PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat...

127
SELF ESTEEM DAN OBESITAS PADA WANITA DEWASA AWAL Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh : Yosua Cahyo Putro 129114024 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

SELF ESTEEM DAN OBESITAS PADA WANITA DEWASA AWAL

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :

Yosua Cahyo Putro

129114024

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

iv

HALAMAN MOTTO

SEGALA PERKARA DAPAT KUTANGGUNG DI DALAM DIA, YANG

MEMBERI KEKUATAN KEPADAKU – FILIPI 4:13

IF YOU THE FREAK ONE, LETS BE THE BEST FREAK THAT YOU’VE

EVER SEEN

ALL YOU CAN DO IS JUST TRYING, ALL YOU CAN EARN IS THE

RESULT OF YOUR HARDWORK!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Untuk setiap rumah, yang tak pernah bosan menerima pulang dalam hidup

saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

vii

SELF ESTEEM DAN OBESITAS PADA WANITA DEWASA AWAL

Yosua Cahyo Putro

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self esteem dan obesitas pada wanita

dewasa awal. Hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah adanya hubungan negatif antara variabel

self esteem terhadap obesitas. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode

korelasional. Subjek yang digunakan merupakan mahasiswa wanita Universitas Sanata Dharma

dan warga wanita Gereja Kristen Jawa Demakijo yang berada pada usia 18-40 tahun. Metode

pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert

untuk self esteem dan Indeks Massa Tubuh untuk obesitas. Koefisien reliabilitas skala self esteem

adalah sebesar (α = 0,892). Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil

analisis data menunjukkan adanya korelasi signifikan antara variabel self esteem dengan variabel

obesitas, yaitu sebesar r = 0,581 (p = 0,00)., sehingga hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.

Kedua aspek dari variabel self esteem memiliki kontribusi terhadap variabel obesitas. Kontribusi

aspek feelings of belonging memiliki nilai koefisien sebesar -0,269. Sementara kontribusi aspek

power memiliki nilai koefisien sebesar -0,162. Lebih jauh, ternyata kontribusi aspek feelings of

belonging lebih besar dan signifikan daripada aspek power. Oleh karena hal tersebut, implikasi

hasil penelitian ini akan dibahas lebih lanjut dalam skripsi ini.

Kata kunci: self esteem, obesitas, wanita dewasa awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

viii

SELF ESTEEM AND OBESITY IN EARLY ADULT WOMAN

Yosua Cahyo Putro

ABSTRACT

This research is aimed to find the relations between self esteem and obesity at early adult woman.

Hypothesis that proposed in this research is there was a negative correlation between self esteem

and obesity in early adult woman. This research was a quantitative research with correlational

method. Subjects in this research was 70 early adult woman in Sanata Dharma University and

Gereja Kristen Jawa Demakijo. A method that used to collect the data in this research was Likert

Scale. The scale of self esteem has been compiled by researcher. The coefficient reliability of self

esteem scale was (α = 0,892). Data analyze that used in this research was Carl Pearson product

moment correlation technique. The result of data analyze showed that there was a significant

negative correlation between self esteem and obesity, that the score of correlation was r = 0,581 (p

= 0,00). So, the hypothesis in this research was accepted. In conclusion, there was a negative

relationship between both variables, which mean the higher self esteem in oneself, the lower

obesity in early adult woman. Both aspect of self esteem had contribution toward obesity.

Contribution of feelings of belonging aspect had coefficient score -0,269. Meanwhile, contribution

of power aspect had coefficient score -0,162. Furthermore, contribution of feelings of belonging

was larger and significant than power. Therefore, the implication of this research will be discussed

at this thesis.

Keyword: Self esteem, obesity, early adult woman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan seluruh semesta, pun juga

seluruh elemen di dalamnya, atas waktu yang luar biasa, sehingga penulis mampu

menyelesaikan tulisannya.

Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak akan

berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak yang membantu. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus, pemberi jalan, yang tak pernah meninggalkan. Matur nuwun

sanget Gusti tumrap menapa ingkang sampun Gusti paringi.

2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si, Kepala Program Studi Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma

4. Ibu Dr. Tjipto Susana, selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih

sekali atas bimbingan dan kesabaran pada pesawat Lion ibuk satu ini

5. Bapak Hadrianus Wahyudi, selaku Dosen Pembimbing Akademik atas

bantuan dalam segala proses kuliah yang tiada duanya.

6. Segenap dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima

kasih atas bimbingannya. Terkhusus kepada Suster Wina dan Bu Dewi,

saya akan selalu merindukan ruang 3x4 milik Suster dan Ibu.

7. Segenap Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Terkhusus kepada Mas Gandung, Bu Nanik, dan Mas Muji “Glory”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

xi

Brodin. Terima kasih banyak atas bantuan dalam segala administrasi dan

laboratorium.

8. Wanita pagi subuh dalam kehidupan saya, Ibuk. Tak ada yang lebih cinta,

tak ada lebih sayang daripada Ibuk. Si pemalas ini sayang Ibuk apapun itu

9. Pria yang selalu menyayangi saya dalam diam, Bapak. “Action Speaks

More”, terima kasih untuk segalanya Pak!

10. Kedua gadis manis manja yang tak bosan gedar-gedor pintu kamar, Putri

dan Tia. Sabar ya, habis ini kakak temenin liat sunset bareng di

Parangndog.

11. Karib sepanjang masa, Jalu, Wikan, Gitong, Lalak. Nek ra ono koe kabeh,

aku ra bakal koyo tekan kene. Suwun banget sakmodare!!

12. Lia, Judeth, Penyik, Rezky, Komang, Mondri. Suwun banget iso tak repoti

sakpenak wudelku, aku raiso ngenei opo-opo sakliyane matur nuwun.

13. Para manusia penyelamat skripsi, Erlin, Zelda, Bendot, Koh Akeng, Rosi,

Flora, Anggit, Grace, Felinsa, dan semuanya. Thankies berat pokokke!!

14. Buat Mondri, Yatim, dan Panjul. Kamar kost karo kamar omahmu raono

gantine!

15. Yang tak akan terlupa, Keluarga Kobra “Lintang, Lona, Menuk, Unyil,

Sonia, Teteh, Suged, Komang, Bella, Yuda”, Cabe Edan “Bebing, Clak,

Lia, Viony, Leviana, Anette”, Crocodile Drugs “Aprek, Bendot, Grego,

Efan, Ojek, Sakti, Gede, Sinyo”, Panti PF’15 “Judeth, Bendot, Melani,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN MOTO ....................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... . xviii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 11

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 11

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 12

1. Manfaat Teoritis ........................................................................... 12

2. Manfaat Praktis ............................................................................ 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

xiv

BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 13

A. Obesitas ............................................................................................ 13

1. Definisi Obesitas .......................................................................... 13

2. Faktor Penyebab Obesitas ............................................................ 15

3. Dampak Obesitas ......................................................................... 19

B. Self Esteem ...................................................................................... 21

1. Definisi ......................................................................................... 21

2. Aspek Self Esteem ........................................................................ 24

3. Model Self Esteem ....................................................................... 28

C. Wanita Dewasa Awal ....................................................................... 35

D. Hubungan antara Self Esteem dan Obesitas ..................................... 36

E. Skema Pengaruh Self Esteem Terhadap Obesitas ............................ 44

F. Hipotesis ........................................................................................... 45

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 46

A. Jenis Penelitian................................................................................. 46

B. Identifikasi Variabel Penelitian........................................................ 46

C. Definisi Operasional ........................................................................ 47

1. Self Esteem ................................................................................... 47

2. Obesitas ........................................................................................ 48

D. Subjek Penelitian ............................................................................. 48

E. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 49

1. Alat Ukur Indeks Massa Tubuh ................................................... 50

2. Skala Self Esteem ......................................................................... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

xv

3. Alasan Pembuatan Skala Self Esteem .......................................... 56

F. Validitas Dan Reliabilitas ................................................................. 57

1. Validitas ...................................................................................... 58

2. Reliabilitas ................................................................................. 59

G. Metode Analisis Data ....................................................................... 61

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 62

A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 62

B. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................. 63

C. Deskripsi Data Penelitian ................................................................. 64

D. Uji Asumsi dan Hasil Penelitian ...................................................... 67

E. Pembahasan ...................................................................................... 71

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 76

A. Kesimpulan ...................................................................................... 76

B. Saran................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

xvi

DAFTAR TABEL

TABEL 1. Kategorisasi Indeks Massa Tubuh ............................................... 14

TABEL 2. Kategorisasi Indeks Massa Tubuh ............................................... 51

TABEL 3. Blue Print Skala Self Esteem Sebelum Uji Coba .......................... 54

TABEL 4. Blue Print Skala Self Esteem Setelah Uji Coba ............................ 55

TABEL 5. Blue Print Skala Self Esteem Setelah Uji Coba (Nomor Baru) ... 55

TABEL 6. Usia dan Indeks Massa Tubuh ...................................................... 63

TABEL 7. Profesi Subjek ............................................................................... 63

TABEL 8. Perbandingan Rerata .................................................................... 64

TABEL 9. Kategorisasi Tingkat Self Esteem Subjek ..................................... 65

TABEL 10. Kategorisasi Obesitas Subjek ..................................................... 66

TABEL 11. Uji Linearitas .............................................................................. 67

TABEL 12. Uji Normalitas ............................................................................ 68

TABEL 13. Hasil Uji Korelasi ....................................................................... 68

TABEL 14. Uji Regresi Aspek Power dan Feelings of Belonging

terhadap Obesitas ......................................................................... 69

TABEL 15. Sumbangan Self Esteem Terhadap Obesitas ................................. 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Skala Self Esteem (Uji Coba) ................................................ 86

LAMPIRAN 2. Skala Self Esteem (Setelah Uji Coba) ................................... 93

LAMPIRAN 3. Hasil Seleksi Skala Self Esteem ............................................ 101

LAMPIRAN 4. Reliabilitas Skala Self Esteem ............................................... 103

LAMPIRAN 5. Deskripsi Data Penelitian ..................................................... 104

LAMPIRAN 6. Linearitas Self Esteem dan Obesitas .................................... 105

LAMPIRAN 7. Normalitas Self Esteem dan Obesitas ................................... 106

LAMPIRAN 8. Korelasi Product Moment Self Esteem dan Obesitas ........... 107

LAMPIRAN 9. Uji Regresi Aspek Power dan Feelings of Belonging terhadap

Obesitas ............................................................................... 108

LAMPIRAN 10. Sumbangan Self Esteem Terhadap Obesitas ...................... 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

xviii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. Skema Pengaruh Self Esteem Terhadap Obesitas .................. 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia pada dasarnya memiliki berbagai macam kebutuhan dalam

kehidupannya. Maslow mengatakan, bahwa dalam diri manusia terdapat hierarki

kebutuhan (Feist & Feist, 2006). Kebutuhan yang dimiliki manusia tersebut

kebutuhan fisiologis, rasa aman, kebutuhan akan rasa dimiliki-memiliki dan kasih

sayang kebutuhan akan harga diri dan penghargaan dari orang lain, dan yang

terakhir adalah kebutuhan akan aktualisasi diri (Goble, 1987). Susunan hierarki

yang dikemukakan oleh Maslow dimulai dari kebutuhan fisiologis yang paling

mendasar hingga kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai puncaknya, di mana

untuk mencapai tahapan kebutuhan selanjutnya, kebutuhan yang paling mendasar

haruslah terpenuhi terlebih dahulu. (Goble, 1987).

Kebutuhan paling dasar dari manusia adalah kebutuhan fisiologis, di

mana kebutuhan ini adalah kebutuhan untuk mempertahankan kehidupan manusia

secara fisik (Feist & Feist, 2006). Kebutuhan fisiologis tersebut antara lain

kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh, tidur, dan oksigen (Goble,

1987). Dikarenakan kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang terletak

paling dasar pada hierarki Maslow, maka kebutuhan ini menjadi potensi paling

dasar dalam memenuhi kebutuhan selanjutnya (Feist & Feist, 2010). Selain itu,

kebutuhan fisiologi ini juga memiliki kekhasan. Hal yang khas dari kebutuhan

fisiologi adalah hakikat pengulangannya, di mana ketika manusia selesai

memenuhi kebutuhannya fisiologisnya dengan makan, ia akan bisa merasa lapar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

2

lagi (Feist & Feist, 2006). Hal ini membuat manusia akan terus menerus mencari

sumber daya dari kebutuhan fisiologis ini, dikarenakan kebutuhan fisiologis ini

terus berulang secara terus menerus.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu bagian dari kebutuhan

fisiologis pada diri manusia adalah kebutuhan akan makanan. Oleh karena hal itu,

makan menjadi kebutuhan dasar bagi manusia. Makan sendiri menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia adalah memasukkan sesuatu ke mulut, mengunyah dan

menelannya (Depdikbud, 2005). Dalam melakukan aktivitas makan ini, pada

umumnya akan terbentuk pola makan pada diri manusia. Menurut Harper (1986),

pola makan (dietary pattern) adalah cara yang ditempuh seseorang atau

sekelompok untuk memilih makanan dan mengonsumsinya sebagai reaksi

terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial. Pemilihan makanan

dan banyaknya makanan yang dikonsumsi oleh manusia itu sendiri akan

memenuhi kebutuhan fisiologisnya dan menghilangkan rasa lapar. Namun, jika

manusia tidak teratur dan berlebihan dalam mengonsumsi makanan akan

menimbulkan obesitas pada dirinya.

Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan ataupun abnormal

yang dapat mengganggu kesehatan (World Health Organization, 2011). Menurut

Myers (2004), seseorang dikatakan obesitas apabila terjadi pertambahan atau

pembesaran sel lemak tubuh mereka. Sementara itu, menurut Dariyo (2004) yang

dimaksud dengan obesitas adalah kelebihan berat badan dari ukuran normal

sebenarnya. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat dilihat bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

3

obesitas erat kaitannya dengan kelebihan berat badan dan penumpukan sel lemak,

sehingga dapat mengganggu kesehatan.

Penyebab dari obesitas sendiri bermacam-macam. Menurut Papalia,

Olds, Feldma dan Rice (dalam Wulandari, 2007) ada tiga penyebab obesitas

yakni, faktor fisiologis, faktor psikologis dan faktor kecelakaan. Faktor fisiologis

adalah faktor yang muncul dari berbagai variabel, baik yang bersifat herediter

maupun non herediter. Kemudian, faktor psikologis adalah bagaimana gambaran

kondisi emosional yang tidak stabil yang menyebabkan kecenderungan seorang

individu untuk melakukan pelarian diri dengan cara banyak makan makanan yang

mengandung kalori atau kolestrol tinggi. Kondisi ini biasanya bersifat ekstrim,

artinya menimbulkan gejolak emosional yang sangat dahsyat dan bersifat

traumatis. Sementara itu, faktor kecelakaan adalah kecelakaan yang menyebabkan

cidera otak terutama pada pusat pengaturan rasa lapar. Kerusakan syaraf otak ini

menyebabkan individu tidak pernah merasa kenyang, walaupun telah makan

makanan yang banyak, dan akibatnya badan individu menjadi gemuk.

Obesitas dewasa ini menjadi masalah yang semakin merebak. Dilansir

The Lancet, jumlah orang gemuk dunia naik dari 875 juta orang pada 1980

menjadi 2,1 miliar pada 2013 (“Jumlah Orang Obesitas di Indonesia Terus

Meningkat”, 2014). Melihat data tersebut, sebenarnya hampir sepertiga penduduk

dunia mengalami kegemukan. Sementara itu, di Indonesia lebih dari 40 juta orang

dewasa mengalami obesitas atau kegemukan (“Jumlah Orang Obesitas di

Indonesia Terus Meningkat”, 2014). Individu yang mengalami obesitas itu pun

juga memiliki resiko terkena berbagai penyakit degenarif, mulai dari diabetes,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

4

serangan jantung, stroke, hingga kanker (“Jumlah Orang Obesitas di Indonesia

Terus Meningkat”, 2014).

Prevalensi obesitas juga mengalami peningkatan di seluruh dunia, hal

ini membuat meningkatnya prevalensi obesitas merupakan masalah kesehatan

utama diseluruh dunia (Park & Kim, 2012). Sekitar 2,8 juta orang dewasa

meninggal setiap tahun terkait dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Secara

keseluruhan lebih dari 10% dari populasi orang dewasa di dunia menderita

obesitas, dan hampir 300 juta adalah wanita (WHO, 2013). Untuk Indonesia

sendiri, angka obesitas juga terus meningkat. Berdasarkan data Balitbang

Kemenkes RI (2013), pada laki-laki dewasa terjadi peningkatan dari 13,9% pada

tahun 2007 menjadi 19,7 % pada tahun 2013. Sedangkan pada wanita dewasa

terjadi kenaikan yang sangat ekstrim mencapai 18,1 %. Dari 14,8% pada tahun

2007 menjadi 32,9 % pada tahun 2013 (Balitbang Kemenkes RI, 2013).

Berbagai penelitian sebenarnya juga telah dilakukan guna menanggapi

fenomena obesitas ini. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa obesitas

berkaitan erat dengan penyakit kronis dan kematian (Calle, Rodriguez, Walker-

thurmond, & Thun, 2003). Selain itu, obesitas juga memiliki hubungan dengan

depresi, di mana individu yang mengalami obesitas, maka ia juga akan mengalami

depresi (Roberts, Deleger, Strawbridge, & Kaplan. 2003). Noppa dan Walson

(dalam Roberts dkk, 2003) menemukan, bahwa depresi memprediksi pertambahan

berat badan pada individu selama 6 tahun kedepan. Selain itu, depresi juga

memprediksi obesitas pada individu selama 5 tahun ke depan, jika tidak dilakukan

langkah penyesuaian (Roberts dkk, 2003). Di sisi lain, pola makan juga memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

5

hubungan dengan obesitas (Ma, Bertone, Stanek, Reed, Hebert, Cohen, Merriam,

dan Ocekene, 2003). Individu yang melewatkan sarapan di pagi, cenderung

mengalami obesitas. Selain itu, individu yang melakukan sarapan dan makan

malam tidak di rumah juga memiliki resiko obesitas lebih tinggi (Ma dkk, 2003).

