Gangguan Jiwa Pada Anak

17
Beberapa Gangguan Jiwa pada Anak dan Remaja Definisi Gangguan jiwa pada anak-anak merupakan hal yang banyak terjadi,yang umumnya tidak terdiagnosis dan p e n g o b a t a n n y a k u r a n g a d e k u a t . Masalah kesehatan jiwa terjadi pada 15% sampai 22% anak-anak dan remaja,n a m u n y a n g mendapatkan pengobatan jumlahnya kurang dari 20%(Keys, 1998).Gangguan hiperaktivitas-defisit perhatian (ADHD/ Attention Deficit-Hyperactivity Disorder) adalah gangguan kesehatan jiwa yang paling banyak terjadi pada anak- anak, dimana insidensinya diperkirakan antara 6% sampai9%.Diagnosis gangguan jiwa pada anak-anak dan remaja adalah perilakuyang tidak sesuai dengan tingkat usianya, menyimpang bila dibandingkandengan norma budaya, yang mengakibatkan kurangnya atau terganggunyafungsi adaptasi (Townsend, 1999). Dasar untuk memahami gangguan yangterjadi pada bayi, anak-anak, dan remaja adalah dengan menggunakan teori perkembangan. Penyimpangan dari norma-norma perkembangan merupakantanda bahaya penting adanya suatu masalah.Gangguan spesifik dengan awitan pada masa kanak- kanak meliputiretardasi mental, gangguan perkembangan, gangguan perkembangan,gangguan eliminasi, gangguan perilaku disruptif, dan gangguan ansietas.Gangguan yang terjadi pada anak-anak dan juga terjadi pada masa dewasa adalah gangguan mood dan gangguan psikotik. Gejala-gejala gangguan jiwa pada anak-anak atau remaja berbeda dengan orang dewasa yang mengalamigangguan serupa Banyak orangtua mempunyai pengertian terbatas mengenai proses tumbuh kembang anak, sehingga sering terjadi benturan-benturan yang menimbulkan masalah-masalah kesehatan jiwa pada anak dan remaja. Ada beberapa gangguan jiwa pada anak dan remaja yang banyak ditemukan di klinik tumbuh kembang anak dan remaja rumah sakit. Berikut ini sebagian gangguan jiwa pada anak dan remaja yang biasanya membuat para orangtua cemas dan membawa anaknya ke dokter dan rumah sakit.

Transcript of Gangguan Jiwa Pada Anak

Page 1: Gangguan Jiwa Pada Anak

Beberapa Gangguan Jiwa pada Anak dan RemajaD e f i n i s iGangguan j iwa pada anak-anak merupakan ha l yang banyak te r jad i , y a n g u m u m n y a t i d a k t e r d i a g n o s i s d a n p e n g o b a t a n n y a k u r a n g a d e k u a t . Masalah kesehatan jiwa terjadi pada 15% sampai 22% anak-anak dan remaja,n a m u n y a n g m e n d a p a t k a n p e n g o b a t a n j u m l a h n y a k u r a n g d a r i 2 0 % (Keys, 1998).Gangguan hiperaktivitas-defisit perhatian (ADHD/ Attention Deficit-Hyperactivity Disorder) adalah gangguan kesehatan jiwa yang paling banyak terjadi pada anak-anak, dimana insidensinya diperkirakan antara 6% sampai 9%.Diagnosis gangguan jiwa pada anak-anak dan remaja adalah perilakuyang tidak sesuai dengan tingkat usianya, menyimpang bila dibandingkandengan norma budaya, yang mengakibatkan kurangnya atau terganggunyafungsi adaptasi (Townsend, 1999). Dasar untuk memahami gangguan yangterjadi pada bayi, anak-anak, dan remaja adalah dengan menggunakan teori  perkembangan. Penyimpangan dari norma-norma perkembangan merupakantanda bahaya penting adanya suatu masalah.Gangguan spes i f ik dengan awi tan pada masa kanak-kanak mel ipu t i r e t a r d a s i m e n t a l , g a n g g u a n p e r k e m b a n g a n , g a n g g u a n p e r k e m b a n g a n , gangguan e l iminas i , gangguan per i laku d i s rup t i f , dan gangguan ans ie tas . Gangguan yang terjadi pada anak-anak dan juga terjadi pada masa dewasa  adalah gangguan mood dan gangguan psikotik. Gejala-gejala gangguan jiwa  pada anak-anak atau remaja berbeda dengan orang dewasa yang mengalami gangguan serupa

