Jurnal Renny PDF

17
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BATAM PROGRAM STUDI S1 KEDOKTERAN SKRIPSI, 04 April 2013 Nama : Wan Renny Febryanti NPM : 61109034 HUBUNGAN RUTINITAS ANC DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RSUD NATUNA KABUPATEN NATUNA TAHUN 2012 viii + 51 halaman, 11 tabel, dan 6 lampiran ABSTRAK Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinantinanti, tetapi juga dapat menjadi kegelisahan dan keprihatinan. Pembicaraan secara efektif kepada ibu dan keluarganya dapat membantu membangun kepercayaan kepada petugas kesehatan. Di dalam kehamilan diperlukan pengawasan atau pemeriksaan secara teratur atau yang lebih dikenal dengan Ante Natal Care (yang selanjutnya disingkat ANC). Kata Kunci: Ibu Hamil, Rutinitas ANC, Persalinan, RSUD Natuna ANC RELATIONS WITH ROUTINE IN NORMAL LABOUR GENERAL HOSPITAL OF NATUNA YEAR 2012 viii + 51 pages, 11 tables, and 6 attachments ABSTRACT Pregnancy is a time when everything goes merry and it is a time in which everyone is looking forward to, but is also filled with anxiety and concern. Effective talks to mothers and their families can help in building trust in health workers. During pregnancy time, supervision or regular examinations, in which it is known as Ante Natal Care (abbreviated as ANC). Keywords: Pregnancy, Routine ANC, Maternity, General Hospital Of Natuna.

Transcript of Jurnal Renny PDF

  • FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BATAM

    PROGRAM STUDI S1 KEDOKTERAN

    SKRIPSI, 04 April 2013

    Nama : Wan Renny Febryanti

    NPM : 61109034

    HUBUNGAN RUTINITAS ANC DENGAN PROSES PERSALINAN

    NORMAL DI RSUD NATUNA KABUPATEN NATUNA TAHUN 2012

    viii + 51 halaman, 11 tabel, dan 6 lampiran

    ABSTRAK

    Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinantinanti,

    tetapi juga dapat menjadi kegelisahan dan keprihatinan. Pembicaraan secara

    efektif kepada ibu dan keluarganya dapat membantu membangun kepercayaan

    kepada petugas kesehatan. Di dalam kehamilan diperlukan pengawasan atau

    pemeriksaan secara teratur atau yang lebih dikenal dengan Ante Natal Care (yang

    selanjutnya disingkat ANC).

    Kata Kunci: Ibu Hamil, Rutinitas ANC, Persalinan, RSUD Natuna

    ANC RELATIONS WITH ROUTINE IN NORMAL LABOUR GENERAL

    HOSPITAL OF NATUNA YEAR 2012

    viii + 51 pages, 11 tables, and 6 attachments

    ABSTRACT

    Pregnancy is a time when everything goes merry and it is a time in

    which everyone is looking forward to, but is also filled with anxiety and concern.

    Effective talks to mothers and their families can help in building trust in health

    workers. During pregnancy time, supervision or regular examinations, in which it

    is known as Ante Natal Care (abbreviated as ANC).

    Keywords: Pregnancy, Routine ANC, Maternity, General Hospital Of Natuna.

  • PENDAHULUAN

    Tujuan pembangunan kesehatan nasional adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi

    setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang

    optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional.

    Sejalan dengan tujuan pembangunan kesehatan maka komitmen dari Deklarasi yang

    diadopsi oleh 189 negara dan ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala

    Negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di New York pada bulan September

    2000. Deklarasi ini berisi komitmen Negara masing-masing dan komunitas internasional

    untuk mencapai 8 buah sasaran pembangunan Millennium Development Goals (MDGs),

    yang salah satunya adalah mengurangi tingkat kematian anak dan meningkatkan kesehatan

    ibu (Depkes RI, 2005).

    Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinanti-nanti, tetapi juga dapat menjadi

    kegelisahan dan keprihatinan. Pembicaraan secara efektif kepada ibu dan keluarganya dapat

    membantu membangun kepercayaan kepada petugas kesehatan. Di dalam kehamilan

    diperlukan pengawasan atau pemeriksaan secara teratur atau yang lebih dikenal dengan Ante

    Natal Care (ANC). ANC merupakan bagian terpenting dari kehamilan. Dengan

    memeriksakan secara teratur diharapkan dapat mendeteksi lebih dini keadaan-keadaan yang

    mengandung risiko kehamilan dan atau persalinan, baik bagi ibu maupun janin

    (Prawirohardjo S, 2002).

    Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian

    Ibu adalah dengan pendekatan pelayanan ibu dan anak di tingkat dasar dan rujukan yang

    pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis empat pilar safe mother hood dimana

  • pilar kedua adalah asuhan antenatal yang bertujuan untuk memantau perkembangan

    kehamilan dan mendeteksi kelainan atau komplikasi yang menyertai kehamilan secara dini

    dan ditangani secara benar. Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah

    angka kematian ibu menjadi 125/100.000 kelahiran hidup. Menurut denisi World Health

    Organization (WHO), kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil,

    bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung

    atau tidak langsung terhadap persalinan.

    WHO memperkirakan 585.000 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi

    kehamilan, proses kelahiran dan aborsi yang tidak aman akibat kehamilan yang tidak

    diinginkan. Hampir semua kasus kematian ini sebenarnya dapat dicegah. WHO juga

    melaporkan, sekitar 80 % kematian maternal merupakan akibat meningkatnya komplikasi

    selama kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan (BKKBN, 2007).

    Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tetap tinggi di kawasan ASEAN

    (Association South East Asia Nation) walaupun sudah terjadi penurunan dari 307 per

    100.000 kelahiran hidup (Survey Dasar Kesehatan Indonesia/SKDI 2002-2003) menjadi 248

    per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2007 (Depkes RI, 2008). Sedangkan target MDGs

    2015 adalah 102/100.000 kelahiran hidup. Demikian pula untuk Angka Kematian Bayi

    (AKB) dari 35/100 kelahiran hidup (SDKI 2002/2003) menjadi 34/1000 kelahiran hidup dan

    target MDGs 2015 adalah sebanyak l7/1000 kelahiran hidup. Tingginya Angka Kematian

    Ibu (AKI) ini tidak terlepas dari masih tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan

    yaitu mencapai 16,8 %. Disisi lain masih banyak ditemukan kehamilan yang tidak ideal

    (terlalu banyak, terlalu muda, terlalu tua, dan terlalu dekat), yang sangat membahayakan

  • bagi kesehatan ibu atau lebih dikenal dengan 7T. Saat ini di Indonesia, ibu hamil dengan

    resiko tinggi berkaitan dengan kehamilan 7T sebesar 22, 4 % (Depkes RI, 2008).

    Kabupaten Natuna merupakan Kabupaten pemekaran yang berdiri tahun 1999. Berdasarkan

    data seksi kesehatan keluarga (Kesga) Dinas Kesehatan Natuna tahun 2012 jumlah ibu hamil

    yang ada adalah sebanyak 1.755 ribu orang ibu hamil, dengan cakupan K1 KIA tahun 2011

    sebesar 89,40% meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 57,86% pada tahun

    2009 dan 83,08% untuk tahun 2010. Sedangkan untuk persentase pencapaian K4 Kabupaten

    Natuna adalah 1.244 ibu hamil (70,88%), angka ini sedikit turun jika dibandingkan dengan

    tahun 2010 yaitu 73,62%. Sementara ini cakupan persalinan normal adalah cakupan

    persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi di bidang

    kebidanan. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2011 mencapai 79,62%

    hal ini masih jauh dibawah target Depkes R1 tahun 2010 yaitu 90%. RSUD Natuna

    merupakan satu-satunya Rumah sakit pemerintah yang ada di Kabupaten Natuna RSUD

    tersebut terletak di Kelurahan Ranai Darat, Sual. Berdasarkan data prol RSUD Natuna

