isi makalah kel 5

download isi makalah kel 5

of 10

Transcript of isi makalah kel 5

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DASAR BADAN HUKUM Sebagaimana kita ketahui,badan hukum dalam bahasa Belanda disebut rechtpersoon1.. Menurut Pasal 153 KUH Perdata,Badan hukum adalah himpunan dari orang sebagai perkumpulan, baik perkumpulan itu diadakan atau diakui oleh pejabat umum, maupun perkumpulan itu diterima sebagai diperolehkan, atau telah didirikan untuk maksud tertentu yang tidak bertentangan dengan undangundang dan kesusilaan yang baik. Dengan demikian,badan hukum ini adalah pendukung hak dan kewajiban yang tidak berjiwa sebagai perkumpulan dari orang-orang yang mempunyai

kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum layaknya manusia, mempunyai tanggung jawab,memiliki hak dan kewajiban serta harta kekayaan yang terpisah untuk tujuan tertentu 2. Oleh karena itu,dapat kita simpulkan bahwa badan hukum (recht person) sebagai subjek hukum dapat bertindak atau melakukan perbuatan hukum layaknya manusia.Meskipun begitu, badan hukum tidaklah sama dengan manusia pada umumnya. Dalam melakukan tindakan-tindakan hukum, badan hukum tidak dapat melakukannya sendiri segala kehendaknya seperti manusia biasa. Untuk melakukan kegiatannya sehari-hari, badan hukum memerlukan organ (pengurus) yang berupa orang untuk mewakilinya dan bertindak untuk dan atas nama badan hukum tersebut.1 R Soeroso,Pengantar Ilmu Hukum,Sinar Grafika,Jakarta,1992,hlm.237. 2 Salim HS,Pengantar Hukum Perdata Tertulis(BW),Sinar Grafika,Yogyakarta,2001,hlm.25.

B. TEMPAT KEDUDUKAN BADAN HUKUM 1. Pengertian Tempat kedudukan(domisili) Pada dasarnya,tempat kedudukan tersebut dapat diartikan tempat kediaman,domisili. Domisili adalah terjemahan dari domicile atau woonplaats yang artinya tempat tinggal.Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa setiap orang dianggap selalu mempunyai tempat tinggal di mana ia sehari-harinya melakukan kegiatannya atau di mana ia berkediaman pokok. Kadang-kadang menetapkan tempat kediaman seseorang itu sulit, karena selalu berpindahpindah (banyak rumahnya). Tempat kediaman hukum adalah Tempat dimana seseorang dianggap selalu hadir berhubungan dengan hal melakukan hak-haknya serta kewajibankewajibannya, meskipun sesungguhnya mungkin ia bertempat tinggal di lain tempat. Jika kita kaitkan dengan badan hukum maka,Tempat kediaman untuk Badan Hukum yang sering juga disebut dengan tempat kedudukan badan hukum ialah tempat dimana pengurus dari badan hukum tersebut menetap. 2. Macam-macam Tempat kedudukan(domisili) Seperti yang telah diulas sebelumnya,tempat kedudukan suatu badan hukum dapat kita maknai dengan tempat kedudukan atau domisili dari pada anggota atau pengurus badan hukum itu. Secara umum,ada 4 macam domisili yaitu : a. Domisili pokok/nyata.

yaitu tempat tinggal sesungguhnya dimana ia tinggal. Jika hal tersebut telah dilakukan tapi tidak ditemukan maka dicari dimana ia benar - benar ada. b. Domisili mengikut yaitu tempat tinggal yang statusnya mengikuti domisili pokoknya. Seperti domisili anak mengikuti orang tuanya seorang curatele mengikuti domisili curatornya,Domisili istri mengikuti domisili suaminya,dll c. Domisili memilih yaitu domisili yang berhubungan dengan suatu kepentingan.Tempat tinggal yang dipilih ini untuk memudahkan pihak lain atau untuk kepentingan pihak yang memilih tempat tinggal tersebut.misalnya dua pihak dalam suatu kontrak memilih domisili yaitu di kantornya seorang notaris. d. Domisili Yuridis Yaitu domisili yang terjadi karena peristiwa hukum misalnya kelahiran, perpindahan. pembuktian dengan KTP atau bukti lain. Jika peristiwa hukum itu perbuatan hukum pembentukan badan hukum maka tempat kedudukan dibuktikan oleh akta pendirian. Menurut subekti ada juga yang disebut rumah kematian atau domisili penghabisan, yaitu rumah di mana seseorang meninggal dunia3. Rumah penghabisan ini mempunyai arti penting untuk: Dapat menentukan ketentuan hukum waris yang harus diterapkan Untuk menentukan kompetensi relatif dalam halnya timbul gugatan.

