INFEKSI SPIROKETAL
-
Upload
shintadiana -
Category
Documents
-
view
242 -
download
0
Transcript of INFEKSI SPIROKETAL
7/22/2019 INFEKSI SPIROKETAL
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-spiroketal 1/2
INFEKSI SPIROKETAL
Infeksi spiroketal yang menggangu sistem saraf diantaranya adala infesi spiroketa jenir
Treponema palidum (penyebab sifilis) dan Leptospira ikterohemoragika (bisa menyebabkan
meningitis)
LEPTOSPOROSIS
Etiologi dari penyakit ini adalah Leptospira ikterohemoragika.Leptospira ditularkan melalui
urine binatang menggunggis (tikus, kelinci, marmut) yang bercampur dengan air minum
ataupun perlengkapan makan manusia. Penularan antar manusia tidak terjadi pada penyakit
ini karena leptospira tidak dapat hidup dalam urine manusia karena asiditas urine manusia
yang rendah.
Invasi ke dalam tubuh manusia yaitu melalui raktus digestivus lalu masuk ke dalam
peredaran darah manusia. Setelah masuk kedalam perdaran darah manusia, leptospira akan
menyebar ke berbagai organ tubuh.
Manifestasi klinis leptospira ialah pada ginjal dan hepar leptospira akan menimbulkan edema
dan reaksi peradangan sehingga akan menyebakan “renal failure” dan “hepatic failure”. Di
hepar, leptospira yang sudah mati akan menyumbat saluran empedu sehingga akan timbulikterus obstruktif.
Gejala khas leptospira adalah mialgia, konyungtivitis perikorneal, uveitis, perdarahan, dan
meningitis. Pada leptospira yang berat dapat juga menyebabkan hemoragia serebri.
Komplikasi yang sering dijumpai adalah meningitis leptospirosis (50% dari semua kasus
leptospirosis).
SIFILIS
Etiologi dari penyakit ini adalah Treponema pallidum. T. pallidum tidak tahan akan panas,
mudah mati karena sabun, antiseptik dan pengeringan. Ia dapat tahan terhadap pendinginan
tanpa kehilangan virulensinya.
7/22/2019 INFEKSI SPIROKETAL
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-spiroketal 2/2
Infeksi terjadi melalui permukaan tubuh, umumnya pada saat hubungan seksual. Setelah
menginvasi melalui lapisan epitel yang terluka, kuman akan masuk ke dalam sistem limfatik
lalu akan menuju ke sistem peredaran darah.
Spiroketemia akan terjadi beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum timbulnya lesi
primer. Lesi primer akan timbul selama 3-6 minggu setelah memasuki “port d’entree’. Lesi
primer ini biasanya diabaikan karena tidak menimbulkan tanda-tanda adanya penyakit.
Setelah 6 minggu timbulnya lesi primer itu, akan timbul gejala seperti papuls, mskulopspuls,
atau papula folikular. selanjutnya spiroketa akan menimbulkan limfadenopati yang
menyeluruh atau alopesia areata, uveitis, nefrosis, artritis serta periostitis, meningitis, dan
stroke. Jika pasien tetap tidak menyadari gejala yang sudah muncul, speroketa akan
menginvasi sistem saraf pusat. Penyebaran Treponema pallidum secara difus di korteks
serebri. Manifestasi nya berupa sakit kepala, insomnia, cepat lupa, daya konsentrasi
berkurang dan badan terasa letih. Selanjutnya akan menimbulkan demensia dengan
perubahan watak, bahkan psikosis.
Pada saat sekarang ini sifilis jarang sampai menyertai sistem saraf pusat karena penanganan
sifilis yang lebih dini. Namun harus tetap diwaspadai apabila ditemukannya stroke maupun
meningitis pada orang dewasa muda karena kemungkina itu adalah manifestasi klinis tahap
kedua dari sifilis.