ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test (...

34
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT MUNTOK KABUPATEN BANGKA BARAT NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : NAMA : Yunita ameliasari NIM : 302 11 11 087 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Transcript of ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test (...

Page 1: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA PEGAWAI DI KANTORCAMAT MUNTOK KABUPATEN

BANGKA BARAT

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh :

NAMA : Yunita ameliasari NIM : 302 11 11 087

JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2015

Page 2: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

1

ABSTRACT

Yunita Ameliasari. 302 11 11 087. The Effect of Leadership Style, Organizational Communication, and Motivation on Employee Performance in the Subdistrict Head Office of Muntok, West Bangka.

This study aims to analyze and determine the partial and simultaneous influences that leadership style, organizational communication, and motivation have on the employee performance of the Subdistrict Head Office of Muntok, West Bangka. This is descriptive quantitative research with a sample of 34 respondents using saturated sampling technique (census), which means all the members of the population is included in the sample.

 In this study, the independent variables consist of leadership styles, organizational communication, and motivation, while the dependent variable is the performance of employees. The data is tested using validity and reliability tests. The methods of data analysis used are classical assumptions, multiple linear regression with t test and f, and the coefficient of determination (R2).

The results showed that for X1= tcount (2,551)> ttable (2.0452), for X2=tcount

(2,176)> ttable (2.0452), and for X3 tcount (4.086)> ttable (2.0452) , Therefore, partially, X1 positively and significantly affect Y, X2 positively and significantly affect Y, and X3 positively and significantly affect Y. The results of the test calculations show that Fvalue (29,257)> Ftable (2.92), the significance (0.000) <of alpha at 5%, or 0.05, so HO is rejected and Ha is accepted, meaning the independent variables simultaneously and significantly affect the dependent variable. The coefficient of determination (Adjusted R Square) is of 0.720 or 72%, thus the simultaneous effect of variable X on variable Y is 72%, which means employee performance in the subdistrict Head Office of Muntok can be explained by leadership style, organizational communication and motivation.

Keywords: Leadership Style, Organizational Communication, Motivation and Performance Officer.

PENDAHULUAN

Page 3: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

2

Latar belakang

Sumber daya manusia merupakan aset vital organisasi karena perannya dalam implementasi strategi sangat penting yaitu sebagai subjek pelaksana dari strategi organisisasi. Mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional merupakan harapan organisasi, bagi organisasi yang memiliki hal tersebut akan dapat mencapai kinerja yang optimal sesuai yang dinginkan organisasi. Jeffey (Edy, 2009:19) berargumen bahwa sumber daya manusia merupakan sumber keunggulan daya saing yang mampu menghadapi berbagai tantangan. Mereka mempunyai potensi seperti ide-ide dan pikiran, keahlian, perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin dan lain-lain dan jika dibawa ke dalam suatu organisasi dapat dimanfaatkan dan dioptimalkan potensinya untuk mencapai tujuan organisasi.

Kinerja Menurut Pabundu Tika (2008:121), adalah hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Mempunyai kinerja yang baik adalah keinginan setiap organisasi, jika terciptanya kinerja yang baik maka akan terciptanya hubungan yang harmonis, suasana kerja yang bersemangat dalam tercapainya tujuan.

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Veithzal Rivai (Sarita, 2012), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat didefenisikan sebagai perilaku dan strategi sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap yang sering seorang pemimpin lakukan ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya.Dengan gaya kepemimpinan yang tidak tepat, maka tujuan organisasi atau perusahaan dapat terganggu serta para karyawan dapat merasakan frustasi, kebencian, dan ketidakpuasan.

Komunikasi dalam organisasi perlu dalam meningkatkan kinerja pegawai. Melalui komunikasi, karyawan dapat meminta petunjuk kepada atasan mengenai pelaksanaan kerja. Melalui komunikasi juga pegawai dapat saling bekerja sama satu sama lain. Menurut Robins (2010:77) menjelaskan bahwa komunikasi organisasi adalah semua pola, jaringan dan sistem komunikasi dalam sebuah organisasi.

Motivasi merupakan kondisi yang mendorong seseorang melakukan, bersikap dan bertingkah laku untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi akan menjadi positif apabila seseorang merasa senang, cinta dan tertarik pada pekerjaan, namun motivasi menjadi negatif apabila seseorang merasa benci, bosan dan tertekan. Adanya motivasi yang positif akan memudahkan mencapai tujuan organisasi. Menurut Malayu SP.Hasibuan (dalam Danang Sunyoto 2012:191) motivasi adalah suatu perangsang keinginan (want) daya penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat atau sebutan lain adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota. Kedudukan kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten atau kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahan-kelurahan. Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008.Kecamatan dipimpin oleh seorang camat. Camat juga berperan sebagai kepala wilayah. Karena melaksanakan tugas umum pemerintahan di wilayah kecamatan, khususnya tugas-tugas atributif dalam bidang koordinasi pemerintahan terhadap seluruh instansi pemerintah di wilayah kecamatan, penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban, penegakan peraturan perundang-undangan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa atau kelurahan. 

Page 4: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

3

Hasil survey awal pra penelitian Gaya KepemimpinanNo Pertanyaan Setuju Presentase Tidak Presentas

e1 Atasan menjelaskan tentang apa dan

bagaimana mengerjakan suatu pekerjaan.

