Pembuatan Coffeine Dari Teh Fix Fix

37
PEMBUATAN COFFEINE DARI TEH I. PRINSIP PERCOBAAN Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Hasil dari ekstraksi disebut ekstrak Macam Metoda Ekstraksi : 1. Ekstraksi Cara Dingin Metoda ini artinya tidak ada proses pemanasan selama proses ekstraksi berlangsung, tujuannya untuk menghindari rusaknya senyawa yang dimaksud rusak karena pemanasanan. Jenis ekstraksi dingin adalah : o Maserasi merupakan proses ekstraksi menggunakan pelarut diam atau dengan beberapa kali pengocokan pada suhu ruangan. Pada dasarnya metoda ini dengan cara merendam sample dengan sekali-sekali dilakukan pengocokan. Umumnya perendaman dilakukan 24 jam dan selanjutnya pelarut diganti dengan pelarut baru. Ada juga maserasi kinetik yang merupakan metode maserasi dengan pengadukan secara sinambung tapi yang ini agak jarang dipakai. 1

description

kafein

Transcript of Pembuatan Coffeine Dari Teh Fix Fix

PEMBUATAN COFFEINE DARI TEH

I. PRINSIP PERCOBAANEkstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Hasil dari ekstraksi disebutekstrakMacam Metoda Ekstraksi :1. Ekstraksi Cara DinginMetoda ini artinya tidak ada proses pemanasan selama proses ekstraksi berlangsung, tujuannya untuk menghindari rusaknya senyawa yang dimaksud rusak karena pemanasanan. Jenis ekstraksi dingin adalah : Maserasimerupakan proses ekstraksi menggunakan pelarut diam atau dengan beberapa kali pengocokan pada suhu ruangan. Pada dasarnya metoda ini dengan cara merendam sample dengan sekali-sekali dilakukan pengocokan. Umumnya perendaman dilakukan 24 jam dan selanjutnya pelarut diganti dengan pelarut baru. Ada juga maserasi kinetik yang merupakan metodemaserasidengan pengadukan secara sinambung tapi yang ini agak jarang dipakai. Perkolasimerupakan ekstraksi dengan menggunakan pelarut yang selalu baru sampai sempurna (exhaustive extraction) yang umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Prosesnya terdiri dari tahap pengembangan bahan, maserasi antara, perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak) secara terus menerus sampai diperoleh ekstrak yang jumlahnya satu sampai lima kali volume bahan, ini bahasa buku agak rumit ya? Prosedurnya begini: sampel di rendam dengan pelarut, selanjutnya pelarut (baru) dilalukan (ditetes-teteskan) secara terus menerus sampai warna pelarut tidak lagi berwarna atau tetap bening yang artinya sudah tidak ada lagi senyawa yang terlarut.2. Ekstraksi Cara PanasMetoda ini pastinya melibatkan panas dalam prosesnya. Dengan adanya panas secara otomatis akan mempercepat proses penyarian dibandingkan cara dingin. Metodanya adalah: Refluksmerupakan ekstraksi dengan pelarut yang dilakukan pada titik didih pelarut tersebut, selama waktu tertentu dan sejumlah pelarut tertentu dengan adanya pendingin balik (kondensor). Umumnya dilakukan tiga sampai lima kali pengulangan proses pada residu pertama, sehingga termasuk proses ekstraksi sempurna, ini bahasa buku lagi. Prosedurnya: masukkan sampel dalam wadah, pasangkan kondensor, panaskan. Pelarut akan mengekstraksi dengan panas, terus akan menguap sebagai senyawa murni dan kemudian terdinginkan dalam kondensor, turun lagi ke wadah, mengekstraksi lagi dan begitu terus. Proses umumnya dilakukan selama satu jam. Ekstraksi dengan alatSoxhletmerupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik (kondensor). Disini sampel disimpan dalam alat Soxhlet dan tidak dicampur langsung dengan pelarut dalam wadah yang di panaskan, yang dipanaskan hanyalah pelarutnya, pelarut terdinginkan dalam kondensor dan pelarut dingin inilah yang selanjutnya mengekstraksi sampel. Digestimerupakan maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinyu) yang dilakukan pada suhu lebih tinggi dari suhu ruangan, secara umum dilakukan pada suhu 40C 50C. Infusamerupakan proses ekstraksi dengan merebus sample (khusunya simplisia) pada suhu 900C.II. MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk mengetahui cara pembuatan coffeine dari the Untuk mengetahui cara kirstalisasi Untuk mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari coffeine.

