Referat Gimul Icha

download Referat Gimul Icha

of 48

Transcript of Referat Gimul Icha

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    1/48

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Gigi merupakan organ manusia yang penting, tanpa gigi geligi manusia tidak

    dapat mengunyah makanan. Gigi berfungsi untuk mengunyah beraneka ragam

    makanan dengan tekstur dan nilai gizi yang berbeda-beda. Kehilangan gigi merupakan

    penyebab terbanyak menurunnya fungsi pengunyahan. Kehilangan gigi juga dapat

    mempengaruhi kesehatan umum dan rongga mulut sehingga akan mempengaruhi

    kualitas hidup secara keseluruhan.1,2

    Kehilangan atau tidak adanya gigi, baik sebagian atau seluruhnya akan

    menimbulkan berbagai gangguan pada seseorang. Banyak akibat-akibat negatif yang

    akan timbul karena hilangnya gigi dalam jangka waktu yang lama jika tidak segera

    dibuatkan gigi tiruan pengganti. Oleh sebab itu sebaiknya segera dibuatkan gigi tiruan

    pengganti.1,2,3

    Kebutuhan untuk mengganti gigi yang hilang akan menjadi sangat penting bagi

    penderita dengan kehilangan gigi di bagian anterior, namun tidak kalah pentingnya

    untuk kasus kehilangan gigi di bagian posterior. Penderita seringkali tidak

    menghiraukan untuk mengganti gigi posterior yang hilang tersebut. Ketika sebuah gigi

    hilang, maka integritas struktural dari lengkung gigi akan terganggu. Oleh karena gigi

    sebelah dari kehilangan gigi tersebut akan condong ke bagian tempat hilangnya gigi

    atau tipping dan gigi antagonis akan mengalami ekstrusi. Hal tersebut akan

    meyebabkan fungsi kunyah terganggu dan pada keadaan lebih lanjut akan

    menyebabkan gigi migrasi.1,2,3

    Untuk menciptakan fungsi rongga mulut yang optimal, maka gigi yang hilang

    tersebut harus diganti dengan gigi tiruan. Gigi tiruan ada 2 macam, yaitu gigi tiruan

    cekat dan gigi tiruan lepasan. Gigi tiruan cekat lebih dikenal dengan sebutan gigi tiruan

    jembatan atau bridge yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan gigi

    tiruan lepasan. Pada penderita dengan kehilangan gigi banyak dan sisa gigi masih

    memadai maka memungkinkan untuk dibuatkan gigi tiruan lepasan.3,4

    Banyak macam perawatan yang dapat dipilih oleh penderita dengan kasus

    kehilangan gigi. Setiap jenis perawatan harus disesuaikan dengan indikasi, faktor sosial

    ekonomi, dan manfaat untuk jangka panjang.3,4

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    2/48

    2

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Kehilangan Gigi

    Kehilangan gigi merupakan masalah yang sering ditemukan. Hilangnya satu

    atau beberapa gigi dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan susunan gigi-

    geligi. Bila hal tersebut tidak segera diatasi, maka akan terjadi gangguan pada

    fungsi bicara, pengunyahan maupun estetik, yang mana hal tersebut dapat

    berdampak pada kesehatan tubuh secara umum.1,2

    II.1.a Faktor Penyebab Kehilangan Gigi

    Kehilangan gigi-geligi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor

    penyakit dan bukan penyakit. Faktor penyakit, dapat berupa karies dan penyakit

    periodontal. Faktor bukan penyakit seperti, gaya hidup dan faktor sosio-demografi

    juga berpengaruh terhadap kehilangan gigi. Kehilangan gigi-geligi meningkat

    seiring dengan bertambahnya usia akibat efek kumulatif dari karies dan penyakit

    periodontal.1,2

    1. Faktor Penyakit

    a. Karies gigi adalah salah satu penyebab kehilangan gigi yang paling seringterjadi pada dewasa muda dan dewasa tua. Karies gigi adalah kerusakan

    jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada dalam karbohidrat

    melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva. Karies pada gigi

    yang tidak dirawat dapat bertambah buruk, sehingga akan menimbulkan rasa

    sakit dan berpotensial menyebabkan kehilangan gigi.1,2

    b. Penyakit periodontal merupakan penyakit infeksi pada jaringan pendukunggigi yang apabila tidak dirawat akan menyebabkan hilangnya gigi. Penyakit

    periodontal dapat menyebabkan resorbsi tulang alveolar dan resesi gingiva

    serta bertambah parah di usia tua. Penyakit periodontal akan meningkat

    dengan meningkatnya umur, dari 6% pada umur 25 34 tahun menjadi 41%

    pada umur 65 tahun keatas.1,2

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    3/48

    3

    2. Faktor Bukan Penyakit

    a. Faktor sosiodemografiUmur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan merupakan

    beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah kehilangan gigi.

    Berdasarkan penelitian Hugo dkk (2007) memperkirakan bahwa perempuan

    mengalami kehilangan gigi yang lebih banyak dibandingkan laki laki

    disebabkan perempuan takut pergi ke dokter gigi. Selain itu, perempuan

    memiliki sedikit resiko penyakit periodontal, tetapi besar kemungkinan resiko

    untuk karies yang dapat menyebabkan hilangnya gigi.1,2

    Pendapatan dan pendidikan berbanding terbalik dengan jumlah kehilangan

    gigi. Data dari Behavioral Risk Factor Survaillance System (BRFSS) pada

    tahun 2004 2006 menunjukkan populasi yang mengalami kehilangan lebih

    dari 6 gigi sebanyak 23% pada kelompok pendidikan SMA atau SMP, SD

    dan tidak sekolah, 15% pada pendidikan Perguruan Tinggi. Terdapat

    hubungan antara kehilangan gigi dengan tingkat pendidikan. Masyarakat

    dengan pendidikan tinggi cenderung memiliki kesadaran untuk memperbaiki

    kesehatan rongga mulut, menggunakan fasilitas kesehatan gigi dan mulut

    serta gaya hidup yang lebih baik untuk memperhatikan kesehatan rongga

    mulut. Umumnya tingkat pendidikan yang tinggi mempunyai status ekonomi

    yang lebih tinggi dibandingkan tingkat pendidikan yang rendah, sehingga

    dapat melakukan perawatan gigi dan mulut sesuai dengan anjuran dokter

    gigi.1,2

    b. Trauma

    Kehilangan gigi juga dapat disebabkan oleh trauma ataupun akibat perawatan

    orthodonti. Trauma atau injuri baik yang langsung mengenai gigi maupunjaringan sekitarnya dapat membuat gigi terlepas dari soketnya. Kehilangan

    gigi akibat trauma dapat terjadi karena kecelakaan bermotor, kecelakaan

    ketika bersepeda, serangan pada wajah dan kontak ketika berolahraga.1,2

    II.1.b Pola Kehilangan Gigi

    Pola kehilangan gigi adalah struktur kehilangan gigi yang diklasifikasikan

    atas kehilangan gigi sebagian dan kehilangan seluruh gigi berdasarkan Klasifikasi

    Applegate-Kennedy. Kehilangan gigi baik sebagian atau seluruhnya merupakan

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    4/48

    4

    indikator kesehatan mulut suatu populasi. Jumlah kehilangan gigi merupakan

    penilaian dari sukses atau tidak suatu prosedur pencegahan dan perawatan

    kesehatan gigigeligi.1,2,6

    1. Kehilangan Gigi Sebagian

    Kehilangan gigi sebagian adalah kehilangan satu atau lebih gigi pada rahang

    atas atau rahang bawah. Klasifikasi Applegate-Kennedy membagi rahang yang

    sudah kehilangan sebagian giginya menjadi 6 kelas dengan rincian sebagai

    berikut:1,6

    Kelas IKehilangan gigi pada kedua sisi rahang di bagian posterior, daerah tak bergigi

    berupa sadel berujung bebas (free end) pada kedua sisi. Keadaan ini sering

    dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa tahun kehilangan gigi.1,6

    Gambar 2.1 Kelas I Klasifikasi Applegate-Kennedy

    Secara klinis, dijumpai keadaan sebagai berikut:

    1. Derajat resorpsi residual ridge bervariasi.

    2. Tengang waktu pasien tak bergigi akan mempengaruhi stabilitas geligi tiruan yang

    akan dipasang.

    3. Jarak antar lengkung rahang bagian posterior sudah biasanya sudah mengecil.

    4. Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi ke dalam berbagai posisi.

    5. Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat.

    6. Jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior umumnya sekitar 6 -10 gigi

    7. Ada kemungkinan dijumpai kelainan sendi temporomandibula.

    1,6

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    5/48

    5

    Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas I : Gigi tiruan sebagian lepasan

    dengan desain bilateral dan perluasan basis distal.1,6

    Kelas II

    Kehilangan gigi pada satu sisi rahang di bagian posterior. Kelas ini sering

    tidak diperhatikan pasien. Kelas ini sering tidak diperhatikan pasien.1,6

    Gambar 2.2 Kelas II Klasifikasi Applegate-Kennedy

    Secara klinis dapat dijumpai keadaan :

    1. Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak.2. Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.3. Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi antagonis.4. Pada kasus ekstrim karena tertundanya pembuatan gigi tiruan untuk jangka

    waktu tertentu, perlu pencabutan satu atau lebih gigi antagonis.

    5. Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan senditemporomandibula.1,6

    Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas II : Gigi tiruan sebagian lepasan disain

    bilateral perluasan basis distal.1,6

    Kelas IIIKehilangan gigi di satu sisi rahang antar gigi anterior dan posterior. Keadaan

    tak bergigi paradental dengan dua gigi tetangganya tidak lagi mampu memberikan

    dukungan pada protesa secara keseluruhan.1,6

    http://1.bp.blogspot.com/-9ewd2RL3le0/T2aseLp0ynI/AAAAAAAAAFM/lF-WkCp71po/s1600/klas+22.jpeghttp://1.bp.blogspot.com/-9ewd2RL3le0/T2aseLp0ynI/AAAAAAAAAFM/lF-WkCp71po/s1600/klas+22.jpeg
  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    6/48

    6

    Gambar 2.3 Kelas III Klasifikasi Applegate-Kennedy

    Secara klinis, dapat dijumpai keadaan:

    1. Daerah tidak bergigi sudah panjang.2. Bentuk dan panjang akar gigi kurang memadai.3. Tulang pendukung mengalami resorbsi servikal dan atau disertai goyangnya gigi

    secara berlebihan.

    4. Beban oklusal berlebihan.1,6Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas III : Gigi tiruan sebagian lepasan

    dukungan gigi dengan desain bilateral.1,5

    Kelas IVKehilangan gigi pada bagian anterior, melewati garis tengah.1,6

    Gambar 2.4 Kelas IV Klasifikasi Applegate-Kennedy

    Pada umumnya untuk kelas ini dapat dibuat gigi tiruan sebagian lepasan, bila:

    1. Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus akibat trauma.2. Gigi harus disusun dengan overjet besar, sehingga dibutuhkan banyak gigi

    pendukung.

    3. Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan, pada pasiendengan daya kunyah besar.

    4. Diperlukan dukungan dan retensi tambahan dari gigi penahan.

    http://1.bp.blogspot.com/-wH2lp4BRgKw/T2asfdpjxKI/AAAAAAAAAFU/LSX3czGCG_o/s1600/klas+3.jpeghttp://1.bp.blogspot.com/-wH2lp4BRgKw/T2asfdpjxKI/AAAAAAAAAFU/LSX3czGCG_o/s1600/klas+3.jpeghttp://1.bp.blogspot.com/-wH2lp4BRgKw/T2asfdpjxKI/AAAAAAAAAFU/LSX3czGCG_o/s1600/klas+3.jpeg
  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    7/48

    7

    5. Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk memenuhi faktorestetik.1,6

    Indikasi pelayanan Prostodontik Kelas IV :

    1. Geligi tiruan cekat, bila gigi gigi tetangga masih kuat.2. Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan dukungan gigi atau

    jaringan atau kombinasi.