Banyak orangtua mempunyai pengertian terbatas mengenai proses tumbuh kembang anak, sehingga sering terjadi benturan-benturan yang menimbulkan masalah-masalah kesehatan jiwa pada anak dan remaja.

Ada beberapa gangguan jiwa pada anak dan remaja yang banyak ditemukan di klinik tumbuh kembang anak dan remaja rumah sakit. Berikut ini sebagian gangguan jiwa pada anak dan remaja yang biasanya membuat para orangtua cemas dan membawa anaknya ke dokter dan rumah sakit.

1. Retardasi Mental (Tuna Grahita)

Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap. Ini terutama ditandai hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik,dan sosial.

Retardasi mental kadang disertai gangguan jiwa atau gangguan fisik lain. Penyandang retardasi mental sering dieksploitasi dan diperlakukan salah secara fisik maupun seksual.

Retardasi mental dibagi dalam beberapa subtipe, retardasi mental ringan, sedang, berat dan sangat berat.

Page 2: Gangguan Jiwa Pada Anak

Retardasi ringan misalnya: agak terlambat dalam belajar bahasa tapi sebagian besar dapat berbicara untuk keperluan sehari-hari, bercakap-cakap, dan diwawancarai; dapat mandiri (makan, mandi, berpakaian, buang air besar, dan buang air kecil) dan terampil dalam pekerjaan rumah tangga. Namun biasanya mereka mengalami kesulitan dalam pelajaran sekolah, misalnya dalam membaca dan menulis, ini sering disebabkan oleh kekurangan kronik stimulasi intelektual.

Retardasi mental sedang. Mereka lambat dalam pengembangan pemahaman dan penggunaan bahasa, keterampilan merawat diri dan keterampilan motorik terlambat. Penderita juga memerlukan pengawasan seumur hidup dan program pendidikan khusus demi mengembangkan potensi mereka yang terbatas agar memperoleh beberapa keterampilan dasar.

Retardasi mental berat. Keadaan mirip retardasi mental sedang tapi biasanya disertai kondisi fisik yang berat. Kebanyakan dengan hendaya motorik yang berat dan hal ini menunjukkan kerusakan perkembangan pada susunan saraf pusat

Retardasi mental sangat berat. Intelegensi diperkirakan kurang dari 20, yang berarti sangat terbatas kemampuannya untuk memahami atau mematuhi permintaan atau instruksi. Sebagian besar dari mereka tidak dapat bergerak (sangat terbatas dalam gerakannya), ngompol, dan hanya mampu mengadakan komunikasi isyarat yang belum sempurna. Mereka hanya mempunyai sedikit sekali kemampuan mengurus sendiri kebutuhan dasar mereka. Mereka selalu memerlukan bantuan dan pengawasan.

Retardasi mental bisa disebabkan faktor genetik (kelainan metabolisme bawaan, kelainan kromosom, down syndrome), psikososial atau penyebab lain seperti trauma perinatal, trauma otak, radang otak, dll.

Penanganannya antara lain dengan mempersiapkan kemandirian, pemeriksaan ke psikiater, tes psikologi/tes intelegensi, diberi farmakoterapi, psikoterapi suportif individual, konseling keluarga, sekolah luar biasa.

