Ikm Supermarket

download Ikm Supermarket

of 38

description

kedokteran keluarga

Transcript of Ikm Supermarket

BAGIAN IKM-IKKLAPORAN HASIL SURVEIFAKULTAS KEDOKTERANJUNI 2014UNIVERSITAS HASANUDDIN

ASPEK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA KARYAWAN SUPERMARKET ALFAMART

Oleh:Sendhy Novia PutriC11109279Vista Ririn Sito C11109350

Supervisor :dr. Sultan Buraena, MS, Sp.OK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN IKM-IKKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2014BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangDi negara-negara maju, kesehatan dan keselamatan kerja selalu menjadi isu penting yang telah dimasukkan ke dalam undang-undang ataupun aturan-aturan yang mengikat.Pihak-pihak yang terlibat dalam lingkaran kerja pun secara konsisten menjalankan aturan yang telah diterapkan dengan penuh kesadaran.Sebaliknya, di negara-negara berkembang, isu kesehatan dan keselamatan kerja nampaknya masih menjadi hal yang kurang diperhatikan. Walaupun Indonesia telah memiliki undang-undang tentang keselamatan kerja, namun pelaksanaannya belum menjadi prioritas yang kadang-kadang diabaikan oleh perusahaan maupun pekerja.(1)Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia.Berdasarkan data pengawasan norma ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans), pada 2006 terdapat 95.624 kasus kecelakaan kerja. Masih tingginya kasus kecelakaan kerja ini disebabkan karena belum optimalnya tingkat pemahaman dan kesadaran akan kesehatan dan keselamatan kerja.(1)Pada umumnya kesehatan tenaga pekerja sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat pada negara-negara lain yang sudah lebih dahulu maju. Secara umum bahwa kesehatan dan lingkungan dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi.Dengan makin meningkatnya perkembangan industri dan perubahan secara global dibidang pembangunan secara umum di dunia, Indonesia juga tak mau ketinggalan dengan melakukan perubahan-perubahan dalam pembangunan baik dalam bidang teknologi maupun industri. Memasuki Abad 21, Indonesia telah mencanangkan era industrialisasi.(1)Perkembangan di sektor industri tersebut, menuntut dukungan penggunaan teknologi maju dan peralatan modern, yang antara lain juga membawa konsekwensi digunakannya berbagai bahan kimia dalam proses produksi.(2)Salah satu industri yang banyak di kelola oleh Pengusaha di Indonesia adalah usaha Supermarket atau Swalayan. Dalam mengembangkan usaha Supermarket, tentunya di butuhkan banyak karyawan. Mereka mendapat tugas yang berbeda-beda di antaranya adalah kasir, pramuniaga, kuli pengangkat barang, maintenance kelistrikan, dan staf lainnya. Pekerjaan seperti ini dapat memicu timbulnya dampak negatif seperti kelelahan, keluhan muskuloskeletal, kecelakanaan kerja serta penyakit akibat kerja.(3)Adapun persyaratan untuk sebuah usaha Supermarket adalah:1. Tempat yang strategis, agar mudah dicapai oleh konsumen2. Letak meja kasir sebaiknya dekat dengan pintu keluar3. Sebaiknya ada akses jalan tersendiri untuk kendaraan pengantar barang sampai ke gudang bagian belakang supermarket4. Mempunyai jalan masuk dan keluar yang samaKaryawan Supermarket yang bertugas di bagian apapun, sama-sama mempunyai resiko untuk mendapat kecelakaan kerja. Karyawan yang bertugas sebagai maintenance kelistrikan dan kuli pengangkat barang dari mobil barang ke gudang maupun dari gudang ke dalam supermarket merupakaan karyawan yang sangat rentan dengan kecelakaan kerja, karena mereka banyak bersentuhan dengan barang-barang berbahaya, misalnya kabel listrik, terkena pecahan barang, atau keseleo saat mengangkat beban berat.Kecelakaan kerja di Supermarket dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak aman dan sehat, bencana, peralatan yang tidak memenuhi syarat, dan perilaku yang tidak aman dari pekerja. Salah satu penyebab perilaku yang tidak aman ini adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam mewujudkan kesehatan dan keselamatan kerja di Supermarket.(3)Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk menjelaskan mengenai cara mewujudkan kesehatan dan keselamatan kerja di supermarket.

1.2. Tujuan Penelitian1.2.1 Tujuan UmumTujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang aspek kesehatan dan keselamatan kerja yang dialami karyawan Supermarket1.2.2 Tujuan Khususa. Untuk mengetahui tentang faktor hazard yang dialami karyawan supermarketb. Untuk mengetahui tentang alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan karyawan supermarketc. Untuk mengetahui tentang aspek Alat Pelindung Diri yang digunakan petugas karyawan supermarketd. Untuk mengetahui tentang ketersediaan obat P3K di tempat kerja karyawan supermarket.e. Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum kerja, berkala, berkala khusus).f. Untuk mengetahui keluhan/penyakit yang dialami yang berhubungan dengan pekerjaan pada karyawan supermarketg. Untuk mengetahui upaya kesehatan dan keselamatan kerja lainnya yang dijalankan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Faktor hazard yang dialami karyawan supermarketBahaya potensial di Supermarket dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Yaitu yang disebabkan oleh faktor biologi (virus, bakteri dan jamur), faktor kimia (antiseptik, gas anestasi), faktor ergonomi (cara kerja yang salah), faktor fisika (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan radiasi), faktor psikososial (kerja bergilir, hubungan sesama karyawan/atasan).(4)Bahaya potensial yang dimungkinkan ada di Supermarket, di antaranya adalah desain/fisik, kebakaran, mekanik, kimia/gas/karsinogen, radiasi dan risiko hukum/keamanan.(4)Penyakit Akibat Kerja (PAK) di Supermarket, umumnya berkaitan dengan faktor Fisik (kebisingan, temperature, radiasi), faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti sabun pembersih lantai pada kulit), faktor ergonomic (posisi kerja yang salah), faktor psikososial (hubungan interpersonal dengan karyawan lain yang buruk, shift kerja bergilir siang dan malam).(4)Berikut merupakan bahaya potensial (faktor hazard) yang dapat dialami oleh karyawan di supermarket:

