Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...

10
1094 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponen Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia. Erna Retno Rahadjeng Universitas Muhammadiyah Malang Alamat Korespondensi : FEB-UMM jl. Raya Tlogomas 246 Email: [email protected] Abstrak Strategi yang dapat diterapkan perusahaan dalam upaya menjaga dan meningkatkan nilai keunggulan bersaing, salah satunya dengan senantiasa meningkatkan volume penjualan. Peningkatan volume penjualan bisa dilakukan dengan penjualan tunai dan penjualan kredit.Penjualan kreditakan menimbulkan piutang usaha yang merupakan jumlah terutang oleh pelanggan pada perusahaan akibat penjualan barang maupun jasa. Piutang usaha yang ada mengharuskan perusahaan senantiasa memonitor dan melakukan pengendalian dalam hal perputaran piutang dan pengumpulan piutang gagar sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan.Penjualan sektor otomotif dalam negeri sepanjang tahun 2015 menunjukkan kinerja positif, seperti yang dikatakan M. Kosasih selaku Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) kepada bisnis (4/9) bahwa "Prospek industri komponen otomotif sangat menjanjikan seiring dengan penjualan kendaraan bermotor yang terus melonjak." Pernyataan tersebut terbukti dari data autoblitz car dengan perkembangan yang terjadi pada penjualan mobil tahun 2015, dimana penjualan di Indonesia sampai akhir September mencapai 816.322 unit atau naik 23,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 659.839 unit.Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang dikemukakan pada uraian latar belakang sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah: “ Apakah perputaran piutang dan pengumpulan piutang berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan?” Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Regresi berganda berguna untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua. (Sugiyono, 2009:275) Kata kunci: Piutang, Likuiditas, Otomotif 1. PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha akan menyebabkan tingginya persaingan sehingga menimbulkan persaingan yang semakin ketat antar perusahaan. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk senantiasa memperbaiki dan menyempurnakan bidang usahanya agar mampu mencapai tujuan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan dalam pengelolaan dan penggunaan sumberdaya yang dimiliki dituntut untuk mampu mengkoordinasikan secara efektif dan efisien sehingga keputusan yang dihasilkan adalah tepat dan menguntungkan bagi perusahaan maupun bagi pihak luar (investor). Investor dalam berinvestasi atau menanamkan modal pada suatu bidang usaha perlu melakukan analisis dalam proses pengambilan keputusan dan memerlukan beberapa tolok ukur untuk menilai prestasi dan keuangan perusahaan. Salah satu komponen untuk menilai keuangan perusahaan adalah perihal likuiditas perusahaan. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Likuiditas suatu perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas (meliputi piutang dan persediaan). Perusahaan yang memiliki aset lancer sebagian besar terdiri dari piutang yang belum jatuh tempo, umumnya akan dianggap sebagai lebih likuid daripada perusahaan dengan aset lancar sebagian besar terdiri atas persediaan karena berdasarkan faktanya bahwa persediaan lebih lambat diubah menjadi kas. Penjualan sektor otomotif dalam negeri sepanjang tahun 2015 menunjukkan kinerja positif, seperti yang dikatakanM. Kosasih selaku Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) kepada bisnis (4/9) bahwa "Prospek industri komponen otomotif sangat menjanjikan seiring dengan

Transcript of Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...

Page 1: Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...

1094 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang Terhadap Likuiditas

Perusahaan Otomotif Dan Komponen Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia.

Erna Retno Rahadjeng

Universitas Muhammadiyah Malang

Alamat Korespondensi : FEB-UMM jl. Raya Tlogomas 246

Email: [email protected]

Abstrak

Strategi yang dapat diterapkan perusahaan dalam upaya menjaga dan meningkatkan nilai keunggulan bersaing,

salah satunya dengan senantiasa meningkatkan volume penjualan. Peningkatan volume penjualan bisa

dilakukan dengan penjualan tunai dan penjualan kredit.Penjualan kreditakan menimbulkan piutang usaha yang

merupakan jumlah terutang oleh pelanggan pada perusahaan akibat penjualan barang maupun jasa. Piutang

usaha yang ada mengharuskan perusahaan senantiasa memonitor dan melakukan pengendalian dalam hal

perputaran piutang dan pengumpulan piutang gagar sesuai dengan target yang diharapkan

perusahaan.Penjualan sektor otomotif dalam negeri sepanjang tahun 2015 menunjukkan kinerja positif, seperti

