Dignosis Holistik Renny

download Dignosis Holistik Renny

of 25

description

holistik

Transcript of Dignosis Holistik Renny

BERKAS PASIEN

A. Identitas PasienNama: Ny. SJenis Kelamin: PerempuanUsia: 38 tahunPekerjaan: Ibu Rumah TanggaPendidikan : SMAAgama: IslamSuku Bangsa: BetawiAlamat: Jln. Johar Baru Utara No.26Tanggal Berobat: 16 September 2015Tanggal Kunjungan: 16 September 2015

B. AnamnesaDilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 16 September 2015 pukul 11.30 WIB di Puskesmas Kecamatan Johar Baru.

1. Keluhan Utama :Nyeri kepala

2. Keluhan Tambahan :- Tengkuk pegal

3. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Johar baru dengan keluhan nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 1 tahun yang lalu .Letak nyeri kepala berpindah-pindah namun lebih sering dirasakan di daerah belakang kepala. Pasien mengeluh tengkuk terasa pegal yang diakui pasien datang bersamaan ketika nyeri kepala terjadi dan sering berlanjut meskipun nyeri kepalanya sudah hilang atau berkurang. Riwayat mengalami trauma pada kepala dan leher disangkal . Adanya mual dan muntah disangkal pasien . Adanya lemah anggota tubuh ,bicara pelo dan mulut mencong disangkal. Keluhan sesak nafas bila beraktivitas, nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke leher kiri hingga lengan kiri di sangkal. keluhan pilek berulang disetai nyeri pada daerah wajah disangkal .Keluhan penglihatan tiba tiba buram disangkal. Pasien mengatakan dirinya mempunyai riwayat tekanan darah tinggi yang telah diketahuinya sejak 1 tahun yang lalu. Pertama kali dirinya mengetahui dirinya menderita tekanan darah tinggi saat berobat ke Puskesmas dengan keluhan nyeri kepala dan pundak terasa tegang. Pada saat itu dilakukan pemeriksaan tekanan darah, dan hasilnya tinggi, yaitu 160/90 mmHg sehingga oleh dokter, pasien dianjurkan untuk berobat rutin dan harus kontrol tiap satu minggu sekali. Namun pasien tidak rutin kontrol dan sejak 2 bulan terakhir pasien tidak minum obat darah tinggi maupun datang ke puskesmas untuk kontrol.Pasien mengaku takut tekanan darah nya terus meningkat dan dapat mengakibatkan penyakit lainnya seperti stroke yang telah dialami ibunya, tekanan darah tertinggi diakui pasien 160 /100 mmHg. 4. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat penyakit tekanan darah tinggi sejak 1 tahun yang lalu, namun tidak rutin minum obat Riwayat Penyakit Jantung, Diabetes Mellitus, TB paru, Penyakit Ginjal dan Asma, disangkal oleh pasien 5. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat hipertensi pada ibu pasien yang saat ini mengalami stroke. Riwayat Penyakit Jantung, Diabetes Mellitus, TB paru, Penyakit Ginjal dan Asma, pada keluarga disangkal oleh pasien6.Riwayat Sosial EkonomiPasien tinggal di rumah milik sendiri bersama suaminya , kedua anak dan kedua orang tuanya. Pasien tinggal di rumah tersebut sejak berusia 20 tahun,setelah menikah.Suami pasien bekerja sebagai pegawai negeri sipil sementara pasien sebagai ibu rumah tangga, pasien memiliki kontrakan disamping rumahnya. Keadaan ekonomi keluarga ini termasuk kategori menengah. Keluarga Ny. S dapat menyisihkan penghasilannya untuk menabung.Pasien merupakan seorang yang cukup aktif dalam bergaul di lingkungannya. Ny.S suka mengikuti kegiatan gotong royong dan menghadiri acara perkumpulan di RT/RW setempat.

