Kista Odontogen Word

25
REFERAT ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT KISTA ODONTOGEN Oleh: YULITA M. ESTER NITA NPM: 08700253 Pembimbing: drg.Henry Wahyu S. Sp.BM SMF ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN

Transcript of Kista Odontogen Word

Page 1: Kista Odontogen Word

REFERAT ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT

KISTA ODONTOGEN

Oleh:

YULITA M. ESTER NITA

NPM: 08700253

Pembimbing:

drg.Henry Wahyu S. Sp.BM

SMF ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA

SURABAYA

Page 2: Kista Odontogen Word

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karuniaNyalah saya mampu

menyelesaikan tugas refrat yang berjudul “Kista Odontogen” ini. Referat ini diajukan untuk memenuhi

tugas dalam rangka menjalani kepanitraan klinik di SMF Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut di RSUD

Sidoarjo. Pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. drg. Wahyu Sintya Dewi Sp. KG sebagai dosen pembimbing di bagian Ilmu kesehatan

gigi dan mulut

2. drg. Tatiek Djoeli Prijati sebagai dosen pembimbing di bagian Ilmu kesehatan gigi dan mulut

3. drg. Yuliati S. Wardani sebagai dosen pembimbing di bagian Ilmu kesehatan gigi dan mulut

4. drg. Tri Juliati Sp. OT sebagai dosen pembimbing di bagian Ilmu kesehatan gigi dan mulut

5. drg. Wibawanti Sp. KG sebagai dosen pembimbing di bagian Ilmu kesehatan gigi dan mulut

6. drg. Henry Wahyu S. Sp. BM sebagai dosen pembimbing di bagian Ilmu kesehatan gigi

dan mulut

7. Para teman sejawat dokter muda yang telah memberikan masukan serta membantu dalam

penyelesaian refrat ini.

8. Dan juga untuk tenaga paramedis yang telah membantu penulis selama menjalankan

kepanitraan klinik di SMF Ilmu kesehatan gigi dan mulut, dan semua pihak yang tidak

mampu saya sebutkan satu persatu.

Refrat ini masih jauh dari sempurna untuk itu jika ada kesalahan ataupun kekurangan

dalam pembuatanya saya mohon maaf yang sebesar besarnya, semoga dengan ini kita bersama

sama dapat mempelajari dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang nantinya dapat berguna

sebagai pembelajaran selama kepanitraan klinik maupun sebagai bekal kita untuk menjalankan

profesi sebagai dokter. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Sidoarjo, April 2014

Page 3: Kista Odontogen Word

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Luar...................................................................................... i

Kata Pengantar.................................................................................................. ii

Daftar Isi ........................................................................................................ iv

Daftar Gambar.................................................................................................. v

Daftar Gambar.................................................................................................. vi

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................... 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 2

2.1 Definisi .................................................................................... 2

2.2 Etiologi Kista Odontogen ........................................................ 2

2.3 Diagnosis Kista Odontogen ..................................................... 3

2.4 Diagnosa Banding Kista Odontogen........................................ 8

2.5 Macam- macam penyakit Kista Odontogen............................. 10

2.6 Penatalaksanaan ....................................................................... 16

BAB 3 KESIMPULAN............................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19

Page 4: Kista Odontogen Word

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kista merupakan salah satu kasus yang sering ditemukan di poli gigi. Kista merupakan

rongga patologis yang berisi cairan atau semicairan dan tidak disebabkan oleh akumulasi pus.

Kista rahang lebih sering ditemukan daripada kista tulang lainnya karena banyak sisa-sisa

epitel yang tertinggal pada jaringan setelah pembentukan gigi. Pertumbuhan kisat rahang

berlangsung lambat dan asimptomatik, kecuali bila sudah terjadi infeksi.

Kista rahang dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu odontogenik dan non odontogenik, di

mana masing-masing memiliki pembagiannya sendiri-sendiri dan pastinya memiliki gejala klinis

yang berbeda-beda pula. Hal ini menyebabkan kista rahang menjadi suatu hal yang kompleks

sehingga diagnosis dini serta kesalahan diagnosis sangat mungkin terjadi bila kita tidak

mengetahui gejala dari tiap pembagian kista, khususnya kista odontogen.

