Isi

10
BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar belakang Mekanisme daya tahan mental yang terganggu dapat menyebabkan terjadinya neurosis, yaitu suatu gangguan jiwa yang secara struktural tanpa kerusakan organik dan dapat mempengaruhi kepribadian. Adanya konflik sering bermanifestasi dalam bentuk fenomena tertentu. Semua gangguan mekanisme daya tahan mental bersifat selalu melawan atau menentang usaha-usaha terapeutik yang bertujuan untuk mengubah atau meniadakan gangguan tersebut. Hal ini memunculkan peranan dari terapi alternatif salah satunya adalah psikoterapi. Psikoterapi merupakan metode pengobatan terhadap gangguan emosional dengan cara merubah pola berpikir dan pola perasaan agar terjadi keseimbangan di dalam diri individu tersebut dengan model ilmu kedokteran. Psikoterapi dapat juga didefenisikan dengan metode pengobatan terhadap gangguan kesulitan yang bersifat emosional dengan cara psikologi. Dalam psikoterapi sangat diperlukan hubungan yang baik antara pasien dan dokter. Menurut Wolberg, psikoterapi adalah sejenis pengobatan yang digunakan oleh seseorang yang terlatuh secara khusus (terapis) terhadap kesulitan penderita yang bersifat emosional dengan jalan meletakkan hubungan yang bersifat 1

description

supportive theraphy

Transcript of Isi

Page 1: Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1.5 Latar belakang

Mekanisme daya tahan mental yang terganggu dapat menyebabkan terjadinya neurosis,

yaitu suatu gangguan jiwa yang secara struktural tanpa kerusakan organik dan dapat

mempengaruhi kepribadian. Adanya konflik sering bermanifestasi dalam bentuk

fenomena tertentu. Semua gangguan mekanisme daya tahan mental bersifat selalu

melawan atau menentang usaha-usaha terapeutik yang bertujuan untuk mengubah atau

meniadakan gangguan tersebut. Hal ini memunculkan peranan dari terapi alternatif

salah satunya adalah psikoterapi.

Psikoterapi merupakan metode pengobatan terhadap gangguan emosional

dengan cara merubah pola berpikir dan pola perasaan agar terjadi keseimbangan di

dalam diri individu tersebut dengan model ilmu kedokteran. Psikoterapi dapat juga

didefenisikan dengan metode pengobatan terhadap gangguan kesulitan yang bersifat

emosional dengan cara psikologi. Dalam psikoterapi sangat diperlukan hubungan yang

baik antara pasien dan dokter.

Menurut Wolberg, psikoterapi adalah sejenis pengobatan yang digunakan oleh

seseorang yang terlatuh secara khusus (terapis) terhadap kesulitan penderita yang

bersifat emosional dengan jalan meletakkan hubungan yang bersifat profesional dengan

seseorang penderita dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah, atau

memperlambat gejala-gejala yang ada, ataupun perantaraan dalam berbagai gangguan

pola kelakan serta menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang positif terhadap

kepribadian penderita.

Jadi maksudnya, terapis menyoroti secara pribadi dan individual sensitivitas

pasien terhadap pengalaman hidup. Juga berusaha secara spesifik memajukan

pengertian pasien tentang hal-hal tersebut tadi untuk memperkuat kesanggupannya

menghadapi diri sendiri dan reaksi yang ditimbulkannya. Disamping itu terapis

berusaha agar pasien bertambah mahir menguasai hidupnya.

1

Page 2: Isi

Siapa yang memerlukan psikoterapi adalah seseorang yang pada tahun-tahun permulaan

perkembangan jiwanya terjadi kesalahan sehingga akan meninggalkan sifat-sifat infantil

dalam dirinya dan kemudian diikuti suatu keadaan dimana dia gagal di dalam

kehidupannya.

1.5 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1) Memahami tentang pengertian supportive theraphy

2) Menjelaskan tentang tujuan dari supportive theraphy

3) Menjelaskan tentang etiologi dari supportive theraphy

4) Menjelaskan tentang klasifikasi dari supportive theraphy

5) Menjelaskan tentang indikasi dari supportive theraphy

1.2.2 Tujuan Khusus

Agar mahasiswa memahami tentang “Konsep Model Kesehatan Jiwa pada

supportive therapy”

2

Page 3: Isi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Suportive Therapy

Terapi Supportive adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan

untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang

dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan

psikisnya. Psikoterapi supportive (supresif atau non spesifik).

Sedangkan menurut Anonym tahun 2001, supportive meningkatkan kemampuan

adaptasi lingkungan.

2.2 Tujuan

Tujuan psikoterapi jenis ini ialah menguatkan daya tahan mental yang

dimilikinya sehingga lebih bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Lalu

seperti yang dikatakan oleh (Maramis, 2005) psikoterapi ini juga berfungsi untuk

mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik

untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. Menurut Kembaren (2009), tujuan

dari supportive therapy adalah untuk menguatkan daya tahan mental yang telah

dimilikinya, mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang

lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri serta meningkatkan

kemampuan adaptasi terhadap lingkungan. 

Penyebab gangguan jiwa dalam konsep model ini adalah: faktor biopsikososial

dan respon maladaptif saat ini. Aspek biologisnya menjadi masalah seperti: sering

sakit maag, migrein, batuk-batuk. Aspek psikologisnnya mengalami banyak keluhan

seperti: mudah cemas, kurang percaya diri, perasaan bersalah, ragu-ragu, pemarah.

