HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH...

80
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI Karya Tulis ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah DIII Gizi Disusun Oleh : DYAH AYU APRITASARI MAHENDRI J300120028 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL

TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES

MELITUS TIPE II RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI

Karya Tulis ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah DIII Gizi

Disusun Oleh :

DYAH AYU APRITASARI MAHENDRI J300120028

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

i

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL

TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES

MELITUS TIPE II RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI

Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir

pada Program Studi Gizi FIK UMS

Disusun Oleh :

DYAH AYU APRITASARI MAHENDRI J 300 120 028

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

ii

PROGRAM STUDI DIII ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK

DYAH AYU APRITASARI MAHENDRI. J300120028

HUBUNGAN KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

Pendahuluan : Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit degeneratif, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ tubuh secara bertahap menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih. Kadar glukosa darah yang tinggi dapat disebabkan karena adanya beberapa faktor seperti konsumsi makanan yang tinggi lemak, karbohidrat sederhana dan makanan olahan dengan kurang aktifitas fisik dan olahraga berkaitan dengan peningkatan kadar gula darah.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan konsumsi karbohidrat dan kolesterol terhadap kadar glukosa darah pada penderita DM Tipe II Rawat Jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan sejumlah 55 pasien diabetes melitus tipe II rawat jalan di RSUD Dr.Moewardi Surakarta. Pengambilan data dengan cara sequentional sampling. Konsumsi karbohidrat dan kolesterol diperoleh dengan cara recall 24 jam selama 4 hari. Uji statistik korelasi pearson Product Moment.

Hasil : Rata-rata konsumsi karbohidrat 230,25 ± 57,315 dan rata-rata konsumsi kolesterol 210,94 ± 101,28.Uji hubungan konsumsi karbohidrat dengan kadar GDP yaitu p=0,299 dan GD2JPP yaitu p=0,258. Uji hubungan konsumsi kolesterol dengan kadar GDP yaitu p=0,388 dan GD2JPP yaitu p=0,18.

Kesimpulan :Tidak ada hubungan antara konsumsi karbohidrat dengan kadar glukosa darah GDP dan GD2JPP dan tidak ada hubungan antara konsumsi kolesterol dengan kadar glukosa darah GDP tetapi ada hubungan antara konsumsi kolesterol dengan kadar glukosa darah GD2JPP.

Kata kunci : konsumsi karbohidrat, konsumsi kolesterol, kadar glukosa darah.

Kepustakaan : 29 :1994-2011

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

iii

DEPARTMENT OF DIPLOMA IN NUTRITION

FACULTY OF HEALTH SCIENCE

MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA

RESEARCH PAPERS

ABSTRACT

DYAH AYU APRITASARI MAHENDRI. J300120028

RELATIONSHIP BETWEEN CARBOHYDRATE AND CHOLESTEROL

INTAKES, AND GLUCOSE LEVELS IN TYPE II DIABETES MELITUS

OUTPATIENTS AT Dr. MOEWARDI HOSPITAL OF SURAKARTA.

Introduction: Diabetes melitus is a degenerative disease, due to the function and structure of the tissue or organ of the body gradually decrease over time due to age or lifestyle. High blood glucose levels can be affected by consumption of foods high in fat, simple carbohydrates and processed foods along with less physical activity and exercise.

Objective: To determine the relationship between the carbohydrates and cholesterol intakes and blood glucose levels in type II diabetes melitus at outpatients at Dr. Moewardi Hospital of Surakarta.

Methods: This research was an obsevasional with cross-sectional design. Number of subjects was 55 diabetes melitus type II outpatients at Dr. Moewardi Hospital of Surakarta. Retrieval of subject by sequentional sampling. Intake of carbohydrates and cholesterol data were obtained through recall 24-hours for 4 days.

Results: The average consumption of carbohydrate intake was 230,25 ± 57,315 gram. The average cholesterol intake was 210,94 ± 101,28 mg. Corelation between carbohydrate intake and fasting blood sugar showed p value=0,299 and blood sugar 2 hours post-prandial with p value =0,258. Correlation test between intake fasting blood sugar levels showed p value=0,388 and blood sugar 2 hours post-prandial with p value=0,18.

Conclusions: There was no relationship between the consumption carbohydrate intake and blood glucose levels of fasting blood sugar and blood sugar 2 hours post-prandial and there was no association between consumption of cholesterol in the blood glucose levels of fasting blood sugar but there was a relationship between cholesterol intake and blood glucose levels blood sugar 2 hours post-prandial .

Keywords: carbohydrate intake, cholesterol intake, blood glucose levels.

Bibliography: 29 : 1994-2011

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

iv

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL

TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES

MELITUS TIPE II RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Ijazah D III Gizi

Disusun Oleh :

DYAH AYU APRITASARI MAHENDRI

J 300 120 028

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.
Page 7: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.
Page 8: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.
Page 9: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

viii

MOTTO

“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut

oleh manusia ialah menundukkan diri.”(Ibu Kartini)

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.”(P.Syrus)

“Ketergesaan dalam setiap usaha membawa kegagalan.”(Herodotus)

“Hidup ini tidak boleh sederhana, hidup ini harus HEBAT & BERMANFAAT Yang

sederhana adalah SIKAPNYA.”(Mario Teguh)

“Orang – orang yang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka

terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka

bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi.(Ernest

Newman)

“Orang- orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal

yang harus dikerjakan, entah mereka mereka menyukainya atau tidak.”(Aldus

Huxley)

“Malu Bukanlah Kalah Di Dalam Persaingan Untuk Mendapatkan Dunia ini

Sahabat.”

“Biarkan waktu yang membawa takdirnya.Kodrat kita selalu berikhtiar,

berdo’adanberusaha. Yakin Bisa!!”

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

ix

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan untuk:

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah.

2. Kedua Orang Tuaku yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan

baik secara moral maupun material.

3. Ibu Luluk Ria Rakhma, S.Gz., M.Gizi, selaku Dosen Pembimbing dan Ibu

Nur Lathifah M., S.Gz., MS, selaku Dosen Pembimbing II terimakasih atas

bimbingannya selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Semua teman-teman serta sahabat DIII Gizi angkatan 2012.

5. Semua orang yang telah membantu dan telah memotivasi dalam

penyusunan KTI ini, terimakasih atas bantuannya dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah Ini.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

x

RIWAYAT HIDUP

Nama : Dyah Ayu Apritasari Mahendri

Tempat, TanggalLahir : Grobogan, 27 April 1994

JenisKelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Dsn Karang Malang RT 02 RW 03 Tambahrejo,

Kecamatan wirosari ,Kabupaten Grobogan.

RiwayatPendidikan : 1. Lulus TK Pertiwi 1 Tambahrejo.

2. Lulus SD Negeri 02 Wirosari.

3. Lulus SMP N 1 Wirosari.

4. Lulus SMA Negeri 1 Wirosari

5. Mahasiswa Prodi DIII Ilmu Gizi Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

xi

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga

dapat menyelesaikan proposal dengan judul “Hubungan Antara Konsumsi

Karbohidrat dan Kolesterol terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita

Diabetes Melitus Tipe II Rawat Jalan di RSUD Dr.Moewardi Surakarta”.

Penyusunan proposal ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh nilai untuk Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah di Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam penyusunan proposal

ini, penulis banyak menemui kendala dan hambatan, namun berkat bimbingan,

arahan, dan bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu

perkenankanlah dengan setulus hati penulis menyampaikan rasa terima kasih

kepada:

1. Ibu Setyaningrum Rahmawaty, A., M.Kes., Ph.D, selaku Kepala Prodi Gizi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

2. Ibu Luluk Ria Rakhma, S.Gz., M.Gizi, selaku Dosen Pembimbing I yang

telah sabar memberikan bimbingan, saran, dan motivasi bagi penulis.

3. Ibu Nur Lathifah M., S.Gz., MS, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

sabar memberikan bimbingan, saran, dan motivasi bagi penulis.

4. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian tugas ini, baik secara

langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.
Page 14: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ................................................................... i

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ............................................................ ii ABSTRAK BAHASA INGGRIS ............................................................... iii HALAMAN JUDUL .................................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. v HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ vi HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... vii MOTTO ................................................................................................ viii PERSEMBAHAN .................................................................................... ix RIWAYAT HIDUP .................................................................................. x KATA PENGANTAR .............................................................................. xi DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xviii BAB 1 PENDAHULUAN .. ...................................................................... 1

A.Latar Belakang ... . .. . ..................................................................... `1

B. Rumusan Masalah . ...................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .. . ...................................................................... 6

1. Tujuan umum ... . ...................................................................... 6

2. Tujuan Khusus .. . ...................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian . . ...................................................................... 7

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA ............................................................. 7

A.Definisi . ... . .. ... . . ...................................................................... 8

B. Klasifikasi .. .. .. . ...................................................................... 8

C. Patofisiologi .... ...................................................................... 9

D. Yang mempengaruhi gula darah ............................................. 11

1. Faktor mempengaruhi gula darah ..................................... 11

2. Konsumsi Karbohidrat .. . ... . .............................................. 11

3. Konsumsi Kolesterol ..... . ... . .............................................. 13

4. Konsumsi Lemak ....... . ... . .............................................. 14

5. Kadar Glukosa darah .... . ... . .............................................. 16

6. Kerangka teori ........ ... ............................................... 19

7. Kerangka konsep ........ ... ............................................... 19

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

xiv

E. Hipotesis ... ............. ....... . ... . .............................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN . ............................................... 21

A.Jenis Penelitian ........ ........ ... ............................................... 21

B. Waktu dan tempat penelitian . ............................................... 21

1. Waktu Penelitian .. ........ ... ............................................... 21

2. Tempat Penelitian ........ ... ............................................... 21

C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 22

1. Populasi . .... ........ ........ ... ............................................... 22

2. Sampel .. .... ........ ........ ... ............................................... 23

D. Variabel Penelitian ... ........ ... ............................................... 24

1. Variabel bebas ..... ........ ... ............................................... 23

2. Variabel Terikat .... ........ ... ............................................... 23

E. Definisi Operasional . ........ ... ............................................... 25

F. Pengumpulan Data ... ........ ... ............................................... 25

1. Jenis dan Sumber Data . ... ............................................... 25

2. Cara Pengambilan Data ... ............................................... 26

G. Jalannya Penelitian .. ........ ... ............................................... 27

H. Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 28

1. Pengolahan Data . ........ ... ............................................... 28

2. Analisis Data ........ ........ ... ............................................... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN ........................................... 31

A.Gambaran Umum .. ........ ... ............................................... 31

B. Karakteristik Subyek Penelitian ......................................... 33

C. Distribusi konsumsi ....... ... ............................................... 35

D. Hubungan Karbohidrat dengan Glukosa Darah ................. 36

E.Hubungan Kolesterol dengan Glukosa Darah . ................... 37

F. Keterbatasan Penelitian . ... ........................... ................... 38

BAB V PENUTUP ........ ........ ... ........................... ................... 39

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

xv

A.Kesimpulan .. ........ ........ ... ........................... ................... 39

B. Saran.. ... .... ........ ........ ... ........................... ................... 40

DAFTAR PUSTAKA .... ........ ... ............................................... 41

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Definisi Operasional ................................................................. 25

Tabel 2. Coding Jenis Kelamin .............................................................. 28

Tabel 3. 5 besar penyakit di poli penyakit dalam .................................... 32

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin ........................................... 34

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Umur .... ...... ............................................ 34

Tabel 6. Distribusi Karbohidrat dan kolesterol........... ............................. 35

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka teori Penelitian .............................................................. 19

2.Kerangka konsep Penelitian .......................................................... 19

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ketersediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 From Recall 24 Jam

Lampiran 3 Rekapan Nama Responden

Lampiran 4 Hasil uji Korelasi Spearman dan Pearson

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit

degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

tubuh secara bertahap menurun dari waktu ke waktu karena usia

ataupun gaya hidup yang dipilih. Penyakit ini dikenal sebagai

penyakit yang diakibatkan oleh pola hidup yang modern, dimana

orang lebih suka makan makanan siap saji dan kurangnya aktifitas

fisik dan lebih memanfaatkan teknologi seperti menggunakan

kendaraan bermontor dari pada berjalan kaki (Nurhasan, 2000).

