isi

34
 1 1.STRUKTUR DAN FUNGSI PROTEIN A. Pe nd ah ul ua n Protein (akar kata  protos dari  bah asa Yuna ni yang ber arti "ya ng pal ing utama") adalah senyawa organik kompleks ber  bobot molekul tinggi yang merup akan  polimer dari monomer -monomer asam amino yang dihu bung kan sat u sama lai n dengan ikatan peptid a. Mol ekul pro tei n meng andu ng karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan beberapa sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein memiliki berbagai fungsi seperti: 1. Pro te in meru pa kan enzim at au su bu nit enz im, mi sal ri bo nu klease, tripsin 2. Protein berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, misal protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton 3. Protei n juga t er li ba t dala m si stem k ek ebal an ( imun ) se ba ga i ant ib od i, misal Trombin 4. Protein sebag ai sistem peng endali da lam bentuk hor mon, misal insulin, hormon tumbuh (auksin), 5. Protein sebag ai kom pone n pe ny impana n/ nu trient , misal kasein (susu),ovalgumin (telur),gliadin (gandum) dan transportasi hara di tumbuhan 6. Protein sebagai salah satu sumber gizi dan berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). 7. Pada organism lain, protein memiliki fungsi lain seperti  Monelin, pada suatu tanaman di Afrika yang mempunyai rasa yang amat manis ataupun  protein anti beku pada ikan.

Transcript of isi

Page 1: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 1/34

1

1.STRUKTUR DAN FUNGSI PROTEIN

A. Pendahuluan

Protein (akar kata  protos dari  bahasa Yunani yang berarti "yang paling

utama") adalah senyawa organik kompleks ber  bobot molekul tinggi yang merupakan

 polimer  dari monomer -monomer  asam amino yang dihubungkan satu sama lain

dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, 

nitrogen dan beberapa sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan

fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Protein memiliki berbagai fungsi seperti:

1. Protein merupakan enzim atau subunit enzim, misal ribonuklease,

tripsin

2. Protein berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, misal protein

yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton

3. Protein juga terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi,

misal Trombin

4. Protein sebagai sistem pengendali dalam bentuk hormon, misal

insulin, hormon tumbuh (auksin),

5. Protein sebagai komponen penyimpanan/ nutrient, misal kasein

(susu),ovalgumin (telur),gliadin (gandum) dan transportasi hara di tumbuhan

6. Protein sebagai salah satu sumber gizi dan berperan sebagai sumber 

asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino

tersebut (heterotrof).

7. Pada organism lain, protein memiliki fungsi lain seperti Monelin, pada

suatu tanaman di Afrika yang mempunyai rasa yang amat manis ataupun

 protein anti beku pada ikan.

Page 2: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 2/34

2

Sebagian besar kimia kehidupan adalah senyawa organik polifungsional. Gugus

fungsional tersebut biasanya mempunyai interaksi agak kuat, seperti gugus yang ada

 pada karbohidat dan antara gugus amino dengan karboksil pada asam amino.

Protein yang merupakan komponen tak berair di dalam sel dan begitu banyak 

dijumpai di dalam makhluk hidup mempunyai fungsi yang sangat mengagumkan.

Protein berdasarkan bentuk, dibedakan menjadi 2 macam yaitu protein serabut dan

globular. Protein apabila dihidrolisis dengan asam atau basa akan menjadi asam amino.

Hal ini membuktikan bahwa molekul penyusun protein adalah asam amino.

Ciri-ciri utama molekul protein yaitu ;

1. Umumnya terjadi atas 20 macam asam amino yang berikatan secara

kovalen dalam variasi urutan yang bermacam-macam, membentuk suatu

rantai polipeptida.

2. Terdapat ikatan kimia lain yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-

lengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein.

3. strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, dll.

4. umumnya reaktis sangat speifik hal ini disebabkan karena adanya gugus

samping yang reaktif dan susunan khas struktur makromolekulnya.

B. Komposisi Protein

Protein terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan, dalam beberapa

kasus, belerang. Protein adalah satu-satunya senyawa organic yang mengandung

nitrogen, sebuah fakta yang menjadikannya kedua penting dan berpotensi beracun.

Asam amino merupakan unit dasar struktur protein. Beberapa dari asam amino

ini dapat synthesized lain dari asam amino (disebut sebagai nonessential asam amino),

sementara beberapa harus diperoleh dari makanan (disebut sebagai asam amino

essensial).

Page 3: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 3/34

3

1. Asam Amino

a. Struktur asam amino dan nama asam amino penyusun protein

Asam amino yang terjadi secara alami sebagai penyusun protein

mempunyai gugus amino (NH2) dan gugus karboksilat (COOH) yang

terikat pada atom yang sama yaitu pada atom karbon alfa. Oleh karena

itu asam amino ini disebut asam α-amino dan secara umum rumus

strukturnya dapat digambarkan seperti dibawah ini.

