Gejala GANGGUAN JIWA

21
Manifestasi Klinik Manifestasi Klinik Gangguan Jiwa Gangguan Jiwa Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, Sp.KJ Sp.KJ

description

materi jiwa akper persahabatan

Transcript of Gejala GANGGUAN JIWA

Page 1: Gejala GANGGUAN JIWA

Manifestasi Klinik Gangguan JiwaManifestasi Klinik Gangguan Jiwa

Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, Sp.KJDr. Tribowo Tuahta Ginting S, Sp.KJ

Page 2: Gejala GANGGUAN JIWA

1. Gangguan Kesadaran1. Gangguan Kesadaran Kesadaran : Kesadaran : tingkatan kewaspadaan tingkatan kewaspadaan (sinonim dengan sensorium)(sinonim dengan sensorium)

a. Disorientasia. Disorientasi b. Kesadaran berkabutb. Kesadaran berkabut c. Stuporc. Stupor d. Deliriumd. Delirium e. Komae. Koma f. Coma Vigilf. Coma Vigil

Gejala dan Tanda Gangguan PsikiatriGejala dan Tanda Gangguan Psikiatri

Page 3: Gejala GANGGUAN JIWA

g. Twilight Stateg. Twilight State

h. Dreamlike stateh. Dreamlike state

i. Somnoleni. Somnolen

j. Konfusij. Konfusi

k. Drowsinessk. Drowsiness

l. Sundowning l. Sundowning ((sundowner’s syndromesundowner’s syndrome) )

Page 4: Gejala GANGGUAN JIWA

2. Gangguan Orientasi2. Gangguan OrientasiOrientasi merujuk pada kewaspadaan akan Orientasi merujuk pada kewaspadaan akan waktu, tempat dan orang. Keakuratan orientasi waktu, tempat dan orang. Keakuratan orientasi memerlukan integritas dari perhatian, persepsi, memerlukan integritas dari perhatian, persepsi, ingatan dan gagasan. Kerusakan dapat terjadi ingatan dan gagasan. Kerusakan dapat terjadi terutama pada gangguan mental organik seperti terutama pada gangguan mental organik seperti abnormalitas pada struktur otak dan keracunan abnormalitas pada struktur otak dan keracunan metabolisme otak, serta kadang-kadang muncul metabolisme otak, serta kadang-kadang muncul pada keadaan disosiatif dan psikotik.pada keadaan disosiatif dan psikotik.Disorientasi waktuDisorientasi waktu Disorientasi tempatDisorientasi tempatDisorientasi orangDisorientasi orang

Page 5: Gejala GANGGUAN JIWA

3. Gangguan Memori3. Gangguan MemoriMemori : Memori : fungsi dimana informasi disimpan di fungsi dimana informasi disimpan di otak yang kemudian dikembalikan ke kesadaran. otak yang kemudian dikembalikan ke kesadaran. Fungsi memori dibagi 3 tahap, yaitu : Fungsi memori dibagi 3 tahap, yaitu :

1. Registrasi : kemampuan menambahkan materi 1. Registrasi : kemampuan menambahkan materi baru ke memori. Materi dapat sensorik, persepsi, baru ke memori. Materi dapat sensorik, persepsi, atau konseptual dan dapat berasal dari atau konseptual dan dapat berasal dari lingkungan atau diri sendiri. lingkungan atau diri sendiri.

2. Retensi : 2. Retensi : kemampuan mempertahankan ingatan kemampuan mempertahankan ingatan di tempat penyimpanan. di tempat penyimpanan.

3. Recall : 3. Recall : kapasitas untuk mengembalikan memori kapasitas untuk mengembalikan memori yang disimpan sebelumnya ke kesadaran. yang disimpan sebelumnya ke kesadaran.

Page 6: Gejala GANGGUAN JIWA

Gangguan memoriGangguan memori : :a. Amnesia a. Amnesia : ketidakmampuan secara total atau : ketidakmampuan secara total atau

parsial untuk me-recall kejadian sebelumnya parsial untuk me-recall kejadian sebelumnya (memori jangka pendek dan jangka panjang) (memori jangka pendek dan jangka panjang) dalam keadaan kesadaran normal. :dalam keadaan kesadaran normal. :Anterograde amnesiaAnterograde amnesia adalah ketidakmampuan adalah ketidakmampuan untuk meregistrasi atau mempelajari informasi untuk meregistrasi atau mempelajari informasi baru (dan karena itu dapat membentuk memori baru (dan karena itu dapat membentuk memori baru) dari saat terjadinya kejadian tertentu dan baru) dari saat terjadinya kejadian tertentu dan sesudahnyasesudahnya Retrograde amnesiaRetrograde amnesia adalah gangguan dalam adalah gangguan dalam mengingat peristiwa/hal-hal sebelum terjadinya mengingat peristiwa/hal-hal sebelum terjadinya kejadian traumatik tertentu. kejadian traumatik tertentu.

Page 7: Gejala GANGGUAN JIWA

b. Paramnesiab. Paramnesia : memori yang salah dengan adanya : memori yang salah dengan adanya gangguan dalam gangguan dalam recallrecallConfabulationConfabulation (konfabulasi) : penderita mengisi (konfabulasi) : penderita mengisi gap/celah pada ingatannya dengan pengalaman yang gap/celah pada ingatannya dengan pengalaman yang tidak terjadi/tidak nyata yang dipercayai penderita tetapi tidak terjadi/tidak nyata yang dipercayai penderita tetapi tidak terbukti kebenarannya. tidak terbukti kebenarannya. Déjà vuDéjà vu : : merasa sudah pernah mengenali situasi-merasa sudah pernah mengenali situasi-situasi yang baru, padahal seseorang belum pernah situasi yang baru, padahal seseorang belum pernah mengalaminya. mengalaminya. Déjà EntenduDéjà Entendu :: merasa sudah pernah mendengar hal-merasa sudah pernah mendengar hal-hal yang baru, padahal seseorang belum pernah hal yang baru, padahal seseorang belum pernah mendengarnya. mendengarnya. Déjà penséDéjà pensé :: suatu perasaan bahwa suatu perasaan bahwa pikiran baru,pikiran baru, dikenali sebagai pikiran yang pernah dialami dikenali sebagai pikiran yang pernah dialami sebelumnya sebelumnya Jamais vu, jamais entendu dan jamais pensé,Jamais vu, jamais entendu dan jamais pensé, merupakan kebalikannyamerupakan kebalikannya

Page 8: Gejala GANGGUAN JIWA

4. 4. Gangguan Emosi Gangguan Emosi Emosi : kompleks tingkatan perasaan dengan komponen Emosi : kompleks tingkatan perasaan dengan komponen

fisik, somatik, dan perilaku yang berkaitan dengan afek fisik, somatik, dan perilaku yang berkaitan dengan afek dan mooddan mood

A. A. AfekAfek Afek yang sesuai Afek yang sesuai : : sesuai dengan ide, pikiran atau sesuai dengan ide, pikiran atau pembicaraanpembicaraan Afek yang tidak sesuai (inappropriate) Afek yang tidak sesuai (inappropriate) Afek tumpulAfek tumpul : ditandai dengan kurangnya intensitas : ditandai dengan kurangnya intensitas perasaan yang ditampilkanperasaan yang ditampilkanAfek menyempit Afek menyempit : berkurangnya intensitas perasaan, : berkurangnya intensitas perasaan, tidak terlalu berat dibandingkan afek tumpultidak terlalu berat dibandingkan afek tumpulAfek datarAfek datar : hilangnya tanda ekspresi afektif, suara : hilangnya tanda ekspresi afektif, suara yang monoton, dan wajah/air muka yang tidak berubahyang monoton, dan wajah/air muka yang tidak berubahAfek labilAfek labil : perubahan perasaan/emosi yang cepat : perubahan perasaan/emosi yang cepat dan mendadak, yang tidak berkaitan dengan stimulus dan mendadak, yang tidak berkaitan dengan stimulus eksternaleksternal

Page 9: Gejala GANGGUAN JIWA

B. Mood : B. Mood : suasana perasaan yang menetap suasana perasaan yang menetap dan bertahan lama yang dilaporkan oleh dan bertahan lama yang dilaporkan oleh seseorang dan dapat diamati oleh orang seseorang dan dapat diamati oleh orang lain yang mempengaruhi pandangan lain yang mempengaruhi pandangan seseorang terhadap dunianya.seseorang terhadap dunianya.

