Gangguan Waham Menetap.docx

13
Gangguan Waham Menetap Latar Belakang Gangguan waham menetap didefinisikan sebagai suatu gangguan psikiatrik dimana gejala untama adalah waham. Gangguan waham menetap mungkin timbul sebagai respon normal terhadap pengalaman abnormal didalam lingkungan atau sistem saraf pusat. Mekanisme pasti dari gangguan waham menetap belum diketahui, namun ada beberapa teori mengenai hal tersebut, yaitu adanya hubungan dengan faktor genetik dan biologikal yang disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan neurotransmitter diotak. Angka kejadian gangguan waham menetap hanya berkisar 0,03% dari seluruh gangguan psikiatrik lainnya. Dimana gangguan ini lebih sering mengenai perempuan daripada laki-laki, dengan ratio perbandingan 3:1. Selain faktor usia dan jenis kelamin, faktor budaya disangkakan berhubungan dengan terjadinya gangguan ini. Dimana beberapa kebudayaan beranggapan bahwa adanya waham merupakan bagian dari adat istiadat dan budaya di suatu daerah. Angka kematian pada penyakit ini adalah sekitar 0,05% sampai 0,1%. Pasien dengan gangguan waham menetap biasanya memiliki fungsi yang baik didalam keluarganya dan pekerjaannya. Dimana gangguan ini berbeda dengan skizofrenia yang mungkin memiliki ketidakmampuan dalam menjalankan fungsinya. Waham yang dimiliki pun berbeda, dimana pada pasien gangguan waham menetap, wahamnya mungkin tidak dapat dipercaya, namun dapat terjadi dikehidupan ini. ¹ ² Gangguan Waham Menetap 1

description

JIwa

Transcript of Gangguan Waham Menetap.docx

Page 1: Gangguan Waham Menetap.docx

Gangguan Waham Menetap

Latar Belakang

Gangguan waham menetap didefinisikan sebagai suatu gangguan psikiatrik

dimana gejala untama adalah waham. Gangguan waham menetap mungkin timbul sebagai

respon normal terhadap pengalaman abnormal didalam lingkungan atau sistem saraf pusat.

Mekanisme pasti dari gangguan waham menetap belum diketahui, namun ada beberapa teori

mengenai hal tersebut, yaitu adanya hubungan dengan faktor genetik dan biologikal yang

disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan neurotransmitter diotak. Angka kejadian

gangguan waham menetap hanya berkisar 0,03% dari seluruh gangguan psikiatrik lainnya.

Dimana gangguan ini lebih sering mengenai perempuan daripada laki-laki, dengan ratio

perbandingan 3:1. Selain faktor usia dan jenis kelamin, faktor budaya disangkakan

berhubungan dengan terjadinya gangguan ini. Dimana beberapa kebudayaan beranggapan

bahwa adanya waham merupakan bagian dari adat istiadat dan budaya di suatu daerah. Angka

kematian pada penyakit ini adalah sekitar 0,05% sampai 0,1%.

Pasien dengan gangguan waham menetap biasanya memiliki fungsi yang baik

didalam keluarganya dan pekerjaannya. Dimana gangguan ini berbeda dengan skizofrenia

yang mungkin memiliki ketidakmampuan dalam menjalankan fungsinya. Waham yang

dimiliki pun berbeda, dimana pada pasien gangguan waham menetap, wahamnya mungkin

tidak dapat dipercaya, namun dapat terjadi dikehidupan ini. ¹ ²

Definisi

Gangguan waham menetap adalah suatu gangguan psikiatrik dimana gejala yang

utama adalah waham. ¹ ²

Epidemiologi

Pemeriksaan akurat tentang epidemiologi gangguan waham menetap dihalangi oleh

relatif jarangnya gangguan ini. Selain itu juga karena pasien dengan gangguan waham

menetap jarang mencari gangguan psikiater kecuali bila dipaksa oleh keluarganya. Walaupun

adanya keterbatasan tersebut, literatur mendukung pendapat bahwa gangguan waham

menetap, walaupun merupakan suatu gangguan yang jarangm namun memang ada dalam

populasi dengan angka yang tidak tetap.

