POWER POINT Gravimetri

27
KIMIA ANALITIK KELOMPOK 4

description

Uploaded from Google Docs

Transcript of POWER POINT Gravimetri

Page 1: POWER POINT Gravimetri

KIMIA ANALITIK

KELOMPOK 4

Page 2: POWER POINT Gravimetri

ANALISIS GRAVIMETRI

Adalah suatu bentuk analisis kuantitatif yang berupa suatu proses pemisahan dan penimbangan suatu komponen dalam suatu zat dengan jumlah tertentu dan dalam keadaan sesempurna mungkin.

Page 3: POWER POINT Gravimetri

METODE PENGENDAPAN

Page 4: POWER POINT Gravimetri

Pengendapan merupakan teknik yang paling luas penggunaannya. Hal terpenting dalam pengendapan suatu analit adalah kemurniannya dan kemudahan penyaringan yang pasti dilakukan dalam teknik pengendapan.

Page 5: POWER POINT Gravimetri

Cara kerja pengendapan gravimetriMelarutkan analatMengatur keadaan larutan misalnya pH dan

suhu Membentuk endapan Menyaring dan mencuci endapan Memanaskan atau memijarkan untuk

memperoleh endapan kering dengan susunan tertentu

Mendinginkan lalu menimbang endapan

Page 6: POWER POINT Gravimetri

Syarat Pengendapan

Kesempurnaan endapan

Kemurnian endapan

Susunan endapan

Page 7: POWER POINT Gravimetri

Kemurnian Endapan KopresipitasiKopresipitasi adalah kondisi dimana endapan

terkontaminasi oleh zat-zat yang secara normal larut dalam cairan induk.

Kopresipitasi dibedakan 2 jenis:1. berkaitan dengan adsorpsi pada

permukaan partikel yang terkena larutan2. oklusi zat asing sewaktu proses

pertumbuhan kristal dari partikel-partikel primer

Page 8: POWER POINT Gravimetri

LanjutanPascapresipitasi (postpresipitasi) adalah

pengendapan yang terjadi di atas permukaan endapan pertama sesudah ia terbentuk.

Contoh: pada pengendapan kalsium sebagai oksalat dengan adanya magnesium, magnesium oksalat berangsur-angsur memisah dari larutan dan mengendap di atas kalsium oksalat, makin lama endapan dibiarkan bersentuhan dengan larutan itu, maka makin besar sesatan yang ditimbulkan oleh penyebab ini.

Page 9: POWER POINT Gravimetri

Pascapresipitasi Berbeda Dari KopresipitasiKontiminasi bertambah dengan bertambah

lamanya endapan dibiarkan bersentuhan dengan cairan induk pada pascapresipitasi, tetapi biasanya berkurang pada kopresipitasi.

Pada pascapresipitasi, kontaminasi akan bertambah dengan semakin cepatnya larutan diaduk, baik dengan cara-cara mekanis ataupun termal. Pada kopresipitasi keadaannya umumnya adalah kebalikannya.

Banyaknya kontaminasi pada pascapresipitasi dapat jauh lebih besar dari pada kopresipitasi.

Page 10: POWER POINT Gravimetri

Keadaan umum untuk pengendapan gravimetriuntuk memperoleh keadaan optimum harus mengikuti aturan sbb:

Pengendapan harus dilakukan pada larutan encer, yang bertujuan untuk memperkecil kesalahan akibat kopresipitasi.

Peraksi dicampur perlahan-lahan dan teratur dengan pengadukan tetap.

Pengendapan dilakukan pada larutan panas bila endapan yang terbentuk stabil pada temperatur tinggi.

Endapan kristal biasanya dibentuk dalam waktu yang lama dengan menggunakan pemanas uap untuk menghindari adanya koprespitasi.

Endapan harus dicuci dengan larutan encer. Untuk menghindari postpresipitasi atau kopresipitasi sebaiknya

dilakukan pengendapan ulang

Page 11: POWER POINT Gravimetri

MEMINIMALKAN KOPRESIPITASImetode penambahan dari kedua reagen. Jika diketahui

bahwa baik sampel maupun endapan mengandung suatu ion yang mengotori, larutan yang mengandung ion ini dapat ditambahkan ke larutan lain.

pencucian. Pengotor-pengotor yang teradsorpsi dapat dihilangkan dengan mencuci kembali mereka yang terkepung.

pencernaan. Teknik ini bermanfaat bagi endapan kristalin, tapi tidak digunakan bagi endapan yang bersifat gelatin.

pengendapan kembali. Jika zatnya bisa langsung dilarutkan kembali, larutan dapat disaring, dilarutkan kembali, dan diendapkan kembali.

pemisahan. Sifatkimiawi pengotor diubah dengan suatu reaksi tertentu sebelum endapan terbentuk.

Page 12: POWER POINT Gravimetri

PENCUCIAN ENDAPAN

Page 13: POWER POINT Gravimetri

Agar penetapan kuantitas analit dalam metode gravimetri mencapai hasil yang mendekati nilai sebenarnya, harus dipenuhi 2 kriteria : Proses pemisahan atau pengendapan analit

dari komponen lainnya berlangsung sempurna

Endapan analit yang dihasilkan diketahui dengan tepat komposisinya dan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi, tidak bercampur dengan pengotor.

Page 14: POWER POINT Gravimetri

Adapun tujuan dari pencucian endapan adalah untuk menyingkirkan kotoran yang teradsorpsi pada permukaan endapan maupun yang terbawa secara mekanis, sehingga di peroleh endapan murni.

Endapan murni adalah endapan analit yang bersih, artinya tidak mengandung molekul-molekul lain (zat-zat lain yang biasanya disebut pengotor atau kontaminan).

