Askep gangguan jiwa dokep.docx

37
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.R DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG WISMA GATOTKACA RSJ Prof. Dr SOEROYO MAGELANG Disus un Oleh : Kelompok 8 1. Desty Dwi Ariyanti (P17420213048) 2. Kevin Alif .P. (P17420213058) 3. Retno Susilowati (P17420213059) Kelas II B

Transcript of Askep gangguan jiwa dokep.docx

Page 1: Askep gangguan jiwa dokep.docx

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.R DENGAN GANGGUAN

PERILAKU KEKERASAN

DI RUANG WISMA GATOTKACA RSJ Prof. Dr SOEROYO MAGELANG

Disusun Oleh :

Kelompok 8

1. Desty Dwi Ariyanti (P17420213048)

2. Kevin Alif .P. (P17420213058)

3. Retno Susilowati (P17420213059)

Kelas II B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2014

Page 2: Askep gangguan jiwa dokep.docx

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.R DENGAN

GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN

DI RUANG WISMA GATOTKACA RSJ Prof. Dr SOEROYO MAGELANG

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan oleh:

Nama : Kelompok 8 Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi

Keperawatan Purwokerto

Tanggal : 29 September 2014

Waktu : 08.00 WIB

Ruang : Wisma Gatot Kaca RSJ Prof. Dr Soeroyo Magelang

A. IDENTITAS

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. R                        

Umur : 34 tahun

Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Pendidikan : D-I Teknik Komputer

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Gg. Madukoro RT 02/01 Pekuncen, Sempor

Kebumen

Page 3: Askep gangguan jiwa dokep.docx

No RM : 14862

Tgl Masuk : 24 September 2014

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. J

Umur : 40 Tahun

Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Alamat : Gg. Madukoro RT 02/01 Pekuncen, Sempor

Kebumen

Hubungan dengan Pasien : Kakak Kandung

B. ALASAN MASUK

Pasien dibawa oleh keluarganya ke RSJ Prof. Dr Soeroyo Magelang 24

September 2014 pada tanggal 10.00 wib. Keluarga mengatakan sejak 4 hari

sebelum masuk RSJ klien sering marah – marah, mudah tersinggung, sulit

tidur, mengamuk, merusak alat –alat yang ada di sekitarnya , ketawa sendiri,

malas bekerja.

C. FAKTOR PREDISPOSISI

Pasien datang ke RSJ Prof. Dr Soeroyo Magelang Pada tanggal 24 September

2014 dan merupakan sakit yang ke-2. Yang pertama pasien dirawat pada bulan

Januari 2014. Pengobatan yang pertama tidak berhasil karena pasien tidak mau

minum obat dan tidak pernah kontrol sejak pulang dari perawatan pertama pada

Page 4: Askep gangguan jiwa dokep.docx

bulan Januari 2014. Tidak ada riwayat trauma fisik, aniaya seksual, kekerasan

dalam keluarga, maupun tindakan kriminal. Pasien tidak ada riwayat cidera

kepala berat. Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang

menderita gangguan jiwa.

D. FAKTOR PRESIPITASI

Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mau minum obat dan tidak pernah

kontrol sejak pulang dari perawatan pertama pada bulan Januari 2014 dan

pasien tinggal sendiri.

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda-Tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 88 x/menit

Respirasi : 22 x/menit

Suhu : 36,50 C

2. Tinggi Badan dan Berat Badan

Tinggi Badan : 155 cm

Berat Badan : 56 kg

3. Pengkajian Fisik

Tidak ada keluhan fisik

a. Kepala : mesochepal

b. Mata : simetris, penglihatan jelas

c. Telinga : simetris, serumen dalam batas normal

d. Hidung : simetris, tidak ada polip

e. Mulut : bibir kering, rahangnya simetris

f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

g. Abdomen : tidak ada nyeri tekan

Page 5: Askep gangguan jiwa dokep.docx

h. Ekstremitas :

Atas : simetris, tidak terpasang infus, tidak ada edema

Bawah : simetris, tidak terpasang infus, tidak ada edema

F. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Kesimpulan:

Pasien merupakan anak ke-4 dari empat bersaudara. Orang tua pasien

sudah meninggal sejak pasien berusia 4 bulan, kemudian pasien dirawat

oleh pakdenya sampai dewasa. Saudara pasien sudah berkeluarga semua

dan tinggal di rumah masing-masing. Sedangkan pasien belum menikah

dan hidup sendiri di rumahnya.