5 42% 7 58%

2 Atasan memiliki sikap keperdulian terhadap bawahan.

6 50% 6 50%

3 Atasan memperlakukan anak buah secara sama.

4 33% 8 66%

Sumber: Survey Awal Pra Penelitian, 2015Dari tabel 1.3 hasil survey awal pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti

terhadap 12 pegawai dengan didominasi jawaban tidak berarti pegawai menilai pada saat ini gaya kepemimpinan di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat masih kurang memberikan sikap positif terhadap pegawai dan atasan baik dari menjelasakan suatu pekerjaan, memiliki sikap keperdulian terhadap bawahan, dan memperlakukan anak buah secara sama.

Hasil survey awal pra penelitian Komunikasi OrganisasiNo Pertanyaan Setuju Presentase Tidak Presentase1 Komunikasi dalam pemberian

arahan dari atasan kebawahan jelas dan mudah dipahami.

6 50% 6 42%

2 Setiap pegawai mampu mengendalikan emosi dalam berkomunikasi sehingga terciptanya suasana yang kondusif dalam bekerja

5 42% 7 58%

3 Dengan rekan kerja, kordinasi dan kerjasama terhadap penyelesaian pekerjaan dapat dengan mudah terbentuk

5 42% 7 58%

Sumber: Survey Awal Pra Penelitian, 2015Hasil survey awal pra penelitian didominasi jawaban tidak, berarti pegawai

menilai pada saat ini komunikasi di kantor belum efektif, karena masih ada pegawai yang kurang dapat menahan emosi saat bekomunikasi, dan masih ada pegawai kurang jelas dan paham menerima arahan dari atasan, kurangnya koordinasi dan kerjasama antar pegawai.

Hasil survey awal Pra penelitian MotivasiNo Pertanyaan Setuju Presentase Tidak Presentase

1 Hubungan rekan kerja yang baik telah mendorong saya bekerja dengan giat.

5 41% 7 58%

2 Lingkungan kerja yang nyaman, bersih, serta fasilitas yang memadai membuat gairah kerja saya meningkat.

8 66% 4 33%

3 Saya selalu merasa aman dalam mengerjakan tugas.

7 58% 6 50%

Sumber: Survey Awal Pra Penelitian, 2015Hasil survey awal pra penelitian terhadap motivasi, masih ada beberapa pegawai

yang kurang termotivasi, dikarenakan hubungan sesama rekan kerja masih ada yang

Page 5: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

4

kurang baik, lingkungan dan fasilitas yang dirasa beberapa pegawai kurang memadai, belum merasa aman dalam mengerjakan tugas.

Berdasarkan pengamatan, peneliti sudah mengamati kinerja pegawai, terdapat beberapa pegawai yang tidak berada diruanganya saat jam kerja, dan ada juga beberapa pegawai yang bermain game dihandphone saat jam kerja.

Kinerja yang dimiliki oleh instansi pemerintahan pada hakekatnya merupakan salah satu akibat dari persyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh pegawai. Pegawai bersedia bekerja dengan penuh semangat, jika merasa kebutuhan baik fisik dan non fisiknya terpenuhi. Kinerja instansi pemerintahan sangat ditentukan oleh pegawai.

Berdasarkan penjelasan di latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat”

Rumusan masalah Berdasarkan uraian tersebut, masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:1. Bagaimana gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi, motivasi dan kinerja pegawai

di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat? 2. Bagaimana gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor

Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat?3. Bagaimana komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor

Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat?4. Bagaimana motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok

Kabupaten Bangka Barat?5. Bagaimana Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi, dan Motivasi berpengaruh

terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat?

Batasan masalahUntuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi instansi, maka peneliti membatasi penyajian masalah yang akan dibahas yaitu tentang : Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat. Penelitian dilakukan pada pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Muntok Bangka Barat.

Tujuan penelitianSesuai dengan permasalahan yang terdapat pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:1. Untuk mendapatkan gambaran tentang gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi,

motivasi dan kinerja di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.2. Untuk Mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh gaya kepemimpinan

terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.3. Untuk Mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh komunikasi organisasi

terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.4. Untuk Mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh motivasi terhadap

kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.5. Untuk Mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh gaya kepemimpinan,

komunikasi organisasi, dan motivasi terhadap Kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Page 6: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

5

LANDASAN TEORI

Gaya KepemimpinanPengertian Gaya Kepemimpinan

Menurut Miftah Thoha (2007: 49), gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain..Macam-macam Gaya Kepemimpinan

Menurut House (Suwatno dan Doni, 2011:158) macam –macam gaya kepemimpinan antara lain:1. Kepemimpinan derektif, Kepemimpinan ini membuat bawahan agar tahu apa yang

diharapkan pimpinan dari mereka, menjadwalkan kerja untuk dilakukan, dan memberi bimbingan khusus bagaimana menyelesaikan tugas.

2. Kepemimpinan yang mendukung, Kepemimpinan ini bersifat ramah dan menunjukkan keperdulian akan kebutuhan bawahan.

3. Kepemimpinan Partisipatif, Kepemimpinan ini berkonsultasi dengan bawahan dan menggunakan saran mereka sebelum mengambil suatu keputusan.

4. Kepemimpinan berorientasi prestasi, kepemimpinan ini menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan bawahan untuk berprestasi pada tingkat tinggi mereka.

Fungsi Gaya KepemimpinanFungsi gaya kepemimpinan memiliki hubungan langsung yang erat kaitanya

dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok atau organisasi masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam situasi tersebut. Menurut (Sarita 2012), terdapat lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu fungsi Instruksi, fungsi Konsultasi, fungsi Partisipasi, fungsi Delegasi, fungsi Pengendalian

Komunikasi OrganisasiPengertian Komunikasi Organisasi

Menurut Monge dan Russel (dalam Pace dan Faules, 2006:34) komunikasi organisasi ialah proses mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi yang memungkinkan organisasi berfungsi. Saluran Komunikasi di dalam OrganisasiSaluran komunikasi didalam organisasi baik formal maupun informal. Jenis arus komunikasi (Muhammad, 2007:65) antara lain :1. Komunikasi formal

Saluran komunikasi formal adalah informasi mengalir melalui jalur resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan.Menurut Pace dan Faules (2006:183) saluran komunikasi formal terdiri dari:1. Komunikasi kebawah yaitu, dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi

mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah.

