Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...
Transcript of Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang ...
1094 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Pengaruh Perputaran Piutang dan Pengumpulan Piutang Terhadap Likuiditas
Perusahaan Otomotif Dan Komponen Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia.
Erna Retno Rahadjeng
Universitas Muhammadiyah Malang
Alamat Korespondensi : FEB-UMM jl. Raya Tlogomas 246
Email: [email protected]
Abstrak
Strategi yang dapat diterapkan perusahaan dalam upaya menjaga dan meningkatkan nilai keunggulan bersaing,
salah satunya dengan senantiasa meningkatkan volume penjualan. Peningkatan volume penjualan bisa
dilakukan dengan penjualan tunai dan penjualan kredit.Penjualan kreditakan menimbulkan piutang usaha yang
merupakan jumlah terutang oleh pelanggan pada perusahaan akibat penjualan barang maupun jasa. Piutang
usaha yang ada mengharuskan perusahaan senantiasa memonitor dan melakukan pengendalian dalam hal
perputaran piutang dan pengumpulan piutang gagar sesuai dengan target yang diharapkan
perusahaan.Penjualan sektor otomotif dalam negeri sepanjang tahun 2015 menunjukkan kinerja positif, seperti
yang dikatakan M. Kosasih selaku Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) kepada bisnis (4/9)
bahwa "Prospek industri komponen otomotif sangat menjanjikan seiring dengan penjualan kendaraan bermotor
yang terus melonjak." Pernyataan tersebut terbukti dari data autoblitz car dengan perkembangan yang terjadi
pada penjualan mobil tahun 2015, dimana penjualan di Indonesia sampai akhir September mencapai 816.322
unit atau naik 23,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 659.839
unit.Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang dikemukakan pada uraian latar belakang sebelumnya maka
dapat dirumuskan masalah: “ Apakah perputaran piutang dan pengumpulan piutang berpengaruh terhadap
likuiditas perusahaan?” Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda. Regresi berganda berguna untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan
nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua.
(Sugiyono, 2009:275)
Kata kunci: Piutang, Likuiditas, Otomotif
1. PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha akan menyebabkan tingginya persaingan sehingga menimbulkan
persaingan yang semakin ketat antar perusahaan. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk
senantiasa memperbaiki dan menyempurnakan bidang usahanya agar mampu mencapai tujuan
perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan dalam pengelolaan
dan penggunaan sumberdaya yang dimiliki dituntut untuk mampu mengkoordinasikan secara efektif
dan efisien sehingga keputusan yang dihasilkan adalah tepat dan menguntungkan bagi perusahaan
maupun bagi pihak luar (investor).
Investor dalam berinvestasi atau menanamkan modal pada suatu bidang usaha perlu
melakukan analisis dalam proses pengambilan keputusan dan memerlukan beberapa tolok ukur untuk
menilai prestasi dan keuangan perusahaan. Salah satu komponen untuk menilai keuangan
perusahaan adalah perihal likuiditas perusahaan. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan
untuk membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo.
Likuiditas suatu perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva
yang mudah diubah menjadi kas (meliputi piutang dan persediaan). Perusahaan yang memiliki aset
lancer sebagian besar terdiri dari piutang yang belum jatuh tempo, umumnya akan dianggap
sebagai lebih likuid daripada perusahaan dengan aset lancar sebagian besar terdiri atas persediaan
karena berdasarkan faktanya bahwa persediaan lebih lambat diubah menjadi kas.
Penjualan sektor otomotif dalam negeri sepanjang tahun 2015 menunjukkan kinerja positif,
seperti yang dikatakanM. Kosasih selaku Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO)
kepada bisnis (4/9) bahwa "Prospek industri komponen otomotif sangat menjanjikan seiring dengan
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1095
penjualan kendaraan bermotor yang terus melonjak." Pernyataan tersebut terbukti dari data autoblitz
car dengan perkembangan yang terjadipada penjualan mobil tahun 2015, dimana penjualan di
Indonesia sampai akhir September mencapai 816.322 unit atau naik 23,7 persen dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 659.839 unit.
