hemiparese dextra dengan afasia

download hemiparese dextra dengan afasia

of 14

Transcript of hemiparese dextra dengan afasia

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    1/14

    HEMIPARESE DEXTRA

    DENGAN AFASIA E.C

    INTRACEREBRAL

    HEMORRHAGE

    (Case Report)

    Oleh :

    Mike Yulia fandri 0618011027

    Pembimbing :

    dr. Sanjoto S., Sp.KFR

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FISIKDAN REHABILITASI

    INSTALASI REHABILITASI MEDIKRSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK

    BANDAR LAMPUNG

    1

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    2/14

    OKTOBER 2012

    2

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    3/14

    STATUS NEUROLOGIS

    I. IDENTITAS PASIEN

    Nama : Nn. E

    Umur : 21 tahun

    Alamat : Labuhan Ratu, Lampung Timur

    Pekerjaan : Tidak bekerja

    Agama : Islam

    Status : Belum MenikahSuku Bangsa : Lampung

    I. RIWAYAT PENYAKIT

    Anamnesis

    Keluhan utama : Tidak bisa bicara, lengan dan tungkai kanan lemas

    Keluhan tambahan : -

    Riwayat Perjalanan Penyakit

    kelemahan anggota gerak kanan dialami pasien sejak 7 hari sebelum

    masuk rumah sakit. Kelemahan anggota gerak kanan terjadi secara tiba-tiba

    setelah beraktivitas. Kelemahan anggota gerak kanan ini dirasakan pasien pada

    lengan dan tungkai kanan. Beberapa saat sebelum pasien merasa lemah pada

    anggota gerak kanan, pasien merasa pusing. Selain itu, bicara pelo juga dialami

    pasien bersamaan dengan terjadinya lemah anggota gerak kanan. Mulut pasien

    juga mencong kekiri.

    Mual dan muntah disangkal pasien, sakit kepala (+), nyeri terasa berat dan

    dirasakan diseluruh lapangan kepala. kejang tidak ada, riwayat penurunan

    kesadaran tidak ada, gangguan menelan tidak ada. Makan dan minum normal,

    buang air kecil dan buang air besar seperti biasa. Riwayat hipertensi disangkal,

    riwayat DM (-), penyakit jantung (-). Riwayat trauma kepala (+), menurut

    3

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    4/14

    keluarga pasien, pada usia 2 tahun pasien pernah jatuh dengan posisi kepala

    bagian belakang membentur lantai.

    Pasien tiba di UGD RSUAM tgl 1 Oktober 2012, setelah dilakukan penanganan

    awal pasien masuk ke ruangan dalam kondisi masih mengalami kelemahan

    anggota gerak kanan, dan bicara pelo.

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Pasien mengkau tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.

    Riwayat Penyakit Keluarga- Ayah pasien menderita hipertensi,

    - Pasien menyangkal adanya anggota keluarga yang menderita penyakit

    stroke, dan penyakit jantung.

    Riwayat Sosio Ekonomi

    Pasien belum menikah, pasien tinggal bersama kedua orangtuanya, sehari-hari

    pasien tidak bekerja.

    II. PEMERIKSAAN FISIK

    - Keadaan umum : Tampak sakit sedang

    - Kesadaran : Compos mentis, GCS E:4,M : 6, V:Afasia

    E4 = dapat membuka mata secara spontan

    M6 = mengikuti perintah

    V = Afasia

    - Vital sign

    Tekanan darah : 110/80 mmHg

    Nadi : 76 x/menit

    RR : 20 x/menit

    Suhu : 36,7o C

    - Gizi : cukup

    4

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    5/14

    - Kepala

    Rambut : Hitam beruban, tidak mudah dicabut

    Mata : Konjungtiva ananemis, sklera anikterik, pupil bulat di

    sentral, isokor

    Telinga : Bentuk simetris, liang lapang, membran timpani intake

    Hidung : Septum tidak deviasi, sekret (-), pernafasan cuping

    Hidung (-)

    Mulut : Bibir tidak kering, lidah tidak kotor,tidak berdeviasi

    - Leher : Pembesaran KGB (-), trakhea di tengah

    Pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP tidak meningkat

    - Toraks

    (Cor)

    Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

    Palpasi : Iktus kordis tidak teraba

    Perkusi : Batas atas intercostal II garis parasternal kiri

    Batas kanan garis parasternal kanan

    Batas kiri intercostal V garis midklavikula kiri

    Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler,

    murmur (-), gallop (-)

    (Pulmo)

    Inspeksi : Pergerakan pernafasan kanan-kiri simetris

    Palpasi : Fremitus taktil kanan = kiri

    Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru

    Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

    - (Abdomen)

    Inspeksi : Cembung dan simetris

    Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-),

    nyeri lepas (-)

    Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-)

    Auskultasi : Bising usus (+) normal.

