Jurnal Reading Kulit

2

Click here to load reader

Transcript of Jurnal Reading Kulit

Page 1: Jurnal Reading Kulit

immunogenisitas dan keamanan formulasi yang berbeda pada vaksin herpes genital glikoprotein D adjuvant.

abstrak HSV tipe 2 adalah penyebab utama pada herpes genital dan neonatus yang prevalensinya tinggi di dunia. studi sebelumnya mendapatkan bahwa imunogenisitas dan keamanan kandidat profilaksis vaksin subunit glikoprotein D HSV2 (gD2-AS04), yang terdiri dari alumonium hidroksida dan 3-O-deasilasi monoposporil lipid A (MPL) ssebgai adjuvant (AS04) pada orang dewasa sehat. pada penelitian ini membandingkan imunogenisitas dan keamanan 5 formulasi vaksin yang berbeda: 3 dosis antigen berbeda ( 20,40 atau 80 mikrogram), garam alumunium berbeda ( AlPO4 atau Al (OH)3), pengawet yg berbeda atau volume vaksin yg berbeda (0,5 atau 1ml). 150 pria dan wanita sehat yg berumur 18-45 tahun dengan serologi negativ untuk HSV 1 dan 2 divaksinasi dengan 1 dr 5 formulasi kandidat vaksin gD2-AS04 pada bulan ke 0, 1, 6. secara statistik, tidak ada perbedaan yanh signifikan pada respon imun seluler maupun humoral antara dosis antigen yang berbeda, garam alumunium berbeda, pengawet ataupun volume vaksin. vaksin gD2-AS04 ditoleransi dengan baik oleh pada studi sebelumnya. gejala lokal lebih sering ditemukan daripada gejala sistemik. kekakuan otot dan kemerahan di tempat injeksi alebih sering dilaporkan. secara keseluruhan insidensi efeknya dibandingkan di semua grup. berdasarkan formulasinya gD2-AS04 yang berisi dosis 20 mikrogram dipilih untuk evaluasi efek profilaksis.

pendahuluan HSV 1 dan 2 menyebabkan herpes genital. prevalensi HSV 2 lebih banyak ditemukan dibandingkan HSV 1. pada tahun 2003 sekitar 536 juta orang yyang berusia 15-49 tahun terinveksi HSV2.meskipun resiko penularannya lebih besar selama awal gejala infeksi, kebanyakan penyebarannya terjadi pada saat asimtomatik selama infeksi rekuren. profilaksis dengan antivirus dapat mengurangi resiko penularan HSV, tpi kurang dari 10 persen orang yang terinfeksi untuk menggunakannya. sampai sekarang tidak ada vaksin yang didizinkan untuk pencegahan herpes simplex. sebuah kandidat vaksin subunit gD2-AS04 dikembangkan oleh glaxosmith kline vaccines. hasil dari studi sebelumnya menyebutkan bahwa candidat vaksin ini dapat menghasilkan respon imun seluler spesifik terhadap HSV pada pria dan wanita. kemudian dilakukan percobaab dgn 20 mg gD2, ternyats hadil yg didptkn tidak ada efek terhadap HSV 2 tpi hnya pd HSV1.pada studi ini mencoba dengan orgg yg seronegative normal dengan 5 formulasi berbeda.

metode subjek di random mnjadi 1:1:1:1:1 untuk menerima msng2 1 dr 5 formulasi yg disiapkan yg akan diberikan pda blan k 0, 1 dan 6 kmudian di follow up pd bulan ke 12. sampel adalah 150 lk dan peeempuan yg berumur 18-45 tahun dengan serologi negativ untuk infksi hsv 1 dan 2. kritria ekslusinya adalah alergi vaksin, kejang, sudah pernh dpt vaksin herpes sblmnya dan adanya thrapi imunosupresive. vaksinnya liat di tabel. tujuannya untuk menilai imu ogenisitas pada 5 vaksin berbeda serta keamann dilihat dri gejala yg timbul baik itu lokal maupun sisremik.imunogenisitasnya dilihat dari sampel darah yg dikumpulkan untuk evaluasi anti gD antibodi