Diabetes melitus merupakan kelompok dengan resistensi

insulin dan defisiensi insulin relative (Soegondo, 2006). Diabetes

melitus sering kali tidak dapat dirasakan gejalanya pada stadium

awal dan tetap tidak terdiagnosis selama bertahun tahun sampai

terjadi berbagai macam komplikasi. Adanya DM perlu diperhatikan

bila ada keluhan seperti poliuri, polidipsi, polifagi, dan penurunan

berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya (Engelgau,

2001).

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

2

Diabetes melitus kini menjadi ancaman yang serius bagi

manusia di dunia. Pada tahun 2003, WHO memperkirakan 194 juta

jiwa atau 5,1 % dari 3,8 milyar penduduk dunia usia 20-79 tahun

menderita Diabetes melitus, dan pada tahun 2025 meningkat

menjadi 333 juta jiwa (Madina, 2011). Berdasarkan laporan Rumah

Sakit dan Puskesmas, prevalensi Diabetes melitus yang tergantung

terhadap insulin di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008 sebesar

0,16% mengalami peningkatan bila di bandingkan pada tahun 2007

sebesar 0,09%. Sedang prevalensi Diabetes melitus yang tidak

tergantung dengan insulin yang lebih dikenal sebagai Diabetes

melitus tipe 2, mengalami peningkatan dari 0,83% pada tahun 2006,

menjadi 0,96% pada tahun 2007, dan 1,25 % pada tahun 2008

(Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2008).

Diabetes melitus tidak dapat disembuhkan melainkan dapat

dikendalikan glukosa darahnya melalui diet, olahraga, dan obat –

obatan. Untuk dapat mencegah adanya komplikasi kronis,

diperlukan pengendalian Diabetes melitus yang baik yang

mempunyai sasaran dengan kriteria nilai yang baik diantaranya gula

darah puasa 80 - <100mg/dL, 2 jam sesudah makan 80 – 144

mg/dl, kolesterol total <200mg/dL, trigliserida <155mg/Dl, IMT 18,5

– 22,9 kg/m², dan tekanan darah <130/80 mmHg (Perkeni, 2006).

Kadar glukosa darah yang tinggi dapat disebabkan karena

adanya beberapa faktor yaitu : konsumsi makanan yang tinggi

lemak, karbohidrat sederhana dan makanan olahan dengan kurang

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

3

aktifitas fisik dan olahraga berkaitan dengan peningkatan kadar gula

darah (Erliensty, 2009).

Pada pasien Diabetes melitus terjadi kelainan metabolisme

karbohidrat, protein dan lemak akibat dari kekurangan jumlah serta

fungsi insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa

darah. Apabila jumlah karbohidrat lebih dari kemampuan tubuh

untuk membakarnya sebagai sumber energi, maka karbohidrat akan

dikonversasikan ke lemak (American Diabetes Acociation, 2004).

Mengkonsumsi karbohidrat sederhana terlalu banyak hal ini

akan menyebabkan hormon insulin cepat diproduksi dan membuat

gula darah masuk ke sel otot atau pun sel hati. Jika tempat

penyimpanan gula sudah penuh yakni otot atau hati, gula akan di

simpan di dalam sel lemak dan di dalam sel lemak gula akan di

ubah menjadi lemak (Turoan,2012).

Lemak merupakan sumber energi terbesar yang dapat

menyebabkan obesitas. Pada orang yang obesitas sel-sel lemak

tersebut akan menghasilkan beberapa zat yang digolongkan

sebagai adipositokin. Zat tersebut menyebabkan resistensi terhadap

insulin. Akibat resistensi insulin, gula darah sulit masuk ke dalam sel

sehingga gula di dalam darah tinggi atau hiperglikemi (Kariadi,

2009).

Pada penderita Diabetes melitus terjadinya resistensi insulin

yang menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah, tekanan

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

4

darah, hiperinsulinemia dan ketidaknormalan fungsi lemak yang di

tandai dengan adanya peningkatan kadar kolesterol darah, LDL dan

penurunan HDL ataupun peningkatan kadar trigliserida dalam darah

yang merupakan faktor independen terhadap penyakit jantung

(American Diabetes Acociation, 2004).

Kolesterol yaitu suatu zat lemak yang beredar di dalam darah,

diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi

kolesterol berlebih akan menimbulkan masalah terutama pada

pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung 80%

kolesterol yang di produksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari

makanan. Kolesterol yang diproduksi terdiri dari 2 jenis kolesterol

HDL dan kolesterol LDL. Bila kolesterol LDL jumlahnya berlebih di

dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah dan

membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah,

sedangkan kolesterol HDL mempunyai fungsi membersihkan

pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Selain itu ada

trigliserida yang terbentuk sebagai hasil dari metabolisme makanan

yang berbentuk lemak dan juga berbentuk karbohidrat dan protein

yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber

energi (Siswono, 2006).

Pada penderita DM apabila kadar insulin berkurang di dalam

darah, maka gula darah tidak bisa diproses menjadi energi

akibatnya kadar glukosa darah akan meningkat berlebihan. Glukosa

yang meningkat secara berlebihan akan merusak pembuluh darah,

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

5

karena gula tidak bisa diproses menjadi energi pada penderita DM.

Maka energi akan dibuat dari sumber seperti protein dan lemak.

Akibatnya, kolesterol yang terbentuk di metabolisme lemak akan

menumpuk dan mengancam pembuluh darah. Pada pasien DM tipe

II, endapan di lemak (kolesterol) akan disimpan di dinding sel dan

akan mengurangi jumlah reseptor insulin sedangkan reseptor insulin

sel tidak mampu menangkap gula dan mengakibatkan glukosa

darah menjadi tinggi ( Baras, 2003).

Hasil penelitian mengatakan bahwa resiko perkembangan

Diabetes melitus, kemungkinan berkaitan dengan konsumsi

makanan tinggi energi, kurangnya aktifitas fisik dan olahraga dalam

jangka waktu yang lama. Ketidakseimbangan antara konsumsi

makanan tinggi energi dengan pengeluaran energi dalam aktifitas

dalam jangka waktu yang lama memungkinkan terjadinya obesitas,

resistensi insulin dan Diabetes melitus (Shuldier, 2001).

Di RSUD Dr.Moewardi Surakarta pada tahun 2014 terdapat

penderita Diabetes mellitus sebesar 8170 penderita dan pada

tahun 2015 bulan januari sampai juli 2015 penderita Diabetes

melitus sudah mencapai 3958 penderita (RSUD Dr. Moewardi

Surakarta, 2015).

Oleh karena itu, peneliti menjadi tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai hubungan konsumsi karbohidrat dan kolesterol

terhadap kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus

Tipe II Rawat Jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang akan

dikaji pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara

konsumsi karbohidrat dan kolesterol terhadap kadar glukosa darah

pada penderita DM Tipe II rawat jalan di RSUD Dr.Moewardi ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan konsumsi karbohidrat dan

kolesterol terhadap kadar glukosa darah pada penderita DM

Tipe II Rawat Jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

2. Tujuan khusus

a) Mendiskripsikan konsumsi karbohidrat pada pasien Diabetes

Melitus Tipe II Rawat Jalan di RSUD Dr.Moewardi.

b) Mendiskripsikan konsumsi kolesterol pada pasien Diabetes

Melitus Tipe II Rawat Jalan di RSUD Dr.Moewardi.

c) Mendiskripsikan glukosa darah pada pasien Diabetes

Melitus Tipe II Rawat Jalan di RSUD Dr.Moewardi.

d) Menganalisis hubungan konsumsi karbohidrat dengan kadar

glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe II

Rawat Jalan di RSUD Dr.Moewardi.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

7

e) Menganalisis hubungan konsumsi kolesterol dengan kadar

glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe II

Rawat Jalan di RSUD Dr.Moewardi.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi rumah sakit

Memberikan informasi bagi rumah sakit mengenai hubungan

antara konsumsi karbohidrat dan kolesterol pada penderita

Diabetes Melitus Tipe II.

2. Bagi Ahli Gizi di Rumah Sakit

Sebagai bahan untuk memperoleh data hubungan antara

konsumsi karbohidrat dan kolesterol yang dapat digunakan

sebagai pemberian konsultasi pada penderita Diabetes Melitus

Tipe II.

3. Bagi Pembaca

Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan

antara konsumsi karbohidrat dan kolesterol terhadap glukosa

darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe II.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Diabetes Melitus

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai

dengan hiperglikemia dan intoleransi glukosa yang terjadi karena kelenjar

prankreas tidak dapat memproduksi insulin secara adekuat atau karena

tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Diabetes

mellitus diklasifikasikan menjadi 2 yaitu diabetes tipe I ditandai dengan

berkurangnya produksi insulin, dan diabetes mellitus tipe II disebabkan

ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin secara efektif yang kemudian

mengakibatkan kelebihan berat badan dan kurangnya aktifitas fisik

(Perkeni, 2006 ).

DM disebut dengan kencing manis, merupakan hiperglikemia kronik

disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang

menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, pembuluh

darah disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan mikroskop

elektron (Bilous, 2002).

