isi
-
Upload
dinda-ayu-sukma -
Category
Documents
-
view
122 -
download
0
Transcript of isi
![Page 1: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/1.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 1/34
1
1.STRUKTUR DAN FUNGSI PROTEIN
A. Pendahuluan
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks ber bobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer -monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan beberapa sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Protein memiliki berbagai fungsi seperti:
1. Protein merupakan enzim atau subunit enzim, misal ribonuklease,
tripsin
2. Protein berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, misal protein
yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton
3. Protein juga terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi,
misal Trombin
4. Protein sebagai sistem pengendali dalam bentuk hormon, misal
insulin, hormon tumbuh (auksin),
5. Protein sebagai komponen penyimpanan/ nutrient, misal kasein
(susu),ovalgumin (telur),gliadin (gandum) dan transportasi hara di tumbuhan
6. Protein sebagai salah satu sumber gizi dan berperan sebagai sumber
asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino
tersebut (heterotrof).
7. Pada organism lain, protein memiliki fungsi lain seperti Monelin, pada
suatu tanaman di Afrika yang mempunyai rasa yang amat manis ataupun
protein anti beku pada ikan.
![Page 2: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/2.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 2/34
2
Sebagian besar kimia kehidupan adalah senyawa organik polifungsional. Gugus
fungsional tersebut biasanya mempunyai interaksi agak kuat, seperti gugus yang ada
pada karbohidat dan antara gugus amino dengan karboksil pada asam amino.
Protein yang merupakan komponen tak berair di dalam sel dan begitu banyak
dijumpai di dalam makhluk hidup mempunyai fungsi yang sangat mengagumkan.
Protein berdasarkan bentuk, dibedakan menjadi 2 macam yaitu protein serabut dan
globular. Protein apabila dihidrolisis dengan asam atau basa akan menjadi asam amino.
Hal ini membuktikan bahwa molekul penyusun protein adalah asam amino.
Ciri-ciri utama molekul protein yaitu ;
1. Umumnya terjadi atas 20 macam asam amino yang berikatan secara
kovalen dalam variasi urutan yang bermacam-macam, membentuk suatu
rantai polipeptida.
2. Terdapat ikatan kimia lain yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-
lengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein.
3. strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, dll.
4. umumnya reaktis sangat speifik hal ini disebabkan karena adanya gugus
samping yang reaktif dan susunan khas struktur makromolekulnya.
B. Komposisi Protein
Protein terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan, dalam beberapa
kasus, belerang. Protein adalah satu-satunya senyawa organic yang mengandung
nitrogen, sebuah fakta yang menjadikannya kedua penting dan berpotensi beracun.
Asam amino merupakan unit dasar struktur protein. Beberapa dari asam amino
ini dapat synthesized lain dari asam amino (disebut sebagai nonessential asam amino),
sementara beberapa harus diperoleh dari makanan (disebut sebagai asam amino
essensial).
![Page 3: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/3.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 3/34
3
1. Asam Amino
a. Struktur asam amino dan nama asam amino penyusun protein
Asam amino yang terjadi secara alami sebagai penyusun protein
mempunyai gugus amino (NH2) dan gugus karboksilat (COOH) yang
terikat pada atom yang sama yaitu pada atom karbon alfa. Oleh karena
itu asam amino ini disebut asam α-amino dan secara umum rumus
strukturnya dapat digambarkan seperti dibawah ini.
Struktur asam amino α
Suatu asam amino-α terdiri atas:
a. Atom C α. Disebut α karena bersebelahan dengan gugus
karboksil (asam).
b. Atom H yang terikat pada atom C α.
c. Gugus karboksil yang terikat pada atom C α.
d. Gugus amino yang terikat pada atom C α.
e. Gugus R yang juga terikat pada atom C α.
![Page 4: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/4.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 4/34
4
Contoh struktur dari beberapa asam amino
Perbedaan antara asam amino yang satu dengan asam amino yang lain disebabkan oleh perbedaan gugus R yang disebut rantai samping
C. Struktur protein
Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder, struktur
tersier dan struktur kuartener.
1. Struktur primer
Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai
polipeptida.
Struktur primer protein
![Page 5: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/5.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 5/34
5
Sumber: www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html, 2003, The
Biology Project-Biochemistry
2. Struktur sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari rangka
protein. Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet. Lihat
Gambar 2.6.
Gambar 2.6
Alpha helix dan beta sheet sebagai struktur sekunder protein
Sumber: www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html, 2003, The
Biology Project-Biochemistry
Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
• alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam
amino berbentuk seperti spiral;• beta-sheet ( β-sheet , "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar
yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui
ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
• beta-turn, ( β-turn, "lekukan-beta"); dan
![Page 6: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/6.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 6/34
6
• gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
3. Struktur tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai
polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai
contoh, struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler. Lihat contoh
Gambar 2.7.