7.Riwayat KebiasaanPasien dan keluarganya memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari. Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi garam . Pasien mengaku jarang mengonsumsi ikan asin namun ia memang lebih menyukai masakan yang asin dan gurih dibandingkan dengan yang manis. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok . Namun suami,ayah dan anak pertama pasien sering kali merokok di rumah. Pasien menyangkal riwayat keluarga mengkonsumsi minum-minuman beralkohol. Kegiatan pasien sehari-hari adlah memasak, membersihkan rumah dan bersosialisasi dengan warga sekitar tempat tinggal. Pasien tidak menyisipkan olahraga dalam kegiatan sehari-harinya.C.Pemeriksaan Fisik1. Keadaan Umum : Tampak Sakit Ringan2.Vital sign: Kesadaran: Compos Mentis Tekanan Darah: 150/90 mmHg Frekuensi Nadi: 82 x/menit Frekuensi Pernapasan: 18 x/menit Suhu : 36,5 o C3. Status Generalis:Kepala: Normocephal, rambut lurus, tidak mudah dicabut.Mata: Konjungitva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya langsung +/+,refleks cahaya tidak langsung +/+,pupil bulat isokhor.Leher: Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid. Jugular Venous Pressure 3 + 1 cm H2OThoraks: Cor : I: Iktus Kordis Tidak terlihat P: Iktus Kordis Teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra P: Batas Jantung kanan di ICS IV linea parasternalis dextra Batas Jantung kiri di ICS V linea midclavicularis sinistra Batas Pinggang jantung di ICS III linea parasternalis sinistra A : S1 S2 murni reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo I: pergerakan hemitoraks kanan dan kiri simetris, bentuk dada simetris, retraksi sela iga (-) P: Fremitus Taktil dan Fremitus Vokal normal P: Sonor pada seluruh lapang paru A: Vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-Abdomen I: Sikatrik (-), tidak tampak masa (-) A: Timpani pada seluruh lapang abdomen, bising usus (+) normal P : Nyeri tekan (-), Nyeri Lepas (-), Hepar dan lien tidak teraba, undulasi (-), nyeri ketok CVA (-) P : shiffting dullness (-)Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), kekuatan otot ke empat ekstremitas Normal. 4. Status GiziBB: 69 kgTB: 151 cmBB Ideal: (151-100) (10 % x 51) = 45.9 kgStatus Gizi: (BB aktual : BB ideal) x 100 % = 69 : 45.9 x 100 % = 150% IMT: (BB : TB (m2)) = 69 : 2.25 = 30.6%

Tabel 1. Indeks Masa Tubuh IMTSTATUS GIZI

23,0Kelebihan Berat Badan

23,0 24,9Beresiko Menjadi Obes

25,0 29,9Obes I

>30,0Obes II

Sumber : Center For Obesity Research and Education, 2007 Kesimpulan : Status Gizi Pasien Obes II

D. Pemeriksaan PenunjangGula Darah Sewaktu : 86 mg/dl

Saran Pemerikasaan : EKG Kolesterol , HDL , LDL Urin Rutin Ureum, Kreatinin Foto thoraks

BERKAS KELUARGA A.Profil Keluarga1.Karakteristik Keluargaa. Identitas Kepala Keluarga : Tn. S berusia 42 tahun pekerjaan pegawai negeri sipilb.Identitas Pasangan : pasien bernama Ny. S berusia 38 tahun dan bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga

c.Struktur Komposisi Keluarga:

Tabel 2. Anggota Keluarga yang Tinggal SerumahNoNamaKedudukan dalam KeluargaGenderUmurPendi-dikan PekerjaanKeterangan Tambahan

1.Tn. SKepala KeluargaL42 thS1pegawai negeri sipilPemilik Rumah

2. Ny. SIstriP38 thSMAIbu rumah tanggaPasien +

3.An. AAnakL 16 thSMApelajar-

4.An. CAnakP13 thSMPpelajar -

5.Tn. RAyah L63 thSMP--

6.Ny. WIbuP60 thSMP--

B.Genogram 1.Bentuk keluarga:Keluarga terdiri atas 2 generasi dengan kepala keluarga (KK) bernama Tn..S berusia 42 tahun yang merupakan suami dari pasien Ny. S berusia 38 tahun. Bentuk keluarga adalah keluarga Besar (Extended Family).

Bentuk Bentuk Keluarga : Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.

Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara. Misalnya : kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain. Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti. Keluarga Duda/janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karenaperceraian atau kematian. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga2.Tahapan siklus keluarga:Tahapan siklus keluarga Tn.S dan Ny. S termasuk ke dalam tahap keluarga dengan anak remaja,tahap di mana pasangan memiliki anak remaja dan perlu menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang berbeda ,menyertakan remaja untuk tanggung jawab dalam keluarga ,mencegah adanya gap komunikasi dan mempertahankan filosufi hidup dalam keluarga .

Tahap Perkembangan Keluarga :Tahap Perkembangan Keluarga Duvall (1978) mengembangkan model tahap kehidupan keluarga yang didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali (realigment) dari hubungan keluarga yang memberikan support terhadap masuk, keluar dan perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan dengan menggunakan aspek emosional, transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan untuk perkembangan keluarga.A. Pasangan baru (keluarga baru) Membina hubungan dan kepuasan bersama Menetapkan tujuan bersama Mengembangkan keakraban Membina hubungan dengan kelaurga lain, teman, kelompok sosial Diskusi tentang anak yang diharapkan b. Child bearing (menanti kelahiran) Persiapan untuk bayi Role masing-masing dan tanggung jawab Persiapan biaya Adaptasi dengan pola hubungan seksual Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua

c. Keluarga dengan anak pra-remaja Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan keluarga Merencanakan kelahiran anak kemudian Pembagian tanggung jawab dengan anggota keluarga d. Keluarga dengan anak sekolah Menyediakan aktivitas untuk anak Biaya yang diperlukan semakin meningkat Kerjasama dengan penyelenggara kerja Memperhatikan kepuasan anggota kelaurga dan pasangan Sistem komunikasi keluarga

e. Keluarga dengan anak remaja Menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang berbeda Menyertakan remaja untuk tanggung jawab dalam keluarga Mencegah adanya gap komunikasi Mempertahankan filosuf hidup dalam keluarga

f. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan) Penataan kembali fasilitas dan sumber-sumber Penataan kembali tanggung jawab antar anak Kembali suasana suami istri Mempertahankan komunikasi terbuka Meluasnya keluarga dengan pelepasan anak dan mendapatkan menantu g. Keluarga dengan usia pertengahan Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan Tanggung jawab semua tugas rumah tangga Keakraban pasangan Mempertahankan kontak dengan anak Partisipasi aktivitas sosial

h. Keluarga dengan usia lanjut Persiapan dan menghadapi masa pensiun Kesadaran untuk saling merawat Persiapan suasana kesepian dan perpisahan Pertahankan kontak dengan anak cucu Menemukan arti hidup Mempertahankan kontak dengan masyarakat

3.Family Map (gambar)

Ny. W 60 thn ,dengan riwayat hipertensi dan strokeSudah meninggal saat berusia 70 th karena usia tuaTn. R 63 thnSudah meninggal saat berusia 68 th. Karena Usia Tua

Tn. S66 thNy.N65 th

An. C 13 thnSeha t

An. A 16 thn 33 Th

Keterangan :

: laki-laki : perempuan

: laki-laki (meninggal) : perempuan (meninggal)

: perempuan (mengidap penyakit)

: garis pernikahan : garis keturunan -------- : anggota keluarga serumah

3.Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidupa.Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 3. Lingkungan Tempat TinggalStatus kepemilikan rumah : Milik SendiriDaerah perumahan : Padat penduduk

Karakteristik Rumah dan LingkunganKesimpulan

Luas rumah: 9 x 8 m2Keluarga Tn. L tinggal di rumah milik sendiri dengan lingkungan sekitar yang bersih namun padat penduduk. Ketersediaan air bersih, jamban keluarga serta tempat pembuangan sampah baik.

Jumlah penghuni dalam satu rumah: 6 orang

Luas halaman rumah: Tidak ada halaman

Bertingkat : -

Lantai rumah dari: Keramik

Dinding rumah dari: Tembok

Jamban keluarga: Ada

Tempat bermain: Tidak ada

Penerangan listrik: 1500 watt

Ketersediaan air bersih: Ada

Tempat pembuangan sampah : Ada

Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Pasangan Tn. S dan Ny. S

Kepemilikan barang-barang berharga: (Kendaraan, Elektronik, Peralatan Rumah Tangga) 1 buah televisi 2 buah kipas angin 1 buah sepeda motor 3 buah handphone 1 buah kompor gas ( tabung 3 kg) 1 buah penanak nasi 4 buah sofa 1 buah meja makan 4 buah kursi kayu 1 buah lemari pendingin satu pintu Secara kepemilikan barang dari keluarga Tn. S dikatakan Cukup3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:a.Sebutkan jenis tempat berobat: Puskesmas Johar barub.Balita : KMS di Posyandu Setempat c. Asuransi/Jaminan kesehatan: Kartu Jakarta Sehatd. Perilaku Kesehatan: Apabila terdapat anggota keluarga yang sakit maka hingga mengganggu aktivitas sehati- hari maka akan langsung berobat ke puskesmas.

