INFEKSI SPIROKETAL

2
INFEKSI SPIROKETAL Infeksi spiroketal yang menggangu sistem saraf diantaranya adala infesi spiroketa jenir Treponema palidum (penyebab sifilis) dan Leptospira ikterohemoragika (bisa menyebabkan meningitis) LEPTOSPOROSIS Etiologi dari penyakit ini adalah Leptospira ikterohemoragika.Leptospira ditularkan melalui urine binatang menggunggis (tikus, kelinci, marmut) yang bercampur dengan air minum ataupun perlengkapan makan manusia. Penularan antar manusia tidak terjadi pada penyakit ini karena leptospira tidak dapat hidup dalam urine manusia karena asiditas urine manusia yang rendah. Invasi ke dalam tubuh manusia yaitu melalui raktus digestivus lalu masuk ke dalam  peredaran darah manusia. Setelah masuk kedalam perdaran darah manusia, leptospira akan menyebar ke berbagai organ tubuh. Manifestasi klinis leptospira ialah pada ginjal dan hepar leptospira akan menimbulkan edema dan reaksi peradangan sehingga akan menyebakan “renal failure” dan “hepatic failure ”. Di hepar, leptospira yang sudah mati akan menyumbat saluran empedu sehingga akan timbul ikterus obstruktif. Gejala khas leptospira adalah mialgia, konyungtivitis perikorneal, uveitis, perdarahan, dan meningitis. Pada leptospira yang berat dapat juga menyebabkan hemoragia serebri. Komplikasi yang sering dijumpai adalah meningitis leptospirosis (50% dari semua kasus leptospirosis). SIFILIS Etiologi dari penyakit ini adalah Treponema pallidum.  T. pallidum tidak tahan akan panas, mudah mati karena sabun, antiseptik dan pengeringan. Ia dapat tahan terhadap pendinginan tanpa kehilangan virulensinya.

Transcript of INFEKSI SPIROKETAL

Page 1: INFEKSI SPIROKETAL

7/22/2019 INFEKSI SPIROKETAL

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-spiroketal 1/2

INFEKSI SPIROKETAL

Infeksi spiroketal yang menggangu sistem saraf diantaranya adala infesi spiroketa jenir

Treponema palidum (penyebab sifilis) dan Leptospira ikterohemoragika (bisa menyebabkan

meningitis)

LEPTOSPOROSIS

Etiologi dari penyakit ini adalah Leptospira ikterohemoragika.Leptospira ditularkan melalui

urine binatang menggunggis (tikus, kelinci, marmut) yang bercampur dengan air minum

ataupun perlengkapan makan manusia. Penularan antar manusia tidak terjadi pada penyakit

ini karena leptospira tidak dapat hidup dalam urine manusia karena asiditas urine manusia

yang rendah.

Invasi ke dalam tubuh manusia yaitu melalui raktus digestivus lalu masuk ke dalam

 peredaran darah manusia. Setelah masuk kedalam perdaran darah manusia, leptospira akan

menyebar ke berbagai organ tubuh.

Manifestasi klinis leptospira ialah pada ginjal dan hepar leptospira akan menimbulkan edema

dan reaksi peradangan sehingga akan menyebakan “renal failure” dan “hepatic failure”. Di

hepar, leptospira yang sudah mati akan menyumbat saluran empedu sehingga akan timbulikterus obstruktif.

Gejala khas leptospira adalah mialgia, konyungtivitis perikorneal, uveitis, perdarahan, dan

meningitis. Pada leptospira yang berat dapat juga menyebabkan hemoragia serebri.

Komplikasi yang sering dijumpai adalah meningitis leptospirosis (50% dari semua kasus

leptospirosis).

SIFILIS

Etiologi dari penyakit ini adalah Treponema pallidum. T. pallidum tidak tahan akan panas,

mudah mati karena sabun, antiseptik dan pengeringan. Ia dapat tahan terhadap pendinginan

tanpa kehilangan virulensinya.

Page 2: INFEKSI SPIROKETAL

7/22/2019 INFEKSI SPIROKETAL

http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-spiroketal 2/2

Infeksi terjadi melalui permukaan tubuh, umumnya pada saat hubungan seksual. Setelah

menginvasi melalui lapisan epitel yang terluka, kuman akan masuk ke dalam sistem limfatik

lalu akan menuju ke sistem peredaran darah.

Spiroketemia akan terjadi beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum timbulnya lesi

 primer. Lesi primer akan timbul selama 3-6 minggu setelah memasuki “port d’entree’. Lesi

 primer ini biasanya diabaikan karena tidak menimbulkan tanda-tanda adanya penyakit.

Setelah 6 minggu timbulnya lesi primer itu, akan timbul gejala seperti papuls, mskulopspuls,

atau papula folikular. selanjutnya spiroketa akan menimbulkan limfadenopati yang

menyeluruh atau alopesia areata, uveitis, nefrosis, artritis serta periostitis, meningitis, dan

stroke. Jika pasien tetap tidak menyadari gejala yang sudah muncul, speroketa akan

menginvasi sistem saraf pusat. Penyebaran Treponema pallidum secara difus di korteks

serebri. Manifestasi nya berupa sakit kepala, insomnia, cepat lupa, daya konsentrasi

 berkurang dan badan terasa letih. Selanjutnya akan menimbulkan demensia dengan

 perubahan watak, bahkan psikosis.

Pada saat sekarang ini sifilis jarang sampai menyertai sistem saraf pusat karena penanganan

sifilis yang lebih dini. Namun harus tetap diwaspadai apabila ditemukannya stroke maupun

meningitis pada orang dewasa muda karena kemungkina itu adalah manifestasi klinis tahap

kedua dari sifilis.