan, serta dapat
digunakan untuk memberikan informasi kebutuhan
dan luasan ruang.
2. Pola pelayanan Medik
Hasil pendataan yang ada, dapat digunakan untuk
menghitung perkembangan fasilitas rawat jalan, rawat
inap serta rawat darurat.
Program Fungsi
Program fungsi (Function Program) merupakan uraian secara
rinci yang dikembangkan dengan mengacu kepada hasil yang
diperoleh dari suatu Master Program dalam bentuk kegiatan-
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 16
kegiatan yang akan dilakukan di RS............. Kegiatan-kegiatan
ini diuraikan lebih rinci pada masing-masing unit atau bagian.
Dengan perumusan diatas akan diperoleh kecenderungan
yang akan terjadi berdasarkan atas prinsip-prinsip:
1. Program ruang berdasarkan program kerja;
2. Hubungan fungsional;
3. Program kebutuhan sarana dan prasarana;
4. Program kebutuhan tenaga;
5. Program kebutuhan biaya.
Program induk dan program fungsi divisualisasikan secara
arsitektural dalam bentuk perencanaan fisik bangunan (block
plan).
Rencana Pembangunan Fisik
1. Arsitektur
Rencana fisik bangunan dari sebuah rumah sakit pada
dasarnya berfungsi untuk menjelaskan segala hal yang
terkait dengan upaya penetapan lokasi setiap unit
pekerjaan dalam bentuk blok-blok bangunan termasuk
penunjangnya. Rumusan perencanaan fisik bangunan
suatu rumah sakit dapat dirinci dan dituangkan ke dalam:
1. Kebutuhan luas ruangan berdasarkan program fungsi
dan beban kerja.
Rencana pembangunan harus dibuat berdasarkan
kebutuhan yang diperoleh dari hasil studi tentang
beban kerja saat ini serta proyeksi kebutuhan pada
masa yang akan datang dan dikaji terhadap
kebijaksanaan pengembangan rumah sakit. Sebagai
ilustrasi dari dasar untuk perhitungan luas lantai yang
digunakan, dapat disampaikan beberapa dasar
pertimbangan/ pemikiran lain, sebagai berikut:
a. Proyeksi jumlah beban kerja dan jumlah kegiatan
sampai akhir tahap pembangunan;
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 17
b. Standar luas dan kebutuhan untuk setiap aktivitas
dan fasilitas;
c. Jumlah asumsi pendukung dan data pelengkap
lainnya antara lain aspek mutu pelayanan ditinjau
dari sudut medis proporsional.
Penyusunan konsep dasar pemikiran tersebut di atas
bertitik tolak pada permasalahan yang spesifik dalam
perencanaan rumah sakit yaitu tercapainya
fleksibilitas, rumusan kemungkinan untuk
pengembangan serta tercapainya efisiensi hubungan
dan pelaksanaan kerja.
Agar pengertian dasar di atas dapat dituangkan ke
dalam suatu konsep yang menyeluruh, maka
perencanaan suatu kompleks bangunan rumah sakit
harus dapat pula menguraikan beberapa aspek
seperti:
a. Aspek perencanaan ruang luar bangunan;
b. Aspek perencanaan ruang tata ruang bangunan;
c. Aspek perencanaan ruang prasarana;
d. Aspek perencanaan ruang peralatan.
2. Pengelompokan ruang berdasarkan fungsi menjadi
blok bangunan sebagai berikut:
a. Kelompok medis
Ruang rawat jalan;
Ruang rawat darurat;
Ruang rawat inap;
Ruang operasi;
Ruang persalinan.
b. Kelompok Penunjang
Ruang radiologi;
Ruang farmasi;
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 18
Ruang laboratorium.
c. Kelompok Penunjang Non Medis
Ruang bengkel;
Ruang dapur;
Ruang cuci;
Ruang pusat steril (CSSD);
Ruang mayat;
Ruang Fasilitas Umum.
d. Pelayanan Administrasi
Menciptakan zoning rumah sakit yang paling optimal
dilakukan melalui pengelompokkan kegiatan-kegiatan
tertentu yang fungsinya sejenis dan mempunyai
kedekatan yang maksimal sesuai dengan tingkat
hubungan fungsionalnya, serta atas pertimbangan adanya
pengaruh baik dari luar maupun dari dalam kompleks itu
sendiri.
Pengelompokkan kegiatan yang optimal ini ditujukan
untuk meminimalkan adanya arus lalu lintas yang saling
bertabrakan, saling menghambat diantara arus kegiatan
unit rumah sakit baik unit kegiatan yang bersifat umum
atau khusus, serta untuk mencapai kemudahan hubungan
atau sirkulasi, pertimbangan keamanan dan kenyamanan
bekerja.