Tabel 1: Penjualan Mobil Bulan Januari-September tahun 2014- 2015.(dalam unit)
Bulan Tahun
Presentase 2014 2015
Januari 73.987 76.427 3%
Februari 69.589 86.482 20%
Maret 82.163 87.919 7%
April 60.726 87.144 30%
Mei 61.053 95.536 36%
Juni 70.154 101.746 31%
Juli 89.058 102.512 13%
Agustus 73.279 76.445 4%
September 79.832 102.111 22%
Total 659.839 816.322 166%
Rata-rata 18,44%
Sumber: Data Laporan Keuangan
Berdasarkan Tabel 1 diatas menunjukkan presentase piutang atas penjualan bersih
perusahaan otomotif dan komponen sepanjang tahun 2014-2015 dengan rata-rata sebesar 18,44%.
Penjualan tertinggi sebesar 89.058 unit bulan Juli pada tahun 2014 dan pada bulan Juli 2015 sebesar
102.111 unit.
Piutang dari penjualan kredit akan mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan karena
memerlukan waktu jatuh tempo untuk menjadi likuid, apabila pembayaran piutang melewati waktu
jatuh tempo menyebabkan likuiditas perusahaan menurun. Piutang perusahaan yang semakin besar
dan semakin tinggi saldo piutang perusahaan yang mengalami masalah dalam pelunasannya,
maka semakin tinggi kemungkinan perusahaan tersebut mengalami masalah dalam likuiditas
keuangan perusahaan.
Berdasarkan uraian pada latar belakang, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul:
“Pengaruh perputaran Piutang dan pengumpulan Piutang Terhadap Likuiditas pada Perusahaan
Otomotif Dan Komponen Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia”. Dari penjelasan dan uraian latar
belakang diatas, maka dapat dirumuskan yaitu apakah perputaran piutang dan pengumpulan piutang
berpengaruh terhadap likuiditas? Sehingga dapat di ketahui pengaruh perputaran piutang dan
pengumpulan piutang terhadap likuiditas perusahaan.
2. METODE
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
memberikan penjelasan tentang fenomena yang ada dan merupakan desain penelitian studi kasus
yang disusun dalam rangka memberikan gambaran mengenai situasi atau kejadian secara sistematis
yang berasal dari objek yang diteliti.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan mengembangkan
model-model matematis dari data-data, teori-teori dan atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena yang ada, selanjutnya dilakukan proses analisa sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang
digunakan berupa laporan keuangan tahunan yang terdiri dari (Neraca dan Laba Rugi) pada
perusahaan otomotif dan komponen yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 -
2015.
1096 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Data diperoleh dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan cara
menganalisis data yang ada pada dokumen atau catatan atas laporan keuangan tahunan yang
dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi penelitian yaitu perusahaan otomotif dan
komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling, dimana pengambilan sampel didasarkan
pada criteria pengambilan sampel antara lain; Perusahaan memberikan data laporan keuangan
tahunan secara lengkap dari tahun 2011-2015.
Analisis data dalam penelitian ini yaitu terdiri dari rasio lancar, perputaran piutang, dan
pengumpulan piutang dianalisis dengan regresi linier berganda dengan rumus :
1. Rasio Lancar (current ratio)
Rasio ini dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban lancar.
Rasio Lancar = aset lancar
kewajiban lancar
2. Perputaran Piutang (account receivable turnover)
Rasio ini menunjukkan berapa kali perusahaan menagih piutangnya dari penjualan dalam satu
periode.
