ILUSTRASI KASUS FIBROADENOMA MAMMAE.doc
-
Upload
tiara-rahmawati -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of ILUSTRASI KASUS FIBROADENOMA MAMMAE.doc
-
7/30/2019 ILUSTRASI KASUS FIBROADENOMA MAMMAE.doc
1/6
ILUSTRASI KASUS FIBROADENOMA MAMMAE
Tanggal masuk : 22 05 - 2009
Waktu pemeriksaan : 25 05 - 2009
Ruang : Teratai
Nomer status : 760578
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. Y
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : **************
Status : Belum Menikah
II. ANAMNESIS (Autoanamnesis)
Keluhan utama : Terdapat benjolan di payudara kiri
Keluhan tambahan : -
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien datang ke poliklinik bedah umum RSMS dengan keluhan terdapat benjolan di
payudara kiri sejak 2 bulan yang lalu. Diameter benjolan kurang dari 3 cm, permukaan rata,
batas tegas, konsistensi kenyal, tidak nyeri tekan, warna sama dengan kulit sekitar dan mobil.
Pasien tidak mengeluh demam, tidak mengalami sakit kepala, tidak mengalami muntah-
muntah, tidak ada gangguan penglihatan, tidak mengalami gangguan pendengaran dan tidak
ada gangguan pembauan. Pasien mengatakan tidak mengalami keluhan batuk-batuk dan sesaknapas. Pasien juga tidak memiliki keluhan perut sebah, mual ataupun mutah. Pasien bekerja
sebagai pelajar/mahasiswi, tidak memiliki kebiasaan merokok, tidak memakai gigi palsu,
tidak punya kebiasaan minum alkohol. Lingkungan rumah pasien juga tidak terpapar debu
atau bahan kimia industri.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien mengaku ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang serupa.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Generalis
-
7/30/2019 ILUSTRASI KASUS FIBROADENOMA MAMMAE.doc
2/6
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Kuantitatif : GCS : E4M6V5
Vital sign TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/mnt
R : 20 x/mnt
S : 36,2 oC (aksila)
Orientasi Waktu : Baik
Tempat : Baik
Orang : Baik
Kepala dan Leher
Kepala : Bentuk mesocephal, rambut panjang warna hitam, distribusi merata, tidak ada
tanda trauma
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, reflek cahaya +/+, pupil isokor
diameter 3 mm / 3 mm
Hidung : Fungsi hidung baik, tidak ada discharge, tidak ada deviasi septum nasi
Telinga : Tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada discharge
Leher : Tidak ada deviasi trakea, tidak terdapat benjolan di kanan kiri leher
Thorak
Paru
Inspeksi : Simetris, datar, tidak ada pergerakan nafas yang tertinggal
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : SD Vesikuler, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis teraba pada ICS V 2 jari medial LMC
sinistra, tidak kuat angkat
Perkusi : Batas kanan atas : ICS II LPS dextra
Batas kanan bawah : ICS IV LPS dextra
Batas kiri atas : ICS II LPS sinistra
Batas kiri bawah : ICS V LMC sinistra
Auskultasi : S1>S2 regular-regular, murmur (-), gallop (-)
-
7/30/2019 ILUSTRASI KASUS FIBROADENOMA MAMMAE.doc
3/6
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising Usus (+) normal
Palpasi : supel, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen
Extremitas
Tidak ada deformitas, tidak ada edema, tidak ada sianosis, akral hangat.
B. Status localis
Regio regio mamae sinistra
Inspeksi : Terlihat benjolan, warna sama dengan warna kulit sekitar
Palpasi : Teraba masa diameter sebesar 3 cm, padat, kenyal, mudah digerakkan, tidak nyeri
tekan
2. RESUME
a. Anamnesis
Berdasarkan anamnesis kita dapat mempelajari tumor doubling time dari tumor mammae
dengan menggunakan rumus :
Lama (Bulan) x 30 hari
Pembesaran
Pada kasus ini lamanya tumor adalah sekitar 2 bulan. Pembesarannya kira-kira 2-3 cm, jadi
tumor duobling timenya adalah:
2 bulan x 30 hari = 20
3
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Sedang
Vital sign TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,7 C
Rr : 24 x/menit
Status generalis : Dalam Batas Normal
Status localis : Regio Mammae Sinistra
Inspeksi : Terlihat benjolan, warna sama dengan warna kulit sekitar
Palpasi : Teraba masa diameter sebesar 3 cm, padat, kenyal, mudah digerakkan, tidak nyeri
tekan
-
7/30/2019 ILUSTRASI KASUS FIBROADENOMA MAMMAE.doc
4/6
3. DIAGNOSIS KLINIS ONKOLOGI
Tumor mammae sinistra curiga jinak suspek fibroadinoma mammae
4. DIAGNOSIS BANDING
Kelainan fibrokistik
Papiloma intraduktal
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG DISARANKAN
a. Foto thorax AP
b. Biopsi jarum halus (histopatologi)
VIII. DIAGNOSIS KERJA
Bila Ada Hasil PA
IX. TINDAKAN DAN TERAPI
Melalui pembedahan pengangkatan tumor eksisi biopsi
X. PROGNOSIS
Dubia Ad bonam
*Tambahan Bahan*
FIBROADINOMA MAMMAE
BAB ITINJAUAN PUSTAKA
1.1. LATAR BELAKANG
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang berbatas tegas dengan konsistensi padat
kenyal.
