Jurnal Renny PDF
-
Upload
wan-renny-sutisna -
Category
Documents
-
view
63 -
download
5
Transcript of Jurnal Renny PDF
-
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BATAM
PROGRAM STUDI S1 KEDOKTERAN
SKRIPSI, 04 April 2013
Nama : Wan Renny Febryanti
NPM : 61109034
HUBUNGAN RUTINITAS ANC DENGAN PROSES PERSALINAN
NORMAL DI RSUD NATUNA KABUPATEN NATUNA TAHUN 2012
viii + 51 halaman, 11 tabel, dan 6 lampiran
ABSTRAK
Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinantinanti,
tetapi juga dapat menjadi kegelisahan dan keprihatinan. Pembicaraan secara
efektif kepada ibu dan keluarganya dapat membantu membangun kepercayaan
kepada petugas kesehatan. Di dalam kehamilan diperlukan pengawasan atau
pemeriksaan secara teratur atau yang lebih dikenal dengan Ante Natal Care (yang
selanjutnya disingkat ANC).
Kata Kunci: Ibu Hamil, Rutinitas ANC, Persalinan, RSUD Natuna
ANC RELATIONS WITH ROUTINE IN NORMAL LABOUR GENERAL
HOSPITAL OF NATUNA YEAR 2012
viii + 51 pages, 11 tables, and 6 attachments
ABSTRACT
Pregnancy is a time when everything goes merry and it is a time in
which everyone is looking forward to, but is also filled with anxiety and concern.
Effective talks to mothers and their families can help in building trust in health
workers. During pregnancy time, supervision or regular examinations, in which it
is known as Ante Natal Care (abbreviated as ANC).
Keywords: Pregnancy, Routine ANC, Maternity, General Hospital Of Natuna.
-
PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan nasional adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional.
Sejalan dengan tujuan pembangunan kesehatan maka komitmen dari Deklarasi yang
diadopsi oleh 189 negara dan ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala
Negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di New York pada bulan September
2000. Deklarasi ini berisi komitmen Negara masing-masing dan komunitas internasional
untuk mencapai 8 buah sasaran pembangunan Millennium Development Goals (MDGs),
yang salah satunya adalah mengurangi tingkat kematian anak dan meningkatkan kesehatan
ibu (Depkes RI, 2005).
Kehamilan merupakan saat yang menyenangkan dan dinanti-nanti, tetapi juga dapat menjadi
kegelisahan dan keprihatinan. Pembicaraan secara efektif kepada ibu dan keluarganya dapat
membantu membangun kepercayaan kepada petugas kesehatan. Di dalam kehamilan
diperlukan pengawasan atau pemeriksaan secara teratur atau yang lebih dikenal dengan Ante
Natal Care (ANC). ANC merupakan bagian terpenting dari kehamilan. Dengan
memeriksakan secara teratur diharapkan dapat mendeteksi lebih dini keadaan-keadaan yang
mengandung risiko kehamilan dan atau persalinan, baik bagi ibu maupun janin
(Prawirohardjo S, 2002).
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian
Ibu adalah dengan pendekatan pelayanan ibu dan anak di tingkat dasar dan rujukan yang
pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis empat pilar safe mother hood dimana
-
pilar kedua adalah asuhan antenatal yang bertujuan untuk memantau perkembangan
kehamilan dan mendeteksi kelainan atau komplikasi yang menyertai kehamilan secara dini
dan ditangani secara benar. Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah
angka kematian ibu menjadi 125/100.000 kelahiran hidup. Menurut denisi World Health
Organization (WHO), kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil,
bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung
atau tidak langsung terhadap persalinan.