Berdasarkan hal di atas, penulis ingin membahas kista khususnya kista odontogen beserta

pembagiannya agar dapat digunakan untuk menambah wawasan pembaca mengenai kista

odontogen ini agar diagnosis dini dapat ditegakkan dan kesalahan diagnosis dapat diminimalisir.

1.2 Tujuan Dan Manfaat

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dan memahami definisi, gejala

hingga terapi yang tepat mengenai kista odontogenik.

Page 5: Kista Odontogen Word

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kista

Kista merupakan sebuah rongga patologis yang berisi bahan berupa cairan, semicairan,

gas dan bukan terbentuk akibat akumulasi pus.

Kista sering dilapisi oleh epitel yang diperoleh dari benih gigi, epitel email yang

menyusut, sisa epitel sel Malassez, dan sisa lamina dental.

Kista odontogenik adalah kista yang berasal dari sisa-sisa epithelium pembentuk gigi

(epithelium odontogenik). 

2.2 Klasifikasi Kista Odontogenik

A. Kista Periapikal

Definisi

Kista periapikal atau yang disebut juga dengan kista radikular atau periodontal apikal

merupakan kista yang paling sering terjadi pada rahang. Inflamasi kista berasal dari

eptelial lining yang mengalami proliferasi akibat adanya sedikit residu/sisa epitel

odontogenik (sel Malassez) dalam periodontal ligamen.

Page 6: Kista Odontogen Word

Gambar 2.1 Kista Periapikal

Etiologi dan Patogenesis

Kista ini berkembang dari periapikal granuloma, yang merupakan pusat dari inflamasi

kronis jaringan granulasi yang berlokasi pada tulang di bagian apeks dari gigi non

vital. Granuloma periapikal terjadi dan terbentuk oleh degradasi produksi dari

jaringan pulpa yang nekrose. Stimulasi dari epitelial sel malassez terjadi akibat respon

pembentukan inflamasi. Pembentukan kista terjadi akibat proliferasi epitel yang akan

membantu untuk pemisahan stimulus inflamasi (nekrotik pulpa) dari tulang di

sekitarnya.

Pemisahan debris sel ini akan meningkatkan konsentrasi protein dan menghasilkan

tekanan osmotik. Hasilnya adalah cairan yang berjalan melalui epitelial lining menuju

lumen dari connective tissue. Cairan berhubungan langsung dengan pertumbuhan dari

kista. Dengan adanya resorbsi tulang osteoblastik, terjadi perluasan kista.

Page 7: Kista Odontogen Word

Klinis

Kebanyakan kista ini terjadi pada rahang atas regio anterior. Kista periapikal biasanya

asimptomatis dan ditemukan saat pemeriksaan dental dengan radiografi.

Secara radiografi, kista periapikal berupa radiolusen berbentuk ovoid dan memiliki

batas berwarna putih yang berhubungan dengan lamina dura dari gigi yang

bersangkutan.

Perawatan dan Prognosa

o Kista periapikal dapat diangkat dengan ekstirpasi pada gigi non vital dan

dilanjutkan dengan kuretase pada bagian apikal.

o Pengisian saluran akar saja karena biasanya banyak lesi periapikal granuloma

akan hilang setelah pengangkatan daerah yang mengalami infeksi (nekrotik

pulpa).

o Apicoectomy dan curetage

Untuk menghilangkan lesi yang persisten (indikasi dilakukan bila perawatan

saluran akar gagal).

Ketika gigi yang nekrotik diangkat tapi kista tidak terangkat seluruhnya, maka akan

terjadi residual cyst dalam waktu beberapa bulan/tahun kemudian. Jika kista residual

tidak diterapi maka akan menyebabkan resorbsi tulang dan akhirnya akan menyebabkan

melemahnya mandibula atau maxilla

Page 8: Kista Odontogen Word

B. Kista Periodontal Lateral

Definisi

Adalah perkembangan kista non keratin yang terjadi pada bagian lateral dari gigi.

Kista ini tumbuh dari sisa epitel di ligamen periodontium.

Gambar 2.2 Kista Periodontal Lateral

Etiologi dan Patofisiologi

Kista ini berasal dari proliferasi sisa lamina dentalis. Kista ini berhubungan dengan

kista ginggiva pada dewasa. Pembentukannya berasal dari sisa lamina giig dalam

tulang dan pada ginggival kista lamina yaang tertinggal pada jaringan lunak di antara

epitelium dan periosteum. Hubungan keduanya adalah distribusi yang sama pada

kandungan konsentrasi lamina dental dan keduanya identik secara histologi.

Page 9: Kista Odontogen Word

Klinis

o Banyak ditemukan pada gigi premolar dan

caninus rahang bawah.

o Biasnya menyerang laki-laki

o Berbentuk bundar (tear drop) dan biasanya

multilokular

o Radiolusen dengan batas opaq di batas

lateral dari gigi yang vital

o Gigi masih vital

Perawatan

Biasanya terapi untuk kista ini adalah eksisi.

C. Kista Botrioid Odontogenik

Kista ini merupakan varian dari kista periodontal lateral. Secara radiologis terlihat

gambaran radiolusensi yang multilokuler. Terapi dari kista ini disarankan melakukan

perawatan kista multilokular odontogenik. Kista ini mempunyai kecenderungan untuk

mengalami rekurensi.

Page 10: Kista Odontogen Word

D. Kista Gingival

Gambar 2.3 Kista Gingival

Kista ini berasal dari sisa-sisa lamina dentalis. Kista gingival dapat dibagi menjadi 2,

yaitu :

o Kista Gingival pada Bayi/Anak

Page 11: Kista Odontogen Word

Kista terjadi secara multipel, tapi kadang berbentuk nodul soliter. Kista ini bertempat

pada ridge alveolar pada neonatal. Kista ini biasanya bersifat asimptomatik. Tidak

ada perawatan khusus untuk kista ini karena akan hilang sendiri.

o Kista Gingival pada Dewasa

Kista ini sering terjadi pada usia 40 dan 60 tahun. Kista ini ditemukan pada daerah

caninus dan premolar bawah pada aspek bukal. Kista ini muncul sebagai lesi yang

berenggang, vesikel maupun bulla serta tidak ada kecenderungan untuk timbul

kembali.

E. Kista Dentigerous

Definisi

Kista dentigerous disebut juga sebagai kista foliuler adalah kista yang melekat pada

cervix gigi (enamel-cemento junction) dan berdekatan dengan mahkota gigi yang

unerupsi.

Page 12: Kista Odontogen Word

Gambar 2.4 Kista Dentigerous

Etiologi dan Patogenesis

Kista ini berkembang dari proliferasi enamel yang tersisa atau pembentukan epitelium

epitel. Ekspansi dari kista ini berhubungan dengan proliferasi epitel, menghilangkan

tulang (faktor resorbsi) dan meningkatnya cairan osmolalitas kista.

Klinis

Kista ini sering terdapat pada gigi molar 3 yang tidak erupsi dan ditemukan lebih

banyak pada laki-laki. Secara radiologis, menunjukkan gambaran

unilokuler/multilokuler yang radiolusen dengan margin kortikal yang berhubungan

dengan mahkota gigi yang tidak erupsi.

Page 13: Kista Odontogen Word

Perawatan dan Prognosa

Pengangkatan gigi penyebab dan enukleasi jaringan lunak merupakan terapi yang

sering digunakan. Bila kista meluas hingga ke mandibula dapat dilakukan

marsupialisasi. Kista ini dapat berkembang menjadi ameloblastoma (jarang terjadi).

F. Kista Erupsi

Page 14: Kista Odontogen Word

Gambar 2.5 Kista Erupsi

Kista erupsi merupakan kista superficial yang terjadi pada jaringan gingiva. Kista ini

berhubungan dengan gigi yang sedang erupsi, terutama gigi molar sulung. Kista ini

disebabkan karena adanya akumulasi cairan dalam ruangan folikular dari gigi yang

erupsi. Secara radiografi ditemukan gigi tidak erupsi disertai folikel yang besar. Bila ada

trauma, darah bisa muncul pada ruangan ini sehingga dapat menyebabkan eruption

hematoma.

G. Kista Glandular Odontogenik

Definisi

Disebut juga dengan kista sialoodontogenik dengan gambaran histologis yang

menunjukkan produksi mukus tumor glandula saliva.

