Hipoglikemia Pada Diare

3
MEKANISME TERJADINYA HIPOGLIKEMIA PADA PENDERITA DIARE Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, lebih sering pada anak yang sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini terjadi karena adanya gangguan penyimpanan/penyediaan glikogen dalam hati dan adanya gangguan absorbsi glukosa. Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anak-anak. Penyebab turunya kadar gula pada penderita diare adalah: 1. Berkurangnya asupan makanan Berkuranganya asupan makanan sebesar 30% atau lebih selama beberapa hari pertama diare akut merupakan akibat dari a. Anoreksia yang terutama terlihat pada anak disentri b. Muntah c. Menghentikan makanan berdasarkan pada kepercayaan tradisional tentang pengobatan diare atau dianjurkan oleh petugas kesehatan untuk mengistirahatkan usus d. Memberikan makanan dengan nilai gizi yang kurang, seperti bubur atau sup yang diencerkan, hal ini dilakukan dengan kepercayaan bahwa makanan yang diencerkan mudah dicerna. 2. Berkurangnya penyerapan zat-zat makanan Secara keseluruhan penyerapan zat-zat makanan terutama glukosa juga berkurang mencapai 30% selama diare akut. Pengurangan terjadi lebih besar pada lemak dan protein. Berkurangnya penyerapan dapat terjadi lebih besar pada anak-anak gizi buruk dengan diare persisten, yang menggambarkan kerusakan yang

Transcript of Hipoglikemia Pada Diare

MEKANISME TERJADINYA HIPOGLIKEMIA PADA PENDERITA DIARE

Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, lebih sering pada anak yang

sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini terjadi karena adanya gangguan

penyimpanan/penyediaan glikogen dalam hati dan adanya gangguan absorbsi glukosa. Gejala

hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50%

pada anak-anak. Penyebab turunya kadar gula pada penderita diare adalah:

1. Berkurangnya asupan makanan

Berkuranganya asupan makanan sebesar 30% atau lebih selama beberapa hari pertama diare

akut merupakan akibat dari

a. Anoreksia yang terutama terlihat pada anak disentri

b. Muntah

c. Menghentikan makanan berdasarkan pada kepercayaan tradisional tentang pengobatan

diare atau dianjurkan oleh petugas kesehatan untuk mengistirahatkan usus

d. Memberikan makanan dengan nilai gizi yang kurang, seperti bubur atau sup yang

diencerkan, hal ini dilakukan dengan kepercayaan bahwa makanan yang diencerkan

mudah dicerna.

2. Berkurangnya penyerapan zat-zat makanan

Secara keseluruhan penyerapan zat-zat makanan terutama glukosa juga berkurang mencapai

30% selama diare akut. Pengurangan terjadi lebih besar pada lemak dan protein.

Berkurangnya penyerapan dapat terjadi lebih besar pada anak-anak gizi buruk dengan diare

persisten, yang menggambarkan kerusakan yang lebih luas pada mukosa usus. Penurunan

absorbsi zat-zat makanan disebabkan oleh:

a. Kerusakan sel epitel absorpsi (villi) yang mengurangi luas permukaan obsorpsi usus

b. Defesiensi disakaridase, karena kegagalan produksi enzim oleh mikrovilli yang rusak

(bila berat, akan mengakibatkan malabsorbsi gula disakarida, terutama laktosa)

c. Transit makanan melalui usus yang sangat cepat cepat, mengakibatkan tidak cukup waktu

untuk pencernaan dan absorbsi.

3. Meningkatnya kebutuhan makanan

Kebutuhan zat makanan meningkat selama diare karena :

a. Kebutuhan metabolik karena panas

b. Kebutuhan untuk memperbaiki epitel usus

c. Kebutuhan mengganti kehilangan protein serum melalui mukosa usus yang rusak, seperti

yang terjadi pada disentri

DAFTAR PUSTAKA

DEPKES RI. Buku ajar diare pegangan bagi mahasiswa. Jakarta: Depertemen kesehatan

RI direktorat jendral pemberantasan penyakit menular dan penyehat lingkungan

pemukiman (DITJEN. PPM dan PLP)