PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN...

130
i HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEKERASAN VERBAL OLEH ORANG TUA DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Margaretha Tri Anggraeni NIM :129114009 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

i

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEKERASAN VERBAL OLEH

ORANG TUA DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Margaretha Tri Anggraeni

NIM :129114009

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

iv

MOTTO

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku (Filipi 4:13)

Serahkan segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihra kamu

(1 Petrus 5:7)

Orang yang sukses adalah orang yang dibentuk oleh berbagi terpaan dan

ujian dan ia dapat melewatinya dengan cantik (N.N.)

Anda tidak bisa pergi dari tanggungjawab esok hari dengan

menghindarinya hari ini (Abraham Lincoln)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yang Maha Esa dan Bunda Maria yang selalu menyertai.

Orangtuaku Bapak Joko dan Ibu Maria, Mas-mas ku tersayang Mas Dani dan Mas

Anto, Kekasihku Andika dan seluruh keluarga serta sahabat yang mendukung dan

memberi semangat serta yang sudah lama menunggu kelulusanku.

Teman-teman seperjuangan dan Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.

Untuk para orangtua yang memiliki anak yang akan menginjak masa remaja

dimanapun mereka berada. Semoga karya ini bermanfaat.

Dan untuk penulis sendiri Margaretha Tri Anggraeni yang telah berhasil

menyelesaikan satu tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

vii

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEKERASAN VERBAL ORANGTUA

DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA

Margaretha Tri Anggraeni

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara persepsi kekerasan verbal oleh

orang tua dan penyesuaian sosial pada remaja. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada hubungan

negatif antara persepsi kekerasan verbal oleh orang tua dan penyesuaian sosial pada remaja.

Subjek dalam penelitian ini sebanyak 215 orang dengan kriteria yaitu, remaja berusia 12-18 tahun

dan sehari-hari tinggal bersama orang tuanya. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah 2

skala penelitian yaitu skala persepsi kekerasan verbal dan skala penyesuaian sosial. Data penelitian

dianalisis menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Koefisien korelasi yang

didapatkan sebesar -0,473, dengan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan

bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini berarti juga ada hubungan negatif yang signifikan

antara persepsi kekerasan verbal oleh orang tua dan penyesuaian sosial pada remaja.

Kata Kunci : kekerasan verbal, penyesuaian sosial, remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

viii

RELATIONSHIP BETWEEN PERCEPTION OF VERBAL ABUSE BY

PARENTS AND SOCIAL ADJUSTMENT IN ADOLESCENTS

Margaretha Tri Anggraeni

ABSTRACT

This research aimed to examine relationship between perception of verbal abuse by

parents and social adjustment in adolescents. The hypotesis of this research was there is negative

relationship between perception of verbal abuse by parents and social adjustment in adolescents.

Subjects in this research were 215 adults who were 12-18 years old and lived with their parents.

This research used two scales, perception of verbal abuse scales and social adjusment scales. The

research data was analyzed using the technique of Pearson Moment Correlation. The corellation

coefficient obtained at -0,473 with a significance 0,000 (p<0,05). The result showed that the

hypothesis was accepted that there was negative correlation between perception of verbal abuse

by parents and social adjustment in adolescents.

Keywords : verbal abuse, social adjustment, adolescents

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kasih, peneguhan dan

rahmat-Nya yang senantiasa dirasakan oleh penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Banyak hal yang penulis hadapi

dalam setiap proses menyelesaikan skripsi ini, terutama rasa malas dan ingin

menyerah terlebih ketika belum menemukan referensi yang dibutuhkan dan

kebingungan menentukan skala. Namun, karena peneguhan dan bimbinganNya

yang senantiasa penulis rasakan, maka penulis termotivasi untuk bangkit

mengubur rasa malas dan yakin akan skripsi yang telah ditulis dan dikerjakan.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Psikologi dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari skripsi

ini tidak akan selesai tanpa dukungan, bantuan, bimbingan dan motivasi dari

berbagai pihak. Atas semua itu, penulis mengucapkan terima kasih yang

mendalam kepada :

1. Tuhan Yesus yang selalu menyertai dan tempat pulang dan tempat berkeluh

kesah paling nyaman ketika penulis mengalami dilema dalam proses

pengerjaan skripsi ini. Serta Bunda Maria yang selalu memberikan

perlindungan.

2. Kedua orangtuaku, Bapak FX. Tri Joko K. dan Ibu Maria Sri S. serta kedua

kakakku Mas Yakobus Eko Kusmardani dan Mas Stefanus Dwi Kristianto,

kedua calon dari kakakku, kak Yuliana Susanti dan Tyas yang telah

memberikan semangat, dukungan moral maupun materi, kasih sayang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

xi

perhatian serta doa yang tak pernah henti kepada penulis untuk segera

menyelesaikan studi.

3. Seluruh keluarga yang tiada berhenti untuk mendoakan dan menanyakan

kelulusanku. Untuk Mbah Kakung, Mbah Putri dan Nenek yang mendoakan

penulis dari Surga terima kasih ya kung, mbah putri dan nenek.

4. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta dosen penguji skripsi.

Terimakasih atas dukungan dan kepemimpinannya selama penulis menjadi

mahasiswa serta telah memberi saran dan kritik dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi serta dosen

pembimbing akademik selama satu semester yang telah banyak membantu

dalam memecahkan kebingungan dan keraguan penulis dalam menyusun

skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. H. Wahyudi, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik selama

sembilan semester yang telah membimbing sehingga penulis dapat memilih

dan melalui setiap semester dengan lancar.

7. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku dosen penguji skripsi. Terimakasih

atas dukungan, semnagat, saran dan kritik yang membangun dalam proses

pengerjaan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Terima kasih atas semua ilmu, bimbingan dan pengetahuan yang berguna.

9. Seluruh staff non akademik Fakultas Psikologi : Bu Nanik Pitarso, Mas

Gandung dan teman-teman student staff yang memberikan senyuman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

xii

memperhatikan penulis, serta atas bantuan dan pelayanan terkait surat dan

administrasi demi lancarnya pengambilan data dan sehingga skripsi ini dapat

selesai. Mas Muji dan asisten laboratorium yang selalu memberikan

pelayanan di lab dan menyediakan alat-alat tes dan keperluan praktik lainnya.

10. Sekolah SMP Joannes Bosco Yogyakarta dan SMA Budya Wacana

Yogyakarta yang memperbolehkan penulis untuk mengambil data penelitian

disini. Terkhusus untuk murid kelas VII, VIII, X dan XI yang sudah dengan

rela hati mengisi skala penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

11. Sahabat dan pacar paling menyebalkan, setia, cerewet Andika Adhi Perkasa

yang selalu menyebalkan dan memarahi penulis ketika mulai ada rasa malas

untuk mengerjakan skripsi. Selalu memberi semangat, dukungan, doa,

keyakinan dalam menulis dan menyelesaikan tugas ini. Orang yang jadi

pelampisan kemarahan penulis ketika tidak dapat menemukan solusi atas

masalah di skripsi ini, yang sudah bersedia membantu penulis, dan selalu

memberikan penghiburan di saat-saat sulit.

12. Sahabat-sahabat ku tersayang Esthy Prameswari, Ricky Januarto, Endah

Rusnindita, Leonardo Simanjuntak, Yohanes Dwi Kristianto, Maureen Gracia

Priskila, Clara Dewi Permatasari, Angela Meiga Yesi Hervian, Itha Alamako,

Kurnia Novariani untuk semua dukungan, semangat, bantuan, doa, perhatian

dari awal penulisan skripsi sampai selesai. Terima kasih juga selama hampir

5 tahun bersama-sama mengarungi kehidupan dan pembelajaran di Psikologi.

I love you and miss you always guys, see you on top!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

xiii

13. Sahabat-sahabatku sejak SMA, Kak Justitia Resalane, Fransisca Erna S.

(Chika), Theodora Vita yang sudah mendahuluiku lulus, Angen Pratiwi,

Maria Dhea Sani atas semua dukungan, semangat, doa. Cepet lulus juga ya

buat Angen. Miss you so much kesayangan eni.

14. Sahabat-sahabatku SMP yang jarang bareng aku temui Maria Anggia, Sesti,

Stephanie Puspitasari, Agnes Dian, Febriana, Anggi Andhini. Kalian jadi

motivasi tersendiri karena kalian semua udah pada lulus dan bisa cari uang

sendiri. Aku akan mengejar kalian guys mendapatkan pundi-pundi rupiah.

15. Teman-teman kos Amakusa Dewi, Ratri, Indah, Kak her, Friesca, Angel, Kak

Intan, Dini, Vania yang menyumbang tawa dan cerita sendiri selama penulis

di kos.

16. Teman-teman angkatan 2012, terima kasih atas pertemanan yang tak

terlupakan selama hampir 5 tahun ini dan semangat menggapai cita-cita

kalian guys!

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu disini. Terima

kasih.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini mengingat keterbatasan kemampuan dan pengalaman. Oleh karena

itu, penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan, terutama di bidang psikologi dan masyarakat pada umumnya.

Penulis,

Margaretha Tri Anggraeni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

xiv

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i

Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................. ii

Halaman Pengesahan Skripsi ........................................................................... iii

Halaman Motto .................................................................................................. iv

Halaman Persembahan ...................................................................................... v

Halaman Pernyataan Keaslian Karya ............................................................. vi

Abstrak ................................................................................................................ vii

Abstract ............................................................................................................... viii

Halaman Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ............................................... ix

Kata Pengantar .................................................................................................. x

Daftar Isi ........................................................................................................... xiv

Daftar Tabel ..................................................................................................... xviii

Daftar Lampiran ............................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 9

BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................... 11

A. Kekerasan Verbal ........................................................................................... 11

1. Pengertian Kekerasan Verbal ............................................................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

xv

2. Persepsi ............................................................................................... 12

3. Bentuk Kekerasan Verbal ..................................................................... 13

4. Dampak Kekerasan Verbal .................................................................. 14

B. Penyesuaian Sosial ......................................................................................... 18

1. Pengertian Penyesuaian Sosial ............................................................. 18

2. Tanda Penyesuaian Sosial .................................................................... 19

3. Faktor yang Memengaruhi Penyesuaian Sosial .................................... 20

C. Remaja ............................................................................................................. 25

1. Pengertian dan Batasan Umur Remaja ................................................. 25

2. Perkembangan Sosial dan Emosi pada Masa Remaja .......................... 26

3. Tugas Perkembangan Masa Remaja .................................................... 29

4. Teori Ekologi Perkembangan Brofenbrenner ...................................... 29

D. Dinamika Hubungan Antara Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua dan

Penyesuaian Sosial Pada Remaja ......................................................................... 33

E. Hipotesis .......................................................................................................... 40

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 41

A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 41

B. Identifikasi Variabel Penelitian ....................................................................... 41

C. Definisi Operasional ........................................................................................ 41

1. Kekerasan Verbal ................................................................................. 41

2. Penyesuaian Sosial ............................................................................... 42

D. Subjek Penelitian ............................................................................................. 43

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ............................................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

xvi

1. Skala Persepsi Kekerasan Verbal oleh orang tua ................................. 45

2. Skala Penyesuaian Sosial ..................................................................... 47

F. Validitas, Seleksi Item dan Reliabilitas Alat Ukur .......................................... 49

1. Validitas ............................................................................................... 49

2. Seleksi Item .......................................................................................... 49

3. Reliabilitas ............................................................................................ 54

G. Metode Analisis Data ...................................................................................... 55

1. Uji Normalitas ...................................................................................... 55

2. Uji Linearitas ........................................................................................ 56

3. Uji Hipotesis ......................................................................................... 56

H. Pelaksanaan Uji Coba ...................................................................................... 56

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 58

A. Pelaksanaan Penelitian .................................................................................... 58

B. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................................. 58

C. Deskripsi Data Penelitian ................................................................................ 60

D. Kategorisasi ..................................................................................................... 61

E. Analisis Data Penelitian ................................................................................... 63

1. Uji Asumsi ............................................................................................ 63

a. Uji Normalitas .................................................................................. 63

b. Uji Linearitas .................................................................................... 64

2. Uji Hipotesis ......................................................................................... 65

F. Analisis Data Tambahan .................................................................................. 67

G. Pembahasan ..................................................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

xvii

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 74

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 74

B. Saran ................................................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 78

LAMPIRAN ........................................................................................................ 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pemberian Skor Skala Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua.. 45

Tabel 3.2 Distribusi Item Skala Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua

Sebelum Uji Coba ............................................................................... 46

Tabel 3.3 Pemberian Skor Skala Penyesuaian Sosial ........................................ 48

Tabel 3.4 Distribusi Item Skala Penyesuaian Sosial Sebelum Uji Coba ............ 48

Tabel 3.5 Distribusi Item Skala Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua

Setelah Uji Coba .......................................................................... 51

Tabel 3.6 Distribusi Item Skala Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua

Setelah Uji Coba (Setelah diratakan, diacak dan diberi nomer baru)..52

Tabel 3.7 Distribusi Item Skala Penyesuaian Sosial Setelah Uji Coba .............. 53

Tabel 3.8 Distribusi Item Skala Penyesuaian Sosial Setelah Uji Coba

(Setelah diratakan, diacak dan diberi nomer baru) ............................ 54

Tabel 4.1 Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 59

Tabel 4.2 Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia ................................................... 59

Tabel 4.3 Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenjang Sekolah ................................ 59

Tabel 4.4 Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 60

Tabel 4.5 Norma Kategorisasi ............................................................................ 61

Tabel 4.6 Norma Kategorisasi Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua ... 62

Tabel 4.7 Norma Kategorisasi Penyesuaian Sosial ............................................ 63

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 64

Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas ............................................................................ 65

Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Penelitian .............................................................................. 82

Lampiran 2. Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Persepsi Kekerasan Verbal Oleh

Orang Tua ...................................................................................... 93

Lampiran 3. Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Penyesuaian Sosial ................. 96

Lampiran 4. Uji Deskripsi Data Empiris ............................................................. 99

Lampiran 5. Uji Normalitas ..............................................................................101

Lampiran 6. Uji Linearitas ................................................................................ 104

Lampiran 7. Uji Hipotesis ................................................................................. 106

Lampiran 8. Uji Beda Penyesuaian Sosial Pada Jenjang SMP dan SMA .......... 108

Lampiran 9. Uji Beda Penyesuaian Sosial Pada Laki-laki dan Perempuan ....... 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keluarga adalah tempat yang paling penting bagi seorang remaja.

Keluarga, khususnya orang tua adalah tempat remaja untuk belajar dan

menyatakan diri sebagai makhluk sosial dalam hubungan interaksi kelompoknya

(Gerungan, 2004). Selain itu, orang tua juga berperan sebagai guru bagi anak-

anaknya tentang hukum-hukum dasar dalam kehidupan (Yusuf, 2000).

Dalam menjalankan perannya, orang tua membutuhkan strategi dan cara

yang tepat agar anak dapat mengerti tentang penyampaian perhatian dan

pembelajaran kehidupan (Kompas, 2009). Dalam perspektif ekologi

perkembangan, pola pengasuhan orang tua yang tepat akan berpengaruh pada

pembentukan karakter anak.

Namun, pada penerapan pengasuhan yang dilakukan orang tua, masih ada

orang tua yang menerapkan kekerasan verbal dalam pengasuhan dan mendidik

anaknya. Garbarino, et al (dalam Noh & Talaat, 2012) menjelaskan bahwa

kekerasan verbal yaitu sebuah penyerangan pada perkembangan diri dan

kompetensi sosial anak serta sebuah bentuk perilaku psikis yang merusak. Selain

itu, menurut Grady (dalam Noh & Talaat, 2012) kekerasan verbal diartikan

sebagai kata-kata yang menyerang atau melukai seseorang, kata-kata yang

membuat seseorang percaya pada pernyataan tidak benar atau kata-kata bohong

yang diucapkan seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

2

Berdasarkan data yang didapat dari Yayasan Kesejaheraan Anak Indonesia

melalui Center for Tourism Research & Development Universitas Gadjah Mada

mengenai berita kekerasan anak dari tahun 1992-2002 di 7 kota besar ditemukan

3969 kasus. Kasus-kasus tersebut dengan rincian 65,8% kekerasan seksual, 19,6%

kekerasan fisik, 6,3% kekerasan emosional dan 8,3% pengabaian anak (Solihin,

2004).

Namun, data ini berbeda dengan data lembaga konseling Yayasan

Kesejahteraan Anak Indonesia bahwa setiap bulan terdapat 30 kasus kekerasan

yang diadukan oleh korbannya, yaitu sebanyak 60% merupakan korban kekerasan

ringan, berupa kekerasan verbal atau caci maki, sedangkan 40% sisanya

mengalami kekerasan fisik hingga seksual (Solihin, 2004). Hal ini senada dengan

pernyataan Ketua Komisi Nasional Anak Indonesia, Arist Merdeka Sirait bahwa

hampir 90% anak-anak Indonesia mengalami kekerasan psikis seperti bentakan

dan merendahkan martabat. Sedangkan hampir semua anak Indonesia mengalami

kekerasan verbal (Parlementaria, 2013).

Berdasarkan data yang dipaparkan di atas menunjukkan bahwa data-data

terkait dengan kekerasan verbal tidak sama. Hal ini dikarenakan kekerasan verbal

merupakan salah satu jenis kekerasan yang sulit untuk dilihat dan tidak

meninggalkan bukti memar seperti pada kekerasan fisik. Selain itu, banyaknya

orang tua yang masih melakukan kekerasan verbal karena kurangnya pengetahuan

orang tua tentang cara lain dalam mendisiplinkan anak serta adanya mitos bahwa

kekerasan adalah bentuk rasa kasih sayang (Rejeki, 2012). Namun, pada

penelitian yang dilakukan oleh Putri & Santoso (2012) didapatkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

3

sebenarnya orang tua mengetahui bahwa tindakan verbal merupakan perilaku

kekerasan. Namun, orang tua masih saja melakukan kekerasan verbal karena

bermaksud baik pada anaknya yaitu agar anaknya berpikir bahwa yang

dilakukannya adalah tindakan yang salah.

Padahal, setiap anak berhak mendapatkan perlindungan hukum terkait

dengan kekerasan yang dialaminya termasuk kekerasan verbal. Hal ini tercatat

dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak. Pada pasal 13 dan 69 dinyatakan bahwa setiap anak berhak

untuk mendapatkan perlindungan dari perlakuan kekejaman, kekerasan dan

penganiayaan termasuk kekerasan verbal dan adanya pemberian hukuman bagi

yang melakukannya. Pada pasal 78 dan 80 juga mengatakan bahwa adanya sanksi

bagi setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan

atau penganiayaan terhadap anak.

