ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran...

31
ANALISIS PERPUTARAN KREDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk CABANG PANGKALPINANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: NAMA : ANGGA PRATAMA NIM : 302 09 11 026 Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi JURUSAN MANAJEMEN

Transcript of ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran...

Page 1: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

ANALISIS PERPUTARAN KREDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA

PT. BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk CABANG PANGKALPINANG

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh:

NAMA : ANGGA PRATAMANIM : 302 09 11 026

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian PrasyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

JURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG2014

Page 2: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

Analisis Perputaran Kredit Terhadap Kinerja Keuangan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang

The Effect of Credit Turnover on The Financial Performance Of PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Branch Pangkalpinang

ANGGA PRATAMA

Universitas Bangka Belitung

ABSTRACT

The financial sector is one of important factor in determining the company’s condition. Company’s financial performance will record all activities of operational and non-operatonal activities in the form of financial statement to show the real condition of a company. Financial performance is one important indicator in assessing the record of a company that is useful to owners, investors, and shareholders in determining the steps to be taken by the company to get more profit.

The purpose of this study was to determine the financial performance of PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk branch Pangkalpinang by using the formula of profit margin, NPF, BOPO, Credit Turnover Rate, Classical Assumption Test, and Multiple Linear Regressions Analysis. The object of research is PT. Bank Muamalat Indonesia in Pangkalpinang. The data used are secondary data that were collected by interviews, documentation, and library research. Data analysis method used is the formula Profit Margin, NPF, BOPO, Turnover Rate Loans, Classical Assumptions Testing, and Linear Regression Analysis in 2010-2012.

It can be concluded from the result that overall the loans distributed are not bad loans and that the conculation of each product is quite good/healthy. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk branch Pangkalpinang has been able to rotate more than once a year. The analysis shows that the company should be able to mantain and improve its financial performance better. This can be done by lowering costs and reducing the amount of debt. That way, the company will be able to increase profits. The statistical analysis shows that Murabahah Credit, Mudharabah Financing, Musyarakah Financing, and the financing performance of the bank fluktuated during the test period. The study also found that Murabahah Credit and Musyarakah Financing have positive and significant impact on the financial performance while Mudharabah Financing has significantly negative effect on the financial performance. In addition, Murabahah Credit, Mudharabah Financing, and Musyarakah Financing simultaneously effect the financial performance of PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Branch Pangkalpinang.

Keywords : Murabahah Credit, Mudharabah Financing, Musyarakah Financing, FinancialPerformance.

Page 3: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSektor keuangan merupakan salah satu penting dalam menentukan kondisi hidup

ataupun mati bagi perusahaan. Seluruh aktifitas dari seluruh kegiatan operasional maupun non operasional tercatat di dalam kinerja keuangan perusahaan yaitu berupa laporan keuangan yang terkait dengan kondisi suatu perusahaan. Kinerja keuangan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai perjalanan suatu perusahaan yang berguna untuk pemilik, investor, dan pemegang saham dalam menentukan langkah yang akan diambil oleh perusahaan untuk menghasilkan laba.

Pada perusahaan publik nilai perusahaan sangat dikaitkan dengan nilai saham yang beredar di pasar. Berdasarkan kondisi tersebut tujuan yang sesuai adalah untuk memaksimalkan nilai dari suatu perusahaan. Penetapan tujuan yang benar akan sangat berpengaruh pada proses pencapaian tujuan dan pengukuran kinerja nantinya. Hal tersebut digunakan untuk meminimalisasi kesalahan yang berakibatkan kesalahan dari strategi yang diambil oleh suatu perusahaan. Kinerja keuangan merupakan hasil dari individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen keuangan perusahaan.

Setiap tahun pembiayaan yang disalurkan oleh Bank Muamalat Indonesia cabang Pangkalpinang terus meningkat, dari ketiga produk (piutang murabahah, pembiayaan musyarakah, dan pembiayaan Mudharabah), piutang murabahah merupakan produk yang paling tinggi menyalurkan pembiayaannya yaitu sebesar Rp.241.498.567.848,-, sedangkan pembiayaan mudharabah sebesar Rp.26.827.386.627,-, dan pembiayaan musyarakah sebesar Rp.132.629.638.278,-.

Berdasarkan Uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana perputaran piutang kredit pada Bank Muamalat Indonesia cabang Pangkalpinang. Perputaran piutang kredit itu sendiri merupakan suatu cara yang digunakan untuk melihat laju perputaran kredit yang ada pada suatu perusahaan. Dengan adanya perhitungan ini, kita bisa mengetahui berapa kali perputaran piutang kredit yang terjadi pada Bank Muamalat Indonesia cabang Pangkalpinang dalam satu tahunnya, maka penulis mengangkat judul "Analisis Perputaran Kredit Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang".

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat perputaran kredit piutang murabahah pada Bank Muamalat

Indonesia Cabang Pangkalpinang ?2. Bagaimana tingkat perputaran kredit pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat

Indonesia Cabang Pangkalpinang ?3. Bagaimana tingkat perputaran kredit pembiayaan musyarakah pada Bank Muamalat

Indonesia Cabang Pangkalpinang ?4. Apakah piutang murabahah berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan ?5. Apakah pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan ?6. Apakah pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan ?7. Apakah piutang murabahah, pembiayaan mudharabah, dan pembiayaan

musyarakah berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan ?

