Gangguan Jiwa

29
Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Penggolongan diagnosis gangguan jiwa menurut PPDGJ III berdasarkan pada sistem hierarki : penyakit yang tercantum paling atas mempunyai hierarki tertinggi dan mencakup gejala-gejala pada hierarki yang ada dibawahnya. Selain itu penggunaan hierarki mempunyai makna bahwa penyakit yang diatas mempunyai kecenderungan lebih berat dan mengancam jiwa. F0-F9

Transcript of Gangguan Jiwa

Page 1: Gangguan Jiwa

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III

• Penggolongan diagnosis gangguan jiwa menurut PPDGJ III berdasarkan pada sistem hierarki : penyakit yang tercantum paling atas mempunyai hierarki tertinggi dan mencakup gejala-gejala pada hierarki yang ada dibawahnya. Selain itu penggunaan hierarki mempunyai makna bahwa penyakit yang diatas mempunyai kecenderungan lebih berat dan mengancam jiwa. • F0-F9

Page 2: Gangguan Jiwa

F0. Gangguan Mental Organik

• F0.0-9. Gangguan mental organik termasuk gangguan mental simtomatik

• GMO adalah gangguan mental yang berkaitan dengan kondisi medik/penyakit

• Kondisi medik/penyakit tersebut secara langsung atau tidak langsung menyebabkan disfungsi pada otak

• Langsung : pada otak • Tidak langsung : akibat sekunder penyakit/

gangguan sistemik di luar otak

Page 3: Gangguan Jiwa

F0

Gambaran utama : 1. Gangguan fungsi kognitif (gg daya ingat) 2. Gangguan sensorium (gg kesadaran, gg perhatian) 3. Gangguan pada persepsi, isi pikir, suasana perasaan

Page 4: Gangguan Jiwa

Klasifikasi F0

Sindroma akibat penyakit/gg otak yang bersifat Demensia : kronik-progresif dan terdapat gangguan fungsi tertinggi (luhur) yang multipel seperti daya ingat, bahasa, daya nilai, dll

• Ditandai dengan penurunan fungsi kognitif dan adanya gangguan dalam fungsi eksekutif (fungsi harian)

• Tidak terdapat gangguan kesadaran • Demensia Alzheimer (F00), Demensia Vaskular (F01)

Page 5: Gangguan Jiwa

Klasifikasi F0

Demensia Alzheimer : • Onset bertahap dengan kemunduran lambat • Onset : early onset bila dibawah 65 tahun

Late onset bila diatas 65 tahun • Etiologi : genetik, neurotransmiter asetilkolin dan

norepinefrin, regulasi yang abnormal dari metabolisme membran sel phospolipid dll.

Demensia Vaskular : • Onset mendadak atau kemunduran bertahap • Gangguan Neurologis fokal

Page 6: Gangguan Jiwa

F0

• Gangguan kesadaran dan perhatian : kesadaran Delirium berkabut-koma, 3P terganggu • Gangguan kognitif secara umum : distorsi persepsi (ilusi,

halusinasi (visual)), disorientasi, hendaya daya ingat segera dan pendek

• Gangguan psikomotor : hipo/hiperaktivitas • Gangguan siklus tidur-bangun : insomnia, gejala memburuk

di malam hari • Gangguan emosional : depresi, anxietas/takut, mudah

marah, apatis, kehilangan akal = Onset cepat, hilang timbul sepanjang hari kurang dari 6 bulan

Page 7: Gangguan Jiwa

F0

Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik

• Adanya penyakit fisik/medik, kerusakan atau disfungsi otak yang berhubungan dengan satu sindroma mental yang tercantum

• Adanya hubungan waktu (beberapa minggu atau bulan) antara perkembangan penyakit dgn sindroma mental

• Gangguan mental sembuh setelah gangguan fisik hilang • Tidak ada bukti penyebab lain

Page 8: Gangguan Jiwa

F0

Jenis-jenisnya : 1. Halusinosis organik 2. Gangguan katatonik organik 3. Gg waham organik 4. Gg afektif organik 5. Gg cemas organik 6. Gg kepribadian organik

Page 9: Gangguan Jiwa

F1. Gangguan mental dan perilaku akibat pengunaan zat

• Gangguan mental yang diakibatkan oleh karena penggunaan satu atau lebih zat psikoaktif - Intoksikasi akut = menggunakan zat sehingga menimbulkan perubahan kesadaran - Penggunaan yang merugikan - Sindroma ketergantungan - Putus zat - Gangguan psikotik, amnestik, anxietas, kepribadian karena zat