2. Komunikasi ke atas yaitu, dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (atasan).

3. Komunikasi horizontal yaitu terdiri dari penyampaian informasi di antara rekan rekan dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama.

Page 7: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

6

4. Komunikasi lintas saluran yaitu merupakan merupakan salah satu bentuk komunikasi organisasi dimana informasi diberikan melewati batas-batas fungsional atau batas-batas unit kerja, dan diantara orang-orang yang satu sama lainnya tidak saling menjadi bawahan atau atasan. Baik komunikasi horizontal maupun komunikasi lintas saluran mencakup hubungan lateral yang penting bagi komunikasi organisasi yang efektif.

2. Komunikasi informal, pribadi atau selentingan Selentingan digambarkan sebagai metode penyampaian laporan rahasia dari orang ke orang yang tidak bisa diperoleh dari jalur biasa

Hambatan Komunikasi Organisasi Menurut Effendy (2008:11) dalam berorganisasi tidak luput dari kesalahn-

kesalahan yang dapat menghambat jalannya proses komunikasi, diantaranya adalah: 1. Hambatan sosiologis, antropologis, Psikologis

a. Hambatan sosiologis Merupakan hambatan yang terjadi karena adanya perbedaan golongan dan lapisan, yang menyebabakan adanya perbedaan status sosial, ideology, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan dan sebagainya.

b. Hambatan antropologis, hambatan yang terjadi akibat adanya perbedaan postur, warna kulit, kebudayaan, gaya hidup, norma, kebiasaan dan bahasa.

c. Hambatan psikologis yaitu komunikasi yang terhambat karena komunikan sedang sedih, bingung, marah, merasa kecewa, merasa iri hati dan adanya prasangka pada komunikator.

2. Hambatan simantik yaiu hambatan yang ditimbulkan oleh komunikator. 3. Hambatan mekanis yaitu hambatan yang terjadi pada media yang digunakan untuk

berkomunikasi.

MotivasiPengertian motivasi

Menurut Stephen P.Robbins dan Mary Counter (dalam Suswanto dan Doni, 2011:171), menyatakan motivasi kerja sebagai kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan keorganisasian yang dikondisikan oleh kemampuan dan upaya untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu.Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi

Menurut (Edy, 2009:116) faktor-faktor tersebut dapat di bedakan atas faktor internal dan eksternal yang berasal dari karyawan.1. Faktor internal adalah yang dapat memengaruhi pemberian motivasi pada seseorang

antara lain: (1)Keinginan untuk dapat hidup (2) Keinginan untuk dapat memiliki (3) Keinginan untuk memperoleh penghargaan (4) Keinginan untuk memperoleh pengakuan (5) Keinginan untuk berkuasa.

2. Faktor eksternalFaktor eksternal juga tidak kalah perananya dalam melemahkan motivasi kerja seseorang. faktor-faktor ekstern itu adalah (1) Kondisi lingkungan kerja (2) Kompensasi yang memadai (3) Supervisi yang baik (4) Adanya jaminan pekerjaan (5) Status dan tanggung jawab (6) Peraturan yang fleksibelMenurut SP. Hasibuan dalam Sandrawati (2012:30) berdasarkan beberapa

pendapat tersebut motivasi kerja dipengaruhi oleh:1. Motif. Seseorang karyawan yang mempunyai motif yang tinggi ditandai dengan

rasa aman dalam bekerja, kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan dan melaksanakan suatu pekerjaan dengan rekan kerja.

Page 8: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

7

2. Harapan. Seseorang karyawan mempunyai harapan terhadap pekerjaannya ditandai dengan adanya kebijakan atasan, adil dalam segala bidang, adanya penghargaan prestasi kerja.

3. Insentif. Insentif dapat berupa gaji yang sepadan, pemberian bonus, dan jaminan kesehatan.

Teori-teori motivasiMenurut Edy (2009:121)Teori motivasi dikelompokan dua aspek yaitu teori

kepuasan dan motivasi proses. Diantaranya teori kepuasan adalah:1. Abraham H.Maslow dengan Teori Hierarki kebutuhan, teori hierarki kebutuhan di

klasisifikasikan kedalam 5 hierarki kebutuhan yaitu (1) Kebutuhan fisiologi (2) Kebutuhan rasa aman (2) Kebutuhan hubungan social (3) Kebutuhan pengakuan (4) Kebutuhan aktualisasi diri.

2. Douglass Mc Gregor dengan teori X dan Y yaitu mengungkapkan dua cara yang dapat dilakukan dalam mendalami prilaku manusia, yang terkandung dalam teori X (teori konvesional) dan teori Y (teori potensial). Prinsip teori X didasarkan pada pola pikir konvensional yang ortodoks dan menyorot sosok negatif prilaku manusia. Teori Y dapat dikatakan merupakan suatu revolusi pola pikir dalam memandang manusia secara optimis, karena itu disebut sebagai teori potensial.

Teori motivasi prosesTeori proses pada dasarnya berusaha menjawab pertanyaan bagaimana motivasi

terjadi. Ada tiga teori motivasi proses yang lazim dikenal yaitu teori harapan, keadilan dan pengukuhan.

