ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH...
Transcript of ijbe-research.comijbe-research.com/.../02/JURNAL-PUBLIKASI-YULIANTO-FULL.docx · Web viewPENGARUH...
PENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN
TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP
KEPUTUSAN MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA
PADA MASYARAKAT KECAMATAN RANGKUI,
KOTA PANGKALPINANG
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh:
NAMA : YULIYANTO
NIM : 302 07 21 013
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat
Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2013
PENGARUH FAKTOR KEBUTUHAN , GAYA HIDUP , DAN
TRANSPORTASI (ANGKUTAN KOTA) TERHADAP
KEPUTUSAN MEMBELI SEPEDA MOTOR HONDA
PADA MASYARAKAT KECAMATAN RANGKUI,
KOTA PANGKALPINANG
Yuliyanto
Universitas Bangka Belitung
ABSTRACK
Yuliyanto. 302.07.21.013. 2013. The Factors Of Necessity, Lifestyle, and Transportation (City Transport) That Effect The Decision To Buy Honda Motorcycle in The Rangkui Sub-District, Pangkalpinang City
Transportation is very important to support society’s day-to-day activities.
Although there are several means of transportation of choice, but the most chosen
vehicle in Bangka is motorcycle. The price is more affordable compared to that of
cars. In this study the author aims to discovering the factors that affect society’s
decision to buy motorcycle. The factors are: necessity, lifestyle, and transportation
(City transport) as independent variables that affect the decision to buy Honda
motorcycle in the Rangkui Sub-district.
After conducting literature review and formulating hypotheses, the data
was obtained using questionnaires to 100 Honda motorcycle owners in Rangkui
Sub-district. The motorcycle owners were collected using accidental sampling.
Quantitative descriptive analysis was then employed.
The results showed that the coefficient of determination that showed in
the value of Adjusted R Square of 0.518, that means that the decision to purchase
can be explained by the variables of needs, lifestyle, and transportation by 51.8%
and by 48.2% explained by other variables outside the model in this study.
Partially, the t test on variables in this study have positive and significant effect.
Variable of transportation have the greatest influence with a coefficient of 0.437
and a significance value of 0.000, followed by lifestyle variable with coefficient
value of 0.263 and significance value of 0.001, and the lowest variable influence
in this research is the variable of need with coefficient value of 0.209 and
significance value of 0.015.
Key words: Decision to purchase, needs, lifestyle, transportation.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi pada saat ini sangatlah
penting. Tingginya aktivitas masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-hari
menuntut sarana transportasi yang mendukung aktivitas tersebut. Pilihan
penggunaan sarana tranportasi sangat beragam jenisnya, misalnya angkutan darat,
seperti: kereta api, mobil, motor, sepeda, dan lainnya, angkutan laut seperti: kapal
laut, dan angkutan udara seperti pesawat angkutan komersil.
Salah satu sarana transportasi yang banyak menjadi pilihan masyarakat
Indonesia adalah alat transportasi darat jenis sepeda motor. Pilihan menggunakan
sepeda motor sebagai alat transportasi tentu dengan pertimbangan oleh
masyarakat, bahwa sepeda motor dianggap sebagai kendaraan yang dipandang
efisien, karena harganya yang masih dapat dijangkau oleh masyarakat segala
lapisan.
Sepeda motor merek Honda untuk saat ini menguasai pangsa pasar
nasional dengan penjualan sebesar 4.092.693 unit atau 57,10%, sedangkan merek
Yamaha sebesar 2.433.354 unit atau 34,07% dan merek Suzuki sebesar 46.563
unit atau 6,52% (Januari-Desember 2012). Ini menunjukkan bahwa sepeda motor
menjadi pilihan terbanyak untuk transportasi darat dalam mendukung aktivitas
masyarakat Indonesia (Tribunnews.com, 2013).
Jumlah sepeda motor baru di Pangkalpinang setiap hari terus meningkat.
Pada bulan Juni 2011 tercatat ada 1.456 unit sepeda motor baru yang terdata oleh
Unit Pelaksana Teknis Daerah Perencana Pengelolaan Keuangan Daerah
(UPTDPPKAD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kota Pangkalpinang
(Bangka Pos, 2011).
Sepeda motor memang dipilih sebagai kendaraan yang digunakan oleh
beragam orang dengan latar belakang yang berbeda, misalnya sebagai alat untuk
mendukung aktivitas keluarga, sebagai sarana karyawan swasta maupun karyawan
instansi pemerintahan (motor dinas), untuk mendukung aktivitas perdagangan,
aktivitas pertanian, mengangkut air, bahkan pertambangan (sarana angkut pasir
timah). Selain sebagai kendaraan multifungsi, sepeda motor juga dapat dikatakan
sebagai alat transportasi yang memang sangat digemari baik bagi orang dewasa
maupun orang muda (pelajar dan mahasiswa) di Kecamatan Rangkui, Kota
Pangkalpinang.