1 Fibroadinoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat, berkapsul
dan lesi payudara terlazim dalam wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%)
tunggal.
2 Penanganan fibroadenoma adalah melalui pembedahan pengangkatan tumor. Spesimen
diperiksa untuk menyingkirkan diagnosa keganasan. Sistosarkoma filodes merupakan salah
satu tipe dari fibroadenoma yang dapat kambuh jika tidak diangkat dengan sempurna
BAB II
STUDI PUSTAKA2.1. DEFINISI
-
7/30/2019 ILUSTRASI KASUS FIBROADENOMA MAMMAE.doc
5/6
Fibroadinoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat, berkapsul
dan lesi payudara terlazim dalam wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%)
tunggal. Biasanya neoplasma tampil sebagai massa payudara mobil, lobulasi tidak nyeri
tekan, kenyal seperti karet berukuran 1-4cm. Ia tergantung hormon dan bisa berfluktuasi
dalam diameter sebanyak 1 cm dibawah pengaruh estrogen haid normal, kehamilan, laktasi
atau penggunaan kontrasepsi oral. Pertumbuhan bisa jelas selama kehamilan atau laktasi.
Terapi dengan biopsi eksisi dan harus dinasehatkan karena jarang regresi involusional.
Penampilan makroskopik berbeda dari tumor mammae apapun tepinya tajam dan permukaan
potongannya putih keabu-abuan sampai merah muda dan homogen secara makroskopik.
Secara histologi ada susunan lobus perikanalikuler yang mengandung stroma padat dan epitel
proliferatif. Varian bisa memperlihatkan proliferasi epitel yang jelas dari kelenjar matang tak
teratur yang dikemas padat dan epitel sekresi.
Fibroadenoma mammae yang dikeluarkan selama laktasi cukup selular dan telah dikelirukan
pada potongan beku dengan adenokarsinoma berdiferensiasi baik. Ahli patologi yang
memeriksa suatu fibroadinoma yang dikeluarkan selama kehamilan harus selalu di
informasikan bahwa lesi berasal dari payudara laktasi.
2.2. ETIOLOGI DAN PREDISPOSISI
Merupakan penyakit payudara tersering kedua yang menyebabkan benjolan di payudara.
Tersering pada usia antara 20-35 tahun, fibroadenoma mammae jarang terdapat pada pada
wanita setelah menopause. Lesi-lesi ini dapat tumbuh lambat selama kehamilan.
2.3. PATOGENESIS
Belum ada patogenesis yang pasti dari fibroadinoma tetapi dapat dikaitkan dengan
rangsangan hormon estrogen yang tinggi. Pada masa adolesens, fibroadinoma mammae bisa
terdapat dalam ukuran yang besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan
laktasi atau menjelang menopause, saat rangsang estrogen yang tinggi.
2.4. DIAGNOSIS
Fibroadenoma mammae biasanya tidak menimbulkan gejala dan ditemukan secara kebetulan.
Pada 10-15% kasus, fibroadinoma mammae bersifat majemuk. Tumornya bersifat keras,
kenyal, dan tidak nyeri tekan, bulat, berbatas tegas dan pada palpasi terkesan bahwa ia mudah
berlari-lari. Pemikiran kita yang pertama, adalah untuk membedakan fibroadinoma dengan
-
7/30/2019 ILUSTRASI KASUS FIBROADENOMA MAMMAE.doc
6/6
kanker. Diperlukan eksisi tumor, atau memastikan diagnosa dengan aspirasi jarum halus.
Resiko utama adalah, bila fibroadinoma yang tidak tereksisi bertumbuh dan menimbulkan
nyeri, khususnya selama kehamilan. Umumnya tidak ditemukan adanya kanker yang tumbuh
menginvasi fibroadinoma, dan pula sangat jarang (satu per seribu) untuk menemukan kanker
yang berasal dari jaringan fibroid (sebagian besar karena kanker in situ). Karena resiko
kanker meningkat menjadi 1 dalam 30, kemungkinan adanya kanker pada fibroadinoma
menjadi lebih sedikit, dari pada tidak adanya fibroadinoma.
2.5. PENATALAKSANAAN DAN PROGNOSIS
Terapi fibroadinoma mammae adalah eksisi dengan anastesi lokal. Bila penderita muda, dan
lesi kecil, diagnosa dapat ditegakkan dengan aspirasi jarum halus, bila penderita tidak
menginginkan biopsi dengan eksisi. (samapai kini belum ada publikasi ilmiah tentang
penyelidikan terhadap fibroadinoma, yang tetap dibiarkantanpa tindakan, hal ini harus
diberitahukan kepada penderita yang menolak pembedahan).
Fibroadinoma yang lebih besar (lebih dari 2 cm) harusdiangkat, karena dapat menyebabkan
nyeri, dan dapat bertumbuh terus.3 Prognosis dari fibroadinoma mammae adalah baik, bila
diangkat dengan sempurna, tetapi bila masih tertapat jaringan sisi dari hasil operasi dapat
kambuh kembali.