Hal ini juga didukung oleh studi yang dilakukan oleh McCory dkk (dalam Ma

dkk, 2003), di mana frekuensi makan di restoran pada individu dewasa memiliki

korelasi positif dengan pertambahan berat badan dan resiko obesitas. Penelitian

yang dilakukan oleh Kruger, Blanck, dan Gillespie (2008) juga menemukan

bahwa penyebab obesitas adalah kurangnya aktivitas fisik. Lebih jauh, aktivitas

fisik yang kurang pada individu akan mengakibatkan resiko obesitas menjadi

lebih besar (Dietz, 2004). Hal ini dikarenakan tidak terbakarnya secara maksimal

lemak dalam tubuh.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ma dan Kruger, dalam

menghindari obesitas individu harus mampu mengontrol perilaku makan mereka

dan tetap melakukan aktivitas fisik. Peneliti menemukan sebuah variabel lain yang

dianggap menjadi dasar dalam individu berperilaku, yaitu self esteem atau harga

diri. Self esteem merupakan penilaian individu mengenai dirinya (Coopersmith

dalam Harre & Lamb, 1996). Self esteem juga mempunyai peran penting terhadap

sikap dan perilaku individu (Santrock, 2007). Sehingga, self esteem menjadi hal

yang penting bagi individu untuk menentukan bagaimana individu tersebut

berperilaku.

Self esteem meliputi dua aspek, yaitu penerimaan diri dan penghormatan

diri. Kedua aspek tersebut memiliki 5 dimensi yaitu dimensi akademik, sosial,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

6

emosional, keluarga, dan fisik. Dimensi akademik mengacu pada persepsi

individu terhadap kualitas pendidikan individu, dimensi sosial mengacu pada

persepsi individu terhadap hubungan sosial individu, dimensi emosional

merupakan keterlibatan individu terhadap emosi individu, dimensi keluarga

mengacu pada keterlibatan individu dalam partisipasi dan integrasi di dalam

keluarga, dan dimensi fisik yang mengacu pada persepsi individu terhadap kondisi

fisik individu (Rosenberg dalam Albo, Nunez, Navarro, Grijalvo, 2007).

Selain kedua aspek yang diutarakan oleh Rosenberg, terdapat aspek lain

dalam self esteem yaitu feelings of belonging dan sense of mastery. Feelings of

belonging sendiri berbicara mengenai bagaimana individu menghargai dan

mencintai dirinya (Rogers & Dymond, 1954). Sementara itu, sense of mastery

merupakan aspek self esteem yang tentang persepsi individu mengenai dampak

diri mereka bagi dunia di sekitarnya (Brisset , 1972).

Aspek dari self esteem juga diutarakan oleh Coopersmith (1967), di mana

aspek dari self esteem adalah power dan competence. Power merupakan aspek self

esteem yang mengulasi mengenai bagaimana individu mampu mengontrol

perilaku dirinya. Competence merupakan aspek self esteem yang berbicara

mengenai bagaimana individu mengenali dan menyesuaikan dirinya dengan

kondisi-kondisi yang terjadi dalam lingkungannya (Coopersmith, 1967).

Beberapa penelitian pun telah dilakukan antara self esteem dengan variabel

lain. Salah satu penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Orth,

Robins, dan Roberts (2008) yang meneliti hubungan antara self esteem yang

rendah dengan depresi. Hasil yang ditemukan adalah adanya korelasi negatif yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

7

kuat antara self esteem dengan depresi, sehingga self esteem yang rendah

membuat tingkat depresi menjadi tinggi. Pada penelitian lain yang dilakukan oleh

Moksnes, Moljord, Espnes, dan Byrne (2013) mengenai self esteem. Hasil yang

didapat adalah terdapat korelasi yang signifikan dan positif antara self esteem dan

life satisfaction, sehingga semakin tinggi self esteem, semakin tinggi juga

kepuasan akan hidup yang dimiliki oleh individu. Peneleti juga menemukan studi

mengenai self esteem yang menunjukkan adanya hubungan yang positif antara self

esteem dengan kesehatan fisik (Chang, Nien, Tsai, Etnier, 2010), sehingga

semakin tinggi self esteem individu makan semakin baik pula kesehatan fisiknya.

Peneliti juga menemukan sebuah variabel lain yaitu regulasi diri. Regulasi

diri merupakan kemampuan untuk merencanakan, mengarahkan, dan memonitor

perilaku untuk mencapai sutau tujuan tertentu dengan melibatkan unsur fisik,

kognitif, emosional, dan sosial (Brown, dalam Neal & Carey, 2005). Aspek dari

regulasi diri sendiri adalah metakognisi, motivasi, dan perilaku.

Metakognisi menurut Schunk & Zimmerman (1998) adalah kemampuan individu

dalam merencanakan, mengorganisasikan atau mengatur, menginstruksikan diri,

memonitor dan melakukan evaluasi dalam aktivitas belajar. Sementara itu,

motivasi merupakan pendorong (drive) yang ada pada diri individu yang

mencakup persepsi terhadap efikasi diri, kompetensi otonomi yang dimiliki dalam

aktivitas belajar. motivasi merupakan fungsi dari kebutuhan dasar untuk

mengontrol dan berkaitan dengan perasaan kompetensi yang dimiliki setiap

individu (Schunk & Zimmerman ,1998). Kemudian, aspek perilaku Perilaku

menurut Zimmerman dan Schunk (1998) merupakan upaya individu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

8

mengatur diri, menyeleksi, dan memanfaatkan lingkungan maupun menciptakan

lingkungan yang mendukung aktivitas belajar.

Kedua variabel ini memiliki aspek yang sama, terutama dalam hal

mengontrol perilaku diri, di mana self esteem memiliki aspek power dan regulasi

diri memiliki aspek perilaku. Namun, ada satu bagian yang menjadi ciri khas dari

self esteem, yaitu bagaimana individu menghargai dirinya. Penghargaan diri ini

tidak terdapat dalam ketiga aspek regulasi diri. Sementara itu, pada self esteem

penghargaan diri terdapat dalam aspek feelings of belongings. Maka dari hal

tersebut dapat terlihat perbedaan dari self esteem dan regulasi diri.

Penelitian mengenai self esteem dan obesitas sebenarnya pernah dilakukan

French, Story, dan Perry (1995) yang menemukan hubungan negatif antara self

esteem dan obesitas pada anak dan remaja. Individu yang mengalami obesitas

cenderung memiliki self esteem yang lebih rendah dibandingkan individu yang

tidak mengalami obesitas, begitu juga sebaliknya. Selain itu, juga terdapat

hubungan negatif antara self esteem dan body esteem (French dkk, 1995).

Meskipun begitu, kekuatan dari hubungan kedua variabel ini masih lemah. Hal ini

di karenakan tidak semua literatur mengenai hubungan antara self esteem dan

obesitas menemukan adanya hubungan antara self esteem dan obesitas (French

dkk, 1995). Belum adanya fokus pada subjek pria atau wanita membuat penelitian

sebelumnya tidak mengetahui individu mana yang lebih beresiko terkena obesitas.

Subjek yang berada pada masa anak-anak dan remaja juga menjadi kekurangan

penelitian sebelumnya, karena kondisi self esteem subjek masih fluktuatif.

Pemilihan alat ukur pada penelitian sebelumnya juga kurang tepat, karena aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

9

pada alat ukur sebelumnya tidak menyasar pemilihan perilaku yang dilakukan

oleh subjek. Oleh karena kelemahan itu, peneliti sebelumnya menyarankan agar

dilakukan penelitian lebih lanjut, di mana subjek dalam penelitian selanjutnya

harus lebih dispesifikkan pria atau wanita. Hal ini dilakukan agar dapat dilihat

individu manakah yang memiliki resiko obesitas yang lebih besar pada self esteem

yang rendah. Di sisi lain, peneliti juga memberikan saran, agar penelitian

selanjutnya juga menjelaskan secara spesifik latar belakang lingkungan di mana

penelitian dilaksanakan. Hal ini di karenakan budaya maupun keadaan lingkungan

dapat mempengaruhi angka obesitas pada individu yang hidup di daerah tersebut.

Penelitian kali ini, akan mengambil subjek wanita pada usia masa dewasa

awal. Hurlock (1999) mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur

18 tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis

yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Santrock (2002)

menambahkan masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan menjalin

hubungan dengan lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit waktu untuk hal

lainnya. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa individu

pada masa dewasa awal adalah individu yang mulai bekerja dan menjalin

hubungan dengan orang lain, sehingga waktu mereka akan difokuskan ke dua hal

tersebut.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh French, Story, dan Perry

(1995), subjek yang digunakan adalah anak-anak dan remaja. Keadaan self esteem

pada anak-anak dan remaja lebih fluktuatif dan tidak stabil bila dibandingan

dengan individu pada masa dewasa awal (Orth, Trzesniewski, Robins, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

10

Oleh karena hal tersebut, peneliti kemudian memilih individu pada masa dewasa

awal karena memiliki self esteem yang lebih stabil.

Peneliti juga menemukan bahwa alat ukur yang digunakan dalam

penelitian sebelumnya belum mampu mengukur hubungan antara self esteem dan

obesitas secara maksimal. Sebagai contoh, 6 penelitian yang menggunakan skala

self esteem Rossenberg, hanya satu yang mampu membuktikan adanya hubungan

antara self esteem dan obesitas. Hasil tersebut membuat peneliti kemudian

memutuskan untuk membuat alat ukur baru dalam penelitian kali ini agar mampu

mengetahui hubungan antara self esteem dan obesitas secara lebih maksimal.

Survey yang dilakukan oleh Balitbangkes (2010) menunjukkan bahwa

prevalensi obesitas pada wanita dewasa lebih besar daripada prevalensi obesitas

nasional (Balitbangkes, 2010). Studi yang dilakukan dengan melihat data

kesehatan dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES)

pada tahun 1999-2010 menemukan bahwa wanita memiliki resiko sebesar 46,9 %

terkena obesitas kelas III, jika terkena obesitas di usia 25 tahun, di mana usia ini

merupakan usia dewasa awal (“Usia Awal Terkena Obesitas Menentukan

Kesehatan Tubuh Dikemudian Hari”, 2014). Dengan mengalami obesitas pada

usia 25 tahun peneliti mengatakan bahwa resiko terhadap penyakit komplikasi

lebih rentan seperti hipertensi, peradangan, dan diabetes. Usia tersebut merupakan

usia di mana individu berada dalam masa dewasa awal. Peneliti kemudian

memutuskan untuk meneliti wanita dewasa awal pada penelitian kali ini.

Dalam keseharian, peneliti mengamati bahwa obesitas memberikan

dampak lain pada wanita dewasa awal di lingkungan peneliti. Seperti di Fakultas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

11

Psikologi Universitas Sanata Dharma dan Gereja Kristen Jawa Demakijo, peneliti

menemukan bahwa wanita yang mengalami obesitas cenderung akan lebih boros

dalam menggunakan uang mereka. Mereka menggunakan pakaian dan kosmetik

yang bermerk agar terlihat cantik. Wanita yang terkena obesitas juga tidak

percaya diri apabila diminta tampil di depan umum. Hal ini dikarenakan adanya

perasaan dari diri mereka pribadi bahwa gendut itu tidak cantik.

Melihat penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti berasumsi

bahwa self esteem memiliki hubungan dengan obesitas. Namun, dikarenakan

kurang kuatnya hubungan antara kedua variabel dan subjek yang belum spesifik,

peneliti perlu melihat lebih dalam untuk melihat apakah benar-benar terdapat

hubungan antara self esteem dengan obesitas. Oleh karena itu, berdasarkan

hipotesis awal muncullah sebuah pertanyaan penelitian, apakah ada hubungan

antara self esteem dan obesitas?

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara self esteem dengan obesitas pada wanita di masa

dewasa awal?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara self

esteem dan obesitas yang dimiliki oleh wanita dewasa awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

12

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan dalam lingkup

Psikologi Klinis. Selain itu, juga memberikan bukti empiris mengenai

hubungan antara self esteem dan obesitas pada wanita dewasa awal.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu membantu dalam usaha menanggulangi

permasalahan obesitas yang ada pada wanita dewasa awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Obesitas

1. Definisi Obesitas

Obesitas dalam kamus besar Indonesia memiliki makna penumpukan

lemak yang berlebihan di dalam badan (Depdikbud, 2005). World Health

Organization (2011) mendefinisikan bahwa obesitas merupakan

suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi

sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan,

yang kemudian menurunkan harapan hidup dan/atau meningkatkan masalah

kesehatan.

Menurut Mayer (dalam Utomo, Said, Junaidi, Rahayu, Setya, 2012)

obesitas merupakan keadaan patologis karena penimbunan lemak melebihi

yang diperlukan oleh tubuh. Priyani (1998) juga mengemukakan bahwa

obesitas merupakan kondisi terjadinya kelebihan kadar lemak dalam tubuh.

Seseorang yang mengalami obesitas akan mengalami keadaan lemak tubuh

yang melebihi batas normal.

Morre (1997) mengatakan bahwa obesitas berhubungan dengan

kelebihan berat badan dari berat badan ideal. Mu’tadin (2002) juga

mengatakan bahwa obesitas adalah keadaan dimana seseorang memiliki berat

badan yang lebih berat dibandingkan berat badan idealnya. Berdasarkan hal

tersebut, dapat dikatakan bahwa individu yang mengalami obesitas juga akan

memiliki berat badan yang melebihi berat badan idealnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

14

Banyak cara untuk menentukan seorang individu mengalami obesitas

atau tidak. Prawiro (dalam Asri & Setiasih, 2004) menyatakan bahwa salah

satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur derajat obesitas adalah

menggunakan BMI (body mass indeks) atau IMT (indeks massa tubuh) yang

diperoleh dengan membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari tinggi badan

. WHO (dalam Roche, 2008) mengkategorisasikan berat badan orang

Asia berdasarkan indeks massa tubuh sebagai berikut:

Tabel 1

Kategorisasi Indeks Massa Tubuh

Kategori IMT ( ) Resiko Penyakit Penyerta

Underweight <18,5 Rendah (tetapi resiko

terhadap masalah klinis

lain meningkat)

Normal 18,5-22,9 Rata-rata

Obesitas >23

At Risk 23,0-24,9 Meningkat

Obese I 25,0-29,9 Sedang

Obese II >30 Berbahaya

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa individu

yang mengalami obesitas adalah individu yang mengalami kelebihan lemak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

15

tubuh. Selain itu, berat badan individu berada di atas berat badan normal dan

indeks massa tubuh individu tersebut mencapai maupuan melebihi 25,0.

2. Faktor Penyebab Obesitas

Obesitas secara sederhana disebabkan karena ketidakseimbangan

energi dan makanan yang masuk dengan yang dikeluarkan (Wilbron,

Beckham, Campbell, Harvey, Galbreath, dkk, 2005). Ketidakseimbangan

energi dan makanan yang masuk ini menyebabkan adanya penumpukan

lemak dalam tubuh. Penumpukan lemak ini sendiri bergantung pada

interaksi kompleks yang berlipat antara faktor biologis, lingkungan, dan

psikologis (Karasu, 2012). Oleh karena hal tersebut, penyebab mendasar

dari obesitas sebenarnya adalah ketidakseimbangan antara makanan yang

masuk dan keluar, entah keluar dalam bentuk energi untuk beraktifitas,

maupun keluar akibat dari proses pencernaan (Wilbron dkk, 2005). Di sisi

lain, menurut riset yang dilakukan belakangan ini, faktor genetik,

psikologis, dan perilaku juga memiliki peran yang signifikan dalam

etiologi obesitas (Wilbron dkk, 2005).

Menurut Papalia, Olds, Feldman, dan Rice (dalam Utomo, dkk,

2012) ada tiga penyebab obesitas, antara lain disebabkan oleh:

a. Faktor Fisiologis

Faktor-faktor fisiologis dapat herediter maupun nonherediter.

Variabel yang bersifat herediter (internal faktor) merupakan variabel

yang berasal dari faktor keturunan. Sedangkan faktor yang bersifat

nonherediter (eksternal faktor) merupakan faktor yang berasal dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

16

luar individu, misalnya jenis makanan yang dikonsumsi dan taraf

kegiatan yang dilakukan individu.

b. Faktor Psikologis

Sebab-sebab psikologis terjadinya kegemukan ialah bagaimana

gambaran kondisi emosional yang tidak stabil yang menyebabkan

kecenderungan seorang individu untuk melakukan pelarian diri

dengan cara banyak makan makanan yang mengandung kalori atau

kolestrol tinggi. Kondisi ini biasanya bersifat ekstrim, artinya

menimbulkan gejolak emosional yang sangat dahsyat dan bersifat

traumatis.

Secara lebih mendalam, dijelaskan bahwa faktor psikologis ini

mengarah pada depresi dan kecemasan yang dimiliki oleh individu.

Individu yang memiliki tingkat stress dan kecemasan yang tinggi akan

lebih beresiko terkena obesitas (Stunkard, Faith, & Allison, 2003).

Pernyataan tersebut juga didukung oleh Dallman, Pecoraro, Akana, La

Fleur, Gomez, Houshyar, Bell, Bhatnagar, Laugero, & Manalo (2003)

bahwa obesitas dapat terjadi ketika individu mengalami depresi. Hal

ini dikarenakan coping stress yang dilakukan oleh individu tersebut,

terutama wanita adalah melakukan perilaku makan secara emosional

(Stunkard, Faith, & Allison, 2003). Hal tersebut juga senada dengan

pernyataan yang diutarakan oleh Dallman dkk (2003) dimana ketika

individu mengalami depresi, individu akan melakukan perilaku makan

secara emosional, makan makanan yang memiliki tingkat kalori yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

17

tinggi, dan tidak adanya aktivitas fisik. Hal ini menyebabkan individu

wanita yang mengalami depresi memiliki prevalensi obesitas lebih

tinggi 2,5 kali lipat dibandingkan yang tidak mengalami depresi

(Dallman dkk, 2008).

Depresi, kecemasan, dan coping stress yang buruk merupakan

indikasi bahwa individu memiliki self esteem yang rendah. Studi

literatur yang dilakukan oleh French dkk (1995) menunjukkan bahwa

salah satu penyebab obesitas pada individu adalah self esteem rendah.

Rendahnya self esteem ini berpengaruh pada perilaku makan individu

yang tidak teratur, sehingga menyebabkan obesitas.

c. Faktor Kecelakaan atau Cidera Otak

Salah satu faktor penyebab obesitas adalah kecelakaan yang

menyebabkan cidera otak terutama pada pusat pengaturan rasa lapar.