WHO memperkirakan 585.000 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi
kehamilan, proses kelahiran dan aborsi yang tidak aman akibat kehamilan yang tidak
diinginkan. Hampir semua kasus kematian ini sebenarnya dapat dicegah. WHO juga
melaporkan, sekitar 80 % kematian maternal merupakan akibat meningkatnya komplikasi
selama kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan (BKKBN, 2007).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tetap tinggi di kawasan ASEAN
(Association South East Asia Nation) walaupun sudah terjadi penurunan dari 307 per
100.000 kelahiran hidup (Survey Dasar Kesehatan Indonesia/SKDI 2002-2003) menjadi 248
per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2007 (Depkes RI, 2008). Sedangkan target MDGs
2015 adalah 102/100.000 kelahiran hidup. Demikian pula untuk Angka Kematian Bayi
(AKB) dari 35/100 kelahiran hidup (SDKI 2002/2003) menjadi 34/1000 kelahiran hidup dan
target MDGs 2015 adalah sebanyak l7/1000 kelahiran hidup. Tingginya Angka Kematian
Ibu (AKI) ini tidak terlepas dari masih tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan
yaitu mencapai 16,8 %. Disisi lain masih banyak ditemukan kehamilan yang tidak ideal
(terlalu banyak, terlalu muda, terlalu tua, dan terlalu dekat), yang sangat membahayakan
-
bagi kesehatan ibu atau lebih dikenal dengan 7T. Saat ini di Indonesia, ibu hamil dengan
resiko tinggi berkaitan dengan kehamilan 7T sebesar 22, 4 % (Depkes RI, 2008).
Kabupaten Natuna merupakan Kabupaten pemekaran yang berdiri tahun 1999. Berdasarkan
data seksi kesehatan keluarga (Kesga) Dinas Kesehatan Natuna tahun 2012 jumlah ibu hamil
yang ada adalah sebanyak 1.755 ribu orang ibu hamil, dengan cakupan K1 KIA tahun 2011
sebesar 89,40% meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 57,86% pada tahun
2009 dan 83,08% untuk tahun 2010. Sedangkan untuk persentase pencapaian K4 Kabupaten
Natuna adalah 1.244 ibu hamil (70,88%), angka ini sedikit turun jika dibandingkan dengan
tahun 2010 yaitu 73,62%. Sementara ini cakupan persalinan normal adalah cakupan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi di bidang
kebidanan. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2011 mencapai 79,62%
hal ini masih jauh dibawah target Depkes R1 tahun 2010 yaitu 90%. RSUD Natuna
merupakan satu-satunya Rumah sakit pemerintah yang ada di Kabupaten Natuna RSUD
tersebut terletak di Kelurahan Ranai Darat, Sual. Berdasarkan data prol RSUD Natuna
Tahun 2012 jumlah pertolongan persalinan di RSUD tersebut sebanyak 564 persalinan yang
terdiri dari 437 persalinan normal dan 127 persalinan buatan seperti Sectio caesaria
sebanyak 112 kasus dan vacum extraksi l5 kasus. Setelah dilakukan studi pendahuluan
sebelum dilakukan penelitian, maka didapatkan 67% ibu hamil yang melahirkan di RSUD
Natuna melakukan pemeriksaan ANC dengan teratur dengan tenaga kesehatan sedangkan
28% mengatakan tidak melakukan pemeriksaan ANC dan 5% mengatakan melakukan
pemeriksaan ANC tetapi tidak teratur. Pemeriksaan kehamilan secara teratur yaitu
pemeriksaan kehamilan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan yang minimal
dilakukan 4x selama kehamilan akan meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil tersebut.
-
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui hubungan antara rutinitas ANC dengan proses persalinan normal di
RSUD Natuna Kabupaten Natuna Tahun 2013.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriktif korelatif dengan menggunakan alat ukur
kuisioner. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan accidental sampling. Jumlah
sampel pada penelitian ini sebanyak 20 orang. Analisis yang digunakan adalah deskriptif
frekuensi dan uji korelasi pearson, dengan cara membandingkan variabel independen dengan
variabel dependen untuk mengetahui hubungan keeratan kedua variabel.
Penelitian ini menghasilkan adanya hubungan antara rutinitas ANC dengan proses
persalinan normal di RSUD Natuna Kabupaten Natuna dengan nilai p value 0,665.
PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Daftar pertanyaan dalam
kuesioner bersifat tertutup yaitu responden tinggal memberi tanda terhadap alternatif
jawaban yang dipilih. Metode penilaian keparuhan ANC ibu hamil dilakukan dengan
menggunakan skala Likert (Sugiyono, 2006). Dalam pembuatan kuesioner, peneliti
membuat bentuk pertanyaan sendiri dengan dasar landasan teori. Kuesioner ini terdiri dari 4
alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak
Setuju (STS). Pertanyaan dibuat dua tipe yaitu favourable dan unfavourable terhadap objek.
Metode ini penilaiannya adalah:
a). Sifat favourable merupakan sifat positif dari pertanyaan. alternatif jawaban yang
diberikan adalah: Sangat Setuju (SS) bernilai 4 Setuju (S) bernilai 3 Sangat Tidak
Setuju (STS) bernilai 1
-
b). Sifat unfavourable merupakan sifat negatif dari pertanyaan. Alternatif jawaban yang
diberikan adalah: Sangat Setuju (SS) bernilai 1 Setuju (S) bernilai 2 Tidak Setuju
(TS) bernilai 3 Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 4.
PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
Untuk mendapatkan hasil yang relevan terhadap masalah yang diteliti diperlukan instrumen
berupa kuesioner yang diberikan kepada responden.
Data diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang berisi
sejumlah pertanyaan kepada responden yang dijadikan subjek penelitian. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara bertahap.
ETIKA PENELITIAN
Penelitian ini setelah disetujui oleh komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Batam.
HASIL PENELITIAN
Setelah dilakukan penelitian tentang hubungan rutinitas ANC dengan proses persalinan
normal di RSUD Natuna Kabupaten Natuna yang dilakukan pada tanggal 14 Februari sampai
dengan 19 Februari 2013, hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan analisa univariat
yang bermaksud untuk mendeskripsikan masing-masing variabel dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi. Karakteristik responden meliputi: umur, pendidikan, pekerjaan. rutinitas
ANC dan pertolongan persalinan dan analisa bivariat dengan menggunakan uji korelasi
pearson dimuka didapatkan hasil sebagai berikut:
-
Tabel 3.3. Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil di RSUD Kabupaten Natuna Tahun
2013
No Umur Frekuensi (f) Persentase (%)
1 < 20 Tahun 2 10
2 20-35 Tahun 17 85
3 > 35 Tahun 1 5
Total 20 100
Dari Tabel 3.3 diatas dapat dilihat bahwa umur ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian mayoritas
adalah berusia antara 20 - 35 tahun yakni sebanyak 17 orang (85%), sedangkan yang paling
sedikit adalah yang berusia > 35 tahun sebanyak 1 orang (5%).
Tabel 3.4. Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil di RSUD Kabupaten Natuna
Tahun 2013
No Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 SD 2 10
2 SMP 8 40
3 SMA 9 45
4 PT 1 5
Total 20 100
Dari Tabel 3.4 diatas dapat dilihat bahwa pendidikan ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian mayoritas
adalah mempunyai pendidikan SMP yakni sebanyak 8 orang (40%), sedangkan yang
paling sedikit adalah tamatan dari Perguruan Tinggi (PT) sebanyak l orang (5%).
-
Tabel 3.5. Distribusi Frekuensi Rutinitas ANC Ibu Hamil di RSUD Kab. Natuna
Tahun 2013
No Rutinitas ANC Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Teratur 12 60
2 Tidak Teratur 8 40
Total 20 100
Dari Tabel 3.5 diatas dapat dilihat bahwa frekuensi rutinitas ANC ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian
mayoritas adalah teratur memeriksakan kehamilannya sesuai dengan anjuran pemerintah
yakni sebanyak l2 orang (60%), sedangkan ibu hamil yang tidak teratur memeriksakan
kehamilannya yakni sebanyak 8 orang (40%).
Tabel 3.6. Distribusi Frekuensi Jenis Persalinan Ibu Hamil Memeriksakan
Kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna Tahun 2013
No Persalinan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Normal 13 65
2 Operasi 6 30
3 Tindakan 1 5
Total 20 100
Dari Tabel 3.6 diatas dapat dilihat bahwa jenis persalinan ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian mayoritas
adalah persalinan normal yakni sebanyak I3 orang (65%). Sedangkan yang paling sedikit
adalah jenis persalinan dengan tindakan baik itu vacum maupun forceps sebanyak 1 orang
(5%).