Penjualan
Perputaran Piutang =
Rata2 piutang
Rata-Rata Piutang = (Piutang Awal + Piutang Akhir)
2
3. Pengumpulan Piutang
Pengumpulan piutang dicari dengan rumus :
360 hari
Pengumpulan piutang = --------------------------------
Perputaran piutang (kali)
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Sanusi (2011;131) Pada umumnya, regresi linier sederhana terdiri atas dua Variabel. Satu
variabel yang berupa variabel terikat/tergantung diberi simbol Y dan variabel kedua yang berupa
variabel bebas diberi simbol X. Regresi berganda menyatakan hubungan kausalitas antara dua
variabel dan memperkirakan nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas. Persamaan
yang dipergunakan untuk memprediksi nilai variabel Y disebut dengan persamaan regresi.
Y = a + bX1 + bX2
Dimana:
Y = nilai prediksi dari variabel Y berdasarkan nilai variabel X
a = titik potong Y; merupakan nilai bagi Y ketika X = 0
b = kemiringan atau slope perubahan rata-rata dalam Y untuk setiap
perubahan dari satu unit X, baik berupa peningkatan atau penurunan.
X = nilai variabel X yang dipilih
1. Uji Hipotesis (Uji F/ Simultan dan Uji t/Parsial)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan
terhadap variabel dependen, yaitu variabel perputaran piutang dan pengumpulan piutang terhadap
variabel likuiditas. Apabila nilai statistik (F) hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan F
tabel,maka hipotesis alternatif diterima yang mengatakan bahwa variabel independen
berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen.
a. Jika 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima
b. Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙; maka 𝐻0 ditolak
dan
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1097
c. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.
d. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individu terhadap
variabel dependen yaitu piutang terhadap likuiditas dengan probabilitas atau taraf signifikansi
yang digunakan.Ghozali (2011:99) membandingkan nilai statistik dengan titik kritis menurut
tabel. Apabila nilai statistik (t) hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita
menerima hipotesis alternatif yang mengatakan suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan dengan derajat kebebasan n – k, digunakan uji dua arah yaitu:
a. Jika −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima
b. Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙; maka 𝐻0 ditolak
dan
c. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.
d. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kriteria pemilihan sampel membatasi jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu terdapat
sepuluh perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel pada perusahaan Otomotif dan
Komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel dalam penelitian disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 2. Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Tercatat di BEI.
Sumber: www.sahamok.com
a. Perputaran Piutang dan pengumpulan Piutang sebagai Indikator Piutang
Pelunasan piutang usaha dari pelanggan tentu akan menjadi sumber dana yang akan
digunakan bagi kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan dapat melakukan kontrol atas piutang
usaha dengan menghitung account receivable turnover. Kegunaan rasio ini adalah untuk menilai
seberapa besar dana perusahaan yang ditanamkan dalam piutang menunjukkan berapa kali piutang
dapat berputar dalam satu tahun, dan setiap kali perputaran piutang membutuhkan berapa lama
piutang kembali. Tabel 3 dibawah menunjukkan perputaran piutang dan pengumpulan piutang
sepanjang tahun 2011 - 2015 pada perusahaan otomotif dan komponen. Perputaran piutang
tertinggi adalah 348 kali pada perusahaan PT. Selamat Sempurna Tbk. Perputaran piutang terendah
adalah 3.25 kali yaitu pada PT. Astra International Tbk pada tahun 2013-2015.