yang dikatakan M. Kosasih selaku Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) kepada bisnis (4/9)

bahwa "Prospek industri komponen otomotif sangat menjanjikan seiring dengan penjualan kendaraan bermotor

yang terus melonjak." Pernyataan tersebut terbukti dari data autoblitz car dengan perkembangan yang terjadi

pada penjualan mobil tahun 2015, dimana penjualan di Indonesia sampai akhir September mencapai 816.322

unit atau naik 23,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 659.839

unit.Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang dikemukakan pada uraian latar belakang sebelumnya maka

dapat dirumuskan masalah: “ Apakah perputaran piutang dan pengumpulan piutang berpengaruh terhadap

likuiditas perusahaan?” Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

berganda. Regresi berganda berguna untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan

nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua.

(Sugiyono, 2009:275)

Kata kunci: Piutang, Likuiditas, Otomotif

1. PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha akan menyebabkan tingginya persaingan sehingga menimbulkan

persaingan yang semakin ketat antar perusahaan. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk

senantiasa memperbaiki dan menyempurnakan bidang usahanya agar mampu mencapai tujuan

perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan dalam pengelolaan

dan penggunaan sumberdaya yang dimiliki dituntut untuk mampu mengkoordinasikan secara efektif

dan efisien sehingga keputusan yang dihasilkan adalah tepat dan menguntungkan bagi perusahaan

maupun bagi pihak luar (investor).

Investor dalam berinvestasi atau menanamkan modal pada suatu bidang usaha perlu

melakukan analisis dalam proses pengambilan keputusan dan memerlukan beberapa tolok ukur untuk

menilai prestasi dan keuangan perusahaan. Salah satu komponen untuk menilai keuangan

perusahaan adalah perihal likuiditas perusahaan. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan

untuk membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo.

Likuiditas suatu perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva

yang mudah diubah menjadi kas (meliputi piutang dan persediaan). Perusahaan yang memiliki aset

lancer sebagian besar terdiri dari piutang yang belum jatuh tempo, umumnya akan dianggap

sebagai lebih likuid daripada perusahaan dengan aset lancar sebagian besar terdiri atas persediaan

karena berdasarkan faktanya bahwa persediaan lebih lambat diubah menjadi kas.

Penjualan sektor otomotif dalam negeri sepanjang tahun 2015 menunjukkan kinerja positif,

seperti yang dikatakanM. Kosasih selaku Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO)

kepada bisnis (4/9) bahwa "Prospek industri komponen otomotif sangat menjanjikan seiring dengan

Page 2: Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1095

penjualan kendaraan bermotor yang terus melonjak." Pernyataan tersebut terbukti dari data autoblitz

car dengan perkembangan yang terjadipada penjualan mobil tahun 2015, dimana penjualan di

Indonesia sampai akhir September mencapai 816.322 unit atau naik 23,7 persen dibandingkan

periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 659.839 unit.

Tabel 1: Penjualan Mobil Bulan Januari-September tahun 2014- 2015.(dalam unit)

Bulan Tahun

Presentase 2014 2015

Januari 73.987 76.427 3%

Februari 69.589 86.482 20%

Maret 82.163 87.919 7%

April 60.726 87.144 30%

Mei 61.053 95.536 36%

Juni 70.154 101.746 31%

Juli 89.058 102.512 13%

Agustus 73.279 76.445 4%

September 79.832 102.111 22%

Total 659.839 816.322 166%

Rata-rata 18,44%

Sumber: Data Laporan Keuangan

Berdasarkan Tabel 1 diatas menunjukkan presentase piutang atas penjualan bersih

perusahaan otomotif dan komponen sepanjang tahun 2014-2015 dengan rata-rata sebesar 18,44%.

Penjualan tertinggi sebesar 89.058 unit bulan Juli pada tahun 2014 dan pada bulan Juli 2015 sebesar

102.111 unit.

Piutang dari penjualan kredit akan mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan karena

memerlukan waktu jatuh tempo untuk menjadi likuid, apabila pembayaran piutang melewati waktu

jatuh tempo menyebabkan likuiditas perusahaan menurun. Piutang perusahaan yang semakin besar

dan semakin tinggi saldo piutang perusahaan yang mengalami masalah dalam pelunasannya,

maka semakin tinggi kemungkinan perusahaan tersebut mengalami masalah dalam likuiditas

keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian pada latar belakang, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul:

“Pengaruh perputaran Piutang dan pengumpulan Piutang Terhadap Likuiditas pada Perusahaan

Otomotif Dan Komponen Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia”. Dari penjelasan dan uraian latar

belakang diatas, maka dapat dirumuskan yaitu apakah perputaran piutang dan pengumpulan piutang

berpengaruh terhadap likuiditas? Sehingga dapat di ketahui pengaruh perputaran piutang dan

pengumpulan piutang terhadap likuiditas perusahaan.