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 4. Pelayanan KesehatanFaktorKeteranganKesimpulan

Cara mencapai pusat pelayanan kesehatanAngkot atau Kendaran Bermotor

Pasien jika mengalami sakit dirinya langsung berobat ke Puskesmas. Karena biayanya gratis dan jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah pasien, sehingga dapat ditempuh dengan naik angkot (Puskesmas Johar baru). Dan pasien juga merasa cukup puas dengan pelayanan yang ada di Puskesmas Johar baru

Tarif pelayanan kesehatanGratis

Kualitas pelayanan kesehatanCukup memuaskan

5.Pola Konsumsi Makanan Keluargaa.Kebiasaan makanSebelum terdiagnosis hipertensi, pasien dan keluargannya makan sebanyak 3 kali sehari, sering mengkonsumsi makanan asin dan gurih.Setelah terdiagnosis hipertensi pasien dan keluarganya makan 3 kali sehari, dengam menu makanan sehari-hari keluarga Tn. S dan Ny. S tidak menentu dan tidak bervasiasi. Masakan lebih sering digoreng daripada dengan cara memasak yang lainnya. Ny. S mengatakan dialah yang memasak untuk keluarga dan jarang membeli jajanan di luar rumah. Ia mengaku makan tepat waktu dengan anak kedua dan ketiganya. Ny. S menyukai makanan yang asin dan gurih dibandingkan dengan makanan yang manis-manis. Pasien tidak mengkonsumsi ikan asin.

b.Menerapkan pola gizi seimbang:Keluarga Tn. S dan Ny. S tidak terlalu memperhatikan pola makan gizi seimbang dari menu makanan sehari-hari, karena pengetahuan mengenai pola makan gizi seimbang kurang. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut:

Tabel Food Recall Tn.JTanggalWaktuMenuJumlah Kalori

3 agustus 2015 1 porsi nasi uduk, 1 butir telur ayam dadar, 1 gelas teh manis (3 sdt gula)

Pagi

Siang

1 porsi nasi, 1mangkuk sayur labu, 1 telur ayam goreng, 1 gelas air putih (@200 ml)Kalori : 1180 kalKarbohidrat: 450 kalProtein: 256,28 kalLemak: 255,38 kal

Malam1 porsi nasi, 1 buah ikan kembung goreng, 1 potong tempe goreng, 1 mangkuk sayur labu, 2 gelas air putih (@250 ml), 2 buah pisang.

TanggalWaktuMenuJumlah Kalori

2 Agustus 20151 porsi nasi, 1 mangkuk sayur labu, 1 potong ayam goreng, 2 gelas air putih (@200 ml)

Pagi

Siang

1 porsi nasi, 1 mangkuk soto ayam, 1 gelas air mineral, gorengan 3 porsi

Kalori : 1725 kal

Karbohidrat : 544,52Protein : 383,44 kalLemak : 572,87 kal

Malam1 porsi nasi, 1 ekor ikan bawal, 1 potong tempe goreng, 1 mangkuk sayur sop, 1 gelas teh manis, 2 gelas air putih (@250 ml), 1 potong kue bolu.

1 Agustus 2015Pagi

Siang1 porsi nasi uduk, 1 porsi bihun, 1 porsi orek tempe, 2 buah pisang goreng gorengan, 1 gelas teh manis hangat (3sdt gula)

1 porsi nasi, 1 potong ayam goreng, 2 gelas air putih (@200 ml)

Kalori : 1844 kal

Karbohidrat : 778,92 kalProtein : 282,72 kalLemak : 422,89 kal

Malam1 porsi nasi, 1 potong ayam goreng, 1 potong tempe goreng, 1 mangkuk sayur sop, 2 gelas air putih (@250 ml), 1 buah pepaya.