Kerusakan syaraf otak ini menyebabkan individu tidak pernah merasa

kenyang, walaupun telah makan makanan yang banyak, dan akibatnya

badan individu menjadi gemuk

Mu’tadin (2002) mengatakan obesitas dipengaruhi oleh faktor

genetik, disfungsi salah satu bagian otak, pola makan yang berlebih,

kurang gerak atau kurang berolahraga, dan gangguan emosi. Di sisi

lain, peningkatan penderita obesitas juga diakibatkan kondisi

lingkungan yang secara implisit membuat aktivitas fisik berkurang

dan secara eksplisit mendorong untuk mengkonsumsi makanan yang

tinggi akan kadar lemak dan gulanya (Wadden, Brownell, Foster,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

18

2002). Lebih jauh, tidak adanya aktivitas fisik ini mengakibatkan

lemak dalam tubuh tidak dibakar dengan baik, sehingga proses

pembakaran lemak dalam tubuh tidak berjalan maksimal (Kruger dkk,

2008). Tidak hanya kondisi lingkungan yang menjadi faktor penyebab

obesitas, Wadden dkk (2002) menemukan bahwa saat ini banyak

makanan yang tidak sehat dan memiliki kualitas buruk sehingga

individu lebih rentan terkena obesitas.

Penelitian yang dilakukan oleh Ma, dkk (2003) juga

menemukan penyebab dari obesitas, yaitu pola makan. Pola makan

yang diungkapkan oleh Ma, dkk (2003) merupakan pola makan di luar

rumah saat sarapan dan makan malam. Penelitian mereka

menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi individu sarapan dan

makan malam diluar, maka semakin tinggi pula resiko individu

tersebut terkena obesitas (Ma, dkk, 2003). Hal ini dikarenakan

kebanyakan individu tergoda dengan makanan yang disajikan oleh

restoran, padahal makanan tersebut mengandung kadar lemak dan

kolesterol yang tinggi (Lin, Guthrie, & Frazao, 1999). Di sisi lain,

konsumsi makanan saat malam hari, terutama yang mengandung

banyak karbohidrat dan lemak, juga akan membuat individu rentan

terkena obesitas akibat dari efek regulasi hormonal dari energy dan

metabolisme lemak (Ma, dkk, 2003).

Ditemukan juga penyebab lain dari obesitas, yaitu BED atau

Binge-eating Disorder. BED ini merupakan perilaku makan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

19

berlebihan yang dilakukan secara berulang-ulang dan tak terkontrol

tanpa diikuti dengan perilaku memuntahkan seperti pada anorexia

maupun bulimia (Hill, 2005). Individu yang mengalami BED ini

ditandai dengan adanya fluktuasi yang ekstrim pada perubahan berat

badan, fungsi sosial yang melemah, terjadi depresi, dan self esteem

yang rendah pada individu tersebut. Akibat dari perilaku makanan

yang berlebihan dan berulang-ulang inilah yang menyebabkan

individu mengalami obesitas.

Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

penyebab obesitas bermacam-macam. Tidak hanya dari pola makan

dan makanan yang dikonsumsi oleh individu, tetapi juga lingkungan

di mana individu tersebut beraktivitas. Kualitas makanan di

lingkungan individu juga menjadi krusial. Selain itu faktor genetik dan

kecelakaan yang menyebabkan disfungsi pada bagian otak individu

juga dapat memicu obesitas. Di sisi lain, keadaan psikologis individu

yang tidak stabil dan kuat juga dapat membuat individu mengalami

obesitas.

3. Dampak Obesitas

Menurut Pingkan (2010), banyak sekali risiko gangguan

kesehatan yang dapat terjadi pada individu yang mengalami obesitas.

Bouchard, Sephard, dan Stephens (dalam Franzio, 2002)

mengutarakan bahwa obesitas menyebabkan meningkatnya resiko

penyakit jantung, diabetes, kanker, hipertensi, kolesterol yang tinggi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

20

stroke, penyakit pada hati dan kantung empedu, sleep apnea,

osteoarthritis, depresi, dan kecemasan. Manson dkk (dalam Suyono &

Djauzi, 1994) juga menemukan bahwa individu yang mengalami

obesitas memiliki resiko mengalami jantung koroner. Semakin parah

individu tersebut terkena obesitas, semakin besar pula resiko yang

dirinya alami.

Dampak dari obesitas tidak hanya berupa dampak secara klinis

saja. Fabricatore dan Wadden (2005) menemukan bahwa individu

yang mengalami obesitas akan menerima stressor lebih banyak

daripada individu yang tidak terkena obesitas, sehingga lebih mudah

mengalami depresi. Bahkan, tingkat depresi yang dialami penderita

obesitas akan lebih tinggi jika terjadi pada wanita (Kulie, Slattengren,

Redmer, Counts, Eglash, Schrager, 2011). Epstein dan Wing (dalam

Franzio, 2002) mengatakan bahwa anak yang menderita obesitas akan

mengalami bullying, ejekan dari teman sebaya, pola makan yang

kacau, self-image yang rendah, dan diskriminasi dalam pendidikan.

Peneliti lain, yaitu Hebl dan Mannix (dalam Fabricatore & Wadden,

2005) menemukan salah satu stressor yang dialami oleh individu yang

mengalami obesitas adalah penilaian yang tidak adil terhadap individu

yang menderita obesitas di dunia kerja. Beberapa studi juga

menemukan perlakuan diskriminatif pada individu yang menderita

obesitas, terutama wanita pada semua tingkat pekerjaan, termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

21

seleksi, penempatan, kompensasi, promosi, disiplin, dan

pemberhentian (Fabricatore & Wadden, 2005).

Kulie dkk (2011) menemukan bahwa terdapat dampak obesitas

yang juga hanya dialami oleh wanita saja. Obesitas sering dikaitkan

dengan gangguan pada siklus menstruasi (Kulie dkk, 2011). Penelitian

yang dilakukan oleh Kulie menemukan bahwa 30% sampai 47 %

wanita yang menderita obesitas mengalami gangguan siklus

menstruasi. Kehamilan pada wanita obesitas juga menyebabkan

membengkaknya pengeluaran dalam menjalani proses kehamilan

(Kulie dkk, 2011). Selain itu, wanita yang mengalami obesitas juga

lebih sering melahirkan secara sesar dan memiliki resiko yang tinggi

ketika menjalani proses persalinan, seperti diabetes dan hipertensi

(Kulie dkk, 2011). Ibu yang mengalami obesitas juga diasosikan

dengan berkurangnya durasi dalam menyusui (Kulie dkk, 2011).

Selain itu, angka kematian karena kanker serviks pada wanita yang

mengalami obesitas juga lebih tinggi (Kulie dkk, 2011).

B. Self Esteem

1. Definisi Self Esteem

Coopersmith (dalam Harre & Lamb, 1996) menyatakan bahwa self

esteem adalah penilaian individu mengenai dirinya. Self esteem juga

merupakan sikap positif ataupun negatif terhadap diri individu (Rosenberg

dalam Murk, 2006). Lebih lanjut Ferris, Brown, Lian, dan Keeping (2009)

menyatakan bahwa self esteem merupakan penilaian positif maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

22

negatif secara menyeluruh terhadap diri seseorang. Hal itu menyatakan

sikap menyetujui atau tidak menyetujui hal yang berhubungan dengan

dirinya, dan menunjukkan sejauh mana orang menganggap dirinya

mampu, berarti, sukses, dan berharga (Coopersmith dalam Harre & Lamb,

1996). Santrock (2007) juga menjelaskan bahwa evaluasi yang terjadi

terhadap dirinya sendiri ini adalah evaluasi secara positif maupun negatif.

Berdasarkan hal tersebut, self esteem merupakan penilaian positif maupun

negatif individu mengenai dirinya secara menyeluruh, di mana hal tersebut

meliputi sikap dan pandangan individu akan dirinya. Self esteem juga

membuat seorang individu memiliki keyakinan untuk mampu

melaksanakan suatu hal maupun tugas.

Self esteem dapat dikatakan sebagai komponen evaluatif dari

konsep diri (Baumeister dalam Baumgardner & Crothers, 2010). Ini

merupakan rasa penghargaan terhadap diri sendiri dan merupakan hasil

dari menilai dirinya sendiri (Baumgardner & Crothers, 2010). Evaluasi ini

memperlihatkan bagaimana individu menilai dirinya sendiri dan diakui

atau tidaknya kemampuan dan keberhasilan yang diperolehnya (Santrock,

2007). Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan terhadap keberadaan

dan keberartian dirinya (Santrock, 2007). Berdasarkan pengertian di atas

dapat disimpulkan bahwa self esteem merupakan komponen evalutif dari

konsep diri. Komponen evaluatif ini mengevalulasi diri terhadap kualitas-

kualitas dalam dirinya, mengevalusi diri secara positif dan negatif, dan

terjadi secara terus menerus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

23

Self esteem juga berhubungan dengan well-being dan kesejahteraan

dan kebahagiaan individu. Hanna (dalam Salmiyati, 2011) menyatakan

bahwa self esteem merupakan dasar untuk membangun well-being

(kesejahteraan) dan kebahagiaan dalam kehidupan individu. Hal tersebut

diperkuat oleh Orth dan Robins (2010) yang mengatakan bahwa self

esteem merupakan prediktor dari kesuksesan dan well-being individu. Self

esteem berkaitan dengan kepuasan hidup dalam berbagai macam kultur

dan kebudaayaan (Diener & Diener dalam Baumgardner & Crothers,

2010). Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa self

esteem merupakan dasar untuk membangun well-being yang baik.

Self esteem juga merupakan salah satu dimensi dari konsep diri,

serta merupakan salah satu aspek kepribadian yang mempunyai peran

penting terhadap sikap dan perilaku individu (Santrock, 2007). Hal ini

diperkuat oleh pernyataan McAuley, Elavsky, Motl, Konopack, Hu, dan

Marquez (2005) di mana banyak penelitian yang menyebutkan bahwa

perilaku dipengaruhi oleh self esteem. Sejalan dengan hal tersebut, Gianini

dan Smith (2008) menyatakan bahwa self esteem memiliki hubungan

dengan perilaku makan. Menurut mereka, self esteem menjadi kunci

keberhasilan individu dalam mengatur perilaku makan mereka. Individu

yang memiliki self esteem yang rendah cenderung akan gagal mengatur

perilaku makan mereka (Gianini & Smith, 2008). Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa self esteem merupakan salah satu aspek kepribadian

yang memiliki peran penting dalam sikap dan perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

24

Berdasarkan paparan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa self

esteem merupakan komponen evaluatif dari diri. Self esteem ini kemudian

menilai diri terhadap kualitas-kualitas dalam dirinya secara positif maupun

negatif. Penilaian individu tersebut juga menjadi dasar untuk membangun

well-being diri yang baik. Sehingga, self esteem menjadi aspek kepribadian

yang berperan penting dalam sikap dan perilaku.

2. Aspek Self Esteem

Tokoh yang pertama kali membuat alat ukur mengenai self

esteem adalah Morris Rosenberg. Dalam pembuatannya Rossenberg (

dalam Flynn, 2001) menyatakan terdapat dua aspek yang mendasari alat

ukur self esteem yang ia buat, yaitu:

a. Gambaran Penilaian

Gambaran penilaian merupakan bagian di mana individu

menjadi objek perhatian, persepsi, dan evaluasi. Sebelum menjadi

objek perhatian persepsi, dan evaluasi individu yang lain. Individu

perlu memiliki gambaran penilaian akan dirinya sendiri. Oleh

karena hal tersebut evaluasi dan persepsi individu akan dirinya

sendiri menjadi krusial.

b. Perbandingan Sosial

Perbandingan sosial ini menekankan bahwa self esteem

adalah salah satu bagian dari suatu konsekuensi hasil perbandingan

diri mereka sendiri dengan orang lain. Konsekuensi ini juga didapat

dari evalusi diri individu, baik yang positif maupun negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

25

Tidak hanya Rosenberg yang menemukan aspek self

esteem. Rogers dan Dymond (1954) menemukan bahwa terdapat

aspek lain dari self esteem yaitu feelings of belonging. Feelings of

belonging merupakan perasaan menghargai dan mencintai individu

akan dirinya sendiri. Aspek ini menjelaskan bagaimana

penghargaan dan rasa cinta individu akan dirinya sendiri, di mana

penghargaan dan rasa cinta individu akan dirinya tersebut tidak

memerlukan alasan apapun, sehingga murni dari bagaimana

individu apa adanya.

Sementara itu, Brisset (1972) mengutarakan bahwa terdapat

sebuah aspek dalam self esteem yaitu sense of mastery. Sense of

mastery merupakan aspek self esteem yang berbicara mengenai

persepsi individu mengenai dampak diri mereka bagi dunia di

sekitarnya. Sense of mastery sendiri diperoleh ketika individu

melakukan sebuah aktivitas atau dalam proses menyelesaikan

sebuah rintangan. Sejauh mana keberhasilan individu dalam

menyelesaikan masalah tersebut dan dampaknya pada lingkungan

dan individu di sekitarnya akan sangat krusial terhadap aspek ini.

Tidak hanya tokoh itu saja yang berbicara mengenai aspek

self esteem. Coopersmith (1967) juga berbicara mengenai aspek

self esteem. Aspek self esteem menurut Coopersmith yaitu:

a. Power

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

26

Power merupakan aspek self esteem yang berbicara mengenai

kemampuan individu untuk mengontrol tingkah laku dirinya

sendiri. Sebelum individu mampu mengontrol orang lain,

individu diharuskan untuk mengontrol dirinya. Ketika individu

mampu mengontrol dirinya sendiri maka self esteem individu

akan semakin tinggi.

b. Competence

Competence merupakan kemampuan individu dalam mengenali

dan menyesuaikan dirinya dengan kondisi-kondisi yang terjadi

dalam lingkungannya. Ketika individu mampu mengenali dan

menyesuaikan dirinya dengan kondisi-kondisi yang terjadi

dalam lingkungannya, maka self esteem individu akan semakin

tinggi.

Berdasarkan ulasan tersebut maka terdapat enam aspek self

esteem. Keenam aspek self esteem tersebut adalah gambaran penilaian,

perbandingan sosial, feelings of belonging, sense of mastery, power,

competence.

Pada umumnya, dalam pembuatan alat ukur, banyak peneliti

menggunakan aspek dari Morris Rosenberg. Namun, pada penelitian

kali ini, peneliti lebih memilih menggunakan aspek feelings of

belonging dan power. Hal ini dikarenakan, pada studi sebelumnya yang

dilakukan oleh French dkk (1995), dari 6 penelitian yang menggunakan

aspek Rosenberg, hanya satu kali saja yang mampu menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

27

hubungan antara self esteem dan obesitas. Hal ini dikarenakan French

dkk (1995) aspek self esteem dari alat ukur Rosenberg dinilai kurang

mampu menjangkau variabel obesitas yang diteliti. Oleh karena alasan

tersebut, peneliti tidak menggunakan alat ukur milik Rossenberg.

Feelings of belonging yang merupakan aspek self esteem yang

berbicara mengenai bagaimana individu menghargai dan mencintai

dirinya. Penelitian yang dilakukan oleh McAuley, Elavsky, Motl,

Konopack, Liang Hu, dan Marquez (2005) menyatakan bahwa salah

satu cara bentuk penghargaan individu akan dirinya adalah dengan

melakukan aktivitas fisik. Aktivitas ini ditujukan untuk menjaga kondisi

kesehatan individu itu sendiri. Di sisi lain penelitian yang dilakukan

oleh Ma, dkk (2003) dimana aktivitas fisik memiliki korelasi negatif

dengan obesitas menunjukkan bahwa peran aktivitas fisik menjadi

krusial dalam menanggulangi obesitas. Oleh karena itu, penghargaan

diri menjadi aspek yang akan digunakan peneliti untuk mengetahui

hubungan antara self esteem dan obesitas.

Sementara itu, power merupakan aspek self esteem yang

berbicara mengenai bagaimana individu mampu mengontrol dirinya.

Penelitian yang dilakukan oleh Ma, dkk (2003) menunjukkan bahwa

salah satu penyebab obesitas adalah pola makan di luar rumah saat

sarapan dan makan malam. Hal ini dikarenakan individu tidak mampu

menahan godaan makanan di restoran yang terlihat lebih enak. Oleh

karena hal tersebut peran kontrol diri juga menjadi krusial dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

28

menanggulangi obesitas, sehingga peneliti juga memilih aspek ini untuk

mengetahui hubungan antara self esteem dan obesitas.

Kedua aspek ini dipilih karena peneliti merasa penyebab

obesitas yang paling umum adalah perilaku makan dan aktivitas fisik.

Perilaku makan yang tidak teratur dan seimbang ditambah kurangnya

aktivitas fisik dalam membakar lemak tubuh, menjadi pemicu utama

individu terkena obesitas. Aspek feelings of belonging dan power

adalah aspek yang akan menjadi penentu bagaimana individu memilih

perilaku yang akan mereka jalani. Jika individu menghargai dan

mencintai dirinya, tentu individu akan melakukan aktivitas fisik sebagai

respon perilaku agar dirinya tetap sehat. Pengontrolan pola makan juga

merupakan respon perilaku dari individu terhadap berbagai macam

pilihan tempat dan waktu makan. Restoran memang menyajikan

makanan yang lebih menarik, tetapi individu yang memiliki kontrol diri

yang baik bisa memilah bahwa kandungan gizi dalam makanan jauh

lebih penting dan baik bagi kesehatan dirinya. Saat malam hari,

individu juga tidak jarang merasakan keinginan untuk makan. Individu

dengan kontrol diri yang baik akan mampu menahan keinginan makan

tersebut dan makan keesokan harinya, sehingga mampu menghindarkan

individu dari obesitas.

3. Model Self Esteem

Penelitian mengenai berbagai macam model self esteem dewasa

ini semakin sering dilakukan oleh para peneliti. Hal ini membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

29

banyak model dari self esteem kemudian dapat diketahui. Branden

(1969) dalam studinya menemukan terdapat dua model self esteem

yaitu:

a. Authentic atau genuine self esteem

Model ini merupakan self esteem yang mendapatkan rasa

bangga yang bersumber dari hal internal. Hal internal di sini adalah

individu lebih menggantungkan diri mereka pada hal seperti

penerimaan diri, tanggung jawab akan diri, dan rasa berharga akan

diri mereka pribadi.

b. Pseudo-self esteem

Pseudo-self esteem merupakan model self esteem yang

mendapatkan rasa bangga pada diri dari hal eksternal. Hal eksternal

tersebut seperti pujian, penerimaan orang lain, kekayaan, atau status

sosial. Individu yang memiliki self esteem model ini cenderung

menggantungkan diri mereka pada sumber eksternal, sehingga hal ini

menunjukkan bahwa mereka memiliki kekurangan dalam

penerimaan diri, tanggung jawab akan diri, dan sumber internal

lainnya. Self esteem yang mereka miliki juga tidak kokoh sehingga

lemah terhadap ancaman yang muncul pada mereka.

Creemers, Engels, Scholte, Prinstein, dan Wiers (2012) memiliki model

lain mengenai self esteem. Mereka mengutarakan bahwa self esteem memiliki

model lain yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

30

a. Implicit self esteem

Implisit self esteem merupakan identifikasi yang kurang

akurat terhadap dampak dari perilaku diri dan evaluasi pada

asosiasi diri dan pemisahan diri dengan objek (Greenwald &

Banaji, 1995). Implicit self esteem juga merupakan mode yang

lebih eksperimental, terbentuk dari proses yang intuitif dan

otomatis dari pengalaman afektif (Dijksterhuis dalam Epstein &

Morling, 1995). Lebih jauh, implicit self esteem juga relatif lebih

otomatis, juga merupakan evaluasi afektif dari diri yang berada di

luar kesadaran (Bosson, Swan, dan Pennebaker, 2000).

b. Explicit self esteem

Explicit self esteem lebih merefleksikan produk dari proses

kognitif, terbentuk dari proses yang rasional dan sadar

(Dijksterhuis dalam Epstein & Morling, 1995). Proses yang terjadi

merupakan proses dari stimulus yang relevan terhadap diri individu

(Dijksterhuis dalam Epstein & Morling, 1995). Di sisi lain, explicit

self esteem juga menjadi indikator nilai interpersonal individu yang

diterima dari interaksinya terhadap orang lain (Leary, 2005).

Kedua model self esteem ini sebenarnya terdapat pada setiap individu

manusia. Pada perkembangannya, teori mengasumsikan bahwa implicit self

esteem berkembang lebih awal dan lebih primitif daripada explicit self esteem

(Bosson, Brown, Zeiger-Hill, dan Swann, 2003). Primitifnya implicit self

esteem menyebabkan evaluasi yang terdapat implicit self esteem lebih otomatis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

31

sehingga lebih tidak sadar, tidak disengaja, dan tidak terkontrol daripada

evaluasi yang explicit (Bargh dalam Greenwald & Banaji, 1995). Hal ini juga

menyebabkan evaluasi yang terjadi pada explicit self esteem lebih cenderung

pada penilaian kognitif yang lebih pada diri (Swann & Schroeder, 1995).

Penelitian pada kedua model self esteem ini juga sudah mulai

dilakukan. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa implicit self esteem

yang tinggi merujuk pada depresi pada individu di masa dewasa (Franck, De

Raedt, Dereu, dan Van Abbeele, 2007). Analisis tersebut diperkuat dengan

penelitian yang dilakukan juga oleh Franck, De Raedt, dan De Houwer (2007)

di mana ditemukan simptom depresi pada individu dewasa dengan implicit

self esteem yang tinggi.

Namun, fakta tersebut sebenarnya tidak serta merta melabelkan bahwa

implicit self esteem selalu berdampak negatif. Implicit self esteem sebenarnya

diindikasikan sebagai ideal self atau diri ideal (Franck dkk, 2007). Sementara

itu, explicit self esteem merepresentasikan actual self atau keadaan diri yang

sebenarnya (Franck dkk, 2007). Secara lebih spesifik, terdapat dua bentuk

(dispreances) implicit dan explicit self esteem, yaitu:

a. Defensive atau Fragile Self Esteem

Bentuk ini merupakan keadaan di mana terdapat explicit self esteem

yang tinggi dan implicit self esteem yang rendah (Bosson, Swann,

Pennebaker, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

32

b. Damaged Self Esteem

Sebaliknya, damaged self esteem merupakan kondisi di mana terdapat

explicit self esteem yang rendah dan implicit self esteem yang tinggi

(Schroder-Abe, Rudolph, Wiesner, dan Schutz, 2007). Individu yang

mengalami damaged self esteem terjebak diantara tujuan dan realitas yang

terjadi pada diri mereka.

Berdasarkan penjelasan tersebut, kedua model self esteem ini

sebenarnya sama pentingnya, namun harus seimbang.

Tidak berhenti sampai di situ saja, Brown (2014) dalam buku yang

dituliskannya juga mengutarakan model self esteem. Brown (1997) membuat

model self esteem menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Global Self Esteem

Peneliti mendiskripsikan bagian ini sebagai bentuk umum dari self

esteem. Sifat dari self esteem ini cenderung tetap dan tidak berubah, entah

dalam periode waktu maupun situasi yang berbeda. Sehingga, self esteem

pada bagian ini merupakan pandangan umum dari self esteem yang dimiliki

oleh individu, di karenakan mencakup semua bagian dari self esteem

individu.

b. Self Evaluations

Self evaluations merupakan perwujudan cara self esteem dalam

mengevaluasi berbagai macam kemampuan dan atribut yang dimiliki oleh

individu. Sehingga self evalutions dapat dikatakan sebagai bagian self

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

33

esteem yang mengevaluasi individu dari berbagai macam sisi. Bagian ini

jugalah yang menjadi pembentuk dari global self esteem.

c. Feelings of Self Worth

Bagian self esteem ini berhubungan dengan sisi emosional individu.

Feelings of self worth merupakan sisi emosional self esteem pada diri

individu yang terbentuk dari hasil positif maupun negatif yang individu

alami dalam kesehariannya. Perasaan bangga maupun malu pada diri

individu merupakan contoh dari bagian self esteem ini. Maka dari itu, bagian

self esteem ini merupakan perasaan secara umum pada individu terhadap

dirinya.

Tak hanya sampai di situ saja, McAuley dkk (2005) menyampaikan

bahwa ada model lain dari self esteem yaitu physical self esteem. Physical

self esteem merupakan bagian dari self esteem yang berhubungan dengan

aktivitas fisik. Secara lebih detail, McAuley dkk (2005) menjelaskan

physical self esteem merupakan seberapa banyak individu melakukan

aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang dilakukan oleh individu ini merupakan

bentuk penghargaan individu terhadap diri mereka. Semakin individu

menghargai diri mereka, maka individu akan merawat diri mereka, di mana

bentuk perawatan diri yang dilakukan oleh individu yang memiliki pshysical

self esteem yang tinggi adalah dengan melakukan aktivitas fisik untuk

menjaga kesehatan mereka (McAuley, dkk, 2005). Oleh karena hal tersebut,

physical self esteem ini menjadi bagian yang penting dalam pembentukan

self esteem individu secara keseluruhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

34

Dari keseluruhan model self esteem tersebut, peneliti memilih global

self esteem dan physical self esteem. Global self esteem merupakan bentuk

umum dari self esteem. Sifat dari self esteem yang cenderung tetap dan tidak

berubah, entah dalam periode waktu maupun situasi yang berbeda, menjadi

hal yang penting dalam mengukur self esteem. Kritik pada penelitian

sebelumnya yang mengungkapkan bahwa masih tidak stabilnya self esteem

yang dimiliki oleh subjek (Orth, dkk, 2011), menjadi hal yang mendasar

mengapa kestablian self esteem menjadi penting. Hal ini menyebabkan hasil

penelitian sebelumnya kurang maksimal. Sementara itu physical self esteem

merupakan bagian dari self esteem yang berhubungan dengan aktivitas fisik.

Secara lebih detail, McAuley dkk (2005) menjelaskan physical self esteem

merupakan seberapa banyak individu melakukan aktivitas fisik. Aktivitas

fisik yang dilakukan oleh individu ini merupakan bentuk penghargaan

individu terhadap diri mereka. Penghargaan individu akan dirinya ini juga

merupakan bentuk salah satu dari aspek self esteem yaitu feelings of

belonging. Obesitas yang merupakan keadaan kelebihan lemak pada tubuh

(Priyani, 1998), tentu saja dapat dihindari jika lemak pada tubuh tersebut

dapat dibakar. Aktivitas fisik yang merupakan aktivitas yang dapat

membakar lemak pada tubuh tentu saja menjadi salah satu kunci untuk

individu dapat menghindari obesitas. Physical self esteem inilah yang

mendorong individu untuk melakukan perilaku aktivitas fisik. Dari sekian

banyak pilihan perilaku yang ada, individu tetap akan memilih melakukan

aktivitas fisik jika memiliki physical self esteem yang baik. Pemilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

35

aktivitas fisik ini juga dilakukan karena individu merasa bahwa dirinya

berharga, sehingga kesehatan dirinya harus dijaga. Oleh karena itu, individu

kemudian melakukan aktivitas fisik sebagai bentuk penghargaan akan

dirinya. Penekanan pada aktivitas fisik inilah yang menjadi alasan pemilihan

physical self esteem.

C. Wanita Dewasa Awal

Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk lampau kata adultus

yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau

telah menjadi dewasa. Hurlock (1999) mengatakan bahwa masa dewasa awal

dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-

perubahan fisik dan psikologis terjadi, yang juga menyertai berkurangnya

kemampuan reproduktif. Selain itu, pada masa dewasa awal ini juga, keadaan

self esteem seorang individu mulai stabil dan tidak fluktuatif (Orth, dkk,

2011).

Pada masa ini, individu menggunakan sebagian besar waktunya untuk

bekerja, menjalin hubungan dengan lawan jenis (Santrock, 2002). Selain

kedua hal tersebut, perkembangan fisik pada juga mencapai masa puncak di

masa dewasa awal, tetapi juga mulai terjadi penuruan pada akhir periode ini

(Santrock, 2002). Hal ini mebuat perhatian akan kesehatan juga meningkat,

terutama pada diet, berat badan, olahraga, dan ketergantungan. Di sisi lain,

Kenniston (dalam Santrock, 2002) mengemukakan bahwa masa dewasa muda

merupakan masa kesementaraan ekonomi dan pribadi, sehingga terjadi

perjuangan antara ketertarikan pada kemandirian dan menjadi terlibat sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

36

Berdasarkan uraian tersebut, maka pada masa dewasa muda individu akan

dihadapkan kepada banyak hal dan tuntutan, sehingga individu harus mampu

membagi waktu dan energi mereka dalam menghadapi semuanya.

Wanita sendiri menurut KBBI (Depdikbud, 2005) merupakan perempuan

yang sudah mencapai tahap dewasa. Ketika memasuki masa dewasa, terutama

masa dewasa awal, wanita memiliki kerentanan terhadap masalah kesehatan

yaitu kegemukan atau obesitas (Dariyo, 2003). Hal ini senada dengan yang

diutarakan oleh Fallon (1990) di mana terdapat lebih banyak perempuan yang

berat badannya lebih berat daripada berat badan ideal. Pendapat Fallon

diperkuat dengan fakta yang ditemukan Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan (2010) dimana prevalensi obesitas pada wanita dewasa lebih besar

daripada prevalensi obesitas nasional. Studi yang dilakukan dengan melihat

data kesehatan dari National Health and Nutrition Examination

Survey (NHANES) pada tahun 1999-2010 juga menemukan bahwa wanita

memiliki resiko sebesar 46,9 % terkena obesitas kelas III, jika terkena

obesitas di usia 25 tahun (“Usia Awal Terkena Obesitas Menentukan

Kesehatan Tubuh Dikemudian Hari, 2014). Maka dari itu, wanita pada masa

dewasa awal memiliki kerentanan terhadap masalah kesehatan. Masalah

kesehatan yang rentan diderita oleh perempuan pada masa dewasa awal

adalah obesitas.

D. Hubungan Antara Self Esteem dan Obesitas

Wanita dewasa awal dalam kehidupan sehari-harinya dihadapkan dengan

berbagai macam kesibukan. Berbeda dengan masa remaja, ketika wanita telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

37

memasuki masa dewasa, wanita akan mulai menjadi mandiri. Mandiri dalam

hal ini adalah wanita menjadi mandiri dalam mengambil keputusan dan

pilihan dalam kehidupannya. Hal ini membuat wanita juga harus siap

menanggung konsekuensi akan pilihan yang telah diambil oleh dirinya.

Wanita pada masa dewasa awal juga mulai bekerja mencari nafkah

sendiri. Meskipun pada umumnya prialah yang mencari nafkah, namun pada

dewasa ini sudah banyak wanita yang juga memilih berkarier. Di samping itu,

wanita pada masa dewasa awal juga mulai menjalin relasi dengan lawan jenis.

Hubungan dalam hal ini juga bisa berakhir dengan hubungan relasi romantis.

Tidak sampai di situ saja, wanita pada masa dewasa awal juga diharuskan

memperhatikan kesehatan. Perhatian terhadap kesehatan dalam ranah ini

adalah mengenai diet, berat badan, olah raga, dan ketergantungan. Hal ini

dikarenakan pada masa dewasa awal lebih banyak perempuan yang berat

badannya lebih berat daripada berat badan ideal (Fallon, 1990). Studi yang

dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2010) juga

menemukan bahwa prevalensi obesitas pada wanita dewasa lebih besar

daripada prevalensi obesitas nasional.

Obesitas sendiri merupakan suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak

tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak

merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan

meningkatkan masalah kesehatan (WHO, 2013). Di sisi lain, Moore (1997)

mengatakan bahwa obesitas berhubungan dengan kelebihan berat badan dari

berat badan ideal. Kebutuhan untuk makan yang merupakan kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

38

mendasar bagi setiap individu justru akan berbalik menjadi masalah jika

berlebihan dan tidak terkontrol.

Penyebab obesitas pun juga bermacam-macam. Menurut Papalia Olds,

Feldma dan Rice (dalam Utomo 2012) ada tiga penyebab obesitas yakni,

faktor fisiologis, faktor psikologis dan faktor kecelakaan. Faktor fisiologis

adalah faktor yang muncul dari berbagai variabel, baik yang bersifat herediter

maupun non herediter. Kemudian, faktor psikologis adalah bagaimana

gambaran kondisi emosional yang tidak stabil yang menyebabkan

kecenderungan seorang individu untuk melakukan pelarian diri dengan cara

banyak makan makanan yang mengandung kalori atau kolestrol tinggi.

Kondisi ini biasanya bersifat ekstrim, artinya menimbulkan gejolak emosional

yang sangat dahsyat dan bersifat traumatis. Sementara itu, faktor kecelakaan

adalah kecelakaan yang menyebabkan cidera otak terutama pada pusat

pengaturan rasa lapar. Obesitas bisa juga disebabkan oleh deperesi yang

dirasakan individu, sehingga individu tersebut melakukan perilaku makan

secara emosional, makan makanan yang memiliki tingkat kalori yang tinggi,

dan tidak adanya aktivitas fisik (Dallman, dkk, 2008). Wadden dkk (2002)

juga menemukan bahwa peningkatan penderita obesitas akibat kondisi

lingkungan yang secara implisit membuat aktivitas fisik berkurang dan secara

eksplisit mendorong untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi akan kadar

lemak dan gulanya. Selain kondisi lingkungan yang membuat aktivitas fisik

berkurang, Wadden dkk (2002) juga menemukan bahwa saat ini banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

39

makanan yang tidak sehat dan memiliki kualitas buruk sehingga individu

lebih rentan terkena obesitas.

Dampak dari obesitas ini juga berbahaya. Bouchard, Sephard, dan

Stephens (dalam Franzio, 2002) mengutarakan bahwa obesitas menyebabkan

meningkatnya resiko penyakit jantung, diabetes, kanker, hipertensi, kolesterol

yang tinggi, stroke, penyakit pada hati dan kantung empedu, sleep apnea,

osteoarthritis, depresi, dan kecemasan. Epstein dan Wing (dalam Franzio,

2002) mengatakan bahwa anak yang menderita obesitas akan mengalami

bullying, ejekan dari teman sebaya, pola makan yang kacau, self-image yang

rendah, dan diskriminasi dalam pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, sebenarnya wanita pada masa dewasa awal

memerlukan banyak asupan energi untuk menyelesaikan segala tanggung

jawab mereka. Sumber energi setiap individu tentu saja diperoleh dari

aktivitas makan yang individu lakukan. Oleh karena hal inilah juga, makan

menjadi kebutuhan mendasar setiap individu dan akan dilakukan secara

berulang-ulang. Berulangnya aktivitas makan yang dilakukan oleh individu

tentu saja menimbulkan resiko tersendiri ketika aktivitas makan tersebut tidak

terkontrol. Tidak terkontrolnya aktivitas makan membuat asupan makan

menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini menyebabkan

ketidakseimbangan berat badan dan berdampak pada terjadinya obesitas

(Moore, 1997).

Setiap individu sebenarnya dibekali dengan kekuatan untuk mengontrol

diri mereka sendiri. Kekuatan untuk mengontrol diri ini berada pada self

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

40

esteem yang dimiliki oleh individu. Self esteem sendiri merupakan penilaian

individu mengenai dirinya (Coopersmith dalam Harre dan Lamb, 1996).

Penilaian individu ini juga meliputi penilaian positif dan negatif pada diri

individu tersebut (Brown dalam Ferris dkk, 2009). Penilaian individu ini akan

dirinya ini akan mengarahkan pada bagaimana individu berperilaku.

Pemilihan perilaku berdasarkan apa yang baik dan buruk bagi individu inilah

yang akan menjadi kontrol diri bagi individu. Individu kemudian akan

mampu memilih perilaku yang menurut individu tersebut baik akan dirinya

dan perilaku yang buruk akan dihindari. Penilaian yang dilakukan individu

terhadap dirinya sendiri ini juga membuat individu memiliki rasa

penghargaan terhadap dirinya sendiri (Baumgardner & Crothers, 2010).

Kekuatan untuk mengontrol yang berada dalam self esteem disebut

dengan power. Power merupakan salah satu aspek dari self esteem yang

berbicara mengenai kemampuan individu mengontrol perilakunya

(Coopersmith, 1967). Apabila self esteem yang dimiliki oleh seorang individu

tinggi, maka kemampuan individu untuk mengontrol perilakunya tentu saja

akan semakin baik. Oleh karena hal tersebut ketika self esteem seorang

individu tinggi, individu tersebut akan cenderung terhindar dari obesitas. Hal

ini dikarenakan individu akan mampu mengontrol perilaku makannya,

sehingga berat badan maupun kadar lemak pada diri individu akan seimbang.

Penelitian yang dilakukan oleh Ma, dkk (2003) menunjukkan bahwa

individu yang memiliki frekuensi sarapan dan makan malam di luar rumah

yang tinggi akan memiliki risiko obesitas yang semakin tinggi pula. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

41

dikarenakan individu tergoda oleh makanan yang disajikan di restoran,

padahal makanan di restoran memiliki kadar lemak dan kolesterol yang

tinggi, sehingga individu menjadi rentan akan obesitas (Lin, dkk, 1999).