    Tahun 2012 jumlah pertolongan persalinan di RSUD tersebut sebanyak 564 persalinan yang

    terdiri dari 437 persalinan normal dan 127 persalinan buatan seperti Sectio caesaria

    sebanyak 112 kasus dan vacum extraksi l5 kasus. Setelah dilakukan studi pendahuluan

    sebelum dilakukan penelitian, maka didapatkan 67% ibu hamil yang melahirkan di RSUD

    Natuna melakukan pemeriksaan ANC dengan teratur dengan tenaga kesehatan sedangkan

    28% mengatakan tidak melakukan pemeriksaan ANC dan 5% mengatakan melakukan

    pemeriksaan ANC tetapi tidak teratur. Pemeriksaan kehamilan secara teratur yaitu

    pemeriksaan kehamilan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan yang minimal

    dilakukan 4x selama kehamilan akan meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil tersebut.

  • TUJUAN PENELITIAN

    Untuk mengetahui hubungan antara rutinitas ANC dengan proses persalinan normal di

    RSUD Natuna Kabupaten Natuna Tahun 2013.

    METODE PENELITIAN

    Desain penelitian yang digunakan adalah deskriktif korelatif dengan menggunakan alat ukur

    kuisioner. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan accidental sampling. Jumlah

    sampel pada penelitian ini sebanyak 20 orang. Analisis yang digunakan adalah deskriptif

    frekuensi dan uji korelasi pearson, dengan cara membandingkan variabel independen dengan

    variabel dependen untuk mengetahui hubungan keeratan kedua variabel.

    Penelitian ini menghasilkan adanya hubungan antara rutinitas ANC dengan proses

    persalinan normal di RSUD Natuna Kabupaten Natuna dengan nilai p value 0,665.

    PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

    Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Daftar pertanyaan dalam

    kuesioner bersifat tertutup yaitu responden tinggal memberi tanda terhadap alternatif

    jawaban yang dipilih. Metode penilaian keparuhan ANC ibu hamil dilakukan dengan

    menggunakan skala Likert (Sugiyono, 2006). Dalam pembuatan kuesioner, peneliti

    membuat bentuk pertanyaan sendiri dengan dasar landasan teori. Kuesioner ini terdiri dari 4

    alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak

    Setuju (STS). Pertanyaan dibuat dua tipe yaitu favourable dan unfavourable terhadap objek.

    Metode ini penilaiannya adalah:

    a). Sifat favourable merupakan sifat positif dari pertanyaan. alternatif jawaban yang

    diberikan adalah: Sangat Setuju (SS) bernilai 4 Setuju (S) bernilai 3 Sangat Tidak

    Setuju (STS) bernilai 1

  • b). Sifat unfavourable merupakan sifat negatif dari pertanyaan. Alternatif jawaban yang

    diberikan adalah: Sangat Setuju (SS) bernilai 1 Setuju (S) bernilai 2 Tidak Setuju

    (TS) bernilai 3 Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 4.

    PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

    Untuk mendapatkan hasil yang relevan terhadap masalah yang diteliti diperlukan instrumen

    berupa kuesioner yang diberikan kepada responden.

    Data diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang berisi

    sejumlah pertanyaan kepada responden yang dijadikan subjek penelitian. Pengumpulan data

    dilakukan dengan cara bertahap.

    ETIKA PENELITIAN

    Penelitian ini setelah disetujui oleh komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Batam.

