Jefrizal Laksadi Hutama_125020407111050(Fix)

13
JEFRIZAL LAKSADI HUTAMA 1250204070111050 PROFIL PERUSAHAAN Dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun 1958 di Bandung - Jawa Barat PT Ultrajaya berkembang, hingga selanjutnya di tahun 1971 PT Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company. Tak hanya sebagai pelopor, PT Ultrajaya pun masih unggul diantara produsen susu segar alami dan minuman ringan untuk seluruh konsumen Indonesia dengan beberapa varian brandnya, seperti UltraMilk untuk produk susu segarnya, Teh Kotak untuk minuman teh segarnya, dan Sari Kacang Ijo, Sari Asem Asli untuk produk minuman sehatnya. Dan tak ketinggalan beberapa produk minuman ringannya yang diproduksi khusus untuk pasar eksport. Dan hingga kini, brand unggulan kami, UltraMilk, masih tetap unggul di antara segmen susu cair, seperti halnya juga Teh Kotak unggul di varian minuman siap saji dalam kemasan karton. Lahan perkebunan dan peternakan Lahan peternakan kami berlokasi di tengan lahan perkebunan di dataran tinggi Bandung, dimana tersedia sumber daya alam alami berkualitas baik, sebagai bahan baku produk kami. Kesegaran bahan baku serta semua nutrisi yang terkandung di dalamnya kemudian kami proses dengan teknologi Ultra High Temperature ( UHT ) digabungan dengan teknologi pengemasan aseptik. Kini, hampir 90% total produksi, kami distribusikan ke seluruh konsumen di seluruh pelosok Indonesai, sementara kurang lebih 10% produksi, kami ekspor ke beberapa negara di Benua Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika.

description

analilsis laporan keuangan

Transcript of Jefrizal Laksadi Hutama_125020407111050(Fix)

Page 1: Jefrizal Laksadi Hutama_125020407111050(Fix)

JEFRIZAL LAKSADI HUTAMA1250204070111050

PROFIL PERUSAHAAN

Dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun 1958 di Bandung - Jawa Barat PT Ultrajaya berkembang, hingga selanjutnya di tahun 1971 PT Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company.

Tak hanya sebagai pelopor, PT Ultrajaya pun masih unggul diantara produsen susu segar alami dan minuman ringan untuk seluruh konsumen Indonesia dengan beberapa varian brandnya, seperti UltraMilk untuk produk susu segarnya, Teh Kotak untuk minuman teh segarnya, dan Sari Kacang Ijo, Sari Asem Asli untuk produk minuman sehatnya. Dan tak ketinggalan beberapa produk minuman ringannya yang diproduksi khusus untuk pasar eksport.

Dan hingga kini, brand unggulan kami, UltraMilk, masih tetap unggul di antara segmen susu cair, seperti halnya juga Teh Kotak unggul di varian minuman siap saji dalam kemasan karton.

Lahan perkebunan dan peternakanLahan peternakan kami berlokasi di tengan lahan perkebunan di dataran tinggi Bandung, dimana tersedia sumber daya alam alami berkualitas baik, sebagai bahan baku produk kami.

Kesegaran bahan baku serta semua nutrisi yang terkandung di dalamnya kemudian kami proses dengan teknologi Ultra High Temperature ( UHT ) digabungan dengan teknologi pengemasan aseptik.

Kini, hampir 90% total produksi, kami distribusikan ke seluruh konsumen di seluruh pelosok Indonesai, sementara kurang lebih 10% produksi, kami ekspor ke beberapa negara di Benua Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika.

VISI DAN MISIVISIMenjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, serta menjunjung tinggi kepercayaan para pemegang saham dan mitra kerja perusahaan.

MISIMenjalankan usaha dengan dilandasi kepekaan yang tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada pasar/konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk senantiasa memperhatikan lingkungan, yang dilakukan secara optimal agar dapat memberikan nilai tambah sebagai wujud pertanggung-jawaban kepada para pemegang saham.

Page 2: Jefrizal Laksadi Hutama_125020407111050(Fix)

JEFRIZAL LAKSADI HUTAMA1250204070111050

PEMASARAN, PENJUALAN DAN DISTRIBUSI

Hingga kini, jaringan distribusi kami telah menjangkau seluruh daerah di Indonesia, didukung dengan strategi marketing yang sudah terintegrasi untuk mempertahankan dan terus membangun ekuitas brand dan memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia.