Terdapat sebuah kasus nyata berdasarkan studi fenomenologi yang

dilakukan oleh Arsih (2010). Subjek dalam studi adalah empat remaja laki-laki

berusia sekitar 13-15 tahun yang sering mengalami kekerasan verbal dari orang

tuanya. Mereka mengalami kekerasan verbal sejak usia 5-7 tahun sampai remaja.

Mereka sering mendapatkan kekerasan verbal pada saat prestasi di sekolahnya

menurun dan pada saat anak bandel di sekolah ataupun di rumah. Bentuk

kekerasan verbal yang sering dialami oleh anak-anak ini seperti menyebut nama

dengan tidak pantas (nama binatang) dan memberi bentakan serta memarahinya.

Dampak yang dirasakan korban adalah adanya keinginan untuk selalu membantah

orang tua, perasaan kecewa terhadap diri sendiri dan orang tua, perasaan sedih,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

4

merasa sakit hati serta adanya keinginan untuk melakukannya kepada orang lain.

Namun, adapula dampak positif yang dirasakan, yaitu anak menjadi menurut

kepada orang tua tetapi hal ini tidak bertahan lama.

Penelitian yang dilakukan oleh Nindya & Margaretha (2012) didapatkan

bahwa kekerasan verbal berhubungan positif dengan kenakalan remaja. Hal ini

berarti bahwa remaja yang menerima kekerasan verbal dalam keluarga memiliki

kecenderungan yang lebih tinggi melakukan kenakalan remaja, daripada remaja

yang tidak menjadi korban kekerasan verbal. Orang tua yang bertindak sebagai

model dapat berperan sebagai faktor resiko ataupun protektif pada kecenderungan

perilaku kenakalan anak.

Selain itu, kekerasan verbal juga memiliki hubungan negatif dengan

kepercayaan diri remaja. Hal ini diungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh

Nidya (2014). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa semakin sering remaja

mendapatkan kekerasan verbal, maka kepercayaan diri remaja semakin rendah

begitupula sebaliknya. Remaja yang mendapatkan kekerasan verbal di dalam

keluarga akan merasa tidak nyaman di lingkungan tersebut. Ketika seseorang yang

merasa tidak aman, maka itu adalah musuh terbesar bagi timbulnya rasa percaya

diri. Selain itu, orang yang merasa tidak aman akan sulit mengembangkan

perasaan positif akan diri sendiri, orang lain dan dunia luar. Sulitnya

mengembangkan perasaan positif akan diri sendiri membuat seseorang menjadi

pribadi yang rendah diri, mudah minder dan merasa tidak berharga. Penilaian-

penilaian yang buruk pada diri sendiri akan memengaruhi tingkat kepercayaan

diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

5

Berdasarkan penjabaran data penelitian tentang kekerasan verbal,

diketahui bahwa kekerasan verbal berdampak buruk pada remaja. Sama seperti

yang dijabarkan dalam Lestari (2016) tentang dampak kekerasan verbal. Dampak

psikologis kekerasan verbal adalah anak menjadi tidak peka terhadap perasaan

orang lain, anak menjadi agresif, mengganggu perkembangan anak, munculnya

kepribadian sosiopath atau antisocialpersonality disorder, rendahnya motivasi

belajar, menciptakan lingkaran setan dalam keluarga, gangguan emosi dan

terganggunya hubungan sosial anak serta yang paling parah yaitu bunuh diri.

Berbagai dampak yang ditimbulkan oleh kekerasan verbal dapat menjadi

pertimbangan orang tua dalam menerapakan pola pengasuhan kepada anaknya.

Menurut teroi ekologi Brofenbrenner (dalam Mujahidah, 2015) interaksi yang

terjadi anak dengan orang tua di tingkat mikrosistem dilakukan secara langsung.

Dalam interaksi itu anak bukan hanya sebagai penerima pasif tetapi juga aktif

membentuk dan membangun lingkungan mikrosistem. Orang tua dianggap

sebagai agen sosialisasi paling penting dalam kehidupan anak sehingga keluarga

berpengaruh dalam membentuk karakter anak. Pada tingkatan selanjutnya adalah

interaksi antara sub sistem mikrosistem, misalnya hubungan antara keluarga

dengan lingkungan di luar keluarga (sekolah dan masyarakat) (Berk, 2008).

Munculnya interaksi antara sub sistem mikrosistem akan menimbulkan dampak,

yaitu setiap masalah yang terjadi di dalam sebuah sub sistem mikrosistem akan

berpengaruh pada sub sistem mikrosistem yang lainnya Misalnya : keadaan di

rumah dapat memengaruhi perilaku anak di sekolah. Anak-anak yang orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

6

tuanya menolak dapat mengalami kesulitan mengembangkan hubungan positif

dengan guru. (Mujahidah, 2015).

Teori ekologi Brofenbrenner (dalam Mujahidah, 2015) mengatakan

keluarga khususnya orang tua merupakan agen sosialisai yang sangat penting bagi

anak. Orang tua juga berpengaruh dalam membentuk karakter anak dan pada

perkembangan anak dalam setiap masa. Salah satu masa perkembangan tersulit

adalah masa remaja karena ada berbagai tugas perkembangan yang harus

dipenuhi. Salah satunya adalah menjalin hubungan sosial dengan teman sebaya

maupun orang dewasa lain di lingkungan masyarakat luas dan mencapai

kemandirian emosional dari orang tua serta orang dewasa lain. Hal ini ditegaskan

oleh Havighurst (dalam Hurlock, 1991) yang mengatakan bahwa tugas

perkembangan sosial pada masa remaja adalah mencapai hubungan baru dan lebih

matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. Selain itu, remaja juga

harus dapat mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa

lainnya. Hurlock (1991) mengatakan bahwa pencapaian hubungan baru ini

merupakan tugas perkembangan yang sulit bagi remaja karena tugas ini

berhubungan dengan penyesuaian sosial remaja.

Penyesuaian sosial oleh Schneider (dalam Maslilah, 2011) diartikan

sebagai kemampuan individu untuk bereaksi secara efektif dan bermanfaat

terhadap realitas sosial, situasi, dan hubungan sehingga tuntutan atau kebutuhan

dalam kehidupan sosial terpenuhi dengan cara yang dapat diterima dan

memuaskan. Selain itu, Schneiders (dalam Wardani & Apollo, 2010) penyesuaian

sosial merupakan proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

7

untuk dapat menyesuaikan diri dengan keinginan yang berasal dari dalam diri

sendiri yang dapat diterima oleh lingkungannya.

Kondisi lingkungan yang melingkupi masa remaja sangat berpengaruh

pada penyesuaian sosial masa remaja. Seperti yang disebutkan oleh Schneider

(1964) bahwa penyesuaian sosial remaja dipengaruhi oleh faktor kondisi

lingkungan, yaitu lingkungan masyarakat, sekolah dan yang terpenting adalah

keluarga. Selain itu, menurut teori ekologi Brofenbrenner keluarga khususnya

orang tua merupakan agen sosialisasi yang paling penting untuk anak.

Lingkungan rumah atau keluarga merupakan lingkungan yang penting

karena keluarga merupakan unit paling dasar dan setiap individu menjadi bagian

di dalamnya (Schneiders, 1964). Sejalan dengan itu, Maretawati H, Makmuroch

dan Agustin (2009) menyatakan bahwa pola pengasuhan dan pola kelekatan

berpengaruh pada penyesuaian sosial remaja. Ketika orang tua dapat menerapkan

pola asuh yang benar serta adanya pola kelekatan aman yang diberikan pada

anaknya, maka anak dapat dengan mudah melakukan penyesuaian sosial di

lingkungannya. Selain itu, ketika remaja yang memiliki hubungan yang erat

dengan anggota keluarganya, terutama orang tua, maka di dalam lingkungan

masyarakat ia akan mampu menjadi anggota masyarakat yang baik dan dapat

melakukan penyesuaian dengan selayaknya.

Sama halnya dengan hasil penelitian yang dipaparkan oleh Kahfi (2006)

yang menemukan bahwa komunikasi antarpersonal orang tua mempunyai peranan

dengan penyesuaian sosial siswa di sekolah. Dalam penelitian ini, dia menjelaskan

bahwa efektivitas komunikasi antara anak dan orang tua dapat berpengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

8

terhadap hubungan yang baik dengan anggota keluarga. De Vito (dalam Kahfi,

2006) menjelaskan bahwa komunikasi yang efektif antara remaja dan orang tua

ditandai dengan pemahaman remaja tentang keterbukaan, rasa empati, dukungan,

sikap positif dan perasaan sama dari orang tua. Keterbukaan berarti orang tua

menerima masukan dari anggota keluarga lain untuk menjadi lebih positif

sehingga memungkinkan setiap individu berbicara dengan status yang sederajat.

Empati yang dikembangkan orang tua akan menambah sikap percaya diri dan

perasaan dimengerti yang akan meningkatkan komunikasi efektif anatara anak dan

orang tua. Orang tua juga berusaha memberikan dan menyampaikan dukungan

pada anak tanpa penilaian. Sikap positif dilakukan dengan pemberian

penghargaan melalui tingkah laku verbal maupun non verbal. Jadi, ketika orang

tua melakukan komunikasi yang efektif maka anak akan memberikan persepsi

positif terhadap komunikasi orang tuanya sehingga memudahkan anak dalam

melakukan penyesuaian di lingkungan keluarga dan selanjutnya dapat

menyesuaikan di dalam lingkungan sosialnya.

Penyesuaian sosial memiliki berbagai faktor pendukung yaitu

perkembangan dan kematangan emosi dan sosial serta kondisi lingkungan,

khususnya lingkungan rumah atau keluarga. Terjalinnya hubungan yang baru

dengan orang lain dan mencapai kemandirian emosional dari orang tua ataupun

orang dewasa lain merupakan hal yang penting bagi remaja dalam melakukan

penyesuaian sosial. Begitu pula dengan kondisi lingkungan keluarga, keluarga

yang menerapkan pengasuhan yang negatif yaitu dengan kekerasan verbal

merupakan kondisi yang tidak baik, sehingga dapat berdampak pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

9

perkembangan emosi dan sosialnya sehingga dapat menurunkan kemampuan anak

dalam melakukan penyesuaian sosialnya.

Oleh karena itu, peneliti menduga bahwa ada hubungan antara persepsi

kekerasan verbal oleh orang tua dan penyesuaian sosial pada remaja. Peneliti

tertarik untuk meneliti hubungan antara persepsi kekerasan verbal oleh orang tua

dan penyesuaian sosial remaja karena belum ada penelitian sebelumnya yang

meneliti tentang hal tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang diajukan pada penelitian ini

adalah apakah ada hubungan antara persepsi kekerasan verbal yang dilakukan

orang tua dan penyesuaian sosial pada remaja ?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti apakah ada hubungan antara

persepsi kekerasan verbal yang dilakukan orang tua dan penyesuaian sosial pada

remaja.

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat disumbangkan penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

bermanfaat terutama bagi perkembangan psikologi sosial dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

10

perkembangan. Selain itu, dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang

akan melakukan penelitian berkaitan dengan kekerasan verbal dan

penyesuaian sosial.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi remaja atau subjek

Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur remaja dalam

menanggapi dan menghadapi perilaku kekerasan verbal yang dilakukan

orang tua kepada remaja. Sehingga remaja diajak untuk dapat

meminimalisir atau juga menghentikan tindak kekerasan verbal oleh

orang tua yang dapat berpengaruh pada pergaulan di lingkungan

sosialnya.

b. Bagi Pihak Sekolah (Kepala Sekolah dan Guru)

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi pihak sekolah,

khususnya kepala sekolah dan guru dalam menangani siswa/siswi yang

mendapatkan kekerasan verbal oleh orang tua sehingga mengakibatkan

penyesuaian sosial siswa/siswi terganggu.

c. Bagi Orang Tua

Hasil penelitian ini dapat menjadi refleksi orang tua dalam

mendidik anak-anak di usia remaja, khususnya dalam pengunaan kata-

kata yang diucapkan kepada anak-anaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kekerasan Verbal

1. Pengertian Kekerasan Verbal

Menurut Grady (dalam Noh & Talaat, 2012) kekerasan verbal

diartikan sebagai kata-kata yang menyerang atau melukai seseorang, kata-

kata yang membuat seseorang percaya pada pernyataan yang tidak benar

atau kata-kata bohong yang diucapkan seseorang. Kekerasan verbal adalah

salah satu jenis kekerasan yang sulit untuk dilihat dan tidak meninggalkan

bukti memar seperti pada kekerasan fisik. Namun, kekerasan verbal

biasanya memberikan dampak pada harga diri yang rendah.

Garbarino et al (dalam Noh & Talaat, 2012) menjelaskan pula bahwa

kekerasan verbal sama seperti kekerasan emosional, yaitu sebuah

penyerangan pada perkembangan diri dan kompetensi sosial anak serta

sebuah bentuk perilaku psikis yang merusak.

Brendgen (dalam Noh & Talaat, 2012) menyatakan bahwa perilaku

yang termasuk dalam kekerasan verbal adalah mengejek dan menggoda,

memberikan nama panggilan, berteriak, membandingkan secara negatif,

mempermalukan, mengutuk, dan memberikan sumpah serapah dan

mengancam anak.

Berdasarkan pengertian yang sudah dipaparkan di atas, dapat

disimpulkan kekerasan verbal adalah sebuah bentuk perilaku merusak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

12

dilakukan seseorang dengan menggunakan kata-kata yang menyerang atau

melukai orang lain seperti mengutuk, memberikan sumpah serapah,

mengancam anak, mempermalukan, membandingkan secara negatif, atau

kata-kata bohong yang diucapkan seseorang yang berakibat pada

perkembangan diri dan kompetensi anak.

2. Persepsi

Persepsi adalah kegiatan menyortir, menginterpretasikan,

menganalisis, dan mengintegrasikan rangsang yang dibawa oleh organ indra

dan otak (Feldman, 2011).

Menurut Harlonen & Santrock (1999) persepsi adalah proses

mengorganisasi dan menginterpretasi informasi sensorik dan memberikan

arti. Persepsi bekerja ketika reseptor sensori menerima stimulus dari luar

dan organ sensori memproses dan mengubahnya menjadi informasi yang

disalurkan ke otak. Informasi tersebut sebagai dasar individu

menginterpretasikan atau memandang sesuatu.

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu

melalui alat indera (Walgito, 2010).

Sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi adalah cara pandang

sesorang terhadap suatu hal dengan cara menginterpretasikan dan

menganalisis stimulus yang diterima melalui alat indera.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

13

Persepsi kekerasan verbal adalah cara pandang anak dengan cara

menginterpretasi dan menganalisis kata-kata yang diucapkan oleh orang tua

dalam interaksinya dengan remaja.

3. Bentuk Kekerasan Verbal

Bentuk-bentuk kekerasan verbal yang dilakukan orang tua terhadap

anak menurut Vardigan (dalam Noh & Talaat, 2012) sebagai berikut :

a. Memberikan dan memanggil nama anak dengan tidak sepantasnya,

meremehkan, memberikan sumpahan, menghina. Misalnya : “ Kamu

anak bodoh”, “kamu anak malas”.)

b. Menolak atau mengancam anak dengan bentuk pengabaian. Misalnya :

“Saya berharap kamu tidak pernah dilahirkan”, “Saya seharusnya

membiarkan kamu untuk diadopsi”). Bentuk-bentuk kekerasan verbal

seperti ini membuat anak menjadi tidak berarti atau tidak diinginkan di

dalam keluarganya.

c. Mengancam dengan membahayakan tubuh. Beberapa penelitian telah

menghubungkan kekerasan verbal dan kekerasan fisik. Sebuah studi di

Harvard menemukan bahwa orang tua yang sering berteriak seringkali

adalah orang tua yang paling sering memukul dan sebaliknya. Bahkan

jika orang tua tidak melakukan ancaman kekerasan, orang tua mungkin

membuat anak takut dan tidak percaya kepada mereka.

d. Mengkambinghitamkan atau menyalahkan anak. Hal ini dapat membuat

anak berpikir bahwa ia adalah seorang yang jahat atau buruk dan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

14

layak mendapat kebahagiaan. Misalnya : “Kamu adalah alasan keluarga

ini berantakan”, “Jika saya tidak melindungimu, saya pasti mempunyai

kehidupan yang lebih baik”).

e. Menyindir anak. Ketika anak melakukan kesalahan, orang tua

memberikan pujian yang tidak sebenarnya. Misalnya : ketika anak

menumpahkan minuman, orang tua mengatakan “Kamu adalah anak

yang pintar”.

Berdasarkan bentuk-bentuk kekerasan verbal terdapat lima bentuk

kekerasan verbal yaitu (1) memberikan dan memanggil nama anak dengan

tidak sepantasnya, meremehkan, memberikan sumpahan serta menghina,

(2) menolak atau mengancam anak dengan bentuk pengabaian, (3)

mengancam dengan membahayakan tubuh, (4) mengkambinghitamkan

atau menyalahkan anak, (5) menyindir anak.

4. Dampak Kekerasan Verbal

Menurut Saptandari (dalam Suyanto, 2003) dampak kekerasan verbal

yang dilakukan orang tua pada remaja adalah :

a. Kurangnya motivasi atau harga diri remaja

b. Problem kesehatan mental, misalnya : kecemasan berlebihan, problem

dalam hal makan, dan susah tidur

c. Mengembangkan perilaku agresif (suka menyerang) atau jadi pemarah,

atau bahkan sebaliknya menjadi pendiam dan suka menarik diri dari

pergaulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

15

d. Remaja yang mengalami kekerasan verbal dari orang tua nya dapat

mewarisi lingkaran kekerasan secara turun menurun atau dari generasi ke

generasi.

e. Tetap bertahannya kepercayaan yang keliru di dalam masyarakat yaitu

orang tua mempunyai hak untuk melakukan tindakan apa saja terhadap

anaknya, termasuk hak untuk melakukan tindak kekerasan

f. Kualitas hidup semua anggota masyarakat menurun, sebab anak yang

mengalami tindak kekerasan tidak dapat mengambil peran yang

semestinya di dalam kehidupan kemasyarakatan.

