Icha - Presentation Rubela

16

description

rubela ppt

Transcript of Icha - Presentation Rubela

Page 1: Icha - Presentation Rubela
Page 2: Icha - Presentation Rubela

Pendahuluan

TORCH adalah singkatan dari TOxoplasma, Rubella, Citomegalovirus, dan Herpes, yaitu penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa atau parasit darah dan virus. Virus Rubella adalah salah satu agen TORCH dikenal yang paling teratogenik.

Jika infeksi rubella primer terjadi selama kehamilan, virus dapat melewati plasenta dan menyebabkan infeksi janin, bila infeksi terjadi pada kehamilan di bawah 8 minggu (kehamilan <2 bulan) akan terjadi keguguran pada kehamilan. Dan apabila ada kandungan masih bisa dipertahankan, bayi yang lahir akan menderita berbagai kelainan yang siebut Sindroma Rubella kongenital (SRK) atau mungkin meninggal saat dilahirkan.2

Wanita berisiko tinggi untuk tertular rubella pada kehamilan mereka yang nonimmune terhadap rubella dan terkena infeksi. Lebih dari setengah perempuan terinfeksi rubella tidak menunjukkan tanda-tanda klasik dan gejala demam dan 3 hari ruam. Oleh karena itu, tes serologi digunakan untuk mendiagnosis akut infeksi pada wanita hamil.

Page 3: Icha - Presentation Rubela

Bab II PEMBAHASAN

DEFINISI

Rubella adalah “self limited viral infection” yang ditandai dengan ruam yang khas. Infeksi pada awal kehamilan selama trimester pertama kehamilan bisa menyebabkan kematian janin karena bisa menyebabkan kerusakan organ janin yakni jantung, saraf, pengelihaan dan pendengaran. Hal yang menjadi perhatian dari infeksi rubella adalah hampir satu sampai 3 infeksi adalah asimptomatic.

Page 4: Icha - Presentation Rubela

SEJARAH

Rubella diketahui dengan nama campak German yakni “Roteln” telah di diskripsikan dengan original oleh dua peneliti. Dari beberapa tahun yang lalu campak German elah membingungkan dengan berbagai infeksi yang timbul ruam pada kulit, campak/cacar air yang khusus, scarlet fever dan sekarang diagnosis klinis sudah tidak akurat lagi. Campak German dalam beberapa bagian, sudah diakui dengan jelas dari beberapa bagian Kongres International di Medicine di London 1881 sehingga penyakit infeksi yang dinamakan rubella telah disetujui pada saat itu.5

Virus rubella telah diisolasi untuk pertama kali pada tahun 1962 oleh dua grup pekerja independen di pegawai USA dengan teknik kultur sel yang berbeda. Penemuan pasti ini sudah dikembangkan oleh test serology.

Page 5: Icha - Presentation Rubela

EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini terdistribusi secara luas di dunia. Epidemi terjadi dengan interval 5-7 tahun (6-9 tahun), paling sering timbul pada musim semi dan terutama mengenai anak serta dewasa muda. Pada manusia virus ditularkan secara oral droplet dan melalui plasenta pada infeksi kongenital. Sebelum ada vaksinasi, angka kejadian tertinggi terdapat pada anak usia 5 – 14 tahun.

Kelainan pada fetus mencapai 30% akibat infeksi rubella pada ibu hamil selama minggu pertama kehamilan. Risiko kelainan pada fetus tertinggi (50 – 60%) terjadi pada bulan pertama dan menurun menjadi 4 – 5 % pada bulan keempat kehamilan ibu.

Survey di inggris menunjukan insdens infeksi fetus sebesar 53% dengan rubella klinis dan hanya 19% yang subklinis. Sektar 85% bayi yang terinfeksi rubella kongenital mengalami defek.4

Page 6: Icha - Presentation Rubela

ETIOLOGI

• Rubella disebabkan oleh suatu RNA virus, genus Rubivirus, famili Togaviridae. Virus dapat diisolasi dari biakan jaringan penderita. Pada waktu terdapat gejala klinis virus ditemukan pada sekret nasofaring, darah, feses dan urin• Virus rubela tidak mempunyai pejamu golongan intervetebrata dan

manusia merupakan satu-satunya pejamu golongan vertebrata. Cara Penularannya melalui kontak dengan sekret nasofaring dari orang terinfeksi. Infeksi terjadi melalui droplet atau kontak langsung dengan penderita

Page 7: Icha - Presentation Rubela

• Cara penularan

• Droplet, melalui percikan ludah ketika batuk, bersin dan udara yang terkontaminasi• kontak langsung dengan penderita.