Analisis makananTanggal 3 Agustus 2015

1 porsi nasi uduk = 264 kaloriKarbohidrat : 32,84 gr x4 = 131,36 kalLemak : 12,95 gr x 4 = 51,8 kalProtein : 4,07 gr x 4 = 16,28 kal

1 butir telur dadar = 75 kaloriLemak : 5 gr x 9 = 45 kalProtein : 7 gr x 4 = 28 kal

1 gelas teh manis = 64 kalKarbohidrat = 16 x 4 = 64kal 1 porsi nasi = 135 kal Karbohidrat = 29,3 gr x 4 = 117,2 kkal Lemak = 0,29 gr x 9 = 2,61 kal Protein = 2,79gr x 4 = 11,88 kal

1 buah ikan kembung goreng = 103 kkalKarbohidrat = 0 gr x 4 = 0 kalLemak = 1 gr x 9 = 9 kalprotein = 22 gr x 4 = 88 kal

1 mangkuk Sayur Labu = 38 kkal Karbohidrat = 8,14 gr x 4 = 32,56 kal Lemak = 0,77 gr x 9 = 6,93 kal Protein =0,99 gr x 4 = 3,96 kal

1 butir telor ayam goreng = 89 kalKarbohidrat = 0,43 gr x 4 = 1,72 kalLemak = 6,76 gr x 9 = 60,84 kalProtein = 6,24 gr x 4 = 24,96 kal

1 potong tempe = 34 kkalKarbohidrat = 1,79 gr x 4 = 7,16 kalLemak = 8,8 gr x 9 = 79,2 kalProtein = 20,8 gr x 4 = 83,2 kal

2 buah pisang = 96 kkalKarbohidrat = 24 gr x 4 = 96 kal

Tanggal 2 Agustus 2015

1 porsi nasi = 135 kkalKarbohidrat = 29,3 gr x 4 = 117,2 kalLemak = 0,29 gr x 9 = 2,61 kalProtein = 2,79gr x 4 = 11,88 kal

1 mangkuk Sayur Labu = 38 kal Karbohidrat = 8,14 gr x 4 = 32,56 kal Lemak = 0,77 gr x 9 = 6,93 kal Protein =0,99 gr x 4 = 3,96 kal

1 potong ayam goreng = 161 kkalKarbohidrat = 0 gr x 4 = 0 kalLemak = 9,52 gr x 9 = 95,68 kalProtein = 17,74 gr x 4 = 70,96 kal

1 porsi soto ayam = 312 kalKarbohidrat = 19,55 gr x4 = 78,2 kalLemak = 24,01 gr x 8 = 192,08 kalProtein = 14,92 gr x4 = 59,8 kal

4 porsi aneka gorengan ( bakwan, pisang, tahu, tempe, dll) = 140 x 4 = 560 kkalKarbohidrat = 4 x4 = 16 gr x 4 = 64 kalLemak = 2,5 x 4 = 10 gr x 8 = 80 kalProtein = 0,4 x 4 = 1,6 gr x 4 = 6,6 kal

1 ikan bawal = 84 kkalKarbohidrat = 0 gr x 4 = 0 kalLemak = 1,22 gr x 9 = 10,98 kalProtein = 17,21 gr x 4 = 68,84 kal

1 potong tempe = 34 kkalKarbohidrat = 1,79 gr x 4 = 7,16 kalLemak = 8,8 gr x 9 = 79,2 kalProtein = 20,8 gr x 4 = 83,2 kal

1 mangkuk sop = 241 kalKarbohidrat = 25 gr x 4 = 100 kalLemak = 9gr x 9 = 81 kalProtei = 15 x 4 = 60 kal

1 potong kue bolu = 187 kkalKarbohidrat = 36,35 gr x 4 = 145,4 kalLemak = 2,71 gr x 9 = 24,39 kalProtein = 4,6 gr x 4 = 18,4 kal

Tanggal 1 Agustus 2015

1 porsi nasi uduk = 264 kalKarbohidrat : 32,84 gr x4 = 131,36 kalLemak : 12,95 gr x 4 = 51,8 kalProtein : 4,07 gr x 4 = 16,28 kal