Untuk itu, kamu juga secara terus menerus memiliki investasi-investasi penting dengan berbagai perbaikan dalam aktivitas marketing, teknologi, pengembangan produk, dan yang paling penting adalah sistem distribusi kami.

Jangkauan distribusi kami merupakan salah satu jangkauan distribusi terluas di Indonesia , yang telah menjangkau pulau-pulau di Indonesia dari Sumatera sampai Papua. Saat ini kami pun telah menjangkau lebih dari 25.000 wholesaler yang masing-masing secara kolektif menjual produk kami ke lebih dari 65.000 retailer (baik local modern market maupun pasar tradisional), hotel, dan penggunaan secara komersial. Sementara itu, jalur distribusi kami di pulau Jawa saat ini juga terdiri dari lebih dari 300 sales professional, dengan lebih dari 100 armada, dan 20 kantor cabang.

Konsumen utama PT Ultrajaya di Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 240 juta penduduk, saat ini juga mengalami peningkatan daya beli. Penjualan dalam negeri kami pun menyumbang 90% dari total produksi yang kami lakukan. Walaupun begitu, pada tahun 1988, kami pun telah meng-eksport produk kami ke sejumlah negara di dunia.

ASPEK PERSAINGAN INDUSTRI

Ancaman pesaing merupakan aspek yang perlu diperhatikan. Berikut ini merupakan beberapa pesaing PT Ultrajaya dalam industri susu. Dengan konsumen yang semakin kritis dan pemilih, PT Ultrajaya patut waspada dengan ancaman produk pengganti seperti susu cair dan susu bubuk. Mesin yang digunakan dalam proses produksi pun semakin canggih dan efisien sehingga dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang lebih banyak namun dengan biaya yang lebih kecil. Selain itu pesaing faktor lain yang menjadi rintangan adalah produk pengganti. Karena bila tidak terus berinovasi tentunya produk susu UHT yang diproduksi PT Ultrajaya akan tidak laku dan digantikan posisinya oleh produk susu cair dan susu bubuk yang diproduksi oleh perusahaan lain. susu kental manis Bendera Susu cair Milo. Dancow. Bear Breand Susu UHT Real Good Susu cair.

Page 3: Jefrizal Laksadi Hutama_125020407111050(Fix)

JEFRIZAL LAKSADI HUTAMA1250204070111050

RASIO – RASIO DAN TIME SERIES [data]

Rasio LikuiditasCurrent Ratio (CR) 2013 2012 2011Aktiva Lancar (Current Asset) 1.565.510.655.138 1.196.426.603.843 903.366.925.701Hutang Lancar (Current Liabilities) 633.794.053.008 592.822.529.143 611.785.143.151Aktiva Lancar / Hutang Lancar 2,470 2,018 1,477

Quick Ratio (QR) 2013 2012 2011Aktiva Lancar 1.565.510.655.138 1.196.426.603.843 903.366.925.701Hutang Lancar 633.794.053.008 592.822.529.143 611.785.143.151Persediaan 534.977.217.239 334.169.035.934 368.496.687.848

Aktiva Lancar - Persediaan Hutang Lancar 1,626 1,454 0,874

Rasio SolvabilitasDebt to Equity Ratio (DER) 2013 2012 2011Total Hutang 796.474.448.056 744.274.268.607 828.545.205.120Equity 2.015.146.534.086 1.676.519.113.422 1.351.971.313.937Total Hutang / Equity 0,395 0,444 0,613

Rasio ProfitabilitasReturn On Investment (ROI) 2013 2012 2011Laba Bersih Setelah Pajak 325.127.420.664 353.431.619.485 128.449.344.052Total Aktiva 2.811.620.982.142 2.420.793.382.029 2.180.516.519.057

Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva 0,116 0,146 0,059

Return On Equity (ROE) 2013 2012 2011Laba Bersih Setelah Pajak 325.127.420.664 353.431.619.485 128.449.344.052Equity 2.015.146.534.086 1.676.519.113.422 1.351.971.313.937Laba Bersih Setelah Pajak / Equity 0,161 0,211 0,095

Rasio Net Profit Margin (NPM) 2013 2012 2011Laba Bersih Setelah Pajak 325.127.420.664 353.431.619.485 128.449.344.052Sales 3.460.231.249.075 2.809.851.307.439 2.102.383.741.532Laba Bersih Setelah Pajak / Sales 0,094 0,126 0,061

COGSM 2013 2012 2011Cost Of Goods Sold 2.446.448.128.599 1.908.109.047.237 1.476.677.453.814Sales 3.460.231.249.075 2.809.851.307.439 2.102.383.741.532Cost Of Goods Sold / Sales 0,707 0,679 0,702