B. Klasifikasi Diabetes Melitus

Menurut jenisnya Diabetes Melitus dibagi menjadi 2 yaitu

1. Diabetes Melitus tipe 1

Diabetes ini sering disebut diabetes tergantung pada sumber

insulin dari luar yang disuntikkan. Diabetes tipe ini adalah kondisi

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

9

kenaikan kadar glukosa darah karena insulin tidak diproduksi oleh

pankreas. Dengan kata lain Diabetes Melitus tipe 1 tidak menghasilkan

kunci pintu sel sehingga glukosa dalam aliran darah tidak dapat masuk

ke dalam sel (Barnes, 2012).

2. Diabetes Melitus tipe II

Diabetes ini sering disebut diabetes tidak tergantung pada

insulin, karena para penderitanya umumnya tidak membutuhkan

pemberian insulin. Tidak seperti Diabetes tipe 1, Diabetes tipe II ini

bisa menghasilkan insulin atau bahkan bisa menghasilkan lebih

banyak insulin daripada orang normal. Masalah pada Diabetes tipe II

tidak terlalu menyangkut tentang kunci insulin tetapi lebih pada lubang

kunci yang membuat pintu bisa terbuka. Pada Diabetes tipe ini

memiliki kadar gula yang lebih tinggi sekaligus kadar insulin yang

rendah, normal ataupun tinggi pada waktu bersamaan. Pada Diabetes

tipe II ini sel sel lebih resisten terhadap insulin dan untuk menjaga

kadar gula darah di dalam sel tetap normal, tubuh menghasilkan kadar

glukosa konsentrasi tinggi di luar sel (Barnes, 2012).

C. Patofisilogi Diabetes Melitus

Hormon insulin sel beta di kelenjar pankreas . Dalam keadaan

normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan

disekresikan ke dalam darah sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk

keperluan regulasi glukosa darah. Salah satu komponen utama yang

memberikan rangsangan pada sel beta untuk memproduksi insulin karena

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

10

adanya peningkatan kadar glukosa darah (Manaf dalam Sudoyono,

2006).

1. Diebetes Melitus tipe I

Terjadi defisiensi insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas,

karena adanya reaksi autoimun yang disebabkan adanya

peradangan pada sel beta insulitis. Hal ini menyebabkan timbulnya

antibodi terhadap sel beta yang disebut dengan ICA (Islet Cel

Antibody). Reaksi antigen (sel beta) dengan antibody (ICA) yang di

timbulkan dapat menyebabkan hancurnya sel beta (Manaf dalam

Sudoyono, 2006).

2. Diabetes Melitus tipe II

Pada Diabetes Melitus tipe II sel beta pankreas tetap

memproduksi insulin bahkan lebih dari kadar normal, tetapi jumlah

reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang berkurang.

Hal ini akan menyebabkan glukosa yang masuk ke dalam sel akan

berkurang, sehingga sel akan kekurangan bahan bakar / glukosa dan

glukosa dalam pembuluh darah akan meningkat (Manaf dalam

Sudoyono, 2006).

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

11

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kadar Glukosa Darah Pada

Diabetes Melitus

Ada beberapa hal yang menyebabkan gula darah naik, yaitu kurang

berolahraga, bertambahnya jumlah makanan yang dikonsumsi,

meningkatnya stress dan faktor emosi, pertambahan berat badan dan

usia, serta dampak perawatan dari obat misalnya steroid (Kilvert,

2010).

a) Olahraga secara teratur dapat mengurangi resistensi insulin

sehingga insulin dapat dipergunakan lebih baik oleh sel-sel tubuh.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa peningkatan aktifitas fisik

(sekitar 30 menit/hari) dapat mengurangi resiko Diabetes.

Olahraga juga dapat digunakan sebagai usaha untuk membakar

lemak dalam tubuh sehingga dapat mengurangi berat badan bagi

orang diabetes (Kilvert, 2010).

b) Asupan makanan terutama melalui makanan berenergi tinggi atau

kaya akan karbohidrat dan serat yang rendah dapat mengganggu

stimulasi sel-sel beta pankreas dalam memproduksi insulin.

Asupan lemak di dalam tubuh juga perlu di perhatikan karena

sangat berpengaruh terhadap kepekaan insulin (Kilvert, 2010).

Ada beberapa faktor konsumsi makanan yang mempengaruhi

kadar glukosa darah :

1. Konsumsi Karbohidrat

Konsumsi karbohidrat adalah banyaknya asupan dan jenis

bahan makanan yang dikonsumsi perhari. Kebutuhan energi

berlangsung terus sehingga karbohidrat harus sering

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

12

dikonsumsi sepanjang hari. Setiap gram karbohidrat

memberikan 4 kalori. Jumlah karbohidrat yang dikonsumsi

dari makanan utama dan selingan lebih penting dari pada

sumber atau tipe karbohidrat tersebut. Hal ini disebabkan

jumlah karbohidrat yang dikonsumsi dari makanan utama dan

selingan mempengaruhi kadar glukosa darah dan sekresi

insulin (American Diabetes Association, 2004).

Mekanisme karbohidrat adalah dengan kadar glukosa

darah adalah sebagai berikut: karbohidrat akan diserap dan

dipecah dalam bentuk monosakarida, terutama glukosa.

Penyerapan glukosa menyebabkan peningkatan kadar gula

darah dan meningkatkan sekresi insulin (Linder, 2000).

Sekresi insulin yang tidak mencukupi dan resistensi insulin

yang terjadi pada Diabetes melitus tipe 2 menyebabkan

terhambatnya proses penggunaan glukosa oleh jaringan

sehingga terjadi peningkatan glukosa didalam darah (Arora,

2005).

Karbohidrat sederhana lebih mudah dikonversi menjadi

glukosa karena struktur molekul terurai lebih cepat didalam

perut dan usus kecil. Oleh karena itu karbohidrat ini

meningkatkan kadar glukosa dalam aliran darah sangat cepat

(kurang dari 30 menit) (Annecollin, 2009).

Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu untuk diubah

tubuh menjadi energi. Dengan demikian, makanan diproses

pelan-pelan dan tenaga diperoleh sedikit demi sedikit. Dengan

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

13

demikian, kita tidak cepat lapar dan energi tersedia dalam

waktu lama, cukup untuk aktivitas sehari penuh. Karbohidrat

kompleks tidak disaring dan memiliki lebih banyak serat,

sehingga tubuh kita memprosesnya lebih lama. Contoh dari

karbohidrat kompleks adalah : buah segar, sayur, roti

gandum, nasi merah, dan ubi manis (Akubugar, 2009).

Dari hasil penelitian Samaha dkk, menyatakan bahwa

pengurangan konsumsi karbohidrat dapat meningkatkan

sensitivitas insulin pada individu sehat dan menurunkan kadar

glukosa darah pada pasien Diabetes Melitus tipe II (Arora,

2005).

2. Konsumsi Kolesterol

Diabetes Melitus adalah penyakit menahun yang ditandai

dengan peningkatan kadar gula darah di atas normal.

Penyakit ini terjadi karena tubuh kekurangan hormone insulin

(Soerjodibroto, 1997). Apabila kadar insulin berkurang

didalam darah maka gula darah akan diproses menjadi energi

akibatnya kadar gula dalam darah akan meningkat berlebihan.

Gula yang berlebihan akan merusak pembuluh darah, karena

gula tidak bisa diproses ke dalam energi pada penderita

Diabetes Melitus. Maka energi akan dibuat dari sumber lain

sepeti lemak dan protein. Akibatnya kolesterol yang terbentuk

dalam rantai metabolisme lemak dan protein bisa menumpuk

dan mengancam pembuluh darah. Proses aterosklerosis akan

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

14

menyerang pada semua pembuluh darah, terutama jaringan

pembuluh perifer, keadaan inilah yang menjadi dasar

timbulnya komplikasi Diabetes Melitus (Faisal baras, 2003).

Pada penderita Diabetes melitus, kadar kolesterol yang

meningkat akan mempercepat penyakit vaskuler

atherosklerotik. Hal tersebut merupakan komplikasi jangka

panjang. Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh di ubah

menjadi lemak, perubahan ini terjadi didalam hati. Lemak ini

kemudian dibawa ke sel- sel lemak yang dapat menyimpan

lemak dalam jumlah yang tidak terbatas (Almatsier, 2001).

Oleh karena itu kondisi hiperglikemia yang terjadi dalam

jangka waktu yang lama akan menyebabkan perubahan

fungsi dan metabolisme lemak. Perubahan tersebut akan

menyebabkan kerusakan jaringan dan kerusakan jaringan

inilah yang akan menimbulkan komplikasi – komplikasi. Untuk

menghindari resiko timbulnya komplikasi diabetik, penderita

Diabetes melitus harus mengontrol dan mengendalikan kadar

gula darah dalam jangka panjang. Pengendalian kadar gula

darah secara ketat akan memperbaiki pula kadar kolesterol

dalam darah.

3. Konsumsi lemak

Tujuan diet yang utama dalam kaitannya dengan lemak

makanan pada penyandang Diabetes melitus adalah

membatasi asupan lemak jenuh dan kolesterol dari makanan.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

15

Lemak jenuh merupakan determinan diet yang penting untuk

menentukan kadar LDL-kolesterol di dalam plasma

(Snehalatha, 2009). Aspek paling penting yang berhubungan

dengan komposisi diet adalah konsumsi lemak jenuh <10%

dari total energi atau bahkan <8% bagi pasien dengan risiko

kardiovaskuler tinggi. Adanya rekomendasi kuat, yaitu

tingginya risiko menderita penyakit kardiovaskuler pada

pasien diabetes dan kenyataan bahwa asupan lemak jenuh

memberikan efek terhadap metabolisme lemak (meningkatkan

kolesterol LDL), resistensi insulin dan tekanan darah (Riccard,

2005).

Penyandang Diabetes melitus tampaknya lebih sensitif

terhadap kolesterol dalam makanan ketimbang populasi yang

bukan Diabetes melitus. Asupan kolesterol sebaiknya juga

dikurangi (Riccard, 2005). Juga dianjurkan untuk mengurangi

asupan asam lemak tak jenuh trans karena jenis lemak ini

memberikan efek yang merugikan pada kadar LDL kolesterol

plasma. Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi yang

perlu dibatasi adalah terutama dari daging, makanan laut

{seafood), produk susu, seperti kejudan es krim. Selain itu

perlu membatasi konsumsi makanan seperti : snack,

margarin, makanan yang dipanggang atau dibakar dan

makanan olahan yang banyak mengandung lemak trans

(Snehalatha,2009).

