Hemofilia Dan Itp (2)
-
Upload
ayu-tria-kartika -
Category
Documents
-
view
242 -
download
0
Transcript of Hemofilia Dan Itp (2)
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
1/41
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hemofilia adalah penyakit berupa kelainan pembekuan darah akibat
defisiensi (kekurangan) salah salah satu protein yang sangat diperlukan dalam
proses pembekuan darah. Protein ini disebut sebagai faktor pembekuan darah.
Pada hemofilia berat, gejala dapat terlihat sejak usia sangat dini (kurang dari satu
tahun) di saat anak mulai belajar merangkak atau berjalan. Pada hemofilia sedang
dan ringan, umumnya gejala terlihat saat dikhitan, gigi tanggal, atau tindakan
operasi.(dr. Heru Noviat Herdata, 200). Hemofilia adalah gangguan koagulasi
!ongenital paling sering dan serius. "elainan ini terkait dengan defisiensi faktor
#$$$, $%, atau %$ yang ditentukan se!ara geneti!. (Nelson, 2000)
I&P atau $mun ($diopatik) &rombositopeni Purpura ($mmune
&hrombo!ytopeni! Purpura atau Primary 'ssential &hrombo!ytopeni! Purpura
atau Purpura Hemmorrhagi!a atau erlhofs *iseases) adalah penyakit purpura
disertai denganpenurunan jumlah trombosit. $&P ditemukan pertama kali pada
orang de+asa tahun -/ oleh erlhof, dia menemukan seorang pasien yang
mengalami pendarahan mendadak yang spontan seperti petekiae, ekimosis dan
pendarahan membran mukosa. Pasien ini mengalami remisi spontan dan lengkap,
sedangkan penyakit purpura yang terjadi pada saat itu seperti typhoid fever dan
plague tidak mengalami remisi spontan. Pada kasus $&P terjadi trombositopeni
yang diakibatkan oleh meningkatnya destruksi trombosit karena reaksi imun.
ntibodi yang berperan adalah $g1. $&P dapat menyerang anak anak dan
de+asa. $&P pada anak biasanya adalah bentuk akut yang dapat sembuh spontan
dalam beberapa bulan, bentuk kronis didapatkan pada de+asa dan memiliki onset
yang lebih lambat. Pada de+asa $&P didapatkan lebih sering pada +anita daripada
pria dan sering rekuren. 3entuk $&P yang sekunder disebabkan oleh adanya
penyakit hematologik primer seperti leukemia atau kelainan nonhematologik
sistemik yang lain (*orland . . N, 2002).
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
2/41
1.2. Rumusan Masalah
. pa definisi hemofilia dan $&P4
2. pa etiologi hemofilia dan $&P4
. 3agaimana patofisiologi hemofilia dan $&P4
5. 3agaimana klasifikasi hemofilia dan $&P4
/. 3agaimana 6aktor resiko hemofilia dan $&P4
7. 3agaimana manifestasi klinis dan penatalaksanaan pada klien dengan
hemofilia dan $&P4
-. 3agaimana Pemeriksaan *iagnostik pada Hemofilia dan $&P4
. 3agaimana "omplikasi dan Prognosis pada klien Hemofilia dan $&P4
8. 3agaimana membuat asuhan kepera+atan pada klien dengan Hemofilia dan$&P4
1.3 Tujuan
1.3.1Tujuan UmumMahasiswa dapat memahami dan menerapkan perannya
sebagai perawat dalam penanganan masalah Hemoflia dan
ITP
1.3.2Tujuan Khusus
1 Mahasiswa dapat memahami defnisi dan etiologi dari
Hemoflia danITP
2 Mahasiswa dapat memahami maniestasi klinis dari
Hemoflia danITP
3 Mahasiswa dapat memahami patofsiologi dari
Hemoflia danITP.
5 Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan
penunang dari Hemoflia danITP
/ Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan dari
Hemoflia danITP
2
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
3/41
7 Mahasiswa bisa membuat asuhan keperawatan dengan
benar dari Hemoflia danITP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA HEMOFILIA
2.1.Defns Hem!f"a
Hemofilia adalah gangguan perdarahan bersifat herediter yang berkaitan
dengan defisiensi atau kelainan biologi faktor #$$ dan faktor $% dalam plasma.
(*avid 9vedoff, 2000).
Hemofilia adalah suatu kelainan perdarahan akibat kekurangan salah satu
faktor pembekuan darah. (Nur!ahyo, 200-). Hemofilia adalah penyakit berupa kelainan pembekuan darah akibat defisiensi
(kekurangan) salah salah satu protein yang sangat diperlukan dalam proses
pembekuan darah. Protein ini disebut sebagai faktor pembekuan darah. Pada
hemofilia berat, gejala dapat terlihat sejak usia sangat dini (kurang dari satu tahun) di
saat anak mulai belajar merangkak atau berjalan. Pada hemofilia sedang dan ringan,
umumnya gejala terlihat saat dikhitan, gigi tanggal, atau tindakan operasi.(dr. Heru
Noviat Herdata, 200).
Hemofilia adalah gangguan koagulasi !ongenital paling sering dan serius.
"elainan ini terkait dengan defisiensi faktor #$$$, $%, atau %$ yang ditentukan se!ara
geneti!. (Nelson, 2000).
2.2.Etiologi Hemofilia
Hemofilia disebabkan oleh mutasi :eneti!. ;utasi gen yang melibatkan kode
untuk protein yang penting dalam proses pembekuan darah. 1ejala perdarahan timbul
karena pembekuan darah terganggu. Proses pembekuan darah melibatkan serangkaian
mekanisme yang kompleks, biasanya melibatkan protein yang berbeda disebut $
dengan %$$$ dan ditulis dengan angka
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
4/41
terbentuk fibrin, protein yang !rosslinks dengan dirinya sendiri untuk membentuk
sebuah mesh yang membentuk bekuan darah terakhir.
Hemofilia disebabkan oleh gen yang defek yang terdapat pada kromosom %.
Hemofilia 3 (juga disebut Penyakit Natal ) hasil dari kekurangan faktor $% karena
mutasi pada gen yang sesuai.Hemofilia > adalah hemofilia yang disebabkan karena
kekurangan faktor %$ di+ariskan sebagai penyakit resesif autosom tidak lengkap
yang mengenai pria dan +anita. "ondisi ini lebih jarang daripada hemofilia dan 3
dan biasanya menyebabkan gejala ringan.
Hemofilia vas!ular terjadi pada kedua jenis kelamin yang di+ariskan sebagai
trait autosom dominan. Hemofilia lebih umum daripada hemofilia 3. ?ekitar 0@
dari orang dengan hemofilia adalah hemofilia . Hemofilia 3 terjadi pada sekitar dari setiap 2/.000 sampai 0.000 orang. ?ebuah subkelompok orang dengan
hemofilia 3 memiliki fenotipAeiden, yang di!irikan oleh hemofilia parah di masa
kanakkanak yang meningkat saat pubertas. (Nelson, 2000).