PT U

LTRA

JAYA

MIL

K IN

DU

STRY

Tbk

Page 4: Jefrizal Laksadi Hutama_125020407111050(Fix)

JEFRIZAL LAKSADI HUTAMA1250204070111050

ITO 2013 2012 2011Cost Of Goods Sold 2.446.448.128.599 1.908.109.047.237 1.476.677.453.814Inventory 534.977.217.239 334.169.035.934 368.496.687.848Cost Of Goods Sold / Investors 4,573 5,710 4,007

TATO 2013 2012 2011Sales 3.460.231.249.075 2.809.851.307.439 2.102.383.741.532Total Assets 2.811.620.982.142 2.420.793.382.029 2.006.958.011.535Sales/ Total Assets 1,231 1,161 1,048

INTERPRETASI RASIO DAN ANALISIS TIME SERIES

1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan hutang jangka pendeknya.

a. Current Ratio (CR) Rasio ini menunjukan sejauh mana aktiva lancer menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan

terhadap kreditur.Untuk perusahaan Ultra Jaya pada tahun 2011 setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp 1,447 atau 145 % dari aktiva lancarnya, dimana semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan terhadap kreditur. Terus meningkatnya nilai Current Ratio pada 3 tahun terakhir ini dapat diartikan perusahaan telah mengoptimalkan aktiva lancarnya dan diperkirakan akan terus meningkat jika dilihat dari performa yang telah dicapai.

b. Quick Ratio (QR) Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. untuk prinsip kehati-hatian, besarnya Quick Ratio paling rendah 100% maksudnya hutang jangka pendek Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar selain persediaan sebesar Rp 1,00.

Untuk perusahaan Ultrajaya pada tahun 2011 nilai setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar selain persediaan sebesar Rp 0,87 atau 87%. Ini mengartikan bahwa pada tahun 2011 perusahaan Ultra Jaya tidak memenuhi standart terendah dari nilai Quick Rasio. Akan tetapi dapat dilihat ditahun 2012 dan 2013 dimana Ultra Jaya telah membenahi kinerja perusahaan dengan nilai Quick Rasio pada tahun 2012 sebesar 1,454 dan tahun 2013 sebesar 1,626. Dapat diartikan bahwa manajemen telah memperbaiki kinerjanya dan diperkirakan akan terus meningkat di tahun 2014.

Page 5: Jefrizal Laksadi Hutama_125020407111050(Fix)

JEFRIZAL LAKSADI HUTAMA1250204070111050

2. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio) Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi.

a. Debt to Equity Ratio (DER) – atau yang umum disingkat dengan DER, merupakan rasio keuangan yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali hutang yang ada dengan menggunkan modal/ekuitas yang ada, semakin tinggi nilai ini tentunya semakin berisiko keuangan perusahaan tersebut, nilai DER umumnya maksimal adalah 150% dan untuk perusahaan multifinance adalah 600%

Dari data Rasio diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 rasio sebesar 0,613 menunjukan bahwa modal sendiri sebesar 61.3% yang dimiliki perusahaan dapat melunasi hutang perusahaan, Ini menjadi hutang-hutang perusahaan kepada pihak luar dapat ditutupi oleh modal pemilik. Dan pada tahun 2012 nilai DER sebesar 0.444 dan pada tahun 2013 sebesar 0.395 ini mengindikasikan bahwa perusahan Ultra Jaya lebih memilih untuk mengecilkan DER nya dan mungkin akan terus berlanjut pada tahun—tahun selanjutnya.

3. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada sepeti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.

a. Return on Investment (ROI) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan.

Untuk penilaian perusahaan Ultrajaya dapat pada tahun 2011 nilai ROI sebesar 0.059 ini berarti nilai dari penghasilan bersih yang diterima adalah sebesar 6% dari total aktivanya. Untuk tahun 2012 meningkat menjadi 0.146 atau 15% dari total aktiva akan tetapi pada tahun 2013turun menjadi 12% , penurunan ini juga terlihat dari penurunan laba bersihnya. Hal ini bisa disebabkan dari persaingan produk yang semakin ketat. Dari perolehan datav diatas pada tahun selanjutnya tidak dapat diramalkan karena persaingan di Industri semakin ketat melihat di tahun 2015 akan terjadi pasar bebas.

b. Return on Equity (ROE) Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik.Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan. Hasil dari ROE Ultra Jaya pada tahun 2011 sebesar 0.095% dan meningkat pada tahun 2012 sebesar 0.211, dan sama seperti penghitungan ROI, pada tahun 2013 juga mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena laba bersih yang menurun. Mungkin ada kaitannya dengan persaingan yang menyebabkan keuntungan ditahun 2013 menurun. Akan tetapi pada tahun 2014 kemungkinan besar akan meningkkat karena seharusnya belajar dari hasil 2013 yang mengalami penurunan.

