HEMIFACIAL SPASM Referat

download HEMIFACIAL SPASM Referat

of 14

Transcript of HEMIFACIAL SPASM Referat

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    1/14

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pertama dijelaskan oleh Gowers pada tahun 1884, Hemifacial spasm

    merupakan suatu mioklonus otot segmental yang diinervasi oleh nervus fasialis

    (saraf VII). Gangguan ini terjadi pada dekade kelima atau keenam dari kehidupan,

    hampir selalu unilateral, meskipun gangguan bilateral dapat terjadi walaupun

    jarang pada kasus yang berat. Hemifacial spasm biasanya dimulai dengan gerakan

    klonik singkat dari otot orbikularis okuli dan menyebar dalam beberapa tahun ke

    otot wajah lainnya (korugator, frontalis, orbikularis oris, platisma,zigomatikus).

    Gerakan klonik berlanjut menjadi kontraksi tonik dari otot yang terlibat.

    Iritasi kronis pada nervus fasialis atau nukleus fasialis merupakan penyebab yang

    mungkin dari hemifacial spasm, mungkin timbul dari kondisi dari penyakit dasar

    yang dimiliki.7

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    2/14

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Hemifacial spasm ditandai dengan kontraksi cepat, paroksismal, kedutan

    klonik yang tidak teratur dari satu atau lebih kelompok otot yang diinervasi oleh

    nervus fasialis. Kedutan biasanya dimulai secara unilateral pada daerah sekitar

    mata (otot orbikularis okuli) dan kemudian menyebar ke otot-otot wajah yang

    lain, terutama otot-otot perioral, tetapi tidak pernah melampaui domain dari

    nervus fasialis. Kontraksi bertahan selama beberapa menit dan sering dipicu oleh

    stres, kelelahan, atau gerakan voluntari wajah. Ini adalah salah satu gangguan

    gerakan yang dapat bertahan bahkan dalam keadaan tidur. 1

    Perkiraan prevalensi hemifacial spasm yang sah sulit dipahami karena

    underdiagnosis, misdiagnosis dan tidak adanya data yang berbasis kependudukan.

    Menurut Doo dan Kwan (2007), ada beberapa studi yang mendokumentasikan

    prevalensi hemifacial spasm. Studi ini menunjukan prevalensi total hemifacial

    spasm diperkirakan 9,8-11 per 100.000 total populasi. Sayangnya, sedikit yang

    diketahui tentang prevalensi akurat di asia, meskipun hemifacial spasm dikenal

    lebih umum daripada trigeminal neuralgia di asia bagian timur laut.5Kondisi ini

    muncul pada dekade kelima dan keenam, lebih banyak mengenai perempuan

    daripada laki-laki.2

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    3/14

    3

    ANATOMI

    Nukelus fasialis menerima serabut-serabut yang menyilang dan tidak

    menyilang melalui traktus kortikobulbaris. Otot-otot wajah dibawah dahi

    menerima inervasi dari korteks kontralateral (hanya serabut kortikobulbaris yang

    menyilang). Apabila terdapat suatu lesi rostral dari nukleus fasialis akan

    menimbulkan paralisis dari otot-otot fasialis kontralateral kecuali otot frontalis

    dan orbikularis okuli. Karena otot frontalis dan orbikularis okuli menerima

    inervasi dari kortikal bilateral, maka otot-otot tersebut tidak akan dilumpuhkan

    oleh lesi yang mengenai satu korteks motorik atau jaras kortikobulbarisnya.

    Saraf kranial N. VII (fasialis) mengandung 4 macam serabut, yaitu :

    1. Serabut somato-motorik, yang mensarafi otot-otot wajah (kecuali M.

    Levator palpebra (N. III)), M. Platisma, M. Digastrikus bagian posterior,

    M. Stilohioid dan M. Stapedius di telinga tengah.

    2. Serabut visero-motorik (parasimpatis) yang datang dari nukleus

    salivatorius superior. Serabut saraf ini mengurus glandula dan mukosa

    faring, palatum, rongga hidung, sinus paranasal, dan glandula submaksilar

    serta sublingual dan lakrimalis.

    3. Serabut visero-sensorik yang menghantar impuls dari alat pengecap di

    2/3 bagian depan lidah.

    4. Serabut somato-sensorik rasa nyeri (dan mungkin juga rasa suhu dan

    rasa raba) dari sebagian daerah kulit dan mukosa yang disarafi oleh nervus

    trigeminus. Daerah overlapping (disarafi oleh lebih dari satu saraf

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    4/14

    4

    (tumpang tindih)) ini terdapat di lidah, palatum, meatus akustikus elsterna

    dan bagian luar gendang telinga.

