Isi Makalah Teori Akuntansi Kel 7

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keungan merupakan hal yang sangat penting guna untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan apa saja hasil-hasil yang telah dicapai selama tahun anggaran yang bersangkutan. Laporan keuangan tidak hanya dibuat oleh perusahaan saja, melainkan setiap pemerintah provinsi/kota/daerah beserta seluruh badan, dinas dan instansi pun harus mampu membuat laporan keuangan. Jika dalam perusahaan menggunakan SAK sebagai pedomannya. Pemerintahan Daerah diberikan wewenang untuk menyelenggarakan pengelolaan keuangannya sendiri, maka harus melakukan pertanggungjawaban atas segala wewenang yang telah diberikan. Maka dengan itu diperlukannya standar pelaporan keuangan. Namun selain adanya SAP sebagai pedoman, proses penyusunan laporan keuangan harus dilakukan secara efektif dan efisien, tepat waktu, cepat dan tentunya data yang dihasilkan harus akurat. Salah satu hal penting yang terdapat dalam laporan keuangan adalah neraca. Neraca harus dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, oleh karena itu unsur-unsur aktiva, kewajiban, dan ekuitas harus disusun secara sistematis. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa jenis laporan keuangan? 1 | Neraca Kelompok 7

description

teori akuntansi

Transcript of Isi Makalah Teori Akuntansi Kel 7

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangLaporan keungan merupakan hal yang sangat penting guna untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan dan apa saja hasil-hasil yang telah dicapai selama tahun anggaran yang bersangkutan. Laporan keuangan tidak hanya dibuat oleh perusahaan saja, melainkan setiap pemerintah provinsi/kota/daerah beserta seluruh badan, dinas dan instansi pun harus mampu membuat laporan keuangan. Jika dalam perusahaan menggunakan SAK sebagai pedomannya. Pemerintahan Daerah diberikan wewenang untuk menyelenggarakan pengelolaan keuangannya sendiri, maka harus melakukan pertanggungjawaban atas segala wewenang yang telah diberikan. Maka dengan itu diperlukannya standar pelaporan keuangan. Namun selain adanya SAP sebagai pedoman, proses penyusunan laporan keuangan harus dilakukan secara efektif dan efisien, tepat waktu, cepat dan tentunya data yang dihasilkan harus akurat. Salah satu hal penting yang terdapat dalam laporan keuangan adalah neraca. Neraca harus dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, oleh karena itu unsur-unsur aktiva, kewajiban, dan ekuitas harus disusun secara sistematis.

1.2. Rumusan Masalah1. Apa jenis laporan keuangan?2. Apa saja Isi dan Elemen Laporan keuangan khususnya neraca?3. Bagaimana laporan periodik yang diwajibkan SEC?4. Bagaimana catatan dan penjelasan laporan keuangan?5. Bagaimana peristiwa kemudian?6. Apa saja yang menjadi keterbatasan dalam laporan keuangan?

1.3. Tujuan Masalah1. Untuk mengetahui jenis laporan keuangan.2. Untuk mengetahui Isi dan Elemen Laporan keuangan khususnya neraca.3. Untuk mengetahui laporan periodik yang diwajibkan SEC.4. Untuk mengetahui catatan dan penjelasan laporan keuangan.5. Untuk mengetahui peristiwa kemudian?6. Untuk mengetahui menjadi keterbatasan dalam laporan keuangan?

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Jenis Laporan KeuanganManajemen perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. laporan keuangan yang lengkap menurut SAK adalah:1) Neraca adalah menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal atau periode tertentu.2) Laporan Laba Rugi adalah menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba/rugi perusahaan pada periode tertentu.3) Laporan arus Kas adalah memuat sumber dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode. Perusahaan dianjurkan untuk menyajikan dan menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja keungan, posisi keuangan perusahaan dan kondisi ketidakpastian. Laporan keuangan harus menyajijkan secara wajar posisi keuangan kinerja keuangan, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan dengan menerapkan PSAK secara benar disertai pengungkapan yang diharuskan oleh PSAK dalam catatan atas laporan keuangan. Informasi lain tetap diungkapkan untuk menghasilkan penyajian yang wajar walaupun pengungkapan tersebut diharuskan oleh PSAK.