1. Disforik1. Disforik

2. Euthym2. Euthym

3. Mood ekspansif3. Mood ekspansif

4. Iritabel4. Iritabel

5. Mood labil5. Mood labil

Page 10: Gejala GANGGUAN JIWA

6. Elevated mood6. Elevated mood

7. Euforia7. Euforia

8. Depresi8. Depresi

9. Mania9. Mania

10. Grief / mourning10. Grief / mourning

C. Emosi lainnyaC. Emosi lainnya : anxietas, takut, panik, : anxietas, takut, panik, agitasi, apati, ambivalen, malu, rasa agitasi, apati, ambivalen, malu, rasa bersalah, dll.bersalah, dll.

Page 11: Gejala GANGGUAN JIWA

5. Gangguan Psikomotor/ Perilaku Motorik5. Gangguan Psikomotor/ Perilaku MotorikPerilaku motorik (conation) : Perilaku motorik (conation) : aspek psikis yang aspek psikis yang

meliputi impuls, motivasi, harapan, dorongan, meliputi impuls, motivasi, harapan, dorongan, insting, dan keinginan, yang diekspresikan insting, dan keinginan, yang diekspresikan dalam bentuk perilaku seseorang atau aktivitas dalam bentuk perilaku seseorang atau aktivitas motorik.motorik.

1. Echopraxia 1. Echopraxia : peniruan/imitasi pergerakan : peniruan/imitasi pergerakan 2. Katatonia atau abnormalitas postural 2. Katatonia atau abnormalitas postural

Terdiri dari : katalepsi, katatonik stupor, Terdiri dari : katalepsi, katatonik stupor, katatonik posturing, rigiditas katatonik, katatonik posturing, rigiditas katatonik, cereaflexibilitas (waxy flexibility), akinesia.cereaflexibilitas (waxy flexibility), akinesia.

3. Negativisme 3. Negativisme : penolakan : penolakan 4. Katapleksi 4. Katapleksi : hilangnya tonus otot: hilangnya tonus otot

Page 12: Gejala GANGGUAN JIWA

5. Stereotipik 5. Stereotipik : pola berulang: pola berulang 6. Mannerism 6. Mannerism : gerakan involuntar karena : gerakan involuntar karena

kebiasaankebiasaan7. Mutisme 7. Mutisme : tidak bicara : tidak bicara 8. Overaktivitas 8. Overaktivitas : agitasi pikomotor, hiperaktivitas, : agitasi pikomotor, hiperaktivitas,

Tic, sleepwalking, akatisia, kompulsiTic, sleepwalking, akatisia, kompulsi9. Ataksia9. Ataksia : gagalnya koordinasi otot : gagalnya koordinasi otot10. Tremor10. Tremor : peningkatan pergerakan secara : peningkatan pergerakan secara

ritmikritmik 11. Bradikinesia11. Bradikinesia : melambat : melambat,m,menurunenurun 12. Diskinesia12. Diskinesia : kesulitan gerakan volunter : kesulitan gerakan volunter 13. Rigiditas13. Rigiditas : : otot otot kaku kaku

Page 13: Gejala GANGGUAN JIWA

6. Gangguan Pikiran6. Gangguan PikiranPikiran : Pikiran : proses masuknya informasi, diolah dan proses masuknya informasi, diolah dan menghasilkan suatu ide atau tujuanmenghasilkan suatu ide atau tujuan