    3. Pada kasus meragukan, sebaiknya dibuat Gigi Tiruan Sebagian Lepasan.1,6Kelas V

    Daerah tak bergigi paradental, dimana gigi asli anterior tidak dapat dipakai

    sebagai gigi penahan atau tak mampu menahan daya kunyah. Kasus seperti ini

    banyak dijumpai pada rahang atas, karena gigi caninus yang dicabut karena

    malposisi atau terjadinya kecelakaan.1,6

    Gambar 2.5 Kelas V Klasifikasi Applegate-Kennedy

    Gigi bagian anterior kurang disukai sebagai gigi penahan, biasanya karena

    salah satu alasan berikut ini :

    1. Daerah tak bergigi sangat panjang.2. Daya kunyah pasien berlebihan.3. Bentuk atau panjang akar gigi penahan kurang memadai.4. Tulang pendukung lemah.5. Penguatan dengan splin tidak diharapkan, dan sekalipun dilakukan tetap tidak

    memberikan dukungan yang memadai, tetapi tetap dirasakan perlunya

    mempertahankan geligi yang masih tinggal ini.1,6

    Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas V : Geligi tiruan sebagian lepasan

    dengan desain bilateral dan prinsip basis berujung bebas tetapi di bagian anterior.1,6

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    8/48

    8

    Kelas VIDaerah tak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga gigi asli dapat

    dipakai sebagai gigi penahan. Kasus seperti ini sering kali merupakan daerah tak

    bergigi yang terjadi pertama kalinya dalam mulut.1,6

    Biasanya dijumpai keadaan klinis :

    1. Daerah tak bergigi yang pendek.

    2. Bentuk atau panjang akar gigi tetangga memadai sebagai pendukung penuh.

    3. Sisa prosesus alveolaris memadai.

    4. Daya kunyah pasien tidak besar.1,6

    Indikasi Pelayanan Prostodontik Kelas VI :

    a. Geligi tiruan cekat.b. Geligi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dan desain unilateral (protesa

    sadel).1,6

    Gambar 2.6 Kelas VI Klasifikasi Applegate-Kennedy

    Kehilangan gigi bagian posterior seperti Kelas I, Kelas II dan Kelas III

    Applegate-Kennedy lebih banyak terjadi dibandingkan Kelas lainnya, hal ini

    disebabkan gigi posterior memiliki fungsi pengunyahan sehingga secara fungsional

    lebih banyak digunakan daripada gigi anterior.

    1,6

    2. Kehilangan Seluruh Gigi

    Kehilangan seluruh gigi diklasifikasikan atas kehilangan seluruh gigi hanya

    di rahang atas, kehilangan seluruh gigi hanya di rahang bawah dan kehilangan

    seluruh gigi di rahang atas dan di rahang bawah. Persentase kehilangan seluruh gigi

    meningkat dengan meningkatnya umur. Akibat banyaknya upaya perawatan

    konservasi dalam hal pencegahan seperti bahan restorasi yang lebih baik dan

    endodontik menyebabkan terjadinya penurunan kehilangan seluruh gigi.1,6

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    9/48

    9

    II.2 Gigi Tiruan

    II.2.a Definisi

    Gigi tiruan adalah suatu alat penggantian buatan atau tiruan yang dibuat

    untuk menggantikan salah satu atau seluruh gigi yang hilang atau memang sejak

    lahir tidak ada serta jaringan sekitarnya supaya fungsi, penampilan, rasa nyaman

    dan kesehatan yang terganggu karenanya dapat dipulihkan.3,4

    Dalam bidang Kedokteran Gigi bagian seni dan ilmu yang bersangkutan

    dengan pekerjaan memperbaiki serta mempertahankan fungsi mulut dengan suatu

    penggantian tiruan bagi satu atau lebih gigi yang hilang serta jaringan di sekitarnya,

    termasuk jaringan orofasial, dinamakan prostodontia atau prostodonti.6

    II.2.b Klasifikasi

    Secara garis besar gigi tiruan dibagi mejadi :

    1. Gigi Tiruan Lepasan /partial-full denture2. Gigi Tiruan Cekat /fixed denture.3.Implant3,4,6

    Gigi tiruan sebagian lepasan atau parti al dentureGigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigi tiruan untuk menggantikan

    satu atau beberapa gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang bawah dan dapat

    dibuka pasang oleh pasien. Indikasi pemakaian GTSL yaitu:3,4,5

    1. Panjang daerah tidak bergigi tidak memungkinkan pembuatan GTC

    2. Tidak terdapat gigi penyangga di sebelah distal ruang tidak bergigi

    3. Bila dukungan sisa gigi asli kurang sehat.

    Pembagian gigi tiruan sebagian lepasan dapat dibedakan menjadi sebagaiberikut :3,4,5

    1. Berdasarkan bahan yang dipakai :a. Vulcanite denture, gigi tiruan yang dibuat dari vukanit

    b.Acrylic denture, gigi tiruan yang dibuat dari akrilikc.Frame denture, gigi tiruan yang dibuat dari logam.

    2. Berdasarkan lepasan :a.Removable partil denture,gigi tiruan sebagian lepasan

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    10/48

    10

    b.Fixen denture/bridge, gigi tiruan jembatan3. Berdasarkan saat pemasangan :

    a. Convesional, gigi tiruan yang dipasang setelah gigi hilangb.Immediate, gigi tiruan yang dipasang segera setelah gigi hilang atau dicabut

    4. Berdasarkan jaringan pendukung :a. Tooth borne, didukung oleh gigi

    b.Mucosa/tissue borne, didukung oleh mukosac.Mucosa and tooth, didukung oleh gigi dan mukosa

    5. Berdasarkan letak daerah tak bergigi :a.Anterior tooth supported caseb.All tooth supported casec.Free and supported case

    6. Berdasarkan pemakaian wingbagian bukal/labial atau tidak :a. Open face, gigi tiruan sebagian yang dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi

    tiruan tersebut dibuat apabila :

    Keadaan prosessus alveolaris masih baik Biasanya pada gigi anterior Pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar

    b. Close face, gigi tiruan sebagian yang dibuat dengan gusi tiruan bagian labial,gigi tiruan tersebut dibuat apabila :

    Prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi Perbaikan profil

    Gambar 2.7Mandibular partial denture

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    11/48

    11

    Gigi tiruan penuh atau ful l dentureGigi tiruan penuh (GTP) adalah gigi tiruan yang menggantikan seluruh gigi

    geligi yang hilang dan jaringan pendukungnya di rahang atas dan rahang bawah.

    Tujuan pembuatan GTP adalah untuk memenuhi kebutuhan estetik, fonetik,

    dukungan oklusal, untuk pengunyahan, kenyamanan dan kesehatan jaringan

    pendukung. Halhal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan GTP yaitu:3,4,5

    a. Dukungan

    Dukungan terhadap gigi tiruan diberikan oleh tulang (rahang bawah dan

    rahang atas) dan jaringan yang menutupinya.

    b. Stabilitas

    Kontak yang rapat antara basis gigi tiruan dengan mukosa, besar dan bentuk

    daerah pendukung, bentuk permukaan yang dipoles, serta lokasi dan susunan anasir

    gigi tiruan yang mempengaruhi kestabilan gigi tiruan.

    c. Retensi

    Faktor faktor retensi gigi tiruan yaitu adhesi, kohesi, tegangan permukaan

    antar fasial, daya tarik menarik kapiler, tekanan atmosfer dan otot-otot mulut dan

    wajah. Faktor retensi dan stabilisasi adalah faktor yang penting dalam keberhasilangigi tiruan lengkap.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi GTL:

    1. Faktor fisis:Peripherial seal, efektifitas peripherial seal sangat mempengaruhiefek retensi dari tekanan atmosfer. Posisi terbaik peripherial seal adalah di

    sekeliling tepi gigi tiruan yaitu pada permukaan bukal gigi tiruan atas, pada

    permukaan bukal gigi tiruan bawah. Peripherial seal bersambung dengan

    Postdam pada rahang atas menjadi sirkular seal. Sirkular seal ini berfungsi

    membendung agar udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam basis gigi tiruan

    (fitting surface) dan mukosa sehingga tekanan atmosfer di dalamnya tetap

    terjaga. Apabila pada sirkular seal terdapat kebocoran (seal tidak utuh/terputus)

    maka protesa akan mudah lepas. Hal inilah yang harus dihindari dan menjadi

    penyebab utama terjadinya kegagalan dalam pembuatan protesa gigi tiruan

    lengkap. Postdam, diletakkan tepat disebelah anterior garis getar dari palatum

    molle dekat fovea palatina.

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    12/48

    12

    2. Adaptasi yang baik antara gigi tiruan dengan mukosa mulut. Ketepatan kontakantara basis gigi tiruan dengan mukosa mulut, tergantung dari efektivitas gaya-

    gaya fisik dari adhesi dan kohesi, yang bersama-sama dikenal sebagai adhesi

    selektif.

    3. Perluasan basis gigi tiruan yang menempel pada mukosa (fitting surface).4. Retensi gigi tiruan berbanding langsung dengan luas daerah yang ditutupi oleh

    basis gigi tiruan.

    5.Residual Ridge, karena disini tidak ada lagi gigi yang dapat dipakai sebagaipegangan terutama pada rahang atas.7,8

    Gambar 2.8Full Denture

    Gambar 2.9 Gigi tiruan pada rahang atas dan rahang bawah.

    GTL perlu digunakan untuk mencegah pengkerutan tulang alveolar,

    berkurangnya vetikal dimensi disebabkan turunnya otot-otot pipi karena tidak

    adanya penyangga, dan hilangnya oklusi sentrik. Pada orang yang kehilangan

    seluruh giginya, vertikal dimensi oklusi alami akan hilang dan mulut cendurung

    overclosure. Hal ini akan menyebabkan pipi berkerut dan masuk ke dalam serta

    http://4.bp.blogspot.com/_ZOmRjNvLqRI/TPrZn7zd9fI/AAAAAAAAAK8/71oTo2WE6E0/s1600/full-denture.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_ZOmRjNvLqRI/TPrZEJn2A3I/AAAAAAAAAKw/LRCN48OAfDc/s1600/gtl-1.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_ZOmRjNvLqRI/TPrZn7zd9fI/AAAAAAAAAK8/71oTo2WE6E0/s1600/full-denture.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_ZOmRjNvLqRI/TPrZEJn2A3I/AAAAAAAAAKw/LRCN48OAfDc/s1600/gtl-1.jpg
  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    13/48

    13

    membentuk commisure. Selain itu, lidah sebagai kumpulan otot yang sangat

    dinamis karena hilangnya gigi akan mengisi ruang selebar mungkin sehingga lidah

    akan membesar dan nantinya dapat menyulitkan proses pembuatan gigi tiruan

    lengkap. Selama berfungsi, rahang bawah berusaha berkontak dengan rahang atas

    sehingga dengan tidak adanya gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah akan

    menyebabkan hilangnya oklusi sentrik sehingga mandibula menjadi protrusi dan

    hal ini menyebabkan malposisi temporo-mandibular joint.8,10

    Indikasi pembuatan GTL adalah sebagai berikut :

    1. Individu yang seluruh giginya telah tanggal atau dicabut.2. Individu yang masih punya beberapa gigi yang harus dicabut karena kerusakan

    gigi yang masih ada tidak mungkin diperbaiki.