Selain frekuensi sarapan dan makan malam di luar rumah, konsumsi makanan

saat malam hari, terutama yang mengandung banyak karbohidrat dan lemak,

juga akan membuat individu rentan terkena obesitas akibat dari efek regulasi

hormonal dari energi dan metabolisme lemak (Ma, dkk, 2003). Oleh karena

hal tersebut, diperlukan kontrol individu akan perilakunya. Seperti sudah

dijelaskan sebelumnya, peran aspek power pada self esteem sebagai

pengontrol perilaku individu menjadi krusial untuk menghindarkan individu

dari obesitas. Hal ini dikarenakan ketika individu memiliki self esteem yang

tinggi, maka individu tersebut mampu mengontrol perilakunya dan tidak

tergoda untuk makan di luar rumah.

Penelitian dewasa ini menemukan salah satu penyebab lain dari obesitas

yaitu binge eating disorder atau BDE. BDE ini merupakan perilaku makan

berlebihan yang dilakukan secara berulang-ulang dan tak terkontrol tanpa

diikuti dengan perilaku memuntahkan seperti pada anorexia maupun bulimia

(Hill, 2009). Oleh karena perilaku makan berlebihan yang dilakukan secara

berulang-ulang inilah individu menderita obesitas. Hill (2009) mengutarakan

penyebab dari BDE sendiri adalah individu memiliki self esteem yang rendah.

Lemahnya self esteem yang dimiliki oleh individu membuat individu kembali

tidak mampu mengontrol perilaku makannya seperti telah dijelaskan

sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

42

Peneliti merasa pengontrolan diri saja tidak cukup dalam menanggulangi

obesitas pada individu. Mengingat makan merupakan proses yang terus

berulang, maka makanan dalam tubuh tetap memiliki resiko untuk

menumpuk. Hal ini juga disampaikan oleh Lin, dkk (1999) bahwa resiko

lemak menumpuk tetap ada, apabila individu melakukan aktivitas makan

terlalu malam, sehingga proses pencernaan menjadi tidak maksimal. Lebih

jauh lagi, Lin dkk (1999) juga menyampaikan bahwa ketika hasil proses

pencernaan yang berupa lemak dan gula ini tidak dibakar dengan maksimal,

akan semakin meningkatkan resiko individu akan obesitas.

Dalam menghadapi fakta tersebut, self esteem memiliki salah satu model

yang disebut dengan physical self esteem. Model self esteem ini merupakan

bagian dari self esteem yang berhubungan dengan aktivitas fisik (McAuley,

2005). Secara lebih detail, McAuley dkk (2005) menjelaskan physical self

esteem merupakan seberapa banyak individu melakukan aktivitas fisik.

Aktivitas fisik yang dilakukan oleh individu ini merupakan bentuk

penghargaan individu terhadap diri mereka. Semakin individu menghargai

diri mereka, maka individu akan merawat diri mereka, di mana bentuk

perawatan diri yang dilakukan oleh individu yang memiliki pshysical self

esteem yang tinggi adalah dengan melakukan aktivitas fisik untuk menjaga

kesehatan mereka (McAuley, dkk, 2005). Bentuk penghargaan diri ini juga

merupakan bentuk aspek dari self esteem yaitu feelings of belonging. Feelings

of belonging sendiri merupakan aspek dari self esteem yang berbicara

mengenai bagaimana individu menghargai dan mencintai dirinya. Ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

43

individu banyak melakukan aktivitas fisik, tentu saja individu akan terhindar

dari obesitas. Hal ini dikarenakan lemak dan gula yang ada dalam tubuh

individu dapat terbakar dan hilang ketika melakukan aktivitas fisik (Kruger

dkk, 2008). Sehingga, kandungan lemak pada tubuh pun menjadi seimbang,

sehingga obesitas dapat dihindari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

44

Gambar 1. Skema Pengaruh Self Esteem Terhadap Obesitas

SELF ESTEEM

FEELINGS OF BELONGING POWER

WANITA DEWASA AWAL

INDIVIDU MAMPU

UNTUK

MENGONTROL

PERILAKU

DIRINYA SENDIRI.

INDIVIDU

MENGHARGAI DAN

MENCINTAI DIRI

MEREKA SENDIRI

1. TIDAK SARAPAN

DAN MAKAN

MALAM DI LUAR

RESTORAN

2. TIDAK MAKAN

LARUT MALAM

MELAKUKAN

AKTIVITAS FISIK

DAN BEROLAH

RAGA

LEMAK DALAM TUBUH NORMAL

KECENDERUNGAN OBESITAS RENDAH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

45

E. Hipotesis

Berdasarkan paparan tersebut, maka peneliti memiliki hipotesis bahwa

terdapat hubungan negatif antara self esteem dan obesitas. Sehingga ketika

self esteem tinggi, maka individu memiliki tingkat obesitas yang rendah,

sebaliknya ketika self esteem pada individu rendah maka tingkat obesitas

akan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode penelitian

kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian dengan

mengumpulkan data yang dapat dianalisis dan disimpulkan dengan

perhitungan statistik (Azwar, 2012). Data yang akan dianalisis merupakan

data angka, yang diperoleh dari pengukuran menggunakan skala terhadap

variable-variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti juga merupakan penelitian korelasional di mana

penelitian ini merupakan penelitian yang memiliki karakteristik berupa

hubungan antara dua variabel atau lebih (Supratiknya, 2014). Berdasarkan

hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat adakah hubungan

negatif antara kedua variabel yaitu self esteem dan obesitas.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua buah variabel, yaitu variabel bebas

(independent) dan tergantung (dependent). Variabel bebas (independent)

merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menyebabkan

terjadi perubahan maupun munculnya variabel tergantung (dependent).

Sementara itu, variabel tergantung (dependent) adalah variabel yang

dipengaruhi atau muncul akibat dari adanya variabel bebas (independent).

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (independent)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

47

merupakan “dia yang mempengaruhi”, sementara itu variabel tergantung

(dependent) merupakan ”dia yang dipengaruhi”.

Berdasarkan teori tersebut dan rumusan hipotesis penelitian, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi variabel penelitian ini

adalah:

a. Variabel Independen : Self Esteem

b. Variabel Dependen : Obesitas

C. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang digunakan untuk

memberikan gambaran bagaimana suatu variabel akan diukur (Mustafa,

2009). Pada penelitian ini, definisi operasional kedua variabel adalah

sebagai berikut:

1. Self Esteem

Self esteem merupakan pandangan dan penilaian individu

terhadap dirinya sendiri. Penilaian individu terhadap dirinya sendiri ini

menjadi dasar individu untuk berperilaku. Pada penelitian kali ini, self

esteem diukur melalui kualitas maupun rendahnya nilai (skor) yang

diperoleh dari skala self esteem. Skala self esteem sendiri disusun oleh

peneliti mengacu pada aspek power dan feelings of belonging.

Semakin tinggi skor total yang diperoleh pada skala self esteem, maka

semakin tinggi pula self esteem yang ada pada diri individu tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

48

Sebaliknya, ketika skor total pada skala self esteem rendah, maka

rendah pula self esteem yang ada pada diri individu.

2. Obesitas

Obesitas merupakan keadaan di mana individu yang mengalami

kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa, sehinga

jika diukur menggunakan skala indeks massa tubuh individu tersebut

akan memiliki skor diatas 25,0. Alat ukur yang digunakan untuk

mengukur tingkat obesitas pada diri individu adalah skala indeks

massa tubuh. Tingkat obesitas pada diri individu dapat dilihat dari skor

total yang diperoleh dari skala indeks massa tubuh. Ketika skor total

pada indeks massa tubuh melebihi 25,0, maka tingkat obesitas individu

tersebut semakin tinggi. Sementara ketika skor total indeks massa

tubuh dibawah 25,0, maka tingkat obesitas pada individu semakin

rendah.

D. Subjek Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek

atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2000). Populasi dari penelitian yang dilakukan

oleh peneliti kali ini adalah wanita pada masa dewasa awal yang

mengalami obesitas. Kriteria populasi dari penelitian yang dilakukan oleh

peneliti adalah wanita dewasa awal yang memiliki skor indeks massa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

49

tubuh lebih besar dari 25,0. Jumlah populasi wanita pada masa dewasa

awal yang amat besar, maka tidak memungkinkan untuk peneliti

mengamatinya secara keseluruhan. Oleh karena itu, peneliti perlu

mengambil sampel penelitian dari keseluruhan populasi untuk diamati.

Sampel merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek

yang diteliti, yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan

diambil dengan menggunakan teknik tertentu (Taniredja & Mustafidah,

2011). Berdasarkan hal tersebut, sampel yang diambil dalam penelitian ini

merupakan wanita pada masa dewasa awal yang berdomisili di

Yogyakarta.

Subjek pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan convinience

sampling yang merupakan teknik untuk menentukan sampel berdasarkan

anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi subjek

penelitian (Siregar, 2013). Metode ini dipilih karena dapat memudahkan

peneliti untuk mendapatkan subjek penelitian.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

cara menyebarkan alat ukur kepada subjek penelitian yang telah ditentukan

oleh peneliti. Dalam penelitian ini terdapat dua buah alat ukur yang akan

diberikan kepada subjek penelitian. Kedua alat ukut tersebut merupakan

alat ukur indeks massa tubuh dan alat ukur berupa skala self esteem. Alat

ukur yang pertama, yaitu indeks massa tubuh merupakan alat ukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

50

standard yang digunakan untuk mengetahui tingkat obesitas individu.

Kemudian, alat ukur berupa skala self esteem merupakan buah karya dari

peneliti yang didasarkan pada aspek variabel self esteem.

1. Alat Ukur Indeks Massa Tubuh

Dalam mengkategorikan subjek menjadi individu yang mengalami

maupun tidak, maka peneliti kemudian menggunakan alat ukur indeks

massa tubuh (IMT). Alat ukur indeks massa tubuh merupakan salah

satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur derajat obesitas.

Dalam mengukur derajat obesitas, indeks massa tubuh menggunakan

rumus sebagai berikut:

� ��� �� � ���� ��� �� � 2 = Skor Obesitas

Pada perhitungan tersebut, untuk mengukur derajat obesitas dapat

dilakukan dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari

tinggi badan � 2 (Prawiro dalam Asri & Setiasih, 2004).

WHO (dalam Roche, 2008) mengkategorisasikan berat badan

orang Asia berdasarkan indeks massa tubuh sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

51

Tabel 2

Kategorisasi Indeks Massa Tubuh

Kategori IMT (��/�2)

Underweight <18,5

Normal 18,5-22,9

Obesitas >23

At Risk 23,0-24,9

Obese I 25,0-29,9

Obese II >30

Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa individu yang

mengalami obesitas adalah individu yang memiliki skor indeks massa

tubuh lebih dari 25,0.

2. Skala Self Esteem

Untuk mengkategorikan subjek menjadi individu dengan self

esteem yang tinggi maupun rendah, maka peneliti kemudian membuat

skala self esteem. Skala sendiri merupakan teknik pengumpulan data

yang memungkinkan peneliti mempelajari sikap-sikap, keyakinan,

perilaku, dan karakteristik (Siregar, 2013). Pembuatan skala self esteem

ini dibuat berdasarkan dua buah aspek yang ada dalam self esteem yaitu

power dan feeling of belongings. Menurut Coopersmith (1967), power

merupakan aspek self esteem yang berbicara mengenai kemampuan

individu untuk mengontrol tingkah laku dirinya maupun orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

52

Sebelum individu mampu mengontrol orang lain, individu diharuskan

untuk mengontrol dirinya terlebih dahulu. Sementara itu, menurut

Brown (2013) feeling of belongings merupakan aspek self esteem yang

berbicara mengenai perasaan menghargai dan mencintai individu akan

dirinya sendiri. Aspek ini menjelaskan bagaimana penghargaan dan rasa

cinta individu akan dirinya sendiri, di mana penghargaan dan rasa cinta

individu akan dirinya tersebut tidak memerlukan alasan apapun,

sehingga murni apa adanya.

Skala yang digunakan peneliti sendiri merupakan jenis skala

Likert, di mana akan terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable

dengan empat alternatif pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Sesuai

(STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS).

Pernyataan favorable merupakan merupakan pernyataan-pernyataan

yang bila disetujui atau dipilih oleh subjek menunjukkan sikap positif

maupun objek yang menjadi sasaran perhatian. Sementara itu,

pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang bila disetujui atau

dipilih oleh subjek akan mencerminkan sikap negatif atau tidak

menyukai objek yang menjadi pusat perhatian (Anderson dalam

Supratiknya, 2014). Di sisi lain, adanya empat pilihan jawaban ini

bertujuan agar subjek dapat mempertimbangkan dengan matang sejauh

mana isi pernyataan dari skala self esteem ini menggambarkan keadaan

dirinya maupun juga perilakunya (Azwar, 2012). Selain itu, empat

pilihan jawaban ini juga dimaksudkan untuk menghindari tendency

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

53

netral, sehingga subjek bisa memilih jawaban yang lebih memihak, di

mana secara tidak langsung memaksa subjek memilih antara jawaban

favorable dan unfavorable, yang artinya tidak memberikan subjek

kesempatan untuk memberikan jawaban netral (Supratiknya, 2014).

Nantinya, pada pernyataan yang bersifat favorable, masing-masing

respon mulai “Sangat Tidak Sesuai (STS)” hingga “Sangat Sesuai (SS)”

akan diberik skor berturut-turut 1, 2, 3, 4. Sebaliknya, pada pernyataan

yang bersifat unfavorable, masih masing-masing respon mulai “Sangat

Tidak Sesuai (STS)” hingga “Sangat Sesuai (SS)” akan diberik skor

berturut-turut 4, 3, 2, 1.

Skala Likert sendiri merupakan metode penilaian terjumlahkan

atau method summated rating (Supratiknya, 2014). Skala ini akan

melihat skor total subjek dari setiap pernyataan, di mana skor totalnya

merupakan jumlah skor setiap pernyataan atau item skala. Jawaban

subjek pada dasarnya merupakan sebuah penilaian atau rating.

Penilaian tersebut kemudian dijumlahan untuk mendapatkan

pengukuran tentang sikap subjek terhadap objek psikologis atau tentang

taraf kepemilikan subjek atas atribut psikologi yang diukur

(Supratiknya, 2014).

Peneliti akan melihat skor total subjek pada skala self esteem ini

untuk melihat tinggi rendahnya self esteem yang dimiliki oleh subjek.

Melihat penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

skor total subjek maka akan tingkat self esteem akan semakin tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

54

Sebaliknya, semakin rendah skor total subjek, semakin rendah pula

tingkat self esteem yang akan dimiliki oleh subjek.

Tabel 3

Blue Print Skala Self Esteem Sebelum Uji Coba

Indikator Nomor item Total

Favorable Unfavorable

Perasaan menghargai

individu akan dirinya

sendiri.

1,2,4,7,23,24,

36

16,18,19, 22,26,27 13

Perasaan individu

mencintai dirinya

sendiri.

8, 10, ,13, 29,

32,33

28, 30,31, 39,40,41 12

Kemampuan individu

untuk mengontrol

tingkah laku dirinya

sendiri.

15,

17,20,2138,3

7,25,

3, 5,6,9, 11,12,35 16

Skala self esteem yang dibuat oleh peneliti berjumlah 41 item, di

mana terdiri dari 21 item favorable dan 20 item unfavorable.

Berdasarkan hasil SPSS 16.0 for Windows terhadap 41 item self esteem

tersebut diperoleh sebaran korelasi item total bergerak dari angka 0,05

hingga 0,53. Dengan menggunakan nilai kritis untuk menggugurkan

item sebesar 0,30, didapatkan sebanyak 8 item yang gugur. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

55

akhirnya diperoleh 33 item yang dianggap baik dan memenuhi standard.

Berikut tabel distribusi setelah ujicoba.

Tabel 4

Blue Print Skala Self Esteem Setelah Uji Coba

Indikator Nomor item Total

Favorable Unfavorable

Perasaan menghargai

individu akan dirinya

sendiri.

1,2,4,7,23*,2

4,36

16,18*,19,

22,26,27*

10

Perasaan individu

mencintai dirinya

sendiri.

8, 10, ,13*,

29, 32,33

28, 30*,31,

39,40,41

10

Kemampuan individu

untuk mengontrol

tingkah laku dirinya

sendiri.

15,

17*,20,2138,

37,25,

3*,5*,6,9,

11,12,35

13

*item yang gugur

Tabel 5

Blue print Skala Self Esteem Setelah Uji Coba (Nomor Baru)

Indikator Nomor item Total

Favorable Unfavorable

Perasaan menghargai

individu akan dirinya

1,2,3,5,18,28 13,14, 17,20 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

56

Indikator Nomor item Total

Favorable Unfavorable

sendiri.

Perasaan individu

mencintai dirinya

sendiri.

6, 8, 22,24,25 21, 23,32, 31,33 10

Kemampuan individu

untuk mengontrol

tingkah laku dirinya

sendiri.

Total

12, 15, 16,

19,30,29

4,7,9,10,27

13

33

3. Alasan Pembuatan Skala Self Esteem

Self esteem merupakan komponen evaluatif dari diri. Self esteem

ini kemudian menilai diri terhadap kualitas-kualitas dalam dirinya

secara positif maupun negatif. Penilaian individu tersebut juga menjadi

dasar untuk membangun well-being diri yang baik. Sehingga, self

esteem menjadi aspek kepribadian yang berperan penting dalam sikap

dan perilaku.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori milik Rogers &

Dymond serta Coopersmith. Menurut Rogers & Dymond (1954), salah

satu aspek dari self esteem adalah feelings of belonging. Feelings of

belonging adalah perasaan menghargai dan mencintai individu akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

57

dirinya sendiri (Rogers & Dymond, 1954). Sementara itu, menurut

Coopersmith (1967) salah satu aspek self esteem adalah power. Power

merupakan aspek self esteem yang berbicara mengenai kemampuan

individu untuk mengontrol tingkah laku dirinya sendiri (Coopersmith,

1967).

Pada umumnya dalam pembuatan alat ukur, banyak peneliti

menggunakan aspek dari Morris Rosenberg. Namun, pada penelitian

kali ini, peneliti lebih memilih menggunakan aspek feelings of

belonging dan power. Hal ini dikarenakan, pada studi sebelumnya yang

dilakukan oleh French dkk (1995), dari 6 penelitian yang menggunakan

aspek Rosenberg, hanya satu penelitian saja yang mampu menunjukkan

hubungan antara self esteem dan obesitas. Hal ini dikarenakan French

dkk (1995) aspek self esteem dari alat ukur Rosenberg dinilai kurang

mampu menjangkau variabel obesitas yang diteliti. Oleh karena alasan

tersebut, peneliti tidak menggunakan alat ukur milik Rossenberg dan

lebih memilih membuat skala self esteem sendiri menggunakan aspek

milik Rogers dan Dymond serta Coopersmith.

