Referat Imunisasi Renny

download Referat Imunisasi Renny

of 51

Transcript of Referat Imunisasi Renny

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    1/51

    BAB I

    TINJAUAN PUSTAKA

    DEFINISI

    Imunisasi adalah suatu pemindahan atau transfer antibodi secara pasif,

    sedangkan istilah vaksinasi dimaksudkan sebagai pemberian vaksin ( antigen )

    yang dapat merangsang pembentukan imunitas ( antibodi ) dari sistem imun di

    dalam tubuh.1

    Tujuan imunisasi adalah melindungi seseorang atau sekelompok

    masyarakat terhadap penyakit tertentu, bahkan menghilangkan penyakit tertentu di

    dunia, seperti imunisasi cacar. Jika seseorang terlindungi dari suatu penyakit,

    kemungkinan terkena penyakit tersebut akan berkurang, sehingga pada akhirnya

    tercapailah tujuan akhir imunisasi, yaitu pemberantasan penyakit di dunia. gar

    terlindungi dari penyakit tersebut, seseorang harus mempunyai kekebalan tubuh

    dengan cara membentuk !at anti penyakit (antibodi) dengan kadar tertentu yang

    disebut kadar protektif (kadar !at anti penyakit yang dapat melindungi)."

    #ntuk mencapai kadar perlindungan tersebut, imunisasi harus diberikan

    sesuai jad$al yang telah ditentukan. Jad$al imunisasi terbagi atas jad$al

    imunisasi dasar dan jad$al imunisasi ulangan. da yang cukup satu kali

    imunisasi, ada yang memerlukan beberapa kali imunisasi dan bahkan pada umur

    tertentu diperlukan ulangan imunisasi. Jad$al imunisasi tersebut dibuat

    berdasarkan rekomendasi %&' dan organisasi profesi yang berkecimpung dalam

    imunisasi setelah melalui uji klinis. 'leh karena itu, jika ada imunisasi yang

    belum diberikan sesuai jad$al yang seharusnya, atau imunisasi tertunda,

    imunisasi harus secepatnya diberikan atau dikejar.

    "

    asalah yang paling umum dijumpai dalam praktek seharihari adalah

    imunisasi yang tidak sesuai dengan jad$al, terlambat, tidak lengkap atau belum

    imunisasi. *emberian imunisasi yang tidak sesuai jad$al atau belum lengkap

    tersebut bukan merupakan hambatan untuk melanjutkan imunisasi. Imunisasi

    yang telah diberikan sudah menghasilkan respon imunologis $alaupun masih di

    ba$ah ambang kadar proteksi atau belum mencapai perlindungan untuk kurun

    $aktu yang panjang (life long immunity)sehingga dokter tetap perlu melanjutkan

    1

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    2/51

    dan melengkapi imunisasi (catch up immunization) agar tercapai kadar

    perlindungan yang optimal.+

    EPIDEMIOLOGI

    aat ini, angka kematian anak di Indonesia masih lebih tinggi

    dibandingkan -egara maju dan -egara di sean lainnya. ebanyak " persen

    kematian disebabkan oleh diare (/0 persen diare pada balita disebabkan oleh

    infeksi rotavirus) dan " persen lainnya disebabkan oleh radang paru2pneumonia.

    *neumonia dapat disebbkan oleh berbagai kuman patogen di antaranya kuman

    &i3 dan *neumokokus.+

    RESPON IMUN

    4espons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang

    kompleks terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen tersebut. 5ikenal dua

    macam pertahanan tubuh yaitu 6 1) mekanisme pertahanan nonspesifiik disebut

    juga komponen nonadaptif atau innateartinya tidak ditujukan hanya untuk satu

    macam antigen , tetapi untuk berbagai macam antigen, ") mekanisme pertahanan

    tubuh spesifik atau komponen adaptif ditujukan khusus terhadap satu jenis

    antigen, terbentuknya antibodi lebih cepat dan lebih banyak pada pemberian

    antigen berikutnya. &al ini disebabkan telah terbentuknya sel memori pada

    pengenalan antigen pertama kali. 3ila pertahanan nonspesifik belum dapat

    mengatasi invasi mikroorganisme maka imunitas spesifik akan terangsang.

    ikroorganisme yang pertama kali dikenal oleh sistem imun akan dipresentasikan

    oleh sel makrofag ( *7 8 antigen presenting cel ) *ada sel T untuk antigen T5

    ( T dependent ) sedangkan antigen TI ( T independent ) akan langsung diperoleholeh sel 3.1

    ekanisme pertahanan spesifik terdiri atas imunitas selular dan imunitas

    humoral. Imunitas humoral akan menghasilkan antibodi bila dirangsang oleh

    antigen. emua antibodi adalah protein dengan struktur yang sama yang disebut

    imunoglobulin ( Ig ) yang dapat dipindahkan secara pasif kepada individu yang

    lain dengan cara penyuntikan serum. 3erbeda dengan imunitas selular hanya dapat

    2

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    3/51

    dipindahkan melalui sel, contohnya pada reaksi penolakan organ transplantasi

    oleh sel limfosit dan padagraft versus-host-disease. 1

    *roses imun terdiri dari dua fase 6

    9ase pengenalan, diperankan oleh sel yang mempresentasikan antigen

    ( *7 8 antigen presenting cells ), sel limfosit 3, limfosit T.