1.3 Batasan Masalah Agar ruang lingkup pembahasannya menjadi terarah dan fokus sesuai dengan

masalah dan tujuan penelitian ini, maka diperlukan batasan masalah yang akan

Page 4: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

membatasi ruang lingkup penelitian. Oleh karena itu objek penelitian yang diambil pada ruang lingkup PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang, sedangkan pokok yang dibahas yaitu terkait perputaran kredit pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang tahun 2010-2012.

1.4 Tujuan PenelitianAdapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis dan mengetahui tingkat perputaran kredit piutang murabahah pada Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang.

2. Untuk menganalisis dan mengetahui tingkat perputaran kredit pembiayaan mudharabah pada Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang.

3. Untuk menganalisis dan mengetahui tingkat perputaran kredit pembiayaan musyarakah pada Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang.

4. Untuk menganalisis dan mengetahui Apakah piutang murabahah berpengaruh terhadap Kinerja keuangan.

5. Untuk menganalisis dan mengetahui apakah pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap Kinerja keuangan.

6. Untuk menganalisis dan mengetahui apakah pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap Kinerja keuangan.

7. Untuk menganalisis dan mengetahui apakah piutang murabahah, pembiayaan mudharabah, dan pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap Kinerja keuangan.

1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan kajian dalam menambah ilmu pengetahuan mengenai perputaran kredit, serta memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian lanjutan dengan topik dan pembahasan yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Manfaat praktisDapat memberikan kontribusi terhadap perusahaan, menjadi bahan masukan untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan yang perlu dilakukan, khususnya pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang Pangkalpinang.

3. Manfaat KebijakanSebagai bahan referensi dan informasi agar perusahaan dapat mengelola perputaran kredit dengan baik supaya mencapai tujuan perusahaan. Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sektor.

LANDASAN TEORI

2.1 Kredit atau Pembiayaan2.1.1 Pengertian Kredit atau Pembiayaan

Menurut Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 11 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang meminjamkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

Page 5: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

2.1.2 Tujuan dan Fungsi KreditMenurut Kasmir (2007:95-98) dan Simorangkir (2004:102) pemberian atau

fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberi kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Selanjutnya Kasmir (2007:95-98) menyatakan bahwa tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain:1. Mencari keuntungan2. Membantu usaha nasabah3. Membantu pemerintah

Disamping tujuan tersebut suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut:1. Untuk meningkatkan daya guna uang.2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.3. Untuk meningkatkan daya guna barang.4. Meningkatkan peredaran barang.5. Sebagai alat stabilitas ekonomi.6. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.7. Untuk meningkatkan hubungan internasional.

2.1.3 Jenis-jenis KreditJenis kredit yang diberikan oleh bank, antara lain:

1. Berdasarkan sektor ekonomia. Kredit pertanian, kredit kehutanan dan kredit perkebunanb. Kredit pertambangan dan perindustrianc. Kredit perdagangan, hotel dan jasad. Kredit sumber tenaga, gas dan listrike. Kredit konstruksif. Kredit perumahang. Dan lain-lain

2. Berdasarkan asal danaa. Kredit dengan dana dalam negerib. Kredit dengan dana luar negeri

3. Dilihat dari segi jangka waktu lamanya fasilitas kredita. Kredit jangka pendekb. Kredit jangka menengahc. Kredit jangka panjang

4. Dilihat dari segi kebijaksanaan fasilitas kredita. Kredit umumb. Kredit prioritas

5. Dilihat dari sifat kredita. Kredit berulang (revolving)b. Kredit aflopendc. Kredit transaksional (eenmalig)

6. Dilihat dari segi tujuan fasilitas kredita. Kredit modal kerjab. Kredit investasic. Kredit konsumtif

7. Dilihat dari segi non cash fasilitas kredita. Tender bond

Page 6: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

b. Performance bondc. Advance payment bond

8. Dilihat dari segi dokumen fasilitas kredita. Kredit dokumenter

2.1.4 Prinsip-prinsip Pemberian KreditMenurut Kasmir (2007:104), dalam melakukan penilaian kriteria-kriteria

serta aspek penilaiannya tetap sama. Begitu pula dengan ukuran-ukuran yang ditetapkan sudah menjadi standar penilaian setiap bank. Biasanya criteria penilaian yang dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.

Adapun penjelasan untuk analisis 5C kredit adalah sebagai berikut:1. Character2. Capacity3. Capital4. Collateral5. Condition

Kemudian menurut Kasmir (2007:106), penilaian kredit dengan metode analisis 7P adalah sebagai berikut:1. Personality2. Party3. Purpose4. Prospect5. Payment6. Profitability7. Protection

2.1.5 Aspek-aspek dalam penilaian kreditDisamping menggunakan 5C dan 7P, maka penilaian suatu kredit layak atau

tidak untuk diberikan dapat dilakukan dengan menilai seluruh aspek yang ada. Penilaian dengan seluruh aspek yang ada dikenal dengan nama studi kelayakan usaha. Penilaian dengan model ini biasanya digunakan untuk proyek-proyek yang bernilai tinggi dan berjangka waktu panjang.