III. LANDASAN TEORIA. BAHAN BAKUTeh umumnya tumbuh pada ketinggian 200 2300 mdpl (meter di atas permukaan laut). Daun teh terbagi menjadi dua kelompok yaitu Varasmica dan Varasineosi dari Cina. Perbedaan dari dua kelompok daun teh tersebut adalah dilihat dari bentuk daunnya. Untuk kelompok Varasamica daunnya besar dan ujung daunnya runcing, sedangkan kelompok Varasineosi bentuk daunnya kecil dan ujungnya tumpul. Biasanya tumbuhan teh tumbuh ditempat yang sejuk dan perbukitan.Tanaman teh telah dibudidayakan di Asia selama ribuan tahun, dan teh telah menjadi bagian yang sangat penting dari budaya dan tradisi Asia. Mitos mengatakan bahwa teh pertama kali dikonsumsi sekitar 2.700 SM oleh kaisar legendaris Cina, Shennong. Ketika penjelajah Eropa mencapai Asia, teh merupakan salah satu bahan pertama yang mereka bawa kembali ke negara asal mereka, gairah yang sama tetap bertahan sampai hari ini. Sifat Fisis dari Teh Titik didih 80o C

Mudah larut dalam pelarut organic

Mempunyai sifat non eksplosif

Mengandung caffeine

Berwarna bila sudah diolah

Baunya harum Sifat Kimia dari Teh Kereaktifannya rendah,

Dapat dipisahkan dari komponennya dengan cara ekstraksi,

Mudah larut dalam air terutama air panas. Kegunaan dari Teh Sebagai zat antioksidan dan bersifat merangasang saraf otak,

Sebagai bahan baku minuman penyegar, Untuk menyerap kolesterol.B. BAHAN TAMBAHAN1. AlkoholNama IUPAC alcohol diambil dari nama alkana induknya, tetapi dengan akhiran ol yang mengandung gugus hidroksi (-OH) pada senyawa alkana.Contoh : CH3OH

CH3CH2CH2OH

(Metanol)

(1-propanol) Sifat Fisis Alkohol Titik didih 78,3oC Alcohol berbobot moleul rendah larut dalam air Mudah terbakar Bersifat polar karena mengandung gugus OH Tidak berwarna (jernih) Hidrokarbon suatu alcohol dersifat hidrofob (takut air). Sifat Kimia Alkohol Mudah terbakar Alcohol adalah asam atau basa yang sangat lemah Reaksi Eliminasi alcoholCH3CH2OH + H2SO4 (p) CH2=CH2 + H2O(Etanol)

(Etena) Oksidasi alcoholAlcohol dapat dioksidasi oleh oksidator KMnO4 atau K2Cr2O7 dalam suasana asam alcohol primer mula-mula feroksidasi menjadi aldehida dan teroksidasi selanjutnya menjadi asam karboksilat

R-OH R-COH R-COOHAlkohol aldehida asam primer karboksilatAlkohol sekunder dengan K2Cr2O7 suasana asama teroksidasi menjadi ketonR-OH R-COR Alkohol sekunder Keton1. Reaksi dengan asam karboksilatR-OH + R-COOH

RCOOR+ H2O Kegunaan AlkoholDigunakan untuk bahan dasar minuman keras (etanol), bahan pembunuh kuman/desinfektan (2-propanol). Selain itu alkohol berfungsi untuk mengikat Coffeine dari teh.2. NaOH (Natrium Hidroksida)Merupakan zat padat higroktis, basa leleh, berwarna putih mudah larut dalam air dan gliserol, merupakan elektrolit dan basa kuat. Sifat Kimia NaOHBereaksi dengan HCl( Asam Khlorida) membentuk garamNaOH + HCl

