HIPERTENSI EMERGENSI

28
HIPERTENSI EMERGENSI DAN DISPEPSIA DISUSUN OLEH : ANTJE IRMELLA TARIGAN DOKTER PEMBIMBING : dr.D.H.Parhusip, Sp.PD

description

power point hipertensi

Transcript of HIPERTENSI EMERGENSI

Page 1: HIPERTENSI EMERGENSI

HIPERTENSI EMERGENSI DAN

DISPEPSIADISUSUN OLEH : ANTJE IRMELLA TARIGANDOKTER PEMBIMBING : dr.D.H.Parhusip, Sp.PD

Page 2: HIPERTENSI EMERGENSI

HIPERTENSI EMERGENSI

Page 3: HIPERTENSI EMERGENSI

DefinisiHipertensi darurat (emergency

hypertension) : kenaikan tekanan darah mendadak (sistolik  ≥180 mm Hg dan / atau diastolik ≥120 mm Hg) dengan kerusakan organ target yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus diturunkan segera, dalam hitungan menit sampai jam agar dapat membatasi kerusakan yang terjadi.

Page 4: HIPERTENSI EMERGENSI

Etiologi SISTEM SARAF

Hipertensi Ensefalopati

Infark serebral

Perdarahan subarachno

idPerdarahan

Intrakranial

SISTEM KARDIO-VASKULE

R

Infark miokard

Disfungsi ventrikel kiri akutEdema paru

akut

Diseksi aorta

SISTEM ORGAN

LAIN

GGA

retinopati

ekklamsia

Anemia hemolitik

mikroangiopatik

ORGAN TARGE

T

Page 5: HIPERTENSI EMERGENSI

Klasifikasi Tekanan Darah berdasarkan JNC-7

Kategori Tekanan Darah Sistolik

Tekanan Darah Diastolik

Normal < 120 < 80

Pre Hipertension

120 – 139 80 - 89

Stadium 1 140 – 159 90 - 99

Stadium 2 ≥ 160 ≥ 100

Page 6: HIPERTENSI EMERGENSI

PATOFISIOLOGIS

Nekrosis aterial + hiperplasi intima arterial interlobuler

nefron-nefron

HIPERTENSI MENETAP

Perubahan Patologis(retina, otak & ginjal)

Page 7: HIPERTENSI EMERGENSI

Manifestasi KlinisJantung nyeri dada dan sesak nafas.Mata edema papilla mataOtak sakit kepala, gangguan

kesadaranGinjal gagal ginjal akut

Page 8: HIPERTENSI EMERGENSI

Diagnosis Anamnesis riwayat hipertensi, obat

antihipertensi, usia, gejala sistem saraf, gejala sistem ginjal, gejala sistem kardiovaskuler, riwayat penyakit glomerulusnefrosis,pyelonefritis, dan riwayat kehamilan.

Pemeriksaan Fisik pengukuran tekanan darah, mencari kerusakan organ sasaran, palpitas denyut nadi, auskultasi, pemeriksaan neurologis umum.

Page 9: HIPERTENSI EMERGENSI

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan laboratorium awal : urinalisis,

Hb, Ht, ureum, kreatinin, gula darah dan elektrolit.

Pemeriksaan penunjang: elektrokardiografi, foto thoraks.

Pemeriksaan penunjang lain bila memungkinkan: CT scan kepala, ekokardiogram, ultrasonogram.

Page 10: HIPERTENSI EMERGENSI

PenatalaksanaanDi ruang ICU/ICCUBedrest Tujuan pengobatan pada keadaan darurat

hipertensi ialah menurunkan tekanan darah secepat dan seaman mungkin yang disesuaikan dengan keadaan klinis penderita.

Page 11: HIPERTENSI EMERGENSI

Obat Hipertensi EmergensiSodium Nitroprusside

Nitroglycerini

Hydralazine

Phentolamine ( regitine )

Trimethaphan camsylate

Labetalol

Clonidine

Page 12: HIPERTENSI EMERGENSI

KomplikasiEnsefalopati HipertensiGagal Jantung Kiri AkutFeokromositomaDeseksi Aorta Anerisma AkutToksemia Gravidarum Perdarahan Intrakranial

Page 13: HIPERTENSI EMERGENSI

DISPEPSIA

Page 14: HIPERTENSI EMERGENSI

Definisidispepsia ini merupakan sindroma klinik /

kumpulan simtom / keluhan yang di sebabkan oleh beberapa penyakit saluran cerna bagian atas.

Berdasarkan kriteria Roma II tahun 2000 dispepsia didefenisikan sebagai dyspepsia refers to pain or discomfort centered in upper abdomen.

Page 15: HIPERTENSI EMERGENSI

Klasifikasi DispepsiaDispepsia OrganikDispepsia Fungsional ( Dispepsia Non

Ulkus/Dispepsia Anorganik): a. Dispepsia mirip ulkus (ulcer like dyspepsia)b. Dispepsia mirip dismotilitas (dismotility like

dyspepsia)c. Dispepsia non spesifik

Page 16: HIPERTENSI EMERGENSI

Etiologia. Tukakb. GERDc. Kanker Lambungd. Infeksi/HPe. Gangguan Metabolik, seperti DMf. Obat-obatan seperti teofilin, zat besi, kalium,

digoksin, antibiotik.

Page 17: HIPERTENSI EMERGENSI

PatogenesaMultifaktorial disorder Dismotilitas lambungAsam PsikisHipersensitivitas makanan, alkohol, kopi,

rokok, NSAIDsInfeksi HP

Page 18: HIPERTENSI EMERGENSI

Manifestasi Klinisa. Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus ( Ulcus

like dyspepsia), dengan gejala:Nyeri ulu hati lebih dominan mualNight pain (nyeri ulu hati sampai terbangun

malam hari)Nyeri epigastrium terlokalisasiNyeri hilang setelah makan atau pemberian

antacidNyeri saat laparNyeri episodicSendawa terasa asam

Page 19: HIPERTENSI EMERGENSI

b. Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas (Dysmotility like dyspepsia), dengan gejala:

Kembung, mual, cepat kenyang lebih dominan daripada nyeri ulu hati

MenyesakMenyusuk-nyusukMudah kenyangPerut cepat terasa penuh saat makanLebih sesak bila kenyangMualMuntahUpper abdominal bloatingRasa tak nyaman bertambah saat makan.Sendawa terasa pahit

Page 20: HIPERTENSI EMERGENSI

c. Dispepsia dengan keluhan seperti refluks (“Heartburn”, precordial chest pain, asthma, gangguan laring / faring).

d. Dispepsia non spesifik (tidak ada gejala seperti kedua tipe diatas)

Page 21: HIPERTENSI EMERGENSI
Page 22: HIPERTENSI EMERGENSI

Pemeriksaan Penunjang1. Laboratorium: a. Pemeriksaan urin, darah, faeces rutin.b. Pemeriksaan asam lambungc. Petanda tumor2. Radiologis3. Endoskopis4. Ultrasonografi5. Manometri Esofagus-gastro-duodenum6. Waktu Pengosongan Lambung

Page 23: HIPERTENSI EMERGENSI

PenatalaksanaanUlcer like dyspepsia: a. diberi PPI, jika rasa sakit pada perut tidak

berkurang dan tidak respon pada PPI, bisa diberikan trisiklik, antidepresan (analgesik, psikotropik).

b. ARH2

Refluks like dyspepsia/ GERD:Diberi PPI double dosis/ “on demand” &

prokinetik

Page 24: HIPERTENSI EMERGENSI

Dismotility like dyspepsia:a. Supresi asam (ARH2/PPI), prokinetik, agonis 5-HT4,

antasida.b. AntidopaminergikDosis standard: Metoclopropamide & domperidon: 10 mg

2 dd ac, 20 mg 3dd.Kontra indikasi: prolaktin sekreting tumor, tumor mamae,

wanita hamil, ibu yang menyusui, metoclopropamide tidak dianjurkan pada epilepsi.

Interaksi dengan obat: digoxin, theophylin, LDOPA, cyclosporine

c. Reseptor antagonist 5 HT4 digunakan pada IBS/ konstipasi.

Page 25: HIPERTENSI EMERGENSI

Atur pola makan seteratur mungkin.Olahraga teratur.Hindari makanan berlemak tinggi yang menghambat

pengosongan isi lambung (cokelat, keju, dan lain-lain).Hindari makanan yang terlalu pedas.Hindari minuman yang kadar caffeine dan alkohol.Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung, seperti

obat anti-inflammatory, misalnya yang mengandung ibuprofen, aspirin, naproxen, dan ketoprofen. Aceteminophen adalah obat pilihan yang paling tepat untuk mengobati nyeri karena tidak mengakibatkan iritasi pada dinding lambung.

Kelola stres psikologi se-efisien mungkin.

Page 26: HIPERTENSI EMERGENSI

KesimpulanHipertensi darurat (emergency

hypertension) : kenaikan tekanan darah mendadak (sistolik  ≥180 mm Hg dan / atau diastolik ≥120 mm Hg) dengan kerusakan organ target yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus diturunkan segera, dalam hitungan menit sampai jam agar dapat membatasi kerusakan yang terjadi.

Page 27: HIPERTENSI EMERGENSI

Sedangkan dispepsia ini merupakan sindroma klinik / kumpulan simtom / keluhan yang di sebabkan oleh beberapa penyakit saluran cerna bagian atas seperti tukak, GERD, kanker lambung, Infeksi/HP, gangguan metabolik seperti DM, ataupun obat-obatan seperti teofilin, zat besi, kalium, digoksin, antibiotik. Sebagian besar dispepsia terjadi karena gaya hidup (makanan yang berlemak tinggi, yang menimbulkan gas di lambung, minuman beralkohol, dll), stress berlebihan, merokok, penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter.

Page 28: HIPERTENSI EMERGENSI

Oleh karena itu pada pasien ini yang pertama kali ditangani adalah Hipertensi Emergensi kemudian dilanjutkan dengan terapi Dispesianya. Karena keduanya adalah penyakit yang menyerang organ yang berbeda, maka penanganannya juga dilakukan dengan 2 line.