KinerjaPengertian Kinerja

Menurut Supriyono (2010:281) kinerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas- tugas yang diberikan kepadnya yang didasari atas kecakapan, pengalaman, dan kesanggupan serta waktu.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KinerjaMenurut Mahmudi (2005:21) kinerja merupakan suatu konstruk multidimensional

yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu: Faktor personal/individual, faktor kepemimpinan, faktor tim, faktor sistem, faktor kontekstual (situasional),

Aspek-aspek KinerjaMenurut Malayu S.P Hasibuan (2011:95) mengemukakan bahwa aspek-aspek

yang dinilai kinerja yaitu, kesetiaan, prestasi kerja, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian, prakarsa, kecakapan, tanggung jawabIndikator Kinerja

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009:67), Kinerja karyawan dapat dinilai dari kualitas kerja, kuantitas kerja, tanggung jawab, kerja sama, inisiatif.

Page 9: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

8

Kerangka Pemikiran

H2 H1

H3 H1

H4

H4

H5

Sumber : sugiono (2013) dimodifikasi oleh peneliti ( 2015)

1. Variabel independena. Gaya kepemimpinan (X1)b. Komunikasi organisasi (X2)c. Motivas (X3)

2. Variabel dependenVariabel dependen dari penelitian ini adalah kinerja (Y).

HipotesisH1: Gaya kepemimpinan diduga rendah, komunikasi organisasi diduga rendah, motivasi

diduga rendah dan kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat diduga rendah.

H2: Gaya kepemimpinan diduga secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

H3: Komunikasi Organisasi diduga secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

H4: Motivasi diduga secara parsial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

H5: Gaya kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi diduga secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

METODE PENELITIAN

Pendekatan PenelitianMenurut Sugiyono (2013:3) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian yang dilakukan ini menggunakan analisis deskriptif dan metode kuantitatif. Waktu dan Tempat Penelitian

Manajemen Sumber Daya Manusia (X)

Gaya kepemimpinan

( X1)

Motivasi

(X3)

Komunikasi Organisasi

(X2)

Kinerja pegawai

(Y)

Mendeskripsikan Variabel Gaya

Kepemimpinan (X1), Komunikasi Organisasi (X2), Motivasi (X3) dan

Kinerja Pegawai (Y).

Page 10: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

9

Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian mengenai “Pengaruh Gaya kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja pegawai’’ dilakukan di Kantor Camat Muntok Bangka Barat. Waktu penelitian yang peneliti lakukan adalah pada bulan Maret 2015 sampai dengan selesai.

Populasi dan SampelPopulasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:119). Di dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah pegawai kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat yaitu sebanyak 34 orang.

SampelSampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut menurut Sugiyono (2013:120). Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode sampling jenuh (metode sensus) yaitu teknik pengumpulan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Di dalam penelitian ini, yang menjadi sampel penelitian yaitu sejumlah 34 orang pegawai di kantor Camat Muntok Bangka Barat.

Metode Pengumpulan DataJenis Data1. Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data (Sugiyono, 2013: 137). Data primer dalam penelitian ini adalah data dari kuesioner langsung dari pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

2. Data sekunder diperoleh dari Kantor Camat Muntok berupa dokumen-dokumen untuk dipelajari dan kemudian dijadikan bahan pendukung dalam masalah yang diteliti.

Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data adalah bagaimana cara memperoleh sumber data yang

dimaksud dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan teknik sebagai berikut:1. Riset Lapangan

a. Angket (Quesioner) adalah cara pengumpulan data dengan mempergunakan pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden. Tabel III.2 Skala Pengukuran Variabel

Skala Skor

Sangat Setuju (SS)Setuju (S)Ragu-Ragu (RR)Tidak Setuju (TS)Sangat Tidak Setuju (STS)

54321

Sumber : di olah sendiri oleh peneliti (2015)

b. Wawancara (interview)Wawancara merupakam tehnik pengumpulan data untuk memperoleh informasi dari responden terkait, dengan mengadakan tanya jawab secara langsung.

c. Observasi/PengamatanMengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner.

Page 11: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

10

2. Study Kepustakaan (Library reseach) Penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari literatur atau referensi lain yang mempunyai hubungan dengan masalah yang dibahas.

Definisi Operasional Variabel:a. Variabel bebas (independen variabel), Variabel bebas (X) adalah variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: X 1 = Gaya Kepemimpinan, X2 = Komunikasi internal, X3 = Motivasi

b. Variabel terikat (dependen variabel), Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah: Y= Kinerja Pegawai

Tabel III.3 Definisi Operasional VariabelVariabel dan Definisi Dimensi Indikator Item Skala Gaya kepemimpinan (X1)Gaya Kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain Miftah Thoha (2007: 49)

1. Kepemimpinan derektif

1. Melakukan intruksi yang jelas kepada pegawai.

2. Menjelaskan tentang apa dan bagaimana mengerjakan suatu pekerjaan

3. Pemimpin menetapkan standar penyelesaian tugas.

1

2

3

Likert

2. Kepemimpinan yang mendukung

1. Pemimpin Menerapkan sikap bersahabat kepada pegawai.

2. Pemimpin Memberi kesempatan kepada pegawai untuk menyampaikan perasaan dan perhatian.

3. Memiliki sikap keperdulian terhadap bawahan

4

5

6

3. Kepemimpinan partisipatif

1. Pemimpin menampung saran para bawahan sebelum mengambil suatu keputusan

2. Pemimpin sering mengadakan diskusi sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama.

3. Pemimpin turut serta terlibat apabila bawahan mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas

7

8

9

4. Kepemimpinan berorientasi pada prestasi

1. Memberikan kepercayaan penuh kepada pegawai

10

Page 12: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

11

2. Pemimpin memiliki ekspektasi akan kinerja berkualitas tinggi

11

Komunikasi Organisasi (X2)Semua pola, jaringan dalam sistem komunikasi dalam sebuah organisasi. (Robins, 2010: 77)