    9ase efektor, diperankan oleh antibodi dan limfosit T efektor

    KEBERHASILAN IMUNISASI

    Tergantung dari beberapa faktor, yaitu status imun pejamu, faktor genetik

    pejamu, serta kualitas dan kuantitas vaksin.1

    Status imun pejamu

    Terjadinya antibodi spesifik pada pejamu terhadap vaksin yang diberikan

    akan mempengaruhi keberhasilan vaksinasi. isalnya pada bayi yang semasa

    fetus mendapat antibodi maternal spesifik terhadap virus campsk, bila vaksinasi

    campak diberikan pada saat kadar antibodi spesifik campak masih tinggi akan

    membeikan hasil yang kurang memuaskan. 5emikian pula air susu ibu (I) yang

    mengandung Ig sekretori (sIg) terhadap virus polio dapat mempengaruhi

    keberhasilan vaksinasi polio yang diberikan secara oral. -amun pada umumnya

    kadar sIg terhadap virus polio pada I sudah rendah pada $aktu bayi berumur

    beberapa bulan. *ada penelitian di ub 3agian lergiImunologi, 3agian I:

    9:#I247, Jakarta ternyata sIg polio sudah tidak ditemukan lagi pada I

    setelah bayi berumur / bulan. :adar sIg tinggi terdapat pada kolostrum. :arena

    itu bila vaksinasi polio diberikan pada masa pemberian kolostrum ( kurang atau

    sama dengan + hari setelah bayi lahir ), hendaknya I ( kolostrum ) jangan

    diberikan dahulu " jam sebelum dan sesudah vaksinasi.

    :eberhasilan vaksinasi memerlukan maturitas imunologik. *ada bayi

    neonatus fungsi makrofag masih kurang. *embentukan antibodi spesifik terhadap

    antigen tertentu masih kurang. Jadi dengan sendirinya, vaksinasi pada neonatus

    akan memberikan hasil yang kurang dibandingkan pada anak. aka, apabila

    imunisasi diberikan sebelum bayi berumur " bulan, jangan lupa memberikan

    imunisasi ulangan.

    3

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    4/51

    tatus imun mempengaruhi pula hasil imunisasi. Individu yang mendapat

    obat imunosupresan, menderita defisiensi imun kongenital, atau menderita

    penyakit yang menimbulkan defisiensi imun sekunder seperti pada penyakit

    keganasan juga akan mempengaruhi keberhasilan vaksinasi. 3ahkan adanya

    defisiensi imun merupakan kontraindikasi pemberian vaksin hidup karena dapat

    menimbulkan penyakit pada individu tersebut. 5emikian pula vaksinasi pada

    individu yang menderita penyakit infeksi sistemik seperti campak, tuberkulosis

    milier akan mempengaruhi pula keberhasilan vaksinasi.

    :eadaan gi!i yang buruk akan menurunkan fungsi sel sistem imun seperti

    makrofag dan limfosit. Imunitas selular menurun dan imunitas humoral

    spesifisitasnya rendah. eskipun kadar globulin normal atau bahkan meninggi,

    imunoglobulin yang terbentuk tidak dapat mengikat antigen dengan baik karena

    terdapat kekurangan asam amino yang dibutuhkan untuk sintesis antibodi. :adar

    komplemen juga berkurang dan mobilisasi makrofag berkurang, akibatnya

    respons terhadap vaksin atau toksoid berkurang.

    Faktor genetik pejamu

    Interaksi antara selsel sistem imun dipengaruhi oleh variabilitas genetik.

    ecara genetik respons imun manusia dapat dibagi atas responder baik, cukup,

    dan rendah terhadap antigen tertentu. Ia dapat memberikan respons rendah

    terhadap antigen tertentu, tetapi terhadap antigen lain dapat lebih tinggi. :arena

    itu tidak heran bila kita menemukan keberhasilan vaksinasi yang tidak 1;.

    Kualitas dan kuantitas vaksin

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    5/51

    5osis vaksin terlalu tinggi atau terlalu rendah juga mempengaruhi respons

    imun yang terjadi. 5osis terlalu tinggi akan menghambat respons imun

    yang diharapkan. edang dosis terlalu rendah tidak merangsang selsel

    imunokompeten.5osis yang tepat dapat diketahui dari hasil uji klinis,

    karena itu dosis vaksin harus sesuai dengan dosis yang direkomendasikan.

    9rekuensi pemberian juga mempengaruhi respons imun yang terjadi.

    5isamping frekuensi, jarak pemberianpun akan mempengaruhi respons

    imun yang terjadi. 3ila pemberian vaksin berikutnya diberikan pada saat

    kadar antibodi spesifik masih tinggi, maka antigen yang masuk segera

    dinetralkan oleh antibodi spesifik yang masih tinggi tersebut sehingga

    tidak sempat merangsang sel imunkompaten. 3ahkan dapat terjadi apa

    yang dinamakan reaksi arthus, yaitu bengkak kemerahan di daerah

    suntikan antigen akibat pembentukan kompleks antigen antibodi lokal

    sehingga terjadi peradangan lokal. :arena itu pemberian ulang ( booster )

    sebaiknya mengikuti apa yang dianjurkan sesuai dengan hasil uji klinis.

    juvan adalah !at yang secara nonspesifik dapat meningkatkan respons

    imun terhadap antigen. juvan akan meningkatkan respons imun dengan

    mempertahankan antigen pada atau dekat dengan tempat suntikan, dan

    mengaktivasi *7 ( antigen presenting cells ) untuk memproses antigen

    secara efektif dan memproduksi interleukin yang akan mengaktifkan sel

    imunokompeten lainnya.

    Jenis

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    6/51

    PERSYARATAN VAKSIN2

    1. engaktivasi *7 untuk mempresentasikan antigen dan

    memproduksi interleukin.