Struktur asam amino α

Suatu asam amino-α terdiri atas:

a. Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus

karboksil (asam).

 b. Atom H yang terikat pada atom C α.

c. Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.

d. Gugus amino yang terikat pada atom C α.

e. Gugus R yang juga terikat pada atom C α.

Page 4: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 4/34

4

Contoh struktur dari beberapa asam amino

Perbedaan antara asam amino yang satu dengan asam amino yang lain disebabkan oleh perbedaan gugus R yang disebut rantai samping

C. Struktur protein

Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder, struktur 

tersier dan struktur kuartener.

1. Struktur primer 

Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai

 polipeptida.

Struktur primer protein

Page 5: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 5/34

5

Sumber: www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html, 2003, The

Biology Project-Biochemistry

2. Struktur sekunder 

Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka

  protein. Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet. Lihat

Gambar 2.6.

Gambar 2.6

Alpha helix dan beta sheet sebagai struktur sekunder protein

Sumber: www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html, 2003, The

Biology Project-Biochemistry

Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:

• alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam

amino berbentuk seperti spiral;• beta-sheet  ( β-sheet , "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar 

yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui

ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);

• beta-turn, ( β-turn, "lekukan-beta"); dan

Page 6: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 6/34

6

•  gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").

3. Struktur tersier 

Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai

  polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai

contoh, struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler. Lihat contoh

Gambar 2.7.

 

Page 7: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 7/34

7

Struktur tersier dari protein enzim triosa fosfat isomerase (TPI)

4. Struktur kuartener 

Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur 

kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-

sama membentuk struktur protein. Sebagai contoh adalah molekul

hemoglobin manusia yang tersusun atas 4 subunit, yang dipaparkan pada

Gambar 2.8.

Struktur hemoglobin yang merupakan struktur kuartener protein

Sumber: www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html, 2003, The

Biology Project-Biochemistry

D. Kasifikasi protein

1. Berdasarkan komposisi protein dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu ;

a. Protein sederhana adalah protein yang pada hidrolisis hanya

menghasilkan asam amino.

Page 8: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 8/34

8

 b. Protein konjugasi adalah protein yang pada hidrolisis tidak hanya

menghasilkan asam amino.

2. Berdasarkan struktur molekulnya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan

utama, yaitu :

1. Protein Bentuk Serabut (fibrous)

Protein bentuk serabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk 

spiral yang terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang

kaku. Karakteristik protein serabut adalah rendahnya daya larut,

mempunyaikekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim

 pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh

(kolagen, elastin, keratin, dan myosin).

2. Protein Globular 

Protein globular berbentuk bola, terdapat dalam cairan jaringan

tubuh. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, mudah

  berubah dibawah pengaruh suhu. Yang termasuk dalam proteinglobular adalah (Albumin, Globulin, Histon, dan Protamin).

3. Protein Konjugasi

Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan

 bahan-bahan non asam asam amino. Yang termasuk dalam protein

globular adalah (Nukleoprotein, Lipoprotein, Fosfoprotein dan

Metaloprotein)

E. Koenzim

Banyak enzim yang memerlukan koenzim untuk dapat berfungsi aktif sebagai

katalisator. Koenzim akan memperbesar kemampuan katalitik suatu enzim sehingga

  jauh melebihi kemampuan yang ditawarkan. Koenzim yang berikatan secara erat

dengan enzim melalui ikatan kovalen atau non kovalen sering disebut sebagai gugus

Page 9: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 9/34

9

 prostetik. Reaksi-reaksi yang memerlukan koenzim antara lain: reaksi oksidoreduksi,

 pemindahan gugus serta isomerisasi, dan reaksi yang membentuk ikatan kovalen.

Koenzim dan hubungannya dengan beberapa vitamin

1. Koenzim: molekul organic kecil, tahan terhadap panas yang

mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari enzimnya dengan cara

dialysis. Contoh: NAD, NADP, ATP.

2. Vitamin: golongan senyawa kimia yang terdapat dalam jumlah

kecil makanan tetapi mempunyai arti penting, sebab jika kekurangan

vitamin maka akan menimbulkan penyakit seperti beri-beri, skorbut,

rabun senja, dan lain-lain.

3. Hubungan keduanya adalah beberapa koenzim mempunyai

struktur yang mirip dengan vitamin tertentu. Pada koenzim tertentu

molekul vitamin menjadi bagian dari molekul tersebut. contohnya ada 9,

salah satumya Niasin. Niasin adalah nama vitamin yang beberapamolekul nikotinamida/asam nikotinat. Niasin terdapat dalam jaringan

hewan maupun tumbuhan. Daging adalah bahan makanan yang

mengandung banyak niasin. Molekul nikotinamida terdapat sebagai

 bagian dari molekul NAD+ atau NADP+ yang merupakan koenzim

Unsur-unsur kimia pada sel hidup mengalami berbagai proses dan reaksi. Pada

setiap reaksi kimia organik, dibutuhkan katalisator. Katalisator diperlukan untuk 

mempercepat  proses reaksi. Namun, katalisator tidak akan berubah dan tidak akan

habis oleh reaksi tersebut. Enzim merupakan suatu biokatalis. Artinya, suatu katalisator 

yang disintesis oleh organisme hidup.