    3. Bila dibuatkan GTS gigi yang masih ada akan mengganggu keberhasilannya.4. Keadaan umum dan kondisi mulut pasien sehat.5. Ada persetujuan mengenai waktu, biaya dan prognosis yang akan diperoleh.4,8,10

    Gambar 2.10.Endentulous(daerah tak begigi)

    Keberhasilan pembuatan GTL tergantung dari retensi yang dapat

    menimbulkan efek psikologis dan dukungan jaringan sekitarnya, sehingga dapat

    mempertahankan keadaan jaringan normal. Hal ini mencakup :

    1. Kondisi edentulous (tidak begigi) berupa : processus alveolaris, saliva, batasmukosa bergerak dan tidak bergerak, kompesibilitas jaringan mukosa, bentuk

    dan gerakan otot-otot muka, bentuk dan gerakan lidah.

    2. Ukuran, warna, bentuk gigi dan gusi yang cocok3. Sifat dan material yang hampir sama dengan kondisi mulut.4,8,10

    http://3.bp.blogspot.com/_ZOmRjNvLqRI/TPrZTnmWsXI/AAAAAAAAAK0/_tI9H9UB1wQ/s1600/endentulous.jpg
  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    14/48

    14

    Penetapan atau pengaturan gigi yang benar, meliputi :

    1. Posisi dan bentuk lengkung deretan gigi2. Posisi individual gigi3. Relasi gigi dalam satu lengkung dan antara gigi-gigi rahang atas dan rahang

    bawah.4,8,10

    Perawatan pada pengguna GTL dapat dikatakan berhasil apabila :

    1. Enak dipakai, nyaman dan menyenangkan2. Dapat mengembalikan fungsi bicara, pengunyahan dan estetis3. Dapat memelihara keadaan jaringan mulut.4,8,10

    Pemasangan gigi geligi yang penting terutama untuk gigi anterior (depan)

    karena harus mengingat estetis (ukuran, bentuk, warna) walaupun tidak kalah

    pentingnya untuk pemasangan gigi posterior (belakang) yang tidak harus sama

    ukurannya dengan gigi asli, tetapi lebih kecil, untuk mengurangi permukaan

    pengunyahan supaya tekanan pada waktu penguyahan tidak memberatkan jaringan

    pendukung.4,8,10

    Untuk pemasangan gigi yang harus diperhatikan adalah personality

    expression, umur, jenis kelamin yang mana nantinya akan berpengaruh dalam

    pemilihan ukuran, warna dan kontur gigi. Disamping itu juga perlu diperhatikan

    keberadaan over bite, over jet, curve von spee, curve monson, agar diperoleh suatu

    keadaan yang diharapkan pada pembuatan gigi tiruan lengkap.4,8,10

    Gigi Tiruan CekatGigi tiruan cekat adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi

    dan tidak dapat dilepas dan dipasang oleh pasien yang terdiri dari gigi tiruan cekat

    anterior (mahkota) dan posterior (jembatan).3,4

    Indikasi pemakaian GTC yaitu:

    Menggantikan gigi yang hilang satu atau beberapa gigi Gigi yang dijadikan sebagai penyangga harus sehat dan jaringan periodontal

    relatif baik

    Pasien berumur 2055 tahun.3,4

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    15/48

    15

    1. Mahkota tiruan (Artificial crown/Full crown)

    Mahkota tiruan adalah restorasi yang menggantikan sebagian atau seluruh

    bagian jaringan mahkota gigi yang sudah rusak/hilang, dipasang secara pemanen

    dengan semen. Crown merupakan mahkota palsu yang dipasang untuk

    menggantikan struktur mahkota gigi yang rusak akibat lubang, keropos atau patah.

    Crowntidak menggantikan akar gigi, jadi tidak perlu mencabut gigi tersebut tetapi

    akar gigi harus cukup kuat.3,4,10

    Gigi tiruan mahkota atau umum disebut jaket merupakan gigi tiruan yang

    dibuat untuk gigi yang belum dicabut tetapi mengalami kerusakan yang parah

    sehingga sudah tidak bisa ditambal lagi, tetapi syaraf giginya belum mati. Gigi

    yang rusak tersebut dikurangi sedemikian rupa dengan bentuk tertentu, kemudian

    diganti dengan bahan akrilik/porselen/kombinasi logam-porselen yang menyerupai

    selubung/jaket yang bentuk dan warnanya disesuaikan dengan gigi sebelumnya atau

    menggunakan gigi sebelahnya sebagai panduan. Gigi tiruan ini tidak dapat dilepas

    oleh pasien karena ditempelkan langsung ke gigi dengan semen khusus.3,4,10

    Dental crown atau mahkota tiruan diibaratkan seperti sarung yang berbentuk

    gigi. Gigi yang dimasukkan ke dalam sarung gigi ini berguna untuk

    mengembalikan bentuk, ukuran, dan kekuatan gigi palsu. Gigi tiruan mahkota

    terbuat dari porselen, campuran porselen, dan berbagai bahan metal dan emas.

    Gambar 2.11 Mahkota tiruan pada gigi 11 sebelum dan sesudah insersi.

    Berdasarkan banyaknya jaringan permukaan mahkota gigi atau jaringan

    mahkota gigi yang digantikan, maka dibedakan atas :

    a. Mahkota tiruan penuh (Full Veneer Crown)b. Mahkota tiruan sebagian (Partial Veneer Crown)c. Mahkota tiruan pasak (Dowel/Post and Core Crown)3,4,10

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    16/48

    16

    a. Mahkota Penuh

    Mahkota Penuh adalah restorasi yg menutupi seluruh permukaan mahkota

    gigi (mesial, distal, bukal, lingual & oklusal), jenis mahkota penuh adalah :

    Jacket Crown = Mahkota Jaket Full Casted Crown ( FCC) = Mahkota tuang penuh Full Veneer Crown ( FVCr)= Mahkota Pigura3,4,10

    Gambar 2.12 Mahkota Jaket

    Gambar 2.12Full Cast Crown

    b. Mahkota Sebagian

    Mahkota Sebagian adalah restorasi yang menutupi sebagian permukaan

    mahkota gigi (mesial, distal, lingual & oklusal saja), jenis mahkota sebagian

    adalah sebagai berikut :

    Mahkota anterior = Crown = Incisivus, caninus Mahkota posterior = 4/5 Crown = Premolar dan Molar

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    17/48

    17

    Mesial Half Crown = Gigi Molar3,4,10Tujuan pembuatan Mahkota adalah untuk memperbaiki permukaan struktur

    gigi yang rusak karena:

    Fraktur Karies Perubahan warna Cacat enamel bawaan Pegangan klamer/cengkeram GTS Mengganti mahkota lama yang rusak3,4,10

    Preparasi gigi merupakan salah satu tahap yang penting dalam pembuatan

    mahkota logam porselen sehingga harus dilakukan secara hati-hati terutama pada

    preparasi subgingiva, agar tidak melukai jaringan gingiva terutama yang tipis dan

    halus. Bila perlekatan gingiva mengalami luka yang terjadi selama preparasi, dapat

    menyebabkan resesi. Preparasi subgingiva harus berakhir 0,5 mm lebih pendek dan

    perlekatan epitel.3,4,10

    Bur yang digunakan dapat melukai dan merusak jaringan gingiva, sehingga

    kontur jaringan lunak secara estetis menjadi buruk. Oleh karena itu diperlukan

    pengurangan jaringan gigi yang memadai untuk memberi ruangan yang cukup, baik

    untuk penampilan estetik maupun fungsi yang normal.3,4,10

    Berdasarkan lokasinya dikenal tiga jenis akhiran preparasi, yaitu akhiran

    preparasi supragingiva, akhiran preparasi subgingiva, dan akhiran preparasi setinggi

    gingiva. Sedangkan menurut bentuknya dikenal empat macam akhiran preparasi.

    yaitu knif-edgeijeather edge, preparasi shoulder, preparasi bevel shoulder, dan

    akhiran preparasi chamfer.3,4,10

    Restorasi gigi tiruan cekat dapat dibuat dari berbagai macam bahan

    restorasi diantaranya akrilik, porselen dan logam. Dalam penggunaannya, bahan

    restorasi tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan jaringan periodontal,

    terutama dalam hubungannya dengan tepi preparasi subgingiva. Beberapa sifat

    bahan harus dipertimbangkan ketika bahan tersebut dipilih untuk digunakan

    secara klinis. Pertimbangan ini termasuk biokompatibilitas, sifat fisik dan kimia,

    karakteristik penanganan, estetik, dan segi ekonomis.7,9,10

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    18/48

    18

    Pada permulaan abad ke-19 penggunaan basis dari bahan logam emas

    dimulai. Teknik casting bahan logam emas sudah lama dikenal oleh bangsa

    Mesir dan pandai emas dari Salomon dalam pembuatan perhiasan kuil-kuil.

    Pada tahun 1907 Taggart adalah orang pertama yang menggunakan teknik

    tersebut dalam pembuatan inlay dan gigi tiruan dari bahan emas. Namun karena

    sifat emas yang lunak akhirnya dikembangkanlah logam aloi yang mempunyai

    kekuatan yang lebih baik daripada logam emas yaitu sifatnya yang lebih tahan

    terhadap tekanan kunyah.7,9,10

    Namun lambat laun kebutuhan akan estetis pasien pengguna gigitiruan

    meningkat sehingga sekitar tahun 1935 penggunaan akrilik sebagai bahan

    restorasi gigi tiruan mulai dijajaki. Tetapi sekarang akrilik tidak dipergunakan

    lagi sebagai bahan pembuat gigi tiruan karena banyaknya laporan tentang

    seringnya bahan ini menimbulkan reaksi alergi bagi penggunaannya. 7,9,10

    Akibat reaksi alergi yang sering ditimbulkan oleh akrilik orang mulai

    mencari bahan restorasi lain yang mempunyai estetik yang memuaskan tetapi

    tidak toksik dan tidak menimbulkan alergi terhadap jaringan mukosa rongga

    mulut dan bahan restorasi itu biasa disebut porselen. Pengguna porselen mulai

    populer sejak 1970 sebagai bahan dari basis gigi tiruan karena selain lebih

    estetik, porselen tidak menimbulkan reaksi alergi pada pasien. 7,9,10

    a. Akrilik

    Lebih dari 60% elemen gigi tiruan di Amerika Serikat dibuat dari resin

    akrilik atau resin vinil akrilik. Seperti diduga, kebanyakan elemen gigitiruan

    resin memiliki basis dengan susunan linier poli (metil metakrilat). Resin poli

    (metil metakrilat) yang digunakan dalam pembuatan elemen gigitiruan adalah

    serupa dengan yang digunakan untuk pembuatan basis protesa. Namun besarnyaikatan silang dalam elemen gigitiruan adalah lebih besar dibandingkan dengan

    basis protesa yang terpolimerisasi. Peningkatan ini diperoleh dengan

    meningkatnya jumlah ikatan silang dalam cairan basis protesa, yaitu monomer.

    Polimer hasilnya menunjukkan peningkatan stabilitas dan sifat klinis yang

    disempurnakan.7,9,10

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    19/48

    19

    Resin akrilik dipakai sebagai basis gigitiruan oleh karena bahan ini memiliki

    sifat tidak toksik, tidak iritasi, tidak larut dalam cairan mulut, estetik balk, mudah

    dimanipulasi, reparasinya mudah dan perubahan dimensinya kecil.7,9,10

    Poli (metil metakrilat) murni adalah tidak berwarna, transparan dan padat.

