Gravimetri TDS

11
Praktikum V Kimia Analitik Kamis, 13 Oktober 2011 I. Judul Gravimetri : Penentuan Zat Padat Terlarut (TDS) Pada Sampel Air II. Tujuan 1. Untuk dapat melakukan analisa kuantitatif menggunakan metode gravimetri. 2. Untuk dapat menentukan total zat padat terlarut dalam sampel air laut. III. Teori 1. Gravimetri Analisa kuantitatif secara gravimetri adalah analisa untuk berat dari suatu unsur yang terdapat dalam persenyawaan dengan cara memisahkan unsur tersebut dari persenyawaan kemudian ditimbang sampai mendapat bobot yang konstan. Misalnya penentuan kadar berat perak dalam mata uang. Mata uang dilarutkan dalam asam nitrat, kemudian endapan perak tersebut dengan penambahan larutan klorida. Ag + + Cl → AgCl Setelah disaring, dicuci untuk menghilangkan kotoran yang terdapat pada endapan kemudian disaring. Setelah kering ditimbang sampai beratnya tetap. Dari berat AgCl tersebut kadar berat perak dalam mata uang dapat ditentukan. 1

Transcript of Gravimetri TDS

Page 1: Gravimetri TDS

Praktikum V Kimia AnalitikKamis, 13 Oktober 2011

I.Judul

Gravimetri : Penentuan Zat Padat Terlarut (TDS) Pada Sampel Air

II. Tujuan

1. Untuk dapat melakukan analisa kuantitatif menggunakan metode

gravimetri.

2. Untuk dapat menentukan total zat padat terlarut dalam sampel air laut.

III. Teori

1. Gravimetri

Analisa kuantitatif secara gravimetri adalah analisa untuk berat dari suatu

unsur yang terdapat dalam persenyawaan dengan cara memisahkan unsur tersebut

dari persenyawaan kemudian ditimbang sampai mendapat bobot yang konstan.

Misalnya penentuan kadar berat perak dalam mata uang. Mata uang dilarutkan

dalam asam nitrat, kemudian endapan perak tersebut dengan penambahan larutan

klorida.

Ag+ + Cl → AgCl

Setelah disaring, dicuci untuk menghilangkan kotoran yang terdapat pada

endapan kemudian disaring. Setelah kering ditimbang sampai beratnya tetap. Dari

berat AgCl tersebut kadar berat perak dalam mata uang dapat ditentukan.

2. Penentuan Zat Padat Terlarut (TDS)

TDS (Total Disolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik zat organik

maupun zat anorganik,misal: garam, dan lain-lain) yang terdapat pada sebuah

larutan. TDS meter menggambarkan jumlah zat terlarut dalam Part Per Milion

(PPM) atau sama dengan miligram per liter (mg/L). Umumnya berdasarkan

devinisi di atas seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat

melewati saringan yang berdiameter 2 micrometer (2x10-6 meter). Aplikasi yang

umum digunakan adalah untuk mengukur kualitas cairan biasanya untuk

pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia, pemebuatan air

mineral, dan lain-lain. ( http://id.answer.yahoo.com )

1

Page 2: Gravimetri TDS

Praktikum V Kimia AnalitikKamis, 13 Oktober 2011

Total padatan terlarut merupakan konsentrasi jumlah ion kation

(bermuatan positif) dan (anion bermuatan negatif) di dalam air. Oleh karena itu,

analisa total padatan terlarut menyediakan pengukuran kualitatif dari jumlah ion

terlarut, tetapi tidak menjelaskan pada sifat atau hubungan ion. Selain itu,

pengujian tidak memberikan wawasan dalam masalah kualitas air yang spesifik.

Oleh karena itu, analisa total padatan terlarut digunakan sebagai uji indikator

untuk menentukan kualitas umum dari air. Sumber padatan terlarut total dapat

mencakup semua kation dan anion terlarut, tapi tabel berikut dapat digunakan

sebagai generalisasi dari hubungan TDS untuk masalah kualitas air.

(Oram,B.,2010)

Sumber utama untuk TDS dalam perairan adalah limpahan dari pertanian,

limbah rumah tangga, dan industri. Unsur kimia yang paling umum adalah

kalsium, fosfat, nitrat, natrium, kalium, dan klorida. Bahan kimia dapat berupa

kation, anion, molekul, atau aglomerasi dari ribuan molekul. Kandungan TDS

yang berbahaya adalah pestisida yang timbul dari aliran permukaan. Beberapa

padatan total terlarut alamiberasal dari pelarutan batu dan tanah. Standar kualitas

air minum yang telah ditentukan oleh Amerika Serikat sebesar 500 mg/1 Liter

(Anonymous2,2010).