-
Tabel 3.7. Distribusi Frekuensi Penolong Persalinan Ibu Hamil di RSUD Kabupaten
Natuna Tahun 2013
No Tenaga Penolong
Persalinan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Bidan 11 55
2 Dokter/Spesialis 9 45
Total 20 100
Dari Tabel 3.7 diatas dapat dilihat bahwa penolong persalinan ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian
mayoritas pertolongan persalinannya dilakukan oleh bidan sebanyak 11 orang (55%),
sedangkan yang ditolong oleh dokter/spesialis sebanyak 9 orang (45%).
Tabel 3.8. Distribusi Frekuensi Kemudahan Dalam Persalinan Ibu Hamil di RSUD
Kabupaten Natuna Tahun 2013
No Kemudahan Persalinan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Tanpa Penyulit 10 50
2 Sedikit Penyulit 8 40
3 Ada Penyulit 2 10
Total 20 100
Dari Tabel 3.8 diatas dapat dilihat bahwa kemudahan dalam pertolongan persalinan ibu
hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan
penelitian mayoritas adalah mudah sebanyak 10 orang (50%), sedangkan yang mengalami
penyulit sebanyak 2 orang (10%).
-
Tabel 3.9. Distribusi Frekuensi Lamanya Persalinan Ibu Hamil di RSUD Kabupaten
Natuna Tahun 2013
No Lamanya Persalinan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 1-5 jam 8 40
2 6-10 jam 8 40
3 > 10 jam 4 20
Total 20 100
Dari Tabel 3.9 diatas dapat dilihat bahwa lamanya persalinan ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian
berbeda-beda satu sama lainnya untuk lamanya persalinan selama l-5 jam dan 6-10 jam
masing-masing sebanyak 8 orang (40%). Sedangkan untuk lama persalinan > l0 jam
sebanyak 4 orang (20%).
Tabel 3.10. Distribusi Frekuensi Pendamping Persalinan Ibu Hamil di RSUD
Kabupaten Natuna Tahu 2013
No Pendamping Persalinan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Suami 11 55
2 Orangtua 5 25
3 Kerabat Lain 4 20
Total 20 100
Dari Tabel 3.10 diatas dapat dilihat bahwa pendamping persalinan ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian
mayoritas didampingi oleh suami sebanyak 11 orang (55%), sedangkan yang paling sedikit
adalah didampingi oleh kerabat lain sebanyak 4 orang (20%).
-
Tabel 3.11. Analisa Bivariat Hubungan Rutinitas ANC Dengan Proses Persalinan
Normal di RSUD Natuna Kabupaten Natuna
Kelompok
Rutinitas
ANC
Jenis
Persalinan
Kelompok Rutinitas
ANC
Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
20
.665
.001
20
Persalinan 1 Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)
N
.665
.001
20
1
20
Uji koesensi korelasi (R) dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara
variabel dependen dan variabel independen. Tabel 3.11 menunjukkan hasil uji koesiensi
korelasi (R) memiliki nilai sebesar 0,665 yang berarti variable rutinitas ANC mempunyai
hubungan dengan jenis persalinan 66,5% sedangkan sisanya sebesar 33,S% dipengaruhi
oleh faktor- faktor lainnya.
PEMBAHASAN
Telah dilakukan penelitian tentang hubungan rutinitas ANC dengan proses persalinan
normal di RSUD Natuna Kabupaten Natuna dengan beberapa variable yakni :
Rutinitas ANC
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa frekuensi rutinitas ANC ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian
mayoritas adalah teratur memeriksakan kehamilannya sesuai dengan anjuran pemerintah
yakni sebanyak 12 orang (60%), sedangkan ibu hamil yang tidak teratur memeriksakan
-
kehamilannya yakni sebanyak 8 orang (40%). Menurut Depkes RI (2008), pemeriksaan
ANC adalah Kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
ANC sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti
bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga
kesehatan baik di posyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil
tidak memberikan pelayanan ANC sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai
kunjungan ibu hamil. Adapun tujuan pemeriksaan ANC tersebut agar dapat memantau
perkembangan dan kemajuan kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.