No Nama Perusahaan Kode
1 PT. Astra International Tbk ASII
2 PT. Astra Otoparts Tbk AUTO
3 PT. Goodyear Indonesia Tbk GDYR
4 PT. Gajah Tunggal Tbk GJTL
5 PT. Indomobil Sukses International Tbk IMAS
6 PT. Indospring Tbk INDS
7 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN
8 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk MASA
9 PT. Prima alloy steel Universal Tbk PRAS
10 PT. Selamat Sempurna Tbk SMSM
1098 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
Tabel 3. Perputaran & Pengumpulan Piutang Perusahaan Otomotif dan Komponen
No
Nama Perusahaan Tahu
n
Perputaran
Piutang (kali)
Pengumpulan
Piutang (hari)
1 PT. Astra International Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
4.0
4.0
3.0
3.0
3.0
82
88
97
97
103
2 PT. Astra Otoparts Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
7.0
7.0
7.0
7.0
7.0
45
46
51
49
47
3 PT. Goodyear Indonesia Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
14.0
13.0
18.0
12.0
12.0
24
26
19
28
28
4 PT. Gajah Tunggal Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
7.0
5.0
5.0
5.0
5.0
48
66
70
70
66
5 PT. Indomobil Sukses
International Tbk
2011
2012
2013
2014
2015
12.0
10.0
9.0
7.0
8.0
27
35
36
45
43
6 PT. Indospring Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
54.
6.0
5.0
5.0
5.0
6
58
65
65
67
7 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
4.0
3.0
4.0
3.0
4.0
86
94
72
96
88
8 PT. Multistrada Arah Sarana
Tbk
2011
2012
2013
2014
2015
10.0
1.428
9.30
10.0
7.0
33
251
38
35
45.0
9 PT. Prima alloy steel Universal
Tbk
2011
2012
2013
2014
2015
3.0
5.0
5.0
4.0
5.0
98.0
62.0
66.0
78.0
67.0
10 PT. Selamat Sempurna Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
40.0
37.0
95.0
207.0
348.0
8.0
9.0
3.0
1.0
1.0
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1099
Sumber: Laporan Keuangan Otomotif dan Komponen (data diolah)
b. Likuiditas dengan Indikator Rasio Lancar
Rasio lancar menunjukkan sejauh mana tagihan-tagihan jangka pendek (jatuh tempo kurang
dari satu tahun) dapat dikonversi menjadi kas. Berdasarkan tabel 4 dibawah ini menunjukkan
pencapaian Likuiditas tertinggi sebesar 2,393789 kali di tahun 2015 pada PT. Selamat Sempurna Tbk
dan likuiditas terendah sebesar 0,78965 kali di tahun 2015 pada PT. Multi Prima Sejahtera Tbk.
Tabel 4. LikuiditasPerusahaan Otomotif dan Komponen (dalam kali)
No Nama Perusahaan Tahun Likuiditas
1 PT. Astra International Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
1,363999
1,399073
1,241963
1,309802
1,379305
2 PT. Astra Otoparts Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
1,325774
1,164936
1,83995
1,331865
1,322952
3 PT. Goodyear Indonesia Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
0,853406
0,894817
0,938407
0,944283
0,936562
4 PT. Gajah Tunggal Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
1,749309
1,855191
2,289633
2,04335
1,835465
5 PT. Indomobil Sukses International
Tbk
2011
2012
2013
2014
2015
1,367779
1,232269
1,085298
1,032433
0,935311
6 PT. Indospring Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
2,404042
0,233392
3,855904
2,912226
2,231271
7 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
2,888443
2,903137
2,484113
2,163205
0,78965
8 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
0,481783
1,393307
1,566737
1,747776
1,285153
9 PT. Prima alloy steel Universal Tbk 2011
2012
2013
1,137846
1,113163
1,026049
1100 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
2014
2015
0,687975
0,967647
10 PT. Selamat Sempurna Tbk 2011
2012
2013
2014
2015
0,271578
1,944244
2,097616
211,2016
2,393789
Sumber: Lampiran 3
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regeresi Sederhana dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
yaitu perputaran piutang terhadap variabel dependen yaitu likuiditas.Analisis regresi sederhana
digunakan untuk membuktikan hipotesis sebagai jawaban sementara atas rumusan masalah yang ada
dengan persamaan regresi dapat diketahui atau dilihat dari tabel hasil uji coefficients dari variabel
independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.7 dibawah, nilai dalam kolom B pada
baris pertama menunjukkan konstanta (a), baris kedua dan ketiga menunjukkan konstanta variabel
independen. Persamaan regresi linier sederhana dengan hasil bisa dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7.Tabel Koefisien Regresi Linier Berganda
variabel
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
Perputaran Piutang
Pengumpulan piutang
.854
.246
-.007
7.649
.073
.104
.471
-.010
.112
3.362
-.070
.912
.002
.944
a. Dependent Variable: Likuiditas
Sumber: Lampiran II (output SPSS 16.0)
Y = a + bX1 +bX2
Sehingga
Y = 0.854 + 0.246X + (-0.007)X2
Dari persamaan diatas dapat diartikan sebagai berikut:
1. Konstanta 0.854 menunjukkan jika nilai perputaran piutang dan pengumpulan piutang
adalah nol, maka likuiditas adalah sebesar 0.854.