Dalam Lestari (2016) kekerasan verbal yang dilakukan orang tua

menimbulkan luka lebih dalam pada kehidupan dan perasaan anak. Dampak

psikologi kekerasan verbal adalah:

a. Anak menjadi tidak peka dengan perasaan orang lain

Anak yang mendapatkan perlakuan kekerasan verbal atau emosional

secara terus menerus akan tumbuh menjadi anak yang tidak peka

terhadap perasaan orang lain. Sehingga kata-kata yang diucapkan

cenderung kasar walaupun bermaksud bercanda.

b. Mengganggu perkembangan

Anak yang mendapatkan kekerasan verbal secara terus menerus akan

memiliki citra diri yang negatif. Hal ini mengakibatkan anak tidak

mampu tumbuh sebagai individu yang penuh percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

16

c. Anak menjadi agresif

Komunikasi yang negatif memengaruhi perkembangan otak anak. Anak

akan selalu dalam keadaan terancam dan sulit untuk berpikir panjang.

Sehingga sikap yang muncul tidak dipertimbangkan terlebih dahulu dan

akibatnya anak berperilaku agresif.

d. Gangguan emosi

Perlakuan negatif dari orang tua akan mengakibatkan gangguan emosi

pada perkembangan konsep diri positif, mengatasi sifat agresif dan

hubungan sosial dengan orang lain. Beberapa anak juga menjadi lebih

agresif atau bermusuhan dengan orang dewasa.

e. Hubungan sosial terganggu

Perlakuan negatif dari orang tua juga membuat anak-anak menjadi sulit

untuk bergaul dengan teman sebaya ataupun dengan orang dewasa.

f. Kepribadian sosiopath atau antisocialpersonality disorder

Penyebab terjadinya kepribadian ini adalah kekerasan verbal. Kalau hal

ini terus dibiarkan, anak akan menjadi orang yang eksentrik, sering

membolos, mencuri, berbohong, bergaul dengan anak-anak nakal, dan

prestasi yang buruk di sekolah.

g. Menciptakan lingkaran setan dalam keluarga

Kekerasan verbal yang dilakukan orang tua untuk mendidik anaknya,

dapat diikuti oleh anaknya ketika ia sudah menjadi dewasa. Akibatnya,

lingkaran setan ini akan terus berlanjut dan kekerasan ini menjadi budaya

di masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

17

h. Rendahnya motivasi belajar

Anak yang mendapatkan kekerasan verbal secara berkepanjangan akan

mengakibatkan anak kurang bersemangat dalam belajar dan untuk masuk

sekolah sehingga berakibat menurunnya prestasi di sekolah. Bermain

merupakan hal yang menyenangkan daripada belajar.

i. Bunuh diri

Anak yang mendapatkan kekerasan verbal yang terus menerus dari orang

tua akan mengakibatkan mental anak menjadi lemah. Anak akan merasa

tidak ada orang di dunia ini yang mencintainya apa adanya dan dapat

berakibat fatal yaitu anak memutuskan mengakhiri hidupnya.

Berdasarkan dampak kekerasan verbal yang sudah dipaparkan diatas.

Ada beberapa dampak yang diakibatkan dari kekerasan verbal yaitu

kurangnya motivasi atau harga diri remaja, problem kesehatan mental,

mengembangkan perilaku agresif, mewarisi lingkaran kekerasan,

kepercayaan yang keliru di masyarakat tentang cara mendidik anak, dan

kualitas hidup semua anggota masyarakat semakin menurun. Selain itu, ada

dampak atau akibat lain dari kekerasan verbal oleh orang tua yaitu anak

menjadi tidak peka dengan perasaaan orang lain, mengganggu

perkembangan, anak menjadi agresif, gangguan emosi, hubungan sosial

terganggu, anak memiliki kepribadian sosiopath atau antisocialpersonality

disorder, menciptakan lingkaran setan dalam keluarga, rendahnya motivasi

belajar dan adanya keinginan anak untuk bunuh diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

18

B. Penyesuaian Sosial

1. Pengertian Penyesuaian Sosial

Penyesuaian sosial diartikan sebagai keberhasilan seseorang untuk

menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap

kelompok pada khususnya (Hurlock, 1988).

Schneiders (dalam Wardani & Apollo, 2010) menyatakan bahwa

penyesuaian sosial merupakan proses mental dan tingkah laku yang

mendorong seseorang untuk dapat menyesuaikan diri dengan keinginan

yang berasal dari dalam diri sendiri yang dapat diterima oleh

lingkungannya. Selain itu, Schneider (1964) juga mendefinisikan

penyesuaian sosial sebagai kemampuan individu untuk bereaksi secara

efektif dan bermanfaat terhadap realitas sosial, situasi, dan hubungan

sehingga tuntutan atau kebutuhan dalam kehidupan sosial terpenuhi dengan

cara yang dapat diterima dan memuaskan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian

sosial adalah proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang

untuk menyesuaikan diri dengan keinginan yang berasal dari dalam dirinya

dan dapat bereaksi secara efektif dan bermanfaat terhadap realitas sosial,

situasi dan hubungan sehingga kebutuhan akan kehidupan sosial terpenuhi

dan dapat diterima oleh orang lain pada umumnya dan kelompok pada

khususnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

19

2. Tanda-tanda Penyesuaian Sosial

Cole (1964) menyebutkan tanda-tanda penyesuaian sosial sebagai

berikut :

a. Tanda-tanda kematangan emosional antara lain berupa perilaku yang

tidak tergantung pada orang lain, tidak sering meminta bantuan, tidak

sering meminta perhatian khusus, tidak berusaha untuk menarik perhatian

dan mencari nama didepan orang lain, menunjukkan sikap bertanggung

jawab dan tidak kekanak-kanakan.

b. Tanda-tanda kecakapan sosial, antara lain berupa memiliki rasa percaya

diri, suka berkumpul dengan teman-temannya, kemampuan bergaul dan

tidak menghindari teman lawan jenis, tidak ada kecenderungan merasa

cemas, tidak nyaman dan menyendiri, mau mengikuti kegiatan atau acara

yang melibatkan orang lain.

c. Tidak memiliki kecenderungan melakukan perbuatan-perbuatan untuk

menarik perhatian, antara lain tidak mentraktir teman-teman agar disukai,

menolong teman bila memang dibutuhkan, tidak berlebihan dalam sopan

santun dan rasa hormat, bisa menerima kritik, tidak suka pamer.

d. Tanda-tanda kenormalan emosi, antara lain tidak mudah tenggelam dalam

lamunan, tidak selalu murung dan sedih, tidak mudah sakit hati dan tidak

terlalu khawatir.

Cole menyebutkan ada empat tanda-tanda seseorang mempunyai

kemampuan penyesuaian sosial yaitu adanya tanda-tanda kematangan

emosional, tanda-tanda kecakapan sosial, tidak memiliki kecenderungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

20

melakukan perbuatan-perbuatan untuk menarik perhatian dan tanda-tanda

kenormalan emosi.

3. Faktor yang memengaruhi penyesuaian sosial

Schneider (1964) mengemukakan penyesuaian sosial individu dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Kondisi fisik dan faktor-faktor yang memengaruhinya, meliputi hereditas,

konstitusi fisik, kesehatan, sistem syaraf, kelenjar dan otot.

1. Hereditas : Pada beberapa kasus kecenderungan ketidakmampuan

menyesuaikan diri dapat ditularkan secara genetis yaitu melalui watak.

Watak disepakati sebagai sebuah kecenderungan bawaan dan aspek

perkembangan, yang secara intrinsik terkait dengan konstitusi fisik dan

secara genetis dibawa sejak fase awal kehidupan.

2. Konstitusi fisik : Konstitusi fisik adalah kondisi utama dari semua

respon perilaku, ini juga dapat diasumsikan bahwa kegelisahan, jaringan

kelenjar dan sistem otot mempunyai hubungan langsung dan sering

menjadi salah satu hal penting dalam proses penyesuaian. Karena sistem

syaraf adalah dasar dari proses mental, maka kondisi dan

perkembangannya pada dasarnya berhubungan dengan kesehan mental.

3. Kesehatan fisik : Seseorang yang mempunyai penyesuaian dan

kenormalan yang baik dapat dilihat dengan mudah dari kondisi kesehatan

fisik yang sehat daripada mereka yang mengalami sakit ataupun beberapa

kelemahan dalam tubuhnya (kelelahan yang berlebihan, sakit, kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

21

makan atau tidur, stress sehari-hari). Seseorang yang mempunyai

kekurangan fisik cenderung tidak mampu melakukan penyesuaian

daripada mereka yang mempunyai fisik normal.

b. Perkembangan dan kematangan, khususnya intelektual, sosial, moral, dan

emosi.

Perkembangan dan kematangan bersama-sama menjadi dasar untuk

menentukan pencapaian penyesuaian seseorang. Pola penyesuaian dan

kesehatan akan selalu bervariasi dengan tingkat perkembangan yang

sudah dicapai seseorang. Anak yang memiliki tingkat intelektual yang

lebih dewasa daripada umurnya menunjukkan pola penyesuaian yang

khas dibandingkan dengan anak seusianya. Sebagian besar dari mereka

akan lebih siap untuk memenuhi tuntutan lingkungannya. Penyesuaian

juga sangat dipengaruhi oleh kegagalan dalam perkembangan seseorang.

Fakta ini diikuti dengan prinsip bahwa kematangan adalah kriteria dasar

dari penyesuaian yang baik. Dimana terhambatnya perkembangan

membuat seseorang akan berpikir secara lemah, kemampuan dalam

mengatasi masalah atau konflik terbatas dan frustasi.

Hubungan antara perkembangan dan kelainan dalam perkembangan

mungkin bisa berbeda-beda dengan jenis perkembangan yang terlibat.

Ada banyak aspek perkembangan yang terlibat dalam terbentuknya

kepribadian seseorang, diantaranya perkembangan sosial, moral, emosi,

fisik, intelektual dan religius. Perkembangan intelektual mungkin

tertinggal dengan perkembangan fisik dan kematangan emosi sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

22

berada jauh di bawah tingkat perkembangan yang lainnya. Perkembangan

moral lebih penting daripada dari kematangan sosial, dan karena adanya

kondisi yang berbeda pada setiap aspek kematangan, kematangan emosi

lebih penting dari semuanya.

Jadi, ketika seseorang memiliki penyesuaian yang buruk pada

hubungan sosial tetapi dia dapat bergaul dengan cukup baik itu karena

kematangan emosinya baik. Oleh karena itu, kegagalan dan

perkembangan dapat mengukur pencapaian penyesuaian dan kesehatan

mental, tetapi kita juga harus mempertimbangkan dampak yang berbeda

dari berbagai aspek perkembangan.

c. Kondisi psikologis, meliputi pengalaman, proses belajar, pembiasaan,

pendidikan.

1. Pengalaman : Ada banyak pengalaman dalam kehidupan seseorang

yang terkadang tidak ada hubungannya dengan cara seseorang untuk

mengatasi konflik, masalah atau tekanan lingkungan. Namun, ada

beberapa pengalaman yang penting bagi pola penyesuaian sosial

seseorang. Ada pengalaman yang mungkin bermanfaat bagi peyesuaian

atau mungkin menimbulkan pengalaman traumatik. Satu pengalaman

yang dialami seseorang dapat memengaruhi penyesuaian dan sifat mental

seseorang dalam jangka waktu yang panjang.

2. Proses Belajar : Selain pengalaman, proses belajar juga merupakan hal

mendasar dalam penyesuaian sosial yang dapat bermanfaat bagi

kesejahteraan psikologis individu. Pembelajaran dimulai pada tahap awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

23

perkembangan dan dikombinasikan dengan kematangan akan

menghasilkan suatu penyesuaian sosial dan kepribadian matang.

3. Pelatihan : Untuk tercapainya suatu pembelajaran dibutuhkan suatu

pelatihan dan pendidikan. Pelatihan atau disiplin pada dasarnya adalah

sarana eksternal, dimana seseorang memperoleh tanggapan tertentu yang

diperlukan untuk dapat berfungsi di dalam lingkungan yang ia tinggali.

Ketika orang tua menggunakan instruksi formal atau ajaran untuk

menggantikan disiplin yang buruk, ia tidak menyadari bahwa sebenarnya

anak sudah mengadaptasi apa yang diajarkannya dalam proses pelatihan

tersebut. Proses pelatihan ini merupakan jalan dalam pendidikan formal

dan disiplin diri yang juga meningkatkan pentingnya proses dalam

penyesuaian sosial.

4. Pendidikan : Pelatihan dan disiplin dilengkapi dengan proses

pendidikan. Pendidikan berorientasi pada perkembangan pengetahuan.

Namun, bukan hanya pengetahuan bahkan lebih dari itu yaitu

penyesuaian sosial dan proses mental. Pada semua tingkatan pendidikan

ditanamkan nilai, sikap, cita-cita, prinsip dan minat yang sangat penting

dalam penyesuaian sosial.

d. Kondisi lingkungan, meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat.

1. Keluarga : Dari banyak faktor yang memengaruhi penyesuaian, tidak

ada yang lebih penting dari faktor rumah dan keluarga. Hal ini karena

keluarga merupakan unit paling dasar dan setiap individu menjadi bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

24

di dalamnya. Ada beberapa kriteria dari kehidupan keluarga yang

berdampak pada perubahan penyesuaian sosial yaitu kekhasan dalam

keluarga, peran sosial di dalam keluarga, sifat anggota keluarga dan

gangguan.

Faktor lingkungan juga lebih dipertimbangkan sebagai latar belakang

untuk sebuah jaringan relasi antara orang tua dengan anak. Ada beberapa

jenis relasi orang tua dan anak yang akhirnya dapat memengaruhi

penyesuaian sosialnya yaitu, penerimaan, identifikasi, identifikasi

negatif, idealization, cross identification, menghukum dan disiplin yang

berlebihan, kecemburuan dan kebencian, terlalu sabar dan terlalu

melindungi, penolakan.

Selain relasi dengan orang tua, adapula relasi dengan saudara. Jika di

dalam relasi ini ada persahabatan, semangat dalam memberi dan

menerima, saling menghormati, bekerja sama, dan saling menyayangi

maka memungkinkan terciptanya kualitas komunikasi yang baik pada

hubungannya dengan orang lain dan juga ini merupakan sifat dasar dari

sosialisasi. Namun, jika ada kecemburuan, ada persaingan, saling

membenci, maka sosialisasinya akan terhambat. Hubungan yang buruk

dapat mengakibatkan emosi tidak stabil, rusaknya kepribadian,

kecurigaan, dan masih banyak hal lagi yang dapat menghalangi untuk

mencapai penyesuaian sosial yang baik.

2. Masyarakat : Penyesuaian seseorang berbeda-beda sesuai dengan

keanggotannya dalam suatu kelompok. Keanggotannya tersebut dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

25

menetapkan perilaku dari anggotanya. Dampak yang ditimbulkan bukan

hanya berakibat langsung pada setiap anggota kelompok saja, namun

meluas pada pikiran, keyakinan, sikap, dan kepentingan yang

berpengaruh terhadap penyesuaian moral dan sosialnya.

Bukan hanya di keluarga dan masyarakat, penyesuaian sosial juga

dipengaruhi oleh lingkungan sekolah.

e. Faktor kebudayaan termasuk agama.

Faktor budaya berpengaruh pada karakter dan kelainan perilaku

seseorang.

Schneider (1964) menyebutkan ada lima faktor yang memengaruhi

penyesuaian sosial, yaitu kondisi fisik dan faktor-faktor yang

memperngaruhinya, perkembangan dan kematangan, kondisi psikologis,

kondisi lingkungan dan faktor kebudayaan.

C. Remaja

1. Pengertian dan Batasan Umur Remaja

Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari

bahasa latin adolescence yang berarti tumbuh atau tumbuh untuk mencapai

kematangan (Ali dan Asrori, 2009). Hurlock (1991) mengatakan bahwa

adolescence sesungguhnya memiliki arti yang luas yang mencakup

kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Masa remaja, menurut

Mappiare (1982 dalam Ali & Asrori, 2009) berlangsung antara umur 12

sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 sampai 22 tahun bagi pria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

26

WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja

(Sarwono, 2011). Masa remaja secara global berlangsung antara umur 12

dan 21 tahun, dengan pembagian : (a) 12-15 tahun: masa remaja awal, (b)

15-18 tahun: masa remaja pertengahan, dan (c) 18-21 tahun: masa remaja

akhir.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa remaja

adalah masa yang berlangsung antara umur 12 sampai dengan 21 tahun

dimana dalam diri remaja terdapat pertumbuhan menuju kematangan dalam

hal fisik, emosional, sosial dan mental.

2. Perkembangan Sosial dan Emosi pada Masa Remaja

Percepatan perkembangan masa remaja yang berhubungan dengan

pemasakan seksualitas, mengakibatkan perubahan dalam perkembangan

sosial remaja. Pada masa ini akan muncul banyak kelompok-kelompok

anak, perkumpulan untuk bermain bersama atau membuat rencana bersama

(Monks, 1989).

Dalam perkembangan sosial remaja dapat dilihat adanya dua macam

gerak yaitu : (1) memisahkan diri dari orang tua, (2) menuju ke arah teman-

teman sebaya. Dua macam gerak ini tidak berurutan namun dapat

berhubungan satu dengan yang lain (Monks, 2006).

Seperti yang dikatakan Erikson (dalam Monks, 1989) bahwa pada

masa remaja, remaja akan berusaha untuk memisahkan diri dari orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

27

dengan maksud untuk menemukan identitas dirinya. Erikson menamakan

proses tersebut sebagai proses mencari identitas ego.

Berkat perkembangan sosial, anak dapat menyesuaikan diri dengan

kelompok teman sebaya ataupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.

Dalam proses belajar di sekolah, kematangan perkembangan sosial ini dapat

dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas kelompok, baik

yang membutuhkan tenaga fisik maupun pikiran. Hal ini dilakukan agar

anak belajar bekerja sama, bertanggung jawab, dan saling menghormati

(Marliani, 2016).

Salah satu tugas perkembangan pada masa remaja yang tersulit adalah

yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan

diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah

ada dan harus menyesuaikan diri dengan orang dewasa lain di luar

lingkungan keluarga dan sekolah (Hurlock, 1991).