Page 8: Icha - Presentation Rubela

• PATOFISIOLOGI

Page 9: Icha - Presentation Rubela

Manifestasi klinis• 14 – 21 hari• minimum 12 hari dan maksimum 17 sampai 21 hari. Masa inkubasi

• berlangsung 1-5 hari dan terdiri dari demam ringan, sakit kepala, nyeri tenggorok, kemerahan pada konjungtiva, rinitis, batuk dan limfadenopati

• hari pertama erupsi timbul suatu eksantema, Forschheimer (makula atau petekiia pada palatum molle)

• Pembesaran kelenjar limfe bisa timbul 5-7 hari sebelum timbul eksantema, khas mengenai kelenjar suboksipital, postaurikular dan servikal dan disertai nyeri tekan.

Masa prodromal

• eksantema mulai retro-aurikular atau pada muka dan dengan cepat meluas secara kraniokaudal ke bagian lain dari tubuh

• Mula-mula berupa makula yang berbatas tegas dan kadang-kadang dengan cepat meluas dan menyatu, memberikan bentuk morbiliform

• Pada hari kedua eksantem di muka menghilang, diikuti hari ke-3 di tubuh dan hari ke-4 di anggota gerak, karena itu pula rubella sering disebut campak 3 hari.

Masa eksantema

Page 10: Icha - Presentation Rubela

• DIAGNOSIS BANDING

• Penyakit yang memberikan gejala klinis dan eksantema yang menyerupai rubela adalah :

a. Penyakit virus : campak, roseola infantum, eritema mononukleosis infeksiosa dan Pityriasis roseab. Penyakit bakteri : scarlet fever (Skarlatina).c. Erupsi obat : ampisilin, penisilin, asam salisilat, barbiturat, INH, fenotiazin dan diuretik tiazid.

Page 11: Icha - Presentation Rubela

• DIAGNOSIS

• Diagnosis rubella tidak selalu mudah karena gejala-gejala kliniknya hampir sama dengan penyakit lain. • Diagnosis pasti dapat dibuat dengan isolasi virus atau ditemukannya kenaikan

tetes anti rubella dalam serum• Pada infeksi tipikal, makula merah muda yang menyatu menjadi eritema difus

pada muka dan badan serta artralgia pada tangan penderita merupakan petunjuk diagnosis rubella• demam pada rubela jarang sekali di atas 38,5ºC

Page 12: Icha - Presentation Rubela

• Pemeriksaan laboratorium rubella

• Infeksi rubella dapat dipastikan dengan adanya peningkatan signifikan titer antibodi fase akut, Virus bisa ditemukan dari contoh darah, urin dan tinja.

• Diagnosa dari CRS pada bayi baru lahir dipastikan dengan ditemukan adanya antibodi IgM spesifik pada spesimen tunggal,

• leukopenia pada awal penyakit yang dengan segera segera diikuti limfositosis relatif. Sering terjadi penurunan ringan jumlah trombosit.

• Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan serologik yaitu adanya peningkatan titer anibodi 4 kali pada hemaglutination inhibition test (HAIR) atau ditemukannya antibodi Ig M yang spesifik untuk rubela. Titer antibodi mulai meningkat 24-48 jam setelah permulaan erupsi dan mencapai puncaknya pada hari ke 6-12.

• Pemeriksaan laborarotium rubella pada ibu hamil : pemeriksaan anti Rubella IgM dan anti rubella IgG pada contoh darah dari ibu hamil. Sedangkan untuk memastikan apakah janin terinfeksi / tidak maka dilakukan pendeteksian virus rubella dengan teknik PCR (Polymerose Chain reaction).