    ". engaktivasi sel T dan sel 3 untuk membentuk banyak sel memori

    +. engaktivasi sel T dan sel Tc terhadap beberapa epitop, untuk

    mengatasi variasi respons imun yang ada dalam populasi karena adanya

    polimorfisme &7.

    0. emberi antigen yang persisten, mungkin dalam sel folikular

    dendrit jaringan limfoid tempat sel 3 memori direkrut sehingga dapat

    merangsang sel 3 se$aktu$aktu menjadi sel plasma yang membentuk

    antibodi terusmenerus sehingga kadarnya tetap tinggi.

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    7/51

    o papun yang merusak organisme hidup dalam botol ( misalnya panas atau

    cahaya ) atau pengaruh luar terhadap replikasi organisme dalam tubuh

    ( antibodi yang beredar ) dapat menyebabkan vaksin tersebut tidak efektif.

    o 4espons imun terhadap vaksin hidup attenuated pada umumnya sama

    dengan yang diakibatkan oleh infeksi alamiah. 4espons imun tidak

    membedakan antara suatu infeksi dengan virus vaksin yang dilemahkan

    dan infeksi dengan virus liar.

    o

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    8/51

    dipengaruhi oleh antibodi yang beredar.

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    9/51

    VAKSIN DAN SISTEM KEKEBALAN

    ebelum membahas bagaimana pemberian vaksin dapat memberikan

    perlindungan terhadap seseorang, terlebih dahulu perlu diketahui sistem kekebalan

    tubuh kita bekerja mela$an mikroorganisme (virus, bakteri, parasit, dsb).1

    Gambar 11

    anusia dapat terhindar atau sembuh dari serangan penyakit infeksi karena telah

    dilengkapi dengan " sistem kekebalan tubuh, yaitu 61

    1. :ekebalan tidak spesifik (Non Spesific Resistance)

    5isebut sebagai sistem imun non spesifik karena sistem kekebalan tubuh kita

    tidak ditujukan terhadap mikroorganisme atau !at asing tertentu. 7ontoh

    bentuk kekebalan nonspesifik 6

    *ertahanan fisis dan mekanis, misalnya silia atau bulu getar hidung yang

    berfungsi untuk menyaring kotoran yang akan masuk ke saluran nafas

    bagian ba$ah.

    *ertahanan biokimia$i air susu ibu yang mengandung laktoferin

    berperan sebagai antibakteri

    Interferon pada saat tubuh kemasukan virus, maka sel darah putih akan

    memproduksi interferon untuk mela$an virus tersebut.

    pabila mikroorganisme masuk ke tubuh, maka sistem kekebalan non

    spesifik yang diperankan oleh pertahanan selular (monosit dan makrofag)

    akan menangkap, mencerna, dan membunuh mikroorganisme tersebut.

    . :ekebalan pesifik (Spesific Resistance)

    9

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    10/51

    istem kekebalan spesifik dimainkan oleh dua komponen utama, yaitu sel T

    dan sel 3. istem kekebalan spesifik tidak mengenali seluruh struktur utuh

    mikroorganisme, melainkan sebagai prrotein saja yang akan merangsang

    sistem kekebalan. 3agian dari struktur protein mikroorganisme yang dapat

    merangsang sistem kekebalan spesifik ini disebut antigen. danya antigen

    akan merangsang diaktifkannya sel T atau sistem kekebalan selular.

    elanjutnya sel T ini akan memacu sel 3 atau sel humoral untuk mengubah

    bentuk dan fungsi menjadi sel plasma yang selanjutnya akan memproduksi

    antibodi. :elebihan dari sistem kekebalan spesifik adalah dilengkapi dengan

    sel memori. emakin sering tubuh kita kontak dengan antigen dari luar, maka

    semakin tinggi pula peningkatan kadar antibodi tubuh karena selsel memori

    telah mengenali antigen tersebut.

    @ang membangkitkan sistem kekebalan spesifik kita adalah antigen yang

    merupakan bagian dari mikroorganisme (virus atau bakteri). ntigen ini

    selanjutnya akan ditanggapi oleh sistem kekebalan tubuh dengan memproduksi

    antibodi. 3erdasarkan cara memperoleh kekebalan, maka kekebalan dapat

    dibedakan menjadi dua, yaitu 61

    1. :ekebalan pasif

    :ekebalan yang diperoleh dari luar, yang berarti bah$a tubuh mendapat

    bantuan dari luar antibodi yang sudah jadi. ifat kekebalan pasif tidak

    berlangsung lama, umumnya tidak kurang dari A bulan. isalnya bayi yang

    secara alami telah memiliki kekebalan pasif dari ibunya.

    ". :ekebalan aktif

    @ang umum disebut imunisasi diperoleh melalui pemberian vaksinasi dan

    berlangsung bertahun tahun, karena tubuh memiliki sel memori terhadapantigen tertentu.

    5alam rangka memacu sistem kekebalan spesifik tubuh, maka vaksin dapat

    dibuat dari"6

    >ive attenuated (vaksin hidup yang dilemahkan)

    Inactivated (bakteri, virus atau komponennya dibuat tidak aktif)

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    11/51

    !a"sin hidup attenuated atau #ive attenuated diproduksi dilaboratorium

    dengan cara memodifikasi virus atau bakteri penyebab penyakit.

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    12/51

    untuk mencegah kanker leher rahim. tigen diperoleh melalui protein virus

    &*< yang diolah sedimikian rupa sehingga menghasilkan struktur mirip

    dengan seluruh struktur &*< (atau dikenal sebagai pseudo B particles of &*ihat uraian mengenai

    pemilihan jarum suntik, sudut arah jarum suntik, lokasi suntikan, dan

    posisi bayi2anak penerima vaksin.

    etelah pemberian vaksin, kerjakan halhal sebagai berikut 6

    12

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    13/51

    3erilah petunjuk ( sebaiknya tertulis ) kepada orang tua atau

    pengasuh apa yang harus dikerjakan dalam kejadian reaksi yang

    biasa atau reaksi ikutan yang lebih berat.