Kasir1. Fisik: bising (Suara AC dan Generator), Suhu yang terlalu dingin, penyakit Carpal tunnel syndrome 2. Kimia: bahan iritan yang terkandung dalam sabun antiseptic untuk tanga3. Biologik : terjangkit kuman yang terdapat pada uang kertas yang sudah berpindah dari tangan ke tangan4. Ergonomik: terlalu lama berdiri5. Psikososial: gaji yang kurang, pekerjaan yang berulang, kerja bergilir, kerja berlebih, pertanggung jawaban terhadap pekerjaan sangat tinggi. Hubungan interpersonal dengan karyawan lain baik. (1,4,5)

Pekerja Gudang1. Fisik : bising (suara AC dan Generator), penyakit musculoskeletal karena mengangkat beban berat, terjatuh2. Ergonomik : Cara mengangkat barang yang salah3. Psikososial : Gaji sedikit, Kerja berlebih, hubungan interpersonal dengan karyawan lain baik

Maintenance Listik1. Fisik: kebisingan (suara Generator), tersengat listrik, terjatuh2. Ergonomik : cara kerja yang salah3. Psikososial : hubungan interpersonal dengan pekerja lain baik

Distributor barang 1. Fisik: resiko kecelakaan, mengantuk2. Ergonomik : posisi menyetir yang terus menerus3. Kimia : debu di jalan4. Psikososial : kerja berlebih, shift malam, hubungan interpersonal dengan karyawan lain baik

Cleaning Service1. Fisik : bising (suara generator) terjatuh, kelelahan2. Kimia: bahan iritan yang terkandung pada sabun pembersih lantai3. Ergonomi: posisi membungkuk yang lama saat membersihkan lantai supermarket, terpapar debu saat membersihkan barang-barang4. Psikososial : Gaji sedikit, Hubungan interpersonal yang baik dengan karyawan lain

B. Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan karyawan di Supermarket

1. Benda-benda tajam seperti gunting, barang pecah belah (dari gelas, piring, porselen, botol sirup, dll yang dapat menyebabkan luka tergores atau terpotong. 2. Bahan bakar untuk menyalakan Generator saat terjadi pemadaman listrik, dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Bahan bakar yang di gunakan diantaranya adalah bensin atau solar. 3. Gerobak pengangkut barang yang di gunakan oleh karyawan yang bekerja di gudang dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal apalagi jika barang yang di taruh di atas gerobak tersebut sangat berat. Gerobak ini terbuat dari besi dan jika pegangannya sudah berkarat maka dapat menyebabkan Dermatitis kontak alergi bila tidak menggunakan sarung tangan saat memegang dan mendorong gerobak.4. Kecelakan karena arus listrik. Suatu alat mungkin sudah dirancang dan dipasang sedemikian rupa sehingga aman bagi pemakai. Namun, karena suatu keadaan yang belum diketahui dan menyebabkan alat tersebut mengandung arus listrik terbuka. Keadaan tersebut sering menimbulkan kaget, shock, gerak reflek ataupun kecelakaan yang fatal.5. Kecelakaan karena bahan kimia. Beberapa bahan kimia dipergunakan juga dalam pengolahan makanan, misalnya untuk pembersih, pengawet ataupun pemberantas hama/tikus.6. Terpeleset atau terjatuh karena air atau alas kaki yang tidak sesuai dengan apa yang kita injak dapat menimbulkan sesuatu yang fatal, misalnya jika kepala atau bagian badan yang lain terbentur sesuatu. Terpeleset juga terjadi karena beberapa hal, yaitu karena keseimbangan yang kurang dan lantai yang licin.(4)

C. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan karyawan di SupermarketAlat pelindung diri yang digunakan di supermarket, yaitu perlengkapan pakaian yang ditentukan dan penggunaan sarung tangan pada waktu tertentu.Penggunaan pakaian/seragam ini memang terkesan sederhana, namum memiliki fungsi yang sangat penting dalam melindungi diri selama melaksanakan kegiatan di tempat kerja. Adapun perlengkapan tersebut adalah sebagai berikut:.1. Sarung tangan (hand gloves)Sarung tangan digunakan oleh pekerja saat mengatur makanan-makanan mentah seperti daging dan ikan, dan pada saat mengangkat barang pecah belah2. Masker (Mask)Berfungsi untuk mencegah terhirupnya debu yang dapat menyebabkan bersin dan penularan penyakit, khususnya untuk pekerja di Gudang.(1)3. Kaos kaki atau sepatu tertutupBerfungsi untuk melindungi pekerja agar tidak jatuh saat menginjak lantai yang licin, dan tidak terluka saat menginjak pecahan kaca atau barang pecah belah (5)