: Laki – laki meninggal

: Laki - laki

: Perempuan

: Tinggal satu rumah

: Garis pernikahan

: Garis keturunan

: Perempuan meninggal

: Pasien

Page 6: Askep gangguan jiwa dokep.docx

Setelah sakit dan pulang dari perawatan pada bulan Januari 2014 pasien

kurang komunikasi dengan keluarganya ataupun tetangganya dan

pengambilan keputusan dilakukan secara mandiri oleh pasien.

2. Konsep Diri

a. Citra Tubuh

Pasien mengatakan menyukai seluruh tubuhnya terutama pada

matanya.

b. Identitas

Pasien adalah seorang laki-laki berumur 34 tahun, anak ke-4 dari

empat bersaudara, pasien belum menikah sehingga merasa malu

dengan tetangga dan saudaranya. Pasien bekerja sebagai teknisi

komputer dan tinggal sendirian di rumah.

c. Peran

Pasien berperan sebagai seorang adik. Namun pasien tidak merasa

puas dengan perannya karena pasien masih menyusahkan saudara-

saudaranya.

d. Ideal Diri

Pasien ingin cepat pulang dan segera bekerja kembali.

e. Harga Diri

Pasien merasa malu karena di usianya yang sudah 34 tahun belum

menikah dan masih menyusahkan saudaranya.

3. Hubungan Sosial

a. Orang Terdekat

Pasien mengatakan kakak perempuannya adalah orang yang paling

dekat dengannya.

b. Peran Serta dalam Kegiatan Kelompok/Masyarakat

Keluarga mengatakan sebelum sakit pasien aktif mengikuti kegiatan

di Masjid desanya, namun setelah sakit pasien tidak mengikuti

kegiatan di Masjid.

Page 7: Askep gangguan jiwa dokep.docx

c. Hambatan dalam Hubungan dengan Orang Lain

Pasien merasa malu sejak sakit karena takut menjadi pembicaraan

tetangga.

4. Spiritual

a. Nilai dan Keyakinan

Keluarga pasien mengatakan gangguan yang dialami oleh pasien

bukan merupakan kiriman atau guna-guna dari orang lain. Ketika

kambuh keluarga pasien tidak membawa pasien ke dukun melainkan

membawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.

Pasien mengatakan ibadah itu penting untuk bekal di akhirat.

b. Kegiatan Ibadah

Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien rajin shalat 5

waktu pasien pergi ke masjid untuk shalat berjamaah.

Selama dirawat di rumah sakit pasien tidak menjalankan shalat 5

waktu.

G. STATUS MENTAL

1.   Penampilan

Penampilan pasien rapi. Penggunaan baju tidak terbalik, pasien ganti

baju 1x sehari setiap pagi. Pasien mandi 2x sehari pagi dan sore. Rambut

pasien pendek dan bersih.

2. Pembicaraan

Pembicaraan pasien lambat dan komunikasi dengan pasien lain kurang.

Sebelum dibawa ke rumah sakit, saat pasien marah mata pasien merah,

melotot, dan tangan mengepal.

3. Aktivitas Motorik

Pasien tampak lesu dan sering melamun.

Page 8: Askep gangguan jiwa dokep.docx

4. Alam Perasaan

Pasien tampak sedih dan putus asa karena belum menikah.

5. Afek

Pasien mempunyai afek datar (tidak ada perubahan ekspresi wajah pada

saaat ada stimulus yang menyenangkan atau menyedihkan).