2..Patofisiologi Hemofilia
Pada saat !edera terjadi robekan pada pembuluh darah synivium dan darah
akan terakumulasi di dalam sendi. Perdarahan akan terus berlangsung sampai tekanan
hidrostatik intra artikuler melebihi tekanan arteri dan kapiler dalam sinovium sendi.
?ebagai akibat efek tamponade ini akan menyebabkan iskemi pada synovium dan
tulang sub khondral. *engan perdarahan berulang terjadi hyperplasia dan fibrosis
dari jaringan synovial. Proliferasi jaringan synovial akan membentuk pannus dan
pannus ini akan mengikis tulang ra+an sendi daerah perifer dan menutupi serta
menekan permukaan tulang ra+an di daerah tengah. &ulang ra+an sendi juga akan
rusak akibat enBim proteolitik yang di hasilkan jaringan synovial yang mengalami
inflamasi di atas akan merusakkan tulang ra+an sendi, di sampan itu juga akan terjadi
pembatasan ruang lingkup sendi dan kontraktur sendi akibat fibrosis kapsul dan
synovial sendi. $skemi :enet juga akan menyebabkan terbentuknya kista sub
khondral tulang. (dr. $fran ?haleh, ?p3o, 2002)
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
5/41
menimbulkan C
. Pertumbuhan yang asimetri sehingga menghasilkan deformitas varus atau
valgus.
2. Penutupan dini pertumbuhan tulang sehingga menghasilkan perpendekantungkai.
2.!. "lasifikasi Hemofilia
1.Hemofilia
Hemofilia (hemofilia klasik) kekurangan faktor #$$$, mempengaruhi dari
0.000 lakilaki. Hal ini ditularkan ke anak sebagai gangguan silang resesif
dari ibu ke anak. >a!at hemofilia pada kromosom % bisa menyebabkan
kekurangan faktor #$$$ atau produksinya. ktivitas faktor #$$$ pada hemofilia dibagi menjadi tiga kategori.
"ategori Hemofilia
a) Hemofilia berat, menunjukkan konsentrasi faktor #$$$ kurang dari
@ normal, menyebabkan sering pendarahan, bahkan tanpa adanya
trauma.
b) Hemofilia ;oderat menandakan konsentrasi #$$$ faktor /@.
Penderita akan mengalami perdarahan kurang dari seseorang
dengan hemofilia berat.
!) Hemofilia ringan menandakan konsentrasi #$$$ faktor //@, yang
biasanya menyebabkan perdarahan setelah trauma jelas. 3eberapa
orang dengan hemofilia ringan memiliki hasil P&& normal.
2.Hemofilia 3
Hemofilia 3 atau penyakit >hristmas, sinyal kekurangan faktor $% dan
mempengaruhi di sekitar 50.000 lakilaki. Hemofilia 3, seperti hemofilia ,
ditularkan dari ibu ke anak sebagai penyakit !rosslinked resesif. ;eskipun
hemofilia dan 3 se!ara klinis tidak dapat dibedakan, kekurangan faktor
/
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
6/41
tertentu perlu diidentifikasi untuk memandu pengobatan. (Huether D
;!>an!e, 200)
.Hemofilia >
Hemofilia > juga dikenal sebagai defisiensi faktor %$ juga gangguan resesif
autosomal. $ni terutama mempengaruhi populasi shkenaBi orang Eahudi dan
agak jarang berdasarkan populasi yang sempit. ;anifestasi klinis yang terkait
dengan +aktu tromboplastin parsial berkepanjangan dan adalah sama seperti
untuk bentuk dijelaskan sebelumnya hemofilia. ?eringkali pasien
diidentifikasi dalam :eneti!:nial: dengan pendarahan berkepanjangan
selama atau setelah operasi.
5.Penyakit #on illebrand
Penyakit #on illebrand adalah gangguan herediter yang sering dianggap
sebagai jenis hemofilia. $ni ada karena de!reasesin jumlah faktor von
illebrand, dikategorikan sebagai &ipe $ (ringan) dan &ype $$$ penyakit von
illebrand (berat), atau !a!at kualitatif von illebrand fa!tor (&ipe $$). Pada
gangguan fungsi trombosit turuntemurun, ke!enderungan perdarahan
berhubungan dengan kelainan di fungsi trombosit daripada penurunan jumlah
trombosit.
2.#.$aktor Resiko Hemofilia
"arena ini adalah penyakit keturunan, satusatunya !ara untuk mengendalikan
risiko ini melalui pengujian :eneti! dan konseling untuk mengurangi transmisi.
2.%. Manifestasi "linis
. Hemarthrosis
2. ;udah memar dan pembentukan hematoma kulit dengan trauma ringan
(misalnya suntikan)
7
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
7/41
. Pendarahan dari gusi dan pendarahan yang berkepanjangan berikut luka
ringan atau luka.
5. 1astrointestinal pendarahan, dengan hematemesis (muntah darah), darah
samar dalam tinja, nyeri lambung, atau sakit perut.
/. Hematuria spontan atau epistaksis.
7. ?akit atau kelumpuhan akibat tekanan dari hematoma pada saraf :eneti!:nial
perdarahan merupakan manifestasi berpotensi mengan!am nya+a hemofilia.
-. ;emar yang luas menyebar dan perdarahan ke dalam otot, persendian, serta
jaringan lunak setelah kejadia trauma minimal.
. ;ungkin terjadi nyeri pada persendian sebelum tampak pembengkakan dan
keterbatasan gerakan.
8. *apat terjadi nyeri kronis atau ankilosis (fiksasi) persendian. 3anyak pasien
menjadi pin!ang karena kerusakan persendian sebelum mereka men!apai usia
de+asa.
2.&. Penatalaksanaan
. &ransfuse periodi! dari plasma beku segar (P3?)
2. Pemberian konsentrat fa!tor #$$$ dan $% pada klien yang mengalami
perdarahan aktif atau sebagai upaya pen!egahan sebelum pen!abutan gigi dan
pembedahan.
. Hindari pemberian aspirin atau suntuikan se!ara $;.
5. ;embersihkan mulut sebagai upaya pen!egahan.
/. 3idai dan alat ortopedi bagi klien yang mengalami perdarahan otot dan sendi.
7. 3erikan dorongan hygiene gigi yang baik sebagai tindakan preventif.
-. "eluarga diajarkan bagaimana !ara membersihkan konsentrat di rumah, pada
saat terjadi tanda F tanda pertama perdarahan.
-
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
8/41
2.'.Pemeriksaan Diagnostik
?ebagian besar pasien dengan hemofilia memiliki ri+ayat keluarga yang
dikenal kondisi. Namun, sekitar sepertiga dari kasus terjadi tanpa adanya sejarah
keluarga yang dikenal. ?ebagian besar kasus tanpa ri+ayat keluarga timbul karena
mutasi spontan pada gen terpengaruh. "asus lain mungkin karena gen yang terkena
dampak yang mele+ati garis panjang +anita pengangkut.
=ika tidak ada ri+ayat keluarga hemofilia diketahui, serangkaian tes darah
dapat mengidentifikasi bagian mana atau protein faktor mekanisme pembekuan darah
rusak jika seseorang memiliki episode perdarahan abnormal.
&he platelet (partikel darah penting untuk proses pembekuan darah)menghitung harus diukur serta dua indeks pembekuan darah, +aktu protrombin (P&)
dan diaktifkan +aktu tromboplastin parsial (ptt). ?ebuah jumlah trombosit normal,
P& normal, dan ptt berkepanjangan merupakan !iri khas dari hemofilia dan
hemofilia 3. &es spesifik untuk faktorfaktor pembekuan darah kemudian dapat
dilakukan untuk mengukur kadar faktor #$$ atau faktor $% dan mengkonfirmasikan
diagnosis.
Pengujian :eneti! untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi mutasi
khusus bertanggung ja+ab untuk hemofilia juga tersedia di laboratorium khusus.
(;uh. ndrian ?enoputra, 200).
2.(."om)likasi
1. *im+uln,a Inhi+itor
$nhibitor adalah !ara tubuh untuk mela+an apa yang dilihatnya sebagai benda
asing yang masuk . Hal ini berarti segera setelah konsentrat faktor diberikan tubuh
akan mela+an dan akan menghilangkannya. Hal ini mirip dengan apa yang terjadi
jika seseorang menerima organ yang di!angkok. ?istem kekebalan tubuh melihat
organ sebagai benda asing dan tubuh akan berusaha untuk menolaknya. 9rang yang
menerima organ !angkok perlu mendapat obat untuk menghentikan terjadinya hal ini.
Pada penderita hemofilia dengan inhibitor terhadap konsentrat faktor, reaksi
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
9/41
penolaksan mulai terjadi segera setelah darah diinfuskaan. $ni berarti konsentrat
faktor dihan!urkan sebelum ia dapat menghentikan pedarahan. $ni merupakan
komplikasi hemofilia yang serius, karena konsentrat faktor tidak lagi efektif.
Pengobatan untuk perdarahan tidak berhasil. Penderita hemofilia dengan inhibitor
mempunyai risiko untuk menjadi !a!at akibat perdarahan dalam sendi dan mereka
dapat meninggal akibat perdarahan dalam yang berat.
3. Ke#usa$an Sen% A$&a' Pe#%a#ahan Be#u"an(
"erusakan sendi adalah kerusakan yang disebabkan oleh perdarahan berulang
di dalam dan di sekitar rongga sendi. "erusakan yang menetap dapat disebabkan oleh
satu kali perdarahan yang berat (hemarthrosis). Namun se!ara normal, kerusakan
merupakan akibat dari perdarahan berulang ulang pada sendi yang sama selama
beberapa tahun. ;akin sering perdarahan dan makin banyak perdarahan makin besar
kerusakan.
!. In)e$s *an( D'u"a#$an O"eh Da#ah
*alam 20 tahu terakhir, komplikasi hemofilia yang paling serius adalah
infeksi yang ditularkan oleh darah. *i seluruh dunia banyak penderita hemofilia yang
tertular H$#, hepatitis 3 dan hepatitis >. ;ereka terkena infeksi ini dari
plasma, cryopresipitatdan khususnya dari konsentrat faktor yang dianggap akan
membuat hidup mereka normal.
8
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
10/41
BAB III
A-UHAN "EPERAA*AN PADA "LIEN HEM/$ILIA
.1. Pengka0ian
Pasien dengan hemofilia harus dikaji dengan teliti akan adanya perdarahaninternal (abdominal, dada, atau nyeri pinggang, darah dalam urin, usus, atau
muntahan), hematom otot, dan perdarahan dalam rongga sendi. &anda vital dan hasil
pengukuran tekanan hemodinamika harus di pantau untuk melihat adanya tanda
hipovolemia. ?emua ektremitas dan tubuh di periksa dengan teliti kalau ada tanda
hematom. ?emua sendi dikaji akan adanya pembengkakan, keterbatasan gerak dan
nyeri. Pengukuran kebebasan gerak sendi di lakukan dengan perlahan dan teliti untuk
menghindari kerusakan lebih lanjut. pabila terjadi nyeri harus segera di hentikan.
Pasien ditanya mengenai adanya keterbatasan aktivitas dan gerakan yang dialami
sebelumnya dan setiap alat bantu yang di pakai seperti bidai, tongkat, atau kruk.
pabila pasien baru saja mengalami pembedahan, tempat luka operasi harus
sering di periksa dengan teliti akan adanya perdarahan. Perlu dilakukan pemantauan
tanda vital sampai dapat di pastikan bah+a tidak ada perdarahan pas!aoperatif yang
berlebihan.
?emua pasien dengan hemofilia harus ditanya mengenai bagaimana mereka
dan keluarganya menghadapi kondisi ini, upaya yang biasanya di pakai untuk
men!egah episode perdarahan, dan setiap keterbatasan yang diakibatkan oleh kondisi
ini terhadapgayahidup dan aktivitas seharihari. Pasien yang sering dira+at di rumah
sakit karena episode perdarahan akibat !edera harus ditanya se!ara teliti mengenai
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya episode tersebut. *ata tersebut sangat
penting untuk menentukan sejauh mana pasien mampu menerima kondisinya dan
penyuluhan apa yang perlu diberikan kepasien dan keluarganya mengenai upayapen!egahan terhadap trauma.
.2. Diagnosa "e)eraatan
No Diagnosa Hasil yang diharapkan Intervensi Rasionalisasi
0
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
11/41
. Keperawatan
1 Risiko cedera
(hemoragi) yang
berhbngan
dengan penyakit.
!erdarahan pada anak
berhenti yang ditandai
dengan tidak terlihat
perdarahan" lingkar
area perdarahan tidak
bertambah" rasa nyeri
tidak meningkat"
tanda#tanda vital
sesai sia" kadar
$aktor %II" I&" &I" &II
meningkat" dan
penrnan wakt
tromboplastin parsial.
1. 'eri tekanan
langsng pada
tempat
perdarahan (mis.
abrasi ata
laserasi sekrang#
krangnya 1
menit.
. !ertahankan
agar area
ter*adinya
perdarahan tidak
bergerak
(imobilisasi).+. ,ingikan area
perdarahan diatas
tinggi *antng"
selama 1#- *am.
1. Kompres area
yang terkena
dengan es.
. 'eri
kriopresipitat
ata konsentrat
$aktor %III" I&"
&I" &II sesai
yang
diprogramkan.
Iinkan orang ta
ata anak
memberi obat
tersebt *ika
merekamenginginkannya
" dan *ga
mengetahi cara
pemberiannya.
/pabila mereka
1.,ekanan langsng
pada tempat
perdarahan dapat
meningkatkan
pembentkan
bekan.
.Imobilisasi
mengrangi aliran
darah ke area
perdarahan dan
mencegah bekan
kelar.