D. Ketersediaan obat P3K di tempat kerja karyawan SupermarketP3K merupakan pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapatkan kecelakaan atau penyakit mendadak dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan. P3K sendiri ditujukan untuk memberikan perawatan darurat pada korban, sebelum pertolongan yang lebih lengkap diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan lainnya.(6)Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1969 Pasal 19: Setiap badan, lembaga atau dinas pemberi jasa, atau bagiannya yang tunduk kepada konvensi ini, dengan memperhatikan besarnya dan kemungkinan bahaya harus menyediakan apotik atau pos P3K sendiri, memelihara apotik atau pos P3K bersama-sama dengan badan, lembaga atau kantor pemberi jasa atau bagiannya dan mempunyai satu atau lebih lemari, kotak atau perlengkapan P3K.(6)Dalam upaya pengawasan P3K maka perlu tersedia fasilitas dan personil P3K.Fasilitas dapat berupa kotak P3K, isi kotak P3K, buku pedoman, ruang P3K, perlengkapan P3K (alat perlindungan, alatdarurat, alat angkut dan transportasi).Personil terdiri dari penanggung jawab: petugas P3K yang telah menerima sertifikat pelatihan P3K ditempat kerja.(6)Rekomendasi minimum failitas yang tersedia dalam kotak P3K tipe I yaitu kasa steril terbungkus, perban (lebar 5 cm), perban (lebar 7,5 cm), plester (lebar 1,25 cm), plester cepat, kapas (25 gram), perban segitiga/mettela, gunting, peniti, sarung tangan sekali pakai, masker, aquades (100 ml lar saline), povidon iodin (60 ml), alkohol 70%, buku panduan P3K umum, buku catatan, daftar isi kotak. Sedangkan pada kotak P3K tipe II terdiri dari kasa steril terbungkus, perban (lebar 5 cm), perban (lebar 7,5 cm), plester (lebar 1,25 cm), plester cepat, kapas (25 gram), perban segitiga/mettela, gunting, peniti, sarung tangan sekali pakai, masker, bidai, pinset, lampu senter, sabun, kertas pembersih (Cleaning Tissue), aquades (100 ml lar saline), povidon iodin (60 ml), alkohol 70%, buku panduan P3K umum.(6)Secara umum penentuan jenis dan jumlah kotak yang disediakan tergantung dari jumlah pekerja.(6)

Tabel 1. Jumlah kotak P3K tiap unit kerja

Untuk jumlah personil P3K sendiri ditentukan oleh faktor risiko bahaya di tempat kerja dan jumlah pekerja.(6)

Tabel 2. Jumlah petugas P3K

E. Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum kerja,berkala,berkala khusus)Dalam upaya pengendalian penyakit akibat kerja dan kecelakaan melalui penerapan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja di rumah sakit termasuk tenaga kerja di Supermarket, ada berbagai macam cara yang dilakukan salah satunya yaitu pengendalian melalui jalur kesehatan. Upaya ini dilakukan untuk menemukan gangguan sedini mungkin dengan cara mengenal (recognition) kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan kesehatan dan pencegahan meluasnya gangguan yang sudah ada baik terhadap pekerja itu sendiri maupun terhadap orang disekitarnya.Dengan deteksi dini, maka penatalaksanaan kasus menjadi lebih cepat, mengurangi penderitaan dan mempercepat pemulihan kemampuan produktivitas masyarakat pekerja.Disini diperlukan system rujukan untuk menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja secara cepat dan tepat (prompt-treatment).Pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi:1. Pemeriksaan AwalPemeriksaan ini adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum seseorang calon / pekerja (petugas kesehatan dan non kesehatan) mulai melaksanakan pekerjaannya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang status kesehatan calon pekerja dan mengetahui apakah calon pekerja tersebut ditinjau dari segi kesehatannya sesuai dengan pekerjaan yang akan ditugaskan kepadanya. Pemerikasaan kesehatan awal ini meliputi : Anamnese umum Anamnese pekerjaan Penyakit yang pernah diderita Alergi Imunisasi yang pernah didapat Pemeriksaan badan Pemeriksaan laboratorium rutin Pemeriksaan tertentu (Tuberkulin test, Psikotest).(7)

2. Pemeriksaan BerkalaPemeriksaan ini adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara berkala dengan jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan besarnya resiko kesehatan yang dihadapi. Makin besar resiko kerja, makin kecil jarak waktu antar pemeriksaan berkala Ruang lingkup pemeriksaan disini meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus seperti pada pemeriksaan awal dan bila diperlukan ditambah dengan pemeriksaan lainnya, sesuai dengan resiko kesehatan yang dihadapi dalam pekerjaan.(7)3. Pemeriksaan KhususPemeriksaan ini merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada khusus diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan pekerja. Sebagai unit di sektor kesehatan pengembangan K3 tidak hanya untuk intern di Tempat Kerja Kesehatan, dalam hal memberikan pelayanan paripurna juga harus merambah dan memberi panutan pada masyarakat pekerja di sekitarnya, utamanya pelayanan promotif dan preventif. Misalnya untuk mengamankan limbah agar tidak berdampak kesehatan bagi pekerja atau masyarakat disekitarnya, meningkatkan kepekaan dalam mengenali unsafe act dan unsafe condition agar tidak terjadi kecelakaan dan sebagainya.(7)