    Nervus fasialis terutama merupakan saraf motorik yang menginervasi otot-

    otot ekspresi wajah. Disamping itu saraf ini membawa serabut parasimpatis ke

    kelenjar ludah, kelenjar air mata dan ke selaput mukosa rongga mulut dan hidung.

    Dan ia juga menghantarkan berbagai jenis sensasi eksteroseptif dari daerah

    gendang telinga, sensasi 2/3 depan lidah, dan sensasi viseral umum dari kelenjar

    ludah, mukosa hidung, dan faring. Dan sensasi proprioseptif dari otot-otot yang

    disarafinya.

    Sel sensorik terletak di ganglion genikulatum, pada lekukan saraf fasialis

    di kanal fasialis. Sensasi pengecapan dari 2/3 depan lidah dihantar melalui saraf

    lingual ke korda timpani dan kemudian ke ganglion genikulatum. Serabut yang

    menghantar sensasi eksteroseptif mempunyai badan selnya di ganglion

    genikulatum dan berakhir pada akar desenden dan inti-inti akar desenden dari

    saraf trigeminus.

    Inti motorik N. VII terletak di pons. Serabutnya mengitari inti N. IV dan

    keluar di bagian lateral pons. N. VII bersama N. Intermedius dan N. VIII

    kemudian memasuki meatus akustikus internus. Disini N. VII bersatu dengan N.

    Intermedius dan menjadi satu berkas saraf yang berjalan dalam kanalis fasialis

    dan kemudian masuk ke dalam Os mastoid. Ia keluar dari tulang tengkorak

    melalui foramen stilomastoid dan bercabang untuk mensarafi otot-otot wajah. 3

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    5/14

    5

    Gambar 1. Anatomi nervus fasialis

    ETIOLOGI

    Penyebab hemifacial spasm adalah kompresi pembuluh darah, kompresi

    saraf wajah oleh massa, lesi batang otak seperti strok atau multiple sclerosis plak,

    dan penyebab sekunder seperti trauma atau Bell palsy.7

    Penyebab yang mendasari hemifacial spasm dalam banyak kasus adalah

    pembuluh darah ektatik atau pembuluh darah yang secara atipikal menyimpang,

    yang menekan saraf wajah di tempat di mana ia keluar dari batang otak. Secara

    patoanatomikal disebut zona akar- keluar (root-exit zone), ini memiliki beberapa

    fitur tertentu: saraf ini hanya dibungkus oleh membran araknoidal, tanpa

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    6/14

    6

    epineurium. Selain itu, tidak ada septa jaringan ikat yang melintangi tiap fasikula.

    Wilayah ini juga merupakan zona transisi antara mielinasi pusat (sel

    oligodendroglial) dan perifer (sel Scwann). Semua fitur dari zona akar-keluar ini

    mengakibatkan peningkatan kerentanan dan maka dari itu rentan terhadap

    rangsangan, seperti kompresi.6

    PATOFISIOLOGI

    Patogenesis hemifacial spasm karena kompresi saraf wajah dijelaskan

    dengan menggunakan beberapa teori. Menurut hipotesis "perifer", eksitasi

    ephaptik dan ektopik terjadi di zona akar-keluar. Konduksi impuls ephaptik

    ditandai dengan transfer patologis impuls antara serabut saraf tetangga. Konduksi

    impuls ektopik menggambarkan perkembangan spontan dari impuls saraf di

    daerah kompresi. Sebaliknya, hipotesis "pusat" mengasumsikan hipereksitabilitas

    motor nukleus wajah di batang otak. Penjelasan untuk usia yang relatif tua pada

    pasien saat onset penyakit adalah karena adanya perubahan progresif yang ektatik

    dan perpanjangan yang dapat mempengaruhi pembuluh darah di cerebellopontine

    angle. Hal ini umum pada pasien dengan hipertensi arteri. Seiring waktu, hal ini

    menyebabkan kontak antara pembuluh darah dan saraf, yang menyebabkan

    kompresi. Diasumsikan bahwa ini mengarah pada gilirannya untuk demielinasi

    fokal, yang mengarah ke proses elektrofisiologi yang disebutkan di atas.6

    Iritasi dari nukleus nervus fasialis diyakini menyebabkan hipereksitabilitas

    dari nukleus nervus fasialis, sementara iritasi pada segmen proksimal saraf dapat