1. Komunikasi kebawah

1. Informasi mengenai tugas dan kebijakan

2. Hasil kerja

12

13

Likert

2. Komunikasi keatas 1. Komunikasi kepada atasan

14

3. Komunikasi Horizontal

1. Kepercayaan rekan kerja

2. Koordinasi rekan kerja

1516

4. Komunikasi lintas saluran

1. Perbedaan devisi

17

Motivasi (X3) Usman (Eka Agung, 2014:58), motivasi merupakan proses psikis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

1. Motif 1. Kesempatan untuk maju

2. Pengakuan

1819

Likert

2. Harapan 1. Penghargaan atas pekerjaan

2. Jaminan pekerjaan

20

21

3. Insentif 1. Gaji2. Tunjangan

2223

Kinerja (Y)Pabundu Tika (2008:121), kinerja adalah hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

1. Kualitas kerja 1. Kecepatan2. Kemampuan

2425

Likert

2. Kuantitas kerja 1. Kerapihan2. Ketelitian

2627

3. Tanggung jawab 1. Mempertanggung jawabkan hasil kerja.

2. Mempertanggungjawabkan sarana dan prasarana.

28

29

4. Kerjasama 1. Jalin kerja sama2. Kekompakan

30 31

5. Inisiatif 1. Adanya inisiatif pekerjaan .

2. Adanya inisiatif mengatasi masalah

3233

Sumber :diolah oleh penulis (2015)

Teknik Analisis DataAnalisis Deskriptif dan Analisis Verifikatif

Analisis Deskriptif digunakan untuk mensdenskripsikan dan menggambarkan tentang ciri-ciri responden dan variabel penelitian. Untuk mendapatkan kecenderungan jawaban responden akan di dasarkan pada nilai rata-rata jawaban yang selanjutnya akan dikategorikan pada rentang skor berikut:

Skor minimum = 1Skor maksimum = 5

Page 13: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

12

Lebar skala =5−1

5 = 0,8

Tabel III.4 Kategori SkalaNo Skala Keterangan1 1,00 - 1,80 Sangat Rendah2 1,81 - 2,60 Rendah3 2,61 - 3,40 Sedang4 3,41 - 4,20 Tinggi5 4,21 - 5,00 Sangat Tinggi

(Arikunto,23:2005)Analisis verifikatifAnalsis verifikatif digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang mengungkap hubungan dan pengaruh antar variabel yang diteliti dengan menggunakan perhitungan statistik. Adapun alat verifikatif yang digunakan adalah SPSS for windows 22.

Uji Instrumen PenelitianUji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2012: 52). Uji Realibilitas

Tujuannya adalah agar diperoleh hasil butir yang gugur dari uji validitas. Metode pengujian realibilitas menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan batasan 0,6 (Duwi Priyantno, 2010;97).

Analisis DataUji Asumsi Klasika. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.

b. Uji MultikolinearitasUji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). c. Uji Heteroskedastisitas

Adapun kriteria yang digunakan dalam Uji Heteroskedastisitas adalah jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 2012: 139)

Regresi Linier BergandaAnalisis ini untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. (Duwi Priyatno, 2010; 61) Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3……..+ bnXnPengujian HipotesisUji t –test ( regresi parsial )

Page 14: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

13

Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen apakah pngaruhnya signifikan atau tidak. (Duwi Priyatno, 2009;51)Uji f ( regresi simultan )

Uji F yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya sinifikan atau tidak (Duwi Priyatno, 2009; 48)Uji Koefisien Determinisai (R²)

Koefisien determinisai (R²) digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1,X2,X3….Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Deskriptif VariabelVariabel Gaya KepemimpinanRata-rata Penilaian Pegawai Terhadap Gaya kepemimpinan

NoItem

Frekuensi JawabanN = 34

Jumlah Skor Mean PenilaianSS S RR TS STS

1 12 14 8 - - 34 140 4,12 Tinggi2 10 17 7 - - 34 139 4,09 Tinggi 3 13 14 7 - - 34 142 4,18 Tinggi 4 8 20 6 - - 34 138 4,06 Tinggi 5 12 18 4 - - 34 144 4,24 Sangat Tinggi6 15 18 1 - - 34 150 4,41 Sangat Tinggi7 8 22 4 - - 34 140 4,12 Tinggi 8 10 22 2 - - 34 144 4,24 Sangat Tinggi9 12 21 1 - - 34 147 4,32 Sangat Tinggi

10 15 15 4 - - 34 147 4,32 Sangat Tinggi11 8 25 1 - - 34 143 4,21 Sangat Tinggi

Rata-rata Gaya Kepemimpinan 4,22 Sangat Tinggi Sumber : Data primer diolah peneliti 2015

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan masuk kedalam kriteria sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan sebesar 4,22 dan berdasarkan rentang skor rata-rata berada pada interval 4,21-5,00 yang berarti masuk dalam klasifikasi penilaian sangat tinggi. Namun masih ada beberapa pegawai yang menjawab ragu-ragu pada item kuesioner.