![Page 7: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/7.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 7/34
7
Struktur tersier dari protein enzim triosa fosfat isomerase (TPI)
4. Struktur kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur
kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-
sama membentuk struktur protein. Sebagai contoh adalah molekul
hemoglobin manusia yang tersusun atas 4 subunit, yang dipaparkan pada
Gambar 2.8.
Struktur hemoglobin yang merupakan struktur kuartener protein
Sumber: www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html, 2003, The
Biology Project-Biochemistry
D. Kasifikasi protein
1. Berdasarkan komposisi protein dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu ;
a. Protein sederhana adalah protein yang pada hidrolisis hanya
menghasilkan asam amino.
![Page 8: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/8.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 8/34
8
b. Protein konjugasi adalah protein yang pada hidrolisis tidak hanya
menghasilkan asam amino.
2. Berdasarkan struktur molekulnya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan
utama, yaitu :
1. Protein Bentuk Serabut (fibrous)
Protein bentuk serabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk
spiral yang terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang
kaku. Karakteristik protein serabut adalah rendahnya daya larut,
mempunyaikekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim
pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh
(kolagen, elastin, keratin, dan myosin).
2. Protein Globular
Protein globular berbentuk bola, terdapat dalam cairan jaringan
tubuh. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, mudah
berubah dibawah pengaruh suhu. Yang termasuk dalam proteinglobular adalah (Albumin, Globulin, Histon, dan Protamin).
3. Protein Konjugasi
Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan
bahan-bahan non asam asam amino. Yang termasuk dalam protein
globular adalah (Nukleoprotein, Lipoprotein, Fosfoprotein dan
Metaloprotein)
E. Koenzim
Banyak enzim yang memerlukan koenzim untuk dapat berfungsi aktif sebagai
katalisator. Koenzim akan memperbesar kemampuan katalitik suatu enzim sehingga
jauh melebihi kemampuan yang ditawarkan. Koenzim yang berikatan secara erat
dengan enzim melalui ikatan kovalen atau non kovalen sering disebut sebagai gugus
![Page 9: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/9.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 9/34
9
prostetik. Reaksi-reaksi yang memerlukan koenzim antara lain: reaksi oksidoreduksi,
pemindahan gugus serta isomerisasi, dan reaksi yang membentuk ikatan kovalen.
Koenzim dan hubungannya dengan beberapa vitamin
1. Koenzim: molekul organic kecil, tahan terhadap panas yang
mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari enzimnya dengan cara
dialysis. Contoh: NAD, NADP, ATP.
2. Vitamin: golongan senyawa kimia yang terdapat dalam jumlah
kecil makanan tetapi mempunyai arti penting, sebab jika kekurangan
vitamin maka akan menimbulkan penyakit seperti beri-beri, skorbut,
rabun senja, dan lain-lain.
3. Hubungan keduanya adalah beberapa koenzim mempunyai
struktur yang mirip dengan vitamin tertentu. Pada koenzim tertentu
molekul vitamin menjadi bagian dari molekul tersebut. contohnya ada 9,
salah satumya Niasin. Niasin adalah nama vitamin yang beberapamolekul nikotinamida/asam nikotinat. Niasin terdapat dalam jaringan
hewan maupun tumbuhan. Daging adalah bahan makanan yang
mengandung banyak niasin. Molekul nikotinamida terdapat sebagai
bagian dari molekul NAD+ atau NADP+ yang merupakan koenzim
Unsur-unsur kimia pada sel hidup mengalami berbagai proses dan reaksi. Pada
setiap reaksi kimia organik, dibutuhkan katalisator. Katalisator diperlukan untuk
mempercepat proses reaksi. Namun, katalisator tidak akan berubah dan tidak akan
habis oleh reaksi tersebut. Enzim merupakan suatu biokatalis. Artinya, suatu katalisator
yang disintesis oleh organisme hidup.
Katalisator ada dua macam, yaitu katalisator protein dan katalisator nonprotein.
Contoh katalisator protein adalah enzim, sedangkan yang merupakan katalisator
![Page 10: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/10.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 10/34
10
nonprotein, misalnya H, OH, dan ion logam. Dilihat dari sturkturnya, enzim adalah
protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat-sifat protein, seperti termolabil, bisa
rusak oleh logam berat (Ag,Pb,Hg), dan dapat terganggu oleh perubahan pH.
1. Perbedaan Enzim dan Koenzim
Ketika mempelajari enzim, Anda pasti akan mengenal koenzim, holoenzim,
dan apoenzim. Koenzim diperlukan agar enzim dapat bekerja. Koenzim
adalah molekul organik nonprotein. Jika enzim dan koenzim disatukan,
disebut holoenzim. Sementara itu, bagian protein holoenzim disebut
apoenzim.