Secara umum pengelompokkan kegiatan tsb adalah
sebagai berikut :
a. Areal pelayanan-pelayanan umum atau yang
berkaitan dengan umum;
b. Areal pelayanan pasien rawat jalan;
c. Areal pelayanan gawat darurat;
d. Areal pelayanan diagnostik dan tindakan;
e. Areal pelayanan perawatan inap;
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 19
f. Areal pelayanan lain antara lain pengelolaan limbah
insinerator, penyediaan air bersih dan lain-lain.
Sirkulasi antar kegiatan pada rumah sakit akan meliputi
beberapa aspek
Arus/ sirkulasi karyawan, pengunjung dan pasien rawat
jalan;
Arus/ sirkulasi pasien rawat inap;
Arus/ sirkulasi barang dan bahan.
Fasilitas komunikasi perlu diadakan di beberapa bagian
yang dianggap penting, yaitu:
a. Fasilitas-fasilitas Staff Medis;
b. Areal konsultasi untuk diagnostik dan tindakan;
c. Administrasi perawatan;
d. Areal untuk aktivitas pengunjung bagi pasien-pasien
khusus (VIP).
2. Utilitas
Rencana pengembangan utilitas meliputi :
a. Jaringan Air Bersih;
b. Jaringan Air Limbah;
c. Penanganan Limbah Padat;
d. Sistem Air Panas;
e. Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran;
f. Sistem Gas Medis;
g. Sistem Pengkondisian Udara (AC) & Ventilasi;
h. Jaringan Drainase;
i. Sistem Kelistrikan;
j. Sistem Telekomunikasi;
k. Sistem Penunjang Lain.
3. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Sistem Informasi rumah sakit sudah mutlak harus
dikembangkan sebagai sistem informasi yang terintegrasi
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 20
pada semua unit kerja terkait di dalam Rumah Sakit Multi
Spesialis yang modern. Sistem akan dirancang agar
mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
pasien (patient care), keselamatan pasien (patient safety),
efisien (efficiency) dan mengurangi biaya (reduced costs).
Ini semua akan memudahkan untuk meng-akses informasi
kritis sehingga manajemen dapat memutuskan suatu
keputusan dengan lebih baik.
4. Kajian Lingkungan
Rumah sakit merupakan suatu kegiatan yang mempunyai
potensi besar menurunkan kualitas lingkungan dan
kesehatan masyarakat terutama yang berasal dari
aktivitas medis. Limbah rumah sakit dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu limbah infeksius dan limbah yang
non infeksius. Untuk menghindari terjadinya dampak
negatif terhadap lingkungan perlu adanya langkah-
langkah penanganan dan pemantauan lingkungan. Sistem
pengelolaan lingkungan memiliki banyak terminologi yang
berbeda, tetapi yang terpenting adalah sistem tersebut
melibatkan aspek-aspek manajemen.
Untuk itu, akan diuraikan dampak lingkungan yang
mungkin terjadi dengan beroperasinya RS.............
sekaligus diuraikan pula langkah-langkah yang perlu
dilakukan untuk pencegahan pencemarannya.
5. Struktur
Kajian struktur meliputi :
a. Struktur Desain;
b. Pembebanan;
c. Analisis Struktur;
d. Type Struktur;
e. Struktur Atas dan Pondasi;
f. Peraturan.
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 21
6. Pentahapan
Pentahapan ini dilakukan karena adanya keterbatasan
atau kendala seperti:
Sumber pembiayaan;
Jangka waktu;
Kebijaksanaan-kebijaksanaan (skala prioritas).
Dalam pentahapan ini dijelaskan alternatif pelaksanaan
pembangunan gedung baru sesuai dengan skala
prioritasnya.