2. METODE

Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk

memberikan penjelasan tentang fenomena yang ada dan merupakan desain penelitian studi kasus

yang disusun dalam rangka memberikan gambaran mengenai situasi atau kejadian secara sistematis

yang berasal dari objek yang diteliti.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan mengembangkan

model-model matematis dari data-data, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan

fenomena yang ada, selanjutnya dilakukan proses analisa sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang

digunakan berupa laporan keuangan tahunan yang terdiri dari (Neraca dan Laba Rugi) pada

perusahaan otomotif dan komponen yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 -

2015.

Page 3: Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...

1096 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

Data diperoleh dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan cara

menganalisis data yang ada pada dokumen atau catatan atas laporan keuangan tahunan yang

dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi penelitian yaitu perusahaan otomotif dan

komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling, dimana pengambilan sampel didasarkan

pada criteria pengambilan sampel antara lain; Perusahaan memberikan data laporan keuangan

tahunan secara lengkap dari tahun 2011-2015.

Analisis data dalam penelitian ini yaitu terdiri dari rasio lancar, perputaran piutang, dan

pengumpulan piutang dianalisis dengan regresi linier berganda dengan rumus :

1. Rasio Lancar (current ratio)

Rasio ini dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban lancar.

Rasio Lancar = aset lancar

kewajiban lancar

2. Perputaran Piutang (account receivable turnover)

Rasio ini menunjukkan berapa kali perusahaan menagih piutangnya dari penjualan dalam satu

periode.

Penjualan

Perputaran Piutang =

Rata2 piutang

Rata-Rata Piutang = (Piutang Awal + Piutang Akhir)

2

3. Pengumpulan Piutang

Pengumpulan piutang dicari dengan rumus :

360 hari

Pengumpulan piutang = --------------------------------

Perputaran piutang (kali)

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Sanusi (2011;131) Pada umumnya, regresi linier sederhana terdiri atas dua Variabel. Satu

variabel yang berupa variabel terikat/tergantung diberi simbol Y dan variabel kedua yang berupa

variabel bebas diberi simbol X. Regresi berganda menyatakan hubungan kausalitas antara dua

variabel dan memperkirakan nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas. Persamaan

yang dipergunakan untuk memprediksi nilai variabel Y disebut dengan persamaan regresi.

Y = a + bX1 + bX2

Dimana:

Y = nilai prediksi dari variabel Y berdasarkan nilai variabel X

a = titik potong Y; merupakan nilai bagi Y ketika X = 0

b = kemiringan atau slope perubahan rata-rata dalam Y untuk setiap

perubahan dari satu unit X, baik berupa peningkatan atau penurunan.

X = nilai variabel X yang dipilih

1. Uji Hipotesis (Uji F/ Simultan dan Uji t/Parsial)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan

terhadap variabel dependen, yaitu variabel perputaran piutang dan pengumpulan piutang terhadap

variabel likuiditas. Apabila nilai statistik (F) hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan F

tabel,maka hipotesis alternatif diterima yang mengatakan bahwa variabel independen

berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.

a. Jika 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima

b. Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙; maka 𝐻0 ditolak

dan

Page 4: Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1097

c. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.

d. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individu terhadap

variabel dependen yaitu piutang terhadap likuiditas dengan probabilitas atau taraf signifikansi

yang digunakan.Ghozali (2011:99) membandingkan nilai statistik dengan titik kritis menurut

tabel. Apabila nilai statistik (t) hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita

menerima hipotesis alternatif yang mengatakan suatu variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan dengan derajat kebebasan n – k, digunakan uji dua arah yaitu:

a. Jika −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima

b. Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙; maka 𝐻0 ditolak

dan

c. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.

d. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kriteria pemilihan sampel membatasi jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu terdapat

sepuluh perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel pada perusahaan Otomotif dan

Komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel dalam penelitian disajikan pada

tabel berikut:

Tabel 2. Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Tercatat di BEI.