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    7/14

    7

    menyebabkan transmisi ephaptik dalam nervus fasialis. Mekanisme lain

    menjelaskan involunter ritmik kontraksi mioklonik diobservasi pada hemifacial

    spasm.7

    Lesi kompresi (misalnya tumor, arteriovenous malformation, paget

    disease) dan lesi non kompresi (misalnya strok, multiple sclerosis plak, basilar

    meningitis) mungkin dapat timbul sebagai hemifacial spasm. Sebagian besar

    kasus hemifacial spasm sebelumnya yang dianggap idiopatik itu mungkin

    disebabkan oleh pembuluh darah yang menyimpang ( misalnya cabang distal dari

    arteri anterior inferior cerebellar atau arteri vertebralis) mengompresi nervus

    fasialis dalam cerebellopontine angle.7

    Para ahli telah menghubungkan hemifacial spasm dengan cedera saraf

    wajah, Bells palsy dan tumor. Meskipun penyebab yang paling sering adalah

    pembuluh darah yang menekan pada saraf wajah di tempat di mana ia

    meninggalkan batang otak pasien, kadang-kadang tidak diketahui penyebabnya.

    Ketika individu yang terkena lebih muda dari 40, dokter harus mensuspek

    penyebab seperti multiple sclerosis.

    GEJALA KLINIS

    Tanda pertama dari hemifacial spasm biasanya adalah gerakan otot pada

    kelopak mata pasien dan sekitar mata. Hal ini dapat bervariasi dalam intensitas.

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    8/14

    8

    2 Jenis Hemifacial Spasm:

    1. Tipikal: Kontraksi dimulai pada muskulus orbikularis okuli dan menjalar

    secara bertahap ke otot daerah pipi dan menyebar ke daerah mulut,

    meliputi muskulus orbikularis oris, buccinator dan platisma. Kedutan

    intermiten pada kelopak mata yang dapat mengakibatkan penutupan paksa

    mata yang secara bertahap menyebar ke otot-otot bagian bawah wajah.

    2.

    Atipikal: Kontraksi dimulai pada muskulus orbikularis oris dan

    buksinator, dan menyebar ke muskulus orbikularis okuli.4

    Gambar 2. Presentasi Hemifacial spasm tipikal dan atipikal

    PENEGAKKAN DIAGNOSIS

    Gambaran klinis sangat penting untuk membuat diagnosis hemifacial

    spasm. Mendiagnosis hemifacial spasm dimulai dengan pemeriksaan neurologis

    lengkap, termasuk Elektromiografi (EMG) yang merupakan tes yang mengukur

    dan mencatat aktivitas listrik yang dihasilkan di otot saat istirahat dan dalam

    menanggapi kontraksi otot, Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang merupakan

    modalitas yang digunakan untuk melihat perubahan patologis di cerebellopontine

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    9/14

    9

    angle seperti tumor atau lesi batang otak.6 Pemeriksaan EMG pada hemifacial

    spasm secara karakteristik ditandai timbulnya irama gelombang frekuensi tinggi (

    150-400 Hz ), dengan sinkronisasi.1

    DIAGNOSIS BANDING

    Blepharospasm

    Blepharospasm adalah suatu kondisi bilateral dengan karakteristik fokal,

    penutupan paksa yang berlebihan pada kelopak mata yang umumnya

    disebabkan oleh spasme muskulus orbikularis okuli, dan kadang-kadang

    dapat menyebabkan kebutaan fungsional. Meskipun memiliki patofisiologi

    yang berbeda, baik hemifacial spasm dan blepharospasm sama- sama

    menghasilkan penutupan kelopak mata paksa karena kontraksi dari

    muskulus orbikularis okuli. 5

    Tics

    Tics wajah adalah gerakan singkat, berulang, terkoordinasi, gerakan

    semipurposeful dari otot-otot wajah dan leher yang dikelompokkan. Tics

    dapat terjadi secara fisiologis atau berhubungan dengan encefalopati difus.

    Beberapa obat (misalnya antikonvulsan, kafein, metilpenidate, agen

    antiparkinson) berhubungan dengan terbentuknya tics. Gerakan tunggal,

    berulang, stereotipe (misalnya meringis berulang, kliring tenggorokan,

    vokalisasi) mendefinisikan gangguan tics sederhana.7

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    10/14

    10

    Myoclonic movement

    Gerakan myoclonic mempengaruhi otot-otot wajah juga bisa muncul dari

    lesi pada level otak atau batang otak. Ini dibedakan dari hemifacial spasm

    oleh distribusi gerakan abnormal (lebih menyeluruh dan mungkin

    bilateral) dan mungkin dengan pemeriksaan elektrodiagnostik. Central

    myoclonus merespon terhadap antikonvulsan.7

    Hemimasticatory spasm

    Hemimasticatory spasm hampir sama dengan hemifacial spasm dan terjadi

    dengan iritasi pada saraf motorik nervus trigeminus. Kondisi yang jarang

    ini adalah myoclonus segmental dan muncul dengan kontraksi involunter

    unilateral dari nervus trigeminus yang menginervasi otot pengunyah

    (biasanya masseter). Mirip dengan Hemifacial spasm, Hemimasticatory

    spasm merespon terhadap obat-obatan dan toksin botulinum. Namun,

    sedikit bukti yang mengeksplor manfaat pembedahan pada pasien dengan

    penyakit ini.7

    Craniofacial Tremor

    Craniofacial tremor mungkin terjadi dalam hubungan dengan tremor

    esensial, penyakit parkinson, disfungsi tiroid, atau gangguan elektrolit.

    Kejang fokal motor harus dibedakan dari gangguan gerakan wajah.

    Terutama hemifacial spasm. Kelemahan postiktal dan keterlibatan yang

    lebih besar dari wajah bagian bawah adalah hal yang membedakan dengan

    kejang fokal motor.7

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    11/14

    11

    Facial myokimia

    Facial myokimia muncul sebagai vermikular twitching dibawah kulit,

    sering dengan penyebaran seperti gelombang. Hal ini dibedakan dari

    gerakan wajah abnormal lainnya dengan karakteristik elektromiogram.

    Facial myokimia dapat terjadi dengan beberapa proses di batang otak.

    Pada kasus yang berat mungkin bermanfaat jika diberikan toksin

    botulinum. Kebanyakan kasus adalah idiopatik dan sembuh tanpa

    pengobatan dalam beberapa minggu.7

    PENATALAKSANAAN

    1. Injeksi Toxin Botulinum

    Pengobatan pilihan untuk hemifacial spasm adalah injeksi toxin

    Botulinum di bawah bimbingan elektromiografi (EMG). Kemodenervasi

    dapat dengan aman dan efektif mengobati kebanyakan dari pasien, terlebih

    pasien dengan kontraksi yang bertahan. Toksin botulinum merupakan

    neurotoksin hasil produksi Clostridium Botulinum yang menghambat

    pelepasan asetilkolin di muscular junction. Cara kerjanya yaitu

    menimbulkan efek paralisis pada otot yang disuntik dengan jalan

    memblokade secara irreversibel transmisi kolinergik pada terminal saraf

    presinap. Toksin botulinum serotipe A adalah pilihan yang digunakan.

    Peredaan kejang otot terjadi 3-5 hari setelah injeksi dan bertahan selama

    kurang lebih 6 bulan. Efek samping dari injeksi toxin botulinum (asimetri

    wajah, ptosis, kelemahan wajah) hanyalah sementara. Kebanyakan dari

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    12/14

    12

    pasien melaporkan respon yang sangat memuaskan. Perhatian ditujukan

    bagi pasien bahwa meskipun toksin botulinum mengurangi spasme,

    sensasi spasme sering berlanjut.7 Otot-otot yang biasanya disuntikan to

    mengobati hemifacial spasm biasanya orbikularis okuli, korugator,

    frontalis, zigomatikus mayor, buksinator dan depressor anguli oris.4

    Gambar 3. Pasien sebelum (kiri) dan 4 minggu setelah injeksi botulinum A exotoxin

    pada otot perioral dan periokular untuk hemifacial spasm

    2. Farmakoterapi

    Obat-obatan dapat digunakan pada awal hemifacial spasm (ketika

    kejang masih ringan dan jarang) atau pada pasien yang menolak injeksi

    toksin botulinum. Gunakan obat pada pasien dengan lesi tanpa kompresi

    dan hemifacial spasm idiopatik awal. Respon terhadap pengobatan

    bervariasi tetapi dapat memuaskan dalam kasus-kasus awal atau ringan.

    Para agen yang paling membantu adalah carbamazepine dan

    benzodiazepine (misalnya, clonazepam). Seringkali, efek obat menipis dari

    waktu ke waktu, sehingga memerlukan pengobatan yang lebih agresif. 7

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    13/14

    13

    Alexander dan Moses menemukan bahwa carbamazepine dalam dosis 600-

    1200 mg/hari mengontrol spasme pada dua pertiga dari pasien.2

    3. Operasi Dekompresi

    Operasi dilakukan pada lesi dengan kompresi. Pembuluh darah

    ektatik menyebabkan hemifacial spasm dengan mengompresi saraf wajah

    saat keluar dari batang otak.7 Operasi bertujuan untuk menghilangkan

    kompresi pembuluh darah di zona keluar-akar saraf dari batang otak yang

    merupakan penyebab penyakit.6 Dekompresi bedah pembuluh darah ini

    dapat menghasilkan hasil yang sangat baik. Pasien dengan spasme

    idiopatik dapat mengambil manfaat dari fosa posterior eksplorasi dan

    dekompresi mikrovaskuler. Myectomy jarang diperlukan.7

    PROGNOSIS

    Prognosis untuk individu dengan hemifacial spasm tergantung pada

    pengobatan dan respon mereka terhadap pengobatan. Beberapa individu akan

    menjadi relatif bebas dari gejala dengan terapi injeksi, beberapa mungkin

    memerlukan operasi dekompresi. Dalam kebanyakan kasus, kesembuhan dapat

    dicapai, dengan gejala sisa yang dapat ditoleransi. 8

    Penyembuhan yang lambat sangat mendukung hipotesis bahwa hemofacial

    spasm tidak hanya disebabkan oleh denyutan mekanik arteri yang memanjang

    terhadap zona keluar akar saraf wajah, tetapi juga karena demielinasi saraf

    dan/atau hiperaktivitas dari motor nukleus wajah yang dihasilkan oleh kompresi

    neurovaskular.

  • 8/11/2019 HEMIFACIAL SPASM Referat

    14/14

    DAFTAR PUSTAKA

    1.

    Bradley, W.G., Daroff, R.B., Fenichel, G.M., and Marsden, C.D., (Eds.), Pocket

    Companion to Neurology in Clinical Practice, 3rdEdition: Butterworth, MA, 2000:

    543-544.

    2. Adam R.D., Victor M, Ropper A.H. Hemifacial Spasm. Adam and Victors Principles

    of Neurology, 9th ed.Mc Graw Hill. New York. 2009. Ch 47.

    3. Mardjono M., Sidharta P., Saraf Otak Ketujuh atau Nervus Fasialis. Neurologi Klinis

    Dasar, ed. 9, Dian Rakyat.Jakarta. 2012: 159-163.

    4.

    K. Frei, D. D. Truong, D. Dressler. (2006). Botulinum toxin therapy of hemifacial

    spasm: comparing different therapeutic preparations.European Journal of

    Neurology13, 30-35. Online publication date: 1-Feb-2006.

    5. Kong DS, Park K. Hemifacial spasm : a neurosurgical perspective.J Korean

    Neurosurg Soc. 2007;42:355362.

    6. Rosenstengel C,Matthes M,Baldauf J,Fleck S,Schroeder H.Review

    Article.Hemifacial Spasm: Conservative and Surgical Treatment Options.Dtsch

    Arztebl Int2012; 109(41): 667-73.

    7. http://emedicine.medscape.com/article/1170722

    8. http://www.ninds.nih.gov/disorders/hemifacial_spasm/hemifacial_spasm.htm

    http://www.aerzteblatt.de/int/archive/article/131637/hits?archivAutor=Rosenstengel%2C+Chttp://www.aerzteblatt.de/int/archive/article/131637/hits?archivAutor=Matthes%2C+Mhttp://www.aerzteblatt.de/int/archive/article/131637/hits?archivAutor=Baldauf%2C+Jhttp://www.aerzteblatt.de/int/archive/article/131637/hits?archivAutor=Fleck%2C+Shttp://www.aerzteblatt.de/int/archive/article/131637/hits?archivAutor=Schroeder%2C+Hhttp://www.aerzteblatt.de/int/archive/article/131637/hits?archivAutor=Schroeder%2C+Hhttp://emedicine.medscape.com/article/1170722http://www.ninds.nih.gov/disorders/hemifacial_spasm/hemifacial_spasm.htmhttp://www.ninds.nih.gov/disorders/hemifacial_spasm/hemifacial_spasm.htmhttp://emedicine.medscape.com/article/1170722http://www.aerzteblatt.de/int/archive/article/131637/hits?archivAutor=Schroeder%2C+Hhttp://www.aerzteblatt.de/int/archive/article/131637/hits?archivAutor=Fleck%2C+Shttp://www.aerzteblatt.de/int/archive/article/131637/hits?archivAutor=Baldauf%2C+Jhttp://www.aerzteblatt.de/int/archive/article/131637/hits?archivAutor=Matthes%2C+Mhttp://www.aerzteblatt.de/int/archive/article/131637/hits?archivAutor=Rosenstengel%2C+C