    5

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    6/14

    Extremitas : Akral hangat

    Superior Inferior

    Kanan Kiri Kanan Kiri

    - Sianosis - - - -

    - Oedema - - - -

    - Fraktur - - - -

    - Paresis + - + -

    III.PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

    Saraf cranialis (Kanan/kiri)

    N.Olfactorius (N.I)

    - Daya penciuman hidung : (Normal/Normal)

    N.Opticus (N.II)

    - Tajam penglihatan : tidak ada kelainan

    - Lapang penglihatan : Normal/Normal

    - Tes warna : Tidak dilakukan

    - Fundus oculi : Tidak dilakukan

    N.Occulomotorius, N.Trochlearis, N.Abdusen (N.III N.IV

    N.VI)

    Kelopak mata

    - Ptosis : (-/-)

    - Endophtalmus : (-/-)

    - Exopthalmus : (-/-)

    Pupil

    - Ukuran : (3 mm / 3 mm)

    - Bentuk : (Bulat / Bulat)

    - Isokor/anisokor : (Isokor / Isokor)

    - Posisi : (Sentral / Sentral)

    6

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    7/14

    - Refleks cahaya langsung : (+/+)

    - Refleks cahaya tidak langsung : (+/+)

    Gerakan bola mata

    - Medial, lateral : (+/+)

    - Superior, inferior : (+/+)

    - Obliqus, superior : (+/+)

    - Obliqus, inferior : (+/+)

    Refleks pupil akomodasi : (+/+)

    Refleks pupil konvergensi : (+/+)

    N.Trigeminus (N.V)

    Sensibilitas

    - Ramus oftalmikus : (Normal / Normal)

    - Ramus maksilaris : (Normal / Normal)

    - Ramus mandibularis : (Normal / Normal)

    Motorik

    - M.maseter dan M.tempolaris : (Baik/Baik)

    - M.pterigoideus lateralis : (Baik/Baik)

    Refleks

    - Refleks kornea : tidak dilakukan

    - Refleks bersin : Tidak dilakukan

    N.Fascialis (N.VII)

    Inspeksi wajah sewaktu

    - Diam : Asimetris

    - Tertawa : Asimetris

    - Meringis : Asimetris

    - Bersiul : Asimetris

    - Menutup mata : Asimetris

    Sensoris

    - Pengecapan 2/3 depan lidah : tidak dilakukan

    7

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    8/14

    N. Vestibulocochlearis (N.VIII)

    N. Cochlearis

    - Ketajaman pendengaran : (baik/baik)

    - Tinitus : (-/-)

    N. Vestibularis

    - Test vertigo : Tidak dilakukan

    - Nistagmus : (-/-)

    N. Glossopharingeus dan N. Vagus (N.IX dan N.X)

    - Suara bindeng/nasal : (-)

    - Posisi uvula : ditengah, deviasi (-)

    - Palatum mole : Istirahat : simetris

    Bersuara : Terangkat

    - Arcus palatoglossus : Istirahat : simetris

    Bersuara : Terangkat

    - Arcus palatoparingeus : Istirahat : simetris

    Bersuara : Terangkat

    - Refleks batuk : Tidak dilakukan

    - Refleks muntah : Tidak dilakukan

    - Peristaltik usus : Bising usus (+) normal

    - Bradikardi : (-)

    - Takikardi : (-)

    N.Accesorius (N.XI)

    - M.Sternocleidomastodeus : ( Melemah /Normal)

    - M.Trapezius : ( Melemah /Normal)

    N.Hipoglossus (N.XII)

    - Atropi : (-)

    - Fasikulasi : (-)

    - Deviasi : tidak ada

    8

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    9/14

    Tanda perangsangan selaput otak

    - Kaku kuduk : (-)

    - Kernig test : (-)

    - Lasseque test : (-)

    - Brudzinsky I : (-)

    - Brudzinsky II : (-)

    Sistem motorik Superior kanan/kiri Inferior kanan/kiri

    - Gerak : (aktif/aktif) (aktif/aktif)

    - Kekuatan otot : (4/5) (4/5)

    - Tonus : (Normotonus/Normotonus)

    (normotunus/normotonus)

    - Klonus : (Normal/Normal) (Normal/Normal)

    - Tropi : (Normal/Normal) (Normal/Normal)

    - Refleks fisiologis : Biceps (+/+) Pattela (+/+)

    Triceps (+/+) Achiles (+/+)

    Refleks patologis : Hoffman trommer (-/-) Babinsky (-/-)

    Chaddock (-/-)

    Oppenheim (-/-)

    Schaefer (-/-)

    Gordon (-/-)

    Sensibilitas

    Eksteroseptif / rasa permukaan

    - Rasa raba : (+/+)

    - Rasa nyeri : (+/+)

    - Rasa suhu panas : (+/+)

    - Rasa suhu dingin : (+/+)

    Proprioseptif / rasa dalam

    - Rasa sikap : (+/+)

    - Rasa getar : Tidak dilakukan

    9

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    10/14

    - Rasa nyeri dalam : (+/+)

    Fungsi kortikal untuk sensibilitas

    - Asteriognosis/taktil : (-)

    - Agrafognosis : (-)

    Koordinasi

    Tes telunjuk hidung : (+/+)

    Tes pronasi supinasi : (+/+)

    Susunan saraf otonom Miksi : Normal

    Defekasi : Normal

    Salivasi : Normal

    Fungsi luhur

    Fungsi bahasa : Afasia

    Fungsi orientasi : sulit dinilai

    Fungsi memori : sulit dinilai

    Fungsi emosi : sulit dinilai

    10

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    11/14

    RESUME

    Pasien seorang perempuan berumur 21 tahun, datang dengan keluhan

    kelemahan anggota gerak kanan yang dialami pasien sejak 7 hari sebelum masuk

    rumah sakit. Kelemahan anggota gerak kanan terjadi secara tiba-tiba setelah

    beraktivitas. Selain itu, bicara pelo juga dialami pasien bersamaan dengan

    terjadinya lemah anggota gerak kanan. Mulut pasien juga mencong kekiri. Mual

    dan muntah disangkal pasien, sakit kepala (+), nyeri terasa berat dan dirasakan

    diseluruh lapangan kepala. kejang tidak ada, riwayat penurunan kesadaran tidak

    ada, gangguan menelan tidak ada. Makan dan minum normal, buang air kecil dan

    buang air besar seperti biasa. Riwayat hipertensi disangkal, riwayat DM (-),

    penyakit jantung (-).

    Pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran Compos mentis, GCS E: 4, M : 6, V:

    Afasia , TD = 110/80 mmHg. Nadi 76 x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 36,7 o C.

    dari pemeriksaan motorik didapatkan hemiparese dekstra, fungsi bicara

    didapatkan afasia, Sensorik pasien dalam batas normal.

    DIAGNOSIS KERJA

    - Hemiparese dextra dengan Afasia e.c Intracerebral hemorrhage

    DIAGNOSIS BANDING

    - Epidural hematom

    - Subdural hematom

    - Subarachnoid hemorrhage

    11

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    12/14

    PENATALAKSANAAN

    1. Medikamentosa

    o - Penatalaksanaan Umum

    Infus RL 20 tts/mnt

    Vitamin B complex 2x1 tablet

    Ranitidin ampul 50 mg 2x1

    Ceftriaxone vial 1 gram 1x1

    2. Rehabilitasi Medik

    Problem Rehabilitasi: - Kelemahan anggota gerak kanan

    - Afasia

    - Penderita cemas dengan penyakitnya

    1) Fisioterapi

    Evaluasi : - Kontak, pemahaman, dan komunikasi cukup baik

    - Kelemahan anggota gerak kanan

    - Pasien masih memerlukan bantuan untuk berjalan

    Program : - Breathing exercise

    - Latihan otot-otot wajah

    - Latihan berjalan dengan alat bantu

    2) Speech Therapy

    12

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    13/14

    Evaluasi: - Kontak, pemahaman, dan komunikasi cukup baik

    - Bicara pelo (+)

    Program: - Latihan pernapasan

    - Latihan bicara

    - Latihan pengucapan kata

    3) Psikologi

    Evaluasi : - Kontak, pemahaman, komunikasi cukup baik

    - Penderita merasa cemas dengan penyakitnya

    Program :

    - Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga bahwa proses

    rehabilitasi memerlukan waktu yang agak lama jadi dibutuhkan

    kesabaran dan ketaatan dalam menjalankan program di tempat

    rehabilitasi medik.

    - Memberikan dukungan mental agar penderita tetap rajin melakukan

    latihan di rumah seperti yang telah diajarkan dan dianjurkan.

    4) Ortotik Prostetik

    Evaluasi : - Kontak, pemahaman, dan komunikasi cukup baik

    - Kelemahan anggota gerak kanan dan kalau berjalan masih

    memerlukan bantuan

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Foto Rntgen kepala :

    Kesan :

    Hematom subkranial dengan perdarahan fokal oedem di fronto temporal kiri

    Pemeriksaan darah lengkap :

    Hb : 12,0 g/dl

    13

  • 7/30/2019 hemiparese dextra dengan afasia

    14/14

    LED : 25 mm/jam

    Leukosit : 4500/mm3

    Hitung jenis

    Segmen : 55%

    Monosit : 5%

    Limposit : 39%

    PEMERIKSAAN ANJURAN

    - CT-scan kepala

    - Angiografi

    PROGNOSA

    - Quo ad vitam = Dubia ad bonam

    - Quo ad Fungsionam = Dubia ad bonam

    - Quo ad sanationam = Dubia ad bonam

    14