HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHANrepository.usd.ac.id/6066/2/119114084_full.pdf · plagiat merupakan...
Embed Size (px)
Transcript of HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHANrepository.usd.ac.id/6066/2/119114084_full.pdf · plagiat merupakan...
-
i
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PENAMPILANFISIK DAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA PADA
REMAJA PEREMPUAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana PsikologiProgram Studi Psikologi
Disusun oleh :
Natalia Woro Kesuma B
119114084
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSA PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
HALAMANMOTTO DAN PERSEMBAHAN
Suatu usaha tidak akan selesai tanpa adanya kerja keras dan doa. Saat semua upaya
telah dilakukan maka, manusia tinggal menyerahkannya kepada Tuhan.
.
Kupersembahan karya ini untuk
Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas belas kasihNYA
Papa dan ibu yang selalu sabar dan tak hentinya memberi dukungan
Semua keluarga yang selalu memberi bertanya kapan lulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PENAMPILAN FISIK DANDUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA PADA REMAJA PEREMPUAN
Natalia Woro Kesuma B
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi penampilan fisikdengan persepsi dukungan sosial teman sebaya pada remaja perempuan. Penelitian inimenggunakan metode kuantitatif korelasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu remajaperempuan berusia 14 s/d 16 tahun. Jumlah subjek dalam penelitian ini yaitu 108 orang yangduduk di kelas X SMA. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan skala dukungansosial dan skala persepsi penampilan fisik yang dibuat oleh peneliti. Reliabilitas skaladukungan sosial dan persepsi penampilan fisik yaitu 0,908 dan 0,878. Data kemudiandianalisis dengan menggunakan Pearson Product Moment Correlation dengan nilai r =0,285 dan p = 0,001. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antaradukungan sosial dan persepsi penampilan fisik pada remaja perempuan
Kata kunci : dukungan sosial, persepsi penampilan fisik, remaja perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
RELATIONSHIP BETWEEN PYHSICAL APPEARANCE PERSEPTIONAND PEER SOCIAL SUPPORT AMONG GIRL
Natalia Woro Kesuma B
ABSTRACT
This research had purposes to see the relationship between social support andphysical appearance perception among girls. This research used quantitative correlationmethod. Subject of this research was girls who 14 until 16 years old. The number of subjectswere 108 girls sitting in class X senior high school. Data of this research came from socialsupport scale and physical appearance perception scale which made by writer. The reabilityof this scale were 0,908 and 0,878. Data were analyzed using Pearson Product MomentCorrelation with r = 0,285 and p = 0,001. Result of this analysis showed that there was apositive relationship between social support and physical appearance perception amonggirls.
Keys : social support, pyhsical appearance perception, girl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih dipanjatkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda
Maria yang selalu memberikan belas kasih, berkat dan perlindungan selama
proses pembuatan skripsi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Persepsi Penampilan Fisik dan
Dukungan Sosial pada Remaja Perempuan” ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelas Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Penulis skripsi ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam mengerjakan skripsi ini. Oleh karena itu, oleh karena itu,
pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si., Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma, telah mengizinkan saya untuk mengerjakan
dan menyelesaikan skripsi ini
2. Bapak Paulus Edy Suhartanto, M. Si., Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi, terima kasih atas bimbingan dan kesabarannya telah
membimbing saya selama berkuliah.
3. Ibu Alm. Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.S., Dosen Pembimbing Skripsi,
terima kasih sekali sudah dengan sangat sabar membimbing saya selama
ini. Maaf bu saya lama sekali menyelesaikannya. Saya berharap ibu bisa
berumur panjang.
4. Ibu Debri Pristinella, S. Psi., M.Si., Dosen Pembimbing Akademik,
terima kasih atas bimbingan dan masukkannya saat saya sedang
mengalami kebingungan selama kuliah.
5. Seluruh staf Sekre dan Lab, Mas Gandung, Bu Nanik, Mas Doni, dan
Mas Muji. Terima kasih atas dinamikannya selama saya kuliah di
kampus tercinta ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
6. SMA Stella Maris, BSD Serpong dan SMA Mardi Waluyo, Cibinong,
terima kasih telah memberikan saya ijin untuk melakukan penelitian.
7. Papa dan ibu yang selalu mendukung lia baik secara moral, materil dan
doa. Terima kasih sekali karena Papa dan Ibu tidak pernah bertanya
kapan Lia lulus. Papa dan Ibu percaya bahwa Lia bertanggung jawab
atas pilihan Lia.
8. Yangkung dan Yangti yang selalu menyambut Lia dengan tangan
terbuka setiap kali Lia berkunjung ke rumah Eyang. Terima kasih sekali
atas wejangan yang telah diberikan. Itu sangat membangun sekali.
9. Mas Bram dan Leksi yang membuat Lia termotivasi untuk menjadi lebih
dewasa.
10. Mbak Melisa, ibu guru galak, yang telah membantu saya agar bisa
melakukan penelitian di sekolahnya.
11. Nety, Silla, Hervy, Yoan, Iyah, Tea, Riana dan Shandy yang selalu
mendengarkan keluh kesah, memberikan semangat dan masukkan
selama mengerjakan skripsi. Mungkin kalau kalian tidak ada, saya bisa
tersesat dan butuh waktu yang lebih lama.
12. Nizam, Emak, Dika dan Butet yang menjadi tempat pelarian kalau saya
sedang jenuh mengerjakan skripsi karena mereka yang selalu mau diajak
main atau nongkrong.
13. Pak Azwar dan Pak Supratiknya, telah memberikan jalan keluar saat
saya sedang mengalami kesulitan dalam menganalisis data yang jauh
dari kata sempurna ini.
14. Teman-teman angakatan 2011, kalian luar biasa sekali. Sedih rasanya
kalau sebentar lagi berpisah dengan kalian. Terima kasih telah
memberikan warna dalam kehidupanku dan membantuku untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING............................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................iii
HALAMANMOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACK......................................................................................................vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. xi
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR SKEMA ........................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
1. Manfaat Teoritis ............................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
2. Manfaat Praktis .............................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 7
A. Dukungan Sosial Teman Sebaya............................................................. 7
1. Definisi .......................................................................................... 7
2. Bentuk-bentuk Dukungan Sosial ................................................... 9
3. Komponen-komponen Dukungan Sosial ...................................... 10
4. Faktor-faktor Dukungan Sosial ..................................................... 11
5. Dampak Dukungan Sosial ............................................................. 13
B. Persepsi Penampilan Fisik
1. Definisi .......................................................................................... 14
2. Aspek-aspek Penampilan Fisik ................................................... 15
3. Faktor-faktor Persepsi Penampilan Fisik ...................................... 17
4. Dampak Penampilan Fisik Menarik ............................................. 18
C. Remaja Perempuan ................................................................................ 19
D. Hubungan Antara Persepsi Penampilan Fisik dan Dukungan Sosial Teman
Sebaya Pada Remaja Perempuan......................................................... 21
E. Hipotesis ................................................................................................ 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 25
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 25
B. Variabel Penelitian ............................................................................... 25
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
D. Subjek Penelitian ................................................................................. 27
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data .................................................... 27
F. Prosedur Penelitian ................................................................................ 32
G. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 33
1. Validitas ....................................................................................... 33
2. Seleksi Aitem Alat Ukur ............................................................. 34
3. Reliabilitas ...................................................................................37
H. Teknik Analisis Data .......................................................................... 37
1. Uji Asumsi ................................................................................. 37
2. Uji Hipotesis .............................................................................. 38
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 40
A. Persiapan Penelitian .......................................................................... 40
B. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 45
C. Deskripsi Subjek Penelitian .............................................................. 46
D. Deskripsi Data Penelitian ................................................................. 46
E. Hasil Penelitian.................................................................................. 47
1. Uji Asumsi .............................................................................. 47
2. Uji Hipotesis ......................................................................... 48
F. Pembahasan ..................................................................................... .49
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 53
A. Kesimpulan ..................................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
B. Saran ............................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 55
LAMPIRAN ........................................................................................ 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue-print Skala Dukungan Sosial ...................................................... 29
Tabel 2. Skor Penilaian Skala Dukungan Sosial ...............................................30
Tabel 3. Blue-print Skala Persepsi Penampilan Fisik ...................................... 31
Tabel 4. Skor Penilaian Skala Persepsi Penampilan Fisik ...............................32
Tabel 5. Blue-print Distribusi Sebaran Aitem Skala Dukungan Sosial Sebelum
Seleksi Aitem35
Tabel 6. Blue-print Distribusi Sebaran Aitem Skala Persepsi Penampilan Fisik
Sebelum Seleksi Aitem ............................................................................36
Tabel 7. Blue-print Distribusi Sebaran Aitem Skala Dukungan Sosial Setelah
Seleksi ...................................................................................................... 42
Tabel 8. Blue-print Distribusi Sebaran Aitem Persepsi Penampilan Fisik Setelah
Seleksi Aitem ............................................................................................43
Tabel 9. Uji Coba Reliabilitas Skala Dukungan Sosial.......................................44
Tabel 10. Uji Coba Reliabilitas Skala Persepsi Penampilan Fisik..................... 45
Tabel 11. Deskriptif Data Penelitian .................................................................46
Tabel 12. Uji Normalitas ................................................................................... 47
Tabel 13. Uji Linearitas .....................................................................................48
Tabel 14. Uji Hipotesis ...................................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvii
DAFTAR SKEMA
Skema 1. Skema Dinamika Antara Persepsi Penampilan Fisik dan Dukungan
Sosial .............................................................................................. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Penelitian ............................................................................. 58
Lampiran 2. Analisis Reliabilitas dan Kualitas Skala ........................................69
Lampiran 3. Hasil Analisis Data ........................................................................82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa perkembangan yang sering menimbulkan
permasalahan selama masa perkembangan manusia. Masa remaja sering
disebut masa pancaroba atau masa peralihan dari masa anak-anak menuju ke
arah kedewasaan. Pada masa ini, remaja sedang mengalami suatu
pematangan fisik dan pematangan sosial. Dalam pematangan fisik ini, remaja
mengalami proses perubahan struktur dan fungsi jasmaniah yang akan
mengarah pada penyempurnaan fisik. Sedangkan dalam pematangan sosial,
remaja menghadapi proses belajar untuk menyesuaikan diri pada kehidupan
sosial orang dewasa (Rifai, 1984).