Variabel Komunkasi OrganisasiRata-rata Penilaian Pegawai Terhadap Komunikasi Organisasi

NoItem

Frekuensi JawabanN = 34

Jumlah Skor Mean PenilaianSS S RR TS STS

1 12 19 3 - - 34 154 4,26 Sangat Tinggi2 10 22 2 - - 34 144 4,26 Sangat Tinggi 3 10 24 - - - 34 146 4,29 Sangat Tinggi 4 9 23 2 - - 34 147 4,21 Sangat Tinggi 5 7 18 9 - - 34 134 3,94 Tinggi6 12 13 9 - - 34 139 4,09 Tinggi

Rata-rata Komunikasi Organisasi 4,17 Tinggi Sumber : Data primer diolah peneliti 2015

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa Komunikai Organisasi masuk kedalam kriteria tinggi, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan sebesar 4,17 dan berdasarkan rentang skor rata-rata berada pada interval 3,41-4,20 yang berarti

Page 15: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

14

masuk dalam klasifikasi penilaian tinggi. Namun masih ada beberapa pegawai yang menjawab ragu-ragu pada item kuesioner, seperti, adanya keraguan dalam membentuk kerjasama dengan rekan kerja.

Variabel MotivasiRata-rata Penilaian Pegawai Terhadap Motivasi

No Item

Frekuensi JawabanN = 34

Jumlah Skor Mean PenilaianSS S RR TS STS

1 15 15 4 - - 34 147 4,32 Sangat Tinggi2 11 23 - - - 34 147 4,32 Sangat Tinggi 3 15 18 1 - - 34 150 4,41 Sangat Tinggi 4 7 24 3 - - 34 140 4,12 Tinggi5 12 21 1 - - 34 148 4,32 Sangat Tinggi6 15 17 2 - - 34 149 4,38 Sangat Tinggi

Rata-rata Motivasi 4,31 Sangat Tinggi Sumber : Data primer diolah peneliti 2015

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa Motivasi masuk kedalam kriteria sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan sebesar 4,31 dan berdasarkan rentang skor rata-rata berada pada interval 4,21-5,00 yang berarti masuk dalam klasifikasi penilaian sangat tinggi. Namun masih ada beberapa pegawai yang menjawab ragu-ragu pada item kuesioner.

Variabel kinerjaRata-rata Penilaian Pegawai Terhadap kinerja

NoItem

Frekuensi JawabanN = 34

Jumlah Skor Mean PenilaianSS S RR TS STS

1 12 22 - - 34 148 4,35 Sangat Tinggi2 12 22 - - 34 148 4,35 Sangat Tinggi 3 7 27 - - 34 143 4,21 Sangat Tinggi 4 10 24 - - 34 170 4,29 Sangat Tinggi 5 7 25 2 - - 34 135 4,15 Tinggi6 11 23 - - 34 147 4,32 Sangat Tinggi7 8 25 1 - - 34 140 4,21 Sangat Tinggi 8 13 20 1 - - 34 145 4,35 Sangat Tinggi9 11 23 - - 34 147 4,32 Sangat Tinggi

10 8 26 - - 34 144 4,24 Sangat TinggiRata-rata Kinerja 4,27 Sangat Tinggi

Sumber : Data primer diolah peneliti, 2015Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa kinerja masuk kedalam kriteria

sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan sebesar 4,27 dan berdasarkan rentang skor rata-rata berada pada interval 4,21-5,00 yang berarti masuk dalam klasifikasi penilaian sangat tinggi. Namun masih ada beberapa pegawai yang menjawab ragu-ragu pada item kuesioner. H1: Dari Analisis Deskriptif dapat diketahui bahwa variabel Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi, Motivasi dan Kinerja pegawai Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat masuk kedalam kategori sangat tinggi. Sehingga H1 ditolak.

Hasil Analisis DataUji ValiditasHasil Uji Validitas

Variabel Item rhitung rtabel KeteranganGaya kepemimpinan X1.1 0,497 0,3388 Valid

X1.2 0,688 0,3388 ValidX1.3 0,678 0,3388 Valid

Page 16: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

15

X1.4 0,759 0,3388 ValidX1.5 0,479 0,3388 ValidX1.6 0,390 0,3388 ValidX1.7 0,431 0,3388 ValidX1.8 0,743 0,3388 ValidX1.9 0,517 0,3388 Valid

X1.10 0,647 0,3388 ValidX1.11 0,487 0,3388 Valid

Komunikasi Organisasi

X2.1 0,792 0,3388 ValidX2.2 0,532 0,3388 ValidX2.3 0,593 0,3388 ValidX2.4 0,389 0,3388 ValidX2.5 0,622 0,3388 ValidX2.6 0,692 0,3388 Valid

Motivasi X3.1 0,435 0,3388 ValidX3.2 0,538 0,3388 ValidX3.3 0,843 0,3388 ValidX3.4 0,480 0,3388 ValidX3.5 0,817 0,3388 ValidX3.6 0,752 0,3388 Valid

Kinerja Y1 0,456 0,3388 ValidY2 0,702 0,3388 ValidY3 0,625 0,3388 ValidY4 0,493 0,3388 ValidY5 0,646 0,3388 ValidY6 0,561 0,3388 ValidY7 0,411 0,3388 ValidY8 0,582 0,3388 ValidY9 0,385 0,3388 Valid

Y10 0,463 0,3388 Valid Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015

Hasil uji validitas dimana pengujian validitas instrumen penelitian (kuesioner) dengan masing-masing pernyataan mendapatkan nilai r hitung lebih dari 0,3388 sehingga keseluruhan instrumen dinyatakan valid.

Uji ReliabilitasHasil Uji Reliabilitas

Variabel Item Alpha KeteranganGaya kepemimpinan X1 0,797 ReliabelKomunikasi organisasi X2 0,653 ReliabelMotivasi X3 0,705 ReliabelKinerja Y1 0,719 Reliabel

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai

koefisien alpha yang cukup tinggi yaitu >0,6 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel, yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.