NaCl +H2O Kegunaan NaOHNaOH pada pembuatan krisal Coffeine untuk menjernihkan larutan setelah pengocokkan dengan chloroform.3. H2SO4 (Asan Sulfat)Merupaka salahsatu senyawa terpenting dari belerang, dalam hal keteknikan asam sulfat dapat diuat dengan dua cara yaitu : Proses Kontak Proses bilik / Kamar TimbalKedua proses pembuatan daiatas adalah sama-sama menggunakan SO2 sebahai bahan dasar untuk membuat asam sulfat. Dimana SO2 dihasilkan dari pembakaran belerang / pemanggangan pirit (FeS2). Perbedaan keduanya terletak pada pemakaian jenis katalisnya. Pada prose kontak digunakan katalisator Fe2O3, V2O5, Pt sedangkan untuk kamar timbal digunakan katalisator gas Mg dan NO2. Fungsi H2SO4 pada pembuatan Coffeine dari teh adalah untuk mengisolasi Coffeine tersebut dari teh. Sifat Fisika H2SO4 Memiliki aroma khas yaitu bau belerang Bersifat korosif Berbentuk cair Bersifat hidroskopis Berat jenis 1,84 25/ML, titik didih 240oC dan titik leleh 10oC Sifat Kimia H2SO4 Merupakan asam kuat H2SO4 encer tidak bereaksi dengan Bi, Hg, Cu dan logam mulia H2SO4 pekat dalam keadaan panas akan mengoksidasi logam-logam Merupakan oksidator dan reduktor terkuat Kegunaan H2SO4 Bahan pembauatan pupk ammonium sulfat Industry farmasi dan obat-obatan Untuk pembuatan zat warna4. MgO (Magnesium Oksida )

MgO dapat dijumpai sebagai mineral periklasa dan dibuat dengan memanaskan magnesium dalam oksigen atau lewat peruraian garam-garamnya seperti Mg(OH)2, MgCO3, Mg(NO3)2, MgC2O4 dan garam-garam lain dari asam organic. Namun yang paling sering adalah memanaskan magnosit maupun hidroksinya.

MgCO3

MgO + CO2

Mg(OH)

MgO + H2O Sifat Fisika MgO Berwarna putih Bersifat keras dan tahan api Titik leleh 2800OC Sifat Kimia MgO Pijar bila dicampur dengan larutan magnesium khlorida, akan membentuk bubur bersifat plastic, Bersifat basa lemah disebabkan gaya tarik ion-ion oksidanya terhadap proton molekul air.

O2- + H2O

2OH- 5. CHCl3 (Chloroform)Jika etanol direaksikan dengan Cl2 dan KOH maka mula-mula etanol dioksidasi menjadi etana. Etana ini kemudian bereaksi dengan Cl2 kembali sehingga membentuk Trichloroetana atau CCl3-CHO sedangkan KOH akan diubah menjadi Kalium metanoat dan Chloroform.

CH3-CH2OH + Cl2

CH3-CHO + 2 HCl

CH3-CHO + 3Cl2

CCl3 - CHO + 3HCl

CCl3-CHO + KOH

CHCl3 + HCOOKChloroform dapat juga dibuat dari asetan Cl2 dan KOH

CH3-CO-CH3 + 3Cl2

CCl3-CO-CH3 + 3 HCl

CCl3-CO-CH3 + KOH

CHCl3 + CH3COOK Sifat Fisis Chloroform Suatu zat cair yang manis baunya dan mudah menguap Mempunyai titik didih 61oC Uap chloroform bersifat sebagai obat bius Sifat Kimia Chloroform Merupakan pelarut organic yang dapat melarutkan lipida Tidak larut dalam air tetapi mudah larut dalam alcohol atau eter. Kegunaan ChloroformChloroform banyak digunakan sebagai obat bius dan pada percobaan ini digunakan sebagi pelarut organic.