Psikologi sosial memandang kebutuhan dan sikap remaja dalam
hubungannya dengan pemuasan kebutuhan remaja dalam kelompoknya
dimana remaja menjadi anggotanya. Taraf dan kualitas pemuasan itu akan
menentukan suasana aman dari remaja tersebut. Rasa aman penting bagi
remaja karena mencegah remaja untuk melakukan kenakalan remaja. Rasa
aman didapatkan oleh remaja dari terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan
psikologis. Kebutuhan psikologis tersebut meliputi kebutuhan untuk
menerima afeksi dari kelompok atau individual, kebutuhan untuk
memberikan sumbangan kepada kelompoknya, kebutuhan untuk memahami
dan kebutuhan untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu (Rifai, 1984).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
Kebutuhan afeksi dari kelompok atau individu dapat dipenuhi dari
dukungan sosial yang diberikan oleh lingkungan sekitar remaja. Dukungan
sosial yaitu kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh
kelompok atau lingkungan disekitarnya (Baron dan Byrne, 2005). Sedangkan
menurut Johnson dan Johnson (1991), dukungan sosial merupakan
keberadaan orang lain yang dapat diandalkan untuk memberi bantuan,
penerimaan dan perhatian sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan hidup
individu yang bersangkutan.
Pada masa transisi ini remaja dipandang dari dua sisi yang berlainan, di
satu sisi remaja ingin menjadi seorang yang mandiri tanpa bantuan orang
tuanya lagi. Namun, di sisi lain remaja masih membutuhkan bantuan dari
orang tua untuk membantunya dalam mengatasi masalah yang penting
(Agustiani, 2002). Akan tetapi, intensitas ketergantungan tersebut telah
berkurang dan remaja mulai mendekatkan diri pada teman-teman sebayanya.
Hal ini senada dengan pendapat Mappiare (dalam Maman, 1993) yang
menyatakan bahwa selain dengan orang tua, remaja dapat memenuhi
kebutuhan dirinya melalui teman sebaya. Selain menimbulkan rasa aman,
dukungan sosial juga dapat membantu remaja dalam membentuk identitas
diri (Ristianti, 2008). Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima atau
dirasakan maka akan semakin optimal proses pembentukan identitas diri.
Dengan adanya dukungan sosial yang bersumber dari lingkungan dapat
memberikan informasi terkait dengan hal apa yang harus dilakukan remaja
dalam upaya membentuk identitas diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
Bagi remaja, pembentukan identitas sangatlah penting. Remaja berusaha
untuk menemukan siapakah mereka sebenarnya, apa yang ada dalam diri
mereka, dan arah mereka dalam menjalani hidup. Apabila pada tahap ini
remaja belum berhasil menemukan dan menyelesaikan krisis identitasnya
akan mengalami kebimbangan akan identitas dimana dapat menyebabkan
penarikan diri individu, mengisolasi dirinya dari teman sebaya dan keluarga,
atau meleburkan diri dengan dunia teman sebayanya dan kehilangan identitas
dirinya (Santrock, 1996).
Selama remaja mencari identitas diri yang sesuai dengan dirinya, remaja
mencoba peran dan kepribadian yang berbeda-beda sebelum pada akhirnya
remaja mencapai suatu pemikiran yang stabil. Oleh karena itu, remaja
membutuhkan dukungan dari lingkungan di sekitarnya khusunya lingkungan
teman sebaya. Hal ini dikarenakan bahwa kelompok teman sebaya
merupakan tempat yang nyata bagi remaja unuk menguji dirinya sendiri dan
orang lain (Benimof, dalam Al-Mighwar, 2006). Kelompok teman sebaya
berfungsi sebagai tempat untuk mencoba berbagai hal baru serta saling
mendukung satu sama lain (Cairns & Neckerman, 1988).
Remaja akan memperoleh dukungan sosial apabila memiliki penampilan
fisik yang baik. Hal ini dikarenakan remaja memiliki persepsi bahwa mereka
yang menarik biasanya diperlakukan dengan baik daripada mereka yang
kurang menarik (Hurlock, 1980). Selain itu, Penampilan fisik sangat penting
untuk melakukan interaksi sosial. Menurut Cross dan Cross (dalam Saguni,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
2012), dalam interaksi sosial, penampilan fisik yang menarik merupakan
potensi yang menguntungkan dan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh
berbagai hasil yang menyenangkan bagi pemiliknya. Orang yang menarik
lebih mudah diterima dalam pergaulan dan dinilai positif oleh orang lain
dibandingkan teman-teman yang memiliki penampilan yang kurang menarik.
Hal ini dikarenakan seseorang menilai kepribadian dan karakter orang lain
berdasarkan penampilan fisik yang ditampilkan (Risnawati, 2014).
Kepribadian dan karakter individu termasuk ke dalam faktor pendukung
seseorang untuk mendapatkan dukungan sosial yaitu potensi penerima
dukungan. Namun, tidak selamanya penampilan fisik mencerminkan
kepribadian seseorang. Seorang pembunuh berantai dapat saja sangat cantik
atau tampan dan banyak orang yang penampilannya dianggap tidak menonjol
ternyata pintar, baik hati, lucu, sensual dan lain-lain. Penampilan fisik tidak
secara langsung berkaitan dengan atribut-atribut psikologis (Baron dan
Byrne, 2004)
Penampilan fisik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
penampilan luar seseorang yang mudah diamati dan dinilai oleh orang di
sekelilingnya. Penampilan fisik mencakup karakter fisik, penampilan dan
keterampilan dalam berpakaian serta kesehatan dan daya tahan tubuh
(Saguni, 2012). Pengertian lain tentang penampilan fisik yaitu tampilan luar
manusia yang bisa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar (fenotipe).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
Penilaian penampilan fisik berdasarkan persepsi yang dimiliki oleh remaja
itu sendiri terhadap penampilan fisik yang mereka miliki.
Remaja memiliki cara-cara tertentu agar terlihat menarik bagi
lingkungan sekitarnya. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan riasan
pada wajah dan menggunakan busana yang sedang mengikuti trend.
Biasanya remaja perempuan usia 12 sampai dengan 16 tahun memiliki
kecenderungan yang lebih tinggi untuk berpenampilan menarik
dibandingkan dengan remaja laki-laki (Letianingsih,2002). Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial sangat penting bagi
remaja. Hal ini dikarenakan dukungan sosial membantu remaja menuju
proses kedewasaan karena dengan adanya dukungan sosial membantu remaja
untuk mendapatkan rasa aman dan pembentukan identitas diri. Salah satu
cara agar mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya, remaja
mampu menampilkan fisik secara baik ketika melakukan interaksi sosial
dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini dikarenakan remaja memiliki persepsi
bahwa semakin baik penampilan fisik sesorang maka akan mendapatkan
perlakuan yang baik pula dari lingkungan di sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, muncul sebuah pertanyaan
penelitian yaitu apakah terdapat hubungan antara persepsi penampilan fisik
terhadap dukungan sosial.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hubungan yang positif antara persepsi penampilan fisik dengan
dukungan sosial pada remaja perempuan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu
psikologi, terutama pada psikologi perkembangan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
remaja tentang hal-hal yang dibutuhkan agar remaja mendapatkan
dukungan sosial dari teman sebaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
Bab II
Landasan Teori
A. Dukungan Sosial Teman Sebaya
1. Pengertian Dukungan Sosial Teman Sebaya
a. Dukungan Sosial
Dukungan sosial yaitu keberadaan orang lain yang dapat
diandalkan untuk memberi bantuan, semangat, penerimaan dan
perhatian, sehingga meningkatkan kesejahteraan hidup bagi
individu yang bersangkutan (Johnson dan Johnson, 1991). Selain itu,
menurut Sarafino (2007) dukungan sosial merupakan suatu
kesenangan yang dirasakan sebagai perhatian, penghargaan, dan
pertolongan yang diterima dari orang lain atau suatu kelompok.
Dukungan sosial bisa didapatkan dari keluarga,teman sebaya, atau
anggota masyarakat. Sedangkan menurut Baron dan Byrne (2005)
dukungan sosial adalah kenyamanan secara fisik dan psikologis
yang diberikan oleh teman atau anggota keluarga. Weiss (dalam
Taylor, dalam Nathania dan Godwin, 2011) mengatakan dukungan
sosial yaitu pertukaran interpersonal dimana salah seorang
memberikan bantuan atau pertolongan kepada yang lain. Jadi,
dukungan sosial yaitu keberadaan orang lain yang memberikan
dukungan berupa perhatian, penghargaan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
pertolongan sehingga membuat seseorang sejahtera secara fisik
dan psikologis.
b. Teman Sebaya
Ada dua sumber dukungan sosial yaitu sumber artifisial dan
sumber natural. Sumber artifisial adalah dukungan sosial yang
dirancang ke dalam kebutuhan primer seseorang. Sedangkan
sumber natural adalah dukungan sosial yang diterima seseorang
melalui interaksi sosial dalam kehidupannya secara spontan dengan
orang-orang yang berada disekitarnya, misalnya : anggota keluarga,
teman sebaya atau relasi, guru dan sebagainya. Dukungan sosial
yang diterima bersifat informal (Rook dan Dolley, 1985).