F. Penyakit yang dialami berhubungan dengan pekerjaan pada karyawan di supermarketPenyakit yang sering dijumpai pada karyawan di Supermarket, antara lain:1. ganguan muskuloskeletal atau Musculoskeltal Disorder (MSD).Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan MSD pada karyawan di supermarket, namun faktor utamanya berupa tenaga yang dipaksakan (force), posisi yang tidak sesuai (awkward postures) dan pengulangan pekerjaan(repetition).(8)

2. Luka tusuk dan Luka robekan, ada banyak pemicu terjadinya luka tusuk atau luka robek pada karyawan di supermarket, di antaranya adalah tertusuk pecahan barang-barang yang tidak sengaja dijatuhkan oleh pekerja tersebut, atau tertimpa barang berat saat bekerja khususnya di gudang

3. Luka bakar dan tersengat listrik. Hal seperti ini paling banyak terjadi pada pekerja di bagian maintenance kelistrikan karena sangat sering bersentuhan dengan alat-alat listrik.

4. Carpal Tunnel Syndrome, sering terjadi pada kasir sebuah supermarket karena setiap hari bertugas untuk menghitung uang saat selesai bekerja. (9)

G. Upaya K3 lainnya yang dijalankan1. Memonitor semua proses pekerjaan karyawan supermarket, yang dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa parameter-parameter yang ditentukan sudah dipenuhi dengan baik.(9)2. Memberikan pembekalan terhadap karyawan mengenai bahaya di tempat kerja, sanitasi lingkungan kerja serta melatih teknik-teknik bekerja secara aman agar risiko terjadinya kecelakaan kerja dapat diturunkan secara signifikan.(9)

BAB IIIBAHAN, CARA, LOKASI, DAN JADWAL SURVEI

A. BahanBahan yang digunakan adalah checklist (daftar temuan) bukan kuisioner yang dikelompokkan sesuai jenis dan banyaknya tujuan khusus.Checklist digunakan untuk mendata apa yang didapatkan dari hasil survei pada karyawan di supermarket. Dan digunakan pula kamera untuk mendokumentasikan suasana tempat kerja.

B. CaraCara yang digunakan adalah Walk Thru Surveyyang merupakan teknik utama yang penting untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi bahaya di lingkungan kerja yang dapat memberikan efek atau gangguan pada kesehatan pekerja yang terpajan.

C. Lokasi SurveiSurvey dilakukan di Supermarket Alfamart jl. Perintis No.23, Kota Makassar, Sulawesi-Selatan

D. Jadwal SurveiSurvei dilakukan pada hari Senin-Selasa (9-11 Juni 2014) dengan agenda sebagai berikut:No.TanggalKegiatan

1.9 Juni 2014 Melapor ke bagian K3 RS Ibnu Sina Pengarahan kegiatan Pembuatan proposal walk thru survey

2.10 Juni 2014 Walk thrusurvey Pembuatan laporan walk thru survey

3.11 Juni 2014 - Presentasi laporan walk thru survey

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL SURVEIa. Hazard lingkungan kerja- KasirFisik: bising (Suara AC dan Generator), Suhu yang terlalu dingin, penyakit Carpal tunnel syndrome Kimia: bahan iritan yang terkandung dalam sabun antiseptic untuk tangaBiologik : terjangkit kuman yang terdapat pada uang kertas yang sudah berpindah dari tangan ke tanganErgonomik: terlalu lama berdiriPsikososial: gaji yang kurang, pekerjaan yang berulang, kerja bergilir, kerja berlebih, pertanggung jawaban terhadap pekerjaan sangat tinggi. Hubungan interpersonal dengan karyawan lain baik. (1,4,5)

- Pekerja GudangFisik : bising (suara AC dan Generator), penyakit musculoskeletal karena mengangkat beban berat, terjatuhErgonomik : Cara mengangkat barang yang salahPsikososial : Gaji sedikit, Kerja berlebih, hubungan interpersonal dengan karyawan lain baik

- Maintenance ListikFisik: kebisingan (suara Generator), tersengat listrik, terjatuhErgonomik : cara kerja yang salahPsikososial : hubungan interpersonal dengan pekerja lain baik

- Distributor barang Fisik: resiko kecelakaan, mengantukErgonomik : posisi menyetir yang terus menerusKimia : debu di jalanPsikososial : kerja berlebih, shift malam, hubungan interpersonal dengan karyawan lain baik- Cleaning ServiceFisik : bising (suara generator) terjatuh, kelelahanKimia: bahan iritan yang terkandung pada sabun pembersih lantaiErgonomi: posisi membungkuk yang lama saat membersihkan lantai supermarket, terpapar debu saat membersihkan barang-barangPsikososial : Gaji sedikit, Hubungan interpersonal yang baik dengan karyawan lain

Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan - kasirAlat kerja yang digunakan mesin kasir yang dapat menyebabkan penyakit CTS karena terlalu sering mengetik menggunakan 10 jari.- pekerja gudang gerobak pengangkut barang yang dapat menyebabkan keluhan muskuloskeletal berupa low back pain- maintance listrikbenda benda tajam seperti obeng dan lain- lain dapat menyebabkan kecelakan seperti luka tusuk dan luka tersengat listrik

- distributor barangmobil dapat menyebabkan kecelakaaan lalu lintas- cleaning servicesabun pembersih lantai dapat menyebabkan iritasi pada kulit

APD yang digunakanAPD yang digunakan oleh para petugas, kasir: sarung tanganpekerja gudang: sarung tanggan, kaos kaki, maskermaintenance listrik: sarung tangan, alas kakidistributor barang: sabuk pengaman saat mengendarai trukcleaning service : sarung tangan ,alas kaki

Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum bekerja, berkala, berkala khusus)kasir, pekerja gudang, maintenance listrik, distributor barang, cleaning servicePara pekerja memeriksakan kesehatannya hanya saat sakit saja.Tidak ada pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum bekerja, berkala, dan berkala khusus).Keluhan/penyakit yang dialami berhubungan dengan pekerjaankasir, pekerja gudang, maintenance listrik, distributor barang, cleaning serviceKeluhan kesehatan/sakit yang paling sering adalah sakit punggung, luka iris akibat benda tajam.Luka iris tersebut diakibatkan saat pekerja tidak sengaja menjatuhkan barang pecah belah.