**

SELAIN retardasi mental kelainan jiwa lainnya misalnya autisme. Biasanya tidak ada riwayat perkembangan abnormal yang jelas, tapi bila dijumpai abnormalitas tampak sebelum usia tiga tahun. Terdapat hendaya tiga bidang yaitu; interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku yang terbatas dan berulang.

Anak memperlihatkan reaksi yang adekuat terhadap isyarat sosial emosional. Kurang kemampuan bahasa dalam penggunaan sosial, kurang interaksi timbal balik dalam percakapan, kurang kreativitas dari fantasi dalam proses pikir, kurang responsif emosional terhadap ungkapan verbal dan nonverbal orang lain, kurangnya isyarat tubuh untuk menekankan atau mengartikan komunikasi lisan.

Pola perilaku, minat, dan kegiatan terbatas pengulangan yang stereoptipik, karenanya anak cenderung bersikap kaku dan rutin dalam aspek kehidupan sehari-hari. Pada masa dini anak,

Page 3: Gangguan Jiwa Pada Anak

terdapat kelekatan yang aneh terhadap benda yang tidak lembut. Sering juga terjadi penolakan terhadap perubahan dari rutinitas atau tata ruang seperti perpindahan mebel atau hiasan dalam rumah.

Terdapat gejala lain yang tidak khas, seperti ketakutan, gangguan tidur atau makan, ngadat, agresifitas, mencederai diri seperti menggigit atau membeturkan kepala, dll. Pada 70% kasus ditemukan autisme infantil dengan retardasi mental.

Penanganan bisa dilakukan lewat terapi, farmakologik, konseling Keluarga.

**

GANGGUAN lainnya, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (GPPH). Pada gangguan ini terdapat ciri khas, yaitu berkurangnya perhatian, aktivitas berlebihan, dan impulsif. Gejala ini harus menetap selama sekurang-kurangnya enam bulan.

Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau berkurangnya perhatian telah ada sebelum usia tujuh tahun.

Terdapat tiga tipe GPPH, tipe kombinasi, tipe predominan inatentif dan tipe predominan hiperaktif impulsif.

Ciri utama GPPH selalu timbul pada masa perkembangan dini ialah berkurangnya perhatian dengan aktivitas berlebihan. Anak seringkali bersikap nekad dan impulsif, mudah mengalami kecelakaan, sering melanggar tata tertib, sering seperti tidak sopan.

Dampak anak GPPH adalah perilaku antisosial, perilaku yang mengacau, kesulitan membaca, dan gangguan lain yang berhubungan dengan pelajaran, depresi, kenakalan remaja, dan ketergantungan obat-obatan.

Penanganannya bisa secara farmakologi, terapi multidisiplin, konseling keluarga, psikoterapi individual suportif.

**

ADA juga yang disebut gangguan bicara dan bahasa.

Diagnosa dini dan tepat dari gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa sangat penting, karena kelambatan berbahasa sering diikuti kesulitan dalam membaca dan mengeja, kelainan dalam pergaulan serta gangguan emosional dan perilaku.

Kendati sulit membedakannya dari variasi perkembangan normal, tapi terdapat empat kriteria utama yang memberi kesan terjadinya suatu gangguan bicara dan bahasa. Keempat hal itu yakni keparahannya, perjalanan penyakit, polanya, dan masalah yang menyertainya seperti defisit pelajaran, gangguan emosional dan perilaku, kelainan pergaulan.

Page 4: Gangguan Jiwa Pada Anak

Gangguan bicara dan bahasa harus dibedakan dengan retardasi mental, kelambatan perkembangan global, autisme, gangguan sekunder dari ketulian yang berat, kelainan saraf juga kelainan pada langit-langit mulut, dll.