Katalisator ada dua macam, yaitu katalisator protein dan katalisator nonprotein.

Contoh katalisator   protein adalah enzim, sedangkan yang merupakan katalisator 

Page 10: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 10/34

10

nonprotein, misalnya H, OH, dan ion logam. Dilihat dari sturkturnya, enzim adalah

 protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat-sifat protein, seperti termolabil, bisa

rusak oleh logam berat (Ag,Pb,Hg), dan dapat terganggu oleh perubahan pH.

1. Perbedaan Enzim dan Koenzim

Ketika mempelajari enzim, Anda pasti akan mengenal koenzim, holoenzim,

dan apoenzim. Koenzim diperlukan agar enzim dapat bekerja. Koenzim

adalah molekul  organik  nonprotein. Jika enzim dan koenzim disatukan,

disebut holoenzim. Sementara itu, bagian protein holoenzim disebut

apoenzim.

Berikut ini adalah perbedaan enzim dan koenzim.

• Enzim: biokatalisator, termolabil, memiliki fungsi yang spesifik,

mudah rusak oleh logam berat, pengukuran aktivitasnya dilakukan

dengan kecepatan reaksi enzimatik, memiliki letak tertentu di dalam

sel, dan hanya satu macam reaksi yang mampu dikatalis olehnya.

• Koenzim: diperlukan untuk aktivitas enzim tertentu, termostabil,

memiliki berat molekul yang rendah, bisa dikatakan sebagai substrat

kedua, banyak koenzim yang merupakan derivat vitamin B.

2. Enzim Memerlukan Koenzim

Banyak enzim yang megatalisis proses pemindahan gugus dan reaksi lain

memerlukan, di samping substratnya, sebuah molekul organik sekunder 

yang dikenal sebagai koenzim karena tanpa koenzim, enzim tersebut tidak 

aktif. Koenzim akan memperbesar kemampuan katalitik sebuah enzim

sehingga menjadi jauh melebihi kemampuan yang ditawarkan hanya oleh

gugus fungsional asam aminonya, yang menyusun massa enzim tersebut.

Page 11: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 11/34

11

Koenzim yang berikatan secara erat dengan enzim lewat ikatan kovalen

atau gaya nonkovalen kerap kali disebut sebagai gugus prostetik.. Koenzim

yang mampu berdifusi secara bebas umumnya berfungsi sebagai unsur 

 pembawa (yang didaur ulang secara kontinu) hydrogen (FADH), hidrida

(NADH dan NADPH), atau unit-unit kimia seperti gugus asil (koenzim A)

atau gugus metil (folat), membawanya bolak-balik antara tempat

 pembentukannya dan pemakaiannya. Oleh karena itu, koenzim yang disebut

 belakangan ini dapat dianggap sebagai substrat sekunder.

Jenis-jenis enzim yang membutuhkan koenzim adalah enzim yang

mengatalisis reaksi oksidoreduksi, pemindahan gugus serta isomerisasi, dan

reaksi yang membentuk ikatan kovalen (kelas IUB 1,2,5, dan 6). Reaksi

lisis, termasuk reaksi hidrolisis yang dikatalisis oleh enzim-enzim

 pencernaan, tidak memerlukan koenzim.

3. Koenzim Dapat dianggap Sebagai Subtrat Sekunder 

Untuk dua laasan penting, akan sering kali membantu untuk menganggap

koenzim sebagai substrat sekunder. Alasan pertama, perubahan kimia didalam koenzim terjadi tepat mengimbangi perubahan kimia yang

 berlangsung di dalam substrat. Sebagai contoh, dalam reaksi oksideruduksi,

 jika satu molekul substrat dioksidasi, satu molekul koenzim akan direduksi.

Alasan kedua untuk memberi koenzim penghargaan yang sama adalah

 bahwa aspek reaksi ini mungkin mempunyai makna fisiologik mendasar 

yang lebih besar. Sebagai contoh, peran penting kmampuan otot yang

 bekerja secara anaerob untuk mengubah piruvat menjadi laktat tidak terletak 

  pada piruvat ataupun laktat. Reaksi tersebut semata-mata bertujuan

mengoksidasi koenzin NADH yang tereduksi menjadi NAD+. Tanpa NAD+

glikolisis tidak dapat berlanjut dan sintesis ATP Anaerob (dan dengan

demikian, aktivitas kerjannya) akan terhenti. Di bawah keadaan anaerob,

reduksi piruvat menjadi laktat menghasilkan oksidasi ulang NADH dan

Page 12: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 12/34

12

memunkinkan sintesis ATP. Reaksi lain dapat melakukan funsi ini sama

  baiknya. Sebagai contoh pada bakteri atau ragi yang tumbuh secara

anaerob, metabolit yang berasal dari piruvat bertindak secara oksidan bagi

 NADH dan mereka sendiri berada dalam keadaan tereduksi.