Upaya K3 lainnya yang dijalankankasir, pekerja gudang, maintenance listrik, distributor barang, cleaning serviceMenurut kepala manejer Supermarket, pernah dilaksanakan penyuluhan dan pelatihan tentang K3 oleh mahasiswa K3 dari suatu universitas, namun tidak ada bukti berupa sertifikat, hanya ada daftar hadir. Di tempat kerja juga tidak di temukan kotak P3K.

PEMBAHASANSupermarket Alfamart terletak di jl.Perintis no.32, Makassar.Unit ini terdiri dari 2 lantai dan empat ruang utama, yaitu ruang manejer, ruang pegawai, toko, dan gudang.Untuk Gudang terbagi lagi menjadi 2 ruangan, yaitu ruang penerimaan barang di lantai 1 dan ruang penyimpanan barang di lantai 2.Jadi jika ada barang yang habis, karyawan gudang yang diperintahkan mengambil barang tersebut, dan para pramuniaga yang menyusun di rak penjualan barang.Lokasi supermarket ini terbilang sangat strategi karena terletak di pinggir jalan sehingga mudah terjangkau oleh siapapun. Di depan supermarket juga tersedia tempat parkir yang cukup luas. Faktor hazard yang dialami karyawan di supermarket AlfamartDari hasil survei langsung di tempat kerja karyawan supermarket Alfanart yang kami lakukan didapatkan adanya faktor hazard yang dapat dialami para karyawan tersebut, seperti faktor fisik, yaitu kebisingan, listrik, suhu, dan peralatan. Dan yang paling terlihat adalah faktor suhu dimana ruangan terasa sangat dingin, namun tidak ada alat pengukur temperatur.Terdapat juga faktor kimia jenis larutan yang berasal dari bahan pembersih lantai khususnya untuk petugas cleaning service.Faktor biologi juga menjadi faktor hazard bagi karyawan yang bertugas sebagai kasir, yang bersumber dari uang yang berpindah dari tangan ke tangan yang bisa saja terkontaminasi bakteri. Faktor ergonomi juga berpengaruh dimana posisi tubuh saat berkerja yang lebih sering berdiri pada petugas kasir dan pramuniaga, posisi membungkuk pada pekerja gudang dan cleaning service yang mengangkat barang-barang dan membersihkan lingkungan kerja membuat mereka cenderung mengalami masalah ketidaknyamanan.

A. Alat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan karyawan Supermarket AlfamartAlat kerja yang digunakan yang dapat mengganggu kesehatan petugas dapur, yaitu pisau dan gunting (atau benda tajam lainnya).Dimana alat ini terus-menerus digunakan dan bisa menimbulkan luka pada petugas apabila kurang hati-hati dalam menggunakannya.B. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan karyawan Supermarket AlfamartAPD yang digunakan para karyawan Supermarket Alfamart sudah cukup memenuhi standar dimana mereka memakai APD yang terdiri dari sarung tangan, masker, dan alas kaki. Karena standar yang seharusnya ada, sarung tangan,masker dan alas kaki.C. Ketersediaan obat P3K di tempat kerja karyawan Supermarket AlfamartPada saat survei di Supermarket Alfamarttidak tampak keetersediaannya obat p3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).Hal ini tentu saja perlu diperhatikan mengingat ada bahaya kerja yang dapat dialami oleh para karyawan di tempat kerja.Alangkah lebih baik jika ada obat P3K karena apabila sewaktu-waktu ada petugas yang terluka, misalnya luka akibat benda tajam, bisa ditangani segera.

D. Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum kerja, berkala, dan khusus) di Supermarket AlfamartPemeriksaan kesehatan bagi para karyawan di Supermarket Alfamart masih sangat kurang dan cenderung dilakukan pada saat sakit saja, dan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan secara berkala belum dilakukan.

E. Penyakit yang dialami berhubungan dengan pekerjaan pada karyawan Supermarket AlfamartKeluhan kesehatan atau penyakit yang sering dialami oleh karyaman supermarket alfamart adalah keluhan musculoskeletal berupa nyeri punggung terutama pada yang seing mengangkat beban berat.Selain itu, mereka juga sering mengalami luka akibat benda tajam yang disebabkan seringnya mereka kontak dengan barang pecah belah yang tidak jarang terjatuh saat pengangkatan barang.Namun saat survei lapangan, keluhan tersebut tidak dialami oleh para pekerja.

F. Upaya K3 lainnya di Supermarket AlfamartUpaya K3 lainnya yang di jalankan seperti penyuluhan/pelatihan, pengukuran/pemantauan lingkungan tentang hazard yang pernah dilakukan yaitu penyuluhan dan pelatihan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.