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

16

c) Interaksi antara pituitary, adrenal gland, pancreas dan liver sering

terganggu akibat stress dan penggunaan obat-obatan. Gangguan

organ-organ tersebut mempengaruhi metabolisme ACTH ,kortisol,

glucagon merangsang glukoneogenesis di liver yang akhirnya

meningkatkan kadar gula dalam darah (Tobing, 2008).

d) Konsumsi obat pada pengelolaan Diabetes Melitus tanpa

dekompensasi metabolik dimulai dengan pengaturan makan dan

disertai dengan kegiatan jasmani yang cukup. Bila setelah itu

kadar glukosa darah masih belum memenuhi sasaran yang

metabolik yang diinginkan, pasien diberikan obat hipoglikemi oral

atau suntikan insulin sesuai indikasi (PERKENI, 1998 dalam

Qurratueni, 2009). Obat anti hipoglikemi pada umunya hanya

digunakan untuk mengobati individu yang menderita Diabetes

Melitus Tipe II, cara kerja obat anti hipoglikemi yaitu merangsang

sel beta pankreas untuk mengeluarkan insulin atau mengurangi

absorpsi glukosa didalam usus, sehingga dapat menurunkan

kadar glukosa darah (Soewondo, 2002 dalam Qurratueni, 2009).

E. Kadar Glukosa Darah

1) Pengertian

Glukosa darah merupakan bentuk paling sederhana dari

molekul gula, yang merupakan produk akhir dari pencernaan

karbohidrat dan bentuk dimana karbohidrat diserap dari usus ke

dalam aliran darah. Terkadang orang menyebutnya gula anggur

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

17

atau dekstrosa. Di dalam tubuh didapat dari hasil akhir pencernaan

amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa ( Erliensty, 2009).

Glukosa di dalam darah berfungsi sebagai penyedia energi bagi

seluruh sel – sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar

Glukosa Darah sekitar 80 – 120 mg/dl. Kadar glukosa darah dapat

meningkat melebihi normal disebut hiperglikemia, keadaan ini

dijumpai pada penderita DM (Erliensty, 2009).

2) Efek Makanan Terhadap Glukosa Darah

Makanan memegang peranan dalam peningkatan kadar

glukosa darah. Pada proses makan, makanan yang dimakan akan

dicerna di dalam saluran cerna dan kemudian akan diubah menjadi

suatu menjadi suatu bentuk gula yang disebut glukosa. Selanjutnya

gula ini akan diserap oleh dinding usus dan kemudian beredar di

dalam aliran darah. Inilah sebabnya setelah makan akan terdapat

kenaikan kadar gula didalam darah lalu gula tersebut akan

didistribusikan ke dalam sel-sel tubuh ( Hartini, 2009).

3) Gula darah pada Diabetes Melitus tipe II

Didalam darah, kadar gula selalu fluktuatif bergantung pada

asupan makanan. Kadar paling tinggi tercapai pada satu jam

sesudah makan. Satu jam setelah makan, gula didalam darah akan

mencapai kadar paling tinggi, normalnya tidak melebihi 100cc

darah (180mg/dl). Kadar 180mg/dl disebut ambang ginjal dimana

ginjal bisa menahan gula pada kadar tersebut. Lebih dari angka

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

18

tersebut ginjal tidak dapat menahan gula pada kadar tersebut dan

kelebihan gula akan keluar bersama urin, jadilah kencing manis.

Pada penderita Diabetes melitus terdapat masalah dengan efek

kerja insulin dalam hal ini memasukkan gula ke dalam sel tidak

sempurna sehingga gula darah tetap tinggi. Hal ini dapat meracuni

dan menyebabkan rasa lemah dan tidak sehat serta menyebabkan

komplikasi dan gangguan metabolisme lain. Apabila tidak bisa

mendapatkan energi yang cukup dari gula, tubuh akan mengolah

zat-zat lain didalam tubuh untuk diubah menjadi energi. Zat-zat itu

adalah lemak dan protein. Penggunaan atau penghancuran lemak

dan protein menyebabkan turunnya berat badan (Kariadi, 2009).

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

19

F. Kerangka teori

Gambar.1

Sumber Suhartono, (2009), Seisyuhada,( 2009), Kilvert, (2010), Faisal Baras,

(2003).

G. Kerangka konsep

Gambar. 2

Konsumsi

Karbohidrat

Konsumsi

Kolesterol

Glukosa Darah

Glukosa Darah

Pola makan :

1. konsumsi

karbohidrat

2. konsumsi

kolesterol

Aktifitas fisik yang kurang

Konsumsi Obat

stress

Obesitas

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

20

H. Hipotesis

Hipotesis alternatife dari penelitian ini adalah :

1) Ada hubungan antara konsumsi karbohidrat dengan kadar glukosa

darah pada penderita Diabetes melitus.

2) Ada hubungan antara konsumsi kolesterol dengan kadar glukosa

darah pada penderita Diabetes melitus.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasi, yaitu peneliti melakukan

pengamatan pada subyek penelitian dalam kurun waktu tertentu dengan

melakukan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan konsumsi karbohidrat dan kolesterol terhadap

glukosa darah pada pasien Diabetes melitus rawat jalan di RSUD

Dr.Moewardi Surakarta.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Proses pembuatan proposal dilaksanakan bulan November 2014.

Proses perijinan tempat untuk melaksanakan penelitian atau

pengambilan data dilaksanakan bulan Juni 2015. Sedangkan proses

pengambilan data dilaksanakan bulan juli sampai agustus 2015.

2. Tempat

Penelitian dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dengan

alasan:

a. RSUD Dr. Moewardi merupakan salah satu rumah sakit rujukan

daerah, sehingga di harapkan sampel yang akan didapatkan bisa

mewakili populasi daerah karesidenan Surakarta.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

22

b. RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit pendidikan

kelas A sehingga lebih kondusif untuk peneliti menjalankan proses

penelitian.

C. Populasi dan Subyek Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang terdiagnosis Diabetes

melitus tipe 2 rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

a. Kriteria Inklusi

1) Penderita Diabetes Melitus yang bersedia menjadi responden

2) Penderita Diabetes Melitus yang memiliki data kadar glukosa

darah.

3) Dapat berkomunikasi verbal dengan baik dan dapat melihat.

b. Kriteria Eksklusi

1) Penderita Diabetes Melitus yang mengalami gangguan dengan

berkomunikasi.

2) Selama pengambilan data, subyek penelitian pindah alamat.

3) Selama pengambilan data, subyek penelitian meninggal dunia.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

23

2. Subyek

a. Jumlah subyek

Perhitungan besar subyek menggunakan rumus menurut

Lameslow(1997) sebagai berikut:

= 50,03 ( dibulatkan menjadi 50) Untuk mengantisipasi

kehilangan responden selama penelitian, maka ada

tambahan 10% dari subyek (10% + 50 = 5 menjadi 55

orang).

Keterangan :

n : perkiraan jumlah besar subyek q : 1 -p

Z1-𝛼/2 : Statistik Z (misalnya Z= 1,96 untuk =0,05)

d : delta, presisi absolute atau margin of eror yang diinginkan dikedua sisi proporsi (misal + I – 5%)

p : perkiraan proporsi

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

24

b. Teknik Sampling atau Cara Pengambilan Sampling

Teknis atau cara pengambilan sampel adalah sequentional

sampling yaitu cara pemilihan sampel yang termasuk dalam

Probability sampling yang dilakukan dengan cara subyek yang

datang dan memenuhi kriteria dimasukkan dalam penelitian sampai

jumlah subyek yang di perlukan terpenuhi.

D. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel Bebas : Konsumsi karbohidrat, konsumsi kolesterol

2. Variabel Terikat meliputi : Kadar glukosa darah.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

25

A. Definisi operasional

Tabel 1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Skala ukur

1 Glukosa darah Jumlah glukosa yang terdapat di dalam darah

penderita DM pemeriksaan laboratorium dengan satuan

mg/dL,yang dalam penelitian ini meliputi kriteria

pengendalian kadar gula darah puasa dan gula darah

2 jam sesudah makan terakhir.

Rasio

2 Konsumsi karbohidrat

Konsumsi makan pasien yang dihitung dari sumber

bahan makanan karbohidrat dan yang dihitung

menggunakan recall selama 4 hari.

Rasio

3 Konsumsi kolesterol

Konsumsi kolesterol yang dilihat dari sumber bahan

makanan yang mengandung lemak, dihitung

mengguanakan recall selama 4 hari.

Rasio

B. Pengumpulan Data

1. Jenis dan Sumber data

a) Data Primer, meliputi data tentang konsumsi karbohidrat, data

konsumsi kolesterol.

b) Data Sekunder, meliputi nama penderita, jenis kelamin, umur,

alamat penderita, kadar gula darah puasa, dan kadar gula darah

2 jam sesudah makan.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

26

2. Cara Pengambilan Data

a) Wawancara Langsung

Proses pengumpulan data dengan cara komunikasi yang

dilakukan secara langsung kepada subyek untuk menggali data

identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, dan alamat) dan

data konsumsi karbohidrat dan kolesterol dengan recall 24 jam.

b) Pengukuran langsung

Proses pengumpulan data dengan cara recall 24 jam yaitu

menanyakan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi pasien

selama 24 jam ke belakang untuk mengetahui konsumsi

karbohidrat dan kolesterol.

c) Pengukuran Tidak langsung

Pengambilan data kadar glukosa darah dari rekam medik.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. From recall 24 jam

Digunakan untuk mengetahui konsumsi karbohidrat dan

kolesterol pada subyek.

2. Tabel URT

Digunakan untuk mengkonversi berat makanan dalam URT

(Ukuran Rumah Tangga) menjadi dalam bentuk gram.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

27

3. Program nutrisurvey dan SPSS

Program nutri 2008 digunakan untuk mengolah data hasil recall

24 jam sehingga diperoleh data konsumsi karbohidrat dan

kolesterol dan SPSS digunakan untuk analisis data.

C. Jalannya Penelitian

1. Tahap Persiapan

a) Penyusunan proposal

b) Mengajukan surat ijin penelitian ke RSUD Dr. Moewardi

Surakarta.

c) Mengajukan survei pendahuluan untuk mengetahui karakteristik

sampel penelitian

d) Presentasi proposal penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a) Melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit dan instalasi gizi.

b) Pengumpulan data dengan cara wawancara langsung (umur, jenis

kelamin, konsumsi karbohidrat dan kolesterol) dan pengamatan

rekam medis ( tentang kadar glukosa darah).

c) Pengolahan hasil recall 24 jam dengan program nutrisurvey yang

nantinya akan membandingkan konsumsi karbohidrat dan

kolesterol diperoleh dari hasil recall 24 jam yang dibandingkan

dengan kebutuhan dikalikan 100%.

3. Tahap Akhir

a) Pengolahan data menggunakan SPSS

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

28

b) Hasil penelitian yang telah diolah kemudian akan diuraikan dan

dibahas melalui analisis univariat dan bivariat.

D. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data meliputi tahap:

a. Editing

Proses editing yaitu melakukan pemeriksaan data, kejelasan

penulisan data baik identitas. Data-data yang melalui proses editing

adalah data identitas (umur, alamat dan jenis kelamin) dan kadar

glukosa darah.

b. Coding

Proses coding yaitu melakukan pemberian kode untuk

mempermudah pengolahan dan proses selanjutnya melalui

tindakan pengklasifikasian data.