2.2 Isi dan Elemen Laporan Keuangan khususnya Neraca Ada tiga hal penting yang harus diingat dalam mempertimbangkan apakah suatu transaksi dapat dianggap sebagai elemen laporan keuangan atau tidak, yaitu1. Konsepincomedalam istilah tadi harus dianggap lebih luas daripada istilahincomemenurut akintansi secara tradisional2. Pengertianasset, liabilities, equitymenyangkut pada jumlah kekayaan, klaim terhadap sumber-sumber tadi pada suatu waktu tertentu. Sedangkan pengertianrevenues, expense, gainsdanlossesmenyangkut pengaruh transaksi, kejadian selama periode tertentu (dari satu tanggal ke tanggal lain).3. Nilaiasset, liabilities, equitydianggap berubah akibat pengaruhrevenue, expense, gain, loss.DalamStatement of Financial Accounting Concepts (SFAC)No. 6 elemen akuntansi itu adalahAsset, Liabilities, Owners Equity, Revenues, Gain, Expenses,danLosses.Dalam mengkaji elemen akuntansi dan hubungan laporan laba rugi dengan neraca dikenal dua pendekatan, yaitu1. Articulated Approach,kedua laporan dianggap memiliki hubungan matematis, laba rugi hanya merupakan perubahan modal pada periode itu dengan asumsi tidak ada transaksi modal dan penyesuaian modal.2. Non-Articulated Approach,kedua laporan tersebut tidak memiliki hubungan, minimal tidak otomatisdan masing-masing berdiri sendiri antara satu sama lain.Dalam pendekatanarticulateddikenal dua konsep, yaitu1. Revenue Expense Approach, menganggap bahwa laporan utama adalah laporan laba rugi.2. Asset Liability Approach,menganggap bahwa langkah pertama bukan mengukur laba, tetapi mengukur harta dan kewajiban.

2.2.1 NeracaNeraca berisi unsur-unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi (kemampuan) keuangan perusahaan pada saat tertentu, yaitu aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisis keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, atau sering juga disebut per tanggal tertentu misalnya per tanggal 31 Desember 2009. Posisi yang digambarkan adalah posisi harta, utang dan modal.

KOMPONEN NERACA

HARTAMenurut APB Statement (1970, halaman 132) mendefinisikan asset sebagai berikut : kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk didalamnya pebebanan yang ditunda, yang dinilai dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Menurut FASB (1985) memberikan definisi sebagai berikut: asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai dimasa yang akan dating oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang sudah berlalu.

Pengakuan dan Penilaian AktivaPrinsip yang berlaku sekarang dalam pengakuan dan penilaian aktiva sesuai dengan yang digariskan APB adalah sebagai berikut: Pencatatan aktiva berdasarkan pada kejadian kapan perusahaan mendapatkan kekayaan atau aktiva itu dari pihak lain sedangkan kewajiban kapan muncul kepada pihak lain. Penilaian keduanya didasarkan pada nilai tukar, nilai pengorbanan pada pengalihan terjadi. Nilai ini disebut acquisition cost.Dalam hal pengorbanan yang diberikan adalah aktiva bukan uang (nonmoneter), nilai yang dipakai adalah harga pasar barang yang diserahkan. Disamping nilai pertukaran ini atau historical cost, dalam prinsip akuntansi dikenal juga bebagai nilai yang sering dipakai dalam penilaian aktiva. Nilai ini adalah:

1. Book value adalah nilai buku yang diperoleh dari harga perolehan aktiva dikurangi dengan akumulasi penyusutan.2. Replacement cost adalah nilai barang yang dimaksudkan jika diganti dengan barang lain yang sama.3. Selling price adalah harga jual.4. Net realizable value adalah harga jual dikurangi dengan biaya penjualan atau dikurangi dengan tingkat margin yang normal.Nilai tersebut diatas sering dianggap tidak konsisten dengan konsep teori pengukuran yang murni. Beberapa metode penilaian asset yang digambarkan oleh Wolk, dkk sebagai berikut:1) Piutang : Taksiran nilai net realizable value2) Investasi : Cost, lower of cost or market (LOCOM) atau market (tergantung jenis investasi), metode equity.3) Persediaan barang dagang : Cost, replacement cost, net realizable value atau net realizable value dikurangi mark up normal.4) Aktiva tetap : Full absorption costing untuk perusahaan dan kapitalisasi bunga untuk yang bukan perusahaan5) Pertukaran aktiva non sejenis : Cost, alokasi cost dan nilai buku.Nilai buku asset lama ditambah dengan kas yang sejenis diberikan.6) Aktiva tak berwujud : Nilai buku7) Pembebanan ditunda : Nilai buku

KEWAJIBAN/HUTANG (LIABILITIES)Menurut FASB kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis dimasa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk masa yang akan datang sebagai akibat dari suatu transaksi atau kejadian ekonomi yang sudah terjadi.Beberapa istilah dalam kewajiban :1. Contractual liabilities adalah kewajiban yang didukung oleh perjanjian tertulis.2. Constructive obligation adalah kewajiban yang tidak dinyatakan secara tertulis, misalnya pembayaran cuti atau bonus tertentu.3. Equitable obligation adalah kewajiban yang tidak dikuatkan kontrak atau hanya karena kewajiban moral atau kewajiban demi kewajaran atau keadilan.4. Contigent liabilities adalah suatu situasi atau keadaan yang menggambarkan ketidakpastian apakah mungkin menimbulkan keuntungan atau kerugian kepada perusahaan, dimana hanya dapat dipastikan apabila suatu kejadian atau beberapa kejadian dimasa yang akan datang terjadi atau tidak.5. Deffered credit adalah sejenis kewajiban tetapi bukan dalam pengertian memberikan pengorbanan dimasa yang akan datang. Deffered credit ada dua jenis :a. Prepaid revenue adalah penerimaan dimuka yang belum sepenuhnya diimbangi dengan pemberian jasa atau produk yang dibayar.b. Deffered revenue akibat pengakuan pendapatan, misalnya adalah investment tax credit dan laba rugi dari transaksi leaseback.6. Executory contract adalah perjanjian yang belum dilaksanakan, tetapi kita sudah terikat dengan perjanjian baik untuk memenuhi kewajiban dimasa yang akan datang maupun yang akan menerima kekayaan atau jasa dimasa yang akan datang. Misalnya adalah kontrak pembelian dimasa yang akan datang dimana perusahaan harus menyediakan barang dimasa yang akan datang kontrak pekerjaan dalam pegawai dimana perusahaan harus membayar gaji dimasa yang akan datang.

Pengakuan dan Penilaian KewajibanMenurut APB Statement No.4 serta SFAC No. 5 kewajiban dinilai sebesar kejadian dalam transaksi, biasanya jumlah yang akan dibayarkan di masa yang akan datang biasanya didiskontokan (dinilai berdasarkan Present Value untuk yang jangka panjang), sejumlah nilai pertukaran atau sejumlah nilai nominal.

MODAL

Modal adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entitiy) setelah dikurangi kewajibannya. Perusahaan perseroan perlu membedakan antara modal setor dengan modal karena pendapatan (retained earning). Deviden hanya dibayarkan dari laba yang ditahan bukan dari laba yang disetor. Modal setor (contributed capital) dapat dibagi menjadi :1. Modal statuter (legal capital)2. Modal lainyaModal statuter adalah jumlah batas kewajiban pemilik. Modal ini dinilai berdasarkan harga pari atau harga nominal. Dalam modal ini terdapat modal lain seperti agio saham, modal donasi, modal dari pengeluaran kembali treasury stock, stock option dan sebagainya.

Didalam pos modal terdapat akun lain seperti laba ditahan dan cadangan. Laba ditahan terdiri dari laba tahunan, penyesuaian atau koreksi tahun sebelumnya dan besaran deviden. Komponen dari modal saham ini adalah laba rugi yang belum direalisasi. Sedangkan cadangan adalah sesuatu yang disimpan untuk maksud dan tujuan tertentu.