NarasiSurvey kami dilakukan pada hari selasa , tanggal 10 Juni 2014. Kami melakukan survey pada pukul 14.00 hingga pukul 16.00. Survey yang kami lakukan bertempat di Alfa Mart Jln. Perintis Kemerdekaan No. 32 Makassar. Selama melakukan survey di Alfa Mart kami disambut degan hangat oleh karyawan-karyawati Alfa Mart. Alfa Mart merupakan sebuah ruko yang berlantai 2, dimana lantai 1 digunakan untuk menjual barang dan gudang penerima barang dan lantai 2 digunakan untuk ruang manajer, ruang pegawai dan gudang penyimpanan barang, dengan ukuran 14x8 meter. Kondisi Alfa Mart ber cat putih merah dan bertata rapi.Alfa Mart memiliki 15orang karyawan yang dibagi dalam 3 shift pagi, siang, dan malam. Dari 15 orang karyawan tersebut mereka dibangi menjadi kasir, pekerja gudang, distributor barang, cleaning service dan maintenance listrik.Pada saat kami melakukan Survey kami mengamati pembeli yang dengan mudah menemukan barang yang di cari karena barang-barang di Alfa Mart sudah tersusun rapi dan dikelompokkan dengan baik.Pembeli juga dapat dengan cepat di layani saat membayar karena ada dua meja kasir yang di buka dan mesin kasir yang di gunakan juga merupakan mesin kasir yang masih baru.Kami juga sempat mengamati petugas yang bekerja di gudang yang sedang mendorong barang menggunakan gerobak barang.Setelah kami mengamati keadaan di area tempat kerja, kami kemudian mewawancarai manajer dan salah satu pegawai supermarket alfamart mengenai checklist dan penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja di supermarket tersebut .setelah itu kami meminta izin untuk mengambil gambar di sekitar area tempat kerja tersebut, namun kami tidak di izinkan untuk mengambil gambar di lantai 2, jadi kami hanya boleh mengambil gambar di lantai 1.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanBerdasarkan walk through survey, maka didapatkan beberapa kesimpulan, yaitu:0. Terdapatnya beberapa faktor hazard di Supermarket Alfamart, yaitu: Faktor fisik berupa kebisingan yang sumbernya dari AC dan mesin pendingin di berbagai tempat; suhu yang berupa suhu rendah. Faktor kimia yang berasal dari cairan pembersih lantai Faktor biologi yang berasal dari uang kertas Faktor ergonomi yang berasal dari cara kerja petugas dalam posisi berdiri (kasir) dan membungkuk (saat mengangkat barang dan membersihkan lingkungan tempat kerja).0. Alat-alat kerja yang digunakan dan dapat mengganggu kesehatan dan menyebabkan kecelakaan kerja petugas berupa pisau dan gunting.0. Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan oleh karyawan di supermarket alfamidi berupa, sarung tangan, masker dan alas kaki cukup memenuhi standar karyawan supermarket.0. Pemeriksaan kesehatan yang belum sesuai peraturan yaitu pemeriksaan kesehatan pada awal bekerja, secara berkala, dan berkala khusus. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada saat sakit saja.0. Jenis keluhan atau penyakit yang sering terjadi pada petugas gizi yaitu keluhan sakit punggung dan luka akibat benda tajam.0. Upaya K3 lainnya yaitu penyuluhan dan pelatihan kepada karyawan, namun ketersediaan obat P3K di supermarket belum dilakukan.

B. Saran5. Diharapkan agar pengelola Supermarket memberikan pengarahan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja pada semua petugas yang bekerja di Supermarket Alfamart.5. Diharapkan agar pengelola Supermarket Alfamart untuk melengkapi perlindungan diri bagi petugas yang belum memadai.5. Diharapkan agar para karyawan di Supermarket melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala5. Diharapkan agar pengelolah supermarket menyediakan kotak P3K di dalam supermarket Alfamidi

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonimous. Tugas KSK Paper Mandiri. [Online on 2010], [Cited on September 2013]. Available from:http://daincredible.files.wordpress.com/2010/01/tugas-ksk-paper-mandiri.docx.2. Hendrawansilondae.Hubungan Beban Kerja dan Ergonomis.[Online] 23 juni 2005 [citied 2009February 11]. Available from: URL:http://www.hendrassiteblogger.com.3. Astrid Sulistomo. Diagnosis Penyakit Akibat Kerja dan Sistem Rujukan. [Online] 2002 [citied 2009February 11]. Available from: URL: http://www.cerminduniakedokteran.com4. Sutjana I Dewa Putu. Hambatan Dalam Penerapan K3 dan Ergonomi di Perusahaan. [Online] 29 Juli 2006 [citied 2009February 11]. Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Udayana.5. Anonim. Serasikan Alat, Cara dan Lingkungan Kerja. [online] 8 agustus 2008 [citied 2009February 11]. Available from http://www.unmul.ac.id6. Staff Dosen Emergency MedicineUniversity of Sumatera Utara.Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja. [Onlineon 2013], [Cited on September 2013]. Available from: http://ocw.usu.ac.id/course/detail/pendidikan-dokter-s1/1110000130-emergency-medicine.html.

7. Anonim. Prinsip Dasar Kesehatan Kerja.[online] [citied 2009 February 11]. Available from URL: http://www.depkes.go.id8. Notoatmojo Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Prinsip-Prinsip DasarJakarta: Penerbit Rineka Cipta. 19969. Ladou Joseph. Current Occupational & Environmental Medicine.San Fransisco : Mc Graw Hill.