1) Jenis kelamin Tabel 2

Coding untuk jenis kelamin

c. Entry Data

Data yang dimasukkan pada proses entry yaitu data nama,

umur, jenis kelamin, kadar glukosa darah dan tingkat konsumsi

karbohidrat dan kolesterol ke dalam program SPSS kemudian akan

diolah menggunakan uji statistik.

Kode Klasifikasi

1 Untuk jenis kelamin laki-laki

2 Untuk jenis kelamin perempuan

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

29

d. Cleaning,

Cleaning yaitu melakukan pembersihan data untuk memeriksa

adanya kesalahan data pada saat pemasukan.

e. Tabulating

Data yang di sajikan dalam bentuk tabel adalah data tentang

karakteristik sampel meliputi umur, jenis kelamin, kadar glukosa

darah dan tingkat konsumsi karbohidrat dan kolesterol.

2. Analisis data

a. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk menjelaskan gambaran variabel

bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini. Variabel bebas

meliputi Karbohidrat dan kolesterol. sedangkan variabel terikatnya

adalah kadar glukosa darah

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menganalisa hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat menggunakan uji One

Kolmogorove Smirnov untuk menguji kenormalan data kemudian uji

korelasi pearson Product Moment karena datanya berdistribusi

normal, dasar pengambilan keputusan hipotesis penelitian

berdasarkan pada tingkat signifikan nilai p, sebagai berikut :

1) Jika nilai p < 0,05 maka H0 ditolak, berarti ada hubungan antara

konsumsi karbohidrat dan kolesterol terhadap glukosa darah

pada klien Diabetes Mellitus rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

30

2) Jika nilai p ≥ 0,05 maka H0 diterima, berarti tidak ada hubungan

antara konsumsi karbohidrat dan kolesterol terhadap glukosa

darah pada klien Diabetes Mellitus rawat jalan di RSUD Dr.

Moewardi.

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Gambaran RSUD Dr. Moewardi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta

adalah rumah sakit milik pemerintah daerah tingkat I Jawa Tengah yang

beralamatkan di Jalan Kolonel Soetarto Nomor 132 Surakarta dan

merupakan rumah sakit tipe A. RSUD Dr. Moewardi merupakan rumah

sakit pendidikan (teaching hospital) bagi calon dokter (PDDS I) Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Program

Pendidikan Dokter Spesialis I. RSUD Dr. Moewardi juga ditetapkan

sebagai Rumah Sakit rujukan wilayah Eks Karesidenan Surakarta dan

sekitarnya, Jawa Timur bagian barat dan Jawa Tengah bagian tenggara.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi Surakarta

memiliki 2 pelayanan kesehatan, yaitu pelayanan rawat jalan dan rawat

inap. Pelayanan medis di RSUD Dr.Moewardi Surakarta terdiri dari

Intensive Care Unit (ICU), Intensive Cardiac Unit (ICCU), Pediatric Care

Unit (PICU), penyakit dalam, kardiologi, bedah, anak, obstetri, ginekologi,

perinatologi, penyakit kulit dan kelamin, paru, jiwa, gigi, mulut, radioterapi,

perinatologi dan telinga hidung tenggorokan (THT).

Poli penyakit dalam merupakan ruang perawatan rawat jalan

penyakit dalam untuk pasien hipertensi, diabetes melitus, jantung, ginjal,

kelainan kelenjar tiroid dan lain-lain. Poli penyakit dalam terdiri dari 12

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

32

ruangan yaitu konsultasi, ruang onkologi, ruang pemeriksaan BB, TB, dan

tensi, ruang perawat, ruang ginjal hipertensi dan ruang pemeriksaan gula

darah. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan di ruang tunggu

pasien diabetes melitus poli penyakit dalam dengan subyek sebanyak 55

responden. Pemeriksaan penyakit diabetes melitus dilakukan di hari

selasa dan rabu di setiap minggunya. Penyakit Diabetes melitus

menempati urutan ke 2 dari 5 besar penyakit di poli penyakit dalam.

Berikut adalah 5 besar penyakit di poli penyakit dalam :

tabel 3. 5 besar penyakit di poli penyakit dalam

no Penyakit Kode ICD Jumlah pasien

1 Esensial(primer) hipertensi I10 7.526 2 Non-insulin-dependent diabetes

melitus tanpa komplikasi E11.9 3.323

3 Diabetes yang tidak ditentukan tanpa komplikasi

E14.9 2.292

4 Osteoarthritis M19.9 2.159 5 Penyakit jantung tanpa

hipertensi (kongestif) I11.9 1.598

2. Poli Gizi

Poli gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah poli klinik yang

memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan status serta kode

etik yang berlaku dan melaksanakan fungsi pendidikan kesehatan

dirumah sakit dengan sebaik-baiknya yang diabdikan bagi kepentingan

peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

RSUD Dr. Moewardi memberikan pelayanan gizi klinis, yang

memberikan pelayanan konsultasi gizi pasien rawat jalan, poliklinik

cendana, dan konsultasi gizi pasien rawat inap. Kegiatan pelayanan gizi

yang dilakukan yaitu pelayanan makan pasien (VVIP, biasa, diet dan

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

33

formula WHO), konsultasi gizi ruang rawat inap, penyuluhan pada ibu

hamil dan menyusui, pengembangan gizi terapan dan konsultasi gizi

rawat jalan. Berdasarkan data survey pendahuluan juga diketahui bahwa

jumlah seluruh pasien rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi pada bulan

januari sampai juli 2015 sebanyak 3958. Di poli penyakit dalam pada

bulan agustus pasien diabetes melitus rawat jalan yang berkonsultasi gizi

yaitu sebesar 9 orang.

B. Karakteristik Subyek Penelitian

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronik yang tidak dapat

disembuhkan, tetapi sangat potensial untuk dikendalikan melalui

pengelolaan DM. Diabetes Mellitus juga merupakan penyakit yang

berhubungan dengan gaya hidup, oleh karena itu berhasil tidaknya

pengelolaan DM sangat tergantung dari pasien itu sendiri dalam

mengendalikan kondisi penyakitnya dengan menjaga kadar glukosa

darahnya dapat tetap terkendali (Tjokroprawiro, 2006).

Ada beberapa hal yang menyebabkan gula darah naik, yaitu kurang

berolahraga, bertambahnya jumlah makanan yang dikonsumsi,

meningkatnya stress dan faktor emosi, pertambahan berat badan dan

usia, serta dampak perawatan dari obat misalnya steroid (Kilvert, 2010).

Subyek penelitian ini adalah pasien Diabetes Melitus Tipe II melakukan

rawat jalan di poliklinik RSUD Dr.Moewardi Surakarta yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi. Karakteristik subyek berdasarkan umur dan

jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4 dan tabel 5.

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

34

Tabel 4.

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 20 36,4% Perempuan 35 63,6%

Total 55 100%

Hasil menunjukkan bahwa jumlah subyek untuk perempuan lebih banyak

sebesar 63,6% dibanding dengan laki laki sebesar 36.4 % karena perempuan

rentan terhadap suatu penyakit. Hal tersebut kemungkinan karena pada usia 40

tahun ke atas wanita sudah mengalami masa menapouse . Pada masa ini

estrogen dan progesteron naik turun tidak teratur. Estrogen berkurang dapat

menyebabkan resistensi insulin sehingga glukosa darah akan meningkat

(Tandra, 2008).

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Umur

N Minimum Maksimum Mean Standar Deviasi

Umur 55 39 72 57.96 6.885

Hasil menunjukkan bahwa menurut umur penderita yang menderita

Diabetes Melitus Tipe II yaitu di umur 57 tahun. Resiko untuk menderita

Diabetes Melitus meningkat seiring dengan meningkatnya umur : >45 harus

dilakukan pemeriksaan Diabetes Melitus (Perkeni dalam Astrine, 2012). Hal ini

disebabkan oleh komposisi tubuh yang berubah, penurunan kegiatan fisik

(coon, 1992 dalam iglay, 2007). Berdasarkan SKRT (2004), persentase

hiperglikemia pada umur 45 – 55 tahun lebih tinggi 2,2% dibandingkan

dengan kelompok umur 35 – 44 tahun.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

35

Diabetes Melitus tipe II juga terjadi pada orang dengan usia diatas 55

tahun, hal ini berhubungan dengan bertambahnya usia seseorang akan

bertambah pula berat badan mereka (Touchette, 2005 dalam Astrine, 2012).

Menurut The Hormone Foundation, orang yang mengalami penuaan akan

mengalami perubahan yaitu produksi dan sekresi hormon termasuk insulin

sehingga pada orang yang sudah tua rentan terkena Diabetes Melitus.

C. Distribusi Konsumsi Karbohidrat, Kolesterol dan Kadar Glukosa Darah

Distribusi hasil karbohidrat, kolesterol, kadar glukosa darah puasa (GDP)

dan kadar glukosa darah 2 jam Post Prandial (GD2JPP) dapat dilihat pada

Tabel 6 berikut ini :

Tabel 6 Distribusi karbohidrat, kolesterol dan kadar glukosa darah

Minimum Maksimum Rata-rata

GDP (mg/dl) 101 181 123.27 GD2JPP (mg/dl) 128 315 175.49 Karbohidrat (gram) 108.35 308.92 230.2563 Kolesterol 15.00 453.70 210.9499

Deskripsi Kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) memiliki nilai minimum 101

mg/dl, nilai maksimal 181 mg/dl, dan rata-rata 123,27 mg/dl sedangkan

menurut Perkeni (2004) Kadar GDP normal yaitu 100 – 125 mg/dl dan kadar

GDP tidak normal yaitu >125mg/dl. Berdasarkan hasil rata – rata maka nilai

Kadar Glukosa Darah puasa termasuk dalam nilai normal. Kadar glukosa

darah 2 jam Post Prandial (GD2JPP) memiliki nilai minimum 128 mg/dl, nilai

maksimal 315 mg/dl dan rata- rata 175,49 mg/dl, sedangkan menurut

Perkeni (2004) Kadar GD2JPP Normal yaitu 140-199 mg/dl dan Kadar

GD2JPP tidak normal yaitu >199mg/dl. Berdasarkan nilai rata – rata maka

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

36

nilai Kadar glukosa darah 2 jam Post Prandial (GD2JPP) termasuk dalam

nilai normal. Konsumsi Karbohidrat memiliki nilai minimum 108,35 gram, nilai

maksimum 308,92 dan rata-rata 230,2563 gram. Konsumsi kolesterol

memiliki nilai minimum 15 mg, nilai maksimal 453,70 mg dan rata- rata

210,94 mg.

