Gangguan Mental Organik
-
Upload
maiia-eninta-ii -
Category
Documents
-
view
18 -
download
1
description
Transcript of Gangguan Mental Organik
GANGGUAN MENTAL ORGANIK(TERMASUK GANGGUAN MENTAL SIMTOMATIK)
F00-F09
oleh:Esron Y. Butar-butar (209210046)
Pembimbing : Mayor CKM dr. Machnizar Sp.KJ
• GANGGUAN MENTAL ORGANIK
adalah gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguan sistemik atau otak yang dapat didiagnosis tersendiri.
• GAMBARAN UTAMA
1. Gangguan fungsi kognitif : daya ingat, daya pikir, daya belajar.
2. Gangguan sensorium : gangguan kesadaran dan perhatian.
3. Sindrom dengan manifestasi yg menonjol dalam bidang : persepsi, isi pikiran, suasana perasaan dan emosi.
Demensia
adalah sindrom akibat penyakit/gangguan otak yang bersifat kronik-progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yang multipel yaitu ; daya ingat, daya pikir, orientasi, daya tangkap, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, dan daya nilai.
Pedoman diagnostik1. Penurunan daya ingat yang hingga mengganggu kegiatan harian
sesorang.
2. Gejala dialami paling sedikit 6 bulan.
Diagnosis banding1. Gangguan depresif
2. Delirium
3. Retardasi mental ringan dan sedang.
F00 DEMENSIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER
Pedoman diagnostik
1. Terdapat gejala demensia
2. Onset bertahap
3. Tidak ada bukti kelainan klinis yang dapat menimbulkan demensia mis; hipotiroidisme, hiperkalsemia, defisiensi B12, hematoma subdural, dll.
4. Tidak ada serangan apoplektik mendadak, atau gejala neurologik kerusakan otak fokal seperti hemiparesis, hilangnya daya sensorik, defek lapangan pandang mata dan inkoordinasi.
• F00.0 Demensia pada penyakit Alzheimer onset dini
Gejalanya adalah
1. Onset demensia < 65 tahun
2. Perkembangan gejala cepat dan progresif
3. Ada riwayat keluarga yang alzheimer• F00.1 Demensia pada penyakit Alzheimer onset lambat
Gejalanya onsetnya > 65 tahun dan perkembangannya lambat dan gambaran utamanya gangguan daya ingat.• F00.2 Demensia pada penyakit Alzheimer, tipe tak khas
atau tipe campuran
Adalah demensia alzheimer + vaskuler• F00.9 Demensia pada penyakit Alzheimer YTT
F01 DEMENSIA VASKULAR
Pedoman diagnostik
1. Terdapat gejala demensia
2. Fungsi kognitif biasanya tidak merata (hilangnya daya ingat, gangguan daya pikir, gejala neurologis lokal)
3. Onsetnya mendadak disertai gejala neurologis fokal meningkatkan kemungkinan diagnosis demensia vaskuler.
• F01.0 Demensia vaskular onset akut
Terjadi cepat setelah serangan stroke akibat trombosis serebrovaskular, embolisme, atau perdarahan• F01.1 Demensia multi-infark
Onsetnya lambat, biasa terjadi setelah episode iskemik minor yang menimbulkan akumulasi dari infark pada parenkim otak.• F01.2 Demensia vaskular subkortikal
Fokus kerusakan akibat iskemia pada substansia alba di hemisfer serebral yang dapat diduga dengan gejala klinis dan dibuktikan dengan CT-Scan.• F01.3 Demensia vaskular campuran kortikal dan subkortikal
Terlihat dari gambaran klinis dan hasil pemeriksaan• F01.8 Demensia vaskular lainnya• F01.9 Demensia vaskular YTT
F02.0 DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDK• F02.0 demensia pada penyakit Pick
Pedoman diagnostik adalah
1. Gejala demensia progresif
2. Gambaran neuropatologis berupa atrofi selektif dari lobus frontalis yang menonjol, disertai euforia, emosi tumpul, dan perilaku sosial yang kasar, disinhibisi, dan apatis atau gelisah.
3. Masifestasi gangguan perilaku pada umumnya mendahului gangguan daya ingat.• F02.1 demensia pada penyakit Creutzfeldt-Jacob
TRIASNYA adalah
1. Demensia yang progresif merusak
2. Penyakit piramidal dan ekstrapiramidal dengan mioklonus.
3. Elektroensefalogram yang khas (Trifasik)• F02.2 demensia pada penyakit Huntington
Pedoman diagnostik adalah
1. Ada kaitan antara gang. Gerakan koreiform, demensia, dan riwayat keluarga dengan penyakit Huntington
2. Gerakan koreiform yang involunter, terutama pada wajah, tangan, dan bahu, atau cara berjalan yang khas, merupakan manifestasi dini dari ganguan ini. Gerakan ini biasanya mendahului demensianya.
3. Gejala demensia ditandai dengan gangguan fungsi lobus frontalis pada tahap ini.• F02.3 demensia pada penyakit Parkinson
Demensia yang berkembang pada seseorang dengan penyakit parkinson yang sudah parah.
F03 DEMENSIA YTTkategori ini digunakan bila gejala dari demensia secara umum
terpenuhi namun tidak mungkin diidentifikasikan pada salah satu tipe tertentu.
F04 SINDROM AMNESIK ORGANIK, BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA
Pedoman diagnostiknya
1. Ada hendaya ingat berupa berkurangnya daya ingat jangka pendek, amnesia antegrad dan retrograd, menurun atau ketidakmampuan mengingat kejadian pengalaman masa lalu.