Berikut ini adalah perbedaan enzim dan koenzim.
• Enzim: biokatalisator, termolabil, memiliki fungsi yang spesifik,
mudah rusak oleh logam berat, pengukuran aktivitasnya dilakukan
dengan kecepatan reaksi enzimatik, memiliki letak tertentu di dalam
sel, dan hanya satu macam reaksi yang mampu dikatalis olehnya.
• Koenzim: diperlukan untuk aktivitas enzim tertentu, termostabil,
memiliki berat molekul yang rendah, bisa dikatakan sebagai substrat
kedua, banyak koenzim yang merupakan derivat vitamin B.
2. Enzim Memerlukan Koenzim
Banyak enzim yang megatalisis proses pemindahan gugus dan reaksi lain
memerlukan, di samping substratnya, sebuah molekul organik sekunder
yang dikenal sebagai koenzim karena tanpa koenzim, enzim tersebut tidak
aktif. Koenzim akan memperbesar kemampuan katalitik sebuah enzim
sehingga menjadi jauh melebihi kemampuan yang ditawarkan hanya oleh
gugus fungsional asam aminonya, yang menyusun massa enzim tersebut.
![Page 11: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/11.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 11/34
11
Koenzim yang berikatan secara erat dengan enzim lewat ikatan kovalen
atau gaya nonkovalen kerap kali disebut sebagai gugus prostetik.. Koenzim
yang mampu berdifusi secara bebas umumnya berfungsi sebagai unsur
pembawa (yang didaur ulang secara kontinu) hydrogen (FADH), hidrida
(NADH dan NADPH), atau unit-unit kimia seperti gugus asil (koenzim A)
atau gugus metil (folat), membawanya bolak-balik antara tempat
pembentukannya dan pemakaiannya. Oleh karena itu, koenzim yang disebut
belakangan ini dapat dianggap sebagai substrat sekunder.
Jenis-jenis enzim yang membutuhkan koenzim adalah enzim yang
mengatalisis reaksi oksidoreduksi, pemindahan gugus serta isomerisasi, dan
reaksi yang membentuk ikatan kovalen (kelas IUB 1,2,5, dan 6). Reaksi
lisis, termasuk reaksi hidrolisis yang dikatalisis oleh enzim-enzim
pencernaan, tidak memerlukan koenzim.
3. Koenzim Dapat dianggap Sebagai Subtrat Sekunder
Untuk dua laasan penting, akan sering kali membantu untuk menganggap
koenzim sebagai substrat sekunder. Alasan pertama, perubahan kimia didalam koenzim terjadi tepat mengimbangi perubahan kimia yang
berlangsung di dalam substrat. Sebagai contoh, dalam reaksi oksideruduksi,
jika satu molekul substrat dioksidasi, satu molekul koenzim akan direduksi.
Alasan kedua untuk memberi koenzim penghargaan yang sama adalah
bahwa aspek reaksi ini mungkin mempunyai makna fisiologik mendasar
yang lebih besar. Sebagai contoh, peran penting kmampuan otot yang
bekerja secara anaerob untuk mengubah piruvat menjadi laktat tidak terletak
pada piruvat ataupun laktat. Reaksi tersebut semata-mata bertujuan
mengoksidasi koenzin NADH yang tereduksi menjadi NAD+. Tanpa NAD+
glikolisis tidak dapat berlanjut dan sintesis ATP Anaerob (dan dengan
demikian, aktivitas kerjannya) akan terhenti. Di bawah keadaan anaerob,
reduksi piruvat menjadi laktat menghasilkan oksidasi ulang NADH dan
![Page 12: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/12.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 12/34
12
memunkinkan sintesis ATP. Reaksi lain dapat melakukan funsi ini sama
baiknya. Sebagai contoh pada bakteri atau ragi yang tumbuh secara
anaerob, metabolit yang berasal dari piruvat bertindak secara oksidan bagi
NADH dan mereka sendiri berada dalam keadaan tereduksi.
2. STRUKTUR DAN FUNGSI karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus
hidroksil.Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid
atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa).Fungsi primer
dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka pendek (gula merupakan
sumber energi).Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi
jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan
manusia).Fungsi lainnya adalah sebagai komponen struktural sel.
Fungsi Karbohidrat
Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka pendek
(gula merupakan sumber energi).Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai
cadangan energi jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan
dan manusia).Fungsi lainnya adalah sebagai komponen struktural sel.
Pembentukan rantai karbohidrat menggunakan ikatan glikosida.
Berdasarkan lokasi gugus –C=O, monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu:
1) Aldosa (berupa aldehid)
2) Ketosa (berupa keton)
![Page 13: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/13.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 13/34
13
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa , dan fruktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut
polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa.Selain monosakarida dan polisakarida,
terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian
beberapa monosakarida).