c. Jumlah Dan Jenis Tenaga Ahli Yang Diperlukan
Bangunan rumah sakit merupakan bangunan yang sangat spesifik
dengan tingkat kompleksitas permasalahan yang cukup tinggi, oleh
sebab itu dalam perencanaannya pun memerlukan berbagai tenaga
ahli dengan berbagai disiplin ilmu. Dalam Kerangka Acuan Kerja telah
dicantumkan spesifikasi tenaga ahli yang diperlukan dalam
penyusunan dokumen ini yaitu :
No JABATAN TENAGA AHLI PENDIDIKAN
PENGALAMAN
JUMLAH
1 Tim Leader S2 MARS 8 tahun 1 orang2 Tenaga Ahli Hospital Planner S1 6 tahun 1 orang3 Tenaga Ahli Arsitektur 1 S1 6 tahun 1 orang4 Tenaga Ahli Sipil/Struktur S1 6 tahun 1 orang5 Tenaga Ahli Planologi S1 6 tahun 1 orang6 Tenaga Ahli Geodesi S1 6 tahun 1 orang7 Tenaga Ahli Mekanikal dan
ElektrikalS1 6 tahun 1 orang
8 Tenaga Ahli Lingkungan S1 6 tahun 1 orang9 Tenaga Ahli Keuangan S1 6 tahun 1 orang
10 Tenaga Ahli Sistem Informasi (SIM) RS
S1 6 tahun 1 orang
11 Tenaga Ahli Sosekbud S1 6 tahun 1 orang
Estimasi kebutuhan Tenaga Ahli yang telah diuraikan di dalam KAK
secara umum sudah cukup memadai, hal yang perlu diperhatikan
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 22
adalah efektivitas waktu pelaksanaan. Oleh karena itu, selain
bertumpu kepada kemampuan, keterampilan teknis dari masing-
masing Tenaga Ahli untuk bisa bekerja dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan, dukungan dari tenaga penunjang yang handal dalam
sebuah tim kerja yang solid adalah modal dasar kami untuk
menyelesaikan pekerjaan ini.
Jenis dan Subtansi Laporan/ Output Hasil
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam pekerjaan
“Pembuatan Dokumen Master Plan RS.......................” keluaran yang
merupakan produk pekerjaan ini terdiri dari :
1. Laporan Pendahuluan (5 eksemplar);
2. Laporan Antara ( 5 eksemplar)
3. Draft Laporan Akhir ( 5 eksemplar)
4. Laporan Akhir (10 eksemplar);
5. Gambar Perspektif 3D dan Animasi (1 unit);
6. Maket (1 unit).
Laporan Pendahuluan (5 Eksemplar)
Laporan ini ini berintikan pemahaman atau apresiasi konsultan
terhadap pekerjaan proyek, persepsi dasar lingkup pekerjaan
proyek, cara-cara penanganan proyek dan rencana kerja, masalah
yang dihadapi dan rekomendasi usaha-usaha penunjang.
Laporan Antara/Interim Report (5 Eksemplar)
Laporan ini berintikan hasil dari kegiatan penelitian lapangan dan
studi literatur serta analisa yang telah dilaksanakan berdasarkan
Laporan Pendahuluan yang telah diidskusikan.
Draft Laporan Akhir (5 eksemplar)
Laporan ini berisikan pembahasan analisis dari data yang
dikumpulkan pada laporan hasil survai serta merupakan hasil
bahasan konsultan bersama pemberi tugas untuk menentukan
hasil akhir.
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 23
Laporan Akhir/ Final Report (10 Eksemplar)
Laporan ini sebagai hasil final dari seluruh pekerjaan perencanaan
yang disempurnakan dengan serangkaian diskusi. Dalam laporan
ini ditekankan pada rekomendasi Master Plan pembangunan
RS............. yang meliputi :
- Rencana Pembangunan Fisik Rumah Sakit (Arsitektural);
- Rencana Pelayanan Medis;
- Rencana Manajemen, Organisasi, Pemasaran dan Keuangan/
Akutansi;
- Rencana Penyediaan Perlatan medis;
- Rencana Pentahapan Pembangunan dan Pembiayaan.
Gambar Perspektif 3 Dimensi dan Animasi.
Gambar tiga dimensi yang merupakan perspektif perencanaan
dengan ukuran A2 berwarna dan dibingkai.
Maket
Maket dibuat di atas meja yang terbuat dari kayu Jati, ditutup
dengan kaca bening setebal 5 mm dan dibuat dalam skala 1 :
250.
Disket/ CD
Laporan dalam bentuk disket/ CD ukuran 80 min/ 700MBb yang
kami tawarkan adalah untuk mempermudah pihak proyek/ User
dalam penyimpanan file dari hasil perencanaan, selain itu
dokumen dalam bentuk disket/ CD akan mempermudah bila
dikemudian hari ada rencana perbaikan/ revisi/ penyesuaian dari
Dokumen Hasil Perencanaan yang telah dibuat ini.
Adapun rekapitulasi hasil pekerjaan yang akan kami serahkan
adalah sebagai berikut :
No.