Gangguan Waham Menetap 1

Page 2: Gangguan Waham Menetap.docx

Prevalensi terjadinya gangguan waham menetap di Amerika Serikat berdasarkan

DSM-IV-TR adalah sekitar 0,03%, dimana angka ini jauh dibawah angka kejadian

skizofrenia (1%) dan gangguan mood (5%). Insidensi tahunan gangguan waham menetap

adalah 1 sampai 3 kasus baru per 100.000 populasi, yaitu kira-kira 4% dari semua perawatan

pertama pasien psikiatrik. Usia rata-rata adalah kira-kira 40 tahun, tetapi rentang usia untuk

onsetnya adalah berkisar antara 18 tahun sampai 90 tahun. Namun, studi lain yang dilakukan

di Spanyol pada tahun 2008 berdasarkan rekam medis di suatu rumah sakit, mendapati 370

pasien yang dirawat, didiagnosa dengan gangguan waham menetap, dimana ditemukan rata-

rata usia pesien-pasien adalah 55 tahun. Wanita lebih sering menderita gangguan waham

menetap dengan rasio 3:1. ² ³

Etiologi

Etiologi dari gangguan waham menetap masih belum dikathui secara pasti. Terdapat

beberapa sangkaan mengenai terjadinya gangguan waham menetap. Data yang paling

mendukung berasal dari keluarga yang melaporkan suatu peningkatan prevalensi terjadinya

gangguan waham menetap (4,8%), dimana gangguan waham menetap lebih sering terjadi

pada seseorang dengan riwayat keluarga menderita penyakit yang sama atau menderita

skizofrenia. Selain itu juga terdapat teori biologikal yang menghubungkan kejadian

gangguan wahan menetap akibat adanya ketidakseimbangan neurotransmitter di otak. ³

Gambaran Klinis

1. Status Mental

a. Deskripsi Umum

Pasien biasanya berdandan dengan baik dan berpakian baik, tanpa bukti adanya

disintegritas nyata pada kepribadian atau aktifitas harian. Tetapi pasien mungkin

terlihat aneh, pencuriga atau bermusuhan.

b. Mood, Perasaan dan Afek

Mood pasien biasanya konsisten atau sejalan dengan isi waham. Misalnya pasien

dengan waham kejar akan curiga.

c. Gangguan Persepsi

Menurut DSM-IV-TR, waham raba atau cium mungkin ditemukan jika hal tersebut

konsisten dengan waham.

Gangguan Waham Menetap 2

Page 3: Gangguan Waham Menetap.docx

d. Pikiran

Gangguan isi pikiran berupa waham merupakan gejala utama dari gangguan ini.

Waham biasanya bersifat sistematis dan karakteristiknya adalah dimungkinkan. ³ ⁴

2. Sensorium dan Kognisi

a. Orientasi dan Daya Ingat

Pasien dengan gangguan waham menetap biasanya tidak memiliki kelainan dalam

orientasi, serta daya ingat dan proses kognitif lainnya tidak terganggu.

b. Pengendalian Impuls

Klinis harus memeriksa pasien dengan gangguan waham menetap untuk menentukan

ada atau tidak gagasan atau rencana melakukan material wahamnya dengan

bunuh diri, membunuh atau melakukan tindakan kekerasan. Insidensinya tidak

diketahui pada penyakit ini.

c. Pertimbangan dan Tilikan

Pasien dengan gangguan waham menetap hampir seluruhnya tudak memiliki tilikan

terhadap konsisi mereka dan hampir seluruhnya dibawa ke rumah sakit oleh keluarga,

perusahaan atau polisi.

d. Kejujuran

Pasien dengan gangguan waham menetap biasanya dapat dipercaya dalam

informasinya. ⁴ ⁵

Tipe-Tipe

Terdapat beberapa tipe pada gangguan waham menetap, yaitu :

