Jiwa fix

18
LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawaan Jiwa DIV Keperawatan semester IV Dosen Pembimbing : Sutejo, M.Kep.,Sp.Kep.J Oleh: Kelompok VI Distia Taravella (P07120213013) Farida Sosiawati (P07120213018) Nur’aini Maghfuroh (P07120213028) Pitra Danan Prabandani (P07120213030) Wisnu Eko Wihantoro (P07120213039) KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

description

z

Transcript of Jiwa fix

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAANTINDAKAN KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRIDisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawaan Jiwa DIV Keperawatan semester IV Dosen Pembimbing : Sutejo, M.Kep.,Sp.Kep.J

Oleh:Kelompok VIDistia Taravella(P07120213013)Farida Sosiawati(P07120213018)Nuraini Maghfuroh(P07120213028)Pitra Danan Prabandani(P07120213030)Wisnu Eko Wihantoro(P07120213039)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTAJURUSAN KEPERAWATAN2015

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Masalah UtamaDefisit Perawatan DiriB. Proses Terjadinya Masalah1. PengertianPerawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes, 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, dan toileting) (Nurjannah, 2004).Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah, 2003).

2. Penyebab Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2003) Penyebab kurang perawatan diri adalah kelelahan fisik dan penurunan kesadaran. Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalaha. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotorb. Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acak-acakan, pakain kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.c. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh tidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran dan tidak pada tempatnyad. Ketidakmampuan eliminasi sevara mandiri, ditandai dengan buang air besar atau buang air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak membersihakan diri dengan baik setelah BAB/BAK

3. Pohon masalahDefisit perawatan diri (mandi, berhias, makan, dan BAB/BAK)

Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

Isolasi sosial

4. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikajiDefisit Perawatan Diri:a. Data subyektif1) Pasien merasa lemah2) Malas untuk beraktivitas3) Merasa tidak berdaya.b. Data obyektif1) Rambut kotor, acak acakan2) Badan dan pakaian kotor dan bau3) Mulut dan gigi bau.4) Kulit kusam dan kuku panjang tidak terawatt

5. Diagnosa KeperawatanDefisit perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK6. Rencana Tindakan KeperawatanDiagnosa: Defisit perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAKTujuan Umum: Pasien tidak mengalami defisit perawatan diriTujuan Khusus:a. TUK I: Klien dapat menyebutkan pengertian dan tanda-tanda kebersihan diriTindakan: 1) Diskusikan bersama klien tentang pengertian bersih dan tanda-tanda bersih.2) Beri reinforcement positif bila klien mampu melakukan hal yang positif.b. TUK II: Klien dapat menyebutkan penyebab tidak mau menjaga kebersihanTindakan:1) Bicarakan dengan klien penyebab tidak mau menjaga kebersihan diri2) Diskusikan akibat dari tidak mau menjaga kebersihan diric. TUK III: Klien dapat menyebutkan manfaat hygiene Tindakan:1) Diskusikan bersama klien tentang manfaat hygiene 2) Bantu klien mengidentifikasikan kemampuan menjaga kebersihan diri d. TUK IV: Klien dapat menyebutkan cara menjaga kebersihan diri Tindakan: 1) Diskusikan dengan klien cara menjaga kebersihan diri: mandi 2x sehari dengan sabun , gosok gigi 2x sehari dengan pasta gigi, mencuci rambut 2x seminggu dengan sampo, memotong kuku 1x seminggu, dan memotong rambut 1 x sebulan.2) Beri reinforcement positif bila klien berhasile. TUK V: Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan minimalTindakan:1) Bimbing klien mendemonstrasikan cara menjaga kebersihan diri2) Dorong klien untuk melakukan kebersihan diri dengan bantuan minimalf. TUK VI: Klien dapat melakukan perawatan diri higiene secara mandiri Tindakan: 1) Beri kesempatan klien untuk membersihkan diri secara bertahap 2) Dorong klien mengungkapkan perasaannya setelah membersihkan diri3) Bersama klien membuat jadwal menjaga kebersihan diri 4) Bimbing klien untuk melakukan aktivitas higiene secara teraturg. TUK VII: Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiriIntervensi1) Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.2) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri3) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri4) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan dirih. TUK VIII: Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baikIntervensi1) Latihan pasien laki-laki meliputi: Berpakaian, menyisir dan bercukur2) Latihan pasien wanita meliputi: Berpakaian, menyisir dan berhiasi. TUK IX: Pasien mampu melakukan makan dengan baikIntervensi1) Menjelaskan cara mempersiapkan makan 2) Menjelaskan cara makan yang tertib3) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan4) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baikj. TUK X: Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiriIntervensi1) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai2) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK3) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