Menurut Saifudin (2006), kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan 4 kali selama
kehamilan yaitu satu kali trimester pertama, satu kali trimester kedua dan dua kali trimester
ketiga. Sedangkan menurut Depkes RI (2009) kegiatan yang dilakukan pada saat
pemeriksaan persalinan adalah pengukur tinggi badan dan lingkar lengan atas (LILA) saat
panama kali diperiksa. Penimbang berat badan tiap kali periksa. Berat badan akan naik
sesuai dengan umur kandungan. Pengukur tekanan darah dan besarnya kandungan setiap
kali diperiksa. Kandungan akan membesar sesuai dengan usia kehamilan. Pemberian
Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) oleh petugas Imunisasi, untuk mencegah tetanus pada
bayi. Pemberian 1 butir pil tambah darah (fe) setiap hari selama 90 hari dan Mengikuti
kelas ibu hamil.
-
Pertolongan Persalinan
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa jenis persalinan ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian mayoritas
adalah persalinan normal yakni sebanyak 13 orang (65%). Sedangkan yang paling sedikit
adalah jenis persalinan dengan tindakan baik itu vacum maupun forceps sebanyak l orang
(5%).
Menurut Prawirohardjo (200l), persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks,
dari janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir.
Sedangkan menurut Rustam Mochtar (2002), Persalinan normal disebut juga partus
spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri,
tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung
kurang dari 24 jam. Bagaimana terjadinya persalinan belum diketahui dengan pasti,
sehingga menimbulkan beberapa teori yang berkaitan dengan mulanya kekuatan his.
Dengan demikian dapat dikemukakan beberapa teori yang memungkinkan terjadinya
persalinan (Prawirohardjo, 2001).
Hubungan rutinitas ANC dengan proses persalinan normal di RSUD Natuna Kabupaten
Natuna.
Hasil uji koesiensi korelasi (R) memiliki nilai sebesar 0,665 yang berarti variabel
rutinitas ANC mempunyai hubungan dengan jenis persalinan 66,5% sedangkan sisanya
sebesar 33,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
-
Banyak faktor lainnya yang mempengaruhi persalinan selain dari pemeriksaan ANC yang
teratur, faktor kesiapan sik dan psikis ibu sangat berpengaruh ketika persalinan tiba
Dukungan dari berbagai pihak terutama pihak suami dan keluarga akan sangat
menentukan kesiapan mental ibu hamil dalam menghadapi persalinan.
Menurut asumsi peneliti keteraturan ANC sangat erat hubungannya dengan jenis
persalinan yang akan dihadapi oleh ibu hamil, karena dengan pemeriksaan ANC yang
teratur ibu hamil akan lebih terjaga kesehatannya, dan keadaan yang diperkirakan akan
terjadi penyulit dapat diatasi dengan cepat dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak
memeriksakan kehamilannya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan bahwa frekuensi
rutinitas ANC ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna
pada saat dilakukan penelitian mayoritas adalah teratur memeriksakan kehamilannya
sesuai dengan anjuran pemerintah yakni sebanyak 12 orang (60%), sedangkan ibu hamil
yang tidak teratur memeriksakan kehamilannya yakni sebanyak 8 orang (40%).