Pengakuan dan Penilaian ModalPenilaian terhadap transaksi modal ini sama dengan penilaian pada harta dan kewajiban yaitu berdasarkan harga pasar pada saat terjadinya transaksi.dalam hal pencatatan modal saham harus dipisahkan nilai parinya dengan nilai jualnya. Laba ditahan dicacat sebagai akumulasi laba dari tahun-tahun sebelumnya.

Bentuk Neraca Neraca biasanya diurutkan berdasarkan akun atau perkiraan yang likuiditasnya paling tinggi. Biasanya perkiraan yang paling lancar dan paling dekat dengan konversi ke kas dicacat paling atas. Kewajiban yang paling cepat harus dibayar dicacat paling atas dan modal yang harus ditunaikan terlebih dahulu harus ditempatkan dipaling atas.Dalam menyajikan neraca dapat dibagi dalam tiga bentuk berikut ini :1. Staffel atau report formDalam bentuk ini neraca dilaporkan dalam satu halaman vertical. Disebelah atas aktiva dan dibawahnya passive.2. Skontro atau T-Account FormAktiva disajikan disebelah kiri (kecuali di Inggis disajikan di kanan) dan kewajibannya disebelah kanannya.Bentuk yang menyajikan posisis keuangan (Financian Position Form)Dalam bentuk ini neraca dilaporkan dengan format, pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikirangi dengan hutang lancar sehingga menghasilkan modal kerja ditambah dengan aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi hutang jangka panjang, maka diperoleh modal pemilik.3. Bentuk yang menyajikan Posisi Keuangan (Financial Possition Report)

Penyajian Neraca Menurut Standar AkuntansiLaporan keuangan harus disusun secara sistematik agar pengguna laporan keuangan tersebut dapat mengerti maksud dan isi dari laporan keuangan tersebut. Komponen-komponen neraca sebagai berikut :AKTIVA : Aktiva lancar Investasi Aktiva tetap Aktiva tidak berwujud Aktiva lain-lain

KEWAJIBAN: Kewajiban lancar Kewajiban jangka panjang Kewajiban lain-lain

MODAL: Modal saham Agio saham Laba ditahanPenyajian diatas merupakan pencerminan dari klasifikasi lazim pos neraca sebagai berikut:a. Aktiva diklasifikasikan menurut urutan likuiditasnya.b. Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh temponya.c. Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalannya.Perkiraan lawan (offsets/contra account) atau pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurang dari beberapa akun dalam neraca. Contohnya akun akumulasi penyusutan disajikan sebagai pengurang akun piutang usaha dll.

2.3 Laporan Periodik yang Diwajibkan SECDi Amerika, SEC atau Badan Pengawas Pasar Modal mewajibkan perusahaan yang Go Public melaporkan secara periodic laporan keuangannya sebagai berikut:1. Form 10 K. Ini adalah laporan tahunan yang harus disampaikan tiga bulan atau sembilan puluh hari setelah akhir tahun buku.2. Form 10 Q. ini merupakan laporan keuangan kuartalan yang harus disampaikan 45 hari setelah akhir kuartal. Kuartal 1, 2 dan 3. Kuartal 4 tidak perlu dilaporkan karena sudah tergabung dengan laporan keuangan tahunan atau form 10 K.3. Form 8 K. laporan ini harus disampaikan lima belas hari setelah kejadian tertentu dilaksanakan. Kejadian itu meliputi :a. Perubahan dalam hal pengawasan perusahaan.b. Pembelian atau penjualan asset yang besar.c. Bangkrut atau mengalami dampak bangkrut.d. Perubahan akuntan pemeriksa.e. Kejadian lain yang dianggap penting bagi pemegang saham.Laporan keuangan biasanya disusun oleh perusahaan go public setiap selesai akhir tahun periode akuntansi. Biasanya laporan ini meliputi:1. Neraca yang sudah diaudit untuk dua tahun terakhir.2. Laporan laba rugi untuk tiga tahun terakhir.3. Laporan keuangan penting selama lima tahun terakhir seperti penjualan, laba operasi, laba per lembar saham, jumlah aktiva, jumlah utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa, deviden per lembar saham dan informasi lainnya yang dinggap perlu. Penjelasan manajeman tentang situasi keuangan perusahaan, hasil operasi, likiuditas, sumber dana modal, tren yang baik dan kurang baik, kejadian yang bersifat tidak pasti, penyebab perubahan dalam laporan keuangan, pengaruh inflasi dan perubahan harga dan proyeksi masa depan.4. Ikthisar informasi keuangan intern untuk tiap kuartal pada tahun yang bersangkutan.5. Data penting yang menyangkut segmen industry, kegiatan perusahaan domestic dan luar negeri dan penjualan ekspor.