F. Validitas dan Reliabilitas

Pada pembuatan sebuah skala, validitas dan reliabilitas menjadi

suatu hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan validitas dan reliabilitas

yang baik pada sebuah alat ukur menunjukkan bahwa hasil dari alat ukur

tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

58

1. Validitas

Validitas merupakan karakteristik utama yang harus dimiliki

oleh setiap skala (Azwar, 2012). Validitas seringkali dikonsepkan

sebagai sejauh mana alat ukur mampu mengukur atribut yang

seharusnya diukur (Azwar, 2012).

Pada penelitian ini, validitas yang digunakan merupakan

validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat

pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat

professional judgment (Azwar, 2012). Salah satu cara yang dapat

dilakukan adalah dengan mengkonsultasikan item pada skala yang telah

dibuat kepada pihak yang berkompeten, di mana dalam hal ini adalah

dosen pembimbing. Salah satu indikator item yang dibuat dapat

dikatakan sebagai item yang baik adalah ketika memiliki daya

diskriminasi item yang baik. Daya diskriminasi item merupakan sejauh

mana item mampu membedakan antara individu yang memiliki dan

tidak memiliki atribut yang akan diukur (Azwar, 2012). Berkaitan

dengan validitas pada sebuah skala, perlu diperhatikan untuk melihat

korelasi skor item dengan skor item total, yang akan menghasilkan

koefisien korelasi item total (rix). Koefisien korelasi dikatakan baik

apabila batasan koefisien korelasi tersebut = 0,30 (Azwar, 2012).

Namun, jika ternyata jumlah item yang lolos masih tidak mencukupi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

59

dengan jumlah yang diinginkan, maka dapat dipertimbangkan untuk

menurunkan batasan koefisien korelasi menjadi 0,25 (Azwar, 2012).

Selebihnya, item yang memiliki koefisien korelasi dibawah batasan

tersebut disebut memiliki daya beda yang rendah (Azwar, 2012).

2. Reliabilitas

Azwar (2012) mengemukakan bahwa reliabilitas menunjuk

pada taraf kepercayaan atau konsistensi hasil ukur. Dalam menguji

reliabilitas bisa menggunakan data jawaban respon, yang dihasilkan

dari uji coba item. Reliabilitas sendiri dapat dinyatakan dengan

koefisien reliabilitas (rix), yang memiliki rentang 0 hingga 1,0. Melihat

hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi koefisien

reliabilitas mendekati angka 1,00 maka semakin tinggi juga

reliabilitasnya (Azwar, 2012). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan pendekatan konsistensi internal untuk mengetahui tinggi

rendah reliabilitas alat ukur yang akan digunakan. Pendekatan

konsistensi internal yang dilakukan oleh peneliti sendiri akan

menggunakan teknik estimasi Alpha (α) dari Cronbach. Sementara itu,

data yang digunakan untuk menghitung koefisien reliabilitas Alpha

diperoleh dari penyajian skala yang dikenakan hanya sekali saja pada

sekelompok responden (Azwar, 2012). Hasil perhitungan koefisien

reliabilitas skala self esteem adalah sebesar 0,892.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

60

G. Metode Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self esteem

dengan obesitas pada wanita dewasa awal.

1. Uji Asumsi

Uji asumsi terbagi menjadi dua jenis, yaitu uji normalitas

dan uji linearitas. Uji normalitas digunakan untuk melihat normal

atau tidaknya sebuah data. Sementara itu, uji linearitas digunakan

untuk melihat linear atau tidaknya sebuah data.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan sebuah pengujian untuk melihat

hasil dari hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik korelasi

product moment dari Carl Pearson, dengan masing-masing aspek

yang terdapat pada variabel independent (self esteem) dikorelasikan

dengan variabel obesitas. Teknik ini bertujuan untuk mengetahui

apakah ada hubungan antara variabel self esteem dengan variabel

obesitas. Selain itu, teknik tersebut juga berfungsi untuk melihat

arah hubungan diantara kedua variabel tersebut, apakah berarah

positif (+) atau berarah negatif (-).

3. Analisis Tambahan

Oleh karena dalam penelitian ini terdapat kebutuhan untuk

melihat sumbangan dari variabel self esteem terhadap variabel

obesitas, maka peneliti kemudian melakukan analisis tambahan.

Analisis tambahan yang dilakukan peneliti menggunakan analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

61

regresi untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-

masing aspek variabel self esteem yaitu power dan feelings of

belonging terhadap variabel obesitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data dilaksanakan dua periode, yaitu pada tanggal 23

November 2016 hingga 2 Desember 2016 dan tanggal 6 Desember 2016.

Penelitian ini dilaksanakan di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

dan Gereja Kristen Jawa Demakijo. Subjek penelitian ini adalah wanita dewasa

awal yang menderita obesitas. Pada pengambilan data periode pertama yang

dilaksanakan pada 23 November 2016 hingga 2 Desember 2016, peneliti

mengambil data di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Gereja

Kristen Jawa Demakijo. Jumlah subjek yang diambil datanya pada pengambilan

data periode pertama sebanyak 55 subjek. Namun, hanya 45 eksemplar skala yang

memenuhi persyaratan yaitu menderita obesitas. Peneliti menduga, beberapa

subjek mengisi kolom tinggi badan dan berat badan tidak sesuai dengan keadaan

subjek apa adanya.

Hal ini kemudian membuat peneliti kembali melakukan pengambilan data

pada 6 Desember 2016 dengan mengambil data sebanyak 25 subjek. Pada periode

pengambilan data yang kedua ini, peneliti mengukur langsung tinggi badan dan

berat badan subjek. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi ketidaksesuaian

antara data yang didapat dan keadaan sesungguhnya. Dari 25 eksemplar skala

yang disebar, semua memenuhi persyaratan, sehingga total subjek pada penelitian

ini adalah 70 subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

63

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini berjumlah 70 subjek. Berdasarkan hasil

penelitian, peneliti menyajikan rangkuman data subjek berdasarkan usia dan jenis

pekerjaan.

Tabel 6

Usia dan Indeks Massa Tubuh

Usia Indeks Massa Tubuh

Rerata 22,18 28,46

Median 23 28,83

Modus 24 29,00

Standar Deviasi 2,57 2,02

Tabel 6 menunjukkan bahwa variasi usia pada subjek penelitian masih

belum mampu mewakili populasi secara keseluruhan. Peneliti belum mampu

mendapatkan subjek dari keseluruhan usia masa dewasa awal yang berkisar dari

usia 18 tahun hingga 40 tahun (Hurlock, 1999).

Tabel 7

Profesi Subjek

Jenis Profesi Jumlah Persen

Mahasiswa

PNS

Freelancer

54

2

5

77,14%

2,85%

7,14%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

64

Jenis Profesi Jumlah Persen

Pegawai Cafe

Penjaga Toko

Ibu Rumah Tangga

Total

2

3

4

70

2,85%

4,28%

5,71%

100%

C. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta dan Gereja Kristen Jawa Demakijo, peneliti memperoleh data hasil

penelitian yang membandingkan antara data empiris dan data teoritis.

Perbandingan antara rerata empiris dan rerata teoritis dilakukan untuk mengetahui

hubungan antara self esteem dan obesitas. Berikut ini adalah tabel rincian yang

berisi data empiris dan data teoritis:

Tabel 8

Perbandingan Rerata

Statistik Rerata Xmax Xmin df T Std.

Deviation

Sig

Variabel

Self

Esteem

Empiris 99,1 110 91 -

69

-

28.029

-

4.59

-

0.00 Teoritis 82,5 132 33

Berdasarkan hasil uji t, yaitu (t(69)= 28,02 , p = 0,00) , dapat disimpulkan

bahwa rerata empiris memiliki perbedaan yang signifikan dengan rerata teoritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

65

karena memiliki signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 dengan nilai p = 0,00

(p<0,05). Lebih jauh, subjek memiliki nilai rerata empiris sebesar 99,1 lebih

tinggi daripada rerata teoritis yaitu 82,5. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rerata

empiris lebih besar daripada teoritis 99,1 > 82,5. Hasil yang didapat juga

menunjukkan bahwa tingkat self esteem subjek sebenarnya di atas rata-rata.

Selain itu, self esteem juga dapat dikategorikan berdasarkan standar

deviasi (σ) dan rerata teoritik (µ). Penggunaan kategori jenjang bertujuan

menempatkan subjek ke dalam kelompok terpisah secara berjenjang pada suatu

data kontinum berdasarkan variabel yang diukur. Kontinum jenjang yang

digunakan terdiri dari tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah (Azwar,

2012). Norma kategori tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 9

Kategorisasi Tingkat Self Esteem Subjek

Skor Kategori N Prosentase

(µ + 1,0 σ) ≤

X

99 ≤ X Tinggi 30 42,8%

(µ - 1,0 σ) < X

< (µ + 1,0 σ)

66 < X < 99 Sedang 40 57,2%

X < (µ - 1,0 σ) X < 62,5 Rendah 0 0%

Untuk skala self esteem mempunyai rentang minimum 1x33 = 33 dan

rentang maksimum 4x33 = 132, sehingga jarak luas sebaran sebesar 132-33 = 99.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

66

Untuk standar deviasi skala self esteem sendiri adalah sebesar 99:6 = 16,5, serta

rerata teoritik sebesar 82,5.

Berdasarkan kategorisasi tersebut, maka dapat dilihat bahwa sebanyak 40

subjek atau 57,2%% subjek berada dalam kategori sedang. Sementara itu

sebanyak 30 subjek atau 42,8% subjek berada pada kategori tinggi. Maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas subjek berada kategori tingkat self esteem sedang.

Sementara itu untuk tingkat obesitas subjek dapat dikategorikan

menggunakan tingkatan indeks massa tubuh yang disebutkan oleh WHO (dalam

Roche, 2008). Tabel kategorisasi indeks massa tubuh subjek tersebut adalah

sebagai berikut:

Tabel 10

Kategorisasi Obesitas Subjek

Kategori IMT ( ) n Prosentase

Obese I 25,0-29,9 56 80%

Obese II >30 14 20%

Total 70 100%

Berdasarkan kategorisasi tersebut maka dapat dilihat sebanyak 56 subjek

atau 80% subjek berada pada kategori obesitas I. Di sisi lain, sebanyak 14 atau

20% subjek berada kategori obesitas II. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa

mayoritas subjek berada pada kategori obesitas I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

67

D. Uji Asumsi dan Hasil Penelitian

a. Linearitas

Tabel 11

Uji Linearitas

Sum of

Squares

Df. Mean

Square

F Sig.

IMT*SE Between

Groups

(Combined) 174.365 19 9.177 4.23 .000

Linearity 95.458 1 95.458 44.0

8

.000

Deviation

From

Linearity

78.907 18 4.384 2.02

5

.026

Within

Groups

4.384 2.02

5

.026

Total 2.165

Uji Linearitas merupakan suatu pengujian statistik yang berfungsi untuk

melihat apakah data yang diperoleh memiliki sifat linear atau tidak.

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansi sebesar 0.000.

hasil tersebut menunjukkan nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari

nilai α = 5% atau p<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa antara variabel self

esteem dan obesitas memiliki sifat yang linear.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

68

b. Normalitas

Tabel 12

Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig

IMT .103 70 .062

SE .095 70 .195

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa variabel self esteem dan

obesitas memiliki data yang normal. Hal ini dapat terlihat dari signifikansi

yang diperoleh masing-masing variabel yaitu self esteem sebesar 0,195 dan

obesitas sebesar 0,62. Signifikansi kedua variabel tersebut diatas 0,05. Oleh

karena itu dapat dikatakan bahwa distribusi data dalam kedua item tersebut

normal.

c. Uji Hipotesis

Peneliti melakukan uji hipotesis dengan teknik korelasi Product

Moment melalui program Windows SPSS versi 16.00. Analisis data ini

dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya oleh

peneliti. Hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti adalah

terdapat hubungan negatif antara self esteem dan obesitas.

Tabel 13

Hasil Uji Korelasi

IMT SE

IMT Pearson Correlation 1 -.581

Sig. (1-tailed) .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

69

N 70

SE Pearson Correlation -.581 1

Sig. (1-tailed) .000

N 70 70

Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat kita lihat bahwa koefisien korelasi

sebesar -0,581 dengan nilai p = 0,00 (p<0,01). Data ini menunjukkan adanya

hubungan negatif antara variabel self esteem dengan obesitas. Hubungan

negatif ini menunjukkan bahwa semakin individu memiliki self esteem yang

tinggi, maka semakin rendah tingkat obesitas pada individu tersebut.

Sebaliknya, semakin rendah self esteem individu tersebut, maka semakin

tinggi tingkat obesitas pada individu tersebut. Hal ini menyimpulkan bahwa

hipotesis penelitian ini diterima.

Lebih jauh, peneliti melakukan uji korelasi menggunakan korelasi

Product Moment melalui program Windows SPSS versi 21.00 pada setiap

aspek dari self esteem terhadap obesitas. Hal ini dilakukan untuk melihat

seberapa besar korelasi antara tiap aspek self esteem terhadap obesitas.

Tabel 14

Uji Regresi Aspek Power dan Feelings of Belonging terhadap Obesitas

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 51.099 4.106 12.445 .000

Fob -.269 .053 -.518 -5.103 .000

Pow -.162 .089 -.185 -1.818 .074

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

70

Untuk melihat besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel self

esteem terhadap variabel obesitas, maka dapat dilihat dari analisis korelasi

antara variabel self esteem (Y) dengan variabel obesitas (Y’). Dalam

mencari Y’ digunakan rumus Y’ = a + b1X1 + b2X2. Kemudian dijelaskan

bahwa a merupakan konstanta / intersep, b1 merupakan koefisien regresi

variabel feelings of belonging, X1 merupakan nilai aspek feelings of

belonging , b2 merupakan koefisien regresi variabel power, dan X2

merupakan nilai aspek power.

Berdasarkan uji regresi menggunakan SPSS for Windows 21.0

didapatkan nilai Konstanta / intersep sebesar 51,099. Secara matematis, hal

ini menyatakan bahwa jika nilai aspek dari variabel bebas yaitu XI dan X2

sama dengan nol, maka nilai Y’ adalah 51,099.

Kemudian, koefisien regresi aspek feelings of belonging (b1) adalah -

0,269. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu skor aspek

feelings of belonging (X1) dengan asumsi aspek lain konstan, akan

menyebabkan pengurangan nilai Y’ sebesar 0,269.

Koefisien regresi aspek power (b2) adalah -0,162. Hal ini menunjukkan

bahwa setiap peningkatan satu skor aspek power (X2) dengan asumsi aspek

lain konstan, akan menyebabkan pengurangan nilai Y’ sebesar 0,162.

Di sisi lain, untuk melihat besarnya sumbangan self esteem terhadap

obesitas, perlu diketahui koefisien determinasi atau ( .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

71

Tabel 15

Sumbangan Self Esteem Terhadap Obesitas

Mo

del

R R

Squar

e

Adjuste

d R

Square

Std.

Error of

the

Estimat

e

Change Statistics Durbin

-

Watso

n

R

Square

Chang

e

F

Chang

e

d

f

1

df

2

Sig. F

Chang

e

1 .589a .346 .327 1.66 .346 17.752 2 67 .000 1.916

Dari hasil analisis didapatkan (RYY’) = 0,589 dan = 0.346.

Nilai tersebut memiliki arti bahwa koefisien determinasi ( dari variabel

self esteem terhadap variabel obesitas adalah sebesar 0,346 (35%). Hal ini

menunjukkan adanya sumbangan efektif dari variabel self esteem sebesar

35% terhadap obesitas pada wanita dewasa awal. Hasil ini juga

menunjukkan bahwa ada sumbangan 65% yang berasal dari variabel lain.

E. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

self esteem dan obesitas. Berdasarkan hasil analasis statistik uji hipotesis

menggunakan teknik korelasi product moment melalui windows spss 16.00

didapatkan koefisien korelasi sebesar -0,581 dengan nilai p = 0,00 (p<0,01),

sehingga hipotesis terbukti. Hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif

signifikan antara variabel self esteem dan obesitas. Semakin tinggi self esteem

yang dimiliki oleh wanita dewasa awal, maka semakin rendah tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

72

obesitasnya, begitu juga sebaliknya. Self esteem sebagai dasar individu

melakukan perilaku membuat wanita dewasa awal mampu menentukan mana

perilaku yang baik bagi dirinya dan yang perlu dihindari. Pengontrolan pada

perilaku makan dan melakukan aktivitas fisik meminimalisir terjadinya

penumpukan lemak pada tubuh, sehingga sehingga individu terhindar dari

obesitas.

Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa self esteem memiliki peran dalam terjadinya obesitas pada seorang

individu. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh French dkk

(1995) di mana self esteem yang dimiliki oleh seorang individu memiliki

pengaruh terhadap tingkat obesitas yang dimiliki oleh individu tersebut. Hal ini

dikarenakan aspek dari self esteem yaitu feelings of belonging dan power

merupakan karakteristik dalam diri individu untuk mampu mengatur pola

makan dan merawat diri mereka, sehingga terhindar dari obesitas.

Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan, juga didapatkan hasil

bahwa self esteem memberikan dampak terhadap terjadinya obesitas pada diri

individu. Hasil dari analisis regresi menggunakan windows spss 21.00,

diperoleh hasil bahwa self esteem mempunyai kontribusi terhadap obesitas

sebesar 35%. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kontribusi sebesar 65%

dari variabel lain terhadap obesitas. Hal ini didukung oleh Roberts, Deleger,

Strawbridge, dan Kaplan yang mengatakan bahwa masih terdapat variabel yang

berkontribusi dalam terjadinya obesitas pada diri individu, antara lain depresi

dan kesehatan mental (2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

73

Lebih jauh, berdasarkan uji regresi antara kedua aspek self esteem

terhadap obesitas menggunakan teknik regresi melalui windows spss 21.00.

Diperoleh hasil di mana nilai konstanta atau intersep (Y’) adalah 51,099.

Kemudian, nilai koefisien aspek feelings of belonging adalah -0,269.

Sementara nilai koefisien aspek power adalah sebesar -0,162. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu skor aspek feelings of belonging

(X1) dengan asumsi aspek lain konstan, akan menyebabkan pengurangan nilai

Y’ sebesar 0,269. Lalu, setiap pengingkatan satu skor aspek power dengan

asumsi aspek lain konstan, akan menyebabkan pengurangan nilau Y’ sebesar

0,162. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh aspek feelings of

belonging lebih besar daripada aspek power terhadap obesitas.

