Gangguan Campuran Anxietas Dan Depresi

13
BAB I PENDAHULUAN Tiap manusia pasti mempunyai rasa cemas, rasa cemas ini terjadi pada saat adanya kejadian atau peristiwa tertentu, maupun dalam menghadapi suatu hal. Misalkan, orang merasa cemas, ketika tampil dihadapan banyak orang atau ketika sebelum ujian berlangsung. Kecemasan yang dimiliki seseorng yang seperti di atas adalah normal, dan bahkan kecemasan ini perlu dimiliki manusia. Akan tetapi kecemasan berubah menjadi abnormal ketika kecemasan yang ada di dalam diri individu menjadi berlebihan atau melebihi dari kapasitas umumnya. Individu yang mengalami gangguan seperti ini bisa dikatakan mengalami anxiety disorder (gangguan kecemasan) yaitu ketakutan yang berlebihan dan sifatnya tidak rasional. Seseorang dikatakan menderita gangguan kecemasan apabila kecemasan ini mengganggu aktivitas dalam kehidupan dari diri individu tersebut, salah satunya yakni gangguan fungsi sosial. Misalnya kecemasan yang berlebihan ini menghambat diri seseorang untuk menjalin hubungan akrab antar individu atau kelompoknya. Dan juga kita semua merasa sedih bila ada kejadian yang menyedihkan, dan biasanya perasaan tersebut teratasi dengan sendirinya. Hal demikian adalah wajar. Lain halnya dengan "gangguan depresi", yang sudah merupakan gangguan sakit yang menyangkut keluhan badaniah, perasaan dan pikiran.Bila tidak diobati, depresi dapat menetap berbulan-bulan atau bahkan menahun. Depresi dapat memperberat atau meningkatkan risiko Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi Page 1

Transcript of Gangguan Campuran Anxietas Dan Depresi

Page 1: Gangguan Campuran Anxietas Dan Depresi

BAB I

PENDAHULUAN

Tiap manusia pasti mempunyai rasa cemas, rasa cemas ini terjadi pada saat adanya

kejadian atau peristiwa tertentu, maupun dalam menghadapi suatu hal. Misalkan, orang

merasa cemas, ketika tampil dihadapan banyak orang atau ketika sebelum ujian berlangsung.

Kecemasan yang dimiliki seseorng yang seperti di atas adalah normal, dan bahkan kecemasan

ini perlu dimiliki manusia. Akan tetapi kecemasan berubah menjadi abnormal ketika

kecemasan yang ada di dalam diri individu menjadi berlebihan atau melebihi dari kapasitas

umumnya.

Individu yang mengalami gangguan seperti ini bisa dikatakan mengalami anxiety

disorder (gangguan kecemasan) yaitu ketakutan yang berlebihan dan sifatnya tidak rasional.

Seseorang dikatakan menderita gangguan kecemasan apabila kecemasan ini mengganggu

aktivitas dalam kehidupan dari diri individu tersebut, salah satunya yakni gangguan fungsi

sosial. Misalnya kecemasan yang berlebihan ini menghambat diri seseorang untuk menjalin

hubungan akrab antar individu atau kelompoknya.

Dan juga kita semua merasa sedih bila ada kejadian yang menyedihkan, dan biasanya

perasaan tersebut teratasi dengan sendirinya. Hal demikian adalah wajar. Lain halnya dengan

"gangguan depresi", yang sudah merupakan gangguan sakit yang menyangkut keluhan

badaniah, perasaan dan pikiran.Bila tidak diobati, depresi dapat menetap berbulan-bulan atau

bahkan menahun. Depresi dapat memperberat atau meningkatkan risiko penyakit fisik dan

meningkatkan risiko bunuh diri. Depresi bisa berdiri sendiri maupun bersamaan dengan

penyakit organik. Depresi akan sulit di diagnosis jika depresi ditemukan bersamaan dengan

penyakit lain.

Namun terdapat kelainan yang disebut Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi,

pada paasien ini terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, namun masing-masing tidak

menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri.

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi Page 1

Page 2: Gangguan Campuran Anxietas Dan Depresi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi

Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak

menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri.

Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus-menerus,

disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.

Kecemasan adalah keadaan individu atau kelompok mengalami perasaan gelisah

(penilaian atau opini) dan aktivitas sistem saraf autonom dalam berespons terhadap ancaman

yang tidak jelas, nonspesifik. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan

perasaan, keadaan emosional yang dimiliki seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau

kejadian dalam hidupnya.

Gangguan depresif merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang

berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dengan gejala penyerta termasuk perubahan pola

tidur, nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa, tak

berdaya dan gagasan bunuh diri.2

2.2 EPIDEMIOLOGI

Keberadaan ganggguan depresif berat dan gangguan panik secara bersamaan lazim

ditemukan. Dua pertiga pasien dengan gejala depresif memiliki gejala ansietas yang

menonjol, dan dua pertiganya dapat memenuhi kriteria diagnostik ganguan panik. Peneliti

telah melaporkan bahwa 20 sampai 90 persen pasien dengan ganggguan panik memiliki

episode gangguan depresif berat. Data ini mengesankan bahwa keberadaan gejala depresif

dan ansietas secara bersamaan, tidak ada di antaranya yang memenuhi kriteria diagnostik

gangguan depresif atau ansietas lain dapat lazim ditemukan. Meskipun demikian, sejunlah

klinisi dan peneliti memperkirakan bahwa pravelensi gangguan ini pada populasi umum

adalah 10 persen dan di klinik pelayanan primer sampai tertinggi 50 persen, walaupun

perkiraan konservatif mengesankanpravelensi sekitar 1 persen pada populasi umum.

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi Page 2

Page 3: Gangguan Campuran Anxietas Dan Depresi

2.3 ETIOLOGI

Empat garis bukti penting mengesankan bahwa gejala ansietas dan gejala depresif

terkait secara kausal pada sejumlah pasien yang mengalamigejala ini. Pertama , sejumlah

peneliti melaporkan temuan neuroendokrin yang serupa pada gangguan depresif dan ansietas,

terutama gangguan panik, termasuk menumpulnya respons kortisol terhadap hormon

adenokort, kotropik, respon hormon pertumbuhan yang tumpul terhadap klonidin ( Catapres),

dan respon TSH (thyroid stimulating hormone) serta prolaktin yang tumpulterhadap TRH

(thyrotropin-relasing hormone).

Kedua, sejumlah peneliti melaporkan data yang menunjukkan bahwa hiperkatifitas

sistem noradrenergik sebagai penyebab relevan pada sejumlah pasien dengan gangguan

depresif dan gangguan ansietas. Secara rinci, studi ini telah menemukan adanya konsentrasi

metabolit norepnefrin 3-methoxy-4-hydroxyphenylglycol (MHPG) yang meningkat didalam

urin, plasma, atau cairan serebro spinal (LCS) pada pasien dengan serangan panik. Seperti

pada gangguan ansietas dan gangguan depresif lain, serotonin dan asam γ-aminobutirat

(GABA) juga mungkin terlibat sebagaipenyebab di dalam gangguan campuran depresif

ansietas. Ketiga, banya studi menemukan bahwa obat serotonergik, seperti fluoxetine

(Prozac) dan clomipramine (Anafranil), berguna dalam terapi gangguan depresif dan ansietas.

Keempat, sejumlah studi keluarga melaporkan data yang menunjukkanbahwa gejala ansietas

dan depresif berhubungan pada secara genetik sedikitnya pada beberapa keluarga.

2.4 MANIFESTASI KLINIS

Gambaran klinis bervariasi, diagnosis Gangguan Anxietas Menyeluruh ditegakkan

apabila dijumpai gejala-gejala antara lain keluhan cemas, khawatir, was-was, ragu untuk

bertindak, perasaan takut yang berlebihan, gelisah pada hal-hal yang sepele dan tidak utama

yang mana perasaan tersebut mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya, sehingga

pertimbangan akal sehat, perasaan dan perilaku terpengaruh. Selain itu spesifik untuk

Gangguan Anxietas Menyeluruh adalah kecemasanya terjadi kronis secara terus-menerus

mencakup situasi hidup (cemas akan terjadi kecelakaan, kesulitan finansial), cemas akan

terjadinya bahaya, cemas kehilangan kontrol, cemas akan`mendapatkan serangan jantung.

