ikm kcil
Transcript of ikm kcil
-
7/23/2019 ikm kcil
1/2
Diagnosis
Diagnosis dini difteri sangat penting karena keterlambatan pemberian
antitoksin sangat mempengaruhi prognosa penderita. Diagnosis harus ditegakkan
berdasarkan gejala-gejala klinik tanpa menunggu hasil mikrobiologi. Selain itu,
penegakan diagnosa dengan preparat apusan kurang dapat dipercaya, sedangkan
untuk biakan membutuhkan waktu beberapa hari. Adanya membran di tenggorokan
sebenarnya tidak terlalu spesifik untuk difteri karena pada beberapa penyakit lain
juga dapat ditemui adanya membran. Membran pada difteri lebih gelap dan lebih
keabu-abuan disertai lebih banyak fibrin dan melekat pada mukosa di bawahnya
dibandingkan membran pada penyakit lain, bila di angkat terjadi perdarahan.Biasanya membran dimulai dari tonsil dan menyebar ke uula. !ntuk pemeriksaan
bakteriologis, bahan yang diambil adalah membran atau bahan di bawah membran.
Bahan dibiak dalam media loeffler, tellurite dan blood agar. "ada pemeriksaan
laboratorium darah dan urine, tidak ditemukan arti yang spesifik. #eukosit dapat
meningkat atau normal, kadang terjadi anemia $%ampengan, &''().
Pengobatan Dan Penatalaksanaan.
- *solasi penderita di rumah sakit- Serum anti difteri, setelah dilakukan tes kepekaan kulit- Dosis empirik SAD + $sebaiknya diberikan dosis tunggal imi)
o %ingan + '.'''-&'.''' !
o Sedang + &'.'''-'.''' !
o Berat + /'.'''-''.''' !
- "enisilin prokain 0 1''.''' ! im & jam selama ' hari2 eritromycin
3&/'mg hari selama 4 hari2 clindamycin 3/'mg hari selama 4 hari- 5rakeostomi bila ada obstruksi laring, alat pacu jantung apabila ada block
hantaran total, neurotropik bila ada kelainan saraf- *munisasi sebagai tindakan pencegahan $Soewando et all, &''().
Pencegahan
. *solasi penderita"enderita harus diisolasi dan baru dapat dipulangkan setelah pemeriksaan
kuman difteri &3 berturut-turut negatif $%ampengan, &''().&. "encegahan terhadap kontak
-
7/23/2019 ikm kcil
2/2
Anak yang kontak dengan penderita difteri harus diisolasi selama 4 hari. Bila
dalam penanganan terdapat gejala-gejala klinis, penderita tersebut harus
diobati. Bila tidak ada gejala klinis, beri imunisasi terhadap difteri
$%ampengan, &''().6. *munisasi
"enurunan drastis morbiditas difteri terjadi sejak dilakukan pemberian
imunisasi. *munisasi D"5 dapat diberikan pada usia &,,1 bulan sedangkan
imunisasi ulangan dapat diberikam pada usia tahun dan -1 tahun. Di
*ndonesia, imunisasi sesuai ""* dapat diberikan usian &,6, bulan dan
imunisasi ulangan pada usia -& tahun dan menjelang / tahun. Setelah
aksinasi pertama pada usia & bulan harus dilakukan aksinasi ulang pada
bulan berikutnya karena imunitas yang didapat dengan satu kali aksin tidakmemiliki kekebalan yang cukup protektif. Dosis yang diberikan setiap kali
pemberian adalah ',/ ml. *munisasi diberikan setelah bulan pemberian
$%ampengan, &''().
Daftar pustaka
Dr. 5.7.%ampengan, Spa $k) dan Dr. *.%. #aurent8, Spa. &''(. "enyakit *nfeksi
5ropik "ada Anak, Difteri, -(
Soewandojo 9ddy, et all. &''(. "edoman Diagnosis dan 5erapi, 6(6-6(.