Macam-macam gangguan bicara dan bahasa adalah:

- Gangguan artikulasi berbicara khas

- Gangguan berbahasa ekspresif (gangguan dimana anak tidak mampu mengekspresi kan bahasa lisan/ ucapan di bawah rata-rata usia mentalnya tapi pengertian bahasa dalam batas normal)

- Gangguan berbahasa reseptif (anak tidak mampu untuk mengerti bahasa di bawah rata-rata usia mentalnya)

Penanganannya melalui terapi wicara

**

GANGGUAN perkembangan belajar khas. Gangguan ini terdiri dari sekelompok gangguan yang ditandai adanya hendaya khas dan bermakna dalam belajar keterampilan sekolah. Hendaya ini bukan karena retardasi mental, defisit neurologis, gangguan visus dan gangguan pendengaran yang tidak diperbaiki atau gangguan emosi. Sering biasanya gangguan ini timbul dengan GPPH dan gangguan perkembangan khas berbicara atau berbahasa.

Macam-macam gangguan perkembangan belajar khas:

- Gangguan membaca dan mengeja- Gangguan berhitung khas (akalkulia)- Gangguan belajar campuran

Gangguan ini bisa ditangani dengan intervensi pendidikan tergantung kepada keparahan, biasanya perlu remedial teaching. Bila gangguannya berat mungkin perlu mengikuti sekolah khusus.

**

BERBAGAI gangguan jiwa pada anak maupun remaja seringkali tidak dapat kita cegah, bahkan terkadang sulit diatasi. Namun dengan kesabaran dan penatalaksanaan yang tepat– dengan mengikutsertakan para ahli, anggota keluarga dan tentu saja dengan pertolongan Allah Swt– cobaan itu niscaya akan terasa lebih ringan. Selain itu anakpun dapat dikembangkan secara optimal meski dalam keterbatasannya.

[Hypnoparenting] Paksakan Kehendak pada Anak Timbulkan Gangguan Jiwa PERAN orangtua dan lingkungan yang sering dianggap sebagai penolong bisa juga menjadi penghambat bahkan bumerang bagi anak dalam menguasai tugas-tugas perkembangan pada usia

Page 5: Gangguan Jiwa Pada Anak

dini.

Tidak dapat disangkal bila orangtua berkeinginan membentuk kepribadian dan kecerdasan anak, mereka cenderung menginginkan yang terbaik. Tetapi tanpa disadari, perhatian yang berlebihan ataupun pemaksaan kehendak kepada anak malah akan menimbulkan gangguan kejiwaan. Wujud dari kenakalan maupun gangguan perkembangan ini bisa dilihat dari sikapnya yang sering memusingkan orangtua, sikap menentang berlebihan, bahkan kecenderungan untuk bertindak agresif dan bunuh diri. Guna mencegah gangguan perkembangan dan perilaku yang menyimpang pada anak pada waktu dewasa, yang terbaik adalah mengontrol perkembangannya dari usia 0 tahun hingga 6 tahun.

Demikian terungkap dalam seminar sehari yang mengambil tema Deteksi Dini Anak Bermasalah di RS Sanglah, Sabtu (30/8). Pakar-pakar kejiwaan yang hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut mengatakan bahwa peran orangtua memang sangat penting untuk mencegah gangguan perkembangan anak, namun dominasi orangtua dalam mengontrol perkembangan anak juga bisa menjadi bumerang bagi si anak itu sendiri.

"Pola asuh yang salah, seperti sikap yang otoriter dan overprotektif dari orangtua bisa memicu munculnya gangguan perilaku dan emosional masa kanak," kata pakar kejiwaan dr. Lely Setyawati, Sp.Kj. Dokter yang sehari-harinya bertugas di RS Sanglah ini mengaku sering kali menerima pasien karena problem semacam itu.

Menurutnya yang terbaik dilakukan orangtua dalam mengasuh anak-anak adalah selalu bersikap bijaksana. Setyawati menilai ada 6 masukan yang bisa diterapkan untuk memperkaya pengetahuan dan kebijaksanaan sikap orangtua menghadapi anak, di antaranya selalu menunjukkan teladan bukan sekadar kata-kata nasihat dan ajarlah anak untuk mengenal arti kecewa serta bagaimana me-"manage" kekecewaan ini. Ia menyarankan buatlah anak-anak bahagia, karena kebahagiaan ini mempengaruhi penyesuaian diri mereka saat menjalani masa kanak-kanak dan akan mempengaruhi cara mereka memandang kehidupan ini.