2. STRUKTUR DAN FUNGSI karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus

hidroksil.Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid

atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa).Fungsi primer 

dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka pendek (gula merupakan

sumber energi).Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi

  jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan

manusia).Fungsi lainnya adalah sebagai komponen struktural sel.

Fungsi Karbohidrat

Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka pendek 

(gula merupakan sumber energi).Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai

cadangan energi jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan

dan manusia).Fungsi lainnya adalah sebagai komponen struktural sel.

Pembentukan rantai karbohidrat menggunakan ikatan glikosida.

Berdasarkan lokasi gugus –C=O, monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu:

1) Aldosa (berupa aldehid)

2) Ketosa (berupa keton)

Page 13: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 13/34

13

Bentuk  molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula 

sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa,  galaktosa , dan  fruktosa.

Banyak karbohidrat merupakan  polimer  yang tersusun dari molekul gula yang

terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut

 polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa.Selain monosakarida dan polisakarida,

terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian

 beberapa monosakarida).

Berdasarkan jumlah atom C  pada rantai , monosakarida digolongkan menjadi:

1. Triosa (tersusun atas 3 atom C)

2. Tetrosa (tersusun atas 4 atom C)

3. Pentosa (tersusun atas 5 atom C)

4. Heksosa (tersusun atas 6 atom C)

5. Heptosa (tersusun atas 7 atom C)

6. Oktosa (tersusun atas 3 atom C)

 Klasifikasi karbohidrat menurut jumlah atom C 

Page 14: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 14/34

14

Contoh monosakarida

Contoh pertama di atas (sebelah kiri) menunjukkan sebuah monosakarida

triosa (memiliki 3 atom C), aldosa (berstruktur aldehid/-COH) sehingga dinamakangula aldotriosa. Sedangkan contoh kedua (sebelah kanan) menunjukkan sebuah

monosakarida heksosa

(memiliki 6 atom C), ketosa (berstruktur keton/R-CO-R) sehingga dinamakan

gula ketoheksosa.

Berdasarkan  stereokimia, monosakarida terbagi menjadi beberapa

golongan.Stereokimia adalah studi mengenai susunan spasial dari molekul.Salah satu

 bagian dari stereokimia adalah stereoisomer. Stereoisomer mengandung pengertian:1. memiliki kesamaan order dan jenis ikatan

2. memiliki perbedaan susunan spasial

3. memiliki perbedaan properti (sifat).

Page 15: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 15/34

15

Enantiomer merupakan pasangan dari stereoisomer. Dalam hal ini terdapat

aturan yaitu:

1. Diberi awalan D dan L

2. Keduanya merupakan gambar cermin yang tak mungkin saling tumpang tindih

3. Monosakarida merupakan karbohidrat dalam bentuk  gula sederhana.

Sebagaimana disakarida, monosakarida berasa manis, larutair , dan bersifat

kristalin.

4. Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang

dikandungnya (triosa, tetrosa,  pentosa, heksosa, dan heptosa) dan gugus

aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Ini kemudian bergabung,

menjadi misalnya aldoheksosa dan ketotriosa.

5. Selanjutnya, tiap atom karbon yang mengikat gugus hidroksil (kecuali pada

kedua ujungnya) bersifat optik aktif , sehingga menghasilkan beberapa

karbohidrat yang berlainan meskipun struktur dasarnya sama. Sebagai contoh,

galaktosa adalah aldoheksosa, namun memiliki sifat yang berbeda dari

glukosa karena atom-atomnya disusun berlainan.

3. STRUKTUR DAN FUNGSI RNA

RNA (asam ribonukleat/ribonucleic acid ). RNA merupakan polimer yang

mempunyai massa molekul lebih kecil yaitu dari 20 ribu sampai 40 ribu. Bagian yang

relevan dari gen, disalin menjadi suatu RNA duta (messenger RNA, mRNA). Urutan

mRNA yang berbentuk sejodoh dengan rantai DNA yang mengandung sandi gen atau

kode genetik yang sesuai, yang nantinya akan diterjemahkan menjadi urutan asam

amino.

Struktur RNA

Page 16: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 16/34

16

Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang

tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu

gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer ini tersusun dari ikatan

 berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari

nukleotida yang lain. Tidak seperti DNA, RNA hanya terdiri dari satu pita tunggal.

Gambar 1. Struktur RNA

Setiap nukleotida pada RNA mengandung gula ribosa, dengan karbon nomor 1 'sampai

5'. Basa melekat pada posisi 1 ', umumnya adenin (A), sitosin (C), guanin (G) atau

urasil (U). Adenin dan guanin adalah purin, sitosin dan urasil yang pirimidin. Sebuah

kelompok fosfat terlampir pada posisi satu ribosa dan 5 '3 posisi berikutnya. Dasar 

dapat membentuk ikatan hidrogen antara sitosin dan guanin, antara adenin dan urasil

dan antara guanin dan urasil.