Penelitian ini menggunakan teman sebaya sebagai sumber
dukungan sosial. Hal ini dikarenakan remaja banyak menghabiskan
waktu dengan teman sebayanya dibandingkan dengan orang tua.
Teman sebaya yaitu anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau
tingkat kedewasaan yang sama dimana mereka memainkan peran
yang unik di masyarakat (Santrock, 2003). Teman sebaya
merupakan sumber afeksi, simpati, pemahaman, panduan moral,
tempat bereksperimen dan tempat untuk mendapatkan otonomi dan
independensi dari orang tua (Papalia, 2008). Selain itu, teman
sebaya merupakan tempat untuk membentuk hubungan intim yang
berfungsi sebagai “latihan” bagi intimasi orang dewasa (Buhrmester,
Gecas, Seff, Laurens, dalam Papalia, 2008). Jadi, teman sebaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
yaitu anak-anak atau remaja dengan tingkat usia dan kedewasaan
yang sama dimana individu mendapatkan afeksi, simpati,
pemahaman moral dan menjadikan individu belajar mandiri dari
orang tua.
c. Dukungan Sosial Teman Sebaya
Dukungan sosial teman sebaya yaitu keberadaan orang lain
yang memiliki usia dan tingkat kedewasaan yang sama dalam
memberikan dukungan berupa perhatian, penghargaan, dan
pertolongan sehingga membuat seseorang sejahtera secara fisik dan
psikologis.
2. Bentuk-bentuk Dukungan Sosial
Menurut Sarafino (2007), ada empat jenis dukungan sosial yaitu :
a. Dukungan Emosional
Dukungan emosional merupakan dukungan yang melibatkan
ekspresi rasa empati dan perhatian terhadap individu, sehingga
individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan.
Dukungan ini meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan
afeksi serta bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain.
b. Dukungan Penghargaan
Dukungan penghargaan yaitu dukungan yang melibatkan ekspresi
yang berupa pernyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide,
perasaan dan performa orang lain.
c. Dukungan Intrumental
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
Dukungan instrumental yaitu bentuk dukungan yang melibatkan
bantuan langsung, bantuannya bisa berbentuk benda atau jasa.
d. Dukungan Informasi
Dukungan informasi yaitu dukungan dalam bentuk memberikan
informasi berupa saran, pengaraham dan umpan balik tentang
bagaimana cara memecahkan masalah.
3. Komponen-komponen Dukungan Sosial
Menurut Weiss(dalam Cutrona, 1994), ada enam komponen
dukungan sosial yaitu:
a. Instrumental Support
1) Reliable Alliance
Individu mendapatkan jaminan bahwa ada individu lain yang
dapat diandalkan bantuannya saat individu itu membutuhkan
bantuan yang bersifat nyata dan langsung. Individu yang
menerima bantuan akan merasa tenang karena ada individu lain
yang dapat diandalkan.
2) Guidance
Individu mendapatkan dukungan berupa saran, nasehat dan
informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan
mengatasi permasalahan yang dihadapi. Dukungan ini bisa juga
berupa umpan balik atas sesuatu yang telah dilakukan oleh
individu.
b. Emotional Support
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
1) Reassurance of Worth
Individu akan medapatkan pengakuan atau penghargaan atas
kemampuan dan kualitas yang dimilikinya. Dukungan tersebut
akan membuat individu yang menerimanya merasa diterima
dan dihargai.
2) Emotional Attachment
Individu akan mendapatkan kasih sayang, cinta, perhatian dan
kepercayaan yang diterima oleh individu dari orang
disekitarnya. Kasih sayang, perhatian dan cinta tersebut dapat
memberikan rasa aman kepada individu yang menerimanya.
3) Social Integration
Dukungan sosial ini memungkinkan individu untuk
memperoleh perasan memiliki suatu kelompok yang
memungkinkannya untuk membagi minat, perhatian serta
melakukan kegiatan secara bersama-sama. Akibatnya, individu
dapat merasa aman, nyaman, serta memiliki dan dimiliki dalam
kelompok.
4) Opportunity to Provide Nurturance
Individu memperoleh perasaan bahwa orang lain tergantung
padanya untuk memperoleh kesejahteraan.
4. Faktor-faktor Dukungan Sosial
Menurut Myers (dalam Hobfoll, 1986), dukungan sosial terjadi
karena ada tiga faktor peyebab, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
a. Empati
Individu merasakan kesusahan orang lain dengan tujuan
mengantisipasi emosi dan memotivasi tingkah laku untuk
mengurangi kesusahan dan meningkatkan kesejahteraan orang lain.
b. Norma dan Nilai Sosial
Norma dan nilai sosial berguna untuk membimbing individu dalam
menjalankan kewajiban.
c. Pertukaran Sosial
Hubungan timbal balik perilaku sosial antara cinta, pelayanan, dan
informasi. Pengalaman akan pertukaran secara timbal balik dapat
membuat individulebih percaya bahwa orang lain akan
menyediakan bantuan.
Selain itu, menurut Sarafino (1994), ada beberapa faktor yang
menyebabkan seseorang menerima dukungan sosial, yaitu :
a. Potensi Penerima Dukungan
Seseorang mendapatkan atau tidak mendapatkan dukungan sosial
berdasarkan sifat yang dimilikinya seperti tidak sosial, tidak pernah
menolong orang lain, dan tidak membiarkan orang lain mengetahui
bahwa dia sebenarnya membutuhkan pertolongan.
b. Potensi Penyedia Dukungan
Seseorang yang seharusnya menjadi penyedia dukungan bisa saja
tidak mempunyai sesuatu yang dibutuhkan orang lain, atau mungkin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
mengalami stress sehingga tidak memikirkan orang lain, atau bisa
saja tidak sadar akan kebutuhan orang lain.
c. Komposisi dan Struktur Jaringan Sosial
Hubungan yang dimiliki individu dengan orang-orang dalam
keluarga dan lingkungannya. Hubungan ini dapat bervariasi dalam
ukuran, frekuensi hubungan, komposisi dan kedekatan.
5. Dampak Dukungan Sosial
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial
mempunyai manfaat bagi perkembangan psikologis manusia. Contohnya
penelitian yang dilakukan oleh Kumalasari dan Ahyani (2012) yang
menyatakan bahwa dukungan sosial memiliki peran dalam membantu
seseorang untuk menyesuaikan diri di lingkungan baru. Selain itu,
dengan adanya dukungan sosial akan membantu seseorang untuk
mengurangi rasa depresi (Saputri dan Indrawati, 2011). Secara
keseluruhan dengan adanya dukungan sosial akan menyejahterakan
kehidupan individu baik secara psikologis maupun fisik.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan
sosial teman sebaya yaitu keberadaan orang lain yang memiliki usia dan
tingkat kedewasaan yang sama dalam memberikan dukungan berupa
perhatian, penghargaan, dan pertolongan sehingga membuat seseorang
sejahtera secara fisik dan psikologis. Ada dua komponen dukungan
sosial yaitu instrumental support yang terdiri dari ketergantungan yang
dapat diandalkan, dan bimbingan. Sedangkan komponen yang kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
yaitu emotional support yang terdiri dari pengakuan secara positif,
kedekatan emosional, integrasi sosial, dan kesempatan untuk mengasuh.
Dukungan sosial memiliki empat jenis yaitu dukungan informasi,
dukungan instrumental, dukungan emosional dan dukungan
penghargaan. Selain itu, dukungan sosial diberikan oleh lingkungan
sekitar karena adanya empati, pertukaran sosial serta norma dan nilai
sosial.
B. Persepsi Penampilan Fisik
1. Pengertian Persepsi Penampilan Fisik
a. Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses
penginderaan dimana diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat indera atau juga disebut sebagai proses sensori (Walgito, 2010).
Menurut Davidoff (dalam Walgito, 2010), persepsi merupakan
stimulus yang diindera oleh individu kemudian diorganisasikan dan
diinterpretasian sehingga individu menyadari dan mengerti tentang
yang diindera. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa,
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan (Jalaludin, 1998). Proses persepsi
diawali dengan proses fisiologis dimana sebuah objek ditangkap
oleh alat indera manusia seperti mata, hidung, lidah, telinga dan
kulit. Kemudian, objek tersebut diorganisasikan dan
diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna (Schiffman dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
Kanuk, 2004). Selain itu, persepsi yaitu suatu proses tentang
petunjuk-petunjuk indrawi dan pengalaman masa lampau yang
relevan (Bilondatu, 2013). Jadi, persepsi ialah pengalaman tentang
objek bisa berupa benda atau peristiwa yang ditangkap oleh alat
indera manusia yang kemudian objek tersebut akan diorganisasikan
dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna.
b. Penampilan Fisik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penampilan fisik yaitu
proses atau cara seseorang dalam menampilkan fisik diri di
lingkungan sekitarnya. Tampilan fisik yang ditampilkan yaitu dari
ujung kepala hingga ujung kaki yang mana mencakup rambut,
wajah, bentuk tubuh dan pakaian. J
c. Persepsi Penampilan Fisik
Persepsi penampilan fisik yaitu pengalaman tentang objek
berupa penampilan fisik yang ditangkap oleh indera manusia
kemudian objek tersebut akan diorganisasikan dan diinterpretasikan
menjadi sesuatu yang bermakna. Adapun objek yang dipersepsikan
yaitu karakter fisik, penampilan dan kerapihan serta daya tahan
tubuh.