Yang menarik dalam seminar kali ini terungkap hampir 92 persen penyebab dari gangguan perkembangan disebabkan oleh ibu. Tekanan yang diberikan ibu kepada anak-anaknya ini tentu saja tidak secara sadar dilakukan melainkan karena terlalu sayangnya mereka pada anak, demikian diungkapkan pakar kejiwaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang dr. Ismed Yusuf, Sp.Kj. Yusuf yang membawakan makalah penanganan anak bermasalah, menyoroti adanya mispersepsi mengenai berbagai gangguan kejiwaan yang dialami anak oleh orangtua dan masyarakat umum. Mispersepsi ini berdasarkan pengalamannya menangani sejumlah pasien, sering menyebabkan penanggulangan anak bermasalah menjadi terlambat.

Dijelaskan, yang paling sering dipersepsi keliru oleh orangtua dan masyarakat adalah gangguan

Page 6: Gangguan Jiwa Pada Anak

pemusatan perhatian (GPH) dengan Gangguan Tingkah Laku (GTL). Bila gangguan terakhir yang menjadi permasalahan anak, diungkapkan Yusuf, yang paling penting untuk disembuhkan adalah orangtuanya. Karena GPH atau kenakalan pada anak timbul akibat kurangnya perhatian ataupun terlalu berlebihannya orangtua melindungi anak. Solusi terbaik dalam menangani anak nakal ini, kata Yusuf, dengan cara memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi anak untuk bertindak sesuai dengan keinginannya, jangan malah dibatasi atau dimarahi.

GANGGUAN JIWA PADA ANAK DAN REMAJA

Gangguan yang biasanya mulai nampak dalam masa, anak dan remaja.Harus ditinjau dari :tahap perkembanganderajatfrekuensinyaGangguan yang biasanya mulai timbul pada anak dan remaja, ada 3 kelompok besar :Retardasi MentalGangguan Pemusatan Perhatian – HiperaktivitasAutisme Masa KanakRetardasi MentalAdalah suatu sindroma / kumpulan gejala yang ditandai dengan : 70 )Fungsi intelektual umum dibawah rata - rata yang cukup bermakna (IQ Yang mengakibatkan adalah berhubungan dengan kekurangan / hendaya dalam perilaku adaptifTimbul sebelum usia 18 tahunRM. dibagi :RM ringan IQ = 50 - 70RM sedang IQ = 35 - 49RM berat IQ = 20 - 34 20RM sangat berat IQ = EtiologiFaktor Biologik :Kelainan kromosom, kelainan metabolik, gangguan post natal / gangguan perinatalFaktor PsikososialDeprivasi psikososial, misalnya :kurangnya stimulasi sosial, bahasa dan intelektualkehidupan keluarga yang tidak harmonissering berganti pengasuh dan tidak adekwat25 % kasus faktor penyebabnya adalah faktor biologik,tingkat RM yang ditimbulkannya adalah Sedang - Berat IQ < 50.75 % kasus penyebanya tidak ditemukan faktor biologiknya,tingkat RM -nya Ringan IQ = 50 - 70Diagnosa :Dx. ditegakkan setelah anak masuk sekolah.Gejala klinik :Tergantung tingkat RM,gejala umum :