C. PRODUK

Coffeine atau tiena atau 1, 3, 7 trimetil santina (C8H10O2N4) terdapat dalam biji-biji kopi dan identik dengan tiena dari daun teh. Zat ini ditemukan pada tahun 1820 oleh Runge Pelletries dan Cupentau. Caffeine merupakan zat alcohol yang dapat memabukkan dan merupakan senyawa heteroaromatik yang mempunyai unsure nitrogen yang terikat pada gugusan karbonilnya. Caffeine mengkristal dari larutannya dalam air berupa jarum-jarum bercahaya sutra, bila tidak mengandung air caffeine mencair pada 234-235oC (monohidrat) dan menyublim pada temperature yang lebih rendah. Dalam air panas zat ini mudah larut, sedangkan pada air dingin sukar larut. Sifat Fisis Coffein Merupakan Kristal putih berupa jarum-jarum bercahaya sutra,

Bila tidak mengandung air coffein melebur pada 227-228oC (anhidrat) 234-235oC (monohidrat) dan menyublim pada temperature 178oC, Mudah larut dalam air panas dan sukar pada air dingin, Memiliki density 1,2 g.cm-3. Sifat Kimia Coffein

Coffein mudah larut dalam pelarut organic berupa alcohol dan kloroform. Memiliki rumus molekul C8H10N4O2 Kegunaan Coffein

Untuk meningkatkan susunan syaraf sentral dan mempertinggi tenaga jantung,

Dalam kedokteran digunakan dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa-senyawa rangkap contohnya dengan natrium salisilat,

Coffein dapat membuat kita berfikir lebih cepat karena zat kimia yang berasal dari tanaman ini dapat mengirimkan sinyal pada otak untuk dapat lebih merespon dan dengan tangkas mengolah memori pada otak,

Coffein dapat menurunkan kolesterol dan mengurangi resiko mengidap diabetes,

Membuat badan tidak mudah lelah dan dapat beraktivitas lebih lama dan meningkatkan daya konsentrasi,

Merupakan pestisida alami.

D. METODE PROSES

Ekstraksi merupakan suatu cara pemisahan zat cair dari campurannya (merupakan zat padat atau cair) yang berdasarkan daya larut dalam pelarutnyat yang tertentu (pelarut sebagai pemisah).Dalam ekstraksi yang perlu diperhatikan adalah zat yang diingkan dan pelarutnya mudah dipisahkan kembali dengan zat yang diekstrak.

Proses ektrasi pada dasarnya merupakan saling kontak campuran berdasarkan daya larut dalam pelarut tertentu. Prosesekstraksi meliputi tiga tahap yaitu :

1. Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling kontak dalam proses ini terjadi perpindahan pada bidang antara muka ekstrak dengan pelarut,

2. Memisahkan larutan ektrak dari rafinat,

3. Mengisolasi ekstrak dari larutan ekstrak dan mendapatkan kembali pelarutnya, umumnya dilakukan dengan cara penguapan.

Penggunaan pelarut yang digunakan untuk ekstraksi harus memperhatikan beberapa factor seperti :

1. Selektiutas, yaitu pelaryt yang hanya dapat melarutkan ekstrak yang diinginkan bukan komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi.

2. Kelarutan, yaitu pelarut yang sedapat mungkin memiliki daya larut yang besar.

3. Kemampuan tidak saling bercampur , hal ini penting bila yang akan diekstrak merupakan cairan.

4. Kerapatan, terutama pada ekstraksi cairan yang sedapat mungkin mempunyai perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi hal ini dimaksudkan agar kedua fase dapat mudah dipisahkan kembali setelah pencampuran. Bila kerapatan kecil, pemisahan harusa dipisahkan dilakukan dengan sentrifugal.

5. Reaktifitas, pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponen bahan ekstraksi.

6. Titik didih, karena ekstrak dan pelrut harus dipisahkan dengan cara penguapan, maka titik didih kedua bahan harus jauh.

Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan bersih, baik untuk zat organic ataupun anorganik. Selain untuk analisis kimia , ekstraksi juga banyak digunakan untuk pekerjaan preparative dalam bidang kimia organic , biokimia dan anorganik di laboraturium.

Berdasarkan bahan yang diekstraksi yang dipakai ektraksi dibagi menjadi dua macam yaitu :

1. Ekstraksi padat cair yaitu suatu ekstraksi yang bahan ekstraksinya merupakan zat padat dengan menggunakan pelarut zat cair.

