Infeksi Non Odontogen
-
Upload
chriscahya-wibisana-candra -
Category
Documents
-
view
719 -
download
71
Transcript of Infeksi Non Odontogen
Infeksi Non Odontogen
Jenis-jenis Infeksi Non Odontogena. OsteomilitisKeadaan infeksi akut/ kronik pada tulang rahang, biasanya disebabkan oleh bakteri dan terkadang jamur.Gejalanya1. Sakit gigi dan terjadi pembengkakan disekitar pipi dan akhirnya bersifat kronik membentuk fistel2. Kelelahan dan nyeri pada sendi/ edema
Penyebabnya1. Penyakit periodontal seperti gingivitis, pyorrhea/ periodontitis, serta sariawan2. Gangren radiks3. Trauma patah tulang
b. CandidiasisGejalaPlak putih dan rapuh yang melekat pada lidah, mukosa gigi, gingiva dan palatum dengan eritema dibawahnyaPenyebabnya◦ Terjadi di lingkungan yang abnormal tergantung pada kelembapan/ panas◦ Antiibiotik sistemik
c. Actynomikosisà Menyebabkan abses di beberapa tempat.Gejala• (Disebut juga Lumpy Jaw), dimulai sebagai pembengkakan kecil, datar dan keras di dalam mulut, kulit leher/ bawah rahang. Menimbulkan nyeri• Terbentuk daerah lunak yang menghasilkan cairan yang mengandung butiran belerang bulat dan kecil berwarna kekuningan.Penyebab• Bakteri Achynomyces israelli
Fokal Infeksi
Fokal Infeksi
Pengertian
Infeksi kronis disuatu tempat dan memicu penyakit di tempat lain berupa racun,
sisa-sisa kotoran dan mikroba penginfeksi.
Faktor-faktor Penyebab
Faktor Agen
Meliputi jenis bakteri dan virulensinya.
Dapat menyebar secara cepat dan difusi melauli jaringan
Infeksi ini dapat disebabkan oleh anaerob dengan coccus Gram (-).
Menyebar dengan masuk pembuluh darah dan membentuk penyebaran
sistemik dari komples imun, komponen dan produk bakteri.
Faktor Pejamu
Meliputi pertahanan tubuh terhadap penetrasi bakteri dari plak gigi ke
jaringan yaitu penghalang fisik yang dibentuk oleh permukaan epitel,
defesins (antibiotik peptida yang dibentuk pejamu di mucosa epitelium),
penghalang elektrik, penghalang imunologis sel pembentuk antibodi dan
sistem retikuloendotelial (penghalang fagosit)
Mekanisme dapat menyebar dan menyebabkan infeksi akut dan kronik
Oral Hygiene yang Buruk
Jumlah bakteri yang berkolonisasi di gigi (supragingiva) meningkat 2-10 x
lipat dan memungkinkan lebih banyak bakteri melewati jaringan dan
masuk ke pembuluh darah, menimbulkan peningkatan prevalensi dan
besarnya bakteremia.
Faktor Lingkungan meliputi status sosioekonomi
Dilihat dari asupan gizinya serta kebersihan diri yang tidak terjaga.
Mekanisme Terjadinya Fokal Infeksi
Ada 2 cara :
Kuman terbawa aliran darah atau aliran getah bening ke bagian tubuh yang lain.
Toksin dari kuman yang terbawa aliran darah/ aliran getah bening dari fokus infeksi
ke bagian tubuh yang lain.
Penyebarannya melalui 3 jalan :
Tissue/Fascial planes dan spaces
Kepala dan leher diselubungi oleh fascial plames (lembaran-lembaran fascia)
yang normalnya di pisahkan oleh jaringan ikat jarang. Spacia spasium merupakan
area yang dibatasi oleh fascia, tidak dijumpai pada orang sehat, berpotensi terisi
eksudat purulen ketika terjadi infeksi. Dapat menghambat dan melokalisir
penyebaran infeksi, namun karena berhubungan, infeksi dapat meluas ke
spasium yang saling berhubungan.
Ada 2 spaces :
Primary maxilar
Caninus space : bengkak di anterior wajah, drainase spontan di inferior
medial chantus mata
Buccal space : bengkak dibawah lengkung zigomatic dan di atas tepi
inferior mandibula
Secondary fascial
Masseteric space : bengkak di daerah ramus dan angulus
Pterygomandibular space
Sistem Limfatik
Alat pertahanan local dan sistemikterhadap infeksidan invasi mikroorganisme.