Berdasarkan jumlah atom C pada rantai , monosakarida digolongkan menjadi:
1. Triosa (tersusun atas 3 atom C)
2. Tetrosa (tersusun atas 4 atom C)
3. Pentosa (tersusun atas 5 atom C)
4. Heksosa (tersusun atas 6 atom C)
5. Heptosa (tersusun atas 7 atom C)
6. Oktosa (tersusun atas 3 atom C)
Klasifikasi karbohidrat menurut jumlah atom C
![Page 14: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/14.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 14/34
14
Contoh monosakarida
Contoh pertama di atas (sebelah kiri) menunjukkan sebuah monosakarida
triosa (memiliki 3 atom C), aldosa (berstruktur aldehid/-COH) sehingga dinamakangula aldotriosa. Sedangkan contoh kedua (sebelah kanan) menunjukkan sebuah
monosakarida heksosa
(memiliki 6 atom C), ketosa (berstruktur keton/R-CO-R) sehingga dinamakan
gula ketoheksosa.
Berdasarkan stereokimia, monosakarida terbagi menjadi beberapa
golongan.Stereokimia adalah studi mengenai susunan spasial dari molekul.Salah satu
bagian dari stereokimia adalah stereoisomer. Stereoisomer mengandung pengertian:1. memiliki kesamaan order dan jenis ikatan
2. memiliki perbedaan susunan spasial
3. memiliki perbedaan properti (sifat).
![Page 15: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/15.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 15/34
15
Enantiomer merupakan pasangan dari stereoisomer. Dalam hal ini terdapat
aturan yaitu:
1. Diberi awalan D dan L
2. Keduanya merupakan gambar cermin yang tak mungkin saling tumpang tindih
3. Monosakarida merupakan karbohidrat dalam bentuk gula sederhana.
Sebagaimana disakarida, monosakarida berasa manis, larutair , dan bersifat
kristalin.
4. Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang
dikandungnya (triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, dan heptosa) dan gugus
aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Ini kemudian bergabung,
menjadi misalnya aldoheksosa dan ketotriosa.
5. Selanjutnya, tiap atom karbon yang mengikat gugus hidroksil (kecuali pada
kedua ujungnya) bersifat optik aktif , sehingga menghasilkan beberapa
karbohidrat yang berlainan meskipun struktur dasarnya sama. Sebagai contoh,
galaktosa adalah aldoheksosa, namun memiliki sifat yang berbeda dari
glukosa karena atom-atomnya disusun berlainan.
3. STRUKTUR DAN FUNGSI RNA
RNA (asam ribonukleat/ribonucleic acid ). RNA merupakan polimer yang
mempunyai massa molekul lebih kecil yaitu dari 20 ribu sampai 40 ribu. Bagian yang
relevan dari gen, disalin menjadi suatu RNA duta (messenger RNA, mRNA). Urutan
mRNA yang berbentuk sejodoh dengan rantai DNA yang mengandung sandi gen atau
kode genetik yang sesuai, yang nantinya akan diterjemahkan menjadi urutan asam
amino.
Struktur RNA
![Page 16: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/16.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 16/34
16
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang
tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu
gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer ini tersusun dari ikatan
berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari
nukleotida yang lain. Tidak seperti DNA, RNA hanya terdiri dari satu pita tunggal.
Gambar 1. Struktur RNA
Setiap nukleotida pada RNA mengandung gula ribosa, dengan karbon nomor 1 'sampai
5'. Basa melekat pada posisi 1 ', umumnya adenin (A), sitosin (C), guanin (G) atau
urasil (U). Adenin dan guanin adalah purin, sitosin dan urasil yang pirimidin. Sebuah
kelompok fosfat terlampir pada posisi satu ribosa dan 5 '3 posisi berikutnya. Dasar
dapat membentuk ikatan hidrogen antara sitosin dan guanin, antara adenin dan urasil
dan antara guanin dan urasil.
II. Susunan Kimia RNA
![Page 17: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/17.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 17/34
17
RNA mengandung gula pentosa, basa nitrogen, dan asam fosfat. Gula
pentosanya berupa ribosa. Basa nitrogen purinnya terdiri atas adenin (A) dan guainin
(G), sedangkan pirimidinnya terdiri atas sitosin (C) dan urasil (U). Dapat disingkat
sebagai berikut, basa nitrogen (senyawa heterosiklik yang mengandung nitrogen) yang
terdapat pada RNA ada empat macam yaitu:
Adenin (6-Aminopurin) atau A
Guanin (6-oksi-2-aminopurin) atau G
Sitosin (2-oksi-6-aminopurin) atau C
Urasil (2,6-dioksipirimidin) atau U
Gambar 2. Gula ribosa dan basa urasil yang menyusun molekul RNA.