2. Ekstrasi cair cair, yaitu merupakan suatu ekstraksi yang bahan ekstraksinya merupakan zat cair dengan menggunakan bahan pelarutnya zat cair.

Metode dasar pada ekstraksi cair cair sebenarnya dibagi menjadmenjadi beberapa, yaitu :

Ekstraksi bertahap : cara ekstraksi yang paling sederhana caranya dengan menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak bercampur dengan pelarut semula kemudian dilakukan pengocokkan sehingga terjadi ksetimbangan konsentrasi zat yang akan diekstraksi pada kedua lapisan, setelah lapisan ini tercapai didiamkan dan dipisahkan.

Ekstraksi continue : digunakan bila perbandingan distributive relative kecil sehingga untuk pemisahan yang kuantitatif diperlukan beberapa tahao ekstraksi, efisiensi yang tinggi pada ekstraksi continue teragantung pada viskositas fase dan factor lain yang mempengaruhi kecepatan tercapainya kesetimbangan. Efisiensi ekstraksi dapat ditingkatkan dengan menggunakan luas kotak yang besar.

Ekstraksi counter current : fase cair pengekstraksi dialirkan dengan arah yang berlawanan dengan arah larutan yang mengandung zat yang akan diekstrak. Biasanya digunakan untuk pemisahan zat isolasi ataupun pemurnian sangat bermanfaat untuk fraksional senyawa organic tetapi kurang bermanfaat untuk senyawa- senyawa organic.Kristalisasi merupakan pemisahan bahan padat berbentuk kristal dari suatu larutan atau peristiwa pembentukkan kristal zat padat dalam fase homogen. Kristalisasi dapat terjadi sebagai pembentukkan partikel padat dalam uap. Syarat-syarat Terbentuknya Kristala) Larutan harus jenuh, yaitu larutan yang mengandung jumlah zat terlarut sedemikian rupa pada suhu tertentu sehingga kelebihan zat tersebut tidak ikut terlarut.b) Larutan harus homogen, dimana partikel-partikel yang sangat kecil tetap tersebar merata biarpun didiamkan dalam waktu lama.c) Adanya perubahan suhu, kenaikan atau penurunan suhu yang drastis tergantung dari kristal yang diinginkan. Metode-metode Kristalisasia) Pendinginan, untuk bahan-bahan yang kelarutannya berkurang drastis dengan menurunnya temperature, kondisi lewat jenuh dapat dicapai dengan mendinginkan larutan panas yang jenuh.b) Pemanasan, untuk bahan yang kelarutannya berkurang sedikit dengan menurunnya suhu, kondisi lewat jenuh dapat dicapai dengan dengan penguapan sebagai pelarut.c) Pemanasan dan Pendinginan, merupakan gabungan dua metode ( larutn panas yang jenuh dialirkan ke dalam sebuah ruangan yang divakumkan).d) Penambahan bahan atau zat lain. Proses Kristalisasi pada Pembekuana) Dalam keadaan cair atom-atom tidak memiliki susunan tertentu dan selalu mudah bergerak.

b) Dengan turunnya suhu, maka energi atom akan semakin rendah.c) Inti atom menjadi pusat kristalisasi. Mekanisme Pembentukkan Kristala) Pembentukkan inti, inti kristal adalah partikel-partikel kecil bahkan sangat kecil yang dapat terbentuk secara spontan akibat dari keadaan lewat jenuh.b) Pertumbuhan kristal, merupakan gabungan dari gabungan dua prises yaitu : Transportasi molekul-molekul dari bahan yang akan dikristalkan dalam larutan kepermukaan kristal dengan cara difusi. Proses ini berlangsung semakin cepat jika derajat lewat jenuh dalam larutan semakin besar. Penempatan molekul-molekul pada kisi kristal semakin luas total permukaan kristal semakin banyak bahan yang ditempatkan pada kisi kristal persatuan waktu.