    HASIL PENELITIAN

    Setelah dilakukan penelitian tentang hubungan rutinitas ANC dengan proses persalinan

    normal di RSUD Natuna Kabupaten Natuna yang dilakukan pada tanggal 14 Februari sampai

    dengan 19 Februari 2013, hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan analisa univariat

    yang bermaksud untuk mendeskripsikan masing-masing variabel dengan menggunakan tabel

    distribusi frekuensi. Karakteristik responden meliputi: umur, pendidikan, pekerjaan. rutinitas

    ANC dan pertolongan persalinan dan analisa bivariat dengan menggunakan uji korelasi

    pearson dimuka didapatkan hasil sebagai berikut:

  • Tabel 3.3. Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil di RSUD Kabupaten Natuna Tahun

    2013

    No Umur Frekuensi (f) Persentase (%)

    1 < 20 Tahun 2 10

    2 20-35 Tahun 17 85

    3 > 35 Tahun 1 5

    Total 20 100

    Dari Tabel 3.3 diatas dapat dilihat bahwa umur ibu hamil yang memeriksakan

    kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian mayoritas

    adalah berusia antara 20 - 35 tahun yakni sebanyak 17 orang (85%), sedangkan yang paling

    sedikit adalah yang berusia > 35 tahun sebanyak 1 orang (5%).

    Tabel 3.4. Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil di RSUD Kabupaten Natuna

    Tahun 2013

    No Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)

    1 SD 2 10

    2 SMP 8 40

    3 SMA 9 45

    4 PT 1 5

    Total 20 100

    Dari Tabel 3.4 diatas dapat dilihat bahwa pendidikan ibu hamil yang memeriksakan

    kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian mayoritas

    adalah mempunyai pendidikan SMP yakni sebanyak 8 orang (40%), sedangkan yang

    paling sedikit adalah tamatan dari Perguruan Tinggi (PT) sebanyak l orang (5%).

  • Tabel 3.5. Distribusi Frekuensi Rutinitas ANC Ibu Hamil di RSUD Kab. Natuna

    Tahun 2013

    No Rutinitas ANC Frekuensi (f) Persentase (%)

    1 Teratur 12 60

    2 Tidak Teratur 8 40

    Total 20 100

    Dari Tabel 3.5 diatas dapat dilihat bahwa frekuensi rutinitas ANC ibu hamil yang

    memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian

    mayoritas adalah teratur memeriksakan kehamilannya sesuai dengan anjuran pemerintah

    yakni sebanyak l2 orang (60%), sedangkan ibu hamil yang tidak teratur memeriksakan

    kehamilannya yakni sebanyak 8 orang (40%).

    Tabel 3.6. Distribusi Frekuensi Jenis Persalinan Ibu Hamil Memeriksakan

    Kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna Tahun 2013

    No Persalinan Frekuensi (f) Persentase (%)

    1 Normal 13 65

    2 Operasi 6 30

    3 Tindakan 1 5

    Total 20 100

    Dari Tabel 3.6 diatas dapat dilihat bahwa jenis persalinan ibu hamil yang memeriksakan

    kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian mayoritas

    adalah persalinan normal yakni sebanyak I3 orang (65%). Sedangkan yang paling sedikit

    adalah jenis persalinan dengan tindakan baik itu vacum maupun forceps sebanyak 1 orang

    (5%).

  • Tabel 3.7. Distribusi Frekuensi Penolong Persalinan Ibu Hamil di RSUD Kabupaten

    Natuna Tahun 2013

    No Tenaga Penolong

    Persalinan Frekuensi (f) Persentase (%)

    1 Bidan 11 55

    2 Dokter/Spesialis 9 45

    Total 20 100

    Dari Tabel 3.7 diatas dapat dilihat bahwa penolong persalinan ibu hamil yang

    memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian

    mayoritas pertolongan persalinannya dilakukan oleh bidan sebanyak 11 orang (55%),

    sedangkan yang ditolong oleh dokter/spesialis sebanyak 9 orang (45%).

    Tabel 3.8. Distribusi Frekuensi Kemudahan Dalam Persalinan Ibu Hamil di RSUD

    Kabupaten Natuna Tahun 2013

    No Kemudahan Persalinan Frekuensi (f) Persentase (%)

    1 Tanpa Penyulit 10 50

    2 Sedikit Penyulit 8 40

    3 Ada Penyulit 2 10

    Total 20 100

    Dari Tabel 3.8 diatas dapat dilihat bahwa kemudahan dalam pertolongan persalinan ibu

    hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan

    penelitian mayoritas adalah mudah sebanyak 10 orang (50%), sedangkan yang mengalami

    penyulit sebanyak 2 orang (10%).