    7atat imuniasi dalam rekam medis pribadi dan dalam catatan

    klinis.

    7atatan imunisasi secar rinci harus disampaikan kepada 5inas

    :esehatan bidang *emberantasan *enyakit enular.

    *eriksa status imunisasi anggota keluarga lainnya dan ta$arkan

    vaksinasi untuk mengejar ketinggalan, bila diperlukan."

    P"n#i+anan

    turan umum untuk sebagian besar vaksin, 3ah$a vaksin harus

    didinginkan pada temperatur "C7 dan tidak membeku. ejumlah vaksin ( 5*T,

    &ib, hepatitis 3, dan hepatitis ) menjadi tidak aktif bila beku."

    A%ah Sudu! Ja%u+ ada Sun!ikan In!%a+usku)a%

    Jarum suntik harus disuntikan dengan sudut 0/Ake dalam otot vastus

    lateralis atau otot deltoid. #ntuk suntikan otot vastus lateralis, jarum diarahkan ke

    arah lutut sedangkan untuk suntikan pada deltoid jarum diarahkan ke pundak.

    :erusakan saraf dan pembuluh vaskular dapat terjadi apabila suntikan diarahkan

    pada sudut ?. "

    T"+a! Sun!ikan #an$ Dian-u%kan

    *aha anterolateral adalah bagian tubuh yang dianjurkan untuk vaksinasi

    pada bayi dan anak umur di ba$ah 1" bulan. .

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    14/51

    Imunogenitas vaksin hepatitis 3 dan rabies akan berkurang apabila

    disuntikkan di daerah gluteal

    enghindari risiko reaksi lokal dan terbentuknya nodulus di tempat

    suntikan yang menahun.

    enghindari lapisan lemak subkutan yang tebal pada paha bagian anterior.

    =ambar ". >okasi *enyuntikan intramuscular *ada 3ayi (a) dan nak 3esar (b)

    14

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    15/51

    .ARA PENYUNTIKAN VAKSIN

    Su(ku!an

    P"%ha!ian

    *enyuntikan subkutan diperuntukan imunisasi 4,

    varisela, meningitis

    *erhatikan rekomendasi untuk umur anak

    #mur Tempat #kuran jarum Insersi jarum

    3ayi (lahir s2d1"

    bulan)

    *aha

    anterolateral

    Jarum /2DD+20

    puit no "+"/

    rah jarum 0/o

    Terhadap kulit

    1+ tahun paha

    anterolateral2

    >ateral

    lengan atas

    Jarum /2DD+20

    puit no "+"/

    7ubit tebal untuk

    suntikan subkutan

    nak E + tahun >ateral

    lengan atas

    Jarum /2DD+20

    puit no "+"/

    spirasi spuit

    sebelum disuntikan

    #ntuk suntikanmultipel diberikan

    pada ekstremitas

    berbeda

    .ARA PENYUNTIKAN VAKSIN

    In!%a+usku)a%

    P"%ha!ian*

    5iperuntukan Imunisasi 5*T, 5T,TT, &ib, &epatitis F 3, Influen!a.

    *erhatikan rekomendasi untuk umur anak

    #mur Tempat #kuran jarum Insersi jarum

    3ayi (lahir s2d

    1" bulan

    'tot vastus

    lateralis pada

    paha daerah

    anterolateral

    Jarum G2DD1DD

    puit n """/

    1. *akai jarum yang

    cukup panjang untuk

    mencpai otot

    1+ tahun 'tot vastus

    lateralis pada

    paha daerah

    anterolateral

    Jarum /2DD1

    HDD (/2 untuk

    suntikan di

    deltoid umur 1"

    ". untik dengan

    arah jarum ?o.

    lakukan dengan

    cepat

    15

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    16/51

    sampai masa

    otot deltoid

    cukup besar

    (pada umumnya

    umur + tahun

    1/ bulan

    puit no """/

    1. Tekan kulit

    sekitar tepat suntikan

    dengan ibu jari dan

    telunjuk saat jarum

    ditusukannak E + tahun 'tot deltoid, di

    ba$ah akromion

    Jarum 1DD1 HDD

    puit no """/

    ". spirasi spuit

    sblm vaksin

    disuntikan, untuk

    meyakinkan tidak

    masuk ke dalam

    vena.pabilaterdapat

    darah, buang dang

    ulangi dengan suntik

    yang baru.

    +. #ntuk suntikan

    multipel diberikanpada bagian

    sekstremitas berbeda

    K"adaan Ba#i a!au Anak s"(")u+ I+unisasi

    'rangtua atau pengantar bayi2anak dianjurkan mengingat dan

    memberitahukan secara lisan atau melalui dafatr isian tentang halhal yang

    berkaitan dengan indikasi kontra atau risiko kejadian ikutan pasca imunisasi

    tersebut di ba$ah ini 6 *ernah mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi yang berat

    ( memerlukan pengobatan khusus atau perlu pera$atan di rumah sakit ).

    lergi terhadap bahan yang juga terdapat di dalam vaksin ( misalnya

    neomisin ).

    edang mendapat pengobatan teroid jangka panjang, radioterapi, atau

    kemoterapi.