Melihat fenomena ini, peneliti tertarik untuk meneliti apakah perilaku
pembelian sepeda motor bukan karena hanya faktor kebutuhan saja, tapi ada
faktor-faktor lainnya yang membuat masyarakat memutuskan membeli sepeda
motor, sehingga peneliti perlu mengembangkan apakah ada faktor-faktor lain
yang lebih dominan pengaruhnya yang mendorong masyarakat memutuskan
membeli sepeda motor.
Peneliti juga mengamati bahwa kondisi transportasi angkutan kota di
Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinang terbatas jam operasionalnya, yang
hanya beroperasi dari pagi sampai pada sore hari sedangkan pada malam hari
angkutan kota sudah tidak beroperasi lagi. Faktor terbatasnya jam operasional
pada angkutan kota yakni dari jam 06:00 pagi sampai pukul 17:00 sore hari, ini
berdasarkan fakta yang terjadi sehingga hal ini kurang menunjang kebutuhan
transportasi masyarakat Kecamatan Rangkui, kota Pangkalpinang. Rute angkutan
kota tersebut hanya beroperasi dari terminal pusat masing-masing jalur dan
beroperasi menuju pusat pasar kota. Angkutan kota di Kecamatan Rangkui
kurang menjangkau jalan-jalan masuk perkampungan atau yang tidak pada /rute
angkutan kota tersebut.
Beragam cara pembayaran yang ditawarkan oleh pihak produsen dalam
menjual produk sepeda motornya, diantaranya konsumen ditawarkan alternatif
pembayaran dengan cara tunai (cash) maupun dengan cara cicilan (kredit).
Munculnya alternatif-alternatif pilihan pembayaran seperti ini tentu saja semakin
menarik minat masyarakat dalam menentukan keinginannya untuk memiliki
sepeda motor. Beragam jenis sepeda motor dengan harga bervariasi menjadi
pilihan yang dapat disesuaikan dengan budget masyarakat selaku konsumen.
Masyarakat dengan tingkat penghasilan tinggi dapat membeli dengan dua
alternatif, secara tunai maupun kredit. Sedangkan masyarakat dengan tingkat
penghasilan sedang tetap (Pegawai atau karyawan yang hanya bergaji sesuai
dengan upah minimum kota dan tidak ada tambahan penghasilan lain) dapat
memiliki sepeda motor baru dengan pilihan alternatif pembayaran misalnya
dengan cara mencicil.
Banyak strategi promosi penawaran harga yang diterapkan oleh dealer-
dealer sepeda motor sehingga menarik minat konsumen dan memberikan
informasi mengenai akses kemudahan serta kepemilikan kendaraan sepeda motor
baru kepada masyarakat. Dapat dikatakan bahwa keputusan pembelian kendaraan
sepeda motor oleh masyarakat Kecamatan Rangkui banyak dipengaruhi beragam
faktor, diantaranya faktor kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi (Angkutan
Kota). Dari latar belakang tersebut Peneliti mengambil penelitian yang berjudul
Pengaruh Faktor Kebutuhan, Gaya Hidup, dan Transportasi (Angkutan Kota)
Terhadap Keputusan Membeli Sepeda Motor Honda Pada Masyarakat Kecamatan
Rangkui, Kota Pangkalpinang.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a. Apakah faktor kebutuhan berpengaruh terhadap keputusan membeli sepeda
motor?
b. Apakah faktor gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan membeli sepeda
motor?
c. Apakah faktor kondisi transportasi (angkutan kota) yang terbatas jam
operasionalnya berpengaruh terhadap keputusan membeli sepeda motor?
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan membatasi masalah tentang
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan membeli sepeda motor
Honda pada masyarakat Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinang. Faktor- faktor
yang dianalisis adalah faktor kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi (angkutan
kota) terhadap keputusan membeli sepeda motor.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah faktor kebutuhan berpengaruh terhadap keputusan
membeli sepeda motor.
2. Untuk mengetahui apakah faktor gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan
membeli sepeda motor.
3. Untuk mengetahui apakah faktor transportasi (angkutan kota) berpengaruh
terhadap keputusan membeli sepeda motor.
LANDASAN TEORI
Pengertian Pemasaran
Kotler dan Armstrong (2002:6) mengemukakan definisi pemasaran
sebagai berikut: “Marketing as social and managerial process whereby
individuals and groups obtain what they need and want through creating and
exchanging products and value with others.”
Pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial dimana setiap individu
atau kelompok bisa mendapatkan kebutuhan dan keinginan melalui kegiatan
menghasilkan dan melakukan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.
Thamrin Abdullah (2013: 2) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
Pemasaran adalah suatu induk dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang dan jasa
yang dapat memuaskan keinginan kepada konsumen potensial dan untuk
tercapainya tujuan perusahaan.
Kotler dan Keller (2009) Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan
pelaksanaan keputusan sebuah konsep, menetapkan harga, melakukan promosi,
dan mendistribusikan ide- ide, barang-barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan
pertukaran yang dapat memuaskan tujuan individu atau tujuan organisasi.