STRATEGI PELAKSANAAN

Kasus:Ny.H adalah pasien di RS Jiwa X, beliau dirawat dengan dx. waham. Ny.H mengalami gangguan jiwa karena tidak dapat menerima fakta bahwa belaiu dicerai oleh suaminya karena wanita idaman lain. Keluarga memanggil tim di RS Jiwa X untuk menjemput Ny.H setelah berbulan-bulan Ny.H hanya mengurung diri di kamar, tidak mandi, dan tidak mau diajak berkomunikasi. Ny.H memiliki waham bahwa selama ini beliau terkena pengaruh sihir karena ulah suaminya.Selama1 minggu dirawat, Ny.H sudah mau makan obat dan makan nasi 3x sehari. Hari ini Ny.H akan dibimbing untuk mandi secara mandiri.

A. Strategi Pelaksanaan Pertemuan Ke-1Proses Keperawatan1. Kondisi KlienTerlihat rambut Ny.H yang acak-acakan dan kotor, badan mengeluarkan bau yang tidak sedap, kulit kusam dan mengenakan pakaian kotor. Pasien mengatakan malas kemana-mana, dan ingin duduk saja di kamar.2. Diagnosa KeperawatanDefisit Perawatan Diri: mandi3. Tujuan KhususPasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri4. Tindakan Keperawatan:a. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan dirib. Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.c. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan dirid. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan dirie. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diriStrategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan1. Orientasia. Salam terapuetikSelamat pagi, saya Perawat N. Hari ini saya jaga pagi dari pukul 07.30-15.00 WIB. Nama ibu siapa ya? Senangnya dipanggil apa. Oh, jadi senangnya dipanggil Ny. H saja.b. Evaluasi / ValidasiBagaimana keadaannya saat ini? Apa saja yang sudah Ny.H lakukan pagi ini? Bagaimana dengan mandi? Apakah Ny.H sudah mandi?c. KontrakTopik: Kemarin Ny.H sudah janji ya untuk berbincang-bincang tentang kebersihan diri?Waktu: Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi Ny. H maunya kita ngobrol-ngobrolnya 20 menit.Tempat: Baiklah mau dimana kita ngobrolnya Ny. H? Oh, jadi kita ngobrolnya diruang ini saja?2. Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan)a. Berapa kali Ny. H mandi dalam sehari?. Apakah Ny. H sudah mandi hari ini? Menurut Ny. H apa kegunaannya mandi?.Apa alasan Ny. H sehingga tidak bisa merawat diri?. Menurut Ny. H apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri?. Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya?, badan gatal, mulut bau, apa lagi?. Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut Ny. H yang bisa muncul?. Betul, nanti akan ada kudis, kutu...dsbb. Menurut Ny. H mandi itu seperti apa?. Sebelum mandi apa yang biasanya Ny. H persiapkan?. Benar sekali, Ny. H perlu menyiapkan pakain ganti yang bersih, handuk kering, sikat gigi, odol, shampo dan sabun mandi.c. Menurut Ny. H tempat mandi dimana?. Benar sekali kita mandi di ?kamar mandi, bagaimana kalau kita ke kamar mandi sekarang, saya akan bantu melakukannya. Pertama kita gosok gigi dulu dengan sikat gigi, ambil sikat gigi yang sudah di kasih odol kemudian sikat gigi dengan gerakan memutar dari atas ke bawah kemudian Ny. H berkumur kumur dengan air bersih. Bagus sekali Ny. H, sekarang buka pakaian Ny. H, siram seluruh tubuh Ny. H dengan air termasuk rambut dan kepala lalu ambil shampo sedikit dan gosokkan ke atas kepala Ny. H sampai berbusa lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali Ny. H, sekarang ambil sabun dan gosokan ke seluruh tubuh Ny. H secara merata dan di mulai dari bagian sebelah kanan lalu siram dengan air sampai bersih, pastikan bersih tidak ada sisa sabun yang menempel. Setelah selesai di siram dengan air sampai bersih keringkan tubuh Ny. H dengan handuk kering yang sudah disiapkan. Bagus sekali Ny. H melakukannya. Selanjutnya Ny. H menggunakan pakaian bersih yang sudah di siapkan.3. Terminasia. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan Evaluasi klien/ subjektifBagaimana perasaan Ny. H setelah mandi dan mengganti pakaian? Coba Ny. H sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah Ny. H lakukan tadi? Bagus sekali sekarang Ny. H sudah tahu manfaat dan cara mandi yang baik. Evaluasi perawat/ objektifTernyata Ny. H masih memiliki kemampuan yang baik dalam menjaga kebersihan diri.Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang.b. Tindak lanjut klien Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ny. H mau berapa kali sehari mandi dan sikat gigi? Bagus, dua kali yaitu pagi dan sore. Kalau pagi jam berapa? kalau sore?. Beri tanda M (mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak melakukan.c. Kontrak yang akan datangTopik:Baik besok kita akan bertemu kembali untuk latihan berdandan.Waktu: Kalau begitu kita akan latihan berdandan besok jam 7 pagi setelah Ny.H melakukan kegiatan mandiTempat: Ny. H mau kita ketemu dimana? Kita ketemu di kamar Ny. H lagi besok bagaimana?