Sampai saat ini, ada dua metoda yang dapat digunakan untuk mengukur

kualitas suatu larutan. Adapun dua metoda pengukuran TDS tersebut adalah:

a. Gravimetri

b. Electrical Conductifity

Namun, cara yang paling baik dan paling akurat untuk mengukur TDS adalah

adalah menggunakan metoda gravimetri. ( http://id.answer.yahoo.com )

IV. Prinsip

Contoh yang telah dicampur dengan baik disaring melalui saringan

fiberglass standar, filtrat diuapkan sampai kering dalam cawan yang telah

ditimbang dan dikeringkan sampai berat kinstan pada suhu 180˚C. Bertambahnya

2

Page 3: Gravimetri TDS

Praktikum V Kimia AnalitikKamis, 13 Oktober 2011

berat cawan menunjukkan total padat terlarut. Filtrat yang dihasilkan dari

penentuan total zat padat terlarut.

V. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Cawan porselin

b. Desikator

c. Vakum

d. Kompor Listrik

e. Neraca analitik

f. Pipet volume

g. Gelas ukur

h. Penjepit

2. Bahan

a. Air suling

b. Sampel air laut

Sampel I : Air Laut Bath Ayana

Sampel II : Air laut Bali Intercontinental

VI. Cara Pengujian/Pemeriksaan

1. Saringlah contoh yang sudah diukur volumenya (25 ml) dan sudah

tercampur dengan baik dengan vakum.

2. Cuci 3x masing-masing dengan 10 ml air suling. Biarkan mengering

sempurna di antara pencucian.

3. Setelah penyaringan sempurna, lanjutkan penghisapan selama kira-kira 3

menit.

4. Pindahkan filtrat pada cawan penguap yang telah ditimbang dan uapkan

sampai agak kering.

5. Jika volume filtrat melebihi kapasitas cawan, tambahkan sebagian-

sebagian berturut-turut pada cawan yang sama setelah penguapan.

3

Page 4: Gravimetri TDS

Praktikum V Kimia AnalitikKamis, 13 Oktober 2011

6. Panaskan dengan kompor listrik sampai sampel dalam cawan habis

menguap.

7. Masukkan dalam desikator, sampai dingin dan timbang.

8. Ulangi tahapan pengeringan, pendinginan dalam desikator dan

penimbangan sampai kehilangan berat kurang dari 4% dari berat awal atau

0,5 mg.

VII. Hasil Pengamatan

1. Berat cawan porselen dalam keadaan kosong (B)

Sampel Berat Cawan Porselen Dalam keadaan Kosong (B)

Berat dalam gram Berat dalam mg

Cawan I 50,3836 gram 50383,6 mg

Cawan II 49,6650 gram 49665,0 mg

2. Berat cawan + filtrat (A)

a. Tahap I : setelah pemanasan dan pendinginan dalam desikator

selama 15 menit.

Sampel Berat Cawan Porselen + Filtrat (A)

Berat dalam gram Berat dalam mg

Sampel I 50,8903 gram 50890,3 mg

Sampel II 50,5024 gram 50502,4 mg

b. Tahap II : setelah pendinginan dalam desikator selama 10 menit.

Sampel Berat Cawan Porselen + Filtrat (A)

Berat dalam gram Berat dalam mg

Sampel I 50,9153 gram 50915,3 mg

Sampel II 50,5465 gram 50546,5 mg

4

Page 5: Gravimetri TDS

Praktikum V Kimia AnalitikKamis, 13 Oktober 2011

c. Tahap III

Sampel Berat Cawan Porselen + Filtrat (A)