Dari ketiga definisi dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu
proses sosial dan manajerial (perencanaan dan pelaksanaan) dalam konsep,
menetapkan harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide-ide, barang-
barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan setiap komponen yang terkait dalam kegiatan bisnis
perusahaan (baik individu maupun kelompok), agar tujuan akhir menguntungkan
perusahaan.
Salah satu kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen untuk
bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan.
Terdapat beragam faktor yang menjadi bagian dari strategi pasar yang dapat
menarik perhatian serta minat masyarakat. Dengan memahami faktor-faktor yang
dapat berpengaruh terhadap konsumen, maka perusahaan dapat mengembangkan
produk, menentukan harga, menentukan tempat/lokasi, kegiatan pelayanan dan
mempromosikan produknya secara lebih baik. Disamping itu perusahaan akan
dapat memahami tentang adanya peluang yang baru untuk menentukan kebutuhan
dari konsumen yang belum terpenuhi, yang selanjutnya akan memudahkan
perusahaan untuk mengidentifikasi mengenai cara untuk mengadakan segmentasi
pasar.
Pengertian Perilaku Konsumen
Mangkunegara (2002: 19) menyatakan bahwa “Perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan yang dilakukan individu, kelompok atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan,
menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang dapat dipenuhi oleh
lingkungan”.
Kotler dan Amstrong (2008:159) membagi faktor-faktor pengaruh perilaku
menjadi lima kelompok, yaitu kelompok cultural, sosial, pribadi, psikologi, dan
pembeli itu sendiri, sub kelompok kultural memiliki sub kelompok kultur, sub
kultur, dan kelas sosial. Sedangkan faktor sosial terdiri atas sub kelompok
referensi, keluarga, peran dan status. Faktor psikologi terdiri atas sub kelompok
motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap.
Swasta dan Handoko (2002:10) mengatakan perilaku konsumen
(consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang
dan jasa-jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan
dan menentukan kegiatan-kegiatan tertentu.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah
suatu tindakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok masyarakat untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan yang didalamnya termasuk proses
pengambilan keputusan pada persiapan dalam menentukan kegiatan untuk
memenuhi kebutuhannya.
Pengertian Keputusan Pembelian
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen berkaitan dengan proses
pembelian menurut Mulyadi (2012: 101) adalah: faktor psikologis dengan sub
faktor terdiri dari motivasi, personality, persepsi, belajar, nilai, kepercayaan,
sikap, gaya hidup, faktor situasional meliputi sub faktor sosial, situasi, waktu,
faktor sosial budaya meliputi sub faktor pengaruh individu, referensi kelompok,
keluarga, sosial, budaya, faktor bauran pemasaran (marketing mix influences)
dengan sub faktor produk, harga, promosi, serta distribui produk.
Menurut Philip Kotler (2007 : 223) “keputusan pembelian yaitu, beberapa
tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian
suatu produk”.
Dari beberapa definisi peneliti dapat menyimpulkan bahwa untuk
melakukan suatu keputusan orang akan melalui suatu proses tertentu, demikian
pula pada hal keputusan memilih suatu produk atau merk mereka akan
melaksanakan proses terlebih dahulu mungkin mereka tidak mau menanggung
resiko apabila membeli produk tersebut, sehingga mereka akan penuh
pertimbangan-pertimbangan.
Pengertian Gaya Hidup
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008 : 170) gaya hidup adalah
pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam kegiatan, minat dan pendapat.
Budaya adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang
dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.
Kelas sosial adalah pembagian yang relatif permanen dan berjenjang dalam
masyarakat di mana anggotanya berbagi minat, nilai dan perilaku yang sama.
Faktor sosial adalah perilaku konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial, seperti kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status konsumen. Proses
keputusan pembeli ada 5, yaitu ; 1. Pengenalan kebutuhan. 2. Pencarian informasi,
3. Evaluasi alternatif, 4. Keputusan pembelian, 5. Perilaku pasca pembelian.
Menurut Philip Kotler (2002 : 192), gaya hidup adalah pola hidup
seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktifitas, minat, dan opininya, gaya
hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
Dari beberapa pendapat, peneliti dapat simpulkan bahwa, gaya hidup
adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan minat dan
pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan
waktu.
Gaya hidup berkaitan erat dengan jenis pekerjaan, posisi di organisasi, dan
tingkat pendapatan seseorang. Bagaimana mereka mendapatkan barang dan jasa
yang mereka butuhkan ternyata melalui tugas dan pekerjaan yang diemban,
pengalaman lingkungan telah membentuk sikap dan kebiasaan untuk mencari cara
mendapatkan akses informasi tentang produk barang dan jasa yang dibutuhkan
dan diinginkan. (Thamrin Abdullah : 2013)
Pengertian Transportasi
Transportasi secara luas didefinisikan sebagai kesatuan yang terdiri dari
elemen-elemen prasarana fisik, sarana angkutan, dan sistem operasi yang
mendukung kelancaran perpindahan objek fisik (manusia dan atau barang) daari
suatu tempat asal ketempat tujuan yang terpisahkan secara geografis (Sumber:
Maju bersama UKM http:// bina UKM. Com).