Pada masa remaja ini juga berkembang social cognition, yaitu

kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain

sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat pribadi, minat, nilai-nilai

ataupun perasaannya. Selain itu, juga berkembang sikap conformity, yaitu

kecenderungan untuk mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan,

kegemaran, atau keinginan orang lain. Apabila kelompok teman sebaya

menampilkan sikap dan perilaku yang secara moral dan agama dapat

dipertanggungjawabkan, kemungkinan remaja akan menjadi peribadi yang

baik dan sebaliknya (Marliani, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

28

Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan

emosi yang tinggi. Mencapai kematangan emosional merupakan tugas

perkembangan yang sulit bagi remaja. Proses pencapaiannya sangat

dipengaruhi oleh kondisi sosio-emosional lingkungannya, terutama

lingkungan keluarga dan kelompok teman sebaya.

Emosi merupakan gejala perasaan seseorang yang disertai dengan

perubahan dan perilaku fisik, seperti marah yang ditunjukkan dengan

teriakan suara keras atau tingkah laku yang lainnya. Begitu pula sebaliknya,

seseorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar dan

sebagainya (Marliani, 2016).

Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan

tekanan”, yaitu masa ketika ketegangan emosi meninggi sebagai akibat

perubahan fisik dan kelenjar. Hal itu terutama disebabkan karena anak laki-

laki dan perempuan berada di bawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi

baru, yang selama masa kanak-kanak, mereka tidak dipersiapkan untuk

menghadapi keadaan-keadaan tersebut (Hurlock, 1991).

Pola emosi remaja sama dengan pola emosi anak-anak. Jenis emosi

yang secara normal dialami adalah cinta/kasih sayang, gembira, marah,

takut, cemas, cemburu, sedih, dan lain-lain. Perbedaannya terletak pada

jenis dan tingkat rangsangan yang mengakibatkan emosinya, khususnya

pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi remaja

(Marliani, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

29

3. Tugas Perkembangan masa remaja

Ada beberapa tugas perkembangan pada masa remaja. Tugas

perkembangan masa remaja menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1991)

adalah:

a. Mencapai hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik

pria maupun wanita.

b. Mencapai peran sosial pria dan wanita

c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif

d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab

e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa

lainnya

f. Mempersiapkan karir ekonomi

g. Mempersiapkan perkawainan dan keluarga

h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk

berperilaku mengembangkan ideologi

4. Teori Ekologi Perkembangan Brofenbrenner

a. Mikrosistem

Tingkat lingkungan paling dalam adalah mikrosistem, yang terdiri dari

pola interaksi di lingkungan sekitar anak. Brofenbrenner menekankan

bahwa untuk memahami perkembangan anak pada tingkat ini, kita harus

ingat bahwa semua keterikatan bersifat bidirectional: orang dewasa

memengaruhi perilaku anak-anak, namun karakteristik anak-anak secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

30

biologis dan sosial dipengaruhi - atribut fisik, kepribadian, dan kapasitas

mereka - juga memengaruhi perilaku orang dewasa. Seorang anak yang

ramah dan penuh perhatian kemungkinan akan membangkitkan reaksi

positif dan menerima reaksi yang sabar dari orang tua, sementara anak

yang terganggu lebih cenderung menerima larangan dan hukuman. Ketika

interaksi ini sering terjadi, dapat terlihat adanya dampak terhadap

perkembangan (Collins, et.al., 2000; Crockenberg & Leerkes, 2003 dalam

Berk, 2008).

Mikrosistem mencakup lingkungan dimana individu tinggal yaitu

keluarga, teman sebaya, sekolah dan lingkungan tempat tinggal. Banyak

interaksi secara langsung dengan agen sosialisasi, yaitu orang tua, teman

dan guru. Dalam proses interaksi tersebut individu bukan sebagai

penerima yang pasif melainkan turut aktif membentuk dan membangun

lingkungan mikrosistem. Setiap individu mendapatkan pengalaman dari

setiap aktivitas dan memiliki peranan dalam membangun hubungan

interpersonal dengan lingkungan mikrosistemnya. Keluarga khususnya

orang tua dianggap agen sosialisasi paling penting dalam kehidupan anak

sehingga keluarga berpengaruh dalam membentuk karakter anak

(Mujahidah, 2015).

b. Mesosistem

Tingkat kedua model Broffenbrenner adalah mesosistem yang

mencakup hubungan antara mikrosistem seperti rumah, sekolah,

lingkungan, dan pusat perawatan anak. Misalnya, kemajuan akademis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

31

seorang anak tidak hanya bergantung pada aktivitas yang berlangsung di

kelas tapi juga pada keterlibatan orang tua di kehidupan sekolah dan

sejauh mana pembelajaran akademis dibawa ke rumah (Epstein &

Sanders, 2002, dalam Berk, 2008). Demikian pula, interaksi antara orang

tua dan anak di rumah cenderung mendukung perkembangan yaitu pada

saat ada hubungan antara rumah dan perawatan anak, dalam bentuk

kunjungan dan pertukaran informasi yang kooperatif.

Dalam model ini, melihat bahwa setiap subsitem saling berinteraksi,

misalnya hubungan antara pengalaman keluarga dengan pengalaman di

sekolah, pengalaman di sekolah dengan pengalaman keagamaan,

pengalaman di dalam keluarga dengan pengalaman dengan teman sebaya,

serta hubungan di dalam keluarga dengan tetangga. Dampaknya adalah

setiap masalah yang terjadi dalam sebuah sub sistem mikrositem akan

berpengaruh pada sub sistem mikrosistem yang lainnya. Misalnya :

keadaan di rumah dapat memengaruhi perilaku anak di sekolah. Anak-

anak yang orang tuanya menolak dapat mengalami kesulitan

mengembangkan hubungan positif dengan guru (Mujahidah, 2015).

c. Eksosistem

Eksosistem terdiri dari pengaturan sosial yang tidak mengandung anak

namun tetap memengaruhi pengalaman anak-anak secara langsung. Ini

bisa berupa oganisasi formal, seperti tempat kerja orang tua, institusi

keagamaan, layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya,

peraturan kerja orang tua dapat mendukung dalam membesarkan anak dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

32

secara tidak langsung, meningkatkan perkembangan melalui jadwal kerja

yang fleksibel, cuti hamil dan cuti melahirkan, dan cuti sakit untuk orang

tua yang anaknya sakit. Dukungan eksosistem juga bisa bersifat infomal,

seperti jaringan sosial orang tua (teman dan anggota keluarga besar) yang

memberikan saran, persahabatan, dan bahkan bantuan keuangan.

Penelitian menegaskan dampak negatif dari kerusakan aktivitas

eksosistem. Keluarga yang terpengaruh oleh pengangguran atau terisolasi

secara sosial, dengan sedikit ikatan pribadi atau berbasis komunitas,

menunjukkan tingkat konflik dan pelecehan anak yang meningkat

(Wekerle & Wolfe, 2003, dalam Berk, 2008).

d. Makrosistem

Tingkat terluar model Brofenbrenner adalah makrosistem, terdiri dari

nilai budaya, hukum, kebiasaan, dan sumber daya. Prioritas yang

diberikan oleh makrosistem terhadap kebutuhan anak-anak memengaruhi

dukungan yang diterima di dalam lingkungan. Misalnya, di negara-negara

yang membutuhkan tunjangan kerja untuk orang tua yang bekerja dan

standard perawatan anak yang berkualitas tinggi, anak-anak cenderung

memiliki pengalaman yang menguntungkan secara langsung. Seperti yang

akan Anda lihat di bab-bab selanjutnya, program semacam itu jauh lebih

tidak berguna di Amerika Serikat daripada di Kanada dan negara-negara

industri lainnya (Children's Defense Fund, 2006; Kamerman, 2000, dalam

Berk, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

33

D. Dinamika hubungan antara Kekerasan Verbal dan Penyesuaian Sosial

Pada Remaja

Orang tua sebagai subyek terpenting di dalam keluarga menjadi orang

yang bertanggung jawab dalam mendidik remaja. Dalam mendidik anaknya,

orang tua menerapkan pola pengasuhan yang berbeda-beda. Orang tua yang

berkualitas akan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang tepat bagi anaknya

agar dapat berkembang sewajarnya dan anak dapat memiliki karakter yang

berkualitas pada saat remaja. Sejalan dengan teori ekologi Brofenbrenner

yang mengatakan bahwa orang tua merupakan agen sosialisasi paling penting

dalam kehidupan anak, sehingga keluarga berpengaruh dalam membentuk

karakter anak (Mujahidah, 2015).

Orang tua harus dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan yang

diperlukan anak, yaitu kasih sayang, pengertian, perhatian dan merawat

remaja dengan sebaik-baiknya (Huraerah, 2006). Pemenuhan kebutuhan ini

tentunya diterapkan tanpa adanya kekerasan verbal. Sehingga remaja akan

mengembangkan sikap aman dan nyaman dalam berinteraksi dengan orang

tua. Remaja yang merasa nyaman tinggal bersama orang tuanya akan

mengungkapkan perasaan dekat dan berbagi cerita tentang peristiwa yang

dialaminya kepada orang tua (Lestari, S., 2014).

Kebutuhan akan rasa aman, disayang, dihargai, diterima dan

kebebasan untuk menyatakan diri merupakan faktor dari dalam keluarga yang

sangat dibutuhkan anak dalam perkembangan sosialnya (Ali & Asrori, 2009).

Sejalan dalam Berk (2008) yaitu interaksi langsung antara anak dengan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

34

tua di dalam rumah cenderung mendukung perkembangan, khususnya

perkembangan sosial dan emosi remaja.

Remaja yang memiliki perkembangan dan kematangan emosi dan

yang baik ditandai dengan adanya kematangan emosional dan kenormalan

emosi misalnya berupa perilaku yang tidak bergantung pada orang lain dan

tidak berusaha menarik perhatian orang lain, tidak selalu murung dan sedih,

dan tidak mudah sakit hati. Sedangkan remaja yang memiliki perkembangan

sosial yang baik ditandai dengan adanya kecakapan sosial antara lain

memiliki rasa percaya diri, suka berkumpul dengan teman-temannya dan

kemampuan bergaul dengan teman lawan jenis (Cole, 1964).

Lingkungan keluarga dan perkembangan dan kematangan khususnya

sosial dan emosi juga merupakan faktor yang dapat memengaruhi

penyesuaian sosial yang dilakukan remaja. Seperti yang dijelaskan oleh

Schneider (1964) menyebutkan faktor yang memengaruhi penyesuaian sosial

pada remaja adalah lingkungan meliputi lingkungan keluarga atau rumah,

sekolah dan masyarakat dan perkembangan dan kematangan, khususnya

intelektual, sosial, moral dan emosi. Selain itu didukung juga dengan teori

ekologi Brofenbrenner (dalam Mujahidah, 2015) mengatakan bahwa orang

tua sebagai agen sosialisasi paling penting bagi pembentukan karakter anak.

Namun, masih ada pula orang tua yang masih mengabaikan kebutuhan

dasar yang harus dipenuhinya. Banyak orang tua yang memarahi anaknya,

ketika anak melakukan kesalahan. Sebagai contoh ketika anak mendapatkan

nilai jelek saat mengerjakan ujian semester, orang tua akan memarahi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

35

membentak, memarahi dan dengan berani mengatakan bahwa anak tersebut

sebagai anak yang bodoh (Arsih, 2010). Tindakan-tindakan seperti ini,

termasuk dalam kekerasan verbal oleh orang tua terhadap anak.

Kekerasan verbal adalah sebuah bentuk perilaku merusak yang

dilakukan seseorang dengan menggunakan kata-kata yang menyerang atau

melukai orang lain seperti mengutuk, memberikan sumpah serapah,

mengancam anak, mempermalukan, membandingkan secara negatif, atau

kata-kata bohong yang diucapkan seseorang yang berakibat pada

perkembangan diri dan kompetensi anak.

Beberapa bentuk kekerasan verbal yang dilakukan oleh orang tua,

yaitu (1) memberikan dan memanggil nama anak dengan tidak sepantasnya,

meremehkan, memberi sumpahan serta menghina, (2) menolak dan

mengancam anak dengan bentuk pengabaian, (3) mengancam dengan

membahayakan tubuh, (4) mengkambinghitamkan atau menyalahkan anak,

dan (5) menyindir anak.

Kekerasan verbal dengan berbagai bentuk ini akan berdampak negatif

pada remaja. Dampaknya yaitu, kurangnya motivasi atau harga diri yang

rendah, problem kesehatan mental, remaja mengembangkan perilaku agresif,

mewarisi lingkaran kekerasan turun menurun, kepercayaan yang keliru

tentang cara mendidik anak, kualitas hidup masyarakat menurun, anak

menjadi tidak peka pada perasaan orang lain, terganggunya perkembangan

anak termasuk gangguan emosi dan sosial, yaitu hubungan sosial anak,

menciptakan kepribadian sociopath atau antisocialpersonality disorder,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

36

rendahnya motivasi belajar serta yang terburuk adalah bunuh diri (Lestari,

2016, Saptandari dalam Suyanto, 2003).

Dampak kekerasan verbal oleh orang tua, yaitu remaja memiliki harga

diri yang rendah akan mengganggu perkembangan emosi pada remaja. seperti

yang dijelaskan Santrock (2007) bahwa emosi berkaitan dengan harga diri.

Emosi-emosi negatif seperti kesedihan berkaitan dengan harga diri yang

rendah sedangkan emosi-emosi positif berkaitan dengan harga diri yang

tinggi. Tidak peka dengan perasaan orang lain dan mengembangkan perilaku

agresif, terganggunya hubungan sosial anak dan terbentuknya kepribadian

sociopath atau antisocialpersonality disorder akan mengakibatkan

terganggunya perkembangan sosial pada masa remaja. Padahal remaja harus

menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang belum pernah

ada dan menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan

sekolah (Hurlock, 1991). Jadi, ketika seseorang mengembangkan perilaku-

perilaku yang disebutkan sebelumnya, ia tidak dapat menjalin relasi yang baik

dengan teman sebaya maupun orang dewasa lain.

Adanya gangguan emosi pada masa remaja dapat berakibat buruk

yaitu, rentan untuk mengalami depresi, kemarahan, kurang mampu

meregulasi emosinya, yang selanjutnya dapat memicu munculnya berbagai

masalah seperti kesulitan akademis, penyalahgunaan obat, kenakalan remaja,

atau gangguan makan (Santrock, 2007).

Perkembangan emosi dan sosial pada masa remaja merupakan tugas

perkembangan yang harus ditempuh setiap remaja. Hal ini sejalan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

37

Havighurst (dalam Hurlock, 1991) yang menyebutkan tugas-tugas

perkembangan remaja yang harus dipenuhi adalah mencapai kemandirian

emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya dan mencapai hubungan

sosial baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.

Erikson (dalam Monks, 2006) juga mengatakan bahwa pada masa remaja,

remaja akan berusaha untuk memisahkan diri dari orang tua dan mulai

bergabung dengan teman sebayanya dengan maksud untuk menemukan

identitas dirinya. Terkait dengan perkembangan sosial, pencapaian hubungan

baru dengan teman sebaya ini merupakan perkembangan yang sulit bagi

remaja karena tugas ini berhubungan dengan penyesuaian sosial remaja

(Hurlock, 1991).

Lingkungan keluarga khususnya orang tua yang menerapkan

kekerasan verbal sebagai bentuk pendisiplinan dan terganggunya

perkembangan emosi dan sosial pada remaja dapat membuat terganggunya

penyesuaian sosial pada remaja. Hal ini karena kedua hal tersebut merupakan

faktor dalam penyesuaian sosial. Schneider (1964) menyebutkan salah satu

faktor yang memengaruhi penyesuaian sosial pada remaja adalah lingkungan

meliputi lingkungan keluarga atau rumah, sekolah dan masyarakat dan

perkembangan dan kematangan, khususnya intelektual, sosial, moral dan

emosi.

Berdasarkan paparan yang telah disampaikan diatas, peneliti menduga

bahwa terdapat hubungan antara persepsi kekerasan verbal yang dilakukan

orang tua dengan penyesuaian sosial pada remaja. Peneliti menduga bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

38

remaja dengan tingkat persepsi kekerasan verbal oleh orang tua tinggi, akan

memiliki penyesuaian sosial yang rendah atau buruk. Sebaliknya, remaja

dengan tingkat persepsi kekerasan verbal oleh orang tua rendah, akan

memiliki penyesuaian sosial yang tinggi atau baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

39

Berikut Skema Hubungan antara Persepsi Kekerasan Verbal oleh orang tua dan

Penyesuaian Sosial pada Remaja :

Pola asuh orang tua

Orang tua tidak melakukan kekerasan

verbal. Orang tua memenuhi kebutuhan remaja (kasih sayang,

perhatian dan merawat)

- Remaja akan merasa nyaman berinteraksi dengan orang tua

- Adanya perasaan dekat

- Berbagi cerita dan peristiwa yang dialaminya

Perkembangan sosial dan emosi berjalan

lancar dan sehat

- Tanda kenormalan dan kemasakan emosi (tidak mudah murung dan sedih, tidak mudah sakit hati, tidak sering meminta perhatian khusus, tidak sering meminta bantuan)

- Tanda kecakapan sosial (suka berkumpul, mengikuti kegiatan yang melibatkan orang lain)

Penyesuaian sosial remaja baik / tinggi

Orang tua melakukan kekerasan verbal dengan bentuk :

- Memberikan dan memanggil nama anak dengan tidak sepantasnya, meremehkan, memberi sumpahan serta menghina,

- Menolak dan mengancam anak dengan bentuk pengabaian,

- Mengancam dengan membahayakan tubuh,

- Mengkambinghitamkan atau menyalahkan anak,

- Menyindir anak.