E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE PROSES KELEBIHAN METODE PROSES Merupakan pemisahan yang paling baik dilakukan untuk memisahkan zat padat dari larutan. KEKURANGAN METODE PROSES

Dalam proses pembentukkan kristal secara panas jika kristal yang akan dibuat memiliki titik sublimasi di atas 100oC akan sangat sulit. Kristalisasi panas tidak cocok digunakan apabila panas yang digunakan tidak merata pada media pembentukkan. Pada pembentukkan kristal secara pendinginan, solubilitas padatan dalam larutan sangat dipengaruhi oleh penurunan suhu. Hanya dapat terjadi jika fasenya homogeny.F. DIAGRAM ALIR PROSES

IV. BAHAN DAN ALATa. Bahan Teh Alcohol MgO H2SO4 Khlorofomb. Alat Corong pemisah Kertas saring Gabus Erlenmeyer vakum Klem Statif Piring Porselin Bunzen Pompa Vakum

V. PROSEDUR

1. Kedalam alat ekstraksi dimasukkan 50 gram teh hijau yang sudah di haluskan dan 200 gr alcohol.

2. Proses ekstraksi berlangsung selama dua jam (sampai cairan yang kembali kelabu jernih).

3. Setelah ekstraksi, cairan ditambahkan 25 gram MgO dan dibuat suspensi dalam gelas baker.

4. Kemudian suspensi dipanaskan di atas bunzen hingga menjadi kering seperti tepung.

5. Tepung yang terjadi direbus dengan 250cc air sebanyak 3x, lalu disaring dengan saringan penghisap .

6. Pada tiap-tiap penyaringan filtratnya dijadikan satu.

7. Kemudian dalam cairan yang sudah disatukan dimasukkan 10% asam sulfat 25 cc dan cairan direbus kembali, hingga volumenya menjadi volume awalnya.8. Setelah perebusan, saring kembali dengan kertas saring untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih ada.9. Filtrat yang didapat dikocok sebanyak 3x dengan chloroform sebanyak 25cc setiap pengocokannya.10. Larutan khlorofom yang akan kuning diberi larutan NaOH encer agar warnanya agak muda.11. Kemudian, diteteskan di atas piring porselin yang sedang dipanaskan diatas bunzen sehingga di dapat Kristal coffein.12. Kristal coffein yang di dapat berupa jarum-jarum putih yang mengkilap mempunyai 1 mol air kristal dengan titik lebur 236oC dan menyublim pada 180oC.

13. Timbang kristal yang didapat dan hitung rendemen praktisnya.

14. Hasil yang didapat kira-kira 2 gram

VI. GAMBAR RANGKAIAN ALAT

Alat ekstraksi

Alat kristalisasi

Keterangan :

Keterangan :

1. Kondensor

1. Corong pemisah

2. Klem

2. Piring porselin

3. Soxhlet

3. Kaki tiga

4. Kertas saring

4. Bunzen

5. Hols

5. Klem

6. Labu didih

6. Statif

7. Heater

8. Statif

9. Selang air masuk

10. Selang air keluar

11. The di dalam hols

12. Etanol dan ekstrak

Keterangan :

1. Corong pemisah

5. Klem

2. Kertas saring

6. Statif

3. Gabus

7. Pompa Vakum

4. Erlenmeyer hisapVII. DATA PENGAMATAN

DATA PENGAMATAN

Penimbangan Bahan:

Berat Piring Porselin kosong = 238,049 gram

Berat Piring Porselin + kristal Coffein = 239,052 gram

Maka, banyaknya kristal Coffein yang terbentuk :

= ( berat piring porselin+kristal coffein)- (berat piring porselin kosong)

= (239,052-238,049) gram

= 1,003 gram

Maka, persentase rendemen yang terjadi adalah=

= 50,15% PEMBAHASAN

1. Perubahan warna saat proses ekstraksi cairan alkohol + air berwarna coklat kuning2. Saat pencampuran cairan tersebut dengan MgO jadi berwarna kuning kecoklatan3. Saat pemanasan MgO cairan tersebut berubah menjadi tepung yang berwarna kuning kehijauan