Aspek-aspek yang dinilai antara lain:1. Aspek Yuridis/Hukum2. Aspek Pemasaran3. Aspek Keuangan4. Aspek Teknis/Operasi5. Aspek Manajemen6. Aspek Sosial Ekonomi7. Aspek Amdal

2.1.6 Perputaran Kredit (Piutang Kredit)Perputaran piutang dapat ditentukan dengan jalan membagi penjualan kredit

bersih dengan rata-rata piutang, yaitu:

Perputaran piutang kredit = Penjualan kredit bersihtahunan

Rata−rata piutangDisini rata-rata piutang sama dengan rata-rata piutang pada awal tahun (yaitu

piutang pada akhir tahun sebelumnya) dan piutang pada akhir tahun berjalan. Perputaran piutang dianggap memiliki hubungan relatif dengan syarat penjualan perusahaan (Amin Widjaja Tunggal, 2010:100).

Page 7: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

Piutang yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit. Perputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang kredit rata-rata. Rata-rata piutang jika memungkinkan dapat dihitung secara bulanan (saldo tiap-tiap akhir bulan dibagi 13) atau tahunan yaitu saldo awal tahun ditambah saldo akhir tahun dibagi 12.

Semakin tinggi rasio (turn over) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit.

Penurunan rasio penjualan kredit dengan rata-rata piutang dapat disebabkan oleh faktor sebagai berikut :a. Turunnya penjualan dan naiknya piutang.b. Turunnya piutang dan diikuti turunnya penjualan dalam jumlah lebih besar.c. Naiknya penjualan diikuti naiknya piutang dalam jumlah yang lebih besar.d. Turunnya penjualan dengan piutang yang tetap.e. Naiknya piutang sedangkan penjualan tidak berubah.

2.2 Kinerja Keuangan2.2.1 Defenisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja

Mohamad Mahsun (2006: 25) kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu. Kinerja biasa diketahui hanya jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau suatu organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya.

Pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diingginkan; dan efektivitas dalam mencapai tujuan. (Robertson, 2002), dalam Mohamad Mahsun, (2006: 25).

2.2.2 Elemen Pokok Pengukuran KinerjaMohamad Mahsun (2006: 26) menyatakan bahwa elemen pokok pengukuran

kinerja adalah sebagai berikut: a. Menetapkan Tujuan, Sasaran dan Strategi Organisasib. Merumuskan Indikator dan Ukuran Kinerjac. Mengukur Tingkat Ketercapaian Tujuan dan Sasaran Organisasi

2.2.3 Evaluasi KinerjaMenurut Mohamad Mahsun (2006: 27) evaluasi kinerja akan memberikan

gambaran kepada penerimaan informasi mengenai nilai kinerja yang berhasil dicapai organisasi. Capaian kinerja organisasi dapat dinilai dengan skala pengukuran

Page 8: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

tertentu tertentu. Informasi capaian kinerja dapat dijadikan feedback dan reward-punishment, penilaian kemajuan organisasi dan dasar peningkatan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.1. Feedback2. Penilaian Kemajuan Organisasi3. Meningkatkan Kualitas Pengambilan Keputusan dan Akuntabilitas

2.2.4 Aspek-Aspek Pengukuran KinerjaMenurut Mohamad Mahsun (2006: 31) aspek pengukuran kinerja yaitu:

a. Kelompok masukan (input)b. Kelompok proses (process)c. Kelompok keluaran (output)d. Kelompok hasil (outcome)e. Kelompok manfaat (benefit)f. Kelompok dampak (impact)g. Kebijakan (policy)h. Perencanaan dan pengganggaran (planning and budgeting)i. Kualitas (quality)j. Kehematan (economy)k. Keadilan (equity)l. Pertanggungjawaban (accountability)

2.2.5 Manfaat Pengukuran KinerjaMenurut Mohamad Mahsun (2006: 33) manfaat pengukuran kinerja baik

untuk internal maupun eksternal yaitu:a. Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang digunakan untuk

pencapaian kinerja.b. Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati.c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya

dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja.d. Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas prestasi pelaksanaan

yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.e. Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki

kinerja organisasi.f. Mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi.g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.i. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan.j. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.

2.2.6 Pengukuran Kinerja dan Peningkatan KinerjaPengukuran kinerja bukanlah tujuan akhir melainkan alat agar dihasilkan

manajemen yang lebih efisien dan terjadi peningkatan kinerja. Hasil dari pengukuran kinerja akan memberitahukan kita apa yang telah terjadi, bukan mengapa hal itu terjadi atau apa yang harus dilakukan. Menurut Mohamad Mahsun (2006: 25) pengukuran kinerja menyediakan dasar bagi organisasi/pemerintah untuk menilai:a. Bagaimana kemajuan atas sasaran yang telah ditetapkan.b. Membantu dalam mengenali area-area kekuatan dan kelemahan.c. Menentukan tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja.d. Menunjukkan bagaimana kegiatan mendukung tujuan organisasi.e. Membantu dalam membuat keputusan-keputusan dengan langkah inisiatif.

Page 9: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

f. Mengutamakan alokasi sumber daya.

2.2.7 Tahap-tahap dalam menganalisis Kinerja keuanganMaka disini ada 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu

perusahaan secara umum, yaitu:a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan.b. Melakukan perhitungan.c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh.

Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya. Metode yang paling umum dipergunakan untuk melakukan perbandingan dengan ini ada dua yaitu :1) Time series analysis2) Cross sectional approach

d. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.

e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.

2.3 Bank Syariah atau Bank Bagi hasil2.3.1 Pengertian Bank Syariah

Menurut Muhammad (2005:13), Bank Syariah merupakan Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW, atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip Syariah Islam. Antonio dan Perwataatmadja (2005:13) membedakan menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah (1) bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah Islam; (2) bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadist; sementara bank yang beroperasi sesuai prinsip syari’ah Islam adalah bank yang dalam beroperasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syari’ah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam. Dalam tata cara bermuamalat dijauhi praktek-praktek yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.