  • Tabel 3.9. Distribusi Frekuensi Lamanya Persalinan Ibu Hamil di RSUD Kabupaten

    Natuna Tahun 2013

    No Lamanya Persalinan Frekuensi (f) Persentase (%)

    1 1-5 jam 8 40

    2 6-10 jam 8 40

    3 > 10 jam 4 20

    Total 20 100

    Dari Tabel 3.9 diatas dapat dilihat bahwa lamanya persalinan ibu hamil yang

    memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian

    berbeda-beda satu sama lainnya untuk lamanya persalinan selama l-5 jam dan 6-10 jam

    masing-masing sebanyak 8 orang (40%). Sedangkan untuk lama persalinan > l0 jam

    sebanyak 4 orang (20%).

    Tabel 3.10. Distribusi Frekuensi Pendamping Persalinan Ibu Hamil di RSUD

    Kabupaten Natuna Tahu 2013

    No Pendamping Persalinan Frekuensi (f) Persentase (%)

    1 Suami 11 55

    2 Orangtua 5 25

    3 Kerabat Lain 4 20

    Total 20 100

    Dari Tabel 3.10 diatas dapat dilihat bahwa pendamping persalinan ibu hamil yang

    memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian

    mayoritas didampingi oleh suami sebanyak 11 orang (55%), sedangkan yang paling sedikit

    adalah didampingi oleh kerabat lain sebanyak 4 orang (20%).

  • Tabel 3.11. Analisa Bivariat Hubungan Rutinitas ANC Dengan Proses Persalinan

    Normal di RSUD Natuna Kabupaten Natuna

    Kelompok

    Rutinitas

    ANC

    Jenis

    Persalinan

    Kelompok Rutinitas

    ANC

    Pearson

    Correlation

    Sig. (2-tailed)

    N

    1

    20

    .665

    .001

    20

    Persalinan 1 Pearson

    Correlation

    Sig. (2-tailed)

    N

    .665

    .001

    20

    1

    20

    Uji koesensi korelasi (R) dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara

    variabel dependen dan variabel independen. Tabel 3.11 menunjukkan hasil uji koesiensi

    korelasi (R) memiliki nilai sebesar 0,665 yang berarti variable rutinitas ANC mempunyai

    hubungan dengan jenis persalinan 66,5% sedangkan sisanya sebesar 33,S% dipengaruhi

    oleh faktor- faktor lainnya.

    PEMBAHASAN

    Telah dilakukan penelitian tentang hubungan rutinitas ANC dengan proses persalinan

    normal di RSUD Natuna Kabupaten Natuna dengan beberapa variable yakni :

    Rutinitas ANC

    Dari hasil penelitian didapatkan bahwa frekuensi rutinitas ANC ibu hamil yang

    memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian

    mayoritas adalah teratur memeriksakan kehamilannya sesuai dengan anjuran pemerintah

    yakni sebanyak 12 orang (60%), sedangkan ibu hamil yang tidak teratur memeriksakan

  • kehamilannya yakni sebanyak 8 orang (40%). Menurut Depkes RI (2008), pemeriksaan

    ANC adalah Kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan

    ANC sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti

    bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga

    kesehatan baik di posyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil

    tidak memberikan pelayanan ANC sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai

    kunjungan ibu hamil. Adapun tujuan pemeriksaan ANC tersebut agar dapat memantau

    perkembangan dan kemajuan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.