1 porsi bihun = 192 kkalKarbohidrat = 43,82 gr x 4 = 175,28 kalLemak = 0,35 gr x 8 = 2,8 kalProtein = 1,6 gr x 4 = 6,4 kal

1 orek tempe = 165 kkalKarbohidrat = 2 gr x 4 = 8 kalLemak = 3,5 gr x 8 = 28 kalProtein = 6 gr x 4 = 24 kal

4porsi aneka gorengan ( bakwan, pisang, tahu, tempe, dll) = 140 x 4 = 560 kkalKarbohidrat = 4 x4 = 16 gr x 4 = 64 kalLemak = 2,5 x 4 = 10 gr x 8 = 80 kalProtein = 0,4 x 4 = 1,6 gr x 4 = 6,6 kal

1 gelas teh manis = 64 kalKarbohidrat = 16 x 4 = 64kal

1 porsi nasi = 135 kkalKarbohidrat = 29,3 gr x 4 = 117,2 kalLemak = 0,29 gr x 9 = 2,61 kalProtein = 2,79gr x 4 = 11,88 kal

1 potong ayam goreng = 161 kkalKarbohidrat = 0 gr x 4 = 0 kalLemak = 9,52 gr x 9 = 95,68 kalProtein = 17,74 gr x 4 = 70,96 kal

1 mangkuk sop = 241 kalKarbohidrat = 25 gr x 4 = 100 kalLemak = 9gr x 9 = 81 kalProtei = 15 x 4 = 60 kal

1 potong tempe = 34 kkalKarbohidrat = 1,79 gr x 4 = 7,16 kalLemak = 8,8 gr x 9 = 79,2 kalProtein = 20,8 gr x 4 = 83,2 kal

1 potong buah pepaya = 55 kkalKarbohidrat : 13,73 gr x 4 = 54,92 kal Lemak : 0,2 gr x 9 = 1,8 kalProtein : 0,85 g x 4 = 3,4 kal

Berdasarkan pedoman gizi lanjut usia oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2012, perhitungan kebutuhan energi pasien berdasarkan rule of thumb pada pasien obesitas yaitu : - Kebutuhan Kalori Basal = BB ideal x 30 kalori = 62.1 x 30 kalori = 1863 kalori - Kebutuhan Untuk Aktivitas Ditambah 10% = 10% x 2010 kalori = 186.3 kalori - Koreksi Karena Kelebihan Berat Badan Dikurangi 20% = 20% x 1863 = 372.6 kalori

Jumlah kebutuhan kalori perhari :1863 kalori + 186,3 kalori - 372,6 kalori = 1304.1 kalori

a)Kebutuhan protein Menurut pedoman gizi lanjut usia (Kemenkes, 2012) kebutuhan protein untuk penderita hipertensi ialah 15% dari total energi sehari.Jadi, anjuran kebutuhan protein harian Tn. S ialah : 15 x 1304.1 = 195.6 kalori100

b)Kebutuhan lemakPada lanjut usia konsumsi lemak dianjurkan tidak melebihi 20% - 25%Kebutuhan lemak harian anjuran tialah : 20 x 1304.1 = 260,8 kalori atau 25 x 1304.1 = 326 kalori 100 100Jadi, anjuran kebutuhan lemak harian untuk Tn.J adalah 260.8 kalori sampai 326 kalori

c)Kebutuhan karbohidratMenurut pedoman gizi lanjut usia (Kemenkes, 2012), Perhitungan kebutuhan karbohidrat didasarkan kepada sisa dari total energi setelah dikurangi energi dari protein dan lemak. Dianjurkan pada lanjut usia mengkonsumsi karbohidrat 60-65% dari total kebutuhan kaloriKebutuhan karbohidrat harian anjuran untuk Tn.J ialah : 60 x 1304.1 = 782.46 kalori atau 65 x 1304.1 = 847.6 kalori100100Jadi, anjuran kebutuhan karbohidrat harian Tn.J ialah 782.46 hingga 847.6 kalori

d)SeratMenurut pedoman gizi lanjut usia (Kemenkes, 2012), Kebutuhan serat anjuran 25-30 gram/ hari.