1. Tipe Kejar (Persecutory Type)

Tipe ini adalah tipe gangguan waham menetap yang paling sering dijumpai. Waham

kejar mungkin sederhana atau terperinci dan biasanya berupa tema tunggal atau

sejumlah tema yang berhubungan, seperti disekongkoli, dicurangi, dimata-matai,

diikuti, diracuni, difitnah secara kejam, diusik atau dihalang-halangi dalam menggapai

tujuan jangka panjang. Hinaan kecil dapat menjadi besar dan menjadi pusat sistem

waham. Orang dengan waham kejar seringkali membenci, marah, dan mungkin

mereka melakukan kekerasan terhadap orang ain yang diyakininya akan menyerang

dirinya. Yang membedakannya dengan tipe kejar pada skizofrenia adalah waham

pada gangguan waham menetap umumnya tersistematisasi, koheren dan dapat

Gangguan Waham Menetap 3

Page 4: Gangguan Waham Menetap.docx

dibenarkan secara logika. Seringkali orang dengan waham kejar menolak untuk

mencari bantuan. Seseorang dengan gangguan waham tipe ini akan mudah marah,

mudah tersinggung dan terkadang dapat bersikap agresif bahkan sampai melakukan

tindakan pembunuhan. ⁵ ⁶ ⁷

2. Tipe Erotomania (Erotomanic Type)

Gangguan waham menetap tipe ini memiliki beberapa nama lain seperti sindroma De

Cleambault atau psychose passionelle. Pada tipe erotomanik, waham inti adalah

bahwa pasien dicintai mati-matian oleh seseorang, dimana orang yang

dibayangkannya biasanya berasal dari strata status yang lebih tinggi darinya, seperti

bintang film atau atasan kerja, atau dapat pula seseorang yang sudah menikah atau

seseorang yang tidak mungkin digapai. Pasien dengan waham erotomanik adalah

sumber gangguan bermakna terhadap masyarakat. Onset gejala dapat mendadak

dan kemudian menjadi kronis sehingga seringkali menjadi pusat perhatian utama

pada kehidupan seseorang yang terkena. Usaha untuk berhubungan dengan objek

waham, baik melalui telepon, surat, hadiah, kunujngan bahkan mengawasi sampai

mengikuti adalah sering. Pasien yang terkena biasanya adalah wanita, meskipun

didalam sampel forensik sebagian besar adalah laki-laki. Orang yang terkena

seringkali ditemukan hidup menyendiri, menarik diri dari masyarakat, memiliki

kontak seksual terbatas dan memiliki level sosial rendah atau pekerjaan yang

sederhana. Angka kejadian gangguan waham tipe ini adalah 1-2%. ⁵ ⁶ ⁷

3. Tipe Kebesaran (Grandiose Type)

Gangguan waham menetap tipe ini juga disebut megalomania. Bentuk paling umum

dari waham kebesaran adalah keyakinan bahwa dirinya memiliki wawasan atau bakat

yang luar biasa tetapi tidak diketahui, atau membuat penemuan penting, dimana

pasien telah dibawa ke berbagai badan pemerintahan seperti FBI. Waham yang lebih

jarang adalah bahwa penderita memiliki hubungan khusus dengan seseorang yang

terkemuka atau isi waham religius, dimana penderita menjadi pemimpin sekte

religius. ⁵ ⁶ ⁷

4. Tipe Cemburu (Jealous Type)

Gangguan waham menetap tipe ini juga dikenal dengan conjugal paranoia dan

sindroma Othello. Waham tipe ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada wanita.

Waham ini jarang dijumpai, hanya sekitar kurang dari 0,2% dari semua pasien

psikiatrik. Onsetnya seringkali mendadak dan gejalanya akan menghilang hanya

Gangguan Waham Menetap 4

Page 5: Gangguan Waham Menetap.docx

setelah perpisahan atau kematian pasangannya. Waham cemburu dapat menyebabkan

penyiksaan verbal dan fisik yang bermakna terhadap pasangannya dan bahkan dapat

menyebabkan pembunuhan.

5. Tipe Somatik (Somatic Type)

Waham tipe ini juga dikenal sebagai psikosis hipokondriakal monosimptomatik.