Sumber: www.sahamok.com

a. Perputaran Piutang dan pengumpulan Piutang sebagai Indikator Piutang

Pelunasan piutang usaha dari pelanggan tentu akan menjadi sumber dana yang akan

digunakan bagi kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan dapat melakukan kontrol atas piutang

usaha dengan menghitung account receivable turnover. Kegunaan rasio ini adalah untuk menilai

seberapa besar dana perusahaan yang ditanamkan dalam piutang menunjukkan berapa kali piutang

dapat berputar dalam satu tahun, dan setiap kali perputaran piutang membutuhkan berapa lama

piutang kembali. Tabel 3 dibawah menunjukkan perputaran piutang dan pengumpulan piutang

sepanjang tahun 2011 - 2015 pada perusahaan otomotif dan komponen. Perputaran piutang

tertinggi adalah 348 kali pada perusahaan PT. Selamat Sempurna Tbk. Perputaran piutang terendah

adalah 3.25 kali yaitu pada PT. Astra International Tbk pada tahun 2013-2015.

No Nama Perusahaan Kode

1 PT. Astra International Tbk ASII

2 PT. Astra Otoparts Tbk AUTO

3 PT. Goodyear Indonesia Tbk GDYR

4 PT. Gajah Tunggal Tbk GJTL

5 PT. Indomobil Sukses International Tbk IMAS

6 PT. Indospring Tbk INDS

7 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN

8 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk MASA

9 PT. Prima alloy steel Universal Tbk PRAS

10 PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM

Page 5: Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...

1098 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

Tabel 3. Perputaran & Pengumpulan Piutang Perusahaan Otomotif dan Komponen

No

Nama Perusahaan Tahu

n

Perputaran

Piutang (kali)

Pengumpulan

Piutang (hari)

1 PT. Astra International Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

4.0

4.0

3.0

3.0

3.0

82

88

97

97

103

2 PT. Astra Otoparts Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

7.0

7.0

7.0

7.0

7.0

45

46

51

49

47

3 PT. Goodyear Indonesia Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

14.0

13.0

18.0

12.0

12.0

24

26

19

28

28

4 PT. Gajah Tunggal Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

7.0

5.0

5.0

5.0

5.0

48

66

70

70

66

5 PT. Indomobil Sukses

International Tbk

2011

2012

2013

2014

2015

12.0

10.0

9.0

7.0

8.0

27

35

36

45

43

6 PT. Indospring Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

54.

6.0

5.0

5.0

5.0

6

58

65

65

67

7 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

4.0

3.0

4.0

3.0

4.0

86

94

72

96

88

8 PT. Multistrada Arah Sarana

Tbk

2011

2012

2013

2014

2015

10.0

1.428

9.30

10.0

7.0

33

251

38

35

45.0

9 PT. Prima alloy steel Universal

Tbk

2011

2012

2013

2014

2015

3.0

5.0

5.0

4.0

5.0

98.0

62.0

66.0

78.0

67.0

10 PT. Selamat Sempurna Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

40.0

37.0

95.0

207.0

348.0

8.0

9.0

3.0

1.0

1.0

Page 6: Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1099

Sumber: Laporan Keuangan Otomotif dan Komponen (data diolah)

b. Likuiditas dengan Indikator Rasio Lancar

Rasio lancar menunjukkan sejauh mana tagihan-tagihan jangka pendek (jatuh tempo kurang

dari satu tahun) dapat dikonversi menjadi kas. Berdasarkan tabel 4 dibawah ini menunjukkan

pencapaian Likuiditas tertinggi sebesar 2,393789 kali di tahun 2015 pada PT. Selamat Sempurna Tbk

dan likuiditas terendah sebesar 0,78965 kali di tahun 2015 pada PT. Multi Prima Sejahtera Tbk.

Tabel 4. LikuiditasPerusahaan Otomotif dan Komponen (dalam kali)

No Nama Perusahaan Tahun Likuiditas

1 PT. Astra International Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

1,363999

1,399073

1,241963

1,309802

1,379305

2 PT. Astra Otoparts Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

1,325774

1,164936

1,83995

1,331865

1,322952

3 PT. Goodyear Indonesia Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

0,853406

0,894817

0,938407

0,944283

0,936562

4 PT. Gajah Tunggal Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

1,749309

1,855191

2,289633

2,04335

1,835465

5 PT. Indomobil Sukses International

Tbk

2011

2012

2013

2014

2015

1,367779

1,232269

1,085298

1,032433

0,935311

6 PT. Indospring Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

2,404042

0,233392

3,855904

2,912226

2,231271

7 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

2,888443

2,903137

2,484113

2,163205

0,78965

8 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

0,481783

1,393307

1,566737

1,747776

1,285153

9 PT. Prima alloy steel Universal Tbk 2011

2012

2013

1,137846

1,113163

1,026049

Page 7: Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...