2.3.2 Penghimpunan dan Penyaluran DanaMenurut pedoman pembinaan dan pengawasan Bank Indonesia, kegiatan

operasional bank bagi hasil adalah sebagai berikut:1. Penghimpunan Dana

Metode penghimpunan dana yang ada pada bank-bank konvensional didasari teori yang diungkapkan keynes yang mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga kegunaan, yaitu fungsi transaksi, cadangan dan investasi. Teori tersebut menyebabkan produk penghimpunan dana disesuaikan dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro, tabungan dan deposito.a. Girob. Tabungan

Page 10: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

c. Deposito2. Penyaluran Dana

Penyaluran dana dilakukan untuk berbagai usaha atau kegiatan dengan dasar:a. Al Mudharabahb. Al Musyarakahc. Al Murabahahd. Al Ijarah dan Al Bai Al Ta’jirie. Al Bai Al Daynf. Al Qard Ul Hasan

2.3.3 Penyusunan Laporan Keuangan Bank SyariahSeperti halnya dengan perusahaan lain, bank syariah secara umum dalam

melakukan penyusunan laporan keuangan melalui beberapa tahapan, antara lain:1. Bukti Transaksi2. Jurnal3. Buku Besar4. Neraca Saldo5. Jurnal Penyesuaian6. Laporan Keuangan

2.4 Hasil Penelitian TerdahuluTabel. II.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Alat Analisis Hasil Penelitian

1 John P. Cochran and Steven T. Call (2000)

Free Banking and Credit Creation: Implication for Business Cycle Theory

Rata-rata piutang kredit, tingkat perputaran kredit dan jalur kredit.

Uang, yang sekaligus berfungsi sebagai alat tukar dan penyimpan nilai, dapat dipandang sebagai saat yang baik klasik atau sebagai masa depan yang baik, toko yang paling likuid nilai. Ini sifat ganda uang telah menjadi pusat kontroversi makro ekonomi sejak zaman para ekonom klasik. Austria teori siklus bisnis adalah campuran dari teori moneter dan modal dan masalah koordinasi menyoroti terhubung ke "waktu dan uang." Dalam kerangka yang dikembangkan oleh Ludwig von Mises, bank menciptakan uang dengan menciptakan kredit. Hal ini menciptakan kredit keuangan investasi lebih dari tabungan, mendistorsi struktur produksi, dan set panggung untuk siklus boom-bust.

2 Cara Lown & DonaldP. Morgan (2006)

The Credit Cycle and the Business Cycle: New Findings Using the Loan Officer Opinion Survey

Non performing loan, perputaran kredit, perputaran kan, dan cash ratio

Analisis VAR pada ukuran standar pinjaman bank yang dikumpulkan oleh Federal Reserve mengungkapkan bahwa guncangan standar pinjaman secara signifikan berkorelasi dengan inovasi dalam kredit komersial di bank dan output riil. Standar kredit sangat mendominasi suku bunga pinjaman dalam menjelaskan variasi dalam pinjaman usaha dan output.

3 Endang Kartini (2007)

Analisis Tingkat Perputaran Kredit PT. Telkom

Rata-rata piutang kredit, tingkat perputaran

Dalam kegiatan perusahaannya selain melakukan penjualan produk dengan sistem kredit, juga telah melakukan pengelolaan penjualan dengan sistem

Page 11: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

Kandatel Nusra Mataram.

kredit, dan hari piutang kredit.

kredit pula.

4 Rahmat dan Nur(2008)

Pengaruh perputaran kredit dan pengumpulan kredit terhadap likuiditas perusahaan pada CV. Bumi sarana Jaya di Gresik.

Analisis regresi linier, koefisien determinasi.

Perputaran kredit dan pengumpulan kredit secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan CV. Bumi Sarana Jaya. Perputaran kredit dan pengumpulan kredit secara parsial mempunyai pengaruh yagn signifikan terhadap likuiditas perusahaan.

5 Rita Tri Yustina (2011)

Pengaruh Perputaran Kredit Bermasalah terhadap Perputaran Kas dan Dampaknya terhadap Likuiditas.

Non performing loan, perputaran kredit, perputaran kan, dan cash ratio.

Kredit bermasalah dan perputaran kas berpengaruh tidak signifikan, baik secara parsial maupun simultan, terhadap likuiditas pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri manonjaya Tasikmalaya.

2.5 Kerangka PemikiranGambar. II.1 : Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

Sumber : Mardiyah, 2012 (Modifikasi Peneliti, 2013)

2.6 Hipotesis PenelitianHipotesis 1 (H1) : Produk Piutang Murabahah Berpengaruh Positif terhadap Kinerja

Keuangan pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Pangkalpinang.

Hipotesis 2 (H2) : Produk Pembiayaan Mudharabah Berpengaruh Negatif terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Pangkalpinang.

Hipotesis 3 (H3) : Produk Pembiayaan Musyarakah Berpengaruh Positif terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Pangkalpinang.

Produk Piutang

Murabahah (X1)

Kinerja Keuangan

(Y)

Produk Pembiayaan Mudharabah

(X2)

Perputaran Kredit Ketiga

produk

Produk pembiayaan Musyarakah

(X3)

Page 12: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

Hipotesis 4 (H4) : Produk Piutang Murabahah, Produk Pembiayaan Mudharabah, dan Produk Pembiayaan Musyarakah secara simultan berpengaruh Signifikan terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Pangkalpinang.