Sering penderita tidak sabar, mudah marah, sulit tidur. 3,7,8

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi Page 3

Page 4: Gangguan Campuran Anxietas Dan Depresi

Untuk lebih jelasnya gejala-gejala umum ansietas dapat dilihat pada tabel di bawah:

Ketegangan Motorik 1. Kedutan otot/ rasa gemetar

2. Otot tegang/kaku/pegal

3. Tidak bisa diam

4. Mudah menjadi lelah

Hiperaktivitas Otonomik 5. Nafas pendek/terasa berat

6. Jantung berdebar-debar

7. Telapak tangan basah/dingin

8. Mulut kering

9. Kepala pusing/rasa melayang

10. Mual, mencret, perut tak enak

11. Muka panas/ badan menggigil

12. Buang air kecil lebih sering

Kewaspadaan berlebihan dan

Penangkapan berkurang

13. Perasaan jadi peka/mudah ngilu

14. Mudah terkejut/kaget

15. Sulit konsentrasi pikiran

16. Sukar tidur

17. Mudah tersinggung

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi Page 4

Page 5: Gangguan Campuran Anxietas Dan Depresi

Sedangkan untuk gangguan depresif ditandai dengan suatu mood depresif, kehilangan minat

dan kegembiraan serta berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah

(rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas merupakan tiga

gejala utama depresi.3,4,5

Gejala utama :

1. Afek depresi

2. Kehilangan minat dan kegembiraan, dan

3. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah ( rasa lelah

yang nyata sesudah kerja yang sedikit) dan menurunnya aktifitas.

Gejala lainnya dapat berupa :

Konsentrasi dan perhatian berkurang

Harga diri dan kepercayaan diri berkurang

Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna

Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis

Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri

Tidur terganggu

Nafsu makan berkurang.

Gejala-gejala diatas dialami oleh pasien hampir setiap hari dan di nilai berdasarkan ungkapan

pribadi atau hasil pengamatan orang lain misalnya keluarga pasien. 3,4,5

2.5 DIAGNOSIS

Kriteria DSM-IV-TR mengharuskan adanya gejala subsindrom ansietas dan depresi

serta adanya beberapa gejala somatik, seperti tremor, palpitasi, mulut kering, dan rasa perut

yang bergejolak. Sejumlah studi pendahuluan menunjukkan bahwa sensitivitas dokter umum

untuk sindrom gangguan campuran ansietas depresi masih rendah walaupun kurangnya

pengenalan ini dapat mencerminkan kurangnya label diagnostik yang sesuai bagi pasien.

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi Page 5

Page 6: Gangguan Campuran Anxietas Dan Depresi

Kriteria DSM-IV-TR Gangguan Campuran Ansietas Depresif

Mood disforik yang berulang atau menetap dan bertahan sedikitnya 1 bulan

Mood disforik disertai empat (atau lebih) gejala berikut selama sedikitnya 1 bulan :

1. Kesulitan berkonsentrasi atau pikiran kosong

2. Gangguan tidur (sulit untuk jatuh tertidur atau tetap tidur atau gelisahm tidur tidak

puas)

3. Lelah atau energi rendah

4. Iritabilitas

5. Khawatir

6. Mudah nangis

7. Hipervigilance

8. Antisipasi hal terburuk

9. Tidak ada harapan (pesimis yang menetap akan masa depan)

10. Harga diri yang rendah atau rasa tidak berharga

Gejala menimbulkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya dalam area

fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsi penting lain.

Gejala tidak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (cth. Penyalahguanaan obat atau

pengobatan) atau keadaan medis umum

Semua hal berikut ini :

1. Kriteria tidak pernah memenuhi gangguan depresif berat, gangguan distimik;

gangguan panik, atau gangguan ansietas menyeluruh

2. Kriteria saat ini tidak memenuhi gangguan mood atau ansietas lain (termasuk

gangguan ansietas atau gangguan mood, dalam remisi parsial)

3. Gejala tidak lebih mungkin disebabkan gangguan jiwa lain.

Pedoman diagnostik menurut PPDGJ-III

1. Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing tidak

menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri.