![Page 18: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/18.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 18/34
18
Gambar 3. Struktur Kimia RNA
Purin dan pirimidin yang berikatan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang
dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk
sintesis DNA. Ribonukleosida yang berikatan dengan gugus fosfat membentuk suatu
nukleotida atau ribonukleotida. RNA tersusun atas empat jenis monomer nukleotida,
seperti tampak pada gambar. Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus
hidroksil cincin gula pentosa, sehingga dinamakan ribosa, sedangkan gugus pentosa
pada DNA disebut deoksiribosa. Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali
basa timin pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan:adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu nukleotida. Selain itu, bentuk
konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai
dengan tipe dan fungsinya. Pada nukleosida dan nukleotida, rantai pentosa terdapat
dalam bentuk furanosa. Gula dan basa dihubungkan melalui suatu ikatan N-glikosidik
antara C-1 gula dan N-9 cincin purin atau N-1 pirimidin. Ikatan ini selalu mempunyai
konfigurasi. Jika basa organik berkaitan dengan pentosa, terbentuklah suatu nukleosida,
dan jika nukleosida berkaitan dengan dengan asam fosfat, terbentuklah suatu
nukleotida.
![Page 19: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/19.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 19/34
19
III. Jenis-Jenis RNA dan Fungsinya
Pada dasarnya, terdapat dua kelompok utama RNA yang menyusun makhluk hidup,
yaitu RNA genetik dan RNA non genetik.
a. RNA genetik
RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yakni merupakan molekul
genetik yang secara keseluruhan bertanggung jawab dalam membawa segala materi
genetis, seperti yang dimiliki DNA, seperti pada beberapa jenis virus. Selain sebagai
materi genetic, RNA pulalah yang mengatur aktivitas sel.
b. RNA nongenetik
RNA nongenetik merupakan RNA yang tidak berperan sebagai DNA. RNA nongenetik
dimilik oleh makhluk hidup yang materi genetiknya diatur oleh DNA. Pada makhluk
hidup kelompok ini, di dalam di dalam selnya terdapat DNA dan RNA.
Berdasarkan letak dan fungsinya, RNA nongenetik dibedakan menjadi tiga macam,
yakni RNA duta, RNA ribosom, dan RNA transfer.
![Page 20: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/20.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 20/34
20
1. RNA duta atau “messenger RNA” (mRNA) merupakan asam nukleat yang
berbentuk pita tunggal dan merupakan RNA terbesar atau terpanjang yang bertindak
sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Fungsi utama mRNA adalah membawa
kode-kode genetik dari DNA ke ribosom. mRNA juga berfungsi sebagai cetakan dalam
sintesis protein.
Gambar 5. Struktur mRNA
2. RNA transfer (tRNA) merupakan RNA terpendek yang bertindak sebagai
penerjemah kodon dari mRNA. Selain itu, tRNA berfungsi mengikat asam-asam amino
yang akan disusun menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom. Pada tRNA
terdapat bagian yang berhubungan dengan kodon yang dibuat antikodon dan bagian
yang berfungsi sebagai pengikat asam amino.
![Page 21: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/21.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 21/34
21
Gambar 6. Struktur tRNA
4. RNA ribosom (rRNA) merupakan RNA dengan jumlah terbanyak dan penyusun
ribosom. RNA ini berupa pita tunggal, tidak bercabang, dan fleksibel. Lebih dari 80%
RNA merupakan rRNA. Fungsi rRNA sampai sekarang masih belum banyak diketahui,
tetapi diduga memiliki peranan penting dalam proses sintesis protein.
RNA ini disebut ribosomal RNA karena terdapat di ribosom meskipun dibuat di dalam
nukleus. rRNA bersama protein membentuk ribosom, benda-benda berbentuk butir-
butir halus di dalam sitoplasma. Ribosom bertindak sebagai “Mesin” perakit dalam
sintesis protein yang bergerak ke satu arah sepanjang mRNA. Di dalam ribosom,
molekul rRNA ini mencapai 30-46%.
![Page 22: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/22.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 22/34
22
Gambar 7. Struktur rRNA
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik.Ia
berfungsi sebagai penyimpan informasi genetic. Sebagaimana DNA pada organism
hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke
sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan
virus-virus baru.
Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara
DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua
organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa
nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk
'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi
dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang menyusun protein.
Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara
DNA dan protein dalam proses ekspresi genetic karena ini berlaku untuk semuaorganisme hidup. Ekspresi genetik merupakan proses penerjemahan informasi genetik
(dalam bentuk urutan basa) menjadi protein, dan lebih jauh lagi: karakter. Informasi
yang dibawa bahan genetik tidak bermakna apapun apabila tidak diekspresikan menjadi
fenotipe.