Dampak kekerasan verbal pada anak :

- Harga diri yang rendah,

- Remaja mengembangkan perilaku agresif, menjadi tidak peka dengan perasaan orang lain,

- Adanya gangguan emosi dan hubungan sosial anak,

- Menciptakan kepribadian sociopath atau antisocialpersonality disorder

Adanya gangguan perkembangan sosial dan emosi pada masa remaja : depresi, kemarahan dan kurang dapat meregulasi emosi

Penyesuaian Sosial rendah/ buruk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

40

E. Hipotesis

Berdasarkan pada uraian diatas, hipotesis yang diajukan peneliti adalah

ada korelasi negatif antara persepsi kekerasan verbal oleh orang tua dengan

penyesuaian sosial, yaitu : Semakin tinggi persepsi kekerasan verbal oleh orang

tua, maka semakin rendah penyesuaian sosial pada remaja. Sebaliknya, semakin

rendah tingkat persepsi kekerasan verbal oleh orang tua, maka semakin tinggi pula

penyesuaian sosial pada remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Azwar (2013)

penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu

variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

berdasarkan koefisien korelasi. Sama halnya dengan yang dinyatakan oleh

Narbuko dan Achmadi (2010) penelitian korelasional memiliki tujuan untuk

menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan

variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien

korelasi. Sama halnya dengan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji

hubungan antara variabel kekerasan verbal oleh orang tua dengan variabel

penyesuaian sosial pada remaja.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu :

Variabel bebas (independent variable) : kekerasan verbal

Variabel tergantung (dependent variable) : penyesuaian sosial

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1.Kekerasan verbal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

42

Kekerasan verbal adalah sebuah perilaku yang dilakukan seseorang

dengan menggunakan kata-kata yang menyerang atau melukai anak seperti

mengutuk, memberikan sumpah serapah, mengancam anak, mempermalukan,

membandingkan secara negatif, atau kata-kata bohong yang diucapkan

seseorang yang berakibat pada perkembangan diri dan kompetensi anak. Hasil

Skala Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua akan menunjukkan tingkat

kekerasan verbal yang dilakukan orang tua terhadap anak. Semakin tinggi skor

yang diperoleh, maka semakin tinggi pula persepsi kekerasan verbal yang

dilakukan orang tua terhadap anak. Sebaliknya, semakin rendah skor yang

diperoleh, maka semakin rendah pula persepsi kekerasan verbal yang dilakukan

orang tua terhadap anak.

2. Penyesuaian sosial

Penyesuaian sosial adalah proses mental dan tingkah laku yang

mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri dengan keinginan yang berasal

dari dalam dirinya dan dapat bereaksi secara efektif dan bermanfaat terhadap

realitas sosial, situasi dan hubungan sehingga kebutuhan akan kehidupan sosial

terpenuhi dan dapat diterima oleh orang lain pada umumnya dan kelompok

pada khususnya. Hasil skala penyesuaian sosial menunjukkan tingkat

penyesuaian sosial. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi

pula penyesuaian sosial remaja. Sebaliknya, semakin rendah skor yang

diperoleh, maka semakin rendah pula penyesuaian sosial remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

43

D. Subjek Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan subjek dengan

menggunakan purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah

pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu

yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-

sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi, 2004). Kriteria subjek

yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Remaja dengan rentang usia 12-15 tahun (remaja awal) dan 15-18 tahun

(remaja pertengahan).

Seseorang dikatakan berada di usia remaja adalah masa yang berlangsung

antara usia 12 sampai dengan 21 tahun dimana dalam diri remaja terdapat

pertumbuhan menuju kematangan dalam hal fisik, emosional, sosial dan

mental. Peneliti memilih remaja dengan rentang usia 12-18 tahun yaitu masih

berada pada masa remaja awal dan remaja pertengahan. Pada masa ini, remaja

mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik, emosional, mental dan

sosial (Ali & Asrori, 2009). Pada masa ini pula remaja mulai mempelajari

hubungan baru dengan lawan jenis dan cara beragul dengan mereka.

Sedangkan pengembangan hubungan baru yang lebih matang dengan teman

sesama jenis juga tidak mudah (Hurlock, 1991). Selain itu pada rentang usia

remaja masih dalam tahap pencarian indentitas diri, namun ia juga masih

memiliki ketergantungan dengan kedua orang tuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

44

2. Tinggal bersama dengan kedua orang tuanya

Remaja dengan rentang usia 12-18 tahun adalah remaja yang masih duduk

di bangku SMP dan SMA. Ketika masih di usia ini, remaja lebih banyak masih

tinggal bersama dengan kedua orang tuanya walaupun ada beberapa remaja

yang sudah mulai tinggal berpisah. Pada masa remaja awal konflik dengan

orang tua semakin meningkat dan akan tetap berlangsung selama masa SMA.

(Santrock, 2012) Hal ini pula yang menjadi pertimbangan peneliti mengambil

subjek yang masih tinggal bersama dengan orang tuanya.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Menurut Azwar (2013) metode pengumpulan data dalam kegiatan

penelitian mempunyai tujuan mengungkap fakta mengenai variabel yang

diteliti. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan skala yang berisi pernyataan yang berkaitan dengan kekerasan

verbal dan penyesuaian sosial. Pernyataan tersebut dibuat oleh peneliti

berdasarkan bentuk-bentuk kekerasan verbal dan tanda-tanda kemampuan

penyesuaian sosial remaja.

Jenis skala yang digunakan adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala

sikap yang disusun untuk mengungkap sikap pro dan kontra, positif dan

negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek sosial. Skala Likert terdiri

dari dua pernyataan sikap yaitu pernyataan yang favorable (mendukung atau

memihak pada objek sikap) dan pernyataan unfavorable (tidak mendukung

objek sikap) (Azwar, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

45

1. Skala Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua

Skala persepsi kekerasan verbal oleh orang tua disusun berdasarkan 5

bentuk kekerasan verbal yang dikemukakan oleh Vardigan (dalam Noh &

Talaat, 2012). Bentuk-bentuk tersebut, yaitu (1) memberikan dan memanggil

nama anak dengan tidak sepantasnya, meremehkan, memberikan sumpahan

serta menghina, (2) menolak atau mengancam anak dengan bentuk pengabaian,

(3) mengancam dengan membahayakan tubuh, (4) mengkambinghitamkan atau

menyalahkan anak, (5) menyindir anak. Setiap pernyataan memiliki empat

jenis pilihan respon, antara lain “SL (Selalu)”, “S (Sering)”, “JR (Jarang)”, “TP

(Tidak Pernah)”. Skor bergerak dari angka 1 sampai dengan angka 4 dengan

tidak mencantumkan jawaban netral. Tujuan peneliti menghilangkan jawaban

netral adalah menghindari adanya kecenderungan responden dalam memilih

jawaban tengah sebagai jawaban aman (central tendency effect) (Supratiknya,

2014). Penentuan skor untuk pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Pemberian Skor Skala Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua

Alternatif Jawaban Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable

Selalu (SL) 4 1

Sering (SR) 3 2

Jarang (JR) 2 3

Tidak Pernah (TP) 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

46

Tabel 3.2

Distribusi Item Skala Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua Sebelum

Uji Coba

No. Aspek Item

Total % Favorable Unfavorable

1.

Memberikan dan

memanggil nama anak

dengan tidak sepantasnya,

meremehkan, memberikan

sumapahan serta menghina

3, 4, 16, 18,

22, 35

6, 9, 25, 33,

42, 52

12 20

2. Menolak atau mengancam

anak dengan bentuk

pengabaian

1, 12, 19, 34,

43, 48

15, 17, 31,

38, 51, 58 12 20

3. Mengancam dengan

membahayakan tubuh

11, 13, 14,

20, 37, 53

21, 60, 39,

44, 50, 57 12 20

4. Mengkambinghitamkan atau

menyalahkan anak

2, 10, 23, 28,

29, 47

24, 30, 40,

45, 49, 56 12 20

5. Menyindir anak

5, 7, 8, 36,

46, 54

26, 27, 32,

41, 55, 59 12 20

Total 30 30 60 100

Pada distribusi item skala persepsi kekerasan verbal oleh orang tua,

peneliti membuat jumlah item yang sama yaitu 12 item pada masing-masing

bentuk. Hal ini karena kecenderungan orang tua untuk melakukan setiap bentuk

kekerasan verbal seimbang. Seperti yang disebutkan Azwar (2015) yaitu apabila

tidak diperoleh alasan untuk menganggap adanya sebagian komponen yang lebih

signifikan dari komponen lainnya, maka semua komponen seyogyanya diberi

bobot yang sama. Selain itu, jumlah item ini juga sudah dikonsultasikan dengan

professional adjusment (Dosen Pembimbing Skripsi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

47

2. Skala Penyesuaian Sosial

Skala penyesuaian sosial disusun berdasarkan 4 tanda-tanda kemampuan

penyesuaian sosial menurut Cole (1964). Tanda-tanda kemampuan

penyesuaian sosial adalah (1) tanda-tanda kematangan emosional, (2) tanda-

tanda kecakapan sosial, (3) tidak memiliki kecenderungan melakukan

perbuatan-perbuatan menarik perhatian, (4) tanda-tanda kenormalan emosi.

Peneliti memilih menggunakan tanda-tanda kemampuan penyesuaian sosial

menurut Cole (1964) karena lebih dapat menggambarkan secara jelas dan rinci

keadaan-keadaan yang dialami oleh anak dalam bereaksi dan berinteraksi

dengan orang lain dan kelompok di luar lingkungan keluarganya. Setiap

pernyataan memiliki empat jenis pilihan respon, antara lain “SS (Sangat

Setuju)”, “S (Setuju)”, “TS (Tidak Setuju)”, “STS (Sangat Tidak Setuju)”. Skor

bergerak dari angka 1 sampai dengan angka 4 dengan tidak mencantumkan

jawaban netral. Tujuan peneliti menghilangkan jawaban netral adalah

menghindari adanya kecenderungan responden dalam memilih jawaban tengah

sebagai jawaban aman (central tendency effect) (Supratiknya, 2014). Penentuan

skor untuk pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable adalah sebagai

berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

48

Tabel 3.3

Pemberian Skor Skala Penyesuaian Sosial

Alternatif Jawaban Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Tabel 3.4

Distribusi Item Skala Penyesuaian Sosial Sebelum Uji Coba

No. Indikator Item

Total % Favorable Unfavorable

1. Kematangan emosional

1, 7, 12, 25,

32, 44, 51, 34

14, 18, 23,

30, 40, 36,

62, 43

16 25

2. Kecakapan sosial

5, 15, 17, 27,

29, 46, 54, 47

2, 8, 21, 35,

42, 31, 49,

57

16 25

3. Perilaku tidak berlebihan

3, 9, 13, 24,

60, 48, 63, 52

6, 11, 20,

37, 45, 56,

59, 28

16 25

4. Kenormalan emosi

10, 19, 22,

38, 41, 50,

33, 55

4, 16, 39,

26, 53, 61,

64, 58

16 25

Total 32 32 64 100

Pada distribusi item skala penyesuaian sosial, peneliti membuat jumlah

item yang sama yaitu 16 item pada masing-masing tanda penyesuaian sosial. Hal

ini karena setiap tanda memberikan sumbangan yang seimbang untuk melihat

penyesuaian sosial yang dilakukan remaja itu baik atau buruk. Seperti yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

49

disebutkan Azwar (2015) yaitu apabila tidak diperoleh alasan untuk menganggap

adanya sebagian komponen yang lebih signifikan dari komponen lainnya, maka

semua komponen seyogyanya diberi bobot yang sama. Selain itu, jumlah item ini

juga sudah dikonsultasikan dengan professional adjusment (Dosen Pembimbing

Skripsi).

F. Validitas, Seleksi Item dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui keakuratan skala

psikologi berdasarkan tujuan pengukurannya (Azwar, 2015). Validitas

adalah kualitas esensial yang menunjukkan sejauh mana suatu tes sungguh-

sungguh mengukur atribut psikologis yang hendak diukurnya (Supratiknya,

2014). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

(Content Validity). Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat

pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional

judgment untuk melihat sejauhmana isi tes mencerminkan ciri atribut yang

hendak diukur (Azwar, 2011). Professional judgment pada penelitian ini

adalah dosen pembimbing skripsi.

2. Seleksi Item

Seleksi item pada item ini bertujuan untuk memilih item-item yang

fungsi ukurnya sesuai atau selaras dengan hasil ukur skala (Azwar, 2015).

Seleksi item dapat dilihat dengan daya beda atau daya diskriminasi item.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

50

Daya diskriminasi item adalah sejauh mana item mampu membedakan

antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak

memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2015). Daya diskriminasi item

dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor

item dengan distribusi skor skala itu sendiri dan akan menghasilkan

koefisien korelasi item total (rix).

Menurut Azwar (2015), kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi

item total, biasanya digunakan batasan rix ≥ 0,30. Semua item yang

koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan.

Sebaliknya, item yang memiliki nilai rix kurang dari 0,30 dapat

diinterpretasikan memiliki daya beda yang rendah. Akan tetapi, apabila

jumlah item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan,

dapat dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria menjadi

0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai. Berdasarkan

hasil uji coba skala persepsi kekerasan verbal oleh orang tua terhadap 50

subjek dan uji coba skala penyesuaian sosial terhadap 72 subjek, prosedur

analisis item dilakukan dengan program SPSS Statistics 22.0. Berikut

distribusi item setelah uji coba :

a. Skala Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua

Hasil analisis item skala persepsi kekerasan verbal oleh orang tua

berdasarkan batasan rix ≥ 0,30 diperoleh 47 item yang lolos dari 60 item

yang diujikan. Terdapat 13 item yang gugur dengan nomor item 1, 2, 5, 6, 7,

8, 10, 12, 14, 36, 46, 54, 55. Pada bentuk menyindir anak enam item

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

51

favorable gugur sehingga hanya ada item unfavorable saja. Oleh karena itu,

peneliti menurunkan kriteria menjadi rix ≥ 0,25 sehingga item nomor 8 dapat

digunakan. Selain item nomor 8, adapula item nomor 6 dan 12 yang

memiliki rix ≥ 0,25. Sehingga item yang lolos menjadi 50 item. Berikut

adalah tabel distribusi skala setelah uji coba :

Tabel 3.5

Distribusi Item Skala Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua Setelah

Uji Coba

No. Aspek Item

Total % Favorable Unfavorable

1.

Memberikan dan

memanggil nama anak

dengan tidak sepantasnya,

meremehkan, memberikan

sumapahan serta menghina

3, 4, 16, 18,

22, 35

6, 9, 25, 33,

42, 52

12 24

2.

menolak atau mengancam

anak dengan bentuk

pengabaian

12, 19, 34,

43, 48

15, 17, 31,

38, 51, 58 11 22

3. mengancam dengan

membahayakan tubuh

11, 13, 20,

37, 53

21, 60, 39,

44, 50, 57 11 22

4. mengkambinghitamkan atau

menyalahkan anak

23, 28, 29,

47

24, 30, 40,

45, 49, 56 10 20

5. menyindir anak 8 26, 27, 32,

41, 59 6 12

Total 50 100

Keterangan : Bold = item yang digugurkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

52

Berdasarkan tabel distribusi yaitu tabel 3.5, terlihat persebaran data

yang tidak merata. Oleh karena itu, ada beberapa item yang digugurkan

kembali dengan cara memilih item dengan nilai rix paling baik. Item yang

digunakan pada skala final adalah 30 item dari 50 item yang baik. Berikut

tabel distribusi skala setelah diratakan dan nomor item diacak :

Tabel 3.6

Distribusi Item Skala Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua Setelah

Uji Coba (Setelah diratakan, diacak dan diberi nomer baru)

No. Aspek Item

Total % Favorable Unfavorable

1.

Memberikan dan

memanggil nama anak

dengan tidak sepantasnya,

meremehkan, memberikan

sumapahan serta menghina

3, 24, 28 1, 21, 17 6 20

2.

Menolak atau mengancam

anak dengan bentuk

pengabaian

7, 11, 16 4, 6, 14

6 20

3. Mengancam dengan

membahayakan tubuh

5, 13, 18 10, 23,

27 6 20

4. Mengkambinghitamkan atau

menyalahkan anak

9, 20 ,26 12, 15, 30 6 20

5. Menyindir anak 22 19,25,

8,29,2 6 20

Total 13 17 30 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

53

b. Skala Penyesuaian Sosial

Hasil analisis skala penyesuaian sosial berdasarkan rix ≥ 0,25

diperoleh 38 item yang lolos dari 64 item yang diujikan. Peneliti

memutuskan untuk menurunkan kriteria menjadi rix ≥ 0,25 agar jumlah item

di masing-masing tanda dapat tercapai. Terdapat 26 item yang gugur dengan

nomor item 6, 7, 8, 11, 17, 18, 21, 23, 26, 29, 32, 33, 34, 35, 38, 41, 43, 46,

48, 50, 55, 58, 60, 62, 63, 64. Berikut tabel distribusi skala setelah uji coba :

Tabel 3.7

Distribusi Item Skala Penyesuaian Sosial Setelah Uji Coba

No. Indikator Item

Total % Favorable Unfavorable

1. Kematangan emosional 1, 12, 25, 44,

51

14, 30, 40,

36 9 23,68

2. Kecakapan sosial 5, 15, 27, 54,

47

2, 42, 31,

49, 57 10 26,31

3. Perilaku tidak berlebihan 3, 9, 13, 24,

52

20, 37, 45,

56, 59, 28 11 28,94

4. Kenormalan emosi 10, 19, 22 4, 16, 39,

53, 61 8 21,05

Total 38 100

Keterangan : Bold = item yang digugurkan

Berdasarkan tabel distribusi yaitu tabel 3.7, terlihat persebaran data

yang tidak merata. Oleh karena itu, ada beberapa item yang digugurkan

kembali agar persebarannya setiap tanda rata. Item yang digunakan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

54

skala final adalah 32 item dari 64 item yang baik. Berikut tabel distribusi

skala setelah diratakan dan nomor item diacak :

Tabel 3.8

Distribusi Item Skala Penyesuaian Sosial Setelah Uji Coba

(Setelah diratakan, diacak dan diberi nomer baru)

No. Indikator Item

Total % Favorable Unfavorable

1. Kematangan emosional 3, 9, 11, 27 15, 18, 22,

32 8 25

2. Kecakapan sosial 7, 12, 2, 16 10, 24, 4, 30 8 25

3. Perilaku tidak berlebihan 5, 14, 19, 29 17 , 26, 6,

23 8 25

4. Kenormalan emosi 1, 8, 25 13, 21, 28,

20, 31 8 25

Total 15 17 32 100

3. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya

(Azwar, 2011). Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa

kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama

diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri

subjek memang belum berubah (Azwar, 2011).

Estimasi reliabilitas hasil pengukuran ini dilakukan dengan cara

menghitung koefisisen alpha-cronbach melalui program SPSS Statistics

22.0. Menurut Guilford (1956, dalam Klein, 1986, dalam Supratiknya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

55

2014) koefisien minimum yang dipandang memuaskan untuk reliabilitas tes

adalah 0,70. Dibawah koefisien reliabilitas sebesar 0,70 sebuah tes menjadi

kurang memadai untuk digunakan bagi perorangan sebab hal itu

menunjukkan bahwa kesalahan baku skor tampak sedemikian besar

sehingga interpretasi skor menjadi meragukan.