Page 15: POWER POINT Gravimetri

Larutan pencuci dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

Larutan yang mencegah terbentuknya koloid yang mengakibatkan dapat lewat kertas saring, misalnya : penggunaan ammonium nitrat untuk mencuci endapan ferihidroksida

Larutan yang mengurangi kelarutan dari endapan, misalnya : alcohol.

Larutan yang dapat mencegah hidrolisis garam dari asam lemah atau basa lemah

Page 16: POWER POINT Gravimetri

Kriteria Pemilihan Zat Pencucidapat melarutkan zat pengotor dengan baik

tetapi hampir tidak melarutkan endapantidak mengandung garam yang tidak dapat

menguap waktu dipijarkandapat mencegah terjadinya peptisasi pada

waktu pencucian endapandigunakan larutan pencuci yang mengandung

ion senama bila ada kemungkinan endapan dapat larut.

larutan pencuci yang panas dapat digunakan bila kelarutan endapan memungkinkan

Page 17: POWER POINT Gravimetri

Mencuci berulang-ulang lebih efektif dibandingkan dengan sekali pencucian dengan volume total yang sama .

Di mana :Xo = konsentrasi pengotor sebelum dicuciN = jumlah pencucianXn = konsentrasi pengotor setelah pencucianV = volume larutan pencuci υ= volume cairan yang sisa dalam endapan

n

n vXX

0

Page 18: POWER POINT Gravimetri

PEMBAKARAN ENDAPANPembakaran dilakukan akibat masih

terdapatnya sisa air pada endapanPembakaran dilakukan hingga beratnya

seragam.Berat kertas saring harus juga di

perhitungkan

Page 19: POWER POINT Gravimetri

Peranan Pereaksi Organik pada Analisis Gravimetri• Pereaksi organik yang digunakan pada analisis gravimetri

dikenal sebagai endapan organik. • Endapan organik yang baik harus memiliki sifat spesifik. • Beberapa ion anorganik dapat diendapkan dengan

pereaksi organik tertentu disebut pengendap organik. Sejumlah pereaksi ini berguna bukan hanya untuk pemisahan, untuk pengendapan tetapi juga dapat digunakan untuk ekstraksi pelarut.

Page 20: POWER POINT Gravimetri

Pereaksi organik yang banyak digunakan adalah pereaksi pembentuk khelat.

Senyawa organik diklasifikasikan sebagai pembentuk kompleks khelat,pembentuk garam dan pembentuk lake.

Pereaksi organik banyak digunakan sebab bersifat selekitf.

Selektivitas berarti kemampuan dari pereaksi organik untuk bergabung dengan satu atau dua logam untuk memisahkannya dari zat lainnya.

Page 21: POWER POINT Gravimetri

KRITERIA untuk PEMILIHAN PEREAKSI ORGANIK

Page 22: POWER POINT Gravimetri

a) ZAT TERSEBUT HARUS SELEKTIF

Contohnya Dimetilglioksim untuk pengendapan Ni. Cupferron untuk pengendapan besi (Fe). Asam kunaldat untuk pengendapan Cu.

Page 23: POWER POINT Gravimetri

b) Bobot molekul yang besar sehingga dengan jumlah yang kecil saja logam menghasilkan endapan yang

beratnya tinggi.

c). Beberapa pereaksi organik dapat mempunyai sifat selektifitas

d). Beberapa pereaksi membentuk kompleks berwarna yang mudah dilihat dengan bercak.

Page 24: POWER POINT Gravimetri

e). Kecilnya kelarutan dari pereaksi dalam air merupakan hal

merugikan, oleh karena itu alkohol atau asam asetat digunakan

sebagai pelarut, tetapi akibatnya kita dapat mengetahui berapa jauh

pereaksi harus ditambahkan hingga berlebih

f). Mempunyai kelarutan yang sangat kecil dalam air.

Page 25: POWER POINT Gravimetri

Zat pengendap organik merupaka bahan untuk membantu proses pemisahan satu atau lebih ion anorganik dari campuran, Zat pengendap organik disebut juga regensia organik. Zat pengendap organik yang digunakan haruslah ideal, artinya pengendap organik tersebut bersifat spesifik, yaitu harus memberi endapan dengan hanya satu endapan tertentu.

ZAT PENGENDAP ORGANIK

ZAT PENGENDAP ORGANIK

Page 26: POWER POINT Gravimetri

Beberapa pengendap organik yang telah dikenal banyak digunakan dalam analisis gravimetri seperti:Dimeti glioksim (DMG) yang berguna untuk penentuan

nikel. Pereaksi berlebih harus dihindari untuk menghindarkan pembentukan endapan pereaksinya sendiri.

8-hidroksiquinolin berguna untuk mengendapkan beberapa logam dan dapat digunakan untuk pemisahan. Ditambahkan pada keadaan/ suasana dingin dan endapan dicuci dengan air hangat. Endapan kemudian dilarutkan dalam asam dan dititrasi.

Cupferon digunakan untuk pemisahan seperti besi dan titanium dari aluminium.

Asam antranilat digunakan pada beberapa logam (untuk Cu). Biasanya sering digunakan garam natrium.

ZAT PENGENDAP ORGANIK

Page 27: POWER POINT Gravimetri

Asam kuinaldik (untuk Cu), metode ini sensitive dengan menggunakan pereaksi pengompleks. Pada kompleks hanya dikandung 15% Cu.

Pereaksi salisildioksim (untuk Cu). Asam tartarat digunakan sebagai masking agent. Kompleks tersebut larut dalam alcohol tetapi tidak stabil jika lebih dari 73 hari. Ditimbang sebagai Cu-salisildioksim.

1-nitroso-2-naftol (untuk logam Co) digunakan pada keadaan asam.

ZAT PENGENDAP ORGANIK