3 Subekti,Hukum Perdata Indonesia Mengenai Subjek Hukum(buku II BW)PT.Rajawali Pers,Bandung,1995,hlm.118.

Berperan

dalam

memperkenankan

pada

orang-orang

yang

menghutangkan si meninggal untuk menggugat seluruh ahli waris di tempat tersebut dalam waktu enam bulan sesudah meninggalnya orang tersebut. 3. Arti pentingnya domisili Domisili itu penting untuk seseorang maupun badan hukum dalam hal sebagai berikut: Untuk menentukan atau menunjukan tempat di mana berbagai perbuatan hukum harus dilakukan, misalnya mengajukan gugatan, pengadilan mana yang berwenang mengadili. Untuk mengetahui dengan siapakah seseorang atau badan hukum melakukan hubungan hukum serta apa yang menjadi hak dan kewajiban masing-masing. Untuk membatasi kewenangan berhak subjek hukum.

C. NASIONALITAS(KEBANGSAAN) BADAN HUKUM Badan hukum sebagai subjek hukum dalam kedudukanya memiliki kebangsaan (nasionalitas).Nasionalitas badan hukum menentukan kepada hukum negara mana badan hukum itu tunduk atau dengan kata lain badan hukum yang bersangkutan tunduk pada hukum negara mana. Nasionalitas atau kebangsaan dari suatu badan hukum ditentukan oleh tempat dimana badan hukum itu didirikan dan didaftatarkan.Nasionalitas dari badan hukum tidak ditentukan dari status kewarganegaraan para pengurusnya tapi didasarkan pada tempat atau negara yang mana suatu badan memperoleh

status

badan

hukum

pertama

kali.Ketentuan

ini

juga

berlaku

bagi

penggabungan(Join Venture) beberapa buah perusahaan. Contohnya : PT. Angkasa Raya bersama dengan PT.Nan Yang Ltd dan Malaysian

Industrial Bhd. membentuk sebuah perusahaan patungan atau penggabungan perusahaan.Adapaun penggabungan dilakukan di negara Singapore, maka kebangsaan dari perusahaan patungan tersebut adalah Singapura.Karena di Singapura badan hukum

tersebut didirikan yang selanjutnya didaftarkan.

D. BERAKHIR DAN MUSNAHNYA BADAN HUKUM Badan hukum yang pada hakikatnya dapat didirikan oleh manusia untuk suatu tujuan tertentu,menjalankan kegiatan usaha dan sebagainya bukan berarti badan hukum tersebut tidak dapat berakhir.Badan hukum layaknya subjek hukum lain bisa berakhir atau musnah. Secara umum subjek hukum yang berbentuk badan hukum berakhir apabila : Dibubarkan Ini berarti berakhirnya status badan hukum sebagai subyek hukum adalah dengan dibubarkannya badan hukum tersebut, baik itu oleh undangundang, pemerintah, maupun oleh para pengurusnya. Badan hukum berakhir atau musnah karena putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap(inkracht van gewijh) Perlu diketahui bahwa,berakhirnya badan hukum(berstatus badan hukum) tidak sama halnya dengan berakhirnya badan-badan yang bukan badan hukum.Apabila badan usaha yang bukan badan hukum berakhir karena salah satu

penyebabnya kematian para anggota/pengurusnya,tidak demikian dengan badan hukum. Dengan kata lain meskipun organ-organ dalam badan hukum berganti-ganti atau meninggal, namun badan hukum sendiri tersebut tetap ada dan tetap sebagai subyek hukum 4. Untuk lebih jelasnya mengenai berakhir dan musnahnya suatu badan hukum,kita akan lihat bagaimana berakhirnya PT,koperasi dan yayasan. 1. Berakhirnya Perseroan Terbatas(PT) Pengaturan mengenai Perseroan Terbatas diatur dalam UU No.40 tahun 2007. Berdasarkan pasal 142ayat(1) undang-undang nomor 40 tahun 2007, Pembubaran dapat Perseroan terjadi: a. Berdasarkan keputusan RUPS. Dalam hal pembubaran perseroan sah terjadi jika berdasarkan keputusan diambil

RUPS,pembubaran

keputusan

tersebut

berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal ini bahwa keputusan RUPS sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit bagian dari jumlah suara

tersebut5.Selanjutnya

pengadilan

niaga

menunjuk

seorang

likuidator.Biasanya yang bertindak sebagai likuidator adalah Direksi. b. Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir.