![Page 23: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/23.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 23/34
23
IV. Pengaturan Kodon dalam RNA
Pengaturan kodon dalam RNA menentukan struktur serta fungsi dari tiap
protein yang digunakan untuk mengatur dan membangun tubuh manusia yang
kompleks. Kodon dapat diartikan sebagai seperangkat aturan yang informasi yang
dikodekan dalam bahan genetik (DNA atau mRNA sequences) yang diterjemahkan ke
dalam protein (urutan asam amino) oleh sel hidup. Kodon atau kode genetik
merupakan tiga pasang basa yang mengkode suatu protein. Kodon pada mRNA yang
mengawali sintesis suatu polipeptida, biasanya berupa AUG. Kodon pada mRNA yang
mengakhiri sintesis suatu polipeptida, biasanya berupa UAA, UAG, atau UGA. Kodegenetik merupakan seperangkat triplet basa nukleotida yang menyandi asam amino
tertentu. Asam amino yang disandikan misalnya metionin oleh urutan nukleotida ATG
(AUG pada RNA). Banyak asam amino yang disandikan oleh lebih dari satu jenis
kodon. Kodon berada pada molekul mRNA.
Kodon awal merupakan kodon pertama yang diterjemahkan pada saat translasi atau
disebut juga kodon inisiasi (AUG yang menyandikan metionin). Selain kodon inisiasi,
untuk memulai translasi diperlukan juga sekuen atau situs yang disebut Shine-Dalgarno
untuk pengenalan oleh ribosom yang juga dibantu oleh faktor inisiasi (berupa tiga jenis
protein).
Kodon akhir merupakan salah satu dari tiga kodon, yaitu UAG, UAA atau UGA.
Kodon akhir disebut juga kodon terminal yang tidak menyandikan asam amino. Kodon
akhir menyebabkan proses translasi berakhir dengan bantuan faktor pelepasan untuk
melepas ribosom.
Proses Translasi
![Page 24: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/24.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 24/34
24
Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida atau kodon yang ada pada
molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu
polipeptida atau protein. Transkripsi dan translasi merupakan dua proses utama yang
menghubungkan gen ke protein. Translasi hanya terjadi pada molekul mRNA,
sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi. Molekul mRNA yang merupakan salinan
urutan DNA menyusun suatu gen dalam bentuk kerangka baca terbuka. mRNA
membawa informasi urutan asam amino. Tempat translasi ini ialah ribosom, partikel
kompleks yang memfasilitasi perangkaian secara teratur asam amino menjadi rantai
polipeptida. Asam amino yang akan dirangkaikan dengan asam amino lainnya dibawa
oleh tRNA. Setiap asam amino akan dibawa oleh tRNA yang spesifik ke dalam
kompleks mRNA-ribosom. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi)
yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor
protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi
dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini
disediakan oleh GTP ( guanosin triphosphat ), suatu molekul yang mirip dengan ATP.
1. Inisiasi
Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah
tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom.
Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya mRNA, sebuah tRNA yang memuat
asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Dalam kompleks
inisisasi, ribosom “membaca” kodon pada mRNA. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3
urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang datang untuk
membaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenalsebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk sate, di mana tusuknya adalah
“mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan demikian, proses pembacaan
kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misal
kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam amino metionin
![Page 25: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/25.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 25/34
25
datang. tRNA masuk ke celah ribosom. Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan
perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis
protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA
ribosomal.
2. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu
per satu diawali dari asam amino pertama (metionin). Ribosom akan terus bergerak dan
membaca kodon-kodon di sepanjang mRNA. Masing-masing kodon akan
diterjemahkan oleh tRNA yang membawa asam amino yang dikode oleh pasangan
komplemen antikodon tRNA tersebut. Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali
masuk dirangkaikan dengan asam amino yang di sampingnya membentuk dipeptida.
Ribosom terus bergeser, membaca kodon berikutnya. Asam amino berikutnya
dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida.
Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam
ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi
polipeptida. Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan
antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat.
Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk
mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom
besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang
menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.
3. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga ribosom
mencapai kodon stop. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon
![Page 26: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/26.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 26/34
26
stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk
menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi
protein.
V. Sintesis RNA Dalam Sel
Enzim yang diperlukan dalam transkripsi DNA menjadi RNA adalah RNA
polymerase. Reaksi enzimatik tersebut menghasilkan polimerase RNA dan
ribonukleotida. Sekuen nukleotida pada DNA merupakan templat atau cetakan untuk
membuat sekuen nukleotida pada RNA. RNA polimerase ada yang tidak membutuhkan
templat atau cetakan seperti poli (A) polimerase yang penting dalam ekspresi gen.