Page 13: Icha - Presentation Rubela

• Untuk tahap penyembuhan sebenarnya tidak ada obat yang spesifik untuk mengobati infeksi virus Rubella. Namun obat yang diberikan biasanya bersifat untuk meringankan gejala yang timbul akibat infeksi ini. Hanya saja pada anak-anak dan orang dewasa, gejala-gejala yang timbul adalah sangat ringan. Berikut ini beberapa perawatan yang bisa dilakukan jika terinfeksi virus Rubella: • Secara farmakologikal • o dengan Acetaminophen atau ibuprofen • o ini dapat mengurangkan demam dan rasa nyeri

Page 14: Icha - Presentation Rubela

Pencegahan

• Vaksin MMR pada anak – anak• Bila pada usia tersebut belum diberikan, vaksinasi dapat dilakukan pada usia 6 tahun. sedangkan

vaksinasi dapat dilakukan pada usia 6 tahun. Sedangkan vaksinasi ulangan di anjurkan pada usia 10 – 12 tahun atau 12 – 18 tahun (sebelum pubertas).

• Pemberian imunisasi MMR pada wanita usia reproduktif yang belum mempunyai antibodi terhadap virus rubela amatlah penting untuk mencegah terjadinya infeksi rubella kongenital pada janin. Setelah pemberian imunisasi MMR, penundaan kehamilan harus dilakukan selama 3 bulan.

• Vaksin MMR tidak sembarang boleh diberikan kepada semua orang. Diantaranya: Mereka yang alergi terhadap antibiotik neomicyn. Wanita yang sedang hamil atau bertujuan hamil dalam waktu satu bulan setelah

imunisasi. • Mereka yang menderita penyakit apa saja atau menerima pengobatan yang menekan

sistem kekebalan, seperti cortisone atau prednisolone. • Siapa saja yang menderita infeksi yang akut.

Page 15: Icha - Presentation Rubela

• sebelum hamil pastikan bahwa anda telah memiliki kekebalan terhadap virus rubella dengan melakukan pemeriksaan anti – rubella IgG dan anti – rubella Ig M.

1) Jika hasil keduanya nagatif, sebaiknya anda ke dokter untuk melakukan vaksinasi, namun anda baru diperbolehkan hamil 3 bulan setelah vaksinasi.2) Jika anti – rubella IgG saja yang positif, atau anti rubella IgM dan anti rubella- IgG positif, dokter akan menyarankan anda untuk menunda kehamilan.3) Jika anti – rubella IgG saja yang positif, berarti anda pernah terinfeksi dan anti bodi yang terdapat dalam tubuh anda dapat melindungi dari serangan virus rubella. Bila Anda hamil , bayi anda pun akan terhindar dari Sindroma Rubella Kongenital. bila anda sedanghamil dan belum mengetahui apakah tubuh anda telah terlindungi dari infeksi Rubella, maka anda di anjurkan melakukan pemeriksaan anti-Rubella IgG dan anti-Rubella IgG : jika anda telah memiliki kekebalan (Anti - Rubella IgG), berarti janin adapun terlindungi dari ancaman virus rubella.

Page 16: Icha - Presentation Rubela

BAB IIIKESIMPULAN

1. Rubella (German measles) merupakan suatu penyakit virus yang umum pada anak dan dewasa muda, yang ditandai oleh suatu masa prodromal yang pendek, pembesaran kelenjar getah bening servikal, suboksipital dan postaurikular, disertai erupsi yang berlangsung 2-3 hari.

2. Di negara tropis, infeksi rubella lebih sering terjadi pada akhir musim hujan dan pada musim panas dengan kecendrungan timbulnya epidemik setiap 5 tahun.

3. Rubella disebabkan oleh suatu RNA virus, genus Rubivirus, famili Togaviridae.4. Cara penularannya melalui kontak dengan sekret nasofaring dari orang terinfeksi. Infeksi

terjadi melalui droplet atau kontak langsung dengan penderita.5. Diagnosa rubella dilihat dari tanda klinis dan pemeriksaan laboratorium serologi virus dan

titer antibodi fase akut (IgM).6. Tatalaksana rubella adalah simtomatis.7. Pencegahan rubella dengan melakukan vaksinasi MMR pertama diberi semasa umur 12-15

bulan dan suntikan kedua biasanya diberi semasa umur 4-6 tahun.