Dapat disimpulkan bahwa konsumsi karbohidrat dan kolesterol yang

jumlah nya sedikit atau banyak tidak mempengaruhi kenaikan kadar glukosa

darah pada pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta, karena konsumsi atau kebiasaan makan bukan satu – satunya

faktor yang berpengaruh dan memegang peranan penting dalam melakukan

pengendalian kadar glukosa darah, melainkan masih banyak faktor lain yang

mendukung untuk terkendalinya kadar glukosa darah yaitu : melakukan

aktifitas atau olahraga yang rutin dan teratur dan mengkonsumsi obat

antidiabetes sesuai dengan instruksi dari tim medik (Suyono, 2002).

D. Hubungan Konsumsi Karbohidrat dengan Kadar Glukosa Darah Pada

Penderita Diabetes Melitus Tipe II.

Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi utama. Presentasi

Karbohidrat menyumbang setengah atau lebih dari total energi di dalam diit.

Hasil uji hubungan konsumsi karbohidrat terhadap Kadar GDP dan GD2JPP

yaitu untuk hasil konsumsi karbohidrat dengan GDP p =0,299 (>0,05) berarti

tidak ada hubungan antara konsumsi karbohidrat terhadap kadar GDP

pasien Diabetes Melitus tipe II. Sedangkan untuk konsumsi karbohidrat

dengan GD2JPP yaitu hasil p=0,258 (>0,05) berarti tidak ada hubungan

antara konsumsi karbohidrat terhadap GD2JPP pasien Diabetes Melitus Tipe

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

37

II . Tidak adanya hubungan konsumsi karbohdrat dengan kadar glukosa

darah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendukung untuk

terkendalinya kadar glukosa darah yaitu : melakukan aktifitas atau olahraga

yang rutin dan teratur dan mengkonsumsi obat antidiabetes sesuai dengan

instruksi dari tim medik (Suyono, 2002). Pasien Diabetes Melitus Tipe II

rawat jalan di RSUD Dr,moewardi rutin mengkonsumsi obat walaupun

konsumsi karbohidrat nya banyak tetapi kadar glukosa darahnya tetap

terkontrol.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Witasari dkk

(2009) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan konsumsi karbohidrat

dengan kadar GDS, dengan hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,346 (>0,05).

Berbeda dengan penelitian Yekti (2014) yang menyatakan bahwa konsumsi

karbohidrat berhubungan bermakna dengan kadar glukosa darah puasa.

Hubungan ini bersifat positif sehingga semakin tinggi jumlah karbohidrat

yang dikonsumsi dari makanan utama dan selingan lebih penting dari

daripada sumber atau tipe karbohidrat tersebut. Hal ini disebabkan jumlah

karbohidrat yang dikonsumsi dari makanan utama dan selingan

mempengaruhi kadar kadar glukosa darah dan sekresi insulin (American

Diabetes Association, 2004).

E. Hubungan konsumsi kolesterol dengan Glukosa Darah Pada Pasien

Diabetes Melitus Tipe II.

Hasil penelitian konsumsi kolesterol dengan Kadar GDP dan

GD2JPP yaitu untuk hasil konsumsi kolesterol dengan kadar GDP p=0,388

(>0,05) H0 diterima berarti tidak ada hubungan konsumsi kolesterol dengan

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

38

kadar GDP pada penderita Diabetes Melitus Tipe II. Sedangkan untuk

konsumsi kolesterol dengan dengan kadar GDP2JPP yaitu p=0,18 (<0,05)

H0 ditolak maka ada hubungan konsumsi kolesterol dengan kadar GD2JPP.

Menurut Siswanti (2010) mengatakan bahwa penderita Diabetes Melitus

kematian utama disebabkan oleh penyakit kardioserebrovaskular, pasien

Diabetes Melitus sangat penting untuk menekan kolesterol. Menurut Yanti

(2008) mengatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kadar

kolesterol dengan kejadian PJK pada Diabetes Melitus Tipe II (P=0,032)

dan kolesterol total >200mg/dl merupakan faktor resiko untuk terjadinya PJK

pada Diabetes Melitus Tipe II.

F. Keterbatasan Penelitian

1. Pada analisis sampel tidak memperhatikan faktor perancu seperti :

melakukan aktifitas atau olahraga yang rutin dan teratur, mengkonsumsi

obat antidiabetes sesuai dengan instruksi dari tim medik, riwayat penyakit

keluarga dan lama sakit.

2. Penelitian ini tidak menggambarkan tentang stress, proses pencernaan

yang berpengaruh secara langsung pada kenaikan kadar glukosa darah.

3. Hasil perhitungan konsumsi makan sangat bergantung dari daya ingat

responden dan dilakukan melalui telefon.

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

39

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Konsumsi Karbohidrat memiliki nilai minimum 108,35 gram, nilai

maksimum 308,92 dan rata-rata 230,2563 gram.

2. Konsumsi kolesterol memiliki nilai minimum 15 mg, nilai makmismal

453,70 mg dan rata- rata 210,94 mg.

3. Kadar Glukosa Darah Puasa (GDP) memiliki nilai minimum 101 mg/dl,

nilai maksimal 181 mg/dl, dan rata-rata 123,27 mg/dl.

4. Kadar glukosa darah 2 jam Post Prandial (GD2JPP) memiliki nilai

minimum 128 mg/dl, nilai maksimal 315 mg/dl dan rata- rata 175,49

mg/dl.

5. Tidak ada hubungan konsumsi karbohidrat dengan kadar GDP dan

kadar GD2JPP pada pasien Diabetes Melitus Tipe II Rawat Jalan di

RSUD Dr.Moewardi Surakarta.

6. Tidak ada hubungan konsumsi kolesterol dengan kadar GDP pada

pasien Diabetes Melitus Tipe II Rawat Jalan di RSUD Dr.Moewardi

Surakarta.

7. Ada hubungan antara konsumsi kolesterol dengan kadar GD2JPP

pada pasien Diabetes Melitus Tipe II Rawat Jalan di RSUD

Dr.Moewardi Surakarta.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

40

B. Saran

1. Bagi Pasien

Penderita Diabetes Melitus diharapkan dapat menjaga pola makan

dan selalu cek rutin / rawat jalan setiap sebulan sekali.

2. Bagi Peneliti

Untuk peneliti lebih lanjut disarankan mempertimbangkan faktor

resiko lain yang berkaitan dengan terjadinya penyakit Diabetes

Melitus terutama pola makan yang baik.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

American Diabetes Association. 2004 .Dietary carbohydrate(amount and type)

inmprevention and managemen diabetes. (Statement). Diabetes

Care.;27:2266-2274.

Arora SK, M.C Farlance.SI. 2005. The case for low carbohydrate diets in diabetes

management. Nutr dan Metab. (16) 2

Baras, Faisal .2003. Mencegah jantung dengan Menekan kolesterol. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Bilous. 2002. Seri Kesehatan Bimbingan Konsensus Dokter pada Diabetes. Dian

Rakyat. Jakarta.

Darryl.E, Barnes, MD. 2012. Program Olahraga Diabetes.PT Citra Aji

Parama.Yogyakarta.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2011. Profil Kesehatan 2011. www. Dinkes Jateng

prov jateng prov. Go. Id. Di unduh pada tanggal 12 Oktober 2012.

Fox, C, J Kilvert , A .2010. Bersahabat dengan Diabetes tipe 2. Penebar Plus.

Depok.

Toruan, Phaidon L, dr., MM. Fat-loss Not Weight-loss for Diabetes: Sakit Tapi Sehat

. Jakarta: Transmedia.

Ucik Witasari, dkk. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Asupan Karbohidrat dan

Serat Dengan Pengendalian Kadar Glukosa Darah Pada Penderita

Diabetes Melitus Tipe 2.

Gondosari Aleysius. H. 2009. Karbohidrat Sederhana. Tersedia di http :

www:5elemen.com Diakses pada 6 juni, 2011.

Kariadi, SH. 2009. Diabetes Siapa Takut. Mizan Media Utama : Bandung.

Linder M. C, 2000. Biokimia nutrisi dan metabolisme. UI Press. Jakarta.32.

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

Madina. 2011. Diabetes Mellitus Ancaman Umat Manusia di Dunia.tersedia

di:http://madinask.com/index.php?option=com_content&view=article&i

d=4659: diabetesmellitus umat-manusia-

Manaf. 2006. Insulin;Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme. Dalam Sudoyo et

al, Buku ajar :Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi IV. Jakarta: Departemen

Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Noris SL, Engelgau.2001. Effectiveness of Self-Management Training in Type 2

Diabetes; a systematic review of rando, Vol.31, Supplement 2, February

2008mized control trials. Diabetes Care, Vol. 24, No.3, pp 561-587,

March

Nurhasan.2000. Kiat Melawan Penyakit.Pustaka Pelajar.Jogjakarta.

Perkeni. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe II di

Indonesia.

Potter, P.A dan Perry, A.G .2006. Buku Ajar Fundamental: konsep, proses, dan

praktik. EGC : Jakarta.

Kariadi, Sri Hastuti. 2009. Diabetes : Panduan Lengkap Untuk Diabetisi. Mizan

Utama. Jakarta.

RSUD Dr. MoewardiSurakarta.2006. Profil dan Informasi Layanan RSUD Dr.

Moewardi Surakarta tahun ,2006.

Seisyuhada. 2009. Di unduh dari : http:// seisyuhada. Wordpress.com /

2009/05/11/mitosis-dan – meiosis / 20 November.pukul 12.05 WIB

Sidartawan Soegondo, dkk. 2006. Konsensus pengelolaan dan pencegahan

diabetes mellitus tipe 2. Pengurus besar perkumpulan Endokrinologi

Indonesia. Jakarta

Shuldiner, A . R, dkk. 2001. Resistin, Obesity, and Insulin Resistance – The

Emerging Role of the Adipocyte as an Endocrine Organ. N Engl J Med.

345 (18) : 1345 -6.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

Suyono, dkk. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Balai Penerbit

FKUI, 2002.

Waspadji, dkk. 2003. Indeks Glikemik Berbagai Bahan Makanan Indonesia. Balai

Penerbitan FKUI, Jakarta.

WHO.1994.Prevention of diabetes mellitus. Technical Report Series.11-31.

Yekti Wirawanni dan Fitri R. 2014. hubungan konsumsi karbohidrat, konsumsi total

energi, konsumsi serat, beban glikemik, dan latihan jasmani dengan

kadar glukosa darah pada pasien Diabetes melitus tipe 2.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

LAMPIRAN 1

Permohonan Menjadi Responden

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, adalah mahasiswa Fakultas

Ilmu Kesehatan Prodi DIII Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nama : Dyah ayu Apritasari Mahendri

Nim : J300120028

Yang akan mengadakan penelitian dengan judul “ HUBUNGAN

KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL TERHADAP KADAR

GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II RAWAT

JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA”

Untuk kegiatan tersebut maka peneliti mohon dengan hormat kesediaan

keikhlasan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk memberikan bantuan berupa

memberitahukan pola makan selama 4 hari dengan keadaan yang

sesungguhnya. Penelitian ini tidak akan memberikan dampak negatif terhadap

responden dan kerahasiaan dari identitas serta jawaban anda akan tetap saya

jaga, dan hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian.

Apabila anda bersedia menyetujui, maka saya mohon anda untuk

menandatangani lembar persetujuan yang akan saya sertakan ini. Atas perhatian

dan ketersediaannya sebagai responden, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Dyah ayu. A.M

Peneliti

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

Lembar Persetujuan Responden Penelitian

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Jenis Kelamin :

Tempat/ Tgl. Lahir :

Alamat :

Umur :

No. Telp :

Kadar GDP :

Kadar G2JPP :

Memberikan persetujuan menjadi responden serta berpartisipasi dalam

penelitian yang berjudul dengan “HUBUNGAN KONSUMSI KARBOHIDRAT

DAN KOLESTEROL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA

PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II RAWAT JALAN DI RSUD Dr.

MOEWARDI SURAKARTA”. Saya telah mendapatkan penjelasan tentang

tujuan, manfaat, cara pelaksanaan penelitian ini sejelas – jelasnya serta

diberikan kesempatan untuk berdiskusi. Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak

akan berakibat negatif terhadap saya, maka saya bersedia / tidak

bersedia*berperan serta menjadi responden dalam penelitian ini.

Surakarta, Juli 2015

Responden

(.....................................)

Keterangan *) coret yang tidak perlu

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

LAMPIRAN 2

HUBUNGAN KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN KOLESTEROL TERHADAP

KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS RAWAT

JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Nama :

Alamat :

DAFTAR RECALL MAKANAN RESPONDEN 4 KALI 24 JAM

Waktu Nama Makanan Bahan Makanan Berat (g) URT

Hari 1

Makan pagi

Snack pagi

Makan Siang

Snack siang

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

Makan

Malam

Hari 2

Makan Pagi

Snack pagi

Makan siang

Snack Siang

Makan

malam

Hari 3

Makan pagi

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

Snack pagi

Makan siang

Snack siang

Makan

malam

Hari ke 4

Makan Pagi

Snack pagi

Makan siang

Snack siang

Makan

malam

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

LAMPIRAN 3

NO Nama Jenis Kelamin Umur (tahun) GDP(mg/dl) GD2JPP(mg/dl) Karbohidrat (gram)

Kolesterol

1 NY.KR Permpuan 66 Tahun 124 mg/dl 132 mg/dl 136,9 gram 85,62 mg

2 TN.HI Laki-laki 58 Tahun 145 mg/dl 153 mg/dl 275,65 gram 200 mg

3 NY.SDR Perempuan 72 Tahun 116 mg/dl 152 mg/dl 292,95 gram 222,12 mg

4 NY.SA Perempuan 53 Tahun 119 mg/dl 148 mg/dl 290,95 gram 204,375 mg

5 NY.SS Perempuan 58 Tahun 139 mg/dl 151 mg/dl 275,9 gram 216 mg

6 NY.NN Perempuan 49 Tahun 115 mg/dl 162 mg/dl 122,52 gram 380,02 mg

7 NY.JM Perempuan 56 Tahun 120 mg/dl 150 mg/dl 176,7 gram 148 mg

8 NY.SR Perempuan 66 Tahun 118 mg/dl 142 mg/dl 126,02 gram 15 mg

9 NY.ST Perempuan 58 Tahun 125 mg/dl 161 mg/dl 152,7 gram 72,15 mg

10 NY.SM Perempuan 52 Tahun 148 mg/dl 208 mg/dl 216 gram 212,25 mg

11 NY.UB Perempuan 60 Tahun 169 mg/dl 315 mg/dl 308,92 gram 80,625 mg

12 NY.KJ Perempuan 67 Tahun 118 mg/dl 128 mg/dl 108,35 gram 146,5 mg

13 NY.ST Perempuan 70 Tahun 121 mg/dl 140 mg/dl 150,65 gram 324,37 mg

14 NY.R Perempuan 59 Tahun 119 mg/dl 151 mg/dl 131,6 gram 276 mg

`15 NY.RT Perempuan 60 Tahun 117 mg/dl 192 mg/dl 141,97 gram 158,5 mg

16 NY.SD Perempuan 58 Tahun 132 mg/dl 200 mg/dl 146,52 gram 374,175 mg

17 TN.SG Laki-laki 60 Tahun 116 mg/dl 182 mg/dl 185,67 gram 299,7 mg

18 TN.STM Laki-laki 61 Tahun 142 mg/dl 211 mg/dl 163,9 gram 196,8 mg

19 TN.AJ Laki-laki 61 Tahun 181 mg/dl 242 mg/dl 172,27 gram 290,9 mg

20 TN.J Laki-laki 60 Tahun 152 mg/dl 255 mg/dl 239,1 gram 453,7 mg

21 TN.P Laki-laki 49 Tahun 122 mg/dl 171 mg/dl 223,97 gram 156,2 mg

22 TN.SR2 Laki-laki 62 Tahun 112 mg/dl 169 mg/dl 182,42 gram 137,5 mg

23 TN.W Laki-laki 61 Tahun 121 mg/dl 147 mg/dl 279,8 gram 206,25 mg

24 TN.SR Laki-laki 50 Tahun 113 mg/dl 154 mg/dl 227,62 gram 18,87 mg

25 TN.R Laki-laki 53 Tahun 120 mg/dl 145 mg/dl 209,92 gram 68,7 mg

26 TN.SP Laki-laki 46 Tahun 118 mg/dl 162 mg/dl 210,9 gram 210,97 mg

27 TN.WD Laki-laki 61 Tahun 121 mg/dl 157 mg/dl 155,82 gram 114,77 mg

28 NY.SM Perempuan 59 Tahun 151 mg/dl 207 mg/dl 269,17 gram 317 mg

29 NY.LG Perempuan 52 Tahun 109 mg/dl 176 mg/dl 207,07 gram 224,7 mg

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

30 TN.SY Laki-laki 57 Tahun 103 mg/dl 141 mg/dl 302,35 gram 234,05 mg

31 NY.SY Perempuan 56 Tahun 105 mg/dl 191 mg/dl 190,17 gram 290,5 mg

32 TN.SN Laki-laki 59 Tahun 122 mg/dl 180 mg/dl 263,05 gram 219,7 mg

33 NY.RS Perempuan 57 Tahun 108 mg/dl 182 mg/dl 282,2 gram 111,75 mg

34 TN.SJ Laki-laki 62 Tahun 115 mg/dl 168 mg/dl 240,4 gram 29,5 mg

35 NY.NK Perempuan 63 Tahun 114 mg/dl 174 mg/dl 252,95 gram 91,5 mg

36 NY.T Perempuan 70 Tahun 174 mg/dl 217 mg/dl 262,7 gram 273,75 mg

37 NY.AS Perempuan 60 Tahun 118 mg/dl 200 mg/dl 287 gram 195,25 mg

38 NY.SK Perempuan 62 Tahun 119 mg/dl 201 mg/dl 241,9 gram 268,15 mg

39 NY.SW Perempuan 45 Tahun 121 mg/dl 145 mg/dl 264,125 gram 192,25 mg

40 NY.SSD Perempuan 68 Tahun 140 mg/dl 200 mg/dl 227,85 gram 346 mg

41 TN.PKS Laki-laki 46 Tahun 131 mg/dl 205 mg/dl 270,02 gram 330,32 mg

42 TN.W Laki-laki 57 Tahun 114 mg/dl 200 mg/dl 268,67 gram 252 mg

43 NY.T Perempuan 60 Tahun 109 mg/dl 140 mg/dl 295 gram 245,25 mg

44 NY.P Perempuan 56 Tahun 102 mg/dl 153 mg/dl 279,25 gram 174,7 mg

45 TN.D Laki-laki 60 Tahun 101 mg/dl 141 mg/dl 298,22 gram 217,7 mg

46 NY.W Perempuan 54 Tahun 113 mg/dl 152 mg/dl 292,2 gram 297,5 mg

47 TN.J Laki-laki 46 Tahun 120 mg/dl 200 mg/dl 276,02 gram 163,7 mg

48 TN.SH Laki-laki 57 Tahun 124 mg/dl 207 mg/dl 234,62 gram 206,8 mg

49 NY.E Perempuan 63 Tahun 102 mg/dl 209 mg/dl 245,15 gram 218,7 mg

50 NY.SB Perempuan 39 Tahun 104 mg/dl 196 mg/dl 292,65 gram 392,12 mg

51 NY.SRD Perempuan 47 Tahun 135 mg/dl 205 mg/dl 292,65 gram 392,12 mg

52 NY.AC Perempuan 62 Tahun 119 mg/dl 141 mg/dl 284,5 gram 35,62 mg

53 NY.P Perempuan 59 Tahun 124 mg/dl 151 mg/dl 28025 gram 217,8 mg

54 NY.SM Perempuan 69 Tahun 112 mg/dl 148 mg/dl 227,42 gram 248,75 mg

55 NY.NH Perempuan 57 Tahun 108 mg/dl 142 mg/dl 230,85 gram 145 mg

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

LAMPIRAN 4 Frequencies

Statistics

Jenis Kelamin Umur GDP (mg/dl) GD2JPP (mg/dl) Karbohidrat (gram)

N Valid 55 55 55 55 55

Missing 0 0 0 0 0

Statistics

Kolesterol

N Valid 55

Missing 0

Frequency Table

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

L 20 36.4 36.4 36.4

P 35 63.6 63.6 100.0

Total 55 100.0 100.0

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

39 1 1.8 1.8 1.8

45 1 1.8 1.8 3.6

46 3 5.5 5.5 9.1

47 1 1.8 1.8 10.9

49 2 3.6 3.6 14.5

50 1 1.8 1.8 16.4

52 2 3.6 3.6 20.0

53 2 3.6 3.6 23.6

54 1 1.8 1.8 25.5

56 3 5.5 5.5 30.9

57 5 9.1 9.1 40.0

58 4 7.3 7.3 47.3

59 4 7.3 7.3 54.5

60 7 12.7 12.7 67.3

61 4 7.3 7.3 74.5

62 4 7.3 7.3 81.8

63 2 3.6 3.6 85.5

66 2 3.6 3.6 89.1

67 1 1.8 1.8 90.9

68 1 1.8 1.8 92.7

69 1 1.8 1.8 94.5

70 2 3.6 3.6 98.2

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

72 1 1.8 1.8 100.0

Total 55 100.0 100.0

GDP (mg/dl)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

101 1 1.8 1.8 1.8

102 2 3.6 3.6 5.5

103 1 1.8 1.8 7.3

104 1 1.8 1.8 9.1

105 1 1.8 1.8 10.9

108 2 3.6 3.6 14.5

109 2 3.6 3.6 18.2

112 2 3.6 3.6 21.8

113 2 3.6 3.6 25.5

114 2 3.6 3.6 29.1

115 2 3.6 3.6 32.7

116 2 3.6 3.6 36.4

117 1 1.8 1.8 38.2

118 4 7.3 7.3 45.5

119 4 7.3 7.3 52.7

120 3 5.5 5.5 58.2

121 4 7.3 7.3 65.5

122 2 3.6 3.6 69.1

124 3 5.5 5.5 74.5

125 1 1.8 1.8 76.4

131 1 1.8 1.8 78.2

132 1 1.8 1.8 80.0

135 1 1.8 1.8 81.8

139 1 1.8 1.8 83.6

140 1 1.8 1.8 85.5

142 1 1.8 1.8 87.3

145 1 1.8 1.8 89.1

148 1 1.8 1.8 90.9

151 1 1.8 1.8 92.7

152 1 1.8 1.8 94.5

169 1 1.8 1.8 96.4

174 1 1.8 1.8 98.2

181 1 1.8 1.8 100.0

Total 55 100.0 100.0

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

GD2JPP (mg/dl)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

128 1 1.8 1.8 1.8

132 1 1.8 1.8 3.6

140 2 3.6 3.6 7.3

141 3 5.5 5.5 12.7

142 2 3.6 3.6 16.4

145 2 3.6 3.6 20.0

147 1 1.8 1.8 21.8

148 2 3.6 3.6 25.5

150 1 1.8 1.8 27.3

151 3 5.5 5.5 32.7

152 2 3.6 3.6 36.4

153 2 3.6 3.6 40.0

154 1 1.8 1.8 41.8

157 1 1.8 1.8 43.6

161 1 1.8 1.8 45.5

162 2 3.6 3.6 49.1

168 1 1.8 1.8 50.9

169 1 1.8 1.8 52.7

171 1 1.8 1.8 54.5

174 1 1.8 1.8 56.4

176 1 1.8 1.8 58.2

180 1 1.8 1.8 60.0

182 2 3.6 3.6 63.6

191 1 1.8 1.8 65.5

192 1 1.8 1.8 67.3

196 1 1.8 1.8 69.1

200 5 9.1 9.1 78.2

201 1 1.8 1.8 80.0

205 2 3.6 3.6 83.6

207 2 3.6 3.6 87.3

208 1 1.8 1.8 89.1

209 1 1.8 1.8 90.9

211 1 1.8 1.8 92.7

217 1 1.8 1.8 94.5

242 1 1.8 1.8 96.4

255 1 1.8 1.8 98.2

315 1 1.8 1.8 100.0

Total 55 100.0 100.0

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

Karbohidrat (gram)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

108.35 1 1.8 1.8 1.8

122.52 1 1.8 1.8 3.6

126.02 1 1.8 1.8 5.5

131.60 1 1.8 1.8 7.3

136.90 1 1.8 1.8 9.1

141.97 1 1.8 1.8 10.9

146.52 1 1.8 1.8 12.7

150.65 1 1.8 1.8 14.5

152.70 1 1.8 1.8 16.4

155.82 1 1.8 1.8 18.2

163.90 1 1.8 1.8 20.0

172.27 1 1.8 1.8 21.8

176.70 1 1.8 1.8 23.6

182.42 1 1.8 1.8 25.5

185.67 1 1.8 1.8 27.3

190.17 1 1.8 1.8 29.1

207.07 1 1.8 1.8 30.9

209.92 1 1.8 1.8 32.7

210.90 1 1.8 1.8 34.5

216.00 1 1.8 1.8 36.4

223.97 1 1.8 1.8 38.2

227.42 1 1.8 1.8 40.0

227.62 1 1.8 1.8 41.8

227.85 1 1.8 1.8 43.6

230.85 1 1.8 1.8 45.5

234.62 1 1.8 1.8 47.3

239.10 1 1.8 1.8 49.1

240.40 1 1.8 1.8 50.9

241.90 1 1.8 1.8 52.7

245.15 1 1.8 1.8 54.5

252.95 1 1.8 1.8 56.4

262.70 1 1.8 1.8 58.2

263.05 1 1.8 1.8 60.0

264.13 1 1.8 1.8 61.8

268.67 1 1.8 1.8 63.6

269.17 1 1.8 1.8 65.5

270.02 1 1.8 1.8 67.3

275.65 1 1.8 1.8 69.1

275.90 1 1.8 1.8 70.9

276.02 1 1.8 1.8 72.7

279.25 1 1.8 1.8 74.5

279.80 1 1.8 1.8 76.4

280.25 1 1.8 1.8 78.2

282.20 1 1.8 1.8 80.0

284.50 1 1.8 1.8 81.8

287.00 1 1.8 1.8 83.6

290.95 1 1.8 1.8 85.5

292.20 1 1.8 1.8 87.3

292.65 2 3.6 3.6 90.9

292.95 1 1.8 1.8 92.7

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

295.00 1 1.8 1.8 94.5

298.22 1 1.8 1.8 96.4

302.35 1 1.8 1.8 98.2

308.92 1 1.8 1.8 100.0

Total 55 100.0 100.0

Kolesterol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

15.00 1 1.8 1.8 1.8

18.87 1 1.8 1.8 3.6

29.50 1 1.8 1.8 5.5

35.62 1 1.8 1.8 7.3

68.70 1 1.8 1.8 9.1

72.15 1 1.8 1.8 10.9

80.63 1 1.8 1.8 12.7

85.62 1 1.8 1.8 14.5

91.50 1 1.8 1.8 16.4

111.75 1 1.8 1.8 18.2

114.77 1 1.8 1.8 20.0

137.50 1 1.8 1.8 21.8

145.00 1 1.8 1.8 23.6

146.50 1 1.8 1.8 25.5

148.00 1 1.8 1.8 27.3

156.20 1 1.8 1.8 29.1

158.50 1 1.8 1.8 30.9

163.70 1 1.8 1.8 32.7

174.70 1 1.8 1.8 34.5

192.25 1 1.8 1.8 36.4

195.25 1 1.8 1.8 38.2

196.80 1 1.8 1.8 40.0

200.00 1 1.8 1.8 41.8

204.38 1 1.8 1.8 43.6

206.25 1 1.8 1.8 45.5

206.80 1 1.8 1.8 47.3

210.97 1 1.8 1.8 49.1

212.25 1 1.8 1.8 50.9

216.00 1 1.8 1.8 52.7

217.70 1 1.8 1.8 54.5

217.80 1 1.8 1.8 56.4

218.70 1 1.8 1.8 58.2

219.70 1 1.8 1.8 60.0

222.12 1 1.8 1.8 61.8

224.70 1 1.8 1.8 63.6

234.05 1 1.8 1.8 65.5

245.25 1 1.8 1.8 67.3

248.75 1 1.8 1.8 69.1

252.00 1 1.8 1.8 70.9

268.15 1 1.8 1.8 72.7

273.75 1 1.8 1.8 74.5

276.00 1 1.8 1.8 76.4

290.50 1 1.8 1.8 78.2

290.90 1 1.8 1.8 80.0

297.50 1 1.8 1.8 81.8

Page 75: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

299.70 1 1.8 1.8 83.6

317.00 1 1.8 1.8 85.5

324.37 1 1.8 1.8 87.3

330.32 1 1.8 1.8 89.1

346.00 1 1.8 1.8 90.9

374.18 1 1.8 1.8 92.7

380.02 1 1.8 1.8 94.5

392.12 2 3.6 3.6 98.2

453.70 1 1.8 1.8 100.0

Total 55 100.0 100.0

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Umur 55 39 72 57.96 6.885 GDP (mg/dl) 55 101 181 123.27 17.417 GD2JPP (mg/dl) 55 128 315 175.49 35.097 Karbohidrat (gram) 55 108.35 308.92 230.2563 57.31540 Kolesterol 55 15.00 453.70 210.9499 101.28710

Valid N (listwise) 55

Page 76: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

GDP (mg/dl) GD2JPP (mg/dl) Karbohidrat (gram)

N 55 55 55

Normal Parametersa,b

Mean 123.27 175.49 230.2563 Std. Deviation 17.417 35.097 57.31540

Most Extreme Differences Absolute .229 .148 .151 Positive .229 .148 .086 Negative -.100 -.120 -.151

Kolmogorov-Smirnov Z 1.697 1.098 1.118 Asymp. Sig. (2-tailed) .006 .179 .164

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kolesterol

N 55

Normal Parametersa,b

Mean 210.9499 Std. Deviation 101.28710

Most Extreme Differences Absolute .082 Positive .082 Negative -.081

Kolmogorov-Smirnov Z .611 Asymp. Sig. (2-tailed) .850

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Page 77: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

Korelasi Spearman antara Karbohidrat (KH) dengan GDP Nonparametric Correlations

Correlations

Karbohidrat (gram)

GDP (mg/dl)

Spearman's rho

Karbohidrat (gram)

Correlation Coefficient 1.000 -.143

Sig. (2-tailed) . .299

N 55 55

GDP (mg/dl)

Correlation Coefficient -.143 1.000

Sig. (2-tailed) .299 .

N 55 55

Korelasi Spearman antara Kolesterol dengan GDP Nonparametric Correlations

Correlations

Kolesterol GDP (mg/dl)

Spearman's rho

Kolesterol

Correlation Coefficient 1.000 .119

Sig. (2-tailed) . .388

N 55 55

GDP (mg/dl)

Correlation Coefficient .119 1.000

Sig. (2-tailed) .388 .

N 55 55

Korelasi Pearson antara Karbohidrat (KH) dengan GD2JPP Correlations

Correlations

Karbohidrat (gram)

GD2JPP (mg/dl)

Karbohidrat (gram)

Pearson Correlation 1 .155

Sig. (2-tailed) .258

N 55 55

GD2JPP (mg/dl)

Pearson Correlation .155 1

Sig. (2-tailed) .258 N 55 55

Page 78: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.

Korelasi Pearson antara Kolesterol dengan GD2JPP Correlations

Correlations

Kolesterol GD2JPP (mg/dl)

Kolesterol

Pearson Correlation 1 .317*

Sig. (2-tailed) .018

N 55 55

GD2JPP (mg/dl)

Pearson Correlation .317* 1

Sig. (2-tailed) .018 N 55 55

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 79: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.
Page 80: HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI KARBOHIDRAT DAN …eprints.ums.ac.id/37813/23/10. KARYA TULIS ILMIAH FULTEKS.pdf · menurun dari waktu ke waktu karena usia ataupun gaya hidup yang dipilih.