2. Aspek-aspek Persepsi Penampilan Fisik
Menurut Jersild (dalam Collier, 1998) ada tiga aspek yang
mempengaruhi penampilan fisik seseorang yaitu:
a. Karakter Fisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
Karakter fisik yaitu penampilan yang mencakup bentuk tubuh dari
atas sampai ke bawah seperti ukuran dan berat badan, bentuk dan
sususnan tubuh, roman muka atau wajah serta bagian tubuh dari
pinggang ke bawah.
b. Penampilan dan Kerapihan
Penampilan dan kerapihan mencakup cara memadu padakan
pakaian, kerapihan dalam berpakaian dan penataan rambut, cara
merias diri dengan menggunakan make up atau aksesoris badan dan
gaya potongan rambut.
c. Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh
Kesehatan dan daya tahan tubuh mencakup cara seseorang dalam
menjaga kebersihan terhadap seluruh tubuh karena kebersihan
badan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh. Kebersihan tubuh
seseorang dapat dirasakan dari aroma tubuh yang dipancarkan oleh
orang tersebut.
Menurut Walgito, ada 3 aspek persepsi yaitu :
a. Kognitif
Sikap yang berisi kepercayaan individu terhadap objek sikap.
Kepercayaan itu muncul karena adanya suatu bentuk yang telah
terpolakan dalam pikiran individu. Kepercayaan itu juga datang dari
apa yang pernah individu lihat dan ketahui sehingga membentuk
suatu ide atau gagasan tentang karakteristik objek. Kepercayaan ini
dapat menjadi dasar pengetahuan bagi individu tentang suatu objek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
dan kepercayaan ini menyederhanakan fenomena dan konsep yang
dilihat dan yang ditemui.
b. Afeksi
Kesan atau perasaan individu dalam menafsirkan stimulus sehingga
stimulus tersebut disadari. Aspek afektif merupakan perasaan yang
menyangkut aspek emosional subjektif dari individu terhadap objek
persepsi, berisi perasaan memihak atau tidak memihak, mendukung
atau tidak mendukung terhadap objek yang dipersepsi.
c. Konatif
Perilaku dan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri
individu berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi
perilaku. Komponen konatif meliputi perilaku yang tidak hanya
dilihat secara langsung, tetapi meliputi pula bentuk perilaku yang
berupa pernyataan atau perkataan yang diucapkan oleh seseorang
berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi
terhadap sesuatu objek yang dipersepsi.
3. Faktor Persepsi Penampilan Fisik
Menurut Vidyarini (2007) ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi
persepsi seseorang terhadap penampilan fisik yaitu :
a. Budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
Budaya merupakan salah satu faktor yang membedakan cara pandang
seseorang mengenai penampilan fisik. Contohnya masyarakat Asia
Timur menganggap mata lebar sebagai tanda kecantikan. Sedangkan
bangsa Barat menilai kulit coklat keemasan terbakar matahari
mempunyai daya tarik dan nilai kecantikan fisik tersendiri. Namun,
ada kesamaan antar budaya satu dengan yang lainnya menyangkut
beberapa aspek seperti ukuran tubuh dan wajah yang proporsional.
b. Media Masa
Media masa mempengaruhi cara pandang terhadap penampilan fisik.
Pada umumnya, media masa menyoroti wajah yang bersih, putih,
memiliki postur tubuh yang tinggi dan kurus, berambut hitam serta
memiliki kulit putih halus. Hal ini membuat masyarakat menanggap
seseorang yang memiliki penampilan fisik yang menarik apabila
berkulit putih, kurus, tinggi, wajah bersih dan sebagainya
4. Dampak Penampilan Fisik yang Menarik
Penampilan fisik yang menarik memiliki dampak yang sangat besar
dalam melakukan interaksi sosial. Menurut Cross dan Cross (dalam
Saguni, 2012), dalam interaksi sosial, penampilan fisik yang menarik
merupakan potensi yang menguntungkan dan dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh berbagai hasil yang menyenangkan bagi pemiliknya. Orang
yang menarik lebih mudah diterima dalam pergaulan dan dinilai positif
oleh orang lain dibandingkan teman-teman yang memiliki penampilan
yang kurang menarik. Selain itu, remaja memiliki persepsi bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
mereka yang menarik biasanya diperlakukan dengan baik daripada
mereka yang kurang menarik dan daya tarik fisik berperan penting
dalam pemilihan pemimpin (Hurlock, 1980). Selain itu, Saguni (2012)
menyatakan bahwa penampilan fisik pada umumnya digunakan untuk
menilai karakteristik dan kepribadian orang lain. Contohnya, seseorang
yang menarik akan lebih sering dianggap memiliki sifat-sifat yang
menyenangan, baik dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan di atas, persepsi penampilan fisik
merupakan pengalaman tentang objek berupa penampilan fisik yang
ditangkap oleh indera manusia kemudian objek tersebut akan
diorganisasikan dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna.
Aspek-aspek yang dinilai dari penampilan fisik yaitu karakter fisik,
penampilan dan kerapihan, serta kesehatan dan daya tahan tubuh.
Penampilan fisik merupakan salah satu indikator penting untuk
melakukan interaksi sosial. Hal ini dikarenakan manusia akan menilai
seseorang berdasarkan penampilan fisiknya terlebih dahulu baru sikap
dan kepribadiaanya.
C. Remaja Perempuan
Remaja merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak-anak
dan masa dewasa yang mencakup perubahan bilogis, kognitif, dan
sosial-emosi. Pada masa transisi ini, remaja menjajaki berbagai alternatif dan
mencobai berbagai pilihan sebagai dari perkembangan identitas (Santrock,
1996). Selain itu menurut Hall (dalam Santrock, 1996), remaja merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
sebuah masa tahap perkembangan manusia yang ditandai dengan munculnya
konflik dan perubahan suasana hati. Beberapa tokoh memiliki beberapa
pendapat mengenai rentangan usia remaja. Namun, rata-rata usia remaja
berkisar antara 12 sampai 22 tahun.
Menurut Tanner (dalam Hurlock, 1980), remaja usia dua belas sampai
enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian
sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan fisik
yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental,
terutama pada awal masa remaja.
Bagi remaja, penampilan fisik merupakan salah satu aspek yang utama
untuk melakukan interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini
dikarenakan remaja memiliki persepsi bahwa remaja yang menarik akan
diperlakukan dengan baik daripada mereka yang kurang menarik. Oleh
karena itu, remaja usia 12 s/d 16 tahun memiliki kecenderungan yang tinggi
untuk berpenampilan menarik. Selain itu, remaja perempuan memiliki
kecenderungan untuk lebih memperhatikan penampilan fisik dibandingkan
dengan remaja putra.
Berdasarkan penjelasan di atas, remaja tidak memiliki batasan umur yang
pasti dikarenakan ahli psikologi memiliki pendapat yang berbeda mengenai
batasan umur remaja. Namun, rata-rata usia remaja sekitar 12 s/d 22 tahun.
Saat memasuki tahap perkembangan ini, remaja mengalami banyak
perubahan mulai dari fisik, emosi, kognitif dan sosial. Hal ini dikarenakan
remaja memasuki tahap transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
Pada masa ini, remaja sangat memperhatikan sekali penampilan fisiknya,
khususnya remaja perempuan. Menurut remaja, penampilan fisik sangat
penting saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, khususnya teman
sebaya. Remaja perempuan usai 12 s/d 16 tahun merupakan masa dimana
remaja perempuan memiliki ketertarikan yang sangat tinggi terhadap
penampilan fisik yang dimilikinya.
D. Hubungan Antara Persepsi Penampilan Fisik Dengan Dukungan Sosial
Pada Remaja Perempuan
Bagi remaja, dukungan sosial sangat penting untuk menuju kedewasaan.
Salah satu syarat agar remaja bisa menuju kedewasaan yaitu remaja merasa
aman dengan lingkungan sekitarnya. Agar remaja mendapatkan suasana
aman dari lingkungan sekitarnya, maka kebutuhan untuk menerima afeksi
dari kelompok atau individu harus terpenuhi. Kebutuhan tersebut dapat
terpenuhi apabila remaja mendapatkan dukungan sosial dari kelompok atau
lingkungan sekitarmya.
Dukungan sosial berperan penting bagi pembentukan identitas remaja.
Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima atau dirasakan maka akan
semakin optimal pembentukan identitas diri pada remaja. Dengan adanya
dukungan sosial yang bersumber dari lingkungan sekitar dapat memberikan
informasi terkait dengan hal yang harus dilakukan oleh remaja dalam upaya
membentuk identitas diri. Dengan adanya dukungan sosial membantu remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
untuk menguji coba berbagai macam peran dalam menyelesaikan krisis guna
membentuk identitas diri yang optimal.
Ada beberapa faktor penyebab seseorang mendapatkan dukungan sosial
dari teman sebaya. Faktor penyebab dukungan sosial teman sebaya yaitu
empati, norma dan nilai sosial, pertukaran sosial, potensi penerima sosial,
potensi penyedia dukungan serta komposisi dan struktur jaringan sosial.
Salah satu faktor penyebab dukungan sosial yaitu potensi penerima
dukungan. Seseorang mendapatkan atau tidak mendapatkan dukungan sosial
berdasarkan sifat yang dimiliki seperti tidak sosial, tidak pernah menolong
orang lain, dan lain-lain. Menurut, Risnawati (2014), karakter dan
kepribadian seseorang dapat dilihat berdasarkan penampilan fisik yang
dimiliki.