Page 7: Gangguan Jiwa Pada Anak

70IQ Adanya hendaya perilaku adaptiveTimbul sebelum usia 18 tahunGejala - gejala penyerta : iritabilitas, agresivitas, gerakan - gerakan stereotipik, gangguan neurologik terutama pada RM berat.Pemeriksaan :anamnesa : riwayat kehamilan, kelahiran, keturunan, latar belakang sosiokulturpemeriksaan : psikiatrik, fisik, dan neurologik.DD/ :kelainan sensoris terutama bisu - tulicerebral palsygangguan perkembangan spesifikgangguan perkembangan pervasifpenyakit - penyakit kronis 70 IQ kesulitan belajar Penyulit : membutuhkan pengawasan dan bantuan keuangan terus.Adanya ketidakmampuan berfungsi secara mandiri Penanganan :Terdiri dari :Pencegahan primer : usaha - usaha untuk menghilangkan / mengurangi kondisi yang dapat menimbulkan gangguan yang berhubungan dengan RM. eks: pendidikan kesehatan masyarakat, perbaikan sos - ek.Konseling genetikTindakan kedokteranA D H D( ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER )Gangguan pemusatan perhatian - hiperaktivitas.Gambaran klinis ADHDbanyak ditemuibelum banyak dipahami 7 tahungejala mulai usia terdiagnosa setelah beberapa tahun kemudianMasalah :KeluargaMasyarakatProses belajarAngka kejadian :USA : 3 - 5 % dari anak SD - prapubertasInggris 1 % lebih rendah dari pada USA♂ : ♀ = 3 : 1 - 5 : 1 , 8 : 1Saudara kandung ADHD : ADHDResiko tinggi Gangguan tingkah lakuGangguan cemas / depresiPrestasi akademik jelek

Page 8: Gangguan Jiwa Pada Anak

Penyebab ADHDTidak diketahui dengan pastiDicurigaibahan beracunprematuritashal - hal lain secara mekanis berpengaruh pada susunan syaraf pusat janinpenyedap makanan, zat pewarna, gula ( belum ada bukti )faktor genetikkerusakan otakkondisi zat : kimia otakproses kematangan otakfaktor psikososialGambaran klinisGejala pokok / inti :Kurang kemampuan untuk memusatkan perhatianHiperaktivitasImpulsivitasKurangnya kemampuanSering tidak dapat memusatkan perhatian pada suatu hal secara detail / rinci, sering membuat kesalahan karena cerobohSulit mempertahankan perhatiannya pada tugas - tugas atau aktifitas bermainSegera tidak mendengarkan sewaktu diajak bicaraSering tidak mengikuti perintah / cenderung menentang dan tidak memahami perintahSering tidak dapat mengorganisir / mengatur tugas - tugas / aktivitasnyaSering menolak, tidak menyenangi untuk terikat pada tugas - tugas yang menuntut ketahanan mentalSering kehilangan barangPerhatiannya mudah beralihPelupaHiperaktivitasKaki dan tangannya tidak dapat tenangBerteriak - teriak di tempat duduknyaSering meninggalkan tempat duduknya sewaktu di kelasBerlari kesana kemariSulit melakukan aktivitas / bermain dengan tenangAda saja yang dilakukanSeringkali bicara keras - kerasImpulsivitasSering menjawab sebelum pertanyaan selesai diutarakanSulit untuk dapat menunggu giliranSering menginterupsi / menyela orang lainADHD dibagi 3 tipe :tipe gangguan pemusatan perhatian ( GPP )tipe hiperaktivitas dan impulsivitastipe campuran ( GPP + hiperaktivitas & impulsivitas )Terapi :

Page 9: Gangguan Jiwa Pada Anak

farmako terapi ( obat - obatan )psiko terapiterapi perilakubimbingan belajarPada umumnya dengan memperbaiki fungsi keluarga, fungsi sosial penderita, mengurangi agresivitas diharapkan akan dapat menyembuhkan ADHD dengan optimal.Prognosa :gejala berkelanjutan sampai remaja / dewasamemperbaiki pada masa pubertashiperaktivitas ( - ) tapi GPP & impulsivitas tetap adasering perbaikan terjadi pada usia 12 - 20 tahunkebanyakan sembuh partial / sebagian resiko terjadi gejala tingkah laku anti sosial, gejala emosi, penggunaan zat. menetap sampai dewasa15 - 20 % ADHD kesulitan sosial, gejala psikiatri , mis : sekolah / keluargaanak ADHD