6. Interaksi Selama Wawancara

Selama interaksi pasien kooperatif, kontak mata kurang, selalu menjawab

jika ditanya.

7. Persepsi

Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.

8. Proses Pikir

Sirkumtansial: pembicaraan berbelit-belit tapi sampai pada tujuan

pembicaraan.

9. Isi Pikir

Pasien tidak mengalami phobia, hipokondria, dan tidak mengalami

waham.

10. Tingkat Kesadaran

Pasien dapat menyebutkan waktu (hari dan tanggal), dapat menyebutkan

nama orang terdekat pasien, dan dapat, menyebutkan tempat dimana ia

sekarang berada.

11. Memori

Jangka panjang : pasien dapat mengingat dimana ia menempuh

pendidikan terakhir

Jangka pendek : pasien dapat mengingat kejadian yang terjadi 1

minggu yang lalu

Saat ini : pasien dapat mengingat kejadian yang baru saja

terjadi.

Page 9: Askep gangguan jiwa dokep.docx

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

Perhatian pasien mudah dialihkan dari satu topik ke topik yang lain.

Pasien mampu konsentrasi dengan baik, tidak meminta pengulangan

pertanyaan, dan mampu berhitung sederhana.

13. Kemampuan Penilaian

Pasien mampu mengambil keputusan ringan seperti memilih makan dulu

ketika lapar daripada tidur terlebih dahulu.

14. Daya Tilik Diri

Pasien mengingkari penyakit yang diderita.

H. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan dan Minum

Pasien makan 3x sehari dan menghabiskan porsi makanan. Pasien

mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun. Pasien dapat setelah

makan pasien meletakan alat makan sesuai pada tempatnya.

2. BAB dan BAK

Pasien BAB dan BAK pada tempatnya. Setelah BAB atau BAK pasien

dapat membersihkan diri dan merapikan pakaian secara mandiri

3. Mandi

Pasien mengatakan mandi 2x sehari dengan menggunakan sabun,

memotong kuku dan mencukur rambut dengan bantuan perawat. Pasien

terlihat cukup bersih dan tidak terlalu bau badan.

4. Berpakaian

Pasien dapat mengambil dan menggunakan pakaian secara mandiri.

Penampilan pasien rapi, penggunaan baju tidak terbalik. Pasien ganti baju

1x sehari pada pagi hari.

5. Istirahat dan Tidur

Page 10: Askep gangguan jiwa dokep.docx

Pasien dapat tidur siang ± 3 jam lamanya, dan tidur malam mulai jam

20.00 wib sampai pukul 05.00 wib.

6. Penggunaan Obat

Pasien minum obat oral 3x sehari yaitu pukul 06.00 wib, 14.00 wib dan

pukul 22.00 wib.

Jenis obat yang diminum :

− Haloperidol 5 mg

− Trihexyphenidyl 2 mg

− Alprazolam 1 mg

− Obat injeksi per IM: Lodomer 5 mg kalau perlu.

Pemberian obat diawasi perawat.

7. Pemeliharaan Kesehatan

Pasien membutuhkan bantuan orang lain dan sistem pendukung yang

dimiliki pasien yaitu keluarga untuk mengawasi minum obat.

8. Aktivitas dalam Rumah

Pasien mampu mempersiapkan makanan, menjaga kebersihan rumah,

mencuci pakaian sendiri dan bekerja sebagai seorang teknisi komputer.

9. Aktivitas di Luar Ruangan

Pasien dapat bepergian dengan berjalan kaki ataupun kendaraan pribadi.

I. MEKANISME KOPING

Pasien mengungkapkan emosinya dengan pasif (lebih banyak diam), tidak

mau mengungkapkan masalah kepada orang lain dan apabila sudah sangat

emosi reaksi pasien berlebihan seperti memukul dan membanting barang-

barang.

J. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Menurut keluarga semenjak klien marah-marah dan mengamuk, lingkungan

Page 11: Askep gangguan jiwa dokep.docx

tidak mau menerima klien dan hal ini membuat klien menjadi lebih menarik

diri.

K. PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT

Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya, apa

yang harus ia lakukan untuk menghilangkan gangguannya, dan tidak

mengetahui bagaimana pengobatan yang harus dilakukan agar tidak sakit

kembali.

L. ASPEK MEDIK

Diagnosa Medik : F 20.3 (Skizofrenia Undefrentiated)

Terapi Medik :

− Haloperidol 5 mg 3x1

− Trihexyphenidyl 2 mg 3x1

− Alprazolam 1 mg 3x1

− Injeksi Lodomer 5 mg

II. ANALISA DATA

NO DATA FOKUS MASALAH TTD

1. D DS : Keluarga mengatakan sejak 4

hari sebelum masuk RS klien

marah - marah, mengamuk,

merusak alat – alat yang ada di

sekitarnya.

  DO : Sebelum dibawa ke rumah sakit,

saat pasien marah mata pasien merah,

Resiko Perilaku

Kekerasan

Kevin,

Desty,

Retno

Page 12: Askep gangguan jiwa dokep.docx

melotot, dan tangan mengepal. Pasien

merusak dan mengamuk.

2. D DS : Pasien mengatakan malu karena

belum menikah atau

berkeluarga.

DO : - Kontak mata kurang.

- Pasien kurang komunikasi

dengan pasien lain.

- Pasien mempunyai afek datar

- Pasien tampak sedih dan putus

asa karena belum menikah

Gangguan konsep

diri : harga diri

rendah

Kevin,

Desty,

Retno

III. POHON MASALAH

Gangguan Konsep Diri : Harga diri rendah

Resiko Perilaku Kekerasan

Koping Individu Tidak Efektif

Page 13: Askep gangguan jiwa dokep.docx

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko Perilaku Kekerasan

2. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

V. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tanggal/Jam DX Tujuan Intervensi

29

September

2014

I Setelah dilakukan tindakan

keperawatandi harapkan

pasien dapat mengontrol

perilaku kekerasan dengan

kriteria hasil :

1. Membina hubungan

saling percaya

2. Pasien dapat

menyebutkan

penyebab PK

3. Pasien dapat

Menyebutkan tanda

gejala PK

4. Pasien dapat

mengidentifikasi PK

yang dilakukan

5. Pasien dapat

mengidentifikasi akibat

PK

6. Pasien menyebutkan cara

mengontrol PK

SP PASIEN

SP I p

1. bina hubungan

saling percaya

2. identifikasi

penyebab marah

3. identifikasi tanda

dan gejala PK

4. Identifikasi PK

yang dilakukan

5. Identifikasi akibat

PK

6. Identifikasi cara

kontrol PK

7. Latih cara kontrol

PK dengan Fisik I

( nafas dalam )

8. Bimbing pasien

memasukkan

dalam jadwal

kegiatan harian

Page 14: Askep gangguan jiwa dokep.docx

7. Pasien mampu

mempraktekkan latihan

cara mengontrol PK

dengan nafas dalam,

pukul bantal atau kasur,

secara verbal,  secara

spiritual dan penggunaan

obat dengan benar

SP II p

1. Evaluasi

kemampuan

pasien mengontrol

PK dengan cara

fisik I

2. Latih pasien

konrol PK dengan

cara fisik II

3. Bimbing pasien

emasukkan jadwal

kegiatan harian

SP KELUARGA

SP I k

1. Diskusikan

masalah yang

dirasakan

keluarga dalam

merawat pasien

2. Jelaskan

pengertian, tanda

dan gejala

perilaku

kekerasan yang

dialami pasien

Page 15: Askep gangguan jiwa dokep.docx

beserta proses

terjadinya

3. Jelaskan cara-cara

merawat pasien

dengan gangguan

perilaku

kekerasan

SP II k

1. Latih keluarga

mempraktekkan

cara merawat

pasien dengan

harga diri rendah

29

September

2014

2. Setelah dilakukan tindakan

keperawatan diharapkan klien

memiliki konsep diri yang

positif dengan Kriteria Hasil :