Berat dalam gram Berat dalam mg

Sampel I 51,1597 gram 51159,7 mg

Sampel II 50,9999 gram 50999,9 mg

VIII.Perhitungan

Penentuan kadar zat padat terlarut dalam sampel air limbah

1. Sampel I

Diketahui : A = 51,1597 gram

= 51159,7 mg

B = 50,3836 gram

= 50383,6 mg

Vol. Contoh Uji = 25 ml

TDS perliter = (A-B) x 1000

Vol contoh uji

= (51159,7-50383,6) x 1000

25

= 31044 mg/L

2. Sampel II

Diketahui : A = 50,9999 gram

= 50999,9 mg

B = 49,6650 gram

= 49665 mg

Vol. Contoh Uji = 25 ml

TDS Perliter = (A-B) x 1000

5

Page 6: Gravimetri TDS

Praktikum V Kimia AnalitikKamis, 13 Oktober 2011

Vol. Contoh Uji

= (50999,9-49665) x 1000

25

= 53396 mg/L

IX. Pembahasan

Penentuan kadar zat padat terlarut dalam sampel air laut dilakukan dengan

tahapan sebagai berikut: pertama-tama timbang cawan porselen dalam keadaan

kosong (B) dengan neraca analitik. Umtuk mengambil cawan, gunakan bantuan

penjepit agar cawan bebas dari kontaminan yang dapat mempengaruhi berat

cawan. Dari hasil penimbangan didapat berat cawan porselen dalam keadaan

kosong (B) adalah 50,3836 gram dan 49,6650 gram.

Kemudian sampel dikocok hingga homogen dan dipipet sebanyak 25 ml

dan dilakukan penyaringan menggunakan vakum. Sampel yang lolos dari kertas

saring dituangkan ke dalam gelas kimia, kemudian pindahkan dalam cawan

yang telah ditimbang. Cawan yang berisi sampel tersebut diuapkan dan

dikeringkan mengguanakan kompor listrik sampai semua air menguap.Setelah

itu, cawan diangkat menggunakan penjepit dan didinginkan. Pada cawan terlihat

padatan garam sebagai sisa hasil penguapan air laut. Masukkan dalam desikator,

sampai dingin dan timbang. Ulangi tahapan pengeringan, pendinginan dalam

desikator dan penimbangan sampai kehilangan berat kurang dari 4% dari berat

awal atau 0,5 mg.

Dari hasil pengamatan, tahap pertama proses pendinginan dalam desikator

selama 15 menit didapatkan berat cawan porselen + filtrat (A) adalah, sampel I :

50,8903 gram, dan sampel II : 50,5024 gram.

Tahap kedua proses pendinginan dalam desikator yang dilakukan selama

10 menit didapatkan berat cawan porselen + filtrat (A) adalah, sampel I:

50,9153 gram dan sampel II: 50,5465 gram.

Dan pada tahap ketiga proses pendinginan dalam desikator didapatkan

berat kertas saring + filtrat (A) adalah, sampel I: 51,1597 gram dan sampel II:

6

Page 7: Gravimetri TDS

Praktikum V Kimia AnalitikKamis, 13 Oktober 2011

50,9999 gram. Dari hasil penimbangan ke III ini, dianggap berat cawan

porselen+filtrat telah mencapai berat konstan.

Setelah dilakukan perhitungan pada masing-masing sampel dengan rumus

TDS Perliter = (A-B) x 1000

Vol. Contoh Uji

Didapatkan total zat padat terlarut (TDS) pada sample air laut I adalah 31044

mg/L, dan sampel air laut II adalah 53396 mg/L.

X. Kesimpulan

1. Analisa kuantitatif secara gravimetri adalah analisa untuk berat dari suatu

unsur yang terdapat dalam persenyawaan dengan cara memisahkan unsur

tersebut dari persenyawaan kemudian ditimbang sampai mendapat bobot

yang konstan.

2. Dari hasil praktikum didapatkan total zat padat terlarut pada sampel air

laut I adalah 31044 mg/L, sampel air limbah II adalah 53396 mg/L.

3. Dari hasil praktikum dapat ditentukan bahwa sampel air limbah II

memiliki kadar TDS sampel air laut I lebih rendah daripada kadar TDS

sampel air laut II.

XI. Saran

1. Disarankan kepada pihak skretariat jurusan Analis Kesehatan agar

memberikan waktu praktikum yang lebih lama agar praktikum yang

dilakukan dapat lebih berkualitas.

XII. Daftar Pustaka

Tim pengajar Mata Kuliah Kimia Analitik.2011.Satuan Acara Praktikum Kimia

Analitik Semester I.Denpasar:Politeknik Kesehatan Denpasar.

Anonimous,2011,Analisa Kimia Sampel Air Sungai: Penentuan Zat Padat

Tersuspensi (TSS) dan Zat Padat Terlarut (TDS),

http://chemistryismyworld.blogspot.com/2011/05/analisis-kimia-sampel-air-

sungai_07.html?m=1

http://id.answer.yahoo.com

7

Page 8: Gravimetri TDS

Praktikum V Kimia AnalitikKamis, 13 Oktober 2011

8