Produk UkuranBentuk Laporan
Jumlah
1 Laporan Pendahuluan
HVS – A 4 Jilid Soft Cover
5 eksemplar
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 24
2 Laporan Antara HVS – A 4 Jilid Soft Cover
5 eksemplar
3 Draft laporan Akhri
HVS - 4 Jilid Soft Cover
5 eksemplar
4 Laporan Akhir HVS – A 4 Jilid Hard Cover
10 eksemplar
5 Perspektif 3 D dan Animasi
A2 Bingkai 1 buah
6 Maket 1 : 250. 1 unit
Semua dokumen yang menjadi laporan hasil pekerjaan diproses
dengan sistem komputerisasi. Sistem ini memiliki beberapa
keuntungan antara lain :
Lebih cepat pembuatannya;
Mempermudah koreksi apabila terjadi penyesuaian;
Ukuran dan skala lebih akuran;
Mempermudah pencetakan apabila diperlukan;
Mempermudah penyimpanan arsip.
Sistem penyampaian laporan disesuaikan dengan tahapan
pelaksanaan pekerjaan setelah mendapatkan persetujuan dari
instansi terkait (khususnya pihak Dinas Kesehatan ...............).
3.4 PEMAHAMAN TERHADAP KAK UKL - UPL
a. Sasaran
Sasaran yang dituju dalam pelaksanaan penyusunan dokumen UKL –
UPL RS............. bagi RS............. adalah melaksanakan
pembangunan yang berwawasan lingkungan sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Selain itu dengan
penyusunan dokumen UKL – UPL ini dapat digunakan sebagai
panduan dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan sehingga
tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan dan masyarakat sekitar
di kemudian hari. Adapun sasaran bagi masyarakat adalah
memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung
dengan adanya kegiatan RS............. di lingkungan sekitarnya.
b. Lingkup Proyek
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 25
Dalam Kerangka Acuan Kerja telah dijabarkan beberapa bagian dari
lingkup pekerjaan yang akan dilakukan meliputi latar belakang,
maksud dan tujuan, serta lingkup kegiatan yang harus dikerjakan
oleh konsultan.
Sebelum menyusun dokumen UKL – UPL, terlebih dahulu menelusur
peraturan yang digunakan sebagai pedoman penyusunannya. Dasar
hukum yang digunakan adalah Surat Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup 11 tahun 2006 tentang jenis usaha dan/ atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) untuk kategori RS tempat tidur) tidak termasuk kegiatan
yang wajib AMDAL, tetapi studi lingkungan yang diwajibkan adalah
penyusunan UKL - UPL.
Berdasarkan KAK dan Pedoman Pelaksanaan UKL - UPL, rencana usaha
atau kegiatan RS............. yang kami telaah adalah rencana
pembangunan rumah sakit dan kegiatan operasional. Rencana
pembangunan rumah sakit meliputi tahap pra konstruksi dan
konstruksi sedangkan kegiatan operasional merupakan tahap
pengoperasian RS............. dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Didalam tiap tahap terdapat kegiatan sebagai berikut :
A. Tahap Prakonstruksi
Pembebasan Lahan (jika belum dilaksankan).
B. Tahap Konstruksi
Pematangan Lahan;
Perekrutan tenaga kerja;
Mobilisasi material dan alat berat;
Pembangunan fisik rumah sakit (struktur, arsitektur,
mekanikal elektrikal dll);
Pelepasan tenaga kerja tahap konstruksi.
C. Tahap Operasional
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 26
Perekrutan tenaga kerja;
Kegiatan pelayanan medis;
Pembuangan limbah cair (medis dan non medis);
Pembuangan limbah padat;
Penggunaan energi;
Pengoperasian unit radiologi;
Pengoperasian generator;
Mobilisasi kendaraan di rumah sakit.
Dari lingkup rencana kegiatan yang ada, konsultan terlebih dahulu
akan mengidentifikasikan rona lingkungan awal melalui pengambilan
data primer (observasi, pencuplikan sampel dan wawancara) dan
sekunder. Adapun lingkup rona lingkungan awal meliputi :
Komponen Fisik - Kimia yang terdiri dari : kualitas udara dan
kebisingan, kualitas air permukaan dan air tanah, kualitas tanah
Komponen Biologi meliputi : Biota Darat, Biota perairan (akuatik),
Mikrobiologi Udara
Komponen Sosial Ekonomi Budaya terdiri dari kesempatan kerja
dan berusaha, pendidikan, pendapatan, persepsi dan sikap
masyarakat terhadap rumah sakit dan lingkungan, norma dan
tata nilai, Kamtibnas, konflik sosial dan institusional
Komponen Kesehatan Masyarakat terdiri dari : sanitasi
lingkungan, insidensi dan prevalensi penyakit, fasilitas kesehatan,
agen dan vektor penyakit.