Penampilan fisik yang menarik dapat membuat remaja menjadi lebih
percaya diri saat melakukan interaksi dengan teman sebaya. Salah satu
indikator remaja memiliki rasa percaya diri yang tinggi yaitu remaja menjadi
kooperatif dengan lingkungan sekitarnya. Kooperatif termasuk ke dalam
salah satu potensi yang dimiliki oleh penerima dukungan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
Skema Dinamika Antara Persepsi Penampilan Fisik dan Dukungan Sosial
Teman Sebaya
Persepsi penampilan fisk
Persepsi penampilan fisikyang buruk menurut wanitaIndonesia (gemuk, pendek,wajah berjerawat, dll)
Persepsi penampilan fisikyang menarik menurut wanitaIndonesia (kurus, rambuthitam, kulit putih mulus,wajah bersih , dll)
Meningkatkan rasa percayadiri dan harga diri
Indikator perilaku positifyaitu perilaku kooperatif
Kooperatif termasuk ke dalamsalah satu faktor dukungansosial yaitu potensi penerimadukungan sosial
Mendapatkan dukungan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
E. Hipotesis Penelitian
Ada hubungan positif antara persepsi penampilan fisik dengan dukungan
sosial pada remaja. Semakin baik persepsi penampilan fisik maka semakin
tinggi dukungan sosial yang akan diterima. Begitu pula apabila semakin
buruk persepsi penampilan fisik maka semakin rendah dukungan sosial yang
diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
Bab III
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam studi korelasional dengan pendekatan
kuantitatif. Studi korelasional merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk menetapkan besaran hubungan antar variabel. Selain itu, studi
korelasional digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam
penelitian (Kasmiadi & Sunariah, 2013). Ada atau tidaknya hubungan antar
variabel dapat dilihat berdasarkan koefisien korelasinya (Azwar, 2012)
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat, yaitu :
− Variabel bebas : persepsi penampilan fisik
− Variabel terikat : dukungan sosial teman sebaya
C. Definisi Operasional
1. Dukungan Sosial Teman Sebaya
Dukungan sosial merupakan keberadaan orang lain yang
memberikan dukungan berupa perhatian, penghargaan, dan pertolongan
sehingga membuat seseorang sejahtera secara fisik dan psikologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
Terdapat 2 komponen utama yang dijadikan indikator dukungan
sosial, yaitu instrumental support dan emotional support. Instrumental
support terdiri dari bantuan yang bersifat nyata dan langsung serta
pemberian informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan.
Sedangkan emotional support terdiri atas pengakuan secara positif,
kedekatan emosional, integrasi sosial, dan rasa ketergantungan untuk
memperoleh kesejahteraan.
Tinggi rendahnya dukungan sosial yang diberikan oleh lingkungan
sekitar dapat dilihat dari hasil skor skala dukungan sosial. Semakin
tinggi skor skala dukungan sosial dapat diinterpretasikan bahwa remaja
banyak menerima dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya.
Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan bahwa
remaja semakin rendah dukungan sosial yang diperoleh.
2. Persepsi Penampilan Fisik
Persepsi penampilan fisik merupakan pengalaman tentang objek
berupa penampilan fisik yang ditangkap oleh indera manusia kemudian
objek tersebut akan diorganisasikan dan diinterpretasikan menjadi
sesuatu yang bermakna. Penilaian terhadap penampilan fisik dilihat
berdasarkan kombinasi aspek persepsi dan penampilan fisik yaitu
penilaian kognitif, afeksi dan konasi terhadap karakter fisik, penampilan
dan kerapihan serta kesehatan dan daya tahan tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
D. Subjek Penelitian
Peneliti menggunakan teknik random sampling dalam menentukan
subjek penelitiaan. Subje penelitian ini yaitu remaja perempuan usia 12 s/d
16 tahun. Remaja usia tersebut digunakan karena pada usia tersebut remaja
perempuan sedang memiliki minat yang tinggi untuk memperhatikan
penampilan fisiknya. Selain itu, remaja perempuan memiliki minat yang
lebih tinggi jika dibandingkan dengan remaja putra. Sekolah heterogen
digunakan karena saat memasuki tahap ini, remaja memiliki ketertarikan
terhadap lawan jenis.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode skala. Ada dua jenis skala yang
akan dibuat sendiri oleh peneliti yaitu skala dukungan sosial dan skala
persepsi penampilan fisik. Jenis skala yang digunakan dalam pembuatan
skala dukungan sosial dan skala persepsi penampilan fisik yaitu skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala
Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun aitem-aitem instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan (Sugiyono, 2014). Skala dukungan sosial dibuat untuk melihat
tinggi rendahnya dukungan sosial yang diterima oleh remaja perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
Sedangkan skala persepsi penampilan fisik digunakan untuk mengetahui
persepsi remaja perempuan terhadap penampilan fisik yang dimilikinya.
1. Skala Dukungan Sosial
Skala dukungan sosial dibuat berdasarkan teori mengenai dukungan
sosial yang dikemukakan oleh Weiss (dalam Cutrona, 1994). Dukungan
sosial memiliki dua komponen utama yaitu instrumental support dan
emotional support. Kedua komponen utama tersebut akan dibagi
menjadi beberapa sub komponen yaitu reliable aliance, guidance,
reassurance of worth, emotional attachment, social integration, dan
opportunity to provide nurturance. Komponen dukungan sosial ini akan
digunakan sebagai indikator dalam pembuatan skala. Komponen
dukungan sosial tersebut akan dibuat menjadi aitem-aitem yang terdiri
dari pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable
menunjukkan bahwa bahwa subjek menerima dukungan sosial.
Sedangnkan pernyataan unfavorable menunjukkan bahwa subjek tidak
menerima dukungan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
Tabel 1. Blueprint Skala Dukungan Sosial
Komponen Sub Komponen Favorable Unfavorable Jumlah(Presentase)
Instrumentalsupport
Reliable alliance5
510
(16,67%)
Guidance 5 510
(16,67%)
Emotionalsupport
Reassurance ofworth 5 5
10
(16,67%)
Emotionalattachment 5 5
10
(16,67%)
Socialintegration 5 5
10
(16,67%)
Opportunity toprovide
nurturance5 5
10
(16,67%)
Total30
(50%)
30
(50%)
60
(100%)
Aitem penyataan pada skala ini akan disusun dengan menyertakan 4
pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing pilihan jawaban memiliki
skor yang berbeda sesuai dengan jenis pernyataannya. Jawaban “sangat
setuju” untuk pernyataan favorable akan diberi nilai 4, demikian
seterusnya sampai dengan skor 1 untuk jawaban “sangat tidak setuju”
Sedangkan jawaban “sangat setuju” untuk pernyataan unfavorable akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
diberi nilai 1 dan seterusnya sampai dengan skor 4 untuk jawaban
“sangat tidak setuju”.
Tabel 2. Skor Penilaian Skala Dukungan Sosial
2. Skala Persepsi Penampilan Fisik
Skala persepsi penampilan fisik dibuat berdasarkan teori mengenai
persepsi dan penampilan fisik. Indikator-indikator yang digunakan
merupakan kombinasi dari aspek persepsi dan aspek penampilan fisik.
Ada 3 aspek persepsi yaitu kognitif, konasi dan afeksi. Sedangkan aspek
penampilan fisik meliputi karater fisik, penampilan dan kerapihan, serta
kesehatan dan daya tahan tubuh. Indikator-indikator tersebut akan dibuat
menjadi beberapa aitem pernyataan favorable dan unfavorable.
Favorable Skor Unfavorable Skor
Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1
Setuju 3 Setuju 2
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3
Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
Tabel 3. Blueprint Skala Persepsi Penampilan Fisik
AspekPersepsi
AspekPenampilan
FisikFavorable Unfavorable Jumlah
Kognitif
Karakter fisik 5 510
(11,1%)
Penampilan dankerapihan 5 5
10
(11,1%)
Kesehatan dandaya tahan tubuh 5 5
10
(11,1%)
Afeksi
Karakter fisik 5 510
(11,1%)
Penampilan dankerapihan 5 5
10
(11,1%)
Kesehatan dandaya tahan tubuh 5 5
10
(11,1%)
Konasi
Karakter fisik 5 510
(11,1%)
Penampilan dankerapihan 5 5
10
(11,1%)
Kesehatan dandaya tahan tubuh 5 5
10
(11,1%)
Total45
(50%)
45
(50%)
90
(100%)
Aitem penyataan pada skala ini akan disusun dengan menyertakan 4
pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing pilihan jawaban memiliki
skor yang berbeda sesuai dengan jenis pernyataannya. Jawaban “sangat
setuju” untuk pernyataan favorable akan diberi nilai 4, demikian
seterusnya sampai dengan skor 1 untuk jawaban “sangat tidak setuju”
Sedangkan jawaban “sangat setuju” untuk pernyataan unfavorable akan
diberi nilai 1 dan seterusnya sampai dengan skor 4 untuk jawaban
“sangat tidak setuju”.
Tabel 4. Skor Penilaian Skala Persepsi Penampilan Fisik
F. Prosedur Penelitian
Prosedur atau langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Membuat Skala dukungan sosial dan skala persepsi penampilan fisik
berdasarkan indikator yang telah ditentukan dan telah diuji validitas
isinya melalui pendapat ahli.
2. Peneliti melakukan uji coba dan pillot study pada skala dukungan sosial
dan persepsi teman sebaya. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan skala
Favorable Skor Unfavorable Skor
Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1
Setuju 3 Setuju 2
Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3
Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
yang valid dan reliabel. Selain itu, untuk melihat estimasi waktu yang
dibutuhkan untuk mengerjakan alat tes dan mencegah munculnya
ambiguitas pada aitem.