Transportasi jalan merupakan moda utama untuk melayani jasa
transportasi baik di masyarakat nasional maupun regional. Walaupun cakupan dari
kepadatan jaringan jalan tiap wilayah sangat bervariasi, transportasi jalan
melayani sekitar 90% penumpang dan 90% angkutan barang domestik. Angkutan
jalan telah menjadi pilihan utama untuk jalan jarak pendek dan menengah dalam
satu pulau (Bambang Susantono, 2013).
Kondisi sarana angkutan umum yang belum memadai serta perbedaan
harga yang cukup signifikan antara sepeda motor dan mobil menyebabkan sepeda
motor masih menjadi pilihan masyarakat dalam bertransportasi, karena
transportasi sangatlah penting untuk menunjang aktifitas masyarakat.(Bambang S,
2013)
Dari beberapa pendapat tersebut, peneliti menyimpulkan transportasi
didefinisikan sebagai moda utama untuk melayani dan menunjang kelancaran
aktifitas atau kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian Terdahulu
1. Yuni Chandra (2012) dalam penelitiannya berjudul “Pengaruh Bauran
Pemasaran dan Keterlibatan Keluarga Terhadap Keputusan Pembelian
LeasingSepeda Motor Suzuki Di Kabupaten Pesisir Selatan”. Variabel yang
digunakan yaitu produk, harga, promosi, distribusi, keterlibatan keluarga,
keputusan pembelian. Analisis yang digunakan yaitu Analisis Jalur, Uji F, Uji t
Dari hasil penelitian menunjukkan produk, harga, promosi berpengaruh positif
signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di
Kabupaten Selatan. Distribusi dan keterlibatan keluarga tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian leasing sepeda motor Suzuki di
Kabupaten Pesisir Selatan.
2. Fadli dan Inneke Qomariah (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Pengaruh Faktor-faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Merek Honda Terhadap
Keputusan Pembelian”. Variabel yang digunakan yaitu kesadaran merek, kesan
kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek, keputusan pembelian. Analisis
yang digunakan yaitu Regresi linier berganda, Uji t, Uji F. Dari hasil
penelitian ditarik kesimpulan secara serempak ekuitas merek yang terdiri dari
variabel kesadaran merek, kesan kualitas, asosiasi mere dan loyalitas merek
berpengaruh sangat signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor
merek Honda di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Dan secara parsial
variabel loyalitas merek, kesan kualitas, dan asosiasi merek berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di
lingkungan Universitas Sumatera Utara, sedangkan variabel kesadaran merek
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam melakukan
pembelian sepeda motor merek Honda. Variabel yang dominan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di lingkungan
Universitas Sumatera Utara.
3. AA. MD. Widia Adinata dan I Gst. Agung Ketut Gede Suasana (2013) dalam
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda pada Toko Sekar Sari di
Denpasar”. Variabel yang digunakan yaitu harga, tempat, promosi, dan
keputusan pembelian. Analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda,
Uji F, Uji t. Dari hasil pengujian secara serempak dan parsial menunjukkan
hasil bahwa harga, tempat, dan promosi berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Toko Sekar Sari.
Kerangka Berpikir
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2013
Faktor Kebutuhan X1
Gaya Hidup X2
Transportasi X3
Keputusan pembelian sepeda motor Honda ( Y )
Hipotesis
Dari proses kerangka berpikir, peneliti merumuskan hipotesis sebagai
berikut : Faktor kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli sepeda motor Honda.
METODE PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa : Kuesioner,
digunakan untuk mencari informasi mengenai keputusan masyarakat Kecamatan
Rangkui, Kota Pangkalpinang dalam membeli sepeda motor Honda. Wawancara,
dilakukan pada beberapa sopir angkutan kota rute jalan Sungai Selan, dan jalan
Mentok yang operasionalnya melalui Kecamatan Rangkui. Dilakukan untuk
mendukung informasi mengenai kondisi transportasi angkutan kota di wilayah
tersebut. Studi Pustaka, digunakan untuk mendukung dan melengkapi
informasi-informasi lain mengenai keputusan masyarakat dalam membeli sepeda
motor Honda.
Jenis Data
1. Data Primer
Data primer menurut Nazir (2002: 58) merupakan sumber-sumber dasar
yang terdiri dari bukti-bukti atau saksi utama dari kejadian (fenomena) objek yang
diteliti dan gejala yang terjadi di lapangan. Data primer diperoleh melalui
penyebaran kuesioner kepada sampel masyarakat yang sudah dewasa yang
berada di wilayah populasi Kecamatan Rangkui. Selanjutnya data primer yang
diperoleh dari penyebaran kuesioner dihitung dan dideskripsikan.