1100 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

2014

2015

0,687975

0,967647

10 PT. Selamat Sempurna Tbk 2011

2012

2013

2014

2015

0,271578

1,944244

2,097616

211,2016

2,393789

Sumber: Lampiran 3

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regeresi Sederhana dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

yaitu perputaran piutang terhadap variabel dependen yaitu likuiditas.Analisis regresi sederhana

digunakan untuk membuktikan hipotesis sebagai jawaban sementara atas rumusan masalah yang ada

dengan persamaan regresi dapat diketahui atau dilihat dari tabel hasil uji coefficients dari variabel

independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.7 dibawah, nilai dalam kolom B pada

baris pertama menunjukkan konstanta (a), baris kedua dan ketiga menunjukkan konstanta variabel

independen. Persamaan regresi linier sederhana dengan hasil bisa dilihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7.Tabel Koefisien Regresi Linier Berganda

variabel

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

Perputaran Piutang

Pengumpulan piutang

.854

.246

-.007

7.649

.073

.104

.471

-.010

.112

3.362

-.070

.912

.002

.944

a. Dependent Variable: Likuiditas

Sumber: Lampiran II (output SPSS 16.0)

Y = a + bX1 +bX2

Sehingga

Y = 0.854 + 0.246X + (-0.007)X2

Dari persamaan diatas dapat diartikan sebagai berikut:

1. Konstanta 0.854 menunjukkan jika nilai perputaran piutang dan pengumpulan piutang

adalah nol, maka likuiditas adalah sebesar 0.854.

2. Koefisien regresi dari perputaran piutang sebesar 0.246 mempunyai arti bahwa bila

perputaran piutang meningkat 1 poin maka likuiditas akan meningkat sebesar 0.246

3. Koefisien regresi dari pengumpulan piutang sebesar -0.007 mempunyai arti bahwa bila

perputaran piutang meningkat 1 poin maka likuiditas akan menurun sebesar 0.007

d. Hasil Koefisien Determinasi

Tabel 5. Tabel Koefisien Determinasi

〖Model Summary〗_b

Variabel

l R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 . 475a .225 .193 26.65393

a. Predictors (Constant), Perputaran Piutang

b. Dependent Variable: Likuiditas

Sumber: Lampiran II (output SPSS 16.0)

Page 8: Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1101

Berdasarkan hasil statistik pada tabel 5 dapat diketahui tingkat hubungan antara variabel

independen terhadap variabel dependen dengan nilai R sebesar 0.475 atau 47.5%, menunjukkan

hubungan yang kuat. Nilai koefisien determinasi (R^2) yaitu sebesar 0.225 atau 22.5% menunjukkan

variasi Likuiditas yang dijelaskan oleh variabel independen yaitu Perputaran Piutang dan

pengumpulan piutang, sedangkan sisanya sebesar 100% - 22.5% = 77.5% dijelaskan oleh sebab lain

diluar model atau variabel yang belum diteliti.

a. Hasil Uji Hipotesis/Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu variabel

perputaran piutang (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas (Y) pada

perusahaan otomotif dan komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), digunakan uji

(t – test) dua arah (two side) dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel, dengan derajat

kebebasan (degree of freedom) n – 2 sebesar 95% ( = 5%) diperoleh ttabel sebesar 2.045. Kriteria

pengambilan keputusan:

Jika −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙; maka 𝐻0 ditolak

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung pada variabel perputaran piutang (X1) sebesar

3.362 lebih besar dari ttabel sebesar 2.045 dan pengumpulan piutang (X2) sebesar -0.070 lebih besar

dari ttabel sebesar -2.045, sehingga berdasarkan hasil tersebut H_0 ditolak atau dapat dikatakan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel perputaran piutang (X) terhadap likuiditas (Y)

pada perusahaan otomotif dan komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Apabila

digambarkan dalam kurva normal sebagai berikut:

-

2.045

Daerah

Menerima

𝐻0

Wilaya

h 𝐻0 ditolak

Ada

Pengaruh

Wilaya

h 𝐻0 ditolak Ada

Pengaruh

2

.045

t = -

3.650

Page 9: Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...