3. Setelah diujicobakan, peneliti melakukan seleksi aitem pada
masing-masing skala untuk mendapatkan reliabilitas, validitas, dan daya
diskriminasi aitem..
4. Apabila skala yang dibuat sudah valid dan reliabel, maka peneliti
melakukan pengambilan data pada subjek yang telah dipilih dengan
meminta subjek mengisi skala sesuai dengan perintah.
5. Peneliti melakukan olah data berdasarkan data yang diperoleh peneliti
melalui proses pengambilan data. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan teknik korelasi untuk melihat hubungan antara dukungan
sosial dan persepsi penampilan fisik. Pada remaja perempuan.
6. Peneliti membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui kualitas esensial
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat tes sungguh-sungguh
mengukur atribut psikologis yang hendak diukur (Supratiknya, 2014).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
sebuah cara untuk melihat sejauh mana aitem dalam suatu alat ukur
menggambarkan apa yang hendak diukur. Validitas didapat melalui
penurunan konstrak ke dimensi, indikator perilaku sampai ke aitem
(Periantalo, 2015). Pengujian isi tes dengan menggunakan analisis
rasional dan prefesional judgement (Azwar, 1997). aitem-aitem pada
kedua skala dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, agar
aitem-aitem yang telah dibuat sesuai indikator-indikator yang telah
ditentukan.
2. Seleksi Aitem Alat Ukur
Seleksi aitem pada penelitian ini menggunakan data hasil uji coba
masing-masing skala. aitem yang lolos seleksi apabila memiliki daya
diskriminasi yang tinggi. Daya dikriminasi memiliki fungsi untuk
melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau
kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang
diukur. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya
komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu
kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendri. aitem yang
lolos seleksi apabila memiliki koefisien positif antara skor aitem
tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi
daya bedanya (Azwar, 1997).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
Tabel 5. Blueprint Distribusi Sebaran Aitem Skala Dukungan Sosial
Sebelum Seleksi Aitem
Komponen SubKomponen Favorable Unfavorable Jumlah
Instrumentalsupport
Reliablealliance
56, 57, 58,59, 60
2, 10, 14, 21,51
10
Guidance 5, 11, 12,23, 319, 15, 22, 34,
4010
Emotionalsupport
Reassurance ofworth
1, 20, 29,44, 54
18, 26, 38,48, 49
10
Emotionalattachment
8, 16, 17,39, 45 4, 6, 7, 30, 53
10
Socialintegration
19, 24, 25,50, 52
3, 42, 43, 46,47
10
Opportunity toprovide
nurturance
13, 32, 33,35, 41
27, 28, 36,37, 55
10
Total 30 30 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Tabel 6. Blueprint Distribusi Sebaran Aitem Skala Persepsi Penampilan
Fisik Sebelum Seleksi Aitem
AspekPersepsi
AspekPenampilan
FisikFavorable Unfavorable Jumlah
Kognitif
Karakter fisik 27, 48, 57,59, 6025, 33, 63,
66, 6710
Penampilan dankerapihan
42, 49, 62,71, 72
41, 44, 61,64, 65
10
Kesehatan dandaya tahan
tubuh
8, 13, 32,40, 68
1, 9, 34, 76,86
10
Afeksi
Karakter fisik 2, 3, 16, 18,1922, 26, 37,
38, 4610
Penampilan dankerapihan
28, 29, 30,43, 45
7, 14, 36, 53,85
10
Kesehatan dandaya tahan
tubuh
84, 87, 88,89, 90
35, 77, 78,79, 83
10
Konasi
Karakter fisik 4, 47, 50,52, 8151, 74, 75,
80, 8210
Penampilan dankerapihan
54, 55, 56,58, 73
11, 12, 15,24, 39
10
Kesehatan dandaya tahan
tubuh
17, 20, 21,23, 31
5, 6, 10, 69,70
10
Total 45 45 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
3. Reliabilitas
Tujuan dilakukannya uji reliabilitas yaitu untuk mengetahui
konsistensi hasil pengukuran jika prosedur pengetesannya dilakukan
secara berulangkali terhadap suatu populasi individu atau kelompok
(Supratiknya, 2014). Koefisien reliabilitas digunakan sebagai alat ukur
untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas suatu alat tes atau skala.
Skor reliabilitas bergerak dari angka 0 - 1. Apabila nilai koefisien suatu
alat tes mendekati nilai 1 maka alat tes tersebut memiliki tingkat
reliabilitas yang sangat bagus. Sebaliknya, koefisien yang semakin
mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 1997).
Peneliti akan menggunakan aplikasi SPSS untuk mengetahui Alpha
Cronbach.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk melihat sebaran distribusi data
dari variabel dukungan sosial dan persepsi penampilan fisik normal
atau tidak. Peneliti menggunakan teknik one sample Kolmogorov
Smirnov Test (K-S) untuk uji normalitas. Apabila nilai p (taraf
signifikan) lebih besar dari 0,05 (≥0,05), maka data yang diperoleh
berdistribusi normal. Sebaliknya, jika taraf signifikan lebih kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
dari 0,005 (≤0,05), maka data yang diperoleh tidak dapat
membentuk kurva distribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji Linearitas bertujuan untuk melihat pola hubungan antara
variabel bebas dengan variabel tergantung merupakan garis lurus
atau tidak. Jika taraf signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05, maka
hubungan variabel pada penelitian tersebut mengikuti garis linear.
Sebaliknya, apabila nilan p lebih besar dari 0,05 maka hubungan
variabel pada penelitian itu tidak membentuk suatu garis lurus.
2. Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasi, maka
teknik Pearson Product Moment Correlation digunakan untuk menguji
hipotesis dari penelitian ini. Teknik ini digunakan untuk melihat
hubungan dari kedua variabel yaitu variabel tergantung (dukungan sosial)
dan variabel bebas (persepsi penampilan fisik). Hipotesis diterima atau
tidak dapat dilihat dari besarnya nilai koefisien signifikansi. Jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,01 maka Ho diterima, artinya tidak ada
hubungan antar variabel. Namun, jika nilai signifikansinya lebih kecil
dari 0,01, maka Ho ditolak. Selain itu, jika nilai koefisien korelasinya
positif menunjukkan adanya korelasi yang positif. Namun, jika nilai
koefisien korelasinya negatif menunjukkan adanya korelasi yang negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
antar variabel. Sifat hipotesis sudah terarah, maka penelitian ini
menggunakan uji one-tailed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
1. Uji Coba Alat Penelitian
Uji coba dilakukan terhadap alat penelitian. Tujuannya yaitu ntuk
mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Ada 2 alat penelitian yang
diuji cobakan yaitu skala dukungan sosial dan skala persepsi penampilan
fisik. Kedua skala tersebut diuji cobakan kepada subjek yang memiliki
karakteristik yang sama dengan subjek penelitian yaitu remaja
perempuan berusia 14 s/d 16 tahun. Skala dukungan sosial dan skala
persepsi penampilan fisik diuji cobakan kepada 50 orang remaja
perempuan. Mereka berasal dari beberapa sekolah di Klaten dan
Yogyakarta.
2. Uji Validitas dan Relibialitas
Setelah uji coba dilakukan terhadap skala dukungan sosial dan skala
persepsi penampilan fisik, peneliti melakukan uji validitas dan
reliabilitas terhadap skala dukungan sosial dan skala penampilan fisik.
Hal ini dikarenakan, suatu alat ukur dikatakan baik apabila alat ukur
tersebut memiliki ketepatan dan konsistensi. Peneliti menggunakan
aplikasi SPSS 21 untuk mnguji validitas dan reliabilitas.
a. Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui ketepatan suatu alat
ukur dalam menjalankan fungsi alat ukurnya. Validitas isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
digunakan untuk menguji validitas pada skala dukungan sosial
dan skala persepsi penampilan fisik. Validitas isi merupakan
validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan
analisis rasional atau melalui profesional judgement. Sebelum
dilakukan uji coba aitem-aitem dari masing-masing skala telah
mengalami proses koreksi oleh orang yang dianggap ahli yaitu
dosen pembimbing, dimana aitem-aitem tersebut mengukur aspek
yang hendak diukur.
Analisis aitem digunakan untuk melihat daya diskriminasi
aitem Hal ini dikarenakan skala yang memiliki validitas yang baik
apabila memiliki daya diskriminasi antar aitem. Suatu aitem
memiliki daya diskriminasi yang baik apabila memiliki nilai
koefisien > 0,30. Namun, sesungguhnya tidak ada batasan universal
yang menunjuk kepada angka minimal yang harus dipenuhi agar
suatu tes dinyatakan valid (Azwar, 1997). Suatu aitem yang
memiliki nilai koefisien validitas kurang tinggi masih bisa berguna
dalam membantu pengambilan keputusan dan dalam kasus tertentu
misalnya untuk menyeimbangkan banyaknya aitem pada
masing-masing aspek yang diukur. Hasil pengujian dari 60 aitem
pada skala dukungan sosial terdapat 35 aitem yang berhasil lolos
seleksi dan dikatakan valid. Nomor aitem yang valid dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
Tabel 7. Blueprint Distribusi Sebaran Aitem Skala Dukungan Sosial
Sesudah Seleksi Aitem
Komponen SubKomponen Favorable Unfavorable Jumlah
Instrumentalsupport
Reliablealliance 33,34,35 5, 13
5
Guidance 2, 6 8, 14 4
Emotionalsupport
Reassurance ofworth 19, 28
11, 17, 25,30, 31
7
Emotionalattachment
4, 9,10, 26,29 3, 20
7
Socialintegration
12, 15,1632 1, 27
6
Opportunity toprovide
nurturance7, 21,22 18, 23, 24 6
Total 19 16 35
Sedangkan pada skala persepsi penampilan fisik, dari 90 aitem
yang diuji cobakan terdapat 39 aitem yang valid. Nomor aitem yang
valid dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
Tabel 8. Blueprint Distribusi Sebaran Aitem Skala Persepsi Penampilan Fisik
Sesudah Seleksi Aitem
b. Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil
suatu pengukuran dapat konsisten apabila dilakukan berulang kali.