4 Ridwan Khairandy,Tinjauan Umum Tentang Perseroan Terbatas(PT) di Indonesia,Sinar Grafika,Yogyakarta,2001,hlm.25. 5 Handri Raharjo,Hukum Perusahaan,Pustaka Yusticia,Jakarta,2009,hlm.64.

c. Berdasarkan penetapan pengadilan. Pasal 146 juga dijelaskn bahwa Pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroan atas : permohonan kejaksaan berdasarkan alasan Perseroan melanggar kepentingan umum atau Perseroan melakukan perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan. permohonan pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan adanya cacat hukum dalam akta pendirian permohonan pemegang saham, Direksi atau Dewan Komisaris

berdasarkan alasan Perseroan tidak mungkin untuk dilanjutkan. Dalam penetapan pengadilan ditetapkan juga penunjukan likuidator. 2. Berakhirnya Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Pengaturan koperasi ini diatur dalam UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Mengenai pembubaran koperasi menurut ketentuan pasal 46 undangundang nomor 25 tahun 1992, terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk membubarkan koperasi, yaitu: Berdasarkan Keputusan Rapat Anggota Dalam hal pembubaran koperasi berdasarkan keputusan rapat anggota.Apabila rapat anggota koperasi telah memutus untuk

membubarkan koperasi, maka pengurus koperasi ataupun mereka yang diberi kuasa oleh rapat anggota, memberitahukan secara tertulis

keputusan

pembubaran

koperasi

tersebut

kepada

semua

kreditor

koperasi, dan pemerintah. Pembubaran oleh Pejabat Koperasi Pejabat Koperasi dalam hal ini adalah pemerintah berhak melakukan pembubaran koperasi. Namun harus dengan alsan-alasan sebagai berikut: Koperasi tersebut terbukti tidak memenuhi ketentuan-ketentuan undang-undang Perkoperasian. Kegiatan usaha koperasi tersebut bertentangan dengan ketertiban umum dan/ atau kesusilaan. Koperasi tersebut sudah tidak dapat diharapkan lagi kelangsungan hidupnya, atau sudah tidak layak lagi untuk meneruskan kegiatan usahanya. Dalam jangka waktu 2(dua) bulan sejak diterimanya surat

pemberitahuan dari pejabat koperasi,koperasi yang bersangkutan berhak menyatakan keberatan atas rencana pembubaran tersebut secara tertulis kepada Menteri Koperasi dengan ditembuskan pula kepada pejabat koperasi di wilayah di mana koperasi tersebut berkedudukan. Dalam hal pembubaran koperasi tersebut berdasar atas kebutuhan pemerintah, maka pemerintah harus memberitahukannya kepada semua kreditor koperasi. Jika pemberitahuan pembubaran koperasi tersebut belum diterima oleh kreditor koperasi, maka pembubaran koperasi itu belum berlaku baginya. Artinya akibat-akibat hukum yang terjadi dari pembubaran tersebut, tidak berlaku bagi kreditor yang bersangkutan. Berakhirnya Yayasan Pengaturanya terdapat dalam UU No. 28 Tahun 2004 jo UU No.16 Tahun 2001 tentang Yayasan.

Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan dalam mencapai tujuan tertentu dibidang social,

keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan. Mengenai berakhirnya atau musnahnya badan hukum Yayasan,ada beberapa sebab yaitu : Jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar berakhir. Tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau tidak tercapai. putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap Pengadilan dapat memutus berakhirnya yayasan berdasarkan : Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan Yayasan dinyatakan pailit dan hartanya tidak mampu membayar utangnya. Harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah pernyataan pailit dicabut. Dalam hal Yayasan bubar karena putusan Pengadilan, maka Pengadilan juga menunjuk likuidator. Dalam hal Yayasan bubar karena alasan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, Pembina menunjuk likuidator untuk membereskan kekayaan Yayasan. Dalam hal tidak ditunjuk likuidator, Pengurus bertindak selaku likuidator.

**********