2. Data Sekunder.
Data sekunder menurut Nazir (2002:59) dikaitkan dengan sumber yang lain
selain dokumen langsung yang menjelaskan tentang suatu gejala. Data sekunder
diperoleh dari buku dan surat kabar. Data sekunder ini membuat informasi yang
berhubungan dengan perkembangan sepeda motor di Kecamatan Rangkui, dan
juga hal-hal yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen konsumen dalam membeli sepeda motor.
Metode Analisa Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
distribusi normal atau tidak (Duwi Priyatno, 2010). Pengujian normalitas
dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.
Model yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas
(Duwi Priyatno, 2010). Pada penelitian ini cara mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) dimana sumbu Y
adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y
sesungguhnya) yang telah di-standardized (Duwi Priyatno, 2010)
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal
jika jawaban pertanyaan adalah konsisten jika pengukuran tersebut diulang
(Duwi Priyatno, 2010). Dalam melakukan perhitungan alpha digunakan alat
bantu program komputer yaitu SPSS for windows 17. Sedangkan dalam
pengambilan keputusan reabilitas, suatu instrumen dikatakan reliable jika nilai
Cronbach Alpha (a) > 0,6. (Duwi Priyatno, 2010)
4. Uji Validitas
Uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji validitas item untuk mendapatkan suatu koefisien
korelasi guna mengukur tingkat validitas dan apakah suatu item layak
digunakan atau tidak (Duwi Priyatno, 2010) agar valid digunakan alat
pengukur program komputer yaitu SPSS for windows 17, yang mempunyai
korelasi signifikan antara skor item terhadap skor totalnya (Duwi Priyatno,
2010)
5. Uji Hipotesis (Uji t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Duwi Priyatno, 2010).
t=bSa
Keterangan : b = koefisien regresi
Sα = standard error regresi
Dalam model summary nilai t-hitung dari perbandingan antara koefisien b dengan
standard of error estimate.
t−hitung= koefisienstandard of error estimate
1. Merumuskan hipotesis statistik
a. Ho : β = 0₁
Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel
dependen.
b. H₁ : β₁ > 0
Variabel independen secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel
dependen.
2. Mengatur taraf signifikansi.
a. Probabilitas < 0,05 = Ho ditolak dan H₁ diterima
b. Probabilitas > 0,05 = Ho diterima dan H₁ ditolak
6. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi untuk menggambarkan kemampuan model
menjelaskan variasi yang terjadi dalam variabel dependen. Koefisien
determinasi ditunjukkan oleh angka R-Square dalam model summary yang
dihasilkan oleh program (Duwi Priyatno, 2010). Koefisien determinasi ini
diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
R² = ( TSS-SSE) TSS = SSR/TSS
Nilai R² adalah antara nol dan satu, model yang baik menginginkan R² yang
tinggi. Jika nilai R² mendekati satu ini berarti hampir seluruh variasi variabel
dependen dapat dijelaskan oleh variabel penjelas yang dimasukkan ke dalam
model. Kelemahan penggunaan koefisien determinasi adalah terjadinya bias
terhadap jumlah variabel independen yang digunakan, karena setiap tambahan
variabel independen akan meningkatkan R² walaupun variabel itu tidak
signifikan. Oleh karena itu di anjurkan menggunakan koefisien determinasi
yang telah disesuaikan yaitu yang disebut R² yang diperoleh dengan rumus :
Adjusted R ²=1−(n−1 )〔 S2
TSS〕=1−(1−R2)〔 n−1
n−k〕
Adjusted R² dapat naik atau turun apabila sebuah variabel independen
ditambahkan dalaam model. Implikasi dari adjusted R² ini adalah :
a. Adjusted R² dapat bernilai negatif kendati R² selalu positif, bila adjusted R²
bernilai negatif, maka nilainya dianggap nol.
b. Secara umum bila tambahan variabel independen merupakan prediktor yang
baik, maka akan menyebabkan nilai varian naik dan pada gilirannya adjusted
R² meningkat. Sebaliknya bila tambahan variabel baru tidak meningkatkan
varians, maka adjusted R² akan menurun. Artinya tambahan variabel baru
tersebut bukan merupakan prediktor yang baik bagi variabel dependen.
7. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka
digunakan analisis regresi linier berganda (multiple regression). Analisis
regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen
(terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas), dengan
tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-
nilai variabel independen yang diketahui (Duwi Priyatno, 2010). Untuk regresi
yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih regresinya disebut juga
regresi berganda. Oleh karena variabel independen dalam penelitian ini
mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresinya disebut regresi
berganda.
Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu faktor kebutuhan (KB),
gaya hidup (GH), dan transportasi (TP) terhadap variabel dependen atau terikat
yaitu keputusan pembelian (KP).