2. Koefisien regresi dari perputaran piutang sebesar 0.246 mempunyai arti bahwa bila
perputaran piutang meningkat 1 poin maka likuiditas akan meningkat sebesar 0.246
3. Koefisien regresi dari pengumpulan piutang sebesar -0.007 mempunyai arti bahwa bila
perputaran piutang meningkat 1 poin maka likuiditas akan menurun sebesar 0.007
d. Hasil Koefisien Determinasi
Tabel 5. Tabel Koefisien Determinasi
〖Model Summary〗_b
Variabel
l R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 . 475a .225 .193 26.65393
a. Predictors (Constant), Perputaran Piutang
b. Dependent Variable: Likuiditas
Sumber: Lampiran II (output SPSS 16.0)
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1101
Berdasarkan hasil statistik pada tabel 5 dapat diketahui tingkat hubungan antara variabel
independen terhadap variabel dependen dengan nilai R sebesar 0.475 atau 47.5%, menunjukkan
hubungan yang kuat. Nilai koefisien determinasi (R^2) yaitu sebesar 0.225 atau 22.5% menunjukkan
variasi Likuiditas yang dijelaskan oleh variabel independen yaitu Perputaran Piutang dan
pengumpulan piutang, sedangkan sisanya sebesar 100% - 22.5% = 77.5% dijelaskan oleh sebab lain
diluar model atau variabel yang belum diteliti.
a. Hasil Uji Hipotesis/Uji Secara Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu variabel
perputaran piutang (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas (Y) pada
perusahaan otomotif dan komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), digunakan uji
(t – test) dua arah (two side) dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel, dengan derajat
kebebasan (degree of freedom) n – 2 sebesar 95% ( = 5%) diperoleh ttabel sebesar 2.045. Kriteria
pengambilan keputusan:
Jika −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙; maka 𝐻0 ditolak
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung pada variabel perputaran piutang (X1) sebesar
3.362 lebih besar dari ttabel sebesar 2.045 dan pengumpulan piutang (X2) sebesar -0.070 lebih besar
dari ttabel sebesar -2.045, sehingga berdasarkan hasil tersebut H_0 ditolak atau dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel perputaran piutang (X) terhadap likuiditas (Y)
pada perusahaan otomotif dan komponen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Apabila
digambarkan dalam kurva normal sebagai berikut:
-
2.045
Daerah
Menerima
𝐻0
Wilaya
h 𝐻0 ditolak
Ada
Pengaruh
Wilaya
h 𝐻0 ditolak Ada
Pengaruh
2
.045
t = -
3.650
1102 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk
PEMBAHASAN
Hasil analisis data menunjukkan variabel independen dalam penelitian ini yaitu perputaran
piutang dan pengumpulan piutang sebagai indikator penilaian piutang memiliki hubungan kuat
dengan variabel dependen yaitu likuiditas perusahaan dengan nilai R sebesar 0.475 atau 47.5%.
Perbedaan nilai R dan nilai R Square menunjukkan seberapa jauh kemampuan variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen.