e)Kebutuhan cairanMenurut pedoman gizi lanjut usia (Kemenkes, 2012), Lanjut usia membutuhkan cairan antara 1,5 2 liter per hari (6-8 gelas).

f)NatriumMenurut pedoman gizi lanjut usia (Kemenkes, 2012), dalam sehari, garam dapur diperbolehkan hanya 5 gram atau 1 sendok teh

Pasien Tn.J tidak terlalu memperhatikan pola makan gizi seimbang dari menu makanan sehari-hari, dan masih menggunakan bumbu penyedap rasa secara berlebihan. Hal tersebut karena pengetahuan mengenai pola makan gizi seimbang kurang.

6.Pola Dukungan Keluargaa.Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:Pasien selalu didukung untuk berobat oleh istri dan anaknya. Bahkan anak pasien selalu mengantar pasien berobat ke Puskesmas Johar baru tiap kali pasien ingin berobat.

b.Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:Dalam penatalaksanaan penyakit pada Tn. S ini peran serta aktif dari seluruh anggota keluarga kurang, terutama dalam mengawasi pola makan pasien sehari-hari. Istri pasien pernah mecoba mengurangi kadar garam dalam manu masakannya, namun pasien mengeluh masakan nya tidak enak dan melarang isrinya untuk mengurangi kadar garam dalam masakannya. Sehingga istri pasien tidak berani untuk mengurangi kadar garam dalam makanan sehari- hari keluarga tersebut.

7. Dinamika KeluargaPasien merupakan seorang ibu yang memiliki dua anak yang berusia remaja dan belum berkeluarga. Pasien berinteraksi sangat baik dengan semua anggota keluarga. Apabila pasien memiliki masalah maka akan langsung menceritakan kepada suami dan meminta saran kepada kedua anaknya yang pertama.

8. Fungsi Keluarga

Fungsi Keluarga Fungsi keluarga menurut BKKBN (1978) antara lain: Fungsi keagamaan : memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini. Fungsi sosial budaya : membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga. Fungsi cinta kasih : memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga Fungsi melindungi : melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman Fungsi reproduksi : meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga Fungsi sosialisasi dan pendidikan : mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak, bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik Fungsi ekonomi : mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang

C.Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

1. Masalah dalam organisasi keluarga :Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dan menghabiskan sebagian waktunya untuk mebersihkan rumah dan memasak ,sementara suami pasien adlah PNS. Pasangan ini memiliki dua orang anak remaja yang masih duduk di bangku SMA dan SMP yang butuh perhatian, sehingga dalam mengingatkan pasien untuk menerapkan pola makan sehat serta minum obat dan kontrol ke puskesmas kurang dalam keluarga ini. Hubungan yang terjalin sesama anggota keluarga cukup baik.

2. Masalah dalam fungsi biologis: Saat ini pasien menderita hipertensi grade II yang sudah dideritanya selama 1 tahun terakhir.

3. Masalah dalam fungsi psikologis: Pasien seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya sibuk mengurus keluarga, rumah dan kontrakan. Anak pasien sibuk mengurus sekolah sehingga dukungan keluarga untuk kesehatan pasien kurang.

4. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan: Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari gaji suami pasien sebagai PNS dan hasil kontrakan. Untuk biaya kesehatan, pasien telah memiliki Kartu Jakarta Sehat dari program kesehatan Pemerintah Provinsi DKI. Dengan begitu pasien dapat berobat gratis.

5. Masalah lingkungan: Kebersihan lingkungan kurang terjaga, serta padat dan jarak antar rumah saling berdekatan.

6. Masalah perilaku kesehatan: Keluarga kurang mengerti akan pentingnya kesehatan dan pemeliharaan kesehatan, sehingga usaha dalam merubah pola makan dan gaya hidup kurang diperhatikanD. Diagnosis Holistik (Multiaksial)1. Aspek Personal :Pasien datang ke.Puskesmas dengan alasan sering mengalami nyeri kepala berdenyut di kepala bagian belakang, tengkuk terasa pegal-pegal dan penglihatan berkurang. Harapan setelah berobat adalah nyeri kepalanya hilang dan tidak timbul lagi serta tekanan darahnya tidak tinggi karena pasien khawatir akan mengalami stroke jika tekanan darahnya terus-menerus tinggi seperti yang dialami ibunya.