Page 6: Jefrizal Laksadi Hutama_125020407111050(Fix)

JEFRIZAL LAKSADI HUTAMA1250204070111050

4. Rasio Net Profit Margin (NPM) Yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba melalui kegiatan penjualan. Semakin tinggi Net Profit Margin, semakin baik operasi perusahaan.

Nilai NPM yang diperoleh oleh perusahaan Ultrajaya mengindikasikan bahwa pada tahun 2011 nilai NPM sebesar 6 % artinya laba bersih sesudah pajak yang di capai adalah sebesar 6% dari volume penjualan. Semakin tinggi Net Profit Margin, semakin baik operasi perusahaan. Hasil selanjutnya yaitu pada tahun 2012 mengalami kenaikan nilai NPM sebesar menjadi 13%. Dapat diartikan bahwa kegiatan operasional perusahaan melakukan perbaikan pada bidang operasioanlnya. Tetapi pada tahun 2013 nilainya berkurang menjadi 9%. Ini mengindikasikan ada penurunan kinerja pada bidang oprasional yang menyebabkan laba bersih berkurang dan menyebabkan NPM juga berkurang. Akan tetapi untuk tahun 2014 diperkirakan akan tetap naik jika melihat dari data historisnya dan mengingat perusahaan Ultrajaya merupakan perusahaan yang sudah lama berdiri dengan berbagai pengalaman.

5. Rasio Cost of Goods Sold Margin (COGSM) Yaitu perbandingan antara cost of goods sold dengan sales (penjualan). Semakin rendah COGSM, semakin baik operasi perusahaan. Dari perhitungan rasio diatas dijelaskan bahwa pada tahun 2011 rasio sebesar 70 % cost of goods sold yang dicapai adalah sebesar 70% dari volume penjualan, sebagaimana yang ada ditabel diatas. Dan pada tahun 2012 nilainya terus menurun menjadi 68%. Akan tetapi pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 70% lebih tinggi 0.2% dari pada tahun 2011. Seperti perhitungan rasio yang lainnya terjadi sedikit penurunan pada setiap tahun 2013. Akan tetapi dari data histori yang ada, Ultrajaya akan terus meningkatkan hasilnya ditahun berikutnya belajar dari histori-histori sebelumnya.

6. Rasio Inventories Turn Over (ITO) Yaitu perbandingan antara cost of goods sold dengan inventory. Semakin tinggi turn over yang diperoleh, semakin efektif manejemen dalam mengelola persediaan. Pada tahun 2011 perputaran persediaan sebesar 4,00 kali menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam persediaan berputar sebanyak 4,00 kali dalam setahun dan pada tahun 2012 terus meningkat menjadi 5,71 kali, dan lagi-lagi seperti rasio yang lain pada tahun 2013 turun menjadi 4,57 kali. Tugas manajemen persediaan harus bisa meningkatkan kinerjanya pada tahun 2014 harus belajar dari penurunan yang terjadi ditahun 2013.

7. Rasio Total Assets Turn Over (TATO) Yaitu perbandingan total penjualan dengan total asset dari perusahaan. Turn over ini akan berarti kalau di bandingkan dengan rasio rata-rata industri atau rasio-rasio masa lalu. Dari yang dihasilkan oleh perusahaan Ultrajaya pada tahun 2011 perusahaan hanya mampu menghasilkan penjualan sebesar 1,05 kali dari total aktiva yang dimiliki dan seterus mengalami peningkatan pada tahun 2012 (1,16 kali) dan 2013 (1,23 kali). Dalam analisis Turn Over ini manajemen pemasaran dapat dikatakan baik karena terus meningkat hasil yang dikerjakan dan pada tahun selanjutnya jika dilihat dari histori yang ada maka akan terus meningkat.

Page 7: Jefrizal Laksadi Hutama_125020407111050(Fix)

JEFRIZAL LAKSADI HUTAMA1250204070111050

CROSS SECTION

2013 2012 2011 2013 2012 2011Current Ratio Quick Ratio

Rasio Likuiditas

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

PT ULTRAJAYA Tbk PT UNILEVER Tbk PT INDOFOOD Tbk

Melalui analisis Cross Setion yang dilakukan dengan Perusahaan yang memiliki sector (PT Ultrajaya dan PT Unilever) sejenis dapat dilihat bahwa perusahaan Ultrajaya memiliki kinerja yang baik dalam Rasio Likuiditasnya. Meskipun bersaing dengan perusahaan selevel Unilever dan Indofood dapat dilihat bahwa kinerja manajemen PT Ultrajaya dari tahun ketahun terus meningkat dan meskipun kalah dengan PT Indofood secara garis besar tetapi masih lebih baik kinerjanya disbanding PT Unilever.

2 0 1 3 2 0 1 2 2 0 1 1

0.39

5

0.44

4

0.61

3

2.13

7

2.02

0

2.17

8

0.60

3

0.48

1

0.42

1

RASIO SOLVABILITASPT ULTRAJAYA Tbk PT UNILEVER Tbk PT INDOFOOD Tbk

Dari perhitungan rasio solvabilitas menggunakan Debt To Equity Ratio dapat dilihat bahwa nilai dari DER Unilever tinggi jauh diatas PT Ultrajaya dan Indofood. Ini mengindikasikan bahwa PT Unilever memiliki resiko yang tinggi terhadap pengembalian utang – utangnya. Dimana bisa dikatakan bahwa pembiayaan operasaional PT Unilever didapat dari utang perusahaan terhadap pihak lain. Dan metode ini tidak digunakan oleh Indofood dan Ultrajaya.

Page 8: Jefrizal Laksadi Hutama_125020407111050(Fix)

JEFRIZAL LAKSADI HUTAMA1250204070111050

2013 2012 2011 2013 2012 2011Return on Investment (ROI) Return On Equity (ROE)

Rasio Profitabilitas

0.000

0.200

0.400

0.600

0.800

1.000

1.200

1.400

PT ULTRAJAYA Tbk PT UNILEVER Tbk PT INDOFOOD Tbk

Dari perhitungan rasio profitabilitas untuk menilai tingkat profit yang dimiliki perusahaan dimana dari keuntungan tingkat asset dan ekuitas pemilik PT Unilever memiliki tingkat keuntungan yang tinggi dibanding perusahaan Ultrajaya dan Indofood. Dimana dari perbandingan ke-tiga perusahaan tersebut dapat dikatakan bahwa PT Ultrajaya pada tingkat profitabilitasnya masih rendah jika dibanding dua perusahaan (Unilever dan Indofood). Ini mungkin juga berkaitan dengan perhitungan tingkat Solvabilitas dimana dari perhitungan tersebut menunjukan high risk high return dimana utang yang besar PT Unilever memberikan keuntungan yang tinggi pula. Hal ini bisa diakali oleh perusahaan Ultrajaya dengan memaksimalkan produknya untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dari outputnya.

Page 9: Jefrizal Laksadi Hutama_125020407111050(Fix)

JEFRIZAL LAKSADI HUTAMA1250204070111050

KESIMPULAN

Dari hasil analisis rasio-rasio, time series, dan cross section dapat disimpulkan bahwa penilaian untuk perusahaan Ultrajaya sudah baik akan tetapi perusahaan Ultrajaya masih dapat memaksimalkan usahanya terutama profitnya dengan cara meningkatkan risikonya. Akan tetapi jika dilihat dari berbagai penilaian yang ada perusahaan Ultrajaya lebih memilih mengambil risiko yang kecil untuk menjalankan usahanya.

Page 10: Jefrizal Laksadi Hutama_125020407111050(Fix)

JEFRIZAL LAKSADI HUTAMA1250204070111050

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Hanafi, Mamduh M., dan Abdul Halim, 2009. Analisis Laporan Keuangan ed.4. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Kasmir, 2009. Manajemen Perbankan Edisi edisi revisi. Jakarta: PT.Raja grafindo persada

Internet

Rahimawan. 2014. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Yang Baik dan Benar, http://mazinubersahabat.blogspot.com/2014/02/contoh-penulisan-daftar-pustaka-yang.html, (diakses 9 Juni 2014)

http://www.ultrajaya.co.id/investorrelation/annual%20report/?ver=, (diakses 8 Juni 2014)

http://www.indofood.com/InvestorRelations/AnnualReport/tabid/104/language/en-US/Default.aspx, (diakses 8 Juni 2014)

http://www.unilever.co.id/investorcentre/reports/, (diakses 8 Juni 2014)