Faktor-faktor Umum Penyebab Gangguan Jiwa

Gangguan Jiwa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mana kesemuanya saling berkaitan, dengan kata lain kesemuanya secara bersama-sama menjadi penyebab terjadinya gangguan jiwa pada setiap kasus, sehingga hal ini disebut dengan multi-faktorial. Pendekat ini disebut juga dengan pendekatan holistic yang memerlukan penelitian yang mendalam dalam setiap faktornya, sehingga disebut dengan pendekatan eklitik-holistic.

Adapun faktor yang mempengaruhi gangguan jiwa yaitu:

1. Faktor organo-biologiko Genetik (heredity)

Adanya kromosom tertentu yang membawa sifat gangguan jiwa (khususnya pada skizofrenia).

Hal ini telah dipelajari pada penelitian anak kembar, dimana pada anak kembar monozigot (satu sel telur) kemungkinan terjadinya skizofrenia persentase tertinggi (86, 2 %), sedangkan pada anak kembar dengan dua sel telur (heterozigot) kemungkinannya hanya 14, 5%.

o Bentuk tubuh (konstitusi)Kretschmer (1925) dan Sheldon (1942), meneliti tentang adanya hubungan antara bentuk tubuh dengan emosi, temperament, dan kepribadian (personality).

Con:Orang yang berbadan gemuk emosinya cendrung meledak- ledak, ia bisa lompat kegirangan ketika mendapat hal yang menyenangkan baginya dan sebaliknya.

o Terganggunya otak secara organikCon:

Page 10: Gangguan Jiwa Pada Anak

Tumor, trauma (bisa disebabkan karena gagar otak yang pernah dialami karena kecelakaan), infeksi, gangguan vaskuler, gangguan metabolisme, toksin dan gangguan cogenital dari otak

o Pengaruh cacat cogenitalCon:Down Syndrome (mongoloid)

o Pengaruh neurotrasmiterYaitu suatu zat kimia yang terdapat diotak yang berfungsi sebagai pengantar implus antar neuron (sel saraf) yang sangat terkait dengan penelitian berbagai macam obat-obatan yang bekerja pada susunan saraf

Con:Perubahan aktivitas mental, emosi, dan perilaku yang disebabkan akibat pemakaian zat psikoaktif

2. Faktor psikologikFaktor psikologik disini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Hubungan intrapersonal Inteligensi Keterampilan Bakat dan minat Kepribadian

Salah satu hal yang terpenting yang tidak jarang bereaksi secara patologis disini adalah faktor dari kepribadian individu itu sendiri, hal ini disebabkan karena pengaruh dalam perkembangannya berlaian bagi setiap individu, sehingga terkadang pola penyesuaiannya berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.

2. Hubungan interpersonal Interaksi antara kedua orang tua dengan anaknya Orang tua yang overprotektif Orang tua yang terlalu sibuk dengan dunianya sendiri Peran ayah dalam keluarga Persaingan antar saudara kandung Kelahiran anak yang tidak diharapkan

Faktor sosio-budaya dan agama

o Pengaruh rasialCon:Adanya pengucilan pada warga berkulit hitam di negara Eropa

Page 11: Gangguan Jiwa Pada Anak

o Golongan minoritasCon:Pengucilan terhadap seseorang atau sekelompok orang yang menderita penyakit HIV

o Masalah nilai-nilai yang ada dalam masyarakat

o Masalah ekonomiCon:Karena selalu hidup dalam kekurangan seorang ibu menganiyaya anaknya

o Masalah pekerjaan

o Bencana alam

o PerangCon:karena perang yang berkepanjangan seorang anak menjadi stress

o Faktor agama atau religius baik masalah intra agama ataupun inter agama

Con:Perasaan bingung dalam keyakinan yang dialami seorang anak karena perbedaan keyakinan dari orang tuanya