1. Klien dapat

mengidentfikasi

kemampuan dan aspek

positif yang di miliki

SP PASIEN

SP I p

1. Idenfikasi

kemampuan dan

aspek positif yang

dimiliki pasien

2. Bantu pasien

menilai

kemampuan

pasien yang masih

dapat digunakan  

Page 16: Askep gangguan jiwa dokep.docx

3. Bantu pasien

memilih kegiatan

yang akan dilatih

sesuai dengan

kemampuan

pasien

4. Latih pasien

kegiatan yang

dipilih sesuai

kemampuan

5. Bimbing pasien

memasukkan

dalam jadwal

kegiatan harian.

SP II p

1. Validasi masalah

dan latihan

sebelumnya.

2. Latih kegiatan

kedua (atau

selanjutnya) yang

dipilih sesuai

kemampuan

3. Bimbing pasien

memasukkan

dalam jadwal

Page 17: Askep gangguan jiwa dokep.docx

kegiatan harian.

SP KELUARGA

SP I k

4. Diskusikan

masalah yang

dirasakan

keluarga dalam

merawat pasien

5. Jelaskan

pengertian, tanda

dan gejala harga

diri rendah yang

dialami pasien

beserta proses

terjadinya

6. Jelaskan cara-cara

merawat pasien

harga diri rendah

SP II k

2. Latih keluarga

mempraktekkan

cara merawat

pasien dengan

harga diri rendah

3. Latih keluarga

Page 18: Askep gangguan jiwa dokep.docx

melakukan cara

merawat langsung

kepada pasien

harga diri rendah

SP III k

1. Bantu keluarga

membuat jadual

aktivitas di rumah

termasuk minum

obat  (discharge

planning)

2. Jelaskan  follow up

pasien setelah

pulang

Page 19: Askep gangguan jiwa dokep.docx

VI. CATATAN PERKEMBANGAN

Tgl/jam Diagnosa

Keperawat

an

SP Implementasi Evaluasi Paraf

29

Septem

ber

2014

08.0

0 wib

Perilaku

Kekerasan

I P

S SP I Pasien

1. Membina

hubungan

saling

percaya

2. mendiskusik

an bersama

klien

penyebab

marah, tanda

dan gejala

PK, PK yang

dilakukan

saat marah,

akibat PK,

cara kontrol

PK

3. mengajarkan

cara kontrol

PK dengan

Fisik I ( tarik

nafas dalam )

4. membimbing

S:

klien

mengatakan

namanya Rusli

suka dipanggil

Rusli.

O: klien bicara

lancar, tampak

gelisah dan tidak

terfokus

A: Dapat terbina

hubungan saling

percaya

P: lanjutkan

intervensi 2

Retno,

Desty

Page 20: Askep gangguan jiwa dokep.docx

Gangguan

konsep

diri: Harga

diri

I P

pasien

memasukkan

dalam jadwal

kegiatan

harian

SP I Pasien

1. Mengidenfikas

i kemampuan

dan aspek

positif yang

dimiliki pasien

2. Membantu

pasien menilai

kemampuan

pasien yang

masih dapat

digunakan  

3. Membantu

pasien

memilih

kegiatan yang

akan dilatih

sesuai dengan

kemampuan

pasien

S : Pasien

mengatakan

kemampuan

yang dimiliki

adalah

memperbaiki

komputer,

kegiatan

yang bisa

dilakukan di

rumah sakit

yaitu

merapikan

tempat tidur

O : Pasien

mampu

merapikan

tempat tidur.