2.4 Catatan dan Penjelasan Laporan Keuangan.Catatan atas Laporan Keuangan merupakan komponen laporan keuangan yang baru yang kedudukannya menggantikan Nota Perhitungan Anggaran.Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan atau daftar rinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk tujuan umum. Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. setiap posdalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Dan Laporan Arus Kas harus mempunyai referensi silangdengan informasi terkait dalam catatan atas laporan keuangan.Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan. Oleh karena itu, Laporan Keuangan mungkin mengandung informasi yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman di antara pembacanya. Untuk menghindari kesalahpahaman, catata atas laporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana perkembangan posisi dan kondisi keuangan/fiskal entitas pelaporan serta bagaimana hal tersebut tercapai sehingga memudahkan pengguna dalam memahami laporan keuangan.Hal-hal yang diungkapkan dalam catatan dan penjelasan laporan keuangan ini adalah :1. Kebijaksanaan akuntansi.2. Penjelasan tentang perkara di pengadilan, kewajibancontingentlaba rugi kntingensi dan komitmen tidak biasa3. Rencana penggabungan usaha4. Penjelasan tentang jenis saham5. Jumlah penyusutan dan biaya riset dan pengembangan6. Penjelasan pos penting7. Penjelasan tentang pajak penghasilan, komposisi, restitusi, perkara di majelis perpajakan.

Informasi yang Termuat Pada Catatan Atas Laporan KeuanganCatatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai, antara lain:a. Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target Undang-undang APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;b. Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan;c. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;d. Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.e. Mengungkapkan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas;f. Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