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan PenelitianPenelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Penelitian kualitatif berdasarkan pengukuran dan analisis data penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara sendiri-sendiri dan secara bersama-sama.. Sedangkan pendekatan kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009:8).

3.2 Tempat Dan Waktu PenelitianTempat penelitian dilakukan di PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang

Pangkalpinang, Jl. Jendral Sudirman No. 61 Pangkalpinang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2013 s.d selesai.

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data

Pada penelitian di PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Pangkalpinang, peneliti menggunakan Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari keterangan-keterangan pihak yang terkait (BMI) Cabang Pangkalpinang berupa laporan keuangan bank yaitu neraca dan laporan laba rugi bank selama periode 2010-2012.

3.3.2 Teknik Pengumpulan DataDalam mengumpulkan data digunakan metode pengumpulan data sebagai

berikut:a. Wawancara (Interview)b. Dokumentasic. Studi Kepustakaan

3.4 Definisi OperasionalTabel III.1 Variabel, Definisi dan Skala Pengukuran

Variabel Definisi Skala Pengukuran

Perputaran piutang kredit Suatu cara yang digunakan untuk melihat laju perputaran piutang kredit yang ada pada suatu perusahaan.

Rasio

Kinerja Keuangan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar

Rasio

3.5 Teknik Analisis Data

Page 13: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

Metode analisis data yang digunakan dalam pembahasan pada penelitian ini adalah analisis data yang bersifat kuantitatif digunakan untuk mengetahui perputaran kredit yang ada pada Bank Muamalat Indonesia, penulis akan menghitung bagaimana kemampuan bank mengelola dana yang ada agar memperoleh keuntungan dalam kegiatan perkreditan/pembiayaan yang dijalankan oleh bank tersebut.

3.5.1 Kinerja Keuangan1. Profit Margin

Profit Margin adalah rasio yang memperhitungkan profitabilitas perusahaan dengan membandingkan laba bersih perusahaan setelah pajak (Earning after tax) dengan penjualan bersih.

Profit Margin = Laba Bersih

Penjualan Bersih

Menurut Hendra S. Raharjaputra (2009:205), tujuan rasio profitabilitas adalah untuk mengukur kemampuan para eksekutif perusahaan dapat menciptakan tingkat keuntungan baik dalam bentuk laba maupun nilai ekonomis atas penjualan, aset bersih perusahaan maupun modal sendiri.

2. Assets QualityPada penelitian ini Assets Quality diukur dengan NPF (Non Performing

Financial). NPF yang merupakan rasio antara total Financial/kredit bermasalah dengan total kredit. NPF yang tinggi menyebabkan menurunnya laba yang akan diterima oleh bank. Penurunan laba mengakibatkan dividen yang dibagikan juga semakin berkurang sehingga pertumbuhan tingkat return saham bank akan mengalami penurunan. (Sumarta 2000:55)

NPF = Total NPF / Kredit Bermasalah

Total Kredit x 100%

3. Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional (BOPO)BOPO adalah Rasio yang mengukur kemampuan manajemen Bank dalam

mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Untuk bank syariah, pendapatan operasional bank terdiri atas pendapatan bagi hasil, keuntungan atas kontrak jual-beli, serta upah, biaya administrasi, dll. Rasio BOPO dirumuskan sebagai berikut:

BOPO = BiayaOperasional

Pendapatan Operasional X 100%

3.5.2 Perputaran Piutang kreditUntuk menghitung tingkat perputaran piutang kredit atau pembiayaan

digunakan perhitungan sebagai berikut:

Tingkat perputaran piutang kredit = Penjualan kredit bersihtahunan

Rata−rata piutang kredit

Dengan perhitungan ini kita dapat mengetahui berapa kali perputaran kredit terjadi dalam satu tahunnya.

Tabel IV.1

Page 14: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

Tingkat Perputaran Kredit PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang Tahun 2010-2012

Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang, diolah 2014

Tingkat perputaran kredit dari masing-masing produk pengelolaan dana dapat diimplementasikan sebagai berikut :a. Perputaran Piutang Murabahah

Pada tahun 2010 piutang murabahah berputar 1,65 kali, perputaran ini mengalami peningkatan sebesar 3,15 kali pada tahun 2011. Hal ini disebabkan karena nasabah mengembalikan kreditnya sebelum tanggal jatuh tempo. Sedangkan pada tahun 2012 perputaran piutangnya kembali mengalami peningkatan menjadi 5,56 kali. Hal ini disebabkan karena tingkat kesadaran nasabah dalam mengembalikan atas pemberian kredit cukup tinggi dan ini merupakan keuntungan tersendiri bagi pihak bank. Pada tahun 2012 perputaran piutang murabahah paling cepat dibandingkan tahun 2010 dan 2011.

b. Perputaran Pembiayaan MudharabahPada tahun 2010 pembiayaan mudharabah berputar 1,32 kali, perputaran

ini mengalami penurunan menjadi 0,96 kali pada tahun 2011. Hal ini disebabkan karena keterlambatan nasabah dan bukan merupakan kelalaian pihak bank. Pada tahun 2012 perputaran piutangnya mengalami peningkatan menjadi 1,04 kali. Pada tahun 2010 perputaran pembiayaan mudharabah paling cepat dibandingkan dengan tahun 2011 dan 2012.

c. Perputaran Pembiayaan MusyarakahPada tahun 2010 pembiayaan musyarakah berputar 3,77 kali, perputaran

ini mengalami peningkatan menjadi 4,54 kali pada tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2012 perputaran piutangnya kembali mengalami peningkatan menjadi 4,82 kali. Hal ini disebabkan karena tingkat kesadaran nasabah dalam mengembalikan atas pemberian kredit cukup tinggi dan ini merupakan keuntungan tersendiri bagi pihak bank. Pada tahun 2012 perputaran piutang murabahah paling cepat dibandingkan tahun 2010 dan 2011.