B. Strategi Pelaksanaan Pertemuan Ke-2Proses Keperawatan 1. Kondisi KlienNy. H terlihat tidak menyisir rambutnya setelah mandi dan tidak merias diri. 2. Diagnosa KeperawatanDefisit Perawatan Diri: berhias3. Tujuan KhususPasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik4. Tindakan Keperawatan: Membantu klien latihan berhiasa. Berpakaianb. Menyisir rambutc. BerhiasStrategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan1. Orientasia. Salam terapuetikSelamat pagi ?, masih ingat Ny. H dengan saya? saya Perawat N. Hari ini saya jaga pagi dari pukul 07.30-15.00 WIB.b. Evaluasi / ValidasiBgaimana perasaan Ny. H setelah melakukan kegiatan mandi? Apa yang Ny.H lakukan setelah mandi?c. KontrakTopik: Karena keamrin kita sudah janjian, bagimana kalau sekarang kita berbincang tentang berhias diri?Waktu: Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi Ny. H maunya kita ngobrol-ngobrolnya 20 menit.Tempat: Baiklah mau dimana kita ngobrolnya Ny. H? Oh, jadi kita ngobrolnya diruang ini saja.2. Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan)a. Bagaimana perasaan Ny. H setelah mandi? Apa yang Ny. H lakukan setelah mandi? Baiklah sekarang kita akan melakukan latihan berdandanb. Apa Ny. H sudah mengganti baju? Untuk pakaian pilihlah yang bersih dan kering. Berganti pakain yang bersih 2 kali seharai. Sekarang coba Ny. H lakukan mengganti pakaian. Bagus sekali Ny. H kerja yang bagus. Sekarang setelah menggunakan pakaian yang baik kita akan latihan berdandan supaya Ny. H tampak rapi dan cantikc. Kira kira apa alat yang Ny, H butuhkan untuk berdandan?Bagus sekali Ny. H alat yang dibutuhkan sisir, bedak dan kacad. Setelah Ny.H memasang pakaian dengan baik sekarang sisir rambut yang rapi, bagus Ny. H, sekarang ambil bedak dan bedaki muka Ny. H rata dan tipis. Bagus sekali Ny. H bisa melakukan dengan baik.3. Terminasia. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan Evaluasi klien/ subjektifBagaimana perasaan Ny. H setelah latihan berdandan? Evaluasi perawat/ objektifNy. H terlihat segar dan cantikb. Tindak lanjut klien Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ny. H Sehabis Ny. H melakukan mandi kemudian melakukan cara berdandan yang baik dan benar sesuai dengan latihan kita hari ini. Beri tanda M (mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak melakukan.c. Kontrak yang akan datangTopik: Baik nanti siang kita akan bertemu kembali untuk latihan cara makan yang baik dan benar.Waktu: Kalau begitu kita akan latihan cara makan nanti siang atau sesuai jadwal makan Ny. HTempat: Siang nanti kita latihan makan yang baik di ruang makanTempat: Kita ketemu di kamar Ny. H lagi besok bagaimana?

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8. Jakarta: EGCDepkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan Jiwa. Jakarta: Depkes RIKeliat.B.A. 2006.Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGCNurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta: MomediaPerry, Potter. 2005 .Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGCTarwoto dan Wartonah. 2003. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika