Kasus Fibroadenoma Mammae

22
Kasus Fibroadenoma Mammae Nadhilla Nurayu Lathifa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi [email protected]

description

short case of FAM

Transcript of Kasus Fibroadenoma Mammae

Page 1: Kasus Fibroadenoma Mammae

Kasus Fibroadenoma Mammae

Nadhilla Nurayu LathifaFakultas Kedokteran Universitas TrisaktiRumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

[email protected]

Page 2: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 2

Abstrak

Wanita Usia < 30 tahun Kecil Prevalensi untuk berkembang ganas Berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim)

dan jaringan granuler (mesenkim) mix tumor.

Bulat/oval, konsistensi kenyal/padat, mobile, nyeri?

Breast mouse

2/24/2014

Page 3: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 3

Pendahuluan

Seorang perempuan berusia 23 tahun dengan keluhan benjolan di payudara kiri bagian atas dekat ketiak. Benjolan tidak nyeri dan dapat digerakkan. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu tubuh 36.5 °C. Pada inspeksi kelihatan normal, pada palpasi diketemukan massa di payudara kiri bagian lateral atas, diameter 2 cm, konsistensi kenyal, mobile, dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.

2/24/2014

Page 4: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 42/24/2014

Page 5: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 5

Analisis Masalah

2/24/2014

Page 6: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 6

Pemeriksaan Fisik

INSPEKSI Bantu pasien mengatur posisi duduk menghadap ke depan,

telanjang dada dengan kedua lengan rileks di sisi tubuh Mulai inspeksi ukuran, bentuk, dan kesimetrisan payudara. Payudara

normalnya melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar

Inspeksi warna, lesi, vaskularisasi, dan edema pada kulit payudara Inspeksi warna aerola. Aerola wanita hamil umumnya berwarna lebih

gelap Inspeksi adanya penonjolan atau retraksi pada payudara dan puting

susu akibat adanya skar atau lesi Inspeksi adanya lesi, ulkus, pergerakan atau pembengkakan pada

puting susu. Amati juga posisi kedua puting susu yang normalnya mempunyai arah yang sama

Inspeksi ketiak dan klavikula untuk mengetahui adanya pembengkakan atau tanda kemerah – merahan.

2/24/2014

Page 7: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 7

Pemeriksaan Fisik

PALPASI Lakukan palpasi di sekeliling puting susu untuk mengetahui

adanya rabas. Bila ditemukan rabas, identifikasi sumber, jumlah, warna, konsistensi rabas tersebut, dan kaji adanya nyeri tekan

Palpasi daerah klavikula dan ketiak terutama pada area nodus limfe

Lakukan palpasi setiap payudara dengan teknik bimanual terutama untuk payudara yang berukuran besar. Caranya yaitu tekankan telapak tangan anda / tiga jari tengah ke permukaan payudara pada kuadran samping atas. Lakukan palpasi dinding dada dengan gerakan memutar dari tepi menuju aerola dan searah jarum jam

Lakukan palpasi payudara sebelahnya Bila diperlukan, lakukan pula pengkajian dengan posisi pasien

telentang dan diganjal bantal / selimut di  bawah bahunya.

2/24/2014

Page 8: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 8

Pemeriksaan Penunjang

MammographyPemeriksaan mammografy terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak yang dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif sedikit. Pada mammografy, keganasan dapat memberi tanda-tanda primer dan skunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet sign (Stelata), adanya perbedaan yang nyata anatara ukuran klinis dan radiologis, adanya mikroklasifikasi, adanya spikulae, dan distensi pada struktur arsitektur payudara. Tanda skunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi papila dan areola, adanya bridge of tumor, keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglandular tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mamma, dan adanya metastasis ke kelenjar (gambaran ini tidak khas)Mammografi di gunakan untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 tahun atau 70 tahun.

2/24/2014

Page 9: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 9

Pemeriksaan Penunjang

Ultrasonography (USG) payudaraUntuk mendeteksi luka- luka pada daerah- daerah padat pada payudara usia muda karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik jika menggunakan mammografi.Pemeriksaan ini hanya membedakan antara lesi atau tumor yang solid dan kistik. Pemeriksaan gabungan antara USG dan mammografi memberikan ketepatan diagnostik yang lebih tinggi

2/24/2014

Page 10: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 10

Pemeriksaan Penunjang

Aspirasi BiopsiMengambil kandungan breast yang menggunakan Fine Needle Aspiration Cytologi (FNAC) atau FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy). Pada pemeriksaan akan diambil sel dari fibroadenoma mammae dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut akan diperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma dan hasil pengambilan akan di kirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa dibawah mikroskop.