Perbedaan antara hipokondriasis dengan gangguan waham menetap tipe somatik

terletak pada derajat keyakinan yang dimiliki pasien tentang anggapan adanya

penyakit dalam dirinya. Kesadaran pasien biasanya baik dan gejala yang

ditimbulkannya tidak berhubungan dengan penyakit umum yang mendasarinya atau

penyakit psikiatri lainnya. Waham tipe ini dapat terjadi secara perlahan-lahan atau

tiba-tiba. Pada sebagian pasien, penyakitnya tidak berulang meskipun derajat

keparahan waham ini berfluktuasi. Kecemasan dan kewaspadaan yang berlebihan

adalah karakteristik dari waham ini. Waham yang paling sering diderita adalah infeksi

(misalnya bakteri, virus, parasit), dismorfofobia (misalnya bentuk yang tidak sesuai

pada hidung, payudara), waham tentang bau badan yang berasal dari kulit, mulut atau

vagina, atau waham bahwa bagian tubuh tertentu seperti usus besar, tidak berfungsi.

Dapat terjadi halusinasi taktil yang behubungan dengan tema waham, misalnya pasien

merasa ada merayap dibawah kulitnya. ⁵ ⁶ ⁷

6. Tipe Campuran (Mixed Type)

Pasien menunjukkan lebih dari satu tipe waham diatas dan tidak ada satu tema waham

yang menonjol.

7. Unspecified Type

Pasien menunjukkan tema waham yang tidak memenuhi salah satu waham diatas.

Sebagai contoh misidentifikasi sindroma, seperti sindroma Capgras, yaitu keadaan

yang dikarakteristikan dimana pasien percaya bahwa anggota keluarganya telah di

gantikan dengan seorang penipu ulung. ⁵ ⁶ ⁷

Diagnosis

Untuk mendiagnosa suatu gangguan waham menetap, dapat digunakan criteria

berdasarkan DSM-IV-TR, yaitu :

A : Waham yang tidak aneh (yaitu melibatkan situasi yang terjadi didalam kehidupan

nyata, seperti sedang diikuti, diracuni, ditulari virus, dicintai dari jarak jauh atau dikhianati

oleh pasangan atau kekasih atau menderita suatu penyakit) selama sekurangnya 1 bulan.

Gangguan Waham Menetap 5

Page 6: Gangguan Waham Menetap.docx

B : Kriteria A untuk skizofrenia tidak terpenuhi (pasein tidak menunjukkan gejala

halusinasi yang dominan, bicara terdisorganisasi, gejala negatif seperti afek datar). Catatan :

halusinasi taktil dan cium mungkin ditemukan pada gangguan delusional jika berhubungan

dengan waham.

C : Terleps dari gangguan waham (-waham) atau percabangannya, fungsi adalah tidak

terganggu dengan jelas dan perilaku tidak jelas aneh atau kacau.

D : Jika episode mood telah terjadi secara bersama-sama dengan waham, lama totalnya

adalah relatif singkat dibandingkan lama periode waham.

E : Gangguan adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya

obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum. ¹ ²

Diagnosa Banding

Diagnosis banding yang paling mendekati gangguan waham menetap adalah skizofrenia tipe

paranoid. Dimana yang memebedakannya dengan gangguan waham menetap adalah kualitas

waham. Skizofrenia tipe paranoid memiliki pedoman diagnostik sebagai berikut :

1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.

2. Sebagai tambahan :

Halusinasi dan/atau waham harus menonjol :

Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau member

perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit

(whistling), mendengung (humming) atau bunyi tawa (laughing).

Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual atau

lain-lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada, tetapi jarang

menonjol.

Waham dapat berupa hampir semua jenis, tetapi waham dikendalikan

(delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence) atau “passivity”

(delusion of passivity) dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam

adalah yang paling khas.

Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan serta gejala

katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol. ¹ ³ ⁴

Penatalaksanaan

Gangguan Waham Menetap 6

Page 7: Gangguan Waham Menetap.docx

Terdapat beberapa penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita

gangguan waham menetap, yaitu :

1. Perawatan di Rumah Sakit

Pada umumnya pasien dengan gangguan waham menetap dapat diobati atas dasar

rawat jalan. Tetapi klinis harus mempertimbangkan beberapa hal. Pertama, diperlukan

pemeriksaan medis dan neurologis pada diri pasien untuk menentukan apakah

terdapat kondisi medis nonpsikiatrik yang menyebabkan penyakit ini. Kedua, pasien

perlu diperiksa tentang kemampuannya mengendalikan impuls kekerasan yang

mungkin berhubungan dengan waham. Ketiga, perilaku tentang waham mungkin

secara bermakna telah memperngaruhi kemampuannya untuk berfungsi didalam

keluarga atau pekerjaannya.