2.5 Peristiwa Kemudian

Peristiwa kemudian atau subsequent event atau post-statement event adalah peristiwa kemudian yang terjadi dalam periode sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan. Dalam periode peristiwa kemudian (subsequent period) kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa yang mempunyai pengaruh yang material terhadap penyajian informasi yang tercantum di dalam laporan keuangan. Auditor berkepentingan untuk menjelaskan terjadinya peristiwa kemudian ini di dalam laporan auditornya, jika dampak peristiwa tersebut terhadap laporan keuangan aufitan material, sehingga diperkirakan jika auditor tidak berbuat demikian, pemakai laporan keuangan akan melakukan keputusan yang salah.Peristiwa kemudian yang perlu dijelaskan di dalam laporan audit:1. Peristiwa yang jumlahnya material.2. Peristiwa yang penting dan bersifat luar biasa.3. Peristiwa yang terjadi dalam periode sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal selesainya pekerjaan lapangan.Peristiwa kemudian yang memerlukan adjustment terhadap laporan keuangan klien dibagi menjadi dua golongan:1. Peristiwa kemudian yang memerlukan adjustment terhadap laporan keuangan klien.2. Peristiwa kemudian yang tidak memerlukan adjustment terhadap laporan keuangan klien, namun perlu dicantumkan penjelasan untuk itu.Peristiwa kemudian yang memerlukan adjustment terhadap laporan keuangan klien. Peristiwa atau transaksi ini memberikan informasi tambahan bagi manajemen untuk menentukan saldo akun penilaian (misalnya akun Cadangan Kerugian Piutang) pada tanggal neraca dan juga kepada auditor dalam memverifikasi saldo akun tersebut. Sebagai contoh, auditor menghadapi kesulitan dalam menentukan penilaian yang wajar terhadap sediaan karena terjadinya keusangan dalam kondisi sediaan tersebut. Penjualan sediaan tersebut sebagai barang rongsokan dalam periode setelah tanggal neraca dapat dipakai oleh auditor sebagai dasar untuk menentukan nilai yang wajar bagi sediaan tersebut pada tanggal neraca. Nilai jual rongsokan yang diketahui oleh auditor setelah tanggal neraca tersebut dipakai oleh auditor untuk membuat jurnal adjusment yang diusulkan kepada klien sebagai nilai sediaan tersebut di dalam catatan dan laporan keuangan klien.Contoh peristiwa kemudian yang memerlukan adjustment terhadap laporan keuangan klien:1. Pengumuman kebangkrutan debitur klien karena terjadinya kesulitan keuangan debitur tersebut, yang jumlah piutang kepada debitur tersebut melebihi jumlah cadangan kerugian piutang yang telah dibentuk oleh klien.2. Penyelesaian perkara pengadilan yang jumlahnya berbeda dengan jumlah yang telah dicatat di dalam buku klien.3. Penjualan ekuipmen yang sudah tidak dipakai lagi dalam kegiatan usaha klien, dengan harga dibawah nilai bukunya kini.4. Penjualan surat berharga pada harga yang lebih rendah daripada kos yang dicatat di dalam buku klien.Peristiwa kemudian yang tidak berdampak langsung terhadap laporan keuangan klien, namun perlu dicantumkan penjelasan untuk itu. Penyebab terjadinya peristiwa kemudian dalam golongan ini tidak ada sebuah tanggal neraca,tetapi peristiwa ini sangat penting sehingga memerlukan penjelasan, meskipun tidak memerlukan adjustment terhadap laporan keuangan klien. Umumnya peristiwa kemudian ini sudah cukup jika dijelaskan dalam catatan kaki, tetapi kadang-kadang peristiwa ini sangat penting artinya sehingga memerlukan tambahan penjelasan riwayat terjadinya dan pernyataan akibat peristiwa ini seandainya terjadi pada tanggal neraca.Contoh peristiwa kemudian yang tidak memerlukan adjustment terhadap laporan keuangan klien, namun perlu dicantumkan penjelasan untuk itu, misalnya sebagai catatan kaki atau penjelasan di dalam laporan audit:1. Penurunan harga pasar surat berharga yang dimiliki klien sebagai investasi sementara.2. Pengeluaran obligasi atau saham.3. Penyelesaian perkara pengadilan yang peristiwa penyebabnya terjadi setelah tanggal neraca.4. Penurunan nilai pasar persediaan sebagai akibat larangan pemerintah terhadap penjualan suatu produk.5. Kerugian akibat terbakarnya sediaan yang tidak diasuransikan.

Ada dua jenis peristiwa setelah tanggal neraca seperti yang diatur dalam PSAK dan SPAP, yaitu :(1) peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaianContoh peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian atas laporan keuangan adalah :1. Kerugian akibat piutang tak tertagih yang disebabkan oleh adanya pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan dan menuju kebangkrutan setelah tanggal neraca.2. Keputusan pengadilan setelah tanggal neraca atau penyelesaian tuntutan hukum yang jumlahnya berbeda dengan jumlah hutang yang sudah dicatat jika peristiwa yang menyebabkan timbulnya tuntutan tersebut telah terjadi atau ada sebelum tanggal neraca.3. Penemuan kecurangan atau kesalahan yang menunjukkan bahwa laporan keuangan tidak benar(2) peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaianUntuk peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian atas penyajian laporan keuangan, auditor harus memperhatikan kemungkinan adanya peristiwa tertentu yang mungkin memerlukan pengungkapan agar laporan keuangan tidak menyesatkan pembacanya.Apabila peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian adalah penting, dalam arti jika tidak diungkapkan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pengguna laporan keuangan, maka perusahaan harus mengungkapkan informasi berikut untuk setiap peristiwa tersebut :1. Jenis peristiwa yang terjadi;2. Estimasi atas dampak keuangan, atau pernyataan bahwa estimasi semacam itu tidak dapat dibuat.Contoh peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian tetapi diperlukan adanya pengungkapan dalam laporan keuangan adalah :1. Penjualan obligasi atau penerbitan saham baru2. Terjadinya tuntutan hukum yang signifikan yang semata-mata disebabkan oleh peristiwa yang terjadi sesudah tanggal neraca3. Pembelian dan pelepasan aset dalam jumlah yang signifikan, atau pengambilalihan aset oleh pemerintah4. Perubahan abnormal atas harga aset atau nilai tukar mata uang asing setelah tanggal neraca5. Perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang diberlakukan atau diumumkan setelah tanggal neraca dan memiliki pengaruh yang signifikan pada aset dan kewajiban pajak kini dan tangguhan6. Kerugian aktiva tetap atau persediaan yang diakibatkan oleh kebakaranPengidentifikasian peristiwa-peristiwa yang memerlukan penyesuaian laporan keuangan atau tidak ataupun yang memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan auditan membutuhkan penerapan kebijakan dan pengetahuan tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada.Misalnya, kerugian sebagai akibat piutang tidak tertagih yang disebabkan oleh adanya pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan dan menuju kebangkrutan sesudah tanggal neraca merupakan indikasi keadaan yang ada pada tanggal neraca, sehingga membutuhkan penyesuaian terhadap laporan keuangan sebelum diterbitkan. Namun, apabila kerugian yang sama terjadi sebagai akibat adanya pelanggan yang mengalami kebangkrutan karena kebakaran atau banjir sesudah tanggal neraca, bukan merupakan indikasi kondisi yang ada pada tanggal neraca, sehingga tidak diperlukan adanya penyesuaian atas laporan keuangan.