4. Hasil penyaringan berwarna kuning tua

5. Saat penambahan cloroform menjadi 3 lapisan

Kuning tua seperti minyak

Minyak keruh

Bening

VIII. KESIMPULAN

Pada pembentukkan kristal coffein api bunzen sangat mempengaruhi banyaknya kristal yang terbentuk. Selain itu hall an yang mempengaruhi pembentukan kristal adalah penyaringan filtrate hasil rebusan suspensi tepung MgO+ ekstrak. Karena pada bagian itu merupakan pemisahan paling awal antara ekstrak dengan bahan tambahan.IX. TUGAS1. Analisa kesalahan minimal 5?2. Jenis ekstraksi beserta aplikasinya didunia industri?3. Perbedaan cara kerja soxhlet dan reflux?4. Pengertian stripping?5. Cara kerja alat stripping?6. Contoh-contoh pelarut yang baik untuk proses ekstraksi?7. Cara kerja dekonter?8. Cara kerja filtrasi?JAWABAN1. Analisa kesalahan yang terjadi pada percobaan :a. Proses lebih lama karena menggunakan pencampuran alkohol PA dengan airb. Air dikondenser mati menyebabkan terhambat saat proses ekstraksic. Hasil saringan berwarna kuning akibat pencampuran alkohol dan air, yang seharusnya berwarna coklatd. Kertas saring yang kurang hati-hati sehingga mudah bocor e. Dalam tahapan akhir seharusnya 2 lapisan, tetapi terbagi menjadi 3 lapisan karena diendapkan semalam 2. Ekstraksi secara dingin Metode maserasi Maserasi merupakan cara penyaringan sederhana yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyaringan selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.Metode maserasi digunakan untuk menyaring simplisia yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan penyaring, tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin. Metode SoxhletasiSoxhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon.

Metode Perkolasi Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi.Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak. Kerugiannya adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks, dan pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien.Ekstraksi secara panas Metode refluksKeuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung.

Kerugiannya adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi dari operator. Metode destilasi uap Destilasi uap adalah metode yang popular untuk ekstraksi minyak-minyak menguap (esensial) dari sampel tanamanMetode destilasi uap air diperuntukkan untuk menyari simplisia yang mengandung minyak menguap atau mengandung komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal.Penerapan Ektraksi di Industri :