2. Riwayat cedera atau penyakit pada otak.
3. Tidak berkurangnya daya ingat segera.
F05 DELIRIUM BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA
Pedoman diagnostik
1. Gangguan kesadaran dan perhatian
2. Gangguan kognitif secara umum
3. Gangguan psikomotor
4. Gangguan siklus tidur
5. Gangguan emosional
6. Onset biasanya cepat, perjalanan penyakit hilang timbul, keadaan itu berlangsung kurang dari 6 bulan.
• F05.0 Delirium, tak bertumpang tindih dengan demensia
Delirium yang tidak bertumpang tindih dengan demensia yang sudah ada sebelumnya• F05.1 Delirium, bertumpang tindih dengan
demensia
Kondisi yang memenuhi kriteria delirium diatas tetapi terjadi pada saat sudah ada demensia
F06 GANGGUAN MENTAL LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAN DAN PENYAKIT FISIK
Pedoman diagnostik
1. Adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak, atau penyakit sistemik lainnya yang diketahui berhubungan dengan salah satu sindrom mental yang tercantum.
2. Adanya hubungan waktu antara perkembangan penyakit dengan timbulnya sindrom mental.
3. Kesembuhan dari gangguan mental setelah perbaikan atau dihilangkannya penyebab yang mendasarinya
4. Tidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab alternatif dari sindrom mental ini.
• F06.0 Halusinosis organik
Pedoman diagnostik
1. Kriteria umum tersebut diatas
2. Adanya halusinasi dalam bentuk apapun yang berulang atau menetap
3. Kesadaran yang jernih
4. Tidak ada penurunan fungsi interlek yang bermakna
5. Tidak ada gangguan afektif yang menonjol
6. Tidak jelas adanya waham• F06.1 Gangguan katatonik Organik
Pedoman diagnostik
1. Kriteria umum diatas
2. Disertai salah satu dibwah ini:1. Stupor
2. Gaduh gelisah
3. Kedua-duanya (silih berganti secara tak terduga hipo- ke hiper- aktivitas)
• F06.2 Gangguan waham organik (Lir-Skizofrenia)
Pedoman diagnostik
1. Kriteria umum diatas
2. Disertai waham yang menetap atau berulang
3. Halusinasi, gangguan proses pikir, atau fenomena katatonik tersendiri
4. Kesadaran dan daya ingat tidak terganggu.
• F06.3 Gangguan Afektif organik
Pedoman diagnosis
1. Kriteria umum diatas
2. Disertai kondisi yang sesuai dengan salah satu diagnosis dari gangguan yang tercantum dalam F30-F33
• F06.4 Gangguan cemas (anxietas) organik
Gambaran utama dari gangguan cemas menyeluruh, gangguan panik atau campuran keduanya yg timbul akibat gangguan organik seprti disfungsi otak (epilepsi lob. Temporal, tirotoksikosis, atau feokromositoma).• F06.5 Gangguan disosiatif organik• F06.6 Gangguan astenik organik
Ditandai oleh labilitas atau tidak terkendalinya emosi yang nyata dan menetap, kelelahan, berbagai sensasi fisik yang tidak nyaman sebagai akibat gangguan organik seperti hipertensi atau penyakit serebrovaskular.• F06.7 Gangguan kognitif ringan
Gambaran utama adalah turunnya penampilan kognitif • F06.8 Gangguan mental lain YTD akibat kerusakan dan disfungsi otak dan
penyakit fisik
Contohnya dalah susana perasaan (mood) abnormal yang terjadi ketika dalam pengobatang dengan steroid atau antidepresi.• F06.9 Gangguan mental YTT akibat kerusakan dan disfungsi otak dan
penyakit fisik
F07 GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU AKIBAT PENYAKIT KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAK
• F07.0 Gangguan kepribadian organik
Pedoman diagnostik
1. Riwayat yang jelas menunjukkan adanya penyakit, kerusakan, atau disfungsi otak.
2. Disertai 2 atau lebih gambaran berikut:1. Penurunan yang konsisten dalam kemampuan untuk mempertahankan aktivitas
yang bertujuan
2. Perubahan prilaku emosional, ditandai labilitas emosionla, kegembiraan yang dangkal dan tak beralasan, mudah berubah menjadi iritabilitas atau cetusan amarah dan agresi yang sejenak.
3. Pengungkapan kebutuhan dan keinginan tanpa mempertimbangkan konsekuensi atau kelaziman sosial contohnya mencuri atau bertindak melalui batas kesopanan seksual.
4. Gangguan proses pikir dalam bentuk curiga atau pikiran paranoid
5. Kecepatan dan arus pembicaraan berubah dengan nyata dengan gambaran seperti berputar-putar, bicara banyak, hipergrafia.
6. Perilaku seksual yang berubah
• F07.1 Sindrom Pasca-ensefalitis Sindrom ini mencakup perubahan prilaku sisa (residual) setelah
kesembuhan dari suatu ensefalitis virus atau bakterial. Gejala tidak khas dan berbeda dari satu orang ke orang lain, dari
satu penyebab infeksi ke penyebab infeksi lainnya. Sindrom ini biasanya terjadi setelah trauma kepala yg biasanya
cukup berat.• F07.8 Gangguan kepribadian dan prilaku organik lain akibat
penyakit, kerusakan dan disfungsi otak
Sindrom tertentu dan terduga dari perubahan kepribadian dan perilaku akibat kerusakan , penyakit, atau disfungsi otak.• F07.9 Gangguan kepribadian dan perilaku organik YTT akibat
penyakit, kerusakan dan disfungsi otak
F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK ATAU SIMTOMATIK YTT
Termasuk : psikosis organik YTT, psikosis simtomatik YTT.