Aspek sosialnya memiliki masalah seperti: susah bergaul, menarik diri, tidak

disukai, bermusuhan, tidak mampu mendapatkan pekerjaan, dan sebagainya. Semua

hal tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan jiwa. Fenomena tersebut

muncul akibat ketidakmampuan dalam beradaptasi pada masalah-masalah yang

muncul saat ini dan tidak ada kaitannya dengan masa lalu. Stessor pada saat ini

misalnya berupa PHK atau ujian yang dianggap penting sekali seperti ujian PNS,

ujian saringan masuk PTN, test masuk pekerjaan. Ketidakmampuan beradaptasi dan

3

Page 4: Isi

menerima apapun hasilnya setelah berupaya maksimal, menyebabkan individu

menjadi stress.

Prinsip proses therapynya adalah menguatkan respon koping adaktif, individu

diupayakan mengenal terlebih dahulu kekuata-kekuatan apa yang ada pada diirinya,

kekuatan mana yang dapat dipakai alternatif pemevahan masalahnya.

Perawat harus membantu individu dalam melakukan identifikasi koping yang

dimiliki dan yang biasa digunakan klien. Therapies brupaya menjalin hubungan

yang hangat dan empatik dengan klien untuk menyiapka koping klien yang adaptive.

Tujuan psikoterapi jenis ini ialah:

1. Menguatkan daya tahan mental yang dimilikinya

2. Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang

lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. ( Maramis, 2005)

3. Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan (Anonym , 2001)

4. Mengevaluasi situasi kehidupan pasien saat ini, beserta kekuatan serta

kelemahannya, untuk selanjutnya membantu pasien melakukan perubahan

realistik apa saja yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik (Tomb,

2004).

2.3 Etiologi

Penyebab gangguan jiwa dalam konsep ini adalah factor biopsikososial dan

respon maladaptive saat ini. Aspek biologisnya menjadi masalah seperti: sering sakit

maag, migraine, batuk-batuk. Aspek psikologisnya mengalami banyak keluhan

seperti : mudah cemas, kurang percaya diri, perasaan bersalah, ragu-ragu, pemarah.

Aspek sosialnya memiliki masalah seperti : susah bergaul, menarik diri, tidak

disukai, bermusuhan, tidak mampu mendapatkan pekerjaan, dan sebagainya. Semua

hal tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan jiwa. Fenomena tersebut

muncul akibat ketidakmamupan dalam beradaptasi pada masalah-masalah yang

muncul saat ini dan tidak ada kaitannya dengan masa lalu.

2.4 Klasifikasi

4

Page 5: Isi

Supportive Therapy dibagi kedalam beberapa bentuk, antara lain

1. Ventilasi yaitu suatu bentuk psikoterapi supportive yang memberi kesempatan

seluas-luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai

hasilnya ia akan merasa lega serta keluhannya akan berkurang.

2. Selain ventilasi, ada juga persuasi yaitu suatu bentuk psikoterapi suportif yang

dilakukan dengan menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala

penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan sikapnya terhadap

masalah yang dihadapinya.

3. Selanjutnya ada Reassurance yaitu suatu bentuk psikoterapi supportive yang

berusaha meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi

masalah yang dihadapinya.

4. Lalu ada Sugestive yaitu suatu bentuk psikoterapi supportive yang berusaha

menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya akan

hilang. Sedangkan bimbingan juga termasuk kedalam psikoterapi ini yang

diartikan sebagai suatu bentuk yang memberi nasihat dengan penuh wibawa dan

pengertian. Terakhir yang tergolong dalam psikoterapi ini adalah penyuluhan

(membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik agar ia dapat

mengatasi permasalahannya dan dapat menyesuaikan diri).

2.5. Indikasi

Secara umum psikoterapi suportif diindikasikan pada pada pasien yang mana

kontraindikasi terhadap psikoanalisi ataupun psikoterapi insight-oriented psychoanalitic,

mempunyai pertahanan ego yang kurang.

Secara garis besar terapi ini diindikasikan terhadap :

1. Seseorang yang dalam keadaan kritis dan kacau serta tidak mempunyai

kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah, yang menghasilkan

kecemasan berat dan kebingungan (contoh, orang yang mengalami kesedihan

yang berat, kesakitan, perceraian, atau kehilangan pekerjaan ataupun mereka

yang pernah menjadi korban kejahatan, penganiayaan, bencana alam, ataupun

kecelakaan)

5

Page 6: Isi

2. Pasien dengan penyakit yang berat dan kronik disertai dengan kerapuhan

ataupun kelemahan fungsi ego (contoh, mereka dengan psikosis yang laten,

gangguan impuls, gangguan kepribadian berat)

3. Pasien dengan defisit kognitif dan gejala-gejala fisik yang membuat mereka

menjadi lemah dan tidak cocok dilakukan pendekatan insight-oriented (contoh,

pasien psikosomatik)

4. Pasien dengan toleransi kecemasan yang rendah dan kesulitan mengendalikan

frustasi.

5. Pasien dengan kelemahan psikologi yang sesuai dengan fungsi kognitifnya

6. Mereka yang kesulitan membedakan kenyataan luar dengan dari dalam dirinya

7. Pasien yang mengalami gangguan berat dalam hubungan interpersonal

8. Mereka yang mengalami kelemahan dalam mengontrol impuls dan akhirnya

mereka melakukan tindakan yang buruk.

9. Pasien dengan intelegensia yang kurang dan kapasitas yang lemah terhadap

pengamatan dirinya sendiri

10. Pasien yang memiliki keterbatasan yang berat untuk mengadakan hubungan

terapeutik dengan terapis.

6

Page 7: Isi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Terapi Supportive adalah suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan

untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi

dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.

Prinsip proses therapynya adalah menguatkan respon koping adaktif, individu

diupayakan mengenal terlebih dahulu kekuata-kekuatan apa yang ada pada diirinya,

kekuatan mana yang dapat dipakai alternatif pemevahan masalahnya.

3.2 Saran

Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat

menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan makalah ini,

bagi para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang telah menyusun makalah

ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.

7