Page 15: Kista Odontogen Word

Gambar 2.6 Kista Glandular Odontogenik

Klinis

Banyak ditemukan pada mandibula terutama regio anterior rahang bawah. Ekspansi

kista jarang terjadi dan sering terjadi pada usia 50 tahun. Secara radiologis,

kebanyakan kasus menunjukkan gambaran multilokuler dengan ukuran lesi yang

bervariasi. Batas radiografi akan tampak jelas / sklerotik.

Perawatan dan Prognosa

Kista ini dapat menjadi agresif, oleh karena itu rencana pembedahan harus

memperhatikan perluasan penyakit melalui gambaran klinis dan radiologis. Di mana

tulang yang kuat disisakan dari perluasan lesi cystic, mungkin dapat digunakan

Page 16: Kista Odontogen Word

kuretasi bagian periferal atau eksisi dari margin. Perawatan jangka panjang perlu

diberikan pada kasus yang rekuren

H. Odontogenik Keratocyst

Definisi

Kista ini disebut juga sebagai kista primordial yang biasanya menunjukkan gambaran

klinis yang agresif, rekuren dan berpotensi untuk menjadi ganas.

Gambar 2.7 Kista Primordial

Etiologi dan Patogenesis

Kista ini berkembang dari sisa lamina dental pada mandibula dan maksilla. Namun,

ada yang mengatakan bahwa pembentukan asli dari kista ini adalah adanya perluasan

pada sel basal pada overlying epitelium oral. Kista ini dapat bertambah luas karena

Page 17: Kista Odontogen Word

adanya proliferasi yang tinggi, overekspresif dari antiapoptic protein Bcl 2 dan

ekspresi dari matrix metalloproteinasis (MMPs 2 dan 9).

Klinis

o Terjadi pada mandibula (daerah sering diserang pada daerah posterior rahang

bawah dan ramus) dan maksila (daerah yang banyak terkena pada molar 3)

o Dapat terjadi pada semua usia dengan puncak pada dekade ke 2 dan 3.

o Biasanya multiple

o Radiologis menunjukan batas radiolusen yang baik dengan margin yang berwarna

radioopaq tipis

Perawatan dan Prognosa

o Bedah eksisi dengan kuretase periferal osseus (ostectomy)

o Chemical cauterisasi pada kista dengan menggunakan solusi Carnoy’s (biologic

fixative)

Page 18: Kista Odontogen Word

o Marsupialisasi dapat dilakukan pada kista yang besar supaya kista menyusut. Lalu

dilanjutkan dengan enukleasi.

10-30% kista primordial ini mengalami rekurensi karena adanya sisa dental lamina

atau kista pada perlekatan tulang ke lesi awal. Selain itu, rekurensi juga dapat

disebabkan karena adanya proliferasi kista dari layer sel basal pada oral yang tidak

dihilnagkan pada saat perlekatan kista. Kualitas biologi yang aktual dari epitelium

kista, seperti peningkatan indkes mitotic dan faktor produksi dari resorbsi tulang

sangat berkaitan dengan keadaan rekuren. Dinding kista yang rapuh dapat

menyebabkan pengangkatan yang tidak sempurna.

Pemeriksaan lebih lanjut penting untuk dilakukan. Pasien harus dievaluasi untuk

meyakinkan apakah eksisi sudah sempurna, keratosit baru dan ada tidaknya tanda

keganasan. Kebanyakan rekurensi terjadi 5 tahun setelah perawatan.

BAB III

KESIMPULAN

Page 19: Kista Odontogen Word

Kista merupakan sebuah rongga patologis yang berisi bahan berupa cairan, semicairan,

gas dan bukan terbentuk akibat akumulasi pus.

Kista odontogenik adalah kista yang berasal dari sisa-sisa epithelium pembentuk gigi

(epithelium odontogenik). 

Klasifikasi kista odontogenik

Kista periapikal / radikular

Kista periodontal lateral

Kista botrioid odontogenik

Kista gingival

Kista dentigerous / folikuler

Kista erupsi

Kista glandular odontogenik / sialoodontogenik

Odontogenik keratocyst / primordial

DAFTAR PUSTAKA

1. Susan, T.2012. Kista Rongga Mulut. Hal 3-4

2. Puspartri, RA. 2012 Kista Odontogenik

(Http:// dentaluniverseindonesia.com// index.php//article//63-kista-odontogenik)

Page 20: Kista Odontogen Word