HidRoseFalus TUGAS NEONATUS HIDROSEFALUS

10
TUGAS NEONATUS HIDROSEFALUS Disusun oleh: YESSY PURNAMASARI (1211030014) DEWI LESTARI (1311030032)

description

Hidrosefalusadalah akumulasi cairan serebro spinal dalam ventrikelserebral, ruang subarachnoid atau ruang subdural (Suriadi dan Yuliani, 2001).Hidrosefalusmerupakan keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebro spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan intracranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya cairan serebro spinal (Ngastiyah,2007).Hidrosefalus merupakan sindroma klinis yang dicirikan dengan dilatasi yang progresif pada system ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari jaringan – jaringan serebral selama produksi CSF berlangsung yang meningkatkan kecepatan absorbsi oleh vili arachnoid. Akibat berlebihannya cairan serebrospinalis dan meningkatnya tekanan intrakranial menyebabkan terjadinya peleburan ruang – ruang tempat mengalirnya liquor (Mualim, 2010)

Transcript of HidRoseFalus TUGAS NEONATUS HIDROSEFALUS

Page 1: HidRoseFalus TUGAS NEONATUS HIDROSEFALUS

TUGAS NEONATUSHIDROSEFALUS

Disusun oleh:

YESSY PURNAMASARI (1211030014)

DEWI LESTARI (1311030032)

PRODI KEBIDANAN D3FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

Page 2: HidRoseFalus TUGAS NEONATUS HIDROSEFALUS

A. Definisi

Hidrosefalus adalah akumulasi cairan serebro spinal dalam ventrikelserebral,

ruang subarachnoid atau ruang subdural (Suriadi dan Yuliani, 2001).

Hidrosefalus merupakan keadaan patologis otak yang mengakibatkan

bertambahnya cairan serebro spinalis tanpa atau pernah dengan tekanan intracranial

yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya cairan

serebro spinal (Ngastiyah,2007).

Hidrosefalus merupakan sindroma klinis yang dicirikan dengan dilatasi yang

progresif pada system ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari jaringan –

jaringan serebral selama produksi CSF berlangsung yang meningkatkan kecepatan

absorbsi oleh vili arachnoid. Akibat berlebihannya cairan serebrospinalis dan

meningkatnya tekanan intrakranial menyebabkan terjadinya peleburan ruang – ruang

tempat mengalirnya liquor (Mualim, 2010)

B. Etiologi

Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu tempat

antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam

ruang subarackhnoid. akibat penyumbatan, terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya.

Penyumbatan aliran CSS sering terdapat pada bayi dan anak ialah:

1. Kongenital : disebabkan gangguan perkembangan janin dalam rahim,atau

infeksi intrauterine meliputi :

Stenosis aquaductus sylvi

Merupakan penyebab yang terbanyak pada hidrosefalus bayi dan anak (60 –

90%). Akuaduktus dapat merupakan saluran buntu sama sekali atau abnormal lebih

sempit dari biasa. Umumnya gejala hidrosepalus terlihat sejak lahir atau progresif

dengan cepat pada bulan – bulan pertama setelah lahir.

Spina bifida dan kranium bifida

Hidrosepalus pada kelainan ini biasanya berhubungan dengan sindrom

Arnold – Chiari akibat tertariknya medulla spinalis dengan medulla oblongata dan

serebelum letaknya lebih rendah dan menutupi foramen magnum sehingga terjadi

penyumbatan sebagian atau total.

Page 3: HidRoseFalus TUGAS NEONATUS HIDROSEFALUS

Syndrom Dandy-Walker

Menutupnya jalur keluar cairan dari dalam sistem ventrikel ke luar sistem

ventrikel

Kista arakhnoid

Dapat terjadi kongenital tetapi dapat juga timbul akibat trauma sekunder suatu

hematoma.

2.Didapat : disebabkan oleh infeksi, neoplasma, atau perdarahan

Infeksi

Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. secara patologis terlihat

penebalan jaringan piameter dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain.

penyebab lain infeksi adalah toksoplasmosis.

Neoplasma

Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat aliran

CSS. pada anak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan ventrikel IV / akuaduktus

sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari cerebelum,

penyumbatan bagian depan ventrikel III disebabkan kraniofaringioma.

Perdarahan

Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis

leptomeningfen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjakdi

akibat organisasi dari darah itu sendiri.