1102 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

PEMBAHASAN

Hasil analisis data menunjukkan variabel independen dalam penelitian ini yaitu perputaran

piutang dan pengumpulan piutang sebagai indikator penilaian piutang memiliki hubungan kuat

dengan variabel dependen yaitu likuiditas perusahaan dengan nilai R sebesar 0.475 atau 47.5%.

Perbedaan nilai R dan nilai R Square menunjukkan seberapa jauh kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Model regresi nilai R Square sebesar 0.225 atau 22.5%, hal ini menunjukkan kemampuan

variabel independen yaitu perputaran piutang dan pengumpulan piutang sebagai indikator penilaian

piutang dalam menjelaskan variasi variabel dependen yaitu likuiditas perusahaan, sedangkan sisanya

sebesar 67.8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam model penelitian.

Hasil uji parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.Hasil uji menunjukkan bahwa varibel independen perputaran piutang dan pengumpulan

piutang yang dimasukkan ke dalam model regresi signifikan pada 0.001 atau kurang dari 0.05 dimana

hal ini menandakan bahwa perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas

perusahaan. Hasil tersebut selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Jusuf (1998:53) bahwa bila

seluruh piutang dagang dapat tertagih tepat waktu dan memiliki jangka waktu yang relatif pendek,

maka perusahaan akan lebih likuid.

Piutang mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit, sehingga posisi

piutang dan taksiran pengumpulannya dapat dihitung dengan tingkat perputaran piutangnya. Halim

dan Hanafi (1996:205) menjelaskan pengaruh positif piutang terhadap likuiditas terjadi, apabila

penjualan naik, sementara kebijakan piutang tetap sehingga piutang akan naik dan memperbaiki rasio

lancar (likuiditas) dan sebaliknya pengaruh negatif piutang terhadap likuiditas terjadi, apabila

supplier melonggarkan kebijakan kredit dengan memperpanjang jangka waktu hutang sehingga

hutang akan naik dan hal ini akan mengurangi rasio lancar (likuiditas).

Hasil Penelitian menunjukkan perputaran piutang dan pengumpulan piutang sebagai

indikator piutang berpengaruh negatif terhadap likuiditas perusahaan, penelitian ini selaras dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2012), akan tetapi berbeda atau menolak hasil

penelitian yang dilakukan oleh Anjani (2012) yaitu dengan hasil perputaran piutang tidak

berpengaruh terhadap likuiditas dengan menggunakan current ratio dan quick ratio

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini dan pembahasan yang telah dilakukan

maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perputaran piutang dan pengumpulan piutang

berpengaruh secara simultan terhadap likuiditas perusahaan Otomotif dan Komponen yang tercatat

di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Investor dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu pertimbangan keputusan

investasi. Perusahaan harus senantiasa berusaha meningkatkan likuiditas perusahaan dengan

pengeloaan dan pengendalian piutang agar target perputaran piutang perusahaan bisa tercapai dan

perusahaan perlu melakukan perubahan kebijakan piutang yang ditetapkan dan diberikan kepada

pelanggan dengan memperpendek umur piutang.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Astuti, Dewi, 2004, Manajemen Keuangan Perusahaan, Cetakan Pertama, Jakarta, Ghalia

Indonesia.

[2] Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 16,

Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

[3] Gitusudarmo, Indrio, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi Empat,Yogyakarta, BPFE.

[4] Hanafi, M. Mamduhdan Abdul Halim, 1996, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta, UPP

– AMP YKPN.

[5] Jusuf, Jopie, 1998, Analisis Kredit untuk Account Officer, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka

Utama.

[6] Munawir, S, 2007, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Yogyakarta, Liberty.

[7] Riyanto, Bambang, 2010, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta, BPFE.

Page 10: Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1103

[8] Sanusi, Anwar, 2011, Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta, Salemba Empat.

[9] Subramanyam.K.R dan John J. Wild, 2010, Analisis Laporan Keuangan, Buku 2, Jakarta,

Salemba Empat.

[10] Syamsuddin, Lukman, 2002, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, Jakarta, Raja

Grafindo Persada

[11] Warren, Carl S., James M. Reeve, dan Philip E. Fees, 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi

Kedua Puluh Satu, Jakarta, Salemba Empat.

[12] Anjani, Trisa, 2012, Skripsi Publikasi,

[13] Analisa Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan PT.

Gandaady Indotama, Jakarta, Universitas Sahid.

[14] http://www.idx.co.id diakses pada tanggal 26 September 2017