II. Susunan Kimia RNA

Page 17: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 17/34

17

RNA mengandung gula pentosa, basa nitrogen, dan asam fosfat. Gula

 pentosanya berupa ribosa. Basa nitrogen purinnya terdiri atas adenin (A) dan guainin

(G), sedangkan pirimidinnya terdiri atas sitosin (C) dan urasil (U). Dapat disingkat

sebagai berikut, basa nitrogen (senyawa heterosiklik yang mengandung nitrogen) yang

terdapat pada RNA ada empat macam yaitu:

Adenin (6-Aminopurin) atau A

Guanin (6-oksi-2-aminopurin) atau G

Sitosin (2-oksi-6-aminopurin) atau C

Urasil (2,6-dioksipirimidin) atau U

Gambar 2. Gula ribosa dan basa urasil yang menyusun molekul RNA.

Page 18: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 18/34

18

Gambar 3. Struktur Kimia RNA

Purin dan pirimidin yang berikatan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang

dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk 

sintesis DNA. Ribonukleosida yang berikatan dengan gugus fosfat membentuk suatu

nukleotida atau ribonukleotida. RNA tersusun atas empat jenis monomer nukleotida,

seperti tampak pada gambar. Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus

hidroksil cincin gula pentosa, sehingga dinamakan ribosa, sedangkan gugus pentosa

 pada DNA disebut deoksiribosa. Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali

 basa timin pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan:adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu nukleotida. Selain itu, bentuk 

konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai

dengan tipe dan fungsinya. Pada nukleosida dan nukleotida, rantai pentosa terdapat

dalam bentuk furanosa. Gula dan basa dihubungkan melalui suatu ikatan N-glikosidik 

antara C-1 gula dan N-9 cincin purin atau N-1 pirimidin. Ikatan ini selalu mempunyai

konfigurasi. Jika basa organik berkaitan dengan pentosa, terbentuklah suatu nukleosida,

dan jika nukleosida berkaitan dengan dengan asam fosfat, terbentuklah suatu

nukleotida.

Page 19: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 19/34

19

III. Jenis-Jenis RNA dan Fungsinya

Pada dasarnya, terdapat dua kelompok utama RNA yang menyusun makhluk hidup,

yaitu RNA genetik dan RNA non genetik.

a. RNA genetik 

RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yakni merupakan molekul

genetik yang secara keseluruhan bertanggung jawab dalam membawa segala materi

genetis, seperti yang dimiliki DNA, seperti pada beberapa jenis virus. Selain sebagai

materi genetic, RNA pulalah yang mengatur aktivitas sel.

  b. RNA nongenetik 

RNA nongenetik merupakan RNA yang tidak berperan sebagai DNA. RNA nongenetik 

dimilik oleh makhluk hidup yang materi genetiknya diatur oleh DNA. Pada makhluk 

hidup kelompok ini, di dalam di dalam selnya terdapat DNA dan RNA.

Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA nongenetik dibedakan menjadi tiga macam,

yakni RNA duta, RNA ribosom, dan RNA transfer.

Page 20: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 20/34

20

1. RNA duta atau “messenger  RNA” (mRNA) merupakan asam nukleat yang

 berbentuk pita tunggal dan merupakan RNA terbesar atau terpanjang yang bertindak 

sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Fungsi utama mRNA adalah membawa

kode-kode genetik dari DNA ke ribosom. mRNA juga berfungsi sebagai cetakan dalam

sintesis protein.

Gambar 5. Struktur mRNA

2. RNA transfer (tRNA) merupakan RNA terpendek yang bertindak sebagai

 penerjemah kodon dari mRNA. Selain itu, tRNA berfungsi mengikat asam-asam amino

yang akan disusun menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom. Pada tRNA

terdapat bagian yang berhubungan dengan kodon yang dibuat antikodon dan bagian

yang berfungsi sebagai pengikat asam amino.

Page 21: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 21/34

21

Gambar 6. Struktur tRNA

4. RNA ribosom (rRNA) merupakan RNA dengan jumlah terbanyak dan penyusun

ribosom. RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel. Lebih dari 80%

RNA merupakan rRNA. Fungsi rRNA sampai sekarang masih belum banyak diketahui,

tetapi diduga memiliki peranan penting dalam proses sintesis protein.

RNA ini disebut ribosomal RNA karena terdapat di ribosom meskipun dibuat di dalam

nukleus. rRNA bersama protein membentuk ribosom, benda-benda berbentuk butir-

 butir halus di dalam sitoplasma. Ribosom bertindak sebagai “Mesin” perakit dalam

sintesis protein yang bergerak ke satu arah sepanjang mRNA. Di dalam ribosom,

molekul rRNA ini mencapai 30-46%.