Penambahan nukleotida pada saat sintesis RNA mengikuti aturan pasangan basa: A
berpasangan dengan U; G berpasangan dengan C. Setiap penambahan satu nukleotida,
ß- dan γ-fosfat dihilangkan dari nukleotida yang baru datang, dan gugus hidroksil
dihilangkan dari ujung 3-karbon pada nukleotida, sama seperti polimerisasi DNA.
RNA polimerase merupakan komponen pusat dari kompleks inisiasi transkripsi. Setiap
kali suatu gen di transkrip, suatu kompleks baru digabungkan segera pada daerahupstream dari gen. Kompleks inisiasi disusun pada posisi yang sesuai dan tidak pada
sembarang tempat di genom karena lokasi target ditandai dengan sekuen nukleotida
khusus yang disebut promotor yang hanya terdapat di daerah upstream dari gen.
Promotor bakteria dapat langsung dikenali oleh enzim RNA polimerase, tetapi pada
eukariot dan archaea suatu protein intermediet yang mengikat ke DNA diperlukan dan
membentuk platform tempat RNA polimerase mengikat.
Tahapan selanjutnya yaitu pemrosesan prekursor RNA. Kebanyakan RNA, terutama
pada eukariot, awalnya disintesis sebagai prekursor atau pre-mRNA yang harus
diproses sebelum bisa menjalankan fungsinya. Berikut ini adalah garis besar
pemrosesan pre-RNA.
![Page 27: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/27.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 27/34
27
Modifikasi akhir terjadi selama sintesis mRNA eukariot dan archaea yang umumnya
dengan penambahan nukleotida pada ujung 5′ yang disebut cap dan ekor poli A pada
ujung 3′. Keduanya terlibat dalam penggabungan kompleks inisiasi translasi dari
mRNA ini.
Splicing adalah penghilangan intron dari prekursor RNA. Banyak gen-gen
pengkode protein pada eukariot mengandung intron dan intron ini dikopi saat gen di
transkrip. Intron dihilangkan dari pre-mRNA dengan reaksi pemotongan dan
penggabungan. Pre-mRNA yang tidak mengalami penghilangan intron membentuk
fraksi RNA nuklear yang disebut heterogenous nuclear RNA (hnRNA). Beberapa pre-
rRNA dan pre-tRNA eukariot juga mengandung intron, sama seperti transkrip pada
archaea, tetapi hal tersebut jarang terdapat pada bakteri.
Pemotongan merupakan peristiwa yang penting dalam pemrosesan rRNA dan
tRNA. Kebanyakan diantaranya awalnya disintesis dari unit transkripsi yang
mengkhususkan diri pada lebih dari satu molekul. Oleh karena itu, pre-rRNA dan pre-
tRNA harus dipotong kecil-kecil untuk menghasilkan RNA yang matang. Tipe
pemrosesan ini terdapat baik pada prokariot maupun eukariot.
Modifikasi kimia dilakukan pada rRNA, tRNA, dan mRNA. rRNA dan tRNA pada semua organisme dimodifikasi dengan penambahan gugus kimia baru yang
ditambahkan ke nukleotida tertentu dalam setiap RNA. Modifikasi kimia mRNA
disebut RNA-editing, seperti yang terlihat pada bermacam-macam eukariot.
Pemrosesan mRNA mempunyai pengaruh yang penting pada komposisi
transkriptom. RNA editing, sebagai contoh, dapat menghasilkan suatu pre-mRNA
tunggal yang diubah menjadi dua mRNA berbeda yang mengkode protein yang sangat
berbeda. Peristiwa itu nampaknya tidak umum, tetapi splicing alternatif, dimana satu
pre-mRNA menghasilkan dua atau lebih mRNA dengan cara penggabungan exon
dengan kombinasi yang berbeda sangat umum terjadi. Dengan mekanisme ini, jumlah
gen yang sedikit bisa menghasilkan protein yang lebih banyak
4. STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID
![Page 28: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/28.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 28/34
28
A. PENDAHULUAN
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu
senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut organik. Contohnya
benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan
gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen
dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat
kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana
lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan
karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat
bervariasi struktur dan fungsinya,mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet
alam.
Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana
(simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid).
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst), lemak
susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk
karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat disabunkan, sedangkan lipid
sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat disabunkan.Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika
dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol.
Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis.
Lipid berpern penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan
minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung,
dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia,
pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon.
Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam
lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alkohol yang mengandung
nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan
fosfatidilserin.
![Page 29: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/29.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 29/34
29
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida.
Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan
gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka
dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak
disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi,
enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam
lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan
komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi,
karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol
merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama
sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah
komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang
yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu
(untuk fungsi pencernaan ).
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam
plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam
air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini
disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein). Lipoprotein bertugas
mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.