+.0eninggikan area
perdarahanmengrangi aliran
darah ke tempat
perdarahan dan
meningkatkan
pembentkan
bekan.
-.s mempercepat
vasokontrisi.
.!emberian
kriopresipitat ata
konsentrat $aktor %II"
I&" &I" &II
melengkapi
pembentkan
bekan. 0eminta
orang ta ata anak
memberi obat
tersebt"
memngkinkan
merekamempraktikkan
tehnik tersebt ntk
penggnaan di
rmah.
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
12/41
membthkan
pendidikan"
a*arkan mereka
cara menginsersi
selang intravena"
persiapkan lokasi
klit" *ga cara
mem$iksasi
perangkat
intravena"
mempersiapkan
campran
laartan" dan
mlai pasang
in$s.+. !anta tanda
vital anak"
perhatikan setiap
tanda bradikardi"
takikardi"
penrnan
tekanan darah"
peningkatan
sh. 2aporkan
setiap tanda ini
dengan segera ke
dokter.
-. 3kr lingkar
area
perdarahan"
beri tanda pada
klit ntk
memastikan
pengkran
yang konsisten.3kr kembali
area tersebt
setiap 4 *am"
menggnakan
alat kr yang
sama.
5.,anda ini
mengindikasikan
komplikasi yang
potensial" termask
hipovolemia
seknder akibat
perdarahan dan
beban sirklasi yang
berlebihan" ata
reaksi trans$se
akibat pemberian
kriopresipitat ata
konsentrat $aktor
%III" I&" &I" &II.
6.7etiap penambahan
pan*ang keliling
lingkaranmengindika
sikan perdarahan
berlan*t sehingga
tempat perdarahan
hars diimmobilisasi
dan kompres es perl
dilakkan. 0enandai
klit dan alat
pengkr yang sama
setiap kali
pengkran
memastikan
konsistensi.
4.!emantaan nilai#
nilai laboratorim
ini" membantmenentkan stats
pembekan anak dan
kebthan intervensi
lebih lan*t.
8. 9bat ini (tidak
2
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
13/41
. !anta $aktor
%II" I&" &I" &II
anak dan kadar
!,, sekrang#
krangnya sat
kali sehari.
2aporkan
setiap kelainan
pada dokter.
dignakan secara
rtin) menghambat
destrksi bekan.
1. !enderita
hemo$ilia
beresiko tinggi
mengalami
sindrom
imnode$isiensi
didapat akibat
penggnaan
obat intravena
dan prodkdarah.
. Kortikosteroi
d mengrangi
peradangan:
asetat
desmopresin
menstimlasi
aktivitas $aktor
%III pada kass
hemo$ilia /
ringan.
Nyeri yang
berhbngan
dengan
perdarahan dan
pembengkakan.
/nak tidak
menn*kkan tanda#
tanda nyeri yang
ditandai oleh ekspresi
wa*ah relaks" ekspresi
rasa nyaman" mamp
tertidr" dan tidak ada
kebthan obatanlgesik.
1. Ka*i tingkat
nyeri anak dengan
menggnakan alat
pengka*ian nyeri.
1. !engka*ian
ini memberi
data yang
sangat penting
bert*an ntk
menentkan
kee$ekti$an
intervensintk
mengendalikan
rasa nyeri" dan
ntk
memanta
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
14/41
stats
perdarahan
anak karena
nyeri yang
konsisten ata
meningkat"
dapat
mengindikasika
n perdarahan
berlan*t.
. 9bat
analgesik dapat
meredakan rasa
nyeri (mode
ker*a obatbergantng
pada obat
spesi$ik yang di
gnakam). 9bat
aspirin dan
salisilat lain
dapat
memperpan*an
g wakt
protombin dan
menghambat
agregasi
trombosit.
+ Hambatan
mobilitas $isik
yang berhbngan
dengan penrnan
R90 akibat
perdarahan dan
pembengkakan.
/nak mamp
mencapai R90
maksimm pada sendi
yang terkena ditandai
oleh kemampan
melakkan latihan
yang diprogramkan.
1. /n*rkan anak
ntk melakkan
latihan isometrik"
sesai program.
1. Ka*i kebthan
anak ntk
pengobatan nyeri"
sebelm memlaisetiap sesi latihan.
1. 2atiha
n isometrik
dapat
mempertaha
5
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
15/41
nkan
kekatan
otot dengan
cara
menegangka
n otot#otot
tanpa
menggerakk
an sendi.
. /lat#
alat
penopang
membant
mempertaha
nkan posisi$ngsional
dari otot dan
sendi" serta
mencegah
ata
mengrangi
tingkat
de$ormitas
$isik.
2atihan
R90 pasi$
dan akti$
meningkatka
n tons dan
kekatan
otot sekitar
sendi" serta
membant
mencegah
atro$i dan
ketidakmampan otot.
+. membe
ri obat
analgesik
sebelm
latihan"
/
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
16/41
dapat
meningkatka
n rasa
nyaman dan
ker*a sama.
- Risiko cedera yang
berhbngan
dengan rawat inap
ata prosedr di
rmah sakit (ata
kedanya).
/nak tidak menderita
cedera akibat rawat
inap ata prosedr
yang diterapkan di
rmah sakti yang
ditandai oleh tidak
hematoma" memar"
dan hemoragi" serta
kemampan
mempertahankanR90 total.
1. 'eri bantalan
pada sisi
pengaman tempat
tidr *ika
dibthkan.
. !astikan anak
menggnakan
setiapperalatan
protekti$
(misalnya"
pelindng
kepala yang
terbat dari
plastic
(helmet)" dan
bantalan sik
serta ltt)
yang dibawa
dari rmah.
;ga pastikan
ia
menggnakan
sikat gigi
berbl lnak
ntk
membersihkan
giginya.
+. 7etelah setiap
episode
perdarahan"
imobilisasi area
7
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
17/41
perdarahan:
kemdian
tinggikan area
tersebt diatas
tingkat
*antng"
selama 1#-
*am dan
kompres
1. Inspeksi
mainan anak
ntk melihat bila
ada tepi yang
ta*am.
1. 0embe
ri pengaman
tempat tidr
mengrangi
risiko
cedera"
misalnya
memar yang
mngkin
ter*adi
akibatterantk
tanpa
senga*a.
. 0engg
nakan
peralatan
protekti$
membant
mengrangi
risiko cedera
akibat *ath
yang di
sebabkan
oleh
kecelakaan
ata
-
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
18/41
permainan
yang rtin di
lakkan.
7ikat gigi
yang berbl
lnak
memiliki
kemngkina
n lebih kecil
mencederai
pada gsi.
+. 0engambil darah
dengan cara
mensk
*ari" bkan
melali
pngsi vena"
mengrangi
risiko
kehilangan
darah yang
berlebihan"
karena
diameter
kapiler lebih
kecil
daripada
vena dan
berisi lebih
sedikit
darah. Rte
sbktanmembthk
an kran
*arm yang
lebih kecil
sehingga
mengrangi
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
19/41
risiko
pengelaran
darah dari
tempat
pngsi yang
lebih besar.
;ga"
*aringan
sbktan
mengandn
g lebih
sedikit
pemblh
darah
daripadaotot.
-. ,indak
an
immobilisasi
dan
meninggikan
area
perdarahan
sampai
diatas tinggi
*antng"
dapat
mengrangi
aliran darah
kearea
perdarahan"
dan
mencegah
kelarnya
bekan
darah. smempercepa
t
vasokontriks
i dan
mengrangi
rasa nyeri.
8
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
20/41
. 0aina
n bertepi
ta*am dapat
melaserasi
ata
mensk
klit anak.
3.3. Evaluasi
Hasil yang diharapkan
1.Nyeri berkrang
1. 0elaporkan berkrangnya nyeri setelah menelan anlgetik.. 0emperlihatkan peningkatan kemampan bertoleransi dengan gerakan sendi.
+. 0empergnakan alat 'ant ntk mengrangi nyeri.
.0elakkan paya pencegahan berdarah
1. 0enghindari trama $isik.
. 0erbah lingkngan rmah ntk meningkatkan pengamanan.
+. 0emathi *an*i men*alani pemeriksaan laboratorim.
-. 0emathi *an*i dengan pro$essional layanan kesehatan.
. 0enghindari olahraga kontak.
5. 0enghindari aspirin ata obat yang mengandng aspirin.
6. 0emakai gelang penanda.
+.0amp menghadapi kondisi kronis dan perbahangayahidp.
1. 0engidenti$ikasi aspek positi$ kehidpan.
. 0elibatkan anggota kelarga dalam membat keptsan mengenai masa depan dan
perbahangayahidp yang hars dilakkan.
+. 'ersaha mandiri.
-. 0enysn rencana khss ntk kelan*tan ashan kesehatan.
-.,idak mengalami komplikasi.
1. ,anda vital dan tekanan hemodinamika tetap normal.
. Hasil pemeriksaan laboratorim tetap dalam batas normal.
+. ,idak mengalami perdarahan akti$.
20
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
21/41
BAB I
*IN3AUAN PU-*A"A I*P
!.1. Definisi I*P
$dioptik trombositopenia purpura adalah penyakit yang mrnyerang segala
golongan usia, tetapi lebih umum terjadi pada anakanak dan +anita muda.
;eskipun penyebab pasti belum diketahui, infeksi virus kadang mendahului penyakit
ini pada anakanak. *ibentuk antibodi antitrombositG masa hidup trombosit menjadi
sangat pendek. 3iasanya diagnosa ditegakkan dengan penurunan jumlah trombosit,
masa hidup, dan peningkatan masa perdarahan.ombo!yto
$diophati! &rombo!ytopeni! Purpura merupakan kelainan autoimun dimana
auto antibody $g 1 dibentuk untuk mengikat trombosit. &idak jelas apakah antigen
pada permukaan trombosit dibentuk. ;eskipun antibody antitrombosit dapat
mengikat komplemen trombosit tidak rusak oleh lisis langsung. $nsiden sering terjadi
pada usia 20 F /0 tahun yang lebih sering pada +anita dibanding laki F laki (2 C).
(rief mansoer, dkk)
2
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
22/41
$&P juga bisa dikatakan merupakan suatu kelainan pada sel pembekuan darah
yakni trombosit yng jumlahnya menurun sehingga menimbulkan perdarahan.
Perdarahan yang terjadi umumnya pada kulit berupa bintik merah hingga ruam
kebiruan ($mran, 200).
!.2. Patofisiologi
$diopatik trombositopenia purpura ($&P) terjadi bila trombosit mengalami
destruksi se!ara prematur sebagai hasil dari deposisi autoantibody atau kompleks
imun. $&P adalah salah satu gangguan perdarahan di dapat yang paling umum terjadi.
$&P adalah syndrome yang di dalamnya terdapat penurunan jumlah trombosit yang
bersirkulasi dalam keadaan sumsum normal. Penyebab sebenarnya tidak diketahui,
meskipun diduga disebabkan oleh agen virus yang merusak trombosit. Padaumumnya gangguan ini didahului oleh penyakit dengan demam ringan F 7 minggu
sebelum timbul gejala. 1angguan ini dapat digolongkan menjadi jenis, yaitu akut,
kronik dan kambuhan. Pada anakanak mulamula terdapat gejala diantaranya
demam, perdarahan, petekie, purpura dengan trombositopenia dan anemia.
!.. Etiologi
Penyebab dari $&P tidak diketahui se!ara pasti, mekanisme yang terjadi
melalui pembentukan antibodi yang menyerang sel trombosit, sehingga sel trombositmati.($mran, 200). Penyakit ini diduga melibatkan reaksi autoimun, dimana tubuh
menghasilkan antibodi yang menyerang trombositnya sendiri. *alam kondisi normal,
antibodi adalah respons tubuh yang sehat terhadap bakteri atau virus yang masuk
kedalam tubuh. &etapi untuk penderita $&P, antibodinya bahkan menyerang selsel
keping darah tubuhnya sendiri. (6amily *o!tor, 2007). ;eskipun pembentukan
trombosit sumsum tulang meningkat, persediaan trombosit yang ada tetap tidak dapat
memenuhi kebutuhan tubuh. Pada sebagian besar kasus, diduga bah+a $&P
disebabkan oleh sistem imun tubuh.
?e!ara normal sistem imun membuat antibodi untuk mela+an benda asing
yang masuk ke dalam tubuh. Pada $&P, sistem imun mela+an platelet dalam tubuh
sendiri. lasan sistem imun menyerang platelet dalam tubuh masih belum diketahui.
22
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
23/41
(ana information !enter,200). $&P kemungkinan juga disebabkan oleh
hipersplenisme, infeksi virus, intoksikasi makanan atau obat atau bahan kimia,
pengaruh fisis (radiasi, panas), kekurangan fa!tor pematangan (misalnya malnutrisi),
koagulasi intravas!ular diseminata ("$*), autoimun. 3erdasarkan etiologi, $&P
dibagi menjadi 2 yaitu primer (idiopatik) dan sekunder. 3erdasarkan penyakit
dibedakan tipe akut bila kejadiannya kurang atau sama dengan 7 bulan (umumnya
terjadi pada anakanak) dan kronik bila lebih dari 7 bulan (umunnya terjadi pada
orang de+asa). (ana information !enter, 200) ?elain itu, $&P juga terjadi pada
pengidap H$#. ?edangkan obatobatan seperti heparin, minuman keras, uinidine,
sulfonamides juga boleh menyebabkan "$*,
utoimnue.
!.!. "lasifikasi
!.!.1. I*P +er4asarkan etioogin,a 4i+agi men0a4i 2 ,aitu 5
$&P primer (idiopatik)
$&P yang tidak diketahui penyebabnya
2.$&P sekunder
2
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
24/41
$&P yang disebabkan oleh penyakit lain misalnya penyakit H$#
!.!.2.I*P +er4asarkan lama )en,akit
. $&P kut
$&P yang menyerang kurang dari 7 bulan.
2.$&P "ronis
$&P yang menyerang penderita lebih dari 7 bulan bahkan bertahun tahun
Pembeda $&P kut $&P "ronis
+al Penyakit &erjangkit pada umur 2 F 5
tahun
&erjangkit pada umur 20 F 5
tahun
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
25/41
3ila keadaan ga+at, maka berikan transfuse suspense trombosit.
2.I*P "ronis
"ortikosteroid diberikan selama / bulan. ;isal prednisone 2 F / mgI kg
33I hari peroral. 3ila tidak berespon terhadap kortikosteroid berikan
immunoglobulin ($#)
!.&. Prognosis
/070@ penderita berespons dengan kortikosteroid. Penderita $&P de+asa
dapat mengalami remisis spontan (2@), menjadi kronis (tidak mengalami remisi
komplit setelah kortikosteroid dan splenektomi) sebanyak 5@. "ematian biasanya
disebabkan perdarahan serebral (@), pendarahan berat lain (5@).
!.'."om)likasi
. Pendarahan intra!ranial (pada kepala)
2. kehilangan darah yang luar biasa
. 'fek samping dari kortikosteroid
5. $nfeksi pneumo!o!!al. $nfeksi ini biasanya di dapat setelah pasien mendapat terapi
splenektomi. ?i penderita juga umumnya akan mengalami demam sekitar , >
!.(.Pemeriksaan Diagnostik
. =umlah trombosit rendah
2. ;asa koagulasi untuk P& dan P&& memanjang
. &est kerapuhan kapiler meningkat
5. ?krining antibody untuk mengesampingkan $&P
/. spirasi sumsum tulang menunjukkan peningkatan jumlah megakariosit
2/
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
26/41
BAB
A-UHAN "EPERAA*AN PADA "LIEN DEN6AN I*P
#.1. Pengka0ian
*ata subjektif
. $dentitas "lien
Nama klien
Jmur
$&P kronik umumnya terdapat pada orang de+asa dengan usia rata
rata 505/ tahun.
=enis kelamin
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
27/41
2. Ria,at "esehatan
A. "eluhan utama5
Ptekie
3intikbintik kemerahan yang mun!ul akibat pendarahan diba+ah kulit,
keluarnya darah dari pembuluh darah ke dermis, dan ruam tidak memu!at bila
ditekan. Nilai ptekie kurang dari /
mm apabila memu!at ketika ditekan. ?edangkan lebih dari /mm disebut
purpura. Petekie ditemukan bila jumlah trombosit K 0.000Imm.
Ekimosis
*arah yang terperangkap di jaringan ba+ah kulit dan gejala ini terjadi
mendadak pada penderita $&P. 'kimosis yang bertambah dan perdarahan yanglama akibat trauma ringan ditemukan pada jumlah K /0.000Imm.
esikel atau +ulae ,ang +ersifat hemoragik
Aepuhan ke!il berisi !airan yang berdiameter kurang dari 0,/ !m.
?edangkan bulae merupakan lesi menonjol melingkar (L 0,/ !m) yang berisi
!airan serosa di atas dermis.
Perdarahan diba+ah membran mukosa (saluran 1$, kemih, genital, respirasi)
B. Ria,at )en,akit sekarang
E)itaksis
?ering disebut juga mimisan yaitu satu keadaan pendarahan dari hidung
yang keluar melalui lubang hidung akibat adanya kelainan lokal pada rongga
hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh.
Menoragia
Periodik menstruasi yang terjadi pendarahan berat atau berkepanjangan
(abnormal), periode inilah yang menyebabkan kehilangan banyak darah dan
dapat juga disertai kram.
Malaise
"eluhan utama dapat disertai malaise yaitu anoreksia, nafsu makan
menurun dan kelelahan, dan kelemahan. "elemahan dapat terjadi dengan atau
2-
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
28/41
tanpa disertai saat pendarahan terjadi akibat kekurangan suplai darah tidak
seimbang dengan kebutuhan.
Menometroraghia
3entuk !ampuran dari menoragia dan metroragia, menoragia
merupakan perdarahan haid dalam jumlah yang melebihi 0 ml.
?edangkan metroragia yaitu terjadinyaperdarahan berupa ber!ak ber!ak
diluar siklus haid.
7. Ria,at )en,akit 4ahulu
Pada trombositopenia akuista, kemungkinan penggunaan satu atau
beberapa obat penyebab trombositopenia (heparin, kuinidin, kuinin, antibiotik
yang mengandung sulfa, beberapa obat diabetes peroral, garam emas,rifampin).
D. Ria,at )en,akit keluarga
$&P juga memiliki ke!enderungan genetik pada kembar monoBigot dan
pada beberapa keluarga, serta telah diketahui adanya ke!enderungan
menghasilkan autoantibodi pada anggota keluarga yang sama.
2. Data /+,ektif
a. "ea4aan Umum
Penderita dalam kelemahan, !omposmentis, apatis, stupor, somnolen, soporo
!oma dan !oma. Penilaian 1>? sangat penting untuk diperhatikan. &anda vital C
suhu meningkat, takikardi, takipnea, dyspnea, tekanan darah sistolik meningkat
dengan diastolik normal.
+. Pemeriksaan $isik 8B19B%:
M 3reathing (3)
$nspeksiC danya dispnea, takipnea, sputum mengandung darah,
terjadipendarahan spontan pada hidung
PalpasiC "emungkinan vokal vremitus menurun akibat kualitas pernapasan
buruk karena pendarahan pada saluran respirasi
PerkusiC ?uara paru sonor atau pekak
uskultasiC danya suara napas tambahan +heBing atau ron!hi yang mun!ul
2
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
29/41
akibat dari komplikasi gejala lain.
3lood (32)
$nspeksiC danya hipertensi, hemoraghi subkutan, hematoma dan ?ianosis
akral. danya ptekie atau ekimosis pada kulit, purpura.
PalpasiC Penghitungan frekuensi denyut nadi meliputi irama dan kualitas
denyut nadi, denyut nadi perifer melemah, hampir tidak teraba. &akikardi,
adanya petekie pada permukaan kulit.Palpitasi (sebagai bentuk takikardia
kompensasi).
PerkusiC "emungkinan adanya pergeseran batas jantung
uskultasiC 3unyi jantung abnormal, tekanan darah terjadi peningkatan
sistolik, namun normal pada diastolik.3rain (3)
$nspeksi C "esadaran biasanya !ompos mentis, sakit kepala, perubahan tingkat
kesadaran,gelisah dan ketidakstabilan vasomotor.
3ladder (35)
$nspeksiC danya hematuria (kondisi di mana urin mengandung darah atau
selsel darah merah. "eberadaan darah dalam urin biasanya akibat perdarahan
di suatu tempat di sepanjang saluran kemih.
PalpasiC kemungkinan ada nyeri tekan pada kandung kemih karena distensi
sebagai bentuk komplikasi
3o+el (3/)
$nspeksiC klien biasanya mengalami mual muntah penurunan nafsu makan,
dan peningkatan lingkar abdomen akibat pembesaran limpa. danya
hematemesis dan melena.
PalpasiC adakah nyeri tekan abdomen, splenomegali, pendarahan pada saluran
!erna
PerkusiC 3unyi pekak deteksi adanya pendarahan pada daerah dalam abdomen
uskultasiC &erdengar bising usus menurun (normal /2Imenit).
3one (37)
$nspeksiC "emungkinan adanya nyeri otot sendi dan punggung, aktivitas
28
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
30/41
mandiri terhambat, atau mobilitas dibantu sebagian akibat kelemahan.
&oleransi terhadap aktivitas sangat rendah.
7. Pemeriksaan Diagnostik(i+ik dan ?ulistyo, 200 C )
. Pemeriksaan *AC
jumlah trombosit rendah hingga men!apai 00.000I mm (normal /0.000
/0.000 I mm ), Penurunan hemoglobin, "adar trombopoietin tidak
meningkat.
2.;asa koagulasi untuk P& dan P&& memanjang
.6oto toraks dan uji fungsi paru
5.&es kerapuhan kapiler meningkat
/.?krining antibodi7.spirasi sumsum tulang, menunjukkan peningkatan jumlah megakariosit
-.&es sensitif menunjukkan $g1 antitrombosit pada permukaan trombosit atau
dalam serum
#.2. Diagnosa "e)eraatan
No*iagnosa
"epera+atan
&ujuan dan "riteria
Hasil$ntervensi
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
31/41
pada kulit
"lien dapat
mengidentifikasi
faktor risiko atau
perilaku untuk
men!egah !edera
dermal
sianosis dan
perubahan pada
+arna kulit
termasuk
membrane mukosa
dan kuku
/) =elaskan gejala
dari proses
penyakit untuk
men!egah ansietas
7) 3erikankebersihan
lingkungan dan
tempat tidur klien
yang kering dan
hindari
kelembapan
-) 3atasi aktivitas
dan hindarkan dari
bendabenda
berbahaya dan
tajam
) njurkan dan
bantu untuk sering
mengubah posisi
dari adanya
pendarahan
diba+ah
permukaan kulit
sebagai deteksi
$&P
5) ?ianosis
menunjukkan
suplai oksigen
pada jaringan
sangat berkurang./) ;anifestasi yang
mun!ul se!ara
mendadak dapat
meningkatkan
resiko ansietas
pada klien dan
!edera
7) ;edia lembab dan
kebersihan
minimal
merupakan media
yang baik untuk
pertumbuhan
organisme
patogenik,
meningkatkan
resiko infeksi
-) ;en!egah resiko
!edera yang akan
resiko
atau
perilaku
untuk
men!eg
!edera
dermal
5 Petekie at
ekimosi
berkura
/ &idakterjadi
perdarah
n
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
32/41
memperburuk
integritas kulit dan
pendarahan hebat
) ;en!egah
komplikasi
dekubitus yang
sangat
dikha+atirkan
pada penderita $&P
2 "etidakseimbang
an nutrisiC lebih
rendah dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan intake
nutrisi tidak
adekuat
&ujuanC ?etelah
dilakukan tindakan
kepera+atan
selama 25 jam
nutrisi seimbang
"riteria hasilC
"lien mengatakan
nafsu makan
meningkat.
3erat badan stabil
"lien terlihat dapat
menghabiskan
porsi makan yang
di sediakan.
) *okumentasikan
status nutrisi klien,
!atat turgor kulit,
berat badan, saat
ini dan tingkat
kehilangan berat
badan, integritas
mukosa mulut,
tonus
perut ri+ayat
nausea, vomitus
atau diare.
monitor intake
output serta berat
badan se!ara
terjad+al.
2) 3erikan
pera+atan mulut
sebelum dan
sesudah makan
) njurkan
) ;enjadi data
fokus untuk
menentukan
ren!ana tindakan
lanjutan setelah
tindakan yang
diberikan kepada
klien.
2) ;eningkatkan
kenyamanan flora
normal mulut,
sehingga akan
meningkatkan
perasaan nafsu
makan. ;en!egah
infeksi.
) ;eningkatkan
intake makanan
dan nutrisi klien
terutama kadar
protein
Nafsu
makan
klien
meningk
2 &idak
mengala
i
penurun
33
"lien
mengiku
diet yan
diprogra
kan
5 "lien
mengha
skan po
makan
2
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
33/41
makanan sedikit
tapi sering dengan
diet tinggi kalori
tinggi protein
(&"&P)
5) njurkan keluarga
untuk memba+a
makanan dari
rumah terutama
yang di sukai oleh
klien dan makanbersama klien jika
tidak ada kontra
indikasi
/) njurkan pada
ahli giBi untuk
menetukan untuk
komposisi diet
7) Programkan diet
kaya vitamin ",
dominasi menu
sayursayuran
hijau
-) Hindarkan dari
segala jenis
makanan
mengandung ;?1
) ;onitor
pemeriksaan
laboratorium misal
tinggi akan
meningkatkan
mekanisme tubuh
dalam proses
penyembuhan
5) ;erangsang klien
untuk bersedia
meningkatkan
intake makanan
yang berfungsi sbg
sumber energi bagipenyembuhan
/) ;enetukan
kebutuhan nutrisi
yang tepat bagi
klien
7) #itamin "
berfungsi
untuk membantu p
enggumpalan
darah
-) ;enyebabkan
memarmemar
pada tubuh dan
memperburuk
gejala klien
) ;engontrol
keefektifan
tindakan terutama
dengan kadar
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
34/41
3JN serum
protein dan
albumin
8) 3erikan vitamin
sesuai indikasi
protein darah
8) ;eningkatkan
komposisi tubuh
dan nafsu makan
klien
$ntoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
kelemahan fisik
&ujuanC ?etelah
dilakukan tindakan
kepera+atan
selama 25 jam
klien menunjukkan
toleransi aktifitas
"riteria hasilC
;enunjukkan
peningkatan
toleransi aktivitas
sesuai indikasi
& stabil saat
beraktivitas
"adar Hb dalam
batas normal
) 3ina hubungan
saling per!aya
pada klien
2) 9bservasi
kemampuan pasien
untuk melakukan
aktivitas normal,
!atat laporan
kelemahan,
keletihan
) Pantau &*,
nadi, dan pernafasa
n saat sebelum,
selama dan
sesudah aktivitas
5) 3erikan
lingkungan yang
tenang dalam
proses
kepera+atan
/) jarkan dan bantu
untuk sering
mengubah posisi
dengan perlahan
tanpa gerakan
) ;eningkatkan
kerjasama selama
proses
kepera+atan
2) ;engetahui
tingkat intoleransi
pasien, mempengar
uhi pilihan
intervensi dan
program latihan
) manifestasi
kardiopulmonal
dari upaya jantung
dan paru untuk
memba+a jumlah
oksigen
ke jaringan
5) meningkatkan
istirahat untuk
menurunkan
kebutuhan oksigen
tubuh
/) ;en!egah
komplikasi
dekubitus yang
& dala
batas
normal
saat
sebelum
selama
dan
sesudah
melakuk
n aktifit
2 "adar Hb
stabil da
tidak
mengala
i
penurun
"lien
mengala
i
peningk
an
tolerans
aktivita
sesuai
indikasi
5
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
35/41
menyentak
7) Pantau adanya
pusing dan
penurunan
kesadaran
-) "olaborasi
pemeriksaan darah
lengkap se!ara
berkala
) Pantau kadar
hemoghlobinse!ara teratur
8) =ad+alkan
program latihan
sesuai indikasi
0) Pantau status
nutrisi dan
programkan diet
kaya Bat besi
akan memperburuk
kondisi klien.
1erakan
menyentak dapat
memi!u hipotensi
postural
7) hipotensi postural
atau
hipoksia serebral
menyebabkan
pusing, berdenyutdan peningkatan
resiko !edera
-) ;engetahui
jumlah masing
masing komponen
darah terutama
hemoghlobin
) ;engetahui kadar
hemoghlobin klien
yang berpengaruh
pada aktivitas yang
akan diprogramkan
8) ;eragsang
toleransi aktivitas
dengan
memberikan
latihan se!ara
bertahap
0) ?tatus nutrisi
5 "lien
melakuk
n progra
latihan
yang
dijad+a
an
/
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
36/41
berpengaruh pada
kemampuan klien
toleransi aktifitas.
*iet kaya Bat besi
membantu
menstabilkan
kadar hemoghlobin
dalam darah
BAB I
PENU*UP
7
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
37/41
%.1. "esim)ulan
Hemofilia adalah penyakit berupa kelainan pembekuan darah akibat defisiensi
(kekurangan) salah salah satu protein yang sangat diperlukan dalam proses
pembekuan darah. Protein ini disebut sebagai faktor pembekuan darah. Pada
hemofilia berat, gejala dapat terlihat sejak usia sangat dini (kurang dari satu tahun) di
saat anak mulai belajar merangkak atau berjalan. Pada hemofilia sedang dan ringan,
umumnya gejala terlihat saat dikhitan, gigi tanggal, atau tindakan operasi.(dr. Heru
Noviat Herdata, 200).Hemofilia disebabkan oleh mutasi :eneti!. ;utasi gen yang
melibatkan kode untuk protein yang penting dalam proses pembekuan darah. 1ejala
perdarahan timbul karena pembekuan darah terganggu.
"lasifikasi HemofiliaC Hemofilia , Hemofilia 3, Hemofilia >, dan Penyakit#on illebrand. Hemophilia terdiri dari Hemofilia berat, Hemofilia ;oderat,
Hemofilia ringan
;anifestasi "linis HemofiliaC Hemarthrosis, ;udah memar dan pembentukan
hematoma kulit dengan trauma ringan (misalnya suntikan), Pendarahan dari gusi dan
pendarahan yang berkepanjangan berikut luka ringan atau luka, 1astrointestinal
pendarahan, dengan hematemesis (muntah darah), darah samar dalam tinja, nyeri
lambung, atau sakit perut.
Penatalaksanaan pada pasien dengan Hemofilia antara lainC &ransfuse periodi!
dari plasma beku segar (P3?), Pemberian konsentrat fa!tor #$$$ dan $% pada klien
yang mengalami perdarahan aktif atau sebagai upaya pen!egahan sebelum
pen!abutan gigi dan pembedahan, Hindari pemberian aspirin atau suntuikan se!ara
$;, 3idai dan alat ortopedi bagi klien yang mengalami perdarahan otot dan sendi,
"eluarga diajarkan bagaimana !ara membersihkan konsentrat di rumah, pada saat
terjadi tanda F tanda pertama perdarahan.
"omplikasi Hemofilia diantaranyaC &imbulnya $nhibitor, "erusakan ?endi kibat
Perdarahan 3erulang, $nfeksi Eang *itularkan 9leh *arah.
$dioptik trombositopenia purpura adalah penyakit yang mrnyerang segala
golongan usia, tetapi lebih umum terjadi pada anakanak dan +anita muda.
-
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
38/41
;eskipun penyebab pasti belum diketahui, infeksi virus kadang mendahului penyakit
ini pada anakanak. *ibentuk antibodi antitrombositG masa hidup trombosit menjadi
sangat pendek. 3iasanya diagnosa ditegakkan dengan penurunan jumlah trombosit,
masa hidup, dan peningkatan masa perdarahan ombo!yto.
"lasifikasi $&P berdasarkan etiologinya dibagi menjadi 2 yaituC $&P primer
(idiopatik), $&P sekunder. $&P berdasarkan lama penyakit yaituC $&P kut dan $&P
"ronis. "omplikasi yang terjadi pada HemofiliaC Pendarahan intra!ranial (pada
kepala), kehilangan darah yang luar biasa, 'fek samping dari kortikosteroid, $nfeksi
pneumo!o!!al.
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
39/41
/7 HEM/$ILIA
8
"erusakan darah atau berkontrak
pada kolagen
6asfolipid &rombosit
&rombin tidak terbentuk
=aringan Perdarahan
H3
M" Resiko
in0uri
"esadaran
menurun
Hipoksia!erebral
?uplai darah
ke jantung
M"
6angguan
M" 6angguan
)erfusi 0aringan
*isritmia
>9
liran darahtidak adekuat
?uplai darah
ke jantung
*ispnea
"erja paru
92ke paruparu
M". N,eri
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
40/41
/7 I*P
50
M" "ekurangan
;airan
nemia
'vakuasi darah
berlebihan
Perdarahan sukardiberhentikan
Hemoragik
M" "esa4aran
menurun
Hipoksia
Hipoksemia
?uplai 92 dan nutrisi
menurun
Hb menurun
pabila terjadi trauma bisa
menimbulkan perdarahan$&P
=umlah trombosit
menurun
*ihan!urkan oleh
makrofag, pengahan!uran
trombosit berlebihan
;enyerang platelet
dalam darah
;elekat pada
trombosit
uto antibody
($g 1)
-
7/23/2019 Hemofilia Dan Itp (2)
41/41
DA$*AR PU-*A"A
3runner D ?uddarth. 2002. "epera+atan ;edikal 3edah. =akartaC Penerbit 3uku"edokteran '1>
*aniels C =akarta
1uyton, 88-. 3uku jar 6isiologi "edokteran 'disi 8.'1> C =akarta
Handayani, i+ik. 200. 3uku jar "epera+atan pada "lien dengan 1angguan
?istem Hematologi. =akartaC ?alemba ;edika.
Ae;one Pris!ila, 3urke "aren. 200.Medical-Surgical Nursing Critical Thinking in
Client Care 4thEdition.Jnited ?tates of meri!aC Pearson
aspadji, ?ar+ono. ?oeparman. 887. $lmu Penyakit *alam =ilid $$$. 3alai Peerbit6" J$ C =akarta