LAMPIRAN:3. CHECKLIST K3 KARYAWAN DISUPERMARKET ALFAMART MAKASSAR3. FOTO AREA TEMPAT KERJA KARYAWAN DISUPERMARKET ALFAMART MAKASSAR

LAMPIRAN CHECKLIST

NOASPEK YANG DINILAIKASIRKET. TAMBAHAN

YATIDAK

I.HAZARD LINKUNGAN KERJA

A. Faktor Kebisingan

Sumbernya (Jenis)AC

Jumlah pekerja2 Orang

Berlangsung pada saatbekerja

B. Faktor pencahayaan

Sumbernya (Jenis)lampu

Jumlah pekerja2 orang

Berlangsung pada saatbekerja

C. Faktor Temperatur

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

D. Faktr Tekanan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

E. Faktor Getaran

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

F. Faktor Kimia

Jenis bahan kimiacair

Nama bahanPhathalates

Jumlah pekerja2 orang

G. Faktor Biologi

Sumber Uang kertas

Hygine peroranganBakteri

H. Faktor Ergonomi

Posisi tubuh saat bekerjaberdiri

Cara bekerjaMengetik

Ketata Runahtanggan (house Keeping)Teratur

I. Faktor Psikososial

Jadwal kerjaPagi, siang, malam

Hubungan InterpersonalBaik

Beban kerjaKurang

KemampuanCukup

GajiSesuai

II.ALAT YANG DIGUNAKAN

Jenis alat kerja: Alat tanganSarung tangan

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhunbungan dengan badan

Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara kerja

III.ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis: 1. Celemek

2. Sarung Tangan (gloves)

Pemeliharaan APDDibersihkan

Pemakaian selama bekerja

IV.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Bukti pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan: Awal.Berkala

Berkala khusus

Hasil

Peraturan Perusahaan

V.RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI TEMPAT KERJA

Peraturan

Berhubungan dengan pekerjaan

Terdapat petugas K3

Rambu-rambu tentang pengunaan APD

VI.KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT

Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan

Surat cuti sakit

Jenis keluhan / penyakit yang paling seing

VII. UPAYA K3 LAINNYA

Penyuluhan:

Pelatihan:

Pemantauan hazard / pengukuran

Rambu-rambu bahaya

Rambu-rambu evakuasi

VIII. LAIN-LAIN

LAMPIRAN CHECKLIST

NOASPEK YANG DINILAIPEKERJA GUDANGKET. TAMBAHAN

YATIDAK

I.HAZARD LINKUNGAN KERJA

A. Faktor Kebisingan

Sumbernya (Jenis)AC

Jumlah pekerja1 orang

Berlangsung pada saatBekerja

B. Faktor pencahayaan

Sumbernya (Jenis)matahari

Jumlah pekerja1 orang

Berlangsung pada saatbekerja

C. Faktor Temperatur

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

D. Faktr Tekanan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

E. Faktor Getaran

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

F. Faktor Kimia

Jenis bahan kimiacair

Nama bahanDetergen

Jumlah pekerja1 orang

G. Faktor Biologi

Sumber Sisa makanan

Hygine peroranganBakteri

H. Faktor Ergonomi

Posisi tubuh saat bekerjabungkuk

Cara bekerjamengangkat

Ketata Runahtanggan (house Keeping)Teratur

I. Faktor Psikososial

Jadwal kerjaPagi, siang, malam

Hubungan InterpersonalBaik

Beban kerjaBanyak

KemampuanCukup

Gajisesuai

II.ALAT YANG DIGUNAKAN

Jenis alat kerja: Alat tanganSarung tangan,alas kaki

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhunbungan dengan badan

Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara kerja

III.ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis: 1. Celemek

2. Sarung Tangan (gloves)

Pemeliharaan APDDibersihkan

Pemakaiyan selama bekerja

IV.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Bukti pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan: Awal.Berkala

Berkala khusus

Hasil

Peraturan Perusahaan

V.RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI TEMPAT KERJA

Peraturan

Berhubungan dengan pekerjaan

Terdapat petugas K3

Rambu-rambu tentang pengunaan APD

VI.KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT

Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan

Surat cuti sakit

Jenis keluhan / penyakit yang paling seing

VII. UPAYA K3 LAINNYA

Penyuluhan:

Pelatihan:

Pemantauan hazard / pengukuran

Rambu-rambu bahaya

Rambu-rambu evakuasi

VIII. LAIN-LAIN

LAMPIRAN CHECKLIST

NOASPEK YANG DINILAIMAINTENANCE LISTRIKKET. TAMBAHAN

YATIDAK

I.HAZARD LINKUNGAN KERJA

A. Faktor Kebisingan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

B. Faktor pencahayaan

Sumbernya (Jenis)lampu

Jumlah pekerja1 orang

Berlangsung pada saatbekerja

C. Faktor Temperatur

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

D. Faktr Tekanan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

E. Faktor Getaran

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

F. Faktor Kimia

Jenis bahan kimiacair

Nama bahanoli

Jumlah pekerja1 orang

G. Faktor Biologi

Sumber Besi

Hygine peroranganBakteri

H. Faktor Ergonomi

Posisi tubuh saat bekerjaberdiri

Cara bekerjaMemasang

Ketata Runahtanggan (house Keeping)Teratur

I. Faktor Psikososial

Jadwal kerjaPagi, siang, malam

Hubungan InterpersonalBaik

Beban kerjaBanyak

KemampuanCukup

GajiKurang

II.ALAT YANG DIGUNAKAN

Jenis alat kerja: Alat tanganSarung tangan,alas kaki

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhunbungan dengan badan

Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara kerja

III.ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis: 1. Celemek

2. Sarung Tangan (gloves)

Pemeliharaan APDDibersihkan

Pemakaiyan selama bekerja

IV.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Bukti pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan: Awal.Berkala