Faktor-faktor Umum Penyebab Gangguan Jiwa

Gangguan Jiwa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mana kesemuanya saling berkaitan, dengan kata lain kesemuanya secara bersama-sama menjadi penyebab terjadinya gangguan jiwa pada setiap kasus, sehingga hal ini disebut dengan multi-faktorial. Pendekat ini disebut juga dengan pendekatan holistic yang memerlukan penelitian yang mendalam dalam setiap faktornya, sehingga disebut dengan pendekatan eklitik-holistic.

Adapun faktor yang mempengaruhi gangguan jiwa yaitu:

1. Faktor organo-biologiko Genetik (heredity)

Adanya kromosom tertentu yang membawa sifat gangguan jiwa (khususnya pada skizofrenia).

Hal ini telah dipelajari pada penelitian anak kembar, dimana pada anak kembar monozigot (satu sel telur) kemungkinan terjadinya skizofrenia persentase tertinggi (86, 2 %), sedangkan pada anak kembar dengan dua sel telur (heterozigot) kemungkinannya hanya 14, 5%.

o Bentuk tubuh (konstitusi)Kretschmer (1925) dan Sheldon (1942), meneliti tentang adanya hubungan antara

Page 12: Gangguan Jiwa Pada Anak

bentuk tubuh dengan emosi, temperament, dan kepribadian (personality).

Con:Orang yang berbadan gemuk emosinya cendrung meledak- ledak, ia bisa lompat kegirangan ketika mendapat hal yang menyenangkan baginya dan sebaliknya.

o Terganggunya otak secara organikCon:Tumor, trauma (bisa disebabkan karena gagar otak yang pernah dialami karena kecelakaan), infeksi, gangguan vaskuler, gangguan metabolisme, toksin dan gangguan cogenital dari otak

o Pengaruh cacat cogenitalCon:Down Syndrome (mongoloid)

o Pengaruh neurotrasmiterYaitu suatu zat kimia yang terdapat diotak yang berfungsi sebagai pengantar implus antar neuron (sel saraf) yang sangat terkait dengan penelitian berbagai macam obat-obatan yang bekerja pada susunan saraf

Con:Perubahan aktivitas mental, emosi, dan perilaku yang disebabkan akibat pemakaian zat psikoaktif

2. Faktor psikologikFaktor psikologik disini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Hubungan intrapersonal Inteligensi Keterampilan Bakat dan minat Kepribadian

Salah satu hal yang terpenting yang tidak jarang bereaksi secara patologis disini adalah faktor dari kepribadian individu itu sendiri, hal ini disebabkan karena pengaruh dalam perkembangannya berlaian bagi setiap individu, sehingga terkadang pola penyesuaiannya berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.

2. Hubungan interpersonal Interaksi antara kedua orang tua dengan anaknya Orang tua yang overprotektif Orang tua yang terlalu sibuk dengan dunianya sendiri Peran ayah dalam keluarga Persaingan antar saudara kandung

Page 13: Gangguan Jiwa Pada Anak

Kelahiran anak yang tidak diharapkan

Faktor sosio-budaya dan agama

o Pengaruh rasialCon:Adanya pengucilan pada warga berkulit hitam di negara Eropa

o Golongan minoritasCon:Pengucilan terhadap seseorang atau sekelompok orang yang menderita penyakit HIV

o Masalah nilai-nilai yang ada dalam masyarakat

o Masalah ekonomiCon:Karena selalu hidup dalam kekurangan seorang ibu menganiyaya anaknya

o Masalah pekerjaan

o Bencana alam

o PerangCon:karena perang yang berkepanjangan seorang anak menjadi stress

o Faktor agama atau religius baik masalah intra agama ataupun inter agama

Con:Perasaan bingung dalam keyakinan yang dialami seorang anak karena perbedaan keyakinan dari orang tuanya