Rumus regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
KP = α + β₁ X₁ + β₂ X₂ + β3 X3
Keterangan :
α : konstanta
β : beta
KP : Keputusan Pembelian
X untuk KB₁ : Kebutuhan X untuk GH₂ : Gaya Hidup X3 untuk TP : Transportasi
Koefisien variabel independen dalam persamaan regresi berganda tersebut
akan di interpretasikan dengan menggunakan standardized beta coefficient. Hal
ini disebabkan unit ukuran dari variabel independen tidak sama. Keuntungan
menggunakan standardized beta coefficient adalah dapat mengeleminasi
perbedaan unit ukuran pada variabel independen (Duwi Priyatno, 2010)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi,variabel terikat, variabel bebas, atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Gambar 1. 1. Grafik Normal Probability Plot
Gambar I. 2. Grafik Histogram
Sumber : Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan grafik normal probability plot pada gambar I. I menunjukkan
bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram I. 2 yang menunjukkan distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji haterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah data dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran
titik (scatterplot) seperti tampak pada gambar berikut.
Gambar 2. Grafik Pola Penyebaran Titik
Sumber : Data yang diolah, 2013
Berdasarkan hasil dari scatterplot pada gambar 2, pola penyebaran titik ada
sebagian yang membentuk pola tertentu dan ada titik yang tidak membentuk pola
tertentu ini berarti ada heteroskedastisitas pada residual atau ada sebagian
kesamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain.
3. Uji Reliabilitas
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha KeteranganKeputusan Pembelian (KP) 0,687 Reliabel
Kebutuhan (KB) 0,616 Reliabel
Gaya Hidup (GH) 0,791 Reliabel
Transportasi (TP) 0,607 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel 3. 1, menunjukan bahwa setiap variabel memiliki data
yang reliabel, baik variabel terikat yaitu keputusan pembelian, maupun variabel
bebas yaitu : Kebutuhan, Gaya Hidup, dan Transportasi karena telah memenuhi
nilai Cronbach Alpha > 0,6
4. Uji Validitas
Tabel 4. Hasil Uji Validitas
Variabel Indikator Kode Variance Signifikansi Keterangan
Item
Kebutuhan 1 KB1 0,678 0 Valid
(KB) 2 KB2 0,753 0 Valid
3 KB3 0,763 0 Valid
Gaya Hidup 1 GH1 0,746 0 Valid
(GH) 2 GH2 0,760 0 Valid
3 GH3 0,680 0 Valid
4 GH4 0,661 0 Valid
5 GH5 0,688 0 Valid
6 GH6 0,622 0 Valid
Transportasi 1 TP1 0,711 0 Valid
(TP) 2 TP2 0,729 0 Valid
3 TP3 0,773 0 Valid
Keputusan 1 KP1 0,784 0 Valid
Pembelian 2 KP2 0,742 0 Valid
(KP) 3 KP3 0,833 0 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2013
Dari tabel 4. terlihat bahwa korelasi antara masing-masing item
pertanyaan/pernyataan terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang
signifikan (< 0,05) serta nilai variance tiap itemnya ≥ 0,5. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa masing-masing indikator pertanyaan/pernyataan adalah valid,sehingga
dapat dikatakan bahwa setiap item dapat digunakan untuk mengukur tiap variabel
dalam penelitian ini.
5. Uji Hipotesis (Uji t)
Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.515 1.139 1.330 .187
KBTOTAL .247 .100 .209 2.467 .015
GHTOTAL .108 .032 .263 3.396 .001
TPTOTAL .513 .101 .437 5.101 .000
a. Dependent Variable: KPTOTALSumber : Data yang diolah, 2013
Dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada tabel di atas, dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Signifikansi variabel kebutuhan adalah sebesar 0, 015. Oleh karena probabilitas
variabel kebutuhan tersebut lebih kecil dari pada 0,05 (5%) maka koefisien
regresi dari faktor kebutuhan adalah signifikan, maka Ho ditolak dan H1
diterima. Hal ini berarti bahwa faktor kebutuhan berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian.
2. Signifikansi variabel gaya hidup adalah sebesar 0,001. Oleh karena itu
probabilitas variabel gaya hidup tersebut lebih kecil dari pada 0,05 (0,05)
maka koefisien regresi dari faktor gaya hidup adalah signifikan, maka H0
ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa faktor gaya hidup berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian.
3. Signifikansi variabel transportasi adalah sebesar 0,000. Oleh karena
probabilitas variabel transportasi tersebut lebih kecil dari pada 0,05 (5%)
maka koefisien regresi dari faktor transportasi adalah signifikan, maka H0
ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa faktor transportasi berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian.