Hasil komputasi data pada skala persepsi kekerasan verbal oleh orang

tua diperoleh koefisien Alpha-Cronbach (r) sebesar 0,930 dari 60 item.

Setelah seleksi item, koefisien Alpha-Cronbach (r) skala persepsi kekerasan

verbal oleh orang tua menjadi 0,928 dari 30 item. Pada skala penyesuaian

sosial diperoleh koefisien Alpha-Cronbach (r) sebesar 0,861 dari 64 item.

Setelah dilakukan seleksi item, koefisien Alpha-Cronbach (r) skala

penyesuaian sosial menjadi 0,881 dari 32 item. Berdasarkan nilai koefisien

Alpha-Cronbach (r) yang diperoleh pada masing-masing skala, maka dapat

dikatakan bahwa kedua skala memiliki reliabilitas yang baik.

G. Metode Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data

penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak (Santoso,

2010). Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik

Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan program SPSS Statistics

22.0. Distribusi data penelitian dapat dikatakan normal apabila nilai

signifikasinya lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Sebaliknya, apabila nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

56

signifikasinya kurang dari 0,05 (p < 0,05), maka distribusi data penelitian

dapat dikatakan tidak normal (Santoso, 2010).

2. Uji Linearitas

Menurut Santoso (2010), uji linearitas digunakan untuk menyatakan

hubungan antarvariabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus atau

tidak. Artinya, peningkatan atau penurunan kuantitas di suatu variabel, akan

diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel

lainnya. Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan test for linearity

dengan menggunakan program SPSS Statistics 22.0.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik

Correlation Product Moment dari Karl Pearson dengan tujuan untuk

menguji korelasi antara dua variabel yaitu kekerasan verbal dan penyesuaian

sosial.

H. Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba skala persepsi kekerasan verbal oleh orang tua dilakukan

secara online menggunakan Google Forms dimulai pada tanggal 23 Desember

2016 sampai tanggal 31 Desember 2016. Uji coba skala disebarluaskan melalui

jejaring sosial. Uji coba skala persepsi kekerasan verbal oleh orang tua diisi

oleh 50 remaja umur 12-18 tahun dan masih tinggal bersama orangtuanya. Uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

57

coba skala penyesuaian sosial dilakukan di dua tempat, yaitu SMA Budya

Wacana Yogyakarta dan SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Uji coba di SMA

Budya Wacana Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2017. Uji

coba dilakukan terhadap 32 siswa yang terdiri dari 20 siswa kelas X dan 12

siswa kelas XI. Peneliti membagikan skala penyesuaian sosial secara langsung

kepada subjek. Uji coba kedua disebarkan dengan menitipkan skala

penyesuaian sosial kepada guru BK untuk diberikan kepada 40 siswa-siswi di

SMP Joannes Bosco Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

58

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2017 hingga 30 Maret 2017

di Kota Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan di sekolah SMA Budya

Wacana pada tanggal 13 dan 14 Maret 2017 dan dilanjutkan pada tanggal 29

dan 30 Maret 2017 dengan membagikan langsung skala ke di beberapa kelas

saat jam pelajaran berlangsung. Skala yang dibagikan berjumlah 123 skala.

Selanjutnya, skala yang berjumlah 130 disebarkan dengan cara menitipkan

skala kepada guru BK untuk diberikan kepada siswa-siswi SMP Joannes Bosco

Yogyakarta. Skala yang kembali dari SMP Joannes Bosco Yogyakarta

berjumlah 128 skala. Sehingga, total seluruh skala yang telah dibagikan dan

diisi oleh subjek berjumlah 251 skala. Skala yang gugur berjumlah 36

dikarenakan beberapa hal, yaitu subjek tidak memenuhi kriteria yang diberikan

peneliti dan terdapat subjek yang belum selesai mengisi skala. Peneliti

kemudian menggunakan skala berjumlah 215 yang telah memenuhi syarat,

yaitu subjek tinggal bersama kedua orang tuanya serta usia subjek.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah remaja dengan rentang usia 12 hingga

18 tahun yang sehari-hari masih tinggal bersama kedua orang tuanya. Jumlah

subjek dalam penelitian ini adalah 215 orang. Deskripsi subjek berdasarkan

jenis kelamin dan usia dijelaskan pada tabel berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

59

Tabel 4.1

Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 128 59,53%

Perempuan 87 40,47%

Total 215 100%

Tabel 4.2

Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

12 tahun 7 3,26%

13 tahun 39 18,14%

14 tahun 56 26,05%

15 tahun 26 12,09%

16 tahun 50 23,26%

17 tahun 34 15,81%

18 tahun 3 1,39%

Total 215 100%

Tabel 4.3

Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenjang Sekolah

Jenjang Sekolah Jumlah Persentase

SMP 108 50,23%

SMA 107 49,77%

Total 215 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

60

C. Deskripsi Data Penelitian

Tabel 4.4

Deskripsi Data Penelitian

Variabel N Sig

(p)

Data Teoritis Data Empiris

Skor Mean SD

Skor Mean SD

Min Max Min Max

Kekerasan

Verbal oleh

orang tua

215 0,000 30 120 75 15 33 98 53,85 10,710

Penyesuaian

Sosial 215 0,000 32 128 80 16 65 123 99,69 8,629

Tabel diatas menunjukkan deskripsi data penelitian dari variabel kekerasan

verbal dan penyesuaian sosial. Pada tabel tersebut, peneliti ingin

membandingkan nilai mean teoritis dan mean empiris untuk membandingkan

skor masing-masing subjek dalam variabel penelitian. Nilai mean empiris

diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan program SPSS Statistics

22.0. Sedangkan nilai mean teoritis diperoleh melalui perhitungan manual yaitu

dengan : 𝑀𝑖𝑛+𝑀𝑎𝑥2

Hasil perhitungan SPSS menunjukkan bahwa pada variabel kekerasan

verbal diperoleh nilai mean empiris sebesar 53,85 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000 (p < 0,05) dan nilai mean teoritis sebesar 75. Perbedaan nilai

mean empiris dan nilai mean teoritis ini menunjukkan bahwa rata-rata skor

subjek pada variabel ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata skor secara

teoritis. Hal ini berarti rata-rata skor kekerasan verbal yang dialami subjek

tergolong rendah. Pada variabel penyesuaian sosial diperoleh nilai mean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

61

empiris sebesar 99,69 dan nilai mean teoritis sebesar 80 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Perbedaan nilai mean empiris dan nilai

mean teoritis ini menunjukkan bahwa rata-rata skor subjek pada variabel

penyesuaian sosial lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor secara

teoritis. Hal ini berarti rata-rata skor penyesuaian sosial subjek tergolong tingi.

D. Kategorisasi

Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-

kelompok yang posisinya berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut

yang diukur. Kategorisasi dalam penelitian ini berasumsi bahwa skor individu

dalam kelompok merupakan estimasi skor individu dalam populasi dan asumsi

bahwa skor individu dalam populasi terdistribusi normal (Azwar, 2015).

Batasan kategori dalam penelitian ini didasarkan pada standar deviasi teoritis

yang tertera pada tabel 4.3. Pada penelitian ini, skor subjek pada variabel

kekerasan verbal dan penyesuaian sosial akan dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

rendah, sedang, dan tinggi. Berikut merupakan tabel norma kategorisasi yang

digunakan dalam penelitian ini :

Tabel 4.5

Norma Kategorisasi

Skor Kategorisasi

X < (µ-1,0σ) Rendah

(µ - 1,0σ) ≤ X < (µ +1,0σ) Sedang

(µ +1,0σ) ≤ X Tinggi

Keterangan :

X : Skor µ : Mean teoritis σ : Standar Deviasi teoritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

62

Berdasarkan tabel deskripsi data penelitian (lihat Tabel 4.4) dapat

diketahui bahwa nilai mean teoritis variabel kekerasan verbal adalah sebesar 75

dan standar deviasi sebesar 15. Maka perhitungan norma kategorisasi skor pada

variabel kekerasan verbal adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6

Kategorisasi Persepsi Kekerasan Verbal Oleh Orang Tua

Rentang Skor Kategorisasi Jumlah Persentase

X < 60 Rendah 159 73,95%

60 ≤ X < 90 Sedang 55 25,58%

90 ≤ X Tinggi 1 0,47%

Total 215 100%

Tabel kategorisasi persepsi kekerasan verbal oleh orang tua (lihat Tabel

4.6) menunjukkan bahwa persepsi kekerasan verbal oleh orang tua tergolong

rendah. Penjabaran kategorisasi persepsi kekerasan verbal oleh orang tua yaitu,

sebanyak 159 subjek (73,95%) memiliki tingkat persepsi kekerasan verbal oleh

orang tua tergolong rendah, sebanyak 55 subjek (25,58%) memiliki tingkat

persepsi kekerasan verbal oleh orang tua sedang dan sebanyak 1 subjek

(0,47%) memiliki tingkat persepsi kekerasan verbal oleh orang tua tergolong

tinggi.

Nilai mean teoritis variabel penyesuaian sosial berdasarkan tabel deskripsi

data penelitian (lihat Tabel 4.4) adalah sebesar 80 dan standar deviasi sebesar

16. Maka perhitungan norma kategorisasi skor pada variabel penyesuaian

sosial adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

63

Tabel 4.7

Kategorisasi Penyesuaian Sosial

Rentang Skor Kategorisasi Jumlah Persentase

X < 64 Rendah 0 0%

64 ≤ X < 96 Sedang 67 31,16%

96 ≤ X Tinggi 148 68,84%

Total 215 100%

Tabel kategorisasi penyesuaian sosial (lihat Tabel 4.7) menunjukkan

bahwa subjek memiliki penyesuaian sosial tergolong tinggi. Penjabaran

kategorisasi penyesuaian sosial yaitu, sebanyak 67 subjek (31,16%) memiliki

tingkat penyesuaian sosial tergolong sedang dan sebanyak 148 subjek (68,84%)

memiliki tingkat penyesuaian sosial tergolong tinggi.

E. Analisis Data Penelitian

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah

data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak

(Santoso, 2010). Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik

Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan program SPSS

Statistics 22.0. Distribusi data penelitian dapat dikatakan normal apabila

nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Sebaliknya, apabila

nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), maka distribusi data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

64

penelitian dapat dikatakan tidak normal (Santoso, 2010). Berikut

merupakan hasil uji normalitas penelitian :

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas

Variabel

Kolmogorov- Smirnov Test Shapiro-Wilk

Test

Statistic

Asymp.

Sig. (2-tailed)

Test

Statistic

Asymp. Sig.

(2-tailed)

Kekerasan

Verbal 0,059 0,070 0,983 0,012

Penyesuaian Sosial 0,061 0,051 0,990 0,141

Berdasrkan hasil uji normalitas (lihat tabel 4.8) menunjukkan

bahwa nilai signifikansi dari variabel kekerasan verbal lebih besar dari

0,05 (p > 0,05) yaitu sebesar 0,070 dan nilai signifikansi dari variabel

penyesuaian sosial lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) yaitu sebesar 0,051.

Nilai signifikansi kedua variabel menunjukkan p > 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa pendistribusian data penelitian pada variabel

kekerasan verbal dan penyesuaian sosial tersebar secara normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk menyatakan hubungan antar

variabel yang hendak dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak. Uji

linearitas adalah dengan menggunakan test for linearity (Santoso, 2012).

Pengujian linearitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS

Statistics 22.0 dengan menggunakan test for linearity pada taraf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

65

signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear

bila signifikansi (Linearity) lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) namun

sebaliknya, dua variabel tidak memiliki hubungan yang linear bila

signifikansi (Linearity) lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) (Priyatno, 2014).

Berikut tabel hasil uji linearitas :

Tabel 4.9

Hasil Uji Linearitas

Variabel F Sig.

KekerasanVerbal *

PenyesuaianSosial

(Combined) 1,996 0,001

Linearity 58,029 0,000

Deviation for

Linearity 0,750 0,870

Tabel hasil uji linearitas diatas (lihat tabel 4.9) menunjukkan

hubungan antara variabel kekerasan verbal dengan variabel penyesuaian

sosial. Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dilihat dari nilai

signifikansi antar kedua variabel lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) yaitu

sebesar 0,000. Hal ini berarti terdapat hubungan yang linear antara

variabel kekerasan verbal dan variabel penyesuaian sosial.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah hipotesis (H1) yang diajukan peneliti diterima atau

ditolak. Hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

66

hubungan negatif antara persepsi kekerasan verbal oleh orang tua dengan

penyesuaian sosial pada remaja. Uji hipotesis pada penelitian ini

menggunakan tenik uji korelasi Pearson dengan dibantu dengan

menggunakan program SPSS Statistics 22.0. Peneliti menggunakan teknik

uji korelasi Pearson karena data penelitian pada skala persepsi kekerasan

verbal oleh orang tua dan penyesuaian sosial terdistribusi secara normal.

Berikut tabel hasil uji hipotesis :

Tabel 4.10

Hasil Uji Hipotesis

Kekerasan

Verbal

Penyesuaian

Sosial

Kekerasan

verbal Pearson Correlation 1 -0,473**

Sig. (1-tailed) 0,000

N 215 215

Penyesuaian

Sosial Pearson Correlation -0,473** 1

Sig. (1-tailed) 0,000

N 215 215

** Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)

Berdasarkan tabel hasil uji hipotesis (lihat tabel 4.10) diatas, dapat

dilihat bahwa korelasi Pearson antara variabel kekerasan verbal dengan

penyesuaian sosial adalah sebesar - 0,473** dan nilai signifikansi sebesar

0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis (H1) yang diajukan

peneliti diterima, yaitu terdapat hubungan negatif antara kekerasan verbal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

67

yang dilakukan orang tua dengan penyesuaian sosial pada remaja. Maka

dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi atau sering tingkat kekerasan

verbal, maka semakin rendah atau buruk penyesuaian sosial pada remaja.

Sebaliknya, semakin rendah atau jarang tingkat kekerasan verbal, maka

semakin tinggi atau baik pula penyesuaian sosial pada remaja.

Koefisien korelasi ( r ) yang diperoleh dapat digunakan untuk melihat

koefisien determinasi (r2) dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi

yang sudah didapatkan sebelumnya. Nilai koefisien korelasi pada penelitian

ini sebesar – 0,473, sehingga nilai koefisien determinasinya adalah sebesar

0, 223 atau 22,3 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kekerasan verbal

memberikan sumbangan sebesar 22,3 % terhadap variabel penyesuaian

sosial. Sedangkan terdapat 77,7% sumbangan dari variabel-variabel lain di

luar kekerasan verbal yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

F. Analisis Data Tambahan

Tambahan data yang dilakukan adalah uji beda. Uji beda dilakukan untuk

mengetahui perbedaan signifikan antara subjek laki-laki dan perempuan serta

antara subjek yang berada di jenjang SMP dan SMA dalam penyesuaian sosial

nya. Uji beda ini dilakukan dengan menggunakan Independent Sample t-Test

dengan program SPSS SPSS Statistics 22.0. Apabila nilai signifikansi lebih

dari 0,05 (p > 0,05) maka tidak ada perbedaan. Apabila nilai signifikansi

kurang dari 0,05 (p < 0,05) maka ada perbedaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

68

Berdasarkan uji beda variabel penyesuaian sosial antara laki-laki dan

perempuan didapatkan nilai t sebesar -1,963 dengan nilai signifikansi sebesar

0,051 (p > 0,05) maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan penyesuaian

sosial antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, berdasarkan uji beda variabel

penyesuaian sosial subjek yang berada di jenjang SMP dan SMA didapatkan

nilai t sebesar 1,001 dengan nilai signifikansi sebesar 0,318 (p > 0,05) maka

dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan penyesuaian sosial yang dilakukan

subjek antara jenjang SMP dan SMA.

G. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi kekerasan

verbal oleh orang tua dan penyesuaian sosial pada remaja. Hasil uji korelasi

menggunakan perhitungan korelasi Product Moment Pearson pada 215 remaja

diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar - 0,473 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000 (p < 0,05). Data analisis tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang negatif antara persepsi kekerasan verbal oleh orang tua dengan

penyesuaian sosial pada remaja. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi persepsi

kekerasan verbal oleh orang tua, maka semakin rendah tingkat penyesuaian

sosial pada remaja. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat persepsi

kekerasan verbal oleh orang tua, maka semakin tinggi penyesuaian sosial pada

remaja.

Hasil kategorisasi untuk variabel kekerasan verbal menunjukkan bahwa

sebanyak 159 subjek (73,95%) memiliki tingkat persepsi kekerasan verbal oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

69

orang tua yang tergolong rendah, sebanyak 55 subjek (25,58%) memiliki

tingkat persepsi kekerasan verbal oleh orang tua yang tergolong sedang dan

terdapat 1 subjek (0,47%) memiliki tingkat persepsi kekerasan verbal oleh

orang tua yang tergolong tinggi. Rata-rata subjek memiliki tingkat persepsi

kekerasan verbal oleh orang tua yang tergolong rendah. Analisis kategorisasi

pada variabel penyesuaian sosial pada remaja menunjukkan bahwa tidak ada

subjek yang memiliki penyesuaian sosial yang tergolong rendah, sebanyak 67

subjek (31,16%) memiliki penyesuaian sosial tergolong sedang dan sebanyak

148 subjek (68,84%) memiliki penyesuaian sosial tergolong tinggi. Rata-rata

subjek memiliki tingkat penyesuaian sosial yang tergolong tinggi.

Tingkat penyesuaian sosial yang tergolong tinggi ini dapat disebabkan

salah satunya oleh faktor lingkungan khususnya lingkungan rumah atau

keluarganya (Schneiders, 1964). Lingkungan keluarga yang menghadirkan rasa

aman dan nyaman melalui kasih sayang dan komunikasi yang positif dan

efektif antara remaja dan orang tua membuat remaja lebih mudah dalam

melakukan penyesuaian sosial. Kahfi (2006) juga menegaskan bahwa

komunikasi yang efektif antara anak dan orang tua merupakan faktor utama

anak untuk dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik. Tingkat

penyesuaian sosial yang tinggi juga sesuai dengan pengamatan yang dilakukan

peneliti pada saat menyebarkan skala secara langsung kepada subjek. Subjek

menunjukkan kedekatan dengan teman sebayanya di dalam kelas baik dengan

teman sejenis maupun teman lawan jenis. Walaupun begitu masih ada beberapa

remaja yang masih berkelompok dengan teman sesama jenis saja. Kedekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

70

yang terjalin bukan hanya dengan teman sebaya saja, melainkan dengan guru

yang mengajar di kelas. Remaja tidak segan untuk langsung bertanya kepada

guru nya ketika ada materi yang tidak dimengerti. Peneliti juga mengamati

ketika ada pertemuan orang tua murid, banyak orang tua yang masih memakai

baju kantor hadir mengikuti pertemuan. Selain itu, peneliti juga melihat ada

orang tua yang hadir ke sekolah untuk menyelesaikan masalah yang dilakukan

anak ataupun menjemput anak ketika terjadi kecelakaan di sekolah.