Page 10: Gangguan Jiwa

F2. Skizofrenia, Gangguan Skizotipal, dan Gangguan waham

Skizofrenia • Ditandai dengan penyimpangan dari pikiran

dan persepsi, afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul

• Kesadaran jernih • Kemampuan intelektual biasanya terpelihara

Page 11: Gangguan Jiwa

Pedoman diagnosis SkizofreniaHarus ada sedikitnya satu gejala yang jelas : • Tought echo, tought insertion/ithdrawal, broadcasting • Delusion of control, influence, passivity, perception • Halusinasi auditorik • Waham2 menetap jenis lainnya yang tidak wajar dan mustahil Atau Sedikitnya 2 gejala secara jelas : • Halusinasi pancaindera mana saja yang menetap, disertai waham yang

mengambang • Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan = inkoherensi,

neologisme • Perilaku katatonik, gaduh gelisah, posturing, negativisme, mutisme, stupor • Gejala-gejala negatif = apatis, bicara< , menarik diri, dll • Telah berlangsung > 1 bulan

Page 12: Gangguan Jiwa

Jenis-jenis : 1. Skizofrenia paranoid = halusinasi, waham 2. Skizofrenia katatonik = perilaku katatonik, negativisme, fleksibilitas cerea 3. Skizofrenia hebefrenik = disorganisasi 4. Skizofrenia tak terinci = tidak penuhi 5. Depresi pasca skizofrenia = depresi setelah 1 tahun skizofrenia 6. Skizofenia residual = gejala negatif setelah 1 tahun skizofrenia 7. Skizofrenia simpleks = gejala negatif

Page 13: Gangguan Jiwa

F2

• Gangguan Skizotipal (F21) = eksentrik, mistik • Gangguan waham menetap (F22) = waham yang menonjol,

sistematik, khas pribadi, waktu > 3 bulan. Tidak ada halusinasi. • Gangguan psikotik akut dan sementara (F23) = polimorik akut,

lir skizofrenia, psikotik akut lainnya,< 1 bulan • Gangguan waham terinduksi (F24) dua atau lebih orang

punya sistem waham yang sama, punya hubungan dekat, satu orang menginduksi yang lain

• Gangguan skizoafektif (F25) = gejala skizofrenia dan afektif menonjol bersama dan timbul bersama = tipe manik, tipe depresi

Page 14: Gangguan Jiwa

F3. Gangguan Suasana Perasaan

• Perubahan suasana perasaan (mood) kearah depresi atau kearah elasi (meningkat)

• F30. Episode manik = mood yang meningkat, perilaku meningkat : - Hipomanik F30.0 - Mania tanpa gejala psikotik F30.1 - Mania dengan gejala psikotik F30.2

Page 15: Gangguan Jiwa

F3

• F31. Gangguan afektif bipolar : terdapat episode mania- depresi yang berulang (sekurangnya 2 episode).

• Khas : terjadi penyembuhan sempurna antar episode • Episode manik : 2 minggu-5 bulan • Episode depresi : rata-rata 6 bulan • F31.1.Bipolar kini manik tanpa ciri psikotik • F31.2.Bipolar kini manik dengan ciri psiotik • F31.4.Bipolar kini depresi berat tanpa ciri psikotik • F31.5.Bipolar kini depresi berat dengan ciri psikotik • F31.6.Bipolar episode kini campuran

Page 16: Gangguan Jiwa

F3 • F32. Episode Depresi Gejala utama : - Afek depresi - Kehilangan minat dan kegembiraan - Berkurangnya energi Gejala lainnya : - konsentrasi dan perhatian berkurang - harga diri dan kepercayaan diri berkurang - Ide rasa bersalah dan tidak berguna - Pandangan masa depan suram dan pesimis - Tidur terganggu - Nafsu makan terganggu * Waktu sekurangnya 2 minggu

Page 17: Gangguan Jiwa

F3

• F32.0. Episode depresi ringan (2 utama, 2 tambahan) • F32.1. Episode depresi sedang (2 utama, 3-4

tambahan) • F32.2. Episode depresi berat tanpa gejala psikotik (3

utama, 4 tambahan) • F32.3. Episode depresi berat dengan gejala psikotik

(disertai adanya waham atau halusinasi) • F33.Gg depresi berulang • F34. Gg mood menetap : siklotimia, distimia

Page 18: Gangguan Jiwa

• F4. Gangguan Neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan terkait stres

• F40. Gg anxietas fobik : dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang sebenarnya tidak membahayakan, dihindari dan bila dihadapi dengan kecemasan hebat

• F40.0. Agorafobia : takut tempat terbuka • F40.1. Fobia sosial : situasi sosial tertentu • F40.2. Fobia khas

Page 19: Gangguan Jiwa

F4• F41.0. Gangguan panik :

- Serangan anxietas berat berulang dalam satu bulan - Timbul tiba-tiba - Berlangsung sebentar (5-15 menit)

• F41.1. Gangguan cemas menyeluruh : - Gejala anxietas primer yang berlangsung hampir setiap hari dalam waktu beberapa minggu-bulan - Mengenai kehidupan sehari-hari, - Bersifat free floating - Gejala berupa : kecemasan, ketegangan motorik, overaktivitas otonom

• F41.2. Gangguan campuran anx-dep : anxietas dan depresi tidak berat

Page 20: Gangguan Jiwa

F4

• F42. gangguan obsesif kompulsif : - Gejala obsesif atau kompulsif ditemukan hampir

setiap hari selama 2 minggu berturut-turut Gejala obsesif : - Pikiran disadari berasal dari diri sendiri, - Terkadang tidak berhasil dilawan, - Bila dilakukan hanya menimbulkan perasaan lega - Pikiran tersebut berulang-ulang dan tidak

menyenangkan

Page 21: Gangguan Jiwa

F4

• F43. Reaksi terhadap stres berat dan gangguan penyesuaian

• F43.0. Reaksi stres akut : - Reaksi terhadap trauma/stresor bersifat katastropik, biasanya setelah beberapa menit atau segera, menghilang dalam beberapa hari (3 hari) - Gejala yang timbul : terpaku (daze), dapat disertai gejala cemas,depresi, marah, menarik diri dll

Page 22: Gangguan Jiwa

F4

• F43.1. Gangguan stress pasca trauma - Dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian

traumatik - Gejala flashback, re-experience, avoidance • F43.2. Gangguan penyesuaian - Reaksi terhadap stres dalam kehidupan sehari-

hari. Hal ini tergantung dari berat ringan stres, kepribadian seseorang

Page 23: Gangguan Jiwa

F4

• F44. Gangguan disosiatif (konversi) - Gejala utama adalah kehilangan sebagian atau

seluruh integrasi normal antara ingatan masa lalu, identitas, kontrol terhadap gerakan tubuh

- Ada bukti penyebab psikologis yang bersifat stressful - Amnesia disosiatif (daya ingat) (F44.0), fugue dis

(perjalanan)(F44.1), stupor dis (hilang respon terhadap rangsangan) (F44.2), trans dis /kesurupan (hilangnya kesadaran identitas) (F44.3)

Page 24: Gangguan Jiwa

F4• F45. Gangguan somatoform - Keluhan gejala-gejala fisik yang berulang-ulang, disertai dengan

permintaan pemeriksaan medik tidak ditemukan kelainan - Menyangkal adanya konflik - Tidak mau mendengarkan penjelasan dokter • F45.0. Gg Somatisasi : banyak keluhan fisik 2 tahun • F45.1. Gg somatoform tak terinci : keluhan> tapi tidak penuhi

somatisasi • F45.2. Gg hipokondrik : keyakinan menetap adanya penyakit fisik yang

serius • F45.3. Disfungsi otonomik : keluhan otonomik berulang • F45.4. Nyeri somatoform menetap : gejala nyeri dominan dan menetap

Page 25: Gangguan Jiwa

F5. Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik • F5.0. Gangguan makan • F5.1. Gangguan tidur non organik • F5.2. Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh gangguan atau

penyakit organik • F5.3. Gangguan jiwa dan perilaku yang berhubungan dengan

masa nifas YTK • F5.4. Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan

gangguan atau penyakit YDK • F5.5. Penyalahgunaan zat yang tidak menyebaban

ketergantungan • F5.9. Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan gangguan

fisiologis dan faktor fisik

Page 26: Gangguan Jiwa

F6. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa

• F6.0. Gangguan kepribadian khas • F6.1. Gangguan kepribadian campuran dan lainnya • F6.2. Perubahan kepribadian yang berlangsung lama yang

tidak diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit • F6.3. Gangguan kebiasaan dan impuls (judi,trikotilo) • F6.4. Gangguan identitas jenis kelamin (transeksualisme,

transvetisme peran ganda) • F6.5. Gangguan preferensi seksual (fetisme, pedofil) • F6.6. Gangguan psikologis dan perilaku yang berhubungan

dengan perkembangan dan orientasi seksual

Page 27: Gangguan Jiwa

F7. Retardasi Mental

Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, ditandai oleh daya ketrampilan selama masa perkembangan dan mempengaruhi kecerdasan secara menyeluruh = IQ

• F7.0. Retardasi mental ringan (IQ 50-69) • F7.1. Retardasi mental sedang ( 35-49) • F7.2. Retardasi mental berat (20-34) • F7.3. Retardasi mental sangat berat (<20)

Page 28: Gangguan Jiwa

F8. Gangguan perkembangan psikologis

• F8.0. Gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa

• F8.1. Gangguan perkembangan belajar khas • F8.2. Gangguan perkembangan motorik khas • F8.3. Gangguan perkembangan khas campuran • F8.4. Gangguan perkembangan pervasif • F8.8. Gangguan perkembangan psikologis lainnya • F8.9. Gangguan perkembangan psikologis YTT

Page 29: Gangguan Jiwa

F9. Gangguan perilaku dan emosional dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja

• F9.0. Gangguan hiperkinetik • F9.1. Gangguan tingkah laku • F9.2. Gangguan campuran tingkah laku dan emosi • F9.3. Gangguan emosional dengan onset khas pada masa

kanak • F9.4. Gangguan fungsi sosial dengan onset khas pada masa

kanak dan remaja • F9.5. Gangguan Tic • F9.8. Gangguan perilaku dan emosional lainnya dengan

onset biasanya pada masa kanak dan remaja (contoh : pica pada bayi dan kanak)