Uji Asumsi KlasikHasil Uji Normalitas

Page 17: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

16

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015Berdasarkan tampilan grafik normal plot yang tersaji diatas dapat disimpulkan

bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebaran mengikuti arah garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

ModelCollinearity Statistics

Tolerance VIF1 (Constant)

X1.TOTAL ,443 2,258X2.TOTAL ,769 1,300X3.TOTAL ,447 2,236

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015Berdasarkan hasil pengujian multikolonieritas, hasil perhitungan nilai tolerance

terlihat bahwa nilai tolerance> 0.10 yang artinya tidak ada korelasi antara variabel independen yang lebih dari 95%. Demikian juga dengan perhitungan nilai VIF, dari variabel independen yang diuji tidak ada nilai VIF yang lebih dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antara variabel independen dalam model regresi.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015Hasil grafik Scatterplot yang tersaji diatas memperlihatkan titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y, serta tidak mempunyai pola yang jelas atau membentuk suatu pola. Berdasarkan gambar di atas maka dapat simpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai sebagai alat prediksi.Analisis Regresi Linier BergandaHasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Page 18: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

17

ModelUnstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta1 (Constant) 9,083 4,230

X1.TOTAL ,222 ,087 ,353X2.TOTAL ,257 ,118 ,229X3.TOTAL ,657 ,161 ,563

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015Berdasarkan data pada Tabel 4.45 dimana hasil analisis regresi diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut: Y= 9,083 + 0,222 X1 + 0,257 X2 +0,657X3

Hasil analisis regresi berganda yang masih berbentuk angka dapat dijelaskan dalam bahasa yang akan mudah dipahami sebagai berikut:

A. Kontanta 9,083Berarti bahwa kinerja pegawai akan tetap sebesar 9,083 jika tidak di pengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi.

B. b1 = 0,222Berarti variabel Gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja pegawai kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat sebesar 0,222 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel gaya kepemiminan meningkat, maka kinerja pegawai akan meningkat. Sebaliknya, jika gaya kepemimpinan menurun maka kinerja pegawai akan menurun.

C. b2= 0,257Berarti variabel komunikasi organisasi mempengaruhi kinerja pegawai kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat sebesar 0,257 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel komunikasi organisasi meningkat, maka kinerja pegawai akan meningkat. Sebaliknya, jika komunikasi organisasi menurun maka kinerja pegawai akan menurun.

D. b3= 0,657Berarti variabel motivasi mempengaruhi kinerja pegawai kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat sebesar 0,657 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel Motivasi meningkat, maka kinerja pegawai akan meningkat. Sebaliknya, jika Motivasi menurun maka kinerja pegawai akan menurun.

Uji Parsial atau Uji THasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized CoefficientsStandardized Coefficients

T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant)

9,083 4,230 2,147 ,040

X1.TOTAL,222 ,087 ,353 2,551 ,016

X2.TOTAL,257 ,118 ,229 2,176 ,038

X3.TOTAL,657 ,161 ,563 4,086 ,000

Page 19: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

18

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015

Hasil Coefficient melalui pengujian hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan ttabel yaitu dengan á=0,05 dan n=jumlah sampel (34), maka didapat t tabel sebesar 2,0452. Jadi hasil dari tiap-tiap variabel dapat diketahui variabel manakah yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat sebagai berikut:H2 : Uji hipotesis Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Muntok

Kabupaten Bangka BaratDari hasil perhitungan diperoleh thitung untuk X1 sebesar 2,551 lebih besar dari t tabel

2,0452 dan dengan signifikansi sebesar 0,016 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Berarti H2 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel Gaya Kepemimpinan miliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat

H3 : Uji hipotesis Komunikasi Organisasi terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.Dari hasil perhitungan diperoleh thitung untuk X2 sebesar 2,176 lebih besar dari t tabel

2,0452 dan dengan signifikansi sebesar 0,038 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Berarti H3 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel Komunikasi Organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat

H4 : Uji hipotesis Motivasi terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.Dari hasil perhitungan diperoleh thitung untuk X3 sebesar 4,086 lebih besar dari t tabel

2,0452 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Berarti H3 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel Motivasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Uji Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.1 Regression 157,668 3 52,556 29,257 ,000b

Residual 53,891 30 1,796Total 211,559 33

Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015Berdasarkan data dari tabel 4.47 hasil perhitungan uji f, dapat dilihat bahwa fhitung

sebesar 29,257 dan kemudian dibandingkan dengan ftabel 2,92. Taraf signifikansi adalah 0,05. Dengan membandingkan fhitung dan ftabel maka didapat fhitung (29,257) lebih besar dari ftabel (2,92), dan nilai signifikansi adalah 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi, berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Analisis Koefisien Determinasi (R2) Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Page 20: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

19

1 ,863a ,745 ,720 1,340 Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2015

Dilihat dari Tabel 4.48 koefisien determinasi (R2) menunjukkan angka Adjusted R Square 0,720 atau 72% yakni berarti variasi variabel kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat. Dapat dijelaskan oleh variabel Gaya Kepemimpinan, Komunikai Organisasi dan Motivasi, sisanya 28% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian.