Jika kita melihat kembali pengaruh kedua aspek self esteem yaitu power

dan feelings of belonging, didapatkan hasil bahwa nilai koefisien aspek feelings

of belonging lebih tinggi dibandingkan power, yaitu dengan skor -0,269. Di sisi

lain, nilai koefisien aspek feelings of belonging juga signifikan (p=0,00),

sementara nilai koefisien aspek power tidak siginifkan (p=0,074). Hal ini

menunjukkan bahwa korelasi antara aspek feelings of belonging terhadap

obesitas lebih kuat daripada power. Feelings of belonging berbicara mengenai

aktivitas fisik yang dilakukan oleh individu sebagai bentuk penghargaan atas

dirinya. Penelitian yang dilakukan oleh Kruger dkk (2008) menunjukkan

bahwa aktivitas fisik merupakan hal yang selalu dilakukan untuk menghindari

obesitas. Tetap adanya makanan yang masuk ke dalam setiap harinya, maka

diperlukan cara untuk membakar hasil proses pencernaannya. Aktivitas fisik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

74

inilah yang kemudian yang membakar hasil proses pencernaan pada tubuh,

sehingga tubuh mampu terhindar dari obesitas.

Lin, dkk (1999) mengatakan bahwa resiko obesitas masih tetap ada

meskipun individu mengontrol pola makan mereka. Hal ini dikarenakan masih

terdapat kemungkinan terjadinya penumpukan lemak akibat aktivitas makan.

Makan yang merupakan proses yang berulang kali dilakukan oleh individu,

maka diperlukan pembakaran pada hasil proses pencernaan makanan tersebut

yang berupa lemak dan gula. Ketika individu tidak mampu membakar hasil

proses pencernaan mereka dengan baik, resiko obesitas justru akan semakin

meningkat (Lin dkk, 1999).

Feelings of belonging merupakan aspek self esteem yang berbicara

mengenai bagaimana individu menghargai dan mencintai dirinya (Brown,

2013). Aspek ini merujuk pada salah satu model self esteem yaitu physical self

esteem. Physical self esteem merupakan model self esteem yang berbicara

mengenai seberapa banyak individu melakukan aktivitas fisik (McAuley, dkk,

2003). Aktivitas fisik yang dilakukan oleh individu ini merupakan bentuk

penghargaan individu terhadap diri mereka. Semakin individu menghargai diri

mereka, maka individu akan merawat diri mereka, di mana bentuk perawatan

diri yang dilakukan oleh individu yang memiliki pshysical self esteem yang

tinggi adalah dengan melakukan aktivitas fisik untuk membakar hasil proses

pencernaan dalam tubuh, dalam rangka menjaga kesehatan mereka (McAuley,

dkk, 2005). Ketika pembakaran hasil proses pencernaan dapat berjalan dengan

maksimal, maka obesitas pun dapat dihindari. Hal inilah yang menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

75

aspek feelings of belonging menjadi krusial dalam individu mencegah

terjadinya obesitas.

Selain itu berdasarkan hasil analisis deskriptif data pada 70 subjek

penelitian didapatkan hasil rerata empiris self esteem lebih tinggi dibandingkan

rerata teoritis, di mana skor rerata empiris self esteem adalah 99,1 dan rerata

teoritis self esteem adalah 82,5. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya

penelitian memiliki self esteem yang di atas rata-rata. Data persebaran tingkat

self esteem subjek juga mendukung hasil tersebut. Dari total 70 subjek tidak

ada yang masuk dalam kategori self esteem rendah. Untuk kategori self esteem

sedang terdapat 40 subjek dan 30 sisanya masuk dalam kategori self esteem

tinggi. Hal ini dikarenakan keadaan self esteem individu pada masa dewasa

awal umumnya sudah lebih baik dan stabil daripada masa remaja, di mana pada

masa remaja self esteem seorang individu cenderung lebih rendah dan fluktuatif

(Orth, dkk, 2010). Oleh karena itu, tingkat self esteem pada subjek penelitian

kali ini di atas rata-rata.

Sementara itu berdasarkan hasil analisis deskriptif data pada 70 subjek

penelitian, didapatkan hasil kategorisasi tingkat obesitas subjek. Dari total 70

subjek, 56 subjek menderita obesitas I. Sementara itu, 14 yang lain menderita

obesitas II. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas subjek berada

pada kategori obesitas I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada hubungan negatif (-) yang signifikan antara self esteem dan obesitas

pada wanita dewasa awal. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi self

esteem wanita dewasa awal, maka semakin rendah obesitas yang dimiliki

oleh wanita dewasa awal tersebut, begitu juga sebaliknya.

2. Meskipun kedua aspek dari self esteem yaitu power dan feelings of

belonging, pada penelitian kali memiliki kontribusi terhadap terjadinya

obesitas, namun kontribusi aspek power tidak signifikan. Oleh karena itu,

perlu adanya perhatian lebih terhadap aspek feelings of belonging

dikarenakan aspek inilah yang memiliki kontribusi signifikan terhadap

terjadinya obesitas.

3. Sumbangan efektif variabel self esteem terhadap obesitas adalah sebesar

35%. Hal ini menunjukkan bahwa variasi obesitas dapat dijelaskan dari

variasi self esteem dengan sumbangan efektif sebesar 35% dan variabel

lain sebesar 65%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

77

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat peneliti

ajukan, yaitu:

1. Bagi wanita dewasa awal

Wanita dewasa awal diharapkan mampu meningkatkan feelings of

belonging mereka, yaitu rasa penghargaan akan diri sendiri. Hal ini dapat

dilakukan dengan tetap menyempatkan diri melakukan olahraga di

tengah-tengah kesibukan mereka. Olahraga yang dapat dilakukan antara

lain jogging dan berenang, serta minimal dilakukan seminggu sekali.

2. Bagi para peneliti yang memiliki topik yang sama

a. Peneliti berharap jika ada peneliti yang berminat menggunakan topik

yang serupa dalam penelitiannya agar memperhatikan pengambilan

data dalam rangka mencari indeks massa tubuh subjek. Perlu

dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan secara langsung

agar subjek tidak melakukan faking dalam proses pengisian skala.

b. Peneliti juga berharap pada penelitian selanjutnya agar memperhatikan

jumlah subjek. Peneliti merasa jumlah subjek masih sedikit, sehingga

belum secara sempurna mewakili populasi. Oleh karena itu pada

penelitian selanjutnya diharapkan bisa menambah subjek pada topik

penelitian yang serupa.

c. Kurang bervariasinya usia subjek juga menjadi kekurangan pada

penelitian kali ini. Peneliti selanjutnya diharapkan mencari subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

78

pada kelompok usia yang lebih bervariasi, sehingga dapat mewakili

populasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

79

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, E. A., Ahmed, A. A., Huque, M. S., Abdulhameed, A., Khan, I.,

Muttappallymyalil, J. (2015). Obesity Among University Student: A

Cross-Sectional Study in Ajman, UAE. Gulf Medical Journal, 4 (S2),

S14-S23. Diunduh dari www.gulfmedicaljournal.com

Albo, J. M., Nunez, J. L., Navarro. J. G., Grijalvo. F. (2007). The Rosenberg Self-

esteem Scale: Translation and Validation in Universuty Students. The

Spanish Journal of Psychology, Vol 10, No. 2, 458 – 467.

Asri, N. D., & Setiasih. (2004). Penerapan Metode Akupuntur Pada Wanita

Penyandang Obesitas. ANIMA Vol. 19 No.3, 286-296

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Balitbangkes RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta.

Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:

Balitbang Kemenkes RI

Baumgardner, S.R., & Crothers, M. K., (2010). Positive Psychology. United

States of America: Pearson Prentice Hall.

Bosson, J. K., Brown, R. P., Zeigler-Hill, V., & Swann, W. B., Jr. (2003). Self-

enhancement tendencies among people with high explicit self-esteem:

The moderating role of implicit self-esteem. Self and Identity, 2, 169-187.

Bosson, J. K., Swann, W. B., Pennebaker, J. W., (2000). Stalking The Perfect

Measure of Implicit Self-Esteem: The Blind Men and The Elephant

Revisited. Journal of Personality Social Psychology, 79 (4), 631-43.

Diunduh dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/

Branden, Nathaniel. (1969). The Psychology of Self Esteem. San Fransisco: Josey-

Bass.Inc

Brissett, D. (1972). Toward a clarification of self-esteem. Journal of Psychiatry,

35, 255-263.

Brown, Jonathon. D., (1997). The Self. Oxford: Psychology Press. Diunduh dari

https://www.routledge.com/

Calle EE, Rodriguez C, Walkerthurmond K, Thun MJ. (2003). Overweight,

obesity, and mortality from cancer in a prospectively studied cohort of

U.S. adults. The New England Journal of Medicine 348 (17), 1625– 38.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

80

Chang, Y. K., Nien, Y. H., Tsai, C. L., & Etnier, J. L. (2010). Physical activity

and cognition in older adults: the potential of Tai Chi Chuan. Journal of

Aging and Physical Activity, 18, 451-472.

Coopersmith, S., (1967). The Antecedents of Self Esteem. San Fransisco: W. H.

Freeman Company.

Creemers, D. H. M., Scholte, R. H. J., Engels, R. C. M. E., Prinstein, M. J., Wiers,

R. W. H. J., (2012). Implicit and Explicit Self-Esteem As Concurrent

Predictors of Suicidal Ideation, Depressive Symptoms, and Loneliness.

Journal of Behavior Therapy and Experimental Psychiatry, 43 (1). 638-

646. Diunduh dari http://devpsychopathologyru.nl

Dallman, M. F., Pecoraro, N., Akana, S. F., La Fleur, S. E., Gomez, F., Houshyar,

H., Bell, M. E., Bhatnagar, S., Laugero, K. D., Manalo, S. (2003).

Chronic Stress and Obesity: A New View of “Comfort Food”.

Proceeding of the National Academy of Sciences of the United States of

America, 100 (20), 11696-701.

Dariyo, Agoes. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Depdikbud, (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Epstein, S., & Morling, B. (1995). Is The Self Motivated To Do More Than

Enhance and/or Verify Itself?. Dalam M. H. Kernis (Ed.), Efficacy,

agency, and self-esteem (pp. 9–30). New York: Plenum

Fabricatore, A. N., & Wadden, T. A., (2005). Lifestyle Modification in the

Treatment of Obesity. Dalam Goldstein, D. J., The Management of Eating

Disorders and Obesity (Eds 2nd). . New Jersey: Human Press

Fallon, A. (1990). Body Images: Development, Deviance, and Change. New

York: Guilford Press.

Feist, J., & Gregory J. Feist. (2006). Theories of Personality Sixth Edition. United

States: McGraw-Hill Companies Inc.

Ferris, L. D., Brown, D. J., Lian, H., Keeping, L. M., (2009). When Does Self-

Esteem Relate to Deviant Behavior? The Role of Contingencies of Self

Worth. Journal of Applied Psychology, 94 (5), 1345-1353. Diunduh dari

http://psycnet.apa.org/psycinfo/2009-12532-017

Flynn, H.K.. (2001). Self-esteem Theory and measurement : a critical review.

Journal of Feminist Theory & Culture, 3. Diunduh dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

81

http://journals.sfu.ca/thirdspace/index.php/journal/article/viewArticle/koh

l er-flynn/164

Frank, E., De Raedt, R., Dereu, M., Van den Abbeele, D. (2007). Implicit and

Explicit Self Esteem in Currently Depressed Individuals With and

Without Suicidal Ideation. Journal of Behavior Therapy and

Experimental Psychiatry. 38 (1), 75-85. (Diterbitkan 10 Juli 2006)

Frank, E., De Raedt, R., De Houwer, J. (2007). Implicit But Not Explicit Self-

Esteem Predicts Future Depressive Symptomatology. Behaviour

Research and Therapy. 45 (10), 2448-55. (Dipublikasikan 4 Februari

2007).

Franzio, Shields. (2002). The Body Esteem Scale A Handbook of Theory, and

Clinical Practice. New York : The Guilford Press

French, Simone. A., Story, M., Perry. Cheryl. L., (1995). Self Esteem and Obesity

in Children and Adolescent: A Literature Review. Obesity Research

Volume 3, 5.

Gianini, L, M., & Smith, J. E., (2008). Body Dissatisfaction Mediates the

Relationship between Self-Esteem and Restrained Eating in Female

Undergraduates. International Journal of Behavior Consultation and

Therapy, 4(1). Diunduh dari http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ861335.pdf

Goble, G. F. (1987). Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Greenwald, A. G., Banaji, M. R., (1995). Implicit Social Cognition: Attitudes,

Self Esteem, and Stereotypes. Psychological Review, 102 (1), 4-27.

Diunduh dari https://faculty.washington.edu

Harper I, Deaton BJ, Driskel JA. (1986). Pangan, Gizi dan Pertanian. Alih bahasa

: Suhardjo. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Harre, Rom. & Roger, Lamb. (1996). Ensiklopedi Psikologi. Terjemahan Ediati

Kamil. Jakarta: Arcan.

Hill, A. J., (2009). Social and Psychological Factors in Obesity, in Obesity:

Science to Practice (Eds G. Williams and G. Frühbeck). UK: John Wiley

& Sons, Ltd.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Ruang Kehidupan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

82

Jumlah Orang Obesitas di Indonesia Terus Meningkat. (2014, 14 Juni). Diunduh

dari http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/06/jumlah-orang-

obesitas-di-indonesia-terus-meningkat

Karasu, Sylvia, R., (2012). Of Mind and Matter: Psychological Dimensions in

Obesity. American Journal of Psychoterapy, Vol. 66, No.2

Kruger, J., Blanck, H. M., Gillespie, C. (2008). Dietary Practices, Dining Out

Behavior, and Physical Activity Correlates of Weight Loss Maintenance.

Preventing Chronic Disease, 5 (1), A11.

Kulie, Teresa., Slattengren, Andrew., Redmer, Jackie., Counts., Eglash, Anne.,

Schrager, Sarina. (2011). Obesity and Women’s Health: An Evidence-

Based Review. Journal of The American Board of Family Medicine, 24,

75-85. Diunduh dari http://www.jabfm.org/content/24/1/75

Leary. M. R., (2005). Sociometer Theory and The Pursuit of Relational Value:

Getting To The Root of Self-Esteem. European Review of Social

Psychology, 16, 75 – 111.

Lin, B., Guthrie, J. F., Frazao, E., (1999). Nutrient Contribution of Food Away

From Home, America Eating Habits: Changes and Consequences .

Washington, DC: US Dept of Agriculture, Economic Research Service,

213-242.

Ma, Y., Bertone, E,R., Stanek, E, J., Reed, G, W., Hebert, J, R., Cohen, N, L.,

Merriam, P, A., Ockene, I, S,. (2003). Association between Eating

Pattern and Obesity in Free living US Adult Population. American

Journal of Epidemiology, 158(1): 85-92.

McAuley, E., Elavsky, S., Motl, R, W., Konopack, J, F., Hu, L., Marquez, D. X.,

(2005). Physical Activity, Self Efficacy, and Self Esteem: Longitudinal

Relationships in Older Adults. Journal of Gerontolog:

PSYCHOLOGICAL SCIENCES, 60(5), 268-275. Diunduh dari

http://psychsocgerontology.oxfordjournals.org/

Moksnes, U. K., Moljord, I. E., Espnes, G. A., & Byrne, D. G. (2010). The

Association Between Stress and Emotional States in Adolescents: The

Role of Gender and Self-Esteem. Personality and Individual Differences,

430- 435.

Moore, Mary Courtney. (1997). Terapi Diet dan Nutrisi. Jakarta : Hipokrates

Murk. C. J., (2006). Self-Esteem Research, Theory, and Practice : Toward A

Positive Psychology of Self-Esteem (Ed 3). New York : Springer

Publishing Company Inc

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

83

Mustafa, Zainal. (2011). Mengurai Variabel Hingga Intrumentasi. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Mu’tadin, Z. (2002). Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.

Yogyakarta. Andi Offset

Myers, Michael D. (2004). Definition of Obesity. Diunduh dari

http://www.weight.com/definition.asp

Neal, D., & Carey, K. (2005). A Follow-Up Psychometric Analysis Of The Self-

Regulation Questionnaire. Psychology of Addictive Behaviors, 19(4),

414–422.

Neumark-Sztainer, D., Paxton, S., Hannan, P., Haines, J., & Story, M. (2006).

Does body satisfaction matter? Five-year longitudinal associations

between body satisfaction and health behaviors in adolescent females and

males. Journal of Adolescent Health, 39, 244-251.

Orth, U., Robins, R. W., & Roberts, B. W. (2008). Low Self-Esteem

Prospectively Predicts Depression in Adolescence and Young Adulthood.

Journal of Personality and Social Psychology, 695-708.

Orth, U. Trzesniewski, K.H. Robins, R.W. (2010_. Self-Esteem Development

From Young Adulthood to Old Age: A Cohort-Sequential Longitudinal

Study. Journal of Personality and Social Psychology, 2010, Vol. 98, No.

4, 645–658

Pingkan, Palilingan. (2010). Apakah Anak Anda Obesitas?. Diunduh dari

http://www.ekahospital.com/uploads/bulletins/final/%/20/draf.pdf\

Park, Hyejin., & Kisok, Kim. (2012). Association of Alcohol Consumption with

Lipid Profile in Hypertensive Men. Oxford Journals – Alcohol and

Alcoholism. Diunduh dari

http://alcalc.oxfordjournals.org/content/early/2012/02/26/alcalc.ags019

Priyani. (1998). Obesitas dan Pengelolaannya. Widya Darma, edisi Oktober, 99-

109.

Pratiwi, L. R., (2011). Hubungan Kebermaknaan Hidup Dengan Self Esteem

Pada Penghuni/Siswa Pusat Rehabilitasi Narkoba Rumah Damai.

(Skripsi, Semarang, Universitas Negeri Semarang). Diunduh dari

http://lib.unnes.ac.id

Roberts, R. E., Deleger, S., Strawbride, W, J., Kaplan, G. A., (2003). Prospective

Association Between Obesity and Depression; Evidence from The

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

84

Alameda County Study. School of Public, The University of Texas Health

Science Center. International Journal of Obesity, 514-21.

Roche. (2008). Weight Management. Roche Indonesia: Jakarta

Rogers, C. R., & Dymond, R. (1954). (Eds.). Psychotherapy and personality

change. Chicago: University of Chicago Press.

Salmiyati. 2011. Harga diri (self-esteem) Remaja Panti Asuhan Di Pekanbaru.

Fakultas Psikologi UIN Suska Riau (dipublikasikan).

Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (edisi

kelima). (Penerj. Achmad Chusairi, Juda Damanik; Ed. Herman Sinaga,

Yati Sumiharti). Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W., (2007). Psikologi Perkembangan. Edisi 11 Jilid 1. Jakarta:

Erlangga

Schröder-Abé, M., Rudolph, A., & Schütz, A. (2007). Implicit Self-Esteem:

Assessment Options and Discrepancies with Explicit Self-Esteem. Paper

disajikan dalam The 9th European Conference on Psychological

Assessment, Thessaloniki, Yunani.

Schunk, D. H., & Zimmerman, B. J. (1998). Self Regulated Learning: From

Teaching to Self Reflective Practice. New York : The Guilford Press.

Siregar, Syofian. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Stunkard, A. J., Faith, M. S., Allison, K. C., (2003). Depression and Obesity. A

Journal of Psychiatric Neuroscience and Therapeutics, Vol. 54, 3, 330-

337.

Sugiyono. (2000). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta : Universitas Sanata

Dharma.

Suyono, S., Djauzi, S., (1994). Penyakit Degeneratif dan Gizi Lebih Baik. Widya

Karya Pangan dan Gizi V. Jakarta: LIPI.

Swann, W B., Jr., & Schroeder, D. G. (1995). The Search For Beauty and Truth:

A Framework For Understanding Reactions To Evaluations. Personality

and Social Psycbologv Bulletin, 21, 1307-1318.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

85

Taniredja, T. & Mustafidah, H. (2011). Penelitian Kuantitatif (Sebuah

Pengantar). Bandung: Alfabeta.

Usia Awal Terkena Obesitas Menentukan Kesehatan Tubuh Dikemudian Hari.

(2014, 7 Mei). Diunduh dari https://duniafitnes.com/news/usia-awal-

terkena-obesitas-menentukan-kesehatan-tubuh-dikemudian-hari.html

Utomo, G. T., Said, Junaidi,. Rahayu, Setya. (2012). Latihan Senam Aerobik Untuk

Menurunkan Berat Badan, Lemak, Dan Kolesterol. Journal of Sport Sciences

and Fitness. Diunduh dari

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf/article/view/205/235

Wadden, T. A., Brownell, K. D., Foster, G. D., (2002). Obesity: Responding to

The Global Epidemic. Journal of Consulting and Clinical Psychology,

70(30), 510-525.

Wilborn, C., Beckham, J., Campbell, B., Harvey, T., Galbreath, M., La, Bounty

P., et al. (2005). Obesity: prevalence, theories, medical consequences,

management, and research directions. Journal International Social Sports

Nutrition, 2, 4–31.

World Health Organization. (2011). Childhood Overweight and Obesity. Diunduh

dari http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en.html

World Health Organization. (2013). About Cardiovascular diseases. Diunduh dari

http://www.who.int/cardiovascular_diseases/about_cvd/en/ accessed on.

Wulandari, Tri dan Zulkaida, Anita. (2007). Self Regulated Behavior Pada

Remaja Putri yang mengalami Obesitas. Jurnal PESAT (Psikologi,

Ekonomi, Sastra, Arsitek, & Sipil), 5, 1858-2559. Diunduh dari

http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2004/3/7/ce2.html

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

86

Lampiran 1

Skala Self Esteem (Uji Coba)

Perkenalkan, saya Yosua Cahyo Putro. Saya adalah mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Dalam rangka

memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir, maka saya

mengharapkan partisipasi anda untuk mengisi kuesioner ini. Topik

saya dalam penelitian ini adalah mengenai pandangan terhadap diri

sendiri.

Informasi yang anda berikan akan menjadi informasi yang

berguna apabila anda memberikan jawaban yang jujur, spontan, dan

apa adanya. Tidak ada jawaban yang benar atau yang salah, maka

silakan anda memberikan jawaban yang paling sesuai dengan diri

anda. Saya memahami bahwa mungkin saja jawaban yang anda

berikan bersifat rahasia. Oleh karena itu, saya akan menjaga

kerahasiaan identitas dan jawaban yang telah anda berikan. Saya

hanya akan menggunakan informasi dari anda untuk kepentingan

penelitian ini saja.

Saya mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan kesediaan

anda untuk mengisi kuesioner ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

87

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN

Setelah membaca dan memahami informasi yang berkaitan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sdr. Yosua Cahyo Putro, saya

bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya berpartisipasi secara

suka rela dan tanpa paksaan atau tekanan dari pihak tertentu.

Semua jawaban yang saya berikan dalam skala penelitian

merupakan jawaban yang jujur dan murni berasal dari diri saya yang

sesungguhnya, dan bukan berdasarkan apa yang benar atau salah dan

apa yang baik atau buruk dalam masyarakat.

Saya juga mengijinkan peneliti untuk menggunakan jawaban-

jawaban yang saya berikan untuk kepentingan penelitian ini.

Menyetujui,

…, ……………. 2016

.........................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

88

DATA IDENTITAS

Inisial :

Usia :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

89

PETUNJUK PENGERJAAN

Berikut ini terdapat 41 pernyataan, bacalah dan pahami setiap

pernyataan yang ada dengan seksama. Berilah tanda silang (X) di

dalam pilihan kotak yang tersedia, yaitu :

SS : Bila pernyataan tersebut “SANGAT SETUJU” dengan diri

Anda

S : Bila pernyataan tersebut “SETUJU” dengan diri Anda

TS : Bila pernyataan tersebut “TIDAK SETUJU” dengan diri

Anda

STS : Bila pernyataan tersebut “SANGAT TIDAK SETUJU”

dengan diri Anda

Anda bebas dalam menentukan pilihan atas jawaban Anda

sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar maupun

jawaban yang salah, karena jawaban yang Anda pilih mencerminkan

diri Anda masing-masing.

Contoh cara pengisian :

Pernyataan SS S TS STS

Saya gemar menonton film X

Ketika Anda keliru dalam memilih jawaban, Anda dapat

memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang telah anda

pilih sebelumnya dan memberikan tanda silang (X) pada jawaban

yang lebih menggambarkan diri Anda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

90

Contoh koreksi :

Pernyataan SS S TS STS

Saya gemar menonton film X X

Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat

Mengerjakan !

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa diri saya berguna bagi orang di

sekitar saya.

2. Saya merasa harus menjaga kebersihan diri

dengan baik.

3. Saya merasa berpenampilan yang baik adalah hal

penting.

4. Saya menjaga diri saya agar tidak mudah

dilecehkan orang lain.

5. Saya rasa penting untuk menjaga kesehatan diri

saya.

6. Saya merasa diri saya istimewa.

7. Saya merasa setiap bagian dari diri saya sangatlah

berharga.

8. Saya menyukai diri saya sendiri

9. Saya bangga dengan diri saya sendiri.

10. Saya mampu menerima diri saya apa adanya.

11. Saya memberikan perhatian pada diri saya

sendiri.

12. Penting bagi saya untuk merawat diri saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

91

No. Pernyataan SS S TS STS

sendiri.

13. Saya merasa memprioritaskan diri saya sendiri

merupakan suatu hal yang perlu dilakukan.

14. Saya mampu mengatur apa yang akan saya

lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

15. Saya bisa menahan keinginan saya akan suatu

hal, yang sebenarnya tidak saya butuhkan.

16. Saya bisa menolak ajakan teman saya untuk

melakukan sesuatu yang saya rasa akan

merugikan diri saya sendiri.

17. Saya merupakan pribadi yang disiplin.

18. Saya paham betul akan dampak dan tujuan dari

apa yang saya lakukan.

19. Saya selalu berhati-hati dalam dalam berperilaku.

20. Saya bisa mengetahui kapan saya harus bertindak

dan kapan saya harus diam.

21. Saya mampu mengendalikan emosi saya.

22. Saya merasa keberadaan diri saya hanya

menyusahkan orang lain.

23. Kebersihan bukan merupakan hal yang penting

bagi saya.

24. Setiap orang bisa melecehkan diri saya, dan itu

merupakan hal yang wajar.

25. Saya merasa sakit merupakan hal yang wajar dan

saya tidak perlu melakukan pencegahan khusus

atas hal tersebut.

26. Saya merasa diri saya buruk.

27. Saya tidak khawatir diri saya sendiri terluka.

28. Saya membenci keadaan diri saya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

92

No. Pernyataan SS S TS STS

29. Saya merasa malu dengan diri saya.

30. Saya merasa jengkel dan tidak puas dengan

keadaan diri saya sendiri.

31. Saya merasa keadaan diri saya bukanlah hal yang

penting.

32. Saya merasa buang-buang waktu untuk merawat

diri saya sendiri.

33. Saya merasa hal-hal mengenai diri saya pribadi

tidak terlalu penting dan bisa dikesampingkan.

34. Saya hanya mengikuti keinginan saya semata

dalam berperilaku.

35. Saya tidak bisa membedakan mana kebutuhan

dan keinginan saya.

36. Saya selalu menerima ajakan teman saya untuk

melakukan sesuatu.

37. Melanggar aturan adalah hal yang biasa bagi

saya.

38. Dalam berperilaku, saya hanya mengikuti

lingkungan di sekitar saya.

39. Dalam berperilaku, saya biasanya seenak

kehendak saya sendiri.

40 Saya tidak bisa menghentikan melakukan

kegiatan yang saya sukai.

41. Saya memiliki emosi yang tidak stabil.

Periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada yang terlewati atau

kosong.

Terima kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

93

Lampiran 2

Skala Self Esteem (Setelah Uji Coba)

Perkenalkan, saya Yosua Cahyo Putro. Saya adalah mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Dalam rangka

memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir, maka saya

mengharapkan partisipasi anda untuk mengisi kuesioner ini. Topik

saya dalam penelitian ini adalah mengenai pandangan terhadap diri

sendiri.

Informasi yang anda berikan akan menjadi informasi yang

berguna apabila anda memberikan jawaban yang jujur, spontan, dan

apa adanya. Tidak ada jawaban yang benar atau yang salah, maka

silakan anda memberikan jawaban yang paling sesuai dengan diri

anda. Saya memahami bahwa mungkin saja jawaban yang anda

berikan bersifat rahasia. Oleh karena itu, saya akan menjaga

kerahasiaan identitas dan jawaban yang telah anda berikan. Saya

hanya akan menggunakan informasi dari anda untuk kepentingan

penelitian ini saja.

Saya mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan kesediaan

anda untuk mengisi kuesioner ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

94

LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN

Setelah membaca dan memahami informasi yang berkaitan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sdr. Yosua Cahyo Putro, saya

bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Saya berpartisipasi secara

suka rela dan tanpa paksaan atau tekanan dari pihak tertentu.

Semua jawaban yang saya berikan dalam skala penelitian

merupakan jawaban yang jujur dan murni berasal dari diri saya yang

sesungguhnya, dan bukan berdasarkan apa yang benar atau salah dan

apa yang baik atau buruk dalam masyarakat.

Saya juga mengijinkan peneliti untuk menggunakan jawaban-

jawaban yang saya berikan untuk kepentingan penelitian ini.

Menyetujui,

…, ……………. 2016

……………………...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

95

DATA IDENTITAS

Inisial :

Usia :

Tinggi Badan :

Berat Badan :

Jenis Pekerjaan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

96

PETUNJUK PENGERJAAN

Berikut ini terdapat 33 pernyataan, bacalah dan pahami setiap

pernyataan yang ada dengan seksama. Berilah tanda silang (X) di

dalam pilihan kotak yang tersedia, yaitu :

SS : Bila pernyataan tersebut “SANGAT SETUJU” dengan diri

Anda

S : Bila pernyataan tersebut “SETUJU” dengan diri Anda

TS : Bila pernyataan tersebut “TIDAK SETUJU” dengan diri

Anda

STS : Bila pernyataan tersebut “SANGAT TIDAK SETUJU”

dengan diri Anda

Anda bebas dalam menentukan pilihan atas jawaban Anda

sendiri. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar maupun

jawaban yang salah, karena jawaban yang Anda pilih mencerminkan

diri Anda masing-masing.

Contoh cara pengisian :

Pernyataan SS S TS STS

Saya gemar menonton film X

Ketika Anda keliru dalam memilih jawaban, Anda dapat

memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang telah anda

pilih sebelumnya dan memberikan tanda silang (X) pada jawaban

yang lebih menggambarkan diri Anda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

97

Contoh koreksi :

Pernyataan SS S TS STS

Saya gemar menonton film X X

Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat

Mengerjakan !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

98

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa diri saya berguna bagi orang

di sekitar saya.

2. Saya merasa harus menjaga kebersihan

diri dengan baik.

3. Saya menjaga diri saya agar tidak mudah

dilecehkan orang lain.

4. Dalam berperilaku, saya biasanya seenak

kehendak saya sendiri.

5. Saya merasa setiap bagian dari diri saya

sangatlah berharga.

6. Saya menyukai diri saya sendiri

7. Dalam berperilaku, saya hanya

mengikuti lingkungan di sekitar saya.

8. Saya mampu menerima diri saya apa

adanya.

9. Melanggar aturan adalah hal yang biasa

bagi saya.

10. Saya selalu menerima ajakan teman saya

untuk melakukan sesuatu.

11. Saya mampu mengatur apa yang akan

saya lakukan dalam kehidupan sehari-

hari.

12. Saya bisa menahan keinginan saya akan

suatu hal, yang sebenarnya tidak saya

butuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

99

13. Kebersihan bukan merupakan hal yang

penting bagi saya.

14. Saya merasa sakit merupakan hal yang

wajar dan saya tidak perlu melakukan

pencegahan khusus atas hal tersebut.

15. Saya bisa mengetahui kapan saya harus

bertindak dan kapan saya harus diam.

16. Saya mampu mengendalikan emosi saya.

17. Saya merasa keberadaan diri saya hanya

menyusahkan orang lain.

18. Saya rasa penting untuk menjaga

kesehatan diri saya.

19. Saya paham betul akan dampak dan

tujuan dari apa yang saya lakukan.

20. Saya merasa diri saya buruk.

21. Saya membenci keadaan diri saya

sendiri.

22. Saya bangga dengan diri saya sendiri.

23. Saya merasa keadaan diri saya bukanlah

hal yang penting.

24. Saya memberikan perhatian pada diri

saya sendiri.

25. Penting bagi saya untuk merawat diri

saya sendiri.

26. Saya hanya mengikuti keinginan saya

semata dalam berperilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

100

27. Saya tidak bisa membedakan mana

kebutuhan dan keinginan saya.

28. Saya merasa diri saya istimewa.

29. Saya merupakan pribadi yang disiplin.

30. Saya bisa menolak ajakan teman saya

untuk melakukan sesuatu yang saya rasa

akan merugikan diri saya sendiri.

31. Saya merasa malu dengan diri saya.

32 Saya merasa buang-buang waktu untuk

merawat diri saya sendiri.

33. Saya merasa hal-hal mengenai diri saya

pribadi tidak terlalu penting dan bisa

dikesampingkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

101

Lampiran 3

Hasil Seleksi Item Skala Self Esteem

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR00001 119.34 84.530 .316 .879

VAR00002 118.96 83.170 .349 .879

VAR00003 119.93 83.823 .183 .882

VAR00004 119.11 83.331 .343 .879

VAR00005 120.23 84.421 .130 .884

VAR00006 119.51 81.970 .404 .878

VAR00007 119.09 82.063 .442 .877

VAR00008 119.35 81.886 .424 .877

VAR00009 119.60 82.626 .362 .878

VAR00010 119.45 81.462 .463 .877

VAR00011 119.44 81.340 .401 .878

VAR00012 119.70 82.838 .375 .878

VAR00013 119.65 85.806 .050 .884

VAR00014 119.44 81.764 .543 .876

VAR00015 119.43 83.480 .313 .879

VAR00016 119.24 81.215 .361 .879

VAR00017 119.37 83.892 .299 .879

VAR00018 119.36 84.071 .148 .884

VAR00019 119.53 83.181 .326 .879

VAR00020 119.36 82.940 .454 .877

VAR00021 119.54 83.645 .331 .879

VAR00022 119.35 82.210 .483 .877

VAR00023 119.24 83.659 .295 .879

VAR00024 119.08 83.044 .385 .878

VAR00025 119.44 81.239 .531 .875

VAR00026 119.32 80.018 .606 .874

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

102

VAR00027 119.67 84.708 .136 .883

VAR00028 119.38 80.278 .591 .874

VAR00029 119.43 82.066 .494 .876

VAR00030 119.62 83.814 .247 .880

VAR00031 119.35 81.927 .492 .876

VAR00032 119.37 84.013 .375 .879

VAR00033 119.25 83.785 .318 .879

VAR00034 119.49 83.020 .324 .879

VAR00035 119.54 82.150 .397 .878

VAR00036 119.46 81.483 .487 .876

VAR00037 119.76 81.598 .377 .878

VAR00038 119.32 81.674 .475 .876

VAR00039 119.48 80.575 .632 .874

VAR00040 119.21 82.935 .377 .878

VAR00041 119.41 82.305 .466 .877

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

103

Lampiran 4

Reliabilitas Skala Self Esteem

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.892 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

104

Lampiran 5

Deskripsi Data Penelitian

One-Sample Statistics

N Mean

Xmax Xmin t

Std. Deviation

Sig. (2-

tailed)

SE

(Empiris) 70 99.1

110 91

28.092 4.594

.000

SE

(Teoritis) 70 82. 5

132 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

105

Lampiran 6

Linearitas Self Esteem dan Obesitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

IMT *

SE

Between Groups (Combined) 174.365 19 9.177 4.239 .000

Linearity 95.458 1 95.458

44.08

8 .000

Deviation

from Linearity 78.907 18 4.384 2.025 .026

Within Groups 108.258 50 2.165

Total 282.623 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

106

Lampiran 7

Normalitas Self Esteem dan Obesitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

IMT .103 70 .062 .965 70 .046

SE .095 70 .195 .954 70 .011

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

107

Lampiran 8

Korelasi Product Moment Self Esteem dan Obesitas

Correlations

IMT SE

IMT Pearson Correlation 1 -.581**

Sig. (1-tailed) .000

N 70 70

SE Pearson Correlation -.581** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

108

Lampiran 9

Uji Regresi Aspek Power dan Feelings of Belonging terhadap Obesitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 51.099 4.106

12.445 .000

fob -.269 .053 -.518 -5.103 .000

pow -.162 .089 -.185 -1.818 .074

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SELF … · iv halaman motto segala perkara dapat kutanggung di dalam dia, yang memberi kekuatan kepadaku ± filipi 4:13 if you the freak

109

Lampiran 10

Sumbangan Self Esteem Terhadap Obesitas

Model Summaryb

Mo

del

R R

Squ

are

Adjusted

R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics Durbin-

Watson R

Square

Change

F

Chang

e

df1 df2 Sig. F

Change

1 .589a .346 .327 1.66048 .346 17.752 2 67 .000 1.916

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI