Hemangioma Kasus

download Hemangioma Kasus

of 4

Transcript of Hemangioma Kasus

PenatalaksanaanAbsesSubmandibula: LaporanKasus

FadliAshar, PutriAryantiani S., TitiNur K.,1drg. A. P. Handoko, Sp. BM2

1Mahasiswa FakultasKedokterandanIlmu-IlmuKesehatanJurusanKedokteran Gigi UniversitasJenderalSoedirman, Purwokerto, Jawa Tengah2Dokter Gigi SpesialisPoli Gigi RumahSakitUmum Daerah Tugurejo Semarang, Jawa Tengah

ABSTRACTLatarbelakang: Infeksi pada rongga mulut dapat berasal dari 3 port the entry yaitu karies gigi, jaringan periodontal dan pericoronal. Infeksi yang berasal dari gigi dapat menyebar ke jaringan sekitar, seperti periapical, bucal, hingga melibatkan spasium. Apabila infeksi sudah mencapai spasium dapat menyebabkan suatu komplikasi. Tujuan: Laporankasusinibertujuanuntukmelaporkantatalaksanaabsessubmandibula. Kasus: Wanitausia 23tahundengankeluhanpipikananbengkakdiawalisakitgigibelakangkanansejak 1minggu yang lalu.Kesimpulan:Absessubmandibuladapatdilakukanterapidenganinsisiekstra oral dandrainaseuntukmengeluarkan pus, kemudiandilakukanekstraksigigi yang menjadifokalinfeksi.Pasiendipersiapkanuntukmenghadapioperasidengancaramelakukanrawatinap agar kondisipasienterkontroldanmembaik.

Keywords: infeksi odontogenik, absessubmandibula, tatalaksana

PENDAHULUANRongga mulut merupakan bagian tubuh yang memiliki kondisi lingkungan yang sangat kompleks, sehingga memudahkan terjadinya iritasi mekanik, fisik, dan kimiawi yang dapat mempengaruhi lingkungan rongga mulut atau menimbulkan kelainan pada rongga mulut. iritasi mekanik dan kebiasaan menggigit bibir merupakan penyebab utama terjadi kelainan mulut, salah satu kelainan di rongga mulut yang sering terjadi adalah hemangioma.Hemangioma merupakan suatu proliferasi yang sifatnya jinak dari sel-sel endothelium pembuluh darah dan umumnya tidak menimbulkan keluhan. Lokasi terjadinya hemangioma sering kali pada area kepala dan leher, sedangkan untuk di rongga mulut sering ditemukan pada bibir bawah, lidah, dan mukosa bukal. Insidensi hemangioma sendiri lebih banyak terjadi pada wanita dengan perbandinngan 3:1. Hal tersebut berkaitan dengan dengan hormonal dan hemangioma akan cepat mengalami pertumbuhan saat pubertas dan hamil. Pada pasien dewasa hemangioma terjadi akibat abnormalitas perkembangan vaskular semasa kanak-kanak, dimana tidak mengalami fase involusi sebagaimana yang seharusnya terjadi ataupun tidak mengalami regresi secara total. Abnormalitas perkembangan vascular tersebut diperparah karena trauma yang ada akibat kebiasaan-kebiasaan masa kecil yang berlanjut terus sampai dewasa seperti kebiasaan mengigit bibir atau menggigit pipi, diperparah lagi dengan faktor lain seperti merokok dan konsumsi alkohol. Laporan kasus ini bertujuan menjelaskan gambaran klinis hemangioma, patogenesisnya, dan diagnosa bandingnya.

KASUS1. Pemeriksaan SubyektifPasien wanita berusia 14 tahun datang ke poli gigi untuk kontrol benjolan pada bibir bawah kiri bagian. Benjolan timbul 1 tahun yang lalu.2. Pemeriksaan ObjektifPemeriksaan ekstra oral menunjukkan pembesaran pada bibir bawah dan bibir kering. Pemeriksaan intra oral menunjukkan adanya benjolan pada bibir bawah bagian dalam yang berbatas tidak jelas berwarna kebiruan, diameter 1 cm. Pemeriksaan gigi geligi tidak ditemukan kelainan. 3. DiagnosisDiagnosis pasien menderita hemangioma dengan diagnosa banding mucoccele.