Untuk anxietas, beberapa gejala otonomik harus ditemukan walaupun tidak terus-

menerus, disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.

2. Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, harus dipertimbangkan

kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan anxietas fobik.

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi Page 6

Page 7: Gangguan Campuran Anxietas Dan Depresi

3. Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk menegakkan

masing-masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut dikemukakan, dan diagnosis

gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat

dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan.

4. Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stres kehidupan yang jelas, maka harus

digunakan kategori F43.2 gangguan penyesuaian.

2.6 DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding mencakup gangguan ansietas dan depresif lainnya serta gangguan

kepribadian. Di anatara gangguan ansietas, gangguan ansietas menyeluruh merupakan

gangguan yang lebih besar kemungkinannya untuk bertumpang tindih dengan gangguan

campuran ansietas-depresif. Diantara gangguan mood, gangguan dstimik, dan gangguan

depresif ringan adalah gangguan yang lebih besar kemungkinannya untuk bertumpang tindih

dengan gangguan campuran ansietas-depresif. Diantara ganggguan kepribadian, gangguan

kepribadian mengindar, dependen, dan obsesfi kompulsif dapar memliki gejala yang mirip

dengan gejala gangguan campuran ansietas-depresif. Diagnosis gangguan somatoform juga

harus dipertimbangkan.

2.7 PEJALANAN GANGGUAN DAN PROGNOSIS

Berdasarkan data klinis sampai saat ini, pasien tampak sama besar kemungkinannya

untuk memiliki gejala ansietas yang menonjol, gejala depresif yang mnonjol, atau campuran

dua gejala dengan besar yang sama saat awitan. Selama perjalanan penyakit, dominasi gejala

ansietasn dan depresif dapat bergantian. Prognosis nya tidak diketahui.

2.8 PENATALAKSANAAN

Karena studi yang membandingkan modalitas terapi gangguan campuran ansietas-

depresif tidak tersedia, klinis mungkin lebih cenderung memberikan terapiberdasarkan gejala

yang muncul, keparahannya, dan tingkat pengalaman klinis tersebut dengan berbagai

modalitas terapi. Farmakoteapi untuk gangguan campuran ansietas-depresif dapat mencakup

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi Page 7

Page 8: Gangguan Campuran Anxietas Dan Depresi

obat antiansietas, obat antidepresif, atau keduanya. Diantara obat ansiolitik, sejumlah data

menunjukkan bahwa penggunaan triazolobenzodiazepine ( Alprazolam (Xanax) ) dapat di

indikasikan karena efektivitas nya dalam mengobati depresi yang disertai ansietas. Obat yang

mempengaruhi reseptor 5-HT, seperti busipron juga dapat di indikasikan. Diantara anti

depresan, meskipun teori noradrenergik menghubungkan gangguan ansietas dengan

gangguan depresif, anti depresif serotonergik ( contohnya, fluoxetine) dapat menjadi obat

yang paling efektif dalam mengobati gangguan campuran ansietas-depresif.

DAFTAR PUSTAKA

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi Page 8

Page 9: Gangguan Campuran Anxietas Dan Depresi

Kaplan, H., Sadock, Benjamin. 1997. Gangguan Kecemasan dalam Sinopsis Psikiatri: Ilmu

Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Edisi ke-7 Jilid 2. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Hal.

266-267

Tomb, D. A. 2000. Buku Saku Psikiatri Edisi 6. Jakarta : EGC. Hal. 96-110

Maslim, Rusdi. 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Jakarta:

Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya. Hal. 72-75

Maslim, Rusdi. 2007. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran

Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya. Hal. 12

Cenker Eken, MD, Cem Oktay, MD, Ayse Bacanli, MD, Bedia Gulen, MD, Cem Koparan,

MD, Sandra Sermin Ugras, MD, Yildiray Cete, MD. Anxiety and Depressive Disorders in

Patients Presenting with Chest Pain to the Emergency Department: A Comparison Between

Cardiac and Non-Cardiac Origin. . Medscape Reference; 2011 [updated 29/03/2011; cited

on June 2013]; Available from: http://emedicine.medscape.com.

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi Page 9