2. Farmakoterapi

Antipsikotik telah digunakan sejak tahun 1970 sebagai pengobatan gangguan waham

menetap. Beberapa peneliti telah menyatakan bahwa Pimozide (Orap) mungkin

efektif pada gangguan waham menetap tipe somatik. Terapi kombinasi sering

dilakukan, termasuk mengkombinasi obat antipsikotik dengan antidepresan.

Secara keseluruhan, penderita gangguan waham menetap sangat berespon terhadap

pengobatan (antipsikosit) yang diberikan, dimana 50% dilaporkan sembuh dari

gejalanya, 90% menunjukkan adanya perubahan dari klinisnya.

3. Psikoterapi

Memberikan informasi dan edukasi yang benar mengenai penyakit pasien, sehingga

diharapkan keluarga dapat menerima pasien dan mendukungnya ke arah

penyembuhan. Memberitahukan kepada keluarga untuk tidak memberikan tekanan

emosional kepada pasien, Keluarga juga diharapkan mampu mengawasi kepatuhan

pasien untuk kontrol minum obat, dan meminta keluarga untuk lebih

mendengarkan dan berkomunikasi dengan pasien. Tanda terapi yang berhasil

mungkin adalah suatu kepuasan penyesuaian sosial. ³ ⁵ ⁶

Prognosis

Gangguan waham menetap diperkirakan merupakan diagnosis yang cukup stabil.

Kurang dari 25% dari semua pasien gangguan waham menetap menjadi skizofrenia.

Kira-kira 50% psien pulih pada follow up jangka panjang, 20% lainnya mengalami

penurunan gejalanya dan 30% lainnya tidak mengalami perubahan pada gejalanya. ¹ ²

Gangguan Waham Menetap 7

Page 8: Gangguan Waham Menetap.docx

Kesimpulan

Gangguan waham menetap adalah suatu gangguan psikiatrik dimana gejala yang

utama adalah waham. Prevalensi terjadinya gangguan waham menetap dianggap sama

dengan prevalensi di Amerika Serikat, yaitu 0,03%, dimana angka ini jauh berbeda dengan

prevalensi terjadinya skizofrenia dan gangguan mood. Angka munculnya kasus baru adalah

1 sampai 3 kasus baru per 100.000 per tahunnya. Gangguan waham menetap ini terjadi lebih

banyak pada wanita dari pada laki-laki dengan ratio perbandingannya adalah 3:1. Penyebab

terjadinya gangguan waham menetap masih belum diketahui. Namun, terdapat beberapa

pendapat, yaitu faktor genetik dan faktor biologi. Penderita gangguan waham menetap

umumnya memiliki status mental, sensorium dan kognisi yang baik.

Terdapat tujuh tipe gangguan waham menetap, diantaranya adalah tipe kejar, tipe

erotomanik, tipe kebesaran, tipe cemburu, tipe somatik, tipe campuran dan tipe tidak tidak

ditentukan. Tipe kejar dan tipe cemburu merupakan tipe gangguan waham menetap yang

paling sering dijumpai, tipe kebesaran tidak begitu sering, tipe erotomanik dan tipe somatik

merupakan tipe yang paling jarang terjadi.

Untuk menentukan diagnosa gangguan waham menetap, dapat dipakai kriteria yang

diadaptasi dari DSM-IV-TR. Diagnosa banding yang paling mendekati gangguan waham

menetap adalah skizofrenia tipe paranoid, dimana yang membedakannya adalah kualitas dari

wahamnya. Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada panderita gangguan waham menetap

adalah perawatan rumah sakit, farmakoterapi, psikoterapi, faktor psikodinamik dan terapi

keluarga. Gangguan waham menetap memiliki prognosa yang bisa dikatakan baik, karena

jurang dari 50% penderitanya dapat sembuh dengan follow up jangka panjang. ¹ ⁵ ⁶

Gangguan Waham Menetap 8