Kondisi lingkungan sekitar meliputi kondisi permukiman penduduk
dan kegiatan masyarakat sekitarnya
Dari hasil telaahan mengenai rencana kegiatan dan rona lingkungan
awal yang ada maka dapat diprakirakan dampak yang akan terjadi
dengan adanya pembangunan dan pengoperasian RS............. .
Tahapan pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Analisis komprehensif terhadap kegiatan yang diperkirakan
menimbulkan dampak;
2. Analisis terhadap komponen lingkungan yang diperkirakan
terkena dampak;
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 27
3. Analisis terhadap pendekatan institusi dan teknologi.
Hasil dari analisis tersebut akan diperoleh langkah-langkah
pengelolaan terhadap dampak yang ditimbulkan. Selain itu sebagai
evaluasi dari pelaksanaan pengelolaan yang dilaksanakan, dokumen
UKL - UPL menjelaskan panduan mengenai pemantauan lingkungan.
Proses untuk menghasilkan output tersebut, diperlukan suatu tatanan
yang tersusun agar pelaksanaan pekerjaan tersebut berjalan sesuai
dengan jadwal dan menghasilkan laporan yang berkualitas. Mengingat
pekerjaan ini dilaksanakannya berbarengan dengan pekerjaan Studi
Kelayakan, Master Plan maka dalam pelaksanaannya harus bersinergi
dengan pekerjaan lainnya, satu sama lain saling membutuhkan.
c. Kebutuhan Jenis dan Jumlah Tenaga Ahli
Berdasarkan KAK, tenaga ahli yang dibutuhkan dalam penyusunan dokumen
UKL – UPL adalah:
No Jabatan Tenaga Ahli Pendidikan
Pengalaman
Jumlah
1 Tim Leader S1 8 tahun 1 orang2 Tenaga Ahli Biologi S1 6 tahun 1 orang3 Tenaga Ahli Planologi S1 6 tahun 1 orang4 Tenaga Ahli Teknik
LingkunganS1 6 tahun 1 orang
5 Tenaga Ahli Sosekbud S1 6 tahun 1 orang
Koordinator tim dengan latar belakang pendidikan teknik lingkungan
dibutuhkan dalam merumuskan lingkup pekerjaan peyusunan
dokumen UKL – UPL secara keseluruhan. Dalam melaksanakan
pekerjaan, koordinator tim dibantu dengan ahli teknik lingkungan dan
ahli kesehatan masyarakat yang memberikan masukan dalam
merumuskan lingkup studi, prakiraan dampak, upaya pengelolaan
dan pemantauan lingkungan serta mensintesiskan hasil studi
Ahli teknik lingkungan sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasikan
dan mendeskripsikan rona dan dampak lingkungan secara spefisik
terutama yang terkait dengan latar belakang keilmuannya tentang
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 28
komponen geo – fisik – kimia. Selain itu terkait dengan
pengindentifikasian dan analisis sumber dampak dan besaran
dampak dari kegiatan rumah sakit terhadap lingkungan. Hasil
identifikasi dan analisis tersebut digunakan sebagai bahan masukan
pada koordinator tim
Ahli kesehatan masyarakat dibutuhkan dalam pengidentifikasi dan
pendeskripsian permasalahan kesehatan masyarakat dan masalah
sosial yang ada di lingkungan sekitar. Dari hasil pengidentifikasian
dan pendekripsian permasalahan kesehatan masyarakat dan sosial
akan dirumuskan prakiraan dampak, pengelolaan dan pemantauan
lingkungan.
d. Jenis dan Substansi Laporan
Jenis laporan dalam penyusunan dokumen UKL – UPL adalah
1. Draft Laporan Akhir (10 eksemplar);
2. Laporan Akhir (10 eksemplar);
Draft laporan akhir merupakan hasil penyusunan dokumen UKL – UPL
yang akan didiskusikan dengan pihak RS............. dan
dipresentasikan di depan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut.
Jumlah laporan yang akan diberikan sebanyak 10 eksemplar dimana
5 eksemplar akan diberikan pada pihak rumah sakit dan 5 eksemplar
untuk Dinas Lingkungan Hidup.
Dari hasil diskusi dan presentasi akan diperoleh masukan untuk
perbaikan dokumen. Perbaikan tersebut akan dimasukan menjadi
Laporan Akhir sebagai out put penyusunan dokumen UKL – UPL.
Laporan akhir akan diperbanyak sebanyak 10 eksemplar dan secara
substansi dokumen tersebut akan diserahkan ke RS............. 5
eksemplar dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut 5
eksemplar.
Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan, Master Plan dan UKL - UPL RS............. 29