    Menurut Saifudin (2006), kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan 4 kali selama

    kehamilan yaitu satu kali trimester pertama, satu kali trimester kedua dan dua kali trimester

    ketiga. Sedangkan menurut Depkes RI (2009) kegiatan yang dilakukan pada saat

    pemeriksaan persalinan adalah pengukur tinggi badan dan lingkar lengan atas (LILA) saat

    panama kali diperiksa. Penimbang berat badan tiap kali periksa. Berat badan akan naik

    sesuai dengan umur kandungan. Pengukur tekanan darah dan besarnya kandungan setiap

    kali diperiksa. Kandungan akan membesar sesuai dengan usia kehamilan. Pemberian

    Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) oleh petugas Imunisasi, untuk mencegah tetanus pada

    bayi. Pemberian 1 butir pil tambah darah (fe) setiap hari selama 90 hari dan Mengikuti

    kelas ibu hamil.

  • Pertolongan Persalinan

    Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa jenis persalinan ibu hamil yang memeriksakan

    kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian mayoritas

    adalah persalinan normal yakni sebanyak 13 orang (65%). Sedangkan yang paling sedikit

    adalah jenis persalinan dengan tindakan baik itu vacum maupun forceps sebanyak l orang

    (5%).

    Menurut Prawirohardjo (200l), persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks,

    dari janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban

    didorong keluar melalui jalan lahir.

    Sedangkan menurut Rustam Mochtar (2002), Persalinan normal disebut juga partus

    spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri,

    tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung

    kurang dari 24 jam. Bagaimana terjadinya persalinan belum diketahui dengan pasti,

    sehingga menimbulkan beberapa teori yang berkaitan dengan mulanya kekuatan his.

    Dengan demikian dapat dikemukakan beberapa teori yang memungkinkan terjadinya

    persalinan (Prawirohardjo, 2001).

    Hubungan rutinitas ANC dengan proses persalinan normal di RSUD Natuna Kabupaten

    Natuna.

    Hasil uji koesiensi korelasi (R) memiliki nilai sebesar 0,665 yang berarti variabel

    rutinitas ANC mempunyai hubungan dengan jenis persalinan 66,5% sedangkan sisanya

    sebesar 33,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

  • Banyak faktor lainnya yang mempengaruhi persalinan selain dari pemeriksaan ANC yang

    teratur, faktor kesiapan sik dan psikis ibu sangat berpengaruh ketika persalinan tiba

    Dukungan dari berbagai pihak terutama pihak suami dan keluarga akan sangat

    menentukan kesiapan mental ibu hamil dalam menghadapi persalinan.

    Menurut asumsi peneliti keteraturan ANC sangat erat hubungannya dengan jenis

    persalinan yang akan dihadapi oleh ibu hamil, karena dengan pemeriksaan ANC yang

    teratur ibu hamil akan lebih terjaga kesehatannya, dan keadaan yang diperkirakan akan

    terjadi penyulit dapat diatasi dengan cepat dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak

    memeriksakan kehamilannya.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan bahwa frekuensi

    rutinitas ANC ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna

    pada saat dilakukan penelitian mayoritas adalah teratur memeriksakan kehamilannya

    sesuai dengan anjuran pemerintah yakni sebanyak 12 orang (60%), sedangkan ibu hamil

    yang tidak teratur memeriksakan kehamilannya yakni sebanyak 8 orang (40%).

    Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil secara ideal

    melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13 sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali,

    yaitu l kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimister III. Namun

    jika terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka di sesuaikan menurut kebutuhan

    masing-masing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dikatakan teratur jika ibu hamil

    melakukan pemeriksaan kehamilan 24 kali kunjungan, kurang teratur: pemeriksaan

    kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan

    pemeriksaan kehamilan< 2 kali kunjungan. Pemeriksaan kehamilan secara teratur yaitu

  • pemeriksaan kehamilan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan yang

    minimal dilakukan 4x selama kehamilan akan meningkat kan derajat kesehatan ibu hamil

    tersebut. Pelayanan pemeriksaan ANC yang teratur dan sesuai dengan prosedur yang

    telah ditetapkan oleh pemerintah melalui kebijakan kementrian kesehatan yang

    mewajibkan agar pemeriksaan ibu hamil meliputi 10 T yakni ukur Timbang berat badan,

    Ukur (Tinggi) Badan, Ukur (Tekanan) darah, Ukur (Tinggi) fundus uteri, Test Detak

    Jantung Janin, Tesurin, Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoild) TT lengkap, Pemberian

    (Tablet) zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan, Tester hadap Penyakit Menular

    Seksual uji (TORCH) dan Temuwicara dalam rangka persiapan rujukan.