    Untuk mempermudah penggunaannya dalam kedokteran gigi, polimer diwarnai

    untuk mendapatkan warns dan derajat kebeningan. Warna serta sifat optik tetap

    stabil di bawah kondisi mulut yang normal dan sifat-sifat fisiknya telah terbukti

    sesuai untuk aplikasi kedokteran gigi. Satu keuntungan poli(metil metakrilat)

    sebagai bahan basis gigitiruan adalah relatif mudah pengerjaannya. Kurang kuat,

    mudah patah, tidak cukup tegar dan menyerap cairan mulut, merupakan beberapa

    kelemahan resin.7,9,10

    b. Porselen

    Ada beberapa kategori porselen gigi: porselen konvensional yang

    mengandung leucite, porselen yang diperkaya leucite, porselen ultra-low-fusing

    yang mungkin mengandung leueite, porselen-kaca, porselen inti khusus

    (alumina, alumina yang diperkaya kaca, magnesia dan spinel), dan porselen

    CAD CAM.7,9,10

    Porselen gigi dapat diklasifikasi menurut tipe (porselen feld spathic,

    porselen yang diperkaya leucite, porselen alumina, alumina yang diinfiltrasi

    kaca, spinel diinfiltrasi kaca, dan porselen-kaca), menurut kegunaan (gigi tiruan,

    vinir, porselen logam, inlai, mahkota, dan jembatan anterior), menurut metode

    pemprosesan sintering, pengecoran, atau mesin), menurut metode pemprosesan

    (sintering, pengecoran, atau mesin), menuntut materi substruktur (logam cor,

    logam swaged, porselen-kaca, porselen CAD-CAM atau inti porselen sintering).

    Metode pembuatan restorasi porselen mencakup koridensasi dan sintering.

    7,9,10

    Komposisi porselen gigi konvensional adalah porselen vitreus (seperti

    kaca) yang berbasis pada anyaman silica (SiO2) dan feldspar potas

    (K2OAl2O3.6SiO2) atau keduanya. Pigmen, bahan opak, dan kaca ditambahkan

    untuk mengontrol temperatur penggabungan, temperatur sintering, koefisien

    ekspansi eksternal, dan kelarutan. Feldspar yang digunakan untuk porselen gigi

    relatif murni dan tidak berwarna. Jadi, harus restorasi sewarna gigi yang sesuai

    dengan gigi tetangganya.7,9,10

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    20/48

    20

    Gambar 2.13. Mahkota Porselen

    Pada dasarnya sifat porselen adalah semua sisa air yang ada akan menguapselama pembakaran, disertai dengan hilangnya bahan pengikat (bila ada).

    Besarnya pengerutan berkisar 30 - 40 persen, terutama disebabkan oleh

    berkurangnya rongga-rongga udara selama proses pembulatan. Porselen tidak

    popular selama pembuatan inlay, oleh karena sukar mendapatkan hasil dengan

    ketepatan yang dibutuhkan.7,9,10

    Porositas, adanya gelernbung-gelembung udara merupakan hal yang tidak

    dapat dihindari pada pembakaran porselen. Ini dapat menurunkan kekuatan

    bahan dan translusensi. Untuk mengurangi poros itas tersebut beberapa peneliti

    menganjurkan cara sebagai berikut :7,9,10

    Pembakaran pada tungku hampa tekanan untuk mengeluarkan air Pembakaran dengan adanya suatu gas yang dapat merembes ke luar dari

    porselen

    Pendinginan dibawah tekanan untuk mengurangi resultante besarnya pori--pori

    Sifat kimia yang dimiliki porselen adalah salah satu daya tarik utama dari

    porselen sebagai bahan restorasi gigi yaitu, bahwa bahan ini tidak rusak karena

    pengaruh kimia pada hampir semua pada kondisi lingkungan mulut .7,9,10

    Sifat mekanis porselen merupakan bahan yang rapuh. Penemuan bahan

    porselen beberapa tahun ini diarahkan pada tercapainya sifat-sifat mekanis yang

    baik. seperti pada porselen alumina.7,9,10

    Sifat termis, porselen merupakan pengantar panas yang rendah dan

    koefisien termal ekspansinya sangat mendekati email dan dentin

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    21/48

    21

    Sifat estetis porselen menunjukkan nilai estetik yang baik, meskipun

    demikian apabila semen larut, dan terbentuk celah pada tepi restorasi, maka ini

    akan menyebabkan terjadinya perubahan warna oleh sisa-sisa makanan.7,9,10

    Keunggulan dental porselen dibandingkan dengan bahan aklirik antara

    lain:

    Lebih keras dan lebih kuat pada ketebalan tertentu Mempunyai permukaan yang lebih mengkilap (bila proses glaze dilakukan

    dengan baik)

    Lebih tahan terhadap pengikisan / abrasi Warnanya lebih stabil selama pemakaian Tidak memberikan reaksi jaringan Kekurangan yang utama adalah sifat kerapuhannya bila ketebalannya

    kurang penyusutan selama pembakaran.

    c. Logam

    Bahan yang biasa digunakan untuk membuat gigi tiruan adalah logam,

    akrilik dan porselen. Adapun logam yang biasa dipakai adalah aloi emas, aloi

    chromium cobalt, dan aloi chromium nikel. Ketiga bahan gigi tersebut dapat

    dipilih sesuai kebutuhan dan disesuaikan dengan ketersediaan biaya. 7,9,10

    Logam dan aloi berperan penting dalam bidang kedokteran gigi. Material

    ini sering digunakan pada praktek kedokteran gigi, termasuk dental

    laboratorium, restorasi langsung dan tidak langsung serta alat yang digunakan

    untuk preparasi dan manipulasi gigi. Paduan logam dasar mempunyai kekuatan

    lebih baik dan lebih ekonomis dari segi biaya bila dibandingkan dengan paduan

    logam mulia terutama dalam pembuatan mahkota tiruan dan restorasi jembatan.

    Logam padu tuang tembaga (Cu aloi) dan logam padu tuang perak (Ag aloi)

    masih digunakan sebagai bahan restorasi karena cukup keras sehingga mampu

    menahan daya kunyah, dapat dipoles dengan baik, tidak rnenyebabkan efek

    samping dan mudah pengelolaannya. Ni-Cr aloi secara luas digunakan untuk

    mengganti mahalnya precious metal aloi dan dapat mencegah korosi. Dalam

    mendeteksi logam tuang untuk suatu restorasi perlu dipertimbangkan kekasaran

    permukaan hasil tuangan logam, sebab kadang permukaan dari hasil tuangan

    logarn, terutama pada daerah tertentu kasar dan tidak sesuai dengan cetakan.

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    22/48

    22

    Kekasaran permukaan dari restorasi tuang bisa mempersulit dalam proses

    finishing atau polishing dan dapat memperlemah suatu restorasi tuang.

    Permukaan yang kasar merupakan faktor yang paling besar untuk terjadinya

    perlekatan plak.7,9,10

    Gambar 2.14. Mahkota Tiruan dari Logam

    2. Gigi Tiruan Jembatan (Br idge work)

    Bila kehilangan 1 atau lebih gigi, salah satu alternatif gigi tiruan pengganti

    yang sifatnya permanen adalah bridge. Berbeda dengan implant yang ditanam didalam gusi bridge disangga oleh gigi-gigi disebelahnya, jadi gigi-gigi tersebut perlu

    dikecilkan dan di crown.3,4,10Gigi tiruan jembatan dalah restorasi (gigi tiruan) yang menggantikan

    kehilangan 1 atau lebih gigi geligi asli, dilekatkan secara permanent dengan semen

    serta didukung sepenuhnya oleh satu atau lebih gigi atau akar gigi atau implant

    yang telah dipersiapkan.3,4,10

    Macam-macam gigi tiruan jembatan :

    a. Gigi tiruan jembatan konvensional:

    Rigid Fixed BridgeGigi tiruan jembatan yang menggantikan kehilangan 1 atau lebih gigi yang

    berurutan, didukung oleh 1 atau lebih gigi penyangga pada masing-masing ujung

    diastema, dan dalam pemakaiannya tidak ada pergerakan individual dari gigi

    penyangga.3,4,10

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    23/48

    23

    Indikasi :

    o Untuk kehilangan 1-4 gigi secara berurutano Pada tekanan kunyah yang normal atau besaro Gigi penyangga yang pendeko Salah satu gigi penyangga goyang derajat 1 (tanpa kelainan periodontal atau

    paska terapi periodontal)

    Keuntungan :

    oIndikasi terluasoMemiliki efek splinting terbaikoSyarat khusus :oGigi penyangga baik posisi dan inklinasinya harus sejajar atau bila vital dapat

    dibuat sejajar tanpa membahayakan pulpa (misalnya salah satu gigi

    penyangga miring 15-200)

    Semi Rigid Fixed BridgeFixed bridge yang menggantikan kehilangan 1 atau 2 gigi didukung oleh satu

    atau lebih gigi-gigi penyangga pada tiap ujung diastema dan memberikan

    pergerakan individual terbatas pada gigi penyangganya pada waktu berfungsi.3,4,10

    Cantilever BridgeMerupakan fixed bridge yang menggantikan kehilangan 1 gigi dan didukung

    oleh satu atau lebih gigi penyangga hanya pada satu sisi saja. Pontik GTJ tipe ini

    hanya memiliki satu atau beberapa gigi penyangga di satu sisi. Pontik dan retainer

    akan mengalami / menerima gaya rotasi / ungkit dan akan sangat terbebani jika

    mendapat beban oklusal. Untuk meminimalkan efek ungkit, pontik biasanya lebih

    kecil daripada gigi asli dan kontak ringan saat oklusi dan artikulasi. GTJ tipe ini

    tidak diindikasikan untuk daerah dengan beban oklusal besar. Apabila terkena gayalateral, maka gigi penyangga akan tipping, rotasi, atau drifting. Tidak diindikasikan

    pula pada penggantian gigi dengan gigi penyangga nonvital sebagai terminal

    abutment. Cantilever bridgebiasanya memiliki multiple abutment dan retainer yang

    harus dihubungkan secara rigid pada satu sisi diastema.

    GTJ tipe ini diindikasikan untuk penggantian satu gigi yang hilang,

    contohnya pada penggantian incisivus lateral yang menggunakan caninus sebagai

    gigi penyangga, penggantian gigi caninus yang menggunakan premolar pertama

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    24/48

    24

    dan kedua sebagai penyanga, dan penggantian gigi molar keiga jika masih terdapat

    gigi antagonisnya, dengan catatan bentuknya lebih menyerupai gigi premolar.3,4,10

    Compound BridgeBridge yang terdiri dari beberapa macam fixed bridge yang disatukan.

    Diindikasikan pada penggantian gigi yang hilang yang membutuhkan gabungan

    beberapa tipe GTJ.3,4,10

    Adhesive Bridge (Maryland Bridge)Merupakan tipe GTJ yang sangat konservatif karena preparasi yang sangat

    minimal. Dilakukan preparasi gigi penyangga hanya sebatas email. GTJ tipe ini

    terdiri dari satu atau beberapa pontik yang didukung retainer tipis yang direkatkan

    dengan segmen dengan sistem etcing bondingke email gigi penyangga di bagian

    lingual dan proksimal. Gigi penyangga harus memiliki mahkota klinis yang cukup

    lebar agar dapat memberikan retensi dan resistensi yang maksimal. Gigi tersebut

    juga tidak boleh goyang dan inklinasi mediodistalnya harus kurang dari 150.