C. Prognosis

Hidrosefalus yang tidak diterapi akan menimbulkan gejala sisa, gangguan

neurologis serta kecerdasan. Dari kelompok yang tidak diterapi, 50-70% akan

meninggal karena penyakitnya sendiri atau akibat infeksi berulang, atau oleh karena

aspirasi pneumonia. Namun bila prosesnya berhenti (arrested hidrosefalus) sekitar

40% anak akan mencapai kecerdasan yang normal (Allan H. Ropper, 2005). Pada

kelompok yang dioperasi, angka kematian adalah 7%. Setelah operasi sekitar 51%

kasus mencapai fungsi normal dan sekitar 16% mengalami retardasi mental ringan.

Adalah penting sekali anak hidrosefalus mendapat tindak lanjut jangka panjang dengan

kelompok multidisipliner.

D. Tanda atau Gejala

Page 4: HidRoseFalus TUGAS NEONATUS HIDROSEFALUS

1. Bayi

Kepala menjadi makin besar dan akan terlihat pada umur 3 tahun.

Keterlambatan penutupan fontanela anterior, sehingga fontanela menjadi

tegang, keras, sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.

Muntah

Gelisah

Menangis dengan suara ringgi

Peningkatan sistole pada tekanan darah, penurunan nadi, peningkatan

pernafasan dan tidak teratur, perubahan pupil, lethargi – stupor.

Peningkatan tonus otot ekstrimitas

Dahi menonjol bersinar atau mengkilat dan pembuluh-pembuluh darah terlihat

jelas.

Alis mata dan bulu mata ke atas, sehingga sclera telihat seolah-olah di atas

Iris

Bayi tidak dapat melihat ke atas, “sunset eyes”

Strabismus, nystagmus, atropi optic

Bayi sulit mengangkat dan menahan kepalanya ke atas.

2. Anak yang telah menutup suturanya

Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial :

Nyeri kepala

Muntah

Lethargi, lelah, apatis, perubahan personalitas

Ketegangan dari sutura cranial dapat terlihat pada anak berumur 10 tahun

Penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer

Strabismus

Perubahan pupil

E. Pengobatan

1. Pencegahan

Untuk mencegah timbulnya kelainan genetic perlu dilakukan penyuluhan

genetic, penerangan keluarga berencana serta menghindari perkawinan antar keluarga

dekat. Proses persalinan/kelahirandiusahakan dalam batas-batas fisiologik untuk

Page 5: HidRoseFalus TUGAS NEONATUS HIDROSEFALUS

menghindari trauma kepala bayi. Tindakan pembedahan Caesar suatu saat lebih dipilih

dari pada menanggung resiko cedera kepala bayi sewaktu lahir.

2.  Terapi Medikamentosa

Hidrosefalus dengan progresivitas rendah dan tanpa obstruksi pada

umumnya tidak memerlukan tindakan operasi. Dapat diberi asetazolamid dengan dosis

25 – 50 mg/kg BB. Pada keadaan akut dapat diberikan menitol. Diuretika dan

kortikosteroid dapat diberikan meskipun hasilnya kurang memuaskan. Pembarian

diamox atau furocemide juga dapat diberikan. Tanpa pengobatan “pada kasus didapat”

dapat sembuh spontan ± 40 – 50 % kasus.

3.  Pembedahan :

Tujuannya untuk memperbaiki tempat produksi LCS dengan tempat absorbsi.

Misalnya Cysternostomy pada stenosis aquadustus. Dengan pembedahan juga dapat

mengeluarkan LCS kedalam rongga cranial yang disebut :

a. Third Ventrikulostomi”/Ventrikel III

Lewat kraniotom, ventrikel III dibuka melalui daerah khiasma optikum, dengan

bantuan endoskopi. Selanjutnya dibuat lubang sehingga CSS dari ventrikel III dapat

mengalir keluar.

b. pintas/”Shunting”

Operasi pintas bertujuan mambuat saluran baru antara aliran likuor dengan

kavitas drainase. pada anak-anak lokasi drainase yang terpilih adalah rongga

peritoneum. baisanya cairan ceebrospinalis didrainase dari ventrikel, namun kadang

ada hidrosefalus komunikans ada yang didrain rongga subarakhnoid lumbar. Ada 2

hal yang perlu diperhatikan pada periode pasca operasi, yaitu pemeliharaan luka

kulit terhadap kontaminasi infeksi dan pemantauan. kelancaran dan fungsi alat shunt

yang dipasang. infeksi pada shunt meningkatkan resiko akan kerusakan intelektual,

lokulasi ventrikel dan bahkan kematian.

Ada2 macam :

Eksternal

Page 6: HidRoseFalus TUGAS NEONATUS HIDROSEFALUS

CSS dialirkan dari ventrikel ke luar tubuh, dan bersifat hanya sementara.

Misalnya: pungsi lumbal yang berulang-ulang untuk terapi hidrosefalus tekanan normal.

Internal

CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggotatubuh lain.

~Ventrikulo-Sisternal, CSS dialirkan ke sisternamagna (Thor-Kjeldsen)

~Ventrikulo-Atrial, CSS dialirkan ke atrium kanan.

~Ventrikulo-Sinus, CSS dialirkan ke sinus sagitalis superior

~Ventrikulo-Bronkhial, CSS dialirkan ke Bronkhus

~Ventrikulo-Mediastinal, CSS dialirkan kemediastinum

~Ventrikulo-Peritoneal, CSS dialirkan ke rongga peritoneum

“Lumbo Peritoneal Shunt”CSS dialirkan dari Resessus Spinalis Lumbalis

ke rongga peritoneum dengan operasi terbuka atau dengan jarum Touhy

secara perkutan

c. Terapi atau Penanganan

Penanganan hidrosefalus juga dapat dibagi menjadi :

Penanganan sementara

Terapi konservatif medikamentosa ditujukan untuk membatasi evolusi

hidrosefalus melalui upaya mengurangi sekresi cairan dari pleksus khoroid atau

upaya meningkatkan resorbsinya.

Penanganan alternatif ( selain shunting )

Misalnya : pengontrolan kasus yang mengalami intoksikasi vitamin A, reseksi

radikal lesi massa yang mengganggu aliran likuor atau perbaikan suatu malformasi.

saat ini cara terbaik untuk malakukan perforasi dasar ventrikel dasar ventrikel III

adalah dengan teknik bedah endoskopik.

F. Asuhan Kebidanan

1. Anamnesa

Riwayat penyakit / keluhan utama

Muntah, gelisah nyeri kepala, lethargi, lelah apatis, penglihatan ganda,

perubahan pupil, kontriksi penglihatan perifer.Riwayat Perkembangan

Kelahiran : prematur. Lahir dengan pertolongan, pada waktu lahir menangis keras atau

tidak.

Kekejangan

Page 7: HidRoseFalus TUGAS NEONATUS HIDROSEFALUS

Mulut dan perubahan tingkah laku.Apakah pernah terjatuh dengan kepala

terbentur.Keluhan sakit perut.

2.Pemeriksaan Fisik

Inspeksi :

Anak dapat melihat keatas atau tidak, Pembesaran kepala.,Dahi menonjol dan

mengkilat. Sertas pembuluh dara terlihat jelas.

Palpasi

Ukur lingkar kepala : Kepala semakin membesar, Keterlamabatan penutupan

fontanela anterior sehingga fontanela tegang, keras dan sedikit tinggi dari permukaan

tengkorak.

Pemeriksaan Mata

- Akomodasi.

- Gerakan bola mata.

-Luas lapang pandang

-Konvergensi.

-Didapatkan hasil : alis mata dan bulu mata keatas, tidak bisa melihat keatas. -

Stabismus, nystaqmus, atropi optic.

3.    Observasi Tanda-Tanda Vital

Didapatkan data – data sebagai berikut :

Peningkatan sistole tekanan darah.

Penurunan nadi / Bradicardia.

Peningkatan frekwensi pernapasan.

4.    Diagnosa Klinis

Transimulasi kepala bayi yang akan menunjukkan tahap dan lokalisasi dari

pengumpulan cairan banormal. ( Transsimulasi terang )

Perkusi tengkorak kepala bayi akan menghasilkan bunyi “ Crakedpot “

(Mercewen’s Sign

Opthalmoscopy : Edema Pupil.

CT Scan Memperlihatkan (non – invasive) type hidrocephalus dengan nalisisi

komputer.-

Radiologi : Ditemukan Pelebaran sutura, erosi tulang intra cranial.