Gambar foto kondisi klinis ekstra oral

Gambar foto kondisi klinis intra oral

PENATALAKSANAAN KASUS Rencana penatalaksanaan kasus diatas adalah bedah eksisi. Namum, sebelum dilakukan pembedahan pasien melakukan rawat jalan sekaligus evaluasi apakah benjolan tersebut mengalami pembesaran. Pada saat rawat jalan pasien mengkonsumsi beberapa obat, obat yang dikonsumsi diantaranya:1. Kunjungan pertamaR/ Becom C tab. No. X 1 dd. Tab.1

2. Kunjungan kedua R/ Methylprednisolone mg 8 tab. No. X 2 dd. Tab. I

R/ cetrizine tab. No. X 3 dd. Tab I

R/ Kalnex mg 500. Tab No. X 3 dd. Tab I

R/ hexadol gargle Lag. I 2 dd. grag.

3. Kunjungan ketigaR/ Kalnex mg 500 tab. X 1 dd. Tab.1

R/ Lamesomi mg 4 tab. No. X 3 dd. tab. I

R/ cetizine tab. X 2 dd. tab. I

R/ Graha bion tab. X 2 dd. tab. I

DISKUSIHemangioma merupakan tumor jinak pembuluh darah yang berproliferasi dari sel-sel endotelium pembuluh darah diikuti involusi terus menerus meyebabkan kelainan yang merupakan hasil dari anomali perkembangan pleksus vaskular.Etiologi hemangioma sendiri masih belum pasti, hanya saja proses angiogenesis memegang peranan penting. Sitokin, seperti basic fibroblast growth factor (bFGF) dan vascular endothelial growth factor (VEGF) telah terbukti berhubungan dengan proses angiogenesis. Peningkatan kadar faktor angiogenesis tersebut dan atau berkurangnya kadar angiogenesis inhibitor seperti gamma interferon (-IF), tumor necrosis factor-beta (TNF-) dan transforming growth factor-beta (TGF-) diduga menjadi penyebab terjadinya hemangioma.

KESIMPULANAbsessubmandibuladapatdilakukanterapi antibiotik dan bedah. Terapi bedah meliputiinsisiekstra oral dengan dibuat drainaseuntukmengeluarkan pus, kemudiandilakukanekstraksigigi yang menjadifokalinfeksi.Kondisi umum pasien harus diperhatikan sebelum, selama dan sesudah tindakan operasi.

DAFTAR PUSTAKA

Fahruddin, Darnila, 2001, Abses Leher DalamBuku Ajar Ilmu KesehatanTelinga Hidung Tenggorok Kepala Leher, Edisi 5, Jakarta.Fragiskos, F.D. 2007. Oral Surgery. Heidelberg, Springer.Furst, I.M., Peter, E dan Marco, C., 2001, A rare Complication of tooth absces-Ludwigs Angina and Mediastinitis, J. Can Dent Assoc: 67; 324-7.Koerner, K.R., 2006, Manual Of Minor Oral Surgery For The General Dentist, Blackwell, Munksgaard.Laskin, D.M, 2001, Clinicians handbook of oral and maxillofacial surgery, ed 3, Quinstance, Chicago.Malik, N.A., 2012., Textbook of oral and maxillofacial surgery, ed 3, Jaypee Brothers Medical Publishers, New Delhi.Peterson LJ, Ellis E, Hupp JR, Tucker MR., 2003. Contemporary oral and maxillofacial surgery. 4th ed. St. Louis, Missouri: Mosby.Rizzo, P.B danMaria, C.D.M., 2009, Submandibular Space Infection: Potentially Lethal Infection, International Journal of Infection Diseases; hal 327-333 Vol 13.