Diantara perputaran pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah, perputaran piutang murabahah yang paling tinggi. Perputaran pembiayaan ini bisa dikatakan sangat lancar, karena bisa berputar sampai 5,56 kali putaran.

3.5.3 Pengujian Asumsi KlasikDalam pengujian klasik terdapat beberapa pengujian, yaitu:a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang dapat digunakan adalah dengan uji Kolmogorov-smirnov (Uji k-s) yang digunakan untuk melihat sebuah data berdistribusi normal atau tidak. Uji Kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada tabel berikut:

TahunPerputaran

PiutangMurabahah

Perputaran PembiayaanMudharabah

Perputaran PembiayaanMusyarakah

2010 1.65 1.32 3.77

2011 3.15 0.96 4.54

2012 5.56 1.04 4.82

Page 15: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

Tabel IV.2Hasil Uji Normalitas

Bedasarkan output SPSS pada tabel IV.2, menunjukan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov yang diperoleh masing-masing variabel adalah 0,817, 0,727, 0,916, 1,042 dan tingkat signifikasi 0,517, 0,667, 0,371, 0,227. Tingkat signifikasi semua variabel lebih besar dari tingkat signifikasi α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data sample berdistribusi normal dan hasilnya konsisten dengan uji grafik yang dilakukan sebelumnya, sehingga model regresi memenuhi syarat normalitas.

b. Uji MultikolinearitasUji ini digunakan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan

adanya korelasi antar variabel independent. Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya korelasi diantara variabel bebas. Salah satu metode yang bias digunakan adalah dengan melihatn nilai inflation factor (VIF) dan tolerance.

Apabila VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance (T) lebih besar dari 0,1 dan kurang atau sama dengan 1, bearti tidak terjadi multikolinearlitas. Sebaliknya jika nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance (T) kurang dari 0,1 dan lebih dari 1. Bearti terjadi multikolinierlitas. Analisis dapat dilihat dengan tabel IV.3

Tabel IV.3Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Piutang Murabahah ,127 7,895

Pembiayaan Mudharabah ,276 3,626

Pembiayaan Musyarakah ,131 7,605

a. Dependent Variable: Kinerja keuanganSumber : Output Spss, data diolah, 2014

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestPiutang

MurabahahPembiayaan Mudharabah

Pembiayaan Musyarakah

Kinerja keuangan

N 36 36 36 36

Normal Parametersa,b

Mean 12577583333,33 567444444,44 5780388888,89 1712757408,31Std. Deviation 2742939199,107 167080723,765 1330178468,752 608785444,342

Most Extreme Differences

Absolute ,136 ,121 ,153 ,174Positive ,119 ,121 ,153 ,174Negative -,136 -,060 -,085 -,170

Kolmogorov-Smirnov Z ,817 ,727 ,916 1,042Asymp. Sig. (2-tailed) ,517 ,667 ,371 ,227

Page 16: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

Bedasarkan output SPSS pada tabel IV.7 diperoleh Tolerance untuk variabel Piutang Murabahah, Pembiayaan Mudharabah, dan Pembiayaan Musyarakah sebesar 0,127, 0,276, 0,131 kedua variabel ini memiliki nilai tolerance lebih dari ) 0,1. Nilai VIF untuk variabel Piutang Murabahah, Pembiayaan Mudharabah, dan Pembiayaan Musyarakah sebesar 7,895, 3,626, 7,605 kedua variabel tersebut memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan tidak terjadi masalah multikolinearlitas.

c. Uji HeterokedastisitasUji heteroskedasitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedasitas dapat dilihat melalui grafik scatterplot, apabila titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedasitas. Hasil uji heterokedasitas dapat dilihat pada gambar IV.2 berikut :

Gambar IV.2Hasil Uji Heterokedasitas

Sumber : Output Spss, data diolah, 2014

Hasil uji heteroskedasitas dapat dilihat pada output tersebut dapat dilihat titik-titik menyebar tidak jelas diatas dan dibawah 0 pada sumbu Y, jadi dapat disimpulkan model regresi ini tidak terjadi masalah Heterokedasitas pada model regresi.

d. Uji AutokorelasiUji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi ada korelasi secara linear antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1).

Pengujian ada tidaknya autokolerasi dilakukan dengan menggunakan metode uji Durbin-watson. Autokolerasi merupakan uji asumsi klasik yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil regresi yang layak dipakai.

Hasil analisis data mengenai uji autokorelasi yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel IV.4

Page 17: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

Tabel IV.4Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,986a ,972 ,969 107245031,267 1,977a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Mudharabah, Piutang Murabahahb. Dependent Variable: Kinerja keuangan

Sumber : Output Spss, data diolah, 2014

Hasil analisis pada tabel IV.4 menunjukan bahwa nilai Durbin-Waston 1,977 sedangkan dari tabel Dw dengan signifikasi 0,05 jumlah data (n) = 36, serta k=3 ( jumlah variabel independen) diperoleh nilai dl sebesar 1,295 dan du sebesar 1,654. Dengan ini maka didapat 4-du= 2,705 dan 4-dl= 2,346. Karena nilai Dw (1,977) berada diantara du dan 4-du ( du < dw < 4-du ), maka H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.