6. Koefisien Determinasi
Tabel 6. Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .730a .533 .518 1.021 1.966
a. Predictors: (Constant), TPTOTAL, GHTOTAL, KBTOTAL
b. Dependent Variable: KPTOTAL
Sumber : Data yang diolah, 2013
Berdasarkan tabel 6, tentang model summary di atas menunjukkan bahwa
besarnya Adjusted R Square adalah 0,518. Hal ini berarti hanya 51,8% variabel
keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen di atas,
yaitu kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi. Sedangkan sisanya sebesar 48,2%
(100%-51,8%) dijelaskan oleh sebab-sebab atau variabel-variabel lain diluar
model.
7. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan diperoleh koefisien
regresi, nilai t-hitung, dan tingkat signifikansi sebagaimana ditampilkan pada
tabel berikut.
Tabel 7. Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.515 1.139 1.330 .187
KBtotal .247 .100 .209 (X1) 2.467 .015
GHtotal .108 .032 .263 (X2) 3.396 .001
TPtotal .513 .101 .437 (X3) 5.101 .000
a. Dependent Variable: KPTOTAL
Sumber : Data yang diolah, 2013
Dari hasil tabel 7, tersebut, persamaan regresi berdasarkan standardized
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
KP = α + β1 X1 +β2 X2 + β3 X3
KP = 1.515 + 0,209X1 + 0,263X2 + 0,437X3
Keterangan :
α : konstanta
β : beta
KP : Keputusan pembelian
X1KB : Kebutuhan
X2GH : Gaya hidup
X3TP : Transportasi
Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda tersebut dapat dijelaskan
bahwa :
1. Variabel kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi mempunyai pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian.
2. Variabel yang memiliki pengaruh tertinggi terhadap keputusan pembelian
adalah transportasi, sedangkan variabel yang memiliki pengaruh terendah
terhadap keputusan pembelian adalah kebutuhan.
Pembahasan
1. Pengaruh Faktor Kebutuhan Terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel kebutuhan
sebesar 0,209 dengan nilai signifikansi sebesar 0,015, dimana nilai ini
signifikan pada tingkat signifikansi 0,05. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa faktor kebutuhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian. Variabel kebutuhan memiliki pengaruh lebih rendah terhadap
keputusan penbelian dibandingkan dengan variabel gaya hidup dan variabel
transportasi.
2. Pengaruh Faktor Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel gaya hidup
sebesar 0,263 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 nilai ini signifikan pada
tingkat signifikansi 0,05. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa gaya hidup
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Meskipun
gaya hidup memiliki pengaruh lebih rendah bila dibandingkan dengan variabel
transportasi tapi lebih tinggi pengaruhnya bila dibandingkan dengan variabel
kebutuhan.
3. Pengaruh Transportasi (Angkutan Kota) Terhadap Keputusan Pembelian
Dari hasil penelitian diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel
transportasi sebesar 0,437 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 nilai ini
signifikan pada tingkat signifikansi 0,05. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa transportasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian dan
merupakan pemberi pengaruh terbesar dibandingkan dengan dua variabel
independen lainnya yaitu kebutuhan dan gaya hidup.
Kesimpulan
1. Dari hasil analisis regresi linier berganda dan hasil uji hipotesis menunjukkan
bahwa variabel-variabel independen yang diajukan yaitu faktor kebutuhan
(KB), gaya hidup (GH), dan transportasi (TP) dalam penelitian ini layak untuk
digunakan dan mampu untuk menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu
keputusan pembelian (KP) sebesar 51,8%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar
48,2%, dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam
variabel penelitian ini.
2. Berdasarkan hasil uji t, variabel faktor kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi
(Angkutan Kota) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Honda pada masyarakat Kecamatan
Rangkui, Kota Pangkalpinang.
Keterbatasan Penelitian
Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian yang dapat dijadikan sebagai
bahan koreksi serta bahan pembelajaran untuk melakukan penelitian yang akan
datang. Keterbatasan tersebut antara lain :
1. Nilai adjusted R square hanya sebesar 0518, hal ini menunjukkan bahwa
variabel dalam penelitian ini yaitu, faktor kebutuhan, gaya hidup, dan
transportasi hanya dapat menjelaskan pengaruh terhadap keputusan pembelian
sebesar 51,8%. Sehingga masih perlu kajian tentang variabel-variabel
independen lain diluar model penelitian yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian.
2. Keterbatasan lainnya adalah waktu, dana, dan tenaga tentunya penelitian ini
belum sempurna atau masih banyak kekurangan, maka dari itu diharapkan pada
penelitian berikutnya yang meneliti masalah yang sama akan lebih baik lagi.
Saran
Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu
pengambilan keputusan masyarakat untuk membeli sepeda motor khususnya
sepeda motor Honda, dimana masalah tersebut berhubungan dengan
profitabilitas perusahaan yang juga dipengaruhi oleh keputusan pembelian,
sehingga digunakan pendekatan terhadap variabel kebutuhan, gaya hidup, dan
transportasi untuk diketahui pengaruhnya terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil kuesioner dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor
kebutuhan, gaya hidup, dan transportasi berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Transportasi merupakan variabel yang paling
berpengaruh terhadap keputusan pembelian, oleh karena itu perlu strategi yang
lebih intensif dengan pengembangan teknologi dalam memanfaatkan
kekurangan transportasi yang ada.