    Pemeriksaan Antenatal, nama lain dari pemeriksaan rutin menjelang persalinan, adalah

    suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan penanganan medic pada ibu

    hamil. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan

    yang aman dan memuaskan. Pemeriksaan ini diharapkan dapat menurunkan angka

    kematian ibu melahirkan, menurunkan angka kematian bayi, dan mendeteksi dini

    seandainya terdapat gangguan, agar segera dapat diatasi. Kapan pun ibu hamil mengalami

    gejala-gejala seperti perdarahan yang keluar dari jalan lahir, bengkak pada muka atau kaki,

    nyeri kepala berat atau lama, penglihatan kabur, muntah terus-menerus, demam, maka ibu

    hamil harus segera menghubungi fasilitas kesehatan yang ada. Disamping tujuan yang

    telah dijelaskan di atas, pemeriksaan rutin menjelang persalinan juga bertujuan untuk

    mempersiapkan psikis ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, masa nifas dan

    pemberian ASI eksklusif. Dengan demikian, ibu hamil dapat berperan secara optimal

    dalam memberikan kesehatan dan tumbuh kembang yang baik pada bayinya.

  • Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa jenis persalinan ibu hamil yang memeriksakan

    kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan yang memeriksakan

    kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian mayoritas

    adalah persalinan normal yakni sebanyak 13 orang (65%). Sedangkan yang paling sedikit

    adalah jenis persalinan dengan tindakan baik itu vacuum maupun forceps sebanyak 1 orang

    (5%). Masyarakat masih menganggap paradigm persalinan merupakan pertaruhan hidup

    dan mati, sehingga wanita yang akan melahirkan mengalami ketakutan-ketakutan,

    khususnya takut mati baik bagi dirinya sendiri atau pun bayi yang akan dilahirkannya.

    Melihat fenomena di atas, menunjukkan bahwa proses persalinan selain dipengaruhi oleh

    faktor passage, passenger, power dan penolong, faktor psikis juga sangat menentukan

    keberhasilan persalinan. Dimana kecemasan atau ketegangan, rasa tidak aman dan

    kekhawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tapi

    sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (intra psikis) dapat

    mengakibatkan persalinan menjadi lama/partuslama atau perpanjangan Kala II.

    SARAN

    Bagi Masyarakat

    Diharapkan bagi seluruh ibu-ibu hamil yang berada di wilayah Kabupaten Natuna agar

    dapat memeriksakan kehamilannya mulai dari di diagnosa hamil sampai dengan

    menghadapi persalinan, minimal dengan pemeriksaan rutin sebanyak 4 kali pemeriksaan

    ke petugas kesehatan agar dapat mendeteksi penyulit-penyulit yang mungkin terjadi saat

    persalinan

  • Bagi Petugas Kesehatan

    Agar dapat memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan (ANC) yang berkualitas dan

    terpadu dan memberikan nasehat-nasehat tentang bagaimana menjaga kehamilannya

    dengan sehat sampai tiba saat melahirkan nanti.

    Bagi Peneliti Lain

    Peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan

    penelitian selanjutnya. Agar dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil. Selain itu,

    dapat lebih memperluas pengetahuan yang ada agar semakin berkembang dan maju.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Kami menyampaikan terimakasih kepada ibu hamil di RSUD Natuna Kabupaten Natuna

    Tahun 2013 yang telah bersedia mengisi koesioner penelitian ini dan terimakasih juga

    buat Dekan Universitas Batam yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian

    di tempat tersebut.