2.6 Keterbatasan Laporan KeuanganKeterbatasan Yang Ada Dalam Laporan Keuangan1. Laporan keuangan sifatnya sementara dan bukan laporan yang final, karena itu jumlah dan hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likuiditas atau realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.2. Angka yang tercantun dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.3. Untuk para investor laporan keuangan hanya bersifat membantu, masih memerlukan ramalan-ramalan sebabnya adalah bahwa data-data yang disajikan oleh akutansi semata-mata hanya didasarkan atas cost (yang bersifat histories) dan bukan atas dasar nilainya, akhirnya timbul jurang (gap) yang cukup besar antara hak kekayaan pemegang saham berupa aktiva bersih perusahaan yang dinyatakan dalam harga pokok historis dengan harga saham yang tercatat dibursa. (ikatan akutansiIndonesia,Jakarta1974,hal 14).4. Laporan keuangan bersifat konserfatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian, peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya. Harta, kekayaan bersih, dan pendapatan bersih selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah.5. Laporan keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap-tiap pemakai

BAB IIIPENUTUP

Pada umumnya yang menjadi unsur utama dari laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal atau laporan laba yang ditahan. Tetapi dalam praktek untuk lebih menjelaskan kepada para pemakai laporan keuangan, sering diikutsertakan laporan-laporan lainnya, seperti laporan perubahan modal kerja, laporan sumber dan penggunaan kas, dsb.Tujuan laporan keuangan ialah untuk menyediakan informasi berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan, sehingga bermanfaat bagi sebagian besar pembaca laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan fungsi laporan keuangan adalah untuk mengetahui berbagai macam kodisi keuangan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKAThebeginning.2013.PeristiwaKemudian.http://tthebeginning.blogspot.com/2013/09/peristiwa-kemudian.html.Kamis 5 Maret 2015.UhniWahyuni.2013.CatatanatasLAporanKeuangan.http://uniunhii.blogspot.com/2013/04/catatan-atas-laporan-keuangan-calk.html.Kamis 5 Maret 2015MuhhammadAnsar.2011.Sibukkerjatugas.https://sibukkerjatugas.wordpress.com/2011/12/31/catatan-atas-laporan-keuangan/.Kamis 5 Maret 2015StiadyChillaArea.2011.RekonsiliasiFiskalTanah.http://cilapop-chilla.blogspot.com/.Rabu 4 Maret 2015RimaPebrianiSudiana.2012.KeterbatasanLaporanKeuangan.http://rhiemapebriani.blogspot.com/2012/03/keterbatasan-yang-ada-dalam-laporan.html.Kamis 5 Maret 2015

17 | Neraca Kelompok 7