2. Aspek Klinik : Diagnosis kerja : dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik, pasien didiagnosis menderita hipertensi grade II. Diagnosis banding : -

3. Aspek Risiko Internal : Pasien memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi yaitu ibunya yang saat ini mengalami stroke. Pola makan yang sering mengonsumsi makanan asin dan gurih mempengaruhi tekanan darah pasien. Pasien juga jarang berolahraga.4. Aspek Psikososial Keluarga : Kepadatan dalam rumah dan kurangnya ventilasi juga mempengaruhi kesehatan pasien karena asap rokok terkumpul di dalam ruangan dan hal ini membuat pasien kesal. Peran keluarga dalam mendukung pasien seperti mengingatkan minum obat, mengingatkan agar rutin berobat ke Puskesmas, mengingatkan untuk mengurangi makan makanan yang asin-asin diakui pasien sangat jarang dilakukan.

5. Aspek Fungsional : Ny. Warkini mengaku masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan merawat diri sendiri. Terkadang nyeri kepala membuatnya sulit melakukan aktivitas terutama jika ingin melakukan pekerjaan rumah tangga.Berdasarkan skor Karnofsky pasien memilki skor 80% dimana pasien menjalani aktifitas sehari-hari dengan normal disertai dengan beberapa gejala dan keluhan yang berkaitan dengan penyakitnya.Menurut skala ECOG pasien termasuk derajat 1 dimana pasien mampu melakukan pekerjaan ringan sehari-hari seperti pekerjaan rumah. Dengan rencana pelaksanaan menyarankan pasien untuk tidak membebani dirinya sendiri dalam beraktivitas, beraktivitas sesuai dengan kemampuannya, serta tetap melakukan olahraga. Dengan hasil yang diharapkan pasien dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Tabel 3.1 Tabel Skala Karnofsky (www.pallipedia.com)

E. Rencana Penatalaksanaan

Tabel 5. Rencana PenatalaksanaanAspekKegiatanSasaranWaktuHasil yang diharapkanBiayaKeterangan

Aspek personalMenginformasikan kepada pasien tentang penyakit yang dideritanya.Menganjurkan untuk rajin kontrol tekanan darahnya di Puskesmas dan minum obat antihipertensi secara teratur serta segera berobat ke Puskesmas jika terasa keluhan.Ny. S dan keluargaSaat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.Pasien benar-benar paham akan penyakit hipertensinya. Tekanan darah pasien dapat turun dan stabil sehingga keluhan nyeri kepala dapat hilang, serta agar pasien taat minum obat.Pasien menerima saran dan bersedia melakukan saran yang dianjurkan

Aspek klinikMemberikan obat antihipertensi (captopril 2x25mg) dan menganjurkan agar pasien meminum obat secara teratur dan rajin kontrol ke Puskesmas. Ny. SSaat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.Tekana darah pasien dapat stabil dan mencegah komplikasi penyakit lainnya.

Rp. 2000,- untuk berobat ke Puskesmas

Aspek risiko internalMenjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang faktor risiko dari kebiasaan yang dimiliki, mengatur pola makan, mengurangi konsumsi garam, rajin berolahraga dan menganjurkan pendekatan spiritual sehingga tidak gampang stress.Ny. SSaat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.Menjaga tekanan darah stabil dan keluarga dapat melakukan perannya untuk mendukung pengobatan pasien.

Aspek psiko-sosial keluargaMenganjurkan agar jangan merokok di dalam rumah kepada anggota keluarga sehingga tidak membuat kesal pasien.Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk memperbaiki masalah penerangan Ny. S dan keluargaSaat kunjungan rumah.Menjaga kestabilan emosi pasien dan penglihatan pasien dapat membaik.

Aspek fungsionalMenganjurkan pasien untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan santai atau senam secara rutin sehingga memperbaiki sirkulasi darah pasienNy. SSaat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.Kondisi tubuh pasien prima untuk melakukan aktivitas sehari-hari

F. Prognosis1.Ad vitam : ad bonam2.Ad sanasionam : dubia ad bonam3.Ad fungsionam : dubia ad bonam

26