3.5.4 Analisis Regresi Linier BergandaAnalisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel Piutang Murabahah, Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah terhadap Kinerja Keuangan. Hasil analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel IV.5 berikut :

Tabel IV.5Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1071197814,957 86788721,541 -12,343 ,000

Piutang Murabahah ,177 ,019 ,795 9,506 ,000

Pembiayaan Mudharabah -,451 ,207 -,124 -2,182 ,037

Pembiayaan Musyarakah ,142 ,038 ,310 3,773 ,001

a. Dependent Variable: Kinerja keuanganSumber : Output Spss, data diolah, 2014

Bedasarkan data diatas maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

Y = -1071197814,957 + 0,177X1 – 0,451X2 + 0,142X1

Penelitian ini mempunyai beberapa pengujian, antara lain:1. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Jika R2 semakin besar (mendekati satu) maka pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Sedangkan, jika R2 kecil maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sangat kecil (Ghozali, 2012).

Page 18: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel IV.6 sebagai berikut:

Tabel IV.6Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,986a ,972 ,969 107245031,267 1,977a. Predictors: (Constant), Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Mudharabah, Piutang Murabahahb. Dependent Variable: Kinerja keuangan

Sumber : Output Spss, data diolah, 2014

Hasil analisis data pada tabel IV.6. (menunjukan nilai Adjusted R2

sebesar 0,969), yang artinya nilai variabel independent yaitu piutang murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah mampu menjelaskan variasi variabel dependent yaitu kinerja keuangan sebesar 96,9% dan sisanya sebesar 3,1% dijelaskan variabel lain diluar model.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan secara menyeluruh

variabel bebas yaitu modal sendiri dan biaya operasional dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keberagaman variabel terikat yaitu Sisa Hasil Usaha.

Apabila Fhitung > Ftabel (α, k-1, n-k), maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel (α, k-1, n-k), maka dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang simultan antara variabel bebas dan terikat.

Hasil pengujian Uji F dapat dilihat pada tabel IV.6 sebagai berikut ini :

Tabel IV.7Hasil Uji F (simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 12603642208088855000,000 3 4201214069362951700,000 365,275 ,000b

Residual 368047895403668480,000 32 11501496731364640,000

Total 12971690103492522000,000 35a. Dependent Variable: Kinerja keuanganb. Predictors: (Constant), Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Mudharabah, Piutang Murabahah

Sumber : Output Spss, data diolah, 2014

Berdasarkan tabel IV.7, nilai Fhitung sebesar 365,275 dengan tingkat signifikasi 0,00 bearti nilai signifikasinya sebesar 5%. Bedasarkan data tersebut nilai Ftabel 2,901 ini bearti Fhitung > Ftabel (365,275 > 2,901), hal ini berarti hipotesis keempat diterima. Berarti piutang murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

3. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)Hipotesis pertama dan kedua digunakan dengan menggunakan uji-t.

uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent yang terdiri dari piutang murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan

Page 19: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

musyarakah secara parsial dengan kinerja keuangan dengan tingkat signifikasi sebesar 5%.

Apabila Thitung > Ttabel atau Thitung < negative Ttabel (α/2, n-k) maka terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya apabila Thitung < Ttabel atau Thitung > negatif Ttabel (α/2, n-k), maka tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bebas dan terikat.

Hasil perhitungan uji-t yang dilakukan dengan program SPSS dapat dilihat pada tabel IV.8 berikut ini :

Tabel IV.8Hasil Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -1071197814,957 86788721,541 -12,343 ,000

Piutang Murabahah ,177 ,019 ,795 9,506 ,000

Pembiayaan Mudharabah -,451 ,207 -,124 -2,182 ,037

Pembiayaan Musyarakah ,142 ,038 ,310 3,773 ,001

a. Dependent Variable: Kinerja keuanganSumber : Output Spss, data diolah, 2014

Dari hasil uji-t menunjukan kedua variabel independen yaitu piutang murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah signifikan pada taraf 5%, yang artinya piutang murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Dari hasil pengujian tabel tersebut, diperoleh nilai t tabel untuk masing-masing variabel piutang murabahah sebesar 9,506, pembiayaan mudharabah -2,182 dan 3,773 untuk pembiayaan musyarakah. Hal ini berarti piutang murabahah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan sedangkan pembiayaan musyarakah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Hasil pengujian variabel indipenden terhadap variabel dependen dapat dianalisis sebagai berikut :

1. Variabel piutang murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan, dibuktikan Thitung > Ttabel (9,506 > 2,037) dan signifikan sebesar 0,00

2. Variabel pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan, dibuktikan dengan nilai Thitung < negative Ttabel (-2,182 < -2,037) dan tingkat signifikansi sebesar 0,037

3. Variabel piutang murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan, dibuktikan Thitung > Ttabel (3,773 > 2,037) dan signifikan sebesar 0,001.