Model regresi nilai R Square sebesar 0.225 atau 22.5%, hal ini menunjukkan kemampuan
variabel independen yaitu perputaran piutang dan pengumpulan piutang sebagai indikator penilaian
piutang dalam menjelaskan variasi variabel dependen yaitu likuiditas perusahaan, sedangkan sisanya
sebesar 67.8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam model penelitian.
Hasil uji parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.Hasil uji menunjukkan bahwa varibel independen perputaran piutang dan pengumpulan
piutang yang dimasukkan ke dalam model regresi signifikan pada 0.001 atau kurang dari 0.05 dimana
hal ini menandakan bahwa perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas
perusahaan. Hasil tersebut selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Jusuf (1998:53) bahwa bila
seluruh piutang dagang dapat tertagih tepat waktu dan memiliki jangka waktu yang relatif pendek,
maka perusahaan akan lebih likuid.
Piutang mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit, sehingga posisi
piutang dan taksiran pengumpulannya dapat dihitung dengan tingkat perputaran piutangnya. Halim
dan Hanafi (1996:205) menjelaskan pengaruh positif piutang terhadap likuiditas terjadi, apabila
penjualan naik, sementara kebijakan piutang tetap sehingga piutang akan naik dan memperbaiki rasio
lancar (likuiditas) dan sebaliknya pengaruh negatif piutang terhadap likuiditas terjadi, apabila
supplier melonggarkan kebijakan kredit dengan memperpanjang jangka waktu hutang sehingga
hutang akan naik dan hal ini akan mengurangi rasio lancar (likuiditas).
Hasil Penelitian menunjukkan perputaran piutang dan pengumpulan piutang sebagai
indikator piutang berpengaruh negatif terhadap likuiditas perusahaan, penelitian ini selaras dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2012), akan tetapi berbeda atau menolak hasil
penelitian yang dilakukan oleh Anjani (2012) yaitu dengan hasil perputaran piutang tidak
berpengaruh terhadap likuiditas dengan menggunakan current ratio dan quick ratio
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini dan pembahasan yang telah dilakukan
maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perputaran piutang dan pengumpulan piutang
berpengaruh secara simultan terhadap likuiditas perusahaan Otomotif dan Komponen yang tercatat
di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Investor dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu pertimbangan keputusan
investasi. Perusahaan harus senantiasa berusaha meningkatkan likuiditas perusahaan dengan
pengeloaan dan pengendalian piutang agar target perputaran piutang perusahaan bisa tercapai dan
perusahaan perlu melakukan perubahan kebijakan piutang yang ditetapkan dan diberikan kepada
pelanggan dengan memperpendek umur piutang.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Astuti, Dewi, 2004, Manajemen Keuangan Perusahaan, Cetakan Pertama, Jakarta, Ghalia
Indonesia.
[2] Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 16,
Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
[3] Gitusudarmo, Indrio, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi Empat,Yogyakarta, BPFE.
[4] Hanafi, M. Mamduhdan Abdul Halim, 1996, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta, UPP
– AMP YKPN.
[5] Jusuf, Jopie, 1998, Analisis Kredit untuk Account Officer, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka
Utama.
[6] Munawir, S, 2007, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Yogyakarta, Liberty.
[7] Riyanto, Bambang, 2010, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta, BPFE.
Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 1103
[8] Sanusi, Anwar, 2011, Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta, Salemba Empat.
[9] Subramanyam.K.R dan John J. Wild, 2010, Analisis Laporan Keuangan, Buku 2, Jakarta,
Salemba Empat.
[10] Syamsuddin, Lukman, 2002, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, Jakarta, Raja
Grafindo Persada
[11] Warren, Carl S., James M. Reeve, dan Philip E. Fees, 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi
Kedua Puluh Satu, Jakarta, Salemba Empat.
[12] Anjani, Trisa, 2012, Skripsi Publikasi,
[13] Analisa Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan PT.
Gandaady Indotama, Jakarta, Universitas Sahid.
[14] http://www.idx.co.id diakses pada tanggal 26 September 2017