    Retensinya berupa mikromekanik antara permukaan email dengan permukaan

    dalam retainer yang telah dietsa. Diindikasikan pada GTJ span pendek, abutment

    tidak emmbutuhkan restorasi, dan penggantian kehilangan gigi anterior pada anak

    anak, karena anak-anak masih memiliki ruang pulpa yang besar. Kontraindikasi

    GTJ tipe ini adalah penggantian gigi anterior yang deep over bite.3,4,10

    Gambar 2.15Fixed Bridge

    http://elisa.ugm.ac.id/content/files/f545785822a807e318b55b01e1c86a5b/bridge.jpg
  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    25/48

    25

    Gambar 2.16 Semi Fixed Bridge

    Gambar 2.17 Cantilever Bridge

    Gambar 2.18 Compound Bridge

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    26/48

    26

    Gambar 2.19Adhesive Bridge (Maryland Bridge)

    Perbedaan Gigi Tiruan Lepasan dan Gigi Tiruan Cekat

    1. IndikasiGTL: Semua keadaan hilangnya gigi, termasuk diastema, resorpsi tulang berlebih

    dan sebagainya.

    GTC: Hanya dapat dibuat bila hilangnya gigi pada tiap daerah tak bergigi tidak

    terlalu banyak. Selain itu, kedua sisi daerah tak bergigi tadi masih dibatasi

    gigi asli yang masih tinggal dan memenuhi syarat sebagai pendukung.

    2. Bentuk

    GTL:Restorasi sebagian lepasan berbentuk plat atau kerangka logam sebagian dasar

    tempat melekatnya elemen tiruan dan menutupi sebagian jaringan lunak

    mulut.

    GTC: Geligi tiruan cekat mirip gigi asli yang digantikannya dalam bentuk maupun

    ukurannya.

    3. Cara Pembuatan

    GTL: Tidak perlu pembuangan jaringan gigi yang masih ada, kecuali pada kasus-

    kasus tertentu. Sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat.

    GTC: Pekerjaaan dalam mulut gigi tiruan cekat lebih lama dan rumit, karena gigi-

    gigi pendukungnya harus dipreparasi.

    4. Bahan

    GTL: Kecuali yang berkerangka logam, harga geligi tiruan lepasan relative lebih

    murah, karena protesa ini pada umumnya terbuat dari resin akrilik.

    GTC: Pada umumnya terbuat dari logam mulia atau metal lain atau porselen,

    sehingga harganya relative lebih mahal.

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    27/48

    27

    5. Bahan cetak

    Bahan cetak untuk pembuatan geligi tiruan sebagian lepasan bisa berbeda,

    tergantung kasusnya, berlainan dengan geligi tiruan cekat yang biasanya

    membutuhkan bahan cetak elastic.

    6. Cara pemasangan

    Bila protesa lepasan dapat dipasang dan dilepas sendiri oleh pemakainya, geligi

    tiruan cekat dilekatkan dengan semen sehingga tidak dapat dilepas-lepas.

    7. Kebersihan

    Karena dapat dikeluar-masukkan, kebersihan protesa lepasan lebih terjamin,

    sedangkan pada GTC, kebersihan lebih banyak tergantung dari pemeliharaan

    kebersihan mulut sipemakai.

    8. Penyaluran gaya kunyah

    GTL: gaya kunyah disalurkan kepada gigi pendukung, membrane periodontal, baru

    kemudian kepada tulang.

    GTC: disalurkan kepada gigi pendukung, membrane periodontal, baru kemudian

    kejaringan tulang.

    Implan GigiImplan gigi adalah suatu alat yang ditanam secara bedah ke dalam jaringan

    lunak atau tulang rahang sehingga dapat berfungsi sebagai akar pengganti untuk

    menahan gigi tiruan maupun jembatan.5,11

    Implan gigi merupakan salah satu cara untuk mengganti gigi yang hilang

    sehingga diperoleh fungsi pengunyahan, estetik dan kenyamanan yang ideal.

    Keuntungan implan gigi adalah restorasi tersebut sangat menyerupai gigi asli

    karena tertanam di dalam jaringan sehingga dapat mendukung dalam hal estetik,

    perlindungan gigi tetangga serta pengembangan rasa percaya diri.5,11

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    28/48

    28

    Gambar 2.20 Ilustrasi Implan Gigi dan Komponen Implant

    Pada prinsipnya implan gigi memerlukan bahan yang dapat diterima jaringan

    tubuh, cukup kuat dan dapat berfungsi bersama-sama dengan restorasi protesa di

    atasnya. Syarat pemasangan implant adalah sebagai berikut :5,11

    1. BiokompatibelYang dimaksud dengan biokompatibel adalah non toksik, non alergik, non

    karsinogenik, tidak merusak dan mengganggu penyembuhan jaringan sekitar

    serta tidak korosif.

    2. Cukup kuat untuk menahan beban pengunyahan3. Resistensi tinggi terhadap termal dan korosi4. Elastisitasnya sama atau hampir sama dengan jaringan sekitar5. Dapat dibuat dalam berbagai bentuk.

    Indikasi pemasangan implan gigi adalah :1. Pada pasien dengan ketebalan tulang rahang yang cukup.2. Pasien dengan kebersihan rongga mulut yang baik.3. Pasien yang kehilangan semua atau sebagian gigi geliginya, akan tetapi sulit

    memakai gigi tiruan konvensional akibat adanya koordinasi otot mulut yang

    kurang sehingga stabilitas gigi tiruan sulit tercapai atau adanya refleks muntah

    sehingga sulit memakai gigi tiruan.

    4. Pasien yang menolak gigi aslinya diasah untuk pembuatan gigi tiruan.

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    29/48

    29

    Kontra indikasi pemasangan implan gigi :

    1. Pada pasien dengan keadaan patologi pada jaringan lunak dan keras.2. Luka ekstraksi yang baru.3. Pasien dengan penyakit sistemik.4. Pasien yang hipersensitif terhadap salah satu komponen implan.5. Pasien dengan kebiasaan buruk seperti bruksism, merokok dan alkohol.6. Pasien dengan kebersihan mulut yang jelek.

    Implan dapat diklasifikasikan kepada tiga kategori, antara lain :

    1. Berdasarkan bahan yang digunakan.

    2. Berdasarkan penempatannya dalam jaringan.

    3. Berdasarkan pilihan perawatan.

    Berdasarkan bahan yang digunakanBahan yang digunakan untuk implan gigi, antara lain :

    a. Logam

    Terdiri dari Stainless Steel, Vitallium, Titanium dan logam. Pemakaian

    Stainless Steel merupakan kontra indikasi bagi pasien yang alergi terhadap nikel,

    pemakaiannya juga dapat menyebabkan arus listrik galvanik jika berkontak dengan

    logam campuran atau logam murni. Vitallium paling sering digunakan untuk

    kerangka implan subperiosteal. Titanium terdiri dari titanium murni dan logam

    campuran titanium yang tahan terhadap korosi. Implan yang dibuat dari logam

    dengan lapisan pada permukaan adalah implan yang menggunakan titanium yang

    telah diselubungi dengan lapisan tipis keramik kalsium fosfat pada bagian

    strukturnya.5,11

    b. Keramik

    Keramik terdiri keramik bioaktif dan bio-inert. Bioaktif berarti bahan yang

    memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan tulang baru disekitar implan,

    contoh dari bahan ini adalah hidroksiapatit dan bioglass. Bio-inert adalah bahan

    yang bertolenrasi baik dengan tulang tetapi tidak terjadi formasi tulang.

    c.Polimer dan komposit

    Polimer dibuat dalam bentuk porus dan padat, digunakan untuk peninggian

    dan penggantian tulang. Ia merupakan suatu bahan yang sukar dibersihkan pada

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    30/48

    30

    bagian yang terkontaminasi dan pada partikel porusnya karena sifatnya yang

    sensitif terhadap formasi sterilisasi.5,11

    b. Berdasarkan penempatannya dalam jaringan.Menurut lokasi tempat implan ditanam, maka implan gigi terdiri dari :

    1. Implan Subperiosteal

    Implan ini lebih lama dibanding jenis implan yang lain dan pertama sekali

    diperkenalkan oleh Muller dan Dahl pada tahun 1948. Implan ini tidak ditanam ke

    dalam tulang, melainkan diletakkan diatas tulang alveolar dan dibawah periosteum.

    Terutama digunakan pada kondisi rahang yang mengalami atrofi yang hebat,

    apabila pasien telah mengalami kegagalan berkali-kali dalam pemakaian protesa

    atau pada kasus dimana proses atrofi menimbulkan rasa sakit pada daerah mentalis.

    Implan ini memerlukan teknik insersi dua tahap. Penggunaan implan

    subperiosteal pada rahang atas telah dibatasi karena dilaporkan bahwa

    keberhasilannya dalam lima tahun tidak mencapai 75%. Implan ini juga tidak

    dianjurkan untuk ditempatkan pada tempat yang antagonisnya merupakan gigi

    asli.5,11

    Gambar 2.21 Implan subperiosteal

    2. Implan Endosteal

    Implan endosteal ditanam ke dalam tulang rahang melalui gusi dan

    periosteum, sebagian tertanam dan terkait dalam tulang. Implan ini mempunyai tiga

    desain dasar yaitu blade, cylinder dan screw. Dalam implan endosteal diharapkan

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    31/48

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    32/48

    32

    Gambar 2.23. Implan transosteal

    c. Berdasarkan Pilihan Perawatan

    Pada tahun 1989, Misch melaporkan bahwa terdapat lima pilihan perawatan

    berdasarkan prostetik pada implan. Dari kelima pemilihan perawatan tersebut tiga

    yang pertama merupakan protesa cekat (FP), dimana ia boleh disekrupkan atau

    disemenkan. Protesa cekat diklasifikasikan berdasarkan jumlah struktur jaringan

    keras dan lunak yang diganti. Dua lagi merupakan protesa lepasan (RP) yang

    diklasifikasikan berdasarkan kekuatannya.5,11

    FP-1 : Protesa cekat, hanya mahkota gigi yang diganti; tampak seperti gigiasli.

    FP-2 : Protesa cekat; mahkota dan sebagaian dari akarnya tampak normalpada sebagian oklusal tetapi mengalami elongasi pada sebagian gingiva.

    FP-3 : Protesa cekat; menggantikan mahkota yang hilang dan warna gingivasebagian dari ruang edentulus; protesa yang paling sering digunakan adalah

    gigi palsu dan gingiva akrilik, tetapi boleh dibuat dari porselen atau logam

    RP-4 : Protesa lepasan; dukungan overdenture sepenuhnya oleh implan. RP-5 : Protesa lepasan; dukungan overdenture oleh jaringan lunak dan

    implan.