Berikut ini adalah struktur lipid :
![Page 30: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/30.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 30/34
30
A. PEMBAHASAN
Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu
polimer. Suatu molekul dikatagorikan dalam lipid karena :• mempunyai kelarutan yg rendah di dlm air
• larut dalam pelarut organik (eter, kloroform)
• Terdiri dari C, H, O
Berikut ini pemngolongan lipid dilihat dari struktur dan fungsinya.
Berdasarkan strukturnya, lipid dapat dibagi menjadi 2 :
• Lipid dengan rantai hidrokarbon terbuka. Contonhnya : asam
lemak, TAG, pingolipid, fosfoasilgliserol, glikolipid• Lipid dengan rantai hidorkarbon siklis contohnya : steroid
(kolesterol)
Berdasarkan fungsinya, lipid dapat dibagi menjadi :
• Lipid simpanan (storage lipid)
• Lipid struktural (penyusun membran)
Lipid fungsional (sbg tanda / signal, kofaktor dan pigment)
Berikut ini pembagian lipid yang sering digunakan dalam
menggolongkan Lipid :
A. Griserol
B. Asam lemak
C. Fospolipid
![Page 31: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/31.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 31/34
31
D. Lilin ( wax )
Rantai panjang (c14-c36) baik jenuh atau tak jenuh dengan
alkohol rantai panjang (c16-c30) mempunyai titik lebur 60-100oc.
karena kemampuannya sbg karena kemampuannya sbg water
repellents & bentuknya yang
padat banyak dijumpai sebagai lapisan pelindung baik pada hewan dan
tumbuhan. Contoh: rambut, bulu dan kulit burung. Pada beberapa jenis tumbuhan juga
terdapat pada lapisan atas daun, buah-buahan dll.
5. STRUKTUR DAN FUNGSI DNA
Molekul DNA pertama kali diisolir oleh F. Miescher (1869) dari sel
spermatozoa dan dari nucleus sel-sel darah merah burung . Tahun 1880 fischer dapat
mengenal adanya zat-zat pirimidin dan purin di dalam asam nukleat. Kossel
menemukan 2 pirimidin (yaitu sitosin dan timin) dan 2 purin (yaitu adenine dan
guanin) di dalam asam nukleat itu, sehingga ia mendapatkan Nobel pada tahun 1910 .
Watson dan Crick (1953) menyatakan bahwa molekul DNA itu berbentuk spiral ganda
yang berpilin (“double helix”) dan memperlihatkan berbagai aktifitas dari molekul
DNA . Kornberg (1957) membuktikan kebenaran model “double helix” dari DNA yang
dikemukakan Watson dan Crick dengan cara membuat molekul DNA dalam system sel
bebas . tahun (1967) Kornberg membuat molekul DNA dari 6000 nukleotida
• DNA adalah Polimer asam nukleat yang tersusun secara sistematis dan
sebagai pembawa informasi genetik yang diturunkan pada jasad
keturunannya.
![Page 32: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/32.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 32/34
32
• DNA adalah makromolekul polimer asam nukleat yang terdiri atas gula
pentosa(deoksiribosa), basa nitrogen dan gugus fosfat.
• Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut
dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.
• Letak
• DNA(deoksiribonukleat acid) ditemukan terutama di nukleus sel .
DNA berfungsi :
a. Membawa informasi genetik
b. Secara langsung maupun tidak langsung mengontrol semua aktivitas sel
c. Mengatur sintesis protein RNA berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis protein
(yaitu memindahkan informasi genetik dari DNA ke mesin pembuat protein dalam
proses ekspresi genetik)
Struktur DNA
Rantai DNA memiliki lebar 22–24 Å, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Å.
Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida
yang terangkai seperti rantai.Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas
220 juta nukleotida. Basa nitrogen yang terdapat pada DNA :
Purinà adenin dan guanin
Pirimidinà timin dan sitosin
![Page 33: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/33.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 33/34
33
• Gula pentose, yang dikanal dengan ribosa
• Asam fosfat
Struktur DNA berdasarkan bentuk
1. Bentuk A
2. Bentuk B
![Page 34: isi](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020717/5571ffdd49795991699e4fc4/html5/thumbnails/34.jpg)
5/14/2018 isi - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isi5571ffdd49795991699e4fc4 34/34
34
3. Bentuk Z
Denaturasi & renaturasi DNA
Jika suatu larutan yang mengandung DNA dipanaskan atau dibubuhkan alkali
yang kuat, maka hubungan hydrogen itu menjadi labil dan putus. Dua pita spiral
dari molekul DNA itu membuka. Proses ini dinamakan denaturasi DNA.
Jika larutan tersebut didinginkan kembali atau dinetralisir secara perlahan-
lahan, maka terbentuklah pasangan-pasangan basa itu kembali. Peristiwa ini
dinamakan renaturasi .