Page 22: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 22/34

22

Gambar 7. Struktur rRNA

Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik.Ia

  berfungsi sebagai penyimpan informasi genetic. Sebagaimana DNA pada organism

hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke

sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan

virus-virus baru.

 Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara

DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua

organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa

nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk 

'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi

dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang menyusun protein.

 Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara

DNA dan protein dalam proses ekspresi genetic karena ini berlaku untuk semuaorganisme hidup. Ekspresi genetik merupakan proses penerjemahan informasi genetik 

(dalam bentuk urutan basa) menjadi protein, dan lebih jauh lagi: karakter. Informasi

yang dibawa bahan genetik tidak bermakna apapun apabila tidak diekspresikan menjadi

fenotipe.

Page 23: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 23/34

23

IV. Pengaturan Kodon dalam RNA

Pengaturan kodon dalam RNA menentukan struktur serta fungsi dari tiap

  protein yang digunakan untuk mengatur dan membangun tubuh manusia yang

kompleks. Kodon dapat diartikan sebagai seperangkat aturan yang informasi yang

dikodekan dalam bahan genetik (DNA atau mRNA sequences) yang diterjemahkan ke

dalam protein (urutan asam amino) oleh sel hidup. Kodon atau kode genetik 

merupakan tiga pasang basa yang mengkode suatu protein. Kodon pada mRNA yang

mengawali sintesis suatu polipeptida, biasanya berupa AUG. Kodon pada mRNA yang

mengakhiri sintesis suatu polipeptida, biasanya berupa UAA, UAG, atau UGA. Kodegenetik merupakan seperangkat triplet basa nukleotida yang menyandi asam amino

tertentu. Asam amino yang disandikan misalnya metionin oleh urutan nukleotida ATG

(AUG pada RNA). Banyak asam amino yang disandikan oleh lebih dari satu jenis

kodon. Kodon berada pada molekul mRNA.

Kodon awal merupakan kodon pertama yang diterjemahkan pada saat translasi atau

disebut juga kodon inisiasi (AUG yang menyandikan metionin). Selain kodon inisiasi,

untuk memulai translasi diperlukan juga sekuen atau situs yang disebut Shine-Dalgarno

untuk pengenalan oleh ribosom yang juga dibantu oleh faktor inisiasi (berupa tiga jenis

 protein).

Kodon akhir merupakan salah satu dari tiga kodon, yaitu UAG, UAA atau UGA.

Kodon akhir disebut juga kodon terminal yang tidak menyandikan asam amino. Kodon

akhir menyebabkan proses translasi berakhir dengan bantuan faktor pelepasan untuk 

melepas ribosom.

Proses Translasi

Page 24: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 24/34

24

Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida atau kodon yang ada pada

molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu

 polipeptida atau protein. Transkripsi dan translasi merupakan dua proses utama yang

menghubungkan gen ke protein. Translasi hanya terjadi pada molekul mRNA,

sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA yang merupakan salinan

urutan DNA menyusun suatu gen dalam bentuk kerangka baca terbuka. mRNA

membawa informasi urutan asam amino. Tempat translasi ini ialah ribosom, partikel

kompleks yang memfasilitasi perangkaian secara teratur asam amino menjadi rantai

 polipeptida. Asam amino yang akan dirangkaikan dengan asam amino lainnya dibawa

oleh tRNA. Setiap asam amino akan dibawa oleh tRNA yang spesifik ke dalam

kompleks mRNA-ribosom. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi)

yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor 

 protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi

dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini

disediakan oleh GTP ( guanosin triphosphat ), suatu molekul yang mirip dengan ATP.

1. Inisiasi

Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah

tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom.

Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA, sebuah tRNA yang memuat

asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Dalam kompleks

inisisasi, ribosom “membaca” kodon pada mRNA. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3

urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang datang untuk 

membaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenalsebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk sate, di mana tusuknya adalah

“mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan demikian, proses pembacaan

kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misal

kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam amino metionin

Page 25: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 25/34

25

datang. tRNA masuk ke celah ribosom. Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan

 perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis

 protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA

ribosomal.

2. Elongasi

Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu

 per satu diawali dari asam amino pertama (metionin). Ribosom akan terus bergerak dan

membaca kodon-kodon di sepanjang mRNA. Masing-masing kodon akan

diterjemahkan oleh tRNA yang membawa asam amino yang dikode oleh pasangan

komplemen antikodon tRNA tersebut. Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali

masuk dirangkaikan dengan asam amino yang di sampingnya membentuk dipeptida.

Ribosom terus bergeser, membaca kodon berikutnya. Asam amino berikutnya

dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida.

Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam

ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi

  polipeptida. Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan

antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat.

Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk 

mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom

 besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang

menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.

3. Terminasi

Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga ribosom

mencapai kodon stop. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon

Page 26: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 26/34

26

stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk 

menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi

 protein.