Berkala khusus

Hasil

Peraturan Perusahaan

V.RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI TEMPAT KERJA

Peraturan

Berhubungan dengan pekerjaan

Terdapat petugas K3

Rambu-rambu tentang pengunaan APD

VI.KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT

Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan

Surat cuti sakit

Jenis keluhan / penyakit yang paling seing

VII. UPAYA K3 LAINNYA

Penyuluhan:

Pelatihan:

Pemantauan hazard / pengukuran

Rambu-rambu bahaya

Rambu-rambu evakuasi

VIII. LAIN-LAIN

LAMPIRAN CHECKLIST

NOASPEK YANG DINILAIDISTRIBUTOR BARANGKET. TAMBAHAN

YATIDAK

I.HAZARD LINKUNGAN KERJA

A. Faktor Kebisingan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

B. Faktor pencahayaan

Sumbernya (Jenis)matahari

Jumlah pekerja2 orang

Berlangsung pada saatBekerja

C. Faktor Temperatur

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

D. Faktr Tekanan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

E. Faktor Getaran

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

F. Faktor Kimia

Jenis bahan kimiacair

Nama bahanPhathalates dan formalin

Jumlah pekerja2 orang

G. Faktor Biologi

Sumber Kotak makanan

Hygine peroranganBakteri

H. Faktor Ergonomi

Posisi tubuh saat bekerjabungkuk

Cara bekerjamengangkat

Ketata Runahtanggan (house Keeping)Teratur

I. Faktor Psikososial

Jadwal kerjaPagi, siang, malam

Hubungan InterpersonalBaik

Beban kerjaBanyak

KemampuanCukup

GajiKurang

II.ALAT YANG DIGUNAKAN

Jenis alat kerja: Alat tanganSarung tangan,alas kaki

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhunbungan dengan badan

Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara kerja

III.ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis: 1. Celemek

2. Sarung Tangan (gloves)

Pemeliharaan APDDibersihkan

Pemakaiyan selama bekerja

IV.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Bukti pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan: Awal.Berkala

Berkala khusus

Hasil

Peraturan Perusahaan

V.RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI TEMPAT KERJA

Peraturan

Berhubungan dengan pekerjaan

Terdapat petugas K3

Rambu-rambu tentang pengunaan APD

VI.KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT

Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan

Surat cuti sakit

Jenis keluhan / penyakit yang paling seing

VII. UPAYA K3 LAINNYA

Penyuluhan:

Pelatihan:

Pemantauan hazard / pengukuran

Rambu-rambu bahaya

Rambu-rambu evakuasi

VIII. LAIN-LAIN

LAMPIRAN CHECKLIST

NOASPEK YANG DINILAICLEANING SERVICEKET. TAMBAHAN

YATIDAK

I.HAZARD LINKUNGAN KERJA

A. Faktor Kebisingan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

B. Faktor pencahayaan

Sumbernya (Jenis)Lampu

Jumlah pekerja1 orang

Berlangsung pada saatbekerja

C. Faktor Temperatur

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

D. Faktr Tekanan

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

E. Faktor Getaran

Sumbernya (Jenis)

Jumlah pekerja

Berlangsung pada saat

F. Faktor Kimia

Jenis bahan kimiacair

Nama bahanPembersih lantai

Jumlah pekerja1 orang

G. Faktor Biologi

Sumber Sisa makanan

Hygine peroranganBakteri

H. Faktor Ergonomi

Posisi tubuh saat bekerjaberdiri

Cara bekerjaMengepel

Ketata Runahtanggan (house Keeping)Teratur

I. Faktor Psikososial

Jadwal kerjaPagi, siang, malam

Hubungan InterpersonalBaik

Beban kerjaBanyak

KemampuanCukup

GajiKurang

II.ALAT YANG DIGUNAKAN

Jenis alat kerja: Alat tanganSarung tangan,alas kaki

Kegunaan : Terus-menerus

Alat kerja yang berhunbungan dengan badan

Alat kerja yang berhunbungan dengan Listrik

Alat kerja yang berhunbungan dengan cara kerja

III.ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis: 1. Celemek

2. Sarung Tangan (gloves)

Pemeliharaan APDDibersihkan

Pemakaiyan selama bekerja

IV.PEMERIKSAAN KESEHATAN

Bukti pemeriksaan

Pemeriksaan kesehatan: Awal.Berkala

Berkala khusus

Hasil

Peraturan Perusahaan

V.RAMBU-RAMBU TENTANG K3 DI TEMPAT KERJA

Peraturan

Berhubungan dengan pekerjaan

Terdapat petugas K3

Rambu-rambu tentang pengunaan APD

VI.KELUHAN KESEHATAN ATAU SAKIT

Izin kunjungan klinik / rs / balai pengobatan

Surat cuti sakit

Jenis keluhan / penyakit yang paling seing

VII. UPAYA K3 LAINNYA

Penyuluhan:

Pelatihan:

Pemantauan hazard / pengukuran

Rambu-rambu bahaya

Rambu-rambu evakuasi

VIII. LAIN-LAIN