Sangat perlu diperhatikan bagi perusahaan untuk mempertimbangkan
beberapa hal yang berhubungan dengan transportasi, antara lain :
1. Produsen sepeda motor Honda terus fokus pada kepercayaan masyarakat bahwa
sepeda motor merek Honda sangat hemat bahan bakar minyak dengan
mengembangkan teknologi hemat bahan bakar, bagi masyarakat ini sangat
menguntungkan karena dengan membeli sepeda motor Honda masyarakat akan
merasa lebih hemat biaya bila dibandingkan dengan menggunakan transportasi
dalam hal ini angkutan kota.
2. Produsen sepeda motor Honda harus terus intensif melakukan promosi-promosi
lewat agen ke pelosok daerah yang terpencil sekalipun, ini dilakukan untuk
mengenalkan dan menanamkan kebenak masyarakat yang tidak terjangkau oleh
transportasi. Selain itu, keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh gaya hidup
dan faktor kebutuhan, maka selain dengan cara mengambil keuntungan dari
lemahnya transportasi (angkutan umum), perlu juga untuk mempertimbangkan
beberapa strategi yang berhubungan dengan gaya hidup, dan kebutuhan, antara
lain :
a. Dari hasil kuesioner, sepeda motor Honda jenis apapun terkenal dengan lebih
hemat bahan bakar minyak bila dibanding dengan sepeda motor merek lain,
tetapi ada hal yang tidak bisa di abaikan oleh produsen sepeda motor Honda
yang selama ini dirasa masih kurang yakni desain dan tarikannya. Bila
dibanding dengan sepeda motor merek lain desain dan tarikan sepeda motor
merek Honda masih kalah, maka perlu adanya perbaikan desain dan
tarikannya apalagi konsumen anak muda sangat tertarik dengan desain motor
yang lebih gaya atau sporty dengan tarikan yang lebih cepat.
b. Sepeda motor tentunya diharapkan mampu mendukung aktifitas pemiliknya,
termasuk yang berprofesi sebagai pedagang atau wiraswasta lainnya untuk
membawa beban yang tentu saja tidak ringan, maka dari itu pihak produsen
sepeda motor Honda harus memperhatikan kualitas bahan dari suku cadang
yang lebih awet dan harga juga yang lebih terjangkau karena masyarakat
banyak beranggapan bahwa suku cadang sepeda motor merek Honda lebih
mahal dibanding dengan merek lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hasan. 2010. Marketing Dari Mulut ke Mulut. Yogyakarta: Medpress.
Arif, Rahman. 2010. Strategi Dasyat Marketing Mix For Small Business. Jakarta: Transmedia Pustaka.
Adinata. (2013). Jurnal, Volume 2, No. 1. “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Toko Sekar Sari di Denpasar”. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Bali.
Bambang, S. (2013). Transportasi dan Investasi. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.
Fadli, dan Inneke. (2008). Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, no. 2. “Analisis Pengaruh Faktor-faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian”. (Studi Kasus pada Universitas Sumatera Utara). FE USU.
Freddy, Rangkuti. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrited Marketing Commonication. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
............ 2010. Flexible Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ferdinan, A. T. (2006). Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. UNDIP. Semarang.
Istijanto, Oei. 2009. Marketing For Everyone. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Ignatius Tio. 2008. Analisis Minat Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar pada Murid SMPN 5 Jogyakarta.
Kustadi, Suhendang. 2010. Periklanan (Manajemen, Kiat, dan Strategi). Bandung: Nuansa.
Kotler dan Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Prathama, Raharja.,Mandala, Manurung. 2008. Teori Ekonomi Makro. Edisi ke- empat. Jakarta : FE UI.
Priyatno, D. (2010). Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta : MediaKom
Philip, Kotler., Gary, Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Patrick, Forsyth. 2010. 100 Ide Penjualan Terhebat. Publishing One.
Sofjan, Assuari. 2010. Manajemen Pemasaran. Cetakan Ke-sepuluh. Jakarta: Rajagrafindo.
Sukardi. 2009. Ekonomi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sugiyono.(2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta
Swastha dan Handoko. (2007). Manajemen Pemasaran : Perilaku Konsumen. PBFE Yogyakarta.
Thamrin, Abdullah. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Raja Grafindo
Yuni, Chandra. (2012). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1. “Pengaruh Bauran Pemasaran dan Keterlibatan Kelurga Terhadap Keputusan Pembelian Leasing Sepeda Motor Suzuki di Kabupaten Pesisir Selatan”. Fakultas Ekonomi Universitas Taman Siswa, Padang.
Bangka Pos, Edisi Juli, 2011.
http :// binaUKM.com.
www.Tribunnews.com.
www.Motorplus-online.com.