Limfadenitis regional merupakan tanda infeksi ini dan telah lalu.
Peredaran darah
Cavernosus sinus thrombosis terjadi akibat perluasan infeksi odontogen kea rah
superior melalui pembuluh darah. Bakteri berjalan dari maksila ke posterior
melalui plexus dan v. emisari/ ke anterior melalui v. ansularis, dan inferior/
superior v. opthamlmik ke sinus cavernosus.
Penyebaran dari gigi ke bagian tubuh yang lain
Bakteri yang terikut aliran darah bisa memproduksi enzim yang mempercepat
terbentuknya bekuan darah sehingga mengeraskan dinding pembuluh darah
jantung (aterosklerosis). Bakteri dapat juga melekat pada lapisan (plak) lemak di
pembuluh darah jantung dan mempertebal plak sehingga menghambat aliran
darah serta penyaluran sumber makanan dan oksigen di jantung yang dapat
menyebabkan jantung tidak berfungsi semestinya.
Dampak dan Gejala Fokal Infeksi
Arthritis (Radang sendi), Rhematoid arthritis, dan tipe demam rhematic
Gejala :
Nyeri dan terbatasnya dari sendi-sendi
Kekakuan, Pembengkakan, kemerahan dan kehangatan sendi
Demam, pembengkakan kelenjar, kehilangan berat badan, kelebihan dan
merasa tidak enak.
Penyakit gastrointestinal
Gejala :
Muntah, kembung perut
Pembengkakan (penggelembungan perut)
Penyakit mata, iritis, cyclitis, choroditis, uveitis generalisata.
Gejala :
Pembengkakan, peradangan, panas dan gatal-gatal
Mata berair
Penyakit Ginjal
Gejala :
Gangguan pengecapan
Mual-mual dan muntah
Gatal-gatal, kulit kasar
Tidak nafsu makan
Sesak nafas dan kram
Penyakit kulit, acne, seborreheic dermatitis, tinea, eczema, dermatitis venerata,
impetigo, scabies, urticaria, psoriasis, pityriasis rosea
Gejala :
Gatal dan suhu yang panas tinggi pada edema
Bintik-bintik merah dan pucat pada kulit
Pembengkakan yang dapat menggangu penglihatan dan pernafasan
Pencegahan
Peliharalah kesehatan gigi dan mulut dengan cara menggosok gigi secara teratur
minimal 2 kali sehari, sehabis makan dan sebelum tidur, kurangi frekuensi
makan camilan yang bersifat kariogenik seperti makan yang mengandung
karbohidrat olahan, yang bersifat manis dan lengket.
Segera kunjungi dokter gigi jika ada masalah dengan gigi dan mulut anda
Kunjungi dokter gigi secara rutin tiap 6 bulan sekali untuk pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut anda.
Infeksi Odontogen
Infeksi Odontogen (Focus Infeksi)
Pengertian
Sumber Infeksi di dalam suatu rongga mulut.
Penyebab
Flora normal dalam mulut yang terdapat dalam plak gigi, cairan sulcus gingiva,
mucus membrane, dorsum lidah, saliva dan mucosa mulut (Bakteri cocous
aerob Gram (+) (-), dan batang anaerob Gram (-)).
Klasifikasi
Infeksi odontogen lokal/ terlokalisir
Ex : Abses Periodontal
Infeksi odontogen luas/ menyebar
Ex : cellulitis
Life – Threatening
Ex :Angina Ludwig
Mekanisme
Infeksi odontogen dapat menyebar secara perikontinuitatum, hematogen dan limfogen,
yang disebabkan antara lain oleh periodontitis apikalis yang berasal dari nekrosis dan
periodontitis marginalis
Infeksi gigi dapat terjadi melalui berbagai jalan :
Lewat penghantaran yang patogen yang berasal dari luar mulut
Melalui suatu keseimbangan flora yang endogenus
Melalui masuknya bakteri ke dalam pulpa gigi yang vital dan steril secara normal
Focus infeksi dalam rongga mulut
1. Infeksi periapikal gigi
Karies gigi atau gigi berlubang yang tidak dirawat atau dibiarkan saja lama kelamaan
dapat menyebabkan indeksi periapikal. Infeksi periapikal yang kronis dapat
menyebabkan terbentuknya granuloma, kista, dan abses
2. Akar gigi yang infeksi
Jika gigi karies dibiarkan begitu saja lama kelamaan gigi rapuh, patah sehingga
tinggal akar giginya saja. Sebaiknya sisa akar gigi dicabut, sebabkan jika tidak
dapat menyebabkan infeksi kronis.
3. Infeksi jaringan periodontal
Terjadi pada OH yang buruk, yang ditandai dengan gusi mudah berdarah jika
tersentuh, kemerahan, pendarahan spontan dari gusi, pembengkakan gusi
sampai dengan kegoyangan gigi.
4. Gigi yang impaksi
Gigi impaksi adalah gigi yang tidak dapat tumbuh secara normal. biasanya karena
kekurangan ruangan. Gigi yang impaksi dapat menyebabkan infeksi pada
jarringan sekitarnya. Yang paling impaksi adalah gigi geraham bungsu.
Jenis-jenis Infeksi Odontogen
a. Periodontitis Marginalis
Infeksi dari marginal gusi, umumnya berjalan kronis
Inflamasi dimulai dari gingivitis marginalis :
Gusi hiperemis
Edema
Mudah berdarah
Kalkulus
Hilangnya puncak tulang muscular
Terbentuknya Poket
b. Pericoronitis
Infeksi pada jaringan lunak perikoronal (opercula) yang bagian paling besar/ utama
dari jaringan lunak tersebut berada di atas/ menutupi mahkota gigi
Disebabkan oleh adanya mikroorganisme dan debris yang terperangkap diantara
mahkota gigi dan jaringan lunak di atasnya
Pericoronitis dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
Pericoronitis Akut
Rasa sakit spontan (rasa sakit tekan memancar), tidak ada pengaruh
suhu/ ransangan, menelan sakit, bengkak sekitar gigi dan berwarna
merah.
Pericoronitis Subakut
Tidak ada pembengkakan pipi, tidak ada trismus, untuk gerakan
mengunyah sakit, ada pus dari poket, operculum dan jaringan sekitarnya
bengkak serta sakit, dan terkadang ada ulserasi (abses perikoroner)
Pericoronitis Kronis
Bergaranulasi
Bengkak kecil pada pipi dan rahang. Bila palpasi terasa elastic dan
seperti berpasir-pasir (pseudofluktuasi).
Berosifikasi
Bengkak kecil pada pipi dan rahang. Bila dipalpasi terasa keras,
bentuknya bulat.
c. Abses Periodontal
Inflamasi pada jaringan periodontal yang terlokalisasi dan mempunyai daerah yang
virulen
Perkembangan abses terjadi ketika poket menjadi bagian dari sumber infeksi. Type
dari infeksi ini biasanya dimulai pada gingival crevice pada permukaan akar,
sering sampai ke permukaan apeks. Merupakan serangan yang tiba-tiba dan
sakit yang teramat sangat.
Suatu proses periodontal dapat dihubungkan dengan gigi nonvital atau trauma.
Abses periodontal dapat meluas dari gigi penyebab melalui tulang alveolar ke
gigi tengtangga, dan menyebabkan goyangnya gigi tersebut.
Ada 2 macam :
Akut
Gejala :
Sekitar gingival membesar, berwarna merah, edema dan ada rasa sakit
dengan sentuhan yang lembut, permukaan gingival mengkilat.
Terjadi kegoyangan gigi
Gigi sensitive terhadap perkusi
Ada eksudat purulen
Wajah dan bibir terlihat membangkak
Adanya malaise, demam, dan pembengkakan limfonodi
Kronik, adanya asimtomatik.
Abses Periapikal (Dentoalveolar)
Dimulai di region periapikal dari akar gigi, dan sebagai akibat dari pulpa yang
nonvital/ pulpa yang mengalami degenerasi. Dapat juga terjadi setelah adanya
trauma jaringan pulpa baik langsung terjadi atau beberapa waktu kemudian.
Dapat terjadi eksasebasi akut (kambuh lagi) yang diikuti dari gejala-gejala dari
infeksi akut.
Phlegmon
Selulitis akut, hebat, toksik, melibatkan secara bilateral, spasia submandibula,
submental, sublingual.
Terjadi karena gigi posterior rahang bawah dan fraktur mandibula
Gejalanya :
Pembengkakan keras
Sakit
Berwarna kemerahan
Lidah terangkat
Trismus
Hipersalivasi