A. Gangguan Bentuk dan Proses PikirA. Gangguan Bentuk dan Proses Pikir- Pressure of speech- Pressure of speech - Flight of idea- Flight of idea - - CircumstantialityCircumstantiality - Tangentiality- Tangentiality - - Loose associationsLoose associations (asosiasi longgar) (asosiasi longgar) - - VerbigerationVerbigeration : suara dari bunyi-bunyi yang inkoheren. : suara dari bunyi-bunyi yang inkoheren.- - Clang associationClang association - - EcholaliaEcholalia : ulang kalimat terakhir : ulang kalimat terakhir - - PalilaliaPalilalia : : ulang kata atau suku kata terakhir ulang kata atau suku kata terakhir - - PerseverationPerseveration : ulang kata atau kalimat berulangkali : ulang kata atau kalimat berulangkali - - StereotypeStereotype : ulang kata atau perilaku yang menetap : ulang kata atau perilaku yang menetap

Page 14: Gejala GANGGUAN JIWA

B. Gangguan Isi PikirB. Gangguan Isi Pikir

- - Delusi/wahamDelusi/waham

- - Overvalued ideasOvervalued ideas : isi pikir/ ide / : isi pikir/ ide / kepercayaan yang tidak beralasan yang kepercayaan yang tidak beralasan yang dipegang orang tersebut dibawah dipegang orang tersebut dibawah kesadarankesadaran

- - Ideas of ReferenceIdeas of Reference

- - ObsesiObsesi

- Preokupasi- Preokupasi

Page 15: Gejala GANGGUAN JIWA

7. Gangguan Persepsi7. Gangguan PersepsiPersepsi : Persepsi : proses pemindahan stimulasi fisik proses pemindahan stimulasi fisik

ke informasi psikologis dimana stimulus ke informasi psikologis dimana stimulus sensorik dibawa ke dalam kesadaran.sensorik dibawa ke dalam kesadaran.

a. Halusinasi : persepsi yang salah pada panca a. Halusinasi : persepsi yang salah pada panca indera tanpa adanya stimulus eksternal indera tanpa adanya stimulus eksternal visual, auditorik, taktil, olfaktorius, gustatorik, visual, auditorik, taktil, olfaktorius, gustatorik, halusinasi somatik, halusinasi liliput.halusinasi somatik, halusinasi liliput.Normal : halusinasi hipnagogik (sebelum Normal : halusinasi hipnagogik (sebelum tidur), hipnopompik (saat bangun tidur)tidur), hipnopompik (saat bangun tidur)

b. Ilusi : interpretasi atau persepsi yang salah b. Ilusi : interpretasi atau persepsi yang salah terhadap stimulus sensorik terhadap stimulus sensorik contoh : contoh : fatamorganafatamorgana

Page 16: Gejala GANGGUAN JIWA

8. Gangguan Intelegensi8. Gangguan IntelegensiIntelegensi : kemampuan untuk mengerti, Intelegensi : kemampuan untuk mengerti,

recall, melaksanakan dan recall, melaksanakan dan mengintegrasikan secara konstruktif hal-mengintegrasikan secara konstruktif hal-hal yang telah diketahui atau dipelajari hal yang telah diketahui atau dipelajari sebelumnya saat menghadapi situasi sebelumnya saat menghadapi situasi baru.baru.

1. Retardasi Mental : kurangnya 1. Retardasi Mental : kurangnya intelegensia sampai pada derajat yang intelegensia sampai pada derajat yang dapat mengganggu fungsi dan dapat mengganggu fungsi dan penampilan sosial pekerjaan. penampilan sosial pekerjaan.

Page 17: Gejala GANGGUAN JIWA

- Ringan : IQ (intelligence Quotient) 50-55 – 70- Ringan : IQ (intelligence Quotient) 50-55 – 70- Sedang : IQ 35-40 – 50-55 Sedang : IQ 35-40 – 50-55 - Berat : IQ 20-25 – 35-40Berat : IQ 20-25 – 35-40- Sangat berat : dibawah 20-25 Sangat berat : dibawah 20-25 - Idiot : umur mental < 3 thnIdiot : umur mental < 3 thn- Imbecile : antara 3 – 7 tahun Imbecile : antara 3 – 7 tahun - Moron : sekitar 8 tahunMoron : sekitar 8 tahun2. Dementia : penurunan global dari fungsi 2. Dementia : penurunan global dari fungsi

intelektual tanpa adanya penurunan intelektual tanpa adanya penurunan kesadarankesadaran