Page 20: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

PENUTUP

KesimpulanBerdasarkan analisa dalam bab terdahulu, maka penulis mengemukakan kesimpulan-

kesimpulan sebagai berikut:1. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang memiliki kebijakan pelunasan

/ pembayaran kredit dari 1 sampai 4 tahun. Jadi Bank Muamalat Indonesia memiliki perputaran kredit yang cukup baik karena dalam 1 tahun mampu melakukan perputaran lebih dari 1 kali, meskipun pernah mengalami perputaran yang kurang dari 1 kali, tetapi tidak terlalu mengkhawatirkan. Hasil tersebut dapat terjadi karena Bank Muamalat Indonesia Cabang Pangkalpinang memiliki kebijakan “Akad” yang mampu memberikan tenggang waktu pelunasan dengan persyaratan tertentu yang disepakati oleh pihak nasabah dan bank.

2. Hasil dari Piutang Murabahah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Jadi bedasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka Ha diterima dan Ho ditolak yang mempunyai arti bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara Piutang Murabahah terhadap Kinerja Keuangan.

3. Hasil penelitian menunjukan variabel Pembiayaan Mudharabah mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Jadi bedasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka Ha diterima dan Ho ditolak yang mempunyai arti bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara Pembiayaan Mudharabah terhadap Kinerja Keuangan.

4. Hasil dari Pembiayaan Musyarakah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Jadi bedasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan maka Ha diterima dan Ho ditolak yang mempunyai arti bahwa terdapat pengaruh secara parsial antara Pembiayaan Musyarakah terhadap Kinerja Keuangan.

5. Hasil penelitian menunjukan bahwa Piutang Murabahah, Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Jadi bedasar pengujian yang dilakukan maka Ha diterima dan Ho ditolak yang mempunyai arti bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara Piutang Murabahah, Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan Musyarakah terhadap Kinerja Keuangan.

SaranBerdasarkan kesimpulan tersebut, ada beberapa saran yang diajukan yaitu:

1. Bagi Banka. Melihat perputaran kredit yang terjadi selama 4 tahun, dapat diketahui bahwa pada

setiap tahun dan produk tersebut tidak terjadi kelambatan perputaran yang berarti kelambatan pelunasan karena kebijakan bank yang sangat ketat. Maka sebaiknya bank harus mempertahankan kebijakan tersebut, agar yang tidak diinginkan (kredit macet) dapat diantisipasi sebelum terjadi.

b. Pembiayaan Mudharabah perlu diperhatikan sehingga tidak terjadi peningkatan Pembiayaan Mudharabah yang signifikan pada periode selanjutnya.

c. Penggunaan Piutang Murabahah dan Pembiayaan Musyarakah agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan Kinerja Keuangan yang dikelola bank sehingga mampu memberikan kesejahteraan pada anggotanya.

2. Bagi peneliti selanjutnyaa. Diharapkan untuk dapat mengembangkan penelitian ini lebih lanjut yang

mempengaruhi Kinerja Keuangan dari faktor lain.

Page 21: ijbe-research.comijbe-research.com/wp-content/uploads/2017/02/NASKAH... · Web viewPerputaran piutang kredit dapat dihitung dengan membagi total penjualan kredit (neto) dengan piutang

b. Karena penelitian ini hanya terbatas pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pangkalpinang, oleh karena itu peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang luas dengan menambahkan variabel data yang lebih lengkap yang berhubungan dengan variabel yang mempengaruhi nilai Kinerja Keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2005. Manajemen Bank syariah.Jakarta : Gema Insani.Cochran, John P. and Call, Steven T. 2000. “Free Banking and Credit Creation: Iimplications

for Business Cycle Ttheory”. Journal of Austrian Economics. Vol. 3, No. 3. 2000. Page 35–50.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan.Bandung : Alfabeta Bandung.Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.Semarang :

Badan Penerbit Universitas Diponogoro.Hilman, Iman. 2003. Perbankan syariah masa depan.Jakarta : Senayan Abadi Publishing.Iskandar, Syamsu. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.Jakarta : PT. Semesta Asa

Bersama.Karnaen, Perwataatmadja dan Antonio. 2005. Apa dan Bagaimana Bank Islam.Yogyakarta :

Dana Bakti Wakaf.Kartini, Endang. 2007. “Analisis Tingkat Perputaran Kredit PT. Telkom Kandatel Nusra

Mataram”. Jurnal Valid. Vol. 4. No. 1. 2007. Hal 91-97.Kasmir. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.Lown, Cara and Morgan, Donald P. 2006. “The Credit Cycle and the Business Cycle: New

Findings Using the Loan Officer Opinion Survey”. Journal of Money, Credit, and Banking. Vol. 38, No. 6, 2006.

Muhammad. 2004. Tehnik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada Bank Syariah.Yogyakarta : UII Press.

Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah.Yogyakarta : UII Press.Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.Rahmat dan Nur. 2008. Pengaruh Perputaran Kredit dan Pengumpulan Kredit terhadap

Likuiditas. Jurnal Ekonomi dan bisnis. Vol. 7, No. 4, 2008.Simorangkir, O.P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank.Bogor : Ghalia

Indonesia.Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung : Alfabeta.Sulistyo, Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS.Yogyakarta : Cakrawala.Tunggal, Amin Widjaja. 2010. Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan.Jakarta :

Harvarindo.Undang-undang No. 10 Tahun 1998, Tentang perbankan.Yustina, Rita Tri. 2011. Pengaruh Perputaran Kredit Bermasalah terhadap Perputaran Kas dan Dampaknya terhadap Likuiditas. Jurnal Akuntansi. Vol. 6, No. 2, Juli-Desember, 2011.