Alat ukur yang konsisten apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil
yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek
memang belum berubah (Azwar, 1997). Reliablitas skala dalam
AspekPersepsi
AspekPenampilan
FisikFavorable Unfavorable Jumlah
Kognitif
Karakter fisik 26,27 10 3
Penampilan dankerapihan 19, 22, 18, 21 4
Kesehatan dandaya tahan
tubuh3, 13 32, 36 4
Afeksi
Karakter fisik 1,7 11, 16 5
Penampilan dankerapihan 20 5, 15, 35 4
Kesehatan dandaya tahan
tubuh37,38,39 14, 33 4
Konasi
Karakter fisik 2, 23, 34 30,31 5Penampilan dan
kerapihan 24,25, 29 4, 17 5
Kesehatan dandaya tahan
tubuh6, 8,9 12 28 5
Total 22 17 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
penelitian ini diuji dengan menggunakan pendekatan
konsistensi internal melalui Cronbach Alpha.
Prosedur pendekatan ini hanya dilakukan satu kali dan
dilakukan terhadap sekelompok individu yang memiliki kriteria
sebagai subjek penelitian. Pendekatan ini mempunyai nilai praktis
dan efisiensi yang tinggi. Suatu skala penelitian dapat dikatakan
memiliki reliabilitas cukup baik apabila nilai koefisien Alpha
Cronbach >0,700.
Setelah dilakukan seleksi aitem dan perhitungan dengan
menggunakan program SPSS 21, skala dukungan sosial memiliki
koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,908. Hal ini menunjukkkan
bahwa skala dukungan sosial memiliki nilai reliabilitas yang tinggi
sehingga dapat dipercaya.
Tabel 9. Uji Coba Reliabliitias Skala Dukungan Sosial
Sedangkan skala persepsi penampilan fisik memiliki koefisien
Alpha Cronbach 0,878. Hasil ini menunjukkan bahwa skala
persepsi penampilan fisik memiliki nilai reliabilitas yang cukup
tinggi sehingga cukup dapat dipercaya.
Reliability StatisticsCronbach's
AlphaN of Items
,908 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
Tabel 10. Uji Reliabilitas Skala Persepsi Penampilan Fisik
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan di dua Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu SMA
Stella Maris, BSD, Tangerang, Banten dan SMA Mardi Waluyo, Cibinong,
Bogor, Jawa Barat. Subjek penelitian ini yaitu siswi kelas X.dan sesuai
dengan kriteria penelitian.
Penelitian dilakukan selama satu hari untuk masing-masing sekolah yaitu
tanggal 25 Januari 2016 di SMA Stella Maris. Sedangkan di SMA Mardi
Waluyo dilakukan pada tanggal 2 Febuari 2016. Peneliti membagikan skala
kepada subjek penelitian saat jam pelajaran berlangsung. Waktu yang
diperlukan untuk mengerjakan kedua skala tersebut yaitu ± 15 menit.
Sebelum subjek mengisi skala yang telah dibagikan, peneliti melakukan
raport dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada subjek penelitian
dan menjelaskan bahwa penelitian tersebut bersifat rahasia. Lalu setelah itu,
peneliti mengadministrasikan cara pengerjaannya yaitu pertama, subjek
diminta memberikan tanda tangan tanpa nama di tempat yang telah
disediakan sebagai tanda bahwa subjek setuju untuk mengerjakannya. Kedua,
subjek diminta untuk menuliskan identitas berupa inisial nama dan usia.
Selanjutnya, subjek mengisi skala dengan memberikan tanda silang (X) pada
Reliability StatisticsCronbach's
AlphaN of Items
,878 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
kolom jawaban yang telah disediakan. Dari seluruh subjek yang
diberikan skala, semua terisi dan skala-skala tersebut dapat terkumpul sesuai
dengan jumlah yang dibagikan.
C. Deskripsi Subjek Penelitian
Sampel penelitian terdiri dari 108 remaja perempuan yang duduk di
kelas X SMA. Rentang usia sampel penelitian yaitu usia 14 s/d 16 tahun.
Dari 108 remaja perempuan tersebut terdiri dari 5% remaja perempuan
berusia 14 tahun (5 orang), 79% usia 15 tahun (85 orang) dan 16 usia 16
tahun (18 orang).
D. Deskripsi Data Penelitian
Berikut adalah deskripsi data penelitian
Tabel 11 .Deskriptif Data Penelitian
Variabel Empiris TeoritisXmin Xmax Mean SD Xmin Xmax MeanDukungan Sosial 87 136 108,88 9,31 35 140 87,5
Persepsi Penampilan Fisik 79 127 107,53 10,75 39 156 97,5
Data di atas digunakan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial dan
persepsi penampilan fisik pada subjek penelitian, maka dilakukan
perbandingan antara mean empiris dan mean teoritis (lihat tabel 11). Skala
dukungan sosial memiliki mean empiris yang lebih besar daripada mean
teoritis (108,88>87,5). Artinya, subjek cenderung mendapatkan dukungan
sosial yang tinggi dari teman sebayanya. Sedangkan mean empiris skala
persepsi penampilan fisik lebih besar daripada mean teoritis (107,53>97,5).
Artinya, subjek cenderung mempersepsikan penampilan fisiknya menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
E. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi Data
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk melihat sebaran distribusi data
dari variabel dukungan sosial dan persepsi penampilan fisik normal
atau tidak. Peneliti menggunakan teknik one sample Kolmogorov
Smirnov Test (K-S) untuk uji normalitas. Apabila nilai p (taraf
signifikan) lebih besar dari 0,05 (≥0,05), maka data yang diperoleh
berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan, distribusi skor
skala dukungan sosial memiliki nila 0,503, artinya skala dukungan
sosial memiliki sebaran skor yang normal. Sedangkan, skala
persepsi penampilan fisik memiliki nilai 0,473, artinya, skala
persepsi pernampilan fisik memiliki sebaran skor yang normal.
(lihat tabel). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor pada
subjek normal.
Tabel 12. Uji Normalitas
Variabel KoefisienKolmogorov-Smirnov Keterangan
Dukungan Sosial 0,503 NormalPersepsi Penampilan Fisik 0,473 Normal
b. Uji Linearitas
Uji Linearitas bertujuan untuk melihat pola hubungan antara
variabel bebas dengan variabel tergantung merupakan garis lurus
atau tidak. Jika taraf signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
hubungan variabel pada penelitian tersebut mengikuti garis
linear. Berdasarkar tabel 10, pada baris linearity, uji linear memiliki
nilai signifikansi 0,02 dimana lebih kecil dari 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa ada hubungan linear antara variabel dukungan
sosial dan teman sebaya.
Tabel 13. Uji Linearitas
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas dan lineartitas yang
menunjukkan bahwa sebaran data bersifat normal dan ada hubungan
yang linear antar kedua variabel, maka untuk menguji hipotesis
digunakan metode Pearson Product Moment Correlation.. Teknik ini
digunakan untuk melihat hubungan dari kedua variabel yaitu variabel
tergantung (dukungan sosial) dan variabel bebas (persepsi penampilan
fisik). Hipotesis diterima atau tidak dapat dilihat dari besarnya nilai
koefisien signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,01 maka
Ho diterima, artinya tidak ada hubungan antar variabel. Namun, jika
nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,01, maka Ho ditolak.
ANOVA TableSum ofSquares
df MeanSquare
F Sig.
Dukungan_sosial *Penampilan_fisik
BetweenGroups
(Combined) 4108,478 39 105,346 1,385 ,119Linearity 754,236 1 754,236 9,915 ,002Deviation fromLinearity
3354,242 38 88,270 1,160 ,292
Within Groups 5172,957 68 76,073Total 9281,435 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa
koefien korelasi yang diperoleh sebesar 0,285 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,001 (p
-
50
cenderung mendapatkan dukungan sosial yang tinggi dari teman
sebayanya dan memiliki persepsi yang cukup baik terhadap penampilan fisik
mereka. Hal ini dapat dilihat dari nilai mean empirik pada skala dukungan
sosial lebih besar daripada mean teoritis.
Dukungan sosial yang diperoleh subjek penelitian tergolong tinggi.
Menurut Jacobson (dalam Oxford, 1992) dukungan sosial merupakan suatu
bentuk tingkah laku yang menumbuhkan perasaan nyaman dan membuat
individu percaya bahwa ia dihormati, dihargai, dicintai dan orang lain
bersedia memberikan perhatian dan keamanan. Dengan tingginya dukungan
sosial yang didapat menunjukkan bahwa subjek mendapatkan perhatian
perasaan nyaman, dan merasa dihormati. Hal ini sesuai dengan hasil
observasi yang dilakukan peneliti saat subjek mengerjakan skala penelitian.
Ketika subjek bertanya mengenai pernyataan penelitian kepada temannya,
temannya akan memperhatikan dan membantu subjek dalam mengerjakan.
Selain itu, dukungan sosial dipengaruhi oleh potensi yang dimiliki oleh
penerima dukungan sosial.