Dilihat dari hasil kategorisasi yang didapatkan, hasil uji hipotesis dan nilai

mean emipiris dan mean teoritis pada masing-masing variabel dapat dikatakan

bahwa tingkat persepsi kekerasan verbal oleh orang tua tergolong rendah dan

tingkat penyesuaian sosial remaja tergolong tinggi. Hal ini berarti adanya

hubungan negatif antara kedua variabel tersebut, yaitu semakin rendah persepsi

kekerasan verbal oleh orang tua maka semakin tinggi penyesuaian sosial pada

remaja.

Menurut Suyanto (2003) kekerasan verbal merupakan salah satu kekerasan

yang sulit dikenali. Dampak yang dirasakan korban tidak memberi bekas yang

terlihat bagi orang lain tidak seperti kekerasan fisik yang memberi bekas yang

nampak. Dampak kekerasan verbal adalah kurangnya motivasi atau harga diri

remaja, remaja akan mengembangkan perilaku agresif atau bahkan sebaliknya,

mewarisi lingkaran kekerasan turun menurun, kualitas hidup anggota

masyarakat menurun, tidak peka dengan perasaan orang lain, terganggunya

perkembangan anak termasuk gangguan emosi dan sosial, yaitu hubungan

sosial anak, menciptakan kepribadian sociopath atau antisocialpersonality

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

71

disorder, dan rendahnya motivasi belajar serta yang terburuk adalah bunuh diri

(Lestari, 2016, Saptandari dalam Suyanto, 2003).

Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa persepsi kekerasan verbal oleh

orang tua tergolong rendah. Hal ini dapat menandakan bahwa anak merasakan

dan mendapatkan kebutuhan akan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Anak

juga mendapatkan perhatian serta orang tua melakukan interkasi dan

komunikasi secara efektif dan positif pada anaknya. Kebutuhan akan kasih

sayang, pengertian dan perhatian merupakan suatu kebutuhan dasar yang harus

dipenuhi oleh kedua orang tua (Huraerah, 2006).

Remaja yang mendapatkan kebutuhan akan kasih sayang, pengertian dan

perhatian ini akan mengembangkan suatu perasaan aman dan nyaman ketika

tinggal berinteraksi sehari-hari dengan orang tua di dalam rumah. Remaja yang

merasa nyaman ketika tinggal dan berinteraksi dengan kedua orang tuanya di

dalam rumah, akan mengembangkan suatu perasaan dekat dengan kedua orang

tua nya dan lebih dari itu remaja dapat menceritakan segala apapun yang

dialaminya sehari-hari kepada orang tua nya tanpa adanya perasaan canggung

(Lestari, S., 2014). Semua perasaan positif yang dirasakan remaja dapat

berakibat pada perkembangan emosi dan sosialnya. Terlebih kedua

perkembangan ini dibentuk pertama kali dari keluarga sebagai lingkungan

dasar anak (Marliani, 2016). Selain itu teori ekologi dari Brofenbrenner (dalam

Mujahidah, 2015) mengatakan bahwa orang tua adalah agen sosialisasi yang

sangat penting anak karena berpengaruh pada karakter dan perkembangan

anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

72

Ada berbagai tanda remaja memiliki perkembangan dan kematangan

emosi dan sosial yang baik. Seperti yang dijelaskan Cole (1964) bahwa

perkembangan emosi ditandani dengan adanya kematangan dan kenormalan

emosi, misalnya remaja yang tidak bergantung pada orang lain dalam

melakukan aktivitasnya, remaja tidak berusaha untuk menarik perhatian orang

lain, remaja tidak selalu murung dan sedih serta remaja tidak mudah sakit hati

dengan pernyataan yang dikatakan orang lain. Perkembangan sosial ditandai

dengan adanya kecakapan sosial, yaitu meliputi remaja memiliki rasa percaya

diri, remaja yang suka berkumpul dengan teman-temannya dan kemampuan

remaja dalam bergaul dengan teman lawan jenisnya.

Menurut Schneider (1964) kondisi lingkungan, khususnya keluarga dan

perkembangan dan kematangan emosi dan sosial merupakan faktor dalam

penyesuaian sosial. Seseorang yang berada dalam kondisi lingkungan keluarga

yang aman dan nyaman akan membuat perkembangan dan kematangan dalam

hal emosi dan sosial berjalan semestinya sehingga ia dapat melakukan

penyesuaian sosial yang baik. Terlebih dikatakan bahwa kematangan emosi

adalah hal yang paling penting dalam penyesuaian sosial.

Penyesuaian sosial merupakan perkembangan tersulit yang dilakukan

remaja (Hurlock, 1991). Namun, penyesuaian sosial juga merupakan sesuatu

yang sangat penting dalam perkembangan hidup setiap remaja. Hal ini karena

penyesuaian sosial berkaitan dengan tugas perkembangan yang harus dilalui

remaja menurut Havighurts (dalam Hurlock, 1991) yaitu, remaja mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

73

hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun

wanita.

Hurlock (1988) mengartikan penyesuaian sosial sebagai keberhasilan

remaja dalam menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan

terhadap kelompok pada khususnya. Selain itu, Schneider (1964) menyatakan

bahwa penyesuaian sosial adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk

dapat bereaksi secara efektif dan bermanfaat di dalam lingkungan sosial yang

nyata, situasi dan hubungan dengan orang lain sehingga kebutuhannya dalam

kehidupan sosial dapat tersalurkan dengan cara yang diterima dan memuaskan.

Hasil koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah sebesar 0,223.

Hasil ini menunjukkan bahwa sebesar 22,3% variabel penyesuaian sosial pada

remaja dipengaruhi oleh sikap kekerasan verbal. Sedangkan sebesar 77,7%

variabel penyesuaian sosial pada remaja dipengaruhi oleh variabel-variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang mungkin

berpengaruh lainnya, yaitu seperti faktor kondisi fisik yang meliputi faktor

keturunan dan konstitusi fisik, kesehatan, sistem organ dan hal-hal yang

berkaitan dengan kondisi fisik, faktor psikologis yang meliputi proses belajar,

pelatihan, pendidikan dan faktor kebudaayaan termasuk agama yang dianut

oleh remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini diterima, yaitu

adanya hubungan negatif antara persepsi kekerasan verbal oleh orang tua

dengan penyesuaian sosial pada remaja. Semakin tinggi persepsi kekerasan

verbal oleh orang tua, maka semakin rendah tingkat penyesuaian sosial yang

dilakukan oleh remaja. Tetapi sebaliknya, semakin rendah persepsi kekerasan

verbal oleh orang tua, maka semakin tinggi tingkat penyesuaian sosial yang

dilakukan oleh remaja. Berdasrkan uji beda pada variabel penyesuaian sosial

didapatkan bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam

penyesuaian sosial nya. Selain itu, tidak ada perbedaan penyesuaian sosial pada

subjek yang berada di jenjang SMP dan SMA. Hasil penelitian ini

menunjukkan tingkat persepsi kekerasan verbal oleh orang tua tergolong

rendah, sedangkan tingkat penyesuaian sosial remaja tergolong tinggi. Variabel

kekerasan verbal memberikan sumbangan sebesar 22,3% terhadap penyesuaian

sosial pada remaja.

Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari beberapa keterbatasan.

Peneliti merasa kesulitan dalam membuat item pada masing-masing variabel

yang terlepas dari pengaruh social desirability sehingga memungkinkan subjek

untuk menjawab sesuai dengan norma yang ada di masyarakat atau melakukan

faking good pada saat uji coba alat ukur maupun saat pengambilan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

75

penelitian. Ada skala pengukuran yang disebarkan melalui penitipan kepada

pihak sekolah, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol pemahaman subjek

tentang cara pengisisan skala dan tidak dapat mengamati reaksi-reaksi yang

dimunculkan subjek ketika sedang menjawab skala. Selain itu, pemilihan

sekolah pengambilan data yang termasuk sekolah menengah dengan siswa

yang tidak banyak mengalami penyesuaian sosial yang buruk juga menjadi

keterbatasan. Sehingga tidak dapat terlihat anak yang mengalami penyesuaian

yang buruk.

B. Saran

a. Bagi Orang tua

Peneliti menyarankan kepada orang tua yang masih memiliki anak

remaja dan pernah beberapa kali melakukan kekerasan verbal pada anaknya

disarankan untuk tidak melakukannya lagi. Hal ini karena kekerasan verbal

berdampak buruk terhadap remaja. Sebaiknya orang tua menerapkan

komunikasi yang positif misalnya, memanggil anak sesuai dengan namanya,

mendengarkan alasan mendalam anak ketika melakukan kesalahan. Bagi

orang tua yang tidak pernah melakukan kekerasan verbal pada anaknya,

agar tetap dapat mempertahankan hal tersebut karena komunikasi yang

efektif dan sehat akan membuat anak menerapkannya dalam lingkungannya

di luar keluarganya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

76

b. Bagi Remaja

Bagi remaja yang pernah mendapatkan perkataan-perkataan kasar dan

tidak pantas dari orang tuanya, penulis menyarankan untuk mewaspadai dan

menyadari dari awal apakah tindakan tersebut termasuk dalam kekerasan

verbal atau tidak. Apabila intensitas orang tua menggunakan kata-kata kasar

dan tidak pantas semakin tinggi atau sering, maka sebaiknya remaja dapat

memberi tahu kepada orang sekitarnya (sanak saudara atau anggota keluarga

yang lain) agar orang tua segera sadar dan menghentikan kekerasan verbal

yang dilakukannya. Bagi remaja yang memiliki hubungan dan komunikasi

yang baik dan sehat dengan kedua orang tuanya agar dapat mempertahankan

hal tersebut. Hubungan dan komunikasi yang baik dan sehat dengan kedua

orang tua nantinya akan berpengaruh terhadap kehidupan di luar keluarga,

yaitu penyesuaian sosial remaja dengan lingkungan sekitarnya.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan variabel kekerasan

verbal ataupun penyesuaian sosial, dapat memperhatikan dalam pembuatan

item sehingga subjek bisa menjawab sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Proses penyebaran skala juga sebaiknya langsung dilakukan oleh peneliti,

sehingga maksud dan tujuan dalam skala dapat tersampaikan dengan jelas.

Selain itu, peneliti juga dapat memastikan bahwa setiap satu subjek

menjawab satu skala, sudah memenuhi kriteria yang ditentukan dan subjek

menjawab dengan sungguh-sungguh. Wawancara juga dapat membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

77

peneliti untuk dapat mengetahui lebih mendalam faktor yang

memepengaruhi penyesuaian sosial remaja serta dampak bagi remaja yang

menerima kekerasan verbal dari orang tuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

78

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. & Asrori, M. (2009). Psikologi remaja : Perkembangan peserta didik.

Jakarta : Bumi Aksara.

Ansyari, S. dan Alfatha, A. (2015). KPAI: kekerasan terhadap anak meningkat

tajam. Viva.co.id. Diunduh pada tanggal 17 Mei 2017 dari

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/655240-kpai-kekerasan-terhadap-

anak-meningkat-tajam

Arsih, F. Y. (2010). Studi Fenomenologis : Kekerasan kata-kata (verbal abuse)

pada remaja. Riset Keperawatan. Semarang : Universitas Diponegoro.

Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2013). Metode penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2015). Penyusunan skala psikologi (ed. Ke-2). Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Berk, L. E. (2008). Infants and children (6th

ed.). Boston : Pearson Education, Inc.

Cole, Luella. (1964). Psychology of adolescnce. New York : Holt, Rinehart and

Winston, Inc.

Feldman, R. S. (2011). Pengantar psikologi : Understanding Psychology. Jakarta

: Salemba Humanika.

Gerungan, W.A. (2004). Psikologi sosial edisi 3. Bandung : Refika Aditama.

Hadi, Sutrisno. (2004). Metodologi research jilid 3. Yogyakarta : Andi Offset.

Halonen & Santrock. (1999). Psychology context & application third edition.

New York : McGraw-Hill.

Huraerah, Abu. (2006). Child abuse : Kekerasan terhadap anak. Bandung :

Nuansa.

Hurlock, E. B. (1991). Psikologi perkembangan : Suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan (ed. Ke-5). Jakarta : Erlangga.

Hurlock, E. B. (1988). Perkembangan anak jilid 1 (ed. Ke-6). Jakarta : Erlangga.

Kahfi, Agus Sofyandi. (2006). Peranan komunikasi antarpesonal orang tua

terhadap kemampuan penyesuaian sosial siswa di sekolah. MediaTor,7(1),

163-168.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

79

Kompas. (2009). Hindari kekerasan verbal pada anak. Dikutip pada tanggal 23

Agustus 2016 dari

http://www.binatalentagraha.sch.id/binatalentagraha/?q=id/kekerasan_verb

al

Lestari, S. (2014). Psikologi keluarga : Penanaman nilai dan penanganan konflik

dalam keluarga. Jakarta : Kencana.

Lestari, T. (2016). Verbal abuse: Dampak buruk dan solusi penanganannya pada

anak. Yogyakarta : Psikosain.

Maretawati H., Eki D., Makmuroch dan Agustin, R. W. (2009). Hubungan antara

pola pengasuhan dan pola kelekatan dengan penyesuaian sosial pada

remaja siswa kelas xi sma negeri 1 sragen. Wacana, 1(2), 46-59.

Marliani, R. (2016). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung :

Pustaka Setia.

Maslihah, S. (2011). Studi tentang hubungan dukungan sosial, penyesuaian sosial

di lingkungan sekolah dan prestasi akademik siswa smpit assyfa boarding

school subang jawa barat. Jurnal Psikologi Undip, 10(2), 103-114.

Monks, F.J., & Knoers, A.M.P. (2006). Psikologi perkembangan : Pengantar

dalam berbagai bagiannya (revisi iii). Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

Mujahidah. (2015). Implementasi teori ekologi Brofenbrenner dalam membangun

pendidikan karakter yang berkualitas. Lentera, 9(2), 171-185.

Narbuko, Cholid & Achmadi, H. Abu. (2010). Metode Penelitian : Memberikan

bekal teoretis pada mahasiswa tentang metodologi penelitian serta

diharapkan dapat melaksanakan dengan langkah-langkah yang benar.

Jakarta : Bumi Aksara.

Nidya, Ninda Sekar. (2014). Hubungan antara kekerasan verbal pada remaja

dengan kepercayaan diri. (Skripsi tidak diterbitkan), Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Nindya, P.N., & Margaretha, R. (2012). Hubungan Antara Kekerasan Emosional

pada Anak terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi

Klinis dan Kesehatan Mental, 1(02), 1-9.

Noh, Che H.C. & Talaat, Wan Izatul A.W. (2012). Verbal abuse on children :

Does it amount to chil abuse under the malaysian law?. Asian Social

Science, 8(6), 224-227.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

80

Parlementaria. (2013). Selamatkan anak, selamatkan indonesia. Jakarta : Majalah

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Edisi 104 Th. XLIII. Hlm.

25-28.

Priyatno, D. (2014). Spss 22 : Pengolahan data terpraktis. Yogyakarta : Andi

Offset.

Purwanto, E. A. & Sulistyastuti, D. R. (2007). Metode penelitian kuantitatif :

Untuk administrasi publik dan masalah-masalah sosial. Yogyakarta : Gava

Media.

Putri, A.M. & Santoso, A. (2012). Persepsi orang tua tentang kekerasan verbal

pada anak. Jurnal Nursing Studies, 1(1), 22-29.

Rejeki, S. (2012). Hati-hati kekerasan verbal pada anak. Kompas. Dikutip pada

tanggal 17 Mei 2017 dari

regional.kompas.com/read/2012/09/09/14023719/Hatihati..Kekerasan.Verb

al.Pada.Anak.

Santoso, A. (2010). Statistika untuk psikologi : Dari blog menjadi buku.

Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (2007). Remaja edisi kesebelas. Jakarta : Erlangga.

Santrock, J. W. (2012). Life-span development: Perkembangan masa-hidup

(ed.ke- 13/jilid i). Jakarta : Erlangga.

Sarwono, S. W. (2011). Psikologi remaja (ed. Rev.). Jakarta : Rajawali.

Schneiders, A. (1964). Personal adjustment and mental health. New York : Hoolt,

Rinehart and Winston.

Sirait, A. M. (2016). Kejahatan luar biasa terhadap anak. Media Indonesia.

Dikutip pada tanggal 25 Oktober 2016 dari

http://www.mediaindonesia.com/index.php/news/read/28188/kejahatan-

luar-biasa-terhadap-anak/2016-02-11#

Solihin, L. (2004). Tindakan kekerasan pada anak dalam keluarga. Jurnal

Pendidikan Penabur, 3(3), 129-139.

Supratiknya, A. (2007). Kiat merujuk sumber acuan dalam penulisan karya

ilmiah. Yogyakarta : Penebit Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta : Penebit Universitas

Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

81

Suyanto, B. (2003). Masalah sosial anak. Jakarta : Kencana.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan

anak. Diunduh pada tanggal 17 Mei 2017 dari

http://www.kpai.go.id/hukum/undang-undang-uu-ri-no-23-tahun-2002-

tentang-perlindungan-anak/

Wardani, R. & Apollo. (2010). Hubungan antara kompetensi sosial dengan

penyesuaian sosial pada remaja. Widya Warta, 34(01), 92-103.

Walgito, B. (2010). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta : CV. Andi Offset.

Yusuf, S. (2000). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

82

LAMPIRAN 1

SKALA PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

83

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh :

Margaretha Tri A.

129114009

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

84

Yogyakarta, Maret 2017

Salam Sejahtera,

Dalam rangka memenuhi tugas akhir sebagai mahasiswa Psikologi

Universitas Sanata Dharma, maka saya :

Nama : Margaretha Tri Anggraeni

NIM : 129114009

Meminta kesediaan teman-teman untuk ikut berpartisipasi dalam

penelitian saya dengan cara mengisi skala penelitian ini. Saya berharap

teman-teman dapat mengisi skala ini dengan lengkap sesuai dengan

keadaan, perasaan, dan pikiran teman-teman yang sebenar-benarnya. Dalam

skala ini tidak ada jawaban benar atau salah, baik atau buruk karena semua

jawaban adalah benar dan baik apabila sesuai dengan keadaan teman-teman

yang sebenarnya.