    Tinggal serumah dengan orang lain yang imunitasnya menurun

    ( leukimia, kanker, &I

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    17/51

    P"n&a!a!an I+unisasi dan Ka%!u I+unisasi

    etiap bayi2anak sebaiknya mempunyai dokumentasi imunisasi seperti

    kartu imunisasi yang dipegang oleh orangtua atau pengasuhnya. etiap dokter

    atau tenaga paramedis yang memberikan imunisasi harus mencatat semua data

    data yang relevan pada kartu imunisasi tersebut. 'rangtua2pengasuh yang

    memba$a anak ke tenaga medis atau paramedis untuk imunisasi diharapkan

    senantiasa memba$a kartu imunisasi tersebut."

    ata yang harus dicatat pada kartu imunisasi adalah sebagai berikut !

    o Jenis vaksin yang diberikan, termasuk nomor batch dan nama dagang

    o Tanggal melakukan vaksinasi

    o fek samping bila ada

    o Tanggal vaksinasi berikutnya

    o -ama tenaga medis2paramedis yang memberikan vaksin

    KIPI / KEJADIAN IKUTAN PAS.A0IMUNISASI 1

    etiap tindakan medis apa pun bisa menimbulkan risiko bagi pasien si

    penerima layanan baik dalam skala ringan maupun berat. 5emikian halnya dengan

    pemberian vaksinasi, reaksi yang timbul setelah pemberian vaksinasi disebut

    kejadian ikutan pasca imunisasi (:I*I) atau adverse follo$ing immuni!ation

    (9I). 5engan semakin canggihnya teknologi pembuatan vaksin dan semakin

    meningkatnya teknik pemberian vaksinasi, maka reaksi :I*I dapat

    diminimalisasi. eskipun risikonya sangat kecil, reaksi :I*I berat dapat saja

    terjadi. 'leh karena itu, petugas imunisasi atau dokter mempunyai ke$ajiban

    untuk menjelaskan kemungkinan reaksi :I*I apa saja yang dapat terjadi. 5an bagi

    orang yang hendak menerima vaksinasi mempunyai hak untuk bertanya dan

    mengetahui apa saja reaksi :I*I yang dapat terjadi.

    ecara khusus :I*I dapat didefinisikan sebagai kejadian medik yang

    berhubungan dengan imunisasi, baik oleh karena efek vaksin maupun efek

    samping, toksisitas, reaksi sensitivitas, efek farmakologis, kesalahan program,

    reaksi suntikan, atau penyebab lain yang tidak dapat ditentukan. ecara umum,

    17

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    18/51

    reaksi :I*I dapat dikategorikan sebagai akibat kesalahan program, reaksi

    suntikan, dan reaksi vaksin.

    K"sa)ahan %3$%a+. ebagian besar kasus :I*I berhubungan dengan kesalahan

    teknik pelaksanaan vaksinasi, misalnya kelebihan dosis, kesalahan memilih lokasi

    dan cara menyuntik, sterilitas, dan penyimpanan vaksin. 5engan semakin

    membaiknya pengelolaan vaksin, pengetahuan, dan ketrampilan petugas pemberi

    vaksinasi, maka kesalahan tersebut dapat diminimalisasi.

    R"aksi sun!ikan. 4eaksi suntikan tidak berhubungan dengan kandungan vaksin,

    tetapi lebih karena trauma akibat tusukan jarum, misalnya bengkak, nyeri, dan

    kemerehan di tempat suntikan. elain itu, reaksi suntikan dapat terjadi bukan

    akibat dari trauma suntikan melainkan karena kecemasan, pusing, atau pingsan

    karena takut terhadap jarum suntik. 4eaksi suntikan dapat dihindari dengan

    melakukan teknik penyuntikan secara benar.

    R"aksi 'aksin. =ejala yang muncul pada reaksi vaksin sudah bisa diprediksi

    terlebih dahulu, karena umumnya perusahaan vaksin telah mencantumkan reaksi

    efek samping yang terjadi setelah pemberian vaksinasi. :eluhan yang muncul

    umumnya bersifat ringan (demam, bercak merah, nyeri sendi, pusing, nyeri otot).

    eskipun hal ini jarang terjadi, namun reaksi vaksin dapat bersifat berat,

    misalnya reaksi anafilaksis dan kejang. #ntunglah bah$a reaksi alergi serius

    relatif jarang terjadi, misalnya reaksi alergi serius akibat campak kemungkinan

    kejadiannya hanya 121. dosis.

    engingat hampir setiap vaksin mempunyai potensi memberikakn reaksi efek

    samping atau :I*I, maka sebaiknya bertanya terlebih dahulu kepada petugas

    gejala apa saja yang dapat terjadi setelah vaksinasi. 3ila keluhan :I*I bersifat

    ringan, misalnya demam, nyeri tempat suntikan, atau bengkak maka dapatdilakukan pengobatan sederhana, misalnya dengan minum obat antipiretik saja.

    Tetapi bila kejadian pasca imunisasi bersifat serius, maka harus secepat mungkin

    diba$a kerumah sakit. etiap pelayanan kesehatan yang melakukan pemberian

    vaksinasi mempunyai ke$ajiban untuk melaporkan :I*I ke 5inas :esehatan

    Tingkat :abupaten, dengan tembusan ke ekretariat :'5 ** :I*I yang

    berkedudukan di setiap provinsi.

    I+unisasi di("dakan s"suai d"n$an k")3+3k u+u%4

    18

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    19/51

    *ada bayi baru lahir hingga berusia 1 tahun, imunisasi dasar $ajib

    dipenuhi untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit yang berbahaya pada

    a$al masa anak. aat anak berusia 10 tahun, imunisasi ulangan bertujuan untuk

    memperpanjang masa kekebalan imunisasi dasar tersebut. asa ini juga berfungsi

    untuk melengkapu imunisasi yang belum lengkap (catch up immunization).Imunisasi diulang pada usia sekolah (/1" tahun) dan usia remaja 1+1 tahun

    sambil melengkapi imunisasi. +

    Ta(") 5 J"nis Vaksin S"suai K")3+3k U+u%

    K")3+3k U+u% J"nis I+unisasi

    Lahi% 6 !ahun

    37=, polio, hepatitis 3, 5*T,

    campak, &i3, pneumokokus,

    rotavirus

    6 7 !ahun 5*T, polio, 4, tifoid, hepatitis, varisela, influen!a, &i3,

    pneumokokus

    8 6 2 !ahun

    5*T, polio, campak, 4, tifoid,

    &epatitis , varisela, influen!a,

    pneumokokus

    2 6 9 !ahun

    TT, hepatitis 3, ()4, tifoid,

    hepatitis , varisela, influen!a,

    pneumokokus, &* mengandung 1 mcg &3sg yang teradsorbsi pada ,"/

    mg l+N.

    eluruh formulasi mengandung ,1 $2v; thimerosal yang ditambahkan

    sebagai penga$et.

    Indikasi

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    28/51

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    29/51

    4eaksi lokal yang umumnya sering dilaporkan adalah rasa sakit,

    kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan.

    4eaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya berkurang dalam " hari

    setelah vaksinasi. :eluhan sistemik seperti demam, sakit kepala, mual, pusing danrasa lelah belum dapat dibuktikan karena pemberian vaksin.

    K3n!%aindikasi

    &ipersensitif terhadap komponen vaksin.

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    30/51

    sebelum menikah dan 1 kali pada ibu hamil, yang bertujuan untuk mencegah

    tetanus neonatorum (tetanus pada bayi baru lahir).

    pabila imunisasi 5*T terlambat diberikan, berapa pun interval

    keterlambatannya, jangan mengulang dari a$al, tetapi lanjutkan imunisasi

    sesuai jad$al. 3ila anak belum pernah diimunisasi dasar pada usia P1" bulan,

    lakukan imunisasi sesuai imunisasi dasar baik jumlah maupun intervalnya.

    3ila pemberian 5*T ke0 sebelum ulang tahun ke0, pemberian ke/ paling

    cepat diberikan A bulan sesudahnya. 3ila pemberian ke0 setelah umur 0

    tahun, pemberian ke/ tidak diperlukan lagi.

    D"sk%isi) mengandung 6

    Kat berkhasiat 6

    L Toksoid difteri murni " >f

    L Toksoid tetanus murni G,/ >f

    L 3. pertussis yang diinaktivasi 1" '#

    Kat tambahan6L luminium fosfat 1,/ mg

    L Thimerosal ,/ mg

    Indikasi

    secara intramuskular, dengan masa

    antara 0A minggu. 3ooster 1" bulan kemudian dengan dosis ,/ m> secara

    intramuskular.

    5i daerah endemis dimana pertusis dianggap sebagai ancaman

    tersendiri bagi bayi, imunisasi 5T* harus diberikan sejak usia A minggu, dan "

    dosis selanjutnya diberikan dengan interval $aktu 0 minggu.

    30

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    31/51

    %&' merekomendasikan, jika memungkinkan, satu dosis tambahan 5T*

    dapat diberikan satu tahun setelah dosis primer lengkap.

    E;"k sa+in$

    3iasanya reaksi lokal atau sistemik ringan. akit, bengkak dan

    kemerahan pada lokasi suntikan disertai demam yang bersifat sementara,

    merupakan kasus terbanyak. :adangkadang reaksi berat seperti demam

    tinggi, iritabilitas dan histeria dapat terjadi "0 jam setelah imunisasi.

    5ilaporkan adanya episode hypotonichyporesponsive. :ejang karena demam

    (step) dilaporkan terjadi dengan perbandingan 1 kasus per 1"./ dosis

    pemberian. *emberian asetaminofen pada 0 jam setelah imunisasi

    mengurangi terjadinya demam.

    tudi nasional mengenai ensefalopati (penyakit degeneratif otak) pada

    anak di Inggris menunjukkan adanya sedikit peningkatan resiko terjadinyaensefalopati akut setelah imunisasi 5T*.

    -amun demikian, penelitian lebih lanjut oleh tates Institute of edicine,

    The dvisory 7ommittee on Immuni!ation *ractices, dan the *aediatric

    ssociation of ustralia, 7anada, The #nited :ingdom and The #nited tates,

    menyimpulkan bah$a data yang didapat tidak menunjukkan adanya hubungan

    antara 5T* dan disfungsi sistem saraf kronis pada anak. Jadi tidak ada bukti

    ilmiah bah$a episode hypotonichyperesponsive dan kejang karena demam

    (step) mempunyai dampak yang permanen pada anak.

    pabila sesudah pemberian 5T* terjadi reaksi yang berlebihan,

    dosis imunisasi berikutnya diganti dengan 5T atau 5Ta*.

    K3n!%aindikasi

    5osis kedua 5T* jangan diberikan pada individu yang mengalami

    reaksi anafilaktik terhadap dosis sebelumnya atau terhadap komponen vaksin

    &ipersensitif terhadap komponen vaksin

    *ada anakanak yang sedang mengalami batuk, pilek, demam, dan

    yang menderita kelainan saraf, mudah mendapat kejang, asma dan eksim

    D";isi"nsi sis!"+ k"k"(a)an

    Individu yang terinfeksi &I< asimtomatis maupun simtomatis, harus

    divaksinasi 5T* menurut jad$al yang telah ditetapkan.