3. Pseudodementia : mirip dementia 3. Pseudodementia : mirip dementia depresi depresi

Page 18: Gejala GANGGUAN JIWA

9. Gangguan Kepribadian9. Gangguan Kepribadian

Kepribadian : Kepribadian : karakter/ciri karakteristik karakter/ciri karakteristik perilaku dan emosional yang secara relatif perilaku dan emosional yang secara relatif stabil dan menetapstabil dan menetap

Gangguan kepribadian : Gangguan kepribadian : pola menetap dari pola menetap dari pengalaman dan perilaku yang menyimpang pengalaman dan perilaku yang menyimpang secara nyata dari hal-hal yang diharapkan secara nyata dari hal-hal yang diharapkan oleh lingkungan individu, menetap dan tidak oleh lingkungan individu, menetap dan tidak fleksibel, mempunyai onset pada remaja atau fleksibel, mempunyai onset pada remaja atau dewasa muda, stabil sepanjang waktu dan dewasa muda, stabil sepanjang waktu dan menyebabkan distres atau impairment.menyebabkan distres atau impairment.

Page 19: Gejala GANGGUAN JIWA

Terdapat 3 cluster yaitu :Terdapat 3 cluster yaitu :

Cluster A : Odd atau eccentric Cluster A : Odd atau eccentric

Paranoid, Schizoid, SchizotypalParanoid, Schizoid, Schizotypal

Cluster B : Dramatic, emotional atau Erratic Cluster B : Dramatic, emotional atau Erratic

Antisosial, Borderline (Ambang), Antisosial, Borderline (Ambang), Histrionik, NarsissistikHistrionik, Narsissistik

Cluster C : Anxious atau Fearful Cluster C : Anxious atau Fearful

Avoidant (menghindar), dependen, Avoidant (menghindar), dependen, Obsesif-kompulsif (Anankastik)Obsesif-kompulsif (Anankastik)

Page 20: Gejala GANGGUAN JIWA

10. Tilikan /Insight10. Tilikan /Insight : kemampuan seseorang : kemampuan seseorang unutk memahami penyebab nyata dan makna unutk memahami penyebab nyata dan makna dari suatu keadaan atau situasi.dari suatu keadaan atau situasi.

a. Tilikan intelektual : mengerti secara objektif a. Tilikan intelektual : mengerti secara objektif suatu situasi tanpa kemampuan untuk suatu situasi tanpa kemampuan untuk menerapkannya untuk mengatasi situasi menerapkannya untuk mengatasi situasi tersebuttersebut

b. Tilikan Nyata (true insight) : mengerti secara b. Tilikan Nyata (true insight) : mengerti secara objektif suatu situasi disertai dengan motivasi objektif suatu situasi disertai dengan motivasi dan keterlibatan emosi untuk mengatasi situasi dan keterlibatan emosi untuk mengatasi situasi tersebuttersebut

c. Gangguan tilikan : ketidakmampuan untuk c. Gangguan tilikan : ketidakmampuan untuk mengerti situasi secara objektif.mengerti situasi secara objektif.

Page 21: Gejala GANGGUAN JIWA

11. Judgement/ Daya Nilai11. Judgement/ Daya Nilai : Kemampuan untuk : Kemampuan untuk menilai situasi secara baik dan tepat dan menilai situasi secara baik dan tepat dan melakukan tindakan yang sesuai dengan situasi melakukan tindakan yang sesuai dengan situasi yang dihadapi tersebut.yang dihadapi tersebut.

a. Critical judgment : kemampuan untuk menilai, a. Critical judgment : kemampuan untuk menilai, melihat, dan memilih berbagai pilihan yang ada melihat, dan memilih berbagai pilihan yang ada dalam sebuah situasidalam sebuah situasi

b. Automatic judgment : tindakan refleks/spontan b. Automatic judgment : tindakan refleks/spontan yang sesuai dengan situasi yang dihadapiyang sesuai dengan situasi yang dihadapi

c. Impaired judgment : ketidakmampuan dalam c. Impaired judgment : ketidakmampuan dalam mengerti situasi dan tidak mampu bertindak mengerti situasi dan tidak mampu bertindak dengan sesuai.dengan sesuai.