V. Sintesis RNA Dalam Sel

Enzim yang diperlukan dalam transkripsi DNA menjadi RNA adalah RNA

  polymerase. Reaksi enzimatik tersebut menghasilkan polimerase RNA dan

ribonukleotida. Sekuen nukleotida pada DNA merupakan templat atau cetakan untuk 

membuat sekuen nukleotida pada RNA. RNA polimerase ada yang tidak membutuhkan

templat atau cetakan seperti poli (A) polimerase yang penting dalam ekspresi gen.

Penambahan nukleotida pada saat sintesis RNA mengikuti aturan pasangan basa: A

 berpasangan dengan U; G berpasangan dengan C. Setiap penambahan satu nukleotida,

ß- dan γ-fosfat dihilangkan dari nukleotida yang baru datang, dan gugus hidroksil

dihilangkan dari ujung 3-karbon pada nukleotida, sama seperti polimerisasi DNA.

RNA polimerase merupakan komponen pusat dari kompleks inisiasi transkripsi. Setiap

kali suatu gen di transkrip, suatu kompleks baru digabungkan segera pada daerahupstream dari gen. Kompleks inisiasi disusun pada posisi yang sesuai dan tidak pada

sembarang tempat di genom karena lokasi target ditandai dengan sekuen nukleotida

khusus yang disebut promotor yang hanya terdapat di daerah upstream dari gen.

Promotor bakteria dapat langsung dikenali oleh enzim RNA polimerase, tetapi pada

eukariot dan archaea suatu protein intermediet yang mengikat ke DNA diperlukan dan

membentuk platform tempat RNA polimerase mengikat.

Tahapan selanjutnya yaitu pemrosesan prekursor RNA. Kebanyakan RNA, terutama

  pada eukariot, awalnya disintesis sebagai prekursor atau pre-mRNA yang harus

diproses sebelum bisa menjalankan fungsinya. Berikut ini adalah garis besar 

 pemrosesan pre-RNA.

Page 27: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 27/34

27

Modifikasi akhir terjadi selama sintesis mRNA eukariot dan archaea yang umumnya

dengan penambahan nukleotida pada ujung 5′ yang disebut cap dan ekor poli A pada

ujung 3′. Keduanya terlibat dalam penggabungan kompleks inisiasi translasi dari

mRNA ini.

Splicing  adalah penghilangan intron dari prekursor RNA. Banyak gen-gen

 pengkode protein pada eukariot mengandung intron dan intron ini dikopi saat gen di

transkrip. Intron dihilangkan dari pre-mRNA dengan reaksi pemotongan dan

  penggabungan. Pre-mRNA yang tidak mengalami penghilangan intron membentuk 

fraksi RNA nuklear yang disebut heterogenous nuclear RNA (hnRNA). Beberapa pre-

rRNA dan pre-tRNA eukariot juga mengandung intron, sama seperti transkrip pada

archaea, tetapi hal tersebut jarang terdapat pada bakteri.

Pemotongan merupakan peristiwa yang penting dalam pemrosesan rRNA dan

tRNA. Kebanyakan diantaranya awalnya disintesis dari unit transkripsi yang

mengkhususkan diri pada lebih dari satu molekul. Oleh karena itu, pre-rRNA dan pre-

tRNA harus dipotong kecil-kecil untuk menghasilkan RNA yang matang. Tipe

 pemrosesan ini terdapat baik pada prokariot maupun eukariot.

Modifikasi kimia dilakukan pada rRNA, tRNA, dan mRNA. rRNA dan tRNA  pada semua organisme dimodifikasi dengan penambahan gugus kimia baru yang

ditambahkan ke nukleotida tertentu dalam setiap RNA. Modifikasi kimia mRNA

disebut RNA-editing, seperti yang terlihat pada bermacam-macam eukariot.

Pemrosesan mRNA mempunyai pengaruh yang penting pada komposisi

transkriptom. RNA editing, sebagai contoh, dapat menghasilkan suatu pre-mRNA

tunggal yang diubah menjadi dua mRNA berbeda yang mengkode protein yang sangat

 berbeda. Peristiwa itu nampaknya tidak umum, tetapi splicing alternatif, dimana satu

 pre-mRNA menghasilkan dua atau lebih mRNA dengan cara penggabungan exon

dengan kombinasi yang berbeda sangat umum terjadi. Dengan mekanisme ini, jumlah

gen yang sedikit bisa menghasilkan protein yang lebih banyak 

4. STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID

Page 28: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 28/34

28

A. PENDAHULUAN

Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu

senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut organik. Contohnya

 benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan

gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen

dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat

kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana

lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan

karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat

 bervariasi struktur dan fungsinya,mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet

alam.

Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana

(simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid).

Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst), lemak 

susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk 

karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat disabunkan, sedangkan lipid

sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat disabunkan.Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika

dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol.

Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis.

Lipid berpern penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan

minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung,

dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia,

 pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon.

Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam

lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alkohol yang mengandung

nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan

fosfatidilserin.

Page 29: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 29/34

29

Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida.

Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan

gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka

dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak 

disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi,

enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam

lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan

komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi,

karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol

merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama

sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah

komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang

yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu

(untuk fungsi pencernaan ).

Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam

 plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam

air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini

disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugas

mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.

Berikut ini adalah struktur lipid :

Page 30: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 30/34

30

A. PEMBAHASAN

Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu

 polimer. Suatu molekul dikatagorikan dalam lipid karena :• mempunyai kelarutan yg rendah di dlm air 

• larut dalam pelarut organik (eter, kloroform)

• Terdiri dari C, H, O

Berikut ini pemngolongan lipid dilihat dari struktur dan fungsinya.

Berdasarkan strukturnya, lipid dapat dibagi menjadi 2 :

• Lipid dengan rantai hidrokarbon terbuka. Contonhnya : asam

lemak, TAG, pingolipid, fosfoasilgliserol, glikolipid• Lipid dengan rantai hidorkarbon siklis contohnya : steroid

(kolesterol)

Berdasarkan fungsinya, lipid dapat dibagi menjadi :

• Lipid simpanan (storage lipid)

• Lipid struktural (penyusun membran)

Lipid fungsional (sbg tanda / signal, kofaktor dan pigment)

Berikut ini pembagian lipid yang sering digunakan dalam

menggolongkan Lipid :

A. Griserol

B. Asam lemak 

C. Fospolipid

Page 31: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 31/34

31

D. Lilin ( wax )

Rantai panjang (c14-c36) baik jenuh atau tak jenuh dengan

alkohol rantai panjang (c16-c30) mempunyai titik lebur 60-100oc.

karena kemampuannya sbg karena kemampuannya sbg water 

repellents & bentuknya yang

  padat banyak dijumpai sebagai lapisan pelindung baik pada hewan dan

tumbuhan. Contoh: rambut, bulu dan kulit burung. Pada beberapa jenis tumbuhan juga

terdapat pada lapisan atas daun, buah-buahan dll.

5. STRUKTUR DAN FUNGSI DNA

Molekul DNA pertama kali diisolir oleh F. Miescher (1869) dari sel

spermatozoa dan dari nucleus sel-sel darah merah burung . Tahun 1880 fischer dapat

mengenal adanya zat-zat pirimidin dan purin di dalam asam nukleat. Kossel

menemukan 2 pirimidin (yaitu sitosin dan timin) dan 2 purin (yaitu adenine dan

guanin) di dalam asam nukleat itu, sehingga ia mendapatkan Nobel pada tahun 1910 .

Watson dan Crick (1953) menyatakan bahwa molekul DNA itu berbentuk spiral ganda

yang berpilin (“double helix”) dan memperlihatkan berbagai aktifitas dari molekul

DNA . Kornberg (1957) membuktikan kebenaran model “double helix” dari DNA yang

dikemukakan Watson dan Crick dengan cara membuat molekul DNA dalam system sel

 bebas . tahun (1967) Kornberg membuat molekul DNA dari 6000 nukleotida

• DNA adalah Polimer asam nukleat yang tersusun secara sistematis dan

sebagai pembawa informasi genetik yang diturunkan pada jasad

keturunannya.

Page 32: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 32/34

32

• DNA adalah makromolekul polimer asam nukleat yang terdiri atas gula

 pentosa(deoksiribosa), basa nitrogen dan gugus fosfat.

• Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut

dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.

• Letak 

• DNA(deoksiribonukleat acid) ditemukan terutama di nukleus sel .

DNA berfungsi :

a. Membawa informasi genetik 

 b. Secara langsung maupun tidak langsung mengontrol semua aktivitas sel

c. Mengatur sintesis protein RNA berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis protein

(yaitu memindahkan informasi genetik dari DNA ke mesin pembuat protein dalam

 proses ekspresi genetik)

Struktur DNA

Rantai DNA memiliki lebar 22–24 Å, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Å.

Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida

yang terangkai seperti rantai.Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas

220 juta nukleotida. Basa nitrogen yang terdapat pada DNA :

Purinà adenin dan guanin

Pirimidinà timin dan sitosin

Page 33: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 33/34

33

• Gula pentose, yang dikanal dengan ribosa

• Asam fosfat

Struktur DNA berdasarkan bentuk 

1. Bentuk A

2. Bentuk B

Page 34: isi

5/14/2018 isi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 34/34

34

3. Bentuk Z

Denaturasi & renaturasi DNA

Jika suatu larutan yang mengandung DNA dipanaskan atau dibubuhkan alkali

yang kuat, maka hubungan hydrogen itu menjadi labil dan putus. Dua pita spiral

dari molekul DNA itu membuka. Proses ini dinamakan denaturasi DNA.

Jika larutan tersebut didinginkan kembali atau dinetralisir secara perlahan-

lahan, maka terbentuklah pasangan-pasangan basa itu kembali. Peristiwa ini

dinamakan renaturasi .