    P"%in$a!an < "%ha!ian

    Jangan diberikan pada anakanak usia diatas / tahun.

    *erhatikan petunjuk pemakaian vaksin (halaman 1G).

    31

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    32/51

    P"n#i+anan

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    33/51

    Indikasi

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    34/51

    P"%in$a!an < "%ha!ian

    &arus diberikan secara oral

    *emberian secara bersamasama de ngan vaksin hidup lainnya harus di

    lakukan secara terpisah

    *erhatikan petunjuk pemakaian vak sin (halaman 1G).

    P"n#i+anan

    *otensi vaksin akan terjaga sampai dengan $aktu daluarsa yang terda pat

    pada vial jika disimpan pada suhu tidak lebih dari "C7. 5an hanya dapat

    disimpan selama A bulan pada suhu antara N"C7 dan NC7.

    asa kadaluarsa " tahun.

    P"n$$unaan 'aksin da)a+ 'ia) d3sis $anda #an$ sudah di(uka

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    35/51

    Kat tambahan6

    L :anamisin sulfat tidak lebih dari 1 mcg

    L ritromisin tidak lebih dari + mcg

    *elarut mengandung 6

    L ir untuk injeksi

    Indikasi

    disuntikan secara

    subkutan pada lengan bagian atas setelah dilarutkan dengan pelarutnya,

    diberikan pada anak umur ? bulan.

    5alam keadaan $abah imunisasi dapat diberikan mulai umur A bulan

    disusul dengan suntikan ulangan A bulan kemudian dengan 1 dosis ,/ m>

    secara subkutan.

    E;"k sa+in$

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    36/51

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    37/51

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    38/51

    munisasi yang penting lainnya yaitu imunisasi *neumokokus untuk

    mencegah infeksi kuman pneumokokus salah satu penyebab penting dari

    radang telinga, pneumonia, meningitis dan beredarnya bakteri dalam darah.

    ayangnya, imunisasi ini belum masuk program pemerintah.

    Imunisasi pneumokokus diberikan tergantung usia pasien (Ta()" 2).

    Ta(") 84 Jad:a) dan D3sis P"+("%ian I+unisasi Pn"u+3k3kus

    Usia D3sis dan In!"%'a) U)an$an

    2 6 > (u)an+ dosis, interval A B

    minggu

    1 dosis, 1" B 1/

    bulan

    ? 6 (u)an" dosis, interval A B

    minggu

    1 dosis, 1" B 1/

    bulan

    2 6 25 (u)an " dosis, interval AB minggu

    27 (u)an 1 dosis

    aat ini telah tersedia " macam vaksin untuk mencegah penyakit yang

    disebabkan bakteri pneumokokus, yaitu **

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    39/51

    kurang dari 0 jam. 4eaksi lain berupa demam, gelisah, pusing, nafsu makan

    menurun, mialgia (pada anak P1;). 5emam ringan sering timbul. 4eaksi

    ikutan pasca imunisasi ini biasanya terjadi setelah pemberian dosis kedua,

    namun berlangsung tidak lama dan menghilang dalam + hari.

    da beberapa kondisi dimana imunisasi pneumokokus ini tak dapat

    diberikan, yaitu6

    :ontraindikasi absolut6 bila timbul anafilaksis setelah pemberian vaksin.

    :ontraindikasi relatif6

    #sia kurang dari " tahun, karena respon terhadap vaksin masih

    kurang baik

    5alam pengobatan imunosupresif atau radiasi kelenjar limfe.

    =4 Vaksinasi In;)u"n@a,5

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    40/51

    atau sedang terapi steroid) dan ri$ayat anafilaksis, tidak boleh kepada

    orang yang alergi gelatin.

    :I*I yang ditimbulkan oleh vaksin ini cukup ringan, yaitu muntah,

    diare, demam, dan sakit kepala. 5engan efektivitas vaksin yang lebih

    tinggi dan disertai efek samping yang lebih rendah daripada jenis vaksin

    tifoid lainnya, maka vaksin tifoid oral ini merupakan pilihan utama.

    ayangnya, vaksin oral belum tersedia di Indonesia.

    b. Vaksin a%"n!"%a)6 berasal dari polisakarida

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    41/51

    dalam " minggu. 5osisnya bervariasi bergantung pada produk dan usia,

    disuntik secara intramuskular di deltoid.

    J"nis Vaksin Usia D3sis V3)u+" /+)1 Jad:a)

    /(u)an k"01&avriU (=laUo

    mith:line)

    " 1 th G" >I

    units

    ,/ 5ua dosis 6

    dan A1"

    E 1 th >I units 1 5ua dosis 6

    dan A1"

    I

    units

    1 Tiga dosis 6

    , 1, dan A

    abel >. !a"sinasi %epatitis dan emberian munoglobulin (/raig ?

    illiam S 66=)

    KIPI

    #mumnya aman dan :I*I yang sering ditemukan adalah reaksi lokal

    tetapi umumnya ringan, kadangkadang juga ada sedikit demam. fek samping

    akibat pemberian vaksinasi terbanyak 1 ;1/; berupa nyeri dan bengkak di

    tempat injeksi.

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    42/51

    dievakuasi. 5isimpan dalam suhu "o7. untikan pertama diberikan saat usia

    1"1/ bulan dan suntikan kedua pada usia 0A tahun sebanyak ,/ ml secara

    subkutan.11

    KIPI

    Jarang terjadi, tetapi bila terjadi reaksi yang muncul bersifat lokal (1;)

    yaitu bengkak dan kemerahan pada tempat suntikan yang terjadi beberapa jam

    sesudah suntikan. :adangkadang didapatkan demam (1;) dan timbul bercak

    kemerahan dan lenting ringan.