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil secara ideal
melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13 sampai 15 kali. Dan minimal 4 kali,
yaitu l kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimister III. Namun
jika terdapat kelainan dalam kehamilannya, maka di sesuaikan menurut kebutuhan
masing-masing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dikatakan teratur jika ibu hamil
melakukan pemeriksaan kehamilan 24 kali kunjungan, kurang teratur: pemeriksaan
kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan
pemeriksaan kehamilan< 2 kali kunjungan. Pemeriksaan kehamilan secara teratur yaitu
-
pemeriksaan kehamilan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan yang
minimal dilakukan 4x selama kehamilan akan meningkat kan derajat kesehatan ibu hamil
tersebut. Pelayanan pemeriksaan ANC yang teratur dan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan oleh pemerintah melalui kebijakan kementrian kesehatan yang
mewajibkan agar pemeriksaan ibu hamil meliputi 10 T yakni ukur Timbang berat badan,
Ukur (Tinggi) Badan, Ukur (Tekanan) darah, Ukur (Tinggi) fundus uteri, Test Detak
Jantung Janin, Tesurin, Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoild) TT lengkap, Pemberian
(Tablet) zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan, Tester hadap Penyakit Menular
Seksual uji (TORCH) dan Temuwicara dalam rangka persiapan rujukan.
Pemeriksaan Antenatal, nama lain dari pemeriksaan rutin menjelang persalinan, adalah
suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan penanganan medic pada ibu
hamil. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan
yang aman dan memuaskan. Pemeriksaan ini diharapkan dapat menurunkan angka
kematian ibu melahirkan, menurunkan angka kematian bayi, dan mendeteksi dini
seandainya terdapat gangguan, agar segera dapat diatasi. Kapan pun ibu hamil mengalami
gejala-gejala seperti perdarahan yang keluar dari jalan lahir, bengkak pada muka atau kaki,
nyeri kepala berat atau lama, penglihatan kabur, muntah terus-menerus, demam, maka ibu
hamil harus segera menghubungi fasilitas kesehatan yang ada. Disamping tujuan yang
telah dijelaskan di atas, pemeriksaan rutin menjelang persalinan juga bertujuan untuk
mempersiapkan psikis ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, masa nifas dan
pemberian ASI eksklusif. Dengan demikian, ibu hamil dapat berperan secara optimal
dalam memberikan kesehatan dan tumbuh kembang yang baik pada bayinya.
-
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa jenis persalinan ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan yang memeriksakan
kehamilannya di RSUD Kabupaten Natuna pada saat dilakukan penelitian mayoritas
adalah persalinan normal yakni sebanyak 13 orang (65%). Sedangkan yang paling sedikit
adalah jenis persalinan dengan tindakan baik itu vacuum maupun forceps sebanyak 1 orang
(5%). Masyarakat masih menganggap paradigm persalinan merupakan pertaruhan hidup
dan mati, sehingga wanita yang akan melahirkan mengalami ketakutan-ketakutan,
khususnya takut mati baik bagi dirinya sendiri atau pun bayi yang akan dilahirkannya.
Melihat fenomena di atas, menunjukkan bahwa proses persalinan selain dipengaruhi oleh
faktor passage, passenger, power dan penolong, faktor psikis juga sangat menentukan
keberhasilan persalinan. Dimana kecemasan atau ketegangan, rasa tidak aman dan
kekhawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tapi
sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (intra psikis) dapat
mengakibatkan persalinan menjadi lama/partuslama atau perpanjangan Kala II.
SARAN
Bagi Masyarakat
Diharapkan bagi seluruh ibu-ibu hamil yang berada di wilayah Kabupaten Natuna agar
dapat memeriksakan kehamilannya mulai dari di diagnosa hamil sampai dengan
menghadapi persalinan, minimal dengan pemeriksaan rutin sebanyak 4 kali pemeriksaan
ke petugas kesehatan agar dapat mendeteksi penyulit-penyulit yang mungkin terjadi saat
persalinan
-
Bagi Petugas Kesehatan
Agar dapat memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan (ANC) yang berkualitas dan
terpadu dan memberikan nasehat-nasehat tentang bagaimana menjaga kehamilannya
dengan sehat sampai tiba saat melahirkan nanti.
Bagi Peneliti Lain
Peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan
penelitian selanjutnya. Agar dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil. Selain itu,
dapat lebih memperluas pengetahuan yang ada agar semakin berkembang dan maju.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami menyampaikan terimakasih kepada ibu hamil di RSUD Natuna Kabupaten Natuna
Tahun 2013 yang telah bersedia mengisi koesioner penelitian ini dan terimakasih juga
buat Dekan Universitas Batam yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian
di tempat tersebut.