Subjek tergolong memiliki persepsi yang cukup baik terhadap
penampilan fisik yang dimilikinya. Menurut Baron dan Byrne (2004),
penampilan fisik dapat mempengaruhi penilaian kepribadian. Pada umumnya
orang percaya bahwa laki-laki dan perempuan yang memiliki penampilan
fisik yang menarik akan terlihat menyenangkan, mudah bersosialisasi,
mandiri, dominan, mampu dan mudah menyesuaikan diri dibandingkan
dengan laki-laki dan perempuan yang kurang menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
Berdasarkan penjelasan tersebut, hasil penelitian ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Remaja memiliki persepsi bahwa
mereka yang memiliki penampilan yang menarik biasanya akan diperlakukan
dengan baik daripada mereka yang kurang menarik (Hurlock, 1980). Selain
itu, penampilan fisik memiliki peran penting dalam melakukan interaksi
sosial karena penampilan fisik yang menarik merupakan potensi yang
menguntungkan dan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh berbagai hasil
yang menyenangkan bagi pemiliknya ( Cross dan Cross, dalam Saguni,
2012).
Bagi remaja, dukungan sosial sangat penting dalam perkembangan
mereka. Dengan adanya dukungan sosial, remaja akan merasa aman dari
lingkungan sekitarnya. Selain itu, dukungan sosial dapat membantu remaja
dalam pembentukkan identitas agar remaja terhindar dari krisis
pembentukkan identitas diri. Hal ini dikarenakan pada masa
perkembangannya, remaja mengalami krisis identitas. Apabila remaja
mengalami krisis identitas diri akan menyebabkan penarikan diri individu,
mengisolasi dirinya dari teman sebaya dan keluarga (Santrock, 1996).
Remaja perempuan mempersepsikan penampilan fisiknya berdasarkan
beberapa aspek. Ada tiga aspek yang dapat mempengaruhi persepsi
penampilan fisik yaitu aspek karakter fisik, penampilan dan kerapihan, serta
daya tahan dan kesehatan fisik. (Jersild, dalam Collier, 1998).
Jika melihat koefisien determinan (r2) sebesar 0,081. Hal ini berarti
persepsi penampilan fisik pada remaja perempuan memberikan sumbangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
52
yang cukup efektif untuk mendapatkan dukungan sosial yaitu 8,1 %.
Sedangkan 91,9 % lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor lain yang
mngkin dapat mempengaruhi dukungan sosial yaitu, empati, norma dan nilai
sosial, pertukaran sosial, potensi penerima dukungan, potensi penyedia
dukungan serta komposisi dan struktur jaringan sosial.
Semua remaja membutuhkan dukungan sosial dalam tahap
perkembangannya khususnya dukungan sosial dari teman sebayanya karena
memberikan dampak positif. Dampak positif dari dukungan sosial berupa
membantu dalam menyesuaikan diri di lingkungan baru, mengurangi rasa
depresi, mensejahterakan kehidupan individu baik secara psikologis maupun
fisik. Walaupun penampilan fisik memiliki pengaruh yang sedikit, namun
bisa dijadikan salah satu faktor pendukung agar mendapatkan dukungan
sosial dari teman sebaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi penampilan fisik
dengan dukungan sosial pada remaja perempuan. Hal ini dibuktikan
dengan koefisien korelasi 0,285 dan nilai signifikansi sebesar 0,001
(p87,5).
4. Rata-rata subjek tergolong memiliki persepsi penampilan fisik yang
yang tinggi karena mean empirik persepsi penampilan fisik lebih besar
daripada mean teoritis (107,53>97,5).
B. Saran
1. Bagi Remaja Perempuan
Penampilan fisik membantu remaja perempuan untuk mendapatkan
dukungan sosial dari teman sebayanya. Namun, remaja perempuan
sebaiknya memperhatikan faktor-faktor dukungan sosial yang lain. Hal ini
dikarenakan penampilan fisik hanya mampu membantu remaja perempuan
untuk mendapatkan dukungan sosial sebesar 8,1%. Adapun dukungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
54
sosial yang lain yaitu empati, norma dan nilai sosial, pertukaran sosial,
potensi penerima dukungan sosial, potensi penyedia dukungan, serta
komposisi dan struktur jaringan sosial.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini menggunakan remaja perempuan sebagai subjek
penelitian. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu menggunakan remaja
laki-laki sebagai subjek penelitian. Hal ini disebabkan saat ini tidak hanya
perempuan saja yang memperhatikan penampilan tetapi laki-laki juga
sudah memperhatikan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
55
Daftar Pustaka
Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Baron dan Byrne. (2004). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga
Cultrona, C.E., Cole, V., Colangelo, N., Assouline, S.G., & Rusell, D.W. (1994).Perceived Parental Social Support and Academic Achievement: AnAttachement Theory Perspective. Journal of Personality and SocialPsychology, Vol.6, No.2. 369-378
Ghozalt, Laura florensia, Diah, K, dan Alfisari. (Januari 2012). Hubungan TemanSebaya yang Berkualitas dan Pemanfaatan Media Massa MeningkatkanKecerdasan Sosial Atlet Muda. Jurrnal Ilmu Keolahragaan dan KonselingVol. 5, No.1
Gunarsa, Dr. Singgih. D, & Gunarsa, D. (1981). Psikologi Remaja. Jakarta: BPKGunung Mulia.
Davidoff, L.L. (1981). Introduction to Psychology. Tokyo : McGraw-HillInternational Book Company
Hurlck, Elizabeth B. (1980). Psikologi perkembangan Suatu PendekatanSepanjang Rentag Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kasmadi, SST. M.Pd dan Sunariah, Nia Siti, M.Pd. 2013. Panduan ModernPenelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Kumala, S dan Ahyani, L. N. (2012) Hubungan Antara Dukungan Sosial DenganPenyesuaian Diri Remaja di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Pitutur Vol. 1,No.1, Juni 2012.
Lutvia, Lucky. (Maret 2001). Gaya Berbusana “ABG” Dewasa Ini FenomenaGaya Busana Para Remaja di Kota Bandung dan Jakarta. Jurnal Seni Rupa &Desain Vol. 2 No.1
Masruroh, Reni. (2007). Hubungan Antara Konsep Diri dengan PenerimaanTeman Sebaya pada Remaja Kelas XI MAN Malang I. Skripsi Sarjana S-1Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
56
Mecadinisa, Nabila. Pengaruh Tayangan Gossip Girl di Warner TV TerhadapFashion Style Remaja (Studi Kasus Siswi SMA Al-Azhar 3 Jakarta).Universitas Bina Nusantara.
Nathania, L dan Godin, R. 2011. Pengaruh Dukungan Sosial Teman SebayaTerhadap Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Nasiona Pada Siswa KelasXII di Jakarta Barat. Jakarta : Universitas Bina Nusantara
Nisfiannoor, M., Yuni Kartika. (Desember 2004). Hubungan Antara RegulasiEmosi dan Penerimaan Kelompok Teman Sebaya pada Remaja. JurnalPsikologi Vol. 2, No.2
Orford, J (1992). Community Psychology : Theory & Practice. West Sussex :John Wiley & Suns. Ltd
Paganthi, Kardinah. (2009). Hubungan antara Penerimaan Teman Sebayadengan Citra Tubuh pada Remaja Putri. Skripsi Sarjana S-1 pada FakultasPsikologi Universitas Katolik Soegijapranata.
Papalia, Diane E. & Feldman, Ruth Duskin. (2014). Menyelami PerkembanganManusia Edisi 12 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Periantalo, J. (2015). Penyusunan Skala Psikologi: Asyik, Mudah & Bermanfaat.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rifai, Dra. Ny. Melly Sri Sulastri. (1984). Psikologi Perkembangan Remaja dariSegi Kehidupan Sosial. Bandung: PT. Bina Aksara.
Risnawati, V Naniek. 2014. Busana Mencerminkan Kepribadian. Jurnal STIESemarang, Vol. 6, No. 1
Saguni, Fatimah. (Desember 2012). Persepsi Tentang Penampilan Fisik Wanitapada Masa Remaja. Journal for Gender Studies Vol. 4, No. 2.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku.Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Santrock, John W.. (1995). Life-Span Development Edisi 5 Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
Santrock, John.W. (2003). Adolescence Perkembang Remaja Edisi Keenam.Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
57
Saputri, M.A.W. Indrawati, E.S., (April 2014). Hubungan Antara DukunganSosial Dengan Depresi Pada Lanjut Usia yang Tinggal di Panti WredaWening Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Undip Vol. 6, No. 1.
Sarafino, E,P. (2007). Health Psychology Biopsychosocial Interaction SixthEdition. New York: John Willey & Sons, Inc.
Sugiyono. (2014) . Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Universitas SanataDharma
Vidyarini, Titi Nur. (Juli 2007). Representasi Kecantikan dalam Iklan Kosmetik.Jurnal Ilmiah Scriptura, Vol. 1, No. 2.
Walgito, Prof. DR. Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta :Penerbit Andi.
Woodworth, R. S dan Marquis, D. G. 1957. Psychology. New York : Henry Holtand Company
Yuniar C, Ika., Rahmania P.N. (Juni 2012). Hubungan Antara Self-EsteemDengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder pada Remaja Putri.Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 1, No. 2.
Zayati, Aisyah Nur. Perilaku Remaja SMA TA’Miriyah Surabaya dalamMengkonsumsi Produk Kecantikan. Departemen Antropologi, Fakultas IlmuSosial dan Politik, Universitas Airlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
58
LAMPIRAN 1
SKALA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
59
SKALA PENELITIAN
Disusun Oleh :
Natalia Woro Kesuma Bramanti
119114084
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
60
Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini, Natalia Woro Kesuma Bramanti,
mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta. Perkenankanlah saya memohon ijin dan kesediaan dari anda u