    K3n!%a indikasi

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    43/51

    :eduanya diberikan melalui mulut (oral). :edua vaksin tersebut terbukti aman

    dari risiko gangguan usus. fektivitas vaksin berkurang apabila diberikan

    bersama vaksin polio oral. :ejadian ikutan pasca pemberian vaksin dilaporkan

    adalah diare G,/;M muntah ,G;M dan demam 1",1;

    Na+a Vaksin R3!a'i%us

    Sasa%an i+unisasi 3ayi sedini usia 0 minggu

    Ma&a+ 'aksin 4otariU, 4otateg

    D3sis 4otariU, + dosisM 4otareg, " dosis

    Jad:a) P"+("%ian 4otariU 6 usia (0, ) mingguM 4otateg 6

    usia (0,,1") minggu

    .a%a P"+("%ian 'ral

    E;"k!i'i!as 3elum diketahui secara pasti

    K3n!%aindikasi ebaiknya tidak diberikan bersamasama

    dengan vaksin polio oral

    danya infeksi bakteri patogen di #sus

    KIPI 5iare, muntah, demam

    abel @ . !a"sinasi rotavirus

    84 Vaksin 0apanesse )ncephalitis1

    *encegahan penyakit J pada manusia bisa dilakukan dengan pemberian

    vaksin J.

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    44/51

    K3n!%aindikasi lergi

    abel A . !a"sinasi Bapannesse encephalitis

    >4 Vaksinasi M"nin$i!is

    *encegahan secara khusus dilakukan dengan pemberian vaksin.

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    45/51

    7atin harus mendapatkan vaksinasi demam kuning. turannya adalah

    1 hari setelah mendapatkan vaksinasi, orang tersebut akan memperoleh

    nternational /ertificate of !accination yang berlaku sampai 1 tahun.

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    46/51

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    47/51

    hilang manfaatnya tetapi tetap sudah menghasilkan respons imunologi

    sebagaimana yang diharapkan tetapi belum mempunyai antibodi yang optimal.

    5engan perkataan lain anak belum mempunyai antibodi yang optimal karena

    belum mendapat imunisasi lengkap, sehingga kadar antibodi yang dihasilkan

    masih diba$ah kadar ambang perlindungan untuk kurun $aktu yang panjang ( life

    long immunity) sebagaimana bila imunisasinya lengkap. 5engan demikian kita

    harus menyelesaikan jad$al imunisasi dengan melanjutkan imunisasi yang belum

    selesai.

    Ta(") *4ekomendasi jad$al untuk vaksinasi yang tidak teratur.2

    37= #mur P1" bulan, boleh diberikan kapan saja. #mur E1" bulan,imunisasi kapan saja namun sebaiknya dilakukan terlebih dahulu

    uji tuberkulin apabila negatif berikan 37= dengan dosis ,1 ml

    intrakutan

    5T$*

    atau 5ta*

    3ila dimulai dengan 5T$p boleh dilanjutkan dengan 5Ta*.

    3erikan dT pada anak EG tahun, jangan 5T$* atau 5Ta* apabila

    vaksin tersedia. 3ila terlambat, jangan mengulang pemberian dari

    a$al, tetapi lanjutkan dan lengkapi imunisasi seperti jad$al, tidak

    peduli berapapun jarak $aktu 2interval keterlambatan dari

    pemberian sebelumnya. 3ila belum pernah imunisasi dasar usiaP1" bulan, imunisasi diberikan sesuai imunitas dasar baik jumlah

    maupun intervalnya. 3ila pemberian ke0 sebelum ulang tahun ke

    0, maka pemberian ke/ secepatnya A bulan sesudahnya. 3ila

    pemberian ke0 setelah umur 0 tahun, maka pemberian ke/ tidak

    perlu lagi

    *olio oral 3ila terlambat, jangan mengulang pemberian dari a$al tetapi

    lanjutkan dan lengkapi imunisasi seperti jad$al, tidak perduli

    berapapun jarak $a$ktu2interval keterlambatan dari pemberian

    sebelumnya.

    7ampak #mur antara ?1" bulan, berikan kapan saja saat bertemu

    #mur anak 1 tahun2lebih, berikan 4

    4 3ila sampai dengan umur 1" bulan belum dapat vaksin campak,

    4 bisa diberikan kapan saja setelah berumur 1 tahun

    &epatitis 3ila terlambat, jangan mengulang pemberian dari a$al, tetapi

    47

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    48/51

    3 lanjutkan dan lengakapi imunisasi seperti jad$al, tidak peduli

    berapapun jarak2interval dan pemberian sebelumnya. nak dan

    remaja yang belum pernah imunisasi hepatitis 3 pada masa bayi,

    bisa mendapatkan serial imunisasi hepatitis 3 kapan saja saat

    berkunjung.

    &ib Usia saa! ini

    (bulan)

    A B 11

    1" B 10

    1" B 10

    1/ B /?

    Ri:a#a! i+unisasi

    1 dosis

    " dosis sebelum umur 1"

    bulan

    1 dosis sebelum umur 1"

    bulan

    Jad$al tidak lengkap

    R"k3+"ndasi

    i+unisasi

    1U umur A11 bulan

    #langan 1U setelah "

    bulan

    tau 1"1/ bulan

    3erikan 1 dosis

    3erikan " dosis

    interval " bulan

    3erikan 1 dosis

    JADCAL IMUNISASI 8

    48

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    49/51

    49

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    50/51

    BAB II

    DAFTAR PUSTAKA

    1. uharjo, J3.

  • 7/23/2019 Referat Imunisasi Renny

    51/51