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    33/48

    33

    Dengan menggunakan implant, pasien tidak akan merasa seperti pakai gigi

    palsu. Orang lain pun biasanya tidak akan menyadarinya karena implant terlihat

    seperti gigi asli.5,11

    II.2.c Manfaat dan Fungsi Gigi Tiruan

    1. Pemulihan Fungsi Estetik

    Alasan utama seorang pasien mencari perawatan prostodontik biasanya

    karena masalah estetik, baik yang disebabkan hilangnya, berubah bentuk, susunan,

    warna maupun berjejalnya gigi geligi. Namun tidak sedikit pasien yang dapat menerima kenyataan hilangnya gigi, dalam jumlah besar sekalipun, sepanjang

    penampilan wajahnya tidak terganggu.Mereka yang kehilangan gigi depan biasanya memperlihatkan wajah dengan

    bibir masuk ke dalam, sehingga wajah menjadi depresi pada dasar hidung dan dagu

    menjadi tampak lebih ke depan. Selain itu, timbul garis yang berjalan dari lateral

    sudut bibir dan lipatan-lipatan yang tidak sesuai dengan usia penderita. Akibatnya

    sulcus labio-nasalis menjadi lebih dalam.4,62. Peningkatan Fungsi Bicara

    Alat bicara dibagi dalam dua bagian. Pertama, bagian yang bersifat statis,

    yaitu : gigi, palatum dan tulang alveolar. Kedua yang bersifat dinamis, yaitu : lidah,

    bibir, vulva, mandibular.

    Alat bicara yang tidak lengkap dan kurang sempurna dapat mempengaruhi

    suara penderita, misalnya pasien yang kehilangan gigi depan atas dan bawah.

    Kesulitan bicara dapat timbul, meskipun hanya bersifat sementara. Dalam hal ini

    geligi tiruan dapat meningkatkan dan memulihkan kemampuan bicara, artinya ia

    mampu kembali mengucapkan kata-kata dan berbicara dengan jelas, terutama bagi

    lawan bicaranya.4,6

    3. Perbaikan Peningkatan Fungsi Mengunyah

    Pola kunyah penderita yang sudah kehilangan sebagian gigi biasanya

    mengalami perubahan. Jika kehilangan beberapa gigi terjadi pada kedua rahang,

    tetapi pada sisi sama, maka pengunyahan akan dilakukan semaksimal mungkin oleh

    gigi asli pada sisi lainnya. Dalam hal ini, tekanan kunyah akan dipukul satu sisi

    atau bagian saja. Setelah pasien memakai protesa, ternyata ia merasakan perbaikan.

    Perbaikan ini terjadi karena sekarang tekanan kunyah dapat disalurkan secara lebih

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    34/48

    34

    merata ke seluruh bagian jaringan pendukung. Dengan demikian, protesa ini

    berhasil mempertahankan atau meningkatkan efisiensi kunyah.4,6

    4. Pelestarian Jaringan Mulut yang Masih Tinggal

    Pemakaian geligi tiruan berperan dalam mencegah atau mengurangi efek

    yang timbul karena kehilangan gigi.4,65. Pencegahan Migrasi Gigi

    Bila sebuah gigi dicabut atau hilang, gigi tetangganya dapat bergerak

    memasuki ruang kosong tadi. Migrasi seperti ini pada tahap selanjutnya

    menyebabkan renggangnya gigi lain. Dengan demikian terbukalah kesempatan

    makanan terjebak di daerah tersebut, sehingga mudah terjadi akumulasi plak

    interdental. Hal ini menjurus kepadaperadangan jaringan periodontal serta

    dekalsifikasi permukaan proksimal gigi.4,6

    Membiarkan ruang bekas gigi begitu saja akan mengakibatkan terjadinya

    overeruption gigi antagonis dengan akibat serupa. Bila overeruption ini sudah

    demikian hebat sehingga menyentuh tulang alveolar pada rahang lawannya, maka

    akan terjadi kesulitan untuk pembuatan protesa dikemudian hari.4,6

    6. Peningkatan Distribusi Beban Kunyah

    Hilangnya sejumlah besar gigi mengakibatkan bertambah beratnya beban

    oklusal pada gigi yang masih tinggal. Keadaan ini memperburuk kondisi

    periodontal, apalagi bila sebelumnya sudah ada penyakit periodontal. Akhirnya gigi

    jadi goyang dan miring, terutama ke labial untuk gigi depan atas. Bila perlekatan

    gperiodontal gigi-gigi ini kuat, beban berlebihan tadi akan menyebabkan abrasi

    berlebihan pula pada permukaan oklusal/insisal atau merusak restorasi yang

    dipakai. Pembuatan restorasi pada kasus seperti ini menjadi rumit dan perlu waktu

    lama.

    4,6

    II.3 Dampak Kehilangan Gigi yang Tidak Segera Diganti

    Kehilangan gigi sebagian maupun seluruhnya dapat menimbulkan berbagai

    dampak, seperti : dampak fungsional, sistemik dan emosional. Gigi tiruan dapat

    membantu seseorang yang mengalami kehilangan gigi sebagian atau seluruh gigi

    untuk mengembalikan fungsi dan estetis yang hilang. Tidak semua pasien yang

    mengalami kehilangan gigi sebagian menggunakan gigi tiruan disebabkan takut

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    35/48

    35

    akan membahayakan atau merusak gigi lainnya. Pada penelitian Mukatash (2010)

    menyatakan bahwa kesadaran pasien dalam kebutuhan untuk membutuhkan

    gigitiruan (demand) lebih sedikit dibandingkan kebutuhan yang seharusnya

    (need).1,2,4

    1. Fungsional

    Kesehatan mulut yang rendah berdampak pada kehilangan gigi yang dapat

    menyebabkan masalah pada pengunyahan dan pola makan sehingga mengganggu

    status nutrisi. Selain itu dapat berpengaruh juga terhadap beberapa hal yang akan

    diuraikan dibawah ini :1,2,4

    a. Bicara

    Dalam proses bicara, gigi geligi mempunyai peranan penting. Beberapa huruf

    dihasilkan melalui bantuan bibir dan/atau lidah yang berkontak dengan gigi geligi

    sehingga dihasilkan pengucapan huruf tertentu. Huruf-huruf yang dibentuk melalui

    kontak gigi geligi dan bibir adalah huruf f dan v. Huruf-huruf yang dibentuk dari

    kontak gigi geligi dan lidah adalah huruf konsonan seperti s, z, x, d, n, l, j, t, th, ch

    dan sh. Huruf-huruf inilah yang sulit dihasilkan oleh orang yang telah kehilangan

    gigi geliginya sehingga dapat mengganggu dalam berkomunikasi dengan orang

    lain.1,2,4

    b. Mengunyah

    Proses mengunyah merupakan suatu proses gabungan gerak antar dua rahang

    yang terpisah, termasuk proses biofisik dan biokimia dari penggunaan bibir, gigi,

    pipi, lidah, langit-langit mulut, serta seluruh struktur pembentuk oral, untuk

    mengunyah makanan dengan tujuan menyiapkan makanan agar dapat ditelan.

    Adapun fungsi mengunyah adalah memotong dan menggiling makanan, membantu

    mencerna selulosa, memperluas permukaan, merangsang sekresi saliva, mencampur

    makanan dengan saliva, melindungi mukosa, dan mempengaruhi pertumbuhan

    jaringan mulut.1,2,4

    Selain kehilangan gigi, keadaan gigi, gangguan pengunyahan dapat juga

    disebabkan karena penurunan fungsi dari lidah, mukosa mulut, otot-otot

    pengunyah, kelenjar ludah, dan sistem susunan saraf. Gangguan psikologis karena

    kompleksnya masalah kehidupan yang dihadapi dan kerap kali terus dipikirkan juga

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    36/48

    36

    dapat mempengaruhi selera makan dan kegiatan mengunyah. Gangguan akibat

    pengunyahan dapat mempengaruhi asupan makanan dan status gizi seseorang.1,2,4

    c. Erupsi BerlebihBila gigi sudah tidak mempunyai antagonis lagi, maka akan terjadi erupsi

    berlebih (overeruption). Erupsi berlebih dapat terjadi tanpa atau disertai

    pertumbuhan tulang alveolar. Bila hal ini terjadi tanpa pertumbuhan tulang alveolar,

    maka struktur periodontal akan mengalami kemunduran sehingga gigi mulai

    ekstrusi. Bila terjadinya hal ini disertai pertumbuhan tulang alveolar berlebih, maka

    akan menimbulkan kesulitan jika pada suatu hari penderita perlu dibuatkan geligi

    tiruan lengkap.1,2,4

    Gambar 2.24 Dampak kehilangan gigi pada gigi antagonis.

    4. Pergeseran gigi sekitar

    Gigi-gigi di sebelah gigi yang hilang dan tidak diganti oleh gigi tiruan

    perlahan-lahan akan miring dan bergeser ke arah gusi yang ompong. Ada

    kecenderungan gigi akan bergeser bila tidak berkontak dengan gigi sebelahnya.

    Akibatnya gigi-gigi sebelah menjadi miring dan renggang serta berubah posisi dari

    posisi awal. Akibatnya, makanan akan lebih mudah terselip yang lama kelamaan

    bila dibiarkan akan memicu timbulnya karies (lubang) baru dan radang gusi

    Ginggivitis.1,2,4

    http://www.audydental.com/wp-content/uploads/2012/11/dokter-gigi-spesialis-pasang-gigi-palsu-di-jakarta.jpghttp://www.audydental.com/wp-content/uploads/2012/11/dokter-gigi-spesialis-pasang-gigi-palsu-di-jakarta.jpg
  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    37/48

    37

    Gambar 2.25 Ilustrasi dampak kehilangan gigi pada gigi sekitar.

    d. Gangguan pada Sendi Temporo-Mandibula

    Kebiasaan mengunyah yang buruk, penutupan berlebih (over closure),

    hubungan rahang yang eksentrik akibat kehilangan gigi, dapat menyebabkan

    gangguan pada struktur sendi rahang.1,2,4

    Gambar 2.26 Temporo Mandibula Joint (TMJ)

    e. Beban Berlebih pada Jaringan Pendukung

    Bila penderita sudah kehilangan sebagian gigi aslinya, maka gigi yang masih

    ada akan menerima tekanan mastikasi lebih besar sehingga terjadi pembebanan

    yang berlebih (over loading). Hal ini akan mengakibatkan kerusakan membrane

    periodontal dan lama kelamaan gigi tadi menjadi goyang dan akhirnya terpaksa

    dicabut.1,2,4

    http://www.audydental.com/wp-content/uploads/2012/11/dental-clinic-di-jakarta-gigi-palsu.jpghttp://www.audydental.com/wp-content/uploads/2012/11/dental-clinic-di-jakarta-gigi-palsu.jpg
  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    38/48

    38

    f. Terganggunya Kebersihan Mulut

    Migrasi dan rotasi gigi menyebabkan gigi kehilangan kontak dengan

    tetangganya, demikian pula gigi yang kehilangan lawan gigitnya. Adanya ruang

    interproksimal tidak wajar ini, mengakibatkan celah antar gigi mudah disisipi sisa

    makanan. Dengan sendirinya kebersihan mulut jadi terganggu dan mudah

    terbentuknya plak. Pada tahap berikut terjadinya karies gigi dapat meningkat.1,2,4

    g. Efek terhdap jaringan lunak mulut

    Bila ada gigi yang hilang, ruang yang di tinggalkanya akan ditempati jaringan

    lunak pipi dan lidah. Jika berlangsung lama, hal ini akan menyebabkan kesukaran

    adaptasi terhadap geligi tiruan yang kemudian dibuat, karena terdesaknya kembali

    jaringan lunak tadi tempat yang di tempati protesi. Dalam hal ini, pemakaian gigi

    tiruan akan dirasakan sebagai suatu benda asing yang cukup mengganggu.1,2,4

    Gambar 2.27 Contoh kehilangan gigi.

    h. Sakit Kepala dan Vertigo

    Sakit kepala dan vertigo merupakan dua jenis gangguan keseimbangan yang

    bersumber di kepala. Dua sakit kepala ini karena penyebabnya tidak sama, maka

    penanganannya pun berbeda. Sakit kepala ditandai penderita merasa badan

    melayang, sempoyongan atau bergoyang seolah mabuk, sering disertai pula rasa

    berdenyut di kepala. Sebaliknya, bila badan terasa berputarputar atau benda di

    sekeliling turut berputar serta bergelimpangan, ini yang dinamakan vertigo.12

    Ada beberapa orang yang merasakan dunia berputar saat membuka mata, tapi

    ada pula yang merasakan berputar saat menutup mata. Gejala dan tanda yang

    http://www.audydental.com/wp-content/uploads/2012/11/klinik-dokter-gigi-spesialis-gigi-palsu-di-jakarta.jpg
  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    39/48

    39

    ditimbulkan sangat bervariasi. Yang mendasari vertigo adalah gangguan pada alat

    keseimbangan, salah satunya dikarenakan gangguan aliran darah yang tidak lancar.

    Pasien dengan keluhan vertigo, biasanya disertai pula muntah, terjadi

    berulang kali, sembuh dan timbul kembali, tanpa ditemukan penyebab yang jelas.

    Kesehatan mulut, gigi dan gusi ternyata menjadi salah satu penyebab munculnya

    vertigo. Dari pengamatan, penderita terbanyak pada usia separuh baya (45 tahun),

    meski banyak pula dijumpai pada usia dewasa muda, baik wanita maupun pria.

    Dilihat dari kesehatan gigi, vertigo sering ditemukan pada pasien dimana giginya

    sudah ada yang dicabut. Khususnya pencabutan gigi geraham bagian atas, baik

    Molar pertama ataupun kedua. Setelah pencabutan biasanya membiarkan bekas

    lubang tetap ompong, tidak langsung dibuatkan gigi palsu. Hal ini bisa berakibat

    munculnya ketidakstabilan posisi gigi geraham yang tersisa dalam rahang atas,

    Posisi gigi menjadi miring, ataupun terasa memanjang (extruded).12

    ehilangan gigi di rahang atas, di bagian belakang (posterior) masih terdapat

    geraham yang lain, atau karena gigi lepas secara selang- seling, akibatnya gigi-gigi

    atas belakang berdiri sendiri. Ini bisa berakibat gerakan pada gigi goyang bila

    terkena makanan, juga saat digunakan mengunyah. Lama kelamaan akan timbul

    kantung-kantung gusi, selanjutnya terjadi peradangan. Kondisi ini akan diperberat

    jika kurang dalam membersihkannya, karena memang sulit dalam menyikatnya,

    akibatnya kondisi gigi dan gusi di daerah tersebut tidak stabil. Kondisi yang buruk

    ini akan memudahkan terjadinya iskhemia di vestibular (kekurangan darah yang

    bersirkulasi) akibat dari lesi vestibular perifer.12

    Banyak penderita yang gigi gerahamnya tidak lengkap, khususnya gigi

    geraham terakhir, sudah berdiri sendiri, posisi tidak pada tempat yang sebenarnya,

    mulai memanjang dan agak goyang. Keadaan ini bisa mengakibatkan pulagangguan keseimbangan disertai tengkuk membeku terkadang pusing.12

    Selain itu, kelainan gigi merupakan penyebab lokal nyeri kepala dan wajah.

    Hal ini terkait dengan persarafan gigi yang mendasari. Berikut akan dijelaskan

    mengenai persarafan gigi-gigi serta daerah sekitarnya :

    Nervus Triegeminus merupakan nervus cranialis yang paling besar, yang

    merupakan syaraf sensorik utama yang akan menyalurkan rasa nyeri, suhu, rasa

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    40/48

    40

    raba dan proprioseptif daerah-daerah dangkal dan dalam wajah. Daerah yang

    dipersyarafi meliputi :13

    1. Kulit scalp bagian depan dan wajah.2. Membrana mucosa mulut, termasuk gusi dan lidah.3. Cavum nasi.4. Sinus paranasalis.5. Gigi.6. Meningens.

    Selain itu syaraf motoriknya juga mempersyarafi otot-otot yang berhubungan

    dengan :13

    1. Mastikasi2. Menelan.3. Gerakan palatum molle dan tuba auditiva Eustachii.4. Gerakan membrana tympani dan ossicula auditoriae.

    N. trigeminus berasal dari permukaan anterolateral pertengahan pons varoli

    sebagai 2 akar (radix) yaitu :13

    1. Portio major N. Trigeminus (radix sensorik) yang terdiri atas komponen-komponen sensorik.

    2. Portio minor N. Trigeminus (radix motorik) yang terdiri atas komponen-komponen motorik.

    Serabut-serabut portio major N. Trigeminus muncul dari sisi lateral

    permukaan ventral pons varoli sedangkan portio minor dari permukaan pons kira-

    kira 2 mm5 mm di sebelah medioanterior portio major.13

    Selain portio major dan portio minor sebetulnya masih ada berkas lain yang

    dinamakan radix intermedius yang terdiri atas 1-2 berkas yang berjalan di antararadices motorik et sensorik N. trigeminus. Hanya saja hubungan, fungsi dan

    kepentingan radix intermedius hingga kini masih belum jelas.13

    Radix sensorik, motorik et intermedius selanjutnya akan berjalan ke anterior

    di dalam fossa cranii posterior menuju fossa cranii anterior dimana berkas-berkas

    tersebut akan bergabung di dalam ganglion trigeminus (ganglion semilunare

    Gasseri). Ganglion semilunare Gasseri ini terdapat di dalam suatu lekukan pada

    duramateryang dinamakan cavum trigeminus (cavum Meckeli). Cavum trigeminus

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    41/48

    41

    Meckeli ini terdapat pada impressio trigemini ossis temporalis. Ganglion

    semilunare trigemini terletak di sebelah lateral pars posterior sinus cavernosus dan

    A. Carotis interna di dalam foramen lacerum.13

    Radix motoris (portio minor) terletak di sebelah medial portio major dan

    berjalan di bawah ganglion di antara ganglion semilunare dan pars petrosa ossis

    temporalis lalu meninggalkan cavum cranii melalui foramen ovale bersama-sama

    dengan N. mandibularis.13

    Dari ganglion semilunare Gasseri serabut-serabut N. trigeminus akan

    membentuk 3 buah cabang yaitu :13

    1. N. ophthalmicus (N. V1)2. N. maxillaris (N. V2)3. N. mandibularis (N. V3)

    N. ophthalmicus terletak di sebelah kaudal, N. mandibularis terletak rostral

    dan N. maxillaris di antara keduanya.

    N. ophthalmicus dan N. maxillaris tetap bersifat sensorik sedangkan N.

    mandibularis merupakan syaraf campuran (sensorik dan motorik). Syaraf-syaraf

    tersebut berhubungan dengan 4 buah ganglia yaitu :13

    1. Ganglion ciliare yang berhubungan dengan N. ophthalmicus.2. Ganglion pterygopalatinus yang berhubungan dengan N. maxillaris.3. dan 4 : Ganglion oticum dan ganglion submandibularis yang berhubungan

    dengan N. mandibularis.

    Ganglia tersebut bukan merupakan bagian dari N. trigeminus tetapi

    merupakan ganglia parasimpatis.

    Gambar 2.28 Perjalanan Nervus Trigeminus

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    42/48

    42

    N. OphthalmicusMerupakan cabang utama dan terkecil dari N. trigeminus yang keluar dari

    pars anterosuperior ggl. trigeminus lalu memasuki orbita melalui fissura orbitalis

    superior. N. ophthalmicus akan mengurus persyarafan dari : duramater, bulbus

    oculi, conjunctiva, cornea, gl. lacrimalis, palpebra, kulit hidung, regio frontalis,

    mucosa frontalis (mukosa sinis frontalis), scalp (kulit kepala), sinus paranasalis

    (sinus frontalis, sinus sphenoidalis, dan sinus ethmoidalis).13

    Cabang-cabangnya adalah :

    1. N. lacrimalis :Memasuki orbita melalui bagian lateral fissura orbitalis superior lalu terletak

    di sepanjang tepi atas m. Rectus lateralis.

    2. N. frontalis :Memasuki orbita melalui fissura orbitalis superior di atas otot-otot bola mata.

    Cabang-cabangnya adalah :

    2.1.N. supratrochlearis2.2.N. supraorbitalis

    N. supratrochlearis pergi ke anteromedial sedangkan N. supraorbitalis

    berjalan ke depan di antara m. Levator palpebra superior dan atap orbita.

    3. N. nasociliaris :Terletak lebih dalam dan menyilang N. opticus menuju medial dimana dia

    selanjutnya akan dinamakan N. ethmoidalis anterior. Cabang-cabangnya adalah:

    3.1.N. ciliaris longus untuk m. Dilatator pupillae.3.2.N. infratrochlearis.3.3.N. ethmoidalis posterior (tidak terdapat pada 30% cadaver).13

    N. maxillarisKeluar dari bagian medial gl. semilunare Gasseri lalu meninggalkan cavum

    cranii melalui foramen rotundum menuju fossa pterygopalatina N. maxillaris akan

    berhubungan dengan ggl. pterygopalatina (saraf parasimpatis yang menerima

    serabut-serabut preganglioner dari N. facialis). Selanjutnya N. maxillaris akan

    memasuki orbita melalui fissura orbitalis inferior dan meninggalkan orbita melalui

    foramen infraorbitale sebagai N. infraorbitale. N. maxillaris akan mengurus

    persyarafan dari : palpebrae inferior, kulit pelipis, pipi bagian atas, sisi hidung yang

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    43/48

    43

    berdekatan, labium oris superior, membrana mucosae nasopharynx, sinus

    maxillaris, sinus ethmoidalis, sinus sphenoidalis, palatun molle, tonsilla palatina,

    serta rahang atas.

    Cabang-cabangnya adalah :

    1. N. zygomaticus.Memasuki orbita melalui fisurra orbitalis inferior lalu berjalan di sepanjang

    dinding lateral orbita.

    2. N. alveolares superiores; yang terdiri atas :2.1.R. alveolaris superior anterior.2.2.R. alveolaris superior medius.2.3.R. alveolaris superior posterior.

    3. N. pterygopalatinus (N. sphenopalatina). N. Mandibularis

    Merupakan cabang terbesar dari N. trigeminus dan keluar fossa

    infratemporalis. N. mandibularis merupakan syaraf campuran yang dibentuk oleh :

    1. Radix sensorik yang besar yang berasal dari angulus inferior ganglionsemilunare Gasseri.

    2. Radix motorik yang merupakan seluruh radix motorik N. trigeminus.Serabut-serabut sensorik N. mandibularis akan mengurus persyarafan dari :

    kulit regio temporalis, auricula, meatus acusticus externus, pipi, lidah, cellulae

    mastoidea, rahang bawah, Artic. Temporomandibularis, sebagian dari duramater

    dan tengkorak.

    Serabut-serabut motorik N. mandibularis akan mengurus persyarafan dari :

    1. Mm. Masticatoris (otot-otot pengunyah) yang terdiri atas mm. masseter,temporalis et pterygoidea.

    2. M. Mylohyoideus.3. Venter anterior m. Digastricus.4. Mm. tensor tympany et tensor veli palatini.

    Kedua radices sensorik et motorik baru bersatu membentuk N. mandibularis

    setelah di luar tengkorak. Cabang-cabangnya adalah :

    1. R. meningeus (N. spinosus, R. recurrens) :

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    44/48

    44

    Memasuki cavum cranii kembali melalui foramen spinosum bersama-sama

    dengan A. Meningea media. N. spinosus ini akan mempersyarafi duramater.

    2. N. pterygoideus medialis (N. pterygoideus internus) :Merupakan cabang kecil yang menembus ggl. oticum untuk mempersyarafi

    m. Pterygoideus internus. Dari N. pterygoideus medialis akan dipercabangkan:

    2.1.N. tensor veli palatini untuk m. Tensor veli palatini.2.2.N. tensor tympani untuk mengurus m. Tensor tympani.

    3. N. massetericus :Berjalan ke lateral di atas m. Pterygoideus lateralis melalui incisura

    mandibularis untuk mempersyarafi m. Masseter.

    4. Nn. Temporales profundi :Biasanya ada 2 (anterior dan posterior). N. temporalis profunda anterior

    seringkali dipercabangkan dari N. buccalis.

    5. N. pterygoideus lateralis (N. pterygoideus externus) :Mengurus persyarafan m. Pterygoideus lateralis dan seringkali

    dipercabangkan bersama-sama dengan N. buccalis.

    6. N. buccalis (N. buccinatorius, N. buccalis longus) :Berjalan ke depan di antara kedua caput m. Pterygoideus externus untuk

    mempersyarafi m. Buccinatorius, dimana dia akan mengadakan hubungan

    dengan N. facialis.

    7. N. auriculotemporalis :Berhubungan dengan N. facialis dan ggl. oticum.

    8. N. lingualis :Merupakan syaraf sensorik untuk 2/3 anterior lidah, dasar mulut dan

    ginggiva mandibularis.9. N. alveolaris inferior (N. dentalis inferior) :

    Memasuki canalis mandibularis melalui foramen mandibulare dan berjalan

    di bawah gigi geligi. Cabang-cabangnya adalah :

    9.1.N. mylohyoidea, yang dipercabangkan tepat sebelum memasuki foramenmandibulare.

    9.2.Rr. Dentales inferiores.9.3.N. incisivum, yang dipercabangkan di foramen mentale.

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    45/48

    45

    9.4.N. mentalis, sekaligus merupakan lanjutan dari N.alveolaris inferior setelahmeninggalkan foramen mentale.

    Gambar 2.29Alveolar branches of superior maxillary nerve and sphenopalatine ganglion

    2. Sistemik

    Dampak sistemik yang disebabkan oleh kehilangan gigi dapat berupa

    defisiensi nutrisi penyakit kardiovaskular, osteoporosis, dan penyakit

    gastrointestinal seperti kanker esofagus, kanker lambung dan kanker pankreas.

    Penyebabnya adalah status gigi yang buruk dan perubahan pola konsumsi serta

    ketidakeseimbangan konsumsi makanan yang dapat berakibat langsung pada

    timbulnya penyakit kardiovaskular, osteoporosis, maupun penyakit gastrointestinal.

    Hubungan lain kehilangan gigi dengan penyakit kardiovaskular adalah akibat

    infeksi peradangan pada rongga mulut yang disebabkan penyakit periodontal.

    Penyakit periodontal dapat menyebabkan disfungsi endotelial, pembentukan plak

    arteri karotid dan dapat menyebabkan kemunduran kemampuan antiterogenik dari

    HDL.

    Kurangnya konsumsi kalsium dan vitamin D yang berasal dari buah-buahan

    dan sayuran dapat meningkatkan terjadinya osteoporosis. Sedangkan resiko

    timbulnya penyakit gastrointestinal seperti kanker esofagus dan kanker lambung

    dapat meningkat sehubungan dengan kondisi rongga mulut yang buruk. Kehilangan

    gigi merupakan suatu gambaran buruknya kondisi kesehatan rongga mulut yang

    memperantarai penumpukkan bakteri pada gigi dan juga sebagai penanda adanya

    bakteri endogen, khususnya flora gastrointestinal. Individu yang kehilangan gigi

    memiliki jumlah flora mulut yang lebih banyak sehingga lebih selektif dalam

    mereduksi nitrat menjadi nitrit. Nitrit akan bereaksi secara langsung dengan amina

    dan akan diubah menjadi carsinogenic nitrosamines.Nitrosamin inilah yang dapat

    http://3.bp.blogspot.com/-WsfvhP7sxnQ/Tf_b4TDU81I/AAAAAAAAAoo/Sq0-53vK7mE/s1600/image779.gif
  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    46/48

    46

    menimbulkan penyakit gastrointestinal. Selain itu, bakteri mulut juga memproduksi

    zat karsinogenik seperti asetaldehid dan oksigen reaktif.

    Selain itu, penyakit kardiovaskular dapat disebabkan bersatunya agen

    infeksius dalam bentuk atheroma dan faktor predisposisi genetik terhadap penyakit

    periodontal dan penyakit kardiovaskular. Penyebaran bakteri dari penyakit

    periodontal akan masuk ke sirkulasi pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan

    resiko sistemik.1,2,4

    3. Emosional

    Dampak emosional adalah perasaan atau reaksi yang ditunjukkan pasien

    sehubungan dengan status kehilangan seluruh gigi yang dialaminya. Kehilangan gigi

    dapat menimbulkan berbagai dampak emosional dalam kehidupan sehari-hari.

    Kehilangan gigi dapat merubah bentuk wajah, tinggi muka dan vertikal dimensi

    serta rahang yang prognasi sehingga menimbulkan reaksi seperti merasa sedih dan

    depresi, kehilangan kepercayaan diri, merasa tua, perubahan tingkah laku, merasa

    tidak siap untuk menerima kehilangan gigi dan tidak ingin orang lain melihat

    penampilannya saat tidak memakai gigitiruan serta mengubah tingkah laku dalam

    bersosialisasi. Selain itu, menjadi buruknya penampilan (loss of appearance) karena

    kehilangan gigi depan akan mengurangi daya tarik wajah seseorang, apa lagi dari

    segi pandang manusia modern.1,2,4

    Gambar 2.30Loss of appearanceakibat kehilangan gigi.

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    47/48

    47

    BAB III

    KESIMPULAN

    Kehilangan gigi merupakan masalah yang sering ditemukan. Hilangnya satu

    atau beberapa gigi dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan susunan gigi-

    geligi. Bila hal tersebut tidak segera diatasi, maka akan terjadi gangguan emosional,

    fungsional, bahkan sistemik yang dapat berdampak pada kesehatan tubuh secara

    umum. Atas dasar tersebut, diperlukan gigi tiruan yang dapat digunakan untuk

    mengganti gigi yang hilang.

    Terdapat beberapa pilihan gigi tiruan yang dapat digunakan sebagai penggantidiantaranya : Gigi tiruan sebagian lepas, gigi tiruan cekat, bahkan implant gigi.

    Pada beberapa kasus yang tidak memungkinan dibuatkan gigi tiruan jembatan dan

    implant, maka gigi tiruan sebagian lepasan merupakan pilihan yang terbaik. Ketika

    perawatan dengan gigi tiruan sebagian lepasan dengan kerangka logam terhambat

    karena alasan keuangan, gigi tiruan sebagian lepasan akrilik sering menjadi

    alternatif yang lebih baik daripada gigi tiruan penuh jika pasien tidak memiliki

    masalah fungsional.

    Pemilihan gigi penyanggga, desain cangkolan, arah pasang yang tepat akan

    menentukan stabilisasi gigi tiruan yang baik. Namun, hal yang tidak dapat

    diabaikan adalah kerjasama antara dokter gigi dengan pasien karena merupakan

    faktor yang menentukan keberhasilan perawatan.

  • 7/22/2019 Referat Gimul Icha

    48/48

    DAFTAR PUSTAKA

    1.

    Philips RW. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. 10

    th

    ed. Philadelphia:Saunders Company. 2004

    2. Faktor Penyebab Kehilangan gigi. Mei 2013. Diunduh dari :http://www.kesehatangigiku.com/faktor-penyebab-kehilangan-gigi/

    3. Dentures. From Wikipedia, the free encyclopedia. Desember 2007. Diunduhdari :http://en.wikipedia.org/wiki/Dentures

    4. Dental Health and Dentures. Oral Health. Diunduh dari :http://www.webmd.com/oral-health/dental-health-dentures

    5. Baylin Michael, DDS. Dental Implants: An Integrative Perspective. 30 Januari2012. Diunduh dari : http://www.westonaprice.org/dentistry/dental-implants-

    an-integrative-perspective

    6. Tamin H Z, Zulkarnain M, Ariyani. Bahan ajar ilmu gigi tiruan sebagianlepasan. Medan: Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi

    Universitas Sumatera Utara. 2012

    7. Block, MS. And Achong, RM. 2004. Osseointegration in Petersons Oral andMaxillofacial Surgery. Milloro, M (editor). Edisi ke 2 BC Decker Inc. Ontario.

    8. Finn, S.B. Clinical Pedodontics. 4thed. Philadelphia: W.B Saunders Companyinc. 2003.

    9. Carr, AB, McGivney, GP, Brown, DT. McCrackens Removable PartialProsthodontics-11thed.2001

    10. Cary NC. Affordable custom dentures partials, complete dentures. [internet].North Carolina: Academy of General Dentistry; 2012 [cited 2011 Nov 13].

    Available fromhttp://www.drashleymann.com/dentures.html.

    11. Drg. Djoko Micni SpBM, FICOI. Dental Implant, Gantikan Gigi PermanenYang Rusak. 25 Desember 2012. Diunduh dari :

    http://www.drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=jurnal&wr_id=57&sca=OT

    HERS

    12. Drg Grace W.Susanto, MM.Vertigo, dan Kesehatan Gigi. 24 Maret 2011.

    http://www.kesehatangigiku.com/faktor-penyebab-kehilangan-gigi/http://www.kesehatangigiku.com/faktor-penyebab-kehilangan-gigi/http://en.wikipedia.org/wiki/Dentureshttp://en.wikipedia.org/wiki/Dentureshttp://en.wikipedia.org/wiki/Dentureshttp://www.webmd.com/oral-health/dental-health-dentureshttp://www.webmd.com/oral-health/dental-health-dentureshttp://www.westonaprice.org/dentistry/dental-implants-an-integrative-perspectivehttp://www.westonaprice.org/dentistry/dental-implants-an-integrative-perspectivehttp://www.westonaprice.org/dentistry/dental-implants-an-integrative-perspectivehttp://www.drashleymann.com/dentures.htmlhttp://www.drashleymann.com/dentures.htmlhttp://www.drashleymann.com/dentures.htmlhttp://www.dentiadental.com/home/dentist-team/drg-djoko-micni-spbm-ficoi/http://www.drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=jurnal&wr_id=57&sca=OTHERShttp://www.drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=jurnal&wr_id=57&sca=OTHERShttp://www.drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=jurnal&wr_id=57&sca=OTHERShttp://blogkatana.blogspot.com/2011/03/vertigo-dan-kesehatan-gigi.htmlhttp://blogkatana.blogspot.com/http://blogkatana.blogspot.com/2011/03/vertigo-dan-kesehatan-gigi.htmlhttp://www.drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=jurnal&wr_id=57&sca=OTHERShttp://www.drg.co.id/drg/bbs/board.php?bo_table=jurnal&wr_id=57&sca=OTHERShttp://www.dentiadental.com/home/dentist-team/drg-djoko-micni-spbm-ficoi/http://www.drashleymann.com/dentures.htmlhttp://www.westonaprice.org/dentistry/dental-implants-an-integrative-perspectivehttp://www.westonaprice.org/dentistry/dental-implants-an-integrative-perspectivehttp://www.webmd.com/oral-health/dental-health-dentureshttp://en.wikipedia.org/wiki/Dentureshttp://www.kesehatangigiku.com/faktor-penyebab-kehilangan-gigi/