PembahasanKarakteristik Responden

Pada penelitian ini yang menjadi responden adalah 34 pegawai Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap responden dapat disimpulkan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki yakni berjumlah 21 atau 61,80% responden, dominan dari responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 13 atau 38,20% responden. Usia responden didominasi oleh responden yang berusia 36-30 tahun yaitu sebanyak 12 responden (35,30%). Berdasarkan tingkat pendidikan, responden didominasi oleh pegawai yang memiliki pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak 20 responden atau 58,90% responden, sedangkan berdasarkan pada pengalamannya, pegawai di Kantor Camat muntok Kabupaten Bangka Barat mempunyai pengalaman kerja yakni sebanyak 12 responden atau sebesar 35,30% dan yang tidak mempunyai pengalaman kerja sebanyak 22 responden atau 64,70%.

Hasil Deskriptif Variabel

Pada hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel Gaya kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi dan kinerja Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat masuk kedalam kategori sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan variabel Gaya Kepemimpinan sebesar 4,22 , variabel Komunikasi Organisasi sebesar 4,17, variabel Motivasi sebesar 4,31, dan variabel kinerja pegawai 4,27.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Variabel Gaya kepemimpinan merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial dikarenakan variabel Gaya kepemimpinan menurut hasil perhitungan diperoleh thitung 2,551 sebesar lebih besar dari ttabel 2,0452 dan dengan signifikansi sebesar 0,16 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Ini berarti variabel Gaya Kepemimpinan secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat

Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Pegawai kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Variabel komunikasi organisasi merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial dikarenakan variabel komunikasi organisasi menurut hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 2,176 lebih besar dari t tabel 2,0452 dan dengan signifikansi sebesar 0,038 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Ini berarti variabel Komunikasi organisasi secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Page 21: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

20

Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Variabel Motivasi merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial dikarenakan variabel Motivasi menurut hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 4,086 lebih besar dari ttabel 2,0452 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Ini berarti variabel Motivasi secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa variabel Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan, di dapat fhitung sebesar 29,275 dan kemudian dibandingkan dengan ftabel yaitu 2,92 berarti fhitung> ftabel, dan nilai signifikansinya adalah 0,000 < taraf signifikansi 0,05. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Kesimpulan1. Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi, Motivasi dan kinerja pegawai di

Kantor Camat Muntok kabupaten Bangka Barat, masuk kedalam kategori sangat tinggi.

2. Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

3. Komunikasi Organisasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

4. Motivasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

5. Pengujian secara bersama-sama menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat.

Saran

1. Kepada pegawai di Kantor Camat Muntok Kabupaten Bangka Barat agar lebih mempererat lagi hubungan yang harmonis antar sesama pegawai.

2. Bagi penelitian mendatang, hendaknya instrumen penelitian lebih diperdalam dan dikembangkan lagi, variabel-variabel yang akan di teliti lebih diperbanyak sehingga kemampuan mengukurnya lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sarita P. (2012). Pengaruh pengendalian internal dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan SPBU Yogyakarta (Studi kasus pada SPBU anak

Page 22: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

21

cabang perusahaan RB.GROUP ). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Nominal / Volume I Nomor I/ tahun 2012.(http://journal.uny.ac.id/index.php/nominal/article/download/993/796.)

Effendy, Onong Uchjana. (2008). Dinamika komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Elegwa Mukur And Kiruja EK (2013). Effect of Motivation on Employee Performance In Public Middle Level Technical Training Institutions In Kenya. 2013 | Vol.2 | Issue 4|73-82.(http://www.managementjournal.info/download1.php?f=1002042013.pdf.)

Ghozali,Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Hartono, Sri P. (2012). Pengaruh Komunikasi, kepemimpinan Dan kedisiplinan Kerja Terhadap Kinerja karyawan pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Pemerintah Kota Surakarta. Jurnal Manajemen Bisnis Syariah. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Vol. 04 No. 01.(http://journal.uniba.ac.id/index.php/mbs/article/download/220/34.)

Irham Fahmi. (2012). Manajemen Kinerja dan Aplikasi. Bandung: Alfa Beta.

Hasibuan, Melayu S.P. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Kaswan. (2013). Leadership and Team working. Bandung: Alfabeta.

Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2009). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.

Muhammad, Arni. (2007). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Priyatno, Duwi. (2010). Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Cetakan I. Yogyakarta: Media Kom

Robbins, Stephen dan Coaulter, Mary. 2010. Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Romli, Khomsahrial. (2011). Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: PT. Gramedia.

Page 23: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

22

R. Wayne Pace dan Don F. Faules. (2006). Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakraya.

Saputra, Yulius Eka Agung. (2014). Manajemen dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Graha Ilmu

Sari, Rahmila. (2012). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Stress kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Jurnal Analisis, Vol.1 No.1. 87 – 93 (http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/4869b786de43116c182e7dfbed1fd5fb.pdf.)

Supriyono, Ahcmad Sani. 2010. Metodelogi Riset Manajemen Sumber Daya Manusia (praktik Penelitian). Malang: UIN Maliki Press

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta.

Suwatno, & Priansa, Donni Juni. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dalam

Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto, Danang. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Kuesioner, dan Analisis Data. Yogyakarta: CAP (Center for Academic Publishing Service).

Sustrisno, Edy. (2009). Manajemen sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Thoha, Miftah. (2007). Perilaku Organisasi Konsep Dan Aplikasinya . Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tika, Pabundu. (2008). Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Voon. M.L. (2007). The influence of leadership styles on employess’ job satisfaction in public sector organizations in Malaysia. Universitas of Malaysia Sarawak,

Page 24: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewUji t –test ( regresi parsial ) Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial

23

Malaysia. Internasional Jurnal Of Business, Management And Social Sciences. Vol.1 No.2.(http://www.ijbmss-ng.com/vol2no1_ijbmss/ijbmss-ng-vol2-no1-pp24-32.pdf.)

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2008 Tentang Kecamatan.