Bahan KimiaContoh : pengolahan air, pencucian asam basa

Bahan farmasi, untuk membuat antibiotik, vitamin, dan senyawa polar

Bahan makananContoh : Asam Laktat dan Flavour Refining, untuk oli dan aromatik3. Refluksmerupakan ekstraksi dengan pelarut yang dilakukan pada titik didih pelarut tersebut, selama waktu tertentu dan sejumlah pelarut tertentu dengan adanya pendingin balik (kondensor). Umumnya dilakukan tiga sampai lima kali pengulangan proses pada residu pertama, sehingga termasuk proses ekstraksi sempurna, ini bahasa buku lagi. Prosedurnya: masukkan sampel dalam wadah, pasangkan kondensor, panaskan. Pelarut akan mengekstraksi dengan panas, terus akan menguap sebagai senyawa murni dan kemudian terdinginkan dalam kondensor, turun lagi ke wadah, mengekstraksi lagi dan begitu terus. Proses umumnya dilakukan selama satu jam.Ekstraksi dengan alatSoxhlet merupakan ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru, umumnya dilakukan menggunakan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi konstan dengan adanya pendingin balik (kondensor). Disini sampel disimpan dalam alat Soxhlet dan tidak dicampur langsung dengan pelarut dalam wadah yang di panaskan, yang dipanaskan hanyalah pelarutnya, pelarut terdinginkan dalam kondensor dan pelarut dingin inilah yang selanjutnya mengekstraksi sampel.4. Stripper adalah pemisah, sedangkan prosesnya disebut dengan stripping.Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai huuuhidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal.5. Proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.6. Dalam proses ekstraksi adalah senyawa yang memiliki kepolaran yang sama akan lebih mudah tertarik/ terlarut dengan pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang sama. Berkaitan dengan polaritas dari pelarut, terdapat tiga golongan pelarut yaitu:a. Pelarut polar : Memiliki tingkat kepolaran yang tinggi, cocok untuk mengekstrak senyawa-senyawa yang polar dari tanaman. Pelarut polar cenderung universal digunakan karena biasanya walaupun polar, tetap dapat menyari senyawa-senyawa dengan tingkat kepolaran lebih rendah. Salah satu contoh pelarut polar adalah: air, metanol, etanol, asam asetat.b. Pelarut semipolar : Pelarut semipolar memiliki tingkat kepolaran yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut polar. Pelarut ini baik untuk mendapatkan senyawa-senyawa semipolar dari tumbuhan. Contoh pelarut ini adalah: aseton, etil asetat, kloroform.c. Pelarut nonpolar : Pelarut nonpolar, hampir sama sekali tidak polar. Pelarut ini baik untuk mengekstrak senyawa-senyawa yang sama sekali tidak larut dalam pelarut polar. Senyawa ini baik untuk mengekstrak berbagai jenis minyak. Contoh: heksana, eter7. Dekantasi, Cara kerjanya yaitu cairan atau suspensi dimasukkan ke dalam decanter yang biasanya berbentuk silinder dari bagian porosnya, lalu decanter diputar dengan kecepatan tertentu tergantung bahan yang akan dipisahkan. Dengan putaran tersebut akan menciptakan gaya sentrifugal pada cairan atau suspensi tersebut, dan makin besar massa zat, maka akan makin besar pula gaya sentrifugal yang dilakukan, sehingga zat yang berat jenisnya lebih besar akan terdesak ke arah dinding decanter dimana terdapat outlet untuk mengeluarkan zat tersebut. Dan zat dengan berat jenis yang lebih kecil akan tertahan di bagian poros yang juga berfungsi untuk mengeluarkan zat yang lebih ringan tersebut.8. Filtrasi berdasarkan Jenis Mekanisme Pemisahan, Terdapat Tiga Proses Filtrasi yang Berbeda, yaitu: Filtrasi Ayak (Sieve Filtration).Prinsip kerjanya, seperti ayakan, media filternya menahan semua partikel padat yang ukurannya lebih besar dari pada lubang media. Contohnya: penyaringan kelongsong dengan jaringan kawat. Filtrasi Unggun Dalam (DeepBed Filtration).Prinsipnya, partikel yang padat masuk dalam pori-pori media filter dan bertumpuk, yang menyebabkan diameter pori lebih kecil, dengan ini partikel yang amat halus dapat dipisahkan dengan menggunakan media filter yang memiliki pori yang reletif kasar. Contohnya: penyaringan pasir. Filtrasi Kue (Cake Filtration).Pemisahan terjadi oleh kue filter berpori yang terbentuk selama proses filtrasi berlangsung, dan cairan yang dahasilkan biasanya keruh. Contohnya: filtrasi hisap.X. DAFTAR PUSTAKAModul Percobaan PTK 3 Kimia Organik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Ekstraksi dilakukan selama 2 jam dan untuk mendapatkan ekstrak

Ekstraksi 50 gram teh hijau + alcohol 200 ml

Ekstrak teh ditambahkan dengan 25 gram MgO dan dibuat suspense, lalu dipanaskan di dalam gelas baker

Suspense dipanaskan dan diaduk-aduk hingga menjadi tepung berwarna hijau tua

Tepung direbus dengan 250 cc air sebanyak 3 x lalu disaring

Penyaringan dilakukan untuk mendapatkan cairan teh berwarna kecoklatan dan memisahkan dari tepung

Hasil penyaringan ditambahkan dengan 10% H2SO4 25 cc dan direbus kembali hingga QUOTE volume awalnya

H2SO4 ditambahkan untuk mengikat kandungan air pada filtrate hasil penyaringan

Chloroform (CCl3) digunakan untuk melarutkan coffein hasil filtrate

Hasil rebusan kembali di saring dan dimasukkan ke corong pemisah untuk dikocok dengan larutan chloroform 25cc sebanyak 3x

Larutan NaOH encer digunakan untuk menjernihkan hasil campuran

Hasil campuran diberi larutan NaOH encer

Campuran kemudian di teteskan di atas piring porselin yang dipanaskan di atas bunzen untuk mendapatkan kristal coffein

Pada proses penetesan, bunzen digerak-gerakkan agar panas merata pada seluruh bagian piring

Hasil kristal yang terbentuk ditimbang

Terbentuk kristal coffein

12