A : Pasien dapat

Page 21: Askep gangguan jiwa dokep.docx

30

Septem

ber

2014

15.30

wib

Perilaku

Kekerasan

II P

4. Melatih pasien

kegiatan yang

dipilih sesuai

kemampuan

5. Membimbing

pasien

memasukkan

dalam jadwal

kegiatan

harian.

SP II Pasien

1. Memvalidasi

masalah.

2. Melatih cara

kontrol PK

dengan Fisik

II ( pukul

bantal )

3. Membimbing

pasien

memasukkan

dalam jadwal

kegiatan

harian

4. Melatih cara

mendemonstr

asikan

dengan baik

bagaimana

cara

merapikan

tempat tidur.

SP I pasien

tercapai.

P : Optimalkan

SP Lanjutkan

SP I

S : klien

mengatakan

pernah memukul

Pak.de nya

ketika meminta

di timang –

timang seperti

bayi. Klien

merasa bersalah

dan meminta

diajari cara

mengontrol

marah,

O : klien

kooperatif,

Desty,

Kevin

Page 22: Askep gangguan jiwa dokep.docx

Gangguan

konsep

diri: Harga

diri

II P

control PK

dengan cara

fisik II (pukul

bantal)

5. Mengikut

sertakan klien

dalam jadwal

kegiatan

sehari-hari.

SP II Pasien

1. Memvalidasi

masalah dan

latihan

sebelumnya.

2. Melatih

kegiatan kedua

(atau

selanjutnya)

yang dipilih

sesuai

tatapan mata

tajam,

tampak

tegang, klien

dapat

memahami

perilaku

kekerasan

A : PK dapat

terpahami

oleh

klien

P: lanjutkan

intervensi 3

S : pasien

mengatakan

sudah bisa

merapikan

tempat tidur

dengan baik,

dan memilih

belajar

merapikan

tempat makan.

O : Pasien dapat

merapikan

Page 23: Askep gangguan jiwa dokep.docx

1

Septem

ber

2014

16.0

0 wb

Perilaku

Kekerasan

I K

kemampuan

3. Membimbing

pasien

memasukkan

dalam jadwal

kegiatan

harian.

SP I Keluarga

1. Mendiskusika

n masalah

yang dirasakan

keluarga

dalam

merawat

pasien

2. Menjelaskan

pengertian,

tempat

makan

dengan baik.

A : Pasien dapat

mendemonstr

asikan cara

merapikan

tempat

makan

dengan baik.

SP II tercapai

P : Optimalkan

SP II

S : Keluarga

pasien

mengatakan

sudah tahu

tentang apa yang

dialami pasien

dan sudah tahu

tentang cara

merawat pasien

di rumah.

O : Keluarga

pasien dapat

Kevin

,Retno

,Desty

Page 24: Askep gangguan jiwa dokep.docx

Gangguan

konsep

diri: Harga

diri

I K

tanda dan

Perilaku

kekerasan

yang dialami

pasien beserta

proses

terjadinya

3. Menjelaskan

cara-cara

merawat

pasien dengan

gangguan

perilaku

kekerasan

SP I Keluarga

1. Mendiskusika

n masalah

yang dirasakan

keluarga

dalam

merawat

menjelaskan

kembali apa

yang

dijelaskan

perawat.

A : SP I

keluarga

tercapai

P : Optimalkan

SP I

keluarga.

Lanjutkan SP

II keluarga

S : Keluarga

pasien

mengatakan

sudah tahu

tentang apa yang

dialami pasien

dan sudah tahu

tentang cara

merawat pasien

di rumah.

Page 25: Askep gangguan jiwa dokep.docx

pasien

2. Menjelaskan

pengertian,

tanda dan

gejala harga

diri rendah

yang dialami

pasien beserta

proses

terjadinya

3. Menjelaskan

cara-cara

merawat

pasien harga

diri rendah

O : Keluarga

pasien dapat

menjelaskan

kembali apa

yang

dijelaskan

perawat.

A : SP I

keluarga

tercapai

P : Optimalkan

SP I

keluarga.

Lanjutkan SP

II keluarga