2/24/2014

Page 11: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 11

Diagnosis

Diagnosis Kerja

FNAB/FNAC

Mammography / USG

Pemeriksaan fisik

2/24/2014

Page 12: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 12

Gejala Klinis

Tanda gejala fibrosis mamae khas berupa daerah yang nyeri, lunak (terutama menjelang menstruasi), biasanya berbatas tegas dengan konsistensi yang meningkat.

Sering kepadatan dan ketegangan berkurang setelah menstruasi.

2/24/2014

Page 13: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 13

Etiologi & Faktor Resiko

Belum diketahui Pengaruh hormonal

2/24/2014

Page 14: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 14

Epidemiologi

Wanita Remaja – dewasa muda (NSW Breats Cancer Institute) wanita

dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma.

(Western Breast Services Alliance) wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari 15% wanita mengalami fibroadenoma.

2/24/2014

Page 15: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 15

Patofisiologi

mutasi dalam DNA

sel

Penimbunan mutasi di jaringan

fibrosa dan jaringan epitel

proliferasi sel yang

abnormal

gangguan pada nukleus sel (anaplasia)

Tumor terbentuk

2/24/2014

Page 16: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 16

Terapi

tumoreksisiOperatif:

2/24/2014

Page 17: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 17

Prosedur Operasi

Dilakukan pembiusan general anaesthesi Posisikan: Sendi bahu diabduksikan ke arah kranial. Lokasi tumor

ditandai dengan spidol/betadine. Desinfeksi lapangan operasi: (dibawah klavikula), midsternal, linea

aksilaris posterior, superior sela iga ke-8, dengan larutan desinfektan povidone iodine. Lapangan operasi dipersempit dengan duk steril.

Dengan pisau dilakukan insisi periareolar sampai fasia superfisialis subkutan. Flap kulit diangkat keatas dengan bantuan klem atau hak, dengan gunting dilakukan undermining sepanjang fasia superfisial kearah lokasi tumor. Rawat perdarahan, lalu identifikasi tumor.

Jepit jaringan sekitar tumor pada 3 tempat dengan kocher, lalu dilakukan eksisi tumor sesuai tuntunan kocher. Rawat perdarahan, dan jahit subkutan fat dengan plain cat gut 3.0. Jahit kulit dengan. prolene 4.0.

Luka operasi ditutup dengan kasa betadine.

2/24/2014

Page 18: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 18

Pencegahan

Pencegahan dan deteksi dini Faktor-faktor resiko (onkogen, riwayat

keluarga, umur, pengambilan hormon, obat kesuburan)

Pemerikasaan payudara sendiri (SADARI) Pemeriksaan klinik berkala Mammografi atau USG Mammae untuk

screening Melaporkan tanda dan gejala pada

sumber/ahli untuk mendapat perawatan2/24/2014

Page 19: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 19

Komplikasi

Komplikasi FAM meliputi : Dampak psikologi Mengganggu aktivitas Tumor jinak menjadi ganas

(Cystosarcoma Phylloides) Metastase ke jaringan organ lain

2/24/2014

Page 20: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 20

Prognosis

Ad Vitam : Bonam

Ad Functionam : Bonam

Ad Sanationam : Dubia ad Bonam

2/24/2014

Page 21: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 21

Kesimpulan

Seorang wanita 23 tahun datang dengan keluhan benjolan di payudara kiri atas, pada palpasi didapatkan benjolan di sebelah lateral atas ukuran 2cm, konsistensi kenyal, mobile, tidak nyeri dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Dilakukan pemeriksaan Laboratorium dan Rontgen Thorax untuk syarat operasi kemudian dilakukan operas eksisi Fibroadenoma Mammae + pemeriksaan Patologi Antomi jaringan dan dilakukan perawatan post operasi berupa tirah baring dan obat analgetika + antibiotik.

2/24/2014

Page 22: Kasus Fibroadenoma Mammae

[email protected] 22

Daftar Pustaka

1. Robbins & Kumar, (2002), Basic Pathology, Part I –II, Edition 6, W.B. Saunders Company, Philadelphia.2. Abdulmuthalib.2007. Prinsip Dasar Terap iSistemik Pada Kanker.Dalam buku Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI3. Joyce & Esther, (2007), Medical Surgical Nursing : Clinical Management for Continuity of Care, Edition 5, W.B. Saunders Company, Philadelphia. 

2/24/2014