Semua jawaban dan identitas teman-teman akan dijamin

kerahasiaannya. Hasil dari jawaban yang teman-teman berikan tidak akan

memberi pengaruh apapun pada teman-teman. Oleh karena itu, saya

berharap teman-teman dapat mengisi skala dengan sejujur-jujurnya dan

tidak ada pernyataan yang terlewat atau tidak terjawab.

Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih atas partisipasi teman-

teman yang dalam penelitian ini.

Peneliti,

Margaretha Tri Anggraeni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

85

PERNYATAAN KESEDIAAN

Nama /Inisial : . . . . .

Umur : . . . . .

Jenis Kelamin : L / P *

Apakah kamu sehari-hari tinggal bersama orang tua ?*

a. Ya b. Tidak

(*) lingkari yang sesuai dengan jawaban anda

Dengan ini saya bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian

ini. Saya menyanggupi dan bersedia untuk mengisi skala ini sesuai dengan

keadaan saya sebenarnya.

Menyetujui,

(…………………………..)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

86

PETUNJUK PENGISIAN SKALA I

Teman-teman dimohon untuk membaca dengan cermat dan

memahami setiap pernyataan yang disajikan pada skala ini. Kemudian,

pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan teman-teman

yang sebenarnya dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang

teman-teman pilih. Apabila teman-teman ingin mengubah pilihan jawaban

dapat dilakukan dengan cara memberi tanda sama dengan (=) pada pilihan

jawaban pertama, kemudian berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban

yang sesuai dengan keadaan teman-teman.

Pilihan jawaban yang disediakan adalah :

TP : Bila pernyataan tersebut “TIDAK PERNAH” Anda alami/rasakan

JR : Bila pernyataan tersebut “JARANG” Anda alami/rasakan

SR : Bila pernyataan tersebut “SERING” Anda alami/rasakan

SL : Bila pernyataan tersebut “SELALU” Anda alami/rasakan

Contoh :

No. Pernyataan TP JR SR SL

1. Orangtua memuji saya ketika saya

mendapat nilai bagus saat ulangan X

2. Orangtua menilai saya anak yang

baik ketika saya mentaati

peraturannya

X X

Tidak ada jawaban yang benar atau salah, baik atau buruk.

Oleh karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan teman-

teman yang sebenarnya dan tidak ada pernyataan yang terlewat atau

tidak terjawab.

~Selamat Mengerjakan~

~Jawablah sesuai dengan keadaan Anda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

87

NO PERNYATAAN

PILIHAN

JAWABAN

TP JR SR SL

1. Orang tua saya memanggil saya dengan

lembut TP JR SR SL

2.

Orang tua membantu saya untuk mengatur

uang jajan agar saya dapat menggunakannya

secara tepat

TP JR SR SL

3. Orang tua memanggil dengan berteriak,

walaupun saya berada di dekatnya TP JR SR SL

4.

Orang tua dengan antusias menanyakan dan

mengajak saya dan saudara kandung saya

berbicara atau bercerita ketika sedang

kumpul keluarga

TP JR SR SL

5.

Ketika saya melakukan kesalahan, orang tua

memarahi sambil mendorong saya sampai

jatuh

TP JR SR SL

6.

Ketika ada pertemuan orang tua di sekolah,

orang tua datang dan memilih mengambil

cuti

TP JR SR SL

7.

Ketika saya memiliki masalah dan butuh

nasihat, orang tua mengabaikan dan sibuk

dengan pekerjaannya

TP JR SR SL

8. Orang tua akan mengatakan yang sejujurnya

ketika saya melanggar aturan mereka TP JR SR SL

9. Orang tua memarahi saya walaupun saya

tidak melakukan kesalahan TP JR SR SL

10.

Orang tua akan menasihati dan dengan sabar

membantu saya dalam menyelesaikan tugas

saya

TP JR SR SL

11. Orang tua tidak merawat saya ketika saya

sakit TP JR SR SL

12.

Ketika saya melakukan suatu kesalahan,

orang tua menanyakan terlebih dahulu

kepada saya dan menasihati saya

TP JR SR SL

13.

Orang tua akan memarahi sambil melakukan

kekerasan fisik (menampar, menendang,

menjewer) ketika saya melawan perkataan

mereka

TP JR SR SL

14.

Ketika saya memiliki masalah dan butuh

teman, orang tua siap mendengarkan keluh

kesah saya

TP JR SR SL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

88

NO PERNYATAAN

PILIHAN

JAWABAN

TP JR SR SL

15.

Orang tua memperlakukan saya dengan

lembut dan penuh kasih sayang ketika saya

tidak melakukan kesalahan

TP JR SR SL

16. Orang tua tidak mengetahui kebutuhan akan

kasih sayang yang saya perlukan TP JR SR SL

17. Orang tua menasihati saya dengan sabar

ketika saya melakukan kesalahan TP JR SR SL

18.

Orang tua akan memarahi sambil melakukan

kekerasan fisik (menampar, menjewer,

memukul) ketika saya ketahuan berbohong

kepada mereka

TP JR SR SL

19. Orang tua memberi pujian ketika saya

mendapat juara kelas TP JR SR SL

20.

Ketika sedang bertengkar dengan saudara

kandung saya, orang tua langsung

menyalahkan saya tanpa bertanya terlebih

dahulu

TP JR SR SL

21. Orang tua percaya saya dapat berprestasi di

sekolah TP JR SR SL

22.

Orang tua mengatakan dengan nada sinis

bahwa saya anak patuh, ketika saya

melanggar aturan dari mereka

TP JR SR SL

23.

Orang tua menasihati sambil memeluk saya

ketika saya meminta maaf karena telah

melanggar peraturan sekolah

TP JR SR SL

24. Orang tua ragu saya dapat berprestasi di

sekolah TP JR SR SL

25. Orang tua mengatakan saya anak yang rajin

ketika saya mengerjakan tugas-tugas saya TP JR SR SL

26.

Orang tua mengungkit kesalahan-kesalahan

yang dahulu saya lakukan ketika sedang

memarahi saya

TP JR SR SL

27. Orang tua menunggu saya ketika saya sudah

ijin untuk pulang larut malam TP JR SR SL

28.

Orang tua menyumpahi saya dengan kata-

kata yang tidak pantas ketika saya

melakukan kesalahan

TP JR SR SL

29. Orang tua akan mendekati dan bertanya

dengan lembut tanpa mengancam ketika TP JR SR SL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

89

NO PERNYATAAN

PILIHAN

JAWABAN

TP JR SR SL

saya melakukan kebohongan

30.

Ketika sedang bertengkar dengan saudara

kandung saya, orang tua akan berusaha

untuk mempertemukan dan mendamaikan

kami

TP JR SR SL

PETUNJUK PENGISIAN SKALA II

Teman-teman dimohon untuk membaca dengan cermat dan

memahami setiap pernyataan yang disajikan pada skala ini. Kemudian,

pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan teman-teman

yang sebenarnya dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang

teman-teman pilih. Apabila teman-teman ingin mengubah pilihan jawaban

dapat dilakukan dengan cara memberi tanda sama dengan (=) pada pilihan

jawaban pertama, kemudian berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban

yang sesuai dengan keadaan teman-teman.

Pilihan jawaban yang disediakan adalah :

STS : Jika Anda merasa “SANGAT TIDAK SETUJU” dengan

pernyataan tersebut

TS : Jika Anda merasa “TIDAK SETUJU” dengan pernyataan tersebut

S : Jika Anda merasa “SETUJU” dengan pernyataan tersebut

SS : Jika Anda merasa “SANGAT SETUJU”

dengan pernyataan tersebut

Contoh :

No Pernyataan STS TS S SS

1. Saya marah ketika teman saya

menasihati saya

X

2. Saya berbicara dengan kata-kata

kasar kepada orang yang lebih tua X X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

90

Tidak ada jawaban yang benar atau salah, baik atau buruk.

Oleh karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan teman-

teman yang sebenarnya dan tidak ada pernyataan yang terlewat atau

tidak terjawab.

~Selamat Mengerjakan~

~Jawablah sesuai dengan keadaan Anda

NO PERNYATAAN

PILIHAN

JAWABAN

STS TS S SS

1. Ketika saya gagal dalam mengerjakan suatu

tugas, saya akan belajar lebih giat lagi STS TS S SS

2. Saya merasa senang berteman dengan teman

sejenis dan teman lawan jenis STS TS S SS

3.

Saya berusaha menyelesaikan masalah saya

sendiri sebelum berkonsultasi dengan orang

lain

STS TS S SS

4. Saya hanya senang berteman dengan teman

sejenis saja STS TS S SS

5.

Ketika teman saya tidak bisa menyelesaikan

tugasnya, saya akan membantunya dengan

senang hati

STS TS S SS

6.

Saya akan bercerita kepada teman-teman

saya ketika saya memiliki handphone atau

barang berharga baru

STS TS S SS

7.

Ketika presentasi tugas sendiri di depan

kelas, maka saya akan melaksanakannya

dengan penuh percaya diri

STS TS S SS

8. Ketika diberi kritik oleh teman, maka saya

akan mencoba untuk memperbaikinya STS TS S SS

9. Saya bertanggung jawab pada setiap tugas

yang diberikan pada saya STS TS S SS

10. Saya diam dan cemas ketika bertemu dengan

orang-orang yang baru saya kenal STS TS S SS

11.

Saya akan menyelesaikan tugas saya,

walaupun anggota lain di dalam satu

kelompok tidak mengerjakan tugasnya

STS TS S SS

12.

Bagi saya mengemukakan pendapat atau

bertanya di dalam kelas bukanlah hal yang

menakutkan

STS TS S SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

91

NO PERNYATAAN

PILIHAN

JAWABAN

STS TS S SS

13. Ketika saya gagal dalam mengerjakan suatu

tugas, saya terus bersedih dan menyesalinya STS TS S SS

14. Saya mentraktir teman yang memang tidak

membawa uang saku dengan senang hati STS TS S SS

15.

Saya menunggu teman saya untuk

membantu menyelesaikan masalah yang

saya alami

STS TS S SS

16. Bagi saya semua teman itu menyenangkan

baik laki-laki maupun perempuan STS TS S SS

17.

Saya mengobrol dengan teman saya dan

bersikap acuh tak acuh dengan guru yang

sedang mengajar di kelas

STS TS S SS

18.

Saya menunda menyelesaikan tugas saya,

ketika anggota lain di dalam satu kelompok

sudah menyelesaikan tugasnya

STS TS S SS

19. Saya menghormati pendapat teman saya

yang berbeda dengan saya STS TS S SS

20. Saya sakit hati ketika dikritik oleh teman

saya STS TS S SS

21.

Ketika diberi kritik oleh teman, maka saya

akan merasa bahwa saya adalah orang yang

buruk

STS TS S SS

22. Saya bersikap jahil dan menggoda teman

agar mereka memperhatikan saya STS TS S SS

23. Saya menyangkal dan acuh tak acuh pada

nasihat teman saya STS TS S SS

24. Saya merasa tersisih diantara teman-teman STS TS S SS

25. Ketika ada suatu masalah, saya tetap dapat

bergaul dengan teman-teman seperti biasa STS TS S SS

26. Saya menyindir teman saya yang

pendapatnya berbeda dengan saya STS TS S SS

27. Saya bertanya kepada guru seperlunya saja STS TS S SS

28. Ketika ada suatu masalah, saya merasa

menjadi orang yang sangat tidak bahagia STS TS S SS

29. Saya adalah orang yang terbuka ketika

teman saya menasihati saya STS TS S SS

30. Saya merasa malu jika berbicara dengan

teman lawan jenis STS TS S SS

31. Saya merasa tersinggung dan pergi STS TS S SS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

92

NO PERNYATAAN

PILIHAN

JAWABAN

STS TS S SS

meninggalkan teman saya, ketika mereka

mengejek saya

32. Saya bertanya terus menerus di kelas agar

guru dapat mengingat saya STS TS S SS

~ Mohon Periksa kembali Jawaban Anda~

~Jangan ada pernyataan yang terlewat ~Terimakasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

93

LAMPIRAN 2

RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM

SKALA PERSEPSI KEKERASAN VERBAL

OLEH ORANG TUA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

94

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 50 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 50 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,928 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item_4 54,24 201,737 ,483 ,927

Item_8 54,32 206,426 ,253 ,929

Item_9 53,70 200,908 ,557 ,926

Item_11 54,66 206,392 ,381 ,928

Item_15 53,70 194,500 ,617 ,925

Item_16 54,26 199,911 ,507 ,926

Item_17 53,84 195,443 ,492 ,927

Item_19 54,10 193,684 ,651 ,924

Item_20 54,28 199,798 ,492 ,927

Item_22 54,44 200,211 ,525 ,926

Item_23 54,18 198,355 ,592 ,925

Item_25 54,12 198,230 ,562 ,926

Item_26 53,90 192,337 ,625 ,925

Item_27 53,54 197,437 ,465 ,927

Item_28 54,08 199,504 ,458 ,927

Item_29 53,46 196,907 ,465 ,927

Item_30 53,76 192,962 ,706 ,924

Item_31 53,68 189,855 ,712 ,923

Item_32 53,96 197,060 ,598 ,925

Item_37 54,32 200,589 ,454 ,927

Item_39 53,02 191,938 ,557 ,926

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

95

Item_40 54,00 194,531 ,657 ,924

Item_41 53,42 195,963 ,520 ,926

item_42 53,72 196,247 ,605 ,925

item_43 54,64 206,398 ,418 ,928

item_44 53,94 196,751 ,515 ,926

item_45 53,48 194,051 ,573 ,926

item_48 53,98 197,040 ,494 ,927

item_59 53,78 201,644 ,337 ,929

item_60 53,68 192,263 ,702 ,924

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

96

LAMPIRAN 3

RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM

SKALA PENYESUAIAN SOSIAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

97

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 72 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 72 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,881 32

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

n_1 95,36 77,389 ,312 ,879

n_3 95,42 77,317 ,378 ,878

n_4 95,50 75,099 ,441 ,877

n_5 95,51 77,436 ,277 ,880

n_9 95,50 77,127 ,263 ,881

n_10 95,24 78,014 ,262 ,880

n_12 95,29 76,266 ,494 ,876

n_14 95,61 76,100 ,377 ,878

n_15 95,24 75,901 ,428 ,877

n_16 95,51 75,239 ,474 ,876

n_19 95,18 77,756 ,336 ,879

n_20 95,50 75,465 ,483 ,876

n_22 95,28 76,091 ,474 ,876

n_24 95,25 77,739 ,298 ,879

n_25 95,42 77,063 ,323 ,879

n_28 95,37 74,604 ,594 ,874

n_30 95,35 75,103 ,477 ,876

n_31 95,32 74,699 ,422 ,877

n_36 95,42 74,782 ,454 ,876

n_37 95,26 75,943 ,483 ,876

n_39 95,92 75,908 ,313 ,880

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

98

n_40 95,47 75,549 ,453 ,876

n_42 95,78 76,626 ,299 ,880

n_44 95,22 76,908 ,359 ,878

n_45 95,46 74,167 ,577 ,874

n_47 95,19 77,173 ,292 ,880

n_49 95,21 73,717 ,565 ,874

n_52 95,44 77,433 ,300 ,879

n_53 95,49 73,718 ,575 ,874

n_54 95,03 75,746 ,480 ,876

n_57 95,28 75,358 ,440 ,877

n_61 95,62 74,660 ,400 ,878

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

99

LAMPIRAN 4

UJI DESKRIPSI DATA EMPIRIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

100

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kekerasan_Verbal 215 30 98 53,85 10,710

Valid N (listwise) 215

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Penyesuaian_Sosial 215 72 123 99,69 8,629

Valid N (listwise) 215

Uji Signifikansi Nilai Mean

One-Sample Test

Test Value = 75

T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Kekerasan_Verbal -28,961 214 ,000 -21,153 -22,59 -19,71

One-Sample Test

Test Value = 80

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Penyesuaian_Sosial 33,454 214 ,000 19,688 18,53 20,85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

101

LAMPIRAN 5

UJI NORMALITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

102

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kekerasan_Verbal ,059 215 ,070 ,983 215 ,012

a. Lilliefors Significance Correction

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Penyesuaian_Sosial ,061 215 ,051 ,990 215 ,141

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

104

LAMPIRAN 6

UJI LINEARITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

105

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Penyesuaian_Sosial

* Kekerasan_Verbal

Between

Groups

(Combined) 5630,972 46 122,412 1,996 ,001

Linearity 3559,519 1 3559,519 58,029 ,000

Deviation from

Linearity 2071,453 45 46,032 ,750 ,870

Within Groups 10305,149 168 61,340

Total 15936,121 214

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Penyesuaian_Sosial *

Kekerasan_Verbal -,473 ,223 ,594 ,353

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

106

LAMPIRAN 7

UJI HIPOTESIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

107

Correlations

Kekerasan_Verbal Penyesuaian_Sosial

Kekerasan_Verbal Pearson Correlation 1 -,473**

Sig. (1-tailed) ,000

N 215 215

Penyesuaian_Sosial Pearson Correlation -,473** 1

Sig. (1-tailed) ,000

N 215 215

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

108

LAMPIRAN 8

UJI BEDA PENYESUAIAN SOSIAL PADA

JENJANG SMP DAN SMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

109

Group Statistics

kel_subyek N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Mean smp 107 100,28 8,827 ,853

sma 108 99,10 8,429 ,811

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

mean Equal

variances

assumed

,608 ,436 1,001 213 ,318 1,179 1,177 -1,142 3,499

Equal

variances

not

assumed

1,001 212,346 ,318 1,179 1,177 -1,142 3,499

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

110

LAMPIRAN 9

UJI BEDA PENYESUAIAN SOSIAL PADA

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN …repository.usd.ac.id/12145/2/129114009_full.pdfiv MOTTO Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

111

Group Statistics

kel_subyek N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Mean laki-laki 128 98,74 8,759 ,774

perempuan 87 101,08 8,289 ,889

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

mean Equal

variances

assumed

,005 ,942 -

1,963 213 ,051 -2,338 1,191 -4,686 ,010

Equal

variances

not

assumed

-

1,984 191,425 ,049 -2,338 1,179 -4,663 -,014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI